Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat

Istilah emiten mungkin sudah sangat sering ditemui oleh investor, baik itu investor saham, obligasi, reksa dana, dan lain sebagainya. Walaupun begitu, kata emiten ini mungkin belum cukup dikenal bagi seseorang yang kurang familier dengan kegiatan investasi. Emiten merupakan salah satu istilah yang sangat penting dalam dunia investasi.

Hal ini terjadi karena jika tidak ada emiten, maka kegiatan investasi tidak akan berjalan. Untuk itu, bagi kamu yang ingin belajar lebih dalam mengenai dunia investasi, wajib banget nih untuk tahu apa itu emiten! Berikut ini adalah pembahasan mengenai apa itu emiten, peranan atau fungsi emiten, tujuan perusahaan menjadi emiten, produk, serta syarat-syarat menjadi emiten.

Apa Itu Emiten?

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi bangunan dari emiten | Pexels

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emiten adalah suatu badan usaha yang mengeluarkan kertas berharga untuk kemudian diperjualbelikan. Jika melihat pada laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), emiten adalah pihak yang melakukan penawaran efek yang kemudian akan dijual kepada masyarakat berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari kedua definisi ini, emiten dapat diartikan sebagai pihak (baik itu perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi maupun kelompok) yang menawarkan efek (surat berharga) untuk diperjualbelikan pada masyarakat.

Emiten dapat menawarkan efek berupa saham, obligasi, sukuk, aset derivatif, dan lain sebagainya. Suatu emiten pun dapat menerbitkan aset syariah seperti obligasi syariah atau sukuk. Pada umumnya, emiten akan melakukan penawaran efek melalui pasar modal. Emiten seringkali disamakan artinya dengan perusahaan publik. Padahal, baik emiten maupun perusahaan publik memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, perusahaan publik diartikan sebagai perusahaan dengan saham sekurang-kurangnya telah dimiliki oleh 300 pemegang saham serta memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000 (tiga miliar rupiah).

Perbedaan utama dari emiten dan perusahaan publik adalah emiten merupakan pihak yang melakukan penawaran umum (penerbitan efek) baik itu berupa saham, obligasi, reksa dana, dan aset lainnya. Suatu emiten dapat hanya menjual saham saja ada juga yang hanya menjual obligasi saja, semua pihak yang melakukan penawaran umum surat berharga termasuk sebagai emiten. Sementara itu, perusahaan publik haruslah merupakan perusahaan terbuka yang sahamnya diperjualbelikan kepada masyarakat umum. Emiten pun memiliki kewajiban untuk menyampaikan pendaftaran untuk melakukan penawaran umum. Sedangkan, perusahaan publik wajib menyampaikan pernyataan pendaftaran sebagai perusahaan publik.

Peran dan Fungsi Emiten 

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi pengertian, fungsi, tujuan, dan syarat emiten | Unsplash

Emiten sebagai penerbit efek memiliki peran penting dalam pasar modal serta dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini adalah peran emiten dalam pasar modal dan bagi kehidupan masyarakat.

Bagi Emiten atau Perusahaan Sendiri

Fungsi kegiatan emisi atau proses penerbitan efek bagi emiten adalah perusahaan dapat memiliki kesempatan untuk menambah modal terlebih dari segi pendanaan eksternal. Dana eksternal yang perusahaan dapatkan bisa berasal dari penawaran saham, obligasi, dan instrumen efek lain kepada publik.

Bagi Masyarakat

Peran emiten yang paling terlihat bagi masyarakat adalah emiten dapat menyelenggarakan dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan aspek finansialnya melalui investasi. 

Bagi Pasar Modal

Dalam pasar modal, emiten memiliki peranan penting sebagai pihak yang menerbitkan efek. Walaupun biasanya transaksi jual beli surat berharga difasilitasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), bukan berarti emiten hanya akan berpangku tangan mengawasi jalan trading. Emiten perlu untuk mengelola dana dari publik sebaik mungkin. Selain itu, emiten memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada investor dan publik melalui laporan keuangan yang dirilis setiap kuartal.

Tujuan Perusahaan menjadi Emiten

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi pengertian, fungsi, tujuan, dan syarat emiten | Pexels

Emiten –perusahaan penerbit efek– pasti memiliki tujuan tertentu mengapa mereka memutuskan untuk melakukan kegiatan emisi (penawaran efek), biasanya perusahaan akan menyatakan tujuannya untuk melakukan pendanaan eksternal pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berikut ini adalah beberapa tujuan perusahaan menjadi suatu emiten.

Meningkatkan Nilai dan Citra Perusahaan

Perusahaan yang menjadi emiten dan menawarkan surat berharga ke publik biasanya memiliki citra yang baik. Hal ini terjadi karena syarat untuk menjadi suatu emiten tidaklah mudah. Perusahaan harus melaporkan kegiatan dan keadaan keuangannya secara lengkap dengan audit oleh akuntan publik yang tidak dapat dianggap sepele. 

Memperluas Usaha

Modal yang didapatkan oleh emiten melalui kegiatan penawaran saham, obligasi, dan surat berharga lainnya dapat perusahaan gunakan untuk melakukan ekspansi yang lebih besar terhadap bisnisnya. Dana publik tersebut dapat digunakan untuk memperluas bidang usaha, memperluas target pasar, meningkatkan kapasitas produksi, dan lain sebagainya.

Memperbaiki Struktur Modal

Untuk melakukan ekspansi bisnis, pendanaan internal saja rasanya tidak akan cukup untuk membiayai semua kebutuhan perusahaan. Untuk itu, perusahaan memutuskan untuk melakukan pendanaan eksternal salah satunya dengan melakukan penerbitan efek atau dengan menjadi emiten. Perusahaan pun dapat melakukan perbaikan atas struktur modal sehingga perusahaan memperoleh biaya modal rata-rata tertembang yang minimal dan profitabilitas yang optimal.

Lebih Menjamin Keberlangsungan Usaha Perusahaan

Tujuan perusahaan menjadi emiten selanjutnya adalah untuk lebih menjamin keberlangsungan usaha perusahaan. Modal dan dana yang diperoleh perusahaan dapat digunakan untuk membiayai segala kebutuhan yang diperlukan perusahaan, sehingga nantinya perusahaan akan dapat memperoleh penghasilan dan mampu memberikan imbal hasil kepada investor.

Mendapatkan Insentif Pajak

Keuntungan perusahaan dengan menjadi emiten salah satunya adalah perusahaan dapat memperoleh potongan tarif pajak atau yang dapat disebut dengan insentif pajak. Insentif pajak tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2020 tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka.

Melakukan pengalihan pemegang saham

Tujuan dari perusahaan menjadi suatu emiten lainnya adalah perusahaan dapat melakukan pengalihan pemegang saham dari yang lama ke pemegang saham baru.

Produk yang Diterbitkan oleh Emiten

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi pengertian, peranan, tujuan, dan syarat emiten | Unsplash

Emiten dapat melakukan emisi atau penerbitan efek dengan jenis produk yang bermacam-macam. Jenis produk yang emiten tawarkan kepada masyarakat dapat berupa saham, obligasi, reksa dana, dan instrumen investasi lainnya. Berikut ini adalah jenis produk investasi yang dapat diperjualbelikan oleh emiten.

Saham

Salah satu produk Saham merupakan suatu produk investasi yang merupakan bukti kepemilikan investor terhadap suatu perusahaan. Penghasilan yang diperoleh investor melalui investasi ini adalah berupa dividen dan capital gain. Dividen adalah sebagian keuntungan dari perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Sementara itu, capital gain adalah penghasilan yang dapat diperoleh oleh investor saham melalui selisih harga jual dan beli dari saham yang dibeli investor.

Obligasi

Obligasi merupakan suatu bentuk instrumen investasi berbentuk surat utang. Masyarakat yang berinvestasi dalam aset ini akan memperoleh penghasilan yakni bunga yang dibagikan secara rutin. Nilai pokok utang dari obligasi akan dibayarkan ketika obligasi jatuh tempo. Obligasi memiliki banyak jenis, salah satunya terdapat obligasi syariah atau yang sering disebut sebagai sukuk.

Reksa Dana

Reksa dana adalah merupakan suatu wadah investasi yang diorganisasikan oleh manajer investasi di mana investasi dilakukan dengan menyetorkan dana kepada berbagai macam efek pada misalnya saham, obligasi, dan instrumen efek lain. Instrumen efek ini seringkali menjadi pilihan investasi bagi investor, terlebih bagi investor yang memiliki dana kecil serta tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko investasi. 

Aset Derivatif

Selain produk investasi yang telah disebutkan tadi. Emiten juga dapat menawarkan berbagai macam aset derivatif seperti opsi, kontrak berjangka, dan aset lainnya. Instrumen derivatif diartikan sebagai suatu aset surat berharga yang berisi perjanjian jual/beli komoditas atau aset dengan harga, jumlah, dan tanggal yang telah ditentukan tergantung jenis aset derivatif.

Exchange Traded Fund (ETF)

ETF merupakan mutual funds dengan bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang mana ia diperjualbelikan di bursa efek. ETF ini memiliki bentuk produk yang mirip dengan reksa dana akan tetapi pengelolaan dan mekanisme jual-beli produk ini mirip dengan trading saham. 

Syarat Perusahaan dapat Menjadi Emiten

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi bangunan emiten | Pexels

Untuk dapat melakukan penerbitan aset surat berharga, ternyata perusahaan perlu untuk memenuhi syarat tertentu. Berikut ini adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan agar perusahaan dapat menjadi emiten.

  • Telah memperhitungkan dan menyiapkan efek apa yang ingin ditawarkan kepada investor
  • Sudah memastikan bahwa efek yang ingin diterbitkan telah sesuai dan sah secara hukum
  • Perusahaan bersedia untuk memberikan informasi dengan lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan

Selain syarat berupa kesiapan perusahaan dalam melakukan penerbitan efek, perusahaan juga perlu menyiapkan dokumen-dokumen penting untuk dapat menjadi emiten. Berikut ini syarat dokumen yang harus disiapkan oleh emiten.

  • Catatan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh akuntan publik
  • Catatan terkait dengan riwayat hidup dari dewan komisaris, direksi, serta posisi manajemen lain yang setara
  • Perjanjian dengan Penjamin Emisi Efek
  • Surat pernyataan berisi komitmen dari emiten
  • Pernyataan dari profesi penunjang pasar modal
  • Pendapat dari segi hukum yang sedang berlaku
  • Dokumen dengan informasi lain yang diminta oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Emiten merupakan perusahaan yang melaksanakan kegiatan emisi di mana perusahaan menerbitkan efek atau surat berharga kepada masyarakat sesuai ketentuan perundangan-undangan yang berlaku. Perusahaan emiten ini sangat penting kehadirannya dalam masyarakat terlebih untuk memacu semangat investasi publik. Itu tadi adalah pembahasan seputar emiten. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam mempelajari topik seputar emiten ya!

Sumber gambar header: Pexels

Perbedaan Saham dan Obligasi, Mana yang Paling Aman?

Investasi saham mungkin sudah menjadi investasi yang cukup populer saat ini. Sedangkan, investasi obligasi dipilih karena menjadi investasi yang paling aman. Namun, apakah kamu tahu perbedaan saham dan obligasi, selain konsep investasinya?

Kira-kira investasi mana yang paling untung, saham atau obligasi? Daripada bingung, yuk, cari tahu perbedaan saham dan obligasi serta keuntungan dari kedua investasi berikut!

Definisi Investasi Saham dan Obligasi

Investasi saham adalah instrumen pasar keuangan yang berupa tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Tujuan dari investasi saham adalah untuk mencari keuntungan atau investasi jangka panjang. Umumnya investasi saham akan dikelola oleh perusahaan yaitu mengelola aset atau modal yang akan kamu setorkan dan biasanya investasi saham juga memiliki tujuan untuk di masa yang akan datang.

Jika kamu melakukan investasi saham, maka kamu memiliki hak untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sementara, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan baik pemerintah dan perusahaan sejenis  kepada pemegang saham. Umumnya obligasi juga disebut sebagai Surat Berharga (SBN).

Definisi obligasi juga tertuang dalam Undang-Undang No.24 tahun 2022, obligasi atau surat utang negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan masa berlakunya.

Perbedaan Saham dan Obligasi

Secara umum, investasi saham dan obligasi memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai bentuk investasi untuk mendapatkan modal atau keuntungan. Perbedaan saham dan obligasi terletak dalam kepemilikannya, biasanya saham dimiliki oleh perusahaan dan pemegang saham akan mendapatkan keuntungan perusahaan atau sering disebut sebagai dividen.

Sementara obligasi adalah surat berharga berupa surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan pemerintah dengan konsep sebagai bentuk peminjaman uang yang nantinya akan dibayarkan kembali sebagai harga pokok utang dengan bunga yang biasanya disebut kupon.

Pemilik obligasi juga hanya memiliki status sebagai pemberi hutang. Sedangkan, pemegang saham akan memiliki hak atas keuntungan perusahaan dan juga hak suara.

Yang terakhir adalah perusahaan penerbit saham hanya menerbitkan surat utang yang bisa dibeli, sedangkan perusahaan yang menerbitkan saham bisa menjual sebagian kepemilikannya kepada pihak lainnya. 

Keuntungan Investasi Saham

Setelah mengetahui perbedaan saham dan obligasi, berikut keuntungan saham yang perlu kamu ketahui.

1. Capital Gain

Kelebihan investasi saham yang pertama adalah capital gain yaitu selisih antara harga jual dan harga beli. Capital gain juga biasanya berasal dari aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

2. Dividen

Investasi saham juga memiliki kelebihan dalam berupa dividen, yaitu pembagian keuntungan oleh perusahaan yang tentunya juga dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri. Pemberian dividen ini harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

Dividen yang diberikan oleh perusahaan biasanya diberikan dalam bentuk tunai atau juga dividen saham. Tentunya jika dalam bentuk tunai maka berbentuk jumlah rupiah. Sedangkan, dividen saham akan berbentuk saham yang nantinya akan ditambahkan ke saham yang dimiliki oleh pemodal.

3. Fleksibel

Melakukan investasi saham bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Pembelian saham juga lebih banyak dilakukan secara online dimulai dari penjualan hingga pembeliannya. Sehingga tidak akan mengganggu aktivitas kamu.

Keuntungan Investasi Obligasi

Agar semakin yakin untuk memilih investasi saham atau obligasi, berikut keuntungan atau dari investasi obligasi yang bisa menjadi pertimbangan.

1. Memperoleh Bunga (Kupon) Secara Berkala

Pemilik obligasi akan mendapatkan kupon secara berkala sesuai dengan kurun waktu yang telah disepakati. Nilai kupon atau bunga yang diterima pemilik obligasi atau investasi juga akan berbeda-beda, tergantung dengan kesepakatannya.

2. Memiliki Keuntungan Lebih Tinggi Dibanding Bunga Deposito

Nilai kupon atau bunga yang didapatkan dari obligasi biasanya akan lebih tinggi dari rata-rata bunga hasil deposito. Sehingga, keuntungan didapatkan juga akan semakin maksimal.

3. Bisa Dijadikan Jaminan

Obligasi bisa dijadikan jaminan atau agunan untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Tidak hanya itu, surat utang ini juga bisa dijadikan jaminan apabila kamu ingin membeli saham ke bursa efek.

Nah, itulah perbedaan saham dan obligasi dari definisi, kepemilikan, hingga keuntungan atau manfaat yang akan kamu peroleh. Kamu bisa memilih jenis investasi yang sesuai dengan keuangan atau tujuan investasi kamu. Pilihlah jenis investasi yang aman dan paling bisa kamu coba.

Apa itu Saham ARA dan ARB? Investor Wajib Tahu Ini

Ketika mencari tahu mengenai saham Auto Reject Atas (ARA), kurang komplet rasanya jika tidak dibarengi dengan melirik pada konsep saham Auto Reject Bawah (ARB). Begitu pun sebaliknya. Kamu mungkin sering melihat atau membaca berita bahwa ARB atau ARA sangat berkaitan dengan harga saham perusahaan. Pada misalnya, “Habis Kena ARB Puluhan Jilid, Saham Perusahaan X Anjlok di Pasar.”

Sangat penting bagi investor untuk mengetahui apa itu sebenarnya saham ARA dan ARB. Dengan mengetahui topik ini, investor dapat dengan lebih mudah memberikan analisisnya terhadap saham. Investor pun akhirnya mampu mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih optimum. Apa sebenarnya ARA dan ARB ini? Bagaimana kedua hal ini mampu berpengaruh terhadap harga saham perusahaan? Simak pembahasan seputar pengertian dan manfaat dari saham ARA dan ARB serta tips bertransaksi saham ARA dan ARB ini ya!

Apa itu Saham ARA dan ARB?

Ilustrasi Pengertian Saham ARA dan ARB | Pexels

Saham merupakan aset investasi yang memiliki harga cenderung fluktuatif. Pergerakan harga saham dapat meningkat naik, bergerak turun, ataupun tidak bergerak dari harga awal. Karena karakteristik harga saham yang fluktuatif ini, mekanisme auto reject atau auto rejection hadir sehingga harga saham tetap dapat terkendali (tidak berfluktuasi sangat tinggi).

Pengertian mekanisme auto reject saham adalah batas minimum maupun maksimum dari kenaikan dan penurunan harga saham dalam satu hari transaksi perdagangan di bursa saham. Tujuan utama dari sistem ini adalah agar investor tetap terlindungi dari naik turun harga saham yang terlalu besar. Cara kerja dari saham ARA dan ARB adalah ketika harga saham menembus batas baik itu atas maupun bawah yang telah ditetapkan, maka sistem akan otomatis menolak transaksi jual maupun beli yang masuk.

Penetapan batas atas dan batas bawah dari harga saham ini ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara transaksi jual beli efek di Indonesia. Ketentuan persentase batasan saham ARA dan ARB menurut Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00023/BEI/03-2020 adalah sebagai berikut

Batas Aturan ARA ARB | Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00023/BEI/03-2020 Tabel oleh DailySocial.id

Berikut ini adalah penjelasan disertai contoh mengenai pengertian saham ARA dan ARB. 

Apa itu Saham ARA?

ARA adalah singkatan dari Auto Rejection Atas, di mana ia merupakan batasan maksimum kenaikan harga dari suatu saham dalam satu hari perdagangan saham di bursa. Saham yang mengalami ARA memiliki karakteristik kenaikan harga yang menembus batas yang ditetapkan oleH BEI. Ketika saham terkena ARA, maka tidak akan ada lagi order di antre jual untuk saham tersebut dalam satu hari perdagangan bursa. 

Contoh dari kasus saham ARA adalah saham perusahaan X memiliki harga penutupan saham per lembar Rp2.500 di hari Selasa. Persentase ARA untuk saham dengan harga Rp2.500 adalah 25%. Oleh karena itu, harga saham maksimal di hari berikutnya yakni hari Rabu adalah Rp2.500 + (Rp2.500 x 25%) yang mana adalah sebesar Rp3.125. Ketika saham perusahaan X menembus batas harga Rp3.125 pada hari Rabu, maka saham perusahaan X terkena ARA.

Apa itu ARB?

Ilustrasi Pengertian Saham ARB | Pexels

ARB merupakan singkatan dari Auto Reject Bawah, yang mana ia adalah batas maksimal dari turunnya harga saham dalam suatu hari perdagangan bursa saham. Ketika saham terkena ARB, maka maka tidak ada lagi antrean order beli atas saham tersebut dalam satu hari transaksi perdagangan bursa.

Contoh dari kasus saham ARB adalah saham perusahaan Y memiliki harga penutupan saham per lembar Rp3000 di hari Selasa. Persentase ARB untuk saham dengan harga Rp2.500 adalah 7%. Dengan begitu, harga saham maksimal di hari berikutnya yakni hari Rabu adalah Rp3000 – (Rp3000 x 7%) yang mana adalah sebesar Rp2.790. Ketika saham perusahaan Y menembus batas harga Rp2.790 pada hari Rabu, maka saham perusahaan X terkena ARB dan dengan begitu tidak akan ada lagi antrean order beli di hari Rabu.

Faktor Penentu Batas Saham ARA dan ARB

Penentuan ARA dan ARB sebenarnya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yaitu sebagai berikut.

  • Harga penutupan saham perusahaan di hari sebelumnya (untuk saham yang sudah diperjualbelikan di BEI)
  • Faktor kedua adalah harga dari tindakan korporasi (pada misalnya ada perusahaan yang melakukan stock split)
  • Hari pertama atau perdana saham (saham yang pertama kali dibuka di bursa saham)
  • Harga berdasarkan nilai market dari saham yang ditetapkan oleh penilai usaha, hal ini diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2020 tentang Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal.

Manfaat Saham ARA dan ARB

Ilustrasi Manfaat saham ARA dan ARB | Pexels

Mekanisme auto reject pada transaksi pembelian saham sebenarnya memiliki tujuan utama yaitu untuk melindungi baik investor maupun emiten –perusahaan yang mengeluarkan efek– dari fluktuasi harga yang yang ekstrem. Berikut ini adalah beberapa penjelasan dari manfaat yang dapat diberikan oleh mekanisme saham ARA dan ARB

Manfaat Saham ARA dan ARB bagi Investor

Berikut adalah manfaat mekanisme ARA dan ARB pada investor.

Menambah Pertimbangan Masyarakat yang ingin Membeli Saham

Ketika melihat informasi mengenai saham mana saja yang sedang terkena ARA dan ARB, investor dapat melihat saham mana saja yang saat ini harganya naik maupun turun. Investor biasanya akan membeli saham ketika harga saham itu turun. Sedangkan, ketika harga saham naik, investor akan menjual saham. Walaupun begitu, investor juga dapat melakukan analisis yang lebih lagi terhadap saham perusahaan.

Terlebih lagi, ketika suatu saham telah terkena ARB dan ARA berhari-hari. Ketika suatu saham terkena ARA selama beberapa hari, kemungkinan saham tersebut sedang mengalami tren harga pasar yang meningkat dan itu merupakan pertanda yang bagus dalam investasi saham perusahaan. Ketika suatu saham mengalami ARB hingga berhari-hari bahkan hingga dalam jangka lama mungkin itu menjadi pertanda kurang baik bagi saham perusahaan, karena harga saham yang terus menerus turun.

Melindungi Investor dalam Membeli Saham

Mekanisme ARA dan ARB sebenarnya memiliki tujuan untuk melindungi investor dari naik dan turunnya harga saham yang ekstrem. Dalam kehidupan nyata, ada banyak jenis investor. Ada dari mereka yang hampir setiap waktu dapat melakukan pengecekan terhadap bursa trading.

Ada pun investor yang kurang memiliki waktu untuk mengecek saham investasinya. Investor yang tidak memiliki waktu untuk mengamati transaksi trading biasanya akan membeli saham perusahaan kemudian mendiamkan saham tersebut selama beberapa saat di rekeningnya. Mekanisme ARA dan ARB ini dapat melindungi investor yang telah membeli saham sehingga investasi mereka tidak akan anjlok dengan masif. Akan sangat sedih bukan apabila investor yang seringkali tidak membuka rekening akun sahamnya kemudian melihat angka anjlok drastis. Mekanisme auto reject akan melindungi kasus seperti itu. 

Manfaat Saham ARA dan ARB Bagi Perusahaan

Berikut adalah manfaat mekanisme ARA dan ARB pada investor.

Menjaga agar Harga Saham Perusahaan Cenderung Stabil

Sistem ARA dan ARB akan dapat membantu melindungi perusahaan agar harga saham perusahaan tetap stabil fluktuasinya. Menurut Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2021), tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Hal tersebut terjadi karena pemegang saham merupakan pihak yang pemenuhan return-nya (dividen) yang paling akhir (keuntungan bagi investor obligasi dan aset lain biasanya didahulukan).

Dengan begitu, ketika pemegang saham perusahaan itu makmur maka sudah pasti perusahaan itu dalam keadaan finansial yang baik. Mekanisme ARA dan ARB akan membantu kestabilan harga saham sehingga mekanisme ini membantu perusahaan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.

Meminimalkan Kerugian Perusahaan yang Harga Sahamnya Turun

Ketika perusahaan harga sahamnya turun banyak investor yang mungkin akan ragu dengan bagaimana kinerja masyarakat. Terlebih apabila investor telah memberikan dana yang banyak untuk membeli saham, akan tetapi harganya jadi turun dan ia mengalami kerugian. Hal yang lebih berbahaya lagi adalah investor jadi tidak ingin melakukan investasi lagi terhadap perusahaan. Nah, mekanisme saham ARA dan ARB dapat melindungi perusahaan dari kemungkinan kerugian tersebut. 

Tips Transaksi Saham ARA dan ARB

Ilustrasi Tips Transaksi saham ARA dan ARB | Pexels

Investor sejatinya adalah seseorang yang risk averse, investor akan enggan dengan adanya risiko. Ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk menghindari risiko kerugian dalam transaksi saham yang terkena AB maupun ARA. Simak tips investasi saham ARA dan ARB berikut ini ya!

Amati harga saham ARA dan ARB

Dalam bertransaksi pada saham yang terkena ARA dan ARB, investor disarankan untuk terus mengecek fluktuasi harga saham perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko yang lebih tinggi di kemudian hari. Saham ARB mungkin akan tampak menjanjikan karena harganya yang murah.

Akan tetapi, ketika saham terkena ARB hampir setiap hari rasanya investor perlu berhati-hati dengan kemungkinan terjadinya penurunan harga lagi di kemudian hari. Walaupun begitu, masih ada faktor lain yang dapat digunakan investor dalam melakukan analisis nilai saham. Jadi, investor dapat melakukan pengecekan harga pasar sembari mengecek indikator lain untuk mengetahui seberapa menguntungkan investasi pada saham yang terkena ARA dan ARB.

Kenali Harga Wajar Saham

Untuk mengetahui seberapa menguntungkannya suatu saham, investor dapat melakukan perbandingan harga pasar dari perusahaan saat ini dengan harga wajar saham atau harga awal perusahaan melakukan IPO (Initial Public Offering). Jika harga pasar saham saat ini turun jauh dari harga awal saham, investor perlu untuk berhati-hati dalam mengucurkan dananya pada perusahaan.

Lihat Prospek Saham ke Depannya

Kamu mungkin terkadang tertarik untuk berinvestasi pada suatu saham karena melihat pada industri suatu perusahaan. Kamu tertarik untuk berinvestasi pada saham perusahaan di bidang teknologi karena melihat prospek industri teknologi saat ini sedang semakin maju. Hal tersebut wajar untuk dilakukan. Prospek saham merupakan salah satu yang patut kamu pertimbangkan juga dalam berinvestasi pada saham yang terkena ARA dan ARB.

Amati Market Cap Perusahaan

Market cap atau kapitalisasi pasar perusahaan merupakan salah satu indikator fundamental yang biasanya investor lihat ketika berinvestasi pada suatu saham perusahaan. Semakin besarnya market cap dari perusahaan menandakan semakin kokohnya nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena market cap merupakan besaran dana untuk membeli keseluruhan saham di perusahaan.

Analisis Laporan Keuangan 

Pemeriksaan terhadap laporan keuangan merupakan salah satu hal yang dapat investor lakukan untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai performa masa lalu serta prospek keuntungan bisnis perusahaan di masa mendatang. Investor juga dapat melihat laba , cash flow, dan persentase dividen yang dimiliki perusahaan yang mungkin dapat memperlihatkan juga prospek laba dan dividen perusahaan di masa mendatang.

Mekanisme ARA dan ARB dalam saham ternyata sangat bermanfaat ya baik bagi investor maupun bagi emiten. Investor sendiri akan memiliki banyak keuntungan ketika mempelajari istilah ARA dan ARB ini. Apakah saat ini ada saham ARA maupun ARB yang sedang kamu lirik?

Referensi:

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2021). Fundamentals of financial management. Cengage Learning.

Sumber gambar header: Pexels

Catat Tahapan IPO Saham yang Wajib Kamu ketahui!

Bagi kamu yang sudah terjun ke dunia saham sejak lama mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah IPO saham. Namun, jika kamu belum tahu apa itu IPO saham, tidak perlu khawatir karena sekarang kamu bisa mengenalnya.

Sebelum mengenal istilah IPO saham, pastinya kamu sudah tahu tentang saham GOTO yang dijual dengan Rp338 alias harga receh banget! Nah, harga tersebut masuk ke dalam penawaran IPO saham, loh!

Yuk, cari tahu apa itu IPO saham dan bagaimana mekanismenya dalam pasar modal!

Apa itu IPO saham?

Dikutip dari berbagai sumber, IPO saham atau initial public offering adalah sebuah cara yang dilakukan perusahaan untuk menjual sebagian atau seluruh sahamnya agar menjadi sebuah perusahaan publik melalui mekanisme penawaran pasar perdana. Yang nantinya kepemilikan saham tersebut dapat dijualbelikan di pasar modal saham.

Singkatnya, IPO saham ini adalah penawaran perdana saham sebuah perusahaan ke masyarakat umum.

Dikutip dari Mandiri Sekuritas juga, IPO saham ini biasanya proses masuk ke dalam proses penjualan saham perusahaan langsung kepada investor di pasar modal sekunder sebelum masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

IPO saham ini sering diburu oleh investor karena menjadi ladang cuan yang cukup menguntungkan dan IPO saham juga biasanya akan terjual secara terbatas.

Tahapan penawaran IPO saham oleh perusahaan

Sebelum masuk ke penawaran IPO, ada lima tahap yang harus diikuti oleh perusahaan. 

  • Pertama, perusahaan wajib mendapatkan persetujuan dari stakeholder dan penjamin emisi untuk membantu dalam penawaran IPO saham.
  • Kedua, melakukan permohonan atau pencatatan saham yang akan dijual ke Bursa Efek Indonesia dan setelah itu melakukan pendaftaran juga ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nantinya, kedua lembaga ini akan memverifikasi semua data yang diajukan dan nantinya kondisi keuangan serta kegiatan perusahaan akan disampaikan ke publik melalui proses prospektus.
  • Jika, sudah mengantongi izin OJK, perusahaan dapat mempublikasikan prospektus ringan dan melakukan ekspos publik dan di sinilah perusahaan akan membuka harga saham yang akan dijualnya kepada seluruh investor melalui penawaran awal (bookbuilding).
  • Setelah melakukan penawaran awal, perusahaan juga dapat melakukan penawaran umum saham atau offering ke masyarakat umum.
  • Setelah penawaran tersebut selesai, perusahaan akan mendapatkan persetujuan dari BEI untuk mengumumkan pencatatan saham perusahaan dan akan diberikan kode saham (tricker) yang nantinya akan digunakan dalam perdagangan saham di bursa efek.
  • Distribusi saham ke investor akan dilakukan secara elektronik melalui KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).

Hal yang perlu diperhatikan di IPO Saham

Dalam penawaran IPO saham, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan investor untuk mendapatkan harga IPO saham yang sesuai.

  • Saat penawaran awal, investor bisa mengisi harga saham yang diinginkan sesuai dengan rentang harga yang diumumkan oleh perusahaan.
  • Penentuan harga saham ini tentunya harus dilakukan dengan melihat minat pembelian saham saat masa penawaran awal dari berbagai investor.
  • Apabila minat penjualan saham tinggi, perusahaan dapat menjual saham dengan harga yang tinggi juga.
  • Harga saham yang ditawarkan ke masyarakat umum atau masa offering adalah harga tetap yang tidak dapat diubah.
  • Jika permintaan saham dari investor lebih tinggi dari jumlah saham yang ditawarkan, maka akan dilakukan mekanisme penjatahan.
  • Adapun, bila investor yang tidak mendapatkan jatah saham, modal yang dibayarkan akan dikembalikan.
  • Penawaran awal juga hanya bisa dipesan melalui perusahaan sekuritas atau broker saham underwriter dari saham tersebut.

Saat ini penawaran IPO saham juga sudah bisa melalui e-IPO yaitu Electronic Indonesia Public Offering yang berperan sebagai sarana elektronik untuk membantu penawaran perdana saham kepada publik. Cara membeli IPO saham juga bisa kamu lihat di artikel “Mengincar Saham IPO? Pelajari Cara Belinya Agar Tak Salah Langkah”.

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Gotrade Secures 222 Billion Rupiah Series A Funding, Boosting Local Penetration in Southeast Asia

The investment app developer Gotrade announced funding of $15.5 million or more than 222 billion Rupiah. The series A round was led by Velocity Capital Fintech Ventures. To date, the company has raised a total fund of $22.5 million or equivalent to 322 billion Rupiah.

This round was attended by investors from various countries, such as Mitsubishi UFJ Financial Group [Japan], BeeNext [Singapore], Kibo Ventures [Spain], Picus Capital [Germany], as well as previous investors including LocalGlobe [UK], Social Leverage [US] & Raptors [USA].

The last $7 million round led by LocalGlobe took place in 2021. The funds were received after the application launched and can be used by invitation only, generating 20% ​​weekly growth.

In its first year, the company claims to have grown organically and managed to gathered more than 500,000 users from 140 countries with total transactions reaching $400 million through 5 million trades.

Founded in 2019 by Rohit Mulani, Norman Wanto, and David Grant in Singapore, Gotrade offers the convenience of trading stocks from the United States stock exchange. This app allows users to buy shares on the NYSE and current shares on the NASDAQ starting at $1.

In its operation, the company does not charge a commission on their trades. However, the company admitted that it didn’t adopt collaborative practices by monetizing order flow payments. Gotrade earns income by charging 0.50% to 1.20% in FX fees (depend on currency) when users select local currency deposits which are then converted to US dollars to get started.

Apart from that, Gotrade also has a new subscription-based initiative called Gotrade Black with premium features such as candlestick charts, analyst ratings, target prices and risk measurement for $2 per month. On its official website, it is explained that this recommendation was made by professional stock analysts from Goldman, JP Morgan, and many other world-class investment firms/institutions.

Also, part of the capital raised will be used to develop the 40-person team and launch versions of the product in various markets, starting with Southeast Asia.

The Co-founder and CEO, Rohit Mulani revealed that investing in Southeast Asia is still broken. There are more than 600 million people unable to access quality investment products at reasonable prices. He said, most of them are still subject to funds with expense ratios exceeding 5%, savings products such as gold with a 3% spread and many hidden costs across their portfolios.

“We believe we should invest more fairly, and users don’t have to resort to predatory fees,” he said.

Gotrade Indonesia

Recenly before this funding was announced, the company had just launched a special product for the Indonesian people under the name Gotrade Indonesia in collaboration with Valbury Asia Futures (Valbury) as a local partner. All trades carried out on Gotrade Indonesia are carried out under a contract between the user and Valbury. Furthermore, Gotrade products that target the global market will be referred to as Gotrade Global.

Along with the launch of Gotrade Indonesia, the company also announced Andrew Haryono, the Valbury Group’s owner, as a co-founder of the company. Valbury Group is a financial conglomerate in Indonesia that has securities, derivatives and capital management products.

“Andrew has been involved since the start of the business in 2019 and has been quite essentioal in helping us achieve our success so far. With Valbury and the launch of Gotrade Indonesia, we were able to take our partnership to a new level and everyone felt it was time to recognize him for the important role he has played in the company’s past and the role he will continue to play in the company’s future,” Rohit said.

Apart from Gotrade, several investment applications in Indonesia that have also raised funds over the past year include Pluang, Pintu, Bibit and Ajaib.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gotrade Raih Pendanaan Seri A 222 Miliar Rupiah, Tingkatkan Penetrasi Pasar di Asia Tenggara

Pengembang aplikasi investasi Gotrade mengumumkan perolehan pendanaan senilai $15,5 juta atau lebih dari 222 miliar Rupiah. Putaran seri A tersebut dipimpin Velocity Capital Fintech Ventures. Hingga saat ini, total pendanaan yang berhasil diraih perusahaan mencapai $22,5 juta atau setara 322 miliar Rupiah.

Putaran kali ini diikuti oleh investor dari berbagai negara, seperti Mitsubishi UFJ Financial Groug [Jepang], BeeNext [Singapura], Kibo Ventures [Spanyol], Picus Capital [Jerman], serta investor sebelumnya termasuk LocalGlobe [UK], Social Leverage [US] & Raptor [US].

Putaran pendanaan terakhir senilai $7 juta dipimpin oleh LocalGlobe terjadi pada tahun 2021. Pendanaan tersebut diterima setelah Gotrade diluncurkan dan hanya bisa digunakan melalui undangan (by invitation only), menghasilkan 20% pertumbuhan dari minggu ke minggu.

Di tahun pertamanya, perusahaan mengaku telah bertumbuh secara organik dan berhasil mengumpulkan lebih dari 500.000 pengguna dari 140 negara dengan total transaksi mencapai $400 juta melalui 5 juta trade.

Didirikan pada tahun 2019 oleh Rohit Mulani, Norman Wanto, dan David Grant di Singapura, Gotrade hadir menawarkan kemudahan untuk melakukan trading saham dari bursa Amerika Serikat. Aplikasi ini memungkinkan pengguna membeli saham pecahan di NYSE dan saham yang diperdagangkan di NASDAQ mulai dari $1.

Dalam beroperasi, perusahaan tidak membebankan biaya komisi pada trade mereka. Namun, timnya mengaku tidak mengadopsi praktik kolaboratif dengan memonetisasi pembayaran order flow. Gotrade mendapatkan pemasukan dengan membebankan 0,50% hingga 1,20% dalam biaya FX (tergantung mata uang) ketika pengguna memilih deposit mata uang lokal yang kemudian dikonversikan menjadi dolar AS untuk diperdagangkan.

Selain itu, Gotrade juga memiliki inisiatif baru berbasis subscription yang disebut Gotrade Black dengan fitur premium seperti grafik candlestick, peringkat analis, harga target, dan pengukuran risiko sebesar $2 per bulan. Dalam laman resminya, dijelaskan bahwa rekomendasi ini dibuat oleh analis saham profesional dari Goldman, JP Morgan, dan masih banyak lagi firma/lembaga investasi kelas dunia.

Sebagian dari modal yang diterima juga akan digunakan untuk mengembangkan timnya yang terdiri dari 40 orang dan meluncurkan versi lokal produknya di berbagai pasar, dimulai dengan Asia Tenggara.

Co-founder dan CEO Rohit Mulani mengungkapkan bahwa investasi di Asia Tenggara masih terbilang bobrok. Terdapat lebih dari 600 juta orang tidak dapat mengakses produk investasi berkualitas dengan harga yang wajar. Menurutnya, kebanyakan dari mereka masih tunduk pada reksa dana dengan rasio pengeluaran melebihi 5%, produk tabungan seperti emas dengan sebaran 3% dan banyak biaya tersembunyi di seluruh portofolio mereka.

“Kami percaya berinvestasi harusnya lebih adil, dan pengguna seharusnya tidak perlu menanggung biaya yang bersifat predatorial ini,” ujarnya.

Gotrade Indonesia

Beberapa waktu sebelum pendanaan ini diumumkan, perusahaan baru saja meluncurkan produk khusus untuk masyarakat Indonesia dengan nama Gotrade Indonesia menggandeng Valbury Asia Futures (Valbury) sebagai mitra lokal.  Semua perdagangan yang dilakukan di Gotrade Indonesia dilakukan berdasarkan kontrak antara pengguna dan Valbury. Selanjutnya produk Gotrade yang menyasar pasar global akan disebut sebagai Gotrade Global.

Bersama dengan peluncuran Gotrade Indonesia, perusahaan juga mengumumkan bahwa Andrew Haryono, pemilik Grup Valbury, sebagai salah satu pendiri perusahaan. Valbury Group adalah konglomerasi keuangan di Indonesia yang memiliki produk sekuritas, derivatif, dan manajemen modal.

“Andrew telah terlibat sejak awal bisnis pada tahun 2019 dan telah berperan penting dalam membantu kami mencapai kesuksesan kami sejauh ini. Bersama Valbury dan peluncuran Gotrade Indonesia, kami dapat membawa kemitraan kami ke tingkat yang baru dan semua orang merasa sudah waktunya untuk mengenalinya atas peran penting yang dia mainkan di masa lalu perusahaan serta peran yang akan terus dijalaninya di masa depan perusahaan,” kata Rohit.

Selain Gotrade, beberapa aplikasi investasi di Indonesia yang juga telah mengumpulkan dana selama setahun terakhir ini termasuk Pluang, Pintu, Bibit dan Ajaib.

***
Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Application Information Will Show Up Here

Cara Membeli Saham Online Untuk Mulai Investasi

Saham adalah salah satu investasi yang cukup populer di tengah masyarakat. Mungkin kamu juga salah satu yang ingin berinvestasi di saham, tetapi masih bingung cara membeli saham yang tepat itu seperti apa.

Tentunya cara membeli saham ini bisa dilakukan siapapun, dengan syarat utama sudah memiliki kartu identitas. Ternyata cara membeli saham ini juga bisa dilakukan secara online.

Yuk, cari tahu cara membeli saham yang tepat agar kamu bisa mulai berinvestasi jangka panjang!

Cara Membeli Saham Online di Bursa Efek Indonesia

Dikutip dari Bursa Efek Indonesia, sebelum membeli saham kamu perlu menyiapkan dokumen pribadi untuk membuat rekening efek.

  1. KTP atau paspor
  2. NPWP (jika ada)
  3. Halaman depan buku tabungan
  4. Materai Rp6.000 minimal 2 buah.

Setelah itu kamu bisa masuk ke tata cara membeli saham di Bursa Efek Indonesia, pembelian saham ini bisa dilakukan secara online atau langsung ke perusahaan sekuritas yang ada di kota kamu.

Untuk kamu yang ingin melakukan pembelian saham secara online, berikut caranya:

1. Pilih Perusahaan Sekuritas

Setelah menyiapkan dokumen, cara membeli saham secara online adalah kamu harus memilih perusahaan sekuritas yaitu sebuah perusahaan yang akan menjadi perantara perdagangan atau yang disebut sebagai broker. 

Kamu juga tidak perlu khawatir, perusahaan sekuritas yang terdaftar di BEI diawasi dan sudah mendapat izin OJK.

2. Membuka Rekening Efek

Cara membeli saham selanjutnya adalah kamu akan mengisi formulir untuk membuka rekening efek yang nantinya akan berisi rekening transaksi jual beli efek yang dibayar atau diterima secara tunai pada waktu jatuh tempo.

3. Mengisi Rekening Dana Investor

Selain rekening efek, kamu juga akan mengisi rekening dana investor yaitu rekening di bank atas nama kamu sebagai investor yang terpisah dari rekening sekuritas dan biasanya digunakan untuk jual beli saham oleh investor.

4. Melakukan Transaksi

Cara membeli saham yang terakhir adalah melakukan transaksi setelah semua syarat dan pendaftaran kamu isi. Namun, perlu diingat perusahaan sekuritas memiliki biaya tambahan dalam melakukan jual beli saham. Biaya tambahan atau biaya transaksi di setiap perusahaan sekuritas tentu akan berbeda–beda. Umumnya berkisar 0,2-0,3% dari nilai beli saham ditambah PPh 0,1% khusus transaksi jual saham. Biaya tersebut sudah termasuk PPN. Sehingga, kamu bisa memilih perusahaan sekuritas yang memiliki biaya rendah.

Dalam investasi saham, satuan pembelian saham disebut dengan Lot, dan 1 Lot adalah 100 lembar.

Selain membeli saham secara online, kamu juga bisa melakukan pembelian secara langsung dengan mengunjungi kantor perusahaan sekuritas atau ke instansi perbankan. Tata cara membeli saham secara langsung juga akan sama seperti membeli saham online.

Namun, kamu bisa mengunjungi laman resmi perusahan sekuritas tersebut untuk info lebih lanjut terkait cara membeli saham secara langsung.

Beberapa Hal yang Harus diperhatikan Saat Membeli Saham

Setelah mengetahui cara membeli saham, kamu juga bisa mengetahui tentang apa saja yang perlu diperhatikan saat membeli saham.

1. Menentukan Jenis Saham

Sebelum membeli saham, kamu perlu menentukan jenis saham apa yang akan kamu beli. Ada 9 jenis saham yang ada populer. Untuk kamu yang baru belajar investasi bisa membeli saham tipe blue chip, karena saham ini dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki penghasilan stabil dan sering diburu investor.

2. Tentukan Modal Saham

Saham adalah salah satu investasi yang menggunakan modal tentunya. Nah, kamu bisa menentukan berapa banyak modal yang akan diinvestasikan ke saham, terutama bagi kamu ingin melakukan investasi jangka panjang. Modal saham lebih baik dari uang yang bukan untuk keperluan sehari-hari.

3. Selalu Update Dengan Perusahaan Penyedia Saham

Langkah terakhir yang harus diperhatikan saat membeli saham adalah kamu harus mengetahui informasi berkala perusahaan penyedia saham, karena apabila keuangan perusahaan tersebut tidak stabil, portofolio saham juga akan menjadi rendah. 

Kamu juga perlu update dengan banyak perusahaan penyedia saham karena semakin banyak jenis saham yang kamu miliki, kesempatan untung juga semakin besar.

Nah, itu tadi cara membeli saham secara online. Sekarang kamu bisa langsung berinvestasi di saham dengan tepat.

Pahami Istilah Cut Loss, Strategi Trading dan Investasi Saham

Cut loss merupakan salah satu strategi dalam investasi dan trading saham. Strategi ini dilakukan guna menghindari potensi kerugian dan meminimalisir nilai kerugian yang dialami, akibat turunnya harga saham.

Harga saham kerap naik turun, kondisi ini merupakan sesuatu yang lumrah. Meski begitu, sebagai investor atau trader, perlu menggunakan strategi dalam menghadapinya. Penting untuk mengetahui kapan harus melakukan cut loss, guna mencegah kerugian.

Apa Itu Strategi Cut Loss?

Istilah cut loss memiliki arti memotong kerugian. Arti cut loss sendiri mengacu pada sebuah strategi saham yang dilakukan untuk mencegah kerugian saham, yang dilakukan secara manual.

Mengutip laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), cut loss adalah upaya untuk menghindari kerugian lebih besar, ketika harga saham menurun, dengan cara menjual saham di harga yang lebih rendah dari harga beli.

Strategi cut loss ini penting dilakukan, baik itu oleh profesional atau pemula. Tujuannya untuk mempertahankan modal, ketika krisis finansial atau masalah lainnya, yang terkait dengan menurunnya harga saham.

Kapan Harus Cut Loss?

  • Bagi Trader Saham

Bagi trader saham, cut loss dapat segera dilakukan, apabila harga saham yang dipegang terus mengalami penurunan. Trader saham juga perlu mengetahui arah pergerakan saham, dalam kurun waktu tertentu, sesuai jangka waktu trading.

  • Bagi Investor Saham

Sedangkan, bagi investor, cut loss dapat dilakukan jika diketahui adanya perubahan kinerja fundamental pada perusahaan tempat berinvestasi. Misalnya, saat perusahaan terkait tengah tersandung kasus tertentu atau saat Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan, bahkan terjun bebas.

Cara Menentukan Cut Loss Saham

Dalam menentukan kapan harus cut loss, para investor atau trader juga perlu mengetahui cara yang tepat, seperti dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:

  • Titik Support

Dalam menentukan cut loss, dapat dimulai dengan menentukan titik support. Jika harga saham berada pada titik support, atau turun lebih rendah di bawah titik support, maka dapat langsung melakukan cut loss.

  • Harga Beli

Selain itu, keputusan melakukan cut loss juga dapat ditentukan dari harga beli. Misalnya, dengan menetapkan batas cut loss yang sanggup ditanggung, sebelum trading. Dengan begitu, batasan nilai kerugian yang terjadi dapat diprediksi dari batasan tersebut.

  • Rekomendasi Analis

Selain dari titik support dan harga beli, cut loss juga dapat ditentukan berdasarkan rekomendasi saham harian dari analis saham, yang dikirim oleh perusahaan sekuritas kepada nasabah. Juga, bisa dilihat melalui situs web milik perusahaan sekuritas.

Platform Edukasi Saham Emtrade Jalin Kemitraan Strategis dengan Pandu Sjahrir

Bertujuan untuk mengembangkan dan memperluas edukasi kepada investor ritel di Indonesia, Founder & CEO Emtrade Ellen May menjalin kolaborasi strategis dengan Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir. Selain sebagai advisor (penasihat), Pandu juga memiliki peran sebagai pemegang saham minoritas di Emtrade.

Kepada DailySocial.id Ellen menyebutkan, besarnya pengalaman dan wawasan yang dimiliki Pandu menjadi alasan kuat bagi mereka untuk melakukan kerja sama. Sesuai dengan visi dan misi Emtrade yaitu meningkatkan literasi dan inklusi investasi di pasar modal secara lebih berkualitas, bukan hanya kuantitas.

“Emtrade percaya dengan kehadiran Pak Pandu sebagai advisor di Emtrade dapat membawa kami maju lebih jauh lagi.”

Ditambahkan olehnya, kesamaan visi dari Pandu dan dirinya juga menjadi alasan kuat terjalinnya kerja sama strategis ini. Secara khusus Pandu memiliki visi untuk mendukung pertumbuhan investor pasar modal di Indonesia, khususnya dari kalangan ritel. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan agar investor ritel mendapatkan literasi dan inklusi keuangan dengan benar.

Lebih lanjut lagi, Ellen mengatakan, pihaknya akan menggunakan dukungan [pendanaan] yang diberikan oleh Pandu untuk melakukan penataan arah bisnis (business direction), mengembangkan teknologi dan automasi, meningkatkan basis pengguna, serta pengembangan model bisnis dari edutech menjadi fintech, sehingga tidak hanya meningkatkan literasi namun juga inklusi.

“Setelah itu kita juga akan meningkatkan user based kita untuk user acquisition yang lebih bagus lagi untuk mendorong inklusi di pasar modal lebih bagus lagi,” kata Ellen.

Tercatat berdasarkan data KSEI per 30 September 2021, jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6.287.350 Single Identification Number (SID), termasuk di dalamnya adalah 2,9 juta SID saham. Dari keseluruhan investor pasar modal, 80 persen merupakan investor muda berusia di bawah 40 tahun (generasi milenial dan Gen Z).

Untuk segmen pasar tersebut, berbagai layanan investasi hadir, baik untuk memfasilitasi transaksi maupun edukasi. Untuk layanan edukasi, selain Emtrade, saat ini ada startup lain yang main di segmen sama dengan pendekatan yang berbeda-beda. Misalnya ada aplikasi Ternak Uang dan DigiSaham milik MCASH.

Rencana Emtrade

Didirikan tahun 2019 lalu, sejak dua tahun terakhir perusahaan mencatat telah mengalami peningkatan pengguna. Tercatat saat ini ada sekitar puluhan ribu pengguna aktif di Emtrade. Selain menghadirkan referensi saham pada platform secara transparan dan pengguna dapat melihat hasil studi kasus referensi, baik untung maupun rugi, saat ini Emtrade juga sedang bertransformasi dari aplikasi berbasis edutech menjadi platform fintech robo-advisory.

Setelah sebelumnya telah meluncurkan konten premium sejak tahun 2019, kini Emtrade juga telah meluncurkan konten bebas biaya untuk pengguna. Baru diluncurkan dua bulan lalu, diharapkan konten ini bisa dinikmati oleh mereka yang tertarik belajar lebih banyak tentang saham.

Sementara untuk layanan virtual trading yang rencananya akan meluncur akhir bulan Juni, saat ini masih dalam persiapan. Demikian juga dengan fitur online trading yang memungkinkan pengguna bertransaksi saham di aplikasi. Disinggung siapa mitra Emtrade untuk layanan tersebut, Ellen enggan menjelaskan lebih lanjut karena alasan regulatory.

“Emtrade akan terus berkembang menjadi personalized investment platform yang membuat investasi menjadi mudah dan menyenangkan,” tutup Ellen.

Application Information Will Show Up Here

Saham Tencent Terjun Terkait Pemberitaan Negatif Game Sebagai “Electronic Drugs”

Siapa yang bisa menyangka bahwa saham perusahaan video game sebesar Tencent bisa anjlok hanya karena pemberitaan. Namun hal itulah yang terjadi kemarin ketika kantor berita milik pemerintah Tiongkok mengeluarkan berita yang menyebut bahwa video game adalah “narkoba elektronik” dan “candu spiritual“.

Koran yang mengunggah berita tersebut adalah The Economic Information Daily yang ternyata merupakan milik Xinhua News Agency yang dijalankan oleh pemerintah Tiongkok. Dikutip dari Bloomberg, dalam pemberitaan Xinhua dituliskan bahwa banyak siswa yang memainkan game Honor of Kings (Arena of Valor) selama 8 jam setiap hari dan menyerukan agar adanya kontrol yang lebih ketat terhadap terhadap waktu bermainnya.

“Pemilihan kata opium spiritual sangat kasar. Akan mengejutkan jika para pembuat kebijakan tidak melakukan apa-apa tentang ini,” Ungkap Ke Yan, seorang analis DZT peneliti yang berbasis di Singapura mengatakan kepada Bloomberg.

Berita yang menyerukan bahwa video game haruslah “baik, bersih, dan aman” tersebut langsung membuat saham milik perusahaan-perusahaan game Tiongkok seperti Tencent, NetEase, Bilibili, XD, dan bahkan CMGE (China Mobile Games and Entertainment Group) turun drastis.

Bukan hanya perusahaan asal Tiongkok, namun raksasa video game asal Jepang seperti Capcom, Konami, dan Nintendo juga terkena dampaknya meskipun tidak semasif perusahaan-perusahaan asal Tiongkok.

Anehnya, berita tersebut tiba-tiba dihapus beberapa jam setelah dipost tanpa kejelasan. Dan kemudian muncul kembali pada website koran tersebut pada sore harinya tetapi dengan referensi terhadap narkoba telah disunting.

Tencent pun langsung menindaklanjuti pemberitaan tersebut dengan janji bahwa mereka akan lebih membatasi waktu bermain khususnya untuk anak di bawah umur. Nantinya waktu bermain yang diperbolehkan adalah satu jam pada hari kerja dan tidak lebih dari dua jam selama liburan dan hari libur.

Lebih lanjut, Tencent juga berencana untuk melarang pembelian dalam game untuk anak-anak di bawah 12 tahun untuk game-game populer mereka. Dan bahkan ada kemungkinan bahwa industri game Tiongkok akan melarang anak-anak di bawah 12 tahun untuk bermain video game sama sekali.

Pemerintah Tiongkok memang memiliki andil yang cukup besar dalam pembuatan aturan kepada video game. Apalagi Presiden Xi Jinping disebut-sebut orang yang memang tidak terlalu menyukai keberadaan video game.