Sediakan Fitur Tanda Tangan Digital dari PrivyID, Mandiri Sekuritas Bidik 30 Ribu Nasabah Baru

Mandiri Sekuritas, anak usaha dari Bank Mandiri Group, menargetkan penambahan nasabah ritel hingga 30 ribu orang dari kalangan milenial sepanjang tahun ini, lewat pengembangan fitur platform Most (Mandiri Sekuritas Online Trading). Perusahaan bekerja sama dengan PrivyID untuk fitur tanda tangan digital (Most DigiSign).

Saat ini total nasabah Mandiri Sekuritas sebanyak 100 ribu orang, sekitar 50% di antaranya berasal dari kalangan milenial.

Managing Director Mandiri Sekuritas Lisana Irianiwati menjelaskan, kehadiran fitur ini akan mempercepat durasi pembukaan rekening efek dan rekening nasabah menjadi satu hari saja lewat situs Most. Sebelum Most hadir di 2016, proses ini memakan waktu hingga 14 hari karena harus datang langsung ke cabang. Saat Most hadir di 2016, prosesnya dipersingkat jadi 3-7 hari.

Lamanya durasi ini membuat tingginya tingkat drop rate sekitar 48%. Artinya, banyak calon nasabah yang enggan menyelesaikan proses pendaftaran karena terlalu ribet. Mereka harus tetap mencantumkan tanda tangan basah yang dikirimkan ke kantor cabang atau menunggu dihubungi tim Mandiri Sekuritas untuk proses verifikasi.

“Sekarang, dengan Most DigiSign, proses pengisian rekening efek dan nasabah hanya 30 menit. Tanda tangan dilakukan secara digital dan proses verifikasinya langsung. Diharapkan drop rate-nya bisa turun sampai 10%,” terang Lisana, Senin (1/4).

Secara peraturan, tanda tangan digital ini telah mendapat arahan langsung dari OJK yang secara langsung menerbitkan Surat Edarat (SE) OJK tentang Pedoman Pembukaan Rekening Efek Nasabah dan Rekening Dana Nasabah Secara Elektronik Melalui Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Perdagangan Efek. SE ini baru diterbitkan pada pekan lalu, (28/3).

“Kami siap dengan Privy.id karena dia itu masuk sebagai salah satu portofolionya Mandiri Capital Indonesia, makanya kita langsung pakai. Kami jadi perusahaan efek pertama yang pakai teknologi ini, yang lain itu masih e-signature artinya nasabah harus foto tanda tangan mereka atau tanda tangan langsung dari layar handphone.”

Kini, untuk mendaftar sebagai nasabah di Mandiri Sekuritas, cukup dengan mengakses situs Most baik lewat desktop maupun mobile. Setelah mengisi form digital, nasabah akan dibawa ke halaman yang berisi dua jenis dokumen yang perlu ditandatangani secara digital.

Teknologi yang dihadirkan Privy.id adalah asymmetric cryptography yang diklaim memberikan keamanan kepada nasabah yang akan menginvestasikan asetnya di pasar modal. Tanda tangan digital ini memiliki fungsi dan kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan konvensional.

Perusahaan akan membawa fitur ini lebih dalam untuk pembukaan rekening efek syariah dan ditanamkan ke aplikasi sehingga nasabah dapat lebih mudah mendaftarkan diri. Lisana menyebut rencana ini paling lambat akan direalisasikan pada akhir tahun ini.

“Targetnya jumlah nasabah ritel kami bisa tumbuh 20%-30% pada tahun ini setelah adanya fitur Most DigiSign,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Jalin Kerja Sama dengan Dukcapil, PrivyID Permudah Verifikasi Data

Startup pengembang platform tanda tangan digital PrivyID meresmikan kerja sama sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) terkait verifikasi data.

Lewat kolaborasi ini, Dukcapil yang memiliki otoritas terhadap data kependudukan Indonesia, mempercayakan PrivyID untuk mengolah dan memanfaatkan informasi untuk melakukan verifikasi digital. Adapun PrivyID memperoleh hak akses terhadap data kependudukan, meliputi nomor induk kependudukan (NIK) dan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Founder & CEO PrivyID Marshall Pribadi menyebutkan, dengan kolaborasi ini nantinya verifikasi data kini tidak lagi dilakukan secara manual dan memakan waktu lama dengan cara bertatap muka, pengisian formulir identitas, pencocokan KTP, foto, pemindaian, hingga penyimpanan data dalam bentuk digital.

“Dengan akses real-time ke basis data kependudukan, proses verifikasi identitas yang kami berikan hanya akan memakan waktu satu menit,” ujar Marshall saat membuka acara peluncuran di kantor PrivyID, Jumat (29/3).

Pada kesempatan sama Direktur Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan untuk mendukung layanan publik, ke depannya tidak lagi memerlukan tanda tangan basah. Setiap masyarakat dapat menaruh sendiri identitasnya. Terlebih Dukcapil tengah mengembangkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) dan sidik jari yang diharapkan dapat semakin mempermudah verifikasi identitas masyarakat. Kendati demikian, ekosistemnya dinilai belum siap saat ini.

Menurut data Dukcapil, saat ini terdapat 20 lembaga akses NIK di Indonesia, termasuk di antaranya Telkomsel, Smartfren, BCA, dan BPJS. Saat ini, penduduk Indonesia mencapai 265 juta, namun baru 192 juta telah memiliki e-KTP.

“Kami ingin membangun ekosistem [data kependudukan berbasis digital] karena kami tidak bisa menyelesaikan masalah negara sendiri. Mimpi kami adalah mengembangkan one data-policy dengan big data. Ini akan mengubah tata kelola pemerintahan di masa depan,” tutur Zudan.

Sementara menurut Marshall, saat ini kolaborasi dengan Dukcapil hanya terbatas pada akses data kependudukan. Artinya, jika fitur-fitur di atas telah siap digunakan, pengolahan data tetap dilakukan di sistem Dukcapil.

“Yang menyelenggarakan pencocokkan sidik jari itu Dukcapil, misalnya kita [pengguna PrivyID] selfie, [data] dilempar ke Dukcapil, tidak di proses di PrivyID,” tambah Marshal.

Sementara itu Plt. Deputi Bidang Proteksi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Agung Nugraha menambahkan, seiring dengan perkembangan layanan digital yang pesat, bentuk-bentuk kejahatan dunia siber juga semakin merajalela. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan dalam transaksi yang memanfaatkan teknologi

Ia menilai implementasi sertifikat elektronik menjadi wujud perlindungan data dan informasi dari aspek otentikasi, integritas, serta menghindari penyangkalan dalam percobaan-percobaan kejahatan di dunia siber.

Saat ini PrivyID sudah menggaet 3,4 juta pengguna di Indonesia. Marshall membidik menjadi 9 juta pengguna di akhir 2019 dengan rerata tambahan 15 ribu pengguna baru per hari.

Perusahaan tengah menggalang pendanaan seri A yang masih melibatkan investor sebelumnya, yaitu Telkom, Bank Mandiri, Gunung Sewu, dan Mahanusa. Selain itu, PrivyID juga sedang mencari investor baru, terutama investor lokal.

Kemenristekdikti Siapkan 113 Miliar Rupiah untuk Startup Lokal Tahun Ini

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyiapkan dana sebesar Rp113 miliar untuk menyuntik 214 startup lokal pada tahun ini. Kegiatan tersebut rutin dilakukan kementerian sejak kepemimpinan Mohamad Nasir yang dimulai tahun 2015.

Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Kemenristekdikti Retno Sumekar menjelaskan, bila dilihat secara akumulasinya, sudah ada 1.200 startup sejak 2015 hingga sekarang yang sudah mendapat pendanaan dari kementerian. Mereka terdiri dari segmen usaha TIK, material maju, bahan baku, transportasi, energi, dan kesehatan obat.

Layanan yang mereka kembangkan ini harus berbasis riset, penelitian, inovasi yang komprehensif, dan harus berbasis teknologi, apapun bentuknya. Lokasinya mayoritas masih berada di Jawa sekitar 70% dan sisanya di luar Jawa. 70% pesertanya datang dari kalangan milennial.

Ada proses seleksi ketat yang dilakukan kementerian berdasarkan jenis layanan yang ditawarkan serta dampaknya secara ekonomi. Setiap proposal yang masuk wajib sudah memiliki prototipe.

“Tiap tahunnya kami selalu adakan program ini, ada seleksinya. Apakah produknya efisien dan berguna. Setelah presentasi, kita akan terjun langsung ke lapangan apakah mereka lakukan sendiri atau tidak. Sebab kami inginkan apa yang kami biayai ini benar-benar tumbuh,” terang Retno, pekan lalu (28/3).

Setiap tahunnya, jumlah dana yang disiapkan dan startup yang disasar selalu bertambah. Sebagai gambaran, saat baru mulai di 2015, jumlahnya baru 52 startup. Di 2016 sebanyak 312 startup, 2017 (660 startup), 2018 (986 startup), kemudian tahun ini angkanya menjadi 1.200 startup. Secara rerata tiap tahunnya kementerian menerima 800-1.000 proposal.

Dari segi dananya, pada 2018 ada Rp62 miliar kemudian tembus jadi Rp113 setahun kemudian. Setiap startup yang lolos akan menerima dana dari kementerian berkisar Rp200 juta sampai Rp300 juta tergantung dari jenis layanan dan kebutuhannya.

“Setiap startup yang lolos mereka akan dapat dana dalam dua tahap dalam jangka waktu delapan bulan. Di empat bulan pertama ada evaluasi dari tim reviewer bisnisnya benar jalan atau tidak. Orang yang me-review ini pengusaha profesional.”

Selayaknya startup pada umumnya, tidak semua startup yang mendapat pendanaan dari kementrian selalu pasti berhasil. Retno merinci, dari 1.200 startup yang dibiayai yang terbukti masih jalan persentasenya cukup kecil.

Dia mencontohkan, bila mengukur dari tingkat keberhasilan, startup yang mampu tembus dengan omzet di atas Rp500 juta cukup bervariasi. Ada yang berhasil menembus omzet sampai miliaran Rupiah, seperti Satpam Pintar.

Untuk mendorong pamor startup binaan, Kemenristekdikti dalam waktu dekat akan menyelenggarakan pameran tahunan di Jakarta bertajuk National Startup 2019 yang berisi conference, pitching dan expo. Di sana akan memajang 52 startup yang dianggap unggul dalam serapan teknologi dan ditampilkan dengan menghibur.

“Tak hanya memberi pendanaan, kami juga beri kesempatan pelatihan untuk startup yang bagus dikirim ke luar negeri buat belajar lagi. Itu ada tes-nya lagi, kemarin kami kirim ke Inggris,” pungkas Retno.

Warung Pintar Resmi Berekspansi ke Banyuwangi

Startup Warung Pintar mengumumkan kepastiannya berekspansi ke Banyuwangi. Ekspansi ini didorong oleh kesamaan visi antara Warung Pintar dan Pemkab Banyuwangi untuk memaksimalkan bisnis mikro dan sektor pariwisata dengan memanfaatkan teknologi.

Warung Pintar berdiri sejak November 2017 silam. Berjalan dua tahun, Warung Pintar mulai melancarkan berbagai macam strategi untuk pengembangan bisnis, salah satunya adalah akuisisi terhadap startup Limakilo dan ekspansi ke kota-kota baru.

Didukung keterbukaan Pemkab Banyuwangi dan semangat untuk memajukan perekominian, satu bulan sebelum peresmian Warung Pintar berhasil membuka 101 warung yang dilengkapi layanan-layanan dari Warung Pintar. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga memberikan dukungan dengan membuat regulasi khusus yang memberi kesempatan kepada pemilik warung membuka di fasilitas umum milik pemerintah.

“Tahun 2020 kami optimis ekonomi daerah Banyuwangi akan tumbuh di kisaran 5,5 – 5,7 persen, di atas prediksi ekonomi nasional yag hanya sebesar 5,1 – 5,5 persen. Ini merupakan bukti bahwa pemerintah mengerti kondisi dan kemampuan masyarakat sehingga berupaya keras untuk mewujudkannya. Pemkab Banyuwangi pun menggunakan kesempatan ini untuk, pertama kalinya, bekerja sama dengan startup, yaitu Warung Pintar,” terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Warung Pintar di Banyuwangi

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut Warung Pintar dan Pemkab Banyuwangi menerapkan strategi hyperlocal, berupa pemberdayaan UMKM setempat untuk berjualan di Warung Pintar dan menjadikan Warung Pintar sebagai pusat informasi pariwisata.

“Tak hanya berjualan produk kebutuhan sehari-hari, masyarakat dapat memperoleh produk UMKM setempat sepert kopi, sale pisang, keripik singkong dan produk olahan lainnya di Warung Pintar Banyuwangi,” terang Co-Founder dan COO Warung Pintar Harya Putra.

Masih dalam rangkaian kerja sama ini Pemkab Banyuwangi dan Warung Pintar telah menggelar beberapa acara, seperti Festival Juragan Pintar dan kompetisi Hackathon Pintar yang digelar akhir Maret silam.

Warung Pintar saat ini sudah memiliki lebih dari 1.200 warung di Jakarta. Kehadirannya di Banyuwangi ini menandai langkah Warung Pintar untuk memperluas binisnya dan menghubungkan lebih banyak warung.

Application Information Will Show Up Here

Gojek Dikabarkan Berinvestasi di Dua Startup India

Perusahaan transportasi online asal Indonesia Gojek dikabarkan segera menyuntikkan dana segar untuk dua statup asal India, Rebel Foods dan Mobile Premier League (MPL). Keahlian dua startup ini akan melengkapi lini bisnis Gojek yang berambisi untuk menjadi “super app” — sebuah konsep yang menjadi Gojek sebagai aplikasi dengan layanan yang serba ada.

Menurut pemberitaan India Times, Gojek dan Rebel Foods sedang dalam pembicaraan untuk membangun sebuah perusahaan joint venture. Keduanya akan bersama-sama menginvestasikan uang yang berkisar $8-10 juta untuk membawa konsep dan keahlian “cloud kitchen” dari Rebel Food ke pasar Asia Tenggara.

“Salah satu eksekutif senior dari Rebel Foods akan memimpin perusahaan ini,” kata salah satu sumber seperti dikutip dari India Times.

Selain Rebel Foods, Gojek juga dikabarkan akan memberikan investasi ke MPL, startup pengembang game asal India. Kabar mengenai investasi Gojek ke MPL sendiri sudah berhembus sejak akhir tahun 2018 kemarin Total investasi yang disalurkan Gojek dikabarkan mencapai mencapai $30 juta atau senilai Rp431 miliar.  Investasi ini akan membuat valuasi MPL di kisaran $150 juta. MPL sebelumnya juga telah mengamankan pendanaan Seri A dari Sequoia Capital yang juga termasuk investor Gojek.

India adalah salah satu negara yang tidak bisa dipisahkan dari kesuksesan Gojek saat ini. Di India Gojek sudah mengakusisi empat pengembang dan membangun kantor R&D di Bangalore.

Di tahun 2018 Gojek bergerak cepat. Sejumlah ekspansi dilakukan di beberapa negara Asia Tenggara dengan hadir di Vietnam, Singapura, dan Thailand.

 

Application Information Will Show Up Here

Tokopedia Resmikan Kanal Khusus “Official Store”

Tokopedia meresmikan kanal khusus Official Store di dalam platform-nya yang khusus melayani produk asli dari merek terpercaya. Banyak pembaruan fitur, logo, serta tampilan UI/UX agar pengguna lebih nyaman.

Kanal ini secara khusus dipisahkan dari platform marketplace Tokopedia. Ada lebih dari 2 ribu mitra yang menghadirkan jutaan produk berkualitas dan bermerek melalui kanal Official Store. Mulai dari alat rumah tangga, kebutuhan ibu dan anak, koleksi fesyen dan kecantikan, gadget dan elektronik terbaru, dan lainnya.

VP of Merchants Tokopedia Inna Chandika menjelaskan, Official Store adalah bagian dari permintaan konsumen. Mereka ada keinginan belanja online dengan nyaman dan aman. Namun baru kali ini grand launch dilakukan karena sudah siap dari segi jaminan original barang, kepastian selalu ada, dan garansi.

“Official Store di Tokopedia adalah pilihan pasti untuk memenuhi pertumbuhan permintaan pelanggan akan pengalaman berbelanja yang lebih nyaman untuk merek-merek favorit mereka,” katanya, Jumat (29/3).

Sebelumnya, konsep Official Store ini memang sudah hadir sejak beberapa tahun lalu. Ada proses kurasi ketat yang harus dipenuhi suatu brand agar bisa mendapatkan lambang Official Store, seperti mengajukan NPWP, SIUP, izin produksi, dan lainnya.

Inna tidak menutup kemungkinan untuk menghadirkan Official Store dalam bentuk toko offline. Lantaran, pihaknya tetap ingin mengedepankan pengalaman belanja konsumen secara menyeluruh. Ada kebutuhan buat konsumen yang ingin menyentuh langsung barang secara langsung.

Dalam kesempatan yang sama, Bank Mandiri turut hadir sebagai pihak pendukung Official Store. SVP Bank Mandiri Muhamad Gumilang M mengatakan Tokopedia adalah platform marketplace urutan pertama yang paling banyak digunakan nasabah perseroan dalam bertransaksi online. Pada tahun lalu porsinya mencapai 18%-20% dari total transaksi e-commerce sebesar Rp4,58 triliun.

Adapun tren belanja di platform e-commerce telah menjadi tren di nasabah Bank mandiri dan cenderung meningkat. Ini terlihat pada data frekuensi transaksi kartu mandiri, baik debit maupun kredit, yang mengalami peningkatan hingga 80% pada 2018 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kami ber-partner dengan Tokopedia karena transaksi e-commerce di sini ada di urutan pertama dibandingkan platform lainnya. Untuk itu kami dorong transaksi dengan campaign marketing buat nasabah Bank Mandiri,” pungkas Gumilang.

Application Information Will Show Up Here

GrabFood Hadir di 200 Kota Asia Tenggara, 89% Berlokasi di Indonesia

Grab mengumumkan layanan pesan-antar makanan GrabFood telah tersebar di 200 kota di enam negara. Pendapatannya diklaim tumbuh 45 kali lipat dari Maret-Desember 2018.

Indonesia menjadi negara yang paling digencarkan untuk pengembangan GrabFood, khususnya pasca pendanaan terakhir yang diterima perusahaan. GrabFood mengklaim telah hadir di 178 kota Indonesia, padahal pada awal tahun lalu baru tersedia di 13 kota.

Tanpa menyebut angka detail, Presiden of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menjelaskan bertambahnya cakupan berpengaruh pada peningkatan volume pengiriman yang tumbuh hampir 10 kali lipat secara year on year. Datangnya pemesanan ini mayoritas datang dari kota besar.

Kini jumlah merchant tumbuh 8 kali lipat dan lebih dari 80% datang dari pengusaha UKM. Tak hanya fokus ke merchant UKM, Grab menggaet merchant dengan banyak gerai dari brand lokal dan internasional, seperti McDonald’s, Bonchon, Dominos, Starbucks, dan lainnya.

“Target GrabFood menjadi layanan pesan-antar makanan tercepat untuk kuliner lokal. Caranya dengan teknologi yang mumpuni dan dibantu oleh tim R&D di berbagai negara,” terangnya, Jumat (29/3).

Dia mengklaim para mitra pengemudi memperoleh penghasilan 40% lebih tinggi dengan mengambil pemesanan makanan di samping layanan transportasi. Merchant juga memperoleh 88% pendapatan tambahan dalam kurun waktu lima bulan setelah mereka bergabung bersama GrabFood. Konsumen pun dalam rerata waktu tunggu pesanan sampai barang tiba kini hanya sekitar 29 menit.

Pada saat yang bersamaan, Grab juga memperkenalkan fitur subscription (paket berlangganan) GrabFood untuk mendorong loyalitas pengguna. Dalam paket ini, konsumen ditawarkan paket berlangganan dari Rp75 ribu sampai Rp125 ribu.

Pengembangan teknologi untuk GrabFood

Ridzki menjelaskan, dalam rangka mendorong eskalasi GrabFood yang cukup pesat selama setahun ini, perusahaan memanfaatkan perpaduan teknologi machine learning dan kecerdasan buatan.

Kedua teknologi tersebut membantu perusahaan melihat seberapa cepat suatu pesanan dibuat oleh merchant di area tertentu, mengoptimalisasi sistem pemetaan, dan mempelajari pengalaman merchant sebelumnya saat memproses pesanan.

Dari sisi proses, antara pengemudi dan penumpang ada sistem chat yang otomatis memberi notifikasi sehingga memudahkan dan persingkat waktu pengantaran. Grab juga aktif memberikan pelatihan untuk mitra pengemudi bagaimana menangani pesanan dalam cepat, tata cara bayarnya, dan saat pengantarannya.

Di sisi lain, dalam mendukung unsur kecepatan, Grab akan menambah jumlah kehadiran central kitchenKitchen by GrabFood” yang diperkenalkan pertama kali bulan September lalu.

Untuk mendukung keamanan pesanan tetap aman, Grab menyediakan tas berdesain insulated yang khusus menjaga makanan tetap panas atau dingin sampai ke tujuan. Ukuran tas ini juga dapat di-upsize agar mitra dapat menyimpan pesanan dalam jumlah banyak.

Menurut Ridzki, tas khusus ini sudah didistribusikan untuk 500 mitra pengemudi di Jabodetabek.

“Seluruh hal ini kita lakukan secara menyeluruh. Makanya durasi pesan-antar di GrabFood semakin cepat, yaitu sekitar 29 menit.”

Application Information Will Show Up Here

Doogether Kenalkan “Tier” Keanggotaan Baru “Dooaccess”

Platform pemesanan pusat kebugaran online Doogether mengumumkan tier baru keanggotaan baru yang disebut Dooaccess. Dooaccess ditujukan kepada pengguna baru Doogether yang ingin mencoba platform ini, sebelum akhirnya “naik kelas” ke tier keanggotaan yang lebih mengikat, seperti DooPass dan DooPass Premium.

“Dooaccess dapat membantu pengguna baru untuk mendapatkan pengalaman keanggotaan pertamanya di Doogether sebelum memutuskan untuk meng-upgrade ke sistem keanggotaan yang lebih panjang jangka waktunya dan benefit yang lebih banyak lagi, juga tidak terkecuali bagi para pengguna setia DOOgether, Dooaccess adalah penawaran keanggotaan terbaru yang menarik dan variatif, baik dari fleksibilitas maupun segi biaya tentunya,” ujar CEO Fauzan Gani dalam rilisnya.

Dengan biaya 100 ribu Rupiah tiap bulan, konsumen Dooaccess bisa memperoleh diskon untuk pemesanan tempat dan kelas olahraga di 190 tempat di Jabodetabek, Bali, dan Bandung. Dooaccess juga memudahkan alternatif pembayaran karena mengakomodasi berbagai metode pembayaran, seperti transfer bank, kartu debit online, dan Go-Pay di dalam aplikasi — di luar kartu kredit yang selama ini jadi andalannya.

Doogether meluncurkan aplikasi mobile di bulan Oktober 2017 dan saat ini mengklaim telah memiliki 20 ribu kelas olahraga dan telah mengakomodasi lebih dari 50 ribu transaksi.

Praktis tidak banyak pesaing lokal di segmen ini, dengan pesaing terdekat adalah ClassPass, yang berbasis di New York, yang awal Januari ini baru saja mengakuisisi GuavaPass dan melanjutkan layanan perusahaan di Jakarta.

Doogether didukung oleh Erick Thohir (Mahaka Group), Alexander Rusli (mantan CEO Indosat Ooredoo yang kini mendirikan Digiasia Bios), dan Shinta Dhanuwardoyo.

“Kita berharap dengan adanya Dooaccess dapat membantu orang-orang untuk
menjalankan healthy lifestyle dengan lebih mudah dan biaya yang terjangkau,” ungkap Fauzan.

Application Information Will Show Up Here

Tokopedia-UI Berkolaborasi, Percepat Adopsi Teknologi Lewat Pusat Pengembangan AI

Indonesia masih berada di fase awal jika bicara implementasi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Namun, bukan berarti ekosistemnya saat ini masih nol.

Sudah banyak pelaku industri di bidang AI. Sejumlah perusahaan juga sudah mulai mengadopsi teknologi ini untuk peningkatan layanan. Menurut riset IDC, adopsi AI telah mencapai 14 persen di Indonesia, itupun untuk pebisnis.

Kemarin kolaborasi terjadi antara Tokopedia dan Universitas Indonesia (UI) untuk mengakselerasi adopsi AI di Tanah Air. Kolaborasi ini menghasilkan AI Center of Excellence yang diresmikan langsung, Kamis (28/3) di Fakultas Ilmu Komputer UI.

AI Center of Excellence menjadi pusat pengembangan AI yang menggunakan teknologi super-komputer deep learning dari NVIDIA, yakni NVIDIA® DGX-1. Pusat ini akan mempertemukan para peneliti dan akademisi dalam merancang solusi untuk menyelesaikan beragam masalah.

“Teknologi AI menjadi jalan untuk rujukan akademisi di internasional. Maka itu, kami bekerja sama dengan mitra industri, Tokopedia, supaya ke depan kami dapat menghasilkan solusi AI yang teoritas dan aplikatif,” tutur Rektor UI Muhammad Anis di acara peluncuran.

Pada kesempatan sama Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir mengatakan bahwa bentuk kerja sama semacam ini dapat direalisasikan secara masif untuk pengembangan riset di masa depan.

Tidak hanya UI, kerja sama dapat berlaku untuk semua perguruan tinggi. Sebelumnya sudah ada kerja sama untuk pusat pengembangan AI dan cloud computing di Indonesia, hasil kerja sama Bukalapak dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Dulu riset itu hasilnya hanya dicetak dan ditinggal di perpustakan. Saya pikir ini semua perlu diaplikasikan ke industri. Makanya, nanti riset seharusnya on-demand dan market driven,” ucapnya.

CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyebutkan bahwa kolaborasi ini bisa terjadi karena Indonesia sangat minim terhadap talenta di bidang teknologi dan teknologi lebih lanjut (advanced).

“Kolaborasi perlu dari akademisi, praktisi, sehingga bisa mencari jalan keluar. Kami pun mostly gunakan investasi untuk sumber daya manusia. Nantinya AI bakal jadi nadi perubahan teknologi di masa depan, tidak hanya untuk sektor tertentu, tetapi untuk semua.”

Pengembangan AI untuk mendorong pemerataan ekonomi

William menekankan pentingnya teknologi dalam memudahkan pengguna saat bertransaksi di platform jual-belinya. Hingga Januari 2019, transaksi di Tokopedia telah terjadi di 93 persen kecamatan di seluruh Indonesia.

Kehadiran teknologi AI diharapkan menjadi salah satu moda untuk mendorong pemerataan ekonomi yang selama ini menjadi mimpi besar Tokopedia. Saat ini, ungkap William, pihaknya tengah melakukan riset untuk pengembangan merchant on-demand.

“Kami terus lakukan riset AI untuk prediksi demand pada merchant dengan membangun smart warehouse. Nantinya, setiap pebisnis dapat melayani ke semua provinsi dengan mengikuti di mana pasarnya tanpa harus membangun warehouse. Makanya, ke depan tren urbanisasi tak perlu dilakukan,” jelas William dalam sambutannya.

Tokopedia juga mengembangkan AI yang dikemas dalam sebuah fitur yang sederhana di dalam platform-nya. Fitur ini diperagakan langsung saat Demo Session usai peluncuran resmi AI Center of Excellence.

Head of Research Scientist Tokopedia Irvan Bastian Arief mengungkapkan, fitur “Image Search” dirancang sedemikian rupa agar dapat langsung dipakai dengan mudah oleh seluruh penggunanya.

“Fitur ini sudah tersedia di aplikasi pada bagian kolom pencarian. Pengguna bisa langsung mencari produk yang diinginkannya tanpa perlu menuliskan teks, hanya dengan gambar,” ujar Irvan.

Fitur ini sendiri juga dengan dirancang dengan sejumlah variabel, salah satunya memperhitungkan lokasi penjual produk yang dicari pembeli dengan lokasi pembeli dari hasil pencarian.

Selain itu, Demo Session juga menampilkan Vehicle Recognition dan Emotion Recognition yang merupakan hasil pengembangan riset akademisi di UI.

Application Information Will Show Up Here

Kantor Pusat Mecapan Sediakan Area Pertemuan Pengguna dan Penyedia Layanan Kecantikan

Hadir sejak tahun lalu di Jabodetabek menawarkan jasa on-demand perawatan kecantikan, Mecapan mendirikan kantor pusat di kawasan Jakarta Selatan yang sekaligus berfungsi sebagai fasilitas kecantikan — yang dinamai Mecapan HQ.

Selain menjadi kantor operasional perusahaan, Mecapan HQ bisa berfungsi sebagai meeting point antara pengguna dan beauty service provider setelah melakukan pemesanan melalui aplikasi. Beberapa ruangan juga bisa digunakan untuk umum, seperti event space, pool area, dan photo studio.

“Kita memang berawal dari aplikasi untuk pemesanan layanan kecantikan di mana saja dan kapan saja oleh pengguna. Namun karena misi kita adalah menjalin kolaborasi yang langgeng dengan beauty service provider, akhirnya Mecapan HQ kami dirikan,” kata CEO dan Co-Founder Mecapan Naula Kamila.

Mecapan juga sedang menjajaki kemitraan dengan beberapa coworking space untuk memudahkan beauty service provider beroperasi, sehingga pengguna coworking space tersebut bisa menikmati layanan kecantikan langsung di tempat.

“Kita melihat kesempatan tersebut terbuka bagi kami untuk menempatkan booth yang berfungsi sebagai cabang atau perwakilan Mecapan yang bisa digunakan oleh pengguna hingga tenant di coworking space tersebut,” kata COO Mecapan Galih Taufiqurrahman.

Menargetkan 200 ribu pengguna

Saat ini Mecapan mengklaim telah memiliki lebih dari 1500 beauty service provider dan sekitar 49 ribu pengguna. Di akhir tahun diharapkan perusahaan bisa memiliki sekitar 200 ribu pengguna di Indonesia. Selain Jabodetabek, bulan Maret ini Mecapan berencana melakukan ekspansi ke Bandung. Mecapan menyebutkan sudah menggandeng lebih dari 100 beauty service provider di kota kembang tersebut.

“Kita melihat ternyata bukan [di] Jabodetabek saja peminat Mecapan berada. Di kota-kota lainnya, di luar Jabodetabek, banyak juga beauty service provider hingga pengguna yang sudah mendaftar dan menginginkan layanan Mecapan hadir di kota mereka,” kata Naula.

Platform Mecapan adalah end-to-end mobile management untuk jasa kecantikan, yang terdiri dari dua aplikasi yang berbeda, yaitu Mecapan untuk pelanggan dan Mecapan for Business untuk penyedia layanan kecantikan.

Penggalangan dana

Tahun lalu Mecapan mendapatkan dana segar senilai RM300,000 (lebih dari 1 miliar Rupiah) dari sejumlah investor Malaysia. Tahun ini, meski tidak menjadi prioritas utama, perusahaan berencana kembali menggalang dana di tahapan Pra Seri A.

“Fokus kita saat ini bukan melakukan fundraising dulu meskipun harapannya bisa mengejar ke tahapan Seri A segera, tapi fokus untuk membangun komunitas hingga menambah layanan di beberapa lokasi untuk merangkul lebih banyak beauty provider dan pengguna di kota-kota besar lainnya di Indonesia,” kata Galih.

Application Information Will Show Up Here