Konami Luncurkan PES 2019 Versi Gratis di PC dan Console

Terlepas dari janji Konami untuk memperkaya konten Pro Evolution Soccer 2019, beralihnya lisensi Liga Champions, Liga Eropa, dan UEFA Super League yang mereka pegang selama 10 tahun ke FIFA 19 membuat penggemar setianya kecewa serta menyebabkan merosotnya penjualan sebanyak 42 persen di minggu pertama perilisan dibanding PES 2018. Dalam upaya menggaet lebih banyak pemain, sang publisher menerapkan sebuah strategi menarik.

Terhitung di tanggal 13 Desember 2018 kemarin, Konami resmi melepas versi free-to-play dari PES 2019 di PC via Steam, PlayStation 4 dan Xbox One. Lewat ‘Pro Evolution Soccer 2019 Lite’, Anda diperkenankan berpartisipasi dalam kompetisi online, menikmati mode multiplayer kooperatif, bermain secara offline, hingga menciptakan tim impian. Untuk game gratis, penawaran Konami ini terbilang sangat dermawan.

Setelah mengunduhnya, Anda bisa segera mengakses mode pertandingan offline dan pelatihan. Terbuka pula gerbang untuk mengikuti PES League, sebuah medium untuk menguji kemampuan Anda melawan para pemain di seluruh dunia. PES League terbagi lagi dalam beberapa mode dan kejuaraan, misalnya kompetisi satu lawan satu, pertandingan kooperatif tiga versus tiga, serta turnamen-turnamen time limited.

Satu elemen krusial yang turut disuguhkan oleh PES 2019 Lite adalah myClub. Fitur ini mempersilakan kita membuat dan menyusun para pemain legendaris yang ada di sepanjang sejarah sepak bola, misalnya menyandingkan Beckham dengan Maradona, Roladhino, Recoba, Cambiasso, Djorkaeff atau Adriano. Konami berencana untuk menambah lagi sosok-sosok ikonis ini melalui update. myClub ialah jawaban developer atas fitur Ultimate Team di seri FIFA.

PES 2019 Lite 2

PES 2019 Lite mengusung engine serta segala macam teknologi yang ada di versi full-nya. Keunikan masing-masing pesepak bola ditentukan oleh 11 karakteristik, misalnya kelincahan manuver, mengoper tanpa melihat, hingga kemampuan dipping shot. Dari sisi teknis, kedua edisi tidak mempunyai perbedaan aspek visual. Berdasarkan daftar kebutuhan sistem PC yang ada di Steam, baik PES 2019 maupun Lite tetap membutuhkan ruang penyimpanan sebesar 30GB dan komposisi hardware serupa.

PES 2019 Lite 3

Seperti judul-judul free-to-play lain, Pro Evolution Soccer 2019 Lite mengusung sistem in-app purchase. Namun karena Konami belum menjelaskan bagaimana mereka menyajikannya di rilis pers dan saya belum sempat menjajalnya, saya belum mengetahui pasti penerapan microtransaction di sana.

Jika kita berkenan memaklumi tidak diperpanjangnya kesepakatan antara Konami dengan UEFA, PES 2019 tetap merupakan permainan berkualitas. Lihat saja acara-acara gaming yang dilangsungkan di tahun ini seperti Game Critics Awards, Gamescom, Golden Joystick Awards, dan The Game Awards; Pro Evolution Soccer 2019 berhasil masuk ke dalam daftar nominasinya.

Monster Hunter: World Akan Kedatangan Expansion Pack Raksasa dan Geralt of Rivia

Hanya ada sedikit pilihan game bisa menyajikan aksi perburuan monster sedetail dan se-seru Monster Hunter. Melalui permainan terbarunya, Capcom tak cuma mampu memuaskan pemain setia, tapi juga berhasil merangkul banyak penggemar baru. Monster Hunter: World mendapat pujian dari gamer dan berhasil memenangkan penghargaan bergengsi di tahun ini, tapi ternyata Capcom masih belum selesai dengannya.

Setelah sempat men-tease eksistensinya di acara The Game Awards 2018, minggu ini Capcom resmi mengumumkan expansion pack pertama untuk Monster Hunter: World yang mereka beri judul Iceborne. Add-on tersebut memiliki konten masif, berisi cerita, quest, wilayah, monster-monster serta perlengkapan baru. Skalanya bisa dibilang setara dengan expansion pack standalone, namun kita tetap membutuhkan World agar dapat memainkannya.

Lewat trailer, developer mengungkap sedikit plot dari Iceborne: sekelompok pemburu mencoba menaklukkan Rathalos, tapi mereka gagal. Wyvern berbahaya itu terbang melarikan diri dari pulau, menuju tempat yang tertutup salju. Expanion pack ini dirancang sebagai kelanjutan kisah petualangan di Monster Hunter: World, setelah karakter Anda selesai berurusan dengan Elder Dragon di New World.

Menariknya, Monster Hunter: World – Iceborne bukanlah satu-satunya kejutan yang diungkap Capcom pada fans-nya. Developer juga menyingkap agenda kolaborasi bersama CD Projekt Red buat menghadirkan sang Witcher Geralt of Rivia di jagat Monster Hunter. Geralt tiba di sana setelelah dirinya dipindahkan melalui portal sihir, dan Anda dipersilakan untuk bermain sebagai pemburu monster berpedang perak itu serta menggunakan gerakan-gerakan bertarung khas Witcher.

Capcom belum menjelaskan detail lebih jauh terkait kerja sama mereka dengan CD Projekt Red, dan berjanji buat menginformasikannya di lain waktu.  Geralt of Rivia kabarnya dapat dimainkan di Monster Hunter: World versi PlayStation 4 dan Xbox One sebagai update gratis, dan akan menyusul di PC. Satu hal yang bisa dipastikan, Geralt kembali diperankan oleh pengisi suara asli di trilogi The Witcher, Doug Cockle.

Sementara itu, waktu perilisan expansion pack Monster Hunter: World – Iceborne masih cukup lama, rencananya akan dilepas pada musim gugur 2019 (kira-kira di minggu kempat bulan September). Add-on disediakan lebih dulu buat PlayStation 4 dan Xbox One, kemudian mendarat di PC beberapa waktu setelahnya. Saya harap gamer PC tak harus menunggu sampai tahun 2020.

Bagi yang belum membeli Monster Hunter: World, Capcom memperkenankan Anda untuk mencicipi versi trial yang tersedia di tanggal 12 sampai 17 Desember. Di sana, kita bisa menikmati quest-quest maksimal rating 3 bintang dan berpartisipasi dalam mode multiplayer online sampai Hunter Rank 4.

Via GameSpot.

Sejumlah Pentunjuk Mengindikasikan Hadirnya Versi Remaster Crash Team Racing

Crash Team Racing boleh dibilang sebagai jawaban Sony atas kepopuleran seri Mario Kart punya Nintendo. Terlepas dari pemakaian formula balapan kart serupa, CTR berhasil mencuri perhatian berkat aspek visual yang atraktif, gameplay adiktif, serta karakter-karakter eksentrik dan familier yang Naughty Dog perkenalkan di tiga permainan Crash Bandicoot sebelumnya.

Franchise Crash Bandicoot telah pindah kepemilikian beberapa kali, tapi akhirnya ia bangkit lagi di era Activision melalui Crash Bandicoot N. Sane Trilogy dengan nostalgia sebagai bahan bakar utamanya. N. Sane Trilogy terbukti sukses, peluncurannya di PS4 melampaui rekor yang dipegang Horizon Zero Dawn – belum termasuk versi Switch, Xbox One dan PC. Membuntuti keberhasilan itu, rumor menyatakan bahwa Activision kali ini berniat me-remaster Crash Team Racing.

Petunjuk mengenai eksistensinya muncul awal minggu ini lewat update foto cover laman Facebook Crash Bandicoot PS4 yang memperlihatkan gambar bendera balap. Kemudian di tanggal 4 Desember kemarin, melalui Twitter-nya presenter PlayStation Access Hollie Bennett memamerkan foto sepasang dadu berbulu warna jingga yang biasanya digantung di kaca spion mobil. Merchandise ini ditemani oleh pesan bertuliskan ‘Meluncur di The Game Awards 6/12’.

Animasi bendera balap kotak-kotak berwarna monokromatis sendiri sempat dipakai sebagai latar belakang sesi intro permainan Crash Team Racing. Buat sekarang, pihak Sony ataupun Activision memang belum mengonfirmasi apapun, namun dari diskusi di page Facebook Crash Bandicoot PS4 maupun Twitter Hollie Bennett, fans merasa yakin ini adalah indikasi kuat pengumuman versi remaster-nya.

Ada kemungkinan besar pengumuman akan dilangsungkan di acara The Game Awards 2018 yang jatuh pada tanggal 6 Desember, pukul 18:00 waktu Pasifik, atau jam 9:00 pagi WIB di tanggal 7 Desember besok. Selain versi remaster Crash Team Racing, publisher lain sempat memberi petunjuk soal agenda mereka mengumumkan sekuel dari Alien Isolation (Alien: Blackout) dan permainan keenam seri Far Cry.

Crash Team Racing adalah salah satu permainan terlaris di era console genarasi kelima, terjual sebanyak lebih dari 1,71 juta kopi di kawasan Eropa, 2,64 juta kopi di Amerika Serikat, dan hampir menyentuh 500 ribu kopi di Jepang. Kesuksesannya mendorong Sony untuk memasukkan permainan dalam daftar Greatest Hits dan merilis ulangnya di tahun 2000.

Game racing ini juga memunculkan sekuel ‘tak langsung’ berjudul Crash Nitro Kart, namun ia tidak lagi digarap oleh Naughty Dog, melainkan oleh tim Vicarious Visions dan dipublikasikan Activision. Sayang, respons media dan gamer tidak sepositif Crash Team Racing karena Crash Nitro Kart tidak banyak menawarkan inovasi.

Via Eurogamer.

Astro Racik Controller PlayStation 4 Modular Premium Untuk Gamer Pro

Perkembangan esports di console bukan hanya memberikan kesempatan bagi gamer untuk menunjukkan kemampuannya, tapi juga membuka peluang lebih lebar bagi produsen periferal third-party buat menawarkan alternatif dari input kendali yang ada. Penjelmaan kreasi mereka mungkin sudah sering Anda lihat. Contohnya: Razer punya Raiju, dan Scuf menawarkan Vantage.

Biasanya, kendala terbesar dari produk-produk pihak ketiga ini adalah harganya yang mahal sebagai kompensasi dari fitur-fitur canggih di sana. Setelah diakuisisi oleh Logitech di bulan Juli silam, minggu ini Astro Gaming resmi memperkenalkan gamepad tercanggih buatannya, diberi nama C40 TR. Astro C40 TR adalah controller berlisensi resmi PlayStation dengan rancangan modular yang memungkinkan kita menerapkan layout ala gamepad Xbox.

Astro C40 TR 1

Pada dasarnya, Astro C40 TR mempunyai kelengkapan layaknya DualShock 4. Di sana, Anda akan menemukan touchpad, sepasang tombol trigger dan lain-lain. Namun silakan lihat sisi bawahnya. Di sana ada sepasang lagi rear button yang dapat dikustomisasi, serta switch trigger stop berwarna merah yang berfungsi untuk mengatur jarak tarikan tombol pelatuk, sehingga Anda bisa membuatnya lebih pendek dan sensitif, ideal ketika sedang menikmati game-game shooter.

Beberapa produk controller third-party memang meyajikan kemudahan konfigurasi tombol dan stik analog. Namun yang menarik dari Astro C40 TR adalah, selain keleluasaan bongkar pasang stik analog, penggguna bisa mengubah penempatan stik dan directional pad, cukup dengan melepas cover  depannya terlebih dulu. Itu artinya, susunan thumb stick khas DualShock 4-nya dapat Anda ubah jadi layout asimetris ala controller Xbox.

Astro C40 TR 2

Astro C40 TR memiliki dimensi 168x108x53mm dengan bobot 310-gram. Controller ini telah dibekali baterai built-in, dapat diisi ulang via port microUSB, lalu  turut dibekali port audio 3,5mm di area bawah. Dalam pemakaiannya, ada bisa menggunakan mode wired ataupun nirkabel – memanfaatkan frekuensi 2,4Gz dan berjarak maksimal 10-meter.

Astro C40 TR 4

Menariknya lagi, meskipun Astro C40 TR memperoleh sertifikasi PlayStation (kesan resmi ditunjukkan pula oleh penggunaan simbol kotak, ssilang, lingkaran dan segitiga di action button), bukan cuma console current-gen Sony yang didukungnya. Gamepad juga dapat terhubung dengan Windows PC, bahkan ditunjang oleh software yang mempersilakan kita mengonfigurasi fungsi tombol.

Jika tertarik memilikinya, Astro sudah membuka gerbang pre-order C40 TR. Perangkat rencananya akan mulai dipasarkan pada bulan Maret 2019. Harganya memang tidak murah. Gamepad dibanderol US$ 200, lebih mahal US$ 50 dari Xbox Elite Wireless Controller. Belum diketahui apakah Astro akan turut menyediakan versi Xbox-nya.

Via The Verge.

Info Pada Paten Ungkap Controller PlayStation Berlayar Sentuh

Memulai kiprahnya sebagai unit controller alternatif untuk PlayStation pertama, DualShock akhirnya dipilih Sony buat jadi pendamping setia home console-nya. Namun dalam perjalanannya selama lebih dari dua dekade, rancangan DualShock tidak banyak berubah. Di penjelmaan keempatnya, Sony menambahkan touch pad, accelerometer, gyroscope dan light bar.

Dan berdasarkan informasi terkini, ada indikasi Sony Interactive Entertainment berencana untuk membubuhkan layar sentuh di unit kendali baru mereka. Laporan tersebut diungkapkan oleh situs DualShockers berdasarkan paten yang diajukan oleh sang console maker Jepang di United States Patent Office di bulan Oktober silam. Paten ini berisi data teknis, namun seorang user  Reddit menemukan eksistensi dari bagian touchscreen di sana.

Menurut deskripsi di paten, konsep desain perangkat ini tidak terlalu berbeda dari controller yang sudah ada: housing membentuk tubuh utama, ada dua buah bagian memanjang sebagai ekstensinya agar pengguna mudah menggenggam unit pengendali, lalu terdapat sebuah layar sentuh di permukaan teratas tubuhnya, berlokasi di antara kedua grip. Selanjutnya, tersedia dua set tombol diposisikan di dua area, lagi-lagi berada di samping touchscreen.

Dari penjelasan deskriptif tersebut, kita dapat mengintip cara departemen riset dan pengembangan Sony merancang produk. Tapi yang terpenting, kita juga bisa tahu kemiripan unit kendali baru itu dengan DualShock 4 – kecuali pada kehadiran layar sentuh. Tersedianya touchpad dan gyroscope di DualShock 4 memperluas cara pengguna berinteraksi dengan konten, bayangkan fitur baru apa yang dapat disajikan oleh touchscreen.

Setidaknya ada dua probabilitas yang mungkin terjadi berdasarkan info tersebut. Boleh jadi, controller ini diracik sebagai alternatif dari DualShock 4; atau kemungkinan keduanya ialah, perangkat itu merupakan penjelmaan teranyar dari DualShock buat menemani peluncuran console PlayStation next-gen. Tentu saja masih ada peluang ketiga: ia cuma sekadar eksperimen dan tidak dihadirkan jadi produk konsumen.

Membubuhkan layar sentuh di unit kendali untuk console sebetulnya bukanlah gagasan baru. Nintendo sempat menerapkannya di Wii U, lalu dahulu kala Sega juga pernah mencantumkan touchscreen di Dreamcast. Meski berbeda generasi, kedua perangkat ini punya satu kesamaan: mereka bukanlah produk yang sukses secara komersial.

Layar sentuh di controller memang membuat perangkat jadi unik, apalagi produk mengusung jenis panel berwarna. Tapi hal yang terpenting adalah, produsen harus menemukan fungsi esensial dari touchscreen yang bisa menambah kualitas pengalaman gaming, sehingga ia tak hanya jadi sekadar gimmick atau pengalih perhatian.

Daftar Hardware PC yang Diperlukan Untuk Menjalankan Battlefield V

Berbeda dari sambutan gamer terhadap Battlefield 1, pengungkapan detail Battlefield V diwarnai sejumlah komplain. Penggemar mengeluhkan penggunaan latar belakang sejarah yang mereka rasa ‘kurang akurat’ serta ‘menyayangkan’ fokus developer pada tokoh utama wanita. DICE sendiri tetap berpegang pada keputusan mereka karena ingin membuat Battlefield V lebih beragam dan inklusif.

Mungkin tak semua orang menerima arahan baru DICE dengan lapang dada, namun Battlefield V tetap menjadi salah satu judul besar yang mendapatkan sorotan gamer serta media. Permainan rencananya akan meluncur kurang dari tiga minggu lagi, dan mendekati pelepasannya, Electronic Arts mengungkap daftar kebutuhan hardware yang diperlukan buat menjalankan Battlefield V versi Windows via Reddit. Ini dia:

 

Minimal

  • Sistem operasi: 64-bit Windows 7, Windows 8.1 atau Windows 10 64-bit
  • Prosesor: AMD FX-8350 atau Intel Core i5 6600K
  • Memori RAM: 8GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 1050, GeForce GTX 660 2GB, AMD Radeon RX 560, atau Radeon HD 7850 2GB
  • DirectX: 11.0
  • Hard drive: 50GB

 

Rekomendasi

  • Sistem operasi: Windows 10 64-bit
  • Prosesor: AMD Ryzen 3 1300X, Intel Core i7 4790 atau setara
  • Memori RAM: 12GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX GTX 1060 6GB, AMD Radeon RX 580 8GB
  • DirectX: 11.0
  • Hard drive: 50GB

 

Agar bisa menikmati fitur Nvidia ray tracing

  • Sistem operasi: Windows 10 October 2018 Update 64-bit
  • Prosesor: AMD AMD Ryzen 7 2700 atau Intel Core i7 8700
  • Memori RAM: 16GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce RTX 2070
  • DirectX: kartu video yang kompatibel dengan DirectX Raytracing
  • Hard drive: 50GB

Satu hal wajib lain yang dibutuhkan untuk bisa menikmati Battlefield V adalah dukungan konektivitas internet konstan, minimal berkecepatan 512KBPS. Jika tidak mau repot-repot menyesuaikan setting grafis dan memastikan komponen PC siap mendukung game, tentu Anda dapat memilih versi PlayStation 4 atau Xbox One-nya.

Namun ada keunggulan lain jika Anda berkenan untuk bermain Battlefield V di PC: EA telah memasukkan game ke daftar judul Origin Access Premier. Itu artinya, para pelanggan dipersilakan memainkannya lebih dulu dari gamer lain. Dan menariknya lagi, versi yang publisher tawarkan di sana merupakan Deluxe Edition berisi bonus konten seperti Firestrom Ranger Set, Paratrooper Gear, Special Assignments serta persenjataan Battlefield 1. Battlefield V Deluxe Edition sendiri dibanderol seharga US$ 110.

Battlefield V dijadwalkan untuk dirilis pada tanggal 20 November 2018 di Windows PC via Origin, Xbox One dan PlayStation 4. EA berjanji untuk tidak menyajikan DLC premium serta loot box. Konten baru akan disuguhkan secara merata dan gratis buat seluruh pemain.

Setelah 12 Tahun, Akhirnya Online ID PlayStation Network Bisa Diubah

Beberapa hal paling menantang bagi pelanggan baru PlayStation Network adalah memilih nama, beradaptasi dengan bagaimana layanan ini bekerja, serta memaklumi jika ada ‘maintenance‘ dadakan. Tak seperti di Steam atau EA Origin, sejauh ini identitas PSN Anda bersifat permanen, dan penentuan jadi semakin sulit karena ‘nama-nama keren’ mungkin sudah digunakan orang lain.

Kurangnya fleksibilitas dalam menggota-ganti identitas PSN sudah lama dikeluhkan para pengguna. Mendengar begitu banyaknya permintaan user, Sony akhirnya mengumumkan rencana untuk melakukan uji coba fitur penggantian online ID PlayStation Network melalui console PlayStation 4. Langkah ini sangat menarik karena perlu waktu lebih dari satu dekade bagi Sony buat merespons permohonan gamer. Layanan PSN telah tersedia selama kurang lebih 12 tahun, meluncur di era PlayStation 3.

Ketika fungsi ini tiba, penggantian identitas PlayStation Network dapat dilakukan lewat menu Setting atau laman profile di PlayStation 4. Anda dipersilakan mengubah seluruhnya atau tetap mencantumkan ID sebelumnya agar teman-teman bisa mudah mengenal Anda. Pengguna harus memutuskan dengan bijak karena kita tidak lagi dapat memodifikasinya begitu identitas sudah diubah.

Sony memberikan satu kesempatan gratis untuk mengganti nama, namun buat penggantian selanjutnya, Anda perlu membayarkan biaya sebesar US$ 10 setiap kali ingin mengubahnya – atau US$ 5 untuk pelanggan PlayStation Plus.

Perlu Anda ketahui bahwa tidak semua game dan aplikasi kompatibel dengan perubahan online ID PlayStation Network, khususnya untuk judul-judul lama; baik di PlayStation 4, PlayStation 3 maupun PS Vita. Sony menjelaskan bahwa beberapa permainan yang tidak mendukungnya akan memunculkan pesan eror. Sebagai jalan keluarnya, Anda tetap bisa mengembalikan indentitas ke nama sebelumnya tanpa dikenakan biaya.

Hampir seluruh permainan PlayStation 4 kabarnya mendukung fitur ini, terutama game-game yang dirilis setelah tanggal 1 April 2018. Begitu fungsi perubahan nama ini resmi meluncur global, Sony Interactive Entertainment berjanji untuk memublikasikan daftar game yang kompatibel lengkap via situs PlayStation.com.

Buat sekarang, fungsi ini dapat diakses oleh sejumlah pengguna yang telah mendaftarkan diri dalam program uji coba beta sistem software PlayStation 4. Sony akan meluncurkan fitur baru tersebut buat seluruh pengguna console current-gen mereka di ‘awal tahun 2019’ dan berjanji untuk mengungkap update dalam waktu dekat.

Jika diberi kesempatan, saya ingin mengubah ID PlayStation Networks supaya sama seperti nama akun Steam.

Sumber: Blog PlayStation.

Red Dead Redemption 2 Akan Melahap Ruang Penyimpanan Sebesar 105GB

Seiring meningkatnya kualitas grafis dan bertambahnya jumlah konten, ruang penyimpanan instalasi video game juga bertambah. Saat ini, tak lagi aneh jika ada permainan yang membutuhkan storage puluhan gigabyte, bahkan mampu menembus batasan 100GB. Dan dari informasi terkini, ada kemungkinan game terbaru Rockstar akan memecahkan rekor ukuran file.

Dilaporkan pertama kali oleh situs Rockstar Intel, Target mulai membuka gerbang pre-order bundel PlayStation 4 Pro Red Dead Redemption 2. Dan dari foto bungkus produk, terungkap bahwa permainan action-adventure Rockstar Studios itu akan melahap penyimpanan console sebesar 105-gigabyte – melampaui Doom (73GB), Call of Duty: Infinite Warfare (95GB) dan Call of Duty: Black Ops 3 (101GB).

Red Dead 1

Meskipun yang baru diketahui sekarang adalah besarnya Red Dead Redemption di PlayStation 4, para pemilik Xbox One tetap harus bersiap-siap mengorbankan ruang hard disk kurang lebih 100GB. Dan jika suatu saat nanti game dirilis juga di PC, tak perlu kaget jika ukurannya lebih besar lagi. Menurut info di laman Amazon, Red Dead Redemption 2 di PS4 akan didistribusikan via dua keping disc Blu-ray.

Red Dead 3

Anda mungkin penasaran apa yang membuat ukuran instalasi Red Dead Redemption 2 begitu besar. Minggu ini, Rockstar mengabarkan bahwa permainan tersebut merupakan rumah bagi lebih dari 200 spesies hewan yang tinggal di habitat dan iklim berbeda. Mereka semua adalah bagian dari ekosistem kompeks dan punya peran dalam rantai makanan virtual. Dan kita bahkan belum membahas elemen action serta NPC.

Red Dead 2

Eksistensi dari bundel Red Dead Redemption 2 PS4 Pro menandakan bagaimana game akan memaksimalkan kemampuan console high-end Sony tersebut. Ia siap menunjang mode 4K jika dijalankan dari televisi UHD, atau Supersampling di TV HD biasa sehingga visual tersaji lebih tajam. Dan tentu saja Anda bisa menikmati HDR, yang mampu menghidangkan detail tinggi terlepas dari gelap atau terangnya suatu area.

Untuk aspek konten, bungkus PlayStation 4 Pro versi bundel ini menunjukkan dukungan mode multiplayer hingga 32 pemain dalam satu sesi Red Dead Online – sedikit lebih besar dari Grand Theft Auto Online dengan total 30 pemain. Satu fitur unik lain dari Red Dead Redemption 2 ialah mode perspektif orang pertama (first-person). Mode ini sempat Rockstar hadirkan buat Grand Theft Auto V versi PC.

Red Dead Redemption 2 dijadwalkan untuk meluncur di PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 26 Oktober 2018, bersamaan dengan pepelasan bundel console-nya. Selain Target, ‘PlayStation 4 Pro 1TB Red Dead Redemption 2 Bundle’ sudah bisa di-pre-order di Amazon, dijajakan seharga US$ 400.

Via IGN.

Sony Akhirnya Menyerah, Fortnite Versi PlayStation 4 Kini Didukung Cross-Platform Play

Eksklusivitas konten mungkin jadi salah satu kekuatan utama produk console, namun dukungan fitur juga punya peranan penting. Dalam berkompetisi, beberapa produsen memilih untuk membuka gerbang multiplayer, sehingga game tak cuma bisa dinikmati konsumennya, tapi dapat menyatukan gamer dari platform berbeda. Itulah prinsip dari cross-platform play.

Namun boleh jadi karena merasa berada di atas angin berkat larisnya penjualan PlayStation 4, Sony menolak gagasan ini. Ketika Nintendo dan Microsoft berkolaborasi demi mendukung cross-play di sejumlah game seperti Rocket League dan Minecraft, Sony sendiri malah memblokir akses serta progres. Hal serupa juga berlaku untuk Fortnite, hingga sang produsen menyadari bahwa kreasi Epic Games itu ‘lebih besar’ dari dugaan mereka.

Melalui blog PlayStation, Sony akhirnya mengumumkan pembukaan gerbang cross-platform play Fortnite lewat sesi open beta. Selain memperkenankan gamer-nya bermain bersama pengguna sistem lain, progres Fortnite di Windows, Xbox One, Switch, Android hingga iOS juga dapat diteruskan di PlayStation 4 – dan begitu pula sebaliknya. Periode beta ini Sony maksudkan sebagai cara buat melakukan pengujian, baik dari sisi teknis maupun sosial.

“Setelah melakukan evaluasi secara menyeluruh, Sony Interactive Entertainment memutuskan buat mendukung fitur cross-platform di judul-judul third-party pilihan,” ungkap CEO John Kodera. “Kami memahami bagaimana para pemain PlayStation 4 sangat menanti update ini dan sangat menghargai kesabaran komunitas dalam menunggu solusinya.”

Sony menjelaskan bahwa selama 24 tahun, mereka berkomitmen buat memberikan pengalaman gaming dengan perspektif unik lewat PlayStation. Komunitas sejumlah permainan sudah berevolusi begitu jauh dan saat ini fitur cross-play dapat memberikan nilai tambah secara signifikan buat pemain. Merespons hal tersebut, Sony mencoba membuka platform-nya sembari memastikan pengalaman pengguna layanan mereka tetap utuh.

Keputusan Sony untuk mendukung cross-play merupakan kabar gembira untuk para pemain PlayStation karena Fortnite hanyalah permulaan. Sony memang belum mengonfirmasi akan mendukung cross-platform play di judul permainan lain, tapi pintu kini telah terbuka.

Ada kemungkinan, setujunya Sony buat menghadirkan cross-play bukan cuma didorong oleh kompetisi  dengan Microsoft atau Nintendo, namun juga atas desakan pemain dan publisher third-party. Contohnya: belum lama ini Bethesda sempat bilang bahwa mereka tidak mau melucurkan The Elder Scrolls: Legends di console yang tak menunjang cross-platform play.

Melihat dampak cross-play yang begitu besar bagi playerbase, boleh jadi di masa depan ia akan menjadi fitur utama di sejumlah permainan. Tentu mau tak mau, penyedia platform harus merangkulnya.

Masih Ada Peluang Bagi Red Dead Redemption 2 Untuk Hadir di PC

Suka tidak suka, Windows adalah platform yang berjasa menjaga jumlah pemain Grand Theft Auto V tetap tinggi serta memberikan Rockstar pemasukan besar dua tahun setelah game tersedia di sana. Beberapa orang cukup yakin game open world mereka selanjutnya, Red Dead Redemption 2, akan hadir di PC. Namun sejauh ini sang developer baru mengonfirmasi akan melepasnya di console.

Harapan memang hampir sirna setelah perwakilan Rockstar menekankan bahwa mereka tidak punya rencana untuk meluncurkan Red Dead Redemption 2 di Windows dalam wawancara bersama media game Itali, Multiplayer.it. Namun ternyata, ada kesalahan penerjemahan di sana. Kesalahan tersebut dideteksi lalu dikoreksi oleh seorang pembaca, dan dilaporkan oleh Red Dead Network.

Awalnya, Rockstar bilang mereka ‘tidak akan merilis RDR 2 di PC’ sebagai respons atas pertanyaan Multiplayer.it terkait status versi Windows. Ternyata, representasi Rockstar hanya bilang bahwa ‘permainan baru disiapkan untuk PlayStation 4 dan Xbox One’. Jawaban ini memang sama sekali tidak memuaskan, tetapi di sisi positifnya, kesempatan bagi gamer PC buat menikmatinya masih belum tertutup.

Mari kita takar peluang hadirnya versi PC Red Dead Redemption 2. Berbeda dari franchise Grand Theft Auto, seri Red Dead yang dimulai oleh Red Dead Revolver di tahun 2004 memang sama sekali belum pernah mendarat di Windows. Beberapa orang beranggapan, tidak ada alasan kuat bagi developer/publisher untuk meluncurkan permainan ketiganya di sana, apalagi narasi game masih punya kaitan dengan Red Dead Redemption pertama.

Mungkin Anda sudah tahu, Red Dead Redemption 2 merupakan prekuel, menceritakan kisah gang pimpinan Dutch van der Linde sebelum John Marston pensiun sembari memperkenalkan tokoh protagonis baru, Arthur Morgan. Bermain RDR pertama untuk lebih mengenal van der Linde memang disarankan, namun Red Dead Redemption 2 tetap bisa dinikmati oleh para pemain baru.

Rockstar Games sendiri terkenal dingin dalam merespons pertanyaan media, terutama terkait hal yang belum mereka siap umumkan. Di bulan September 2013, Dan Houser selaku co-writer seri GTA sempat menampik rumor yang menyatakan Grand Theft Auto V akan hadir di Xbox One dan PlayStation 4. Ia bilang bahwa ‘saat ini timnya hanya fokus pada PS3 serta Xbox 360, dan tidak mau memecah perhatian mengerjakan tiga versi sekaligus’.

Nyatanya, Grand Theft Auto V tak cuma tersedia di console current-gen, tapi akhirnya mendarat pula di PC – 18 bulan setelah debutnya di platform last-gen. Gamer PC sudah terbiasa menanti permainan lebih lama dari pemain di platform lain, dan demi Red Dead Redemption 2, kami tidak keberatan untuk kembali menunggu…

Via PCGamesN.