Anker Soundcore Naik Pangkat Jadi Sub-Brand Khusus Audio

Besar di segmen power bank, Anker sebenarnya juga sudah cukup lama menjual speaker Bluetooth bernama Soundcore. Namun baru-baru ini, Soundcore akhirnya berevolusi menjadi satu brand sendiri di bawah Anker yang berfokus pada perangkat audio. Rencananya sub-brand Zolo juga akan dilebur menjadi satu dengan Soundcore.

Soundcore pun langsung tancap gas dalam menjalani debutnya dengan beberapa headphone, earphone dan speaker wireless sekaligus. Semuanya masuk dalam kategori terjangkau dan siap dirilis dalam rentang bulan Mei – Agustus, dengan harga paling mahal $100.

Model yang termahal itu adalah Space NC, yang merupakan headphone tipe over-ear berbekal teknologi noise cancelling. Kinerjanya ditunjang oleh sepasang dynamic driver berdiameter 40 mm, daya tahan baterai hingga 20 jam (dalam posisi NC aktif), dan kontrol berbasis sentuh.

Soundcore Space NC / Anker
Soundcore Space NC / Anker

Buat konsumen yang aktif berolahraga, Soundcore punya tiga earphone Bluetooth, yaitu Spirit, Spirit Pro dan Spirit X. Ketiganya sama-sama dilapisi material yang tahan air sekaligus keringat, serta mengandalkan sistem manajemen kabel berbasis magnet.

Spirit adalah yang paling biasa, dengan daya baterai 9 jam dan banderol $40. Spirit Pro di sisi lain menawarkan driver berbahan graphene, dukungan codec aptX dan daya baterai 10 jam, dibanderol seharga $50. Terakhir, Spirit X mengemas desain hook-style, driver 10 mm, dan daya baterai 12 jam, dibanderol $40.

Selanjutnya, Soundcore juga memperkenalkan Liberty Lite (gambar paling atas). Ia pada dasarnya merupakan versi yang lebih murah dari true wireless earphone Zolo Liberty+, dengan harga cuma $69. Pun begitu, konektivitas Bluetooth 5.0 masih menjadi andalannya, demikian pula daya baterai 3,5 jam dan tambahan 12 jam dari charging case-nya.

Soundcore Flare / Anker
Soundcore Flare / Anker

Di ranah speaker, Soundcore sudah menyiapkan Flare dan Flare+. Desainnya sepintas mirip Amazon Echo, meski keduanya sama-sama bukan smart speaker. LED warna-warni menghiasi bagian dasarnya, dan secara keseluruhan bodinya tahan air dengan sertifikasi IPX7.

Perbedaan utamanya hanyalah ukuran, volume maksimal dan daya tahan baterai, di mana Flare+ yang lebih besar dapat beroperasi sampai 20 jam nonstop. Soal harga, Flare dipatok $60, sedangkan Flare+ $100.

Dalam beberapa minggu ke depan, Anker bilang bahwa akan ada lebih banyak lagi produk di bawah bendera Soundcore. Salah satunya adalah seri Infini, yang merupakan soundbar untuk televisi sekaligus speaker Bluetooth premium.

Sumber: The Verge dan PR Newswire.

Kamera Keamanan dari Eufy Ini Mampu Bertahan Hidup Selama 1 Tahun

Anker, perusahaan yang selama ini dikenal menggarap power bank untuk menjaga baterai smartphone tetap terisi, telah memasuki pasar kamera keamanan. Melalui brand Eufy, Anker meluncurkan kamera keamanan baru yang disebut EverCam di Kickstarter. EverCam adalah kamera keamanan nirkabel 1080p yang ditujukan untuk penggunaan di dalam dan luar ruangan. Selain unik dalam hal desain, EverCam juga menolak untuk sama dengan kamera keamanan pada umumnya, di mana mereka memilih menggunakan baterai yang diklaim mampu bertahan selama 365 hari atau satu tahun penuh dalam sekali pengisian. Di KickStarter, perangkat ini telah mengumpulkan lebih dari $1,000,000 dari kurang lebih 3,100 pendukung.

Tak hanya menawarkan kemampuan baterai yang luar biasa, kamera EverCam juga mudah untuk dipasang, karena sepenuhnya nirkabel dan dapat dipasang tanpa menggunakan sekrup atau perlengkapan apa pun. Sebaliknya, kamera terhubung secara magnetis ke pengaitnya, atau ke permukaan logam yang sudah tersedia di rumah. Jangan khawatir dicuri, karena alarm 100 desibel akan berbunyi sangat keras saat dipindahkan.

Dari segi teknis, Evercam menawarkan ruang simpan microSD yang terenkripsi AES 128-bit. Hasil rekaman dapat diproteksi dan hanya bisa dilihat ketika terhubung ke komputer, smartphone atau kartu dimasukkan ke base station. Menurut Eufy, memori kameranya mampu menyimpan rekaman video selama 1 tahun dengan penggunaan normal. Tapi jika butuh cadangan, EverCam juga menawarkan akses ke penyimpanan awan. Sedangkan untuk akses mobile, Eufy menawarkan aplikasi seluler dan pembaruan anyar dengan dukungan Alexa, Google Assistant dan IFTTT.

EverCam menggotong baterai 13.400mAh. Inilah komponen vital yang menjadi modal Eufy dalam memberikan janji daya tahan baterai selama satu tahun penuh. Dalam mode siaga, kamera bahkan dapat terus hidup selama 3 tahun. Qualcomm QuickCharge 3.0 memungkinkan baterai terisi penuh dalam waktu kurang dari 3 jam. Komponen Homebase Hub-nya sendiri mempunyai baterai cadangan sebesar 5300mAh untuk jaga-jaga jika terjadi kegagalan.

Kampanye EverCam di Kickstarter sudah melebihi target yang dibutuhkan, jadi kemungkinan proyek ini gagal sangatlah kecil. Harga jual per unitnya ditetapkan sebesar $219 untuk kamera, hub, sensor input, magnetik dan sekrup mount, kabel dan kartu microSD.

Sumber berita AndroidPolice dan KickStarter.

EverCam Adalah Kamera Pengawas Wireless dari Anak Perusahaan Anker

Kamera pengawas dengan integrasi AI merupakan salah satu tren yang cukup populer di sepanjang tahun 2017. Kini ada satu lagi alternatif yang mencoba mencuri perhatian Anda. Namanya EverCam, dan ia datang dari pabrikan bernama Eufy, yang tidak lain merupakan anak perusahaan Anker.

Keunggulan utama EverCam adalah, ia merupakan perangkat wireless. Di saat kamera pengawas lain harus dicolokkan ke listrik, EverCam bisa beroperasi hanya dengan mengandalkan suplai energi dari baterai berdaya 13.400 mAh. Istimewanya, ia cuma perlu di-charge setahun sekali.

Hal ini dimungkinkan berkat kemampuan EverCam untuk merekam hanya ketika diperlukan saja; semisal ketika ada gerakan terdeteksi, ada objek bersuhu panas atau ada seseorang dengan wajah yang tak dikenalinya. Tentu saja fitur-fitur ini didukung oleh AI yang terintegrasi pada EverCam.

EverCam

Di luar itu, EverCam bakal beroperasi dalam mode standby yang sangat irit daya. Perlu dicatat, estimasi daya tahan baterainya tentu saja bergantung pada seberapa sibuk lingkungan di sekitar rumah konsumen. Dalam kasus daya tahan hingga setahun itu tadi, Eufy bilang bahwa penggunaannya berdasar pada 10 kali pendeteksian gerakan setiap harinya, dan durasi perekaman selama 30 detik setiap kalinya.

Semua rekamannya akan disimpan ke dalam microSD sebesar 16 GB, yang sekali lagi diyakini bisa menampung rekaman untuk 365 hari. Untuk melihat isinya, konsumen harus terlebih dulu menancapkan microSD-nya ke base station EverCam. Unit base station inilah yang bertanggung jawab atas komunikasi via Wi-Fi dengan kamera, smartphone maupun komputer.

Bagi yang memerlukan monitoring secara real-time, Eufy menyediakan layanan cloud storage dengan tarif berlangganan sebesar $3 per bulan. Hal lain yang perlu dicatat, semua fitur EverCam di luar live monitoring ini bisa dinikmati tanpa harus berlangganan.

EverCam

Secara fisik, EverCam tahan air maupun suhu sangat dingin dengan sertifikasi IP66, sehingga konsumen bebas menempatkannya di dalam atau luar ruangan. Instalasinya juga sangat mudah; cukup tempelkan kamera ke permukaan logam apapun, atau dengan bantuan dudukan magnetik.

Kameranya sendiri mampu merekam dalam resolusi 1080p, dengan sudut pandang seluas 140 derajat. Eufy turut membekalinya dengan night vision yang bisa menjangkau area sejauh 10 meter. Seandainya ada yang mencoba memindahkan kamera maupun base station-nya, masing-masing perangkat bakal membunyikan sirene dengan sangat keras.

Eufy saat ini tengah memasarkan EverCam melalui Kickstarter. Selama kampanye crowdfunding-nya berlangsung, harganya dipatok $219, atau $329 untuk bundel 2 unit EverCam. Sayang sekali Eufy sejauh ini belum berencana menawarkannya ke pasar Asia.

Sumber: The Verge.

Berdaya 200 Wh, Anker PowerHouse 200 Lebih Pantas Jadi Sumber Listrik Darurat Ketimbang Power Bank

Namanya seperti merek bir lokal, markasnya berada di Tiongkok, dan pendirinya adalah eks karyawan Google. Brand yang saya maksud adalah Anker, yang di titik ini sudah bisa disebut sebagai rajanya power bank. Hal ini tidak mengagetkan mengingat dari awal berdiri di tahun 2011 Anker sudah memusatkan fokusnya ke dunia perbateraian.

Power bank buatan Anker amatlah bervariasi, mulai dari yang berkapasitas 3.350 mAh, sampai yang sebesar aki mobil dan berkapasitas 434 Wh (± 120.000 mAh). Perangkat yang terakhir itu dihargai $500, sehingga banyak konsumen yang sudah enggan lebih dulu sebelum benar-benar mempertimbangkan kegunaannya di saat listrik mati maupun ketika berkemah.

Di CES 2018 kemarin, Anker menyingkap penawaran serupa yang sedikit lebih rasional. Namanya Anker PowerHouse 200, dan sesuai perkiraan, menawarkan kapasitas 200 Wh dalam dimensi yang lebih ringkas. Bobotnya tidak sampai 3,2 kg, setidaknya satu kilogram lebih ringan dibanding kakaknya yang berkapasitas dua kali lipat itu tadi, dan kalau melihat gambarnya, handle-nya terkesan lebih nyaman di tangan.

Anker PowerHouse 200

Daya sebesar itu bisa disalurkan melalui tiga port USB dan satu colokan listrik AC berdaya maksimum 100 W untuk berbagai macam perabot elektronik, macam kulkas mini yang menjadi bawaan wajib selagi berkemah. Perangkat turut mengemas satu port USB-C PD (Power Delivery) yang dapat difungsikan sebagai output maupun input (untuk mengisi ulang sang power bank itu sendiri) dengan daya maksimum 60 W.

Harganya tentu saja jauh lebih terjangkau dibanding kakaknya, meski masih tergolong mahal di angka $300. Kendati demikian, kalau listrik di kediaman Anda sering mati atau Anda kerap bepergian ke daerah pelosok, PowerHouse 200 pastinya bisa menjadi sumber listrik darurat yang ideal saat mulai dipasarkan pada musim panas mendatang.

Sumber: Android Police.

Anker Roav Viva Hadirkan Fitur Pintar di Mobil Tanpa Biaya Mahal

Apple CarPlay dan Android Auto dirancang untuk masa depan otomatif yang serba pintar dan terhubung. Membenamkan dua addon itu ke kendaraan atau membeli kendaraan dengan bekal salah satunya dari mereka tentu bukan opsi yang murah dan mudah. Tapi kini hadir perangkat baru buatan Anker yang bisa menghadirkan fitur pintar ke dalam mobil. Baru saja debut, Roav Viva dipamerkan di ajang CES 2018 yang digelar di Las Vegas.

Roav Viva berjalan dengan pasokan daya dari colokan rokok 23-volt yang ada di hampir semua mobil keluaran tahun 2000-an. Fitur paling wah di Roav Viva adalah kehadiran teknologi asisten virtual pintar Amazon Alexa yang memungkinkan perangkat menjadi co-pilot bagi pengemudi untuk melakukan beberapa hal. Misalnya, mengetahui prakiraan cuaca, menelpon, memesan pizza, memutar musik, navigasi melalui suara dan berbagai tugas yang mampu dilakukan oleh Alexa bisa dilakukan, semua input diberikan melalui perintah suara. Fitur yang belum bisa ditemukan bahkan di kebanyakan mobil keluaran terbaru. Lebih keren lagi, Roav Viva juga bisa digunakan untuk mengendalikan perangkat rumah pintar yang terhubung.

 

Sayangnya, untuk bekerja secara optimal, Roav Viva masih membutuhkan bantuan dari smartphone. Namun sebagai pelengkapnya, Roav Via dibekali beberapa fitur seperti dua port USB yang bisa dijadikan pengisi daya bagi smartphone, dua lubang mikrofon, dan led berbentuk cincin yang sekaligus menjadi indikator status Alexa. Roav Viva saat ini sudah bisa dipesan melalui Amazon untuk kawasan US dengan banderol $50.

Roav Viva_2

Sebagai informasi bagi Anda, bahwa Roav adalah nama perusahaan yang berada di bawah brand Anker. Roav berfokus pada pembuatan perangkat untuk otomotif, seperti kamera dashboard dan charger plug-in untuk ponsel. Viva ini menjadi langkah maju bagi Roav untuk membawa fitur-fitur pintar ke dalam mobil-mobil tua.

Sumber berita Techradar.

Nebula Capsule Adalah Proyektor Sekaligus Speaker Bluetooth Sebesar Minuman Kaleng

Awalnya hanya memproduksi power bank dan bermacam aksesori lainnya, Anker terus berkembang hingga menjadi perusahaan yang cukup disegani. Perusahaan asal Tiongkok itu telah melahirkan sejumlah brand baru: ada Zolo yang bermain di segmen audio, lalu Eufy di ranah smart home, dan yang paling baru adalah Nebula yang sejauh ini sudah memiliki dua produk.

Produk pertama mereka ialah Nebula Mars, yang pada dasarnya merupakan kombinasi proyektor dan speaker Bluetooth dalam wujud yang portable. Selain berdesain inovatif, Mars juga tergolong istimewa karena ditenagai oleh sistem operasi Android.

Nebula Capsule

Selang beberapa bulan saja, Anker sudah siap dengan produk baru dari lini Nebula. Dijuluki Capsule, ia sejatinya merupakan adik kecil dari Mars. Begitu kecilnya, ukurannya tidak lebih besar dari minuman kaleng, namun di saat yang sama masih merangkap fungsi sebagai proyektor sekaligus speaker Bluetooth.

Bentuk silindrisnya memastikan suara terdistribusi secara merata ke segala sudut melalui 9.000 lubang pada grille berbahan aluminiumnya. Tidak diketahui apakah komponen audionya juga merupakan racikan JBL seperti kasusnya pada Mars, tapi yang pasti Anker menjamin performa audionya bisa mengalahkan proyektor pico apapun.

Nebula Capsule

Sebagai proyektor, ia mengadopsi teknologi DLP dengan tingkat kecerahan 100 lumen, ukuran gambar maksimum 100 inci dan resolusi 854 x 480 pixel. Resolusinya memang bukan yang paling tajam, dan Anda masih perlu menempatkannya di ruangan yang gelap agar gambar bisa terlihat jelas. Namun semua ini tetap terdengar mengesankan jika melihat dimensi mungilnya.

Capsule menjalankan OS Android 7.0. Kinerjanya ditopang oleh prosesor quad-core, GPU Adreno 304 serta RAM sebesar 1 GB. Kapasitas penyimpanan sebesar 8 GB berarti Anda bisa mengisinya dengan aplikasi streaming macam Netflix, sehingga Anda bisa memutarnya langsung tanpa perlu menyambungkan smartphone terlebih dulu lewat Bluetooth atau Wi-Fi.

Nebula Capsule

Pengoperasiannya bisa mengandalkan remote control bawaannya atau dengan menyambungkan mouse dan keyboard Bluetooth. Capsule datang dengan baterai berkapasitas 5.200 mAh yang kira-kira sanggup bertahan selama 2,5 jam sebagai proyektor, atau 40 jam jika digunakan sebagai speaker saja.

Nebula Capsule saat ini sedang ditawarkan melalui situs crowdfunding Indiegogo seharga paling murah $249. Harga retail-nya nanti diperkirakan berkisar $349.

Anker, Mobvoi dan Panasonic Umumkan Smart Speaker dengan Integrasi Google Assistant

Sejak awal Google Assistant diperkenalkan, Google sudah mengimpikan skenario dimana asisten virtual-nya itu bisa menghampiri semua perangkat dari berbagai macam kategori. Sejauh ini, Google Assistant sudah tersedia di banyak smartphone Android – bahkan iPhone – dan tentu saja smart speaker Google Home menjadi huniannya yang paling alami.

Saya bilang paling alami karena hampir dalam segala kesempatan, smart speaker dikendalikan menggunakan perintah suara. Kabar baiknya, Google Home bukan satu-satunya speaker yang mengusung integrasi Assistant, sebab di IFA 2017 sudah ada tiga pabrikan yang bersiap meluncurkan persembahannya masing-masing dalam waktu dekat, yaitu Anker, Mobvoi dan Panasonic.

Anker tampil dengan Zolo Mojo yang sepintas kelihatan seperti versi mini dari Google Home. Ini bukan smart speaker pertama Anker, tapi tentu saja yang pertama dilengkapi Google Assistant, plus mendukung fitur multi-room. Kehadirannya sekaligus melengkapi sub-brand Zolo yang memulai debutnya lewat earphone wireless ala Apple AirPods.

TicHome Mini / Mobvoi
TicHome Mini / Mobvoi

TicHome Mini dari Mobvoi adalah yang paling kecil di antara ketiganya. Desainnya sepintas mirip Amazon Echo Dot, dan ia telah mengantongi sertifikasi ketahanan air IPX6 (sekadar cipratan, bukan untuk diceburkan). Sama seperti Zolo Mojo, ia juga dapat difungsikan sebagai speaker Bluetooth biasa jika perlu, dengan daya tahan baterai sekitar 6 jam.

Di sisi lain, Panasonic SC-GA10 merupakan yang paling bongsor, dengan wujud balok minimalis yang berdiri tegak dan pantas dijadikan dekorasi ruangan. Melihat ukurannya, sepertinya kualitas suaranya adalah yang terbaik di antara ketiga smart speaker baru ini.

Panasonic SC-GA10 / Panasonic
Panasonic SC-GA10 / Panasonic

Ketiganya punya jadwal rilis yang berbeda. Zolo Mojo bakal meluncur lebih dulu ke pasaran mulai akhir Oktober, dengan banderol $70. TicHome Mini masih misterius, namun konsumen bisa mendapatkan potongan harga 30% jika mendaftarkan email newsletter di situsnya. Untuk Panasonic, SC-GA10 bakal menyusul di awal 2018, tapi harganya masih belum dirincikan.

Pengumuman lain yang tak kalah menarik adalah kolaborasi Google dan LG, dimana ke depannya berbagai perabot rumah LG dapat dikendalikan dengan Google Assistant yang terpasang di smart speaker maupun smartphone. Mulai dari mesin cuci sampai robot vacuum cleaner, konsumen dapat menugaskan mereka hanya dengan mengucapkan mantra “Ok Google,” diikuti oleh instruksi yang relevan.

Sumber: The Verge dan Google.

Cuma $35, Smart Speaker Anker Kompatibel dengan Amazon Alexa

Beberapa bulan terakhir menunjukkan kalau smart speaker adalah salah satu tren teknologi yang paling hot di tahun 2017 ini. Hampir semua pabrikan – mulai dari Apple, Xiaomi, sampai Alibaba dan Line – ingin mencicipi peruntungan di pasar yang sebelumnya hanya dikuasai oleh Amazon Echo bersama asisten virtual-nya, Alexa.

Lain halnya dengan yang dilakukan Anker. Salah satu produsen power bank terbesar itu lebih memilih untuk nebeng dengan popularitas Echo dan Alexa. Saya bilang nebeng karena speaker pintar Anker tidak datang membawa asisten virtual-nya sendiri, melainkan diproyeksikan menjadi alternatif Echo Dot yang lebih terjangkau.

Echo Dot, bagi yang tidak tahu, adalah pelengkap Echo standar yang berukuran lebih kecil dan jauh lebih terjangkau. Dibanderol $50, Echo Dot bertugas memperluas jangkauan Alexa di seluruh sudut rumah. Nah, kalau $50 masih terlalu mahal, maka penawaran dari Anker yang bernama Eufy Genie ini akan terdengar lebih menarik.

Anker Eufy Genie

Dimensinya memang sedikit lebih besar ketimbang Echo Dot, namun Anker mengklaim kualitas audionya lebih baik selagi menawarkan semua fitur yang sama. Jadi apapun yang bisa Alexa lakukan di Echo Dot, Anda bakal mendapati kapabilitas yang sama di Eufy Genie, mulai dari membeli barang dari Amazon, memutar musik sampai mengontrol perangkat smart home.

Fungsi yang terakhir ini menjadi nilai plus tersendiri untuk Eufy Genie. Pasalnya, Anker sudah punya niatan untuk merilis sejumlah perangkat smart home seperti bohlam dan colokan pintar dalam waktu dekat, dan Eufy Genie nantinya akan menjadi pusat kendali dari semua itu.

Namun pertanyaan terpentingnya, seberapa terjangkau Anker Eufy Genie dibanding Echo Dot? Mulai 16 Agustus mendatang, Anker akan memasarkannya di Amazon seharga $35 saja. Anker pun juga berencana menawarkan varian lain seharga $40 yang dilengkapi dukungan Bluetooth sehingga pengguna dapat menyambungkannya ke speaker lain untuk memutar musik.

Sumber: The Verge.

Lewat Zolo Liberty+, Anker Siap Tandingi Apple di Segmen Earphone Tanpa Kabel

Merek power bank nomor satu di Amazon, Anker, tampaknya sudah sangat siap melebarkan sayapnya dan terjun ke bisnis audio. Di bawah brand baru bernama Zolo, perusahaan asal Tiongkok yang didirikan oleh mantan pegawai Google tersebut mengungkap produk perdananya melalui platform crowdfunding Kickstarter.

Namanya Zolo Liberty+, dan dari awal ia dirancang untuk menjadi rival Apple AirPods, Bragi Dash maupun Samsung Gear IconX di segmen earphone yang benar-benar wireless. Dalam menjalankan misinya tersebut, Anker memilih untuk berfokus pada tiga hal: fitur pintar, daya tahan baterai dan harga.

Zolo Liberty+

Sebelumnya, mari membahas soal desain Liberty+. Di sini Anker mengaku telah menghabiskan waktu selama setahun lebih untuk menganalisa ribuan telinga konsumen, hingga akhirnya mereka bisa memformulasikan desain earphone tanpa kabel yang tampak elegan, terasa nyaman di telinga sekaligus tidak mudah terlepas ketika penggunanya sedang aktif bergerak.

Masing-masing eartip-nya terbuat dari bahan silikon khusus yang diklaim lebih lembut dan lentur ketimbang silikon biasa, dan bisa beradaptasi dengan bentuk telinga yang berbeda-beda. Hasilnya, Liberty+ diyakini mampu ‘mencengkeram’ telinga selagi menawarkan isolasi suara yang cukup dan tanpa mengorbankan kenyamanan.

Zolo Liberty+

Beralih ke fitur pintar, Anker cukup yakin di pasaran belum ada earphone wireless semacam ini yang kompatibel dengan empat asisten virtual sekaligus: Siri, Alexa, Google Assistant dan Cortana. Anker juga memastikan Liberty+ punya konektivitas wireless terbaik, dengan sinyal yang amat stabil dan tidak mudah terputus – ‘penyakit’ Bragi Dash orisinil yang sekarang diklaim telah diperbaiki pada generasi keduanya.

Untuk urusan konektivitas itu, Anker memercayakan pada chip Bluetooth 5.0 yang memiliki jangkauan lebih luas sekaligus kecepatan transfer data lebih kencang. Tidak hanya itu, penambahan komponen ekstra berupa antena LDS – biasa digunakan pada drone atau satelit – juga berperan dalam menyajikan koneksi “anti-putus” hingga jarak sejauh 10 meter.

Proses pairing-nya pun juga diyakini tidak kalah praktis dibanding AirPods: setelah di-pair untuk pertama kalinya, selanjutnya Liberty+ akan otomatis tersambung ke smartphone setiap kali Anda mengeluarkannya dari carrying case bawaannya.

Zolo Liberty+

Carrying case ini merangkap tugas sebagai charger untuk Liberty+, sama seperti yang ditawarkan AirPods maupun Bragi Dash. Pun demikian, berkat pengalaman panjang Anker di industri power bank, case ini bisa menyuplai daya baterai ekstra yang lebih melimpah, tepatnya hingga 48 jam – earphone-nya sendiri mampu beroperasi selama 3,5 jam dalam satu kali charge.

Kinerja audionya sendiri ditopang oleh driver berbahan graphene dengan diameter 6 mm yang memiliki respon frekuensi 20 – 20.000 Hz. Semuanya dikemas dalam bodi berwarna hitam atau putih yang tahan air dengan sertifikasi IPX5.

Terakhir, seberapa terjangkau Zolo Liberty+ dibanding pesaing-pesaingnya? Di Kickstarter, Anda sekarang bisa meminangnya hanya dengan modal $99 – sebenarnya ada opsi yang lebih murah lagi di angka $79, tapi sayang kuotanya sudah habis. Harga retail-nya sendiri diperkirakan berkisar $149.

Sumber: The Verge.

Mouse Biasa Membuat Tangan Anda Pegal? Silakan Coba ‘Mouse Vertikal’ Anker

Ada banyak faktor harus dipertimbangkan ketika memilih mouse. Selain rancangan ergonomis, Anda juga perlu meninjau apakah periferal tersebut meminimalisir gerakan pergelangan secara efektif, bagaimana akurasinya, dan pastikan juga device nyaman saat digunakan dari posisi duduk. Tapi jika mouse biasa masih belum terasa nyaman, Anda bisa mencoba produk buatan Anker ini.

Perusahaan penyedia berbagai aksesori dan appliance yang didirikan mantan staf Google itu juga punya solusi unik, sebuah mouse 2.4G Wireless Vertical Ergonomic Optical. Perangkat ini sengaja dirancang untuk meminimalisir rasa lelah di tangan ketika Anda harus berinteraksi dengan komputer seharian. Sesuai namanya, mouse memiliki penampilan tidak biasa karena tubuhnya didesain ‘vertikal’.

Mouse Vertikal Anker 1

Tidak seperti mouse standar dengan rancangan horisontal, mouse ergonomis Anker memastikan pergelangan dan telapak tangan pengguna berada di posisi paling natural. Posturnya hampir mirip saat sedang salaman. Lewat cara ini, lengan bawah jadi lebih rileks tanpa memaksa Anda memutarnya lebih jauh (ke arah berlawanan jarum jam). Tubuh mouse Anker juga cukup besar untuk ‘mengisi’ genggaman tangan.

Mouse Vertikal Anker 2

Mouse mempunyai dimensi 115x58x87-milimeter. Namun meskipun ukurannya terlihat bulky, bobotnya sendiri sangat ringan – bahkan lebih enteng dari rata-rata mouse gaming premium: hanya 95-gram. Layout tombolnya sendiri masih tergolong familier, dengan sedikit modifikasi. Dua tombol utama dan scroll wheel ditempatkan di area punggung yang diagonal, lalu tombol next dan last page berada di sisi kiri, dekat jangkauan jempol. Di bagian paling atasnya, Anda bisa menemukan tombol DPI.

Mouse Vertikal Anker 3

Betul sekali, mouse 2.4G Wireless Vertical Ergonomic Optical memiliki fitur penggantian DPI on-the-fly. Anda bisa memilih tiga level sensitivitas, yaitu 800-, 1200-, dan 1600-dots per inch. Mouse ini juga diklaim lebih baik dibanding produk bersensor optik lain, dan bisa bekerja efektif di berbagai jenis permukaan. Menurut Anker, produk tersebut sangat fleksibel, siap mendukung beragam kebutuhan, dari mulai browsing, bekerja, sampai gaming.

Mouse 2.4G Wireless Vertical Ergonomic Optical tersambung ke PC Anda secara wireless via USB receiver 2.5G. Agar bisa aktif, periferal ini perlu ditenagai oleh dua baterai AAA. Konsumsi dayanya hemat, serta ditunjang sistem pintar. Jika tidak digunakan selama delapan menit, mouse akan masuk ke mode standby.

Kabar gembiranya lagi, mouse vertikal Anker ini ditawarkan di harga yang sangat murah. Anda bisa memilikinya cukup dengan mengeluarkan US$ 16 saja. Selain 2.4G Wireless Vertical Ergonomic Optical, ada tiga model mouse vertikal Anker yang bisa Anda pilih.

Sumber: Anker.