[Video] Strategi Kolaborasi Platform Insurtech Igloo

Makin banyak platform insurtech yang tersedia di Indonesia. Tidak hanya menawarkan asuransi jiwa, tetapi juga perlindungan terhadap gadget, asuransi perjalanan, dan lainnya.

Bersama Chief Commercial Officer Igloo Raunak Mehta, diskusi #DScussion DailySocial membahas tren asuransi digital di Indonesia.

Untuk video menarik seputar startup dan teknologi lainnya, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV.

Fitur Auto Text Selly Keyboard, Solusi Efektif Balas Pesan Pelanggan

Dalam berjualan online tentu Anda sering dihadapi oleh pertanyaan berulang yang diajukan oleh pelanggan yang berbeda. Membuat autotext dengan aplikasi Selly bisa menjadi solusinya.

Alih-alih mengetik jawaban yang sama untuk pertanyaan yang sama berulang-ulang kali, Anda bisa menjadikannya auto text di Selly keyboard yang nantinya bisa Anda kirim untuk merespon pelanggan lebih efektif.

Cara Membuat AutoText dengan Aplikasi Selly

Membuat auto text dengan Selly bisa dilakukan melalui dua cara. Cara pertama yaitu melalui menu Settings pada dashboard Selly, sedangkan cara kedua langsung melalui keyboard Selly. Berikut ini adalah langkah dari masing-masing cara tersebut.

Cara membuat auto text melalui keyboard Selly:

  • Buka keyboard Keyta.
  • Klik fitur Auto Text.

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

  • Kemudian, klik Tambah Auto Text yang ada di bagian kanan atas.

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

  • Selanjutnya, masukkan pintasan untuk memanggil auto text pada kolom Shortcut dan isi kolom Pesan. 

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

  • Setelah itu, tekan Tambah Auto Text.

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

Cara membuat auto text melalui dashboard Selly:

  • Masuk ke aplikasi Selly.
  • Klik ikon tiga garis di bagian pojok kiri atas halaman.

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

  • Pilih menu Pengaturan.

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

  • Kemudian, pada bagian Template Pesan, klik Auto Text.

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

  • Anda akan melihat beberapa auto text yang secara default telah tersedia di Selly. Untuk menambah auto text, klik Tambah Auto Text di bagian bawah.

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

  • Setelah itu, masukkan judul pintasan untuk memanggil auto text pada kolom Shortcut dan isi kolom Pesan. 

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

  • Jika sudah, tekan tanda centang yang ada di kanan atas untuk menyimpan auto text.

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

Cara Mengirim Auto Text dengan Keyboard Selly

Setelah berhasil membuat auto text, Anda bisa langsung mengirimkannya ke pelanggan melalui keyboard Selly dengan dua cara ini.

Cara mengirim auto text dari menu Auto Text:

  • Masuk ke kolom chat pelanggan.
  • Buka keyboard Selly.

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

  • Pilih fitur Auto Text.
  • Selanjutnya, pilih auto text yang ingin Anda kirim.

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

  • Kemudian, tekan tombol kirim untuk langsung mengirimkannya ke pelanggan.

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

Cara mengirim auto text melalui pintasan (shortcut):

  • Masuk ke kolom chat pelanggan.
  • Buka keyboard Selly.
  • Ketik pintasan auto text (contoh: format-order, halo, ready-stock).

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

  • Lalu, klik auto text yang muncul di bagian atas keyboard Selly.

 

membuat autotext dengan aplikasi Selly

 

  • Kirim ke pelanggan.

Itu dia langkah-langkah membuat dan mengirim autotext dengan aplikasi Selly. Jika Anda adalah pemilik toko online yang kesulitan dalam membalas pesan yang sama berulang-ulang, Anda bisa coba membuat autotext dengan cara di atas agar bisa lebih efektif dalam merespon pelanggan.

Video Panduan Membuat dan Menggunakan Auto Text oleh Selly Mobile App

https://www.youtube.com/watch?v=KUklT4BJGIQ

VCGamers Secures 37.3 Billion Rupiah Funding, Introducing Social Commerce and NFT for Games

VCGamers is a social commerce platform for gamers. The company recently announced to reach a $20 million valuation or equivalent to 287.4 billion Rupiah. Previously, in mid-2021, VCGamers has secured a $2.6 million seed funding or equivalent to 37.3 billion Rupiah, led by BEENEXT and Rans Ventures – the venture capital unit owned by celebrities Raffi Ahmad and Nagita Slavina.

A number of angel investors participated in the funding, including Ari Fadyl (Google APAC’s executive) and Jerry Soer (VP of Collab Asia).

“VCGamers aims  to become an all-in-one home and platform for gamers, and to provide economic empowerment for small businesses and entrepreneurs in the gaming ecosystem. We are fully committed to building a platform that can serve the needs of all gamers in Indonesia and the region,” the Co-Founder & CEO, Isya Sony Subrata said .

Isya founded VCGamers along with Hartanto, Ibnu Anggara, and Wafa Taftazani. Wafa recently announced his new startup Upbanx has received $5.2 million and currently participating in the Y Combinator program. He was previously known as the founder of Modal Rakyat and also an angel investor for several startups.

After the funding, VCGamers will accelerate product development, grow the business, and plan to expand into Southeast Asia. VCGamers is currently under PT Sotta Teknologi, with its headquarter in Bekasi, West Java.

Currently they offer services through a web platform. The game players can buy and sell various items/assets/currencies used in a gaming ecosystem. Developed as a hub, VCGamers  allows users to connect with each other, including hosting events such as tournaments or creating an esports team.

Entering the NFT ecosystem

Furthermore, VCGamers will enter the Web3 game. Today (07/1) they will conduct a debut offering for the VCG token which will later become one of the transaction support assets in the social commerce. In addition, VCG is designed to revive the NFT gaming ecosystem, including for trading game items and assets. Its total supply reaches 100 million, operating on top of the Binance platform.

A social commerce-based approach is considered relevant to animate transactions in the gaming business.It is due to many items are obtained by individuals – and can be traded to other users. VCG can provide support for a better transaction process, especially if it succeed in penetrating the regional market – especially for cross-border transactions which is more affordable.

In the area of asset and gaming item marketplace, VCGamers is not a solo player. There is also itemku which is also Bukalapak’s subsidiary. The market value of the gaming industry in Indonesia is projected to reach 24.4 trillion Rupiah last year. It is projected to continuously increase as more mature business models are applied to the business ecosystem — particularly driven by the development of esports businesses.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan pemanfaatan teknologi imersif di kehidupan sehari-hari. Selain karena butuh riset yang lama, dulu industri ini butuh perangkat yang harganya tidak murah. Faktor-faktor tersebut menyebabkan minimnya use case di lapangan.

Meskipun begitu, pesona di balik cabang teknologi yang fokusnya mendekatkan manusia dengan benda digital ini, berhasil menangkap perhatian Indra Haryadi dan Ambar Setyawan untuk merintis Arutala pada 2019 di Yogyakarta. Sebagai catatan, teknologi ini memungkinkan manusia untuk beraktivitas dan bereaksi di dalam dunia digital. Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video adalah bagian dari teknologi imersif ini.

“Saya bertemu Ambar saat testing produk Oculus Quest yang saya dapat saat mengunjungi F8 di 2019. Ia punya background yang cukup kuat di dunia imersif. Singkat cerita, akhirnya kami sepakat untuk mendirikan PT Arutala Digital Inovasi. Kami banyak traction dan use case hingga sekarang,” terang Co-Founder & CEO Arutala Indra Haryadi saat dihubungi DailySocial.id.

Salah satu nilai yang ingin dikembangkan Arutala adalah teknologi imersif ini dapat memberikan solusi di berbagai lini kehidupan, salah satunya pelatihan yang bersifat high risk dan high cost. Setelah melakukan riset dan mengamati pola kebutuhan klien, disimpulkan bahwa pelatihan yang paling relevan dengan tantangan tersebut adalah bidang medis dan engineering base.

“Dengan menciptakan ruang baru melalui teknologi VR dan AR, kita dapat menekan angka risiko dan biaya di pelatihan pada kedua sektor tersebut untuk mencapai hasil yang optimal. Sektor kesehatan sendiri berisiko tinggi bagi pelatihan tenaga kesehatan sejak pandemi Covid-19.”

Implementasi teknologi imersif

Meski fokus pada pelatihan, perusahaan tetap membuka peluang untuk mengembangkan di sektor lainnya. Beberapa teknologi pengembangan tersebut, di antaranya adalah drone passenger VR untuk Frogs Indonesia, virtual store VR untuk Ecodoe, automotive virtual web, Gamelan VR, hingga Artda, yakni lagu dan tarian nasional anak-anak dalam bentuk AR hasil kolaborasi dengan Lab Sarisworo yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Saat ini, Arutala bermitra dengan tujuh institusi pendidikan dari tingkat SMK hingga perguruan tinggi dan lebih dari 25 pengembangan produk. Salah satu pengguna B2B Arutala adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK). Dalam praktikum memandikan pasien untuk perawat, itu memerlukan SOP yang panjang.

Saat mengembangkan kebutuhan tersebut di tahun lalu, Arutala mendesainnya menyerupai konsep metaverse yang diusung Facebook. Yang mana, ruangan praktikum dibuat persis sama dengan realita dan para peserta dapat berinteraksi satu sama lain di dunia digital, melalui perangkat Oculus.

Sebagai catatan, Arutala resmi bergabung dalam program Oculus Independent Software Vendor (ISV) pada 2020. Oculus merupakan anak perusahaan dari Meta yang membuat dan mengembangkan produk alat VR seperti Oculus Quest, Oculus Rift, dan Oculus Go. Melalui kerja sama ini, Arutala memiliki peluang untuk berkolaborasi langsung dengan tim dari Oculus dan membantu adopsi VR di Indonesia maupun kawasan Asia Pasifik.

“Tahun lalu para perawat sudah menggunakannya untuk pengajaran dan terus kami lakukan pengembangan. Kami cukup senang dengan ini karena kami ingin menciptakan dampak dari apa yang kami lakukan.”

Selain UGM, klien Arutala lainnya adalah perusahaan prinsipal alat berat dari Myanmar, startup yang ingin terjun ke pengembangan produk berbasis AR, dan lainnya. Ia pun optimis bahwa ke depannya akan semakin banyak perusahaan yang berani untuk terjun ke dunia imersif, didukung oleh pandemi yang mengakselerasi penggunaan teknologi digital.

Dalam monetisasinya, di tengah era early adopter, yang mana membuat industrinya masih dalam tahap eksplorasi, maka salah satu model bisnis di Arutala adalah custom development. Jadi, baik Arutala maupun klien B2B, sama-sama mencari tahu solusi yang efektif dari masalah yang dihadapi klien. Begitu industri sudah lebih siap dan banyak use case yang bisa diteliti, maka akan membuka lebih besar kemungkinan bagi Arutala untuk menggali lebih banyak strategi monetisasi lainnya.

Ke depannya, untuk memasarkan lebih banyak use case dengan menggunakan teknologi imersif, Indra akan terus mengedepankan aspek riset sebagai bagian utama dari Arutala, perbanyak use case di berbagai industri, dan edukasi pasar. “Kita akan meneruskan riset dari sebelumnya orang belum kenal metaverse, tapi kita sudah buat. Berani investasi lebih banyak untuk riset adalah kunci untuk bersaing dengan negara lain. Dengan semangat itu, kami ingin Indonesia tidak ketinggalan,” tutupnya.

Dengan semangat riset, Indra pun membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang berani dan tertarik dengan teknologi imersif pada masa depan. Arutala merupakan salah satu portofolio dari venture builder UMG Idealab sejak 2020. Mereka menyuntik dana tahap awal untuk Arutala dengan nominal dirahasiakan.

OPPO Indonesia Pastikan Kehadiran Perangkat 5G di Kuartal Pertama 2022

Teknologi jaringan seluler generasi ke-5 telah hadir di Indonesia dan tahun 2022 ini diharapkan cakupan wilayah yang mendukung 5G semakin meluas. Tak sekedar lebih cepat, 5G juga memiliki latensi lebih rendah, serta membawa peningkatan kapasitas dan bandwith sehingga digadang-gadang akan berdampak luas pada cara orang menjalani hidup, bekerja, dan bermain game.

Tingginya potensi 5G membuat OPPO menjadikan 5G sebagai salah satu strategi yang akan dijalankan pada tahun 2022 ini. OPPO menjanjikan akan banyak perangkat 5G yang akan diluncurkan, yang tidak hanya berupa smartphone, seiring dengan perkembangan jaringan infrastruktur dan ekosistem 5G di Indonesia.

Tahun yang lalu, pada kuartal pertama OPPO mulai menujukkan geliat perangkat 5G di Indonesia. Kala itu, di 2021 tepat pada bulan Januari, smartphone Reno5 5G resmi meluncur di Indonesia. Lalu kapan perangkat 5G OPPO terbaru akan meluncur pada tahun ini?

Saat ini tim OPPO memang sedang mempersiapkan beberapa perangkat dengan teknologi terbaru akan diperkenalkan di Indonesia terutama pada tengah tahun pertama. Yang pasti, hampir sebagian besar perangkat tersebut akan berjalan pada jaringan 5G. Kami melihat kesadaran masyarakat terhadap teknologi ini sudah mulai terbangun. Ini terlihat pada permintaan perangkat 5G di tahun 2021, terutama pada Reno5 5G yang kala itu kami tambah jumlah produksinya akibat tingginya permintaan,” ujar Aryo Meidianto A, PR Manager OPPO Indonesia.

Perjalanan perangkat 5G OPPO di Indonesia telah terekam sejak tahun 2019, OPPO menjadi pionir panggilan video pertama kali dengan menggunakan jaringan 5G. Kala itu, OPPO menggunakan smartphone Reno yakni Reno 10x Zoom versi 5G. Panggilan video tersebut dapat berjalan lancar yang menghubungkan antara Indonesia dan Australia.

Kemudian di pertengahan 2020, OPPO memperkenalkan perangkat 5G ready yakni Find X dan Find X2 Pro. Sementara di 2021, OPPO menggebrak dengan meluncurkan lebih banyak smartphone 5G, termasuk Reno5 5G, Reno6 5G, Reno6 Pro 5G, Find X3 Pro dan OPPO A74 5G.

Reno5-5G-(2)
OPPO Reno5 Versi 5G

Porsi terbanyak perangkat 5G OPPO memang pada kelas menengah atas. Namun seiring hadirnya chipset 5G baru untuk smartphone menengah ke bawah, OPPO yakin kedepannya akan banyak perangkat 5G dengan harga yang lebih terjangkau.

Saat ini belum banyak informasi mengenai perangkat 5G baru yang akan meluncur di kuartal pertama tahun ini. “Yang pasti, jika tidak ada aral melintang, melihat perkembangan 5G di Indonesia sangat memungkinkan kita akan menaikan porsi perangkat 5G dan 4G berbanding sama besar 50:50,” tutup Aryo.

CES 2022: Razer Umumkan Konsep Meja Gaming Radikal dan Sejumlah Produk Baru Lainnya

Event teknologi tahunan CES terasa kurang afdal tanpa konsep gadget liar dari Razer. Brand periferal tersebut bahkan sudah memulai tradisi ini sejak tahun 2014, tepatnya ketika mereka memperkenalkan sebuah konsep PC modular bernama Project Christine.

Konsep tersebut memang tidak pernah terealisasi, namun itu tidak mencegah Razer untuk terus mengeksplorasi ide-ide liarnya. Di CES 2022, mereka kembali memperkenalkan sebuah konsep PC modular yang tidak kalah ambisius. Menurut saya, Project Christine bahkan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan konsep baru bernama Project Sophia ini.

Bukan, gambar di atas bukanlah sebuah laptop gaming berukuran jumbo yang dibekali dua pasang kaki. Secara sederhana, Project Sophia dapat dideskripsikan sebagai meja gaming futuristis yang mendukung kustomisasi tingkat ekstrem berkat rancangan modularnya.

Secara total, Project Sophia bisa diisi dengan 13 modul yang berbeda. Modul utamanya adalah sebuah custom PCB yang mengemas komponen-komponen inti seperti prosesor dan kartu grafis. Modul tersebut menancap ke bagian bawah meja secara magnetis, dan saat tiba waktunya untuk upgrade, pengguna bisa melepasnya dengan mudah, lalu mencopot komponen-komponennya untuk diganti dengan yang lebih baru.

Modul-modul lainnya sangat bervariasi dan sengaja dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna yang berbeda-beda. Anda seorang desainer grafis? Pasang saja modul pen tablet di ujung kanan bawah. Anda bekerja di bidang produksi musik? Ada modul audio mixer yang menanti untuk dipasang. Ya, skenario-skenario yang saya sebutkan ini memang tidak ada sangkut-pautnya dengan gaming sama sekali, tapi justru itulah nilai praktis yang Project Sophia tawarkan: satu meja untuk memenuhi segala macam aktivitas yang melibatkan komputer.

Seperti halnya konsep-konsep rancangan Razer lain, tidak ada jaminan Project Sophia bakal terus dikembangkan hingga menjadi produk yang siap rilis. Ide akan sebuah meja yang bisa dijejali komponen-komponen PC sendiri bukanlah hal baru, dan siapa tahu ke depannya eksekusinya bisa selevel Project Sophia.

Razer Enki Pro HyperSense

Project Sophia bukan satu-satunya perangkat konsep yang Razer umumkan di CES 2022. Konsep lainnya adalah kursi gaming Enki Pro HyperSense, yang lebih mungkin untuk direalisasikan dalam waktu dekat.

Kursi ini pada dasarnya sama seperti yang Razer perkenalkan Oktober lalu, tapi yang sudah ditandemkan dengan teknologi haptic feedback bikinan D-BOX demi menyajikan sensasi immersive selama bermain. Unit aktuatornya diposisikan di bagian dasar kursi, akan tetapi sensasi getarannya dapat dirasakan di bagian bokong sekaligus punggung. Selain bergetar, bagian dudukannya juga bisa miring ke empat arah yang berbeda.

Semuanya berlangsung secara real-time, dengan tingkat respons sampai secepat 5 milidetik kalau kata Razer. Agar bisa bekerja dengan baik, tentu saja game yang dimainkan harus dibuat jadi kompatibel lebih dulu. Namun seandainya memainkan game yang tidak kompatibel, pengguna masih bisa merasakan feedback berdasarkan input dari controller, mouse, ataupun keyboard.

Selain game, aktuatornya juga dirancang untuk bereaksi selagi pengguna menonton film atau mendengarkan musik. Razer bilang ada lebih dari 2.200 judul game, film, dan lagu yang kompatibel dengan sistem haptic feedback milik Enki Pro HyperSense.

Razer X Fossil Gen 6

Konsep sudah, saatnya membahas produk-produk baru yang akan segera Razer pasarkan dalam beberapa bulan ke depan. Kita mulai dari Razer X Fossil Gen 6 terlebih dulu. Bukan, ini bukan smartwatch gaming, melainkan kolaborasi antara Razer dan Fossil untuk menciptakan edisi spesial dari smartwatch Fossil Gen 6.

Spesifikasinya identik dengan Fossil Gen 6 versi standar: diameter 44 mm, layar AMOLED 1,28 inci beresolusi 416 x 416, serta diotaki chipset Snapdragon Wear 4100+. Bodinya terbuat dari bahan stainless steel, dan perangkat secara keseluruhan tahan air hingga kedalaman 30 meter. Yang berbeda, edisi spesial ini dibekali tiga watch face eksklusif Razer, serta dua opsi warna strap khas Razer.

Rencananya, Razer X Fossil Gen 6 akan segera dijual dengan harga $329, tapi dalam jumlah yang terbatas saja, persisnya 1.337 unit.

Versi baru Razer Blade 14, Blade 15, dan Blade 17

Sehubungan dengan diluncurkannya prosesor-prosesor laptop baru dari AMD dan Intel sekaligus, belum lagi kartu grafis laptop anyar besutan Nvidia, Razer pun dengan sigap mengumumkan versi baru dari trio laptop gaming-nya yang sudah menerima penyegaran spesifikasi dan sejumlah penyempurnaan lain.

Pada versi terbarunya, Razer Blade 14, Blade 15, dan Blade 17 kini menawarkan RTX 3070 Ti maupun RTX 3080 Ti sebagai opsi GPU-nya. Untuk prosesor, Blade 14 mengandalkan Ryzen 9 6900HX, sementara Blade 15 dan Blade 17 mengandalkan penawaran dari kubu Intel, spesifiknya Core i9-12900H pada konfigurasi termahalnya. Ketiga laptop ini juga mengemas RAM DDR5, tapi khusus untuk Blade 14, RAM-nya tidak upgradeable.

Selain mengunggulkan komponen-komponen terbaru, trio Razer Blade anyar ini juga hadir dengan beberapa penyempurnaan seperti keyboard yang berukuran lebih besar, laser-cut speaker, rancangan engsel yang lebih tipis, serta ventilasi ekstra guna semakin mengoptimalkan sirkulasi udaranya.

Di pasar Amerika Serikat, ketiga laptop baru ini akan dipasarkan pada kuartal pertama 2022. Untuk harganya, Blade 14 dibanderol mulai $2.000, Blade 15 mulai $2.500, dan Blade 17 mulai $2.700.

Sumber: Razer.

Pemain Asal Indonesia Lengkapi Roster Esports Legion of Racers Tahun 2022

Perkembangan ranah esports SIM Racing atau balap simulasi memasuki babak baru dari tim Legion of Racers. Tim yang memang fokus pada ajang balap mobil simulasi ini mengumumkan line-up atau roster untuk tahun 2022.

Ada 9 pembalap simulasi dari empat negara Asia Tenggara yang mengisi LOR Racing. Salah satu pemain terbaru adalah Fadhli Rachmat dari Indonesia yang menggantikan posisi pembalap asal Singapura yaitu Javier Lai.

Fadhli sendiri memiliki prestasi gemilang. Salah satunya menjadi juara ajang GT World Challenge Asia Esports Endurance ketika masih membela JMX Phantom pada tahun 2021.

https://cms.dailysocial.id/wp-content/uploads/2020/10/2935bd00ed333466ba0fc1305ea7146f_2x_crx.jpg
Fadhli Rachmat. Sumber: Hybrid

Rekrutan teranyar dari Team LOR Racing, Fadhli juga memberikan komentar setelah bergabung.

“Saya sangat gembira bisa bergabung dengan roster LOR untuk tahun ini. Aku menantikan kerja sama yang baik dengan semuanya di dalam tim dan semoga kita bisa meraih hasil yang baik sepanjang tahun,” ujarnya.

Meski beranggotakan pemain Asia Tenggara, tapi Team LOR Racing 2022 akan dipimpin oleh pembalap asal Indonesia, Andika Rama.

“Saya sangat terhormat bisa kembali menjadi pemimpin tim LOR di tahun 2022. Perjalanan yang luar biasa di tahun 2021, kita memenangkan beberapa balapan penting, kejuaraan, kita punya daftar pembalap yang lebih banyak dan saya berharap kita bisa terbang lebih tinggi di tahun 2022,” tutup Rama.

Berikut jajaran pembalap Legion of Racers di tahun 2022, antara lain:

  1. Andika Rama Maulana – Indonesia
  2. Luis Moreno – Filipina
  3. Moreno Pratama – Indonesia
  4. Dillan Tan – Singapura
  5. Nigel Chuah – Malaysia
  6. Fadhli Rachmat – Indonesia
  7. Fadtris Isa – Singapura
  8. Zaim Rasyad – Singapura
  9. Ethan Yoh – Singapura
https://esports.id/img/content/720120220106052419.jpg
Sumber: legionofracers.com

Selain itu, Melvin Moh selaku Co-Founder LOR memberikan target timnya untuk tahun 2022. “Ini adalah tahun yang bagus untuk tim kami secara keseluruhan karena meraih hasil yang memuaskan dalam kejuaraan yang kami ikuti.

Aku juga senang kami bisa tumbuh sebagai tim dan khusus di tahun ini kami bangga bisa menyambut Fadhli sebagai bagian dari kami. Kami juga ingin berterimakasih kepada Javier atas semua usahanya dalam mendukung dan sebagai bagian tim LOR tahun lalu. Sangat menyenangkan kami masih bisa bekerjasama dalam pilar lain di dalam perusahaan,” ujar Melvin.

https://cms.dailysocial.id/wp-content/uploads/2021/01/94c6c0861389f745308bca04b67f3f44_legion-of-racer-9tro.jpg
Sumber: LOR

Legion of Racers menorehkan cukup banyak prestasi di tahun 2021, antara lain:

– Juara 2 – GT World Challenge Asia Esports Sprint
– Juara 4 – GT World Challenge Asia Esports Sprint
– Juara 2 – GT World Challenge Asia Esports Endurance
– Juara 1 – Toyota Gazoo Racing (TGR) GT Cup Singapura
– Juara 2 – Toyota Gazoo Racing (TGR) GT Cup Singapura
– Juara 1 – Toyota Gazoo Racing (TGR) GT Cup Filipina
– Juara 1 – Toyota Gazoo Racing (TGR) GT Cup Indonesia
– Juara 2 – Toyota Gazoo Racing (TGR) GT Cup Indonesia

“Goal kami di tahun 2022 adalah mengikuti ajang balap regional seperti GT World Challenge Asia Esports series, Logitech McLaren G Challenge, Toyota Gazoo Racing GT Cup Asia. Kami juga melihat kesempatan untuk tampil di ajang Eropa series yang digelar SimGrid dan turnamen major lainnya di sana,” tambah Melvin.

Power Commerce Asia Peroleh Pendanaan Seri A, Siap Ekspansi ke Malaysia

Startup penyedia solusi ERP Power Commerce Asia mengumumkan pendanaan seri A dengan nominal dirahasiakan dari PT Interport Mandiri Utama, anak usaha dari PT Indika Energy, dan PT SAP Express, perusahaan logistik dan kurir. Dana segar ini akan dimanfaatkan untuk melancarkan aksi ekspansi ke Malaysia untuk melayani rekan merek global dalam melayani konsumennya di negara tersebut.

Pasca investasi ini, direktur di Interport seperti Yukki Nugrahawan Hanafi dan Alif Sasetyo, dan Presdir SAP Express Budiyanto Darmastono, kini menjadi bagian dari Dewan Komisaris di Power Commerce Asia.

Dalam kesempatan tersebut sekaligus mengumumkan secara resmi kehadiran Power Commerce setelah berada dalam stealth mode semenjak operasionalnya dimulai pada tiga tahun lalu. Mulai tahun ini, perusahaan akan mengeskalasi bisnisnya jauh lebih signifikan dengan amunisi yang didapat dari putaran pendanaan tersebut.

Founder & CEO Power Commerce Asia Hadi Kuncoro menuturkan selama ini ia dan tim fokus membangun fundamental perusahaan berupa solusi ERP omni-channel dan supply chain untuk ekosistem bisnis. Dengan demikian, Power Commerce Asia dapat menjadi perusahaan yang berkelanjutan.

“Kami tidak bangun aplikasi, tapi tech company yang bangun ekosistem digital untuk industri. Pengguna kami adalah B2B, dari brand, manufaktur, brand owner, brand global hingga UKM. Secara konsep, kami ingin bangun e-commerce omni-channel dan supply chain solution, sehingga brand bisa berjualan di mana pun dan di platform mana pun dan terintegrasi secara real-time,” terang Hadi dalam konferensi pers, kemarin (6/1).

Investasi yang diperoleh Power Commerce, lanjutnya, bukan semata-mata mengincar dana segar tapi juga kemitraan strategis bersama para investor. Diketahui, Interport memiliki jaringan yang luas dalam menangani transaksi lintas negara, sementara SAP Express punya kehadiran jaringan pergudangan dan pengadaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Aset-aset tersebut akan diutilisasi secara maksimal oleh Power Commerce dalam meningkatkan bisnisnya yang ditargetkan dapat tumbuh hingga tujuh kali lipat sepanjang tahun ini. “Kita tidak hanya punya visi di Indonesia saja, apa yang kita coba bangun ini untuk meresolusi problematika di pasar global. Makanya pada stage kedua, kami akan masuk ke pasar regional.”

Perusahaan akan merambah segmen UKM agar dapat merasakan solusi omni-channel dan supply chain. Rencananya solusi tersebut akan hadir pada pertengahan tahun ini dalam bentuk SaaS dengan model berlangganan. Menurut Hadi, konsep berlangganan dinilai lebih efektif untuk menarik UKM karena tidak perlu berkomitmen untuk membayar dalam jangka waktu lama.

Solusi Power Commerce Asia

Power Commerce Asia menghadirkan end-to-end solution services yang mencakup e-commerce marketplace enabler, technology development, warehouse management, shipping management & delivery service, digital marketing, payment management, dan omni-channel ERP system management. Teknologi omni-channel yang dimilki oleh Power Commerce Asia dapat memastikan bahwa seluruh brand dapat memanfaatkan seluruh saluran penjualan yang ada, baik offline maupun online.

Dalam kurun waktu tiga tahun, Power Commerce Asia mengklaim tumbuh signifikan hingga mencapai 132 kali lipat. Dimulai dengan fase start-up, smart-up company, dan kini telah masuk ke tahap scale-up company. Pertumbuhan positif di penghujung 2021 ditunjukkan dengan metriks, di antaranya jumlah transaksi yang bertumbuh 28 kali lipat, rata-rata transaksi bulanan bertumbuh 28 kali lipat, pertumbuhan Net Revenue (NMV) sebanyak 22 kali lipat, dan rata-rata penjualan bulanan bertumbuh 12 kali lipat. Tidak dijelaskan secara rinci dalam bentuk angka mengenai seluruh pencapaian di atas.

Perusahaan telah berkolaborasi bersama berbagai brand lokal dan global dari berbagai macam industri dalam mengelola channel penjualan e-commerce. Beberapa namanya adalah, Soho Global (Imboost, Curcuma, Diapet), Menarini (Dermatix, Transpulmin), Kino Indonesia, Galeri24, Mamasuka, Combiphar, Twinings, Ovaltine, Probalance, Prodiet, Evalube, Dompet Dhuafa dan masih banyak lainnya.

Ke depannya perusahaan akan perluas solusi ERP tidak hanya untuk produk jadi saja, tapi juga barang mentah (raw material) dapat terintegrasi secara sistem dan real-time dari hulu ke hilir. Hal tersebut tentunya akan permudah produsen dalam memantau proses kerjanya jadi lebih efisien.

Hadi optimis dengan fundamental bisnis yang sudah dibangun secara matang ini, dapat membawa perusahaan menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan menyegerakan aksi IPO pada 2025 mendatang. “Pada 2025 misi kami masuk ke pasar ASEAN, dan melakukan IPO untuk exit plan-nya,” tutup dia.

VCGamers Dapat Pendanaan 37,3 Miliar Rupiah, Hadirkan Platform Social Commerce dan NFT untuk Game

VCGamers merupakan sebuah platform social commerce untuk pemain game. Baru-baru ini mereka mengumumkan telah mencapai valuasi $20 juta atau setara 287,4 miliar Rupiah. Sebelumnya pada pertengahan tahun 2021 lalu, VCGamers membukukan pendanaan awal senilai $2,6 juta atau setara 37,3 miliar Rupiah yang dipimpin oleh BEENEXT dan Rans Ventures — unit usaha modal ventura milik selebriti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Sejumlah angel investor turut berpartisipasi dalam pendanaan tersebut, di antaranya Ari Fadyl (eksekutif Google APAC) dan Jerry Soer (VP Collab Asia).

“Tujuan VCGamers adalah menjadi rumah dan platform all-in-one bagi para gamer, dan untuk memberikan pemberdayaan ekonomi bagi usaha kecil dan pengusaha di ekosistem game. Kami berkomitmen penuh untuk membangun platform yang dapat melayani kebutuhan semua gamer di Indonesia dan regional,” ujar Co-Founder & CEO Isya Sony Subrata.

Selain Isya, VCGamers turut didirikan Hartanto, Ibnu Anggara, dan Wafa Taftazani. Wafa sendiri baru-baru ini juga mengumumkan startup barunya Upbanx yang telah mendapatkan pendanaan investor $5,2 juta bebarengan dengan keikutsertaannya ke dalam program Y Combinator. Ia juga sebelumnya dikenal sebagai pendiri Modal Rakyat dan menjadi angel investor di sejumlah startup.

Pascapendanaan ini, VCGamers akan mengakselerasi pengembangan produk, menumbuhkan bisnis, dan merencanakan ekspansi ke Asia Tenggara. VCGamers sendiri bernaung di bawah PT Sotta Teknologi, memiliki markas pusat di Bekasi, Jawa Barat.

Saat ini mereka menjajakan layanannya melalui platform web. Di sana para pemain game dapat membeli dan menjual berbagai item/aset/mata uang yang digunakan dalam sebuah ekosistem permainan game. Dikembangkan menjadi sebuah hub, VCGamers juga memungkinkan antarpengguna untuk saling terhubung, termasuk untuk mengadakan sebuah acara seperti turnamen atau membuat tim esports.

Masuki ekosistem NFT

Rencana berikutnya yang akan segera dimatangkan, VCGamers akan masuk ke permainan Web3. Hari ini (07/1) mereka akan melakukan penawaran perdana untuk token VCG yang nantinya akan menjadi salah satu aset penunjang transaksi di social commerce milik mereka. Selain itu VCG juga didesain untuk menghidupkan ekosistem NFT game di dalamnya, termasuk untuk memperjual-belikan item dan aset game. Total suplainya mencapai 100 juta, berdiri di atas platform Binance.

Pendekatan berbasis social commerce juga dinilai relevan untuk menghidupkan transaksi dalam bisnis game. Pasalnya item-item game memang banyak didapat oleh individu –dan dapat diperjual-belikan kepada pengguna lain. VCG dapat memberikan dukungan untuk proses transaksi yang lebih baik, apalagi jika nantinya VCGamers berhasil menembus pasar regional – khususnya untuk transaksi cross-border yang lebih terjangkau.

Di ranah marketplace aset dan item game sendiri VCGamers tidak sendiri, sejumlah pemain telah masuk di kawasan ini. Salah satunya itemku yang saat ini menjadi anak perusahaan dari Bukalapak. Nilai pasar industri game di Indonesia diproyeksikan telah mencapai 24,4 triliun Rupiah pada tahun lalu. Diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan model bisnis yang makin matang diaplikasikan pada ekosistem bisnis tersebut — khususnya didorong perkembangan pebisnis esports.

VALORANT Akhirnya Tunjukkan Skill dari NEON

Setelah sebelumnya sempat dibocorkan oleh Amazon Game Prime dan akhirnya dikonfirmasi resmi oleh Riot Games, kehadiran agent Baru VALORANT yaitu NEON kini kian terang benderang.

Bahkan hanya berselang satu hari, Riot Games langsung mengeluarkan trailer baru yang menjelaskan lebih detail mengenai cerita dan juga kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh NEON.

Dalam trailer berdurasi 2 menit 44 detik tersebut VALORANT tidak lagi menutup-nutupi detail mengenai karakter asal Filipina ini. Ada sedikit backstory juga ketika NEON bergabung dengan VALORANT Protocol.

Setelahnya, trailer tersebut menunjukkan aksi NEON secara sinematik dalam pertempuran. Dan dari beberapa kemampuan yang ia tunjukkan terlihat bahwa ia memiliki kekuatan yang berhubungan dengan kecepatan dan juga kekuatan listrik.

Seperti yang telah banyak ditebak sebelumnya, salah satu kemampuan yang dimiliki NEON adalah melakukan slide dan juga berlari kencang untuk menghindari serangan atau bahkan kabur dari pertempuran.

Kemampuan kedua yang diperlihatkan adalah NEON dapat melemparkan sebuah bola listrik yang akan memantul di dinding dan akhirnya akan memberikan damage ketika mendarat.

Selanjutnya, NEON juga memiliki kemampuan untuk membuat dinding layaknya Phoenix Wall. Namun bedanya dinding milik NEON berjumlah dua buah yang membentuk sebuah terowongan yang akan melindungi NEON untuk kabur.

Sedangkan untuk kemampuan ultimate-nya NEON adalah berupa serangan listrik yang dapat NEON tembakkan ke musuh melalui tangannya. Serangan ini terlihat sangat mematikan hingga dapat membunuh musuh hanya dalam beberapa detik saja.

Sayangnya Riot Games masih belum memberikan informasi lebih mendetail tentang kemampuan-kemampuan dari NEON ini, termasuk berapa damage-per-second (DPS) yang akan dikeluarkan oleh ulti listriknya tersebut.

Image credit: Riot Games

NEON diperkirakan akan memiliki role sebagai Duelist dan kemungkinan bertindak sebagai counter untuk agent seperti Jett. Selain itu dari beberapa bocoran dikatakan bahwa NEON akan membawa tempo baru ke dalam pertarungan VALORANT.

Banyak fans yang menyebut bahwa NEON merupakan karakter yang mengambil inspirasi dari game-game first person shooter (FPS) dengan tempo cepat seperti Apex Legends dan Warzone.

Hal tersebut dikarenakan Riot Games terlihat mulai memasukkan karakter-karakter eksperimental. Seperti yang sebelumnya mereka lakukan dengan KAY/O yang memiliki gaya bertempur layaknya karakter Counter Strike: Global Offensive.

Tidak kalah unik, Neon seperti membawa gaya yang sama dengan Zeri — Champion baru yang akan dirilis untuk LoL di awal tahun 2022. Keduanya sama-sama menggunakan kekuatan listrik dan punya mobilitas tinggi. Anda bisa melihat trailer Zeri di bawah ini.