Menggali Lebih Dalam Teknologi-Teknologi Baru yang MSI Sematkan di Laptop Mereka

Sebagai pameran teknologi tahunan paling besar di planet Bumi, Consumer Electronic Show adalah tempat lahirnya berbagai macam terobosan-terobosan unik di ranah tersebut. Khusus di kelas PC portable, real-time ray tracing menjadi sorotan. Fitur grafis yang diujungtombaki Nvidia lewat kartu grafis GeForce RTX itu akhirnya melakukan pendaratan di laptop.

Kehadiran RTX di notebook memang boleh dikatakan sebagai ‘keajaiban’ teknis. Meski demikian, masih ada banyak kapabilitas inovatif yang diungkap para produsen PC di CES 2019. Dan selama MSI berkiprah di ranah penyediaan laptop, mereka terus berupaya untuk menjadi brand pemecah rekor: dari mulai menyediakan laptop ber-keyboard mekanis hingga notebook bersertifikasi VR ready pertama. Tapi produsen juga menyadari, bukan hanya aspek hardware saja yang memengaruhi pengalaman penggunaan.

MSI 4 13

Satu fitur krusial baru yang MSI bubuhkan tetap berkaitan dengan Nvidia GeForce RTX. Efek dari keberadaan GPU berperforma tinggi di perangkat bertubuh ramping ialah cepat meningkatnya temperatur, apalagi hardware-hardware tersebut diposisikan secara rapat. Nvidia memang sudah mengajukan GPU alternatif berdesain Max-Q, tetapi solusi penanggulangan panas betul-betul bersandar pada kemahiran dan pengalaman produsen PC sendiri.

MSI 4 12

 

Cooler Boost Trinity+

Versi ‘plus’ ini merupakan varian generasi selanjutnya dari sistem pendingin yang Micro-Star International spesialisasikan pada perangkat-perangkat bertubuh ultra-thin, khususnya seri gaming GS. Cooler Boost Trinity+ d dapat Anda temukan pada dua laptop terbaru, GS65 dan GS75 Stealth. Di sana, MSI memanfaatkan tiga kipas dengan bilah berdesain Whirlwind yang sudah menjadi andalan mereka selama beberapa tahun, dipadukan bersama enam sampai tujuh heat pipe.

MSI 4 2

Kipas ‘puting beliung’ ini dirancang agar efektif meniupkan angin meskipun ukurannya tipis. Berdasarkan info beberapa waktu silam, fan mempunyai diameter 29mm dan masing-masing bilah hanya berketebalan 2-milimeter. Alex C.Y. Lin selaku perwakilan product marketing department menjelaskan pada saya bahwa dalam membuat kipas, mereka memilih bahan plastik berkualitas karena lebih ringan dan seimbang, serta lebih pas diaplikasikan pada perangkat berdesain tipis ketimbang fan bermaterial logam.

MSI 4 11

 

MSI App Player

Setelah di-tease pada para pengunjung Computex 2018, MSI App Player resmi diluncurkan di bulan Agustus 2018. Ia merupakan cara sang perusahaan PC Taiwan menginfiltrasi pasar game mobile yang kian populer berkat esports serta battle royale, tanpa perlu menyediakan smartphone atau tablet. MSI App Player sejatinya adalah software untuk menjalankan aplikasi-aplikasi mobile, dikembangkan secara kolaboratif bersama BlueStacks.

Tapi berbeda dari ‘app playermobile buat PC lainnya, MSI App Player memperkenankan fungsi-fungsi permainan terintegrasi ke fitur-fitur krusial di laptop, terutama yang berhubungan dengan kendali. Melaluinya, user tak hanya dibebaskan mengustomisasi kontrol dan memanfaatkan keyboard serta mouse, namun sistem pencahayaan RGB juga dapat merespons kejadian di permainan.

MSI 4 8

Tentu saja dukungan hardware canggih di laptop sangat membantu penyajian konten. Kombinasi antara komponen high-end dan MSI App Player memungkinkan game tersaji semaksimal mungkin. Gaming laptop MSI punya performa kira-kira enam kali lipat dari smartphone kelas flagship, dan kabarnya memperkenankan app player menjalankan delapan permainan sekaligus.

 

Amazon Alexa

Di luar mouse dan keyboard, tersedia banyak sekali pilihan sistem input gaming  untuk komputer personal. Namun tersedianya dukungan asisten digital Amazon Alexa berpeluang membuat proses pengendalian permainan jadi lebih simpel lagi. Menurut MSI, suara ialah metode paling simpel dan intuitif bagi manusia buat berinteraksi. Alexa sendiri disiapkan akar kita bisa mengakses sejumlah fungsi game via suara, terutama di judul-judul populer.

MSI 4 4

MSI juga meramu agar sistem Mystic Light RGB bisa tersinkronisasi dengan Alexa untuk menyampaikan notifikasi permainan. Namun buat sekarang, Amazon Alexa di perangkat MSI baru tersedia di wilayah Amerika Serikat. Dan dalam pemakaiannya, pengguna perlu mengucapkan perintah suara secara jelas, harus bersih dari ‘asken-aksen tertentu’.

MSI 4 10

 

Creator Center

Beralih ke ranah penciptaan konten, Creator Center adalah aplikasi yang dirancang untuk mengoptimalkan pengoperasian software-software kreasi. Creator Center memiliki beragam opsi kustomisasi, juga mempersilakan kita mengutak-utik DPI, RGB di layar, output suara, hingga menentukan skenario penggunaan. Fungsinya mirip seperti MSI Dragon Center, tetapi ia dikhususkan untuk seri Prestige.

MSI 4 6

 

High-Dynamic Range

Salah satu fitur yang bagi saya paling menarik, tapi malah tak banyak dibahas oleh produsen. Ketika laptop gaming ber-HDR mulai bertebaran di CES 2019, di venue MSI, teknologi ini pertama kali dibawa oleh notebook kelas pro Prestige P65 Creator. High-dynamic range di P65 disuguhkan bersama layar ultra-HD 3840x2160p, diusung demi memaksimalkan fungsi MSI True Color sehingga para desainer dan fotografer bisa melihat warna objek serealistis mungkin.

MSI 4 3

MSI menyampaikan pada saya bahwa hingga sekarang, mereka masih terus menyempurnakan kualitas HDR di layar laptop. Eksistensinya di PS65 Creator boleh dibilang berperan sebagai sesi uji coba sebelum HDR diimplementasikan secara lebih luas ke produk lainnya.

MSI 4 5

Penasaran dengan perangkat-perangkat dan fitur anyar yang MSI singkap di CES 2019? Di sana, MSI mengungkapkan strategi mereka dalam menghadapi tahun 2019, mengumumkan deretan notebook gaming super-canggih, serta memperkuat formasi Prestige yang dipersembahkan bagi para individu kreatif.

MSI 4 9

Catatan: DailySocial adalah salah satu media yang mendapatkan undangan MSI Indonesia untuk mengikuti konferensi pers CES 2019 di The Venetian Las Vegas. 

Indocomtech 2018 Tawarkan Promo dan Program Menarik

Setiap tahun, Jakarta pasti ramai dengan berbagai pameran. Salah satunya yang masih eksis hingga tahun 2018 ini adalah Indocomtech. Mulai dari hari Rabu tanggal 31 Oktober 2018, Indocomtech pun resmi dibuka.

Indocomtech 2018

Walaupun tidak semegah tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi dengan banyaknya promo yang dibawa dari beberapa toko membuat Indocomtech 2018 menarik untuk dikunjungi. Diskon sampai 90% pun ditawarkan oleh salah satu eksebitor yang ikut dalam pameran kali ini.

Tema yang diangkat pada tahun 2018 ini adalah ”Technology for Everyone”. Hal ini menggambarkan apa yang sedang dialami oleh masyarakat saat ini, khususnya di Indonesia. Selain menjual barang dengan harga murah, pameran kali ini pun juga memperlihatkan teknologi terbaru yang ada.

Indocomtech 2018 - Ramai

Selain berjualan, Indocomtech 2018 kali ini juga mengundang beberapa sekolah dari luar kota untuk melihat teknologi apa saja yang sedang dipamerkan kali ini. Kami pun melihat beberapa orang berseragam sekolah yang mencoba perangkat yang dipamerkan kali ini. Hal tersebut seperti mencoba laptop gaming terbaru, mencoba Playstation 4 dengan Smart TV terbaru, dan lain sebagainya.

Acara yang cukup megah ini diadakan pada dua hall besar di Jakarta Convention Center. Acara yang berbarengan dengan Indonesian Motorcycle Show 2018 ini, sayangnya, tidak memiliki connecting door seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pengunjung harus keluar terlebih dahulu untuk berpindah pameran ke Indocomtech.

Indocomtech 2018 - Ramai 2

Dari pantauan kami di hari pertama, Hall A terlihat cukup penuh dikarenakan banyaknya promo yang diadakan. Promo besar oleh grup Erajaya memang mampu membuat Hall ini penuh sesak. Sebaliknya, Hall B terlihat tidak terlalu penuh. Biasanya, pengunjung bakal penuh pada saat hari libur.

Pada Hall B sendiri, Hybrid.co.id juga membuka booth, bekerja sama dengan Shinta VR. Jika Anda ingin merasakan bermain VR dengan menggunakan saber, silahkan datang ke booth kami di Hall B nomor 26G.

Kali ini, Indocomtech 2018 diikuti oleh 250 eksebitor dari berbagai vendor teknologi. Pameran yang berlangsung hingga tanggal 4 November 2018 ini dapat didatangi dengan membayar tiket masuk seharga Rp. 20.000 untuk hari biasa dan Rp. 30.000 untuk hari libur.

Disclosure: DailySocial.menjalin kerja sama dengan Indocomtech untuk mengisi booth dan acara di-main stage.

Empat Hal Perlu Diketahui Perusahaan dalam Mengadopsi Teknologi

Di era masa kini, teknologi semakin relevan dan berpengaruh terhadap pertumbuhan bisnis perusahaan. Teknologi terkadang membantu perusahaan dalam mengambil keputusan.

Kendati begitu, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga perusahaan juga harus cepat beradaptasi terhadap perubahan. Bagaimana seharusnya perusahaan beradaptasi di era kecanggihan teknologi?

Hal ini dijawab sejumlah pembicara di salah satu sesi IdeaFest 2018 bertajuk The Rise of Industry-Grown Technology: Automation, AI, and Data Innovations.

Implementasi tak sebatas piloting

Teknologi cepat sekali berkembang. Baru muncul satu, kemudian muncul lagi teknologi baru. Padahal butuh waktu untuk benar-benar paham implementasinya.

Prasetya Dwicahya, Head of Data Science Indonesia, melalui contohnya menyebutkan ada banyak perusahaan yang ingin mengimplementasi big data, tetapi tidak tahu datanya.

Ia juga melihat sejumlah perusahaan belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi dan malah justru menggunakannya untuk sekadar proyek percobaan (piloting).

“Ini juga menjadi masalah karena teknologi hanya dimanfaatkan untuk piloting dan tidak diterapkan sampai benar-benar pemanfaatannya,” tutur pria yang karib disapa Pras ini.

Decision board perlu paham teknologi

Ketidaktahuan perusahaan terhadap teknologi baru dianggap menjadi peluang bagi vendor menawarkan produknya. Hal ini justru dianggap dapat menimbulkan misinformasi. Mengapa?

”Misinformasi [teknologi] justru datang dari vendor, mereka menawarkan ke klien padahal belum tentu butuh,” tutur Endiyan Rakhmanda, Co-founder & Chief of Product IYKRA.

Alhasil, perusahaan merasa perlu untuk mengimplementasi teknologi karena “ikut-ikutan”. Untuk itu, Pras menambahkan kembali tentang pentingnya keberadaan decision board yang setidaknya punya pengetahuan teknologi.

“Contoh kasus di atas kan membuat terjadinya asimetric information yang dimanfaatkan vendor untuk berjualan. Investasi jadi sekadar hambur-hambur uang,” tutur Pras.

Pahami kebutuhan perusahaan

Sementara Djap Tet Fa, CEO Astra Digital yang juga mengisi sesi ini menanggapi sisi lain dari perkembangan teknologi di Indonesia. Ia menilai perusahaan di Indonesia memanfaatkan teknologi bukan karena kebutuhannya.

“Ada peer pressure seolah-olah kita harus keep up dengan teknologi. Jadi perusahaan merasa tidak mau ketinggalan. Padahal perlu lihat model bisnisnya, apakah customer-nya perlu, belum lagi ada biaya riset dan pengembangan. Bagaimanapun juga somebody has to pay, ini menjadi tidak efisien lagi,” jelasnya.

Menurutnya, digitalisasi memang menciptakan efisiensi. Akan tetapi kalau teknologinya tidak sesuai kebutuhan bisnis, hal ini justru tidak akan memberikan nilai lebih kepada perusahaan dan justru malah menghabiskan investasi secara percuma.

Edukasi

Terkait hal-hal di atas, Pras berujar perlunya edukasi terhadap perusahaan agar tidak asal dalam beradaptasi di perkembangan teknologi.

Contoh edukasi mudah yang bisa dilakukan adalah membuat analogi atau membuat case sesuai dengan isu relevan. Dengan begini, perusahaan mendapat gambaran tentang perlunya mengimplementasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.

7 Tren dan Prediksi Inovasi Teknologi Smartphone di Tahun 2018

Sepanjang tahun 2017, para pabrikan ponsel berupaya mendatangkan smartphone terbaik mereka dengan inovasi teknologi canggih untuk memikat hati konsumen. Sebut saja teknologi kamera ganda yang tak hanya ada pada smartphone flagship tapi juga kelas menengah ke bawah. Lalu, kita juga mulai mengenal rasio layar baru 18:9 dan bezel makin tipis.

Lalu bagaimana di tahun 2018 ini, kira-kira apa saja yang akan fitur yang harus ada di smarpthone dan menjadi lumrah dihadirkan oleh para pabrikan? Kami menghimpunya di bawah ini.

Beberapa fitur memang sudah ada di satu atau dua perangkat yang hadir di tahun 2017, dan kemungkinan untuk jadi standar dari perangkat yang hadir di tahun 2018 semakin besar.

1. Smartphone dengan Layar yang Bisa Dilipat (Foldable)

tren-dan-prediksi-inovasi-teknologi-smartphone-2018
Sumber foto: Zteusa.com

Rumor mengenai smartphone dengan layar OLED fleksibel yang bisa dilipat sudah bertahun-tahun lalu beredar. Mungkin impian tersebut akan menjadi kenyataan di tahun ini.

Samsung digadang-gadang akan menjadi produsen pertama yang akan merilis Foldable Phone. Kabarnya, perusahaan asal Korea Selatan ini telah berhasil mengembangkan panel yang dapat dilipat yang akan siap pada akhir tahun 2018. Dengan kelengkungan 1.0R yang artinya panel tersebut bisa dilipat dengan posisi ke dalam seperti kertas.

Sejumlah paten yang diajukan Samsung juga mengisyaratkan makin matangnya teknologi yang dibutuhkan. Tapi Samsung bukan satu-satunya perusahaan yang tertarik dengan smartphone lipat, LG dan Apple juga mengembangkan perangkat serupa.

Sebenarnya, tahun lalu pun sudah ada ZTE Axon M yang bisa dilipat. Lebih tepatnya, ZTE Axon M memiliki dua layar terpisah masing-masing 5,2 inci 1080p yang digabungkan dengan sistem engsel dan bukan menggunakan layar fleksibel.

2. Pemindai Sidik Jari di Bawah Layar

tren-dan-prediksi-inovasi-teknologi-smartphone-2018-1

Rumor mengenai smartphone dengan pemindai sidik jari yang dipasang di bawah layar sudah sering kita dengar sepanjang tahun 2017. Samsung dan Vivo pun berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama dan tahun ini kemungkinan besar impian tersebut bakal terwujud.

Perusahaan perakit sensor biometrik terkemuka, Synaptics mengumumkan telah berhasil menciptakan sensor sidik jari yang bisa dipasang ke permukaan layar smartphone. Sensor bernama Clear ID FS9500 ini aman berkat prosedur enkripsi AES dan mencakup serangkaian fitur otentikasi yang dapat dipilih oleh OEM. Mereka juga sudah memulai proses produksi massal.

3. Standar Baru Rasio Layar 18:9 

tren-dan-prediksi-inovasi-teknologi-smartphone-2018-2

Tahun lalu saja, sudah banyak produsen yang mengadopsi rasio layar 18:9 ke perangkat flagship dan kelas menengah mereka dengan bezel lumayan tipis. Sebut saja, Vivo V7, Oppo F5, Huawei Nova 2i, dan banyak lagi.

Tahun ini, rasio layar tersebut mungkin akan menjadi salah satu kriteria yang wajib ada bagi konsumen ketika memilih smartphone baru. Seri Galaxy A terbaru kepunyaan Samsung juga telah mengadopsi Infinity Display, semoga saja diikuti seri Galaxy J.

4. Asisten Digital yang Lebih Pintar dan Lebih Seperti Manusia

tren-dan-prediksi-inovasi-teknologi-smartphone-2018-3
Sumber foto: Business Insider

Sejumlah perusahaan teknologi raksasa berlomba-lomba mengembangkan asisten digital berbasis AI dan machine learning. Apple dengan Siri, Google dengan Assistant, Samsung dengan Bixby, Microsoft dengan Cortana, Amazon dengan Alexa, dan banyak lagi.

Saat ini kemampuan mereka memang masih sangat terbatas, tapi tahun ini tugas yang bisa mereka kerjakan akan lebih banyak. Selain itu, keluaran suara yang terdengar juga akan lebih menyerupai manusia.

Sejumlah pabrikan ponsel juga akan membenamkan chipset khusus untuk menangani AI dan machine learning. Bakal lebih banyak lagi aplikasi berbasis AI yang menyuguhkan pengalaman lebih baik lagi.

5. Update OS Android Lebih Cepat

tren-dan-prediksi-inovasi-teknologi-smartphone-2018-4

Masalah besar yang sampai saat ini belum bisa diatasi Google ialah soal update OS Android yang sangat lambat. Ada banyak sekali smartphone yang terjebak di versi Android jadul.

Agar tidak terjadi hal yang sama, Google mengenalkan teknologi bernama Project Treble yang mulai tersedia Android 8.0 Oreo. Dengan ini memungkinkan para pabrikan ponsel bisa memperbarui OS Android lebih cepat tanpa perlu membuat banyak perubahan di sisi software.

Pada dasarnya, Google memisahkan software mereka dengan bagian software yang dikerjakan oleh partner pembuat hardware. Secara teori, smartphone yang sudah menjalankan Android Oreo bakal menerima update OS lebih cepat dibandingkan versi-versi Android sebelumnya.

6. Pengenalan Wajah 

tren-dan-prediksi-inovasi-teknologi-smartphone-2018-5
Sumber foto: Apple

Keputusan berani Apple menanggalkan tombol home ikonik dan Touch ID (fingerprint scanner) pun dinilai sangat mengejutkan. Sebagai gantinya, Apple membenamkan sistem pengenalan wajah baru yang disebut Face ID dengan TrueDepth camera.

Sebenarnya Samsung juga teknologi Iris Scan dan Face Recognition pada Galaxy Note 8. Bedanya dengan Apple, Samsung masih menyediakan sensor fingerprint.

Tahun 2018 ini, bisa diprediksi akan makin banyak pabrikan ponsel yang mengembangkan teknologi pengenalan wajah yang lebih aman. Sebut saja Huawei, Oppo, dan Xiaomi yang kabarnya tengah menggarap sensor 3D seperti Face ID iPhone X.

7. Daya Tahan Baterai Lebih Baik

tren-dan-prediksi-inovasi-teknologi-smartphone-2018-6
Sumber foto: GadgetMatch

Menurut PhoneArena, daya tahan baterai pada smartphone flagship 2017 lebih baik 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Alasan utamanya ialah penggunaan chipset 10nm yakni Snapdragon 835 yang lebih hemat daya.

Tahun depan, chipset 10nm Snapdragon 845 dan berpadu OS Android 8.0 Oreo yang punya manajeman daya yang lebih baik, akan membuat daya tahan smartphone Android lebih lama.

Di sisi lain, teknologi fast charging juga sangat membantu kita, tak perlu menunggu lama untuk nge-charge.

Sumber: PhoneArena dan Slashgear.

5 Inovasi Teknologi Terbaru yang Meningkatkan Pengalaman Penggunaan Smartphone

Teknologi pada smartphone terus berkembang, dari mulai menyempurnakan sejumlah fitur yang sudah ada, hingga inovasi-inovasi baru yang menjanjikan pengalaman ‘ber-smartphone’ secara keseluruhan yang lebih baik.

Tercatat, ada lima fitur yang menyita perhatian kami dan bakal lebih banyak kita jumpai dalam 12 bulan ke depan. Apa saja?

1. Standar Univisium 2:1

inovasi-teknologi-terbaru-smartphone-1
Sumber foto: LG.com

Dimulai dari LG G6 dengan rasio layar 18:9 yang disebut FullVision Display, lalu Samsung Galaxy S8 dengan Infinity Display (18.5:9), kemudian hadir di berbagai smartphone dengan istilah FullView Display. Apapun namanya, aspek rasio tersebut tak lain adalah standar Univisium 2:1, artinya tingginya dua kali lebar.

Keunikan format yang memanjang ini ditopang bezel tipis, memungkinkan para produsen membuat smartphone dengan layar lapang tanpa memperbesar body dan juga tampil futuristik. Konten yang ditampilkan juga lebih banyak 12 persen, sehingga menawarkan pengalaman baru dalam gaming dan menikmati konten video.

2. Refresh Rate 120Hz

inovasi-teknologi-terbaru-smartphone-2
Sumber foto: Razerzone.com

Umumnya perangkat mobile saat ini masih menggunakan standar refresh rate 60Hz. Lalu, refresh rate 120Hz menyambangi iPad Pro baru yang Apple sebut sebagai ProMotion Display yang menjanjikan tampilan lebih mulus dan realistis.

Ya, perangkat ponsel pertama yang mengadopsi teknologi ini adalah smartphone gaming Razer Phone. Jika pada iPad Pro untuk pengalaman menggambar dengan stylus lebih nyata, Razer Phone menampilkan grafis yang jauh menakjubkan untuk meningkatkan pengalaman gaming. Salah satu game yang sudah mendukung tampilan 120Hz adalah game MOBA Vainglory.

3. Teknologi e-SIM 

inovasi-teknologi-terbaru-smartphone-3
Sumber foto: Blog.google

Teknologi kartu SIM yang diubah menjadi elektronik juga merupakan salah satu teknologi inovasi smartphone terbaru. Contoh smartphone yang sudah mengadopsi adalah Google Pixel 2 dan Pixel 2 XL, jadi bisa digunakan tanpa kartu SIM karena bentuknya yang jadi elektronik. Sebagai catatan, karena teknologi ini masih baru, operator seluler di Indonesia sendiri belum beralih ke teknologi e-SIM.

4. Perekaman Video 4K 60fps

inovasi-teknologi-terbaru-smartphone-4
Sumber foto: Apple.com

Biasanya kita harus memilih, ingin merekam video dalam format 4K tapi hanya sebatas pada 30fps atau format 1080p pada 60fps. Keuntungan semakin tinggi nilai FPS, maka semakin halus pergerakan dalam video yang dihasilkan.

iPhone X adalah smartphone pertama yang mampu merekam video 4K pada 60fps tanpa batasan waktu. Sebagai catatan, kebanyakan smartphone premium saat ini hanya mampu merekam video 2160p (4K) pada 30fps, termasuk Samsung Galaxy Note 8 dan LG V30.

5. Chipset AI

inovasi-teknologi-terbaru-smartphone-5
Sumber foto: Apple.com

Saat ini kita mungkin belum benar-benar merasakan manfaat dari teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).  Tapi para pakar dan perusahaan teknologi bekerja keras mengembangkan teknologi AI, sebut saja Huawei yang sudah mencuri start dengan mengumumkan chipset Kirin 970 dan Apple dengan chipset A11 bionik pada iPhone X.

Itulah lima teknologi inovasi smartphone terbaru yang akan mengubah cara kita menggunakan smartphone dan, tentu saja bakal semakin banyak kita jumpai dalam 12 bulan di tahun 2018 mendatang dalam perangkat yang dirilis di pasar. Tentunya akan menarik melihat bagaimana adopsi pengguna serta strategi yang akan digunakan oleh para pabrikan untuk mengadirkan perangkat yang paling seru.

Koreksi: Perbaikan judul tanpa mengubah isi artikel. 

Tak Bisa Lepas dari Teknologi

Di bulan November tahun lalu, saya diundang Sandiaga Uno dalam sebuah acara perkenalan pengurus Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Sebagai perwakilan media teknologi, saya terkejut tentang relevansi acara ini terhadap situasi teknologi di Indonesia. Ternyata Sandiaga menggandeng Shinta Dhanuwardoyo, yang sudah kenal di berbagai acara teknologi, untuk memegang Bidang Informasi dan Komunikasi dan berusaha merangkul teknologi untuk memajukan para pedagang tradisional. Terlepas dari isu politik sebagai bakal calon Gubernur DKI, saya melihat langkah yang diambil Sandiaga ada di jalan yang tepat.

Kenapa teknologi? Di zaman e-commerce dan teknologi on-demand seperti saat ini, kita tak bisa menafikkan fakta bahwa cara-cara tradisional tidak bisa menjadi satu-satunya cara mengembangkan pasar. Teknologi, khususnya e-commerce, menjadi sarana UKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Hal yang tak jauh berbeda dialami oleh pedagang di pasar-pasar tradisional.

Saya termasuk orang yang secara teratur dua kali sebulan mampir ke sebuah pasar tradisional untuk membeli bahan makanan rumah tangga. Dibanding pasar modern, seperti pasar swalayan, meskipun suasana pasar tradisional tidak sebersih dan senyaman pasar modern, ia menjanjikan bahan makanan segar dengan harga yang kompetitif.

Trade off-nya, saya harus datang pagi-pagi benar supaya bisa mendapatkan produk terbaik dan berkendara selama sekian menit (termasuk bersusah payah mencari tempat parkir kendaraan) untuk menjangkaunya. Seandainya ada cara yang lebih mudah untuk mendapatkan produk-produk ini dengan meminimalisasi dua isu tersebut, saya menyambutnya dengan tangan terbuka.

Hadirlah Groceria. Groceria, yang sudah pernah kami bahas tahun lalu, berusaha menghubungkan pedagang tradisional dan konsumen dengan konsep serupa Go-Mart atau Happyfresh. Bermula dari Surabaya, Groceria kini sudah merambah Jakarta yang diawali dengan pengakomodasian konsumen di sekitar Pasar Fatmawati. Groceria juga merupakan mitra APPSI dalam kampanye ini.

Contoh kasus yang lain adalah Limakilo, yang baru saja memperoleh pendanaan. Mereka mencoba menjadi fasilitator jaminan fair price antara petani dan konsumen. Mereka memotong rantai distribusi sehingga petani memperoleh harga jual produk pertanian yang lebih baik, sementara konsumen mendapatkan harga beli yang tidak habis-habisan di-mark up distributor.

Groceria dan Limakilo, dengan segala keterbatasan sarana logistik yang dimilikinya saat ini, mencoba memberdayakan petani dan pedagang tradisional untuk mempertahankan konsumen dan menjangkau konsumen baru.

Implementasi di sektor lain

Groceria dan Limakilo merupakan salah satu contoh bahwa teknologi bisa membantu (atau malah mematikan) bisnis-bisnis tradisional. Pertentangan antara pengemudi taksi dengan mitra Go-Jek, Uber, Grab; mulai menjamurnya berbagai layanan on-demand, dari laundry sampai perbaikan mesin AC; sampai hadirnya layanan yang mencoba membantu petani dan nelayan meningkatkan produktivitasnya adalah pengejawantahan teknologi sebagai solusi nyata.

Go-Jek, dengan segala cemoohan pemanfaatan pendanaan asing untuk memastikan bisnisnya tetap berjalan, suka atau tidak suka sudah menjadi katalisator untuk mengubah budaya kita. Budaya mencari layanan transportasi, budaya membeli makanan, budaya membeli berbagai barang kebutuhan. Bisa kah kita membayangkan hidup di kota-kota besar di Indonesia tanpa Go-Jek?

Para pedagang, petani, nelayan, atau pengemudi tidak memiliki kemampuan untuk mendorong penggunaan teknologi. Mereka bergantung pada penggiat industri untuk menjadi motor penggeraknya.

Kita tak bisa lepas dari perkembangan teknologi, begitu pula mereka-mereka ini. Inilah yang diharapkan lahir dari sebuah startup teknologi. Penggiat teknologi menjadi fasilitator, katalisator, sekaligus eksekutor agar mereka tetap relevan di zaman modern.

Application Information Will Show Up Here

 

5 Teknologi Mobile yang Diprediksi Bersinar di Tahun 2016

Di tahun 2015 kita sudah banyak menemukan hal-hal baru di jagat teknologi khususnya mobile, beberapa di antaranya teknologi virtual reality, sensor sidik jari, dan wireless charging meskipun belum sepenuhnya sempurna. Kini tahun 2015 telah berlalu dan 2016 pun datang, tapi bukan berarti perkembangan teknologi terhenti, saya dan Andapun tentu percaya di tahun 2016 ini akan lahir teknologi-teknologi baru yang berpotensi menarik perhatian dunia. Berikut, kami punya prediksi, di antaranya:

Wireless Fast Charging

Pengembangan teknologi wireless charging sudah digodok matang di tahun 2015, sejumlah pabrikan pun sudah mulai mengadopsi teknologi ini untuk sejumlah perangkat, hanya saja terbatas pada flagship terbarunya. Di tahun 2016, teknologi ini dipercaya akan mulai jadi fitur standar di perangkat tidak hanya kelas atas tapi juga menengah, termasuk perangkat earphone, otomotif, dan monitor. Bahkan bukan tak mungkin, selain mengeliminasi kabel, pabrikan juga mengembangkan teknologi pengisian nirkabel yang memakan waktu yang lebih sedikit.

Smartphone Modular

Project Ara menjadi percontohan bagi banyak pengembang di tahun 2015 lalu. Dan di tahun 2016 ini dipercaya akan bermunculan ponsel-ponsel pintar modular yang siap dikomersilkan, termasuk ponsel besutan Project Ara dan tentu saja produk-produk final dari Fairphone 2, Fonkraft dan PuzzlePhone.

Force Touch

Teknologi Force Touch pertama kali diadopsi oleh Apple untuk perangkat Apple Watch dan MacBook pada tahun 2015 lalu, di iPhone 6s disebut dengan 3D Touch. Secara kasat mata, teknologi ini tak berbeda dengan teknologi layar sentuh pada umumnya, hanya saja Force Touch mempunyai kemampuan untuk membedakan sebuah ketukan dan tekanan pada layar. Setiap tekanan dan ketukan dapat mewakili sebuah perintah, sehingga pengguna dapat mengatur sendiri tekanan yang diperlukan untuk pengoperasian aplikasi atau fungsi tertentu.

Di tahun 2016, teknologi semacam ini akan makin banyak kita temukan di perangkat mobile. Samsung diyakini berniat membenamkan fitur serupa tapi tak sama di Galaxy S7, begitu juga Xiaomi dan Huawei.

Smartwatch

Memang betul tahun 2015 merupakan tahun kelahiran sebagian besar perangkat wearable khususnya smartwatch. Namun di sejumlah negara termasuk Indonesia, adopsi smartwatch di tahun lalu tergolong rendah. Nah, di tahun 2016 inilah dipercaya akan jadi titik balik yang mengubah peta pangsa pasar smartwatch di tanah air.

Sistem Operasi Mobile

Cyanogen sudah sejak lama menyatakan “perang” melawan Google, kendati garapannya masih seputar Android. Namun Cyanogen mempunyai misi mengambil alih Android dari Google, lewat versi lain yang lebih terbuka, memberikan akses yang seluas-luasnya kepada pengembang untuk menyentuh inti terdalam dari Android.

Di tahun 2016 Android diyakini masih merajai sistem operasi mobile di dunia, tapi Cyanogen punya kans menjegal dengan konsep yang meyakinkan.

Tak mau kalah, pengembang lokal Tata Sarana Mandiri (TSM) pun ikut ambil bagian dengan menghadirkan custom ROM Android bernama ID3OS yang diklaim tak kalah hebat dari Cyanogen. ID3OS dijanjikan segera memulai debut tahun ini dan akan hadir dalam dua versi.

Jangan lupakan juga kehadiran sistem operasi Tizen hasil kembangan Samsung. Meskipun pangsa pasarnya masih sangat kecil, namun di masa mendatang bukan tak mungkin kehadiran mereka dapat mengubah arah kompetisi.

Sumber gambar header Shutterstock.

Samsung Kembangkan Teknologi Pengukur Lemak Tubuh untuk Ponsel

Belakangan banyak bermunculan perangkat mobile mulai ponsel hingga smartwatch yang dibekali fitur pendukung kesehatan seperti pengukur detak jantung, jumlah langkah, gula darah dan pola tidur. Menunjukkan tanda bahwa kesehatan adalah hal yang penting dan menjadi prioritas pabrikan.

Continue reading Samsung Kembangkan Teknologi Pengukur Lemak Tubuh untuk Ponsel

5 Tips Menggunakan Teknologi Untuk Menghemat Waktu


Pepatah mengatakan, waktu adalah uang. Tak terbantahkan memang, waktu adalah segalanya. Waktu memberi kita banyak kesempatan untuk mengembangkan diri, karier, aset, dan kehidupan. Itu sebabnya membuang waktu adalah kebiasaan yang buruk, jika Anda tergolong orang yang ingin maju ke depan.

Continue reading 5 Tips Menggunakan Teknologi Untuk Menghemat Waktu

Teknologi Shift Sneaker Permudah Kita Gonta-Ganti Warna Sepatu

Salah satu kekhawatiran para siswa saat datang ke sekolah adalah mereka tidak mengenakan sepatu dengan warna yang sudah ditentukan. Memilih sepatu hitam bukanlah hal sulit, namun bagaimana jika sepatu tersebut rusak, kotor atau hilang. Tanpa izin, hukuman dari guru tidak bisa dihindari. Seandainya saja teknologi Shift Sneaker sudah tersedia dari dulu. Continue reading Teknologi Shift Sneaker Permudah Kita Gonta-Ganti Warna Sepatu