Upaya Program Akselerator Dukung Pertumbuhan Bisnis Startup

Setelah menyelesaikan batch ke-4  Grab Ventures Velocity (GVV) yang turut didukung Sembrani Wira milik BRI Ventures, memiliki visi dan misi yang selaras yaitu mendukung ekosistem startup di Indonesia.

Dalam sesi #SelasaStartup, Director of Business Development Strategy & Special Projects Grab Indonesia Rivana Mezaya dan VP of Investment &  Business Development BRI Ventures Markus Liman Rahardja membagikan tips menarik bagi startup Indonesia yang tertarik mengikuti program akselerator.

Meningkatkan jaringan dan ekosistem

Salah satu benefit yang diterima oleh peserta program akselerator GVV adalah kesempatan bagi startup untuk melakukan uji coba model bisnis hingga produk memanfaatkan ekosistem Grab. Mulai dari memanfaatkan pengguna, merchant, dan kesempatan lainnya.

Dalam program bertema ‘Scaling Up Together: Empowering Startup, Supporting Micro Entrepreneurs’, para finalis telah melakukan uji coba produk dan ide bisnis mereka dengan berkolaborasi dalam ekosistem Grab, mulai dari GrabKitchen, GrabFood, GrabMart, hingga GrabExpress untuk menghadirkan solusi bagi UMKM.

Mereka juga mengikuti Impact Day, presentasi dan perkenalan ide bisnis kepada venture capital serta sharing session dengan Anthony Tan, Group CEO and Co-Founder Grab, yang berbagi tentang pengalamannya membangun Grab.

“Grab dengan ekosistem yang ada menawarkan sarana untuk startup bereksperimen untuk tes model bisnis hingga produk baru. Disediakan ekosistem user dan customer dan juga membantu dari sisi marketing untuk membantu startup,” kata Rivana.

GVV 4 telah meluluskan 6 startup, yaitu Cooklab, Crewdible, Dagangan, iSeller, majoo, dan Octopus yang telah merampungkan 16 minggu pelatihan dan bimbingan dari mentor terkemuka di industrinya. Selama program berjalan, tiga startup finalis mendapatkan pendanaan, mulai dari iSeller dengan pra-seri B, Dagangan dengan ser A, dan majoo dengan pra-seri A.

Peluang investasi

Secara khusus program akselerator adalah upaya yang dihadirkan  untuk mendukung pertumbuhan bisnis startup. Terutama bagi mereka yang telah memiliki produk dan sedikit revenue, namun masih kesulitan untuk mengembangkan bisnis. Melalui program ini diharapkan mereka bisa mendapatkan akses lebih baik lagi hingga kesempatan untuk memperluas bisnis, memanfaatkan jaringan dan mentorship dari program yang berlangsung.

Sebagai CVC, BRI Ventures memiliki minat yang cukup besar bagi startup yang mengikuti program akselerator. Bukan hanya berkesempatan mendapatkan ilmu dan wawasan lebih luas lagi tentang bisnis startup, namun sebagai investor mereka juga bakal melihat potensi startup yang sesuai dengan kriteria.

“Dalam hal ini kita akan kembali kepada 5 framework dari BRI Ventures. Yaitu startup tersebut harus memiliki pendiri dan produk yang baik, dan memiliki potensi pasar yang luas, performa bisnis yang baik. Dan dari sisi investasi dilihat dari kapital dan risiko bisnis,” kata Markus.

Sebagai CVC, BRI Ventures terus membuka peluang yang besar bagi startup untuk mendapatkan pendanaan dari mereka. Selain terus membina kerja sama strategis dengan Grab melalui program akselerator Graab Ventures Velocity, ke depannya BRI Ventures juga memiliki rencana untuk meluncurkan program akselerator khusus untuk startup blockchain di Indonesia.

“Melalui program ini startup memiliki kesempatan untuk melakukan uji coba hingga memahami lebih jauh potensi untuk mengembangkan blockchain dalam ekosistem startup di Indonesia,” tutup Markus.

[Video] Fokus Grab Ventures Velocity Mendukung Ekosistem Startup Indonesia

DailySocial bersama Rivana Mezaya, Director of Business Development Strategy & Special Projects Grab Indonesia, membahas konsistensi program Grab Ventures Velocity dalam mendukung ekosistem startup di Indonesia dan apa yang membedakannya dengan berbagai program akselerator lain.

Untuk video menarik lainnya seputar startup dan teknologi, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV.

Laporan DSInnovate: Dampak Program Inkubator dan Akselerator untuk Ekosistem Startup Indonesia

Menurut data terbaru yang dirangkum laporan e-Conomy SEA 2021, ekonomi internet di Indonesia saat ini sudah mengumpulkan GMV mencapai $70 miliar atau setara 996,2 triliun Rupiah. Selain pangsa pasar yang memang besar, capaian tersebut tidak terlepas dari perkembangan pesat ekosistem startup digital. Dalam satu dekade terakhir, berbagai upaya dilakukan oleh stakeholder untuk memupuk potensi startup digital, termasuk melalui program inkubator dan akselerator.

Di Indonesia, beberapa program inkubator/akselerator berhasil menemani founder untuk membawa startupnya mencapai titik yang mengesankan. Beberapa lulusan program tersebut kini masuk ke daftar perusahaan bervaluasi besar, di atas $100 juta — tidak sedikit yang segera meraih gelar unicorn melalui putaran seri pendanaan selanjutnya. Salah satu program inkubator/akselerator unggulan di Indonesia adalah Indigo, yang diinisiasi oleh Telkom Group.

Indigo membuka batch awalnya pada tahun 2013, merangkul berbagai vertikal bisnis potensial, seperti agritech, big data, e-commerce, edtech, SaaS, dan lain-lain. Beberapa startup lulusannya termasuk Payfazz, Privy, Bahaso, dan puluhan lainnya. Program yang disuguhkan sangat intensif untuk memberikan pemahaman menyeluruh bagi founder mengenai bisnis digital. Dukungan materi seperti pendanaan awal (pre-seed) juga diberikan untuk membantu startup memvalidasi traksi awal layanan mereka.

Untuk memberikan gambaran mendetail mengenai dampak program inkubator/akselerator di ekosistem startup Indonesia, Indigo bekerja sama dengan DSInnovate meluncurkan laporan bertajuk “Indigo Impact Report 2021”. Di dalamnya membahas 5 topik besar, meliputi:

  • Industri digital di Indonesia
  • Ekosistem startup
  • Program inkubasi dan akselerasi
  • Dampak program inkubasi dan akselerasi terhadap startup
  • Dampak startup Indigo terhadap ekonomi digital

Dari riset dan survei yang dilakukan terdapat beberapa temuan menarik, misalnya 90,5% dari responden (founder startup yang pernah mengikuti program) memberikan persepsi bagus terhadap materi-materi yang disuguhkan dalam program inkubator/akselerator di Indonesia.  Sementara mentor yang paling disukai adalah founder senior (86,8%), pakar atau profesional (80,2%), dan pemodal ventura (79,2%). Selain itu, banyak aspek lain yang juga dibahas di dalam laporan tersebut, termasuk daftar program yang masih aktif, dampak startup setelah mengikuti program, dan lain-lain.

Selengkapnya, unduh laporan tersebut melalui tautan berikut ini: Indigo Impact Report 2021.


Disclosure: DSInnovate bekerja sama dengan Indigo untuk penyusunan laporan ini

Grab Ventures Velocity x Sembrani Wira Loloskan 6 Startup, Fokus Digitalisasi UMKM

Pada bulan Juni 2021 lalu, Grab dan BRI Ventures mengumumkan peluncuran Grab Ventures Velocity (GVV) Batch 4 x Sembrani Wira, sebuah proyek yang menyatukan program akselerator Grab dan BRI Ventures untuk mendukung pengembangan startup di Indonesia.

Setelah kurang lebih 16 minggu mengikuti serangkaian pelatihan dan pendampingan yang melibatkan pakar dari berbagai industri, akhirnya terpilih 6 startup terbaik yaitu Cooklab, Crewdible, Dagangan, iSeller, majoo, dan Octopus. Masing-masing startup memiliki solusi representatif yang fokus untuk mendukung perkembangan sektor UMKM di Indonesia.

Selama menjalani program pelatihan, tiga di antaranya telah berhasil mendapatkan pendanaan. Startup pengembang POS iSeller berhasil mengumpulkan pendanaan pra-seri B senilai 120 miliar Rupiah, social commerce Dagangan mengantongi 163,7 miliar Rupiah di putaran seri A, dan layanan omnichannel untuk UMKM majoo dengan putaran pra-seri A senilai 56,6 miliar Rupiah .

Dalam program yang mengangkat tema ‘Scaling Up Together: Empowering Startup, Supporting Micro Entrepreneurs’ ini, para finalis telah melakukan uji coba produk dan ide bisnis melalui kolaborasi dalam ekosistem Grab, mulai dari GrabKitchen, GrabFood, GrabMart, hingga GrabExpress untuk menghadirkan solusi bagi UMKM.

“Keenam lulusan batch 4 menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam kontribusinya untuk UMKM di Indonesia. Mereka telah melalui program uji coba di ekosistem Grab dan akan terus melanjutkan kolaborasi dengan kami. Grab juga berterima kasih kepada BRI Ventures yang senantiasa mendukung program ini,” ujar Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.

Anthony Tan sebagai Group CEO & Co-Founder Grab turut terlibat dalam acara Impact Day, di mana para finalis melakukan presentasi dan perkenalan ide bisnis kepada jaringan venture capital, diikuti dengan sharing session. Setelah lulus, keenam startup tersebut memperoleh kesempatan untuk terus melanjutkan kolaborasi dengan layanan Grab, salah satunya adalah dengan menyediakan layanan di Solusi Mitra GrabMerchant.

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menambahkan, “BRI Ventures sangat senang dapat menjadi bagian dalam program GVV Batch 4 X Sembrani Wira untuk memberikan dukungan dari segi jaringan, mentorship, dan juga akses terhadap pendanaan modal ventura bagi para finalis ini [..] dan hari ini kami melepas para finalis dengan harapan bahwa manfaat yang didapatkan selama mengikuti program akselerator dapat membantu mereka untuk berkembang semakin jauh lagi.”

Fokus digitalisasi UMKM

Dalam rilis yang dibagikan, Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia turut mengungkapkan antusiasme atas kelulusan 6 startup finalis GVV Batch 4 x Sembrani Wira. Ia turut menyampaikan bahwa pemerintah telah menargetkan adanya 30 juta UMKM digital hingga tahun 2024.

Melalui pidatonya, (16/8), Presiden RI juga menyebut pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Digitalisasi UMKM yang masuk ke aplikasi e-commerce dan marketplace jumlahnya terus bertambah. Sampai Agustus tahun ini, sudah lebih dari 14 juta UMKM atau 22% dari total UMKM yang sudah bergabung dengan aplikasi perdagangan elektronik.

Saat ini, semakin banyak inisiatif yang dilancarkan untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia. Mulai dari aplikasi Point of Sales (POS), layanan social commerce, pencatatan keuangan digital, serta banyak lagi perusahaan yang semakin menajamkan fokus untuk mendukung digitalisasi UMKM.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menambahkan, “Startup digital menjadi salah satu kunci percepatan transformasi digital di Indonesia. Diperlukan sinergi dan kolaborasi dari seluruh komponen bangsa untuk mendukung dan memperkuat tumbuh kembang ekosistem startup nasional.”

Dari sisi investor, BRI Ventures sebagai unit investasi bank BRI dengan UMKM sebagai strategi utama mereka, baru saja mengumumkan dana kelolaan baru ‘Sembrani Kiqani‘ yang fokus menyasar segmen D2C demi menyempurnakan ekosistem UMKM di Indonesia. Sebelumnya, melalui Sembrani Nusantara, BVI telah berinvestasi kepada pengembang brand minuman Haus! dan pengembang produk sepatu lokal Brodo.

13 Startup Terpilih Siap Mengikuti Demo Day pada Program ActCelerate 2021

Perhelatan ActCelerate 2021 akhirnya telah sampai pada 13 startup terpilih yang akan mengikuti kegiatan Demo Day pada 29 Oktober mendatang. ActCelerate 2021 merupakan salah satu program akselerator yang berfokus pada pertumbuhan startup Indonesia. Antusiasme para founder Startup cukup besar, sebanyak lebih dari 170 peserta telah mendaftar diri untuk mengikuti kegiatan ini, hingga akhirnya terpilih 70 startup untuk mengikuti mengikuti coaching serta mentoring session bersama para mentor yang ahli di bidang startup. Agenda komprehensif dilaksanakan secara eksklusif oleh tim ActCelerate, bersama dengan mentor dan super mentor. Agenda tersebut meliputi rangkaian materi dan assessment wajib yang akan berjalan selama 8 minggu. Seluruh program ini dilakukan secara daring menggunakan platform DailySocial.id.

Tiga belas startup terpilih ini telah melewati penilaian oleh para juri yang ahli di bidang startup dan merupakan pelaku startup ternama, seperti Izak Jenie selaku Komisaris Utama MCash, Wiwin Herawati selaku CMO SiCepat, Anis Yunianto selaku Direktur MCash,  Alvin Cahyadi yang merupakan VP Investment AC Ventures, dan CEO DailySocial.id, Rama Mamuaya. Dalam menentukan penilaian, para juri melihat dari berbagai aspek, seperti perkembangan para peserta yang dilihat di setiap pengerjaan tugas, jumlah kehadiran saat mengikuti kegiatan webinar setiap minggu, hingga platform yang telah dimiliki oleh para peserta. 

Dari beberapa penilaian yang telah dijelaskan, masing-masing memilki bobot nilai yang menentukan hasil akhir dari para juri hingga menghasilkan 13 startup terpilih yang berhasil maju ke tahap selanjutnya. Berikut tiga belassepuluh nama startup terpilih yang akan mengikuti Demo Day, yaitu:

1. Bumblebook.

Penyedia pembelajaran pengalaman pribadi 360 derajat untuk orang tua dan anak-anak dalam 2.000 hari emas pertama.

2. CV AMX UAV Technologies.

Penyedia Drone Vertical Take-Off & Landing (VTOL)  untuk berbagai sektor untuk data pemetaan udara.

3. PT Pelopor Ide Kreatif

Mulai.com adalah Platform Periklanan berbasis Rewards yang bertujuan untuk membawa brand ke masyarakat dengan memberikan penghargaan kepada mereka untuk melakukan aktivitas digital yang dicari oleh brand.

4. Gamelon

Mengembangkan pasar berdasarkan blockchain dan kontrak pintar, yang memungkinkan pengguna untuk berdagang, menjual, membeli, dan membuat aset digital (item dalam game dan NFT). 

5. PT Tips Cuan Indonesia

Penyedia jasa edukasi bimbingan karir, bisnis dan Investasi di era digital.

6. Digita

Membantu UKM mendapatkan lebih banyak PENDAPATAN dari online dengan Teknologi Pemasaran Digital & Iklan Penjualan.

7. Aturusaha

Aplikasi untuk mengatur jalannya usaha UMKM (Enterprise resource planning UMKM), terhubung dengan pendampingan bisnis UKM (coaching) dan terhubung dengan investor (pendanaan).

8. PT Indonesia Hakiki Pertama

INDOHP adalah E-commerce Enabler untuk reseller dan dropshipper yang kami satu-satunya dengan layanan pelanggan 24/7 dan ekosistem yang baik antara pemasok dan reseller / dropshippers.

9. Algobash

Algobash adalah tes pengkodean SaaS dan platform wawancara yang direkam sebelumnya. Misi kami adalah untuk menyamakan peluang dan menstandarkan talenta teknologi melalui pengalaman penilaian kode langsung dan bootcamp pemrograman yang dapat diskalakan.

10. Cityplan 

Cityplan membuka dan memungkinkan data spasial dan analitik untuk membantu perusahaan berkembang dengan menggabungkan data spasial dan analitik untuk menyelesaikan area layanan cabang, optimalisasi rute armada, dan efisiensi biaya-investas

11. SpaceCollab

Membantu untuk melewati rintangan waktu, jarak, biaya uang, dan bahkan pandemi. Sehingga dapat bertemu, terlibat, dan berkolaborasi dalam lingkungan yang aman dan terlindungi tanpa kehilangan interaksi sentuhan manusia.

12. TokoIG

Platform perdagangan sosial baru yang menghadirkan perdagangan sosial yang berdampak dengan fitur dan layanan yang lengkap, ringkas, dan praktis untuk memberdayakan dan membawa solusi bagi UKM untuk tumbuh dan menjadi dewasa dalam transformasi dan persaingan digital mereka.

13. PT Medlinx Asia Teknologi (Izidok)

Menyediakan Platform Pengelolaan Rekam Medis elektronik yang canggih, lengkap, mudah diakses & aman.  Dengan efisiensi yang ditawarkan oleh izidok, dokter dapat lebih fokus pada perawatan pasien.

 

Tiga belas startup ini akan mengikuti kegiatan Demo Day pada 29 Oktober 2021 mendatang. Pada Demo Day tersebut, startup akan melakukan presentasi pitching di depan para juri yang merupakan pelaku startup. Nantinya dalam kegiatan Demo Day akan dipilih 3 peserta terbaik dengan insentif yang menarik dalam bentuk hadiah dengan nilai total sebesar 100 juta Rupiah.

Tokocrypto Luncurkan Kembali “TokoLaunchpad”, Program Akselerator Startup Blockchain

Platform jual-beli aset kripto Tokocrypto mengumumkan peluncuran kembali TokoLaunchpad versi 2.0 yang kini menjadi program akselerator berfokus pada pemberdayaan startup dengan teknologi blockchain dan tokenisasi di Indonesia. Program ini akan diresmikan pada akhir tahun ini, setelah pertama kali diinisiasi pada 2019.

Pada tahap awal, BeKind (BKND) menjadi startup pertama yang bergabung dalam TokoLaunchpad. BeKind adalah proyek blockchain yang mengembangkan ekosistem berdampak sosial/donasi yang kuat dan terukur, berdasarkan bukti melalui platform digital yang transparan. Sejumlah perusahaan telah bermitra dengan BeKind, di antaranya Tokocrypto, WeCare, dan lainnya.

CMO Tokocrypto Nanda Ivens mengatakan bahwa potensi dan pengalaman yang dimiliki BeKind menawarkan value yang unik dan bisa memberikan inovasi dalam proses donasi di Indonesia dengan memanfaatkan blockchain. “Kami sangat berharap agar program inkubator yang akan kami jalankan ini mendorong ekosistem dan pemanfaatan blockchain di berbagai industri di Indonesia,” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (24/9).

Secara terpisah, saat dihubungi DailySocial.id, perwakilan Tokocrypto masih menolak lebih lanjut mendetailkan perbedaan dari TokoLaunchpad yang sekarang dengan sebelumnya.

Pada 2019, TokoLaunchpad diluncurkan sebagai platform yang menjembatani proyek blockchain dengan mekanisme Initial Exchange Offering (IEO) untuk “melantai” di platform jual beli kripto. IEO dianggap lebih unggul dari Initial Coin Offering (ICO), terutama dalam hal keamanan. Pengembang startup blockchain harus mengikuti due dilligence oleh platform jual beli, tentunya memberikan rasa aman bagi para investor yang akan berpartisipasi dalam IEO.

Saat itu, startup blockchain asal Singapura Swipe menjadi mitra pertama di TokoLaunchpad yang melakukan IEO.

CEO BeKind Fajar Jasmin menambahkan, pihaknya berharap dukungan Tokocrypto dalam inkubasi ini bisa mendorong proses IEO sesuai jadwal dalam roadmap BeKind, yakni pada akhir 2021. “Semoga dengan kolaborasi bersama Tokocrypto adopsi token BKND makin meluas dan makin banyak masyarakat yang tergerak untuk saling membantu sesama, tentunya dengan lebih mudah dan transparan, demi menghasilkan impak yang lebih besar dan berkelanjutan,” kata dia.

Selain fokus pada inkubasi BeKind sebagai startup blockchain, Tokocrypto juga berkolaborasi dengan BeKind untuk pengembangan berbagai program CSR, yakni TokoCare. Pengalaman BeKind di ranah sosial akan membantu pengembangan TokoCare dalam menghadirkan program-program CSR yang terukur dan tepat guna pemanfaatannya bagi masyarakat Indonesia.

Salah satu proyek awal TokoCare bersama BeKind adalah distribusi 90 tabung oksigen di Jawa Barat dan Yogyakarta, yang didukung oleh WeCare dan Kementerian Perindustrian. Melalui TokoCare pula, di dalam produk TokoMall, menghadirkan pendanaan untuk program CSR berkelanjutan dalam bentuk NFT Charity.

Pendanaan ini diambil dari koleksi NFT yang terjual di TokoMall di dalam kategori TKO Original. BeKind akan membantu proses mapping program donasi dan distribusinya ke mana saja.

Chief Strategy Officer Tokocrypto Chung Ying Lai menjelaskan konsep NFT Charity menjadi hal baru yang ditawarkan kepada para kolektor atau antusias NFT artwork di Indonesia untuk dapat mengoleksi karya seni sekaligus donasi. “100% transaksinya akan disalurkan untuk donasi melalui TokoCare guna membantu penanggulangan isu sosial hingga kesehatan di Indonesia,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

[Video] Tips Startup: Memilih Waktu yang Tepat dalam Pencarian “Funding”

DailySocial bersama Yoanita Simanjuntak dari Gojek Xcelerate membahas bagaimana program akselerator mampu mendorong perkembangan ekosistem startup yang ada di Indonesia dan seperti apa pembagian timeline yang tepat bagi para startup memajukan bisnisnya.

Untuk video menarik lainnya seputar startup dan teknologi, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV.

Tujuh Puluh Startup Terpilih Siap Mengikuti Kegiatan Program Akselerator ActCelerate

ActCelerate, salah satu program akselerator yang berfokus pada pertumbuhan startup Indonesia, kini telah memasuki tahap selanjutnya. Sebanyak 70 startup terpilih dan berhak mengikuti tahapan program selanjutnya. Program akselerator yang diinisiasi oleh MCash, SiCepat, dan berkolaborasi dengan DailySocial.id ini melakukan proses seleksi yang sangat ketat dari ratusan kandidat startup yang sama-sama bertujuan untuk mengakselerasi performa bisnisnya. Tujuh puluh peserta yang lolos tersebut berhasil melalui proses penilaian dan berkesempatan untuk bersinergi bersama MCash dan SiCepat.

Berikut adalah 70 startup yang terpilih dan akan mengikuti coaching serta mentoring session bersama para mentor yang expert di bidang startup:

  1. Cityplan
  2. Create It
  3. Versinema
  4. FishLog
  5. Moretrash
  6. Fammi
  7. Powerbrain
  8. Transforme
  9. Gamelon
  10. Greenara
  11. Bumblebook
  12. KreatifHub
  13. Kedata
  14. Algobash
  15. TokoIG
  16. PT Medlinx Asia Teknologi
  17. Talent Growth
  18. PT Indonesia Hakiki Pertama
  19. Data bangalore
  20. PT Prestasi Tani Nusantara
  21. CV AMX UAV Technologies
  22. C4ll.ID Express
  23. Sistrack.id
  24. PT Gudang Dingin Indonesia
  25. SpaceCollab
  26. PT Lini Muda Inspirasi Negeri
  27. Expandana
  28. Rempah Tani Indonesia
  29. PT Teknologi Usaha Sukses Bersama (MyLawyers)
  30. Arconesia
  31. Bintang Kecil
  32. Popaket
  33. Labtek Indie
  34. Teman Pasar
  35. Bala Indonesia
  36. Banoo Inovasi Indonesia, Ltd
  37. Gardha Catering
  38. PT Tips Cuan Indonesia
  39. Kupintar.id
  40. PT Sentra Integrasi Solusi Teknologi
  41. Analitica
  42. PT Karya Sinergi Indonesia (Mamang Sayur)
  43. PT Kita Maju Bersama (Letzgo)
  44. Culture Academy
  45. PT Trimegah Sarana Mandiri (Biglink)
  46. diklatkerja
  47. PT Indowira Amalia Perkasa
  48. betukang.id
  49. PT Putramega Mitra Perkasa (sebelumnya CodeFirst lalu menjadi blajarpedia.com)
  50. PT Lister Teknologi Edukasi
  51. Digita
  52. Aturusaha
  53. Kei Medika
  54. Ina Jobs
  55. Nukang Hub
  56. Checkout Aja
  57. Gardenee
  58. Paktukang.com
  59. DEWISRIFARMTECH
  60. Arah Muslim
  61. Dispace
  62. Mounev Indonesia
  63. Cardium
  64. FOODLIVE ( PT Belajar Kuliner Nusantara)
  65. PT Skydu Teknologi Indonesia
  66. Bentara Informasi Teknologi (Lembaga Kursus dan Pelatihan Bentara Informasi Teknologi)
  67. PT Solusi Teknologi Air Nusantara (SIAB Indonesia)
  68. PT Pelopor Ide Kreatif
  69. Mediccation Indonesia
  70. Enevti

Sejumlah agenda komprehensif telah disiapkan secara eksklusif oleh tim ActCelerate, bersama dengan mentor dan super mentor bagi 70 startup di atas. Agenda tersebut meliputi rangkaian materi dan assessment wajib yang akan berjalan selama 8 minggu ke depan. Seluruh program ini akan dilakukan secara daringmenggunakan platform DailySocial.id, sehingga para peserta diharapkan dapat dengan mudah mengakses materi apapun tanpa ada kendala selama kegiatan berlangsung.

Perjalanan Program ActCelerate

Pengumuman 70 startup ini hanyalah awal dari perjalanan mereka dalam mengikuti program ActCelerate yang akan berlangsung pada 25 Agustus hingga 15 Oktober 2021. Coaching & Mentoring session ini akan menghadirkan mentor-mentor berkelas ternama dengan berpengalaman di bidang startup teknologi.

Sejumlah mentor yang akan ditemui pada rangkaian program ActCelerate yakni; Natali Ardianto (CEO Jovee) yang akan membahas mengenai “Finding Customer’s Pain Points” dan Dayu Dara Permata (CEO Pinhome) yang akan mengulik mengenai “Better Understand Your Customer to Build Better Solution” Selain itu ada Edy Sulistyo (CEO GoPlay) yang akan berdiskusi mengenai “Finding Your North Star Success Metrics”, Edward Chamdani (Managing Partner of Gayo Capital) yang akan membahas tentang “Optimizing Measurements & Metrics for Growth”, Dimas Yaputra (CCO Tiket.com) yang nantinya akan membahas tentang “Growth Tactics for Startups”, Tessa Wijaya (COO Xendit) membahas mengenai “Using Growth Metrics As Competitives Advantages”, Hadi Wenas (Chief Commercial Officer Amartha) “Fundraising 101”, Shamira Shihab (CEO Tinkerlust), “The Power of Storytelling for Growth”, dan yang terakhir ada Nicko Widjaja (CEO BRI Ventures) dan Ahmad Zaky (founder dari BukaLapak & Initial6) yang akan membahas mengenai “How to Build Sustainable and Competitive Startup”.

Tidak hanya itu, para peserta juga akan mendapatkan sesi 1-on-1 dengan para mentor, sehingga mereka berkesempatan untuk bertanya dan belajar lebih banyak dari para mentor yang telah disebutkan. Adapun materi yang akan disampaikan oleh para mentor meliputi idea validation, measurement & metrics, growth & scaling, storytelling & branding melalui acara webinar.

Semua kegiatan tersebut akan didapatkan oleh 70 startup terpilih dalam program ActCelerate hingga proses seleksi 10 besar dan ditutup dengan kegiatan Demo Day. Peserta yang berhasil lolos masuk 10 besar akan melakukan presentasi mengenai ide bisnisnya di depan para calon investor dan venture capital. Dengan begitu, program ActCelerate ini bisa membuka peluang bagi mereka yang terpilih untuk memperluas pengalaman sekaligus network mereka.

Sekali lagi, kami ucapkan selamat kepada para startup terpilih pada tahap 70 besar dan selamat menjalankan rangkaian program ActCelerate!

Tiga Startup Asal Indonesia Lolos ke Program Akselerator Surge Kohort Kelima

Program scale-up untuk startup dari Sequoia Capital India, Surge, hari ini (30/6) mengumumkan kohort kelima dan terbesar. Dana sebesar $55 juta berhasil dikumpulkan dan siap dikucurkan untuk 23 perusahaan rintisan tahap awal, tiga di antaranya berasal dari Indonesia.

Ketiga startup asal Indonesia yang terpilih mengikuti gelombang ini adalah Durianpay, penyedia pembayaran end-to-end; Rara Delivery, pengiriman instan revolusioner untuk brand e-commerce di Indonesia; dan Bukugaji/Vara, platform manajemen staf yang mudah digunakan dan ringan untuk UMKM di seluruh Asia Tenggara.

Dari 23 perusahaan rintisan tahap awal yang dipilih, mayoritas berada di sektor fintech, pembayaran, komunikasi, logistik, dan SaaS.

Sebelumnya, ada beberapa perusahaan Indonesia yang juga telah mendapat dukungan dari Surge. Di gelombang pertama, terdapat Bobobox dan Qoala, serta Chilibeli, Storie, dan Rukita yang terpilih pada gelombang kedua. BukuKas, Hangry dan CoLearn berhasil masuk di gelombang ketiga, dan Otoklix menjadi satu-satunya startup dari Indonesia yang terpilih di gelombang sebelum ini.

Rajan Anandan selaku Managing Director Surge & Sequoia Capital India mengatakan, “Sequoia Capital India adalah mitra awal untuk beberapa perusahaan paling berpengaruh di Indonesia sejak 2014. Dengan Surge, kami bersemangat untuk mendukung startup Indonesia di masa depan. Perusahaan-perusahaan ini membantu mendigitalkan dan modernisasi industri tradisional dan kami bangga mendukung mereka.”

Pertama kali dimulai pada Maret 2019, Surge telah berhasil menggandeng 72 startup dalam program akseleratornya. Hampir 50% perusahaan dari tiga kohort pertama telah mendapatkan pendanaan seri A.  Saat ini, komunitas Surge telah memiliki 203 founder, dari 91 perusahaan di 15 sektor. Salah satu fakta menarik di kohort kelima ini, terdapat 10 founder wanita, terbanyak di antara gelombang lainnya.

Mulai tanggal 30 Juni ini, para founder Surge akan menjalani program ketat selama 16 minggu secara virtual untuk meningkatkan bisnis dan memberi mereka akses ke Sequoia dengan pengetahuan global selama 49 tahun, serta alat dan pengalaman dari jaringan pendiri dan operator perusahaan yang sukses.

Program ini mencakup hal-hal fundamental dalam membangun perusahaan, dan diakhiri dengan minggu investor yang disebut sebagai UpSurge. Di sana para founder memiliki kesempatan untuk membangun koneksi dan hubungan, serta menemukan calon investor dan mitra yang akan menjadi bagian dari perusahaan mereka untuk jangka panjang.

Dalam gelombang ini, Surge memiliki satu benang merah yaitu mengubah potensi manusia dengan mendigitalisasi cara hidup, bekerja, dan belajar. Ide-ide yang dibawa oleh sekelompok pendiri yang beragam ini memiliki tujuan untuk menunjukkan bahwa mereka tertarik memainkan peran penting dalam membentuk potensi Asia Tenggara dan India pasca pandemi.

Selain melalui program akselerator Surge, Sequoia Capital juga telah menggelontorkan investasi ke beberapa perusahaan ternama di Indonesia seperti Tokopedia, Gojek, dan Traveloka.

Accelerating Asia Tingkatkan Nilai Investasi ke Startup, Kembali Buka Pendaftaran Cohort Kelima

Accelerating Asia, perusahaan modal ventura dan akselerator untuk startup pra-seri A, mengumumkan penambahan keseluruhan jumlah investasinya. Startup kini dapat menerima pendanaan hingga $250.000 (setara Rp 3,5 miliar), naik dari $150.000 (setara Rp 2,1 miliar) pada periode sebelumnya.

“Kami sangat senang melihat traksi yang terbentuk, hasil dan pertumbuhan portofolio startup kami sejauh ini. Dengan meningkatnya minat investor yang mereka terima, ini menjadi penanda awal bahwa model pendanaan akselerasi kami berhasil. Oleh karena itu, kami memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan jumlah investasi dan menaruh kepercayaan lebih besar pada startup yang mengikuti program kami,” ungkap Co-Founder & General Partner Accelerating Asia Amra Naidoo.

Sejak 2019, mereka mengklaim berhasil mempercepat pertumbuhan 36 startup pra-seri A unggulan di negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat seperti Indonesia, Singapura, Bangladesh, Vietnam dan India. Hingga kini, portofolio startup Accelerating Asia telah berhasil mengumpulkan $ 27 juta secara kolektif dan 65% di antaranya diperoleh setelah bergabung dengan network Accelerating Asia.

Dari seluruh portofolio, para startup yang menyelesaikan program akselerator unggulan pada tahun 2019 dan 2020 telah berhasil meningkatkan pendapatan bulanan mereka hingga tiga kali lipat, dari USD 9.000 di awal program Accelerating Asia menjadi USD 27.000 di tahun 2021.

Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa program akselerasi yang banyak diikuti oleh startup. Mulai dari Gojek Xcelerate, Plug & Play Indonesia hingga Google for Startups Accelerator.

Pembukaan Accelerating Asia Cohort Kelima

Setelah sebelumnya mengumumkan 11 startup yang masuk ke dalam cohort keempat, saat ini Accelerating Asia telah membuka cohort 5 dan akan ditutup pada 30 Juni 2021. Selain program akselerator andalannya, Accelerating Asia juga mendukung ekosistem startup melalui Amplify, akselerator virtual 6-module yang memberikan akses startup pada sumber daya terbaik untuk mengembangkan bisnis mereka.

Secara khusus Accelerating Asia menawarkan akses awal dan eksklusif kepada para investor untuk melihat portofolio startup demi memberikan gambaran tentang alur transaksi yang sesuai syarat, hak prorata, serta kesempatan memilih di awal untuk berinvestasi. Pada 2021 dan seterusnya, Accelerating Asia berencana meluncurkan Fund II di paruh kedua di 2021 dan akan terus melakukan pendanaan serta upaya percepatan startup pra-seri A unggulan di Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Ke depannya, perusahaan berencana untuk memperluas kehadiran, mengembangkan jejak yang lebih besar di berbagai pasar melalui perekrutan cohort dan kemitraan dengan pemerintah serta investor. Untuk mendukung ekosistem startup, Accelerating Asia menawarkan program Amplify, sebuah program akselerator virtual dengan enam modul yang memberikan akses bagi startup ke jaringan papan atas untuk menumbuhkan bisnis mereka.