Gigabyte Ciptakan GPU GeForce GTX 1080 dengan Panjang Cuma Separuh Versi Standarnya

Kartu grafis high-end identik dengan komponen besar yang memakan banyak ruang dalam sebuah casing PC. Semakin tinggi performa sebuah kartu grafis, biasanya semakin bongsor pula dimensinya dan semakin banyak pula jumlah kipas pendingin yang menemaninya. Namun tidak demikian di tahun 2017 ini.

Gigabyte mencoba mematahkan anggapan tersebut melalui GeForce GTX 1080 Mini ITX 8G. Dari namanya saja kita bisa tahu kalau ia dimaksudkan untuk dipasangkan ke motherboard ukuran mini-ITX yang biasanya menjadi pilihan untuk home theater PC.

Di saat GTX 1080 standar memiliki panjang bodi 26,7 cm, GTX 1080 Mini ini hampir separuh lebih pendek di angka 16,9 cm. Kendati demikian, performanya dijamin tidak berbeda, sanggup menjalankan game terbaru dalam kualitas grafik tertinggi secara mulus maupun memotori VR headset. Kalau perlu, pengguna bahkan masih bisa meng-overclock GPU mungil ini melalui software pendampingnya.

Gigabyte GeForce GTX 1080 Mini ITX 8G

Dengan bodi sependek ini, Gigabyte sejatinya harus memutar otak perihal sistem pendinginnya. Tiga buah heat pipe komposit berbahan tembaga dipercaya mendampingi sebuah kipas custom berdiameter 90 mm. Kipas ini sendiri cukup istimewa karena menganut desain semi-pasif.

Jadi ketika PC tidak sedang menjalankan proses yang berat, GPU ini sejatinya tidak akan menghasilkan suara sama sekali mengingat kipasnya tidak berputar. Barulah saat pengguna menjalankan game yang lebih berat, kipas itu akan aktif dengan sendirinya.

Sayangnya sejauh ini masih belum ada informasi terkait harga dan ketersediaannya. Dimensi yang lebih kecil belum tentu berarti harganya juga lebih rendah dari GTX 1080 standar, sebab proses pembuatannya bisa dipastikan lebih kompleks.

Sumber: Engadget dan Gigabyte.

Corsair One Pro Ialah Versi Lebih Canggih Dari PC Pertama Buatan Corsair

Mengawali kiprahnya sebagai penyedia memori PC, Corsair Components pelan-pelan memperluas bisnis mereka dengan memproduksi solusi pendingin, casing dan power supply. Beberapa tahun lalu, perusahaan dari Kalifornia itu akhirnya turut bermain di segmen gaming gear yang sangat populer. Sudah cukup lama konsumen bertanya-tanya, kapan Corsair akan menciptakan PC mereka sendiri?

Jawabannya muncul di awal tahun ini. Di bulan Februari silam, Corsair menyingkap Corsair One, sebuah gaming PC VR ready bertubuh mungil. Penampilannya sangat unik karena profile case-nya tidak memanjang seperti komputer small form biasa, namun berdiri ‘vertikal’. Saat itu, produsen mempersenjatainya dengan kartu grafis GeForce GTX 1070 – sudah lebih dari cukup untuk menangani permainan-permainan di setting grafis tertinggi.

Corsair One Pro 1

Tapi tampaknya mereka belum puas. Corsair memperkenalkan varian baru dari One yang menyimpan spesifikasi satu tingkat lebih tinggi. Produsen menamainya Corsair One Pro. Dari sisi desain, One Pro terlihat identik dengan One standar, mengusung tubuh mini tower berdimensi 200x176x380-milimeter, juga sama-sama berbobot 7,2-kilogram. Chassis-nya terbuat dari aluminium kelas pesawat terbang, ringan tapi kuat untuk memproteksi hardware penting di dalam.

Corsair One Pro 2

Anda kembali disuguhkan case ala monolith. Sepasang lampu LED biru mempercantik sisi depannya, mengapit tombol power, port USB dan HDMI. Di sisi samping, tim desain Corsair membubuhkan lubang-lubang ventilasi berpola segitiga. Kemudian di sisi atas, Anda bisa melihat kipas yang Corsair One Pro gunakan untuk mengusir panas. Konektivitas lebih lengkap dapat ditemui di bagian belakang – tersedia rangkaian USB (termasuk type-C), DisplayPort hingga port PS/2.

Corsair One Pro 3

Perbedaan terbesar antara One Pro dengan Corsair One ada pada komposisi hardware. Corsair One Pro telah dibekali kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, yang didinginkan oleh sistem liquid cooling. Produsen juga mengganti prosesor Intel Core i7-7700 dengan i7-7700K, dibarengi upgrade pada storage (dari SSD 240GB dan HDD 1TB ke SSD 960GB) dan unit power supply (dari 400W jadi 500W SFX 80 Plus Gold).

Corsair One Pro 4

Walaupun tubuh One Pro terbilang mungil, Corsair memastikan pengguna tidak kesulitan buat menggonta-ganti hardware dan melakukan upgrade, menjaganya tetap ‘future-proof‘. Selain itu, PC small form anyar ini kembali memanfaatkan motherboard tipe mini-ITX Z270.

Kabarnya, Corsair One Pro akan dibanderol mulai dari harga US$ 2.300 (sudah menyimpan GTX 1080). Untuk varian paling high-end dengan RAM 32GB, Anda perlu mengeluarkan modal US$ 2.900.

Sumber: Corsair.

Nvidia Buka-Bukaan Mengenai Desain Max-Q yang Inovatif

Tak lama selepas notebook gaming diperkenalkan ke publik, perkembangan teknologinya melaju sangat pesat. Dahulu, mayoritas gamer akan memandangnya sebelah mata dan bilang, sulit bagi laptop untuk menyamai performa PC desktop. Prasangka ini pelan-pelan tersingkir setelah para produsen sukses menyematkan hardware kelas desktop ke komputer ‘mobile‘.

Dari sana, terobosan yang mereka lakukan tak sedikitpun melambat. GPU dan CPU generasi terbaru kini lebih bertenaga, efisien dalam pemakaian listrik, serta memakan lebih sedikit ruang. Dalam satu dua tahun ke belakang, kita terus kebanjiran notebook-notebook tipis bersetifikat VR ready. Dan sebuah inovasi baru diungkap oleh Nvidia di Computex 2017 kemarin: sebuah desain bernama Max- Q.

Nvidia Max-Q 6

Gagasan di belakang Max-Q terdengar sederhana, yakni memungkinkan kartu grafis high-end dimasukkan dalam sistem-sistem bertubuh tipis. GPU ‘high-end‘ tersebut bukan sekadar tipe VR ready, tapi model-model paling canggih saat ini seperti GTX 1070 dan GTX 1080. Berkatnya, laptop berketebalan (paling tipis) 18-milimeter dapat menyikat game-game blockbuster baru di setting grafis serta resolusi tinggi dan tetap menyuguhkan ratusan FPS.

Nvidia Max-Q 4

Janji ini tentu memunculkan banyak pertanyaan: bagaimana dengan panas yang dihasilkan hardware? Akan seperti apa suara kipasnya? Dapatkah Nvidia mempertanggungjawabkan klaim tersebut? Lalu apa dampak Max-Q terhadap komponen lain? Bermaksud untuk menjelaskan Max-Q lebih lengkap, perusahaan spesialis teknologi grafis asal Santa Clara itu mengundang media di kawasan Asia Pasifik untuk hadir di acara pers di Bangkok.

Nvidia Max-Q 3

Dalam presentasinya, Jeff Yen selaku director of tech marketing GeForce menjelaskan bahwa Max-Q merupakan langkah mereka dalam merealisasikan satu keinginan, yaitu menciptakan laptop yang tipis, sanggup menangani gaming di 4K, dan bisa bekerja dengan hening. Dilemanya, GTX 1080 – kartu grafis kelas konsumen yang bisa menjalankan game di UHD – butuh TDP 180W agar beroperasi optimal; namun laptop bertubuh tipis mungkin hanya menyajikan 90W.

Nvidia Max-Q 1

Setidaknya ada empat hal yang jadi pilar dari kecanggihan Max-Q: pemanfaatan kartu grafis berkinerja tinggi di tingkat paling efisien, penyajian game di setting optimal, penggunaan solusi pendingin canggih, serta pemakaian regulator yang efisien (atau voltage regulator module adalah converter pemasok tenaga, sehingga microprocessor memperoleh tenaga yang mecukupi).

Nvidia Max-Q 2

Jeff Yen menegaskan bahwa di unit proses grafis, efisiensi puncak berbeda dari performa tertinggi. Kekuatan hardware sangat memang memengaruhi kinerja grafis, tapi di satu titik, kenaikannya akan melandai – yaitu ketika kecepatan komponen tak lagi meningkatkan performa secara signifikan. Titik itulah target dari desain Nvidia Max-Q.

Nvidia Max-Q 12

Nvidia Max-Q 13

Dengan menemukan titik efisiensi tertinggi, laptop mampu menghidangkan keseimbangan sempurna antara performa, desain, hingga suara yang dihasilkan sistem pendingin. Dibanding perangkat gaming ber-chip Nvidia Kepler, laptop Max-Q jauh lebih tipis (18mm vs. 51mm), bobotnya setengah kali lebih ringan (2,3kg vs. 4,5kg), dengan performa 3,3 kali lebih tinggi (GTX 1080 vs. GTX 880M).

Nvidia Max-Q 14

Lalu bagaimana jika Max-Q dikomparasi dengan perangkat berarsitektur Nvidia Pascal? GTX 1060 adalah standar VR ready dan sudah lebih dari cukup untuk menangani game-game terbaru. Dengan menyematkan GTX 1080 di perangkat bervolume hampir serupa, Anda memperoleh lompatan kinerja 1,5 sampai 1,75 kali lipat di judul-judul blockbuster seperti The Division, Rise of the Tomb Raider, Hitman, Far Cry Primal, The Witcher 3, serta Crysis 3.

Nvidia Max-Q 15

Suaranya pun jauh lebih hening. Di kondisi full load, gaming laptop umumnya mengeluarkan suara 50dBA (desibel) lebih, terutama model-model ultrabook. Sementara notebook ber-GTX 1080 dan Max-Q hanya menghasilkan 40dBA.
Tentu saja laptop dengan GTX 1080 Max-Q tidak ‘setangguh’ sepupunya yang menyimpan GTX 1080 standar. Meski demikian, perbedaannya tidak begitu jauh hingga benar-benar berdampak pada kenyamanan ber-gaming. Berdasarkan keterangan Yen, selisihnya hanya 4 sampai 7 persen; mencapai 15 persen hanya di kondisi paling ekstrem.

Nvidia Max-Q 6

Nvidia Max-Q 7

Proses pengoptimalan desain Max-Q dilakukan pada hardware, khususnya pada rancangan silikon. Jeff Yen bilang pada saya mereka mengerjakannya secara kolaboratif bersama brand-brand terkenal seperti Asus dan MSI. Kerja sama tersebut sangat penting karena masing-masing nama punya arahan desain produk sendiri serta menggunakan sistem pendingin khusus. Satu contohnya ialah Asus ROG Zephyrus, ultrabook high-end ini mengusung rancangan yang cukup kontras dari laptop gaming lain.

Nvidia Max-Q 9

Jeff Yen juga menyampaikan, konsep Max-Q bertolak belakang dengan upaya meng-overclock hardware. Sasaran utama Max-Q adalah efisiensi dan optimalisasi, sedangkan overclock fokus pada mendongkrak kecepatan komponen setinggi-tingginya.

Nvidia Max-Q 10

Di sisi software, Nvidia memperkenalkan fitur bernama Whispermode, akan hadir via update GeForce Experience. Fungsinya sederhana tapi berpengaruh besar: mengoptimalkan setting grafis sehingga sistem tidak mengeluarkan suara bising, hemat pemakaian listrik, tapi tetap bisa menyuguhkan frame rate tinggi. Prinsipnya hampir menyerupai desain Max-Q, yakni menemukan titik paling efisien. Kabarnya, Nvidia sudah mem-profile lebih dari 400 judul permainan agar mendukung Whispermode.

Nvidia Max-Q 8

Beberapa brand gaming terkenal sudah mulai mengadopsi Nvidia Max-Q. Selain Asus dengan ROG Zephyrus, Clevo turut membenamkannya di laptop gaming P950, lalu Anda bisa menemukannya juga di MSI GS63VR Raider. Kabarnya, nama-nama lainnya akan segera menyusul.

Asus ROG Zephyrus Adalah Salah Satu Laptop Gaming Paling Perkasa Sekaligus Paling Tipis Saat Ini

Asus menggempur Computex 2017 dengan lima laptop baru, namun ternyata divisi gaming-nya juga punya persembahan yang tak kalah istimewa. Namanya Asus ROG Zephyrus (GX501), dan ia merupakan salah satu laptop gaming paling perkasa sekaligus paling tipis saat ini.

Tidak main-main, bodi Zephyrus hanya setebal 17,9 mm – bahkan lebih tipis lagi dari Acer Predator Triton 700, dengan bobot tidak lebih dari 2,24 kilogram. Pun begitu, Asus berhasil membenamkan salah satu kartu grafis tercepat dari Nvidia, yakni GeForce GTX 1080.

Asus ROG Zephyrus

GPU ini sama persis seperti milik Razer Blade Pro, padahal laptop besutan Razer itu punya bodi sedikit lebih tebal di angka 22 mm. Menemani GPU tersebut adalah prosesor quad-core Intel Core i7–7700HQ, RAM DDR4 24 GB, dan SSD tipe NVMe berkapasitas 1 TB pada konfigurasi tertingginya. VR gaming jelas bukan masalah bagi Zephyrus.

Rahasia di balik bodi super-tipis dan performa mutakhir ini adalah inisiatif Nvidia bernama Max-Q. Max-Q sejatinya merupakan standar desain baru yang ditetapkan Nvidia, yang mengedepankan aspek portabilitas tanpa mengorbankan performa sama sekali.

Asus ROG Zephyrus

Lalu yang mungkin menjadi pertanyaan adalah bagaimana sirkulasi udara dalam laptop setipis itu, apalagi mengingat spesifikasinya sudah sekelas PC desktop. Di sini Asus telah menerapkan sistem cerdas berupa engsel yang dapat mengangkat bodi dan membuka celah selebar 6 mm pada panel bawah laptop di belakang, meningkatkan total sirkulasi udara sebesar 30% dan sanggup menurunkan suhu hingga 10º C.

Selain ventilasi pintar tersebut, sistem pendinginnya juga melibatkan kipas berdesain baru yang sangat tipis dan terbuat dari bahan liquid-crystal polymer. Kombinasi ini tak hanya mencegah laptop kepanasan, tapi juga memastikan ia tetap hening selama sesi gaming, dengan tingkat kebisingan tak lebih dari 40 desibel.

Asus ROG Zephyrus

Keistimewaan Zephyrus rupanya belum berhenti, karena ia juga mengemas layar 15,6 inci 1080p dengan refresh rate 120 Hz dan dukungan G-Sync. Display dengan refresh rate tinggi merupakan salah satu syarat yang diutamakan gamer akhir-akhir ini, terutama untuk game yang sifatnya kompetitif.

Unik juga dari Zephyrus adalah trackpad yang diposisikan di sebelah kanan, sekali lagi mirip seperti Razer Blade Pro. Pun demikian, trackpad ini ternyata juga bisa merangkap tugas sebagai numpad saat dibutuhkan, dan tentu saja pencahayaan RGB telah Asus tambatkan pada keyboard-nya.

Asus ROG Zephyrus

Perihal konektivitas, bodi tipis rupanya tak bisa dijadikan alasan atas keterbatasan port – Apple, tolong ini dicatat baik-baik. Zephyrus membuktikannya dengan total empat port USB 3.1 tipe standar, satu port USB-C yang kompatibel dengan Thunderbolt 3 maupun DisplayPort, satu port HDMI 2.0, dan slot SD card.

Asus ROG Zephyrus rencananya akan dipasarkan mulai tanggal 27 Juni mendatang. Harganya masih belum diketahui, tapi saya kira ia bakal menjadi salah satu yang termahal dari semua lini ROG.

Sumber: Microsoft dan Asus.

Asus ROG G11 Dapatkan Upgrade Nvidia GeForce GTX Seri 10, Kini Sudah VR Ready

Sudah beredar cukup lama di pasar, Asus Republic of Gamers G11 ialah bukti bahwa perangkat gaming tidak selalu menuntut Anda mengeluarkan seluruh isi dompet ataupun memaksa Anda mempelajari dulu cara kerja hardware PC. Untuk sebuah produk ROG dengan spesifikasi mumpuni, G11 dijajakan di kisaran harga yang masuk akal – mulai dari US$ 800 saja.

Namun seperti perangkat ROG lain, dimulainya era Pascal tentu memacu sang produsen hardware asal Taiwan itu untuk memperbarui perangkat gaming mereka. Dan ada kabar baik bagi Anda yang sedang mengincar device ROG terjangkau, Asus belum lama meng-upgrade G11 dengan GPU-GPU anyar Nvidia, memperkenalkan tiga tipe baru yaitu G11CD-EH51-GTX1060, G11CD-WB51-GTX1070, dan G11CD-DB72-GTX1080.

Asus ROG G11 2

Nama-namanya memang panjang dan mungkin sukar diingat, tapi di sana Anda tidak akan kesulitan melihat versi kartu grafis yang mentenagai mereka. Dengan kehadiran GTX seri 10, G11 kini ‘resmi’ mengusung titel VR Ready; menjanjikan pengalaman virtual reality next-gen, kemudahan plug-and-play, dan level latency super-rendah. PC sudah pasti memperoleh dukungan penuh dari Nvidia VRWorks.

Ketiga G11 anyar tetap disertai penampilan serupa pendahulunya. Asus mendeskripsikannya sebagai desain luar angkasa yang dipadu elemen-elemen suku Maya. Perangkat ini adalah PC mid-tower berdimensi 176x440x422-milimeter, dihias rangkaian LED di empat area, menyajikan keleluasaan kustomisasi dengan delapan juta warna dan efek pencayahaan berbeda. Buat mengatasi panas, Asus menyediakan delapan ventilasi: lubang di samping untuk fokus pada CPU, lalu ventilasi di depan ialah tempat udara masuk.

Asus ROG G11 1

G11CD-EH51-GTX1060 merupakan varian Pascal paling ekonomis, dibekali GPU GTX 1060, Intel Core i5-6400, RAM DDR4-2133 8GB, penyimpanan berbasis hard disk sebesar 1TB dan unit power supply 500W. Spesifikasi tersebut telah berada di batas optimal buat menopang Vive maupun Rift. Tapi jika masih belum puas, silakan pilih G11CD-WB51-GTX1070. Setup komponen hampir identik seperti versi GTX 1060, hanya saja ia dipersenjatai GeForce GTX 1070. Masing-masing G11 dijajakan di harga US$ 1.000 dan US$ 1.200.

Model G11CD-DB72-GTX1080 sendiri adalah ROG G11 pamungkas Asus. Ditawarkan di harga US$ 1.800, sang produsen tidak mau main-main dengan komposisi hardware-nya: membenamkan prosesor Intel Core i7-6700, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, RAM DDR4 16GB, serta penyimpanan SSD 512GB dan hard disk 1TB.

Asus ROG G11 3

Mereka semua dibundel bersama aplikasi monitoring Aegis II, GameAlive buat memudahkan proses perekaman serta editing sesi gaming, dan ada teknologi audio SonicMaster. Versi refresh G11 ini rencananya akan tersedia di awal bulan November 2016.

Sumber: Asus.

Resmi ‘VR Ready’, Nvidia GeForce GTX Seri 10 Hadir di Tiga Notebook Alienware Baru

Saat ini merupakan masa-masa terbaik bagi ‘PC master race‘; beragam teknologi baru bermunculan, memungkinkan device yang dahulu sering diremehkan sanggup menopang VR. Para produsen notebook gaming Taiwan telah lebih dulu menyematkan GPU anyar Nvidia, dan kali ini giliran sang pionir asal Amerika, bertepatan dengan perayaan ulang tahunnya yang ke-20.

Di ajang PAX East 2016, Alienware menyingkap penjelmaan terkini dari tiga laptop andalan mereka, yakni Alienware 17, 15 dan 13. Anak perusahaan Dell spesialis gaming itu membekali produk dengan sejumlah fitur baru, dan tak lupa membubuhkan kartu grafis berarsitektur Pascal milik Nvidia di dalam, memastikan perangkat-perangkat tersebut siap tangani HTC Vive dan Oculus Rift.

Alienware 2

Dari ketiga perangkat tersebut, versi baru Alienware 13 ialah yang paling misterius. Di situs Dell, laptop gaming 13-inci ini masih dipersenjatai GTX 960M, sedangkan di press release, produsen menjanjikan GTX seri 10 (kemungkinan besar GTX 1060). Ia masih menjadi notebook berukuran termungil racikan Alienware, dipadu ‘rancangan agresif’, ‘kemampuan sajikan game di resolusi tinggi’, dan sistem pencahayaan LED berisi ‘triliunan kombinasi’.

Alienware 1

Alienware 15 berada satu tingkat di atasnya, mengusung layar seluas 15,6-inci dengan dukungan refresh rate 120Hz dan Nvidia G-Sync. Anda bisa memilih tipe panel full-HD atau 4K IGZO (mirip Razer Blade Stealth). Rencananya, Alienware berniat mencantumkan GeForce GTX 1060, tetapi berdasarkan info dari The Verge, terdapat pula opsi GTX 1070. Menariknya lagi, ada alternatif kartu grafis dari AMD – merupakan bagian dari kerja sama kedua perusahaan.

Alienware 4

Primadona dari keluarga laptop gaming Dell adalah Alienware 17. Produk memang tidak ‘se-gila’ Predator 21 X, namun Alienware tak lupa mempersenjatainya dengan teknologi-teknologi mutakhir, salah satunya ialah hasil kolaborasi eksklusif bersama tim pencipta Tobii eye-tracking. Device tak hanya mampu melacak gerakan dan arah mata, tapi diracik agar terintegrasi ke sistem pencahayaan AlienFX: warna-warni dan pola LED akan berubah tergantung dari ke mana Anda melihat, lalu device dapat diaktifkan cukup dengan menatap logo Alienware.

Alienware 3

Di dalam Alienware 17, Anda akan menemukan GPU GeForce GTX 1070 atau 1080, dipadu prosesor Intel Core seri K yang di-overclock (boleh jadi Intel Kaby Lake) dan memori RAM DDR4 2667MHz. Paket penjualan Alieware 17 juga disertai satu kopi permainan Watch Dogs 2 dari Ubisoft. Beberapa game besutan Ubisoft sebelumnya (The Division, Assassin’s Creed Syndicate) sudah mendukung Tobii, jadi tidak aneh jika fitur eye-tracking juga ditemui di sana.

Alienware belum mengumumkan harga dari masing-masing produk, namun kabarnya, ketiga notebook gaming tersebut akan mulai tersedia di akhir bulan September.

Sumber tambahan: Guru 3D.

Acer Predator 21 X Ialah Notebook Gaming Berlayar Curved yang Simpan Dua GTX 1080

Semakin canggih serta hematnya konsumsi listrik hardware-hardware baru mendorong inovasi besar-besaran di segmen notebook gaming. Kita telah menyaksikan sendiri kehadiran device tipis yang mampu menangani VR. Tapi tentu ada sejumlah pengecualian. Beberapa di antara nama terkenal juga tidak jarang bereksperimen dengan ide-ide dan konsep ‘menyimpang’.

Ketika umumnya produsen berupaya menyusutkan ukuran notebook demi mencapai titik paling seimbang antara mobilitas dan performa, produk baru Acer di keluarga Predator ini boleh dikatakan sudah di luar batas kewajaran. Di ajang IFA 2016, perusahaan PC asal Taiwan itu memperkenalkan Predator 21 X, laptop raksasa berlayar 2560×1080 melengkung seluas 21-inci yang menyimpan dua buah kartu grafis kelas antusias besutan Nvidia.

Acer Predator 21 X 1

Melalui pendekatan tersebut, Predator 21 X merebut gelar laptop dengan layar curved pertama, sekaligus menjadikannya sebagai notebook Predator paling canggih saat ini. Tak hanya itu, panel tersebut dibekali Nvidia Gsync dan Acer turut menanamkan teknologi eye-tracking Tobii. Kemampuan ini telah mulai diimplementasikan ke sejumlah software – membantu user mengidentifikasi musuh dalam game hingga memastikan penonton live stream mengetahui ke arah mana mata Anda melihat.

Tubuhnya yang cukup besar memberi keleluasaan bagi Acer buat mencantumkan komponen papan atas serta fitur-fitur pendukung gaming. Predator 21 X memiliki sistem audio SoundPound 4.2+ (terdapat empat speaker dan dua subwoofer), dilengkapi arsitektur pendingin mutakhir berisi lima kipas AeroBlade. Dibanding TV, monitor curved secara teori lebih efektif mendongkrak immersion dalam game karena jarak ke mata lebih dekat dan user tidak banyak bergerak.

Acer Predator 21 X 2

Lalu ada sebuah fitur lagi yang kemungkinan besar akan mengusik rival senegaranya. Predator 21 X turut menyajikan keyboard dengan switch mekanik Cherry MX Brown dipadu RGB backlight. Lalu bagian numpad di area kanan bisa diputar menjadi touchpad. Satu hal yang saya sadari ialah layout dari Predator 21 X ini sangat mirip seri MSI GT80: papan ketiknya berada lebih maju sehingga tersedia ruang lebih lapang buat hardware.

Predator 21 X tentu saja sudah ‘VR Ready’, mengusung sepasang GPU Nvidia Pascal GeForce GTX 1080 via SLI, dipadu prosesor Intel Generasi ke-7 Kaby Lake, RAM DDR4-2400 64GB dan penyimpanan berbasis SSD sebesar 4TB.

Acer juga menginformasikan kapan Predator 21 X akan tersedia dan berapa harganya. Dengan dua GTX 1080, Intel Kaby Lake, Tobii dan keyboard mekanik, jangan heran jika produk tersebut ditawarkan seharga mobil…

Sumber: Acer.

Laptop Gaming MSI Bertenaga GeForce GTX Seri 10 Siap Penuhi Kebutuhan Gamer Hardcore Indonesia

MSI ialah salah satu brand pertama yang menyingkap varian baru notebooknya begitu Nvidia resmi mengumumkan kehadiran kartu grafis GeForce GTX seri 10 di laptop. Dengan GPU anyar tersebut, performa perangkat ini pelan-pelan menyamai sepupu desktop-nya, apalagi kini tidak ada perbedaan menonjol antara kedua tipe – tak ada lagi kode ‘M’ buat melambangkan versi mobile.

MSI Notebook GTX 10 Series 9

Setelah diperkenalkan perdana melalui acara pers di Taipei pertengahan bulan Agustus, Micro-Star International tidak mau buang-buang waktu untuk mendatangkan notebook gaming bertenaga GTX seri 10 di negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Produk-produk canggih ini tiba di tanah air tepat pada tanggal 25 Agustus, terdiri dari keluarga GE, GS dan GT.

MSI Notebook GTX 10 Series 16

MSI Notebook GTX 10 Series 15

Eksistensi GTX seri 10 mengubah konsep penyajian produk, membuat terobosan di segmen laptop. Berkatnya, kemampuan menjalankan konten VR kini tersedia di model ultrabook gaming serta GE yang awalnya disiapkan sebagai perangkat ‘kelas menengah’. Tentu selain itu, MSI juga membekali mereka dengan bermacam-macam pembaruan pada teknologi layar, pendingin serta fitur-fitur khas gaming.

GE72VR dan GE62VR Apache Pro

MSI Notebook GTX 10 Series 2

GE merupakan seri notebook gaming terlaris MSI, dan untuk pertama kalinya ia sanggup jalankan headset Rift ataupun Vive berkat GeForce GTX 1060. Perbedaan antara GE72VR dan GE62VR hanya terletak pada ukuran display, yaitu 17,3-inci dan 15,6-inci. Anda ditawarkan pilihan layar True Color (AdobeRGB 100 persen!) beresolusi full-HD dengan refresh  rate 120Hz dan waktu respons hanya 5-milidetik, diklaim pertama kali ada di laptop; atau panel IPS UHD.

MSI Notebook GTX 10 Series 11

Tidak ada kompromi pada hardware, MSI membubuhkan prosesor Intel Core i7 generasi ketujuh, RAM DDR4 dual slot maksimal 32GB, penyimpanan SSD M.2 Combo dan HDD, serta menyediakan koneksi USB 3.1 type-C. MSI turut menyempurnakan bagian keyboard SteelSeries ber-backlight LED-nya sehingga bukan cuma terlihat keren (Anda bisa memilih warna apapun dari palet RGB dan menerapkannya pada tiga zona di papan ketik), tapi juga nyaman digunakan.

MSI Notebook GTX 10 Series 21

Untuk menangani panas yang dikeluarkan komponen-komponen tersebut, MSI memanfaatkan Cooler Boost 4. Teknologi ini mendinginkan GPU dan CPU secara terpisah dengan dua kipas dan total enam pipa, mengurangi temperatur sebesar 10 persen dibanding versi Cooler Boost 3, baik pada interior maupun keyboard.

MSI Notebook GTX 10 Series 18

GS73VR dan GS63VR Stealth Pro, dan GS43VR Phantom Pro

MSI Notebook GTX 10 Series 10

Kehadiran GeForce GTX 1060 di tiga model GS ini menjawab pertanyaan saya di Computex 2016 kemarin mengenai mungkinkah ultrabook gaming mendukung headset VR high-end. Selain canggih, GS63VR serta GS73VR juga tampil sebagai notebook gaming yang anggun – mereka memenangkan penghargaan Best Choice Awards. Untuk chassis, MSI mengusung bahan aluminium berkepadatan tinggi dengan tekstur brushsed. Kedua device mempunyai ketebalan kurang dari dua sentimeter, masing-masing 17,7mm dan 19,6mm.

MSI Notebook GTX 10 Series 19

MSI Notebook GTX 10 Series 5

GS43VR Phantom Pro sendiri merupakan refresh dari GS40 Phantom, notebook gaming 14-inci dengan kinerja terbaik di kelasnya, namun wujudnya tetap serupa dan masih memakai sistem pendingin Cooler Boost 3. Saya penasaran bagaimana MSI mengatasi kendala panas seperti yang ada di GS40 Phantom.

MSI Notebook GTX 10 Series 1

Khusus di model GS73VR dan GS63VR, MSI mengimplentasikan Cooler Boost Trinity, berisi tiga buah kipas Whirlwind Blade: masing-masing memiliki 41 bilah berketebalan hanya 0,4mm, tapi mampu meniupkan angin ke CPU dan GPU 30 persen lebih banyak dari Cooler Boost 3. Udara panas dibuang lewat lima heat  pipe.

MSI Notebook GTX 10 Series 12

Fitur-fitur eksklusif familer sudah pasti bisa Anda temukan di sana, misalnya panel True Color 120Hz, chip Hi-Fi ESSS Sabre dan software Nahimic 2, app Dragon Center, SteelSeries Engine, sampai network Killer Doubleshot Pro.

GT73VR Titan SLI

Tak hanya VR, notebook 17-inci berspesifikasi monster ini tak akan kesulitan melahap permainan di resolusi 4K berkat dukungan sepasang GPU GeForce GTX 1080 atau GTX 1070. Sebagai salah satu produk paling high-end, MSI memampatkan semua fitur andalan mereka di sana, plus kapabilitas Turbo (menambah pilihan di fitur Shift) dan opsi prosesor Intel Core i7 6820HK serta RAM DDR4-2400 sampai 64GB.

Menariknya, GT73VR Titan SLI dirancang agar konsumsi daya lebih sedikit dari tipe terdahulu. Salah satu kuncinya adalah penggunaan Cooler Boost Titan, terdiri atas dua fan Whirlwind Blade serupa GS, kali ini menyimpan 29 bilah dan 12 pipa pembuangan panas. Walaupun tubuhnya tampak bulky, GT73VR cuma berbobot 3,9kg, sudah termasuk baterai.

GT83VR Titan SLI

MSI Notebook GTX 10 Series 14

GT73VR ialah pemegang hierarki tertinggi dalam deretan notebook  gaming MSI saat ini, juga merupakan penerus notebook ber-keyboard mekanik pertama mereka, GT80 Titan. Komposisi hardware-nya serupa GT73VR Titan SLI, menghidangkan pilihan antara dua buah GTX 1080 atau 1070. Perangkat tersebut menyuguhkan teknologi Matrix Display, mendukung mode surround view di tiga buah panel 4K dengan output 60Hz.

MSI Notebook GTX 10 Series 3

Seperti sebelumnya, GT83VR Titan SLI dibekali keyboard dengan switch mekanik Cherry Brown racikan SteelSeries. Seri ini dipilih karena tingkat fleksibilitas tinggi baik buat gaming hingga mengetik, menyajikan kenyamanan yang belum dapat ditandingi notebook premium lain. Jangan kaget, perangkat ini membutuhkan dua unit adaptor, dan dibanderol di harga fantastis.

MSI Notebook GTX 10 Series 17

MSI Notebook GTX 10 Series 4

Laptop-laptop gaming MSI bersenjata Nvidia GeForce GTX seri 10 sebentar lagi bisa Anda miliki, harganya berkisar mulai dari Rp 24 juta (GE62VR Apache Pro) sampai Rp 75 juta (GT83VR Titan SLI)

MSI Notebook GTX 10 Series 8

MSI Notebook GTX 10 Series 20

Notebook Gaming MSI Kini Dipersenjatai Nvidia GeForce GTX Seri 10

Kemunculan GPU desktop Maxwell di notebook merupakan permulaan dari revolusi besar. Pelan-pelan, jarak performa antara laptop dengan PC desktop semakin menyempit; dibuktikan oleh kemampuan device menangani permainan-permainan blockbuster di setting tertinggi serta menyuguhkan VR gaming. Dan dimulainya era Pascal berpotensi mengubah segalanya.

Penyingkapan Nvidia GeForce GTX seri 10 untuk notebook tentu saja akan kembali memicu persaingan panas di kalangan produsen, khususnya para spesialis perangkat gaming. MSI sendiri merupakan salah satu nama pertama yang mengumumkan kehadiran GPU mobile baru besutan raksasa asal Santa Clara itu di produk mereka. Teknologi grafis ini diimplementasikan ke empat keluarga laptop MSI, yaitu GT, GS, GE dan GP.

MSI Nvidia GeForce 10 Series 1

Notebook-notebook anyar ini sebelumnya sudah memperoleh sertifikasi Nvidia VR Ready, namun di pengumuman kemarin, MSI memang belum mengungkap informasi mengenai susunan komponennya. Dari sisi penamaan, produk-produk tersebut mengusung kode ‘VR’ di belakang nama, beberapa juga ditandai dengan angka ‘3’ – mengindikasikan generasi paling baru. Daftarnya adalah sebagai berikut:

  • GT83VR Titan SLI, dengan pilihan kartu grafis GeForce GTX 1080 SLI dan GeForce GTX 1070 SLI.
  • GT73VR Titan, dibekali GeForce GTX 1070 SLI, GTX 1080 atau GTX 1070.
  • GT72VR dan GT62VR Dominator, menyimpan GeForce GTX 1070.

Selain perangkat level antusias di atas, MSI turut membubuhkan GeForce GTX 1060 ke model GT72VR dan GT62VR Dominator (sebagai alternatif), GS73VR dan GS63VR Stealth, GE72VR, serta GE62VR Apache. Hanya varian GP yang belum MSI singkap secara rinci. Disebutkannya GS73VR dan GS63VR menjawab pertanyaan saya di Computex 2016 pada sang produsen asal Taiwan itu mengenai apakah mungkin ‘ultrabook gaming‘ mampu menopang headset VR semisal HTC Vive atau Oculus Rift.

MSI Nvidia GeForce 10 Series 2

Bagi MSI, GeForce GTX seri 10 untuk notebook merupakan sebuah terobosan istimewa karena mereka memanfaatkan arsitektur serta jumlah CUDA core (hampir) serupa versi desktop. Itu alasannya tidak ada lagi kode ‘M’ di sana. Dukungan GPU baru ini juga memastikan penggunaan produk yang jauh lebih fleksibel: laptop gaming tak lagi eksklusif buat gamer, tapi bisa menjadi perangkat andalan para profesional dan pekerja kreatif. Mereka tak lupa ditopang solusi pendingin baru, display dengan sRGB 100 persen, dan sistem audio superior.

MSI Nvidia GeForce 10 Series 3

Device-device high-end tersebut dipamerkan secara resmi dalam acara konferensi pers di Taipei belum lama ini, dan saya memperoleh kabar bahwa MSI berniat untuk meluncurkannya di Indonesia sebentar lagi.

Sumber: MSI.

Nvidia Umumkan Kartu Grafis GeForce GTX Seri 10 Untuk Laptop

Selepas pengungkapan deretan kartu grafis Nvidia GeForce generasi baru di bulan Mei, GPU canggih tersebut sudah bisa dipastikan akan turut diimplementasikan ke notebook. Pertanyaannya cuma tinggal: kapan ia tersedia? Rumor yang beredar belakangan terbukti tepat, baru saja, perusahaan spesialis teknologi grafis asal Santa Clara itu mengonfirmasi kehadiran GTX seri 10 untuk notebook.

Sebetulnya, kabar ini telah saya dengar sejak bulan Juli silam, diinformasikan langsung oleh salah satu produsen perangkat gaming ternama. Namun mereka mewanti-wanti untuk tidak membocorkannya hingga Nvidia melakukan pengumuman secara resmi. GeForce GTX seri 10 memiliki satu keunikan distingtif dibanding varian berarsitekstur Maxwell: mereka tidak lagi mengusung kode ‘M’ buat menandai kelas mobile.

GeForce GTX 10-Series Laptop 2

Kini, boleh dikatakan Nvidia membawa seluruh GPU desktop Pascal ke laptop, terdiri dari GTX 1080, GTX 1070, dan GTX 1060; menjanjikan performa serta kecepatan tinggi buat menangani permainan-permainan anyar serta headset virtual reality. GTX seri 10 menyajikan lompatan kinerja hingga 75 persen dari generasi terdahulu. Nvidia bilang, masa-masa full-HD dengan 60fps sudah lewat, kini laptop mampu menangani Rise of the Tomb Raider di 120 frame rate lebih.

Tentu saja GTX seri 10 di desktop dan laptop tidak sepenuhnya identik, meski demikian perbedaan mereka cukup tipis. Di sana, GTX 1070 terlihat menonjol karena memiliki CUDA core lebih banyak dengan kecepatan boost  clock sedikit lebih rendah – masing-masing 2.048-core dan 1.645MHz versus 1.920-core dan 1.683MHz. Di atas kertas, kehadiran GTX seri 10 memastikan laptop sanggup menjalankan konten VR. Spesifikasi singkatnya dapat Anda lihat di bawah.

GeForce GTX 10-Series Laptop 3

Sejumlah teknologi penting semisal Dual-FET power supply dan Multi Phased Power Controllers turut Nvidia bubuhkan di sana, sehingga walau gaming laptop lebih bertenaga (kurang lebih tiga kali lipat dari GPU notebook berarsitektur Maxwell), pemakaian listrik juga lebih efisien dan lebih sedikit mengeluarkan suara; memberikan notebook pontesi overclocking yang lebih besar.

Bagi Nvidia, laptop merupakan platform gaming esensial dengan angka pertumbuhan yang sangat tinggi. Dan tidak hanya buat bermain, perangkat ini umumnya dimanfaatkan konsumen untuk belajar sampai bekerja. Dibanding penjualan console current-gen, adopsi laptop gaming menunjukkan pertumbuhan besar, melampaui 30 persen.

GeForce GTX 10-Series Laptop 1

Sudah bisa dipastikan, kita akan segera menemui Nvidia GeForce GTX seri 10 di produk-produk high-end garapan Acer, Alienware, Asus, Clevo, HP, Lenovo, dan MSI.

Sumber: GeForce.com.