kumparan Luncurkan “Pusat Informasi Corona”, Berisi Data hingga Panduan Menghadapi Pandemi

Untuk memberikan informasi yang relevan dan terjamin akurasinya, kumparan pada Minggu (19/4) meluncurkan Pusat Informasi Corona. Laman tersebut dapat diakses melalui https://kumparan.com/corona.

Platform yang dirilis menyajikan data, peta, panduan, dan berita terbaru seputar pandemi Covid-19. Panduan yang disajikan mengangkat tema yaitu Memahami Virus Corona, Pencegahan Diri & Keluarga, Prosedur Tes & Panduan Kesehatan, Happy at Home, Rumah Sakit Rujukan, Hotline Corona, Kumpulan Doa, Pengumuman Pemerintah, dan Donasi Lawan Corona.

kumparan ingin membantu masyarakat agar tidak gugup, memahami apa yang sedang terjadi, mengerti apa yang harus dilakukan dalam menghadapi pandemi corona ini. Ini alasan utamanya. Semoga kita semua selalu diberkahi keselamatan dan kesehatan,” kata Hugo Diba, CEO kumparan.

Menurut Hugo, akses terhadap informasi kredibel merupakan kunci penting dalam menghadapi pandemi ini. Semakin banyak informasi dan panduan yang diterima masyarakat maka semakin besar peluang menyelesaikan permasalahan ini dengan cepat.

Pusat Informasi Corona disusun oleh jurnalis kumparan yang selama beberapa bulan terakhir mengikuti perkembangan pandemi. Materi panduan didapatkan dari sumber-sumber kredibel yang dikurasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Peluncuran resmi Pusat Informasi Corona dilaksanakan lewat rangkaian acara online menghadirkan sejumlah menteri, tokoh nasional, dan reportase lengkap dari seluruh provinsi di Indonesia. Beberapa pembicara dalam acara ini antara lain Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menaker Ida Fauziyah, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo, mantan Wapres Jusuf Kalla, dan Ketua KADIN Rosan Roeslani.

Ramai-ramai saling bahu

Salah satu dampak positif yang bisa dirasakan di tengah pandemi, berbagai elemen dalam ekosistem startup digital saling bahu memberikan solusi bagi masyarakat. Bentuknya cukup beragam, mulai yang membantu bisnis UKM agar tetap memiliki daya beli, menyediakan akses belajar gratis, hingga menyajikan kanal untuk pendamping olahraga di rumah.

Beberapa startup di bidang kesehatan juga terus berinovasi sajikan pelayanan terbaik. Beberapa mencoba membuat produk untuk membantu masyarakat melakukan pemeriksaan, beberapa lagi sajikan kanal yang memudahkan masyarakat untuk terhubung dengan tenaga medis. Menjadi sinyal yang baik, di tengah ‘banting tulang’ para pebisnis untuk memastikan usahanya bertahan, mereka masih banyak meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang bersifat sosial.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Pusat Informasi Corona yang dibesut kumparan

Platform StartupIndonesia Diluncurkan, Mudahkan Startup Terhubung dengan Investor dan Mentor

StartupIndonesia resmi diluncurkan untuk membantu founder mendapatkan informasi dan akses ke jaringan mitra strategis, seperti mentor atau investor. Platform online ini diinisiasi oleh Komite Tetap Digital Business, E-Commerce, & Startup Development KADIN, dan didukung oleh Kementerian Riset & Teknologi, Kementerian Telekomunikasi & Informatika, Asosiasi Modal Ventura Indonesia, dan BUBU.com.

StartupIndonesia adalah platform online berbasis gerakan kolaboratif agar setiap anak muda Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk memulai, mengembangkan, dan scale-up startup mereka, terutama yang memberikan dampak socio economic Indonesia yang lebih baik dan bahkan dunia,” ujar Shinta Dhanuwardoyo selaku Chairwoman StartupIndonesia dan Founder Bubu.com.

Mengusung semangat “connecting with impact”, StartupIndonesia ingin menghubungkan setiap pemangku kepentingan ekosistem startup di Indonesia melalui startup directory, mentoring, dan konten-konten eksklusif. Melalui startup directory, para founder dapat dengan mudah terhubung dengan venture capital, incubator, dan accelerator yang ada di Indonesia.

“Sejak soft-launching Desember 2019 lalu, sudah ada 5000 user dalam database kami, 600 founder, dan 250 startup. Founder yang mengunggah proyeknya akan mendapatkan mini landing page berisi informasi mengenai startup tersebut. Sehingga platform ini seperti LinkedIn untuk para startup,” imbuh Head of StartupIndonesia Erwin Arifin.

Selama masa pandemi Covid-19 ini, StartupIndonesia juga membantu para startup untuk tetap terkoneksi dengan venture capital dan sebaliknya, juga membantu para VC untuk mendapatkan deal flow melalui program #PitchAtHome Online Speed Dating.

“Kami ingin membantu ekosistem agar tetap berjalan meskipun sedang dalam kondisi social distancing. Tanggal 2 April kemarin, kami mengadakan online speed dating bersama beberapa venture capital ternama seperti GDP Venture, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, dan Gobi Partners. Karena permintaan yang cukup tinggi baik dari sisi founder maupun VC, rencananya kami akan adakan yang kedua di bulan April ini”, tambah Erwin.

Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki banyak masalah. Anak muda era digital dari seluruh Indonesia bisa mengubah masalah di Indonesia menjadi peluang startup kelas dunia yang berdampak sosio-ekonomi. StartupIndonesia mengajak semua pihak mendukung gerakan digital ini agar seluruh anak muda dan startup di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menciptakan dampak positif demi Indonesia yang lebih baik.

Shinta juga menambahkan, “Kami mencetuskan StartupIndonesia ini karena melihat banyaknya volume startup yang membutuhkan akses mentoring, namun tidak memiliki koneksi kepada mentor yang tepat. Di sisi lain, Indonesia juga membutuhkan satu platform yang bisa menjadi one pull of information tempat semua orang dapat melihat seluruh informasi mengenai startup di Indonesia. Baik dari sisi investor, startup yang ada, dan lainnya.”

 

Disclosure: DailySocial merupakan strategic partner StartupIndonesia

Grab dan BRI Ventures Resmi Membuka “Grab Ventures Velocity” Gelombang Ketiga

Warung makan dan logistik menjadi tema pilihan Grab untuk gelombang ketiga program Grab Ventures Velocity (GVV). Potensi pasar yang sedang besar-besarnya menjadi alasan mereka memilih kedua vertikal tersebut.

GVV merupakan program akselerasi milik Grab yang berjalan sejak 2018. Sejasa, BookMyShow, SayurBox, dan Qoala adalah beberapa nama startup yang dipilih dari dua gelombang yang sudah diadakan.

Banyaknya pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) adalah alasan fundamental kenapa usaha mikro dalam berbagai sektor jadi peluang bagi startup digital. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, warung merupakan salah satu jenis usaha mikro yang punya masa depan cerah jika terhubung dengan ekosistem.

“Jumlah usaha mikro itu 63 jutaan mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan sampai warung; namun sesuai namanya usahanya mereka kecil-kecil, di sektor pertanian lahan mereka pun sempit. Jadi dibutuhkan startup baru yang bisa jadi partner usaha mikro untuk bisa terhubung dalam ekosistem,” ujar Teten.

Managing Director Neneng Gunadi menambahkan, meningkatnya industri kuliner dan kebutuhan pergudangan serta pengantaran untuk mendukung dunia usaha.

“Untuk usaha warung makan itu potensinya cukup besar, kuliner jadi sesuatu yang ngetren. Kedua, logistik jadi sangat penting di Indonesia. Jadi pada tahun ini kita menyasar ke dua hal itu,” sambung Neneng.

Gandeng BRI Ventures

Grab menggandeng BRI Ventures sebagai mitra strategis penyelenggeraan GVV tahun ini. Dalam kerja sama ini baik Grab maupun BRI Ventures sama-sama urunan dana dan fasilitas untuk mengakomodasi peserta.

“Tidak hanya cash, tapi fasilitas juga. Ekosistem yang dimiliki oleh Grab dan ekosistem yang dimiliki oleh BRI, nilai alokasinya kurang lebih 50-50,” ucap CEO BRI Ventures Nicko Widjaja.

Program GVV ini resmi dibuka mulai 03-31 Maret 2020. Sama seperti gelombang sebelumnya, Grab memperkenankan startup dalam negeri maupun luar negeri mengikuti program akselerasi ini.

Dan serupa sebelumnya, Grab menjanjikan startup yang diterima dalam program ini akan mendapatkan pilot project untuk menjajakan layanan mereka di platform Grab. Itu artinya startup tersebut punya kesempatan memperkenalkan produknya ke puluhan juta pengguna Grab.

“Itu kan sesuatu banget, karena mereka bisa memaksimalkan customer kita. Mereka bisa cek, pertumbuhannya akan seperti apa karena basisnya besar banget. Mereka juga akan dapat bimbingan dari C-level startup termasuk dari kami tentang bagaimana caranya agar jadi unicorn,” pungkas Neneng.

Program GVV gelombang ketiga ini dijadwalkan berlangsung selama 16 minggu. Pihak Grab berharap akan ada lebih banyak yang bergabung ke dalam program ini dengan asumsi dampak yang diberikan ke masyarakat juga akan lebih besar dari sebelumnya.

Disclosure: DailySocial.id adalah strategic partner Grab Ventures Velocity batch 3

Tantangan Pengukuran dan Manajemen Dampak bagi Wirausaha Sosial di Indonesia

Kurangnya pengetahuan, kemampuan untuk mengembangkan bisnis dan jaringan, serta modal usaha yang dialami oleh pelaku wirausaha sosial sering kali menjadikan hambatan bagi mereka untuk mengembangkan bisnis dan dampak sosial yang ingin dicapai secara berkelanjutan. Padahal, dengan mengadopsi misi untuk memecahkan permasalahan sosial dan ekonomi, terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan, dan kesehatan, serta menggunakan proses inovasi dan teknologi, wirausaha sosial sangat berperan sebagai agen perubahan bagi berbagai permasalahan yang ada di Indonesia.

Selain itu, analisis mengenai bagaimana wirausaha sosial dapat mengelola dan dampak dalam proses memecahkan permasalahan sosial melalui wirausahanya tidak selalu dijadikan prioritas. Seharusnya, pengukuran dan pengelolaan dampak menjadi keharusan bagi seluruh wirausaha sosial, agar seluruh aktivitas bisnis menjadi efektif, efisien, dan mempercepat pemecahan masalah tersebut. Selain itu, wirausaha sosial juga relatif kesulitan untuk menyeimbangkan antara menghasilkan profit dan memberikan dampak sosial.

Melihat permasalahan ini, Social Innovation Acceleration Program (SIAP) telah mengintegrasikan pengukuran dan pengelolaan dampak (Impact Management & Measurement) ke dalam kurikulum inkubasi yang telah dilakukan pada tahun 2019 di Jakarta, Solo, Malang, dan Makassar. Melalui program inkubasi bersama British Council, SIAP telah berhasil menginkubasi 123 wirausaha sosial dari berbagai sektor pemberdayaan, seperti: pemberdayaan perempuan, anak muda, dan kaum disabilitas.

Tahun ini, SIAP akan kembali menggelar inkubasi ke-9 di Bandung pada tanggal 13 Maret-4 April 2020 dengan target 30 peserta dari berbagai sektor. Beberapa materi yang akan diajarkan adalah Impact Management & Measurement, Business Model Innovation, Product Development, Growth & Sustainability, Go-to-market Strategy, Pitch & Investment, dll dengan 10 Mentor yang sudah expert di industri startup, khususnya Social Enterprise. Para mentor tersebut adalah: Gibran Huzaifah (CEO eFishery), Yunita Anggraeni (Co-founder Geek Hunter), dll.

Salah 1 peserta inkubasi dan akselerasi SIAP di tahun 2018, telah berhasil mengakselerasi idenya, yaitu Rhaka Ghanisatria – Co-founder dan CEO Menjadi Manusia, sebuah social-platform untuk mereka yang ingin berbagi & mendengar cerita-cerita tentang kehidupan dari berbagai sudut pandang, dan diharapkan mampu menjadi sebuah tangga untuk mendapatkan setitik harapan bagi mereka yang memiliki persoalan-persoalan dalam kehidupan. Dalam 1,5 tahun, Menjadi Manusia telah berhasil menyebarkan dampak sosial melalui content ke lebih dari 10 juta orang melalui Youtube, Instagram, Spotify & Website.

Pada program inkubasi ini, para founder akan mendapat kesempatan untuk mendapatkan hands-on mentoring dari para expert, networking dengan angel investor dan venture capital, dan akses kerjasama dengan stakeholder di bidang sosial.  Segera daftar SIAP Incubation Batch 9 ini di: http://bit.ly/SIAPincubation9 sebelum tanggal 30 Februari 2019! Mengenai informasi selanjutnya, bisa didapatkan di www.socialinnovation.id atau melalui instagram @socialinnovation.id.

Program akselerator SIAP 2020

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Innovation Acceleration Program (SIAP)

START 2020, Konferensi Teknologi Pertama dari Tokopedia

Selama 10 tahun terakhir, Tokopedia telah berkembang menjadi perusahaan teknologi dengan misi mendorong pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Dengan lebih dari 7,2 juta penjual yang memasarkan 250 juta produk kepada 90 juta pengguna aktif setiap bulannya di 97% kecamatan di Indonesia, Tokopedia bergerak lewat visi “Super Ecosystem” untuk menciptakan sebuah platform di mana semua orang bisa memulai dan menemukan apa pun.

Sebagai bagian dari perjalanan inovasinya dalam satu dekade terakhir, Tokopedia mengundang para penggiat teknologi Indonesia untuk menghadiri konferensi teknologi pertama dan terbesar dari Tokopedia, START 2020. Acara ini mengambil tema besar “Transforming Indonesia Through technology”.

START akan menyuguhkan para tech-enthusiast dengan serangkaian sesi penuh wawasan akan inovasi dan tren teknologi. Peserta akan berkesempatan untuk belajar langsung dari pakar teknologi Tokopedia tentang bagaimana perusahaan menghadapi perubahan teknologi yang pesat dan berinovasi dalam satu dekade terakhir.

Beberapa topik yang akan dihadirkan seperti Tokopedia Technology Evolution, Future Technology Forecast, Core Engineering, Infrastructure and Productivity, Data, dan sebagainya. Akan turut hadir sebagai pembicara William Tanuwijaya, Co-Founder & CEO Tokopedia, Leontinus A. Edison, Co-Founder & Vice Chairman Tokopedia, Herman Widjaja, Senior Vice President Engineering Tokopedia, dan Manoj Awasthi, Vice President of Engineering Tokopedia.

Selain itu, peserta START 2020 juga bisa belajar langsung dari tim engineering Tokopedia dalam Tech Clinic secara gratis di area exhibition. Tokopedia START 2020 ini juga menjadi ajang berkumpul para profesional teknologi di Indonesia. Mereka juga bisa membentuk ekosistem yang kolaboratif untuk membangun sektor teknologi Indonesia yang lebih baik.

START 2020 akan dilaksanakan pada Sabtu, 22 Februari 2020 pukul 08.00 sampai 18.00 WIB di The Kasablanka Hall. Pembelian tiket START Summit Tokopedia dan kunjungi website resmi START Summit untuk informasi selengkapnya.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Tokopedia START 2020

SEO Conference akan Kembali Diselenggarakan di Jakarta

Setelah sukses diselenggarakan tahun 2019 lalu, SEO Conference akan kembali hadir pada 26-27 Februari 2020 Mendatang di Jakarta. Mengambil tema “Bring Your SEO To The Next Level” , acara ini akan menghadirkan pakar dan membahas tentang tren dan kiat terkini sukseskan bisnis melalui SEO.

“SEOCon akan jadi momen yang seru untuk networking dan tukar pikiran dan mendapatkan insight yang baru buat kita sesama praktisi,” ujar Ryan Kristo Muljono selaku Founder SEO Conference 2020.

Pakar SEO kelas dunia seperti SEO Conference Jakarta 2020 akan menjadi pembicara utama dalam pagelaran ini. Selain itu ada JC Carlos (Global Head of SEO Traveloka), Fabian Lim (Asia Search Engine Academy), Reza Putra (SEO Lead Tokopedia), Thomas Diong (CTO Kumparan) dan Ryan Kristo Muljono (CEO Toffeedev) juga yang akan turut membawakan materi terbaiknya.

Di hari pertama semua pembicara yang telah disebutkan di atas membawakan presentasi mereka terkait SEO. Di hari kedua akan ada 10 lebih workshop/seminar dengan para praktisi SEO yang siap memberikan berbagai ilmu dan sudut pandang menarik terkait SEO bagi para peserta.

Dalam keynote-nya, Neil akan membawakan tema “The Future of SEO in This Region”, membahas tren dan proyeksi implementasi SEO di Asia. Kemudian Jono selaku inisiator Yoast akan presentasi soal apa yang harus dilakukan saat semua situs memiliki SEO yang kuat, strategi seperti apa yang harus dijalankan perusahaan dan lain sebagainya.

Sementara di sesi workshop tema yang disajikan lebih spesifik, misalnya tentang mengelola segmentasi konsumen, SEO untuk bisnis agensi hingga optimasi konversi dari trafik organik.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi situs resminya: https://www.seocon.id.

Disclosure: DailySocial adalah media partner SEO Conference 2020

MilenialFest 2019 Ajak Pemimpin dan Inovator Muda Diskusikan Masa Depan Indonesia

MilenialFest kembali hadir sebagai festival yang menghubungkan para pemimpin, inovator, influencer, aktivis, dan intelektual muda di Indonesia. Mengusung tema utama  “Lompatan Kemajuan”, beberapa pemateri dari kalangan pejabat pemerintah dan staf khusus Presiden akan meramaikan acara.

Festival ini akan berlangsung pada Sabtu, 14 Desember 2019 di Balai Sarbini, Jakarta. Beberapa pembicara yang akan hadir di antaranya Erick Thohir (Menteri BUMN), Bahlil Lahadalia (Kepala BKPM), Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya), tiga staf muda yang meliputi Presiden Angkie Yudistia, Aminuddin Ma’ruf, Andi Taufan, dan beberapa pemateri lainnya.

“Kami berupaya mengelaborasi dan mempromosikan cara baru dalam menghadapi perubahan di Indonesia. Pada MilenialFest tahun ini, kami mempertajam tema dan menambahkan kegiatan baru, antara lain forum regulasi, pameran komunitas, dan simulasi pekerjaan di masa depan. Kami juga mengundang lebih dari 30 narasumber dari kalangan C+ level,” ungkap Arief Rosyid, co-founder Aktivis Milenial selaku penyelenggara MilenialFest.

Mengenai tema yang diangkat sendiri didasarkan pada proyeksi Indonesia pada tahun 2045 akan menjadi negara berpendapatan tinggi dan menjadi kekuatan ekonomi nomor 4 dunia. Presiden Jokowi menyadari hal tersebut dan mengatakan “kita butuh cara baru”.

Secara makro, untuk mewujudkan “Lompatan Kemajuan”, Indonesia butuh SDM yang kompetitif, kolaboratif, solutif, dan punya semangat entreprenurship. Sementara itu, dari sisi yang dekat dengan anak muda, ternyata SDM Indonesia juga perlu relevan sehingga mampu berperan di emerging jobs serta inovatif jika ingin membangun emerging business.

Untuk informasi lebih lengkap dan pendaftaran ke acara, kunjungi situs resminya melalui http://milenialfest.id.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner MilenialFest 2019

Pagelaran “MarkPlus Conference” Hadir Kembali, Ajak Pemasar Optimis Sambut 2020

Acara “MarkPlus Conference 2020” akan diselenggarakan pada 4-5 Desember 2019 mendatang di The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta. Membawakan berbagai sesi untuk mendiskusikan tren dan isu seputar bisnis dan pemasaran. Pagelaran ini telah rutin digelar tahunan sejak 2006 lalu.

Membawakan tema utama “Rediscovering Growth: Finding the Momentum”, konferensi ini akan diisi oleh narasumber dari berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia. Sebut saja Head of Marketing Google Veronica Sari Utami, CEO Ideoworks Andy S. Boediman, Creative Director Rollover Reaction Dinar Amanda, dan masih banyak lagi.

“Kalau di 2019 banyak bisnis lebih memilih wait and see. Menahan amunisi mereka karena ada pemilihan presiden yang menyebabkan ketidakpastian sehingga pertumbuhan tidak maksimal. Dengan sudah kondusifnya politik, pemerintahan baru sudah terbentuk, maka 2020 harus menjadi tahun untuk tumbuh kembali. Menemukan kembali pertumbuhan dengan memanfaatkan momentum yang tepat,” ujar Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya.

Namun walau momennya tepat untuk tumbuh, Hermawan berharap pebisnis bisa tetap cermat. Karena pertumbuhan ada bermacam-macam bentuknya, mulai dari profit, skala bisnis, pemasukan, dan lainnya sehingga harus ada momentum tepat untuk mengeksekusinya.

Konferensi ini juga akan dimeriahkan ajang penghargaan bagi para petinggi brand, perusahaan, atau institusi yang sepanjang 2019 berhasil membawa namanya melambung, baik itu profit, menjadi market leader, bertahan di tengah persaingan ketat industri, sampai membawa perusahaannya minus menjadi profit.

Selain itu masih banyak lagi rangkaian acara selama dua hari MarkPlus Conference 2020, mulai dari forum Innovation Network of Asia (INA) yang akan menghadirkan para pembicara dari luar negeri, penghargaan bagi para kepala daerah berprestasi Regional Leader Entrepreneur Award 2019, yang semuanya ditutup oleh Marketeers WOW Concert 2019 dengan menghadirkan Kahitna.

Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan tiket dapat melalui situs resmi MarkPlus Conference 2020 http://markplusconference.com.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner MarkPlus Conference 2020

Kewirausahaan dengan Dampak Sosial-Ekonomi Jadi Fokus Endeavor di Scale Up Asia 2019

Kewirausahaan dengan dampak sosial-ekonomi yang signifikan menjadi fokus Endeavor Indonesia dalam ajang “Scale Up Asia 2019: Turning Point”. Chairman of The Board Endeavor Indonesia Harun Hajadi mengatakan, pihaknya mendapati 45 high-impact entrepreneur yang dipilih dari dua ribu unit usaha di seluruh Indonesia.

“Melalui kegiatan Scale Up Asia 2019, Endeavor Indonesia berharap agar semangat high-impact entrepreneurship dapat tersebar lebih luas di Indonesia, sekaligus menjadi sarana pendukung dalam pertumbuhan ekosistem wirausaha,” ujar Harun.

Menurut Harun, 45 pengusaha tadi adalah pimpinan dari 37 perusahaan. Ia menyebut usaha mereka semua telah menyumbang 10 ribu lapangan kerja secara langsung. Penciptaan lapangan kerja ini adalah contoh utama dampak ekonomi-sosial kewirausahaan yang baik.

Sementara itu Kepala Deputi Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hari Sungkari, menambahkan high-impact entrepreneur banyak diperlukan guna menjaga laju pertumbuhan ekonomi. Ia mengatakan ekonomi digital punya potensi sebesar US$130 miliar atau Rp1.832 triliun pada 2025. Dengan potensi sebesar itu, wirausaha sektor ekonomi digital diharapkan menjadi ujung tombak ekonomi nasional.

“Melalui rangkaian acara Scale Up Asia 2019, para wiraswasta tidak hanya berkesempatan untuk berkonsultasi langsung mengenai masalah terkait bisnis yang mereka hadapi, tapi juga memiliki wadah untuk membahas isu dan tantangan terkait dunia usaha secara lebih komprehensif,” imbuh Hari.

Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadhi menambahkan, ajang yang dihelat oleh Endeavor Indonesia ini membantu dirinya mengakses jejaring internasional. “Selain itu, kesempatan ini juga membuka luas koneksi menuju pihak-pihak potensial yang bisa diajak bekerja sama untuk mengembangkan bisnis, serta membuka kesempatan lainnya yang semula belum terbayangkan. Diri dan perusahaan pun secara otomatis menjadi teraktualisasi.”

Endeavor sendiri merupakan gerakan kewirausahaan global. Di Indonesia, Endeavor telah beroperasi selama tujuh tahun dan mendukung 45 pengusaha tadi, salah satunya adalah Founder & CEO Bukalapak Ahmad Zaky.

Dalam ajang Scale-Up Asia 2019 ini, Endeavor menggelar rangkaian acara yang terdiri dari Pitch Up Competition, Scale Up Connect, dan Scale Up Clinic. Seperti namanya, Pitch Up Competition ini menyeleksi tiga startup terbaik dari 100 peserta. Mereka yang terpilih adalah Piniship (platform logistik untuk UKM), Mospaze (marketplace e-logistik dan gudang on-demand), serta Zendmoney (penyedia jasa multi-currency account yang memudahkan  konsumen dalam pembayaran).

Sementara Scale Up Connect merupakan wadah bagi para pengusaha untuk berjejaring mengenai ekosistem wirausaha di Indonesia yang diikuti oleh 50 pengusaha internasional. Terakhir, Scale Up Clinic merupakan kegiatan mentoring yang pada lima hal yakni: strategi pertumbuhan, pengumpulan dana, sumber daya manusia, marketing & sales, dan operasional.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Scale Up Asia

Mengupas Pengembangan Teknologi “Face Recognition” dalam Nodeflux TechTalk

Pekan lalu (20/11), startup pengembang layanan berbasis kecerdasan buatan Nodeflux mengadakan forum diskusi interaktif bertajuk “Nodeflux TechTalk”. Tujuannya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar tren pemanfaatan AI untuk berbagai kebutuhan. Acara perdana ini mengambil tema “How We Engineered Our Face Recognition and Bring It to World-Class Standard”.

Ada dua pembicara yang dihadirkan, yakni AI Research Group Lead Nodeflux Alvin Prayuda dan Engineering Manager Nodeflux Ilham Imaduddin.

Lewat presentasinya, Alvin menjelaskan bagaimana algoritma pembelajaran mendalam (deep learning) digunakan dalam pengembangan platform pengenalan wajah (face recognition). Secara teknis, penerapan metode ini menghasilkan serangkaian angka unik yang merepresentasikan karakteristik objek wajah yang dipindai. Metode lain yang digunakan dalam face recognition adalah embedding, memberikan efisiensi untuk mengenal wajah secara massal.

Deep learning dalam face recognition itu ada pipeline-nya, di mana awalnya kita menangkap gambar wajah, kemudian menentukan landmark-nya dan menghasilkan angka unik yang merepresentasikan seseorang ini, yang pada akhirnya mendefinisikan wajah itu adalah wajah si X,” jelas Alvin.

Dilanjutkan sesi Ilham yang membahas detail mengenai metode embedding. Ia mengawali dengan memaparkan tantangan implementasinya, yakni pada percepatan proses dan pengelolaan arus data yang sangat besar. Hal itu dapat diantisipasi dengan sistem komputer yang dapat bekerja secara efisien, didukung representasi algoritma dalam kode secara efektif.

Ia pun turut menyampaikan manfaatnya, “Dari sebelumnya dapat memakan waktu hampir 43 detik untuk memproses data, dengan metode baru, proses ini berhasil dipercepat berkali lipat. Dan salah satu pencapaian kami dapat mengidentifikasi wajah dari 150 juta data facial embedding dalam 60 milidetik. Kami bekerja sama dengan NVIDIA, guna mencari cara lain untuk mengoptimalkan AI agar memberikan manfaat yang lebih baik.”

Bentuk implementasi teknologi face recognition dapat menjangkau berbagai area, termasuk digunakan untuk solusi keamanan dan keselamatan publik. Misalnya diaplikasikan secara real-time untuk memproses data dari CCTV, sistem absensi, dan smart building.

Melihat antusias yang cukup tinggi, ke depannya acara Nodeflux TechTalk akan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, serta terbuka untuk seluruh pemangku kepentingan baik dari pemerintah, universitas, swasta, komunitas, maupun media untuk turut berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar AI.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Nodeflux TechTalk