Arsitektur RDNA akan Dibawa AMD bersama Samsung untuk Kalahkan Adreno

Pada bulan Juni yang lalu, Samsung menjalin kerja sama dengan AMD untuk menelurkan produk grafis (GPU) yang dapat digunakan pada perangkat mobile. Hal tersebut tentu saja bakal digunakan oleh Samsung untuk memperkuat lini Exynos-nya yang selama ini dipakai pada smartphone dan tablet yang mereka jual. Sasaran mereka, grafis ini bisa digunakan pada tahun 2021 nanti.

mengupas-keunggulan-chipset-qualcomm-snapdragon-636-3

Baru-baru ini, AMD juga meluncurkan kartu grafis baru yang dinamakan Radeon RX 5700. Kartu grafis yang satu ini menggunakan arsitektur yang mereka sebut sebagai RDNA, yang merupakan penerus arsitektur sebelumnya yang disebut GCN. Ternyata, RDNA inilah yang bakal dibawa AMD untuk menjadi arsitektur grafis mobile bersama Samsung.

Dengan RDNA, beban kerja komputasi akan dilakukan dengan 32 thread per setiap inti prosesor. Dengan metode ini, AMD mengklaim bahwa ada keuntungan dengan melakukan distribusi beban kerja secara paralel ke lebih banyak inti prosesor, sehingga meningkatkan kinerja dan efesiensi daya. AMD juga lebih memperhatikan dua hal yang sangat penting pada GPU smartphone, yaitu memori dan konsumsi daya.

Arsitektur RDNA juga memiliki kemampuan machine learning dengan dukungan matematis 64, 32, 16, 8, dan bahkan 4-bit integer secara paralel. RDNA juga dapat melakukan kalkulasi dengan konsumsi daya yang lebih rendah dengan menggunakan FMA (fused multiply-accumulate) yang lebih baik dari GCN. Dengan semua itu, RDNA dapat menangani machine learning dan beban kerja grafis lebih efisien.

Logo AMD Radeon

AMD juga menjanjikan peningkatan kinerja per watt yang lebih baik pada implementasi RDNA selanjutnya. Selain itu, AMD juga menggunakan proses pabrikasi 7 nm+ yang kemungkinan bakal digunakan oleh Samsung pada cip grafis mereka di masa depan.

Pada arsitektur GCN, AMD memiliki karakteristik yang sama dengan kebanyakan GPU lainnya seperti Mali dan Tegra. Inti dari prosesor GPU bisa menyesuaikan clock-nya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan target daya yang ditentukan. Hal ini akan lebih menghemat daya pada saat perangkat sedang idle atau tidak digunakan.

Pada RDNA, hal tersebut lebih ditingkatkan lagi dengan tingkat fleksibilitas yang lebih baik untuk menyesuaikan kinerja dan konsumsi daya pada tiap shader array. Nantinya, Samsung akan dapat melakukan eksperimen dengan menentukan jumlah array dan cache nya sehingga lebih optimal.

Radeon RX5700

Walaupun begitu, hasil dari GPU RDNA masih bakal digodok dua tahun kedepan. Selama dua tahun itulah, AMD juga bisa melakukan penyesuaian lebih baik lagi pada arsitektur RDNA. Intinya adalah AMD bisa membuat GPU dari Samsung nantinya lebih efisien, memiliki beban kerja yang optimal, dan desain inti prosesor yang lebih fleksibel untuk menangani perintah aplikasi yang lebih luas lagi.

Dengan keyakinan itulah, AMD merasa yakin akan mengalahkan GPU buatan perusahaan yang pernah mereka miliki dan dijual ke Qualcomm itu. Adreno sendiri masih menjadi salah satu GPU mobile yang paling kencang hingga saat ini.

Sumber: AndroidAuthority

[Review] Lenovo Ideapad L340 15API: Entry Level Gaming yang Cocok Dipakai Bekerja

Seringkali orang bertanya, seperti apa laptop yang paling baik untuk digunakan sebagai perangkat editing video dan gambar. Tentu saja, laptop gaming akan menjadi pilihan utama. Sayangnya, laptop tersebut memiliki harga yang mahal sehingga tidak semua orang bakal mampu membelinya. Dan sepertinya Lenovo sadar akan hal ini dan meluncurkan laptop baru dengan nama Ideapad L340.

Lenovo L340 at desk

Laptop Lenovo Ideapad L340 sendiri pertama kali saya lihat pada saat acara sneakpeak yang diadakan pada gedung Wisma BNI 46. Saat itu, Lenovo memperkenalkan seri L340 dan C340, yang keduanya memang ditujukan untuk pasar mainstream. Dengan spesifikasi yang cukup tinggi, saya memang menaruh perhatian lebih pada L340 dibandingkan C340.

Ideapad L340 sendiri adalah turunan dari Lenovo Legion yang merupakan lini gaming mereka. Hal ini membuat Lenovo Ideapad L340 menggunakan spesifikasi yang juga mampu digunakan dalam bermain game ringan. Akan tetapi, Lenovo nantinya juga bakal meluncurkan seri L340 yang memang khusus ditujukan untuk para gamer.  Untuk Indonesia, L340 yang satu ini menggunakan prosesor AMD Ryzen 7 3700U yang kencang.

Lenovo L340 15API memiliki spesifikasi sebagai berikut

Prosesor Ryzen 7 2700u
GPU AMD VEGA 10
RAM 16 GB DDR4 2400MHz Single Channel
Storage HDD Toshiba 1 TB
Layar 15,6 inci 1920×1080 TN
OS Windows 10
Bobot 2.2 KG
Dimensi 363 x 254.6 x 22.9 mm
Baterai 3 cell 36 Wh

Satu yang cukup disayangkan pada spesifikasi yang diberikan adalah pemasangan RAM dengan mode single channel. Hal ini tentu saja mengurangi kinerja dari kedua kartu grafis yang ada. Hal tersebut juga mungkin sengaja dilakukan oleh Lenovo mengingat laptop yang satu ini tidak termasuk dalam lini gaming.

Spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z adalah sebagai berikut

Desain

Plasticky… Hal tersebut adalah yang pertama muncul dipikiran saya saat memegang Lenovo Ideapad L340 15API. Desain bagian luar atasnya terkesan minimalis karena tanpa motif dan hanya ada logo Lenovo di bagian pinggirnya. Sayangnya, finishing-nya membuat sidik jari mudah menempel yang membuatnya menjadi cukup kotor.

Lenovo L340 Sisi Kiri

Dengan menggunakan layar berdimensi 15,6 inci, tentu saja layout keyboard dengan desain chiclet ini menjadi penuh. Anda dapat menemukan tombol numerik pada bagian kanannya. Akan tetapi, keyboard-nya tidak memiliki lampu LED penerang sehingga akan menyulitkan Anda saat bekerja dengan lampu yang redup.

Pada bagian tengah dari palm rest tersebut terdapat sebuah touch pad yang digunakan untuk menggantikan mouseTouch pad  ini sendiri juga memiliki beberapa fungsi gesture yang bisa diaplikasikan layaknya menggunakan layar sentuh. Desain dari touch pad ini tidak memiliki garis untuk membedakan antara klik kiri dan klik kanan, sehingga pengguna harus menerka sendiri bagian mana yang tombol mouse kiri dan kanan.

Lenovo L340 Sisi Kanan

Slot ekspansi pada laptop Lenovo Ideapad L340 ada pada sisi sebelah kiri. Paling pojok akan ditemukan port daya, sebuah port RJ45, dua buah port USB 3.1, audio 3.55 mm, dan USB-C. Untuk bagian sebelah kanan ditemukan sebuah DVD Writer dan Kensington Lock.

Kehadiran dari DVD Writer sendiri menurut Lenovo masih sangat dibutuhkan. Saat ditanyakan, ternyata di Indonesia DVD masih lebih populer dibandingkan dengan USB flash disk untuk menyimpan dan mentransfer data. Hal ini masih berlaku untuk daerah-daerah non Jawa.

Pengujian

Dengan menggunakan AMD Ryzen 7 2700U, tentu saja laptop ini tergolong memiliki spesifikasi tinggi. Apalagi dengan VEGA 10 yang merupakan grafis terintegrasi yang paling cepat hingga saat ini. Akan tetapi, hal yang cukup disayangkan adalah penggunaan satu keping RAM yang membuat kinerja menjadi tidak optimal.

Untuk mengetahui seberapa tidak optimalnya kinerja dari Ryzen 7 2700U dengan single channel, Ryzen 5 2500U dan Ryzen 3 2200U dengan dual channel dihadirkan sebagai pembanding. Mari kita lihat kinerja dari keduanya.

Dapat dilihat bahwa dalam beberapa pengujian, Lenovo L340 tertinggal dengan dua perangkat lainnya yang memiliki seting dual channel. Hal ini tentu saja bakal mengganggu kinerja aplikasi yang mirip dengan program sintetis yang diuji. Hal ini termasuk bermain game dan melakukan editing gambar. Akan tetapi untuk software yang membutuhkan kinerja prosesor seperti melakukan encoding video, kinerjanya sangat bisa diandalkan.

Kami pun menguji ketahanan baterai dengan menggunakan sebuah video MP4 dengan resolusi 1080p yang kami putar berulang-ulang. Dan kami mendapatkan daya tahan baterai selama 4 jam 16 menit. Hal ini tentu saja berbeda dengan yang dijanjikan oleh Lenovo yang klaimnya mampu bertahan sampai 8,5 jam.

Verdict

Dalam memilih laptop yang akan dipakai untuk bekerja, tentu saja membutuhkan spesifikasi yang tinggi. Spesifikasi yang tinggi biasanya dimiliki oleh laptop gaming. Oleh karena itu, Lenovo membuat seri L yang diambil dari seri Legion.

Kinerja dari Lenovo Ideapad L340 memang tidak perlu lagi dipertanyakan. Sayangnya, seting single channel cukup membuat kinerja L340 tidak optimal, seperti kebanyakan platform AMD yang ada jika tidak menggunakan dual channel. Anda harus menambahkan sebuah keping DDR4 agar kinerja sebenarnya dapat terlihat.

Lenovo menjual Ideapad L340 dengan harga yang tergolong cukup tinggi, yaitu Rp. 10.699.000. Walaupun begitu, dengan desain yang ada membuat pengguna lebih nyaman saat menggunakannya karena memiliki layar yang lebar, keyboard penuh dan baterai yang cukup lama.

Sparks

  • Daya tahan baterai cukup baik
  • Kinerja tergolong cukup baik
  • Port ekspansi tergolong lengkap
  • Rapid charge yang mengisi baterai lebih cepat
  • Desain keyboard penuh

Slacks

  • RAM masih single channel
  • Harga cukup tinggi
  • Ramah terhadap minyak sidik jari

AMD Resmi Luncurkan Ryzen 3000 dan Radeon RX 5700

Prosesor kencang dari AMD akhirnya mendarat di Indonesia. Hal ini diumumkan dengan mengadakan acara peluncuran yang diadakan pada tanggal 29 Juli 2019 bertempat di Pallas, Fairground SCBD. Selain prosesor, lini kartu grafis baru pun diperkenalkan oleh AMD.

Ryzen Launch

Prosesor yang dimaksud adalah AMD Ryzen seri 3000 yang menggunakan arsitektur Zen 2 dengan proses pabrikasi 7nm. Prosesor ini sendiri memiliki inti hingga 12 core dan 24 thread. Dengan hadirnya Ryzen generasi ketiga ini, AMD mengklaim bahwa mereka mampu menghadirkan komputasi berperforma tinggi untuk para gamer, antusias PC, dan content creator.

AMD juga mengeluarkan APU terbaru mereka yang tergabung dalam seri 3000. Kedua APU itu adalah AMD Ryzen 3 3200G dan Ryzen 5 3400G. Keduanya sudah memiliki grafis terintegrasi dengan VEGA 8 dan VEGA 11.

AMD juga memperbarui jajaran motherboard mereka untuk menjalankan prosesor Ryzen seri 3000 ini dengan chipset seri X570. Motherboard yang menggunakan seri ini juga memakai soket AM4, yang menjadi komitmen AMD untuk terus menggunakannya hingga tahun 2020 mendatang. Pada peluncurannya, empat rekan AMD pun memamerkan produk motherboard mereka seperti ASUS, ASROCK, Gigabyte, dan MSI.

Ryzen 3000 Series

Lini kartu grafis AMD Radeon RX 5700 juga diperkenalkan pada peluncuran kali ini. RX 5700 memiliki basis arsitektur RDNA dengan proses pabrikasi 7 nm. RDNA sendiri mendukung memori GDDR6 dan PCI-e 4.0. AMD sendiri mengklaim bahwa arsitektur barunya ini lebih kencang 1.5x dibandingkan dengan GCN yang digunakan sebelumnya.

Ryzen seri terbaru dengan arsitektur Zen 2 dijual mulai dari harga Rp. 3.199.000 untuk 3600 sampai Rp. 7.999.000 untuk 3900x. Untuk seri Zen+, Ryzen 5 3400G dijual dengan harga Rp. 2.399.000 dan 3200G dijual dengan harga Rp. 1.599.000. Sedangkan untuk kartu grafis Radeon RX 5700XT dijual dengna harga Rp. 6.500.000 dan untuk seri ulang tahun ke 50 dijual dengna harga $449.

Radeon RX5700

APU hanya sampai 3400G?

Dengan munculnya Radeon seri 3000 membuat AMD sepertinya mengambil posisi yang dulu pernah dipegang oleh pesaingnya. AMD sendiri sering dikenal dengan APU-nya, namun kali ini mengedepankan seri 3000 yang sebagian besarnya adalah CPU tanpa grafis terintegrasi. Apa alasan dibalik itu?

Ridwan Fariz selaku AMD Technical Marketing Manager pun menjawab pertanyaan ini. Pada dasarnya, AMD Ryzen 3600 ke atas menggunakan arsitektur Matisse yang dibuat pada proses pabrikasi 7 nm. Sedangkan Ryzen 3400G dan 3200G masih menggunakan Zen+ Picasso.

Perbedaan yang terlihat pada keduanya memang pada Matisse, AMD belum menaruh grafis terintegrasi pada arsitektur Matisse. Hal ini juga berdampak pada pangsa pasar yang dituju di mana 3400G dan 3200G ditujukan untuk mereka yang membutuhkan komputer yang lebih rendah daya namun memiliki grafis yang mumpuni. Sedangkan seri 3600 ke atas lebih ditujukan untuk para power user.

Semoga saja, AMD memiliki rencana untuk membuat arsitektur Zen2  yang memiliki grafis terintegrasi.

 

[Panduan Pemula] Disable ULPS, Obat Booting 20 Menit pada Laptop AMD Dual Graphics

Beberapa tahun yang lalu, kebetulan saya mendapatkan sebuah laptop gaming yang menggunakan platform AMD. Senang? Tentu saja. Hal tersebut menandakan bahwa saya bisa bermain game lagi di rumah. Hal menyenangkan tersebut pun bertahan hingga beberapa bulan.

Tepat satu tahun setelah mendapatkan laptop tersebut, masalah pun muncul. Saat melakukan restart Windows 10 setelah melakukan instalasi driver kartu grafis Radeon, tiba-tiba layar bertahan pada logo sistem operasi tersebut. Indikator booting masih berjalan dengan normal, akan tetapi layar tersebut bertahan hingga 20 menit.

ASUS vivobook pro F570z - Extra

Melakukan browsing pada forum-forum Windows 10 pun juga tidak membuahkan hasil. Beberapa orang menyarankan bahwa fitur FastBoot dimatikan terlebih dahulu. Dan ternyata tidak membuahkan hasil. Windows 10 tetap membutuhkan waktu 20 menit untuk boot.

Kecurigaan pertama saya tujukan ke hard disk yang digunakan. Tentu saja, karena secara logika, kencang atau lambatnya akses data erat hubungannya dengan HDD. Hal yang paling mudah adalah mengganti HDD dengan SSD yang jauh lebih kencang.

Zonk! Ternyata mengganti SSD tidak mengurangi waktu booting windows. Pupus sudah kecurigaan pertama yang saya sangkakan tersebut. Namun, seiring dengan waktu, sebuah kejadian pun membuahkan hasil. Windows 10 yang saya gunakan mengalami BSOD!

Keanehan pun muncul! Setelah BSOD, booting Windows 10 untuk pertama kalinya normal! Lalu setelah melakukan uninstall driver AMD Radeon juga membuahkan hasil yang sama! Berarti permasalahan ada pada penggunaan driver kartu grafis tersebut.

Walaupun begitu, cukup lama waktu yang saya butuhkan untuk mengetahui apa yang terjadi. Sewaktu melakukan browsing di internet, pada salah satu website ada orang yang berkeluh kesah tentang masalah yang sama. Dan ternyata dia menggunakan laptop dengan kombinasi CPU dan GPU yang sama.

Satu hal yang dia coba adalah dengan mematikan fungsi ULPS pada registry. ULPS sendiri merupakan kependekan dari Ultra Low Power State. ULPS merupakan salah satu fasilitas dari AMD untuk mematikan kartu grafis kedua agar tidak menimbulkan panas serta memotong pemakaian listrik. Sayangnya, sampai saat ini masih ada orang yang terkena bug, seperti saya salah satunya.

Fungsi ini seharusnya berguna pada saat pengguna memakai fungsi Crossfire X. Sayangnya, ULPS juga kerap membuat game menjadi crash serta membuat lag pada saat menggunakan komputer. Jadi, kita harus mematikan fungsi ini langsung dari registry. Hal tersebut karena sering kali secara otomatis ULPS akan menyala.

Untuk mematikan fungsi ULPS, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini.

1. Jalankan fungsi Registry Edit Tips ULPS - REGEDIT

2. Setelah jalan, pilih EDIT lalu FIND. Masukkan ENABLEULPS pada kolom pencarian

Tips ULPS - REGEDIT FIND

3. Setelah Anda menemukan EnableULPS, edit angkanya dari 1 menjadi 0. Ingat, hanya edit EnableULPS saja! Jika menemukan value lain dengan nama yang mirip, jangan diubah!

Tips ULPS - REGEDIT EDIT ULPS

4. Setelah selesai melakukan editing, tekan F3 untuk mencari value lain pada registry. Biasanya, Anda akan menemukan beberapa buah. Jika ada yang tidak dapat diedit, cari lagi yang lainnya.

5. Selesai! Lakukan restart pada PC atau laptop Anda.

Jika setelah melakukan restart, laptop Anda melakukan boot lebih cepat, berarti ini memang masalah dari ULPS. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah Anda harus mengulangi langkah di atas saat melakukan update driver kartu grafis AMD.

Selamat mencoba!

Ilustrasi: Pixabay

Asus Percayakan Teknologi AMD Untuk Mempersenjatai 2 Lini Laptop Gaming Barunya

Hanya butuh waktu singkat bagi AMD untuk mengubah citra produk mereka dari yang berkesan ‘boros tenaga’ hingga jadi pendukung perangkat-perangkat berdesain tipis. Saat ini, Anda bisa menemukan prosesor Ryzen dan kartu grafis Radeon di beragam lini laptop dari berbagai vendor, dimanfaatkan oleh tipe-tipe terjangkau hingga varian premium – termasuk notebook khusus gaming.

Saya masih ingat keengganan Asus beberapa tahun silam untuk mencantumkan teknologi AMD di lini Republic of Gamers. Tapi hal itu sudah berubah. Ryzen dan Radeon tak hanya jadi pilihan, namun merupakan bagian esensial di ekosistem ROG. Dan di minggu terakhir bulan Juni ini, perusahaan hardware asal Taiwan itu meluncurkan rentetan produk bersenjata chip Advanced Micro Devices di Indonesia. Dua di antaranya didedikasikan buat gaming.

Asus AMD 15

Perangkat-perangkat gaming portable yang Asus perkenalkan di tanah air meliputi ROG Zephyrus GA502DU dan TUF Gaming FX505. Keduanya ditujukan pada jenis konsumen berbeda: TUF Gaming adalah sepupu ROG yang disiapkan sebagai laptop gaming entry-level. Ia mempersilakan Anda menikmati permainan-permainan populer tanpa menuntut Anda menghabiskan seluruh tabungan di bank. Zephyrus sendiri merupakan notebook gaming berdesain ultra-thin, menawarkan mobilitas maksimal tanpa mengorbankan performa.

 

ROG Zephyrus GA502DU

Produk ini Asus klaim sebagai ‘laptop berprosesor AMD Ryzen mobile generasi kedua seri 3000 paling tipis dan ringan di dunia’. Saya belum bisa memastikan kebenaran klaim ini, tapi seperti anggota keluarga Zephyrus lain, wujud GA502DU tetap mengesankan. Dari nama modelnya, mungkin Anda juga sudah mengetahui bahwa Zephyrus GA502DU mempunyai desain ‘lebih mainstream‘ seperti laptop pada umumnya.

Asus AMD 8

Zephyrus GA502DU menyuguhkan layar 15,6-inci full-HD 120Hz berteknologi AMD Freesync untuk meminimalkan efek tearing dan stuttering. Panel itu dibingkai oleh bezel tipis berketebalan 6,2mm, sehingga laptop 15-inci tersebut dapat disuguhkan di form factor 14-inci. Tak seperti Zephyrus GX, papan ketik dan serta touchpad diposisikan secara ‘normal’, dan semuanya dikemas dalam tubuh setipis 20-sentimeter dengan bobot cuma 2,1kg.

Asus AMD 9

Laptop mempunyai segala kelengkapan standar perangkat gaming, termasuk dukungan fitur anti-ghosting N-Key Rolloever, akses mudah ke software ROG Armoury Crate serta ke teknologi GameFirst V untuk mengustomisasi prioritas bandwidth, hingga sistem audio ‘Smart Amp’ yang dikombinasikan bersama dua speaker di depan buat menghasilkan suara dua kali lebih lantang serta bass 3,5 kali lebih menendang.

Asus AMD 10

Sisi penampilannya cukup rendah hati, dan sedikit berbeda dari laptop ROG lain. Identitas gaming di sana Asus tekankan lewat logo mata ROG dengan LED merah di bagian punggung. Namun uniknya, tak ada sistem RGB di papan ketiknya. Asus cuma memanfaatkan backlight LED berwarna putih. Tentu saja, hal-hal terpenting di laptop ini berada di dalam – bukan hanya di luar.

Untuk menangani berbagai macam game dan aplikasi, Asus mempercayakan duet unik antara prosesor AMD Ryzen 7 3750H dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1660 Ti yang juga diintegrasikan dengan Radeon Vega 10. Komponen-komponen ini turut dibantu oleh kehadiran RAM DDR4 8GB, penyimpanan berbasis SSD NVMe PCe seluas 512GB, baterai yang menjanjikan hingga 8 jam pemakaian, serta sistem pendingin berbasis sepasang kipas 83-bilah berteknologi pintar – mampu men-switch mode dan membersihkan debu secara otomatis.

 

 

TUF Gaming FX505

Di kelas entry-level, Asus tak hanya memasukkan satu, melainkan menyuguhkan lima opsi konfigurasi TUF Gaming FX505. Laptop ini kembali mengusung sertifikasi kelas militer yang dikemas dalam rancangan simpel. Seperti Zephyrus GA502DU, TUF Gaming FX505 lagi-lagi mengandalkan teknologi AMD, dan hal menarik darinya adalah, laptop juga mengadopsi fitur-fitur varian high-end.

Asus AMD 1

Contohnya bisa kita lihat dari bagian luar TUF Gaming FX505. Layar 15,6-inci FHD di sana turut dilengkapi teknologi AMD FreeSync 120Hz dan bingkai NanoEdge berketebalan 6,5mm. Asus tidak lupa mencantumkan sistem pencahayaan LED RGB pada keyboard dan memperkenankan Anda untuk mengustomisasinya. Dan melengkapi sertifikasi STD 810G, bagian papan ketiknya diklaim dapat tetap bekerja normal bahkan setelah ditekan sampai 20 juta kali.

Asus AMD 2

Dalam mengerjakan tugasnya, TUF Gaming FX505 bersandar pada prosesor AMD Ryzen. Asus menyediakan dua pilihan, yakni Ryzen 5 3550H dan Ryzen 7 3750H. Selain itu tersedia pula empat opsi GPU yang bisa Anda gunakan: AMD Radeon RX 560X, Nvidia GeForce GTX 1050, GTX 1650, serta GTX 1660 Ti. Di dalam, Anda juga dapat menemukan RAM DDR4 8GB dan penyimpanan berupa SSD atau HDD. SSD 512GB tersedia di tipe FX505DU, sedangkan model FX505DD, FX505DY dan FX505DT memanfaatkan storage berjenis hard disk 1TB.

Asus AMD 3

Lalu untuk mendinginkan hardware-hardware di dalam, Asus menggunakan solusi Hypercool. Sistem ini terdiri dari dua kipas yang mempunyai fitur anti-dust. Ketika diaktifkan, anti-dust segera membuang debu yang terkumpul di kipas lewat saluran khusus.

 

Harga dan ketersediaan

Asus kabarnya sudah mulai memasarkan ROG Zephyrus GA502DU dan TUF Gaming FX505 di Indonesia. Zephyrus versi AMD Ryzen bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 20,3 juta – sebuah harga yang relatif terjangkau buat produk kelas ROG. Sedangkan lima model TUF Gaming FX505 dijajakan di kisaran belasan juta rupiah. Berikut detailnya:

  • FX505DD: Rp 10,1 juta
  • FX505DY: Rp 11,3 juta
  • FX505DT Ryzen 5: Rp 12,3 juta
  • FX505DT Ryzen 7: Rp 14,3 juta
  • FX505DU: Rp 16,3 juta

Asus AMD 14

[Open Box] AMD Radeon VII: Kartu Grafis Terbaru dari AMD di 2019!

Pertarungan antara AMD dengan para pesaingnya menuntut perusahaan asal Amerika ini untuk mengeluarkan produk terbarunya. Dan baru-baru ini, AMD mengeluarkan sebuah graphics card baru yang diberi nama AMD Radeon VII. Graphics Card terbaru dari AMD ini ternyata sudah muncul pada CES 2019 lalu.

Radeon VII - On PC

Pada tanggal 4 Februari 2019, AMD Indonesia pun mengundang DailySocial untuk menghadiri press briefing dari AMD Radeon VII. Radeon VII nantinya akan diluncurkan secara global pada tanggal 7 Februari 2019. Namun, AMD memberlakukan embargo mengenai kinerjanya pada semua media di seluruh dunia untuk graphics card pertama yang menggunakan proses pabrikasi 7 nm.

Radeon VII - box

Mungkin banyak yang penasaran, seperti apa bentuk dari graphics card AMD Radeon VII. Untungnya, DailySocial memiliki kesempatan untuk melakukan Open Box dari GPU terbaru AMD ini. AMD pun juga mengatakan bahwa setiap media yang diundang pada sesi kali ini akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan review Radeon VII.

Radeon VII - Open Box

Paket kemasan ari Radeon VII yang kami dapatkan merupakan reviewer pack. Pada paket kemasan ini, AMD mendesainnya seperti sebuah kotak kado berukuran besar. Kami pun langsung membuka kemasan tersebut.

Radeon VII - Out from Box

Tidak ada kabel pada kemasan kali ini. Yang langsung terlihat adalah sebuah AMD Radeon VII dan sebuah standee untuk menaruh graphics card tersebut di atasnya. Standee ini pun juga menggunakan baterai (3 x AAA) untuk menyalakan sebuah lampu.

Yang membuat standee ini unik adalah terdapat sebuah replika prosesor grafis dari Radeon VII. Terdapat lima cip pada replika prosesor tersebut, di mana yang tengah merupakan prosesornya, dan empat cip kecil disampingnya kemungkinan besar merupakan memori dari kartu grafis ini.

AMD Radeon VII menggunakan tiga buah kipas yang akan mendinginkan heat sink yang ada didalamnya. Pada bagian depannya, terdapat empat buah konektor di mana satu buah merupakan HDMI dan tiga lainnya dalah Display Port. Untuk pemasok dayanya, kartu grafis ini menggunakan dua buah colokan 8 pin.

Kartu grafis ini bakal diluncurkan pada tanggal 7 Februari 2019 nanti. Informasi mengenai harga dan performa dari kartu grafis ini juga bakal disediakan oleh AMD. Yuk kita tunggu saja kehadiran dari kartu grafis terbaru dari AMD ini.

MSI Ajak Anda Persenjatai PC Dengan Kartu Grafis dan Gaming Gear Mutakhir

Pengunjung Computex 2018 kembali menjadi saksi persaingan panas dua produsen chip ternama. Di hari Selasa, Intel mengungkap prosesor 28-core 8086K yang sanggup berlari di 5GHz; lalu sehari sesudahnya, AMD mengumumkan Threadripper 2, prosesor dengan 32-core dan 64-thread. Namun di segmen grafis, Nvidia malah belum menyingkap GPU ‘Turing’ yang begitu dinanti-nanti.

Sebagai salah satu pemain utama di bidang penyediaan GPU, produk-produk ‘current-gen‘ MSI masih menjadi andalan mereka di Computex Taipei 2018. Di sana, produsen memamerkan GeForce GTX 1080 Ti Gaming X Trio serta deretan GTX 1070 Ti custom yang diungkap perdana di bulan Oktober silam. Kemudian buat memperkuat lineup ‘kubu merah’, MSI menjagokan seri baru berbasis chipset AMD Polaris: Radeon RX Mech.

MSI2 14

 

Kartu grafis

GeForce GTX 1080 Ti Gaming X Trio merupakan kartu grafis Nvidia top-end ciptaan MSI. Kata ‘trio’ merepresentasikan penggunaan desain kipas Tri-Frozr yang sudah disempurnakan serta sistem pencahayaan RGB Mystic Light di tiga zona berbeda. Tri-Frozr memiliki sepasang dua kipas berdiameter 10cm dan sebuah kipas Torx 2.0 9cm buat menghasilkan aliran udara lebih kencang. Produsen juga mengimplementasikan dua SuperPipes 8mm agar proses transfer panas ke bagian sirip berjalan lebih cepat.

MSI2 15

MSI GeForce GTX 1070 Ti Titanium 8G dan GTX 1070 Ti GAMING 8G sendiri dipersenjatai pendingin Twin Frozer VI sehingga core bisa berlari di kecepatan lebih tinggi secara stabil. Tersedia pula GeForce GTX 1070 Ti ‘Duke’ yang dilengkapi tiga fan raksasa, GeForce GTX 1070 Ti Armor 8G dengan warna hitam-putihnya dan sistem pendingin Twin Frozr V, serta GeForce GTX 1070 Ti AERO 8G yang mengandalkan kipas radial.

MSI2 16

MSI2 17

Seri Radeon RX Mech, salah satunya Radeon RX580 MECH 2 8G OC, ialah alternatif jika Anda lebih memfavoritkan chip grafis racikan AMD. Agar tidak kalah saing dari GPU ‘si hijau’, MSI memanfaatkan rancangan PCB custom yang dipadu komponen-komponen Military Class 4 serta teknologi pengendali aliran udara dan pipa thermal SuperSU. Semua ini dikemas dalam desain merah-hitam garang yang turut dihias LED RGB.

MSI2 18

 

Gaming gear

Computex 2018 juga menjadi panggung bagi MSI dalam memperluas pengaruhnya di ranah gaming gear. Di pameran IT tahunan terbesar di Asia itu, produsen memamerkan keyboard Vigor GK80 dan varian tenkeyless-nya, Vigor GK70; headset Immerse GH70 serta GH60 (varian wired); serta mouse Clutch GM70 dan GM60 (merupakan model berkonektivitas kabel).

MSI2 6

MSI2 8

Vigor GK80 dan GK70 mempunyai karakteristik serta fitur hampir serupa. Perbedaan mereka hanya terletak di layout tombol dan pada penerapan LED RGB Mystic Light. Anda ditawarkan opsi switch mekanis Cherry MX Red atau Silver Speed, tubuh berkonstruksi aluminium, kemampuan anti-ghosting N-Key Rollover, empat keycap logam premium serta tambahan 12 keycap karet dengan permukaan anti-slip.

MSI2 9

MSI2 7

Model Vigor GK80 dilengkapi oleh wrist rest berpermukaan karet terpisah. Di bagian bawahnya terdapat celah untuk menempatkan keycap-keycap tambahan sehingga tidak gampang tercecer dan memudahkan kita buat menggantinya.

MSI2 12

MSI2 13

Dan untuk pertama kalinya, MSI memperkenalkan mouse gaming Clutch GM50 di computex 2018. Clutch GM50 mengisi celah antara varian GM40 dengan Clutch GM70/60 yang menjadi model high-end sang produsen. Berbeda dari para pendahulunya yang memanfaatkan rancangan ambidextrous, Clutch GM50 mengusung arahan desain ergonomis, ideal digenggam oleh tangan kanan.

MSI2 10

MSI2 11

Sang produsen hardware gaming Taiwan itu belum mengungkap secara rinci kapabilitasnya, namun saya menerka spesifikasi Clutch GM50 berada di atas GM40. Selain itu, mouse juga telah dihias oleh sistem pencahayaan RGB Mystic Light yang bisa disinkronkan dengan periferal gaming lain; lalu tersambung ke PC melalui kabel braided.

Mayoritas produk yang MSI pamerkan tersebut sudah dipasarkan, kecuali sejumlah perangkat yang melangsungkan debutnya di Computex 2018 seperti Clutch GM50. Biasanya, perilisan resmi produk MSI ditandai dengan dipublikasikannya rilis pers. Tebakan saya, semua komponen dan periferal tersebut akan segera tersedia sebelum tahun 2018 berakhir.

Sony ‘Ketahuan’ Mengutak-Atik Teknologi AMD, Apakah Dalam Rangka Pengembangan PlayStation 5?

Di Corporate Strategy Meeting kemarin, Sony mengabarkan bahwa PlayStation 4 telah memasuki tahap akhir siklus hidupnya. Hal ini memang belum tentu menandai bahwa sang console maker Jepang akan mengumumkan penerusnya dalam waktu dekat, tapi kehadiran console next-gen tidak terelakkan, dan suatu saat nanti kita harus rela berpamitan dengan PS4.

Rumor soal kehadiran PlayStation ‘5’ sudah terdengar cukup lama, bahkan kita sempat mendengar pemakaian CPU Zen 8-core dan GPU berbasis arsitektur Navi. Kali ini, petunjuk lain terkuak oleh Phoronix. Situs ini mendapati seorang programer Sony mengutak-atik teknologi AMD Ryzen dengan mencoba memodifikasi dukungan microarchitecture Zen di compiler stack LLVM – yaitu komponen penting dari tool yang digunakan dalam pengembangan PlayStation 4.

Mengingat bahwa console current-gen Sony itu tidak menggunakan prosesor Ryzen, kemungkinan besar langkah ini merupakan bentuk dari pengembangan sistem PlayStation selanjutnya. Individu yang dimaksud adalah Simon Pilgrim, seorang principal programmer di Sony Computer Entertainment Europe. Dalam beberapa minggu terakhir, ia mengakses github LLVM yang berkaitan dengan arsitektur ‘znver1‘, yakni codename dari prosesor Ryzen generasi pertama.

Informasi di LinkedIn milik Simon Pilgrim menunjukkan bahwa sang programmer ialah orang yang terlibat dalam penggarapan sejumlah hardware PlayStation. Selain itu, berdasarkan bagian credit di permainan Tearaway serta DriveClub, Pilgrim adalah staf Sony Advanced Technology Group.

image (2)

Ayo coba kita satukan pentunjuk-pentunjuk tadi: penyedia platform diketahui mencoba menyempurnakan/memodifikasi bagian penting dari toolchain developer untuk prosesor jenis baru yang tidak digunakan di produk mereka. Hal ini boleh jadi membuktikan bahwa benar Ryzen akan menjadi komponen utama di penerus console PlayStation 4.

Anda mungkin penasaran, mengapa Sony memilih Ryzen generasi pertama jika PlayStation 5 diestimasi meluncur di tahun 2020 atau 2021, ketika generasi keduanya sudah tersedia? Menurut pengamatan Richard Leadbetter dari Digital Foundry, dalam pengembangan console, produsen harus fokus memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia karena ada banyak proses kustomisasi yang perlu dilakukan.

Dan ketika revisi Ryzen tiba (misalnya bersamaan dengan waktu console anyar Sony dilepas), AMD mungkin malah memfokuskan perhatian mereka pada versi desktop dan server, bukan desain terintegrasi yang akhirnya menjadi APU.

Saya tidak bisa menerka strategi Sony terlalu jauh dalam penggarapan PlayStation ‘next‘. Namun peluang untuk menggabungkan CPU Ryzen x86 dengan teknologi grafis Radeon dalam chip tunggal, apalagi dipasok oleh satu perusahaan akan memberikan mereka banyak keuntungan; baik dari aspek ongkos, kemudahan pengambangan, serta dukungan fitur cross-platform.

Atari Akhirnya Umumkan Kapan Console Atari VCS Bisa Dipesan

Eksistensi dari perangkat game baru Atari diungkap dua dekade setelah mereka undur diri dari bisnis hardware lewat pengumuman di E3 2017. Dalam pengembangannya, sang produsen mencoba menggabungkan fungsi komputer personal dengan home console, mempelajari kegagalan Ouya dan Steam Machine, serta membebaskan pengguna menginstal software apapun di sana.

Namun kita tahu, pengembangan perangkat ini sedikit lebih lambat dari agenda Atari. Sesi pre-order yang rencananya dimulai pada bulan Desember 2017 ditunda karena produsen butuh waktu lebih banyak buat mematangkan ekosistem dan platform. Lalu di bulan Maret 2018 kemarin, Atari mengubah nama Ataribox menjadi Atari VCS – kependekan dari Video Computer System, nama yang sempat diusung oleh Atari 2600.

Atari VCS 1

Dan baru di minggu kemarin Atari akhirnya mengumumkan kapan console dapat dipesan. Pre-sale akan dilaksanakan secara eksklusif di situs crowdfunding Indie Gogo, dan bagi yang melakukan pemesanan dalam periode ini, mereka akan mendapatkan edisi kolektor dengan panel depan berbahan kayu. Sebagai alternatif dari Atari VCS Collector’s Edition, Anda juga bisa memilih versi dengan desain yang lebih ‘modern’ bertubuh hitam ramping, Atari VCS Onyx.

Sang produsen kembali mengingatkan bahwa Atari VCS bukanlah sekadar perangkat ‘retro-box‘ biasa. Ia merupakan sistem berkonektivitas modern, mengusung teknologi besutan AMD serta Radeon. Atari VCS sanggup menghidangkan konten beresolusi 4K, mendukung fitur HDR, dan dapat menyuguhkan 60-frame rate per detik. Selain itu, perangkat juga dilengkapi koneksi Wi-Fi dual-band, Bluetooth 5.0, serta port USB 3.0.

Atari VCS 2

Kabarnya, Atari VCS mempersilakan kita mengustomisasi pengalaman pemakaian. Selain menangani game, sistem juga dibekali kemampuan menjalankan konten seperti aplikasi, musik dan video. Dan karena pada dasarnya perangkat ini adalah PC dengan sistem operasi Linux, pengguna juga diperkenankan untuk memperluas kapasitas penyimpanannya.

Bahkan jika Anda belum mengisi Atari VCS dengan game dan video, perangkat telah siap digunakan untuk bernostalgia. Atari sudah membundelnya bersama tidak kurang dari 100 permainan, meliputi judul-judul legendaris semisal Asteroids, Centipede, Breakout, Missile Command, Gravitar hingga Yars’ Revenge.

Gerbang pemesanan Atari VCS akan dibuka pada tanggal 30 Mei 2018 di Indie Gogo. Dan selama fase crowdfunding-nya berlangsung (dan selama persediaan masih ada), PC rasa console retro itu dapat Anda miliki cukup dengan mengeluarkan modal US$ 200. Berdasarkan pemberitahuan Atari sebelumnya, produk kemungkinan akan dijual di harga retail antara US$ 250 sampai 300.

Atari memang belum menjelaskan secara detail kemampuan device ini, tapi kabarnya, ia lebih dari sanggup buat menjalankan game-game indie populer seperti Minecraft dan Terraria.

Sumber: GlobeNewsWire.

Acer Perkenalkan Laptop Nitro 5 Bersenjata Chip AMD Untuk ‘Gamer Casual’ di CES 2018

Bentuk dari pemahaman produsen terhadap kebutuhan konsumen yang bervariasi ialah adalah dengan menyediakan lebih banyak pilihan. Perangkat gaming contohnya. Segmen ini terbagi dalam beberapa kategori: DIY, PC built-up upgradeable, mini PC, hingga laptop buat gamer nomaden. Nitro sendiri Acer fokuskan pada kombinasi aspek mobilitas, performa dan harga terjangkau.

Acer memperkenalkan Nitro 5 di pertengahan tahun lalu, sebelum ajang Computex 2017 digelar. Produk ini merupakan laptop gaming entry-level, sepupu kecil dari kelas Predator. Dan untuk memastikannya menjangkau lebih banyak konsumen, sang produsen hardware asal Taiwan itu mengumumkan varian dengan prosesor AMD Ryzen dan kartu grafis Radeon di CES 2018

Acer Nitro 5 AMD 4

Nitro 5 AMD mempunyai penampilan yang identik dengan varian sebelumnya. Berbeda dari Predator yang betul-betul menonjolkan desain khas gaming, Nitro 5 terlihat lebih rendah hati. Tentu saja tubuhnya masih didominasi hitam dan diberi bumbu warna merah pada bagian engsel serta keyboard backlight-nya. Namun Nitro 5 tetap tidak terlihat terlalu mencolok saat Anda menggunakannya di kantor ataupun tempat umum.

Acer Nitro 5 AMD 3

Di rilis pers, general manager divisi Consumers Notebooks Acer Jerry Hou menjelaskan bahwa Nitro 5 AMD ini tak akan kesulitan dalam menjalankan judul-judul permainan mainstream. Produk ini didesain khusus buat para gamer casual yang mencari perangkat bertenaga dengan desain atraktif, memungkinkan penggunanya menikmati game secara memuaskan di tengah perjalanan.

Acer Nitro 5 AMD 2

Acer Niro 5 menyuguhkan layar IPS seluas 15,6-inci beresolusi 1920x1080p. Panel ini dijanjikan mampu menghasilkan gambar yang tajam, sehingga pengguna bisa mudah melacak lawan secara presisi. Untuk menyempurnakan pengalaman bermain, khususnya saat online, Nitro 5 juga dibekali webcam HD, sehingga Anda dapat ‘menyusun strategi dengan kawan-kawan satu tim secara langsung dan merayakan kemenangan bersama-sama’.

Acer Nitro 5 AMD 1

Laptop gaming ini diotaki oleh prosesor mobile Ryzen terbaru, kemudian Acer memasangkannya dengan kartu grafis Radeon RX560, RAM DDR4 sampai 32GB, dan tak lupa menyediakan penyimpan berbasis solid-state drive seluas 512GB. Nitro 5 turut dibekali speaker Dolby Audio Premium serta teknologi suara TrueHarmony, Wi-Fi 802.11ac, serta beragam konektivitas fisik penting. Selanjutnya, ada fitur NitroSense untuk memonitor keadaan GPU/CPU dan CoolBoost buat mengatur kecepatan kipas pendingin.

Acer berencana untuk memasarkan Nitro 5 dengan chip AMD ini di kawasan Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah dan Afrika pada bulan April 2018 besok, dijajakan seharga mulai dari US$ 800.

Sumber: Acer.