Beragam PC, Hardware dan Monitor Baru yang Jadi Andalan MSI di CES 2018

Sebagai ekshibisi teknologi tahunan terbesar, selalu ada produk menarik dan terobosan baru yang diungkap di CES. Tapi bagi beberapa produsen terkemuka asal Taiwan, ajang teknologi terpenting dilangsungkan di kampung halamannya dan CES hanyalah platform untuk mengenalkan inovasi-inovasi tersebut secara lebih luas pada dunia. Hal inilah yang dilakukan oleh MSI.

Untuk memeriahkan CES 2018, Micro-Star International membawa sejumlah produk yang sempat mereka umumkan atau telah dipajang di Computex 2017. Tentu, beberapa perangkat ini sudah memperoleh upgrade. Produk-produk MSI itu terdiri dari monitor Optix, PC desktop Trident 3 Arctic dan Infinite X, motherboard Z370 Godlike Gaming, GPU MSI GeForce GTX 1080 Ti Lightning Z, hingga laptop GT75VR Titan Pro.

Optix MPG Series

MSI CES 2018 3

Desember 2017 merupakan momen masuknya MSI ke ranah display curved, dan di CES 2018, sang produsen memperluas lineup-nya dengan seri MPG. Optix MPG terdiri dari dua model monitor 27-inci, yaitu Optix MPG27C dan Optix MPG27CQ. Keduanya dibekali refresh rate 144Hz, waktu respons 1-milidetik, SteelSeries Engine, GameSense dan RGB untuk memberi notifikasi status di dalam game via pola cahaya. Perbedaannya terletak pada resolusi: MPG27C adalah panel 1080p, sedangkan MPG27CQ menyajikan 1440p.

 

PC desktop gaming

Tiga model PC desktop jadi primadona MSI: AegisTrident 3 Arctic dan Infinite X.

MSI CES 2018 1

Diungkap perdana di bulan Maret 2017, Trident 3 Arctic ternyata memperoleh respons positif dari konsumen. Kali ini MSI mendongkrak performanya dengan prosesor Intel Core generasi kedelapan dan kartu grafis GTX 2080.

Infinite X adalah desktop gaming built-up pertama bersenjata Coffee Lake. Prodisen membekalinya dengan panel samping ber-tempered glass, RGB Mystic Light, serta sistem pendingin cairan Silent Storm Cooling 3 Pro.

Dan sama seperti saudara-saudaranya tesebut, Aegis juga sudah memperoleh upgrade Intel Core 8th Gen.

MSI CES 2018 4

 

Motherboard Z370 Godlike Gaming

MSI CES 2018 5

Merupakan penerima penghargaan CES 2018 Innovation Award, menyuguhkan segala macam fitur dan fungsi yang sangat membantu gamer, misalnya konektivitas Killer xTend, Triple Turbo M.2 dengan M.2 Shield V2, dan DAC Xtreme Audio plus Nahimic 2. Z370 Godlike Gaming mempunyai empat slot RAM DDR4 plus perlindungan Steel Armor, siap mendukung setup multi-GPU baik Nvidia vi SLI atau AMD melalui CrossFire.

 

MSI GeForce GTX 1080 Ti Lightning Z

MSI CES 2018 2

Overclocking menjadi aspek andalan di kartu grafis ini. Dan untuk menunjangnya, MSI mencantumkan desain pendingin Tri-Frozr dengan tiga kipas TORX 2.0, dibantu pipa-pipa pendingin yang tehubung ke Close Quarters Heatsink serta backplate sehingga pembuangan panas jadi lebih efektif. Lalu untuk memastikannya bekerja stabil, Lightning Z memanfaatkan komponen-komponen kelas militer.

 

GT75VR Titan Pro

MSI CES 2018 6

Seperti PC desktop-nya, MSI juga meng-upgrade laptop gaming high-end bersenjata keyboard mekanis slim GT75VR Titan Pro, kali ini dengan teknologi konektivitas terbaru: Killer Wireless-AC 1550. Wireless-AC 1550 ialah adapter network 2×2 11ac tercepat, mampu menyajikan transfer data di 1,73Gbps – sangat ideal untuk gaming, streaming dan download.

Sumber: MSI.

MSI Luncurkan Trio Monitor Gaming Curved Optix Mag

Melihat dari aspek aspek skala, MSI mungkin tidaklah sebesar beberapa brand PC asal Taiwan lain. Tapi mereka terlihat bersungguh-sungguh menyediakan solusi gaming lengkap, dan saat ini variasi produk mereka sangat mengesankan: laptop dalam beragam desain, PC ransel pendukung VR, dan tahun ini MSI juga tak ragu buat mulai bermain di ranah gaming gear.

Sepertinya bermaksud untuk menyempurnakan portfolio produk mereka, Micro-Star International resmi mengumumkan lineup monitor Optix Mag. Monitor dengan brand MSI sebetulnya cukup sering memeriahkan beberapa acara yang MSI selenggarakan – termasuk dalam pembukaan MSI Concept Store Terbesar di Malaysia. Namun Optix Mag kabarnya dirancang khusus untuk menunjang gaming dan telah mengusung struktur layar melengkung.

Ketiga monitor Optix Mag menyuguhkan dua ukuran display berbeda, terdiri dari Optix MAG24C dan Optix MAG27C, serta model flagship Optix MAG27CQ. Mereka semua menjanjikan keluasan sudut penglihatan hingga 178 derajat, dibekali fitur anti-flicker serta pengurangan pada kadar sinar biru sehingga output gambar tidak membuat mata jadi cepat lelah. Selanjutnya, Anda bisa mengubah tingkat ketinggian dan kemiringan panel di semua model ini.

 

Optix MAG24C (24-inci) dan Optix MAG27C (27-inci)

Merupakan layar curved (1800R) berdesain frameless, dengan resolusi full-HD dan refresh rate 144Hz. Optix MAG24C/MAG27C memiliki tingkat kecerahan 250-nit, rasio aspek 16:9, rasio kontras 3000:1, waktu respons hanya 1-milidetik, serta telah tersertifikasi MSI True Colors (NTSC 85 persen dan sRPG 110 persen); juga didukung konektivitas DisplayPort 1,2, HDMI 1,4 dan DVI. Uniknya lagi, Optix MAG24C menyimpan fitur bernama ‘Gaming OSD’, yaitu overlay crosshair built-in yang dapat Anda manfaatkan di sejumlah game.

MSI Optix Mag 1

Pemanfaatan OSD seperti ini: di beberapa game shooter, senapan penembak jitu biasanya tidak mempunyai crosshair (bidikan di depan layar) dan mengharuskan pemain membidik sebelum menembak. Berkat OSD, Anda bisa memunculkan crosshair tambahan di sana – menghemat waktu berharga ketika kecepatan betul-betul diperlukan.

MSI Optix Mag 3

 

Optix MAG27CQ (27-inci)

Optix MAG27CQ menyimpan segala karakteristik model MAG27C (termasuk Gaming OSD), namun perbedaan terbesarnya terletaknya pada ukuran resolusi, yaitu WQHD 2560x1440p. Kelengkungan 1800R di sana dipercaya mampu meningkatkan immersion, membuat Anda lebih terikat pada apa yang terjadi di depan mata. Struktur ini juga pas saat Anda ingin menggabungkan tiga unit Optix MAG27CQ. Ketika dijajarkan, pengguna memperoleh output panorama seluas 180 derajat.

MSI Optix Mag 2

Ketiga produk kabarnya sudah tersedia secara global mulai bulan Desember 2018.

Sumber: MSI.

MSI Infinite X Ialah Desktop Gaming Built-Up Pertama Bersenjata Intel Core Generasi ke-8

MSI adalah salah satu perusahaan hardware yang menawarkan variasi model PC paling banyak. Ada laptop dengan beragam desain, bermacam-macam gaming PC small-form factor, komputer berbentuk ransel untuk mendukung konten virtual reality, hingga desktop tower tradisional yang memungkinkan pengguna memodifikasi hardware bernama Infinite Series.

Penyingkapan Infinite Series sangat menarik karena beberapa alasan: Micro-Star International memupuk reputasinya melalui berbagai eksperimen demi menciptakan terobosan dan jarang mengambil langkah ‘konservatif’. Lalu, generasi pertama PC desktop Infinite Series baru diperkenalkan tahun ini, di Computex 2017. Beberapa bulan setelah momen itu, sang produsen menyingkap varian tercanggihnya, dan resmi mengamankan gelar sebagai PC desktop gaming built-up dengan prosesor Intel Core generasi kedelapan pertama di dunia.

MSI Infinite X 2

Dinamai Infinite X, MSI menyiapkannya untuk memenuhi tuntutan gamer terhadap keleluasaan kustomisasi. Rancangan familier memastikan konsumen memperoleh segela aspek yang mereka harapkan dari sebuah PC mid-tower, yaitu performa hardware superior serta kemudahan mengakses dan meng-upgrade komponen. Tentu saja MSI juga tak lupa melengkapinya dengan fitur-fitur krusial seperti solusi pendingin eksklusif serta sistem pencahayaan RGB.

MSI Infinite X 1

Infinite X mempunyai penampilan yang identik seperti Infinite A, dengan dimensi 210x450x488-milimeter dan bobot 15-kilogram. PC mengusung desain asimetris, dan di sisi depannya, Anda disuguhkan area LED RGB serta rangkaian konektivitas fisik krusial (sepasang port audio 3,5mm, USB 3.1, USB 2.0 dan satu USB 3.1 type-C). Selanjutnya, Anda bisa memilih varian dengan jendela transparan atau panel samping tradisional.

MSI Infinite X 3

PC desktop monster ini diotaki oleh prosesor Intel Core i7-8700K, dibekali RAM DDR4 2400MHz hingga 64GB, penyimpanan berbasis dua buah SSD M.2 (mendukung Intel Optane) plus satu SSD/HDD 2,4-inci dan dua hard disk 3,5-inci, serta ditenagai unit power supply 550W 80 Plus Bronze. Untuk kartu grafisnya, Anda diberi opsi Nvidia GeForce GTX 1070 8GB, GTX 1080 8GB, atau GTX 1080 Ti 11GB.

MSI Infinite X 4

Kemudian buat menjaga hardware-hardware di dalam tetap sejuk, MSI mengandalkan teknologi Silent Storm Cooling 3. Solusi pendingin ini menangani panas yang dihasilkan komponen dengan memisahkannya ke ruang berbeda. Jadi selain lebih efektif, sistem pendingin juga mengeluarkan suara lebih hening sehingga tidak mengganggu sesi gaming Anda.

Infintie X sepertinya sudah mulai MSI pasarkan, meski produsen tidak menyebutkan harga dan wilayah ketersediaannya di press release. Di Amazon sendiri, MSI menjajakan produk ini seharga US$ 2.200 (GTX 1080 Ti).

Sumber: MSI.

Usung GTX 1050, Ultrabook Gaming Stylish MSI GS63 Stealth Jadi Lebih Terjangkau

Keluarga GS menempati urutan kedua laptop gaming premium MSI. Ketika kelas GT dihuni oleh perangkat-perangkat dengan hardware tercanggih, GS menawarkan keanggunan desain dan portabilitas tinggi tanpa mengorbankan performa. Tapi baik notebook GT maupun GS punya satu ‘kelemahan’ besar: harga produk di level itu tergolong mahal untuk mayoritas gamer.

Namun ada perubahan besar dalam penyajian produk MSI sejak ketersediaan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 dan 1050 Ti. GPU mainstream tersebut membuat harga beberapa varian notebook gaming Micro-Star International jadi lebih ekonomis. Awalnya disiapkan untuk perangkat kelas GE, sang produsen hardware gaming asal Taiwan itu memutuskan buat mengimplementasikannya di GS63 Stealth.

MSI GS63 dengan GeForce GTX 1050 1

Itu berarti, varian baru GS63 Stealth menghidangkan kombinasi dari dua hal mematikan: rancangan ultra-slim yang cantik dan harga terjangkau. GS63 bersenjata GTX 1050 tetap menyuguhkan tubuh berketebalan 17,7mm dengan rasio panjang dan lebar 380x249mm. Angka 63 pada nama mengindikasikan penggunaan layar IPS seluas 15,6-inci – bereolusi 1920x1080p dan dipadu teknologi True Color agar output warnanya akurat (72 persen NTSC, 100 persen sRGB).

MSI GS63 dengan GeForce GTX 1050 2

GS63 Stealth GTX 1050 memiliki desain minimalis dengan dua garis menonjol ala kap mobil sport serta striping merah di sisi belakang. Laptop juga telah mengusung brand tameng naga baru yang dilapisi Corning Gorilla Glass. Di bagian depan, Anda disajikan keyboard SteelSeries yang familier, dibekali teks silver lining sehingga huruf mudah terlihat serta pencahayaan LED RGB.

MSI GS63 dengan GeForce GTX 1050 3

Laptop diotaki prosesor Intel Core i7-7700HQ, menyimpan RAM DDR4 dual slot hingga 32GB, storage SSD NVMe M.2 128GB plus hard drive 1TB, konektivitas berteknologi Killer Double Shot Pro dengan Killer Shield; serta dibekali fitur Matrix Display (mendukung tiga layar eksternal), HDMI 1.4, mini DisplayPort 1.2 dan Thunderbolt 3 via USB type-C. Tentu saja, fungsi oleh grafis ditangani oleh GTX 1050 GDDR5 2GB.

Fitur-fitur krusial eksklusif tetap dapat kita temukan di sana. Selain Killer, Anda bisa memanfaatkan MSI Shift buat menentukan empat profile pemakaian: Eco Mode yang hemat daya, Comfort Mode, Sport Mode, hingga Turbo Mode untuk mengerahkan segenap kemampuan GPU dan CPU. MSI kembali memanfaatkan solusi pendingin Cooler Boost Trinty – menyimpan tiga kipas Whirlwind Blade dan lima pipa pengusir panas.

MSI tampaknya sudah mulai memasarkan GS63 Stealth dengan GeForce GTX 1050. Di Amazon, laptop gaming ini dijajakan seharga US$ 1.300.

Sumber: MSI.

Bersama MSI Mengintip Seberapa Jauh Malaysia Merangkul Teknologi Gaming

Dalam pembukaan concept store terbesarnya, MSI menjelaskan alasan mereka memilih Kuala Lumpur: perusahaan hardware asal Taiwan itu melihat tingginya dukungan pemerintah Malaysia terhadap eSport, dan gaming secara keseluruhan. Ekosistem gaming di sana tumbuh secara eksponensial, padahal jumlah penduduknya (sekitar 31,2 juta jiwa) jauh lebih kecil dari Indonesia.

Seusai peresmian MSI Concept Store di Bukit Bintang Park hari Senin silam, Micro-Star International mengudang para tamu untuk mengintip sejauh mana Malaysia merangkul teknologi buat menunjang gaming. Meskipun sama-sama negara berkembang, ranah gaming di sana saya akui berada beberapa tingkatan di atas Indonesia, terutama dilihat dari perspektif kesiapan infrastruktur dan inisiatif para entrepreneur.

Dari tengah kota Kuala Lumpur, kami berkendara sekitar satu jam untuk mencapai tempat bernama The Pantheon yang berada di lantai teratas gedung One Space at One City. The Pantehon ialah fasilitas eSport center pertama di Malaysia. Konsepnya menyerupai iCafe tersertifikasi Nvidia, namun isinya jauh lebih lengkap, memungkinkan Anda menikmati video game dalam berbagai genre dan platform.

MSI my 7

The Pantheon baru akan dibuka resmi minggu depan, dan kami belum diperkenankan mengambil foto (hanya diperbolehkan di area-area tertentu saja). Bagi saya, apa yang disajikan di sana sangat mengesankan: saat datang, pengunjung disambut oleh bar dan area kantin. Lalu di ujung ruang berbeda, Anda disuguhkan pilihan buat menikmati simulator racing, console, atau pengalaman virtual reality lengkap dengan omnidirectional treadmill. Masing-masing experience zone dibekali lebih dari empat set hardware.

MSI my 4

Di dalam pembatas kaca, Anda akan melihat pemandangan familier: deretan PC gaming ala game center. Bedanya, mereka dipersembahkan oleh brand berbeda, dan masing-masing merek – MSI, Asus ROG, Acer Predator, Alienware – diberikan ruang gaming eksklusif.

MSI my 5

Dan lebih jauh di dalam, pengunjung segera menemukan panggung turnamen berisi 12 meja, 120 bangku penonton, tiga rangkaian display raksasa, serta meja khusus broadcaster. Pengelola The Pantheon juga tak lupa menyiapkan ruang produksi video; serta dua ruangan, toilet dan pintu masuk khusus VIP.

MSI my 6

Lokasi gaming berikutnya tak kalah menarik. Tempat ini bernama EXA Outpost, berada di Setiawalk. EXA Outpost difokuskan untuk menyajikan pengalaman virtual reality. Selain bisa menikmati HTC Vive dan PlayStation VR secara ‘standar’, pengunjung dapat bermain game co-op shooter di arena VR bersama tiga orang kawan.

MSI my 3

Permainan tersebut menantang Anda untuk bekerja sama mengalahkan alien, dibekali controller custom berbentuk senapan serbu dan ditenagai PC ransel MSI VR One. Walaupun masih mengusung formula arcade dan visualnya belum betul-betul realistis, keleluasaan berinteraksi dengan dunia game secara 3D membuat pengalamannya sangat seru. Saya melihat sendiri bagaimana gamer saling berteriak minta tolong dan mencoba menunduk buat menghindari serangan monster.

MSI my 1

MSI my 9

Game center dan lokasi VR experience bukanlah hal yang jarang ditemui di Indonesia. Namun The Pantheon dan EXA Outpost membuat saya menyadari bahwa ranah gaming lokal masih menyimpan potensi yang menanti untuk diekspos – baik buat sekedar hiburan ataupun eSport. Beberapa cara untuk menguaknya adalah dengan menyediakan konten dan peralatan yang lebih beragam lagi, serta jangan lupakan imajinasi.

MSI my 2

MSI Luncurkan PC High-End Rasa Home Console Terbarunya, Vortex G25

Ada banyak PC desktop bermunculan sejak Micro-Star International mengalihkan seluruh fokusnya pada gaming. Pendekatan mereka dalam meramu PC tradisional cukup unik, karena masing-masing ‘divisi’ produk – misalnya hardware dan laptop – mengajukan gagasan mereka sendiri. Satu contohnya adalah Vortex, yang masih memiliki hubungan erat dengan keluarga notebook gaming MSI.

Saat pertama kali diungkap dua tahun silam, banyak media teknologi menyebut MSI Vortex sebagai versi gaming dari device Apple Mac Pro. Nama Vortex terinspirasi dari penggunaan teknologi pendingin eksklusif di dalam, yang mengalirkan udara layaknya pusaran angin. Namun di varian terbaru Vortex, MSI memutuskan buat merombak seluruh desainnya sehingga perangkat tersuguh jauh lebih ramping.

Vortex G25 5

Setelah diperkenalkan secara perdana di ajang Computex Taipei 2017, PC desktop small-form Vortex G25 (atau G25VR) resmi diluncurkan bersamaan dengan pembukaan MSI Concept Store di Bukit Bintang Park Kuala Lumpur, Malaysia. Vortex G25 tampak kontras dari versi G65, karena tipe ini pada dasarnya mengadopsi stuktur PC ransel MSI VR One, tapi didesain sebagai PC ‘atas meja’.

 

Desain dan penampilan

Seperti Vortex G65, nama model G25 dimaksudkan buat merepresentasikan besarnya volume dan bobot perangkat ini agar mudah diingat: ukurannya hanya 2,5-liter dengan berat 2,5-kilogram. MSI menempatkan Vortex G25 di titik termanis antara performa, portabilitas, dan fleksibilitas penggunaan; dipadu desain yang cantik serta minimalis. Melalui arahan ini, MSI yakin Vortex G25 tersaji lebih unik, berbeda dari sejumlah penawaran kompetitor.

Vortex G25 6

Rancangan Vortex G25 mengingatkan saya pada miniatur monolith. Tubuhnya tidak benar-benar seperti balok, melainkan oktagonal, lagi-lagi mengusung desain asimetris. Device bisa didirikan via stand atau ditaruh secara horisontal, mempunyai dimensi 279x331x43-milimeter dan dihias oleh rangkaian LED RGB yang dapat dikustomisasi (melalui app Mystic Light) dan logo naga menyala. Perbandingan antara luas dan ketebalannya cukup kontras, sehingga Vortex G25 tampil cantik saat dipajang di ruang keluarga serta mudah diangkat dan dibawa-bawa.

Vortex G25 4

Vortex G25 12

Kita tahu bahwa hampir semua produk gaming MSI merupakan perangkat VR ready, dan Vortex G25 bukanlah pengecualian. Kesiapannya menunjang konten virtual reality tak hanya dari segi jeroan, namun juga pada rancangan: port-port krusial seperti HDMI, sepasang USB 3.1 dan USB type-C serta audio diposisikan di sisi depan; supaya mudah disambungkan ke HMD Vive ataupun Rift.

Vortex G25 10

Menariknya lagi, Vortex G25 didukung sistem mounting berstandar VESA. Itu berarti, gaming PC mungil ini bisa Anda sembunyikan di belakang monitor atau HDTV kesayangan di ruang keluarga, serta dapat ditambatkan di tembok jika Anda ingin meja gaming tampil rapi. MSI juga memperkenan kita untuk menambah memori (dual slot DDR4) dan penyimpanan secara mudah, tanpa perlu menggunakan obeng.

Vortex G25 8

 

Sistem pendingin

Teknologi Storm Cooling di Vortex sebelumnya digantikan oleh solusi pendingin yang dimanfaatkan oleh notebook gaming GT, yakni Cooler Booster Titan. Sistem ini menyimpan dua buah kipas Whirlwind (masing-masing mempunyai 29 dan 19 bilah), delapan pipa pendingin untuk membuang panas dari GPU dan CPU, serta delapan jendela sirkulasi – lima buat memasok udara dingin, dan tiga untuk pembuangan.

Vortex G25 7

Vortex G25 13

Hebatnya, bahkan saat sistem pendingin Vortex G25 sedang bertugas menumpas panas secara maksimal, PC mungil ini tak akan mengeluarkan bunyi melampaui 40-desibel, padahal rata-rata perangkat gaming setipisnya bisa menghasilkan suara 65dB. Saat idle, kipas di Vortex G25 jadi lebih hening lagi, cuma memproduksi bunyi 22dB.

 

Komposisi hardware

Vortex G25 tentu saja sudah dipersenjatai oleh prosesor Intel Core generasi kedelapan, dan Anda dipersilakan menentukan variannya, i5 atau i7. Kinerja chip ini kabarnya 30 persen lebih tinggi dibandingkan Intel Core generasi ketujuh.

Vortex G25 3

MSI juga menyediakan dua versi, yaitu 8RE dan 8RD. Perbedaan keduanya terletak pada tipe kartu grafis, GeForce GTX 1070 atau GTX 1060. G25 dilengkapi RAM DDR4 2400MHz maksimal 64GB, storage PCIe NVMMe M.2 SSD serta satu HDD SATA 2,5-inci, lalu tenaganya dipasok oleh adaptor 330W. Komposisi hardware tersebut memungkinkan Vortex G25 mencetak skor 20.000 lebih di software benchmark 3DMark.

Vortex G25 11

Khusus di model 8RE, Vortex G25 turut dibekali Wi-Fi Killer 802.11 ac 2×2 dan Bluetooth 4.2. Konektivitasnya meliputi empat USB type-A, dua USB type-C (salah satunya ditunjang Thunderbolt 3), dua port HDMI, port GbE LAN, serta port audio.

 

Harga?

Produsen belum mengungkap berapa tepatnya Vortex G25 akan dijajakan, tapi sempat menyebutkan kisaran antara US$ 2.000 hingga US$ 3.000. Rencananya, Vortex G25 akan MSI bawa ke Indonesia pada bulan November, bersamaan dengan pengumuman dua ‘kejutan menarik’ lain.

Gamer Malaysia Jadi Saksi Peresmian MSI Concept Store Terbesar di Dunia

Berbeda dari gerai retail biasa, concept store dikhususkan pada satu brand dan bukan cuma berfungsi sebagai lokasi penjualan. Di sana, pengelola betul-betul fokus untuk memberikan pengalaman, dan mempersilakan calon konsumen buat mencoba langsung produk mereka. Dan berbicara soal concept store gaming, Malaysia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling beruntung.

MSI CS 21

MSI CS 35

Setelah cukup lama jadi buah bibir di kalangan gamer karena memang sulit merahasiakan agenda besar mereka dari publik, Micro-Star International akhirnya meresmikan concept store gaming pertamanya di Kuala Lumpur, sekaligus menjadi gerai retail MSI terbesar di dunia. Hadirnya flagship store ini secara langsung menunjukkan kepercayaan diri sang produsen hardware asal Taiwan sebagai brand gaming favorit gamer.

MSI CS 20

Silakan berkunjung ke Bukit Bintang Park, dan Anda akan menemukan pemandangan unik. Tepat diujung persimpangan, berdiri sebuah bangunan dua lantai yang terlihat sangat kontras dari lingkungan sekitarnya. Desainnya merepresentasikan hampir segala tema yang disajikan oleh produk-produk MSI: mengusung latar belakang warna hitam dengan pilar-pilar merah menyala, dikemas dalam rancangan asimetris.

MSI CS 8

MSI CS 13

Lapangnya pintu utama beserta jendela kaca berukuran lebar yang mendominasi bangunan ini memberi kesan terbuka dan mengundang pengunjung untuk datang. Anda bisa melihat segala aktivitas yang ada di sana dari luar – dan kesibukan para gamer tampak lebih menonjol lagi ketika matahari terbenam dan cahaya-cahaya artifisial menyala dari dalam.

MSI CS 22

MSI CS 10

Memang tidak menutup kemungkinan MSI akan membuka gerai berkonsep serupa di wilayah-wilayah lain, namun rasanya sulit menyamai pencapaian concept store pertama di Malaysia tersebut. Gerai ini menempati area paling strategis di Kuala Lumpur: berada di tengah-tengah pusat lifestyle, IT center (Plaza Low Yat) serta area turisme. Pejalan kaki, pengunjung kafe, bahkan para pengendara mobil yang melewati hotel The Federal Kuala Lumpur akan segera melihatnya.

MSI CS 9

MSI CS 28

Dibukanya MSI Concept Store Malaysia adalah sebuah bentuk apresiasi dari perusahaan hardware gaming terhadap pencapaian para gamer profesional di negara itu selama lima tahun ke belakang, sehingga memicu munculnya lebih banyak individu berprestasi.

MSI CS 17

MSI CS 14

Dalam sambutan singkatnya, global marketing director Sam Chen menyampaikan, “Merupakan sebuah kebahagiaan bagi saya menyambut Anda semua di peresmian ini. Pembukaan MSI Concept Store Malaysia ini jadi lebih meriah berkat kehadiran para partner. MSI sangat bangga melihat antusiasme serta kegembiraan para gamer terhadap inovasi yang kami tawarkan ini, khususnya di Malaysia.”

MSI CS 30

Dalam sesi tanya jawab, tim MSI menjelaskan pada saya bahwa alasan mereka memutuskan untuk mendirikan flagship store terbesar di Malaysia ialah karena MSI melihat tingginya dukungan pemerintah terhadap eSport – melebihi negara asal mereka. Sam Chen bilang bahwa di sini, ekosistem eSport tumbuh secara eksponensial. Jawaban tersebut segera disambut oleh tepuk tangan meriah para pengunjung.

MSI CS 25

MSI CS 11

Dengan memiliki tempat spesial sendiri, MSI bisa melangsungkan ‘agenda gaming‘ mereka sesuka hati, misalnya turnamen profesional atau amatir secara berkala, melakukan peluncuran produk, hingga sebagai tempat bertemunya para gamer dengan idola mereka. MSI mengakui, butuh waktu lama bagi perusahaan untuk mematangkan dan merealisasikan ide tersebut. MSI kabarnya menghabiskan waktu 18 bulan buat mengubah tempat yang sebelumnya merupakan restoran menjadi concept store.

MSI CS 24

MSI CS 16

Saat melewati pintu utama, para gamer segera disuguhkan panorama yang familier serta menarik: satu set simulasi balapan yang tersambung ke PC small form MSI, beragam jenis laptop (GL, GP, GE, GS, GT) dan desktop (Vortex, Aegis, Trident, Nightblade), motherboard-motherboard di dalam etalase kaca, rangkaian monitor gaming pertama garapan MSI, beragam periferal, hingga area virtual reality berbekal unit VR One di ujung ruangan.

MSI CS 29

MSI CS 15

Naik ke lantai dua, dan Anda akan tiba di arena eSport. Ruang ini dihuni oleh meja dan kursi gaming, area untuk broadcaster, beserta televisi dan over-head projector buat menampilan sesi pertandingan. Selain turnamen game, zona tersebut bisa dimanfaatkan untuk tempat pelatihan, event gaming atau peluncuran produk, gathering gamer, sampai lokasi ‘nonton bareng’ event eSport.

MSI CS 33

MSI CS 27

Pembukaan MSI Concept Store di Bukit Bintang Park Kuala Lumpur pada tanggal 16 Oktober 2017 kemarin turut dimeriahkan oleh para kehadiran selebriti gaming Malaysia, mini-tournament, kompetisi Dota 2, serta peluncuran perangkat gaming baru yang mempunyai ukuran ala home console dengan performa hardware kelas PC high-end – MSI Vortex G25.

MSI CS 32

MSI CS 31

MSI CS 23

MSI Perkenalkan Dua Gamepad Pertama Mereka, Force GC20 dan GC30

2017 tampaknya jadi tahun bagi MSI dalam menyeriusi gaming gear. Sejumlah keyboard mekanik mereka perkenalkan di CES, lalu sang produsen hardware PC asal Taiwan itu belum lama juga melepas headset serta mouse gaming high-end. Tapi upaya ekspansi mereka ke sana belum usai. Minggu lalu, terdengar sebuah kabar gembira bagi Anda yang tak terbiasa menggunakan keyboard dan mouse untuk menikmati game.

Micro-Star International resmi memperkenalkan dua varian gamepad, dinamai Force GC20 dan GC30. Baik GC20 maupun GC30 didesain sebagai controller multi-platform, yang berarti dapat kompatibel ke PC, perangkat Android, dan ‘console game populer’. Mereka berdua terlihat hampir identik, perbedaannya hanya terletak pada konektivitas dan warna.

MSI gamepad 1

Force MSI GC30 bisa tersambung ke sistem gaming secara wireless, sedangkan GC20 masih memanfaatkan kabel. Agar mudah membedakannya, MSI membubuhkan warna merah di bawah thumb stick model GC30 (di GC20, area tersebut berwarna hitam). Mereka berdua dibekali kabel yang dapat dilepas, tersedia pilihan sepanjang 2-meter dan 30-sentimeter, sempurna jika Anda ingin bermain game mobile.

MSI gamepad 4

Gamepad Force GC30 dan GC20 mengadopsi arahan desain controller Xbox, baik pada bentuk tubuh maupun layout tombol dan stik analog. Hal ini mengindikasikan keinginan MSI agar produk tersebut bisa mudah diterima gamer, tanpa membebani penggunanya dengan proses adaptasi yang berkepanjangan. Tentu saja, kedua perangkat telah mengusung branding baru sang produsen – ada logo perisai naga di antara tombol Back dan Start.

MSI gamepad 2

 

Di sisi depan, Anda disuguhkan directional pad di area jempol kiri and empat action button (X, Y, A, B) di kanan. Lalu thumb stick diposisikan secara asimetris: bagian kiri di atas D-pad, dan stick kanan di bawah action button. Selanjutnya, GC20 dan GC30 turut dibekali dua pasang tombol trigger. Jika menghitung Back dan Start, gamepad memiliki tidak kurang dari 14 tombol. Dan uniknya lagi, Anda bisa mengganti cover D-pad dengan jenis cakram ala Xbox One Elite Controller – terpasang via magnet.

MSI gamepad

GC20 dan GC30 juga dilengkapi motor penggetar ganda. MSI menamainya asymmetric somatosensory vibration motor, dimaksudkan untuk ‘memperkaya pengalaman gaming dengan menambah dimensi sensor input‘. MSI menjamin gamepad-gamepad ini sanggup menyuguhkan keakuratan tinggi, memudahkan Anda membidik lawan di game, tak lupa dipersenjatai switch yang nyaman dan tahan lama. Khusus GC30, baterai built-in di dalam siap menghidangkan sesi gaming selama delapan jam.

MSI berencana untuk memasarkan gamepad Force GC20 dan GC30 di triwulan keempat tahun ini. Harga produk belum diketahui, tapi kemungkinan tak akan jauh dari controller Xbox One.

Via Hexus.

[Review] Headphone MSI Immerse GH70, Bukti Keseriusan MSI di Ranah Audio Gaming

Kesuksesan MSI sebagai brand gaming tak lepas dari dukungan SteelSeries. Perusahaan Denmark itu terus membantu penggarapan keyboard di notebook gaming mereka, dan dahulu, produk MSI sering dibundel bersama headset SteelSeries. Bahkan ketika sang produsen Taiwan mengenalkan headphone-nya sendiri (seperti DS502/DS502), MSI tetap mengadopsi rancangan gaming gear SteelSeries.

Keseriusan MSI dalam meracik headset baru betul-betul terlihat di awal tahun ini, ketika sejumlah periferal gaming menjadi bagian dari presentasinya di CES 2017. Di sana, saya berkenalan dengan Immerse GH70, headphone gaming premium pertama buatan Micro-Star International. Produsen menyadari bahwa para kompetitornya telah lebih berpengalaman dan sudah memupuk prestasi di segmen ini. Agar bisa bersaing, MSI mencoba memampatkan segala macam teknologi serta fitur canggih di Immerse GH70.

Kira-kira tujuh bulan semenjak perkenalan itu, MSI menawarkan saya kesempatan untuk bertemu lagi dengan Immerse GH70 dan menjajalnya lebih personal. Dan selama beberapa minggu ini, saya merasakan hasil dari kerja keras produsen demi memastikan performa audio headphone ini setara penampilan menawannya. MSI juga berusaha menjaga penyajiannya tetap simpel, agar Immerse GH70 bisa mudah dioperasikan oleh pengguna awam sekalipun.

Silakan simak ulasan lengkapnya di bawah.

 

Bundel pembelian

Immerse GH70 dibungkus dalam boks hitam. Headphone ditaruh di atas dudukan pastik, dan saat bagian ini diangkat, Anda bisa menemukan pouch hitam dari kulit sintetis dan lembar panduan. Kantong tersebut sangat lembut, cocok untuk jadi tempat penyimpanan headphone ketika Anda bepergian.

Immerse GH70 19

Immerse GH70 20

 

Desain

MSI Immerse GH70 adalah headphone dengan ear cup over-the-ear bundar. Bagian tersebut disambung oleh dua batang headband baja yang kuat dan lentur. Sebuah headband lagi melintas di bawahnya, kali ini empuk serta fleksibel. Ia berperan sebagai bantalan sehingga headset dapat pas di segala jenis kepala. Pendekatan itu mengindikasikan bagaimana MSI masih mengakui keunggulan desain salah satu produk audio gaming terlaris SteelSeries, Siberia V2.

Immerse GH70 21

Immerse GH70 39

Headphone mempunyai engsel putar sehingga housing speaker bisa diarahkan ke depan. Selanjutnya, elemen logam turut dibubuhkan pada sisi luar housing, memberikan kesan asimetris saat dilihat dari samping. Bagian tersebut memanfaatkan struktur plastik yang dipadu tekstur matte, memperkuat tema metaliknya. Buat saya, Immerse GH70 sangat pas ketika dipasangkan dengan perangkat-perangkat gaming MSI, dari mulai notebook GS dan GT, hingga desktop Aegis ataupun Trident.

Immerse GH70 37

Immerse GH70 40

Hampir segala elemen di headset ini berkesan tebal, industrial dan ‘berani’: MSI tak ragu-ragu memanfaatkan desain dengan banyak sudut, menonjolkan kabel antara housiing dan headband, juga mengimplementasikan arahan serupa pada unit kendali. Di sana, tersedia kenop pengaturan volume, tombol buat mengaktifkan surround sound 7.1 serta tombol mute microphone. Immerse GH70 terhubung ke PC melalui kabel braided sepanjang 2-meter dengan ujung USB 2.0 berlapis emas.

Immerse GH70 31

Immerse GH70 23

Seperti Siberia V2, microphone retractable -nya bersembunyi dalam ear cup kiri, bisa ditarik keluar saat Anda ingin menggunakannya. Struktur lengan mic tersebut dapat mudah diubah – bisa diarahkan mendekati atau menjauhi mulut.

Immerse GH70 35

Immerse GH70 26

Pertunjukan pencahayaan RGB juga menjadi aspek esensial pada desain Immerse GH70. Saat headphone dicolokkan ke PC, LED merah di logo naga Gaming G Series segera menyala, disempurnakan oleh latar belakang RGB (jika diperhatikan lebih teliti, memiliki pola sisik naga). Warna dan pola pencahayaan bisa utak-atik lebih jauh lewat dua software: MSI Gaming Center dan Mystic Light.

Immerse GH70 32

Immerse GH70 34

 

Daya tahan dan kenyamanan

Arahan desain berkonsep tebal memengaruhi konstruksi Immerse GH70. Headphone ini terasa sangat kokoh dan kekar, dan sejauh ini saya belum menemukan bagian-bagian yang mencemaskan. Walaupun engselnya sempat saya putar dengan kasar, ia sama sekali tidak menunjukkan kelemahan. Kabel braided-nya pun tak perlu dikhawatirkan, komponen ini sangat kuat (bahkan sedikit kaku).

Immerse GH70 25

Immerse GH70 22

Untuk padding, MSI memanfaatkan busa empuk (hampir sekelas memory foam) yang dilapisi bahan kulit sintetis super-lembut. Bahkan saat dikenakan di ruang tanpa pendingin udara, suhu di area telinga tak pernah melewati batasan tidak nyaman. MSI juga kabarnya menyediakan bantalan berlapis kain opsional (tidak dibundel dalam packaging). Selain itu, material kulit sintetis serupa turut digunakan pada headband sekunder.

Immerse GH70 30

Immerse GH70 36

Saat dikenakan, Immerse GH70 segera mencengkeram kepala Anda dengan erat. Ia tidak akan terlepas kecuali jika kepala diguncangkan sangat kencang. Buat saya, tekanan ear cup ke kepala sedikit terlalu tinggi (terutama di area depan telinga dan rahang atas). Namun uniknya, headphone tidak menyebabkan pemakaian kacamata jadi tak nyaman, saya malah tidak berasakan tekanan di bagian tangkai kacamata yang ditindih padding berkat busa empuknya.

Immerse GH70 38

Immerse GH70 17

Immerse GH70 lebih berbobot dibanding sejumlah headset gaming kompetitor. Saya belum mengetahui pasti berapa beratnya, tetapi dengan mendengakkan atau menundukkan kepala, saya bisa merasakan sedikit pergeseran posisi headphone akibat gravitasi.

 

Software dan kustomisasi

App Mystic Light dapat digunakan jika Anda ingin menyinkronkan seluruh pencahayaan di sistem gaming, namun bagi saya, Gaming Center lebih esensial. Selain memperkenankan kita mengakses lighting RGB, software tersebut menyuguhkan keleluasaan konfigurasi audio. Komentar saya terhadap penyajiannya sama seperti di review mouse Clutch GM70: sebaiknya MSI membundel semuanya dalam satu aplikasi all-in-one agar tidak membingungkan.

Immerse GH70 1

Gaming Center sendiri memang tidak seelok software companion punya kompetitor, tetapi fungsi-fungsi di sana disuguhkan secara efisien. App bisa segera mengetahui saat Immerse GH70 tersambung ke komputer, dan dengan mengklik gambar headset, Anda dipersilakan mengakses setting output suara, microphone, dan LED.

Immerse GH70 3

Immerse GH702

Immerse GH70 4

Immerse GH70 5

Di menu suara, kita bisa mengaktifkan fitur Xear Surround, memilih mode (film atau musik) serta sample rate, menentukan ukuran ruangan, hingga mengoprek equalizer. Pemilihan sample rate juga ada di menu mic, beserta opsi Xear Effects buat mengaktifkan Magic Voice. Dengannya, saya dapat mengubah suara normal menjadi suara monster, kartun, atau suara wanita. Fitur ini saya pakai di Titanfall 2, dan sempat menyebabkan kehebohan…

Immerse GH70 6

Immerse GH70 8

Immerse GH70 7

Di menu ketiga, Anda bisa mengutak-atik pola pencahayaan LED serta memilih warna dari palet red-green-blue – jumlahnya ada 16,7 juta warna lebih. Saya punya dua efek favorit, pertama adalah Cycling agar LED menampilkan warna berbeda-beda, dan kedua ialah Beats Mode. Di mode ini, LED akan mengikuti dentuman audio dan suara musik – memberi kesan cyberpunk pada Immerse GH70.

Immerse GH70 9

Immerse GH70 10

 

Performa suara dan pengalaman penggunaan

Saya bukanlah pakar audio seperti beberapa rekan di DailySocial, tapi sebagai gamer, saya tahu apa yang betul-betul dibutuhkan. Dan dengan gembira, saya tak ragu merekomendasikan MSI Immerse GH70 bagi gamer yang berkesempatan membelinya. Dengan sedikit penyesuaian pada Gaming Center, saya menemukan setting paling manis buat menonjolkan detail – aspek krusial dalam game-game shooter bertempo cepat – tanpa mengorbankan performa bass.

Immerse GH70 18

Immerse GH70 15

Immerse GH70 merupakan headphone yang tersertifikasi audio Hi-Res, sanggup menghidangkan output berkualitas 24-bit/96KHz. Performanya akan sempurna jika dikombinasikan dengan perangkat-perangkat yang siap mendukungnya – misalnya GT83VR, GT73VR, GS73VR, GS63VR, serta GS43VR.

Dengan memadukan audio Hi-Res dan surround sound 7.1, saya bisa mudah mendeteksi posisi lawan di Titanfall 2 dari derap langkah serta suara dorongan jet pack mereka. Sembari mengenakan headphone ini, saya tak pernah merasa bosan mendengarkan suara hantaman peluru meriam 50mm di robot lawan, bunyi gemuruh senapan mesin 20mm saat memuntahkan timah panas, hingga suara senapan serbu yang semakin nyaring ketika amunisi dalam magasin mulai menipis.

Immerse GH70 11

Immerse GH70 12

Performa suara Immerse GH70 tak kalah menonjol sewaktu dipakai menikmati game ‘santai’ seperti Divinity: Original Sin II. Suara derakan sihir listrik terdengar tajam dan mengerikan, lalu proyektil batu raksasa skill Fossil Strike juga terasa begitu berat serta berbahaya. Headphone ini memperkenankan saya mendengar detail yang sebelumnya terlewati, misalnya tetesan air di batu dan langkah kaki yang bergema dalam gua.

Immerse GH70 13

Immerse GH70 14

Kinerja musiknya juga tak kalah istimewa, dan supaya optimal, jangan lupa pilih mode musik di Game Center. Immerse GH70 saya uji dengan file FLAC lagu While My Guitar Gently Weeps (Beatles), Closer to the Edge (30 Seconds to Mars), Asleep in the Deep (Mastodon), dan tak lupa Bohemian Rhapsody (Queen). Semuanya terdengar memuaskan bagi sepasang ‘telinga non-emas’ yang saya miliki ini.

Immerse GH70 28

Immerse GH70 41

Berbicara lebih teknis, Immerse GH70 menyimpan unit driver neodymium 50mm sebagai jantungnya, memiliki impedansi 32ohm dan dapat menyajikan frekuensi dari 20Hz hingga 40KHz. Microphone-nya sendiri bisa merespons suara di frekuensi 100Hz sampai 10KHz.

 

Konklusi

Terlepas dari sejumlah kekurangan kecil seperti penyajian app dan tekanan ear cup yang sedikit berlebihan, tak butuh waktu lama bagi MSI Immerse GH70 untuk menjadi bagian esensial dari kegiatan gaming saya sehari-hari. Detail serta kinerja suara berbasis surround sound 7.1 adalah kekuatan utama produk ini, namun saya juga sangat mengapresiasi serunya proses kustomisasi fitur serta pencahayaan LED via Gaming Center. Selain itu, buat saya Magic Voice merupakan kejutan tak terduga, memberikan kesempatan ‘bereksperimen’ dalam game-game multiplayer online.

Immerse GH70 24

Immerse GH70 ialah satu dari sedikit perangkat yang berhasil mendorong saya untuk mengulang beberapa permainan dari awal. Headphone ini menyadarkan saya bahwa boleh jadi ada banyak hal di game yang tak sengaja terlewatkan. Setelah Divinity: Original Sin II beres, saya berniat buat menamatkan Doom lagi sambil ditemani Immerse GH70, dan sesudah itu, Project CARS 2.

Untuk sementara, tim MSI Indonesia belum menginformasikan harga resmi dari Immerse GH70 di tanah air. Di Amazon, headphone ini dibanderol di harga US$ 130.

[Review] Keyboard Gaming MSI GK-701 RGB, Tawarkan Keunggulan Cherry MX Speed dan Tarian 16 Juta Warna

Diperkenalkan perdana di triwulan keempat 2015, keyboard mekanik MSI GK-701 menawarkan fitur-fitur yang membuatnya superior: kehadiran N-Key rollover, dukungan hotkey multimedia, pemakaian switch Cherry MX Brown dan desain ergonomis hanyalah beberapa di antaranya. Dan dalam menggarap penerusnya, MSI tak ragu mengadopsi mayoritas fitur andalan di sana.

GK-701 RGB adalah update dari GK-701, dan merupakan upaya MSI memenuhi standar estetika periferal gaming terkini lewat kehadiran LED RGB. Tapi adanya sistem pencahayaan ini juga mengharuskan produsen mengubah jantung dari keyboard tersebut. Cherry MX Brown yang Micro-Star International yakini sebagai switch mekanik paling fleksibel untuk menangani kebutuhan berbeda mereka ganti dengan Cherry MX Speed RGB Silver.

Karakteristik antara keduanya sudah pasti berbeda, dan kini pertanyaannya ialah, apakah Cherry MX Speed memang lebih baik dari MX Brown atau malah MSI membuat pengorbanan yang sebetulnya tak diperlukan? Selama beberapa  minggu ini, MSI memberikan saya kesempatan untuk mengulik kapabilitas serta kualitas keyboard gaming GK-701 RGB, dan inilah ulasan lengkapnya:

 

Packaging

MSI membungkus keyboard mekanik gaming ini dengan cukup sederhana. Di dalam packaging berlatar belakang hitam, GK-701 RGB hanya ditemani oleh satu lembar kartu panduan. Kartu panduan itu cukup penting karena berisi detail mengenai shortcut untuk mengubah warna dan buat mengakses fungsi multimedia serta macro.

GK-701 RGB 27

GK-701 RGB 26

 

Desain

MSI GK-701 RGB mengusung arahan desain serupa GK-701, temasuk pada pemilihan material. Dimensinya sedikit lebih besar dari pendahulunya itu, berukuran 470x230x55mm dengan bobot 1,6-kilogram. Seluruh tubuhnya didominasi warna hitam, membuat warna-warni RGB di keycap tampak terang dan jelas. Keyboard tersambung ke PC via kabel USB braided dengan ujung berlapis emas 18-Karat demi memaksimalkan konektivitas datanya.

GK-701 RGB 13

GK-701 RGB 10

Secara keseluruhan, desain GK-701 RGB tergolong netral. Ia cocok disandingkan baik dengan PC desktop atau laptop MSI, brand lain, ataupun komputer rakitan – terutama unit-unit ber-casing hitam. Selain menampilkan pertunjukan warna-warni RGB Per Key di tombol-tombolnya, GK-701 RGB juga memiliki lampu indikator Caps Lock, Num Lock, dan Windows Lock berwarna merah.

GK-701 RGB 12

GK-701 RGB 11

Keyboard gaming ini meyuguhkan layout full-size standar dengan 104 tombol. Tidak ada tombol multimedia khusus untuk mengakses pause/play atau volume, semua fungsi tersebut disajikan melalui kombinasi Fn (ditandai oleh logo naga MSI) dan tombol-tombol F-, serta Insert, Home, Page Up/Down, Delete dan End. Metode serupa juga diimplementasikan buat memilih pola pencahayaan dan profile macro.

GK-701 RGB 23

GK-701 RGB 1

GK-701 RGB tidak dibundel bersama palm rest, namun dua celah di bawah keyboard mengindikasikan dukungannya terhadap aksesori wrist rest tambahan. Saya belum bisa memastikan apakah MSI menjual palm rest secara terpisah (belum saya temukan di situsnya) atau slot tersebut disiapkan agar kompatibel dengan aksesori-aksesori third-party.

GK-701 RGB 7

GK-701 RGB cukup nyaman digunakan tanpa perlu dilengkapi wrist rest. Bagian kaki belakang bisa ditinggikan, lalu lapisan karet di sana memastikan keyboard mencengkeram meja dengan erat ketika jari Anda sedang sibuk menari lincah di atasnya.

GK-701 RGB 8

GK-701 RGB 9

 

Material dan daya tahan

GK-701 RGB mempunyai tubuh dengan struktur plastik, baik pada pelat atas maupun area bawah. Konstruksinya tangguh, lebih dari cukup buat menahan perlakuan kasar para gamer, dan sejauh ini saya belum menemukan bagian-bagian empuk yang mengkhawatirkan. Sisi atasnya memanfaatkan lapisan matte rubbery, dimaksudkan supaya terasa halus di kulit. Kendalanya, hal ini mengharuskan kita untuk selalu membersihkannya karena minyak dari tangan akan meninggalkan bekas dan berpotensi merusak coating.

GK-701 RGB 17

GK-701 RGB 6

Untuk keycap, MSI memanfaatkan bahan plastik ABS, sehingga tekstur halusnya menyerupai bingkai keyboard. Karakteristiknya juga hampir sama. Minyak dari tangan karena pemakaian dalam waktu lama (atau dari makanan) dapat mengikis permukaannya sehingga jadi mengilap. Saya pribadi lebih menyukai bahan PBT (polybutylene terephthalate) karena lebih tahan terhadap minyak dan lebih keras.

GK-701 RGB 18

Switch Cherry MX Speed RGB Silver menjanjikan daya tahan hingga 50 juta kali tekan. Saya belum mengujinya seintensif itu, tapi melihat reputasi Cherry, klaim tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Tombol-tombol di GK-701 RGB terasa kokoh, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda goyah walaupun keyboard saya gunakan seharian penuh selama berminggu-minggu.

 

Detail mengenai switch dan pengalaman penggunaan

Selama sesi uji coba ini, MSI GK-701 RGB saya manfaatkan untuk dua aktivitas: mengetik sehari-hari dan ber-gaming. Seperti Cherry MX Brown dan Red, MX Speed RGB merupakan switch linier, yang artinya tidak memberikan sensasi clicky sewaktu ditekan. Resistensi atau actuation force switch ini serupa MX Brown (45G), namun key travel-nya lebih pendek, yaitu 3,4mm (4mm di MX Brown), lalu jarak ke actuation point juga lebih dekat, di 1,2mm.

GK-701 RGB 24

Efeknya, GK-701 RGB mampu merespons input lebih cepat dari keyboard gaming dengan switch linier lain. Hal ini memberikan keunggulan saat memainkan game-game action kompetitif bertempo cepat, namun tentu GK-701 RGB siap menunjang beragam permainan PC yang membutuhkan banyak hotkey/shortcut seperti MOBA, RPG dan real-time strategy. Selama hampir sebulan, GK-701 RGB setia menemani saya menikmati Titanfall 2, Conan Exiles dan Divinity: Original Sin II.

GK-701 RGB 15

Key travel yang lebih pendek turut memperluas skenario pemakaian GK-701 RGB. Meski memang bukan dirancang untuk bekerja, saya tak menemui masalah saat menggunakannya buat mengetik artikel setiap hari. Dengan sedikit adaptasi, sensasinya bahkan lebih nyaman dan lebih ringkas dibanding keyboard mekanik Cherry MX Red yang saya miliki.

GK-701 RGB 19

 

App companion?

MSI GK-701 RGB dirancang sebagai perangkat plug-and-play, tidak membutuhkan software companion atau driver agar bisa bekerja. Pastikan saja PC Anda berjalan di OS Windows (10/8.1/8/7/Vista/XP), dan GK-701 RGB dapat segera dipakai. Tapi berbeda dari gaming gear MSI semisal mouse Clutch GM70 atau headphone Immerse GH70, aplikasi MSI Gaming Center tidak mendeteksinya.

GK-701 RGB 21

Itu artinya, kustomisasi keyboard harus dilakukan secara manual. Hal ini cukup merepotkan dan menjadi alasan mengapa lembar panduan tidak boleh hilang. Misalnya untuk men-setting warna RGB, Anda harus menggunakan kombinasi tombol Fn dengan PrtScr (merah), Scroll (hijau), dan Pause (biru). Lalu buat merekam macro, Anda harus menekan Fn plus F9, lalu Fn serta F10, dan menunggu lampu indikator menyala.

GK-701 RGB 25

GK-701 RGB 16

Hal serupa diberlakukan buat mengedit warna LED, memilih pola pencahayaan, serta mengaktifkan profile macro tertentu. Prosesnya memang tidak sulit, namun akan jadi jauh lebih menyenangkan seandainya GK-701 RGB mendapatkan dukungan software MSI Gaming Center. Dengan kondisi seperti ini, saya belum merasa termotivasi untuk mengutak-atiknya lebih jauh kecuali menentukan pattern lighting dan menyalakan LED merah di tombol WASD.

GK-701 RGB 14

GK-701 RGB 5

Absennya kompatibilitas ke software Gaming Center juga berdampak pada penyajian RGB Per Key. Saya yakin, kemudahan kustomisasi warna via app tersebut akan lebih menonjolkan fitur ini.

 

Kesimpulan

Dilihat dari sisi hardware, mutu GK-701 RGB sangat memuaskan, baik untuk be-gaming ataupun mengetik. Masukan kecil dari saya: keycap bisa jadi lebih tahan lama jika bagian itu mengusung bahan PBT, tapi tentu saja Anda bisa menggantinya sendiri dengan keycap aftermarket. Bagi saya, GK-701 RGB cocok buat pengguna keyboard mekanik pemula: tidak ada kompromi pada peforma, simpel, lalu penampilannya juga terlihat elok berkat pencahayaan RGB.

GK-701 RGB 4

Pengalaman penggunaan tentu akan lebih sempurna seandainya MSI turut membekalinya dengan dukungan app Gaming Center. Namun ketiadaannya bisa dimaklumi karena produsen terlihat memfokuskan perhatiannya pada tema plug-and-play serta kesederhanaan pemakaian. Dari informasi di internet, app Mystic Light kabarnya bisa dimanfaatkan buat mengutak-utik warna RGB, tapi tautan untuk mengunduhnya  tidak tersedia di laman GK-701 RGB.

MSI belum memberi update mengenai harga GK-701 RGB di Indonesia. Produk ini tampaknya masuk ke segmen premium, dan dari sedikit riset di sejumlah marketplace global, keyboard mekanik tersebut dibanderol di kisaran US$ 130. Prinsip ‘ada harga ada kualitas’ tampaknya kembali berlaku di sini…

GK-701 RGB 3