Trilogi Phoenix Wright Akan Hadir di Windows dan Console Awal Tahun Depan

Apapun platform yang Anda miliki, visual novel ialah salah satu genre game dengan pilihan paling melimpah. Tapi hingga kini, ada satu seri VN Capcom yang masih belum tersedia di console modern, meski sudah sempat dihadirkan buat Nintendo DS, 3DS, perangkat Android dan iOS; setelah melakukan debutnya di Game Boy Advance. Ia adalah Phoenix Wright: Ace Attorney.

Di Tokyo Game Show 2018, Capcom resmi mengumumkan agenda untuk meluncurkan Phoenix Wright: Ace Attorney Trilogy di platform game current-gen. Versi ini merupakan bundel dari tiga permainan pertama yang sebelumnya disediakan buat perangkat bergerak. Sang publisher memang belum menentukan waktu pelepasannya secara rinci, hanya bilang akan merilisnya di awal 2019.

Sejak memulai kiprahnya, Phoenix Wright telah memperoleh update visual sehingga penampilannya tidak setua edisi Game Boy Advance. Ada indikasi kuat Capcom akan menyuguhkan grafis versi high-definition, tapi saya berharap game tersebut bukan sekadar port. Di tahun ini, seri Phoenix Wright menginjak usia 17 tahun. Akan sangat menyenangkan jika developer juga menyiapkan bonus ataupun konten tambahan buat gamer console current-gen.

Phoenix Wright 4

Pengumuman Phoenix Wright: Ace Attorney Trilogy untuk platform current-gen dibarengi oleh penyingkapan trailer. Di sana, Capcom menyampaikan: ‘petualangan ruang sidang telah kembali, kali ini lebih besar dan lebih berani dari sebelumnya’. Bundel trilogi ini menghidangkan Ace Attorney, Justice for All serta Trials and Tribulations. Dan sejauh ini, Capcom sudah melahirkan enam permainan Phoenix Wright dan lima spin-off.

Meskipun tidak memecahkan rekor atau jadi fenomena global, game di seri Phoenix Wright hampir selalu memperoleh respons positif. Media memuji konsep permainan ini, karakter-karakternya, serta aspek penulisan. Phoenix Wright juga sukses secara komersial baik di kawasan Jepang maupun internasional. Hal tersebut menyemangati publisher untuk mengadaptasi Phoenix Wright ke komik hingga layar lebar.

Phoenix Wright 2

Dalam game visual novel ini, Anda bermain sebagai pengacara Phoenix Wright yang ditugaskan untuk membela klien-kliennya. Permainan terbagi dalam dua porsi, yakni investigasi dan ruang sidang. Di bagian investigasi, biasanya dilakukan sebelum atau sesudah sidang, Anda dipersilakan mengumpulkan informasi dan barang bukti dengan berdialog bersama klien, saksi mata atau polisi.

Phoenix Wright: Ace Attorney Trilogy rencananya akan meluncur di PlayStation 4, Xbox One, Nintendo Switch, dan Windows via Steam. Capcom berjanji untuk mengungkap info lebih detail mengenainya dalam waktu dekat.

Via PCGamesN.

AMD Konfirmasi Kemitraannya dengan Sony dan Microsoft

Seperti para pendahulunya, secanggih-canggihnya console yang tersedia saat ini, cepat atau lambat mereka akan tutup usia. Di bulan Mei kemarin, Sony mengonfirmasi bahwa PlayStation 4 mereka sudah memasuki fase akhir siklus hidupnya. Dan mengingat Xbox One dirilis tak jauh berbeda dari PS4, platform game Microsoft itu punya usia hampir setara rivalnya.

Tak lama setelah itu, sebuah laporan menyebutkan bahwa Sony sedang mengutak-utik teknologi AMD yang boleh jadi mengindikasikan pengembangan produk next-gen. Microsoft sendiri cukup terus terang soal upaya tersebut. Di E3 2018, tim Xbox mengakui bahwa mereka tengah menggarap produk ber-codename  Project Scarlett. Dan ada kemungkinan, Xbox selanjutnya akan menyediakan opsi hardware berbeda.

Kali ini, giliran AMD yang mengungkap tease soal console next-gen. Dalam wawancara bersama Jim Cramer, CEO Lisa Su mengonfirmasi bahwa timnya tengah melangsungkan kolaborasi bersama Sony dan Microsoft untuk mengembangkan console. Masing-masing perusahaan itu kabarnya memanfaatkan ‘resep rahasia’ mereka sendiri dalam proses pengerjaannya.

Su menyampaikan bahwa gaming akan selalu menjadi perhatian besar AMD. Di tiap generasi console, pemain akan mengharapkan kualitas visual serta performa hardware yang lebih baik lagi. Kemampuan komputasi merupakan kuncinya, entah apakah Anda menikmati permainan video dari console, PC, ataupun via cloud. Di ranah dengan pertumbuhan yang begitu pesat itulah AMD menempatkan diri mereka.

Di sana, sang presiden AMD sempat juga sempat bilang bagaimana timnya ‘telah melakukan investasi pada sejumlah teknologi baru yang mungkin tidak diungkap pada publik hingga beberapa tahun lagi’. Bisa jadi, ini merupakan sedikit petunjuk soal pengembangan console next-gen.

Namun untuk sementara waktu, perjalanan console current-gen masih berlangsung. Head of PlayStation, John Kodera, belum lama ini mengatakan bahwa waktu tiga tahun ke depan akan mereka manfaatkan buat ‘mempersiapkan langkah selanjutnya’. Lewat informasi itu, ada peluang usia PlayStation 4 lebih panjang dibanding PlayStation 3. Perangkat last-gen tersebut dirilis di tahun 2006, dan berkiprah selama tujuh tahun hingga PS4 tiba.

Game-game berkualitas merupakan senjata utama produsen dalam menjaga angka adopsi produk tetap tinggi, dan terhitung di tahun ini hingga 2019 nanti, kita tidak akan kehabisan pilihan permainan menarik. PS4 sudah mempunyai God of War, Shadow of the Colossus serta Marvel’s Spider-Man, lalu The Last of Us Part II, Death Stranding, dan Ghost of Tsushima akan menyusul. Sedangkan Xbox akan kehadiran Ori and the Will of the Wisps, Gears of War 5, serta Crackdown 3.

Aspek lain yang boleh jadi turut memperpanjang usia console current-gen adalah ketersediaan produk ‘high-end’ seperti PlayStation 4 Pro dan Xbox One X.

Via GameSpot.

Mampukah PC Anda Menjalankan Assassin’s Creed Odyssey?

Walaupun belum bisa dikatakan sempurna, Assassin’s Creed Origin merupakan salah satu permainan open world terbaik di tahun 2017. Kecanggihan teknis dan kesuksesan Ubisoft menciptakan ulang peradaban Mesir Kuno patut diacungi jempol, dan saya cukup yakin Origin tak akan kesulitan mengumpulkan fans tanpa perlu mengusung kata ‘Assassin’s Creed’ di judulnya.

Hal tersebut membuat sekuelnya juga sangat diantisipasi gamer. Dan di Assassin’s Creed Odyssey, tim Ubisoft Quebec memutuskan untuk menonjolkan lebih banyak elemen role-playing dibanding game-game Assassin’s Creed sebelumnya. Di sana Anda dipersilakan memilih karakter utama, menentukan opsi dialog, hingga membangun hubungan dengan tokoh-tokoh NPC ala RPG. Odyssey rencananya akan memeriahkan pelepasan game di bulan Oktober 2018; bersama RDR2, Forza Horizon 4 dan Mega Man 11.

Dan sebulan sebelum pelepasannya, Ubisoft mengumumkan daftar hardware yang dibutuhkan untuk menjalankan versi Windows PC dari Assassin’s Creed Odyssey, disiapkan buat mereka yang ingin menikmati game dengan grafis terbaik. Developer membagi daftarnya dalam tiga kategori, yakni minimal, rekomendasi, dan konfigurasi optimal buat ber-gaming di 4K. Berikut detailnya.

 

Kebutuhan minimal:

  • Sistem operasi: Windows 7 SP1, Windows 8.1, Windows 10 (64-bit)
  • Prosesor: AMD FX 6300 3,8GHz, Ryzen 3 1200, Intel Core i5 2400 3,1GHz
  • Kartu grafis: AMD Radeon R9 285 atau Nvidia GeForce GTX 660 (2GB VRAM, Shader Model 5.0)
  • Memori: 8GB RAM
  • Resolusi: 720p
  • Framerate: 30 FPS
  • Preset grafis: Low
  • Ruang penyimpanan: 46GB
  • DirectX: DirectX June 2010 Redistributable
  • Suara: kartu suara DirectX 9.0c compatible

 

Rekomendasi:

  • Sistem operasi: Windows 7 SP1, Windows 8.1, Windows 10 (64-bit)
  • Prosesor: AMD FX-8350 4GHz, Ryzen 5 – 1400, Intel Core i7-3770 3,5GHz
  • Kartu grafis: AMD Radeon R9 290 atau Nvidia GeForce GTX 970 (4GB VRAM, Shader Model 5.0) atau lebih baik
  • Memori: 8GB RAM
  • Resolusi: 1080p
  • Framerate: 30 FPS
  • Preset grafis: High
  • Ruang penyimpanan: 46GB
  • DirectX: DirectX June 2010 Redistributable
  • Suara: kartu suara DirectX 9.0c compatible

 

Konfigurasi 4K

  • Sistem operasi: Windows 10 (64-bit)
  • Prosesor: AMD Ryzen 1700X 3,8GHz, Intel Core i7 7700 4,2GHz
  • Kartu grafis: AMD Vega 64, Nvidia GeForce GTX 1080 (8GB VRAM, Shader Model 5.0)
  • Memori: 16GB RAM
  • Resolusi: 4K
  • Framerate: 30 FPS
  • Preset grafis: High
  • Ruang penyimpanan: 46GB
  • DirectX: DirectX June 2010 Redistributable
  • Suara: kartu suara DirectX 9.0c compatible

Berdasarkan jadwal Ubisoft, Assassin’s Creed Odyssey akan meluncur pada tanggal 5 Oktober di PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Baik Sony maupun Microsoft juga telah mengonfirmasi dukungan versi high-end console current-gen mereka dalam menangani game. Grafis versi console Odyssey akan tersaji lebih baik jika dijalankan dari PS4 Pro dan Xbox One X.

Final Fantasy XV: Pocket Edition Akan Hadir di Nintendo Switch

Dirilis untuk perangkat bergerak di bulan Februari 2018, Final Fantasy XV: Pocket Edition merupakan versi ringkas dari permainan role-playing epik terbaru Square Enix. Dengan penyajian lebih simpel serta penyampaian cerita yang tak bertele-tele, Pocket Edition disiapkan sebagai alternatif bagi mereka yang belum sempat menikmati Final Fantasy XV di Xbox One ataupun PlayStation 4.

Namun Square Enix sepertinya punya keinginan agar kreasi mereka itu bisa dimainkan oleh lebih banyak orang, terlepas dari apapun platform yang konsumen miliki. Seperti versi console-nya, Final Fantasy XV: Pocket Edition akhirnya dihadirkan di Windows. Lalu tepat di hari ini, permainan juga meluncur di Xbox One dan PS4. Perjalanannya belum berakhir. Square Enix turut mengumumkan rencana mereka buat merilis game di Nintendo Switch.

Dari kabar yang saya dengar, pengumuman Final Fantasy XV: Pocket Edition di Switch dan seharusnya dilangsungkan dalam Nintendo Direct. Tapi sang perusahaan hiburan Jepang itu memutuskan buat mengundur acara ini karena terjadinya bencana gempa bumi di Hokkaido. Saya menduga, peluncuran versi Xbox One dan PlayStation V dari Pocket Edition dimaksudkan sebagai kejutan buat fans.

Pocket Edition 4

Game edisi console current-gen itu mengusung judul Final Fantasy XV: Pocket Edition HD, dan mungkin Anda sudah bisa menduga developer tak lupa meng-upgrade aspek grafisnya. Khusus versi Switch, kita juga dapat berasumsi Square Enix dan tim XPEC Entertainment berupaya mengoptimalkan sistem kendali berbasis sentuhan di Switch serta input via Joy-Con.

Pocket Edition 1

Berbeda dari FFXV di console/PC, Pocket Edition tidak menghidangkan gameplay open world, dirancang agar menyajikan pengalaman bermain dan narasi yang lebih fokus, juga dimeriahkan dengan misi-misi sekunder baru. Selanjutnya, kamera diubah ke sudut pandang isometrik. Namun modifikasi terbesar di aspek visual terletak pada perubahan desain karakter – Pocket Edition mengedepankan tema ‘chibi‘. Meski demikian, voice acting-nya tidak banyak diubah.

Pocket Edition 2

Final Fantasy XV: Pocket Edition dibagi dalam sepuluh chapter. Di perangkat bergerak, pemain bisa menikmati bagian pertama secara gratis, tapi harus mengeluarkan uang untuk mengakses chapter-chapter berikutnya. Di PS4, Pocket Edition dijajakan secara utuh sebagai game premium seharga US$ 40 – dengan promo potongan harga sebesar 40 persen selama seminggu.

Pocket Edition 3

Nintendo belum mengabarkan kapan tepatnya versi Switch Final Fantasy XV: Pocket Edition HD tersedia, namun berjanji untuk meluncurkannya di bulan ini juga.

Via Eurogamer.

Detail Terkait Mode Battle Royale di Call of Duty: Black Ops 4 Disingkap Lewat Trailer Baru

Sebagai permainan ke-15 di seri utama Call of Duty, Black Ops 4 mengusung arahan penyajian yang sangat kontras dari para pendahulunya. Melihat tren populer di ranah game action saat ini, Activision dan tim developer Treyarch nekat untuk menukar keberadaan campaign single-player yang sudah menjadi tradisi Call of Duty selama belasan tahun dengan mode battle royale.

Lewat arahan baru tersebut, Black Ops 4 merupakan permainan Call of Duty pertama yang difokuskan sepenuhnya pada multiplayer. Begitu diumumkan, mode last man standing berskala besar itu tentu saja segera menarik perhatian. Treyarch memberinya nama Blackout, dan di sana, mereka mencoba mengombinasikan gameplay khas Call of Duty dengan formula battle royale tradisional.

Dan tak lama setelah EA menyingkap informasi lebih jauh mengenai Firestorm di Battlefield V, Activision segera memublikasikan trailer ‘Blackout Battle Royale’. Video berdurasi dua menit lebih ini tidak memiliki narasi, namun penyuguhan gameplay kemungkinan besar tak jauh berbeda dari PUBG atau Fortnite: pemain diterjunkan ke suatu lokasi dari udara, dan sebelum mulai memburu lawan, Anda harus mengumpulkan persenjataan serta peralatan terlebih dulu.

Treyarch menjelaskan bahwa Blackout akan menyuguhkan peta permainan terbesar di seri Call of Duty. Di sana, tempat-tempat seperti Nuketown, Hydro Dam serta Cargo Dock digabung dalam satu lokasi raksasa. Pertempuran bisa dilakukan di darat, perairan serta udara; dan Anda diperkenankan untuk memanfaatkan segala macam kendaraan yang tersedia, misalnya ATV, truk, dan helikopter.

Di mode ini, game mempersilakan kita memilih karakter. Treyarch menyediakan opsi berupa tokoh-tokoh protagonis dan antagonis di seri Black Ops – contohnya Alex Mason, Raul Menendez, hingga kru Primis. Menariknya lagi, Blackout tak hanya mengadu para pemain saja. Developer menambah ancaman di arena battle royale tersebut dengan menghadirkan zombie – mengingatkan saya pada DayZ.

Treyarch berencana untuk menggelar uji coba mode battle royale Black Ops 4 minggu depan, dimulai pada tanggal 10 September nanti. Aksesnya cukup terbatas karena hanya bisa diikuti oleh mereka yang telah melakukan pre-order versi PlayStation 4-nya. Tes beta Blackout di platform lain baru akan menyusul sesudahnya.

Call of Duty: Black Ops 4 rencananya akan meluncur di Windows, PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 12 Oktober 2018. Activision tampaknya tidak gentar untuk mengadu kreasi mereka itu dengan Red Dead Redemption 2, dilepas tepat dua minggu setelah Black Ops 4.

Marvel’s Spider-Man Sabet Gelar Game Super-Hero Terbaik di Tahun Ini

Meski sudah memasuki periode akhir siklus hidupnya, PlayStation 4 terus menunjukkan keperkasaannya. Di bulan Agustus kemarin, penjualan console current-gen Sony itu kabarnya telah melampaui 82 juta unit, dan tidak sulit menebak bahwa game-game eksklusif di sana merupakan faktor utama yang mendorong angka adopsi produk di kalangan konsumen.

Di tahun 2018, PlayStation 4 berjaya melalui dukungan judul-judul seperti God of War, Shadow of the Colossus, Yakuza Kiwami 2 hingga Dragon Quest XI. Dan di bulan September ini, gamer sangat menanti kehadiran Marvel’s Spider-Man, yang merupakan proyek besar kolaborasi Marvel Studios dan Sony Interactive Entertainment. Permainan rencananya akan dirilis besok, tetapi puluhan media sudah diperkenankan memainkan serta memublikasikan artikel review. Respons mereka ternyata sangat positif.

Destructoid menyampaikan bahwa Spider-Man bukan hanya merupakan permainan super-hero yang luar biasa, namun sebuah pembuktian bagi developer Insomniac. Proyek ini memperlihatkan kemampuan studio membangun beragam jagat permainan, termasuk Marvel. Spider-Man memang tidak bebas dari kekurangan, tetapi tetap direkomendasikan baik untuk gamer maupun fans komik. Destructoid memberinya skor 9.

GamesBeat bahkan memberi penilaian yang lebih tinggi lagi: 9.5 dari 10. Sang reviewer memuji Marvel’s Spider-Man sebagai permainan super-hero terbaik sejak Batman: Arkham Asylum dirilis – dengan meneruskan tradisi Spider-Man 2. Kombinasi dari sensasi mengayun dari gedung ke gedung pencakar langit di kota New York dan adegan pertempuran mampu menghadirkan pengalaman sejati bermain jadi sang Manusia Laba-Laba.

Bagi IGN, debut Imsoniac menggarap dunia Marvel dan menyuguhkan pemain pengalaman jadi Spider-Man sama sekali tidak mengecewakan. Dan kejutan menyenangkan di sana adalah bagaimana permainaan ini tak lupa mengekspos kehidupan sehari-hari Peter Parker. Meski demikian, IGN tetap melihat adanya sejumlah masalah kecil, terutama pada alur narasi serta kualitas misi-misi opsional yang tidak sebaik jalan cerita utamanya. Mereka menyodorkan skor 8,7.

GameSpot menjelaskan bahwa walaupun dahulu sejumlah game Spider-Man berformula open world sempat meluncur, belum ada dari mereka yang betul-betul memukau serta berkarakter seperti permainan ini. Insomniac berhasil menciptakan pengalaman menjadi Spider-Man yang superior, baik ditakar dari aspek pertempuran, eksplorasi, hingga penyampaian cerita. GameSpot tak ragu-ragu menghadiahkannya nilai 9.0.

Sejauh ini, penilaian terburuk buat Marvel’s Spider-Man diberikan oleh The Guardian. Game hanya mendapatkan 3 dari 5 bintang. Beberapa aspek yang dikritisi reviewer meliputi kurang menariknya musuh-musuh Spider-Man, sesi pertempuran melawan boss yang membingungkan dan kadang mengecewakan, serta penyusunan alur cerita yang kurang optimal – menyebabkan bagian akhir game jadi terasa terburu-buru.

Berdasarkan data dari situs agregat review  OpenCritic, Marvel’s Spider-Man berhasil mengamankan skor rata-rata sementara 88 berdasarkan 86 ulasan, menempatkannya dalam urutan ketiga game eksklusif PlayStation 4 terbaik di tahun 2018.

EA Singkap Detail Mengenai Mode Battle Royale Battlefield V

Selama belasan tahun, formula penyajian permainan shooter blockbuster tidak banyak berubah: hidangkan mode single-player untuk memberikan konteks pada narasi jika memungkinkan, lalu gunakan multiplayer dan tambahkan konten-konten pasca rilis untuk memperpanjang usia game. Namun meledaknya kepopuleran battle royale memaksa para developer untuk mengubah kebiasaan mereka.

Saat ini ada dua publisher raksasa yang punya rencana untuk membubuhkan formula last man standing berskala besar itu di game terbaru mereka. Di Call of Duty: Black Ops 4, Activision serta tim Treyarch memberinya nama Blackout dan memadunya bersama mode zombie. Dan melalui trailer baru, EA akhirnya menyingkap detail lebih jauh terkait mode battle royale Battlefield V, yang mereka sebut Firestorm.

Firestorm adalah interpretasi EA DICE terhadap formula battle royale. Di sana, game akan mengadu 16 tim berisi empat pemain, menantang untuk menjadi orang yang paling lama bertahan hidup. Developer menjanjikan peta pertempuran berskala raksasa, dan Anda dipersilakan memanfaatkan segala jenis perlengkapan serta kendaraan perang yang tersedia. Dengan membagi pemain berdasarkan tim, developer mencoba mengedepankan kekompakan antar pemain.

Dan meneruskan tradisi gameplay Battlefield, seluruh bangunan dapat diluluh-lantakkan. Fitur ini membuat pengalaman bermain selalu terasa berbeda meski dilakukan di peta permainan yang sama. Dan menariknya, Anda tidak hanya bisa menghancurkan. Battlefield V mempersilakan kita membangun beragam pertahanan serta menciptakan rute baru via fitur ‘Fortification’.

Nama Firestorm sendiri sepertinya diambil dari lingkaran api yang mengelilingi arena battle royale – ukurannya akan semakin mengecil seiring berkurangnya pemain. Metode yang sama bisa kita temukan di PUBG dan Fortnite.

Multiplayer akan menjadi hidangan utama di Battlefield V, dan salah satu andalan DICE di sana ialah Grand Operation. Mode ini merupakan ekspansi lebih jauh dari Operation di Battlefield 1, mengadu dua tim dalam konflik berskala besar, di mana hasil dari satu pertempuran akan memengaruhi kondisi pemain di babak selanjutnya.

Sebagai rencana jangka panjang, developer sudah menyiapkan Tides of War, yaitu event in-game berisi sejumlah mode permainan berbeda yang dilangsungkan selama beberapa bulan. Di episode pertamanya, Tides of War akan difokuskan pada momen jatuhnya Eropa. DICE berjanji untuk terus memberikannya konten baru, baik lewat update kecil tiap hari atau upgrade besar seminggu sekali.

Battlefield V akan dirilis pada tanggal 20 November 2018 di Windows, Xbox One dan PlayStation 4. Sebelum game meluncur, sesi open beta akan dibuka buat publik pada tanggal 6 September besok dan berlangsung sampai 11 September.

Via Polygon.

10 Game Paling Menarik di Bulan September 2018

Triwulan keempat ialah salah satu momen terbesar di ranah gaming karena merupakan waktu dirilisnya judul-judul besar punya publisher raksasa. Tapi sebelum saat itu itu tiba, September 2018 juga menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh jutaan gamer. Selama 30 hari ke depan, kita akan kedatangan banyak permainan menarik buat PC, Xbox One, PS4 dan Switch.

Jika tidak ada perubahan jadwal, ada tak kurang dari 20 game akan dilepas di bulan September. Namun di artikel ini, saya mencoba memilih 10 judul yang paling esensial saja, beberapa adalah sekuel, sejumlah port, expansion pack, dan ada pula hasil kolaborasi antara console maker dan salah satu perusahaan hiburan terbesar di dunia. Apa saja? Silakan simak detailnya di bawah:

 

Destiny 2: Forsaken

PS4, Xbox One, PC – 4 September

Lewat expansion pack bertajuk Forsaken, game shooter sci-fi Destiny 2 akan mempersilakan Anda berkunjung ke lokasi baru (Tangled Shore dan Dreaming City), mendapatkan beragam persenjataan kelas Legendary dan perlengkapan Exotic, serta menggunakan tidak kurang dari sembilan kemampuan super anyar.

 

Dragon Quest XI: Echoes of an Elusive Age

PS4, PC – 4 September

Game kesebelas dari seri yang dimulai Square Enix di tahun 1986 ini sebetulnya sudah dirilis di kawasan Jepang pertengahan tahun lalu. Namun baru sekarang ia akan hadir secara global, disiapkan untuk PlayStation 4 dan Windows. Developer juga punya rencana buat merilis versi Switch sebelum 2018 berakhir.

 

Gone Home

Switch – 6 September

Dengan gameplay unik serta penyajian cerita yang tidak biasa, sejumlah media mengklaim bahwa Gone Home ialah bukti bahwa game bisa dikategorikan sebagai karya seni. Memang ada argumen yang menentangnya, tapi pernyataan ini membuktikan keunikan dari Gone Home, dan gamer Switch dapat segera menikmatinya.

 

Marvel’s Spider-Man

PS4 – 7 September

Akan menyajikan jalan cerita baru yang tidak berhubungan dengan komik maupun film, Marvel’s Spider-Man merupakan proyek raksasa yang dikerjakan oleh Marvel Games dan Sony Interactive Entertainment bersama tim Imsoniac Games. Di sana, Anda tak cuma bermain jadi Spider-Man, tapi juga menjalani hidup sebagai Peter Parker.

 

Nintendo Labo Vehicle Kit

Switch – 14 September

Di kit Labo Kit ketiga, Nintendo fokus pada mainan kardus bertema kendaraan. Bundel tersebut mempersilakan Anda menciptakan alat kendali untuk mobil, pesawat terbang dan kapal selam. Buat mengaktifkan mode berbeda, Anda hanya perlu memasukkan ‘kunci’ (berisi Joy-Con) ke slot yang sudah disiapkan.

 

Shadow of the Tomb Raider

PS4, Xbox One, PC – 14 September

Kesuksesan remake dari Tomb Raider serta sekuelnya memotivasi Square Enix dan Eidos Montreal untuk menggarap permainan ketiga di seri ini. Shadow of the Tomb Raider akan membawa Lara Croft ke Amerika Selatan di mana ia harus berhadap lagi dengan organisasi paramiliter Trinity sembari menyelamatkan dunia dari malapetaka.

 

Valkyria Chronicles 4

PS4, Xbox One, Switch, PC – 25 September

Valkyria Chronicles 4 kembali menyuguhkan gameplay strategi seperti tiga permainan terdahulu. Game mengembalikan pemain ke era Valkyria Chronicles pertama, fokus pada konflik Second Europan War, namun menyuguhkan perspektif karakter-karakter baru. Versi global Valkyria Chronicles 4 hadir enam bulan lebih lambat dari edisi Jepangnya.

 

Life is Strange 2: Episode 1

PS4, Xbox One, PC – 27 September

Setelah kisah Max Caulfield dan kemampuannya memundurkan waktu berakhir di Life is Strange pertama, Dontnod memperkenalkan karakter baru dan menyodorkan setting baru pula. Berbeda dari pendahulunya, developer tampaknya lebih bersikap misterius terkait tema permainan dan kekuatan supernatural yang jadi fokusnya.

 

FIFA 19

PS4, Xbox One, Switch, PS3, 360, PC – 28 September

Di permainan ini, EA menerapkan sistem pengendalian baru yang mereka namai Active Touch System. Sistem ini terbagi menjadi beberapa aspek, misalnya penentuan waktu kapan bola ditendang berdasarkan sentuhan tombol serta terbukanya lebih banyak kemungkinan pemain kehilangan bola. Perhatikan info rilis di atas: game ini juga akan dirilis di console last-gen.

 

Dragon Ball FighterZ

Switch – 28 September

Versi Switch dari Dragon Ball FighterZ adalah wujud dari keberhasilan fans membujuk Bandai Namco buat menghadirkan game di console hybrid Nintendo itu. Khusus untuk edisi ini, developer Arc System Works berupaya menyederhanakan sistem pengendalian agar nyaman dinikmati dari Joy-Con.

Peluncuran Battlefield V Diundur Sebulan

Tiga bulan terakhir di tahun 2018 akan menjadi ajang pertarungan para publisher game raksasa dengan judul-judul andalannya. Di periode itu, kita akan kedatangan sekuel permainan action-adventure bertema Wild West buatan Rockstar, Assasin’s Creed baru yang mengangkat latar belakang kebudayaan Yunani Kuno, hingga penerus kisah petualangan Agen 47.

Di rentang waktu tersebut, dua permainan shooter blockbuster juga dijadwalkan untuk hadir. Mereka adalah Call of Duty: Black Ops 4 dan Battlefield V. Rencananya, game FPS Activision akan meluncur di tanggal 12 Oktober, kemudian disusul oleh kreasi Electronic Arts seminggu setelahnya. Namun sepertinya tim di belakang Battlefield V membutuhkan lebih banyak waktu buat memoles game andalan mereka.

Melalui situs EA, DICE mengabarkan keputusannya mengundur peluncuran Battlefield V dari tanggal 19 Oktober ke 20 November. General manager Oskar Gabrielson menjelaskan waktu selama sebulan itu akan mereka gunakan untuk melakukan sejumlah penyesuaian akhir di aspek gameplay utama serta demi memastikan Tides of War betul-betul tersaji secara optimal.

Tides of War merupakan fitur baru di seri Battlefield, menjanjikan ‘sebuah perjalanan panjang berisi narasi-narasi berbeda’, di mana Anda diuguhkan pengalaman serta tema yang bervariasi, dimulai di masa jatuhnya Eropa. Berlangsung selama beberapa bulan, Tides of War akan diisi oleh Grand Operation (berlangsung dua minggu lebih), Special Assignments serta beragam misi baru.

“Kami percaya bahwa kami sedang menggarap permainan Battlefield terbaik,” kata Gabrielson. “Game ini disiapkan agar bisa menyajikan gamer sebuah perjalanan emosional melalui kembalinya mode single-player War Stories, pengalaman multiplayer esensial, mode battle royale, serta layanan terbaru kami, Tides of War. Fitur ini didesain untuk merangkul komunitas Battlefield dalam waktu lama.”

Menariknya, jadwal uji coba open beta sama sekali tidak diubah. Gerbang akan dibuka buat publik pada tanggal 6 September nanti, dan sesi tes bisa diikuti oleh gamer di Window, PlayStation 4 serta Xbox One. Lalu khusus bagi para pelanggan EA Access, Origin Acess, Origin Access Premier, atau mereka yang sudah pre-order, open beta dapat diakses dua hari lebih cepat.

Butuh waktu sedikit lebih lama untuk menyempurnakan game merupakan alasan yang lumrah. Penundaan jauh lebih baik dibandingkan konten yang mengecewakan. Namun saya merasa strategi ini juga diambil EA buat mengurangi kompetisi di hari pelepasan Battlefield V, sehingga ia tak berhadapan langsung dengan Red Dead Redemption 2, Assassin’s Creed Odyssey, Soulcalibur VI dan judul-judul blockbuster lain.

 

Kini Berusia 17 Tahun, Onimusha Warlords Akan Dirilis Kembali di Console Current-Gen

Dalam laporan keuangan yang Capcom publikasikan di bulan Juli kemarin, perusahan game asal Jepang itu mengungkapkan ketertarikan mereka untuk menggarap lebih banyak remake judul-judul permainan klasik setelah melihat respons positif terhadap pengungkapan Resident Evil 2 di E3 2018 dan kesuksesan tak terduga dari Street Fighter 30th Anniversary Collection.

Realisasi terbaru dari arahan tersebut adalah penyingkapan upaya remaster dari Onimusha: Warlords, game pertama di seri action-adventure Onimusha yang melakukan debutnya di PlayStation 2. Mengusung judul serupa, Capcom mempersiapkan game untuk dilepas di PC, Xbox One, PlayStation 4 dan Nintendo Switch. Kabar baiknya lagi, mereka bahkan sudah menentukan tanggal peluncurannya.

Onimusha: Warlords akan kembali membawa Anda ke era Sengoku yang dipadu bersama sejumlah legenda Jepang terkait iblis dan pasukan kegelapan. Bermain sebagai samurai bernama Samanosuke Akechi, tugas Anda adalah menyelamatkan Putri Yuki dari iblis misterius yang menyerbu Kastil Inabayama. Petualangan itu tidak dilakukan oleh Samanosuke sendirian. Di beberapa sesi game, Anda juga akan memandu rekannya, ninja Kaede.

Oni 2

Di remake ini, Capcom meng-upgrade kualitas grafis, baik pada karakter, latar belakang, serta bagian cutscene. Game juga siap mendukung rasio layar lebar. Anda bisa menikmatinya di 18:9 atau mempertahankan tampilan tradisional di 4:3 – dapat diubah-ubah kapan pun Anda menginginkannya. Selanjutnya, developer membubuhkan fitur screen scroll, sehingga memungkinkan layar mengikuti gerakan karakter dan menampilkan area-area yang tadinya tak terlihat dari posisi tertentu.

Oni 4

Onimusha: Warlords versi current-gen juga akan mendukung stik analog sebagai metode mengontrol karakter. Menurut Capcom, analog akan memudahkan pemain dalam mengubah arah serta membuat pengendaliannya lebih intuitif. Developer tahu bahwa game ini kemungkinan tak cuma dinikmati oleh veteran saja. Para pemula yang belum familier dengan Onimusha dipersilakan memilih easy mode – fitur ini tidak ada di versi sebelumnya.

Oni 3

Perlu diketahui bahwa Onimusha: Warlords bukanlah proyek remake besar-besaran seperti Resident Evil 2 atau Final Fantasy VII. Capcom tetap menggunakan versi orisinal sebagai basisnya. Itu berarti sistem pertempurannya sama seperti dulu, begitu pula metode gerakan ala tank-nya. Dan menakar dari  trailer-nya, grafis permainan ini belum bisa dikatakan sekelas dengan game-game blockbuster terbaru.

Onimusha: Warlords rencananya akan dirilis di empat platform pada tanggal 15 Januari 2019 dan merupakan pertama kalinya game tersedia di Windows. Harganya tidak terlalu mahal. Warlords dibanderol di US$ 20, dan pre-order sudah bisa dilakukan sekarang.