Nvidia Ungkap Detail Lebih Lanjut Mengenai GeForce GTX 1070

Harga lebih ekonomis dan lompatan performa signifikan dibanding pemegang singgasana GPU Nvidia generasi terdahulu, Titan X, membuat GTX 1080 mendapatkan perhatian penuh para antusias teknologi grafis. Sejauh ini, GTX 1080 memperoleh review sangat positif. Namun saya yakin tak sedikit orang turut mengincar GTX 1070 karena ia menyimpan segala hal yang dibutuhkan oleh gamer.

Dalam pengumuman GTX 1080 yang dilakukan awal bulan Mei 2016, porsi pembahasan GTX 1070 sangat minim. Baru setelah perusahaan spesialis GPU itu mengizinkan para tester memublikasikan informasi tentang rincian hasil uji coba GTX 1080, Nvidia akhirnya menyingkap spesifikasi GeForce GTX 1070 secara lebih detail di GeForce.com. Sesuai nama serinya, ia diramu sebagai penerus dari GTX 970, mengusung arsitektur Pascal.

GeForce GTX 1070 3

Komparasi antara GTX 1070 dan 970 secara relatif masih sama seperti di level top-end. Nvidia menjanjikan performa tiga kali lebih cepat, dan selain mampu melahap game-game blockbuster di setting maksimal, GTX 1070 dibuat agar dapat menyajikan pengalaman virtual relality yang jauh lebih baik lagi. Kartu grafis dipersenjatai memori 8GB GDDR5 dengan kecepatan 8Gbps, 1920 CUDA core dan base clock 1506MHz.

GeForce GTX 1070 1

Membahas masalah teknis lebih jauh, bisa Anda lihat bahwa clockspeed GTX 1070 berada sedikit di bawah GTX 1080. Berdasarkan perhitungan Anandtech, GTX 1070 memiliki performa (shader/tekstur/geometri) sekitar 73 pesen dari GTX 1080, mempunyai jarak lebih jauh dari seri GTX 900. Dan menariknya lagi, Nvidia mengusung memori 8Gbps GDDR5, pertama kalinya dalam komponen kartu grafis.

Seperti GPU di tingkat x70 lannya, GTX 1070 menyedot lebih sedikit listrik dibanding 1080, dengan TDP (thermal design power) 150-watt. Perbedaan antara GTX 1080 dan 1070 jauh lebih banyak dari GTX 980 dan GTX 970.

GeForce GTX 1070 2

GeForce GTX 1070 turut ditopang Nvidia Ansel (untuk meng-capture adegan di dalam permainan secara 360 derajat), siap menghidangkan G-Sync dan GameStream, mendukung SLI, kompatibel ke API Vulcan, DirectX 12, OpenGL 4.5, dan tentu saja sudah VR Ready. Ia sanggup menghasilkan resolusi maksimal 7680×4320 di 60Hz, dilengkapi konektor standar DisplayPort 1.4, HDMI 2.0b, dan dual link-DVI.

Layaknya GTX 1080, GTX 1070 akan diluncurkan dalam dua tipe konfigurasi. Model ‘base’ dijajakan mulai dari harga US$ 380, menyuguhkan desain kustom dari para partner Nvidia. Kemudian ada pula versi Founders Edition, lebih mahal US$ 70. Edisi tersebut segera tersedia di hari pelepasannya tanggal 10 Juni nanti, dengan penampilan poligon ala GTX 1080.

Nvidia Umumkan GPU GeForce GTX 1080 dan 1070, Lebih Bertenaga dan Ekonomis dari Titan X

Saat ini PC gaming boleh dikatakan sedang berada di masa kejayaannya. Tiap tahun, hardware-hardware bertambah canggih namun harganya kian terjangkau. Produsen console memang harus mengambil langkah drastis agar mereka tidak tertinggal, terutama setelah sang raksasa spesialis GPU asal Santa Clara mengumumkan generasi baru keluarga  GeForce.

Keberadaan seri teranyar GPU Nvidia sebetulnya sudah diketahui cukup lama, tapi baru pada minggu kemarin CEO Jen-Hsun Huang mengungkapnya secara resmi. Nvidia menamainya GeForce GTX 1000, buat sekarang terdiri dari GTX 1080 sebagai tipe paling high-end dan adiknya GTX 1070. Nvidia mengklaim bahwa 1080 sejauh ini merupakan kartu grafis tercanggih mereka, difokuskan untuk kegiatan gaming serta menopang virtual reality.

Hal paling menarik dari GTX 1080 terletak pada perbandingan level kinerja dan harga. Dalam presentasi, Nvidia memamerkan kemampuan GPU mutakhir tersebut: menjalankan game Doom via API Vulcan, memperoleh 200 frame rate per detik. Dan kabar baiknya, GTX 1080 tidak akan memaksa Anda mengorbankan isi dompet terlalu banyak. Produk ini ditawarkan lebih murah US$ 400 dari GTX Titan X.

Dibandingkan Titan X, GTX 1080 memiliki performa dua kali lipat dengan tingkat efisensi tiga kali lebih tinggi. Hal ini tercapai berkat arsitektur Pascal, berisi konstruksi chip 16nm FinFET. Desain chip yang lebih mungil membuat pemakaian listrik dan pengeluaran panas jadi lebih rendah. Hal tersebut memungkinkan Nvidia menaikkan kecepatan core GPU, sebagai kunci untuk mendongkrak kinerjanya.

GeForce GTX 1080
Komparasi performa dan efisiensi GTX 1080 terhadap GPU pendahulunya.

Selain chip FinFET, GTX 1080 ditopang memori GDDR5X 8GB. Memori jenis baru dengan bandwith tinggi ini memastikan tidak terjadi bottleneck, terutama ketika menangani game-game bervisual berat. Untuk solusi pendingin, Nvidia mendesain ulang vapor chamber dan kipas – mengusung wujud poligon, dan memubuhkan backplate buat membantu pembuangan panas. Tak hanya bisa bekerja lebih hening, rancangan tersebut juga efektif mendukung overclock.

Artistektur Pascal kembali dibekali teknologi-teknologi pendukung gaming, misalnya DSR, G-Sync dan Nvidia Hairworks. Namun GeForce GTX seri 1000 juga memperkenalkan fitur-fitur baru seperti Ansel (buat mengambil screenshot menggunakan timestop dan kendali freecam), Simultaneous Multi-Projection, VRWorks Audio, VR PhysX, sampai VR Touch.

GeForce GTX 1080 akan mulai dirilis pada tanggal 27 Mei besok di kisaran harga US$ 600. Lalu sang adik kecil – GTX 1070 – segera menyusul 10 Juni nanti, dijajakan seharga cuma US$ 350.

GeForce GTX 1080 2
Penampilan dari GeForce GTX 1080.

Sumber: Nvidia.

PC Kecil Anda Butuh Tenaga Tambahan Untuk Tangani Game? EVGA Punya Solusinya

Terlepas dari potensi menjanjikan sebuah PC home theater – desain efisien, hemat listrik, dan kemudahan pengoperasian; perangkat di kelas ini mempunyai satu kelemahan besar dibanding sepupu besarnya: tenaga. Di rumah, PC berukuran kecil biasanya digunakan untuk kebutuhan hiburan multimedia, namun tak aneh jika ia masih belum bisa menangani game blockbuster.

Buat masalah itu, EVGA punya pemecahannya. Perusahaan hardware komputer asal Amerika tersebut meluncurkan varian terkini dari kartu grafis Nvidia GeForce GTX 950. Umumnya GPU kelas GTX memerlukan pasokan listrik dari unit power supply, tapi kabar baiknya: empat dari delapan varian GTX 950 ‘low power‘ EVGA itu tidak membutuhkan PSU. Mereka bisa langsung berfungsi saat Anda memasangnya di motherboard.

Berbeda dari vendor lain, GPU GTX entry-level itu tidak menggunakan connector enam-pin, sepenuhnya mengambil tenaga melalui port PCIe x16 di motherboard. Mereka adalah solusi upgrade praktis bagi PC-PC tua serta HTPC (mini-ITX) yang memerlukan dongkrakan performa grafis. Dan ketiadaan connector juga membuat pengelolaan kabel jadi lebih simpel.

EVGA GTX 950 02

Berbicara lebih teknis, dua model EVGA GTX 950 berjalan di-setting standar Nvidia, 1025/1190MHz; sedangkan dua lagi beroperasi lebih cepat di 1076/1253MHz. Dua tipe mempunyai satu port DVI-I sedangkan dua saudarinya memiliki connector DVI-I dan DVI-D. Semua board menyuguhkan memori GDDR5 6,6Gbps, dan mengusung pendingin berupa kipas EVGA ACX 2.0.

EVGA GTX 950 03

Sederhananya, walaupun mereka bukanlah pilihan gamer hardcore untuk membangun PC gaming high-end, EVGA GTX 950 masih sanggup menyajikan video game di resolusi full-HD. Di website-nya, EVGA mengklaim bahwa GPU-GPU ini ‘lebih mumpuni dari console, dan mampu menawarkan pengalaman sinematik serta interaktif dalam permainan-permainan terbaru berkat dukungan Nvidia GameWorks dan DirectX 12.

Via tabel, EVGA memperlihatkan kinerja GTX 950 dibandingkan GTX 650: frame rate per detik di Heroes of the Storm melewati 120, World of Warcraft: Warlords of Draenor di lebih dari 60, dan The Witcher 3 berada di kisaran 50. Komponen ini turut ditemani software Precision X 16 (buat mengutak-atik setting GPU, berguna bagi kalangan antusias) serta OC Scanner X (menampilkan informasi vital hardware, juga berfungsi sebagai tool benchmark).

Sayang sekali, EVGA tidak menandai GeForce GTX 950 Low Power tersebut dengan label khusus. Jadi mereka hanya bisa dibedakan dari nomor produknya saja: 02G-P4-0952, 02G-P4-0956, 02G-P4-0954 dan 02G-P4-0958. Buat sekarang, harga dan waktu ketersediaannya masih belum diumumkan.

Via PC Gamer & Anandtech. Sumber: EVGA.

MSI Hadirkan Mobile Workstation ‘VR Ready’ Pertama di Dunia

Perkembangan teknologi gaming sangat membantu evolusi virtual reality, dan kepopularitasannya mendorong berbagai nama di industri untuk turut berkecimpung. Sebagai produsen bereputasi, belakangan ini MSI juga tampak sibuk. Beberapa waktu lalu mereka memperkenalkan kartu grafis pendukung headset VR serta notebook gaming bersertifikasi ‘VR ready’.

Namun sepertinya perusahaan dari New Taipei City itu tak puas jika potensi virtual reality terbatas pada ekosistem gaming semata. Di minggu ini, MSI mengungkap varian terbaru produk notebook kelas profesional mereka, yaitu WT72 6QN ProVR. Ia adalah mobile workstation pertama di dunia yang sanggup menangani VR, dibekali chip grafis high-end Nvidia. Dengannya, MSI mencoba membawa VR ke ranah kreasi konten.

MSI WT72 03

“Ciptakan apa saja, dan bekerja di mana saja,” itulah moto yang diusung Micro-Star International dalam penyingkapan WT72 6QN. Jantung dari kapabilitas mobile workstation tersebut ialah GPU Quadro M5500 dan Nvidia DesignWorks VR – serangkaian API, fitur dan library – memungkinkan developer meracik karya berkualitas tinggi berbasis VR.

Lalu karena kartu grafis dioptimalkan oleh vendor software independen (ISV), desainer dipersilakan menjajal kontennya secara langsung dan memodifikasinya dengan software. Berkatnya, manfaat VR bisa segera mereka rasakan: teknologi ini memangkas waktu yang diperlukan buat menciptakan purwarupa dan mempersingkat proses pengembangan. WS72 6QN disiapkan baik untuk desain maupun visualisasi.

MSI WT72 01

Dari sisi penampilan, wujud WT72 6QN ProVR terlihat identik dengan mobile workstation di seri WT72 lain. Anda disuguhkan layar 17,3-inci, ada pilihan resolusi full-HD dan 4K (3840×2160), dan panelnya telah dikalibrasi berdasarkan teknologi True Color. Prosedur ini memastikan penyajian warnanya lebih akurat, mendekati sRGB 100 persen. Untuk sistem input, tersedia keyboard full-sized plus fitur Shortcut Manager untuk menyederhanakan perintah.

Selain kartu grafis Nvidia Quadro, WT72 6QN ProVR dipersenjatai prosesor Intel Xeon E3-1505M v5, RAM DDR4-2133MHz sampai 64-gigabyte, penyimpanan SuperRaid 4 dan hard drive 1TB; serta dapat disambungkan ke tiga monitor eksternal via teknologi Matrix Display demi mempermudah multi-tasking. Dan dengan sertifikasi ISV, perangkat kompatibel ke software buatan AutoDesk, Dassault Systems, PTC, Adobe, dan lain-lain.

MSI WT72 02

Untuk konektivitas, WT72 6QN ProVR dilengkapi enam port USB 3.0, sebuah USB 3.1 type-C (Thunderbolt 3), Mini DisplayPort, HDMI, Killer Gaming Network E2400, Wi-Fi dan Bluetooth 4.1.

Ada tiga varian WT72 6QN yang bisa dipilih, perbedaannya terletak pada jenis prosesor dan resolusi layar. Workstation ini dibanderol mulai dari harga US$ 5.500 sampai US$ 6.900.

Sumber: MSI.

Nvidia Drive PX 2 Dipercaya Menjadi Otak dari Mobil Balap Tanpa Sopir Roborace

Beberapa waktu yang lalu, kita sudah melihat wujud mobil balap tanpa sopir Roborace rancangan desainer kondang Daniel Simon. Kinetik selaku perusahaan yang bakal mengembangkan mobil tersebut belum mau mengungkap detail yang merinci, namun kini ada pihak lain yang ikut angkat suara: Nvidia.

Apa kaitan sang pabrikan kartu grafis ini dengan Roborace? Rupanya Nvidia telah diserahi tanggung jawab oleh Kinetik untuk merancang sistem kemudi otomatis yang bakal digunakan di Roborace.

Nvidia sendiri sebenarnya sudah punya sistem serupa bernama Drive PX, dan di ajang CES 2016 kemarin, mereka mengumumkan versi keduanya: Drive PX 2, yang nantinya bakal dipakai dalam kompetisi Roborace.

Nvidia Drive PX 2 sejatinya merupakan sebuah supercomputer berbekal kecerdasan buatan (AI) yang sangat bertenaga, dikemas dalam casing yang tak lebih besar ketimbang sebuah kotak makan siang. Kotak kecil inilah yang nantinya akan menjadi otak dari semua mobil di kompetisi Roborace, tentunya ditemani oleh sederet sensor macam radar, lidar, kamera, GPS dan high definition mapping.

Menurut Nvidia, semakin sering mobil-mobil balap ini digunakan, kinerja Drive PX 2 akan semakin meningkat berkat konsep deep learning yang diusung. Namun semuanya tetap kembali ke tangan tim yang bakal beradu di Roborace, dimana mereka harus mengoptimalkan software kemudi otomatisnya masing-masing.

Sumber: Nvidia via Engadget.

GeForce GTX 970 Dikonfimasi Sanggup Jalankan Hampir Semua Game di HTC Vive dan Oculus Rift

Banyak orang mengira faktor yang membatasi produk VR terletak pada harga. Faktanya, semurah apapun headset ditawarkan, konsumen tetap memerlukan sistem mumpuni buat menopangnya. Produsen sudah menyingkap daftar hardware untuk mengakses konten secara optimal, tapi apakah informasi itu dapat dijadikan sebuah standar dalam penyajian VR?

Di ranah tersebut, dua nama besar tampak mendominasi: Oculus Rift dengan dukungan Facebook di belakangnya, dan Vive hasil kolaborasi HTC dan Valve. Keduanya dijadwalkan untuk meluncur tahun ini, namun karena HTC belum mengumumkan list komponen pendukung Vive, publik jadi penasaran apakah system requirements-nya setara Rift. Untungnya ada sebuah kabar baik disampaikan oleh PC Gamer.

Kedua developer telah memberi konfirmasi bahwa kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 290 sanggup menangani hampir semua konten virtual reality. Jadi andai PC Anda memenuhi syarat buat mengoperasikan Oculus Rift, maka menikmati permainan-permainan di HTC Vive juga tidak akan ada masalah. Menariknya lagi, GTX 970 bukanlah batasan minimal yang mengharuskan Anda memasang setting grafis di level terendah.

Tentu saja, layaknya permainan PC, setup harus disesuaikan. Head-mounted display VR akan lebih membebani sistem dibanding layar biasa. Jika Anda berambisi buat menaruh slider setting grafis setinggi-tingginya, silakan gunakan GPU high-end semisal GTX 980. Tapi perlu diketahui, skenario di atas hanya muncul pada judul-judul khusus yang sudah dirilis, satu contohnya ialah Elite: Dangerous.

Pengguna awam tidak perlu bingung karena mayoritas game VR telah dioptimalkan ke headset. Sisi visual di beberapa judul seperti Space Pirate Trainer dan Audioshield lebih difokuskan ke penyuguhan warna ketimbang ketajaman tekstur. Kemudian di Lucky’s Tale, Edge of Nowhere dan Chronos, kamera dikunci di satu posisi; sehingga developer bisa mengendalikan seberapa banyak objek yang mereka perlihatkan di layar.

Para antusias VR kelas kakap mungkin sangat mengantisipasi permainan-permainan hardcore sekelas Elite, dan tak sabar menanti EVE: Valkyrie. Namun terdapat peluang besar, game-game generasi pertama Rift dan Vive bahkan tidak mempunyai menu setting grafis.

Motede tersebut adalah langkah aman. Mengapa? Headset VR berbeda dari display jenis monitor. Ketika frame rate turun dari batasan minimal, mutu konten jadi sangat anjlok. Solusi mudahnya ialah dengan tidak memberikan kesempatan bagi pengguna buat mengutak-atik kualitas visual.

Gambar: GeForce.com.

Berbekal GPU Desktop, Xenom Singkap Jagoan Baru Notebook Gaming di Kelas 17-Inci

Stretegi jitu Xenom berhasil melambungkan namanya sebagai salah satu brand perangkat gaming high-end terpercaya, tak kalah saing dengan rival-rival global yang lebih dulu mendarat di tanah air. Dari hasil uji coba terhadap varian andalan Xenom, mereka terbukti fokus pada faktor terpenting dalam notebook gaming: performa dan kenyamanan bermain.

Di awal 2016, Xenom memutuskan buat meng-upgrade produk desktop replacement mereka, resmi memperkenalkan Hercules HC17S. Layaknya gaming notebook Xenom, angka pada nama model mengindikasikan ukuran layar. Berdasarkan info di press release, beberapa faktor menjadi perhatian utama Xenom: teknologi display, konektivitas, dan tentu saja komponen internal.

Dari segi penampilan, Hercules HC17S tersaji lebih anggun dibanding HC15S dan lebih ramping 10 persen dari tipe sebelumnya. Sudut penempatan layar yang ergonomis kembali kita bisa temukan di sana. Rancangannya memiliki lebih banyak sudut, dan terdapat elemen arah/anak panah pada desain. Keyboard anti-ghosting-nya dilengkapi backlight LED (kemungkinan besar dapat dikustomsasi lewat app Flexikey).

Xenom HC17S 03

Xenom menyematkan panel IPS 17-inci full-HD berteknologi TrueDisplay dipadu fitur Nvidia G-Sync demi mastikan aktivitas gaming mulus – bebas tearing, stuttering dan input lag; terlepas dari berapapun frame rate yang Anda dapatkan. Versi pro Hercules HC17S turut dibekali X-Tended serta Wireless Display. Kemudian Anda dapat memanfaatkan sepasang DisplayPort dan HDMI untuk menikmati video game di empat layar sekaligus.

Melalui Hercules HC17S, produsen satu langkah mendekati visi mereka buat menyajikan ‘desktop gaming‘ masa depan, berkat kehadiran kartu grafis desktop GeForce GTX 980. Xenom menjamin ‘sensasi bermain game maksimal rata kanan’ di resolusi 1080p dalam judul-judul berat semisal GTA V ataupun Assassin’s Creed Syndicate. Tentu saja ia ditopang prosesor Intel Skylake (i7-6700K), dan memori RAM sampai 64GB.

Xenom HC17S 02

Notebook sudah dilengkapi penyimpanan SSD M.2 256 ditambah hard drive 1TB. Seandainya belum puas, kapasatisas bisa ditambah sampai 3TB – keuntungan dari konsep customizable yang Xenom usung. Selain konektivitas standar, Anda dapat menemukan USB 3.1 type-C Thunderbolt 3.0, sangup melesatkan data di 40Gbps.

“Kombinasi produk kami ini membuat pengalaman bermain yang meningkat drastis bagi para gamer pro,” ungkap GM Rolly Edward secara tertulis. “Resolusi hingga 1440p dan warna mendekati asli membuat para pekerja kreatif dan animator [merasa] nyaman serta puas meski dalam mobilitas tinggi.”

Xenom Hercules HC17S bisa Anda miliki seharga Rp 53 jutaan.

MSI Umumkan Jajaran Notebook Gaming VR Ready Pertama di Dunia

Berdasarkan tanggal peluncuran Oculus Rift dan Vive, teknologi virtual reality akhirnya tiba buat khalayak umum tidak lama lagi lagi. Dari perspektif konsumen, sejumlah hal memang perlu disiapkan agar mereka bisa menikmati konten dengan optimal. Dan dari sana, muncul standar-standar seperti Oculus Ready PC atau Nvidia VR Ready.

Membahas sistem yang sanggup menopang VR, kita akan segera membayangkan PC-PC desktop tower dengan hardware high-end. Bukan hal aneh, mengingat Rift saja menuntut GPU GTX 970. Namun satu perusahaan spesialis produk gaming dari Taiwan berhasil memampatkan komponen berperforma tinggi untuk menopang virtual reality ke produk mereka. Di akhir minggu lalu, MSI mengumumkan deretan notebook Nvidia VR Ready pertama di dunia.

MSI VR Ready 02

Setelah riset panjang dan program kolaborasi bersama Nvidia, Micro-Star International mengungkap dua varian laptop gaming pendukung VR, yaitu GT72S dan GT80S Titan, masing-masing terbagi dalam versi berbeda. Mereka semua sudah memperoleh persetujuan langsung dari Nvidia, dan daftarnya ialah sebagai berikut:

  • GT72S 6QF Dominator Pro
  • GT72S 6QF Dragon Edition (29th Anniversary Edition)
  • GT72S 6QF Dominator Pro G Heroes Special Edition
  • GT80S 6QF Titan SLI 29th Anniversary Edition
  • GT80S 6QF Titan SLI Heroes Special Edition

MSI VR Ready 01

Kunci dari kapabilitas produk-produk di atas adalah kehadiran kartu grafis GeForce GTX 980, dan bukan versi ‘mobile-nya’. Dan di kedua tipe GT80S, Anda tidak mendapatkan satu, melainkan sepasang GPU GTX 980 tersambung via SLI. Menariknya, laptop-laptop gaming MSI tersebut sebetulnya sudah digunakan untuk mentenagai bermacam-macam headset virtual reality di CES 2016 silam.

Tentu saja MSI tidak melupakan produk esensial lain. Notebook mereka itu dimanfaatkan oleh Intel untuk mempresentasikan HTC Vive, dan berhasil menghidangkan konten yang mulus serta rendah latency. 3DGlasses asal Taiwan juga memakai laptop MSI untuk demonstrasi head-mounted display mereka.

MSI VR Ready 03

Virtual reality biasanya disajikan untuk PC desktop, tetapi [teknologi] Nvidia memungkinkan notebook-notebook seperti MSI GT72 Dominator dan GT80 Titan / SLI mendapatkan dukungan GeForce GTX 980 yang dibutuhkan untuk menyuguhkan pengalaman VR dalam perjalanan,” tutur presiden MSI Pan America Andy Tung di press release. “GeForce GTX 980 dan gelar Nvidia VR Ready memudahkan orang mengidentifikasi mesin dengan kemampuan menangani virtual reality serta menjamin pengalaman gaming fantastis dan immersive.”

MSI turut menawarkan produk VR Ready lainnya, meliputi tiga kartu grafis discrete (GTX 980 Ti, GTX 980, dan GTX 970), dua mini desktop (Nightblade MI 2 bersenjata GTX 970 dan Nightblade X2 dengan GTX 980 Ti), serta satu PC all-in-one Gaming 27 6QE (GTX 980M).

Nvidia GeForce GT 710 Beri Tenaga Baru di Mini PC dan Komputer Tua Anda

Perkembangan teknologi kartu grafis integrated Intel dan AMD yang begitu pesat pada dasarnya hampir menyapu keberadaan GPU discrete low-end. Namun Nvidia mengetahui bahwa pasar tersebut belum betul-betul sirna. Para pengguna PC entry-level ternyata masih memerlukan komponen olah grafis baru di kelas ini untuk mengganti hardware lawas mereka.

Demi memenuhi permintaan tersebut, Nvidia meluncurkan kartu grafis low-end teranyar melalui partner-partnernya, memperkenalkan GeForce GT 710. Ia diramu untuk menghidupkan kembali PC-PC tua yang hampir terlupakan – mengubahnya jadi unit home theatre, atau memberi dongkrakan tenaga di komputer-komputer berukuran kecil. Sang produsennya bilang, GT 710 dapat ‘meningkatkan pengalaman pemakaian PC’.

Jangan biarkan wujud padat dan desain tanpa kipasnya mengelabui penilaian Anda. GPU ini menyimpan kekuatan cukup besar untuk menopang tiga monitor HD, diklaim 10 kali lebih kuat dari kartu grafis on-board, dan menyuguhkan performa gaming lebih besar 80 persen. Dibanding varian terdahulu (GT 610), GeForce GT 710 juga lebih gesit 70 persen dalam sejumlah skenario.

GeForce GTX 710 01

GeForce GT 710 masih memanfaatkan arsitektur last-gen Kepler, dengan 192 CUDA-core dan di-set di kecepatan 954MHz. Meskipun teknologi di belakangnya tidak baru, GPU menyimpan kapabilitas yang tak dimiliki oleh GT 610. Ia menawarkan mode anti-aliasing FXAA buat menghaluskan ujung objek-objek virtual, dibekali PhysX dan Adaptive Vertical Sync untuk meminimalisir efek screen tearing serta stuttering.

Dan untuk keperluan penyajian video sendiri, tersedia teknologi PureVideo HD. Fitur mengombinasikan proses decoding video HD terakselerasi dan post-processing. Output jadi lebih jelas, mulus, dengan image-scaling dan reproduksi warna akurat. Dari segi suara, GT 710 mendukung penuh TrueHD dan codec audio high definition lossless multi-channel.

GeForce GTX 710 02

Kartu grafis memberikan konsumen resolusi maksimal 2560×1600-pixel di 60Hz. Jika Anda bersedia turun ke 24Hz, GT 710 sanggup menangani 4096×2160, lebih tinggi dari 4K. Tapi bagaimana dengan ultra-HD sendiri? 3840×2160-pixel tercapai di output 30Hz.

Sedikit fakta menarik: sebenarnya GPU integrated Intel sudah bisa menghidangkan 4K di 60Hz, namun ia memerlukan perombakan total pada sistem. Dengan begitu, GeForce GT 710 merupakan solusi optimal untuk meng-upgrade PC tua.

Sejumlah vendor telah mengumumkan iterasi GeForce GT 710 mereka, antara lain Asus, EVGA, Galax, Gigabyte, Inno3D, Palit Multimedia, Manli, MSI, serta ZOTAC. Harganya berkisar antara US$ 30 sampai US$ 50 di Amerika Serikat.

Edit: sebelumnya ada kesalahan penulisan model, telah diperbaiki.

Via Digital Trends. Sumber: GeForce.com.

Ini Dia Kartu Grafis Terfavorit Para Gamer di Steam

Jika prosesor diibaratkan sebagai otaknya, maka kartu grafis ialah jantung penopang kapabilitas olah visual dalam sebuah gaming PC. Tidak sedikit orang menggunakan GPU untuk menjadi takaran sebelum mereka menentukan komponen krusial lain – misalnya prosesor atau motherboard. Penasarankah Anda, kartu grafis apa yang paling disukai para gamer?

Mencari jawaban dari pertanyaan tersebut tidaklah sulit. Valve sudah melengkapi platform distribusi digital populer mereka dengan tool hardware survey, dan di sana Anda dapat melihat daftar lengkap model GPU favorit gamer. Berdasarkan data survei yang dikumpulkan hingga bulan Desember 2015, Nvidia GeForce GTX 970 menempati urutan teratas, sukses menyingkirkan Intel HD Graphics 4000.

Steam GPU Survey 01

Dari list, kita juga bisa menyaksikan sebuah transisi. Adopsi GPU Nvidia berarsitektur Maxwell teranyar memperoleh angka peningkatan tertinggi dibanding varian lain. GTX 970 memang berada di posisi podium, namun GeForce GTX 960 terpantau memiliki kenaikan tertinggi dengan 0,39 persen. GTX 960 cuma berbeda dua persen dari GTX 750 Ti. Dan dari daftar 20 GPU pilihan gamer Steam, hanya ada lima tipe AMD Radeon.

Tren lain yang bisa kita lihat adalah menurunnya penggunaan kartu grafis integrated. Di empat bulan sebelumnya, Intel HD Graphics selalu berada di peringkat pertama, di atas lima persen. Baru pada bulan Desember silam ia turun ke 4,82 persen, memberikan kesempatan bagi GTX 970 buat menyusul. Intel HD Graphics 4400 turut mengalami penurunan, sedangkan HD Graphics 2500 tidak berubah.

Sebagai perwakilan dari varian top-end, hanya Nvidia GeForce GTX 980 yang masuk dalam list (di urutan ke-26) – terpantau ada penurunan 0,02 persen. AMD Radeon R9 200 Series sendiri berhasil masuk di 20 besar.

Steam GPU Survey

Sedikit membahas GeForce GTX 970, Nvidia menyampaikan bahwa ia didesain untuk ‘kegiatan gaming serius’, sudah masuk ke kategori GPU kelas antusias. Namun mungkin Anda ingat, di peluncurannya, GTX 970 dilanda kontroversi. Nvidia memasarkannya dengan klaim memori sebesar 4GB, tapi user tampak kesulitan mengakses batasan 3,5GB.

Selepas investigasi lebih lanjut, Nvidia mengungkap mereka ternyata mengubah spesifikasi sebelum GPU tersedia secara komersial. Tapi sepertinya GeForce GTX 970 cukup populer. Ia bahkan menjadi kartu grafis ‘resmi’ pendukung headset virtual reality Oculus Rift.

Secara keseluruhan, Nvidia mendominasi hasil survei dengan 54,61 persen, diikuti AMD di posisi runner-up di 26,33 persen, lalu Intel berada di urutan ketiga dengan 18,66 persen.

Via Tech Times.