Grab Dikabarkan Raih Investasi Baru dari Hyundai Motor

Grab dikabarkan mendapat investasi baru dari perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co. dengan nilai yang tidak disebutkan. Investor Grab terdahulu disebutkan turut berpartisipasi dalam putaran kali ini, seperti Didi Chuxing, Soft Bank, dan Toyota Tsusho.

Dalam laporan yang dikutip dari Reuters, Hyundai dan Grab nantinya akan bersama-sama mengembangkan layanan di Asia Tenggara, termasuk mengembangkan mobil elektrik ramah lingkungan seperti IONIQ Electric.

Hyundai sendiri mengaku sedang mempertimbangkan pembuatan pabrik mobil di Asia Tenggara dengan memilih negara seperti Indonesia dan Vietnam sebagai sasarannya.

Sebelumnya pasca perolehan investasi seri G US$2 miliar dari Didi Chuxing dan Softbank di Juli 2017, pihak Grab memang mengungkapkan belum menutup putaran pendanaan dan berharap masih bisa menambah US$500 juta agar putaran kali ini menjadi pendanaan tunggal terbesar di Asia Tenggara.

Diperkirakan masuknya tambahan dana segar dari Hyundai akan melambungkan nilai valuasi Grab dari sebelumnya, di atas US$5 miliar. Bisnis Grab saat ini sudah beroperasi di delapan negara di Asia Tenggara, dengan ekspansi terbarunya di Kamboja.

Di Indonesia sendiri, layanan Grab diklaim telah mencapai 75 kota, tersebar dari Aceh hingga Papua. Saat ini Grab kian aktif menambah inovasi bisnis dengan menggandeng perusahaan lokal. Misalnya dengan Kereta Api Indonesia untuk menempatkan GrabVenue di 49 stasiun wilayah Jabodetabek.

Kemudian, memanfaatkan lisensi e-money dari OVO untuk kembali mengaktifkan GrabPay. Dengan Garuda Indonesia untuk mengintegrasikan program loyalitas agar bisa nasabah dari kedua perusahaan bisa dinikmati secara bersama. Terakhir, bersama PayTren untuk menggaet agen PayTren menjadi mitra pengemudi Grab.

Application Information Will Show Up Here

Pendekatan Berbeda Startup “Car Advertising” PayRide Jangkau Pengiklan dan Pemilik Kendaraan

Meski startup yang bergerak di bidang “car advertising” sudah banyak, tak lantas membuat peluangnya jadi sempit. Justru ada celah di dalamnya yang dimanfaatkan startup PayRide untuk mulai meramaikan segmen ini.

PayRide didirikan di Surabaya oleh Agus Widjaja selaku Founder dan CEO bersama temannya, terinspirasi dari kemacetan yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Yang berbeda dengan pemain lainnya, menurut Agus adalah PayRide memanfaatkan pembayaran jasa iklan berdasarkan jumlah impresi yang dihasilkan, bukan dari jarak per kilometernya.

Dalam proses bisnisnya, pemilik kendaraan diberi kebebasan untuk memilih iklan yang ditawarkan PayRide beserta desain stiker iklannya. Dari sisi pengiklan, mereka berhak memilih jenis wrapping untuk materi promosi.

Kemudian kendaraan akan diberi pelacak GPS khusus sehingga tidak bergantung pada GPS dari smartphone pengemudi. Di dalam GPS tersebut, memanfaatkan algoritma untuk mengalkulasikan jumlah impresi dari berbagai unsur, seperti klasifikasi jalan, kapan pengemudi ada di jalan, jenis wrapping untuk materi promosi, asal kota dan lainnya.

Kemudian diperkuat dengan analisis yang berisi penjelasan lebih mendalam mengenai impresi, heat map, pengemudi terbaik, dan demografi masyarakat di daerah tersebut. Seluruh gambaran ini diyakini dapat memberikan proyeksi yang lebih jelas bagi target sasaran.

“Dengan cara itu menurut kami adalah solusi win-win, pengiklan dapat melakukan pendekatan unik dan pemilik kendaraan bisa memperoleh penghasilan tambahan dari waktu yang mereka habiskan di jalan,” kata Agus kepada DailySocial.

Sejauh ini, lanjut Agus, PayRide baru menyediakan layanan iklan untuk pemilik kendaraan roda empat saja. Telah bekerja sama dengan lebih dari 1000 pemilik mobil namun hanya sekitar 300 di antaranya yang terdaftar dalam campaign PayRide. Lokasinya tersebar di Surabaya dan Jakarta. Setiap pemilik mobil, secara rerata mendapat imbal jasa iklan sekitar Rp1,5 juta per bulannya.

Meski baru beroperasi di dua kota, rencananya PayRide akan ekspansi ke kota besar lainnya seperti Bandung, Bali, dan Semarang, ditambah kota tingkat dua dan tiga. Di samping itu, PayRide juga akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pemberian update demografi untuk kelancaran pelaporan kepada pengiklan dan penambahan medium iklan di luar stiker.

Agus juga mengungkapkan pada tahun ini rencana untuk mencari pendanaan baru agar dapat mendukung eskalasi bisnis. Hanya saja, pihaknya masih mengejar target tertentu dengan tujuan ingin memperkuat fondasi bisnis sekaligus mendapatkan kepercayaan investor di masa mendatang.

“Kami masih bootstrapping untuk operasional PayRide. Memang ada rencana untuk cari investor dari pihak eksternal, tapi kami ingin capai target dulu agar fondasi bisnis bisa lebih kuat di mata investor,” pungkas Agus.

Di Indonesia, selain PayRide ada pemain sejenis lainnya yang sudah lebih dahulu beroperasi, di antaranya Promogo, DoQar, Stickearn, Wrapmobil, Sticar, Inmobi, dan Klana.

Application Information Will Show Up Here

Sandang Status Unicorn, Bukalapak Segera Dirikan Pusat R&D di Bandung

Bukalapak akan mendirikan pusat riset dan pengembangan (R&D) di Bandung untuk mengembangkan teknologi terkini yang dapat diimplementasikan dalam platform Bukalapak pada masa mendatang. Sumber dana dari pendirian pusat riset ini berasal dari kucuran investasi terbaru Bukalapak yang membawa perusahaan menyandang status unicorn.

Co-Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky menuturkan pihaknya masih mencari-cari lokasi yang tepat untuk gedung barunya tersebut dengan luas antara 4 ribu sampai 5 ribu meter persegi. Nantinya gedung tersebut dapat menampung hingga 200 developer lokal yang bertugas mengembangkan berbagai teknologi baru yang dapat diimplementasikan ke platform Bukalapak.

Terkait investor, meski mengklaim sudah menyandang gelar unicorn sayangnya Zaky masih menutup rapat-rapat soal itu. Dia beralasan investornya tersebut belum bersedia untuk terbuka ke publik.

“Kita belum resmi memberikan pernyataan soal funding tersebut, jadi no comment. Tapi kita sudah unicorn, hanya saja dari investor kami belum bisa terbuka. Unicorn bukan sesuatu yang penting hanya sekadar milestone, mimpi perusahaan jauh lebih itu, makanya kita masih tetap berlari,” terang Zaky, Rabu (10/1).

Pendirian R&D dipilih lokasi Bandung lantaran tempat tersebut terkenal dengan julukan kota pelajar engineering. Terlihat dari banyak kampus seperti ITB, Institut Teknologi Nasional (ITENAS), Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), Universitas Padjadjaran (Unpad), IT Telkom, Politeknik Negeri Bandung (Polban), dan masih banyak lagi. Di samping itu, pertimbangan lainnya karena Zaky sendiri berasal dari ITB.

Nantinya, pengembangan R&D lebih lanjut akan berkolaborasi dengan Pemkot Bandung untuk implementasi Smart City dan berencana akan memusatkan sekitar 30%-50% kegiatan engineering Bukalapak ada di Bandung. Sejauh ini Bukalapak memang telah membuka kantor barunya di Bandung, hanya saja baru dihuni oleh 20 engineer lokal.

“Kalau bisa tidak buka kantor di India, karena kami yakin potensi di lokal itu masih sangat luas. Di gedung R&D ini kami akan mengembangkan teknologi terbaru seperti AI, Machine Learning, Blockchain, hingga drone delivery, agar bisa diterapkan di platform.”

Kinerja Bukalapak

Sepanjang tahun lalu, Bukalapak mencatatkan kenaikan transaksi antara tiga hingga empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dengan 35 juta pengguna (monthly active user/MAU). Dari angka ini bisa diartikan sekitar 30% netizen Indonesia yang sudah online pernah membuka situs Bukalapak dalam sebulan.

Dalam seharinya, jumlah transaksi yang diproses dalam Bukalapak mencapai 320 ribu transaksi dan menghimpun lebih dari 2,2 juta pelapak, dari total sebelumnya 1,3 juta pelapak di 2016.

“Kami sudah masuk satu windu pertama, di windu berikutnya kami bermimpi ingin jadi aset untuk bangsa dan negara, dengan menjadi pemberi kerja, sekaligus pembayar pajak terbesar di Indonesia. Selain itu, kami ingin mengembangkan hal-hal baru di luar marketplace, bawa balik talenta lokal yang bekerja di luar negeri untuk kembali ke Indonesia dan bangun teknologi tercanggih,” pungkas Zaky.

Application Information Will Show Up Here

Pengembang i.Saku Dapatkan Lisensi E-Money, Perkuat Salim Group di Bisnis Digital

Situs Bank Indonesia (BI) belum lama ini merilis nama baru untuk pemegang lisensi uang elektronik (e-money). Kali ini ditujukan untuk PT Inti Dunia Sukses, tertanggal efektif lisensi beroperasi sejak 10 Oktober 2017. PT Inti Dunia Sukses dikenal sebagai pengembang aplikasi mobile e-money i.Saku, saat ini sudah tersedia di platform iOS dan Android. PT Inti Dunia Sukses juga merupakan bagian dari Salim Group, tepanya di bawah naungan Indoritel, yang fokus mengelola gerai Indomaret dan beberapa usaha lainnya.

Aplikasi i.Saku saat ini sudah dapat digunakan untuk melakukan berbagai transaksi, termasuk setor tunai, belanja, maupun tarik saldo dengan sistem berbasis token. Semua transaksi tersebut bisa dilakukan melalui seluruh jaringan Indomaret yang tersebar di seluruh Indonesia. Berbagai jenis promo dan program loyalitas untuk pelanggan Indomaret kini juga tampak mulai disatukan ke dalam aplikasi tersebut.

Salim Group yang kian serius di ranah digital

Dengan didapatnya lisensi ini, menunjukkan gairah Salim Group yang semakin kuat di industri digital. Seperti diinformasikan sebelumnya, Salim Group berambisi untuk memaksimalkan potensi e-commerce. Salah satunya melalui akuisisi elevenia, rencananya tahun ini akan digenjot sehingga dapat bersaing dengan para pemain di puncak industri. Sebelumnya melalui joint venture bersama LOTTE Group, Salim juga menginisiasi iLOTTE, sebuah layanan e-commerce yang membawa pengalaman ritel ke ranah online.

[Baca juga: Menelusuri Arah Grup Salim Kuasai Dunia Digital]

Di ranah fintech, sebenarnya target Salim Group ke ranah digital juga sudah mulai tercium, khususnya pasca akuisisi Bank Ina Perdana. Dalam akuisisi tersebut, mereka berambisi ingin mentransformasikan pembayaran secara non tunai dengan mengembangkan layanan internet banking, mobile banking, dan juga e-money. Berikutnya mereka ingin menghubungkannya dengan jaringan gerai Indomaret yang kini sudah menjadi poin pembayaran transaksi digital. Dan benar saja, langkah tersebut kini mulai terealisasi.

Babak selanjutnya persaingan di industri keuangan digital

Beberapa pemain yang sebelumnya dijanjikan BI untuk mendapatkan lisensi (terutama pemain e-commerce yang mengusung sistem e-money) justru sampai akhir tahun 2017 belum ada kabar status persetujuannya. Jika sebelumnya pertarungan banyak dihadapkan antara pemain on-demand dan perusahaan telekomunikasi, kini ranahnya menjadi lebih luas, pasca sebelumnya Lippo Group juga sudah mengantongi izin tersebut melalui OVO.

Artinya bentuknya akan bermacam-macam. Ketika GO-PAY mencoba melakukan manuver bersama berbagai layanan yang dimiliki –dan dikabarkan akan menjadi sistem pembayaran yang lebih agnostik, sama seperti T-CASH—para pesaingnya memiliki cara unik tersendiri, misalnya Salim Group dengan memanfaatkan jaringan “ritel offline” yang dimiliki untuk melakukan penetrasi pengguna. Oleh karena itu, gerak cepat memang dibutuhkan para pemain untuk tetap bisa memenangkan persaingan dalam lini bisnis yang sedang “sexy” ini.

Application Information Will Show Up Here

Modalku Bidik Penyaluran Pembiayaan Hingga 3 Triliun Rupiah di Tahun 2018

Platform p2p lending Modalku menargetkan penyaluran pembiayaan secara regional mencapai Rp3 triliun, atau naik tiga kali lipat dari pencapaian di tahun lalu sebesar Rp1 triliun. Indonesia akan tetap menjadi negara kontributor utama Modalku, setelah Singapura dan Malaysia.

“Kami targetkan penyaluran pembiayaan tahun ini dapat tumbuh minimal dua atau tiga kali lipat dibanding tahun lalu. Kami semakin terdorong untuk menjadi lebih baik lagi di tahun 2018 agar dapat mendukung semakin banyak UMKM berpotensi, baik di Indonesia maupun Asia Tenggara,” terang Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya kepada DailySocial, Rabu (10/1).

Reynold menerangkan, target pembiayaan ini akan digenjot lewat Indonesia sebagai pasar utama Modalku. Salah satu caranya dengan ekspansi daerah baru, Reynold memperkirakan setidaknya ada dua atau tiga daerah baru yang akan disasar. Sejauh ini bisnis Modalku di Indonesia, baru tersedia di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.

Ia juga mengungkapkan bahwa tidak menutup kemungkinan untuk membuka produk lending baru yang bergerak di bidang syariah. Kendati demikian, belum dipastikan kapan produk tersebut akan diluncurkan.

“Syariah adalah produk yang bagus, di mana kita sedang pikirkan. Tapi belum tahu kapan akan ada, but definetely considering.”

Meski target yang dibidik Modalku tahun ini melonjak drastis, tidak serta merta membuat perusahaan berencana untuk mencari pendanaan baru. Pasalnya, menurut Reynold, investasi yang diperoleh perusahaan dari Sequioa India masih tersedia dan cukup untuk jangka waktu panjang.

Sebelumnya, induk usaha Modalku, Funding Societies, memperoleh investasi seri A sebesar Rp100 miliar dipimpin oleh Sequoia India di 2016. Selain Sequioa, turut pula partisipasi para pakar Universitas Harvard dan investor terdahulu, Alpha JWC Ventures.

Kinerja Modalku

Berdasarkan kinerja tahun lalu, Modalku telah menyalurkan Rp1 triliun secara regional. Indonesia berkontribusi lebih dari 50% dari total penyaluran atau sekitar Rp520 miliar untuk 1400 UMKM lokal.

Untuk para pendana di Modalku, investor akan ditawarkan imbal hasil hingga 35% per tahun. Besaran pinjaman dimulai dari Rp1 juta dengan minimum deposit Rp10 juta. Sedangkan untuk para peminjam dana dapat mengajukan pinjaman antara Rp50 juta sampai Rp2 miliar, disesuaikan dengan kebutuhan usaha. Bunga yang ditawarkan mulai dari 12-26% per tahunnya.

Di luar soal kinerja, Modalku juga mengumumkan kolaborasi dengan startup agriculture marketplace TaniHub untuk menghadirkan solusi cashflow untuk petani. Serta, menggandeng Biro Kredit Pefindo sebagai lembaga pengelola informasi kredit.

Application Information Will Show Up Here

Terbitkan Perda, 11 Provinsi Telah Tetapkan Kuota Taksi Online

Kementerian Perhubungan mencatat ada 11 provinsi yang sudah mengeluarkan peraturan daerah (perda) yang mengatur angkutan online.

Penerbitan perda ini mengikuti ketentuan yang dibuat pemerintah tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) PM 108/2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek, terdapat aturan mengenai angkutan sewa khusus.

Kesebelas provinsi tersebut adalah DKI Jakarta melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Kalimantan Timur.

Sumatera Utara misalnya telah menetapkan kuota taksi online sebanyak 3.500 unit, Lampung 8 ribu unit, Jawa Timur 4.445 unit, dan Jabodetabek 49.500 unit.

Mengutip dari Bisnis, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyebutkan pihaknya memberi batas toleransi kepada pemerintah daerah untuk mengeluarkan perda sebagai regulasi batasan kuota angkutan online sampai akhir Januari 2018.

“Toleransi sampai Januari akhir masih bisa karena dalam PM [peraturan menteri] Februari [belum mengeluarkan Perda] nanti ada penindakan,” kata Budi.

Penindakan tersebut akan digelar pada Februari 2018 tepatnya di pekan pertama dan kedua, berupa teguran atau operasi simpatik kepada kendaraan angkutan sewa khusus yang belum sesuai peraturan. Setelah dua pekan tersebut, maka penegakan hukum berikutnya akan diserahkan ke pihak berwajib.

Dalam penentuan kuota, pemerintah juga mendorong Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk memberi usulan kuota taksi online ke Gubernur masing-masing di tiap provinsi. Dengan demikian, dia berharap pada akhir bulan ini seluruh para pelaku usaha angkutan telah memenuhi ketentuan dalam Permenhub.

Budi melanjutkan Permenhub yang mengatur taksi daring merupakan bentuk sikap pemerintah yang netral menyikapi taksi daring dan taksi reguler.

Jawa Timur sudah resmikan taksi online

Jawa Timur baru-baru ini meresmikan pengoperasian angkutan sewa khusus dengan menetapkan Pergub untuk menentukan kuota taksi online yang beroperasi hanya 4.445 unit. Terdiri dari 3 ribu unit untuk wilayah Gresik, Madura, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan. Kemudian, 225 unit di Malang Raya, dan sisanya di daerah lainnya.

Penghitungan kuota ini dihitung berdasarkan kebutuhan dan sebaran penduduk Jawa Timur. Diklaim penghitungan ini dimaksudkan untuk menyelamatkan perusahaan ride hailing itu sendiri. Sebab ketersediaan dan kebutuhan yang tidak seimbang akan mengancam eksistensi perusahaan.

Peresmian ini ditandai dengan pemasangan stiker khusus untuk menandakan taksi online sudah mendapatkan izin operasi dari Dishub Jatim. Stiker tersebut terpasang di bagian eksterior taksi online. Dikutip dari Kompas, dari kuota yang sudah dipatok baru ada 113 unit taksi online yang memiliki izin operasi dari total pengajuan sebanyak 2.418 unit.

“Sampai hari ini yang kami keluarkan izinnya hanya 113 unit taksi online dari sembilan perusahaan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jatim Wahid Wahyudi, Kamis (4/1).

Pihaknya akan terus melanjutkan proses perizinan, mulai dari pengecekan administrasi hingga uji KIR taksi online.

Servolia Luncurkan Platform Online untuk Mencari Fotografer

SociaBuzz perusahaan jasa endorse mengeluarkan inovasi terbarunya dengan mengenalkan Servolia, sebuah situs yang diperuntukkan untuk mencari jasa fotografi dengan cepat dan terjangkau. Layanan ini ditujukan bagi kalangan millennials yang gemar mengabadikan momen atau bisnis yang membutuhkan jasa fotografi.

Dalam keterangan persnya CEO & Co-Founder Rade Tampubolon mengungkapkan kebutuhan untuk menyajikan foto terbaik dan menarik semakin meningkat, baik untuk kalangan bisnis maupun juga kalangan millennials. Proses pencarian yang kurang efektif dan harus menyeleksi satu per satu dari portofolio yang ada menjadi kendala tersendiri.

“Di era media sosial seperti sekarang, kebutuhan untuk menyajikan foto terbaik dan menarik semakin meningkat, tidak hanya untuk bisnis namun juga kalangan millennials. Namun mencari jasa fotografi yang dibutuhkan di internet memiliki kendala tersendiri di mana kita harus cek berbagai situs atau media sosial suatu per satu menghubungi berbagai fotografer untuk menanyakan biaya, sampai proses negosiasi,” papar Rade.

SociaBuzz melihat adanya peluang untuk menghadirkan solusi dengan menghadirkan Servolia. Sehingga siapa pun yang membutuhkan fotografer tinggal masuk ke situs dan mengisi kuesioner singkat, selanjutnya mereka akan mendapatkan hingga lima penawaran harga dari fotografer yang tertarik untuk bekerja sama.

Servolia

Sejauh ini marketplace untuk fotografer memang belum banyak. Salah satu yang ada di Indonesia dan sudah cukup matang debutnya adalah Frame A Trip, sebuah layanan yang memudahkan wisatawan untuk mendapatkan fotografer di kota-kota yang dituju, termasuk di luar negeri. Baik Servolia maupun FrameATrip memiliki visi yang sama yakni mencoba membantu konsumen, namun di sisi lain mereka sedikit banyak juga membantu mengekspose para fotografer untuk mudah ditemukan dan tentunya di-hire.

Servolia berangkat dengan visi membantu konsumen dan fotografer. Konsumen bisa dengan mudah mendapatkan fotografer yang sesuai dengan budget yang dimiliki, fotografer pun bisa meninjau rincian kebutuhan dan budget konsumen terlebih dahulu sebelum mengajukan ketertarikan kerja sama. Bisa dikatakan Servolia mencoba memangkas proses negosiasi yang kerap terjadi antara konsumen dan fotografer. Untuk saat ini Servolia menyediakan beberapa keperluan fotografi seperti foto prewedding, foto produk, foto company profile, foto traveling, hingga foto ala-ala selebgram.

“Misi SociaBuzz adalah untuk memberdayakan para kreator dan pelaku ekonomi kreatif di Indonesia dengan menggunakan teknologi. Kami terus memberikan upaya terbaik dalam mewujudkannya misi kami dengan menghadirkan produk seperti SociaBuzz, Pixamola (layanan untuk menjual foto) dan Servolia,” papar Rade

Wantedly Umumkan Penghentian Operasional di Indonesia (UPDATED)

[Update terbaru dari Kentaro Adachi]

Pasca pemberitaan ini Kentaro kembali menghubungi DailySocial dan mengklarifikasi bahwa apa yang ia kirimkan (email pengumuman mengenai penghentian layanan) merupakan sebuah kesalahan. Ia turut menginformasikan saat ini belum ada keputusan apa-apa mengenai operasi Wantedly di Indonesia. Kecuali Kentaro yang secara personal tidak akan bersama Wantedly lagi.

Melalui email kedua yang dikirimkan Kentaro, pihak Wantedly mengoreksi sekaligus mengonfirmasi tidak akan menghentikan layanannya di Indonesia ke seluruh penggunanya.

Wantedly salah satu platform pencarian kerja asal Jepang yang masuk ke Indonesia tahun 2015 silam mengumumkan menghentikan operasionalnya di Indonesia. Pengumuman itu disampaikan oleh Head of Market Expansion Wantedly Indonesia Kentaro Adachi yang dikirim melalui email yang dikirim untuk semua pengguna Wantedly.

Dalam emailnya Kentaro menulis bahwa Wantedly akan menghentikan operasional dan dukungan pelanggan di Indonesia. Hal ini mengakibatkan perusahaan yang sudah mengumumkan mengenai lowongan pekerjaan tidak bisa lagi mengumpulkan kandidat. Namun disebutkan bahwa pihak Wantedly merencanakan akan kembali ke pasar Indonesia dengan produk yang lebih baik.

“Saya minta maaf karena notifikasi ini terlalu mendadak. Namun kami pasti akan segera kembali ke Indonesia pada waktu yang akan datang dengan revisi produk dan pelokalan yang bagus. Ini karena kami masih percaya dalam kemungkinan dan masa depan pasar Indonesia,” tulis Kentaro.

Sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai alasan sebenarnya dan apa yang tengah direncanakan oleh Wantedly. Hanya pernyataan dari Kentaro bisa menggambarkan bahwa Wantedly kesulitan dalam bersaing di pasar Indonesia.

Sebelumnya kinerja Wantedly di Indonesia juga terlihat belum memuaskan. Kondisi Wantedly yang kesulitan berkembang di pasar Indonesia sebelumnya juga tergambar dalam wawancara DailySocial dengan CEO Wantedly Akiko Naka tahun 2016 silam. Dalam wawancara tersebut Naka selaku CEO mengakui bahwa pihaknya tengah mengumpulkan tim lokal untuk bisa mengakselerasi pertumbuhan Wantedly.

Bahkan Wantedly direncanakan melakukan re-launch pada tahun 2017 kemarin. Namun pada kenyataannya Wantedly malah menghentikan operasionalnya di awal tahun 2018. Dalam email pengumuman tersebut Kentaro juga menyiratkan akan meninggalkan Wantedly selepas bulan Januari.

Sebagai informasi, Wantedly merupakan layanan yang berasal dari Jepang yang memudahkan para pencari kerja untuk mencari lowongan pekerjaan maupun kesempatan magang. Ada beberapa aplikasi yang terdapat di dalamnya, yakni, Wantedly sebagai layanan utama, Wantedly Chat, Wantedly Contact, Wantedly People, dan Wantedly Siori. Semuanya memiliki fungsi yang berbeda namun saling melengkapi.

Application Information Will Show Up Here

Plug and Play Indonesia Umumkan 13 Startup Peserta Batch Kedua

Program akselerator startup Plug and Play Indonesia mengumumkan 13 startup yang masuk ke dalam batch dua. Seluruh startup berhak mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) sekitar US$50 ribu, workshop, 1-on-1 mentorship, coworking space, akses ke Silicon Valley, hingga peluang bekerja sama dengan rekan korporasi Plug and Play.

Yang berbeda dengan batch pertama, startup terpilih berasal dari industri yang beragam tidak hanya melulu dari layanan e-commerce saja. Ini memperlihatkan bahwa founder startup kini semakin memperhatikan solusi yang ditawarkan dapat memecahkan masalah yang dihadapi industri. Oleh karena itu, startup yang dipilih Plug and Play kali ini lebih matang dari segi bisnis dibandingkan batch sebelumnya.

Tak hanya menyeleksi startup dari segi kematangan bisnis, Plug and Play juga melihat dari komitmen founder startup itu sendiri. Founder yang dipilih harus berkomitmen penuh pada startup yang dijalaninya dengan tidak memiliki lebih dari satu startup.

“Pada batch kali ini karena ekosistem startupnya sudah makin matang, maka variasi startupnya makin bermacam-macam. Berbeda dengan batch pertama, di mana pada waktu itu kematangan bisnisnya belum se-mature sekarang,” terang President Director Plug and Play Indonesia Wesley Harjono, Selasa (9/12).

Setelah diakselerasi selama tiga bulan, para startup akan dijadwalkan untuk mempresentasikan bisnis mereka ke hadapan GK – Plug and Play Expo dihadapan ratusan tamu eksklusif yang terdiri dari investor, pemerintah, C-Level Executives, dan media pada April 2017 mendatang.

Berikut 13 startup yang terpilih dalam batch dua adalah sebagai berikut:

1. Blynk: startup ini berasal dari Singapura, menyediakan platform yang membantu UKM, korporasi, dan badan pemerintahan untuk membuat aplikasi. Platform ini memungkinkan para pelaku UKM membangun aplikasi dengan fitur drag and drop dan tanpa menggunakan bahasa pemrograman.

2. Cheers Global Wallet: memberikan kemudahan kepada developer untuk mengintegrasikan e-wallet di dalam aplikasi yang dibangun secara mandiri, sehingga para pengguna dapat terhubung secara finansial.

3. Dana Bijak: merupakan layanan pinjaman online tanpa agunan yang menawarkan pinjaman mikro kepada masyarakat.

4. Datanest: membantu perusahaan untuk mengolah data dengan machine learning dan artificial intelligence sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

5. Duit Hape: merupakan sistem pembayaran dan pengiriman uang seluler independen yang dapat bekerja di semua sistem operasi, operator telekomunikasi, dan bank. Duit Hape memungkinkan pengguna untuk melakukan setoran tunai, penarikan, transfer, pembayaran cicilan, jaminan sosial, dan sebagainya.

6. Eresto: adalah layanan berbasis cloud untuk menjalankan restoran secara profesional, seperti manajemen persediaan, akuntansi, CRM, dan sebagainya dengan implementasi yang mudah.

7. Gandeng Tangan: merupakan platform p2p lending yang bertujuan memberikan investasi jangka pendek untuk membantu pembiayaan UMKM.

8. Griggo: adalah aplikasi yang mengagregasi dan mengatur layanan pengumpulan serta daur ulang sampah, startup ini berdiri pertama kali di Bali.

9. Indogold: adalah platform online yang membantu pengguna melakukan investasi logam mulia secara aman dan fleksibel. Mulai dari tabungan emas dengan berat terkecil 0,001 gram, layanan cicilan untuk member, gadai emas, dan sebagainya. Indogold sebelumnya ditunjuk menjadi mitra eksklusif dengan Bukalapak untuk layanan BukaEmas.

10. Manpro: adalah aplikasi khusus dalam solusi bidang project management, khususnya dokumentasi proyek konstruksi. Pengguna dapat mengakses dokumen atau gambar dengan mudah.

11. Periksa.id: adalah solusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan di bidang kesehatan menjadi lebih responsif, efektif, dan transparan. Pengguna dapat menulis resep, menyimpan catatan media, mengelola data pasien lewat platform ini.

12. Trukita: adalah marketplace yang dapat digunakan untuk mencari harga terbaik dalam memenuhi kebutuhan truk dan kargo.

13. Weston: menyediakan solusi untuk sistem energi terbarukan di daerah terpencil di Indonesia. Sistem ini dapat digunakan oleh setiap rumah untuk mendapatkan akses listrik dengan sistem pembayaran pay per use dengan harga terjangkau.

Fokus Ekspansi Bisnis di Indonesia, RedDoorz Tunjuk Direksi Baru

Untuk memperkuat bisnisnya di Indonesia, hari ini platform pemesanan online hotel budget, RedDoorz, mengumumkan penunjukan anggota dewan direksi dan dewan penasihat, yakni Bhanu Chopra sebagai Direktur Independen dan Philip Wolf sebagai Penasihat Dewan.

Dalam rilisnya disebutkan langkah strategis ini dilakukan demi melancarkan rencana RedDoorz mengembangkan bisnis di Indonesia selama 2 tahun terakhir yang saat ini telah memiliki operasional di 10 kota di Indonesia, dan akan berekspansi ke sembilan kota lainnya selama dua belas bulan ke depan.

“Duduk di Dewan RedDoorz, pengalaman dari keduanya akan terbukti penting dalam membantu kami membentuk strategi ekspansi dari kota ke kota, sejalan dengan perluasan operasional RedDoorz di Indonesia dan untuk ke depannya mengaplikasikan model ini ke negara-negara lain di Asia Tenggara,” kata Founder & CEO, RedDoorz Amit Saberwal.

Ditambahkan oleh Amit, Indonesia telah menjadi titik awal yang penting bagi RedDoorz. Dengan menekankan pada program pelatihan keahlian bagi mitra (hotel budget kelas menengah, properti independen, dan penginapan) serta menciptakan pengalaman unik untuk menarik tamu, RedDoorz secara aktif telah menggapai ke lebih dari 130 juta konsumen yang sadar teknologi dari total 250 juta penduduk Indonesia.

“Melalui Upaya ini telah menghasilkan sebuah model yang berkelanjutan bagi hotel untuk memastikan okupansi,” kata Amit.

Berdiri sejak tahun 2015, RedDoorz telah membantu para pelaku bisnis perhotelan dan pemilik penginapan untuk mengiklankan properti mereka melalui platform yang responsif, yang memungkinkan mereka untuk menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan distribusi, membangun brand serta memiliki standar operasional yang efisien.

Sesuai dengan Rencana, RedDoorz selanjutnya akan memperluas layanan ke tujuh kota di Indonesia, di antaranya adalah Aceh, Balikpapan, Batam, Lombok, Makassar, Manado, Medan, Palembang dan Solo. Hingga kini, RedDoorz telah melayani lebih dari setengah juta tamu di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here