Ingin Tambahkan Fitur Pintar di Sepeda? Vudu7 V Hidangkan Solusi All-in-One

Ada banyak alasan mengapa sepeda layak jadi alat transportasi sekunder: ia tidak menghasilkan polusi, lebih murah dari mobil, menyehatkan, dan Anda tak perlu membayar pajak kendaraan. Selain itu, kini tersedia banyak cara untuk menambahkan kemampuan pintar di alat transportasi roda dua tersebut, umumnya memanfaatkan konektivitas perangkat bergerak.

Tapi betulkah cara ini merupakan jalan terbaiknya? Menaruh handset di sepeda mengeksposnya ke beragam bahaya: device bisa saja terjatuh, kotor oleh debu dan keringat, atau rusak akibat air hujan – mengharuskan Anda menambahkan pelindung. Itu alasannya tim developer Vudu7 menyiapkan alternatif yang lebih canggih dan praktis. Kreasi baru mereka dinamai Vudu7 V, sebuah solusi ‘smart companion‘ sepeda all-in-one.

Vudu7 V adalah unit komputer untuk disematkan di setang sepeda. Tubuhnya terbuat dari polikarbonat anti-air (IP67), tahan benturan, dibekali lampu LED, serta kamera video 1080p. Developer menyediakan layar sentuh seluas 4-inci beresolusi 800×480-pixel, dibantu unit thumb switch sebagai pelengkap sistem kendali. Namun kemampuan andalan Vudu7 V sendiri ialah dukungan dari puluhan fitur di dalam.

Vudu7 V 1

Kata ‘all-in-one‘ bukan sekedar gimmick marketing. Vudu7 V mampu merekam rute via GPS (termasuk menghitung ketinggian, irama kayuh, serta detak jantung) dan membandingkannya dengan data perjalanan sebelumnya, juga berfungsi menyediakan panduan arah turn-by-turn. Anda turut dipersilakan menciptakan profile rute baru dipadu foto serta video secara lengkap. Kamera di sana bukan hanya buat dokumentasi, ia terintegrasi ke GPS serta mampu mendeteksi kecelakaan lalu lintas sembari merekam video dan lokasi saat mode Traffic Cam diaktifkan.

Vudu7 V 2

Developer sudah pasti tidak melupakan fungsi-fungsi keselamatan. Pertama, lampu LED 1.200-lumen menyajikan mode spot dan wide, sanggup menyediakan pencahayaan optimal di berbagai kondisi jalan dan waktu. Vudu7 V mempunyai speaker dan kemampuan klakson (sirine), serta menyimpan sensor dan alarm kecelakaan – akan segera mengirim pesan ke keluarga atau teman ketika Anda terlibat insiden di jalan.

Untuk fitur keamanannya sendiri, sistem Vudu7 V mampu melacak keberadaan sepeda Anda dan memberi notifikasi ketika ia tidak berada di tempat yang semestinya. Device ditenagai CPU quad-core dan beroperasi di platform Android sehingga Anda dapat memanfaatkan berbagai app dari Google Play. Perangkat juga didukung baterai 8.000mAh, bisa ditambahkan kartu microSD dan ditopang jaringan mobile (ada slot kartu SIM di sana).

Tim Vudu7 sedang melangsungkan kampanye crowdfunding, dan selama periode ini berlangsung, Vudu7 V bisa Anda beli seharga US$ 300 – US$ 150 lebih murah dari harga retail-nya.

MSI Luncurkan Mini PC Cubi Baru, Kini Modular dan Ditenagai Intel Kaby Lake

Di antara gerombolan PC desktop, notebook dan hardware-hardware yang disiapkan untuk mendukung kegiatan gaming, MSI tentu saja tidak melupakan perangkat-perangkat penunjang aktivitas produktif. Portfolio mereka meliputi mobile workstation, AiO, dan tahun lalu produsen dari Taiwan itu memperkenalkan keluarga baru mini PC buat end-user.

Device bernama Cubi itu dipamerkan perdana pada khalayak internasional di ajang Computex 2015. Permintaan akan perangkat komputasi berukuran mungil tampaknya meningkat, mendorong MSI untuk menyiapkan varian yang lebih mumpuni dibekali Intel Skylake, yaitu Cubi 2 Plus. Dan perjalanan Cubi masih belum berakhir. Di awal minggu ini, MSI resmi menyingkap mini PC anyar bernama Cubi 2.

Antara Cubi 2 Plus dan Cubi 2, nama produknya memang sedikit membingungkan. Pada dasarnya, Cubi 2 merupakan penerus dari Cubi generasi pertama, mempunyai wujud yang hampir identik. Tubuhnya berbentuk boks bertekstur halus dengan ujung membundar. Dimensinya hanya 115,3×147,9×58,6-milimeter – lebih kecil dari kotak makan siang – dan ber-volume 0,45-liter. MSI memang tidak menginformasikannya, tapi saya menerka, Cubi 2 masih memanfaatkan sistem pendingin berbasis kipas.

MSI Cubi 2 1

Seperti Cubi, tombol power diletakkan menyerong di pojok kiri device, lalu MSI memposisikan lubang-lubang ventilasi di belakang serta bawah. Konektivitas fisiknya tergolong lengkap, ada tiga USB 3.0 (salah satunya Super Charger), HDMI, port LAN, mini DisplayPort, sepasang port audio 3.5mm in/out, serta USB type-C yang tidak ada di model Cubi sebelumnya.

MSI juga membenamkan prosesor Intel Core terbaru, yakni Kaby Lake U (tersedia pilihan i3-7100U, i5-7200U, atau i7-7500U), dijanjikan lebih ampuh dalam mengolah data tapi tetap hemat listrik. Mini PC turut menyimpan kartu grafis integrated Intel HD 500, dikombinasi memori RAM DD4 2133MHz dual channel (maksimal sebesar 32GB), serta konfigurasi penyimpanan SSD M.2 atau hard disk SATA 2,5-inci. Listrik dipasok dari unit adapter 65-Watt.

MSI Cubi 2 2

Menariknya lagi, Cubi 2 mengusung struktur tubuh modular, memungkinkan Anda menambah penyimpanan. Pengguna dapat mudah menggonta-ganti modul ekspansi di bawah, lalu ia juga kompatibel dengan mount VESA sehingga mini PC bisa disembunyikan di belakang monitor. Karena fleksibel, Cubi 2 dapat dimanfaatkan sebagai ‘rekan kerja’ di kantor ataupun dijadikan pusat hiburan (home theater PC) di rumah, berkat dukungan output display ganda (HDMI dan mini DisplayPort).

Di press release, MSI belum menginformasikan berapa harga Cubi 2, namun sepertinya produk sudah mulai dipasarkan di sejumlah negara semenjak bulan September 2016 kemarin.

[Game Playlist] Tips Bermain Jadi Hero Offense di Overwatch

Meneruskan artikel tips bermain sebagai hero support di Overwatch, kali ini saya fokus pada peran favorit banyak orang yang juga berhasil mengelabui para pemula. Karakter-karakter di kelas offense memang sederhana untuk dimainkan, tapi tidak seperti para healer, hampir semuanya menuntut skill tinggi agar bisa memberi kontribusi berarti bagi tim.

Hero di kategori ini dispesialisasikan untuk merebut objektif dan efektif dalam menggerogoti pertahanan lawan. Mereka umumnya lincah atau dibekali skill pendukung mobilitas, dan memiliki serangan mematikan. Sayangnya, mayoritas hero offense mempunyai tingkat health yang tidak begitu tinggi, memaksa pemain buat tak menyerang secara langsung dan menyerbu lawan dari posisi-posisi tidak terduga.

Soldier: 76

Overwatch Offense 9

Hero offense yang paling disarankan untuk pemula sebelum Anda menjajal karakter-karakter lain. Heavy Pulse Rifle milik Soldier: 76 efektif di jarak dekat serta menengah, dan bisa Anda kombinasi dengan Helix Rockets buat membungkam musuh lebih cepat. Sprint mempermudah Anda mengejutkan lawan, lalu Biotic Field dapat memulihkan health kawan-kawan di momen-momen genting tanpa kehadiran healer. Saat ingin menggunakan Tactical Visor, pastikan musuh Anda sedang tidak menyalakan shield, dan lebih baik jika diaktifkan di area-area terbuka.

Overwatch Offense 6

Overwatch Offense 3

 

McCree

Overwatch Offense 13

Merupakan karakter terbaik untuk menyergap hero-hero ber-health rendah (Anda tinggal berlatih memanfaatkan kombinasi Flashbang dan serangan sekunder pistol Peacekeeper-nya), McCree juga jadi favorit gamer di posisi bertahan karena sangat berbahaya di ruangan koridor serta ampuh mempreteli lawan dari jarak jauh. Di saat-saat darurat, McCree dapat berguling, dan secara otomatis langsung mengisi ulang senjatanya. Seperti Soldier: 76, skill ultimate Deadeye paling baik jika dikeluarkan ketika musuh sedang terekspos.

Overwatch Offense 19

Overwatch Offense 2

 

Pharah

Overwatch Offense 11

Berkat kemampuan terbang dan lompatan Jump Jet-nya, Pharah sangat manjur untuk mengagetkan dan melumat lawan dari area-area yang tidak disangka-sangka. Senjata peluncur roket Pharah memiliki tinggat kerusakan tertinggi, namun Anda harus belajar memperkirakan bidikan karena gerakan proyektilnya tidak terlalu cepat. Jangan lupakan Concussive Blast buat menjatuhkan musuh-musuh yang berada di tepi jurang. Lalu ingat, Barrage memang mematikan, tapi pastikan ia diaktifkan dari posisi strategis karena skill ultimate ini menyebabkan Anda jadi tidak dapat bergerak.

Overwatch Offense 1

Overwatch Offense 20

 

Genji

Overwatch Offense 12

Belakangan mendapatkan julukan ‘monkey‘ oleh pemain karena mampu mengganti momentum saat melompat, menangkis peluru, serta bisa memanjat; Genji ialah hero karakter paling mengancam ketika dimainkan oleh gamer veteran. Ia paling cocok untuk membingungkan serta memecah belah tim lawan dari jarak menengah, dan sangat mematikan setelah ia mengaktifkan Dragonblade. Namun perlu Anda ketahui, Genji sangat rentan terhadap hero tank: jangan dekat-dekat Winston dan Reinhardt, lalu jangan lengah dari Chain Hook-nya Roadhog.

Overwatch Offense 7

 

Reaper

Overwatch Offense 10

Reaper ialah salah satu hero offense yang cukup mudah dimainkan. Sepasang shotgun miliknya manjur di pertempuran jarak dekat, dan itu alasannya Anda harus memaksimalkan kemampuan ‘teleport‘ Shadow Step demi menciptakan peluang-peluang penyergapan. Target utama yang disarankan adalah karakter-karakter healer. Dan lewat metode ini pula Anda bisa memposisikan diri secara tepat sebelum mengaktifkan Death Blossom. Wraith Form sendiri dapat jadi teknik melarikan diri serta menyusup ke garis pertahanan lawan, pastikan saja skill diaktifkan di momen yang tepat.

Overwatch Offense 4

 

Tracer

Overwatch Offense 8

Berperan sebagai maskot Overwatch tidak berarti Tracer mudah dimainkan. Seperti Reaper, Pulse Pistol-nya baru efektif saat mengenai musuh di jarak dekat. Tantangannya: Tracer adalah salah satu hero terlemah, dan Anda dituntut untuk terus bergerak. Jangan pernah menghadapi tank atau hero offense lain secara langsung, gunakan Blink buat membingungkan dan mengganggu lawan, serta untuk menaruh/menempelkan Pulse Bomb. Saya juga merekomendasikan Anda buat terus mengubah rute gerakan karena hal itu akan sangat membantu saat harus mengaktifkan skill Recall.

Overwatch Offense 5

Overwatch Offense 17

Overwatch Offense 16

Overwatch Offense 18

Overwatch Offense 14

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GS40 6QE Phantom, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, RAM 16GB, serta penyimpanan berbasis SSD 128GB dan HDD 1TB.

Rockstar ‘Tease’ Penerus Red Dead Redemption, Judulnya Sempat Ketahuan? (Updated)

Menghidangkan formula open-world ala Grand Theft Auto ke versi fiktif Wild West dalam Red Dead Redemption sukses menyulapnya jadi salah satu franchise game andalan Rockstar. Rumor mengenai penerusnya sudah terdengar bertahun-tahun lalu, dipertegas oleh bocoran dari NeoGAF. Tapi para penghuni internet baru betul-betul heboh akibat modifikasi di akun sosial media Rockstar.

Minggu lalu, sang publisher mengunggah logo Rockstar Games berwarna hitam dengan latar belakang merah, menggunakannya sebagai foto cover di Facebook dan Twitter. Bagi orang awam, tidak ada hal istimewa dari gambar tersebut. Namun fans yakin, warna merah di sana merupakan ciri khas game Red Dead, juga dipakai di bungkus permainan Red Dead Redemption.

Selain di laman jejaring sosial, kombinasi logo dengan warna serupa juga muncul selama beberapa detik di RockstarGames.com, sebelum Anda dibawa ke home. Memang ada peluang permainan tersebut akan berbeda dari ekspektasi para gamer: bisa jadi pelanjut Manhunt, Bully atau mungkin L.A. Noire. Tapi dari riset singkat di internet, tampaknya media-media ternama cukup yakin permainan merupakan penerus Red Dead.

Dan Ada satu hal lagi yang memperkuat teori ini: seorang YouTuber ber-username  PsychKyle menemukan informasi menarik di source code website Rockstar. Di sana, publisher menyebutkan judul Red Dead: Retribution – serasi dengan akronim RDR yang diusung dua game sebelumnya. Kabar ini bertentangan dengan bocoran di bulan Maret lalu, menyebutkan bahwa game akan dinamai Red Dead Redemption 2: Legends of the West.

Probabilitas lain adalah, Retribution (jika memang betul itu ialah namanya) merupakan prekuel Redemption, bukan sekuel. Alasannya, kisah John Marston telah ditutup oleh duel antara anaknya, Jack, dengan Edgar Ross. Rockstar juga sudah menyingkap ringkasan cerita kawan-kawan Marston di akhir permainan.

Berdasarkan dari komentar mereka, banyak gamer berharap bahwa Rockstar betul-betul menggarap game Red Dead baru, bukan sekedar remaster untuk platform current-gen. Saya juga bisa melihat ‘kegelisahan’ para gamer PC. Pasalnya, permainan Red Dead sejauh ini belum pernah dirilis di platform Windows – bahkan gamer harus menunggu satu tahun, enam bulan dan 28 hari hingga Grand Theft Auto V tiba di PC setelah dilepas pertama kali di console last-gen.

Sejauh ini, Rockstar Games sama sekali belum memberikan pengumuman ataupun penjelasan.

Update: Lewat situs resmi dan sosial media, Rockstar Games mengonfirmasi mereka sedang menggarap permainan Red Dead baru. Judulnya sedikit berbeda dari prediksi fans, developer menamainya Red Dead Redemption 2, bukan Red Dead: Retribution. Rencananya, game akan dilepas pada musim gugur 2017 di PlayStation 4 dan Xbox One. Belum diketahui apakah RDR 2 juga akan dirilis di platform PC.

Via Tech Radar, Tweak Town & PC Gamer.

Gamepad Unik Bernama AP40 Ini Disiapkan Untuk Memperingati Ulang Tahun Apple ke-40

Sejarah periferal bernama gamepad dimulai saat Nintendo merilis controller buat menemani console NES. Solusi tersebut segera diikuti oleh sang kompetitor utama, Sega di Master System mereka. Meski gamepad sangat kental dengan ranah console gaming, saat ini tersedia banyak sekali pilihan perangkat sejenis, baik untuk platform PC sampai perangkat bergerak.

Meski dunia mengakui peran besar Apple di bidang teknologi, perusahaan asal Cupertino ini sendiri tidak menyelami bidang gaming terlalu dalam. Dan di momen ulang tahun Apple ke-40, 8Bitdo Tech punya kado unik untuk Apple. Tim asal Hong Kong itu memperkenalkan AP40, controller multi-platform Bluetooth yang terinspirasi dari logo retro Apple, dipadu dukungan receiver sehingga gamepad dapat dipasang ke hardware lawas.

AP40 3

Spesialisasi 8Bitdo pada periferal Nintendo kembali bisa dilihat dalam arahan desain AP40. Developer yang turut menggarap versi modern gamepad NES dan joystick arcade itu kali ini memanfaatkan controller Super Famicom (atau Super Nintendo Entertainment System) sebagai kiblat desain AP40. Terdapat D-Pad salib, empat action button di kanan, tombol select dan start di tengah, empat tombol trigger dan dua tombol lagi di sisi bawah, serta sepasang stik analog.

AP40 2

Hadiah 8Bitdo untuk Apple adalah penggunaan warna logo retro di sisi depan AP40 (garis hijau, kuning, oranye, merah, ungu dan biru secara berurutan) serta tutup port USB berbentuk daun. Gamepad juga dilengkapi stand mungil berbahan aluminium, mengusung wujud komputer Apple II. Aksesori ini bisa dipakai untuk menaruh AP40 serta buat meletakkan tablet atau smartphone.

Konektivitas merupakan senjata andalan produk-produk 8Bitdo. Sempat disebutkan di atas, AP40 juga dibekali receiver Retro, memungkinkan periferal tersambung ke perangkat game jadul seperti NES dan SNES, termasuk Apple IIc – perbedaannya hanya terletak pada tipe connector. Tentu saja AP40 dapat dipakai untuk menikmati game di platform lain misalnya PC, Android, Mac, serta PlayStation 4. Uniknya lagi, dongle Retro Receiver bisa kompatibel dengan Wii Mote, Wii U Pro sampai DualShock 4.

AP40 4

Jika Anda menginginkan sesuatu yang lebih spesial, 8Bitdo turut menyiapkan AP40 Limited Edition. Jumlahnya hanya ada 1976 – sesuai dengan tahun kelahiran Apple. Tiap unitnya diberi label nomor, dibungkus dalam packaging berbentuk floppy drive Apple Disk II.

8Bitdo AP40 dapat Anda pesan sekarang di Kickstarter seharga HK$ 380 (US$ 50), tapi Retro Receiver (US$ 50) tetap dibutuhkan jika ingin memasangkannya ke Apple IIc. Versi Limited Edition juga bisa dibeli via situs crowdfunding ini seharga HK$ 535 (US$ 70).

Presiden Barack Obama Berikan Pandangannya Mengenai Kecerdasan Buatan

Setelah VR dan IoT, tidak sulit menebak hal apa selanjutnya yang menjadi perhatian para raksasa di ranah teknologi: Microsft belum lama mendirikan AI and Research Group, AI Google kini bisa belajar dari memori secara independen, Samsung mengakuisisi Viv (dibangun oleh pencipta Siri), bahkan Gedung Putih baru-baru ini merilis laporan soal masa depan kecerdasan buatan.

Di sana, Executive Office of the President menjabarkan beragam analisis mengenai AI; dari mulai bagaimana ia bisa menjadi solusi masalah tenaga kerja, bagaimana kita tahu bahwa zaman kecerdasan buatan telah dimulai, ancaman keamanan cyber dan penanggulangannya, sampai etika penggunaannya. Dan dalam wawancara bersama Wired, Presiden Barack Obama juga memberikan pandangannya mengenai artificial intelligence.

Menurut sang presiden Amerika Serikat ke-44 ini, gambaran khalayak umum terhadap kecerdasan buatan banyak diwarnai oleh kisah-kisah fiksi ilmiah populer: komputer menjadi lebih pintar dari manusia, membuat kita ‘gemuk dan bahagia’ atau mengekang kita seperti dalam The Matrix. Ini merupakan pandangan mengenai AI secara umum. Dari diskusi Obama bersama tim penasihat sains, era tersebut masih berada jauh di depan.

Imajinasi memang penting, memicu kita berpikir serta berdiskusi soal pilihan dan kehendak bebas. Tapi buat sekarang, kecerdasan buatan yang berkembang merupakan AI-AO terspesialisasi, dibangun dengan menggunakan algoritma-algoritma kompleks buat mengerjakan tugas-tugas rumit. Dan faktanya, artificial intelligence sudah sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari – dari mulai di bidang pengobatan, transportasi, pabrikasi, sampai sistem distribusi listrik.

“Jika dimanfaatkan dengan benar, AI dapat mendatangkan kesejahteraan serta peluang baru,” tutur Presiden Obama. “Namun hal tersebut juga akan mendatangkan dampak negatif dan kita harus menemukan cara untuk menanggulanginya; misalnya saja kehadiran AI bisa menghilangkan lapangan pekerjaan, menciptakan ketidaksetaraan, sampai pengurangan gaji.”

Tentu saja, implementasi AI melahirkan kendala yang tidak kalah pelik: moral. Andaikan AI dibubuhkan pada kendaraan self-driving, lalu terjadi kecelakaan yang tidak bisa dihindari, apakah kecerdasan buatan akan memilih untuk mengorbankan penumpang dan menyelamatkan pejalan kaki, atau sebaliknya? Respons spontan dan rasa terkejut ialah beberapa contoh aspek pembeda antara kita dengan mesin, membuat manusia jadi dinamis.

Presiden Obama menjelaskan bahwa ketika teknologi mulai matang, tantangan terberatnya adalah menciptakan struktur peraturan. Menurutnya, pemerintah harus punya peran di sana. Bukan hanya untuk ‘memaksa’, namun juga menerapkan regulasi agar merata. Karena jika tidak, AI berpotensi merugikan pihak atau individu tertentu.

Tambahan: ZDNet. Gambar: Flickr, The White House.

Hori TAC Pro Hadirkan Senjata Andalan Gamer PC di Console PlayStation 4

Selain jadi sistem input utama PC, perpaduan keyboard dan mouse menawarkan kecepatan, keakuratan, serta kenyamanan yang sulit disamai oleh controller game lain. Karena alasan itu, sudah lama produsen mencoba menghadirkan metode kendali tersebut di console, dan salah satu spesialis aksesori gaming tertua asal Jepang belum lama menyingkap alternatif baru dari gamepad biasa.

Biasa melakukan kolaborasi bersama para console maker ternama, kali ini Hori digandeng oleh Sony untuk meramu Tactical Assault Command Pro. Periferal ber-nickname TAC Pro ini terdiri dari dua komponen, yaitu mouse dan keyboard, disiapkan untuk mendukung penuh PlayStation 4 serta diklaim kompatibel ke seluruh game. Periferal menyuguhkan metode gerakan via stik analog dan tombol keyboard, serta menjanjikan keleluasaan kustomisasi.

TAC Pro 1

TAC Pro bisa segera Anda gunakan setelah tersambung ke console, sengaja dirancang untuk permainan-permainan first-person shooter. Unit controller kiri menyerupai area kiri keyboard Anda, namun tombol-tombolnya sudah digantikan oleh simbol controller PlayStation seperti lingkaran, kotak, segitiga, L1 sampai R2, dan sebagainya. Tuts ala keyboard dipersenjatai switch mekanik racikan Hori sendiri. Wrist rest dibuat menonjol dan ergonomis, ada touchpad di sisi atas yang dapat diraih ujung jari, kemudian stik analog dan tombol disediakan di wilayah jempol.

TAC Pro 3

Unit mouse-nya sendiri hampir identik dengan mouse PC biasa, terdapat dua tombol utama, satu scroll wheel, dua tombol buat mengatur level sensitivitas, dan dua tombol lagi di sisi kiri. Di dalam, periferal ini menyimpan sensor optik 3.200dpi. Baik mouse dan keyboard tersambung ke console melalui kabel USB.

TAC Pro 2

Ada sejumlah fitur yang segera memberikan keunggulan bagi para gamer PlayStation 4: Anda bisa menyesuaikan tingkat sensitivitas secara langsung ketika bermain, lalu dengan menekan Snipe Button, level kepekaan tersebut dapat dikurangi sejenak untuk membidik lebih akurat. Selain itu ada Walk Button, ditujukan agar gerakan karakter di game lebih presisi.

Kabar gembiranya lagi, tak hanya pemilik PlayStation 4 saja yang bisa memanfaatkan Hori TAC Pro. Periferal ini kompatibel ke PlayStation 3 dan juga PC. Meskipun menjadi highlight di situs PlayStation, menariknya seluruh potensi TAC Pro baru dapat tersaji saat tersambung ke Windows PC. Di sana, Anda bisa mengkonfigurasi tombol, menciptakan profile, serta mengatur setting mouse melalui app companion.

Hori TAC Pro sudah bisa dipesan via situs Amazon seharga US$ 150, rencananya akan dirilis pada tanggal 1 November 2016.

Sumber: Hori.

Drone 4K Spesialis Selfie, Hover Camera Passport, Siap Dirilis

Selain semakin mungil dan mudah digunakan, satu tren baru yang berkembang di ranah drone dipicu oleh Intel Nixie: yaitu konsep foldable. Nixie memang belum tersedia, tapi gagasan ini mulai diadopsi para produsen ternama seperti GoPro lewat Karma serta DJI Mavic. Namun berbulan-bulan silam, ZeroZero sudah sempat memperkenalkan kreasinya yang tak kalah unik.

Kamera sebesar buku (atau kaset VHS) itu kini mendapatkan nama resmi serta waktu rilis. Tim ZeroZero Robotics kini memanggilnya Hover Camera Passport, mungkin karena paspor merupakan hal terpenting bagi para wisatawan. Dan berbeda dari banyak drone lain, developer ingin agar penyuguhannya sederhana, memastikan Anda tidak perlu membawa-bawa controller ataupun diharuskan lulus latihan menerbangkan drone.

Struktur Hover Camera Passport menyerupai buku catatan, mengusung sistem quad-copter dengan baling-baling berada di dalam sayap – tinggal dibentangkan saat Anda ingin mengaktifkannya. Bilah baling-baling dilindungi sangkar serat karbon, sehingga kita bisa mudah melempar dan menangkapnya tanpa mengancam ‘keutuhan’ jari. Kamera sendiri berada di modul utama bersama tombol power.

Hover Camera Passport menyimpan fitur unik di dalam. Buat menggantikan ketiadaan unit controller, ZeroZero menanamkan kapabilitas pelacak wajah dan tubuh. Drone mampu mengenali wajah Anda sehingga kegiatan ber-selfie jadi lebih simpel. Hover Camera Passport juga bisa mendokumentasikan beragam aktivitas di luar ruangan seperti berlari, bersepeda, bermain skateboard sampai berdansa. Device dapat berputar 360 derajat, dan mengikuti arah gerakan serta mengorbit posisi Anda.

Saat dilipat, Hover Camera Passport mempunyai dimensi 182x132x33-milimeter. Beratnya hanya 242-gram, sudah termasuk baterai. Drone mampu melesat hingga kecepatan 8-meter per detik, dapat beroperasi di ketinggian maksimal 2.000 meter dari permukaan air laut, dan sanggup terbang selama 10 menit. Ketika sedang terbang, Anda disarankan untuk tidak terlalu jauh dari Hover Camera Passport, jarak maksimalnya ialah 20 meter.

Drone dipersenjatai kamera bersensor 1/3-inci Sony CMOS 13-megapixel dipadu lensa f/2.0 setara format 35mm. Hover Camera sanggup menjepret gambar still berukuran 4208×3120 (JPEG) dan merekam video beresolusi 4K di 30fps (MP4, opsi resolusi lainnya meliputi HD dan full-HD). File foto dan video disimpan dalam memori internal sebesar 32GB.

Hover Camera Passport dapat Anda pesan sekarang melalui situs GetHover.com seharga US$ 550, lebih murah US$ 50 dari harga retail-nya nanti. Produk akan tersedia kira-kira dua minggu lagi.

Via Engadget.

Alasan Mengapa Nixia Menjadi Sosok yang Dibutuhkan Gamer Indonesia

Konotasi negatif mengenai game, terutama di Indonesia, perlahan-lahan hilang berkat usaha berbagai pihak. Setelah perjalanan panjang, eSport diakui pemerintah, lalu asosiasi gaming kompetitif internasional semakin terpanggil buat melaksanakan turnamen besar di nusantara. Upaya lain juga dilakukan oleh seorang gamer cantik yang belakangan sering tampil di televisi.

Nixia

Monica Carolina, gadis dengan panggilan akrab Nixia di kalangan gamer ini kembali memberikan DailySocial kesempatan untuk mengintip kehidupannya. Di tanah air, Nixia punya peran yang sulit disamai: ia adalah kombinasi unik antara gamer hardcore dan selebriti, lalu karena Nixia tidak asing di ranah eSport, beberapa orang juga menganggapnya sebagai gamer profesional.

Nixia 11

Beberapa hal pertama yang umumnya sering ditanyakan orang saat berkenalan dengan Nixia ialah, apa alasannya ia memilih hidup sebagai gamer dan bagaimana caranya? Jawabannya mungkin mengejutkan Anda, perjalanan karier Nixia dimulai dengan angan-angan seluruh gamer: mendapatkan dukungan buat mengerjakan hobinya dan berkesempatan menghasilkan uang dari sana.

Nixia 14

Awalnya, Nixia sendiri tidak pernah membayangkan untuk jadi gamer terkenal, bertanding di event besar dan mendapatkan bayaran. Ia hanya suka ber-gaming serta mengulas hardware, dari mulai kartu grafis sampai periferal. Seperti kita, Nixia bermimpi buat berkesempatan memiliki produk-produk canggih, dan merasa sangat senang jika diberi pinjaman perangkat high-end. Pertemuannya dengan Johnathan ‘Fatal1ty’ Wendel dan terbukanya peluang mengikuti lebih banyak turnamen-lah yang memicu Nixia mendirikan tim gaming all-female NXA Ladies.

Nixia 1

Nixia sendiri merasa sedikit risih pada istilah pro-gamer yang mau tak mau melekat di dirinya. Sang gamer girl memang sudah lama mengumpulkan prestasi, namun Nixia mengakui bahwa ia masih belum pantas disebut gamer profesional. Baginya, masih ada banyak orang yang lebih layak memperoleh titel ini. Dengan rendah hati, Monica hanya mendeskripsikan dirinya sebagai ‘gamer berpenghasilan’.

Nixia 12

Kesuksesan Nixia juga tidak jarang menimbulkan anggapan negatif, biasanya berbunyi: ‘enak sekali dia padahal hanya modal sponsor saja’. Sang gamer bilang, sebetulnya lebih mudah membeli sendiri hardware buat di-review ketimbang mendapatkan sponsor. Berbeda dari keadaan sekarang, dahulu vendor sangat selektif dalam memberikan barang, bahkan produk murah sekalipun. Kesempatan mendapatkannya sangat kecil jika Anda belum dikenal. Untuk Nixia, diberikan kepercayaan bernilai lebih tinggi dari uang.

Nixia 17

Di titik ini pun, Nixia tidak berpikir untuk mencurahkan tenaga dan pikirannya menyelami ranah gaming kompetitif dan menjadi pro-gamer sejati. Ia masih menganggap dirinya gamer hardcore biasa, dan tidak pernah menuntut tim NXA Ladies untuk serius di gaming kompetitif – hanya menekankan mereka buat bermain secara serius tapi tetap ‘for fun‘.

Nixia 18

Nixia menjelaskan ada perbedaan antara menjadi profesional di gaming dengan gamer profesional. Di Indonesia, industri gaming terus berevolusi dan belum menunjukkan wujud matangnya. eSport memang maju, tapi ketatnya persaingan juga menyebabkan peluang memperoleh pendapatan dari sana kian menyempit. Kita turut menyaksikan sendiri kemunculan YouTuber-YouTuber gaming terkenal, dan faktanya, penghasilan mereka jauh lebih tinggi dari rata-rata atlet eSport Indonesia.

Nixia 10

Lalu dalam begitu luasnya lini gaming, di mana posisi Monica Carolina berada?

Influencer mungkin merupakan deskripsi yang paling pas. Ada banyak sekali selebriti dan YouTuber di luar sana, tetapi hanya sedikit yang bisa memberikan pengaruh pada fans serta viewer.

Nixia 8

Terlepas dari hal itu, Nixia menekankan bahwa tiap tim dan individu punya peran penting untuk mengembangkan industri ini. Beberapa tim eSport bisa memajukan ranah gaming Indonesia lewat partisipasi mereka di kompetisi internasional, sedangkan diliput media-media mainstream dan jadi bintang tamu di beragam acara talk show adalah cara Nixia memasyarakatkan video game bukan hanya dari sisi kompetitif. Marcom-nya game ialah sebutan yang ia pakai.

Nixia 6

Sulit bagi Anda untuk merasakan anggapan buruk mengenai game jika hanya tinggal di ibukota. Di luar Jakarta, informasi mengenai potensi eSport sampai efek positif dari permainan video mungkin cuma bisa sampai ke mata dan telinga khalayak melalui media cetak serta elektronik mainstream. Berdasarkan jam terbang, Nixia boleh dibilang merupakan gamer yang paling sering tampil di sana.

Nixia 9

“Saat hadir dalam event di luar kota, saya pernah kehadiran tamu yang jauh-jauh datang ke venue hanya untuk mengucapkan terima kasih, karena dengan munculnya Nixia di televisi, ia bisa tahu banyak soal game,” kenang Monica. “Banyak orang tua juga bersemangat mengantarkan anak-anaknya buat bertemu tim NXA Ladies, lalu pengunjung ada yang bilang bisnis warnet-nya maju setelah banyak orang menonton Nixia dan kawan-kawan di TV.”

Nixia 4

Buat Monica ‘Nixia’ Carolina, kepopularitasan dan uang hanyalah bonus. Hal terpenting baginya ialah terus menjalani aktivitas sebagai hardcore gamer dan influencer.

Terima kasih Nixia dan seluruh tim NXA Ladies atas kesempatan ini.

Nixia 13

Nixia 3

Nixia 2

Nixia 15

Apakah Rise of the Tomb Raider di PlayStation 4 Lebih Baik dari Versi PC dan Xbox One?

Upaya Square Enix dalam menyegarkan kembali petualangan Lara Croft terbilang sukses. Reboot Tomb Raider di tahun 2013 terjual lebih dari satu juta kopi hanya dalam 48 jam, mendorong publisher serta developer Crystal Dynamics menggarap penerusnya, Rise of the Tomb Raider. Setelah dirilis di Xbox One hampir setahun silam, game akhirnya tiba di console current-gen Sony.

Demi memuaskan gamer PlayStation 4 yang telah lama menanti kehadiran Rise of the Tomb Raider, developer membundel permainan dengan beragam bonus. Versi PS4 ini merupakan edisi ulang tahun Tomb Raider ke-20, menyajikan level baru di dalam Croft Manor, mode nightmare dan endurance (mode survival multiplayer co-op) serta dukungan kompatibilitas PlayStation VR.

Rise of the Tomb Raider PS4 2

Meski begitu, melimpahnya konten memang belum menjawab satu pertanyaan besar: seperti apa performa Rise of the Tomb Raider di PlayStation 4? Apakah game tampil lebih baik dari versi Xbox One? Lalu bagaimana jika dikomparasi ke versi PC? Tim Digital Foudry Eurogamer mencoba memberikan jawabannya melalui video perbandingan dan analisis grafis mendetail.

Kabar gembira bagi fans, Rise of the Tomb Raider di PlayStation 4 memang menyuguhkan keunggulan grafis dibanding Xbox One. Gap-nya memang tidak banyak, tapi bisa jadi kebanggaan gamer PS4: walaupun keduanya berjalan di resolusi 1080p, hanya versi PlayStation 4 saja yang mampu menjaga jumlah pixel saat cutscene. Di console Microsoft itu, resolusi cutscene diturunkan ke 1440×1080.

Fokus Nixxes Software, yaitu tim yang bertanggung jawab mem-porting Rise of the Tomb Raider ke PC dan PS4, ialah penyempurnaan pada performa. Mereka menghilangkan efek motion blur demi memastikan tidak adanya penurunan frame rate di area-area bergrafis berat – contohnya seperti Geothermal Valley yang cukup membebani Xbox One. Masalah ini sendiri sebetulnya sudah tidak lagi muncul di Xbox One S.

Rise of the Tomb Raider PS4 1

Namun tak sulit ditebak, versi PlayStation 4 belum mampu menyusul superioritas game di PC. Digital Foundry menemukan bahwa Nixxes belum memaksimalkan kapabilitas hardware PS4. Rise of the Tomb Raider baru ini masih menggunakan solusi anti-aliasing serupa Xbox One, tidak ada update pada teknologi filtering, lalu level detail di tekstur masih sama. Frame rate per detik juga dikunci di 30 untuk memastikan permainan tersaji stabil.

Tapi terlepas dari apapun platform pilihan Anda, Rise of the Tomb Raider tetap merupakan game petualangan yang tidak boleh dilewatkan – wajib main jika Anda sama sekali belum sempat menikmatinya.