Xiaomi Umumkan Redmi G 2021, Laptop Gaming Murah dengan GPU RTX 30 Series

Pasar laptop tanah air belum lama ini dibuat geger oleh RedmiBook 15. Tipikal Xiaomi, perangkat tersebut menawarkan spesifikasi lebih tinggi ketimbang pesaing-pesaingnya di rentang harga yang sepadan. Di Tiongkok, Xiaomi bahkan sudah menerapkan strategi yang sama untuk segmen laptop gaming.

Yang terbaru, Xiaomi belum lama ini memperkenalkan Redmi G 2021. Laptop gaming ini hadir dalam dua versi; satu dengan prosesor Intel, satu dengan prosesor AMD. Versi Intel-nya ditenagai prosesor Core i5-11260H (6-core, 12-thread), sementara versi AMD-nya dibekali prosesor Ryzen 7 5800H (8-core, 16-thread).

Terkait kinerja grafisnya, Redmi G 2021 versi Intel mengandalkan GPU Nvidia GeForce RTX 3050, sedangkan versi AMD-nya lebih superior berkat RTX 3060 dengan TDP 130 W. Perbedaan selanjutnya terletak di sistem pendinginnya. Meski sama-sama mengusung sistem cooling generasi baru, cuma versi AMD-nya saja yang turut dilengkapi heat pipe tembaga.

Ini wajar mengingat versi AMD-nya memang menawarkan performa yang lebih gahar daripada versi Intel-nya. Bahkan charger yang Xiaomi sertakan pun berbeda: 180 W untuk versi Intel, 230 W untuk versi AMD.

Selebihnya, duo Redmi G 2021 ini cukup identik. Keduanya sama-sama dibekali RAM 16 GB dan SSD berkapasitas 512 GB. Layarnya pun sama persis, dengan panel 16,1 inci FHD 144 Hz. Melengkapi fitur-fiturnya adalah konektivitas Wi-Fi 6, sistem audio DTS: X Ultra 3D, serta backlit keyboard.

Di Tiongkok, Redmi G 2021 versi Intel dijual seharga 5.700 yuan (± 12,6 jutaan rupiah), sementara versi AMD-nya dibanderol 7.000 yuan (± 15,5 jutaan rupiah). Semoga saja Xiaomi punya rencana untuk mengusik pasar laptop gaming tanah air dengan mendatangkan setidaknya salah satu varian Redmi G 2021 ke sini. Semoga…

Sumber: GSM Arena dan GizmoChina.

ASUS OLED Akan Diadopsi Sebagian Besar Lini Laptop ASUS yang Akan Datang, Ini Keunggulannya

Pada tahun 2021, rangkaian laptop ASUS terbaru mulai menggunakan teknologi layar ASUS OLED dan akan diadopsi oleh sebagian besar lini laptop ASUS yang akan datang. Lewat acara bertajuk “ASUS OLED Launch – See The DIFFERENCE with ASUS OLED“, ASUS menjelaskan keunggulan ASUS OLED dan juga membahas lima laptop yang sudah menggunakan ASUS OLED.

Inovasi ASUS tidak hanya sebatas pada performa saja dan ASUS OLED adalah bukti komitmen kami pada inovasi teknologi visual pada layar laptop. ASUS OLED merupakan teknologi yang akan membawa pengalaman menggunakan laptop ke tingkat selanjutnya dengan kualitas visual yang kaya, warna yang akurat, serta lebih aman untuk kesehatan mata,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Pertama ialah ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) yang pertama kali diungkap awal tahun dan tersedia di Indonesia pada bulan Juni lalu dengan harga mulai dari Rp42.999.000. Laptop dengan dua layar beresolusi tinggi ini dirancang untuk menunjang kebutuhan para content creator.

Ia mengemas layar utama 15,6 inci 4K OLED HDR touchscreen dengan color gamut 100% pada color space DCI-P3 dan layar sekunder ScreenPad Plus 14 inci 4K panel IPS-level. Serta, ditenagai oleh prosesor High Performance 10th Gen Intel Core hingga i9-10980HK berpadu chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3070.

Kedua ZenBook Pro 15 OLED (UX535) yang dibanderol mulai dari Rp23.999.000 dan ditenagai prosesor Intel Core hingga i7-10870H. Ia membawa layar 15,6 inci 4K OLED HDR touchscreen dengan 100% DCI-P3 dan dilengkapi ScreenPad dengan ScreenXpert 2.0.

Selanjutnya ZenBook Flip S OLED (UX371) yang dibanderol Rp24.999.000, laptop convertible premium dengan desain yang mewah dan ringkas ini mengusung layar 4K OLED HDR touchscreen dengan 100% DCI-P3. Ditenagai oleh prosesor 11th Gen Intel Core hingga i7-1165G7 dengan GPU Intel Iris Xe graphics dan sudah terverifikasi sebagai laptop Intel EVO.

Kemudian versi baru ZenBook klasik 13,3 inci yakni ZenBook 13 OLED (UX325) juga tersedia dalam opsi FHD OLED HDR dengan 100% DCI-P3 dan dilengkapi NumberPad 2.0. Laptop ini mengedepankan bodi ringkas, port yang lengkap, dan daya tahan baterai panjang. Harganya mulai dari Rp15.799.000, ditenagai oleh prosesor 11th Gen Intel Core hingga i7-1165G7 dengan GPU Intel Iris Xe graphics dan tidak ketinggalan port Thunderbolt 4.0.

Terakhir yang satu ini paling mengejutkan, VivoBook Ultra 15 OLED (K513) yang dibanderol mulai dari Rp8.599.000 ini juga tersedia opsi FHD OLED HDR dengan 100% DCI-P3. Ia merupakan laptop 15 inci dengan opsi upgrade yang lebih banyak dan tetap mengedepankan portabilitas. Ditenagai prosesor Intel Core i5-1135G7 dengan GPU Intel Iris Xe graphics, RAM 4GB DDR4 yang bisa di-upgrade hingga 12GB dan punya dual storage yakni NVMe PCIe SSD 256GB + slot SATA 2.5 inci.

5 Keunggulan ASUS OLED

Sekarang mari bahas keunggulan yang ditawarkan oleh layar ASUS OLED. Berbeda dengan teknologi layar laptop lainnya, ASUS OLED tidak hanya sekadar menawarkan kualitas visual terbaik, ia dapat lebih memanjakan sekaligus menjaga kesehatan mata penggunanya.

1. Warna lebih kaya dan akurat

ASUS OLED diciptakan untuk para profesional yang membutuhkan layar dengan tingkat reproduksi warna yang tinggi serta akurat, sesuai dengan standar industri perfilman saat ini. Atas dasar tersebut, ASUS OLED mampu mereproduksi 100% warna pada color space DCI-P3 atau setara dengan 133% warna pada color space sRGB.

Setiap laptop yang menggunakan teknologi layar ASUS OLED telah dikalibrasi sejak awal sehingga setiap laptop yang menggunakan ASUS OLED dapat menghasilkan warna yang sangat akurat. ASUS OLED juga memiliki standar kalibrasi warna yang tinggi dan telah mendapatkan sertifikasi PANTONE Validated Display.

2. Lebih aman untuk kesehatan mata

Paparan radiasi sinar biru pada layar laptop merupakan penyebab utama kelelahan pada mata bahkan dapat mengganggu kesehatan mata dalam jangka panjang. ASUS OLED memiliki fitur Eye Care yang dapat mengurangi tingkat paparan radiasi sinar biru pada layar hingga 70%.

Fitur Eye Care di ASUS OLED tidak hanya sekadar dapat mengurangi radiasi sinar biru, tetapi juga mempertahankan kualitas reproduksi dan akurasi warnanya. Dengan menggeser spektrum biru, ASUS OLED dapat menekan paparan radiasi sinar biru tanpa mengurangi kualitas dan akurasi warnanya. Metode tersebut juga telah mendapatkan sertifikasi Low Blue Light dan Flicker Free dari TÜV Rheinland.

3.  Tampilan jernih pada tingkat kecerahan rendah

Saat menurunkan tingkat kecerahan, tingkat akurasi warna pada layar seringkali akan menurun. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar laptop menggunakan 2D color gamut sebagai referensi. ASUS OLED menggunakan 3D color gamut sebagai referensi. 3D color gamut menambahkan faktor iluminasi untuk mengukur color volume secara keseluruhan dan ASUS OLED memiliki color volume 60% lebih besar dibandingkan dengan layar laptop pada umumnya.

4. Detail warna dan visual terbaik

ASUS OLED terdiri dari jutaan lampu LED berukuran sangat kecil. Setiap LED dapat dimatikan secara sepenuhnya sehingga mampu menghasilkan warna hitam sempurna dan memiliki kontras warna yang sangat tinggi. Tidak tanggung-tanggung, ASUS OLED hadir dengan rasio kontras hingga 1.000.000:1.

ASUS OLED juga telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 500 True Black dari VESA. Artinya, Anda juga dapat menikmati beragam konten multimedia yang disajikan dengan format HDR secara sempurna. Pengalaman visual terbaik hanya bisa didapatkan melalui laptop yang telah menggunakan teknologi layar ASUS OLED.

5. Visual lebih jelas tanpa efek blur

Menikmati sajian multimedia dengan gerak visual yang cepat seperti pada film action seringkali menampilkan efek blur yang mengganggu mata. Untuk mengatasi hal tersebut, ASUS OLED dilengkapi dengan response time yang cepat yaitu hingga 0,2 ms, sehingga memungkinkan tampilan visual dengan gerak cepat dapat dihadirkan secara lebih tajam dengan detail yang tinggi.

Duo Laptop Gaming Terbaru HP, Omen 16 dan Victus 16, Resmi Hadir di Indonesia

Mei lalu, HP memperkenalkan seri laptop gaming baru bernama Victus. Empat bulan berselang, perangkat tersebut sudah resmi mendarat di Indonesia, bersamaan dengan anggota terbaru dari lini Omen, yaitu Omen 16.

Meski ditujukan untuk segmen pasar yang berbeda — Victus untuk kelas menengah, Omen di atasnya — kedua laptop ini sebenarnya punya sejumlah kemiripan. Yang paling utama, layarnya sama-sama berukuran 16 inci, dengan resolusi 1080p dan refresh rate 144 Hz.

Omen by HP 16 / HP

Laptop dengan layar 16 inci memang cukup ngetren belakangan ini. Sepintas mungkin terkesan nanggung, tapi ukuran ini justru bisa jadi solusi bagi yang merasa 15 inci terlalu kecil untuk mengakomodasi hasrat bermainnya, sementara 17 inci kelewat bongsor dan agak sulit dibawa-bawa. Daripada bingung, ambil saja di tengahnya.

Kemiripan yang selanjutnya adalah, kedua perangkat juga sama-sama hadir dalam versi Intel (11th Gen H-Series) dan AMD (Ryzen 5000 H-Series). Itu berarti ada varian yang dibekali port Thunderbolt 4 (Intel), ada pula yang harus puas dengan port USB-C standar (AMD). Jadi kalau Thunderbolt 4 merupakan suatu keharusan, pilih varian yang mengemas prosesor Intel.

Juga identik adalah kapasitas RAM dan penyimpanannya. Baik Victus 16 maupun Omen 16 sama-sama mengusung RAM 16 GB (dual-channel, upgradeable) dan SSD NVMe PCIe Gen 4 berkapasitas 512 GB. Kalau butuh lebih, pengguna bisa menyelipkan SSD NVMe lain, tapi slot tambahannya ini cuma mendukung versi PCIe Gen 3.

Satu hal lagi yang perlu dicatat, yang dibekali SSD NVMe PCIe Gen 4 cuma versi Intel saja, sebab versi mobile dari Ryzen 5000 Series memang belum mendukung PCIe Gen 4, berbeda dari versi desktop-nya.

Victus by HP 16 / HP

Untuk GPU-nya, varian termahal Victus 16 ditenagai oleh Nvidia GeForce RTX 3060, sementara varian termahal Omen 16 mengemas RTX 3070. Kedua perangkat sama-sama mendukung fitur undervolting via software Omen Gaming Hub, akan tetapi sistem pendingin Omen 16 lebih superior, dengan bilah kipas 2,5x lebih tipis dan jumlah 2x lebih banyak.

Omen 16 juga lebih unggul soal baterai berkat kapasitas yang lebih besar; 83 Wh dibanding 70 Wh milik Victus 16. Untuk bermain game, baterai Omen 16 bisa tahan sampai sekitar 2 jam menurut perwakilan HP Indonesia, tapi ini bisa bervariasi tergantung game-nya, dan tentu saja performa terbaiknya baru bisa didapat saat laptop dicolok ke listrik. Perwakilan HP juga bilang tidak ada perbedaan daya tahan baterai antara versi Intel dan AMD.

Victus by HP 16 / HP

Di Indonesia, HP Victus 16 dan HP Omen 16 saat ini sudah bisa dibeli melalui official store HP di Tokopedia. Untuk harganya, Victus 16 dibanderol mulai Rp18.999.000, sementara Omen 16 mulai Rp24.999.000. HP tidak menyertakan terlalu banyak bonus, tapi setidaknya harga tersebut sudah termasuk software Office Home & Student 2019.

Laptop Gaming Lenovo Legion 2021 Hadir dengan Intel Core H-Series Generasi Ke-11 & Layar 165Hz

Lewat acara peluncuran yang digelar secara virtual bertajuk “Unleash Ultimate Performance“,  Lenovo Indonesia telah meluncurkan empat laptop gaming terbarunya, meliputi Legion 7i, Legion 5i Pro yang hadir dengan warna stingray white (limited edition), Legion 5i, dan IdeaPad Gaming 3i. Mereka sudah ditenagai oleh prosesor Intel Core H-series generasi ke-11 dengan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 3080 TGP 165 Watt.

Laptop Legion terbaru tahun ini didukung Lenovo Legion AI Engine yang merupakan kombinasi cerdas dari hardware, software, firmware, dan driver. Semuanya bekerja sama untuk membantu overclock kinerja laptop dengan berbagi Thermal Design Power (TDP) antara CPU dan GPU untuk mengelola kebutuhan game kelas berat dengan lebih baik.

Pasar PC gaming di Indonesia telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir ini bahkan dengan peningkatan lebih dari dua kali lipat sejak 2018. Dengan meningkatnya permintaan akan performa tinggi di sebuah PC gaming, Lenovo Legion mampu tumbuh lebih dari 3 kali lipat menurut data GfK pada H1 2021 jika dibandingkan dengan H1 2020. Pertumbuhan ini tidak membuat kami berhenti untuk berinovasi dan menyediakan smarter technology for all untuk masyarakat Indonesia,” ujar Santi Nainggolan, Consumer Lead Lenovo Indonesia.

Lenovo Legion 5i Pro

Mulai dari Legion 5i Pro, laptop gaming berlayar IPS 16 inci yang ditopang resolusi QHD (2560×1600 piksel) ini menawarkan refresh rate 165Hz dan response time 3ms. Harganya mulai dari Rp28.199.000 dan hadir dengan warna putih atau disebut stingray white. Serta, sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Home & Student 2019, 3 tahun Legion Ultimate Support, dan Accidental Damage Protection.

Laptop Legion ini masuk dalam kategori laptop powerful dan ditenagai prosesor Intel Core i7-11800H dengan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 3070 TGP 140 Watt Prosesor tersebut membawa peningkatan performa yang sangat signifikan, punya konfigurasi hingga 8 core dan 16 thread dengan frekuensi turbo hingga 5,0 GHz. Juga mendukung 20 jalur PCIe Gen 4.0 yang memberikan akses langsung ke CPU, Intel Killer WiFi 6/6E (Gig+), dan port Thunderbolt 4.

Legion 5i Pro juga dilengkapi dengan termal Coldfront 3.0 baru yang meningkatkan aliran udara hingga 18 persen dibandingkan generasi sebelumnya. Untuk membuang udara panas dengan lebih baik, Coldfront 3.0 memiliki sistem copper heat sink hingga 82 persen lebih banyak area kipas termal dan membuat lebih banyak lubang di bagian bawah laptop dan bahkan di bawah keyboard untuk menjaga perangkat tetap dingin.

Fitur lainnya termasuk keyboard Legion TrueStrike dengan fitur pilihan backlit RGB. Serta, speaker Harman yang dioptimalkan dengan Nahimic Audio oleh SteelSeries yang menyuguhkan surround sound 7.1 saat dikombinasikan dengan headset atau speaker eksternal.

Lenovo Legion 5i

Beralih ke Legion 5i, mesin gaming ini dibanderol mulai dari Rp22.699.000 dan dilengkapi Microsoft Office Home & Student 2019, 3 tahun garansi Legion Ultimate Support, dan Accidental Damage Protection. Legion 5i juga ditenagai prosesor Intel Core i7-11800H, namun dengan dukungan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 3060 TGP 130 Watt.

Laptop yang hadir dalam warna phantom blue ini memiliki desain yang stylish tak seperti laptop gaming pada umumnya. Sebab selain para gamer, Lenovo juga mengincar para content creator yang membutuhkan laptop dengan performa powerful. Seperti versi Pro-nya, layarnya juga mendukung refresh rate tinggi 165Hz tetapi dalam ukuran 15,6 inci dengan resolusi FHD. Didukung termal Coldfront 3.0, Legion AI Engine, dan Nahimic Audio.

Lenovo Legion 7i (Segera Hadir)

Legion 7i adalah model paling premium dari laptop Legion yang akan segera hadir di tahun ini. Ia mengusung layar IPS 16 inci dengan resolusi QHD (2560×1600 piksel) dalam rasio aspek 16:10 yang memperluas tampilan 11% lebih besar. Juga didukung refresh rate 165Hz, kecerahan 500 nits, color gamut 100% sRGB, sertifikasi VESA DisplayHDR 400, Dolby Vision, dan NVIDIA G-SYNC.

Selain itu, Legion 7i memanfaatkan machine learning melalui Legion AI Engine, ditenagai oleh Intel Core i7-11800H dan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 3080 TGP 165 Watt, RAM 32GB, dan media penyimpanan SSD 1TB. Fitur-fitur tersebut juga dikombinasikan dengan Legion Coldfront 3.0, baterai 80Whr, Wi-Fi 6 Killer AX1650, dan Nahimic Audio.

Lenovo IdeaPad Gaming 3i (Segera Hadir)

Bila laptop Legion belum masuk budget, Lenovo memiliki IdeaPad Gaming 3i yang harganya lebih terjangkau dan generasi terbarunya ini membawa banyak peningkatan. Seperti Legion 7i, Termasuk dari segi prosesor yang kini ditenagai hingga Intel Core i7-11370H, dengan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 3050Ti TGP 90 Watt.

Dari segi layar, IdeaPad Gaming 3i mengusung layar IPS 15,6 inci FHD dengan refresh rate 165Hz, kecerahan 300 nits, anti-glare, dan color gamut 100% sRGB. Keyboard-nya dilengkapi backlit 4-Zone RGB LED atau white backlit, key travel 1,5 mm, dan 100% N-key rollover yang untuk kontrol cepat nan akurat.

IdeaPad Gaming 3i akan segera hadir di Indonesia dengan warna shadow black. Pengguna bisa mendapatkan IdeaPad Gaming 3i dengan Microsoft Office Home & Student 2019, 2 tahun Premium Care, dan Accidental Damage Protection. Bagi yang masih penasaran dengan IdeaPad Gaming 3i dan tiga laptop Legion, Anda bisa menonton acara peluncurannya di atas.

HP Luncurkan Trio Perangkat Windows 11: Laptop, PC AIO, dan Tablet

Windows 11 akan hadir secara resmi pada tanggal 5 Oktober 2021. Dalam rangka menyambut sistem operasi terbaru Microsoft tersebut, HP pun memperkenalkan tiga perangkat baru: sebuah laptop, sebuah PC all-in-one (AIO), dan sebuah tablet.

Ketiganya memiliki keunikan masing-masing di samping sebatas spesifikasi yang mumpuni. Tanpa perlu berlama-lama, mari kita bahas satu per satu.

HP Spectre x360 16

Dari namanya sudah kelihatan kalau ini merupakan laptop convertible dengan engsel layar 360 derajat. Layar sentuhnya ini cukup istimewa, dengan panel OLED 16 inci beresolusi 3840 x 2400 pada varian tertingginya. Namun yang lebih spesial justru bisa kita temukan di atas layarnya.

Seperti biasa, bezel bagian atas itu menjadi rumah dari sebuah webcam. Namun webcam-nya bukan sembarangan, melainkan yang mengemas sensor 5 megapiksel dan disertai sederet optimasi berbasis AI, sehingga kualitas video pengguna selama meeting virtual bisa ditingkatkan secara signifikan. HP tampaknya benar-benar merancang laptop ini sesuai dengan kebutuhan konsumen selama masa pandemi.

Pada varian termahalnya, spesifikasinya terdengar mengesankan: prosesor Intel Core i7-11390H, GPU Nvidia GeForce RTX 3050, RAM 32 GB, dan SSD NVMe 1 TB. Baterainya tercatat memiliki kapasitas 83 Wh, dan HP mengklaim daya tahan hingga 17 jam pemakaian. Semua itu dikemas dalam rangka yang terbuat dari bahan aluminium hasil daur ulang, pertama kalinya buat HP.

Di Amerika Serikat, HP Spectre x360 16 kabarnya akan dipasarkan pada bulan Oktober dengan banderol mulai $1.639 (± 23,3 jutaan rupiah).

HP Envy 34 AIO

Keterbatasan ruang adalah faktor utama mengapa PC AIO biasanya memiliki spesifikasi yang lebih inferior ketimbang PC tradisional. Namun hal itu rupanya tidak berlaku buat PC AIO terbaru HP yang satu ini. Di atas kertas, spesifikasinya sangat pantas disandingkan dengan sebuah gaming PC.

Di varian tertingginya, pengguna bakal mendapatkan prosesor Intel Core i9-11900 dan GPU Nvidia GeForce RTX 3080 (versi laptop). Tidak seperti mayoritas PC AIO, RAM dan SSD NVMe-nya bisa konsumen tambah sendiri hingga mencapai kapasitas 128 GB dan 2 TB. Layarnya pun tidak kalah wah, dengan panel IPS 34 inci beresolusi 5120 x 2160 (ultrawide 21:9).

Tingkat kecerahan layarnya bisa mencapai angka 500 nit, sementara color gamut-nya 98% DCI-P3. Tidak heran kalau kemudian perangkat ini ditargetkan untuk para kreator. Namun seperti yang saya bilang di awal, ia juga punya keunikan lain di luar spesifikasinya. Yang pertama adalah bagian dasar stand yang merupakan sebuah Qi wireless charger 15 W.

Selanjutnya, ia juga datang bersama modul webcam 16 megapiksel, dan yang memiliki ukuran piksel individual sebesar 2 µm. Uniknya lagi, modul webcam ini dapat dilepas-pasang secara magnetis, dan posisinya bisa dipindah-pindah ke 8 titik yang berbeda. Kameranya pun bisa di-tilt ke bawah, sehingga sangat memudahkan ketika hendak menunjukkan sesuatu di atas meja selama meeting.

Sebuah PC AIO tak akan lengkap tanpa konektivitas yang melimpah. Di sini pengguna bisa menjumpai dua port Thunderbolt 4, enam port USB-A, USB-C, HDMI, Ethernet, SD card reader, dan jack audio 3,5 mm. Perangkat ini juga akan dijual pada bulan Oktober, dengan harga mulai $1.999.

HP 11 Inch Tablet PC

Terakhir, ada tablet dengan nama yang paling tidak kreatif. Namun untung desainnya cukup cerdas. Perangkat ini tidak punya kamera depan. Sebagai gantinya, kamera belakangnya bisa dilipat hingga menghadap ke depan, persis seperti yang ditawarkan lini ponsel Asus Zenfone.

Alhasil, video call menggunakan tablet ini hampir bisa dipastikan lebih baik kualitasnya dibanding memakai tablettablet lain mengingat kameranya mengemas sensor 13 megapiksel. Tablet ini juga bisa diberdirikan secara horizontal maupun vertikal berkat kickstand bawaannya.

Untuk spesifikasinya, perangkat ditenagai prosesor Intel Pentium Silver N6000, GPU onboard Intel UHD, RAM 4 GB, dan SSD NVMe 128 GB. Layarnya merupakan panel IPS 11 inci dengan resolusi 2160 x 1440, dan ia bisa dijadikan sebagai layar kedua buat perangkat lain, sangat memudahkan ketika pengguna perlu corat-coret atau menggambar dengan stylus, meski sayangnya aksesori ini bakal dijual secara terpisah.

Rencananya, HP akan memasarkan tablet ini mulai bulan Desember. Harganya dipatok $499, atau $599 bersama aksesori keyboard yang bisa dilepas-pasang.

Sumber: 1, 2, 3.

[Review] ASUS ExpertBook B1400, Laptop Kerja yang Tahan Lama

Pandemi mendorong proses digitalisasi secara masif, termasuk mengubah dalam pekerjaan dan pembelajaran. Permintaan laptop meningkat signifikan untuk memenuhi kebutuhan bekerja dari rumah (WFH) dan sistem pembelajaran hybrid.

Inovasi teknologi yang tersemat di laptop juga turut berkembang. Seperti yang kita ketahui, bentuk laptop semakin ringkas dengan masa pakai baterai panjang untuk menunjang mobilitas yang tinggi, tenaganya lebih powerful dengan rangkaian fitur cerdas, dan jenisnya beragam untuk menangani kebutuhan pengguna yang berbeda-beda.

Kali ini DailySocial Gadget telah kedatangan laptop bisnis ExpertBook B1 series terbaru dari ASUS, yakni ExpertBook B1400. Laptop 14 inci untuk memenuhi kebutuhan bisnis para pelaku UMKM, startup, hingga sekolah dan dapat diandalkan sebagai laptop operasional. Lantas apa yang ditawarkan oleh ASUS ExpertBook B1400? Berikut review selengkapnya.

Keamanan Berlapis

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-3

Kenapa harus memilih laptop bisnis? Salah satu alasan utamanya karena sistem keamanan yang mumpuni. Dengan rancangan yang lebih tangguh agar data di dalamnya tidak mudah rusak dan dilengkapi berbagai lapisan keamanan seperti enkripsi hingga kemampuan sentralisasi manajemen unit yang dapat dikontrol oleh tim manajemen IT.

Lapisan keamanan pertama terdapat di pembaca sidik jari (fingerprint) yang sudah terintegrasi dengan Windows Hello di tombol power. Berkat fitur tersebut, pengguna dapat masuk ke dalam sistem operasi Windows 10 tanpa harus repot-repot mengetikkan password, kinerjanya lumayan responsif dengan catatan jari bersih dan tidak basah.

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-4

Privasi juga sangat diperhitungkan oleh ASUS pada ExpertBook B1400. Laptop ini telah dilengkapi dengan fitur privacy shield pada kameranya, sehingga privasi penggunanya tetap terjaga. Fitur ini diaktifkan secara manual oleh pengguna sehingga tidak dapat diretas oleh siapapun.

Menambah lapisan keamanannya, ExpertBook B1400 dilengkapi dengan Trusted Platform Module (TPM) 2.0, yaitu sebuah chip khusus untuk kebutuhan enkripsi data di dalam laptop. Chip ini memungkinkan data selalu aman melalui fitur enkripsi, bahkan tidak dapat diakses meski SSD atau HDD yang ada di dalamnya dipindahkan ke perangkat lain.

Konektivitas Lengkap

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-5

Selain sistem keamanan yang unggul, sebagai laptop bisnis ExpertBook B1400 dilengkapi dengan berbagai opsi konektivitas port I/O yang sangat lengkap. Di sebelah kanan bodi terdapat slot Kensington Lock untuk mengikat/mengunci laptop sehingga terhindar dari kehilangan karena pencurian. Kemudian ada port LAN gigabit RJ-45, satu port USB 2.0 Type-A, combo audio jack 3,5 mm, dan microSD card reader. Sementara, di sisi kiri terdapat port DCIN untuk mengisi daya, Thunderbolt 4, VGA D-Sub, HDMI, dan dua port USB 3.2 Gen 2 Type-A.

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-6

Port Thunderbolt 4 yang hadir dengan interface USB Type-C ini tak hanya hadir sebagai fasilitas transfer data berkecepatan tinggi hingga 40 Gbps, tetapi juga dapat digunakan sebagai display output hingga dua monitor 4K, serta fasilitas pengisian daya cepat melalui fitur USB Power Delivery. Sedangkan menurut ASUS, port VGA D-Sub masih dibutuhkan karena banyak perusahaan dan pelaku bisnis yang menggunakan perangkat lama yang masih memanfaatkan fasilitas konektivitas melalui port VGA D-Sub.

Untuk koneksi nirkabelnya, ExpertBook B1400 memiliki Bluetooth 5.1 dan WiFi 6 (802.11 ax) yang menawarkan kecepatan hingga 2,4 Gbps. Dilengkapi teknologi WiFi Master dengan fitur WiFi SmartConnect dan WiFi Stabilizer yang memungkinkan laptop dapat terkoneksi dengan router yang memiliki kualitas sinyal paling baik secara otomatis, jangkauannya lebih luas, serta dapat mengingat hotspot seluler yang Anda sambungkan dan memprioritaskan koneksi ke sana saat terdeteksi.

AI Noise-Canceling Audio

Bagi yang bekerja dari rumah dan di mana saja sambil menjalankan bisnis sambil bepergian, konferensi video telah menjadi kegiatan rutin. Agar komunikasi jarak jauh berjalan lancar, ASUS membekalinya dengan AI noise-canceling audio yakni ClearVoice Mic dan ClearVoice Speaker.

Fitur ini dapat ditemukan di aplikasi MyASUS, yang memastikan bahwa pengguna dapat mendengar dan didengar dengan jelas dalam skenario apa pun. Pada ClearVoice Mic terdapat empat mode, yaitu normal, basic, single presenter, dan multi-presenter. Kemudian ClearVoice Speaker akan menyaring semua kebisingan sekitar kecuali suara manusia.

Di mode single presenter, teknologi AI noise cancelation akan menyaring berbagai kebisingan di latar belakang dan hanya memperjelas suara orang di depan laptop. Sementara, mode multi-presenter memungkinkan sistem menangkap sinyal suara dari beberapa orang sekaligus yang berada di depan laptop dan disampaikan pada volume yang sama.

Desain Elegan

Kesan profesional langsung terasa ketika saya unboxing, laptop ini tampil sangat serius dalam balutan warna Star Black yang terinspirasi dari alam semesta dengan bintang-bintang di langit malam. ASUS menggabungkan elemen arsitektur ke dalam desain ExpertBook B1400 dengan tepi khas pada sudutnya untuk memberikan tampilan unik yang elegan.

Perangkat ini memiliki dimensi yang ringkas, 323,4×215,65 mm dengan ketebalan 19,2 mm dan bobot 1,45 kg. Kontruksinya tangguh dengan struktur khusus yang telah teruji tahan terhadap guncangan dan benturan. Ia mengadopsi desain struktural multilayer, cover bagian atas terbuat dari aluminum alloy dan sepotong baja yang dipasang di antara bagian C dan D untuk meningkatkan kekuatannya.

Laptop ini juga memiliki HDD protection package dengan bracket dan sponge untuk mengurangi getaran hard drive. Serta, telah mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar militer AS MIL-STD 810H, sehingga laptop ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Dimensi yang ringkas diperoleh berkat penggunaan NanoEdge Display dengan bezel tipis 6,4 mm di sisi samping dan 12,5 mm di atas dengan screen-to-body ratio mencapai 84%, namun bagian bezel tersebut masih terbuat dari plastik. Layar 14 incinya beresolusi FHD dalam aspek rasio 16:9 dan sudah tersertifikasi low-blue light emmission dari TÜV Rheinland dengan tingkat radiasi cahaya biru yang rendah dan aman untuk mata dalam penggunaan jangka panjang.

ASUS menggunakan engsel ErgoLift yang memiringkan keyboard ke posisi mengetik yang lebih nyaman dan layarnya dapat dibuka hingga 180 derajat untuk memudahkan kolaborasi maupun berbagi tampilan. Walaupun ringkas, ExpertBook B1400 memiliki keyboard berukuran penuh dengan tuts yang memiliki lebar pitch 19,05 mm yang meningkatkan akurasi pengetikan. Keyboard-nya sudah spill-resistant yang dapat mencegah kerusakan saat tak sengaja tertumpah minuman.

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-10

Ukuran touchpad ExpertBook B1400 lebih besar dari laptop rata-rata dan halus saat disentuh karena memiliki lapisan kaca. Serta, telah mendukung Windows 10 multi-touch dan multi-gesture dengan gerakan hingga 4 jari yang memudahkan saat beralih aplikasi atau layar.

Tentu saja, fitur NumberPad 2.0 menjadi daya tarik lain. Keypad numerik dengan LED-illuminated yang terintegrasi pada touchpad ini menawarkan kemudahan input data. Untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya cukup sentuh sensor di kanan atas touchpad dan sentuh ikon di kiri atas untuk memilih salah satu dari dua tingkat kecerahan. Anda juga dapat mengakses aplikasi kalkulator dengan cepat, caranya usap dari ikon kiri atas ke segala arah pada NumberPad.

Review-ASUS-ExpertBook-B1400-11

Hardware & Performa

Untuk menangani kebutuhan bisnis dan penggunaan sehari-hari, ExpertBook B1400 ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11, tersedia mulai dari Intel Core i3-1115G4, i5-1135G7, dan hingga i7-1165G7. Unit review ASUS ExpertBook B1400 yang saya uji merupakan varian Intel Core i5-1135G7 yang membawa konfigurasi 6 core dan 12 thread dengan thermal design power 28 Watt.

Ditopang RAM 8GB DDR4 yang masih single-channel, namun disediakan satu slot SO-DIMM DDR4 untuk melakukan upgrade. Olah grafisnya mengandalkan integrated graphics baru Intel Iris Xe, dan discrete graphics NVIDIA GeForce MX330.

Untuk penyimpanan, ExpertBook B1400 dilengkapi dengan sistem dual-storage yang menggabungkan kecepatan SSD dan kapasitas penyimpanan data yang luas HDD. Meliputi slot PCIe 3.0 NVMe M.2 yang mendukung hingga 1 TB M.2 SSD dan slot STD 2.5” SATA HDD dengan kapasitas maksimum 2 TB.

ASUS merancang ExpertBook B1400 agar mudah di-maintenance. Tim IT dapat mengakses berbagai komponen utama seperti memori RAM dan penyimpanan tanpa perlu membuka seluruh bagian laptop. Dengan demikian, proses maintenance dapat berjalan lebih cepat sehingga menghemat waktu dan tenaga.

Fitur baru ASUS Intelligent Performance Technology (AIPT) juga tersedia di laptop ini, teknologi ini mengkombinasikan sistem pendingin dan berbagai sensor untuk mengoptimalkan performa atau daya tahan baterai. AIPT memungkinkan prosesor berjalan hingga TDP 30W secara terus menerus guna memenuhi kebutuhan komputasi yang lebih berat.

Selain mode performance, terdapat juga mode balanced untuk tugas sehari-hari yang butuh performa konsisten dan tetap irit daya. Serta, mode whisper yang akan membatasi putaran kipas, cocok untuk keperluan ringan yang tidak memerlukan daya komputasi besar seperti browsing, menonton video, dan membuat laporan. Untuk berpindah antar mode, pengguna cukup menekan kombinasi tombol Fn + F atau lewat aplikasi MyASUS di pengaturan hardware.

Verdict

Kalau dibandingkan dengan laptop mainstream, laptop binis ASUS ExpertBook B1400 memang menawarkan berbagai kelebihan. Terutama aspek keamanan yang lebih kuat termasuk desain tangguh sehingga dapat digunakan sebagai laptop operasional dalam jangka waktu yang lama dan memiliki konektivitas port I/O yang sangat lengkap.

Sebagai laptop bisnis, komponen di dalam ExpertBook B1400 juga dapat dikonfigurasi lebih lanjut untuk memenuhi persyaratan kinerja, keamanan, dan budget. Laptop ini hadir dalam berbagai varian dan dibanderol dengan harga yang terjangkau mulai dari Rp9.703.000 untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis yang berbeda.

Sparks

  • Desain elegan dengan kontruksi tangguh
  • Sistem keamanan berlapis
  • Konektivitas sangat lengkap termasuk port Thunderbolt 4
  • Ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11

Slacks

  • Bodi cukup ringkas, namun masih agak tebal dan berat daripada laptop mainstream terbaru ASUS seperti seri VivoBook

 

[Review] AMD Ryzen 7 5800H: Prosesor Mobile untuk Bermain Game di Laptop Tipis

Semenjak kemunculan arsitektur Zen, AMD menjadi pemimpin kecepatan pada pasar prosesor x86. Hal itu pun berlanjut hingga generasi ke 3 yang ada saat ini, yaitu Zen 3. AMD pun juga membawa arsitektur baru ini ke laptop-laptop gaming yang sebelumnya tidak pernah terjadi sebelum arsitektur Zen muncul. Kali ini, saya merasakan prosesor AMD Ryzen 7 5800H.

Ryzen 7 5800H yang datang ke rumah saya terbungkus pada laptop ASUS Zephyrus Duo. Terus terang, saya lebih tertarik untuk membahas prosesor yang digunakan dibandingkan dengan desain yang ada pada ASUS Zephyrus Duo. Sudah lama saya tidak bertemu dengan prosesor AMD, apalagi generasi ke 3-nya ini. Apalagi, prosesor yang satu ini sudah memiliki sebuah kartu grafis terintegrasi.

Prosesor yang memiliki nama Cezanne ini memiliki spesifikasi sebagai berikut

Ryzen 7 5800H
Arsitektur Cezanne
Core / Thread 8 / 16
TDP 45W
Clock 3.2 GHz
Turbo Boost 4.4 GHz
L3 Cache 16 MB
Kecepatan RAM DDR4 3200 MHz / LPDDR4 4266 MHz
Clock iGP / Core 2000 MHz / 8 core
Socket FP6
Pabrikasi 7nm

Prosesor AMD yang satu ini sudah menggunakan proses pabrikasi 7nm. Tentunya ini menjadi sebuah keunggulan tersendiri di mana pesaing utamanya yang masih kesulitan untuk menggunakan pabrikasi tersebut. AMD pun mengambil keunggulan ini untuk meningkatkan efisiensinya dan membuat prosesor ini lebih kencang dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Pada sisi grafis, AMD memasangkan AMD Radeon Graphics dengan 8 GPU core. Grafis terintegrasi ini lebih sering dikenal dengan nama AMD Vega 8, yang memiliki teknologi yang sama dengan yang digunakan pada seri-seri sebelumnya. Pada AMD Ryzen 7 5800H, clock dari IGP ini ditingkatkan menjadi 2 GHz. Hal ini tentu saja membuatnya menjadi lebih kencang jika dibandingkan dengan versi terdahulu.

Berikut adalah hasil CPU-Z dari AMD Ryzen 7 5800H

Arsitektur

Desain dari Zen 3 tentu saja berbeda dengan Zen 2. Selain itu, Zen 3 untuk desktop, Vermeer, juga berbeda dengan Zen 3 untuk laptop, yaitu Cezanne. Cezanne memiliki desain monolithic, yang berarti bahwa ada beberapa komponen yang terintegrasi ke dalam satu cip saja. Hal itu berarti CPU CCD (core complex design), kontroler IO, kontroler memori, dan tentunya grafis terintegrasi.

Pada Zen 2 mobile atau Renoir, sebuah CCX (core complex) akan terdiri dari 4 inti prosesorSelanjutnya, sebuah CCX pada Zen 2 hanya akan memiliki L3 cache hingga 8 MB. Jadi, pada Zen 2, sebuah prosesor yang memiliki L3 cache sebesar 16 MB akan membutuhkan 2 CCX yang aktif di sana.

Pada Zen 3, AMD mengubah lagi arsitekturnya. Sebuah CCX akan memiliki total 8 inti prosesor. AMD juga membuat 8 inti prosesor itu memiliki sebuah shared L3 sebesar 16 MB. Hal ini juga bakal meningkatkan latensi yang dibutuhkan oleh masing-masing inti prosesor tersebut. Dengan tambahan total 4MB pada L2 cache-nya, membuat Ryzen 7 5800H memiliki total cache 20 MB.

AMD juga meningkatkan kinerja instruction per clock-nya dengan cukup signifikan. Pada saat peluncurannya, AMD mengklaim bahwa mereka bisa meningkatkan performanya hingga 19%. Dan walau masih menggunakan proses pabrikasi 7nm, AMD juga berhasil meningkatkan clock-nya dibandingkan Renoir. Hal tersebut juga berlaku pada clock boost-nya.

Pada Cezanne, AMD membuat prosesornya unlocked. Hal ini berarti bahwa perangkat laptop yang memiliki prosesor ini bisa ditingkatkan lagi kinerjanya lebih tinggi. Tentunya, hal tersebut bisa dilakukan dengan meningkatkan multiplier dari prosesor tersebut.

Pada sisi grafisnya, AMD Ryzen 7 5800H masih menggunakan Radeon Vega yang sama dengan Renoir. Walaupun begitu, AMD juga meningkatkan kemampuannya pada sisi clock-nya. AMD juga meningkatkan efisiensi daya sehingga pada clock grafis yang tinggi, daya yang digunakan akan lebih rendah dari generasi sebelumnya.

AMD Ryzen seri H tentunya akan ditemukan pada laptop-laptop yang ditujukan untuk bermain game. Akan tetapi berbeda dengan seri HX, prosesor seri H seperti Ryzen 7 5800H akan dipasarkan untuk laptop-laptop dengan dimensi yang tipis. TDP-nya juga dipasang pada level di bawah seri HX sehingga kemampuannya untuk di-overclock juga lebih rendah.

ASUS ROG Zephyrus Duo GX551QM

Tidak pas rasanya jika saya tidak membahas sedikit mengenai laptop yang menggunakan AMD Ryzen 7 5800H. Perangkat yang satu ini masuk dalam kelas Republic of Gaming, yang merupakan lini gaming dari ASUS. Dengan menyandang nama tersebut, ASUS sudah memastikan bahwa laptop ini bisa dengan lancar digunakan untuk bermain game AAA. Selain itu, spesifikasinya juga bakal bisa digunakan untuk membuat konten.

Laptop ASUS RoG Zephyrus Duo GX551 memiliki dua buah layar. Layar utamanya menggunakan jenis IPS yang memiliki resolusi 1920×1080. Layar kedua diberi nama Screenpad Plus oleh ASUS dan memiliki dimensi 14,1 inci. Layar yang dapat dioperasikan dengan menyentuhnya ini memiliki resolusi yang tinggi pula, yaitu 1920 x 550 piksel. Layar ini akan terangkat dengan sendirinya saat laptop ini dibuka dan membentuk sudut 13 derajat.

Sayangnya, dengan hadirnya ScreenPad Plus, membuat keyboard yang ada harus sedikit turun ke bawah. Hal tersebut menyebabkan hilangnya bagian palm rest yang selalu ada pada setiap laptop. ASUS memang menyediakan bantalan palm rest secara terpisah, namun hal tersebut membuat pengguna harus menyediakan ruang ekstra pada mejanya agar mengetik menjadi lebih nyaman. ASUS juga menaruh touchpad pada sebelah kanan dari keyboard-nya.

Terus terang, saya cukup merasa tidak nyaman bermain dan mengetik artikel dengan menggunakan ASUS Zephyrus Duo. Hal tersebut bukan karena tombol keyboard-nya yang memang sangat responsif serta memiliki dimensi yang pas di tangan saya. Akan tetapi posisi palm rest yang membuat tangan saya sering sakit saat menguji dengan laptop gaming ini. Akan tetapi, saat mencoba melakukan editing video, hal tersebut menjadi lebih menyenangkan berkat ScreenPad Plus-nya.

Pada ASUS Zephyrus Duo, terdapat dua grafis di sana. Yang pertama adalah AMD Radeon Graphics dan yang kedua adalah NVIDIA GeForce RTX 3060. Tentu saja, pada pengujian kali ini saya tidak menggunakan discrete graphics-nya. Semua pengujian menggunakan Radeon Vega 8 sebagai grafisnya.

Pengujian

Untuk mengetahui seberapa kencang prosesor AMD Ryzen 7 5800H, tentu saja harus dilakukan beberapa pengujian. Oleh karena AMD Ryzen 7 5800H menggunakan integrated graphics, pengujian pun dilakukan pada sisi prosesor serta IGP-nya. Saya tidak melakukan pengujian pada NVIDIA GeForce RTX 3060 dengan melakukan setting grafis pada Windows 10 pada power saving.

Pengujian saya lakukan dengan membagi menjadi dua bagian, yaitu sintetis dan gaming. Berikut adalah hasil pengujian benchmark sintetis dari perhitungan pada sisi prosesornya

Selanjutnya, pengujian dilakukan untuk melihat seberapa baik kinerja dari grafis terintegrasinya. Berikut adalah hasil benchmark-nya

Berikutnya adalah pengujian pada game. Saya menggunakan beberapa game seperti Red Dead Redemption 2, Dirt, Borderlands 3, dan Rise of the Tomb Raider. Saya menggunakan resolusi 1680×1050 pada semua pengujian dan menggunakan profile yang berbeda, dari low hingga high pada Dirt. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui batas dari Radeon Vega 8 yang dimiliki oleh Ryzen 7 5800H.

Berikut adalah hasil benchmark-nya.

Verdict

Saat ini, laptop gaming tidak lagi didominasi oleh satu merek prosesor saja. AMD saat ini sudah kembali masuk ke pasar prosesor mobile untuk berbagai lini. Tahun 2021 ini, AMD kembali memasukkan prosesor seri 5000nya ke dalam beberapa laptop gaming. Salah satunya adalah ASUS ROG Zephyrus Duo.

Pada laptop ini, kinerja AMD Ryzen 7 5800H memang hampir tidak ada bedanya dengan kecepatan prosesor yang terpasang pada dekstop. Saat digunakan untuk bermain game, kinerjanya tidak perlu lagi dipertanyakan. Apalagi saat digunakan untuk melakukan rendering video, Ryzen 7 5800H sangat cocok untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Grafis terintegrasi yang ada pada prosesor ini juga memiliki kinerja yang cukup baik. Dengan daya yang rendah, tentu saja akan bisa menghemat baterai lebih baik dibandingkan dengan discrete graphics seperti GeForce RTX 3060 yang ada pada ASUS ROG Zephyrus Duo tersebut. Jika Anda menggunakan prosesor dengan grafis terintegrasi yang sama, yaitu Radeon Vega 8, tentu saja sudah bisa bermain game tanpa lag pada setting tertentu.

Prosesor Ryzen 7 5800H saat ini tersedia pada laptop dengan harga yang cukup tinggi, yaitu 15 hingga 30 jutaan. Walaupun memiliki harga yang tinggi, Ryzen 7 5800H akan menjamin pekerjaan serta game Anda menjadi lancar, apalagi ditambah dengan discrete graphics. Laptop dengan prosesor ini tentu saja bisa menjadi alternatif pilihan untuk bermain game dan membuat konten dengan cepat.

Sparks

  • Kinerja kencang dengan arsitektur yang baru
  • Kinerja IGP yang mumpuni untuk bermain game
  • Menggunakan proses pabrikasi 7 nm yang efisien
  • 8 cores dan 16 threads pada sebuah laptop
  • TDP 45 watt untuk laptop gaming

Slacks

  • Hanya hadir pada laptop dengan harga yang tinggi
  • Tanpa dukungan PCIe Gen 4
  • Tanpa dukungan Thunderbolt terbaru

[Review] Seagate FireCuda 120 SSD: Main Game Lebih Lancar pada Interface SATA

Untuk bermain game pada PC desktop dan laptop, saat ini mungkin penggunaan SSD NVMe sudah menjadi sebuah keharusan. SSD memang sudah dikenal dengan performanya yang kencang sehingga akan meningkatkan kinerja PC secara keseluruhan. Namun, saat ini masih banyak laptop dan desktop yang belum memiliki interface M.2. Oleh karena itu, SSD SATA masih banyak dicari.

Salah satu SSD SATA yang dibuat khusus untuk para gamer datang dari Seagate. Seagate menamakan SSD tersebut sebagai FireCuda 120. Penyimpanan ini pun datang ke meja pengujian tim DailySocial dengan kapasitas 2 TB. Tentunya, kapasitas tersebut masih cukup mumpuni untuk menampung semua game yang ada saat ini.

SSD yang satu ini diklaim dapat melakukan transfer data pada kecepatan 560 MB/s. Kecepatan tersebut memang sangat lazim ditemukan pada perangkat dengan interface SATA 3. Jika dilihat, kinerjanya tentu saja lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah hard disk yang saat ini kebanyakan masih berada di bawah 200 MB/s.

Spesifikasi dari Seagate FireCuda 120 SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 2 TB
Interface SATA 6 Gbps
Tipe konektor SATA 3
Controller Phison PS3112-S12
Jenis memori NAND TLC
Endurance 2800 TBW
Dimensi 100,35 x 70,1 x 7.1 mm
Bobot 50 gram

Seagate memberikan garansi 5 tahun untuk SSD yang satu ini. Selain itu, garansi yang diberikan juga akan akan terpotong oleh TBW (TeraByte Written) yang ditentukan. Jadi, garansi akan berakhir jika sudah terpakai lebih dari 3 tahun atau melebihi penulisan 2800 TB.

Desain

Seagate FireCuda 120 SSD sebagian besar dibalut dengan warna hitam. Di bagian tengahnya terdapat logo dari FireCuda itu sendiri, yang cukup berbeda dengan kebanyakan SSD SATA yang menggunakan stiker berbentuk kotak pada bagian atasnya. Desain seperti ini memang cocok untuk sebuah perangkat game yang menjadikannya berbeda dengan SSD SATA pada umumnya.

Feelnya juga akan terasa sangat baik pada saat merasakan bahannya yang terbuat dari metal. Hal ini tentunya juga akan membuat panas SSD Seagate FireCuda 120 lebih merata. Penggunaan bahan ini juga akan membuat komputer desktop terlihat lebih keren.

Bobot yang dimiliki oleh Seagate FireCuda 120 ini sangat ringan, hanya 50 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 100,35 x 70,1 x 7.1 mm yang cocok untuk dipasangkan pada laptop yang membutuhkan dimensi ketebalan penyimpanan 7 mm. Interfacenya sendiri adalah SATA 6 Gbps atau SATA III yang sampai saat ini masih banyak digunakan pada PC desktop dan laptop.

Seagate FireCuda 120 memiliki sebuah cip DRAM yang digunakan untuk meningkatkan kinerja serta menambah durabilitasnya. Cip NAND-nya sendiri menggunakan 96-layer BiCS4 3D TLC. Kontroler yang digunakan diproduksi oleh Phison dengan PS3112-S12, sehingga perangkat ini juga sudah mendukung SmartFlush yang bekerja untuk mencegah kehilangan data dengan membersihkan cache DRAM saat idle.

Seagate FireCuda 120 juga sudah didukung dengan Seagate Seatools. Software yang satu ini dapat memonitor keadaan FireCuda 120 sehingga pengguna tahu kapan harus mengganti SSD-nya. Sayangnya, pada Seatools tidak ditemukan fungsi TRIM manual. Firmware baru juga harus di-flash secara manual.

Pengujian

Penggunaan SSD sudah pasti akan lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah HDD. Seagate sendiri menjanjikan kinerja transfer data yang “mentok atas” pada sebuah interface SATA, yaitu 560 MB/s. Akan tetapi, kecepatan itu belum tentu tercapai saat digunakan sehari-hari.

Pada pengujian kali ini, saya akan menggunakan dua buah software benchmark, yaitu Crystal Disk Mark dan ATTO. Crystal Disk Mark sendiri saya gunakan dua versi, yaitu versi 6 dan 8, karena keduanya memiliki perhitungan yang berbeda. Berikut adalah hasilnya

Ternyata, hasil yang saya dapatkan sesuai dengan janji kinerja dari Seagate. FireCuda 120 mampu mencapai kinerja baca hingga 560 MB/s dan kecepatan tulisnya mencapai 540 MB/s. Hal ini tentu saja akan membuat kinerja sebuah komputer menjadi lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah hard disk biasa.

Kinerja gaming tentunya juga akan lebih baik jika dibandingkan dengan sebuah hard disk. Saya sudah mencoba keduanya menggunakan Valorant, di mana menggunakan FireCuda 120 dapat menghemat waktu lebih dari 8 menit. Hal ini juga akan membuat sebuah game terbebas dari lag yang disebabkan oleh loading aplikasi pada penyimpanan internal.

Apakah kecepatan seperti ini hanya untuk bermain game saja? Tentu tidak. Semakin tinggi kecepatannya maka semua pekerjaan akan menjadi lebih cepat diselesaikan. Rendering video mau pun gambar akan lebih cepat selesai jika dibandingkan dengan HDD biasa. Hal tersebut tentu saja berlaku untuk mereka yang menggunakan Office seperti spreadsheet dengan tab yang banyak.

Verdict

Mengganti media penyimpanan pada desktop dan laptop model lama saat ini sudah tidak lagi menjadi masalah. Sebuah HDD memiliki kinerja yang lambat tentu saja juga akan membuat sebuah pekerjaan lebih lama diselesaikan. Apalagi jika Anda seorang gamer, tentu saja membutuhkan kinerja media penyimpanan yang lebih kencang. FireCuda 120 SSD merupakan sebuah jawaban yang ditawarkan oleh Seagate.

Kinerja SSD yang memiliki kecepatan 560 MB/s ini sudah pasti bagus untuk menjalankan banyak game pada sebuah PC. Apalagi, hal tersebut didukung dengan endurance TBW yang panjang. Dengan ketebalan 7 mm membuatnya juga bisa dipasang pada sebuah laptop tipis yang mendukung SATA. SSD ini tentunya akan bertahan hingga waktu yang lama.

Seagate menjual FireCuda 120 2 TB dengan harga Rp. 5.500.000. Jika dilihat, harganya memang tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan yang ada di pasaran. Walaupun begitu, Seagate menawarkan TBW yang lebih panjang untuk sebuah SSD, yang membuatnya akan memiliki umur yang lebih panjang pula.

Sparks

  • Kinerja tinggi untuk sebuah SSD SATA
  • Casing metal
  • Dukungan SeaTools
  • Menggunakan DRAM
  • Dukungan recovery data dari Seagate
  • TBW yang cukup panjang

Slacks

  • Harganya cukup tinggi
  • Tidak tersedia enkripsi 256-bit AES
  • SeaTools tidak mendukung perintah TRIM manual

ASUS ExpertBook B1400 Adalah Laptop Bisnis Terjangkau untuk UMKM Hingga Sekolah

ASUS telah mengumumkan ExpertBook B1400, laptop 14 inci untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan dapat diandalkan sebagai laptop operasional. Ia dirancang untuk memenuhi kebutuhan para pelaku UMKM, startup, hingga sekolah.

Laptop ini hadir dengan desain yang ringkas, bobotnya hanya 1,45 kg dengan ketebalan di bawah 2 cm. Kontruksinya tangguh dan mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar militer AS MIL-STD 810H sehingga dapat diandalkan di berbagai situasi.

Dimensi yang ringkas didapat karena ExpertBook B1400 mengusung NanoEdge Display dengan bezel tipis dan punya screen-to-body ratio 84%. Layar 14 inci FHD-nya sudah mengantongi sertifikasi low-blue light emmission dari TÜV Rheinland. Berkat engsel khusus, layarnya dapat dibuka hingga 180 derajat untuk memudahkan berbagi tampilan atau melakukan presentasi singkat kepada klien.

Lini ExpertBook merupakan bukti dedikasi ASUS di bidang bisnis, korporasi, dan sektor pendidikan. ASUS ExpertBook B1400 kali ini tampil bukan hanya sebagai sekadar sebuah laptop, tetapi juga perangkat operasional yang selalu dapat diandalkan,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Tidak hanya hadir dengan desain yang sangat portabel dan mengusung teknologi dan hardware terkini, ExpertBook B1400 juga hadir dalam berbagai varian dan dibanderol dengan harga yang terjangkau untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis Anda,” tambahnya.

ExpertBook B1400 sudah ditenagai oleh prosesor Tiger Lake Intel Core generasi ke-11 dengan chip grafis hingga NVIDIA GeForce MX330. Kombinasi keduanya membuat laptop ini dapat diandalkan untuk mengerjakan berbagai tugas. Kinerjanya didukung teknologi Performance Boost yang dihadirkan melalui kombinasi algoritma khusus dengan lima sensor yang terdapat di laptop ini.

Selain itu, ExpertBook B1400 dilengkapi dengan sistem dual-storage yang menggabungkan kecepatan dan kapasitas penyimpanan data yang luas karena dapat di-upgrade. Anda dapat menggunakan SSD dan HDD bersamaan, sehingga menjamin performa yang kencang namun tetap memiliki kapasitas penyimpanan yang lega.

Menambah lapisan keamanannya, ExpertBook B1400 dilengkapi dengan Trusted Platform Module (TPM) 2.0, chip khusus untuk kebutuhan enkripsi data di dalam laptop. Chip ini memungkinkan data selalu aman melalui fitur enkripsi, bahkan tidak dapat diakses meski SSD atau HDD yang ada di dalamnya dipindahkan ke perangkat lain.

ASUS merancang ExpertBook B1400 agar mudah di-maintenance. Tim IT dapat mengakses berbagai komponen utama seperti memori RAM dan penyimpanan tanpa perlu membuka seluruh bagian laptop. Berkat desain khusus tersebut, proses maintenance dapat berjalan lebih cepat sehingga menghemat waktu dan tenaga.

Untuk memenuhi kebutuhan konferensi video yang meningkat, ExpertBook B1400 dilengkapi dengan teknologi TwoWay AI Noise-Cancelling yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan dan menerima suara dengan lebih jelas tanpa gangguan background noise. Fitur lain termasuk NumberPad 2.0, pembaca sidik jari (fingerprint), konektivitas nirkabel WiFi 6, dan webcam dengan penutup.

Sebagai laptop bisnis, konektivitas merupakan salah satu faktor paling penting. ExpertBook B1400 pun dilengkapi dengan berbagai opsi konektivitas yang sangat lengkap. Termasuk port Thunderbolt 4 yang hadir dengan interface USB Type-C. Juga ada port USB Type-A, HDMI, ethernet, bahkan telah dilengkapi dengan pembaca kartu microSD.

ExpertBook B1400 juga masih mengusung port VGA D-Sub sebagai fasilitas display output tambahan. Kehadiran port legacy tersebut bukan tanpa alasan, karena masih banyak perusahaan dan pelaku bisnis yang menggunakan perangkat lama yang memanfaatkan fasilitas konektivitas melalui port VGA D-Sub.

Lenovo Umumkan Yoga Slim 7 Carbon, dengan Panel OLED dan Prosesor AMD Ryzen 5000 Series

Di ajang Lenovo Tech World 2021 yang berlangsung secara virtual pada 8 September, Lenovo mengungkap beberapa produk baru dan membahas smarter technology yang membawa kita memasuki realitas berikutnya. Salah satu yang diperbarui ialah lini laptop premium Yoga S series, yaitu Yoga Slim 7 Carbon dan Yoga Slim 7 Pro.

Lenovo Yoga Slim 7 Carbon merupakan laptop thin & light berlayar 14 inci dengan form factor clamshell. Ia kini dibekali dengan panel OLED dengan refresh rate 90Hz dan beresolusi QHD+ (2.8K) dalam rasio 16:10 yang menawarkan ruang kerja ekstra. Layar OLED tersebut memiliki tingkat reproduksi warna 100% DCI P3, serta mengantongi sertifikasi VESA DisplayHDR 500 True Black dan TUV Rheinland untuk low blue light dengan fitur Eyesafe.

Cover depan laptop ini dibuat dari material carbon fiber yang sangat kuat tetapi ringan, bobotnya pun hanya 1,1 kg dan ketebalan di angka 14,9mm. Bodi Yoga Slim 7 Carbon juga tangguh, kerena telah mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar militer AS (MIL-STD 810H).

Pada sektor dapur pacu, Lenovo memperbaruinya dengan prosesor AMD Ryzen 5000 series yakni hingga Ryzen 7 5800U. Berpadu chip grafis NVIDIA GeForce MX450 dengan 2GB GDDR6 VRAM, RAM 8GB atau 16GB LPDDR4X, dan penyimpanan 512GB atau 1 TB PCIe NVMe SSD.

Yoga Slim 7 Carbon juga dilengkapi dedicated AI chip yang ditenagai oleh Lenovo AI Core untuk meningkatkan keamanan dan manajemen daya. Konektivitas nirkabelnya meliputi 2×2 WiFi 6E/WiFi 6 dengan Bluetooth 5.1. Sementara, koneksi kabelnya termasuk port USB 3.2 Gen1 Type-C, 2x USB 3.2 Gen2 Type-C yang mendukung DisplayPort 1.4 dan Power Delivery 3.0, dan combo audio jack.

Untuk menangani kebutuhan konferensi video yang meningkat, Yoga Slim 7 Carbon dibekali dua speaker 2W Harman Kardon yang dioptimalkan dengan Dolby Atmos. Berserta dua digital mikrofon yang dilengkapi dengan teknologi noise cancelling.

Selain itu sebagai laptop masa kini, Yoga Slim 7 Carbon memiliki masa pakai baterai yang dapat bertahan seharian yakni hingga 14,5 jam. Serta, didukung Rapid Charge Express yang mana cukup mengisi 15 menit untuk dapat digunakan dalam waktu tiga jam.

Lenovo Yoga Slim 7 Pro

Beralih ke Yoga Slim 7 Pro, label Pro disini menandakan bahwa ia memiliki kekuatan lebih dalam hal performa dan dioptimalkan oleh AI yang menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Ia ditenagai prosesor AMD Ryzen 7 5800H dengan TDP 80W dan berpadu dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3050. Performa tinggi tersebut tentunya ideal untuk berkreasi membuat konten hingga bermain game.

Dari segi layar, ia mengemas panel IPS dengan refresh rate 120Hz, berukuran 16 inci beresolusi QHD (2.5K) dalam rasio 16:10 yang lebih tinggi untuk tampilan yang dioptimalkan saat browsing, mengerjakan dokumen, hingga editing foto dan video dengan aplikasi kreatif. Layar tersebut mendukung color gamut 100% sRGB dengan kecerahanan 500 nits, serta mengantongi sertifikasi VESA DisplayHDR 400 dan TUV Rheinland untuk low blue light dengan fitur Eyesafe.

Jenis port yang dibawa oleh Yoga Slim 7 Pro juga cukup lengkap, termasuk port HDMI, USB-C, dan combo audio jack 3,5mm di sisi kanan. Sedangkan di bagian kiri terdapat dua USB-A dan SD card reader yang dibutuhkan oleh para content creator untuk kemudahan mentransfer data dari kamera.