Sony Singkap Info Waktu Peluncuran dan Harga PlayStation VR

Berbicara virtual reality, trio Oculus Rift, HTC Vive dan Sony PlayStation VR akan selalu disebut. Rahasia mengenai Rift serta Vive sudah disingkap berminggu-minggu silam, dan sejak saat itu perhatian gamer tertuju pada PSVR. Beberapa jam lalu, CEO Sony Computer Entertainment Andrew House akhirnya menyingkap informasi penting yang begitu dinanti-nanti.

Bertepatan dengan berlangsungnya GDC 2016, House mengumumkan harga serta waktu perilisan PlayStation VR. Sesuai janji produsen, device ini dibanderol seharga ‘console baru’, yaitu US$ 400. Artinya ia merupakan alternatif lebih murah, dan lebih mudah khususnya buat para pemilik PlayStation 4 karena head-mounted display kompatibel langsung ke console itu. PSVR rencananya akan meluncur pada bulan Oktober 2016 nanti.

Secara tertulis, sang CEO turut menyampaikan upaya Sony mengembangkan ekosistemnya. Sampai hari ini, terhitung ada 230 developer yang sedang membangun konten PlayStation VR. Mereka terdiri dari tim independen sampai studio-studio besar di bawah publisher raksasa. House memperkirakan, akan tersedia 50 permainan mendampingi pelepasan PSVR ke publik hingga akhir 2016.

Sony PlayStation VR Launch Date 01

Kapabilitas PlayStation VR juga dijanjikan tidak terpatok di satu titik. Fiturnya akan bertambah seiring update, dan Sony turut membayangkan genre-genre permainan baru yang hanya mungkin tercipta berkat virtual reality. Tapi aspek paling menarik dari PSVR terletak pada kemudahan konsumen untuk memilikinya. Menakar dari perhitungan kasar, harga headset plus PS4 setara dengan Vive tanpa PC pendukung. Namun benarkah penawaran Sony semanis ini?

Ternyata tidak. Selepas presentasi GDC mereka, Sony baru memberi tahu bahwa agar PlayStation VR dapat kompatibel ke PlayStation 4, kita harus melengkapinya dengan PS Camera. Bukan itu saja, tampaknya kita memerlukan periferal PlayStation Move untuk menikmati mayoritas game di sana. Di toko retail global, Camera dijajakan di kisaran US$ 60, lalu Anda perlu mengeluarkan US$ 50 lagi buat sebuah Move.

Jika dijumlahkan semua (belum disesuaikan ke Rupiah, dan anggap saja Anda belum mempunyai PS4), pengalaman virtual reality di console Sony itu menuntut biaya antara US$ 800-850. Dan kini kita tiba pada pertanyaan terbesarnya: apakah sepadan?

Sony Japan Studio berencana membundel PSVR dengan The PlayRoom VR, bisa diunduh gratis dari Store, berisi enam game yang dapat dinikmati bersama kawan-kawan dan keluarga. Selain itu, sejumlah permainan blockbuster juga akan kompatibel secara penuh ke device: Battlezone, Gran Turismo Sport, Until Dawn: Rush of Blood, Final Fantasy XIV, The London Heist sampai Eve: Valkyrie. Judul-judul tersebut memastikan PSVR tak kalah saing dari Rift maupun Vive.

Menariknya lagi, via Twitter, Sony mengonfirmasi bahwa Star Wars Battlefront juga akan hadir di PlayStation VR – setelah kemunculan trailer bocor berjudul Trials on Tatooine VR di YouTube awal minggu ini.

Sumber: Blog PlayStation. Tambahan: Kotaku.

Droid BB-8 Ini Dibuat Sepenuhnya Dari Part Lego

Rey, Finn dan Poe mungkin merupakan penerus para karakter utama di trilogi orisinil, namun droid BB-8 mencuri perhatian fans dari saat The Force Awakens diungkap ke publik. Sudah dua bulan lebih semenjak Star Wars Episode VII ditayangkan secara perdana, dan kita sudah melihat penjelmaan BB-8 di dunia nyata, baik hasil ciptaan Sphero maupun versi DIY-nya.

Penggabungan franchise Star Wars dan brand Lego ialah pemandangan yang tidak asing – kerjasama kedua perusahaan telah dilakukan sejak 1999. Lego Star Wars berhasil menghimpun banyak fans, tua ataupun muda. Dan jika Anda adalah salah satu penggemar beratnya, Anda pasti tidak mau melewatkan kabar gembira ini: desainer Mark Smiley dan James Garrett menciptkan ‘Rolling’ BB-8 berbekal komponen Logo.

Seperti di film, tubuh bulat BB-8 berfungsi sebagai mekanisme gerak, dengan modul kepala yang akan terus berada di bagian atas. Ia mungkin tidak secanggih ciptaan Sphero, cuma bisa berputar dalam satu poros saja. Meski demikian, kreatornya meyakinkan, versi miniatur astromech droid mereka benar-benar menggunakan 100 persen part lego asli.

Lego BB-8

Untuk versi purwarupanya, desainer membubuhkan cat secara manual. Di dalam, terdapat pemberat dengan dua magnet yang digantung di sumbu utama. Magnet-magnet itu diposisikan di area atas demi menjaga kepala BB-8 tetap pada tempatnya. Buat modul kepala, tim perancang memakai cockpit dome, engsel, serta roda Lego berukuran paling kecil. Cangkang tubuhnya sendiri diambil dari planet Tatooine (seri Lego Star Wars Planet).

Rolling BB-8 ini dilengkapi display stand. Dengannya, Anda bisa melihat sang droid bergerak di satu tempat (cukup memutar pedal), juga sebagai tempat menyimpan akesori. Buat menyusun BB-8, Smiley dan Garret memanfaatkan sekitar 180 komponen Lego. Tapi ia tidak semutakhir ciptaan Sphero, Rolling BB-8 sengaja dirancang buat menjadi titik temu antara model statis dengan mainan remote control.

Penciptanya menjelaskan, Rolling BB-8 ialah karya yang menyenangkan untuk diutak-utik dan dimainkan. Smiley dan Garret menyampaikan, “Rolling BB-8 dapat menjadi tambahan apik bagi kolektor mainan Lego maupun Star Wars.”

Sudah tak sabar ingin memilikinya? Anda sebetulnya bisa membuat Rolling BB-8 sendiri, menggunakan desain dari Mark Smiley dan James Garrett sebagai acuan.

Alternatif mudahnya, kedua perancang itu telah mengajukan ide mereka di Lego Ideas. Jika sukses memperoleh dukungan 10.000 orang, Lego akan mempertimbangkan untuk memproduksi Rolling BB-8.

Via Gizmodo.

Star Wars: Knights of the Old Republic Dibuat Ulang, Disuguhkan Berupa Update Gratis

Dua bulan lebih setelah penayangan The Force Awakens, demam Star Wars tak kunjung reda. Tepat di hari Senin kemarin, Disney mengumumkan dimulainya produksi Episode VIII, dan di penghujung tahun ini Rogue One: A Star Wars Story dijadwalkan untuk dirilis. Dan bagi para gamer sekaligus penggemar berat Perang Bintang, kabar baik tidak berhenti sampai di sana.

Diluncurkan 13 tahun silam, Star Wars: Knights of the Old Republic memperoleh banyak penghargaan. Khalayak memuji aspek narasi, penyajian suara, hingga karakter di permainan role-playing ini. Hingga kini, penggemar masih menunggu sekuel kedua Knights of the Old Republic (meski Star Wars: The Old Republic sudah lama meluncur). Dan di tengah penantian itu, tim bernama Poem Studios mencoba merekonstruksi KotOR berbekal teknologi modern.

Upaya ambisius tersebut dikerjakan oleh sang developer independen bersama komunitas Star Wars, proyeknya diberi nama Knights of The Old Republic: Apeiron. Selain  menciptakan ulang KotOR dengan memanfaatkan Unreal Engine 4, versi remaster juga mendapatkan bermacam-macam konten tambahan, antara lain planet-planet baru yang bisa Anda singgahi, misi, item dan karakter baru, serta perbaikan UI dan kehadiran fitur perspektif orang pertama.

Bukan cuma berisi programmer, Poem Studios diperkuat oleh para seniman, voice actor, desainer dan penulis. Dengan keragaman talenta di berbagai biadng, mereka sangat percaya diri bisa menyelesaikan Apeiron sesuai target. Tentu Poem tidak menolak bantuan, developer membuka kesempatan bagi siapapun yang tertarik untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut.

Dan ada satu lagi faktor yang membuat kreasi mereka unik, yaitu Apeiron akan disajikan secara gratis, dengan satu syarat: Anda harus memiliki game original Star Wars: Knights of the Old Republic. Mendapatkannya tidak sulit, ia bisa dibeli di GOG. Apeiron sendiri bekerja sebagai update – modifikasi besar-besaran dari permainan klasik garapan BioWare. Saat ini, permainan berada di masa awal pengembangan. Developer mempersilakan Anda menyimak pembuatannya secara live via Twitch.

Di website, Poem Studios meyakinkan kita bahwa karya mereka tersebut legal, tanpa resiko ditutup Disney. Developer beralasan, mereka tak melanggar hukum selama game tidak dikomersialisasikan. Terlepas dari itu, Poem tidak keberatan Anda memberikan donasi, hanya saja tidak sekarang. Tim ingin menyelesaikan porsi besar dari permainan dan memolesnya terlebih dulu sebelum mulai menerima sumbangan.

Dari beberapa screenshot yang telah dipublikasi, Knights of The Old Republic: Apeiron tampak sangat menjanjikan.

Star Wars Knights of the Old Republic Remake 01

Star Wars Knights of the Old Republic Remake 02

Star Wars Knights of the Old Republic Remake 03

Star Wars Knights of the Old Republic Remake 04

Via GameSpot. Sumber ApeironGame.com. Header: IGN.

[Review] Notebook HP Pavilion Star Wars Special Edition

Ada banyak sekali pernak-pernik Star Wars, dan mereka ini menjadi objek incaran para penggemar beratnya mendekati atau bertepatan dengan pelepasan film serta video game terbaru. Dan di tengah-tengah antisipasi The Force Awakens, HP memanfaatkan momen tersebut untuk menghidangkan sebuah produk tie-in unik: notebook Pavilion edisi spesial Star Wars.

Jutaan orang sudah menyaksikan Star Wars Episode VII, dan film ini sudah diturunkan dari sinema-sinema, namun euforia masih belum berakhir. Beberapa bulan setelah pengumuman perdananya, akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk menjajal laptop atraktif ini. Aspek unggulan dari HP Pavilion Star Wars adalah presentasi produknya yang apik tidak menuntut harga terlalu tinggi.

Nama Pavilion sendiri mengindikasikan bahwa unit ini merupakan bagian dari jajaran produk Home dan Home Office. Dengan begitu, ia bukanlah mesin gaming ataupun laptop workstation, terlepas dari wujudnya yang ‘buas’. Di artikel ini, saya akan membantu Anda menjawab satu pertanyaan: apakah The Force memang betul-betul menyertai HP Pavilion Star Wars, atau ia malah menjadi Jar Jar Binks-nya produk bertema Star Wars?

Design

Begitu dikeluarkan dari packaging, saya langsung tahu HP Pavilion Star Wars Special Edition AN010TX adalah persembahan manis bagi pecinta franchise sci-fi ciptaan George Lucas itu.

HP mengambil pendekatan sisi gelap dari Force. Notebook didominasi warna hitam, kelabu dan merah. Dengan ilustrasi mirip baretan-baretan, laptop seolah-olah ialah benda peninggalan bekas konflik luar angkasa. Logo HP glossy gelap yang tersemat di lid juga tampak serasi.

Review HP Star Wars 22

Review HP Star Wars 15

Saya sangat menyukai detail yang HP bubuhkan pada notebook: gambar Stormtrooper, Darth Vader, Death Star, potongan logo Galactic Empire, tulisan Aurebesh, serta touchpad bergambar HUD X-Wing ketika Luke Skywalker berusaha meledakkan Death Star. Primadona dari aspek penampilan HP Pavilion Star Wars ialah keyboard ber-backlight LED merah.

Review HP Star Wars 29

Namun sebagai perangkat tie-in The Force Awakens, Hewlett-Packard terlihat ‘bermain aman’ di sisi desain. Satu-satunya keterkaitan antara notebook dan film Star Wars paling baru itu hanyalah background desktop Kylo Ren, sisanya mengacu pada trilogi orisinil. Bahkan ilustrasi Stormtrooper di sana adalah versi lama, bukan First Order.

Review HP Star Wars 27

Review HP Star Wars 26

HP Pavilion Star Wars memiliki dimensi 2,51×38,45×26,11-sentimeter dengan bobot 2,3-kilogram, menyuguhkan layar seluas 15,6-inci. Terdapat ruang lapang bagi HP untuk menyematkan set keyboard lengkap. Saat LED merah dinyalakan, lampu naik ke sisi samping tuts. Sayangnya ada ketidakrataan penyebaran warna di sejumlah area, menyebabkan beberapa tombol terlihat lebih gelap.

Review HP Star Wars 18

Review HP Star Wars 17

Build quality & hardware accessibility

Notebook didominasi material plastik – layar, frame, area papan ketik serta chasis bawah. Dan ini alasannya mengapa HP Pavilion Star Wars tidak terlalu berat. Strukturnya cukup kokoh, tapi sejumlah zona terasa ’empuk’. Untung saja bagian lid sangup menjaga layar dari tekanan eksternal sehingga LCD tidak terdistorsi. Lalu sewaktu membuka layar dari posisi tertutup tanpa memegang bagian bawah, body kadang sedikit terangkat.

Review HP Star Wars 14

Unit baterai bisa dilepas melalui dua switch, dan saya berasumsi hardware juga bisa diakses dengan melepas baut-baut di bawah.

Review HP Star Wars 13

Display

Sebagai portal mengakses konten, Hewlett-Packard menyediakan panel BrightView IPS WLED 15,6-inci dengan resolusi native 1920×1080 – lebih tinggi dari standar laptop HP Pavilion biasa (1366×768). Di kelas produk multimedia, performanya cukup memuaskan. Lapisan matte membantu output mengurangi pantulan, namun akibatnya, warna jadi kurang tersaji sempurna.

Review HP Star Wars 21

Review HP Star Wars 19

Review HP Star Wars 20

Display HP Pavilion Star Wars tampak mati-matian melawan sinar matahari karena tingkat brightness yang rendah. Dan untuk sebuah laptop mid-range, viewing angle-nya tergolong luas.

Keyboard, touchpad & palm rest

Selama kurang lebih 10 hari menjajal unit review ini, secara garis besar notebook ini adalah ‘rekan’ kerja yang handal. Tuts keyboard chiclet 10x10mm-nya diposisikan dengan gap 3-milimeter. Bagi saya, jarak ini terbilang nyaman buat kegiatan mengetik sehari-hari. Terdapat gap lebih luas (4,5mm) untuk memisahkan zona numpad.

Review HP Star Wars 36

Saya menyayangkan tombol kursor arah. HP tampak sangat irit tempat, menyatukan tuts atas dan bawah di satu lubang. Jika sering menggunakan kursor buat menjelajahi laman website atau mengedit dokumen, persentase salah tekan jadi lebih besar. Padahal zona palm rest kanan masih luas dan tidak ada salahnya HP memundurkan posisi kursor.

Review HP Star Wars 31

Touchpad berilustrasi HUD X-wing ditempatkan sedikit ke bagian kiri palm rest, tapi tidak benar-benar sejajar dengan spasi. Ia mempunyai luas sekitar 6,5x11cm. Tidak ada tombol fisik, namun secara naluriah pengguna laptop paling awam pun pasti bisa menebak di mana fungsi klik kanan dan kiri bersembunyi. Saya sendiri beropini, navigasi sebenarnya akan lebih memuaskan andai touchpad diperlebar.

Review HP Star Wars 33

Palm rest memiliki material serupa area di sekitar keyboard. Ia semi-glossy dan mudah dibersihkan. Kemudian, meski laptop pasti akan jadi lebih hangat saat dinyalakan dalam waktu lama, temperatur palm rest tetap terjaga di batasan yang wajar.

Review HP Star Wars 34

Connectivity

Notebook menyajikan konektivitas fisik berupa sepasang port USB 3.0, satu USB 2.0, port HDMI, sebuah port LAN, jack audio combo 3,5mm, multi-format card reader, dan optical drive SuperMulti DVD burner. Kemudian tentu saja ada Wi-Fi 802.11ac dan Bluetooth.

Review HP Star Wars 16

Experience

Dengan memakainya di tempat publik, HP Pavilion Star Wars Special Edition adalah laptop sempurna jika Anda ingin mencuri perhatian orang – sekalipun mereka bukan fans Star Wars; sekali lagi berkat eksekusi apik pada desain. Bagi saya, berat 2,3 kilogram tergolong ringan untuk dibawa-bawa.

Dari perspektif hiburan multimedia, komponen optical drive sangat berguna seandainya Anda masih mempunyai koleksi DVD film. Kualitas layarnya cukup memuaskan buat menonton film (di kamar atau ruang tertutup lain), dan Anda tidak perlu menambahkan speaker eksternal karena HP sudah membekali laptop dengan speaker build-in Bang & Olufsen Play. Bass memang ‘standar notebook‘, namun setidaknya output audio terdengar lantang.

Review HP Star Wars 30

Edisi spesial Star Wars HP Pavilion ini dibundel bersama app Command Center. Di sana Anda bisa mengkustomisasi theme, memilih wallpaper, serta menjelajahi koleksi gambar di bagian galeri.

Hardware & performance

Susunan hardware bisa Anda lihat langsung lewat screenshot Speccy.

Review HP Star Wars 01

Ketiadaan SSD terbukti sangat memengaruhi waktu loading dan booting. Dalam sejumlah skenario, keterlambatan respons cukup terlihat saat Anda membuka aplikasi. Meski demikian, hard drive Hitachi S50GB 5.400rpm berkapasitas 1TB memberikan medium penyimpanan data yang lapang.

GPU Nvidia GeForce 940M membatasi pengguna dalam menikmati permainan-permainan baru di resolusi full-HD. GTX 960M ialah kartu grafis yang dianjurkan buat gamer mainstream. Dengan menggunakan software 3DMark Fire Strike 1.1, HP Pavilion Star Wars meraih skor 1402 – angkanya di bawah rata-rata notebook modern. Di PCMark, nilai casual gaming mencetak 18,88fps dengan hasil total 2318.

Review HP Star Wars 02

Review HP Star Wars 05

Saya juga memanfaatkan software Unigine Heaven 4.0 dan Valley untuk menguji performa grafis notebook ini. Setup-nya sendiri custom, saya memilih DirectX 11, tingkat quality high, menonaktifkan anti-aliasing, full-screen, dan mengunakan resolusi 1920×1080. Hasil terbaiknya ialah sebagai berikut:

Review HP Star Wars 06

Review HP Star Wars 07

Untuk tes gaming langsung, saya cuma menginstal satu permainan saja: The Witness, sebagai representasi judul casual, dibantu Fraps. Di level high, awalnya The Witness menampilkan 25fps. Seiring bertambahnya objek, frame rate turun perlahan-lahan. Berdasarkan pengamatan saya, frame rate terendah terdeteksi di 14, sedangkan paling tinggi terpantau di 37 – tidak pernah melewati 40. Tapi kendala tersebut tidak menghalangi saya memperoleh screenshot-screenshot cantik ini:

Review HP Star Wars 08

Review HP Star Wars 11

Review HP Star Wars 09

Review HP Star Wars 12

Review HP Star Wars 10

The Force juga sepertinya tidak terlalu kuat pada unit baterai HP Pavilion Star Wars. Untuk menyajikan video offline tanpa henti, bertahan hampir enam jam. Lalu untuk menjalankan streaming video, durasi baterai turun lagi sampai hanya empat jam 40 menitan. Daya tahan yang ideal adalah minimal enam jam.

Verdict

HP Pavilion Star Wars Special Edition AN010TX merupakan pemandangan mengesankan bagi mereka yang pertama kali berkenalan dengannya. Tetapi ketika menilik lebih jauh, konsumen yang kritis akan sadar bahwa Hewlett-Packard sebetulnya hanya mengadopsi laptop di keluarga Pavilion, kemudian memberinya kosmetik bertema Star Wars baik pada rancangan di luar serta konten digital di dalam.

Jika HP benar-benar ingin notebook Star Wars itu lebih terasa prestisius dan premium, mengapa tidak sekalian mengusung body logam, desain lebih tipis, serta komposisi harware yang lebih mutakhir? Ingin fans berteriak girang? Bundel saja produk bersama Star Wars Battlefront.

Terlepas dari itu semua, harga (mulai dari) US$ 700 bukanlah jumah uang yang terlalu besar untuk memiliki notebook multimedia unik tersebut. Berpatokan dari website-nya, HP Pavilion Star Wars versi review ini (dengan GPU GeForce 940) sendiri dibanderol US$ 1.000.

Review HP Star Wars 37

Simak Video Ini dan Buat Robot BB-8 Anda Sendiri

Sebelum The Force Awakens hadir di layar lebar, Mark Hamill pernah menyampaikan bahwa ia terkejut J.J. Abrams berhasil menciptakan droid yang lebih lucu dari R2-D2. Sebagai ‘penerus’ R2, BB-8 memang menggemaskan. Dan menemani penayangan film Star Wars episode VII, Sphero turut menawarkan miniatur robot BB-8 yang seolah-olah memiliki kesadaran diri.

Tidak sedikit penggemar berat Star Wars rela mengeluarkan uang ratusan dolar untuk mengadopsinya Sphero BB-8. Ingin memiliki BB-8 sendiri tapi tak mau mengorbankan isi kantong terlalu banyak? Ada solusi menarik dari user YouTube bernama Angelo Casimiro. Lewat channel TechBuilder miliknya, pemuda jenius berusia 17 tahun ini melepas video DIY (do-it-yourself) pembuatan robot BB-8 dari nol.

Ada beberapa faktor yang membuat upaya Angelo tersebut sangat istimewa. Ia memanfaatkan objek-objek biasa, sehingga tidak membutuhkan modal terlalu besar. Tak kalah canggih dari produk Sphero, BB-8 kreasinya dapat dikendalikan via smartphone. Dan karyanya itu mempunyai ukuran sebesar astromech droid milik Poe Dameron, bukan miniatur.

BB-8 01

Melalui Instructables, Angelo menceritakan alasan mengapa ia memulai proyek ini. Ayahnya adalah seorang kolektor mainan sekaligus fans Star Wars. Mereka berdua memang tertarik dengan Sphero BB-8, tapi produk dijual online seharga US$ 150, dan setelah sampai di Filipina (negara asal Angelo), harganya naik hingga US$ 210. Belum lagi, toko seringkali kehabisan stok.

Karena keterbatasan material, Angelo memutuskan buat menggunakan barang sehari-hari, contohnya deodoran roll-on sebagai ball bearing, canvas untuk jadi fiberglass, styrofoam, bola pantai, bola Natal sebagai mata serta pernak-pernik lain. Ia menyampaikan, BB-8-nya tidak memerlukan 3D printer, unit CNC, atau bor berukuran besar. ‘Otak’ dari robot ialah board microcontroller Arduino Uno, tersambung ke roda internal di dalam tubuh.

Yang paling mengagumkan adalah, Angelo merancang BB-8 sehingga droid bisa bergerak seperti di film: bagian kepala tetap berada di atas sementara tubuhnya bergerak. Caranya? Sang kreator memanfaatkan magnet speaker untuk menghasilkan sistem gyro dengan rotasi 360 derajat. Baterai, rangkaian motor dan komputer diletakkan bersama pemberat di area bawah BB-8. Begitu selesai, Angelo mengendalikannya melalui aplikasi Arduino gratis (didesain buat mobil remote control) via Bluetooth.

Ingin mulai merakit BB-8 Anda sendiri? Silakan ikuti panduan lengkap Angelo dalam video berdurasi 20 menit ini.

Via The Verge.

 

Siapa Karakter Star Wars yang Mewakili Selera Musik Anda? Spotify Punya Jawabannya

Begitu besarnya jagat fiksi Star Wars, ia memberikan ruang luas bagi kita untuk berimajinasi. Fans seringkali berfantasi duduk di bangku kemudi pesawat penyelundup seperti Han Solo, berduel lightsaber melawan Sith layaknya Obi-Wan, atau menjadi laksamana ala Grand Moff Tarkin. Tapi di antara para tokoh fiktif itu, kira-kira siapa yang paling menyerupai karakteristik Anda?

Ternyata, Spotify punya solusinya. Selama enam bulan terakhir ini, penyedia layanan streaming musik dan video asal Swedia itu melakukan kolaborasi bersama Disney buat membubuhkan fitur baru dalam app. Dinamai Star Wars Match, Spotify menganalisis kebiasaan serta musisi-musisi pilihan user, menyesuaikannya dengan arsip mereka. Kemudian ia akan memberi tahu karakter Star Wars apa yang paling mewakilkan selera musik pengguna.

Star Wars Match bisa langsung dijajal melalui Spotify-StarWars.com. Di sana, Anda diminta menentukan lima artis favorit, lalu Spotify akan melakukan kalkulasi. Kita tinggal mengklik link untuk mulai mendengarkan playlist yang direpresentasikan figur-fitur Star Wars. Pengguna tidak terkunci di jenis lagu tertentu, dipersilakan menjajal opsi satu per satu dengan membuka tab Star Wars.

Spotify Star Wars 02

Tak seorangpun tahu apakah genre-genre lagu tersebut juga benar-benar disukai para tokoh Star Wars yang bersangkutan. Di pengumuman mereka, tim Spotify bilang, “Jika gemar mendengarkan hair metal tahun 80-an, kemungkinan besar Anda mendapatkan Chewbacca.”

Independent.co.uk menjabarkan genre-nya dengan lengkap, dan di sana terhitung ada 32 tokoh Star Wars. Beberapa contohnya adalah Qui-gon Jinn (progressive rock), Obi-wan Kenobi (brit rock, hip hop, British invasion), R2-D2 (trance, techno, EDM), Princess Leia (power pop 80-an, shimmer pop), sampai Anakin Skywalker (emo, kids bop). Saya sendiri mendapatkan First Order Stormstrooper, mengacu pada musik-musik anthem rock.

Spotify Star Wars 01

Jumlah pilihan di laman utama Star Wars Match sedikit terbatas. Berbeda satu artis saja, maka kemungkinan besar karakternya akan berbeda. Setelah hasil perhitungan keluar, Anda dapat melihat persentasi lebih detail di bagian kiri website. Berdasarkan seleksi ini, saya memperoleh hard rock 28%, classic rock 21% dan uptempo rock 15%.

Sayangnya buat fans Star Wars lokal, fitur ini tak bisa dinikmati secara penuh karena Spotify memang belum hadir di nusantara. Semoga saja seperti laporan di bulan Oktober lalu, peluncuran layanan streaming tersebut di Indonesia dilaksanakan tidak lama lagi.

Sumber: Spotify.com.

Permainan Lightsaber Escape Ubah Smartphone Anda Jadi Lightsaber

Lightsaber mungkin bukanlah senjata fiksi berbasis energi murni pertama, namun merupakan yang terpopuler. Star Wars tidak akan lengkap tanpa ‘senjata elegan untuk zaman beradab’ tersebut, dan ia hampir selalu muncul di berbagai medium hiburan franchise sci-fi milik Disney itu. Begitu populernya lightsaber, harga mainan replikanya kadang ditawarkan di harga tinggi. Tapi Google punya alternatif canggih dan murah.

Anda masih ingat pengumuman kolaborasi Google dan Disney untuk mempromosikan penayangan The Force Awakens? Sesuai janji mereka, pengalaman Star Wars tak cuma diterapkan pada tampilan layanan serta app Google. Ia pun turut diaplikasikan ke fungsi hiburan. Google belum lama merilis sebuah permainan kecil berjudul Lightsaber Escape, dan dengannya, Anda bisa menguji kemahiran dalam menggunakan lightsaber.

Game bertema pertempuran lightsaber bukanlah hal baru, namun keunikan Lightsaber Escape terletak pada penyajiannya. Permainan tidak menuntut proses instalasi, murni berbasis browser. Kita tidak perlu repot-repot menyiapkan perferal input khusus, karena Lightsaber Escape memanfaatkan smartphone sebagai gagang pedang laser. Penasaran ingin mencoba? Ikuti langkah-langkah sederhana di bawah ini.

Lightsaber Escape 03

Sekali lagi, game mengubah peran smartphone jadi lightsaber. Jadi saya sarankan sebaiknya Anda tidak memakai tablet atau device apapun yang mempunyai layar enam-inci ke atas – karena tidak nyaman dan resiko terlepas dari genggaman lebih tinggi. Sudah pilih ‘lightsaber‘ Anda? Tinggal kunjungi link Lightsaber.WithGoogle.com. Website akan loading sejenak, lalu segera muncul panduan singkat.

Sesuai perintah yang tertera, buka app Google Chrome di handset, dan masukkan link. Misalnya ‘g.co/lightsaber/t9ncp‘ tanpa tanda kutip. Selanjutnya, smartphone dan browser desktop akan melakukan proses sinkronisasi. Langkah kedua ialah proses kalibrasi: posisikan device secara tegak dan tekan tombol initiate. Saya merekomendasikan agar handset berada di jarak nyaman – tidak terlalu jauh dari monitor, tapi cukup leluasa bagi tangan Anda untuk mengayun.

Lightsaber Escape 02

Permainan akan dimulai saat Anda mengaktifkan tombol lightsaber dari smartphone. Pada dasarnya, Lightsaber Escape mengusung formula arcade train shooting ala Time Crisis. Namun bukannya menggunakan pistol, Anda harus memantulkan tembakan blaster para Stormtrooper. Game dapat diselesaikan dalam hitungan menit, dan sayangnya, tidak ada duel lightsaber di momen klimaks permainan.

Meskipun demikian, saya sangat menyukai detail yang Google bubuhkan: saat Anda mengayunkan smartphone, perangkat turut mengeluarkan suara dengungan khas lightsaber. Luar biasa.

Lightsaber Escape 01

Ini Dia Daftar Gadget Canggih Bertema Star Wars

Hanya tinggal beberapa jam lagi menuju hari Jumat paling bersejarah bagi para penggemar berat Star Wars. Tidak terasa, penantian kita akan segera berakhir. Tanpa ditunda-tunda, Star Wars episode ketujuh alias The Force Awakens rencananya mulai ditayangkan pada tanggal 18 Desember besok di sinema-sinema nusantara. Buat merayakannya, DailySocial.id mengurutkan gadget-gadget keren bertema Perang Bintang.

Ada banyak sekali produk yang terinspirasi dari franchise sci-fi ciptaan George Lucas tersebut. Tapi khusus di daftar ini, saya hanya menyertakan device berteknologi unik saja. Anda tidak akan menemukan sumpit lightsaber ber-LED, action figure Sith Lord, pembuka tutup botol berbentuk Millennium Falcon, atau jaket bulu Chewbacca. Silakan simak perangkat-perangkat itu di bawah.

Kulkas bergerak Aqua R2-D2

Star Wars Gadgets 01

R2-D2 mungkin hanyalah tokoh pendamping, namun kehadiran sang astromech droid di seluruh film Star Wars menegaskan bahwa ia merupakan karakter krusial. Kulkas bergerak ciptaan Aqua Japan ini memang tidak bisa memperbaiki pesawat tempur luar angkasa layaknya Artoo, tapi setidaknya ia dapat menyimpan serta  membawakan 12 kaleng minuman dingin saat Anda sibuk menyaksikan ulang dua trilogi Star Wars.
Info produk: Aqua-HAS.com

Sphero BB-8 Droid

Star Wars Gadgets 02

Ingin memiliki astromech droid yang lebih mewakilkan The Force Awakens dan tidak sekedar berperan jadi kulkas? Sphero punya solusinya. Versi mini dari BB-8 Droid ciptaan mereka terintegrasi ke app khusus, memungkinkan kita memandunya lewat smartphone atau tablet. BB-8 dapat mendengar serta merespons suara Anda, lalu seiring interaksi antara pengguna dan robot, karakteristiknya bisa berubah.
Info produk: Sphero.com

Lightsaber Adaptive Saber Parts

Star Wars Gadgets 03

“Lightsaber ialah senjata para Ksatria Jedi. Sebuah senjata elegan di masa yang lebih beradab,” begitu kata Obi-Wan. Karena alasan keselamatan, kita harus bersyukur belum ada seorangpun yang bisa menciptakan versi sungguhannya. Dan di antara bermacam-macam replika, Adaptive Saber Parts dari Saber Forge merupakan brand tercanggih karena membebaskan konsumen untuk mengustomisasi sendiri desainnya.
Info produk: SaberParts.com.

Star Destroyer Bluetooth Speaker

Star Wars Gadgets 05

Jika Anda berniat menunggu The Force Awakens dengan mendengarkan lagu-lagu instrumental dari John Williams, mengapa tidak sekalian menyiapkan sound system yang merepresentasikan Star Wars? Tinggal pesan saja speaker Bluetooth berbentuk Star Destroyer buatan iHome. Ia adalah produk resmi Star Wars, dapat streaming musik dari jarak sejauh sembilan meter, serta bisa dimanfaatkan untuk menerima panggilan telepon. Sangat pas buat menyetel theme-song Imperial March.
Info produk: ThinkGeek.

Notebook HP Pavilion Star Wars Special Edition

Star Wars Gadgets 07

Belum lama ini, perhatian fans Star Wars tertuju pada satu laptop garapan Hewlett-Packard. Produsen Palo-Alto itu memperkenalkan edisi spesial dari tipe Pavilion, mengambil inspirasi dari sisi gelap The Force. Ia memang diramu buat mengantisipasi The Force Awakens, namun ada banyak pernak-pernik detail yang mengacu pada trilogi orisinil: ilustrasi Darth Vader, logo Imperial Galactic, tulisan Aurebesh, sampai touchpad ala HUD X-Wing.
Info produk: HP

PlayStation 4 Limited Edition Star Wars Battlefront Bundle

Star Wars Gadgets 06

Sesuai namanya, bundel PlayStation 4 Battlefront sebetulnya diciptakan untuk memeriahkan peluncuran permainan shooter kreasi DICE. Tapi karena mengusung rancangan kontemporer (tanpa tulisan ‘Battlefront’ mencolok), ia juga sangat sempurna menjadi barang koleksi veteran Star Wars. Seperti HP Pavilion di atas, lagi-lagi Darth Vader mencuri perhatian, mendominasi penampilan eksterior dari home console Sony tersebut.
Info produk: PlayStation

Helm Voice Changing Captain Phasma

Star Wars Gadgets 04

Kini Anda tak hanya dapat berpura-pura menjadi Darth Vader dengan helm pengubah suara. Disney Store mengumumkan topeng voice changing milik Captain Phasma. Tak banyak info detail diketahui mengenai tokoh ini, kecuali fakta bahwa ia diperankan oleh Gwendoline Christie, aktris yang juga berperan sebagai Brienne of Tarth di serial Game of Thrones. Bundel tidak termasuk senapan blaster dan armor perak.
Info produk: Disney Store

Mobil Fiat 500e Stormtrooper First Order Legion

Star Wars Gadgets 08

Entah mengapa karakter dan faksi antagonis tampaknya lebih menginspirasi dibanding kubu Jedi. Di ajang pameran 2015 Los Angeles Auto Show, Fiat memamerkan 500e edisi Star Wars: The Force Awakens berdesain menyerupai helm Stormtrooper. Fiat menjelaskan, penggabungan teknologi, fungsionalitas dan desain memastikannya jadi ‘kendaraan sempurna untuk menguasai galaksi dengan penuh gaya’.
Info produk: PR Newswire

Buat GIF Bertema Star Wars dengan Aplikasi Giphy Cam

Star Wars: The Force Awakens sudah tinggal hitungan hari. Tepat tanggal 18 Desember besok, para fans The Dark Side dan Light Side akan berbondong-bondong memenuhi bioskop setempat yang menayangkannya. Tentunya ada banyak hal yang bisa dilakukan sebagai persiapan; bisa dalam wujud pesta cosplay, atau kalau mau yang lebih sederhana lagi, pesta GIF.

Tim pengembang salah satu aplikasi pembuat GIF yang cukup populer di kalangan pengguna iPhone, Giphy Cam, baru-baru ini mengumumkan hasil kolaborasinya dengan tim special effect dari Star Wars: The Force Awakens. Mereka menyuguhi para fans dengan enam filter khusus yang mencakup helm Storm Trooper, Lightsaber, robot BB-8, Millenium Falcon dan animasi kecepatan cahaya.

Tiap-tiap filter ini bisa ditambatkan di atas objek apapun yang Anda tangkap menggunakan kamera, seperti yang bisa Anda lihat pada contoh di bawah. Jadi ketimbang harus berburu GIF bertema Star Wars dari internet, Anda bisa membuatnya sendiri menggunakan aplikasi ini.

giphy-cam-star-wars-02

Atau seperti contoh lain di bawah, yang menurut saya bakal menjadi pengganti ideal untuk meme “Thug Life”.

giphy-cam-star-wars-01

Di sisi lain, ini merupakan langkah awal Giphy dalam menyajikan konten spesial untuk komunitas pencinta GIF. Menurut pernyataan perwakilannya terhadap TechCrunch, kerja sama ini sama sekali tak melibatkan uang.

Kalau Anda merupakan fans berat Star Wars yang menggunakan iPhone, silakan unduh aplikasi Giphy Cam secara cuma-cuma langsung dari App Store.

Sumber: TheNextWeb dan TechCrunch.

Fiat Pamerkan Mobil Elektrik Dengan Desain Star Wars

Menurut Anda, apa kira-kira hubungan antara Fiat dengan Star Wars? Keduanya hampir tidak memiliki kaitan: Fiat adalah produsen mobil dari Itali, sedangkan Star Wars ialah franchise petualangan sci-fi milik Disney. Menariknya, hal tersebut ternyata tidak menghentikan kedua tim yang memiliki latar belakang berbeda itu untuk melakukan kolaborasi.

Ada pemandangan unik di sebuah pojok dalam pameran 2015 Los Angeles Auto Show. Di sana dipamerkan satu kendaraan yang mungkin cukup familier buat Anda, namun kombinasi cat hitam putihnya membuat fans Star Wars segera memalingkan wajah. Fiat memamerkan mobil 500e edisi Star Wars: The Force Awakens, tepatnya mirip helm Stormtrooper, diracik sebagai tie-in dari film tersebut.

Fiat Star Wars 02

Stormtrooper memang merupakan salah satu maskot ikonis saga Star Wars, dan khusus di Fiat 500e Star Wars: The Force Awakens, desain mengambil inspirasi dari baju zirah First Order Legion. Kaca depan dan samping sengaja ‘disatukan’ agar langsung mengingatkan kita pada helm dan visor Stormtrooper. Penggunaan paint job dua warna tersebut juga diterapkan pada roda dan interior.

Warna putih dan hitam turut mengisi dashboard, dibumbui logo Star Wars. Kursi depan dan belakang dirancang secara custom dari kulit dan material Alcantara. Komposisi dua tone itu Anda akan temukan di seluruh bagian dalam Fiat 500e, kemudian ilustrasi helm Stormtrooper ditaruh di tengah setir. Pertanyaan saya sederhana, apakah cat putih yang naik ke kaca depan tidak mengganggu pengelihatan pengemudi?

Fiat Star Wars 03

Fiat menjelaskan via press release, “Layaknya armor Stormtrooper, Fiat 500e menggabungkan teknologi modern dan fungsionalitas, dipadu desain Itali klasik, memastikannya jadi kendaraan sempurna untuk menguasai galaksi dengan penuh gaya. Fiat 500e Stormtrooper diciptakan oleh tim Garage Italia Customs.”

Fiat 500e sendiri dibangun berbasis 500 Elettra, mengusung tema retro-futuristis namun tetap memegang rancangan khas Fiat. Ia ditenagai motor elektrik three-phase synchronous drive 111hp dan baterai 24kWh, sanggup berjelajah sampai 130km atau 160km di area perkotaan. Waktu isi ulang baterainya diklaim kurang dari empat jam melalui charging module Level 2 (240V). Versi The Force Awakens tampaknya turut memanfaatkan sistem navigasi TomTom dan teknologi hands-free BLUE&ME.

Fiat Star Wars 04

Di lembar rilis, Fiat tidak menyebutkan harga, dan besar kemungkinan mereka tidak berniat untuk menjualnya.

Via Venture Beat. Sumber: AutoBlog. Gambar: MotorTrend.