Riset FEB UI: Go-Jek Sumbang Rp9,9 Triliun untuk Ekonomi Indonesia

Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan Go-Jek telah berkontribusi sebesar Rp9,9 triliun per tahun untuk perekenomian Indonesia. Angka ini bila dijabarkan berasal dari kontribusi penghasilan mitra pengemudi Go-Jek sebesar Rp8,2 triliun dan mitra UMKM untuk Go-Food sebesar Rp1,7 triliun.

Secara bulanan diperkirakan mitra pengemudi memberikan tambahan Rp682,6 miliar sejak mereka bergabung dengan Go-Jek. Bagi mitra pengemudi, penambahan tersebut selaras dengan peningkatan pendapatan sebesar 44% yang dirasakan mitra.

Dipaparkan lebih jauh, pendapatan rata-rata mitra pengemudi mencapai Rp3,31 juta dalam sebulannya. Sedangkan untuk mitra pengemudi penuh waktu sebesar Rp3,48 juta atau 1,25 kali lebih besar dari rata-rata upah minimum kota di 9 wilayah survei sebesar Rp2,8 juta.

“Mitra pengemudi merasa bahwa kualitas hidupnya lebih baik (80%) dan jauh lebih baik (10%) setelah bergabung dengan Go-Jek,” terang Peneliti LD FEB UI Paksi C.K Walandaow, Kamis (22/3).

Paksi melanjutkan dari penghasilan yang diperoleh mitra, mereka merasa puas (70%) dan sangat puas (16%). Mereka juga merasa puas (74%) dan sangat puas (23%) dengan fleksibilitas yang didapat. Berkat hubungan kemitraan dengan Go-Jek, mitra juga merasa diuntungkan (47%) dan sangat diuntungkan (5%).

Bila dilihat dari dampak sosial lainnya seperti penekanan jumlah pengangguran, disebutkan bahwa sebanyak 15% mitra pengemudi yang bergabung sebelumnya tidak memiliki pekerjaan.

Dari demografi lainnya, mitra pengemudi yang berasal dari lulusan SMA (75%), perguruan tinggi (15%), usia produktif 20-39 tahun (77%). Lalu, berstatus kerja penuh waktu (65%) dan memiliki tanggungan dua orang atau lebih (78%).

“Dengan fleksibilitas waktu yang ditawarkan Go-Jek, mereka bisa berkumpul dengan keluarga dan memanfaatkan waktu lainnya untuk melakukan hal lainnya.”

Penjabaran untuk mitra UMKM dan konsumen

Go-Jek ingin merajai sektor on-demand di Asia Tenggara / Go-Jek
Go-Jek ingin merajai sektor on-demand di Asia Tenggara / Go-Jek

Bagi mitra UMKM, diperkirakan ada penambahan ekonomi nasional sebesar Rp138,6 miliar per bulannya. Sebanyak 76% mitra UMKM mengaku tidak melayani pengiriman pesan antar, dan 70% mitra UMKM terjun go online karena Go-Jek.

Dijabarkan produk Go-Jek yakni Go-Food membantu meningkatkan kesempatan usaha bagi mitra UMKM yang baru berdiri (57% baru memulai usaha di tahun 2016/2017). Dari segi peningkatan bisnis, 82% mitra UMKM mengaku dapat beroperasi lebih efisien dan mendapatkan pangsa pasar lebih besar dan 30% pengurangan biaya mitra UMKM. Sebanyak 43% mitra UMKM mengaku mengalami kenaikan omzet pasca bergabung dengan Go-Jek.

Mereka juga merasa setelah bergabung, 30% merasa diuntungkan dengan menjadi mitra dan 64% merasa diposisikan setara.

“Go-Jek membuka akses pasar, ini paling penting untuk UMKM. Sebab salah satu masalah UMKM adalah akses pasar.”

Di sisi lain bagi konsumen, sebanyak 89% konsumen menyatakan bahwa Go-Jek telah memberikan dampak yang agak baik s.d sangat baik bagi masyarakat secara umum. 78% konsumen merasa jika Go-Jek berhenti beroperasi akan membawa dampak agak buruk s.d sangat buruk bagi masyarakat.

Berdasarkan skala usia konsumen Go-Jek didominasi oleh masyarakat di usia produktif (77% usia 20-39 tahun), berpendidikan tingkat SMA ke atas (96%), dan berasal dari kelas menengah dan menengah ke bawah (rata-rata pengeluaran per bulan Rp2,55 juta), dan 68% konsumen adalah perempuan.

Metode riset

Kepala LD FEB UI Turro S. Wongkaren menuturkan Go-Jek menjadi pihak sponsor yang turut berpartisipasi dalam riset ini. Perusahaan tersebut bertindak sebagai sumber data responden yang bisa ditelusuri lebih dalam oleh tim LD FEB UI. Hanya saja, diklaim Go-Jek tetap netral terhadap hasil akhirnya, meski jika hasilnya negatif.

“Dalam menyelenggarakan riset apapun, kami butuh sumber data makanya harus bekerja sama. Kami sumbang tenaga, pikiran, dan sumber daya, sedangkan Go-Jek bertindak sebagai sumber data. Independensi tetap kami jaga, di awal kesepakatan sudah diterangkan apapun hasil akhirnya harus tetap diterima,” ujar Turro.

Dia menerangkan riset ini dilakukan sepanjang Oktober-Desember 2017 terhadap 3.315 mitra pengemudi yang bekerja selama 10 jam per harinya, 806 mitra UMKM, dan 3.465 konsumen. Lokasinya terbagi jadi 9 wilayah, yaitu Bandung, Bali, Balikpapan, Jabodetabek, Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, dan Surabaya.

Di setiap wilayah hanya diambil sampel 330 mitra pengemudi, 80 mitra UMKM, 340 konsumen yang aktif dalam satu bulan terakhir. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan wawancara tatap muka yang menggunakan metode sampling pencuplikan acak murni dengan margin of error +/-5%.

“Kami sangat konservatif dalam mengambil sampel, makanya kami pakai rentang tengah tidak mengambil rentang atas ataupun bawah. Masih banyak sebenarnya yang bisa kita gali selain dampak ekonomi dan sosialnya, misalnya dampak negatif dari kehadiran Go-Jek bagi bisnis konvensional. Tapi terbentur karena tidak ada data yang valid untuk sumbernya,” pungkasnya.

Dorong Pengembangan dan Regulasi, Asosiasi Blockchain Indonesia Resmi Berdiri

Menyusul perkembangan industri blockchain yang semakin masif di dunia, termasuk Indonesia, enam perusahaan blockchain tanah air berinisiatif mendirikan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI). ABI resmi berdiri pada 21 Maret 2018.

Keenam perusahaan blockchain ini adalah Blocktech Indonesia, Blockchain Zoo, IndoDAX, Indonesian Blockchain Network, Luno, dan Pundi X. CEO IndoDAX Oscar Darmawan ditunjuk sebagai Ketua Umum ABI.

Dalam sambutannya, Oscar mengungkapkan bahwa teknologi blockchain sebagai teknologi generasi 4.0 diyakini menjadi salah satu pilar penting terhadap pengembangan sektor industri di Indonesia.

ABI disebut membawa sejumlah visi dan misi untuk dapat mendorong kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk mengembangkan teknologi blockchain dan cryptocurrency di Indonesia.

Diharapkan ABI dapat membuka dialog dengan pemerintah dan mengumpulkan data transaksi investasi yang masuk ke para pemain blockchain di Indonesia.

Sebagai langkah awal, ABI telah menjadi anggota Kamar Dagang Indonesia (KADIN). Pihaknya tengah merumuskan berbagai program sembari melakukan dialog dengan pemerintah untuk pengembangan blockchain.

Mengingat asosiasi ini baru saja berdiri, pihaknya belum memiliki data transaksi investasi yang sudah masuk dan diterima para pemain blockchain di Indonesia.

“Kebanyakan perusahaan blockchain masih berbentuk perusahaan rintisan dan teknologi ini juga masih terbilang baru di Indonesia. Makanya, kami harap asosiasi ini dapat mendorong pengembangannya,” ujar Oscar ditemui di peresmian Asosiasi Blockchain Indonesia, Rabu (21/3/2018).

Bagi Oscar, banyak kesalahpahaman terjadi pada masyarakat terhadap teknologi blockchain. Masyarakat hanya tahu bahwa blockchain itu adalah bitcoin dan mata uang crypto. Padahal, adopsi blockchain dapat diterapkan ke berbagai macam sektor industri.

“Sebetulnya tanpa kita sadari nanti di masa depan kita sudah mengadopsi blockchain untuk berbagai aktivitas kita, karena sesungguhnya teknologi ini adanya di belakang, bukan di depan,” jelas Oscar.

Yos Ginting yang ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas ABI mengatakan, pengembangan blockchain di Indonesia akan menemui sejumlah tantangan. Salah satu yang terbesar adalah regulasi mengingat teknologi ini belum memiliki payung hukum.

“Kita belum memiliki regulasi atau sistem yang sekiranya dapat berjalan berdampingan dengan pengembangan teknologi blockchain di Indonesia. Untuk itu, kami harap dapat menjadi mitra pemerintah dan swasta.”

 

Layanan E-Wallet DANA Resmi Hadir, Unggulkan Sistem “Open Platform”

Layanan dompet digital DANA, perusahaan patungan Emtek Group dan Ant Financial, resmi hadir untuk publik dalam versi beta. Di awal kehadirannya ini, DANA mengusung sistem open platform, sehingga pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi secara terpisah.

Layanan ini telah ditanamkan di aplikasi mitra dan bisa langsung digunakan oleh pengguna. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan pihak DANA meluncurkan aplikasinya sendiri meski belum diungkapkan realisasinya.

“Dibandingkan pemain sejenis, yang kebanyakan adalah closed loop sehingga tidak bisa keluar dari ekosistem. Ketika pengguna sudah terdaftar di DANA maka seluruh data mereka akan tersimpan dengan aman dan bisa di-carry over ke aplikasi lainnya,” ucap CEO DANA Vincent Iswara, Rabu (21/3).

Selain menganut open platform, dia menjelaskan DANA juga menggunakan machine learning yang dapat menganalisis pola konsumsi pengguna berdasarkan rekam jejak transaksinya. Teknologi ini dimanfaatkan sebagai langkah otentikasi otomatis, sehingga pengguna tidak perlu menempuh proses OTP secara manual dengan memasukkan nomor verifikasi yang dikirimkan lewat SMS atau email.

Pihaknya meyakini metode seperti itu membuat success rate naik hingga 90% dengan loss rate bisa berkurang sampai 1%. Metode OTP manual diklaim success rate-nya hanya mencapai 50%-70% dengan drop off rate 30%-50%.

Dia mencontohkan, ketika pengguna sudah terbaca kebiasaan membeli pulsa seminggu sekali. Maka DANA tidak akan meminta konfirmasi ulang dengan memasukkan kode OTP. Namun, apabila pengguna yang sama tiba-tiba membeli pulsa hingga tiga kali dalam seminggu, maka sistem akan meminta memasukkan kode OTP.

“Lewat analisis ini, kami ingin jadikan DANA sebagai dompet digital yang aman dan pintar. Umumnya platform yang ada selalu butuh OTP, tapi ini tidak optimal karena bisa menimbulkan drop off rate mencapai 30%-50%.”

Teknologi terkini lainnya juga dibenamkan dalam sistem DANA, seperti facial recognition untuk memudahkan proses otentikasi secara otomatis di luar metode lewat SMS.

Ingin jadi pemain tiga besar

DANA dalam platform BBM

Meski baru hadir, Vincent menargetkan DANA dapat menjadi pemain tiga besar dari jumlah pengguna sampai akhir tahun ini. Strategi yang akan dilakukan adalah melalui dorongan aplikasi mitra besar yang sudah digandengnya. Setidaknya, DANA ingin meraup pangsa pasar sekitar 10%-20% dari total opsi pembayaran yang tersedia dari aplikasi mitra.

“Dari rekan merchant dengan populasi pengguna yang besar dari Bukalapak dan BBM, kemungkinan bisa kita gaet dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat.”

Pihaknya juga akan menambah jumlah mitra demi meningkatkan penggunaan DANA. Terhitung saat ini, DANA telah tersedia di BBM dan Bukalapak, dengan total 40 mitra yang bergerak di berbagai segmen bisnis. Hanya saja, proses roll out fitur DANA akan dilakukan secara bertahap mulai dari hari ini (21/3) sampai akhir bulan Maret 2017.

Untuk jamin keamanan transaksi, DANA juga telah mengantongi sertifikat PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard). Sertifikasi ini adalah standar keamanan yang biasa dipakai oleh perusahaan keuangan untuk jamin keamanan transaksi keuangan lewat kartu debit dan kredit.

DANA juga memanfaatkan pengamanan data pengguna dengan memakai data center (Tier III dan IV) dan data recovery berbasis di Jakarta dan Cibitung.

Adapun fitur yang bisa dilayani DANA, mulai dari pembelian pulsa, tagihan listrik, telepon, tagihan PDAM, BPJS, cicilan, serta transfer dana antar pengguna. Sedangkan top up dana di dalam BBM masih memanfaatkan Virtual Account (VA) untuk transfer dananya.

Untuk mendukung ambisinya sebagai pemain tiga besar, DANA sedang mempersiapkan implementasi pembayaran non tunai untuk segmen offline dengan memanfaatkan teknologi QR code. Rencananya, perusahaan akan menggandeng warung tradisional sebagai mitranya. Rencana tersebut baru akan direalisasikan setelah Bank Indonesia membuat aturan standarisasi untuk pembayaran dengan QR code yang masih digodok.

“Kami akan terus perkenalkan teknologi baru yang semuanya dilakukan secara in-house. Dalam tim kami, rasio engineer cukup mendominasi sekitar 70%-80%.”

Agar dapat menjaring lebih banyak talenta, DANA akan berekspansi ke lokasi baru. Saat ini, DANA memiliki kantor yang tersebar di Jakarta, Bandung, Bali, dan Surabaya. Untuk operasional bisnis dompet digital ini, DANA memanfaatkan lisensi dari PT Espay Debit Indonesia, yang diakuisisi Emtek tahun lalu.

Adira Finance Resmikan Aplikasi “Akses”, Dorong Transformasi Bisnis ke Digital

Perusahaan pembiayaan Adira Finance meresmikan kehadiran aplikasi Akses sebagai awal komitmen perusahaan terjun ke ranah digital. Sebelumnya, aplikasi ini dirilis dalam bentuk beta pada September 2017.

Akses adalah aplikasi pelayanan konsumen dengan berbagai fitur yang memudahkan komunikasi dengan perusahaan, termasuk fitur notifikasi dan reminder jatuh tempo dan overdue cicilan, informasi detil kontrak konsumen, lokasi cabang terdekat, simulasi kredit, informasi produk, dan jejak angsuran yang terbayar.

“Sebagai salah satu perusahaan multifinance terbesar di Indonesia dengan lebih dari tiga juta nasabah aktif, Adira Finance terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada para konsumen yang kian beralih ke digital,” ujar Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli, Rabu (21/3).

Saat ini total konsumen Adira Finance mencapai 3,7 juta orang dengan 3 juta di antaranya adalah konsumen aktif. Sekitar 80% adalah konsumen untuk pembiayaan motor, 10% adalah pembiayaan roda empat, dan sisanya adalah pembiayaan elektronik.

Konsumen kini tidak perlu mengantre ke kantor cabang untuk melunasi cicilannya. Begitu pun kantor cabang juga bisa berhemat kertas karena rekam jejak pembayaran konsumen telah tersimpan secara digital. Aplikasi ini tak hanya ditujukan untuk nasabah existing, non nasabah pun juga bisa. Hanya saja terdapat perbedaan dari sisi fitur yang bisa diakses.

Tampilan aplikasi Akses Adira Finance

Dengan berbagai fitur ini, sambung Hafid, konsumen bisa memanfaatkan hal-hal yang melekat dengan produk Adira Finance. Ke depannya bakal dirilis berbagai fitur tambahan, misalnya dalam waktu dekat adalah pengajuan kredit untuk pembiayaan apapun secara online.

Nantinya konsumen dapat melakukan top up saldo ke dalam aplikasi lewat Bank Danamon dan ATM Bersama memanfaatkan virtual account (VA).

Tersedia pula fitur live chat untuk terhubung dengan tim customer service Adira Finance, reservasi pengambilan BPKB ketika angsuran sudah lunas, dan pengajuan perpanjangan STNK secara online.

“Aplikasi ini bisa jadi tambahan nilai tambah buat para debitur dan non debitur, agar ke depannya mereka bisa lebih sticky dengan layanan dari Adira Finance,” tambah Head of IT Adira Finance Dodi Yuliarso Soewandi.

Dalam pengembangan aplikasi ini, menurut Dodi, perusahaan menggandeng pihak ketiga sebagai mitra teknologi. Untuk sementara, Akses tersedia di platform Android atau melalui situs resmi.

Application Information Will Show Up Here

Setahun Beroperasi, IDMARCO Target Pasar B2R (Business-to-Retail)

Hari ini layanan grosir online IDMARCO meresmikan kehadiran mereka dengan meluncurkan aplikasi Android dan mengubah tampilan situs. Layanan e-commerce besutan Salim Group ini menargetkan pasar B2R (business to retail) dengan integrasi langsung dengan gudang Indomarco dan menawarkan produk pilihan dari Indofood dan brand lainnya.

“Untuk memudahkan pelanggan mengakses situs, kami telah melakukan pembaruan dengan menempatkan kategori dan banner brand di tampilan depan sehingga memudahkan pelanggan untuk melakukan repeat order,” kata VP Marketing & Business Development IDMARCO Regan Dwinanda.

Berjalan mulai bulan April 2017 lalu, transaksi terbanyak disebutkan dilakukan melalui ponsel. Secara demografi pembeli IDMARCO kebanyakan adalah laki-laki berusia 25-34 tahun.

Fokus ekspansi di seluruh pelosok

Merayakan HUT yang pertama, fokus IDMARCO saat ini adalah layanan di seluruh Indonesia. Dengan menempatkan 1300 stock point di berbagai wilayah, IDMARCO optimis bisa melayani 90% lokasi di Indonesia.

Sebelumnya IDMARCO telah hadir di Jabodetabek dengan 818 stock point tersebar di lebih dari 20 ribu kelurahan. IDMARCO juga memberikan layanan ongkos kirim gratis ke seluruh wilayah layanan.

“Langkah strategis tersebut kami lakukan setelah mendapatkan demand dari luar pulau Jawa seperti Sulawesi, Kalimantan hingga Sumatera. Dengan alasan itulah IDMARCO berniat untuk memperluas cakupan wilayah sepanjang tahun 2018 ini,” kata Regan.

Regan menambahkan sebagian besar pelanggan IDMARCO adalah pemilik ritel atau toko kelontong, sisanya adalah food service atau horeka. Untuk menarik perhatian target pasar, IDMARCO kerap memberikan promosi yang relevan.

“Cara tesebut ternyata mampu mendatangkan kembali pembeli lama sekaligus mengakuisisi pembeli baru di IDMARCO,” kata Regan.

Masih mengandalkan metode Cash on Delivery (COD), IDMARCO memiliki rencana menambah pilihan pembayaran. Sementara pilihan produk akan bertambah secara berkala.

“Hingga saat ini terdapat ribuan jenis produk untuk berbagai kebutuhan. Kami akan terus memenuhi dan memudahkan konsumen mendapatkan kebutuhannya,” kata Regan.

Disinggung apakah IDMARCO akan berkompetisi dengan layanan e-commerce lainnya milik Salim Group, Regan menyebutkan hal ini tidak menjadi kendala karena target pasar masing-masing layanan berbeda.

“Dengan hadirnya IDMARCO justru akan melengkapi seluruh layanan yang ada dibawah naungan Salim Group, bukan menjadi pesaing,” kata Regan.

Application Information Will Show Up Here

Traveloka Perkenalkan Fitur Pemesanan Tiket Bus

Traveloka semakin dekat sebagai aplikasi yang menyediakan pemesanan tiket untuk segala jenis transportasi. Salah satu fitur terakhir yang disematkan Traveloka adalah pemesanan tiket armada bus. Sementara ini layanan hanya tersedia di aplikasi Android dan iOS. Menurut pantauan DailySocial, menu pemesanan tiket bus belum ditemukan di situs resmi Traveloka.

Dengan hadirnya fitur baru ini, sudah ada tiga moda transportasi yang bisa dipesan melalui Traveloka. Tiket pesawat, kereta api (umum dan kereta api bandara), dan tiket bus. Yang belum tersedia adalah moda transportasi air. Sejauh ini, menurut pihak Traveloka, keterangan lebih lanjut tentang fitur ini baru bisa diperoleh minggu depan.

Ketika mencobai fitur ini, secara umum workflow-nya belum bekerja dengan sempurna dan masih mengarahkan konsumen mengontak kantor agen perusahaan otobus terkait untuk pembelian tiket.

Selain Traveloka, layanan pemesanan tiket bus juga diramaikan sejumlah pemain, seperti Bosbis, Redbus, dan BusTiket. Dibanding moda transportasi lainnya, pemesanan bus secara online memang lumayan tertinggal. Kendala terbesar adalah banyaknya perusahaan otobus dan terminal bus yang perlu diajak bermitra.

Dalam liputan terdahulu terhadap Bosbis, disebutkan bahwa Organda diberi mandat oleh Kemenhub untuk mengembangkan solusi e-ticketing untuk terminal bus tipe A (skala besar) dan seluruh operator.

Application Information Will Show Up Here

Ruangkerja Fasilitasi Korporasi Bangun Kanal Belajar Terpadu untuk Karyawan

Bersamaan dengan ajang konferensi “Learning Innovation Summit 2018” yang diadakan di Jakarta belum lama ini, Ruangguru mengumumkan kerja sama strategisnya dengan Pertamina Corporate University. Kerja sama tersebut secara khusus ditujukan untuk pengembangan mobile based corporate learning bernama “Ruangkerja”, sebuah portal belajar daring mandiri yang didesain khusus untuk membantu pekerja di korporasi mengembangkan keterampilan.

Pengembangan layanan mobile tersebut berangkat dari keinginan Pertamina menjangkau setiap karyawan di seluruh wilayah operasi untuk bisa mendapatkan akses materi belajar yang sama. Platform Ruangkerja berisi modul pelatihan yang disusun menggunakan pendekatan journey based learning dan micro learning. Seluruh karyawan Pertamina nantinya dapat mengakses platform ini untuk meningkatkan kompetensi diri.

Platform ini juga dilengkapi dengan fasilitas chatting yang memungkinkan tutor dan pembelajar melakukan interaksi secara langsung. Untuk setiap modul yang berhasil dikuasai dengan baik, peserta akan diapresiasi dengan Sertifikat Kompetensi yang diakui oleh perusahaan.

Untuk saat ini Ruangkerja memang baru difokuskan untuk diaplikasikan di lingkungan kerja Pertamina saja. DailySocial mencoba mengkonfirmasi ke pihak Ruangguru terkait rencana ke depan. Pihaknya mengaku sudah ada agenda untuk membuat platform Ruangkerja dapat digunakan secara lebih luas. Namun rencana tersebut belum bisa dipaparkan secara detail.

Gambaran prospek layanan e-learning untuk pasar bisnis

Menurut hasil penelitian dari elearningindusry.com di tahun 2017, negara dengan tingkat pertumbuhan adopsi e-learning tertinggi adalah India (55%), disusuk Tiongkok (52%), Malaysia (41%), dan Romania (28%). Indonesia sendiri berada di urutan ke 8 dengan pertumbuhan sebesar 25% setiap tahunnya. Angka ini lebih besar dari rata-rata Asia Tenggara sebesar 17,3%.

Salah satu tren menarik, pasar B2B (Business-to-Business) mulai menerima sistem e-learning untuk diaplikasikan di korporasi. Masih dari hasil riset yang sama, disebutkan instansi publik di Amerika Serikat 77% memanfaatkan e-learning untuk program pelatihan korporasi demi meningkatkan keterampilan pekerjanya. Di sisi industri, pangsa pasar online corporate training meningkat 13% per tahun.

Hasil penelitian lain,  dari The 2014 Training Industry Report, sebesar 29% perusahaan secara global baik kecil, menengah, dan besar berminat membeli perangkat lunak dan jasa e-learning. Selain itu, sebesar 41% perusahaan berminat untuk membeli jasa Learning Management System (LMS).

Application Information Will Show Up Here

Media Sosial Lokal “Oorth” Resmikan Platform Web dan Aplikasi iOS

Bertempat di Solo, hari ini (21/3) aplikasi media sosial lokal berbasis komunitas “Oorth” secara resmi meluncurkan aplikasi iOS dan website. Di fase awalnya menjelang akhir 2017 lalu, Oorth hadir di platform Android. Momentum peluncuran ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi Oorth menjadi media sosial yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Untuk versi web, layanan dapat diakses melalui alamat http://www.oorth.me/.

Selain memiliki fitur untuk chatting bagi komunitas, berbagi foto dan video layaknya media sosial pada umumnya, Oorth mempunyai fitur lain berupa digital wallet dan donasi stream. Hal ini memungkinkan komunitas-komunitas yang terdaftar dan terverifikasi di Oorth bisa melakukan penggalangan dana dan iuran komunitas secara digital. Pengguna Oorth sendiri dapat menjadi donatur dalam penggalangan dana yang diadakan oleh komunitas-komunitas tersebut melalui digital wallet yang disebut Skypay.

Skypay ini mirip dengan berbagai layanan pembayaran yang menempel di platform online. Pengisian saldo Skypay bisa dilakukan dengan cara mentransfer melalui bank-bank atau merchant yang sudah bekerja sama dengan Oorth.

Aplikasi Oorth sendiri dikembangkan Skynosoft Portal Prime, sebuah perusahaan software developer berbasis di Solo, Jawa Tengah. Perusahaan ini dikembangkan Krishna Adityangga sebagai Chief Executive Officer (CEO) bersama dua rekannya Dhanny Ardiansyah sebagai Chief Technology Officer (CTO) dan Mulyono Herman sebagai Chief Information Officer (CIO).

“Berawal dari keresahan karena belum ada media sosial yang mengintegrasikan kebutuhan-kebutuhan komunitas secara digital dan bagaimana media sosial bukan hanya menjadi ajang untuk mencari eksistensi diri, tetapi juga memberikan manfaat bagi banyak orang,” ujar Krishna Adityangga.

Krishna  menambahkan bahwa di era digital saat ini banyak hal yang bisa ditransformasikan ke dalam bentuk digital, termasuk kegiatan-kegiatan komunitas. Kehadiran Oorth sekaligus menjadi bukti bahwa industri teknologi tidak hanya berkembang pesat di kota-kota besar seperti Jakarta, tetapi juga di daerah seperti Solo.

Dari data yang dipaparkan, sejak diluncurkan pada Oktober 2017 lalu, jumlah pengguna Oorth sudah mencapai 34 ribu. Berdasarkan usia pengguna, Oorth diakses oleh masyarakat usia 25-34 tahun sebanyak 31,01%, usia 35-44 tahun sebanyak 22,37%, dan usia 18-24 tahun sebanyak 20,63%. Pengguna Oorth bukan hanya berasal dari Indonesia saja, tetapi sudah digunakan oleh masyarakat internasional dan komunitas-komunitas yang ada di luar negeri seperti di Hong Kong, Australia, Malaysia, Singapura, dan lain-lain.

Untuk menguatkan kehadirannya, Oorth juga sudah bekerja sama dengan berbagai institusi, perusahaan, dan komunitas dalam rangka pengembangan aplikasi agar lebih menjawab kebutuhan pengguna. Misalnya dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di mana masyarakat cukup membayar zakat melalui aplikasi Oorth.

Mengangkat tema Find Easiness, Oorth ingin memberikan solusi kemudahan bagi pengguna dan komunitas-komunitas untuk terus terhubung dan membantu sesama. Kemudahan tersebut di antaranya dengan fitur chatting baik secara personal maupun dalam grup komunitas. Fitur News menyajikan berita-berita terkini dari berbagai portal online agar pengguna dapat selalu update informasi.

Kelebihan lain yang coba diusung dari media sosial Oorth adalah menekankan pada isu humanity, dengan harapan dapat menjadi platform untuk melakukan penggalangan dana, donasi, crowdfunding atau fundraising.

“Ke depannya kami akan terus jalin kerja sama dengan beragam institusi dan komunitas agar semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat dari media sosial Oorth ini. Apalagi sekarang sudah bisa diakses di Android, iOS, dan Web,” ujar Krishna.

Application Information Will Show Up Here

Shopback Sediakan Fitur Pembanding Harga Layanan Transportasi Online

Shopback berinovasi dengan meluncurkan fitur yang memudahkan pengguna memilih layanan transportasi online. Fitur ini membantu pengguna membandingkan harga dan kecepatan perolehan untuk jasa transportasi online, baik roda dua maupun roda empat dari Uber, Go-Jek, dan Grab. Fitur baru ini disematkan dengan harapan membantu pengguna Shopback mendapatkan layanan transportasi online yang lebih ekonomis.

Dalam keterangannya, Co-Founder dan Country Head Shopback Indonesia Indra Yonathan menyampaikan Shopback berkomitmen menghadirkan fitur-fitur yang dapat membantu masyarakat untuk melakukan transaksi online secara bijak dan hemat, terutama transaksi online yang banyak terjadi dalam keseharian.

“Sejak 2015 lalu, ojek dan taxi online sudah menjadi moda transportasi andalan untuk banyak masyarakat di Indonesia. Dari riset yang Shopback lakukan, lebih dari 91% responden mengaku pernah menggunakan jasa transportasi online ini. Ojek online dinilai sebagai alternatif transportasi yang murah dan juga cepat,” ujar Yonathan.

Infografis dari Shopback

Shopback melakukan riset secara online terhadap 1000 responden di lima kota besar di Indonesia meliputi Jabodetabek, Bandung, Medan, Surabaya, dan Makassar. Riset dari Shopback memaparkan sejumlah data seperti, dalam satu minggu 40,9% responden menggunakan ojek atau taxi online sebanyak 2-5 kali, 33,7% sebanyak satu sekali, dan 15,9% sebanyak 5-10 kali. Riset dari Shopback juga melaporkan bahwa 9 dari 10 responden mengaku selalu membandingkan harga sebelum memutuskan untuk memesan ojek atau taxi online melalui aplikasi.

Hasil riset mengenai kebiasaan pengguna menggunakan transportasi online ini direspon Shopback dengan meluncurkan fitur baru pembanding harga transportasi online. Terobosan yang dilakukan Shopback berwujud sebuah fitur yang  mampu menampilkan aplikasi transportasi online mana yang memberikan harga termurah dan tercepat saat itu. Pengguna diberi kebebasan untuk memilih dan akan langsung diarahkan ke aplikasi transportasi online yang dipilih.

Application Information Will Show Up Here

Google Maps Semakin Spesifik, Sediakan Rute Khusus Sepeda Motor di Indonesia

Google merilis fitur rute khusus sepeda motor yang telah ditanamkan dalam Google Maps (versi 9.73.3) yang tersedia untuk pengguna Android. Fitur ini menjadi cara Google membantu pengendara sepeda motor berlalu lintas di seluruh Indonesia. Disebut penggunaannya meningkat hingga dua kali lipat sepanjang tahun 2017 lalu.

Pihak Google menuturkan proses pengembangan rute baru ini memakan waktu hampir setahun, lantaran Google harus mengumpulkan data berbagai sumber dan berdiskusi dengan pengemudi ojek online.

Menurut klaim Google, fitur ini paling banyak diminta para pengguna di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah pengendara sepeda motor di Indonesia tujuh kali lipat lebih banyak dibandingkan mobil,

Group Product Manager Google Maps Krish Vitaldevara mengatakan rute khusus sepeda motor sudah bisa digunakan di seluruh Indonesia, terutama kota-kota dengan lalu lintas padat seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan.

“Berdasarkan percakapan kami dengan pengendara motor di Jakarta, mereka sering menggabungkan rute navigasi mobil dan pejalan kami. Ini tidak akurat dan bisa jadi malah berbahaya,” terang Krish, Selasa (20/3).

Dalam Google Maps kini terdapat tambahan jalan pintas dan jalan sempit bagi sepeda motor tanpa melalui jalan tol, dengan rincian 29 ribu rute jalan kecil, 3.000 km jalan baru, dan 10 ribu segmen jalan yang hanya bisa dilalui mobil.

Diharapkan fitur baru ini bisa membantu pengendara motor bisa memprediksi waktu tempuh dengan lebih akurat, lantaran tersedia machine learning yang bisa menghitung berdasarkan kecepatan kendaraan.

Kehadiran fitur ini menjadi peluang baru Google melakukan monetisasi buat perusahaan yang menggunakan sepeda motor untuk jasanya. Menurut Director Product Management Maps for Enterprise Baljeet Singh, pihaknya akan membuka dukungan API untuk siapapun yang bergerak di bidang pengangkutan barang atau layanan.

“Di luar memasang iklan di Google Maps, kami akan tawarkan API Google Maps untuk para klien korporasi. Secara global, aplikasi kami sudah digunakan oleh dua juta perusahaan,” ucap Baljeet.

Kehadiran fitur rute khusus sepeda motor kini melengkapi empat rute yang tersedia di Google Maps, yakni rute mobil, pejalan kaki, kendaraan umum, dan khusus aplikasi ride hailing. Indonesia jadi negara kedua yang mencicipi fitur ini, setelah pertama kali diluncurkan di India pada 2017.

Fitur tambahan untuk pengendara mobil

Google juga mengumumkan fitur baru untuk meningkatkan mobilitas masyarakat Indonesia dengan memperbaiki kemudahan berlalu lintas bagi pengendara mobil, termasuk penambahan opsi rute dengan sistem ganjil-genap, sehingga pengendara bisa mengarahkan mobilnya untuk menghindari jalan yang dilarang.

Fitur ini pertama kali dihadirkan di Indonesia dan akan disusul kota-kota lain di dunia yang memiliki kebijakan sejenis. Google Maps juga menyediakan opsi untuk menghindari jalur car-free day yang rutin berlangsung di 30 kota Indonesia.