Microsoft Teams Versi Personal Kini Tersedia Secara Resmi untuk Semua Pengguna

Hampir satu tahun setelah meluncurkan versi preview dari Microsoft Teams untuk penggunaan pribadi, Microsoft akhirnya melepas produk tersebut ke publik secara resmi. Kalau sebelumnya cuma tersedia di Android dan iOS saja, Teams untuk kebutuhan personal sekarang juga dapat diakses lewat perangkat desktop, baik menggunakan aplikasinya maupun langsung via browser.

Secara umum, fungsi dan tampilan Teams versi personal ini hampir identik dengan versi yang digunakan dalam konteks bisnis. Jadi seandainya Anda sudah menggunakan Teams dalam pekerjaan sehari-hari, Anda sekarang juga bebas menggunakannya untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman tanpa dipungut biaya satu sen pun. Selain chatting dan video call, Teams versi personal juga bisa dipakai untuk berbagi file, lokasi, kalender, maupun to-do-list.

Juga menarik adalah fitur untuk mengubah pesan teks menjadi sebuah task, semisal untuk dicantumkan ke daftar belanja, yang sendirinya dapat diakses oleh semua orang yang tergabung dalam grup. Polling juga merupakan bentuk interaksi yang cukup unik yang ditawarkan oleh Teams dengan tujuan untuk memudahkan perencanaan sebuah group event, semisal pesta ulang tahun atau agenda liburan.

Satu hal yang menjadi daya tarik tersendiri dari Microsoft Teams selama pandemi adalah video call gratis selama 24 jam untuk 300 orang sekaligus. Fitur ini pertama hadir di bulan November 2020, tapi Microsoft memutuskan untuk terus mempertahankannya berhubung pandemi masih belum kunjung usai. Pasca pandemi, Microsoft akan menurunkan batasan durasinya menjadi 60 menit saja untuk 100 orang. Namun khusus untuk panggilan video satu lawan satu, durasi maksimumnya masih akan tetap 24 jam.

Masih seputar panggilan video, Microsoft Teams juga menawarkan mode tampilan yang unik bernama Together Mode. Fitur ini mengandalkan kinerja AI untuk memisahkan masing-masing partisipan dari background, lalu memindahkan mereka menuju ke sebuah lokasi virtual sehingga semuanya seakan-akan terlihat sedang berkumpul bersama. Belum lama ini, Zoom juga merilis fitur serupa yang mereka juluki Immersive View.

Buat yang tertarik mencoba Microsoft Teams, Anda bisa langsung mengunduh aplikasinya di perangkat Android, iOS, desktop, atau langsung membuka web app-nya di browser.

Sumber: The Verge dan Microsoft.

Epic Tawarkan US$200 Juta Kepada Sony untuk Game Eksklusif PlayStation

Game ekslusif tentunya merupakan senjata utama bagi PlayStation sejak bertahun-tahun lalu. Namun semua itu berubah ketika, perlahan tapi pasti, beberapa game eksklusif PlayStation 4 mulai masuk ke platform PC melalui Steam.

Namun rival dari Steam, yaitu Epic Games ternyata punya minat yang sama terhadap game-game eksklusif PlayStation tersebut. Bahkan tidak tanggung-tanggung, mereka siap menggelontorkan dana hingga $200 juta kepada Sony untuk memasukkan game-game eksklusif PlayStation khusus ke Epic Game Store (EGS).

Dokumen Epic yang diunggah di persidangan (image credit: Raigor Resetera)

Hal tersebut terungkap dari dokumen yang tengah ditampilkan di persidangan Epic v Apple. Dokumen tersebut diunggah ke folder persidangan yang kemudian langsung dihapus. Untungnya salah satu pengguna forum Resetera – Raigor berhasil menyelamatkannya.

Detailnya, Epic menawarkan $200 juta kepada Sony untuk membawa 4-6 judul ekslusifnya ke dalam Epic Game Store. Epic juga membuat penawaran tersebut bersifat MG atau “minimum guarantee”. Artinya, nominal tersebut adalah pendapatan minimal yang digaransikan oleh Epic kepada para publisher, terlepas dari game-nya benar-benar terjual senilai perjanjian tersebut atau tidak saat dipasarkan di EGS.

game eksklusif PlayStation yang kini sudah berada di Epic Game Store

Sampai artikel ini ditulis, sudah ada 2 judul eksklusif dari Sony yang sudah berada di dalam Epic Game Store yaitu ReadySet Heroes dan Predator: Hunting Grounds. Meskipun begitu, tidak ada tanda-tanda bahwa game flagship Sony seperti God of War ataupun Uncharted akan masuk ke dalam perjanjian ini.

Lebih lanjut, Epic ternyata juga mencoba melakukan pendekatan kepada Microsoft dan juga Nintendo. Sayangnya, percakapan mereka dengan Microsoft tidak berjalan lancar dikarenakan Microsoft memandang Epic sebagai perusahaan saingan dan Xbox Game Pass milik Microsoft dianggap bertentangan dengan apa yang mereka kerjakan. Ditulis juga bahwa bos Xbox – Phil Spencer dan bos Valve – Gabe Newel terkadang melakukan pertemuan.

Sedangkan untuk Nintendo sendiri tertulis bahwa mereka belum memulai perbincangan. Meskipun tertulis catatan “Moonshot” yang artinya Nintendo menargetkan hasil yang tinggi dan muluk-muluk.

Epic memang terus berusaha untuk menaikkan posisinya sebagai launcher game PC terpopuler yang kini ditempati oleh Steam. Epic sudah mencoba berbagai cara, mulai dari memberikan game gratis setiap minggunya sejak awal peluncurannya dan juga membawa beberapa game eksklusif untuk masuk ke dalam platform-nya tersebut. Namun kelihatannya perjuangan Epic masih panjang untuk dapat menyaingi Steam.

Microsoft Edge Kini Dilengkapi Fitur Kids Mode

Di era serba digital ini, internet sudah ibarat sumber pengetahuan yang sangat luas. Tentu saja ini merupakan kabar baik bagi anak-anak, sebab mereka bisa belajar banyak hal secara jauh lebih mudah ketimbang di zaman internet belum eksis.

Namun di saat yang sama, kita juga tidak boleh lupa bahwa konten online yang kurang cocok buat anak-anak pun juga melimpah. Sebagai orang tua, tugas utama kita tentu adalah menjauhkan mereka dari konten-konten yang kurang sesuai itu. Itulah mengapa ada yang namanya Kids Mode di banyak perangkat, aplikasi maupun layanan.

Sebagai jendela utama menuju jagat internet, browser mungkin adalah aplikasi yang paling membutuhkan Kids Mode. Ironisnya, browser yang dilengkapi fitur Kids Mode terintegrasi tidak banyak jumlahnya, atau malah nyaris tidak ada. Di sinilah Microsoft melihat sebuah peluang, dan mereka pun akhirnya merilis Kids Mode untuk browser Microsoft Edge.

Untuk mengaktifkannya, pengguna hanya perlu mengklik foto profilnya, lalu memilih opsi “Browse in Kids Mode”. Dari situ ada dua opsi rentang usia yang dapat dipilih: 5-8 tahun, atau 9-12 tahun. Pilih salah satu, maka perangkat dan browser siap dioper ke anak-anak.

Selama Kids Mode aktif, akses ke situs akan terbatasi secara otomatis. Secara default, ada sekitar 70 situs anak-anak populer yang dapat diakses, akan tetapi orang tua juga dapat menambahkan secara manual situs-situs tambahan yang bagus buat anak-anak yang tidak termasuk dalam daftar.

Seandainya sang anak membuka situs di luar daftar, mereka akan disambut oleh laman khusus yang menginformasikan bahwa mereka bisa meminta bantuan orang tuanya apabila ingin mengakses situs tersebut. Untuk keluar dari Kids Mode, kita harus mencantumkan kode otentikasi terlebih dulu, sehingga anak-anak tidak akan semudah itu mengembalikan browser ke mode normal.

Juga ikut dibatasi secara otomatis oleh Kids Mode adalah hasil pencarian jika menggunakan search engine Bing. Khusus untuk anak-anak berusia 9-12 tahun, saat mereka membuka sebuah tab baru, mereka juga akan disambut oleh kumpulan berita-berita terkini yang dikurasi oleh tim MSN Kids.

Tanpa harus terkejut, Kids Mode juga hadir dalam tampilan antarmuka yang lebih menyenangkan ketimbang mode normal. Kustomisasi maupun pilihan theme juga tersedia, sebab kalau menurut Microsoft, menggugah minat anak-anak itu tidak kalah penting dibanding sebatas menjauhkan mereka dari konten dewasa.

Untuk mengakses Kids Mode, Anda hanya perlu versi terbaru Microsoft Edge, baik di sistem operasi Windows maupun macOS.

Sumber: Microsoft.

Bukalapak Is Said to Secure Funding Over 3 Trillion Rupiah

Bukalapak is said to raise $234 million (more than IDR 3.4 trillion) in a round led by Microsoft, Singapore’s GIC sovereign wealth fund and EMTEK. Quoting from a Reuters, other investors involved this round are SC Ventures, Standard Chartered’s arm investment, Naver Corp.

One of Bukalapak’s representatives said to DailySocial that this round was finalized last year, led by Microsoft and other ranks of investors. “We are also very grateful for the support given,” he said.

From the statement, the conclusion is this $234 million is the total funds raised in the series G round that took place in the past year. There are two stages in this round, from GIC, Microsoft, and EMTEK which was announced in November 2020 worth $100 million.

Furthermore, the second phase occurs in January 2021, led by Standard Chartered, followed by Naver and Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund. Standard Chartered is reported to invest $200 million in funds.

EMTEK, as one of Bukalapak’s early investors, announced $150 million earlier this month, part of which came from Naver Korea.

In the disclosure, EMTEK had two top up investments for Bukalapak. However, EMTEK’s shares have been diluted to 34.49% at present compared to the previous year due to the Series G funding round.

Previously, the news breaking that Bukalapak is currently preparing to go public on two exchanges. Bukalapak reportedly appointed Mandiri Sekuritas as its underwriter to go public in domestic, before merging with the SPAC company in the United States.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Bukalapak Dikabarkan Kantongi Pendanaan Lebih dari 3 Triliun Rupiah

Bukalapak dikabarkan memperoleh pendanaan sebesar $234 juta (lebih dari 3,4 triliun Rupiah) dalam putaran yang dipimpin oleh Microsoft, GIC sovereign wealth fund Singapura, dan EMTEK. Mengutip dari laporan Reuters, investor lainnya yang masuk dalam putaran ini adalah SC Ventures, arm investment milik Standard Chartered, Naver Corp.

Perwakilan Bukalapak saat dihubungi DailySocial, menyampaikan pendanaan ini sudah dirampungkan pada tahun lalu, dipimpin oleh Microsoft dan jajaran investor lainnya. “Kami pun sangat berterima kasih kepada dukungan yang diberikan,” katanya.

Dari pernyataan tersebut, disimpulkan bahwa putaran sebesar $234 juta ini adalah total dana yang diperoleh dalam putaran seri G yang berlangsung pada tahun lalu. Ada dua tahapan dalam putaran ini, pertama dari GIC, Microsoft, dan EMTEK yang diumumkan pada November 2020 senilai $100 juta.

Kemudian, tahap kedua terjadi pada Januari 2021, dipimpin oleh Standard Chartered, diikuti Naver dan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund. Dikabarkan Standard Chartered menyuntikkan dana senilai $200 juta.

EMTEK, yang merupakan salah satu investor Bukalapak sejak awal, mengumumkan perolehan dana sebesar $150 juta pada awal bulan ini, yang sebagian di antaranya datang dari Naver Korea.

Dalam keterbukaan informasi, EMTEK sempat melakukan top up investasi sebanyak dua kali untuk Bukalapak. Akan tetapi, saham EMTEK terdilusi menjadi 34,49% pada saat ini dibandingkan tahun sebelumnya akibat putaran pendanaan Seri G tersebut.

Sebelumnya juga tersiar kabar, Bukalapak yang saat ini tengah bersiap untuk melantai di dua bursa. Bukalapak dikabarkan menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai underwriter-nya untuk melantai di dalam negeri, sebelum melakukan merger dengan perusahaan SPAC di Amerika Serikat.

Application Information Will Show Up Here

Analisa Tren Industri Game PC dan Konsol Sepanjang 2020 di Australia, AS, Jepang, Inggris, dan Eropa

Tahun 2020 adalah tahun yang unik bagi industri game, khususnya industri game PC dan konsol. Di tengah krisis ekonomi global, industri game justru tumbuh. Tak hanya itu, pandemi juga mengubah kebiasaan para gamer dalam membeli game. Selama ini, para gamer memang sudah mulai terbiasa membeli game di toko digital, seperti Steam, PlayStation Store, Nintnedo Eshop, dan lain sebagainya. Tren membeli game digital semakin populer karena ketetapan lockdown yang diputuskan oleh berbagai pemerintah di dunia.

GamesIndustry membuat laporan tentang tren di industri game PC dan konsol di Australia, Eropa, Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris selama 2020. Berikut ulasannya.

 

Australia

Pada 2020, total penjualan game di Australia naik 35% menjadi 15,8 juta unit. Data itu dikumupulkan oleh Games Sales Data (GSD), yang melacak penjualan digital dan fisik dari game-game yang dirilis sepanjang 2020. Sayangnya, ada beberapa publisher yang enggan untuk memberikan data penjualan mereka pada GSD, seperti Nintendo dan Bethesda.

Jika dibandingkan dengan pasar game di Eropa atau Amerika Serikat, pasar game di Australia unik karena di sana, game fisik masih lebih digemari. Pada tahun lalu, angka penjualan game fisik mencapai 8,5 juta unit, naik 15% jika dibandingkan dengan pada 2019. Meskipun begitu, pertumbuhan penjualan game digital tetap lebih pesat, mencapai 68%. Sepanjang 2020, sebanyak 7,3 juta unit game digital terjual melalui PSN, Xbox Live, Steam, dan Nintendo Eshop.

Di Australia, game favorit para gamers adalah Animal Crossing: New Horizons. Hal ini menarik karena Nintendo tidak menjual New Horizons secara digital di sana. Jadi, semua penjualan New Horizons di Australia dilakukan secara offline. Sementara itu, game terpopuler kedua adalah Grand Theft Auto V. Angka penjualan game dari itu naik 23% jika dibandingkan dengan tahun 2019. Peringkat lima diduduki oleh Mario Kart 8: Deluxe. Total penjualan game itu selama 2020 naik 88% dari tahun 2019. GTA V diluncurkan pada 2013, sementara Mario Kart 8: Deluxe dirilis pada 2014. Meningkatnya penjualan dari dua game ini menunjukkan, para gamers di Australia kembali tertarik untuk membeli game-game lama selama pandemi COVID-19.

Daftar 10 game terpopuler di Australia.
Daftar 10 game terpopuler di Australia.

Meningkatnya penjualan game di Australia tak lepas dari meningkatnya penjualan konsol. Pada 2020, sebanyak 1,2 juta konsol terjual. Jika dibandingkan dengan 2019, penjualan konsol pada 2020 naik 49%. Salah satu hal yang mendorong penjualan konsol adalah popularitas Nintendo Switch, yang menjadi konsol paling populer di Australia pada 2020. Total penjualan Switch pada 2020 naik 88% dari 2019. Sementara PlayStation 4 harus puas dengan posisi konsol terpopuler kedua. PlayStation 5 ada di posisi ketiga, diikuti oleh Xbox One pada peringkat empat.

 

Eropa

Untuk menganalisa tren penjualan game dan konsol di Eropa, GamesIndustry juga menggunakan data dari GSD. Kawasan Eropa mencakup Belgia, Belanda, Luxemburg, Prancis, Jerman, Swiss, Austria, Spanyol, Portugis, Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia, Islandia, dan Polandia. Berdasarkan data dari GSD, pada 2020, ada 123,7 juta unit game yang terjual di Eropa. Jika dibandingkan dengan penjualan game pada 2019, angka penjualan game pada 2020 naik 19%. Dari total penjualan game tersebut, sebanyak 58,7 juta unit terjual secara online.

Untuk menganalisa penjualan game digital di Eropa, GamesIndustry tidak menyertakan negara-negara yang tidak menghitung penjualan game secara fisik dan digital. Selain itu, mereka juga tidak menghitung penjualan dari game-game buatan Nintendo, Bethesda, dan CD Projekt. Pasalnya, ketiga perusahaan itu tidak memberikan data penjualan game digital mereka. Dengan memperhitungkan dua faktor ini, total game digital yang terjual di Eropa pada 2020 mencapai 59% dari penjualan game secara keseluruhan. Sebagai perbandingan, pada 2019, angka penjualan game digital kurang dari 48%. Namun, populernya game digital pada 2020 bukan berarti orang-orang berhenti membeli game secara offline. Buktinya, sekitar 65 juta unit game terjual secara offline di Eropa pada 2020.

Tren industri gaming PC dan konsol di Eropa.
Tren industri gaming PC dan konsol di Eropa.

PlayStation 4 jadi platform paling populer untuk pembelian game digital. Sekitar 52% dari total penjualan game digital dilakukan di PS4. Pembelian game digital juga populer di PC, yang menyumbangkan 27% dari total penjualan game digital pada 2020. Sementara itu, PS4 juga mendominasi penjualan game secara offline. Sekitar 43% dari total penjualan game secara offline merupakan game untuk PS4. Selain game PS4, game untuk Nintendo Switch juga sering dibeli secara offline. Dari keseluruhan penjualan game secara offline di Eropa, sekitar 41% merupakan game untuk Switch.

Di Eropa, game paling populer adalah FIFA 21. Mengingat masyarakat Eropa memang merupakan penggemar sepak bola, hal ini tidak aneh. Sementara game terpopuler kedua adalah Grand Theft Auto V. Game buatan Rockstar itu bukan satu-satunya game yang tidak dirilis pada 2020 yang berhasil dalam daftar 10 game terpopuler di Eropa. Beberapa game lama lain yang juga populer di kalangan gamer Eropa sepanjang tahun lalu antara lain FIFA 2020, Red Dead Redemption 2, Mario Kart 8 Deluxe, dan Call of Duty: Modern Warfare.

 

Jepang

Di Jepang, total penjualan konsol sepanjang 2020 mencapai 6,85 juta unit, menurut data dari Famitsu. Nintendo Switch memberikan kontribusi 87% — sekitar 6 juta unit — dari total penjualan tersebut. Versi standar dari Switch terjual sebanyak 3,9 juta unit, sementara versi Lite lebih dari 2 juta unit. Setelah Switch, PlayStation 4 menjadi konsol kedua dengan penjualan terbanyak. Hanya saja, total penjualan dari konsol Sony itu jauh lebih sedikit dari Switch. Total penjualan PS4 hanya mencapai 543 ribu unit. Sementara penjualan konsol PlayStation 5 hanya mencapai 255 ribu unit.

Pada 2020, pemasukan industri game di Jepang tumbuh 12,5% dari 2019, menjadi US$3,5 miliar. Segmen yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah penjualan hardware konsol, yang tumbuh sebesar 16,4%, menjadi US$1,8 miliar. Selain itu, segmen penjualan game offline juga naik 9% dari 2019, menjadi US$1,75 miliar. Famitsu menyebutkan, tahun 2020 merupakan kali pertama penjualan konsol dan game offline naik secara bersamaan sejak 2017.

Daftar 10 game PC dan konsol terpopuler di Jepang.
Daftar 10 game PC dan konsol terpopuler di Jepang.

Di Jepang, Animal Crossing: New Horizons menjadi game dengan penjualan fisik terbanyak. Diluncurkan pada Maret 2020, game itu terjual sebanyak 6,4 juta unit. Posisi kedua diisi oleh Ring Fit Adventure, yang terjual sebanyak 1,6 juta unit. Sebenarnya, game itu diluncurkan pada 2019. Dan pada tahun peluncurannya, game tersebut hanya terjual sebanyak 500 ribu unit. Game terpopuler ketiga di Jepang adalah Momotaro Dentetsu: Showa Heisei Reiwa mo Teiban! dengan total penjualan 1,23 juta unit.

 

Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, total belanja para gamers mencapai US$56,9 miliar pada 2020, naik 27% dari 2019. Software memberikan kontribusi sebesar 86% dari total belanja tersebut. Sementara itu, total penjualan konsol naik 35%, dari US$3,9 miliar pada 2019, menjadi US$5,3 miliar pada 2020. Sama seperti di Jepang, Nintendo Switch menjadi konsol paling populer. Dari segi nilai penjualan, PlayStation 5 ada di posisi kedua. Namun, dari segi total unit yang terjual, PlayStation 4 yang lebih unggul.

Menariknya, penjualan hardware dan aksesori gaming PC di AS pada 2020 juga naik. Total belanja untuk hardware dan aksesori gaming PC mencapai US$4,5 miliar, naik 62% jika dibandingkan dengan pada 2019. Tak hanya itu, total penjualan game digital PC juga naik 19%, menjadi US$7,5 miliar. Stephen Baker, Technology Industry Advisor, NPD, mengungkap bahwa tahun 2020 adalah tahun yang bersejarah bagi industri gaming PC. Pasalnya, baik penjualan hardware PC maupun aksesori gaming PC mengalami kenaikan. Total pertumbuhan penjualan hardware PC mencapai 57%, sementara pertumbuhan penjualan aksesori mencapai 81%.

Tahun 2020 menjadi tahun penting bagi industri gaming PC di AS.
Tahun 2020 menjadi tahun penting bagi industri gaming PC di AS.

Pada 2021, Baker memperkirakan, penjualan hardware dan aksesori gaming PC akan naik 3%. “Lockdown selama pandemi COVID-19 punya peran penting dalam mendorong pertumbuhan industri gaming PC. Alasannya, banyak orang yang berusaha untuk mencari hiburan selama mereka tidak boleh keluar dari rumah,” kata Baker.

 

Inggris

Mengikuti tren global, industri game di Inggris juga berkembang pada 2020. Sepanjang 2020, ada 42,7 juta unit game yang terjual, naik 34% dari 2019. Sebagian besar — sekitar 24,5 juta unit — terjual secara digital. Hal itu berarti, penjualan game digital di Inggris naik 74% pada 2020 dari 2019. FIFA 21 menjadi game yang paling laku. Game sepak bola itu terjual sebanyak 2,2 juta unit pada 2020. Sementara posisi kedua diduduki oleh Call of Duty: Black Ops Cold War, yang terjual sebanyak 1,42 juta unit.

Pada 2020, perilaku gamers di Inggris juga mulai berubah. Sekarang, mereka lebih sering membeli game via toko digital. Faktanya, sekitar 67% dari keseluruhan game yang terjual pada 2020 dibeli melalui PSN, Xbox Live, Nintendo Eshop, dan Steam. Sebagai perbandingan, pada 2019, hanya 52% game yang dibeli secara digital. Sebelum pandemi, perubahan perilaku gamers di Inggris ini memang sudah terlihat. Namun, pandemi COVID-19 membuat semakin banyak gamers membeli game via toko digital. Walau penjualan game digital terus naik, masih banyak orang yang membeli game secara offline. Buktinya, sebanyak 18,2 juta unit game terjual secara offline pada 2020, naik 2% dari 2019.

Tak hanya penjualan game, penjualan konsol di Inggris juga naik. Sepanjang 2020, total penjualan konsol di Inggris mencapai 3,16 juta unit, naik 29,4% dari tahun 2019. Nintendo Switch menjadi konsol paling populer di Inggris selama 11 bulan. Angka penjualan Switch naik 52,2% jika dibandingkan dengan penjualan pada 2019. Sementara penjualan konsol lain justru turun. Misalnya, penjualan PlayStation 4 turun 35,3% dan Xbox One turun 42,3%. Setelah Nintendo Switch, konsol paling populer kedua di Inggris adalah PlayStation 5. Padahal, konsol itu baru dirilis pada pertengahan November 2020 dan Sony kesulitan untuk memenuhi tingginya permintaan dari konsol tersebut.

Microsoft Ungkap Surface Laptop 4, Lagi-Lagi dengan Prosesor Ryzen Versi Custom

Kalau kita amati, kebanyakan produsen laptop rutin merilis model baru setiap kali ada prosesor generasi anyar dari Intel atau AMD. Microsoft tidak demikian. Mereka hingga kini bisa dibilang tidak punya jadwal rutin, dan versi anyar laptop atau tablet besutannya bisa muncul kapan saja tanpa harus mengikuti aba-aba dari produsen komponen.

Pada tanggal 13 April 2021 kemarin, Microsoft resmi memperkenalkan Surface Laptop 4, penerus dari Surface Laptop 3 yang dirilis sekitar satu setengah tahun yang lalu. Normalnya, kita bakal mengira laptop ini mengusung pilihan prosesor paling gres yang Intel atau AMD tawarkan, namun seperti yang saya bilang, Microsoft seakan tidak terpengaruh oleh perkembangan industri.

Di saat produsen laptop lain meluncurkan model-model baru yang ditenagai prosesor AMD Ryzen 5000 Series, Microsoft justru masih menggunakan Ryzen 4000 Series. Bukan berarti Ryzen 4000 Series itu jelek, hanya saja Ryzen 5000 Series menawarkan kinerja yang lebih baik lagi. Lalu kenapa Microsoft tidak menggunakan prosesor yang terbaru saja?

Jawabannya mungkin karena Microsoft kembali menggunakan prosesor Ryzen versi custom hasil kolaborasinya langsung dengan AMD. Menurut penjelasannya, versi custom ini menawarkan performa grafis yang lebih baik. Pada model Ryzen 5 misalnya, ketimbang hanya mengemas 6-core, versi custom-nya ini mengusung 7-core, dengan satu inti ekstra yang didedikasikan untuk mendongkrak kinerja GPU.

Alternatifnya, konsumen tentu juga dapat membeli Surface Laptop 4 versi Intel. Kabar baiknya, prosesor Intel yang digunakan adalah yang terbaru (generasi ke-11) yang dibekali chip grafis terintegrasi Intel Iris Xe. Antara kedua pilihan prosesor ini, versi AMD-lah yang menawarkan daya tahan baterai terbaik.

Masih soal spesifikasi, konsumen dapat memilih konfigurasi dengan kapasitas RAM 8 GB, 16 GB, atau 32 GB. Storage-nya sudah menggunakan SSD NVMe dengan pilihan kapasitas 256 GB atau 512 GB. SSD-nya ini juga dapat dilepas dan diganti dengan yang berkapasitas lebih besar di kemudian hari.

Selebihnya, Surface Laptop 4 cukup mirip dengan pendahulunya. Desainnya nyaris tidak berubah, dan layar sentuhnya masih menggunakan aspect ratio 3:2 dengan dua pilihan ukuran: 13,5 inci dengan resolusi 2256 x 1504 pixel, atau 15 inci dengan 2496 x 1664 pixel. Ciri khas lain yang juga masih dipertahankan di sini adalah varian dengan lapisan kain Alcantara pada bagian keyboard-nya.

Cukup disayangkan kelengkapan konektivitasnya juga masih sama seperti generasi sebelumnya, yang berarti lagi-lagi tidak ada port Thunderbolt di sini, bahkan untuk varian dengan prosesor Intel sekalipun. Di Amerika Serikat, Microsoft Surface Laptop 4 kabarnya akan segera dijual dengan harga mulai $999 untuk model 13,5 inci, atau mulai $1.099 untuk model 15 inci.

Sumber: Microsoft.

Microsoft Akuisisi Perusahaan Spesialis Speech Recognition, Nuance

Akuisisi demi akuisisi terus dilancarkan oleh Microsoft demi mengembangkan bisnisnya. Yang terbaru, Microsoft baru saja mengumumkan akuisisinya terhadap Nuance Communications, perusahaan software yang menggeluti bidang speech recognition dan artificial intelligence (AI).

Produk Nuance yang paling terkenal adalah software speech recognition bernama Dragon. Selama bertahun-tahun, Dragon sudah dipakai oleh berbagai perusahaan besar melalui sistem lisensi. Salah satu klien Nuance yang paling dikenal mungkin adalah Apple, yang memanfaatkan teknologi speech recognition beserta natural-language processing milik Dragon dalam pengembangan asisten virtual Siri.

Tidak heran apabila kemudian Microsoft rela mengucurkan dana sebesar $19,7 miliar (± Rp288,79 triliun) untuk meminang Nuance. Nuance bisa dibilang merupakan salah satu pemimpin di bidang speech recognition, dan Microsoft tentu dapat memanfaatkannya di banyak produk dan layanan yang mereka tawarkan.

Salah satu yang langsung terpikirkan mungkin adalah menggunakan teknologi speech recognition untuk menghadirkan fitur transkrip audio secara otomatis di Microsoft Teams, kurang lebih mirip seperti yang ditawarkan oleh Zoom maupun Google Meet melalui integrasi layanan pihak ketiga bernama Otter. Itu baru satu contoh, sebab potensi pengaplikasian speech recognition dan natural-language processing di bidang enterprise — bidang yasng sangat dikuasai oleh Microsoft — tentu amat luas.

Pada kenyataannya, langkah pertama yang bakal Microsoft ambil pasca akuisisi Nuance adalah menggenjot inovasinya lebih jauh lagi di industri pelayanan kesehatan alias health care. Ini dikarenakan Microsoft sebenarnya sudah bermitra dengan Nuance sejak tahun 2019 untuk membantu memperlancar tugas-tugas administratif di industri pelayanan kesehatan.

Software besutan Nuance sendiri sudah digunakan di lebih dari tiga perempat (77%) rumah sakit di Amerika Serikat. Salah satu yang banyak digunakan adalah Dragon Medical One, yang dirancang untuk membantu para dokter mendokumentasikan pekerjaannya secara efisien.

Proses akuisisinya diperkirakan bakal rampung pada akhir tahun 2021 ini juga. Akuisisi ini merupakan akuisisi terbesar kedua yang dilakukan Microsoft setelah LinkedIn di tahun 2016 dengan nilai $26 miliar.

Sumber: Microsoft.

Semua yang Perlu Diketahui tentang Age of Empires IV

Empat tahun setelah diumumkan pertama kali, Age of Empires IV akhirnya punya jadwal rilis: musim gugur 2021. Meski tidak menyingkap tanggal yang pasti, Microsoft dan Relic Entertainment selaku pengembangnya sudah siap untuk membeberkan seabrek detail baru.

Di artikel ini, saya akan mencoba merangkum semua detail penting yang perlu diketahui mengenai Age of Empires IV, mulai dari deretan suku bangsa atau peradaban yang dapat dimainkan, sampai beberapa mekanisme baru yang bakal menambah keseruan bermain game RTS (real-time strategy) ini.

8 peradaban dan 4 historical campaign

Di awal peluncurannya nanti, total akan ada 8 peradaban yang bisa dimainkan. Sejauh ini empat dari antaranya sudah dikonfirmasi: English, Mongols, Chinese, dan Delhi Sultanate (pertama kalinya di franchise AoE). Seperti biasa, masing-masing suku bangsa memiliki unit spesialnya tersendiri, dan untuk Delhi Sultanate, tentu saja ada unit yang menunggangi gajah.

Delapan mungkin terkesan sedikit, akan tetapi Relic memastikan bahwa peradaban lain bakal menyusul ke AoE IV pasca perilisannya. Kemungkinan besar peradaban-peradaban baru ini akan dirilis dalam bentuk DLC, mirip seperti yang diterapkan 2K pada Civilization VI.

Permainan juga bakal menawarkan 4 historical campaign yang berdasar pada sejarah. Sejauh ini baru satu campaign yang sudah diumumkan, yakni Norman Conquest yang melibatkan peperangan antara bangsa Norman dan Inggris yang dimulai di tahun 1066. Campaign ini akan disajikan dengan gaya mirip dokumenter, lengkap dengan narasi dan footage dari lokasi perang yang sebenarnya.

Mekanisme-mekanisme baru di AoE IV

Seperti halnya AoE III, AoE IV juga menerapkan mekanisme pergantian era (age up). Total ada empat era, yaitu Dark Age, Feudal Age, Castle Age, dan Imperial Age. Apa saja yang dapat dibangun tentu berbeda tergantung kemajuan teknologi dari zaman ke zaman.

Menariknya, yang bakal berubah mengikuti zaman di AoE IV bukan hanya bangunan-bangunannya saja, melainkan juga audio yang tersaji. Contohnya, jika Anda memilih peradaban English, percakapan antar unitnya di era Dark Age bakal susah dipahami karena bahasa Inggris yang digunakan adalah versi kuno yang jauh berbeda dari yang kita pakai sekarang.

Seiring waktu, bahasa yang mereka gunakan bakal berevolusi sampai akhirnya sama seperti yang kita kenali sekarang. Contoh lainnya, musik yang mendampingi sesi bermain juga bakal berbeda dari zaman ke zaman. Jadi kalau di awal permainan cuma melibatkan beberapa instrumen saja, di era Imperial Age akan berubah menjadi orkestra dengan formasi lengkap.

Age of Empires IV

Variasi lokasi dalam AoE IV juga akan berpengaruh terhadap kelebihan dan kekurangan masing-masing peradaban. Contohnya, map dengan banyak area terbuka bakal sangat menguntungkan buat bangsa Mongol, sebab di AoE IV mereka juga memiliki kemampuan untuk mengemas dan memindahkan markasnya dari satu titik ke yang lain (nomaden). Sebaliknya, map dengan banyak chokepoint adalah lokasi idaman bangsa Inggris yang terkenal amat defensif.

Mekanisme baru lain yang tak kalah menarik adalah ambush. Jadi di AoE IV, pemain bisa menempatkan unit-unitnya di area yang tersembunyi dan sulit terpantau, semisal di tengah hutan, untuk kemudian menyergap rombongan musuh secara tiba-tiba. Dengan adanya mekanisme ambush seperti ini, tentu saja peran unit scout akan semakin esensial.

AoE IV juga bakal memperkenalkan mekanisme wall combat, di mana peperangan antar unit tak hanya bisa terjadi di luar tembok kastil saja, melainkan juga di atas tembok kastil, sangat berguna untuk menggerus benteng pertahanan musuh yang banyak diisi pasukan pemanah.

Terakhir, trailer terbaru AoE IV juga menampilkan cuplikan naval combat. Pengembangnya turut memastikan bahwa semua yang ditunjukkan di trailer terbaru AoE IV ini benar-benar langsung diambil dari in-game engine.

Sebagai informasi, sebelum dipercaya menggarap AoE IV, Relic Entertainment memang sudah sangat berpengalaman di genre RTS lewat judul-judul seperti Homeworld dan Warhammer 40,000: Dawn of War yang bertema sci-fi, maupun Company of Heroes yang mengambil setting Perang Dunia II. Tentunya akan sangat menarik melihat bagaimana mereka menyajikan aksi pertempuran di zaman yang jauh lebih kuno lagi.

AoE II dan AoE III masih akan terus di-update

Eksistensi AoE IV bukan berarti AoE II Definitive Edition dan AoE III Definitive Edition langsung tidak relevan begitu saja. Pada kenyataannya, Microsoft selaku pemilik franchise telah menjanjikan sejumlah konten anyar untuk kedua game tersebut.

Yang pertama, AoE II DE akan menerima expansion pack keduanya yang berjudul Dawn of Dukes, dengan fokus pada peradaban di kawasan Eropa Timur. Juga menarik dan tidak kalah penting adalah, AoE II DE bakal kedatangan fitur co-op multiplayer, pertama kalinya di seri AoE II semenjak game aslinya dirilis di tahun 1999.

Untuk AoE III DE, update terbarunya bakal menghadirkan Amerika Serikat sebagai peradaban baru yang dapat dimainkan. Update ini bisa didapat secara cuma-cuma bagi yang berhasil memenuhi challenge, atau dibeli secara terpisah lewat Steam atau Microsoft Store mulai 13 April 2021.

Seperti yang saya bilang di awal, AoE IV sendiri akan dirilis di musim gugur tahun ini, yang semestinya akan berlangsung antara bulan September sampai Desember. Permainan akan tersedia di platform PC maupun Xbox.

Sumber: Xbox.

Cara Install Mendeley di Word 2010

Cara install Mendeley di Word 2010 sangat mudah dan praktis dilakukan. Namun betul, tidak semua orang bisa. Mendeley merupakan salah satu program komputer yang digunakan untuk melakukan pengelolaan makalah penelitian, mencari data sampai bekerja secara daring.

Continue reading Cara Install Mendeley di Word 2010