LLV Launchpad: Wadah Baru bagi Startup Global untuk Berkembang di Indonesia

Dalam upaya mendukung pertumbuhan startup di Indonesia secara berkelanjutan, Living Lab Ventures (LLV), unit ventura dari Sinar Mas Land, resmi meluncurkan “LLV Launchpad”. Inisiatif ini dirancang sebagai pusat inkubasi yang memberikan kesempatan bagi para pengusaha global untuk masuk dan berkembang di pasar Indonesia.

LLV Launchpad berlokasi di BSD City, yang merupakan pusat dinamis dari berbagai kegiatan teknologi dan inovasi. Melalui program ini, startup tidak hanya mendapatkan akses langsung ke pasar lokal, tetapi juga dapat mengambil keuntungan dari dukungan dan sumber daya yang disesuaikan untuk mempercepat pertumbuhan mereka.

Chief Transformation Officer Sinar Mas Land Mulyawan Gani, menegaskan bahwa banyak startup lokal telah merasakan manfaat dari dukungan LLV, dan kini pihaknya ingin membuka kesempatan yang sama bagi startup global.

“Kami berharap dapat membawa lebih banyak inovasi dan mendorong perkembangan entrepreneurship di Indonesia melalui LLV Launchpad,” ujar Gani.

Partner Living Lab Ventures Bayu Seto turut menambahkan bahwa LLV percaya pada kekuatan transformasi startup dalam mendorong inovasi.

“LLV Launchpad akan memungkinkan startup global untuk mengakses pasar potensial, mendapatkan bimbingan dari para ahli lokal, dan memanfaatkan sumber daya untuk berkembang di lingkungan yang kompetitif,” tutur Seto.

Program ini menawarkan berbagai manfaat, seperti eksposur langsung ke pasar Indonesia, peluang pendanaan dan investasi, serta kemungkinan untuk berkolaborasi dalam ekosistem Sinar Mas Land. Startup yang tergabung dalam LLV Launchpad juga dapat menikmati lingkungan kolaboratif yang dibangun untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi bersama.

Dengan peluncuran LLV Launchpad, Living Lab Ventures tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam ekosistem startup Indonesia tetapi juga membuka pintu bagi inovasi global untuk berkembang di Asia Tenggara.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Living Lab Ventures Pimpin Pendanaan Pra-Seri A ke DCT Agency

Sinar Mas Land melalui kendaraan investasinya Living Lab Ventures (LLV) mengumumkan pendanaan pra-seri A ke startup di bidang kreatif DCT Agency dengan nominal dirahasiakan. Sejumlah investor lain juga turut berpartisipasi.

“Potensi industri kreatif dan startup di Indonesia sangat besar sehingga berpeluang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Chief Transformation Officer Sinar Mas Land Mulyawan Gani dalam keterangan resminya.

Sejauh ini, Living Lab Ventures telah berinvestasi di startup SWAP Energy, Doogether, serta menginkubasi startup marketplace KlikGazz. Tesis investasinya berfokus pada tiga aspek utama, yakni Smart Technologies, Digital Life, dan Mobility.

Sebagai informasi, Living Lab Ventures merupakan corporate venture capital (CVC) yang berfokus untuk memberikan investasi untuk inkubasi dan akselerasi digital entreprenuer potensial di Indonesia. Pihaknya mengincar sektor agnostik agar dapat menjangkau jaringan investasi yang lebih luas.

Dalam wawancara sebelumnya, Living Lab Ventures hadir untuk mewadahi pengembangan aspek digital yang dapat mendukung pengembangan township yang dilakukan oleh Sinar Mas Land. Fokusnya adalah membangun ekosistem digital menyeluruh di kawasan kota mandiri Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang.

Pengembangan kreatif

Beroperasi sejak 2021, DCT Agency bergerak di bidang talent management dan digital advertising untuk mendukung branding perusahaan. DCT Agency menghadirkan empat layanan melalui Key Opinion Leader (KOL) Campaign, TikTok Live E-commerce, dan TikTok Ads and Shop Manager sesuai kebutuhan.

Pihaknya mengklaim telah melahirkan lebih dari 500 kreator di industri kreatif Indonesia. Di sepanjang 2022, DCT Agency menyebut telah mengantongi sebanyak 77,8 miliar tayangan dari 500 KOL di dalam jaringannya.

Dengan pencapaian ini, pihaknya akan memperluas layanannya ke platform lain dan menawarkan Software-as-a-Services (SaaS). “Kami harap suntikan dana investasi ini dapat membantu kami berkembang dan memberikan dampak lebih luas untuk melahirkan talenta-talenta digital yang mampu mendorong penetrasi digitalisasi Indonesia,” ujar Founder dan CEO DCT Agency David Nugroho.

Ekraf menjadi salah satu sektor yang tengah digencarkan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Di 2021, sektor ekonomi kreatif (ekraf) menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp1.134 triliun atau 6,98% terhadap PDB nasional.

Adapun, Asosasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia sebanyak 210 juta atau setara dengan penetrasi 77% pada periode 2021-2022.

Pasca Investasi, DANA Segera Lengkapi Ekosistem Pembayaran Digital di Sinar Mas

Pasca investasi diumumkan beberapa waktu lalu, DANA akan memperkuat sistem pembayaran di Sinar Mas, mulai dari keuangan, telekomunikasi, hingga properti. Harapannya lewat kolaborasi ini kedua perusahaan dapat mengakselerasi literasi digital dan inklusi keuangan di Indonesia dengan mengandalkan kapabilitas yang dimiliki oleh masing-masing industri.

“Semangat kolaborasi yang diinisiasi DANA dan Sinar Mas pada sektor telekomunikasi, layanan keuangan digital, serta properti, merupakan langkah awal kami untuk pengembangan ekonomi digital lintas industri,” kata Co-founder & CEO DANA Indonesia Vince Iswara.

Dia mengatakan, DANA akan meningkatkan layanan keuangan berbasis gaya hidup dan masuk ke dalam ekosistem bisnis miliki Sinar Mas, seperti menggandeng Smartfren di bidang telekomunikasi, lalu Sinar Mas Multiartha di bidang keuangan, dan Sinar Mas Land di bidang properti.

Meski sudah masuk ke dalam grup, Vince memastikan komitmennya untuk menjadi platform ekosistem terbuka yang diyakini dibutuhkan untuk literasi dan inklusi keuangan yang lebih masif di Indonesia.

CCO Smartfren Andrijanto Muljono menyampaikan, Smartfren sebagai enabler ekosistem digital meyakini kolaborasi bersama DANA dan stakeholders lainnya dapat turut mendorong percepatan digitalisasi ekonomi di Indonesia. “Harapan kami, dengan terwujudnya ekonomi digital ini maka akan semakin banyak peluang baru yang terbuka di masyarakat, baik untuk UMKM dan anak-anak muda kreatif yang kini sangat lihai memanfaatkan teknologi digital,” kata Andri.

Saat ini Smartfren sudah hadir dalam aplikasi DANA sebagai opsi untuk membeli kartu perdana dengan harga spesial. Pun di aplikasi My Smartfren, DANA masuk sebagai opsi pembayaran untuk semua transaksi, termasuk e-commerce yang sudah embedded di dalamnya. Bagi Smartfren, visibilitas DANA dengan basis 120 juta pengguna ini dapat dimanfaatkan untuk membuat keputusan bisnis baru.

“Dihitung-hitung secara revenue Smartfren sekitar 27% dari e-commerce, tradisional lama-lama sedikit. Dengan DANA ada tiga hal yang mau kita capai: onboarding, produk kita bisa titip jual di platform DANA karena visibilitasnya yang jauh lebih tinggi, dan pengalaman seamless.”

Hal yang sama juga berlaku ekosistem keuangan yang berada di bawah Sinar Mas Multi Artha (SMMA). CIO Sinarmas Asset Management Genta Wira Anjalu menambahkan, selama ini SMMA sudah memiliki ekosistem finansial yang lengkap tapi untuk ‘old economy’. Sekarang DANA masuk sebagai new economy dan melengkapi ekosistem SMMA.

“Contohnya, Sim Invest bisa bekerja sama dengan DANA untuk payment enabler dan ada keunggulan DANA punya big data dan pengalaman menggali consumer needs, jadi nanti kita bisa menciptakan financial planning yang sesuai kebutuhan,” kata dia.

Sementara itu, CTO Sinar Mas Land Mulyawan Gani mengatakan, di bidang properti DANA akan tersedia di aplikasi komunitas warga BSD bernama One Smile dan penambahan fitur lainnya agar memberikan nilai tambah. Kolaborasi lainnya juga akan dilakukan dengan DANA untuk proyek-proyek inovasi lainnya dalam ekosistem Sinar Mas Land.

“Kami akan mengintegrasikan pembayaran digital di township yang kami kembangkan, sehingga pelayanan warga lebih efisien dan nyaman. Selain itu, kolaborasi ini akan langsung kami implementasikan ke proyek-proyek inovasi yang sedang kami kembangkan di dalam ekosistem Sinar Mas Land,” katanya.

Saat ini DANA mengklaim telah memiliki 120 juta pengguna dan memroses rata-rata lebih dari 10 juta transaksi harian. Beberapa pengembangan fitur terbaru juga telah DANA siapkan hingga akhir tahun 2022 di antaranya memperluas pilihan pembayaran seperti asuransi, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), eSamsat, hingga mitra pembayaran online dan offline.

DANA juga ikut serta mendukung kebijakan regulator melalui penerapan BI-Fast, QRIS TTS (Topup, Tarik, Setor), dan SNAP Open Banking. Dalam waktu dekat, DANA akan meluncurkan Family Account yang ditujukan khusus untuk generasi Z.

Application Information Will Show Up Here

[Video] Fokus Living Lab Ventures Perkuat Ekosistem Sinar Mas Land

Melalui wawancara bersama DailySocial, Chief Transformation Officer Sinar Mas Land Mulyawan Gani memperkenalkan apa itu Living Lab Ventures dan seperti apa ekosistem startup yang dikembangkan.

Sebagai kendaraan investasi baru yang dibentuk Grup Sinar Mas Land, Gani  menjelaskan tentang tren sektor proptech yang saat ini berkembang di Indonesia.

Gani mengatakan, meski Sinar Mas Land adalah pemain utama di sektor property, Living Lab Ventures tetap menggunakan pendekatan sektor agnostik yang terbuka untuk menjangkau jaringan investasi yang lebih luas.

Dukungan Living Lab Ventures terhadap inovasi teknologi melalui percepatan dan pendanaan startup potensial di Indonesia semakin solid usai Sinar Mas Land meluncurkan Urban Getaway Fund.

Seperti apa startup-startup yang menjadi target Living Lab Ventures? Bagaimana strategi pendanaaan Living Lab Ventures dalam mendukung ekosistem startup di Indonesia?

Simak pembahasan tentang Living Lab Ventures yang terangkum di video wawancara berikut.

Untuk video menarik lainnya seputar program akselerasi dan ekosistem pendukung startup Indonesia, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV di sesi Let’s Accelerate.