Atur Hubungan Bisnis Media dan Platform Digital, Perpres “Publisher Rights” Disahkan

Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platfrom Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau Perpres Publisher Rights pada Senin, 19 Februari 2024.

Aturan ini pada dasarnya ingin melindungi media dalam rangka mendukung jurnalisme berkelanjutan. Sebab, platform digital diwajibkan untuk mendukung jurnalisme berkualitas melalui bekerja sama dengan perusahaan pers.

“Peraturan Presiden ini bertujuan mengatur tanggung jawab perusahaan platform digital untuk mendukung jurnalisme berkualitas agar berita yang merupakan karya jurnalistik dihormati dan dihargai kepemilikannya secara adil dan transparan,” tulis Perpres tersebut.

Presiden Jokowi menyampaikan, “Setelah sekian lama, setelah melalui perdebatan panjang akhirnya kemarin saya menandatangani Peraturan Presiden tentang Tanggung Jawab Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau yang kita kenal sebagai Perpres Publisher Rights.”

Menurutnya, beleid tersebut telah melewati tahapan pembahasan panjang dengan diskusi dan beragam pendapat dari ekosistem pers di tanah air. Kemudian menimbangnya serta mengkaji implikasinya.

“Setelah mulai ada titik kesepahaman dan titik temu, ditambah lagi dengan Dewan Pers yang mendesak, terus perwakilan perusahaan pers dan perwakilan asosiasi media juga mendorong terus. Akhirnya kemarin, saya meneken (menandatangani) Perpres tersebut,” tandasnya.

Jokowi menegaskan bahwa Perpres ini mengatur hak-hak penerbit, hubungan bisnis antara perusahaan pers dan platform digital, bukan untuk mengurangi kebebasan pers dengan mengatur konten pers. Pemerintah ingin memastikan keberlanjutan industri media nasional, kerja sama lebih adil antara perusahaan pers dengan platform digital, serta memberikan kerangka umum yang jelas bagi kerja sama itu.

Kewajiban perusahaan platform digital

Perpres ini mendefinisikan layanan platform digital sebagai layanan milik perusahaan platfom digital yang meliputi pengumpulan, pengolahan, pendistribusian, dan penyajian berita secara digital, serta berinteraksi dengan berita yang berfungsi memperantarai layanan penyajian berita yang ditujukan terutama untuk bisnis. Dengan kata lain, platform seperti Google, Facebook, dan X adalah target dari definisi di atas.

Lebih lanjut, Perpres tersebut mewajibkan Google dkk untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Tidak memfasilitasi penyebaran dan/atau tidak melakukan komersialisasi konten berita yang tidak sesuai dengan UU mengenai pers setelah menerima laporan.
  • Membantu memprioritaskan fasilitasi dan komersialisasi berita yang diproduksi oleh perusahaan pers.
  • Memberikan perlakuan yang adil kepada semua perusahaan pers.
  • Melaksanakan pelatihan dan program yang ditujukan untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas.
  • Mendesain algoritas distribusi berita yang mendukung perwujudan jurnalisme berkualitas sesuai dengan nilai demokrasi dsb.
  • Bekerja sama dengan perusahaan pers

Menurut beleid ini, kerja sama yang dimaksud bisa dilakukan dengan empat cara:

  • Lisensi berbayar.
  • Bagi hasil.
  • Berbagi data agregat pengguna berita.
  • Bentuk lain yang disepakati.

“Bagi hasil merupakan pembagian pendapatan atas pemanfaatan berita oleh perusahaan platform digital yang diproduksi perusahaan pers berdasarkan perhitungan nilai keekonomian,” demikian dikutip dari Perpres.

Masa transisi dan pembentukan komite

Beleid ini memiliki masa transisi selama enam bulan. Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama sejumlah perusahaan pers mengambil langkah proaktif dengan membentuk tim mitigasi. Tujuannya untuk mengantisipasi dan menangani berbagai kemungkinan yang dapat timbul sebelum regulasi tersebut efektif berlaku.

Menkominfo Budi Arie juga meminta agar komite dan proses bisnis yang akan dijalankan dapat terbentuk dalam waktu tersebut. Komite ini terdiri dari perwakilan dari unsur: dewan pers yang tidak mewakili perusahaan pers, Kementerian, dan pakar di bidang layanan platform digital yang tidak terafiliasi dengna perusahaan platform digital dan perusahaan pers.

Tugas komite adalah:

  • Pengawasan dan pemberian fasilitasi pemenuhan pelaksanaan kewajiban perusahaan platform digital.
  • Pemberian rekomendasi kepada Menteri atas hasil pengawasan.
  • Pelaksanaan fasilitasi dalam arbitrase atau alternatif penyelesaan sengketa antara perusahaan platform digital dan perusahaan pers.

Respons industri

Mengutip dari CNBC Indonesia, perwakilan Google Indonesia mengatakan paham dengan keputusan pemerintah mengesahkan Publisher Rights. Selanjutnya, Google akan mempelajari detail aturan tersebut secara mendalam.

“Selama ini kami telah bekerja sama dengan penerbit berita dan pemerintah untuk mendukung dan membangun masa depan ekosistem berita yang berkelanjutan di Indonesia. Sangatlah penting untuk produk kami dapat menyajikan berita dan perspektif yang beragam tanpa prasangka dan bias,” kata perwakilan Google dalam keterangan resminya, Selasa (20/2).

Lebih lanjut, perwakilan Google menegaskan bahwa penerapan peraturan tersebut harus memperhatikan keadilan bagi semua platform.

“Maka, dalam upaya bersama ini, kami selalu menekankan perlunya memastikan masyarakat Indonesia memiliki akses ke sumber berita yang beragam, dan juga perlunya mengupayakan ekosistem berita yang seimbang di Indonesia, yaitu ekosistem yang dapat menghasilkan berita berkualitas untuk semua orang, sekaligus memungkinkan semua penerbit berita, baik besar maupun kecil, untuk berkembang,” tandas Google.

Selain Google, Ketua Dewan Pakar PWI Agus Sudibyo menyampaikan masalah utama dari industri pers di Indonesia bukan defisit kebebasan pers walaupun ada kecenderungan kualitas demokrasi menurun. Melainkan pada disrupsi digital yang menurunkan daya bisnis media.

Sekarang pemasukan iklan dan tingkat keterbacaan media itu menurun. Menurut dia, perpres ini relevan untuk mengatasi permasalahan itu karena substansi utamanya adalah mewajibkan platform digital melayani permintaan negosiasi nilai ekonomi dari media.

“Perpres itu tidak mengatur perusahaan media massa memperoleh berapa dan di negara lain pun sama (hanya mengatur kewajiban negosiasi). Yang diatur adalah kewajiban platform digital melakukan negosiasi. Artinya, perpres terkait publisher rights memperkuat posisi media,” ujar Agus dikutip dari Kompas.id.

Redseer Ungkap Pedoman Sukses Model Bisnis Agritech dan Aquatech di Indonesia

Industri agrikultur atau the sleeping giant dari Indonesia makin memperlihatkan tajinya semenjak pandemi. Tren pertumbuhan agritech (termasuk aquatech) justru kian kuat, salah satunya ditandai dengan pendanaan ke sektor ini yang meningkat tiap tahunnya.

Mengutip dari laporan Startup Report 2023 yang diterbitkan DSInnovate, sektor aquatech menduduki urutan ketiga untuk total pendanaan sebesar $213 juta. Agritech masuk ke urutan ke-8 dengan total pendanaan $26 juta untuk delapan kesepakatan. Dibandingkan tahun sebelumnya, agritech (termasuk aquatech) mendapati 15 total kesepakatan yang bernilai $229 juta dan masuk ke urutan ketiga terbesar berdasarkan nominal kesepakatan.

Lembaga riset Redseer dalam laporan terbarunya menyampaikan bahwa pada 2022, agrikultur dan akuakultur bernilai $140 miliar di Indonesia menawarkan peluang besar bagi para pelaku teknologi untuk ikut campur dan berinovasi.

Solusi teknologi mereka dapat memecahkan beberapa tantangan paling mendasar namun penting yang dihadapi para petani. Aktivitas pendanaan dan ekspansi regional/kontinental merupakan bukti besarnya peran startup, memberikan sinyal positif bagi ekosistem startup yang lebih luas.

Sementara, di satu sisi terdapat tantangan yang dihadapi oleh berbagai startup agritech di berbagai domain, mulai dari B2C, marketplace, dan pembiayaan. Di sisi lain terdapat pemain petahana yang telah melambungkan diri mereka dengan memanfaatkan pembelajaran dan menciptakan penawaran bisnis yang kuat.

Berikut pedoman startup agritech yang disusun oleh Redseer:

Memetakan potensi keberhasilan para pemain agritech di Indonesia

Faktor dan dimensi yang berperan dalam agritech serta pendekatan umum yang diadopsi oleh pemain sukses:

  • Targetkan solusi full-stack sebagai tujuan jangka panjang dengan pembiayaan sebagai bagiannya.
  • Fokus pada tanaman tertentu dan kembangkan kemampuan dalam bidang tersebut sebelum beralih ke tanaman lain.
  • B2B (memasok produk keluaran ke Horeca, rumah ekspor, dan pusat pengolahan) lebih menguntungkan dibandingkan dengan model B2C sederhana dari pertanian ke garpu.
  • Ekspor dan label pribadi juga merupakan tambahan margin yang lebih baik dan bagus untuk dimiliki dalam portofolio produk.

Menawarkan solusi full stack dan menciptakan solusi agritech yang sukses dan tangguh

Seperti yang ditunjukkan dalam grafik, layanan on-farm dapat menjadi titik awal bagi setiap pemain teknologi pertanian karena memungkinkan petani mendapatkan nilai lebih besar dari penawaran produk mereka dan meningkatkan produktivitas.

Hal ini membantu agritech membangun hubungan dengan para petani. Dalam layanan pertanian, solusi pengetahuan dapat menjadi titik awal untuk mendidik petani dan diikuti oleh orang lain dalam layanan pertanian. Ketika hasil panen lebih tinggi dan realisasi lebih baik, pelaku agritech mendapat kesempatan untuk melakukan cross-sell penawaran lain kepada petani.

Pemain full-stack memiliki peluang lebih baik dalam menciptakan bisnis berkelanjutan dengan pendapatan stabil dan margin sehat. Untuk mencapai hal yang sama, startup agritech perlu bekerja sama dengan petani dan menjalin hubungan yang terkait dengan pasar untuk memberikan penawaran bisnis menyeluruh yang holistik.

Memilih untuk mengidentifikasi jenis tanaman dan mengatasi peluang yang rendah ini sebelum beralih ke tanaman lain

Dengan beroperasi secara selektif pada tanaman tertentu, pemain agritech dapat menciptakan ceruk pasar untuk diri mereka sendiri. Jenis tanaman yang ideal akan menunjukkan beberapa atau seluruh karakteristik berikut:

  • Menghadapi permasalahan seputar imbal hasil yang rendah, musim, fluktuasi harga yang ekstrem, rendahnya mekanisasi pertanian.
  • Kegiatan pertanian sederhana yang dilakukan petani dapat meningkatkan nilai hasil panen secara drastis.
  • Tidak mendapat dukungan pemerintah yang kuat sehingga kurang kompetitif.
  • TAM domestik/ekspor besar.

Solusi pembiayaan yang disesuaikan dengan risiko dapat diciptakan oleh para pemain agritech dengan mengikuti model 3 langkah yang komprehensif

Pembiayaan adalah peluang terbesar dalam agritech. Beberapa pemain agritech gagal lebih awal karena mereka tidak dapat memperhitungkan risiko dengan tepat atau kurang memahami model bisnis pertanian (siklus, proses pertanian). Mereka hanya menganggapnya sebagai penawaran fintech. Beberapa faktor penentu keberhasilan pembiayaan agribisnis adalah:

  • Kehadiran di seluruh rantai nilai.
  • Kontrol atas output untuk memastikan kemudahan pemulihan.
  • Menawarkan pembiayaan dalam format nontunai.

Co-Founder Kipin Tekankan Pentingnya Capai Product-Market-Fit Sebelum Mengejar Laba

Tantangan dunia pendidikan pasca-pandemi tidak sepenuhnya sama di tiap segmen, ada yang babak belur ada yang tetap tumbuh subur. Walau target penggunanya adalah K-12, Pendidikan.id, startup edtech pengembang dari Kipin (Kios Pintar), mengeklaim malah cetak untung untuk pertama kalinya pada 2023.

Dalam wawancara singkat bersama DailySocial.id, Co-founder dan CEO Kipin Santoso Suratso menyampaikan, faktor terbesar dari pencapaian perusahaan adalah model bisnis dan produk flagship-nya, Kipin, yang terbukti dibutuhkan sekolah di pedalaman yang minim akses internet.

“Tahun 2023 sales revenue kita grow 500% dibandingkan dengan tahun 2022. Produk paling laku adalah Kipin Classroom dengan kontribusi laba dan revenue sampai 90%. Lalu, Kipin School 4.0 dengan kontribusi 3%, dan lainnya 7%,” ujarnya. Sayangnya pencapaian ini tidak dibarengi dengan data pendukung lainnya.

Kenaikan pendapatan ini didukung dengan strategi bisnis yang masuk ke B2B2C. Artinya, perusahaan tidak perlu jor-joran bakar duit untuk mempromosikan produknya karena penjualannya langsung ke sekolah-sekolah.

Selain itu, struktur organisasi Kipin juga terbilang efisien. Seluruh produksi hardware 100% di-outsource-kan kepada pabrik komputer lokal untuk mengurus produksi, pengiriman, dan after sales. Sementara, software dikembangkan sendiri oleh Kipin.

“Mudah sekali untuk scale up dengan cepat dan besar karena Kipin adalah perusahaan software. Kami tidak usah tambah staff banyak karena keperluan hardware yang kita produksi 100% di outsource [..]. Tidak ada tambahan kerja untuk kami.”

Ia menambahkan, pencapaian di atas membuat pihaknya kini tidak lagi bergantung pada pendanaan eksternal.

Sebagai catatan, Kipin sudah beberapa kali menggalang pendanaan. Jajaran investor di Pendidikan.id terdapat Garden Impact, pemodal dari Singapura yang fokus pada investasi di bisnis yang berkelanjutan secara komersial. Mereka masuk ke Pendidikan.id pada 2016 untuk investasi tahap awal, lalu melakukan penambahan sebanyak dua kali, tepatnya 2018 dan 2019.

Dana yang didapat dimanfaatkan untuk riset dan pengembangan produk. Investor lainnya, terdapat perusahaan properti lokal The Paradise Group (Indonesian Paradise Property). Selanjutnya, terdapat VC tahap awal Iterative yang menyuntikkan dana mulai $500 ribu per startup untuk tiap batch. Kipin masuk dalam Summer 2022 Batch bersama 18 startup Asia lainnya.

Sejauh ini, Kipin memiliki empat produk:

  1. Kipin Classroom: sebuah akses poin pembelajaran berupa sistem (hardware, software dan data lengkap) untuk membantu digitalisasi sekolah tanpa membutuhkan jaringan internet, di antaranya bisa menyelenggarakan asesmen sebanyaknya (support AKM/Asesmen Kompetensi Minimum), dilengkapi dengan koleksi ribuan buku (terbitan Kemdikbud), video, latihan soal & komik literasi, dan perpustakaan digital internal sekolah (bisa upload sendiri).
  2. Kipin ATM: sebuah kios pintar digital yang berbentuk mirip dengan mesin ATM berisi ribuan buku pelajaran sekolah, 1500+ video pendidikan, 50.000+ soal Tryout dan 300+ komik Literasi untuk tingkat SD, SMP, SMA & SMK. Siswa dapat copy data ke device tanpa pulsa karena terdapat jaringan wifi ‘eduSPOT” di dalam mesin. Per bulannya, mesin akan terus diperbarui sehingga pelajar selalu mendapatkan materi pelajaran terbaru.
  3. Kipin School: sebuah aplikasi yang dibuat untuk siswa tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK, berisi pustaka pembelajaran lengkap & sistem ujian yang ditujukan untuk sekolah-sekolah di Indonesia sebagai sarana belajar dan berlatih dalam satu paket. Terdapat fitur “Download & Go” yang memungkinkan konten data yang sudah diunduh dapat digunakan tanpa perlu jaringan internet lagi.
  4. Kipin PTO (Paperless Test Online): sistem asesmen digital untuk sekolah dengan server stabil, domain pribadi khusus sekolah dan menu-menu penilaian pendukung AKM.

Dalam perjalanannya, Kipin ATM telah berevolusi menjadi Kipin Classrom yang kini sudah memasuki generasi 5.3. Software Kipin dapat berjalan di berbagai jenis operasi, mulai dari Android, iOS, Windows 10, dan Chrome Book.

Kipin Classroom

Perjalanan panjang menuju product-market-fit

Santoso melanjutkan, sejak merintis Kipin di 2014 hingga mencapai produk yang dikomersialkan memakan waktu yang tidak instan dan tidak ada jalan pintas. Jalan yang sangat sulit ini harus dilalui oleh semua founder startup. Bagi Kipin setidaknya membutuhkan waktu antara tiga sampai lima tahun, sebelum akhirnya bisa mulai komersial.

Pada 2014, dirinya sempat melakukan audiensi dengan Presiden RI Joko Widodo yang memberikan masukan untuk memperbaiki Kipin yang saat itu versi pertamanya masih berbasis online. Menurut presiden, Indonesia itu luas, tidak hanya Jakarta saja. Jadi online itu hanya menjangkau sebagian kecil Indonesia saja.

Timnya mulai mencoba Kipin Mobile pada 2015 tapi gagal. Jumlah unduhan tinggi tapi konversi ke penjualan hampir nol. “Saya ingat nasihat pak Jokowi dan mulai merancang ulang dengan tim teknis agar menciptakan solusi edtech yang hybrid. Tahun 2017 kita mulai memperkenalkan kios pintar Kipin Gen-1.”

Kipin

Penjualan Kipin ATM merangkak naik. Pada 2018 terjual 5 unit, lalu 2019 terjual 40 unit. Kemudian saat pandemi melanda (2020-2021), penjualan sempat turun karena idealnya solusi Kipin ATM untuk sekolah dan guru, bukan siswa.

Situasi mulai membaik sejak 2022 karena perlahan sekolah mulai beroperasi seperti sedia kala (tatap muka). Hal ini berdampak pada penjualan Kipin Classroom tembus hingga 200 unit. Angkanya terus melonjak pada tahun berikutnya, diklaim terjual lebih dari 1.200 unit. “Berbeda dengan edtech online yang malah drop saat sekolah kembali buka, Kipin meledak padahal kami sama sekali tidak melakukan iklan (hampir zero ads).”

“Pesan saya untuk founder lain: Jangan menghabiskan waktu di ruang rapat saja dan berpikir apa yang bagus, karena apa yang kita pikir tidak selalu tepat. Harus selalu turun ke lapangan dan selalu melihat dari kacamata pemakai apa concern mereka, apa keinginan mereka, harapan mereka, apa tangis mereka. Maka Anda akan merancang produk yang tepat waktu dan tepat guna.”

Dia melanjutkan, “Saya tahu ini tidak mudah karena banyak founder di bawah tekanan investor untuk cepat make money. Tapi produk yang berhasil itu bukan lahir dari apa yang mau kamu jual, tapi dari apa yang konsumer mau beli. Tugas founder untuk mencari, memperbaiki, dan repeat again; satu hari when you find it (product-market-fit) you will know and you will be very satified and very successful.”

Prospek yang positif ke depannya membuat dirinya optimistis bahwa Kipin dapat menjangkau sekitar 5.000-8.000 sekolah pada tahun ini. Alasannya strategi Kipin di akar rumput (grassroot) cukup kuat sehingga kesempatan untuk mereplikasinya terbuka lebar.

Diklaim, Kipin Classroom telah digunakan oleh lebih dari 350 ribu guru di 2.000 sekolah. Aplikasi Kipin diunduh lebih dari 600 ribu kali. Menurut riset yang dilakukan bersama Tanoto Foundation, Kipin dapat menghemat pengeluaran hingga Rp1 miliar per sekolah dan per tahunnya.

“Versi gen-5 Kipin Classroom sangat superior, mungkin 5 tahun lebih maju dibandingkan dengan saingan edtech lain di Indonesia untuk sektor ini. Kami mulai mengintegrasi AI dalam versi mendatang,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Laporan JustWatch: Netflix Kuasai Pangsa Pasar Video Streaming Indonesia Sepanjang 2023

Netflix menjadi pemimpin pasar video streaming di Indonesia pada kuartal 4 2023 menurut laporan termutakhir yang dirilis oleh JustWatch. OTT asal Amerika Serikat ini stabil menguasai pangsa pasar selama tiga kuartal berturut-turut (Q2-Q4) sepanjang 2023, dengan angka 23%, 24%, 24%.

Menyusul Netflix, ditempati oleh Disney+ Hotsar yang tumbuh stabil di urutan kedua, hampir tiga kali lebih besar dari Prime Video. Pangsa pasarnya hanya beda 2% dari Netflix, yakni 22% pada Q4 2023. JustWatch juga mencatat pertumbuhan positif dari Iflix dan Viu. Masing-masing sebesar 16% dan 12%.

Satu-satunya OTT lokal, Vidio berada di urutan ke-5 untuk pangsa pasar sepanjang 2023. Di Q4 saja, Vidio memiliki pangsa pasar sebesar 11%. Angka ini hanya naik 1% dari tiga kuartal sebelumnya yang stabil di angka 10%.

Pengguna berbayar

Selain JustWatch, sebelumnya laporan lainnya yang dipublikasi Media Partner Asia (MPA) Media Partner Asia (MPA) mengungkapkan, Vidio memiliki 4 juta pelanggan berbayar alias terbanyak di Indonesia sepanjang 2023. Viu menyusul di posisi selanjutnya dengan lebih dari 3,5 juta pelanggan.

Posisi selanjutnya diisi oleh Disney+ Hotstar, jumlah pelanggannya beda tipis dengan Viu. Terakhir, diisi oleh Netflix dengan jumlah pelanggan berbayar sebanyak lebih dari 2 juta orang.

Diestimasi konten video di Asia Pasifik telah mencapai pendapatan $145 miliar pada 2023 dan diperkirakan terus bertumbuh sampai $165 miliar pada 2028 mendatang. Industri ini terus mengalami pergeseran signifikan dari TV ke platform online dalam hal konsumsi, keterlibatan, dan monetisasi.

Salah satu bisnis yang terdorong atas tren tersebut adalah SVOD (subscription video on-demand).

“Setelah melemah pada Q2 2023, pasar SVOD Indonesia telah pulih dengan permintaan yang lebih berkelanjutan berkat konten olahraga, lokal, dan Korea. Konten olahraga dan lokal tetap menjadi mesin utama bagi Vidio yang telah memimpin pertumbuhan kategori pada Q4 tahun 2023 dan diperkirakan akan tumbuh dengan pesat pada tahun 2024 dengan keseluruhan kategori diperkirakan akan menambah 1,3 – 1,4 juta pelanggan baru pada tahun 2024,” ujar CEO Media Partners Asia Vivek Couto.

PERSIB Perkenalkan Platform Digital “Planet Persib” untuk Bangun Interaksi dengan Penggemar

Klub sepak bola Bandung PERSIB mengumumkan peresmian platform Planet Persib demi meningkatkan interaksi dua arah antara pendukung (disebut Bobotoh) dengan tim dan klub. Aplikasi ini juga menyediakan keanggotaan berbayar disebut Passport Planet Persib yang menawarkan beragam akses eksklusif.

Dalam peresmiannya di Bandung kemarin (1/2), Chief Commercial Officer PERSIB Sandy Tantra menyampaikan Planet Persib adalah wujud komitmen dan keseriusan manajemen dalam memfasilitasi keinginan dan kerinduan para fans yang selama ini mendukung klub.

Diklaim, terdapat lebih dari 14 juta Bobotoh yang tersebar di seluruh dunia. Namun hanya beberapa puluh ribu yang bisa hadir di lapangan, hanya beberapa ribu yang bisa terlibat aktif di lapangan, dan hanya beberapa puluh saja yang bisa bertemu dengan pemain Persib.

“Sedangkan kerinduan Bobotoh untuk berinteraksi lebih dalam dan lebih dekat dengan tim maupun komunitas sangat besar. Untuk itulah kami bermitra dengan Planet Persib dan membuat wadah yang dapat menyatukan semua Bobotoh untuk berinteraksi,” terang Sandy.

Inisiatif digital ini bukan pertama kali dilakukan manajemen PERSIB untuk mewadahi para fans. Sebelumnya merilis aplikasi Persib pada 2017 dengan fitur yang dihadirkan: notifikasi pertandingan, pendaftaran anggota resmi, video resmi PERSIB TV, radio BobotohFM, pemesanan tiket pertandingan resmi, dan penjualan merchandise resmi.

Sedangkan, Planet Persib memiliki fitur yang lebih kaya dan interaktif. Apabila memiliki Passport, anggota akan mendapat keuntungan, antara lain:

  • Kesempatan partisipasi eksklusif kepemilikan saham PERSIB di kemudian hari;
  • Jersey eksklusif dengan tanda tangan pemain PERSIB;
  • Penyampaian aspirasi secara langsung;
  • Tiket pertandingan kandang PERSIB;
  • Prioritas pembelian tiket hot matches;
  • Diskon khusus pembelian merchandise di toko resmi PERSIB;
  • Akumulasi rewards points;
  • Kesempatan eksklusif untuk mengikuti acara-acara privat PERSIB, dan lainnya.

Selain itu, aplikasi ini menghubungkan dan menyatukan realitas interaksi dengan sesama Bobotoh, pemain, dan tim, melalui fitur Permainan. Di dalam game virtual online ini memungkinkan para Bobotoh untuk kirim chat dalam bentuk teks dan juga suara (voice chat).

Kemudian, membangun persahabatan dengan sesama Bobotoh lewat permainan dan tantangan, nonton bareng (nobar) virtual bersama dengan fans lain di seluruh penjuru dunia, bahkan bertegur sapa dengan pemain PERSIB langsung.

“Selama ini komunikasinya hanya satu arah lewat media sosial, aplikasi juga enggak ada fitur yang bisa interaksi lebih dalam. Karena Bobotoh makin lama makin banyak dan tersebar lokasinya, jadi akses untuk berinteraksi makin terbatas.”

Aplikasi segera meluncur

Sebagai catatan, Planet Persib (PT Persib Saalam Dunya) dibangun sebagai entitas terpisah dari Persib (PT Persib Bandung Bermartabat). Planet Persib dipimpin oleh Calvin Kizana (Deputy CEO). Calvin merupakan sosok penting di ekosistem digital Indonesia.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Head of WhatsApp Indonesia pada November 2022. Ia juga pernah merintis dua startup, yakni Playday (platform live streaming) dan PicMix (platform media sosial). Sempat pula menjabat sebagai COO GoPlay (kini jadi Live Everywhere), platform live streaming di bawah GoTo.

Sayangnya, baik Sandy dan Calvin belum mau memaparkan biaya keanggotaan Passport Planet Persib ini. Pada tahap awal, pendaftaran anggota dibuka secara terbatas untuk Bobotoh yang menerima undangan langsung atau masuk ke dalam daftar tunggu dengan memasukkan alamat email mereka. Kendati demikian, nantinya keanggotaan akan dibuka secara publik.

Calvin mengaku sebelum produk ini diluncurkan, pihaknya melakukan berbagai riset internal ke berbagai pihak di PERSIB selama beberapa waktu, termasuk ke teman-teman Bobotoh. Ternyata disimpulkan bahwa para Bobotoh ini sudah punya mindset digital, sehingga sudah siap untuk dibawa lebih jauh di dunia digital.

Bahkan dia pasang target yang ambisius melalui Planet Persib ini. Dia bilang, “Planet Persib jadi pilot project kita karena ini klub paling besar [jumlah fans] dan paling engage, nantinya akan jadi manufacturing. Bisa di-apply untuk industri olahraga mana pun, basket, bulu tangkis, karena basisnya ini adalah platform fans engagement, bagaimana fans bisa lebih terlibat.”

Sandy menambahkan, “Mudah-mudahan kita bisa share best practice Planet Persib ke klub-klub bola di Indonesia agar nantinya sama-sama maju industri ini.”

Saat ini tim Planet Persib berjumlah 30 orang. Aplikasi Planet Persib segera tersedia di Play Store dan App Store.

Tokocrypto Harap Ekosistem Blockchain di Indonesia Lebih Kompetitif

Tokocrypto mengharapkan ekosistem blockchain di Indonesia lebih menarik ke depannya, didukung dengan regulasi-regulasi yang tidak membatasi. Selama ini turunan blockchain yang tenar baru kripto, padahal masih banyak potensi lainnya yang belum tergarap.

CEO Tokocrypto Yudhono Rawis menyampaikan, transisi perpindahan regulator kripto dari Bappebti ke OJK diharapkan dapat menstimulasi platform exchange seperti Tokocrypto agar dapat berkolaborasi dengan pemain di bawah regulasi OJK, seperti perbankan, pembayaran, dan asuransi. Transisi ini tengah berlangsung dan diharapkan dapat selesai pada Januari 2025 mendatang.

“Perlu bisnis kolaborasi dengan ekosistem web2. Kami berpandangan mungkin tempatnya [untuk besarkan kripto] bukan di media sosial, tapi dengan user dari bank, e-wallet. Nasabah bank adalah nasabah dengan kualitas terbaik karena mereka telah melalui KYC dan terus dimonitor,” ucap Yudho dalam acara Tokocrypto Crypto Outlook 2024, kemarin (31/1).

Bersamaan dengan itu, ia juga mengharapkan aturan pajak di industri kripto dapat lebih kompetitif agar mampu meningkatkan partisipasi masyarakat agar semakin aktif. Ada tiga skema yang menurutnya bisa diterapkan:

  1. Kembali seperti dulu, yaitu hanya capital gain tax atau pajak atas capital gain.
  2. Merevisi Pajak Pertambahan Nilai (PPN), sebab menurut UU PPSK, aset kripto bukan termasuk dalam komoditas, tetapi mengarah ke aset keuangan.
  3. Menurunkan sedikit besaran pajak yang saat ini telah berlaku, mengingat industri kripto ini masih baru di Indonesia.

“Pajak itu penting tapi kami melihat industri kripto ini masih balita, ini [besaran pajak] lebih besar dari saham. Apakah ini layak? Baiknya beri kesempatan untuk tumbuh dulu,” tambah Kepala Biro Pembina dan Pengembangan Bappebti Tirta Karma Senjaya.

Sebelumnya, pemerintah resmi mengenakan pajak untuk aset kripto melalui Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 68/PMK.03/2022 yang berlaku sejak 1 Mei 2022. PPN yang dikenakan sebesar 0,11%, sementara PPh sebesar 0,1%.

Selain aturan pajak yang kompetitif, Yudho berharap beberapa aturan lain yang dapat direalisasi oleh regulator, salah satunya adalah aturan terkait produk aset kripto derivatif. Di luar negeri nilai derivatif jauh lebih besar dari spot trading.

“Bisnis yang teregulasi itu adalah pilihan wajib bagi pemain bahwa mereka harus comply biar tidak ada musibah lagi. Sebab sekarang stigmanya masih negatif,” kata Yudho.

Pemanfaatan blockchain di Indonesia sejauh ini masih terpaku pada trading aset kripto yang menyasar ritel sebagai investor. Sementara, di luar negeri pemanfaatnya sudah melebar ke korporasi dan memunculkan tren baru, di antaranya web3 wallet, Real World Asset (RWA), Decentralize Physical Infrastructure (DePin), dan real time konversi ke mata uang fiat.

Bahkan belakangan ini sejumlah negara di Asia berlomba-lomba menjadi pusat kripto di Asia, seperti Vietnam, Jepang, dan Hong Kong. Pemerintah aktif mendorong ekosistem dengan stimulan-stimulan.

Vietnam misalnya, mereka memperbanyak developer blockchain dan proyek kripto. Sedangkan Jepang, makin ramah dengan web3, dengan mendorong pengembangan game berbasis blockchain, pajak yang lebih ramah, dan membuat UU terkait stable coin.

Industri aset kripto

Berdasarkan data Bappebti, sebanyak 18,51 juta investor aset kripto sepanjang tahun lalu, naik 9,8%. Transaksi mencapai Rp149,25 triliun, turun 51,29% dari sebelumnya Rp306,4 triliun. Walau turun di Indonesia, secara global industri ini terus mendapat perkembangan positif. Salah satunya, optimisme terhadap ETF Bitcoin spot dan antisipasi halving Bitcoin.

Total kapitalisasinya naik 108% menjadi Rp13.470 triliun. Mata uang yang paling banyak diperdagangkan adalah Bitcoin (50,2%), sisanya dikuasai Ethereum, USDT, Binance Coin, dan Solana.

Sementara itu, Tokocrypto mencatat pencapaian signifikan, mendominasi sekitar 43% pasar berdasarkan data CoinMarketCap. Sebanyak lebih dari 3,2 juta pengguna dan transaksi harian rata-rata melebihi $30 juta, dengan capaian setahun sebanyak $4 miliar, mencakup lebih dari 380 jenis token dan koin. Diklaim volume ini 30% lebih tinggi dari kompetitor terdekatnya.

Yudho juga menyampaikan bahwa saat ini model bisnis Tokocrypto searah dengan rencananya menuju profitabilitas pada akhir tahun ini. Hal ini bakal didukung lewat pertumbuhan volume transaksi naik tiga kali lipat menjadi $12 miliar dan kenaikan dua kali lipat untuk pengguna jadi 6 juta investor.

“Tim kita sangat lean, hanya 60 orang. Tahun lalu bisnis kita sangat positif, walau kita enggak ada spend budget marketing sama sekali, hanya pakai affiliate.”

Salah satu inisiatif produk yang telah dirilis adalah Easy Buy-Sell and InstanTrade untuk mengakomodasi investor awam yang baru terjun ke trading.

Inisiatif baru untuk TKO

Untuk mendukung inovasi, Tokocrypto melakukan perubahan besar pada Toko Token (TKO), token utilitas asli Tokocrypto yang bertujuan untuk memajukan adopsi teknologi blockchain di Indonesia.

TKO akan dikelola oleh TKO Foundation, entitas yang independen dan berbeda dengan Tokocrypto. Hal ini akan memastikan kelangsungan TKO dan memberikan utilitas baru yang tidak akan mungkin terjadi, jika TKO hanya menjadi exchange token yang sederhana.

Fokus utama TKO Foundation adalah pada pengembangan token TKO. TKO Foundation telah merilis whitepaper yang memperkenalkan roadmap dan tim manajemen baru dengan tekad untuk mengembangkan proyek aset kripto lokal ini lebih lanjut di masa depan. Kapitalisasi pasar token TKO telah mencapai $52 juta per 1 Januari 2024, menjadikannya token lokal terbesar.

Pemegang TKO tercatat sebanyak 780 ribu investor datang dari Indonesia, kemudian disusul oleh Tiongkok, Turki, Rusia, Vietnam, dan India.

Tokocrypto juga turut mendukung proyek blockchain lokal, yakni resmi listing-nya Creo Engine (CREO). CREO adalah proyek blockchain yang memperkenalkan konsep Play-to-Earn dengan fokus utama pada Real World Assets (RWA). Pemegang token dapat mengakses fitur dan layanan eksklusif dalam ekosistem, seperti akses awal ke dApps dan game baru, diskon, serta hadiah.

Application Information Will Show Up Here

TipTip Mulai Bidik Pemilik Brand Beriklan Lewat Komunitas

Platform monetisasi konten kreator TipTip mulai membidik pemilik brand untuk memanfaatkan kehadiran komunitas dalam memasarkan produknya. Solusi ini diyakini akan menjadi terobosan baru di dunia periklanan digital yang selama ini kurang bisa menggambarkan seperti apa “real conversion” di dunia offline.

“Platform ini akan live dalam kuartal pertama ini. Yang pasti ini akan jadi breakthrough karena di iklan digital selama ini mengukur impresi, brand awareness biasanya tidak ada masalah karena ada berbagai media sosial. Real conversion ke komunitas yang belum ada,” ungkap Founder & CEO TipTip Albert Lucius saat media gathering di Jakarta, Selasa (30/1).

Albert mencontohkan, sebuah merek kamera yang meluncurkan produk terbaru kini bisa beriklan digital atau mencari komunitas kamera secara spesifik di lokasi tertentu. Dalam platform yang akan segera dirilis, pemilik brand yang bisa menentukan sendiri target komunitas, mulai dari usia, pendapatan, dan lokasinya.

“Jadi bisa langsung lakukan activation. Kita tidak melawan awareness [seperti media sosial pada umumnya] karena di sini kita bermain di activation-nya.”

Sejak diperkenalkan pada kuartal IV 2023, sebanyak 15 brand lokal sudah memanfaatkan solusi ini. Albert menargetkan setidaknya pada akhir 2024 dapat menggaet 75 brand. Model monetisasi dalam solusi ini bersifat B2B, artinya ketika terjadi kesepakatan bisnis antar perusahaan maka aktivasi akan dilaksanakan sesuai dengan kampanye yang diinginkan.

Sebelumnya, TipTip memiliki dua model bisnis untuk mencetak pendapatan, semuanya berbasis komisi. Pertama, melalui konten digital yang dijual oleh semua konten kreator, sekitar 10% dari penjualan akan masuk sebagai komisi. Kedua, melalui sistem ticketing dengan komisi mulai dari 3%-5% untuk komunitas atau konten kreator yang ingin membuat event offline/online.

“Semuanya win win. Listing event dan konten di TipTip itu gratis, komisi hanya akan ditarik ketika ada pembelian saja dari konsumen.”

Dia melanjutkan, “Kegiatan kumpul-kumpul komunitas itu sudah ada dari sebelum TipTip ada. Apa yang kita lakukan itu hanya modernisasi prosesnya jadi lebih rapi. Kalau anggota komunitas hanya 10 belum jadi masalah, tapi akan jadi masalah kalau sudah ratusan. Kita digitalisasi prosesnya agar jelas auditnya, kreator dapat pendapatan berapa.”

Batal ekspansi ke Filipina dan Vietnam

Di saat yang bersamaan, Albert juga mengonfirmasi untuk membatalkan rencana ekspansi ke Filipina dan Vietnam pada tahun ini. Menurutnya, industri kreator digital di Indonesia masih begitu luas yang bisa digarap, pencapaian bisnis TipTip juga tumbuh positif sepanjang tahun lalu.

Diungkapkan TipTip memiliki lebih dari 500 ribu pengguna dengan pertumbuhan bulanan antara 20%-30%, serta gaet 25 ribu komunitas dan kreator yang tersebar di 250 kota di seluruh Indonesia. Lalu, volume transaksi tembus puluhan miliar Rupiah, tumbuh stabil sebesar 30% per bulannya.

“Dari segi user dan bisnis, kita terus berkembang. Makanya fokus di Indonesia dulu karena pasarnya besar sekali. Kita juga estimasi pemain seperti kita ini baru TipTip saja.”

Perusahaan akan perdalam penetrasi bisnisnya ke luar Jakarta, masuk kota lapis dua dan tiga. Selama ini pemasaran di Jakarta sudah terlalu penuh sehingga perlu ada perubahan strategi buat setiap brand, apalagi kalau ingin menggaet komunitas. Kegiatan kumpul komunitas juga makin kencang dilakukan pasca pandemi ini.

Untuk mendukung rencana tersebut, Albert mengaku pihaknya akan menggalang putaran baru. TipTip terakhir kali menggalang pendanaan Seri A sebesar $13 juta pada Desember 2022 dipimpin oleh East Ventures.

“Tujuan fundraising ini buat solidify bisnis TipTip, harapannya kalau orang ingin ikutan event komunitas bisa dicari lewat TipTip.”

Albert juga optimistis dengan prospek industri kreator. Ke depannya Indonesia akan masuk ke golden era dengan demografi penduduknya didominasi oleh generasi muda. Hal ini akan mempengaruhi tingkat konsumsi mereka yang bersinggungan langsung dengan ekonomi nasional.

Presiden Komisaris TipTip Triawan Munaf juga menyampaikan, generasi Z & millennial merupakan kekuatan utama di balik kemajuan industri kreatif di Indonesia. Mereka tidak hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai pencipta konten dan pelaku kreatif yang mendorong revolusi produktivitas.

“Kita sedang menyaksikan masa keemasan produktivitas di Indonesia, dengan generasi muda memegang peranan utama dalam menciptakan keberlanjutan ekonomi kreatif,” ujar Triawan.

Application Information Will Show Up Here

Adrian Gunadi Mundur dari Jabatan CEO Investree di Tengah Isu Mismanajemen

DealStreetAsia melaporkan Co-founder dan CEO Investree Adrian A Gunadi mengajukan pengunduran diri kepada dewan direksi, di tengah tuduhan pelanggaran dan tantangan lain yang dihadapi perusahaan. Salman Baharuddin (Chief of Sales Investree) dikabarkan akan mengisi kekosongan posisi tersebut.

Dalam surat pengunduran dirinya, Adrian menyampaikan pengunduran ini efektif per tanggal 31 Januari 2024. “Saya setuju surat ini tidak dapat dibatalkan dan tidak dapat dicabut dengan alasan apapun. Saya menegaskan bahwa saya tidak memiliki tuntutan lebih lanjut terhadap perusahaan dalam bentuk apa pun,” bunyi surat itu.

Dalam surat lainnya disebutkan bahwa Adrian mengaku mengalihkan dana Investree ke rekening bank pribadinya dan juga menggunakan posisinya sebagai direktur untuk menjadikan Investree sebagai penjamin perusahaan pribadi. Kabar pengunduran ini sudah beredar sejak awal tahun ini.

Sumber juga menyampaikan, para pemegang saham Investree telah mengadakan rapat umum luar biasa (RUPSLB) secara online pada 17 Januari 2024 untuk memberhentikan Gunadi dari jabatannya dan menggantikannya dengan Salman Baharuddin, yang sudah bergabung sejak tujuh tahun lalu. Sumber lain mengatakan bahwa Salman sudah cukup lama menangani operasional sehari-hari.

Terkait surat pengunduran ini, OJK mengaku belum menerima pemberitahuan dari Investree mengenai perubahan kepemimpinan.

Tersandung isu lainnya

Pengunduran Adrian dan tindakan penyalah gunaan ini merupakan efek bola salju yang terjadi di dalam internal perusahaan. Perusahaan mengalami isu kredit macet yang membengkak sejak tahun lalu dan likuiditas yang ketat.

Sumber DealStreetAsia menyampaikan Investree kesulitan menutupi biaya operasional karena tidak mampu mencetak pendapatan yang berarti. Ditambah, pendanaan Seri D disebutkan belum cair sejak pengumuman ke publik beredar pada Oktober 2023.

Sebagai catatan, pendanaan Seri D ini bernilai 220 juta Euro (Rp3,6 triliun) yang dipimpin oleh JTA International Holdings Qatar.

Sebelum pengumuman pendanaan ini, sejak Mei 2023, Investree masuk dalam radar OJK karena isu gagal bayar. Pendana di Investree belum dibayar hingga ratusan hari. Regulator pun turun tangan dengan menjatuhkan sanksi administratif pada 9 Januari 2024 karena “melanggar ketentuan yang berlaku”.

“Jika ditemukan pelanggaran ketentuan lebih lanjut, OJK akan mengenakan sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain teguran tertulis, denda, pembatasan kegiatan usaha, hingga pencabutan izin usaha,” kata Agusman (Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya).

Per hari ini (30/1), TKB90 Investree berada di angka 83,56%. Artinya persentase kredit bermasalah atau tingkat wanprestasi atau TWP kini mencapai 16,44%. Angka ini lebih rendah dari rata-rata industri lending sebesar 97,18% per September 2023.

Perusahaan pun diseret oleh para pendananya ke meja hijau hingga tiga kali gugatan dilayangkan. Nilai kerugian yang diungkap mencapai lebih dari miliaran Rupiah.

Application Information Will Show Up Here

Startup Genomik Mesh Bio Terima Pendanaan Seri A Rp55 Miliar Dipimpin East Ventures

Startup deep tech di bidang kesehatan berbasis di Singapura Mesh Bio mengumumkan telah meraih pendanaan seri A sebesar $3,5 juta (sekitar Rp55,3 miliar) dipimpin oleh East Ventures. Elev8, Seeds Capital, dan beberapa investor lainnya turut serta dalam putaran tersebut.

Sebelumnya East Ventures juga menyuntikkan sejumlah dana dengan nominal dirahasiakan untuk Mesh Bio pada Oktober 2023. Putaran pendanaan sebelumnya mencakup putaran pendanaan awal sebesar $1,8 juta pada Oktober 2021. Perusahaan didirikan pada 2018 oleh Andrew Wu (Co-Founder dan CEO) dan Arsen Batagov (Co-Founder dan CTO).

Mesh Bio akan menggunakan dana segar ini untuk menawarkan teknologi digital twin atau kembar digital kepada para penyedia layanan kesehatan, serta memperluas penerapan solusi ini di Hong Kong dan Asia Tenggara, terutama di Indonesia dan Filipina.

Di Filipina, perusahaan telah mendapatkan persetujuan peraturan dan melakukan uji coba penerapan salah satu teknologi digital twin mereka dengan sistem kesehatan masyarakat di Singapura yang menandakan peluang besar dalam meningkatkan hasil kesehatan pasien dengan penyakit kronis.

Pada bulan Oktober 2023, Mesh Bio menerima persetujuan dari Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (Health Sciences Authority/HSA) untuk memasarkan HealthVector® Diabetes sebagai perangkat lunak dari alat medis. HealthVector® Diabetes saat ini dalam tahap uji coba implementasi di beberapa rumah sakit, antara lain: Singapore General Hospital (SGH), Tan Tock Seng Hospital (TTSH), serta beberapa poliklinik terpilih untuk potensi penerapan klinis.

“Kami senang mengumumkan penutupan pendanaan seri A Mesh Bio. Langkah penting ini memberdayakan kami untuk memperluas solusi kesehatan digital untuk manajemen penyakit kronis di Asia Tenggara,” kata Co-Founder dan CEO Mesh Bio Andrew Wu dalam keterangan resmi, Selasa (30/1).

Produk Mesh Bio

Visualisasi dari teknologi digital twin Mesh Bio

Wu melanjutkan, Asia Tenggara punya banyak kebutuhan layanan kesehatan yang belum terpenuhi, dan fokus Mesh Bio adalah mengatasi kesenjangan ini secara efektif.

Tingginya prevalensi penyakit kronis, mulai dari diabetes hingga penyakit jantung di Asia Tenggara telah mendorong lebih banyak dokter umum yang kurang memiliki pelatihan spesialis di bidang endokrinologi untuk menangani pasien dengan penyakit kronis.

Mesh Bio memberikan solusi digital mutakhir untuk membantu penyedia layanan kesehatan dalam manajemen pasien. Solusi Mesh Bio memberikan data pasien dan analisis prediktif yang membekali para dokter dengan informasi dan diagnosis tentang pasien mereka dan penyakit yang mereka derita.

Salah satu produknya adalah DARA® Health Intelligence Platform, memungkinkan pemberian layanan berbasis data sehingga meningkatkan keterlibatan pasien dan kesehatan. Berdasarkan data tersebut, DARA menyediakan analisis prediktif untuk mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko penyakit kronis sehingga mereka bisa mendapatkan diagnosis dan pengobatan lebih dini.

Selain itu, platform tersebut juga memungkinkan para dokter untuk mendapatkan dan memanfaatkan pengetahuan dari komunitas praktisi kesehatan global yang sesuai dengan praktik dan pedoman klinis terbaik, serta penilaian pasien secara holistik.

Disebutkan DARA telah digunakan oleh lebih dari 120 pusat kesehatan di Singapura, Malaysia, dan Indonesia untuk pemeriksaan kesehatan preventif. Tak hanya itu, Mesh Bio telah memperluas platform untuk manajemen penyakit kronis melalui HealthVector® Diabetes.

“Kami senang untuk terus mendukung Mesh Bio. Dalam lanskap layanan kesehatan yang berkembang pesat saat ini, Mesh Bio hadir dengan menawarkan teknologi terdepannya yang dirancang untuk merevolusi perawatan pasien. Pendekatan inovatif mereka dalam memanfaatkan analisis prediktif merupakan terobosan baru, memungkinkan layanan kesehatan yang lebih personal dan preventif. Kami menantikan kolaborasi lebih lanjut dalam mentransformasikan sistem layanan kesehatan di Asia Tenggara dan sekitarnya,” kata Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.

GMV Food Delivery di Asia Tenggara Hanya Naik 5% Sepanjang 2023

Laporan tahunan “Food Delivery Platforms in Southeast Asia” yang diterbitkan Momentum Works mengungkapkan total GMV layanan pesan-antar makanan di Asia Tenggara diperkirakan sebesar $17,1 miliar—hanya tumbuh 5% (yoy) sepanjang 2023. Angka pertumbuhan ini persis seperti yang terjadi di 2022.

Pertumbuhan terbesar datang dari Vietnam ($1,4 miliar atau 27%) dan diikuti Malaysia ($2,4 miliar atau 9%). Thailand dan Indonesia mencatat pertumbuhan satu digit, masing-masing GMV sebesar 2,7% ($3,7 miliar) dan 2,2% ($4,6 miliar). Sementara Singapura tetap terjaga di GMV yang sama, sebesar $2,5 miliar.

Bila melihat secara volume, Indonesia tetap jadi pasar terbesar, disusul Thailand. Singapura dan Filipina berada di urutan yang sama, lalu diikuti Malaysia, dan Vietnam.

Momentum Works

“Tingginya konsumsi makanan dan minuman, rendahnya penetrasi pesan-antar makanan, dan konsolidasi yang sedang berlangsung, menyisakan banyak ruang pertumbuhan bagi platform pesan-antar makanan di wilayah ini. Sambil berfokus pada kemampuan inti mereka, para pemain terkemuka juga perlu memperhatikan potensi perubahan pasar dan tantangan yang muncul,” kata Founder & CEO Momentum Works Jianggan Li dalam keterangan resmi, Senin (29/1).

Walau sebagian negara di kawasan ini hanya cetak pertumbuhan satu digit, ada catatan kecil yang menarik terjadi di Filipina. Di sana sebagian besar pasar pesan-antar makanannya dioperasikan oleh jaringan restoran cepat saji.

“Meskipun pasar tersebut tidak termasuk dalam cakupan laporan ini, kami memperkirakan ukurannya mendekati ⅓ dari total platform GMV di negara tersebut,” tulis laporan tersebut.

Lebih lanjut, berdasarkan kontribusi dari masing-masing pemain, Grab masih dinobatkan sebagai kontributor terbesar di kawasan ini, sebesar 55% atau $9,4 miliar dari total GMV. Foodpanda dan Gojek diperkirakan menyumbang 15,8% ($2,7 miliar) dan 10,5% ($1,8 miliar), atau masing-masing mengalami penurunan sebesar 12,9% dan 10,0% YoY.

Berikutnya, Shopee dan LINE MAN menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Keduanya diperkirakan berkontribusi masing-masing sebesar 8,8% ($1,5 miliar) dan 8,1% ($1,4 miliar).

Momentum Works

Pangsa pasar Grab mendominasi secara signifikan di Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. ShopeeFood, yang hanya menerima sedikit perhatian dari luar karena persaingan e-commerce yang lebih besar yang diperjuangkan oleh Shopee, justru mengalami pertumbuhan paling besar (hampir ⅔); sedangkan LINE MAN di Thailand juga mencatatkan pertumbuhan dua digit.

Sorotan utama

Laporan ini juga menyoroti tren industri pada tahun 2023. Berikut rangkumannya:

  1. Merek F&B premium menghadapi tantangan meskipun belanja regional untuk F&B mulai pulih: belanja F&B di Asia Tenggara akhirnya pulih hingga melampaui tingkat sebelum pandemi ($125,2 miliar pada 2023 vs $115,7 miliar pada 2019). Namun, banyak merek premium (terutama di Singapura) mendapati tahun ini lebih sulit dibandingkan tahun 2022, dan banyak yang mengambil langkah pemotongan biaya di tengah ketidakpastian makro dan inflasi, yang mungkin meningkatkan sensitivitas harga di kalangan pengunjung kelas menengah.
  2. Masuknya merek-merek F&B asal Tiongkok secara massal meningkatkan persaingan: Pada tahun 2023 terjadi percepatan masuknya dan ekspansi merek-merek F&B Tiongkok ke Asia Tenggara. Tren ini terlihat dari 30 gerai Luckin Coffee di Singapura dan hampir 4.000 gerai Mixue di seluruh Asia Tenggara. Namun merek-merek dalam berbagai kategori dan ukuran juga telah hadir di wilayah tersebut. Mereka memanfaatkan pengetahuan mereka dalam pengoperasian toko, pemasaran, pengoperasian pengguna, dan manajemen waralaba. Harapkan lebih banyak lagi di tahun 2024.
  3. Pemain utama food delivery telah mencapai profitabilitas: Sebagian besar platform telah mencapai atau berada di jalur yang tepat untuk mencapai titik impas EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA), dengan beberapa target untuk mencapai arus kas bebas positif pada tahun 2024. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman Meituan dan Uber, profitabilitas mungkin tidak akan bertahan lama – platform harus terus menyeimbangkan pertumbuhan dengan profitabilitas yang berkelanjutan.

“Setelah satu hingga dua tahun melakukan pengurangan biaya, optimalisasi operasional, dan terkadang PHK, sebagian besar platform, menurut definisi mereka sendiri, telah mencapai tingkat profitabilitas tertentu. Konsolidasi yang sudah terjadi di sektor ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2024,” tulis laporan tersebut.

  1. Para pemain pesan-antar makanan terus melakukan perbedaan strategi, memanfaatkan iklan untuk meningkatkan pendapatan: Para pemain pesan-antar makanan utama terus memanfaatkan produk iklan untuk mengunci lebih banyak investasi dari merchant. Kemudian, memperluas portofolio produk periklanannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan dari semua merek, termasuk jaringan F&B besar, merchant UKM F&B, dan FMCG.
  2. Ruang untuk pertumbuhan basis pengguna dan optimalisasi operasional di kawasan ini: Grab hanya memiliki 5% dari 600 juta populasi di kawasan ini sebagai pelanggan transaksi bulanan. Di tengah tren topline sektor yang datar, populasi yang belum terlayani di kota-kota besar, ekspansi ke kota-kota kecil, dan melayani wisatawan memberikan peluang pertumbuhan lebih lanjut bagi platform pesan-antar makanan. Pemain didorong untuk terus mengoptimalkan operasi untuk mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan mereka.