SteelSeries Nimbus+ Adalah Aksesori Esensial untuk Pelanggan Apple Arcade

SteelSeries punya game controller baru buat para pengguna perangkat bikinan Apple. Dijuluki Nimbus+, ia merupakan penerus langsung SteelSeries Nimbus yang dirilis hampir lima tahun silam.

Desainnya telah sedikit direvisi hingga menyerupai SteelSeries Stratus Duo yang diciptakan untuk perangkat Android maupun Windows. Nimbus+ di sisi lain hadir membawa sertifikasi Made for iPhone (MFi), dan itu pada akhirnya mewujudkan sejumlah fitur advanced macam button mapping yang optimal.

Selain layout yang lebih sempurna, Nimbus+ juga lebih unggul dari versi sebelumnya berkat sepasang joystick yang dapat diklik dan daya tahan baterai yang lebih awet. Dalam sekali pengisian menggunakan kabel Lightning, Nimbus+ siap digunakan hingga 50 jam nonstop, naik 10 jam jika dibandingkan Nimbus yang lama.

SteelSeries Nimbus+

Tanpa harus terkejut, Nimbus+ datang bersama sebuah penjepit iPhone yang dapat dipasangkan ke bagian atasnya. Selain iPhone, Nimbus+ tentunya juga dapat disambungkan ke iPad, MacBook atau bahkan Apple TV, menjadikannya cukup esensial bagi para pelanggan layanan gaming subscription Apple Arcade.

Di Amerika Serikat, SteelSeries Nimbus+ saat ini telah dipasarkan seharga $70. Tergolong mahal untuk controller yang hanya bisa digunakan di ekosistem Apple, dan yang mengejutkan, lebih mahal ketimbang controller resmi PlayStation 4 maupun Xbox One yang sama-sama dibanderol $60.

Aksesori dengan label MFi umumnya memang lebih mahal dari produk serupa yang tidak memiliki label MFi, dan sering kali keunggulannya ada pada faktor kompatibilitas. Controller DualShock 4 maupun Xbox Wireless memang kompatibel dengan perangkat yang menjalankan iOS 13 maupun tvOS 13, akan tetapi bisa dipastikan proses pairing-nya tidak semudah menggunakan Nimbus+ yang bersertifikasi MFi ini.

Sumber: The Verge.

Microsoft Manjakan Fans Cyberpunk 2077 Dengan Xbox One X Edisi Spesial

Salah satu cara terbaik untuk merayakan peluncuran game besar yang ditunggu-tunggu adalah dengan membeli edisi kolektor atau bahkan memesan hardware bertema permainan tersebut. Secara personal, saya kenal dekat beberapa orang yang tak ragu merogoh saku dalam-dalam demi mendapatkannya. Bulan Februari lalu, Nvidia mengumumkan kartu grafis GeForce RTX 2080 Ti versi Cyberpunk 2077, namun sayangnya ia tidak bisa dimiliki lewat cara biasa.

Jika Anda sedang sedang menanti perilisan permainan role-playing raksasa garapan CD Projekt Red itu dan mencari sesuatu yang layak dikoleksi, Microsoft telah menyiapkan bundel produk istimewa. Minggu ini, mereka mengumumkan satu set Xbox One X edisi spesial Cyberpunk 2077, dilengkapi controller, charging stand, game drive, hingga headphone. Dalam menyediakan perangkat-perangkat ini, Microsoft juga berkolaborasi dengan sejumlah produsen hardware.

Console Xbox One X Cyberpunk 2077 Limited Edition sengaja dirancang untuk merepresentasikan warna-warni dan kemajuan teknologi Night City (lokasi game di-setting). Demi mencapainya, Microsoft memanfaatkan desain cybernetic, elemen-elemen ‘menyala’, panel-panel custom berwarna cerah, serta efek gradasi. Di sana Anda bisa menemukan grafiti glow in the dark, tulisan-tulisan hasil ukiran laser, serta sejumlah LED.

Xbox One Cyberpunk 2077 1

Di unit controller-nya, Microsoft mengangkat tema Johnny Silverhand, karakter yang menemani V (tokoh utama Cyberpunk 2077) dalam petualangannya. Gamepad didominasi dua warna: hitam  di area kanan dan perak di kiri. Desainer juga menghias controller dengan beragam tulisan, coretan serta decal. Fungsi, layout serta fiturnya sendiri sama seperti gamepad wireless Xbox standar, bisa tersambung ke Xbox One dan perangkat ber-OS Windows 10.

Xbox One Cyberpunk 2077 2

Untuk melengkapi controller-nya, Anda bisa menambahkan Cyberpunk 2077 Xbox Pro Charging Stand. Khusus unit ini, Microsoft memadukan skema warna gamepad (ada perak serta hitam) dan console (biru, kuning serta garis-garis hijau). Charging stand dilengkapi baterai rechargeable, penutupnya, serta kabel power sepanjang 1,8-meter. Aksesori ini juga dibekali magnet buat mengamankan controller.

Xbox One Cyberpunk 2077 3

Bersama sejumlah mitra, Microsoft dan CD Projekt Red turut menyediakan penyimpanan eksternal Seagate Game Drive for Xbox: Cyberpunk 2077 Special Edition dengan opsi 2TB dan 5TB, serta headset SteelSeries Arctis 1 Wireless for Xbox Johnny Silverhand Edition.

Xbox One Cyberpunk 2077 4

Semua pernak-pernik bertema Cyberpunk 2077 dapat dibeli secara terpisah, tapi mungkin tersedia melalui channel terpisah. Sebagian dari mereka sudah bisa di-pre-order. Microsoft sendiri hanya memproduksi 45 ribu console edisi spesial Cyberpunk 2077 dan menjualnya di kawasan tertentu saja. Anda dapat menyimak harga dan waktu ketersediaan masing-masing item di bawah ini:

  • Xbox One X Cyberpunk 2077 Limited Edition 1TB – Juni 2020, harganya belum diketahui, disertai kode download game, dapat ditebus di tanggal 17 September nanti
  • Xbox Wireless Controller Cyberpunk 2077 Limited Edition – tersedia sekarang, US$ 75
  • Cyberpunk 2077 Xbox Pro Charging Stand – juga tersedia sekarang, US$ 50
  • Seagate Game Drive for Xbox: Cyberpunk 2077 Special Edition – Juni 2020, harganya tergantung pihak pemasok
  • SteelSeries Arctis 1 Wireless for Xbox Johnny Silverhand Edition – Juni 2020, US$ 110

SteelSeries Luncurkan 3 Gaming Gear Terjangkau Untuk Gamer Pemula

Dalam memilih gaming gear, tiap orang memang punya preferensi brand sendiri. Tapi kini makin banyak konsumen memahami bahwa masing-masing merek punya kekuatan: ada yang memberikan pilihan paling banyak, mutu terbaik di harga terjangkau, hingga nama-nama apa saja yang menguasai lini high-end. Di kelas inilah kita bisa menemukan perangkat berdesain unik dengan fitur-fitur canggih.

Meski begitu, segmen entry-level tentu tetap jadi tulang punggung bisinis terlepas dari begitu ketatnya kompetisi di sana. Demi membuat penawarannya lebih menarik, produsen menurunkan sejumlah fitur premium ke produk-produk terjangkau. Inilah strategi SteelSeries dalam mengenalkan tiga periferal anyarnya. Perangkat-perangkat ini disiapkan sebagai gaming gear pertama bagi mereka yang baru mulai menyeriusi gaming.

Tiga produk SteelSeries baru itu meliputi mouse bernama Rival 3 dan dua buah keyboard, yaitu Apex 3 dan Apex 5.

 

Rival 3

Rival 3 ialah mouse spesialis gaming dengan rancangan simetris khas SteelSeries. Meski demikian, ia dirancang untuk digunakan di tangan kanan karena thumb button-nya diposisikan di sisi kiri. Struktur tubuhnya terbuat dari ‘material premium’, dan demi mempercantik penampilannya, SteelSeries tidak lupa membubuhkan sistem pencahayaan RGB LED tiga zona pada logo serta striping di bagian bawah.

SS 1

Mouse menyajikan total enam buah tombol yang menyimpan switch mekanis berdaya tahan hingga 60 juta kali tekan. Di rentang harga ini, switch biasanya hanya tahan sampai 10 atau 20 juta kali tekan. Selanjutnya, Rival 3 memanfaatkan sensor optik TrueMove Core dengan sensitivitas DPI dari 100 sampai 8.500, dan kabarnya dibekali kemampuan melacak 1:1 dalam menerjemahkan gerakan tangan ke layar.

 

Apex 3

Apex 3 merupakan keyboard berdaya tahan paling tinggi terjangkau yang SteelSeries miliki. Alasannya adalah penggunaan struktur kedap air bersertifikasi IP32 sehingga ia tidak langsung rusak ketika Anda tak sengaja menumpahkan minuman saat sedang seru bermain. Apex 3 menghidangkan layout full-size dengan numerical pad, dilengkapi wrist rest magnetik, serta siap memeriahkan kegiatan gaming Anda dengan tarian warna LED RGB 10-zona.

SS 2

Apex 3 masih menggunakan jenis switch karet. Tapi SteelSeries tak mau ia disamai dengan switch membran biasa: papan ketik tetap bisa bekerja normal hingga 20 juta kali tekan. Selain itu, keyboard mempunyai fitur antighosting, rangkaian tombol multimedia dedicated, serta ditunjang kabel routing tiga arah.

 

Apex 5

Apex 5 diramu untuk memperkuat lini tengah keyboard SteelSeries dan menyuguhkan upgrade signifikan dari Apex 3. Tubuhnya terbuat dari aluminium kelas pesawat terbang, kemudian terdapat layar OLED di area kanan atas untuk menampilkan profil, info permainan hingga notifikasi Discord. Sistem backlight-nya pun lebih canggih, Apex 5 memanfaatkan RGB LED per-key yang memperkenankan kita buat mengustomisasi pencahayaan tiap tuts. Dan tentu saja, SteelSeries turut membekalinya dengan wrist rest magnetik.

SS 5

Jantung dari Apex 5 adalah switch hybrid racikan SteelSeries sendiri. Switch ini tetap menggunakan membran karet sebagai basisnya, dipadu struktur mekanis sehingga tiap tekanan pada tombol memberikan sensasi clicky ala Cherry MX Blue. Switch hybrid juga dijanjikan lebih awet dari varian membran dengan daya tahan hingga 20 juta kali tekan.

SS 6

Ketiga produk sudah mulai dipasarkan, namun saat ini mereka masih belum tersedia di Indonesia. Berikut daftar harganya:

Sumber: SteelSeries.

Headphone SteelSeries Arctis 1 Wireless Siap Menemani Anda Ber-gaming di Platform Berbeda

Memiliki periferal audio berkualitas ialah hal krusial bagi gamer. Di mode single-player, perangkat audio yang tepat berguna dalam mendongkrak aspek sinematik permainan. Lalu di game multiplayer kompetitif, sistem suara mumpuni tentu saja memudahkan kita untuk lebih awas terhadap keadaan di sekitar serta mendeteksi lawan. Sayang sekali banyak headphone gaming yang cuma bisa mendukung satu atau dua platform saja.

Menyadari kondisi ini, SteelSeries mengajukan sebuah solusi menarik. Produsen gaming gear asal Denmark itu memperkenalkan Arctis 1 Wireless, yaitu headphone berkonsep 4-in-1 yang dirancang agar kompatibel dengan mayoritas platform gaming – dari mulai PC, PlayStation 4, Xbox One, Switch hingga Android. Berbekal kapabilitasnya itu, kita tidak perlu lagi membeli periferal audio untuk perangkat gaming berbeda – dimungkinkan berkat lengkapnya konektivitas Arctis 1 Wireless.

Arctis 1 Wireless 3

Dari sisi desain, Arctis 1 Wireless mempunyai penampilan layaknya headphone standar. Ia mempunyai dua housing speaker yang disambung oleh headband. Housing mempunyai bentuk agak lonjong, dibekali earcup berbantalan empuk. Ukuran cup cukup lebar untuk merangkul seluruh bagian telinga, lalu padding juga bisa ditemukan di sisi bawah headband-nya. Aspek menarik dari tubuh Arctis 1 Wireless adalah pemanfaatan rangka jenis baja ringan demi memastikan strukturnya tetap kuat namun lentur – cocok buat gamer.

Sempat saya singgung sebelumnya, konektivitas ialah aspek yang membuat Artcis 1 Wireless istimewa. Bagi saya, perangkat ini cocok bagi orang-orang yang biasa ber-gaming di PC tapi juga suka menikmati permainan di console. Arctis 1 Wireless dapat tersambung ke PC lewat kabel atau dongle USB. Aksesori wireless USB tersebut juga memungkinkannya tersambung ke PlayStation 4 atau Nintendo Switch (baik ketika diposisikan di docking maupun dalam mode handheld).

Arctis 1 Wireless

Perlu diketahui bahwa metode koneksi Arctis 1 Wireless ke Xbox One sedikit berbeda. Khusus buat console Microsoft itu, headphone tidak dapat disambungkan secara wireless, melainkan via kabel bercolokan 3,5mm ke port yang terdapat di unit controller.

Jantung dari Arctis 1 Wireless adalah driver 40mm yang juga dimanfaatkan oleh model Arctis 7. Segala proses pengaturan (volume, mute, play/pause) bisa dilakukan langsung dari headphone lewat switch dan dial di bagian luar housing. Di mode wireless, perangkat mengusung teknologi lossless di frekuensi 2,4GHz, menjangkau jarak maksimal 9-meter dan mengambil tenaga dari baterai internal yang kabarnya mampu menghidangkan suara hingga 20 jam non-stop.

Arctis 1 Wireless 2

Arctis 1 Wireless sudah mulai dipasarkan secara global di awal bulan September 2019, dibanderol seharga US$ 100.

Via The Verge.

SteelSeries Sponsori Tim OG, Tambahan Motivasi Jelang The International 2019?

Kompetisi esports Dota 2 paling bergengsi tahun ini, The International 2019, semakin hari semakin dekat saja. Pertengahan Agustus nanti, tim-tim Dota 2 terbaik dari berbagai penjuru dunia akan berkumpul di Shanghai untuk membuktikan siapa berhak menyandang gelar juara dunia. Prize pool fantastis menanti, saat ini jumlahnya sudah tembus US$31,3 juta atau kurang lebih Rp444,2 miliar, mengalahkan rekor yang baru saja dicetak Fortnite World Cup.

The International 2019 (TI9) merupakan tantangan tersendiri bagi tim OG yang tahun lalu memenangkan TI8. Mereka hadir bukan sebagai penantang, melainkan pemegang gelar juara bertahan. Apalagi beberapa peserta lain, seperti Virtus.Pro, Vici Gaming, dan Team Secret, belakangan menunjukkan performa gemilang. Sementara Team OG justru mengalami penurunan, karena mereka tidak berhasil memenangkan turnamen Major dan Minor satu pun.

Perjalanan OG antara TI8 ke TI9 sempat melalui sejumlah lika-liku. Setelah menjadi juara dan mengambil libur panjang, OG mengalami beberapa kali pergantian pemain beberapa kali. Awalnya ana (Anathan Pham) pergi meninggalkan tim, digantikan oleh Pajkatt (Per Anders Olsson Lille). Hanya bertahan 2 bulan, Pajkatt kemudian digantikan oleh iLTW (Igor Filatov), pemain pinjaman dari tim Espada. Tapi kemudian di bulan Maret lalu ana kembali bergabung dengan OG, suatu hal yang disambut meriah oleh para penggemar sebab permainan ana yang dahsyat berperan besar dalam mengantar OG menjadi juara TI8.

Roster OG kini kembali sama dengan susunan ketika mereka bermain di TI8, yaitu:

  • ana (Anathan Pham)
  • Topson (Topias Taavitsainen)
  • Ceb/7ckngMad (Sebastien Debs)
  • JerAx (Jesse Vainikka)
  • Notail (Johan Sundstein)

Menjelang TI9, OG juga mengumumkan masuknya sponsor baru di tim mereka, yaitu brand perlengkapan gaming populer SteelSeries. Kerja sama ini melanjutkan tradisi SteelSeries yang telah lama mendukung dunia esports, khususnya Dota 2.

“OG adalah salah satu nama terbesar di esports, dan sebuah kekuatan dominan yang selalu hadir di tengah-tengah komunitas Dota 2,” kata CEO SteelSeries, Ehtisham Rabbani, dalam pengumuman resminya, “Kami bangga bisa bekerja dengan mereka dan memberikan perlengkapan yang mereka butuhkan untuk terus menang di level tertinggi.” Kedua pihak tidak menjelaskan nilai finansial ataupun detail kerja samanya, tapi dari pernyataan ini kita bisa menyimpulkan bahwa salah satu peran SteelSeries adalah sebagai penyedia hardware.

“Senang sekali bisa bekerja dengan SteelSeries lagi, produk-produk mereka telah menjadi bagian dari seluruh hidup saya,” kata CEO sekaligus kapten OG, Johan “Notail” Sundstein, “Ini adalah babak yang menarik bagi kami dan saya mengharapkan hal-hal hebat.” SteelSeries mungkin baru saja menjalin kerja sama dengan OG, tapi brand ini sudah punya sejarah dengan Notail ketika ia masih bermain untuk tim Fnatic dulu.

OG akan maju ke Shanghai pada tanggal 15 – 25 Agustus nanti untuk mempertahankan gelar juara dunia mereka dari incaran tim-tim yang tak kalah kuat. Bisakah kerja sama sponsor baru ini memberi suntikan semangat pada tim OG dan membuat mereka menunjukkan performa hebat seperti The International 2018?

Sumber: OG

Headset Wireless SteelSeries Arctis 9X Diciptakan Khusus untuk Pengguna Xbox

Kalau ditanya apa salah satu kekurangan Xbox One dibanding PlayStation 4, mungkin mayoritas penggunanya akan bilang absennya kompatibilitas headset Bluetooth. Sebagai gantinya, Microsoft mengandalkan protokol khusus bernama Xbox Wireless, kurang lebih mirip seperti kasus Apple dan AirPlay.

Yang jadi masalah, populasi headset Xbox Wireless tergolong kecil. Beruntung SteelSeries tergerak untuk meluncurkan produk di segmen ini, yaitu Arctis 9X. Kelebihan utamanya? Apa lagi kalau bukan dukungan resmi Xbox Wireless, yang berarti pengguna Xbox dapat menyambungkannya tanpa kabel maupun dongle.

Dukungan Xbox Wireless juga berarti latency-nya dipastikan sangat rendah, yang berarti hampir tidak ada jeda antara audio yang keluar dari game dan yang terdengar di telinga. Lebih lanjut, SteelSeries juga mengklaim bahwa Arctis 9X menawarkan koneksi yang paling bisa diandalkan di antara headset Xbox Wireless lain, dan ini berdasarkan pernyataan Microsoft kepada mereka.

SteelSeries Arctis 9X

Dari segi estetika, Arctis 9X tampak tidak jauh berbeda dari headset Arctis lainnya. Desainnya simpel namun elegan (tidak norak seperti mayoritas gaming headset), dan kenyamanan yang ditawarkannya mungkin sudah bisa diwakilkan oleh bantalan telinga yang terlihat cukup tebal.

Berhubung ini adalah headphone wireless, sudah pasti ada sejumlah tombol kontrol di earcup-nya. Namun yang paling menarik adalah sebuah kenop di earcup sebelah kiri, yang berfungsi untuk mengatur volume audio yang datang dari Xbox di saat headset juga tersambung ke perangkat lain via Bluetooth.

Ya, Arctis 9X mendukung multiple input. Jadi selagi tersambung ke Xbox, ia juga bisa disambungkan ke ponsel via Bluetooth, entah untuk mendengarkan musik atau menerima panggilan telepon, semuanya sembari asyik bermain game.

SteelSeries Arctis 9X

Terkait daya tahan baterai, dalam satu kali pengisian, Arctis 9X diklaim mampu beroperasi sampai 20 jam nonstop, dan pengguna dapat memantau sisa baterainya langsung di TV. Saat baterainya habis, pengguna masih bisa memakainya dengan bantuan kabel 3,5 mm.

SteelSeries saat ini sudah memasarkan Arctis 9X seharga $200. Bukan harga yang murah, tapi cukup pantas jika mempertimbangkan semua fiturnya, serta fakta bahwa headset Xbox Wireless merupakan spesies yang langka.

Sumber: AnandTech.

Gamepad SteelSeries Stratus Duo Siap Temani Anda Nikmati Game PC, Android dan VR

Terkenal akan headset, keyboard dan mouse-nya, debut SteelSeries di segmen gamepad boleh dikatakan kurang mulus. Varian Stratus dianggap terlalu mungil dan terlampau mahal, lalu meski Stratus XL disajikan buat menjawab keluhan tersebut, saat itu produk belum didukung aspek software yang memadai. Namun tentu saja, sang perusahaan gaming gear asal Denmark itu sudah belajar banyak.

Minggu ini, SteelSeries kembali memperkenalkan controller game baru, kali ini disediakan untuk menunjang tiga platform hiburan yang punya karakteristik serta khalayak berbeda: PC berbasis Windows, perangkat Android, dan virtual reality. SteelSeries menamainya Stratus Duo. Fleksibilitas menjadi keunggulan utama yang produsen tawarkan, tapi dalam proses peracikannya, SteelSeries masih berkiblat pada arahan desain produk terdahulu.

Seperti Stratus XL, desain Stratus Duo merupakan perpaduan antara controller Xbox dengan DualShock. Tubuhnya ‘berisi’ layaknya gamepad buatan Microsoft itu plus penempatan tombol XYAB yang identik. Namun SteelSeries memposisikan dua thumb stick-nya secara sejajar ala DualShock. Selain D-Pad dan kumpulan action button, saya melihat ada tiga tombol navigasi di sisi muka, rangkaian tombol untuk mengakses fitur-gitur berbeda di atas, serta dua pasang trigger.

Stratus Duo 5

Bagian tombol pelatuk di sana dibekali oleh sensor magnet Hall Effect yang diklaim lebih tahan lama dibanding varian biasa. Sensor ini dipilih demi memastikan input berupa tarikan jari tetap konsisten serta akurat. Lalu tombol analog pada thumb stick juga dibuat agar mampu merespons tekanan secara sigap di mana pun posisi tangkai berada – entah apakah Anda sedang membidik dengan hati-hati ataupun sekadar ‘button mashing‘.

Stratus Duo 1

Nama Duo sendiri diambil dari dukungan konektivitas nirkabel ganda, yaitu lewat Bluetooth dan Wi-Fi 2,4Ghz. Bluetooth 4.1 mempersilakan gamepad tersambung ke perangkat Android dan VR, sedangkan koneksi Wi-Fi di frekuensi 2,4GHz plus bantuan dongle USB memungkinkan controller kompatibel ke PC di jarak maksimal 12-meter. Stratus Duo sendiri akan dibaca oleh sistem sebagai gamepad Xbox (memakai X-input). Itu artinya ia mendukung lebih dari 5.000 permainan di Steam. Tentu saja, Anda dipersilakan menyambungkannya ke PC via kabel.

Stratus Duo 4

Di dalam, SteelSeries Stratus Duo dilengkapi baterai lithium-ion yang menjanjikan sesi gaming hingga 20 jam sekali isi ulang. Kapabilitasnya mirip DualShock 4: gamepad bisa tetap bisa digunakan bermain ketika sedang di-charge.

Stratus Duo 3

Stratus Duo sudah mulai dipasarkan, dijual seharga US$ 60, tapi saat ini produk masih belum tersedia di Indonesia. SteelSeries juga berencana untuk menyediakan SmartGrip, yaitu aksesori tambahan buat mencantumkan smartphone di controller – kabarnya akan ‘segera tersedia’.

Via PC Gamer.

SteelSeries Perbarui Lini Gaming Headset Arctis dan Pasarkan GameDAC Secara Terpisah

Tidak terasa sudah hampir dua tahun sejak SteelSeries meluncurkan lini gaming headset Arctis, dan SteelSeries melihat ini sebagai momen yang tepat untuk menerapkan penyegaran terhadap ketiga headset-nya itu: Arctis 3, Arctis 5, dan Arctis 7. Arctis 2019 Edition, demikian nama lineup barunya, masih terdiri dari tiga headset yang sama, tapi tentu saja masing-masing telah disempurnakan.

Penyempurnaannya pun mengacu pada masukan dari para konsumen Arctis. Satu yang paling utama adalah soal bantalan telinga yang dinilai terlalu tipis. Pada versi barunya, ketiga headset ini telah dibekali bantalan yang lebih tebal demi meningkatkan kenyamanan sekaligus mencegah telinga konsumen menyentuh pelat bagian dalam headset.

SteelSeries Arctis 3 2019 Edition / SteelSeries
SteelSeries Arctis 3 2019 Edition / SteelSeries

Masih seputar kenyamanan, khusus Arctis 7, bentuk headband-nya telah direvisi menjadi lebih mirip seperti milik Arctis Pro. Desain yang lama dinilai kurang nyaman bagi pengguna yang ukuran kepalanya di atas rata-rata, dan revisi ini diharapkan bisa lebih akomodatif.

SteelSeries Arctis 5 2019 Edition / SteelSeries
SteelSeries Arctis 5 2019 Edition / SteelSeries

Beralih ke fungsionalitas, SteelSeries juga membuat tombol kontrol pada headset jadi lebih kecil sekaligus lebih keras. Ini dikarenakan banyak konsumen yang mengeluh tombolnya mudah tertekan tanpa sengaja. Selanjutnya, fitur DTS Headphone X telah di-upgrade ke versi kedua, dan output bass-nya juga ditambah. Kabar baiknya, dua fitur terakhir ini juga akan tersedia buat Arctis 5 dan Arctis 7 lama via firmware update.

SteelSeries Arctis 7 2019 Edition / SteelSeries
SteelSeries Arctis 7 2019 Edition / SteelSeries

Selain tiga headset Arctis versi baru, SteelSeries turut memperkenalkan aksesori GameDAC sebagai produk terpisah. Sebelumnya, digital-to-analog converter ini hanya tersedia dalam bundel bersama headset Arctis Pro, namun sekarang semua konsumen dapat membelinya secara terpisah.

GameDAC yang berukuran ringkas ini menjanjikan kualitas suara yang lebih baik ketimbang jika pengguna mencolokkan headset langsung ke komputer. Kuncinya terletak pada chip Sabre 9018 buatan ESS Technology yang mendukung resolusi hingga 24-bit/96kHz. Untuk menggunakannya, kita tinggal menancapkannya ke komputer via USB, lalu colokkan headset ke GameDAC.

SteelSeries GameDAC / SteelSeries
SteelSeries GameDAC / SteelSeries

Pengoperasiannya cukup mudah berkat kehadiran layar LED terintegrasi. GameDAC tidak cuma kompatibel dengan headset Arctis saja. Headphone atau earphone apapun yang menggunakan colokan 3,5 mm juga bisa dipakai bersamanya, dan itulah yang mendasari keputusan SteelSeries untuk menjadikannya sebagai produk terpisah.

Keempat produk baru ini sudah dipasarkan sekarang juga. Harganya adalah sebagai berikut:

Sumber: AnandTech dan SteelSeries.

SteelSeries Arctis Pro dan GameDAC Tawarkan Solusi Lengkap Ber-gaming Dengan Audio Hi-Res

Baik buat sekadar mendengarkan musik atau sebagai alat menikmati konten multimedia hingga gaming, Anda tak akan kekurangan pilihan headphone premium. Tentu saja selain headset, sejumlah aspek lain perlu terpenuhi agar audio terhidang maksimal, misal dukungan format suara beresolusi tinggi hingga DAC mumpuni. Tapi tak semua produk menyediakan satu solusi lengkap.

Inilah alasan mengapa SteelSeries menawarkan Arctis Pro + GameDAC untuk para gamer. Arctis Pro + GameDAC diklaim sebagai sistem audio bersertifikasi high resolution pertama di dunia, merupakan bundel berisi headphone Arctis Pro dan unit digital-to-analog converter kelas audiophile berteknologi ESS Sabre. Kombinasi keduanya menjanjikan output suara murni serta bertenaga, dihantarkan dari PC atau PlayStation 4 ke telinga Anda.

SteelSeries Arctis Pro + GameDAC 1

Arctis Pro merupakan penerus lineup Arctis yang diperkenalkan pada bulan Oktober 2016 silam. Headset mengusung penampilan hampir serupa pendahulunya, dengan ear cup over-ear lonjong plus pencahayaan LED RGB membingkai area ujung housing speaker. Headband-nya mengadopsi konstruksi Siberia V2, terdiri dari dua bagian – struktur keras di luar dan strap lentur buat mencengkeram kepala. Kemudian, lengan microphone lenturnya juga dapat dimasukkan ke dalam housing.

SteelSeries Arctis Pro + GameDAC 3

Arctis Pro juga menjadi headphone pertama bersenjata DTS Headphone:X versi kedua, yakni sebuah teknologi yang memungkinkan tersajinya suara secara tiga dimensi tanpa memerlukan setup home theater multi-speaker. Sebagai jantungnya, SteelSeries memanfaatkan driver neodymium 40mm, kabarnya mampu mereproduksi suara hingga frekuensi 40.000Hz, hampir dua kali lipat kapabilitas headset gaming lain di 22.000Hz.

SteelSeries Arctis Pro + GameDAC 2

GameDAC-nya berada terpisah dari headphone, dengan wujud seperti kaplet raksasa berwarna hitam. Alat ini dibekali kenop pengaturan volume, beberapa port dan tombol, serta layar OLED – memungkinkan pengguna mengintip info terkait output, mengaktifkan mode Hi-Res dan mengutak-atik equalizer. Di dalam, GameDAC menyimpan chip DAC ESS Sabre 9018 Reference untuk menghasilkan audio 96kHz/24-bit dengan dynamic range 121-desibel.

SteelSeries Arctis Pro + GameDAC 4

SteelSeries Arctis Pro + GameDAC siap mendukung dua platform, yaitu PC dan PlayStation 4. Alternatifnya, SteelSeries turut menawarkan headset Arctis Pro tanpa GameDAC yang kompatibel ke sistem game seperti Xbox One, Switch dan Mobile; serta Arctis Pro Wireless yang bisa tersambung tanpa kabel.

Harga ketiga produk anyar SteelSeries ini memang cukup premium:

  • Arctis Pro + GameDAC: US$ 250
  • Arctis Pro: US$ 180
  • Arctis Pro Wireless: US$ 330

Walaupun kita berada di zaman serba nirkabel, saya jelas lebih memfavoritkan bundel Arctis Pro + GameDAC dibanding versi wireless, karena buat saya, kualitas audio jauh lebih krusial dibanding portabilitas.

Mouse Gaming Terbaru SteelSeries Mengemas Sensor Optik Ganda

Agustus tahun lalu, SteelSeries memperkenalkan dua mouse gaming baru dengan sensor inovatif bernama TrueMove3. Keunggulannya adalah kinerja tracking satu banding satu, yang berarti jarak yang ditempuh mouse di atas mousepad bakal sama persis dengan jarak yang ditempuh kursor di layar.

Tahun ini, mereka siap membawa teknologi tersebut ke level yang lebih tinggi lewat mouse SteelSeries Rival 600 dan teknologi TrueMove3+. Sistem baru ini melibatkan sebuah sensor optik ekstra yang bertugas memonitor pergerakan mouse selama terangkat dari permukaan.

SteelSeries Rival 600

SteelSeries menjelaskan bahwa dengan sensor konvensional, kursor terkadang bisa ‘melompat’ dan ‘berlarian’ ketika mouse diangkat dan diletakkan kembali di atas permukaan. Sensor ekstra pada Rival 600 akan mengeliminasi pergerakan ekstra tersebut, memastikan kursor tetap berada di posisi yang sama ketika mouse kembali diletakkan.

Pengguna juga bebas mengatur kapan sensor kedua ini akan aktif berdasarkan jarak antara mouse dan permukaan. SteelSeries tak lupa menambahkan bahwa sensor ekstranya ini masih bisa bekerja secara presisi bahkan dalam jarak sedekat 0,5 mm.

SteelSeries Rival 600

Beralih ke bagian yang kelihatan secara kasat mata, Rival 600 mengadopsi desain ergonomis untuk pengguna tangan kanan. Bobotnya cuma 96 gram, akan tetapi pengguna bisa menambahkan hingga delapan pemberat yang masing-masing berbobot 4 gram.

Tombol-tombolnya mengandalkan switch mekanis yang diyakini bisa tahan hingga 60 juta klik. Layaknya mouse gaming lain, tentu saja tombol-tombolnya ini bisa diprogram sesuka hati, dan sistem pencahayaan RGB pun sudah pasti tidak terlewatkan. Buat yang tertarik, Rival 600 sudah bisa dibeli seharga $80.

Sumber: SteelSeries.