Cara Mudah Daftar SeaBank, Banyak Untungnya!

Sebagian besar orang yang menggunakan Shopee pasti sudah tidak aneh dengan aplikasi SeaBank. SeaBank merupakan lembaga keuangan digital milik Sea Group yang menawarkan pengalaman menabung dan mengatur keuangan dengan mudah dan penuh untung. Sesuai klaim SeaBank yang merupakan layanan digital, Anda hanya perlu menggunakan ponsel pintar untuk bisa melakukan transaksi dan mengakses fiturnya melalui SeaBank dari mana pun dan kapan pun.

SeaBank juga tidak hanya praktis dalam pengunaannya, tetapi juga menyediakan banyak keuntungan yang bisa dinikmati oleh penggunanya. Misalnya, memiliki tabungan tanpa minimum saldo, serta bunga tabungan yang kompetitif dibayarkan setiap hari.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan dari rekening SeaBank, Anda bisa membuka terlebih dahulu rekening SeaBank dari smartphone Anda. Caranya sebagai berikut.

Cara Membuka Rekening SeaBank

Membuka akun SeaBank sangat mudah dan tidak membutuhkan banyak waktu. Anda juga tidak perlu khawatir dan ragu akan keamanannya. Karena, SeaBank sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain itu, SeaBank juga menerapkan proses verfikasi dua tahap dan sistem enkripsi terkini untuk melindungi data serta informasi penggunanya. Berikut langkah-langkah membuka rekening SeaBank

  • Download atau unduh aplikasi SeaBank di PlayStore atau Appstore di handphone

  • Buka aplikasi SeaBank, lalu pilih ‘Daftar

  • Ada 3 pilihan pendaftaran yang bisa Anda pilih, yaitu Daftar dengan Shopee, Daftar dengan Apple untuk pengguna IOS, dan daftar dengan No. Handphone
  • Apabila Anda memilih Daftar dengan Shopee, Anda akan langsung dialihkan ke aplikasi Shopee untuk menghubungkan akun Shopee Anda dengan akun SeaBank yang sedang dibuat.
  • Jika Anda memilih mendaftar menggunakan nomor handphone, Anda perlu memasukan nomor handphone untuk verfikasi
  • Selanjutnya, Anda harus memasukkan kode verfikasi (OTP) yang telah dikirimkan ke nomor handphone yang ada di akun Shopee atau dimasukkan secara manual.

  • Buat password atau kata sandi. Pastikan password terdiri dari 8-16 karakter, serta menggunkan kombinasi huruf dan angka

  • Lakukan verifikasi identitas dengan mengunggah foto e-KTP. Siapkan e-KTP Anda dan pilih tombol Ambil Foto e-KTP.

  • Lengkapi informasi data diri Anda, lalu pilih Selanjutnya

  • Buat pin akun SeaBank
  • Setelah itu, klik Mulai video Verifikasi untuk melakukan tahap verfikasi dengan tim SeaBank. Jangan lupa siapkan e-KTP dan koneksi internet yang stabil selama proses verifikasi berlangsung.

  • Akun SeaBank Anda dapat langsung digunakan setelah preses verifikasi selesai. Jika pengajuan rekening Anda disetujui, Anda akan langsung menerima notifikasi melaluii aplikasi SeaBank, SMS, atau email.

Apa Itu Bank Digital: Pengertian, Keuntungan, Kekurangan, dan Daftar Bank Digital Indonesia

Di era melek teknologi ini, banyak sekali layanan transaksi yang bersifat digital. Dewasa ini, kita dapat menemui trading saham online, pembayaran pajak online, dan lain sebagainya. Layanan transaksi digital tidak hanya akan mempermudah jalannya transaksi, akan tetapi juga memberikan efisiensi waktu bagi konsumen.

Salah satu transaksi digital yang sedang berkembang akhir-akhir ini adalah bank digital. Kamu mungkin sudah cukup familier dengan beberapa produk digital dari bank seperti mobile banking, transfer online, dan penarikan uang melalui ATM. Akan tetapi, apakah kamu telah mengetahui terdapat layanan bank yang sepenuhnya berbentuk digital? Bank digital menawarkan berbagai produk serta pelayanan sepenuhnya secara elektronik bahkan pendaftaran rekening pun dapat dilaksanakan secara online

Apakah sebenarnya bank digital itu? Layanan apa yang dapat dilakukan dengan bank digital? Apa sajakah keuntungan dari penggunaan layanan bank digital jika dibandingkan dengan bank konvensional? Simak pembahasan terkait dengan pengertian, jenis layanan, keuntungan, kekurangan, dan daftar bank digital di Indonesia ini ya!

Apa Itu Bank Digital?

Ilustrasi nasabah bank digital sedang melakukan transaksi | Usplash

Bank digital adalah bank yang menyediakan dan melakukan aktivitas bisnisnya melalui saluran elektronik. Bank digital merupakan satu organisasi Berbadan Hukum Indonesia (BHI) yang dapat menjalankan kegiatan usahanya tanpa kantor fisik (selain kantor pusat) atau hanya menggunakan kantor fisik terbatas. Perbankan digital selain merupakan bank baru, juga bisa merupakan bank lama yang melakukan transformasi menjadi bank digital.

Dilansir dari Finder.com, negara Indonesia memiliki persentase orang dewasa yang memiliki rekening digital bank terbanyak kedua setelah negara Brasil. Di tahun 2021, 25% orang dewasa di Indonesia telah memiliki rekening bank digital dan diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun-tahun berikutnya. Hal ini membuktikan bahwa bank digital saat ini popularitasnya sedang naik daun di Indonesia. 

Jenis Layanan Bank Digital

Ilustrasi nasabah bank digital | Pexels

Apa saja layanan yang dapat dilakukan dengan bank digital? Berikut ini adalah beberapa layanan yang dapat kamu lakukan ketika menjadi nasabah bank digital.

Proses Administrasi Pembukaan dan Penutupan Rekening

Ketika menggunakan produk bank konvensional, kita biasanya harus melakukan pembukaan akun dan penutupan rekening dengan datang langsung ke kantor cabang terdekat dari bank tersebut. Jika kamu ingin membuka rekening bank digital, proses pembukaan dan penutupan buku rekening dapat dilakukan sepenuhnya secara daring atau online melalui platform resmi bank.

Dokumen yang perlu untuk calon nasabah persiapkan kurang lebih adalah nomor KTP serta NPWP (jika punya) yang nantinya akan di-upload pada sistem bank digital. Selanjutnya, calon nasabah tinggal menunggu proses verifikasi yang biasanya memakan waktu beberapa hari dan juga sepenuhnya dilakukan secara online. Setoran awal dari pembukaan rekening bank dapat dilaksanakan menggunakan fitur e-banking. Jangan lupa selalu pastikan bahwa kamu mendaftar kepada situs maupun aplikasi resmi bank digital yang ingin kamu buat rekeningnya ya!

Transaksi Online

Seperti halnya layanan m-banking maupun i-banking dari bank pada umumnya, bank digital memiliki berbagai fitur untuk memfasilitasi transaksi secara daring. Perbankan digital menerapkan prinsip self service sehingga nasabah dapat melakukan transaksi terkait aktivitas finansial mereka tanpa kehadiran teller atau customer service. Fitur transaksi online ini di antaranya adalah transfer antar bank, pembayaran tagihan –seperti listrik dan air– secara daring, transfer dana ke dompet digital, dan lain sebagainya.

Pengelolaan Keuangan

Fitur menarik lain yang dapat kamu dapatkan jika menggunakan bank digital adalah adanya pengelolaan pos keuangan di mana nasabah akan diberikan rekomendasi atas alokasi pengeluaran yang nasabah miliki. Fitur ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang dimiliki nasabah. Selain itu, bank digital mencatat semua transaksi yang dilakukan oleh nasabah, dengan begitu nasabah dapat melakukan pengecekan pemasukan dan pengeluaran secara rutin.

Nasabah tidak perlu melakukan update buku rekening untuk mengetahui alur kas masuk dan keluar dengan adanya bank digital.

Pelayanan Produk Keuangan

Layanan bank digital juga memberikan kesempatan nasabah untuk menikmati produk perbankan pada umumnya. Produk bank digital yang dapat nasabah nikmati di antaranya adalah tabungan, deposito, pinjaman atau kredit, asuransi, investasi, serta transaksi e-commerce.

Keuntungan Menggunakan Bank Digital

Ilustrasi nasabah bank digital bertransaksi | Pexels

Bank digital banyak sekali memberikan keuntungan bagi nasabahnya terlebih bagi nasabah yang tidak memiliki waktu untuk pergi ke bank. Berikut ini adalah keuntungan atau manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan bank digital.

Kemudahan dan Kecepatan Transaksi

Salah satu keuntungan atau manfaat utama dari penggunaan bank digital adalah kemudahan transaksi yang dapat dilakukan oleh nasabah. Nasabah dapat melakukan transaksi finansial hanya dengan berhadapan dengan layar device dan jaringan internet saja. 

Efisiensi Waktu

Selain kemudahan akses, bank digital juga menawarkan efisiensi waktu bagi nasabahnya. Nasabah tidak perlu untuk datang langsung ke bank untuk melakukan transaksi, bahkan untuk proses krusial seperti pembukaan rekening. Nasabah maupun calon nasabah tinggal melakukan akses pada platform resmi bank digital untuk bertransaksi.

Tingkat Keamanan Semakin Berkembang

Risiko yang mungkin paling ditakuti oleh nasabah bank adalah adanya risiko pembobolan rekening oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dewasa ini, tingkat keamanan dari produk bank digital sudah semakin meningkat. Nasabah seringkali tidak hanya perlu untuk memasukkan nomor Personal Identification Number (PIN) saja. Nasabah mungkin perlu untuk memasukkan informasi sidik jari maupun kode One Time Password (OTP) ketika melakukan proses login atau transaksi digital. Dengan begitu, keamanan transaksi finansial nasabah semakin terjamin.

Hemat Biaya Transaksi

Seluruh transaksi yang ditawarkan oleh bank digital dapat seluruhnya dilakukan secara daring. Untuk itu, nasabah tidak perlu datang langsung ke kantor cabang bank terdekat. Untuk datang ke kantor cabang bank umum biasanya nasabah akan memerlukan ongkos. Dengan transaksi digital oleh digital banking, nasabah dapat menghemat biaya transaksi pada khususnya ongkos untuk berangkat ke bank.

Kekurangan Menggunakan Bank Digital

Ilustrasi penggunaan bank digital Unsplash

Suatu alternatif dalam hidup sekiranya memiliki sisi positif dan sisi negatif. Berikut ini risiko kekurangan dari bank digital yang mungkin perlu untuk kamu ketahui.

Ketergantungan dengan Jaringan Internet

Dalam bertransaksi secara digital menggunakan bank digital, nasabah harus memiliki jaringan internet. Jika nasabah tidak memiliki jaringan internet, maka ia tidak dapat melakukan akses maupun transaksi finansial melalui aplikasi bank digital. Bahkan, untuk melakukan pengecekan saldo saja nasabah perlu jaringan internet juga untuk dapat melakukan transaksinya.

Risiko Keamanan dan Likuidasi

Jaringan keamanan dari aplikasi perbankan saat ini mungkin sudah sangat berkembang, akan tetapi sama halnya dengan modus penipuan. Penipu dapat melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Pada misalnya, penipu melakukan panggilan disertai dengan acting, email berisi phishing, dan pesan penipuan.

Aktivitas penipuan tentunya dapat dicegah dengan memperbanyak membaca literasi keuangan. Selalu ingat untuk tidak membagikan kode OTP dan PIN kepada orang lain terlebih itu untuk orang asing. Selain risiko keamanan, bank digital juga memiliki risiko kemungkinan di mana bank dapat dilikuidasi.

Walaupun begitu, hal tersebut merupakan salah satu hal yang langka karena lembaga keuangan merupakan salah satu lembaga yang diawasi oleh pemerintah. Untuk itu, jangan khawatir jika kamu ingin tetap menggunakan produk bank digital ya!

Daftar Bank Digital di Indonesia

Bank digital di Indonesia akhir-akhir ini marak sekali bermunculan. Tidak hanya bank digitalnya, nasabah dari bank dengan proses bisnis sepenuhnya melalui transaksi digital ini juga semakin meningkat. Bank digital banyak sekali diminati oleh masyarakat karena kemudahan akses dan transaksinya. Berikut ini adalah daftar bank digital yang beroperasi dan paling banyak diminati oleh nasabah Indonesia.

Nah, itu tadi adalah pembahasan terkait bank digital. Bank digital menawarkan kemudahan bagi nasabah yang ingin melakukan transaksi finansial secara praktis. Apakah ada bank digital yang produknya ingin kamu coba? Jika iya, apakah itu?

Sumber gambar header: Pixabay

BI Rate: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Perbedaan dengan BI 7 Day Repo Rate

Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki peranan untuk selalu menjaga stabilisasi perekonomian di negara Indonesia. Dalam misi tersebut, Bank Indonesia memiliki dua kebijakan utama yaitu kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Kebijakan moneter adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh bank sentral dalam menstabilkan nilai rupiah khususnya melalui pengendalian jumlah uang yang beredar. Sementara itu kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam menciptakan stabilitas ekonomi melalui pengelolaan pendapatan dan pengeluaran pemerintah.

Salah satu instrumen dalam kebijakan moneter yang digunakan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar adalah suku bunga. Suku bunga acuan yang sekarang berlaku di negara Indonesia disebut sebagai BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Suku bunga acuan ini dulunya bernama BI Rate. Namun, Bank Indonesia akhirnya mengganti nama dari suku bunga tersebut sejak 19 Agustus 2016.

Apa sebetulnya BI Rate itu? Apakah BI Rate merupakan suatu hal yang sama dengan BI-7 Day (Reverse) Repo Rate dan hanya diganti namanya saja? Berikut ini adalah pembahasan mengenai pengertian, fungsi, tujuan dari BI Rate dan perbedaan istilah ini dengan 7 Days Repo Rate.

Pengertian BI Rate

Ilustrasi BI Rate sebagai suku bunga acuan | Pexels

Menurut Bank Indonesia, BI Rate adalah suku bunga referensi kebijakan moneter dan selalu ditetapkan setiap bulannya dalam Rapat Dewan Gubernur. Suku bunga acuan di Indonesia ini akan ditetapkan setiap bulan dengan melihat kondisi perekonomian negara. Sebagai salah satu instrumen kebijakan moneter, pengaturan suku bunga BI Rate setiap bulan diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi bangsa.

Salah satu faktor yang menjadi penentu nilai BI Rate di Indonesia adalah inflasi. Dilansir dari situs resmi Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terjadi terus menerus dalam periode waktu tertentu. Ketika terjadi kenaikan pada inflasi, Bank Indonesia akan cenderung menaikkan suku bunga BI Rate-nya. Dengan kenaikan suku bunga ini, masyarakat diharapkan akan akan menabung uangnya sehingga uang yang beredar di di masyarakat akan berkurang. Peredaran uang yang berkurang biasanya akan menjadi gejala turunnya inflasi.

Fungsi BI Rate

Ilustrasi fungsi BI Rate bagi perekonomian negara | Pexels

BI Rate serta kebijakan moneter lain merupakan salah satu instrumen yang negara lakukan untuk menjaga kestabilan ekonomi makro bangsa. Kebijakan ekonomi makro memiliki tujuan utama untuk menjaga kestabilan negara. Sebenarnya bagaimana suatu instrumen seperti BI Rate mampu berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi bangsa? Berikut ini adalah berbagai fungsi dari BI Rate yang mungkin akan memberikan kamu gambaran tentang bagaimana peran BI Rate dalam menjaga perekonomian negara supaya tetap stabil.

Menjaga Kestabilan Inflasi

Inflasi merupakan suatu aspek yang biasanya menjadi salah satu indikator kestabilan ekonomi suatu bangsa. Inflasi di Indonesia pernah mencapai angka 600% di tahun 1960-an (hiperinflasi) dan hal tersebut bukan pertanda yang baik bagi perekonomian. Dilansir dari Tirto, ciri khas dari hiperinflasi adalah kepercayaan masyarakat banyak yang hilang ketika memegang uang. Mereka akan langsung membelanjakan uang mereka ketika mendapatkannya karena khawatir nilai terus merosot. 

Inflasi yang tinggi memiliki indikasi bahwa harga barang dan layanan yang ada di masyarakat itu memiliki kenaikan. Untuk mengendalikan inflasi pemerintah dapat menggunakan kebijakan moneter salah satunya dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan BI Rate. Ketika inflasi naik, bank sentral akan cenderung menaikkan nilai suku bunganya.

Hal ini dimaksudkan agar bank umum juga akan menaikan suku bunga deposito dan kreditnya. Dengan begitu, masyarakat akan cenderung menyimpan uangnya dengan menabung karena tabungan mereka memiliki bunga besar. Ketika masyarakat banyak yang menabung, peredaran uang dalam masyarakat akan berkurang. Peredaran uang yang berkurang biasanya akan menjadi gejala turunnya inflasi.

Menjaga Daya Beli Masyarakat

Selain menjaga kestabilan persentase inflasi, suku bunga acuan BI Rate juga diharapkan mampu untuk menjaga daya beli dan gairah konsumsi masyarakat. BI Rate sebagai kebijakan moneter di Indonesia sejatinya berpengaruh terhadap peredaran uang dalam masyarakat. Ketika suku bunga bank naik, masyarakat akan cenderung menabung daripada melakukan pinjaman kredit. Menurut Bhima Yudhistira, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), suku bunga acuan BI Rate biasanya akan memberikan pengaruh terhadap kredit properti seperti rumah, motor dan mobil.

Ketika BI Rate naik, maka bunga kredit properti tadi akan ikut naik sehingga masyarakat jadi urung untuk melakukan transaksi kredit. Karena masyarakat cenderung untuk menabung uangnya, peredaran uang akan turun dan inflasi pun akan turun. Penurunan harga pada produk barang dan jasa dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Kebijakan makro dalam suatu negara terkadang mungkin akan penuh dengan spekulasi mengenai kebijakan yang diberlakukan. Hal yang paling utama adalah tujuan utama dari kebijakan makro adalah tentunya mencapai stabilitas keuangan negara.

Memengaruhi Harga Saham

BI Rate dapat memberikan pengaruhnya terhadap harga saham walaupun mungkin tidak secara langsung. Kenaikan BI Rate dapat membuat daya beli masyarakat meningkat karena tingkat inflasi yang turun. Permintaan barang dan jasa yang semakin tinggi dapat memberikan keuntungan yang semakin besar pula bagi perusahaan. Performa perusahaan yang baik akan berdampak pada naiknya harga saham perusahaan. Oleh karena itu, BI Rate dan harga saham memiliki hubungan yang selaras.

Mencegah Potensi Fraud dari Lembaga Perbankan

BI Rate merupakan salah satu instrumen yang dapat dilakukan untuk memonitori aktivitas bank. Pengawasan terhadap bank dilakukan agar tidak ada potensi fraud oleh bank. Fraud adalah kecurangan yang dapat dilakukan oleh suatu pihak, dalam konteks bank, fraud dapat dilakukan oleh pihak individu maupun manajemen bank. 

Ketika Bank Indonesia sebagai bank sentral menaikkan atau menurunkan BI Rate dengan harapan dapat menjadi acuan bagi bunga bank konvensional. Sewaktu bank umum menerapkan bunga yang berbeda jauh dengan sistem BI Rate, pihak berwenang akan dengan mudah dapat mendeteksi adanya fraud oleh bank.

Menjaga Kestabilan Ekonomi Negara

Secara umum, kebijakan untuk mengelola BI Rate dilakukan untuk menjaga stabilitas keuangan dan ekonomi negara. BI Rate merupakan salah satu instrumen powerful yang mampu memberikan stimulus terhadap pola kebiasaan masyarakat. 

Tujuan BI Rate

Ilustrasi BI Rate sebagai suku bunga standar acuan | Pexels

BI Rate merupakan salah satu instrumen yang sangat penting dalam kehidupan perekonomian. Sebenarnya apa saja tujuan dari ditetapkannya BI Rate? Kenapa harus ada BI Rate di Indonesia? Berikut adalah tujuan ditetapkannya BI Rate pada perekonomian negara.

Menjadi Standar Acuan Bunga Bank

BI Rate merupakan suku bunga acuan di Indonesia. Berdasarkan namanya, tentunya suku bunga ini berperan sebagai standar suku bunga bank di Indonesia. Dengan begitu, bank-bank konvensional perlu untuk selalu mengikuti penetapan BI Rate oleh bank sentral. Jadi, ketika BI Rate mengalami kenaikan maka bunga pada bank umum akan ikut memberikan kenaikan pada suku bunga bank mereka. Begitupun sebaliknya. Pengukuran suku bunga acuan bank itu menggunakan basis poin BI Rate.

Menstimulasi Kegiatan Perekonomian Masyarakat

Pengaturan naik maupun turunnya suku bunga acuan BI Rate memiliki tujuan salah satunya yaitu untuk menstimulasi aktivitas perekonomian masyarakat. Pada misalnya, ketika pemerintah ingin mendorong masyarakat untuk mengambil kredit, pemerintah akan cenderung menurunkan suku bunga BI Rate. Dengan suku bunga standar acuan yang naik, suku bunga dari bank pun ikut menunjukkan angka penurunan persentase.

Suku bunga kredit yang turun akan membuat beban bunga yang harus dibayar oleh masyarakat juga turun. Penurunan bunga tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk mengambil kredit. BI Rate pun dapat diatur untuk memberikan stimulus lain bagi kegiatan perekonomian masyarakat, tergantung pada kebijakan bank nasional.

Meningkatkan Nasabah Bank

Menarik atau tidaknya suku bunga acuan standar negara dapat memengaruhi ketertarikan masyarakat dalam menggunakan layanan bank. Suku bunga bank BI Rate yang meningkat mungkin saja menarik perhatian nasabah baru untuk menggunakan layanan tabungan bank. Hal ini terjadi karena bank menjanjikan return bunga yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika suku bunga BI Rate turun, mungkin masyarakat akan berbondong-bondong meminati produk kredit bank karena beban bunga yang lebih rendah.

Dapat Mendorong Perputaran Dana Bisnis

Ketika suku bunga BI Rate turun, maka masyarakat akan lebih tertarik untuk mengambil kredit. Dengan begini, BI Rate mampu mendorong pendanaan bisnis kepada rakyat oleh Bank umum.

BI Rate dan BI 7 Day Repo Rate

Ilustrasi BI Rate sebagai kebijakan moneter | Pexels

Kita mungkin mengenal BI Rate sebagai suku bunga acuan, akan tetapi kita juga sering mendengar BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) sebagai suku bunga juga acuan di Indonesia. Sebenarnya apa hubungan di antara keduanya? Berikut adalah perbedaan dari BI Rate dan BI 7 Day Repo Rate.

Perbedaan BI Rate dan BI 7 Day Repo Rate

Jadi, BI Rate adalah nama dari kebijakan suku bunga acuan yang lama di Indonesia. Dimulai dari 19 Agustus 2016, suku bunga acuan negara Indonesia diganti menjadi BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR). Bank Indonesia memberikan klaim bahwa penggantian suku bunga dari BI Rate ke BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) merupakan hal yang wajar dan merupakan best practice internasional dalam pelaksanaan moneter.

Penggantian nama dan kebijakan ini diharapkan mampu memperkuat efektivitas kebijakan. Perbedaan utama yang dimiliki oleh BI Rate dan BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) adalah rentang waktu yang perlu lembaga keuangan lakukan untuk dapat menarik uang.

Mengapa BI 7 Day Repo Rate Dipilih Dibandingkan BI Rate?

BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) memiliki rentang waktu yang lebih singkat dibanding dengan BI Rate. Lembaga perbankan tidak perlu untuk menunggu hingga mencapai satu tahun untuk dapat menarik kembali uang mereka. Mereka dapat menarik uang setelah sebelumnya menyimpan udang selama 7 hari (dapat 14 hari, 21 hari, dan seterusnya) di Bank Indonesia.

Dengan waktu yang lebih singkat, BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) memiliki suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan BI Rate. BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) diharapkan mampu menjadi kebijakan yang lebih baik daripada BI Rate. Dampak yang dirasakan dari penggantian kebijakan ini adalah alur kredit yang lebih lancar antara bank dengan masyarakat. Selain itu, risiko kredit macet dari skenario perubahan suku bunga yang dapat terjadi tiba-tiba jadi lebih kecil.

Suku bunga acuan yang diatur oleh bank sentral ternyata penting sekali ya untuk kesejahteraan dan kestabilan perekonomian negara. Perekonomian negara tidak akan berjalan dengan baik tanpa instrumen kebijakan suku bunga yang baik pula. Nah, itu tadi adalah artikel mengenai BI Rate, baik itu pengertian, fungsi, tujuan, dan perbedaannya dengan BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR). Apakah kamu tertarik mempelajari lebih lanjut seputar suku bunga dan kebijakan makro ekonomi lainnya?

Sumber gambar header: Pexels

Traveloka Terus Perluas Kerja Sama dengan Perbankan

Traveloka semakin intensif menjalin kerja sama dengan perbankan lokal. Pekan lalu, mereka baru saja mempererat hubungan dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kali ini kesepakatan tersebut berhasil membawa layanan OTA milik Traveloka masuk di aplikasi mobile banking BRImo.

Pengguna BRImo kini bisa memesan berbagai jenis akomodasi, mulai dari Pesawat, Hotel, sampai dengan Bus/Shuttle tanpa harus berpindah aplikasi lewat menu “Travel”. BRImo sendiri juga memiliki misi untuk menjadi financial super apps agar bisa melayani berbagai kebutuhan nasabah dalam satu aplikasi saja.

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan, kerja sama strategis bersama Traveloka diharapkan bisa menjadi solusi bagi nasabah yang ingin merayakan hari raya Idul Fitri di kampung halaman.

“Dengan adanya kerja sama strategis dengan Traveloka, kami harapkan dapat memberikan value tambahan kepada nasabah dan hal ini merupakan bagian dari transformasi BRI untuk memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi melalui BRImo SuperApps yang sudah terintegrasi dengan Traveloka, sehingga nasabah tidak perlu lagi berpindah-pindah aplikasi untuk melakukan pembelian tiket,” ujar Handayani.

Sebelumnya kerja sama Traveloka dan BRI sudah terjalin sejak tahun 2019 lalu, ketika keduanya bersama-sama meluncurkan kartu kredit Paylater Card. BRI juga sempat dikabarkan tengah menjajaki investasi strategis ke Traveloka — namun ketika kami coba konfirmasi ke pihak terkait, mereka menolak untuk memberikan komentar.

Kerja sama dengan Bank Jago

Selang sepekan, Traveloka kembali mengumumkan kerja samanya dengan Bank Jago. Tujuannya untuk memperluas penyaluran kredit lewat Traveloka Paylater. Hal ini dilakukan di tengah pertumbuhan pesat layanan pembiayaan tersebut. Diklaim Traveloka Paylater telah tumbuh hingga 10x lipat sejak pertama diluncurkan tahun 2018 dan menyasar masyarakat underbanked yang terkendala masalah finansial.

“Kemitraan dengan Bank Jago telah memperluas peluang penyaluran kredit kepada masyarakat underbanked di Indonesia, khususnya pengguna Traveloka Paylater yang kerap kali mengalami kesulitan akses finansial untuk memenuhi kebutuhan perjalanan dan gaya hidup mereka […] Melalui kerja sama ini kami optimis untuk dapat memberikan kontribusi terhadap inklusi keuangan serta berharap dapat meningkatkan nilai bisnis kedua belah pihak,” ujar CFO Traveloka & Presiden PT Caturnusa Sejahtera Finance Doan Lingga.

PT Caturnusa Sejahtera Finance adalah perusahaan pembiayaan di bawah Traveloka yang memiliki lisensi untuk memberikan layanan pinjaman berbasis teknologi.

Dukung debut digital Allo Bank

Allo Bank awal tahun ini mendapatkan dukungan strategis dari berbagai pebisnis digital, termasuk Bukalapak, Carro, dan Grab. Tak mau ketinggalan, Traveloka pun turut terlibat mendukung debut produk bank digital yang akan segera diluncurkan ke publik oleh Allo. Dukungannya tidak berbentuk kapital seperti dari yang lain, namun ada kemungkinan integrasi dengan superapp lifestyle di ekosistem Traveloka.

Dalam sambutannya mengenai kerja sama dengan Allo Bank, Co-Founder & CEO Traveloka Ferry Unardi berujar, “Saya antusias untuk menyambut Allo di Traveloka. Sebagai superapp lifestyle, kami adalah platform independen dengan beragam penyedia kredit di Indonesia dan kami akan bekerja sama dengan Allo untuk menyesuaikan produk-produk pinjaman ini dengan kebutuhan gaya hidup dan aspirasi para pengguna kami.”

Lini fintech berpotensi jadi bisnis besar

Lebih dari sekadar OTA, ambisi Traveloka untuk membangun aplikasi gaya hidup yang menyeluruh terus diperlihatkan. Tak terkecuali melalui inovasi fintech yang terus diperkuat untuk mendukung sistem transaksi. Selain tiga bank di atas, sebenarnya ada pihak lain yang sebelumnya turut memberikan dukungan khusus ke lini finansial Traveloka ini, sebut saja BNI yang turut mendukung produk paylater mereka.

Dalam sebuah kesempatan di akhir 2019, bahkan salah satu eksekutif Traveloka sempat sesumbar bahwa lini fintech Traveloka —termasuk di dalamnya paylater— telah mendekati menjadi bisnis bernilai $1 miliar.

Lewat PT Caturnusa Sejahtera Finance, Traveloka juga cukup leluasa berinovasi dengan layanan pembiayaan dan turunannya. Dalam POJK 35 Tahun 2018, OJK menjelaskan perusahaan pembiayaan diberi keleluasaan untuk menambah variasi produk pembiayaan yakni multiguna. Multiguna adalah jenis pembiayaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha atau aktivitas produktif dalam jangka waktu yang diperjanjikan.

Dukungan lembaga finansial seperti bank jelas dapat memberikan kekuatan lebih bagi Traveloka untuk mengoptimalkan potensi bisnis fintech-nya. Karena kolaborasinya dengan perbankan juga bisa direalisasikan dalam berbagai bentuk, seperti yang sudah dilakukan sebelumnya termasuk perluasan akses kredit dan loan channeling.

Application Information Will Show Up Here

Penggunaan Email Marketing dalam Industri Keuangan

Untuk meningkatkan penjualan, sebuah perusahaan perlu mengenalkan produk kepada konsumen melalui strategi pemasaran dan strategi pemasaran yang sangat berguna di era teknologi adalah menggunakan strategi email marketing.

Penggunaan email marketing sebagai strategi pemasaran juga didasarkan oleh anggarannya yang murah dan juga bisa menjangkau target lebih besar, karena email lebih bersifat personal.

Namun, penggunaan email marketing tidak hanya dalam sebuah perusahaan bisnis saja. Industri keuangan juga perlu menggunakan email marketing. Simak artikel berikut untuk mengetahui alasan penggunaan email marketing dalam industri keuangan!

Mengapa Industri keuangan butuh email marketing?

Tahukah kamu bahwa di Indonesia ada Bank wajib memiliki pusat data yang berada di wilayah Indonesia dan hal ini juga menjadikan penggunaan email marketing sebagai alasan kepentingan untuk industri keuangan.

Hal ini  tercatat pada pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 38 /POJK.03/2016 mengenai “PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM,” pada Bagian Kedua mengenai Penempatan Sistem Elektronik pada Pusat Data dan/atau Pusat Pemulihan Bencana, pasal 21 ayat 1 yang berbunyi: “Bank wajib menempatkan Sistem Elektronik pada Pusat Data dan Pusat Pemulihan Bencana di wilayah Indonesia.” 

Tidak hanya itu, dilansir dari artikel MTARGET penggunaan email marketing juga sangat penting bagi perusahaan yang ingin bersaing di pasaran seperti perusahaan enterprise-level, tidak terkecuali industri perbankan.

Raih kepercayaan konsumen dengan email marketing

Email marketing sebagai bentuk strategi pendekatan terhadap pelanggan bisa diadopsi oleh industri keuangan yang ternyata menurut Deloitte US pada tahun 2016, perbankan menjadi salah satu industri yang belum bisa meraih kepercayaan konsumennya.

Sehingga, penggunaan email marketing bisa berguna untuk membangun ekuitas perbankan dan juga sebagai bentuk loyalitas untuk mendapatkan customer experience.

Adapun pemilihan email marketing yang disebut lebih efektif sebagai strategi pemasaran dibandingkan channel lainnya, karena promosi bank melalui email marketing sifatnya akan lebih personal dan juga bank tidak akan kehilangan lifetime value dan strengthening the relationship dari pelanggan.

Untuk mengetahui pembahasan lebih lanjut terkait penggunaan email marketing dalam industri keuangan, kamu bisa unduhWhite paper Email Marketing Industri Keuangan” yang disediakan oleh MTARGET di sini.

Disclosure: Artikel ini bekerja sama dengan MTARGET.

Masuknya Bukalapak, Grab, dan Investor Strategis Baru Dinilai Dapat Percepat Misi Digitalisasi Allo Bank

Allo Bank (IDX: “BBHI”) secara resmi telah mengumumkan rencananya untuk melakukan penawaran umum terbatas atau rights issue senilai Rp4,8 triliun, melepas 10,04 miliar saham atau setara 86% dari total modal BBHI seharga Rp478 per saham. Dalam keterbukaan yang disampaikan, 6 perusahaan turut andil di dalamnya sebagai investor, meliputi Bukalapak, Abadi Investments, Indolife Investama Perkasa, H Holdings, Trusty Cars, dan CT Corpora.

Bukalapak sendiri mengakuisisi jumlah persentase saham terbanyak dalam aksi tersebut, yakni setara 11,49%. Abadi Investment sendiri merupakan entitas yang dimiliki Salim Group. Sementara H Holdings terindikasi lengan investasi yang terafiliasi dengan Grab.

Posisi kepemilikan saham Allo Bank setelah aksi korporasi ini / Allo Bank

Pertajam misi menjadi bank digital

Aksi korporasi ini dinilai akan mempertajam rencana Allo Bank untuk mentransformasikan layanannya menjadi sebuah bank digital. Terlebih dengan masuknya Bukalapak sebagai salah satu pencaplok saham bernilai signifikan. Diketahui, memang saat ini Bukalapak belum memiliki atau terafiliasi strategis dengan penyelenggara bank digital – sementara para kompetitornya telah memiliki, misalnya Tokopedia dengan Bank Jago atau Shopee dengan SeaBank.

Tepatnya sejak Juni 2021, saat ini Bank Harda Internasional resmi melakukan rebranding menjadi Allo Bank Indonesia. Semangatnya adalah memberikan solusi aplikasi terpadu lewat Allo Apps, untuk memenuhi kebutuhan pengguna mulai dari segi finansial hingga hiburan. Di fase awalnya, aplikasi Allo akan dihubungkan dengan berbagai merchant dan layanan di ekosistem CT Corpora. Namun sampai saat ini aplikasi tersebut belum secara resmi meluncur ke publik.

Pemain bank digital yang tengah bersiap meramaikan pasar / DSInnovate

Di sisi regulasi, pertengahan tahun lalu OJK mengeluarkan tiga aturan baru untuk mendukung industri perbankan agar lebih efisien, berdaya saing, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. Salah satu poin menariknya, POJK Bank Umum mempertegas pengertian bank digital, yakni bank yang saat ini telah melakukan digitalisasi produk dan layanan (incumbent), ataupun melalui pendirian bank baru yang langsung berstatus bank digital menyeluruh (full digital banking).

Selain itu, POJK 12 tersebut juga meredefinisi pengelompokan bank berdasarkan modal inti (KBMI), tidak lagi menggunakan BUKU (bank umum kegiatan usaha). Redefinisi ini pada dasarnya tidak memengaruhi kinerja pemain existing, karena tidak mengurangi cakupan kegiatan usaha. Justru bagi bank kecil, KBMI ini menjadi pemulus rencana mereka yang ingin menjadi bank digital. Di aturan sebelumnya dalam BUKU 1, mereka tidak diperbolehkan masuk ke ranah digital. Asalkan mereka tetap menyesuaikan permodalan minimal Rp3 triliun untuk bank digital hasil konversi.

Pengelompokan Modal Inti
KBMI 1 ≤ Rp6 triliun
KBMI 2 Rp6 triliun s/d  ≤ Rp14 triliun
KBMI 3 Rp14 triliun s/d ≤ Rp70 triliun
KBMI 4 ≥ Rp70 triliun
Bank Digital Wajib punya minimum satu kantor pusat
Pendirian bank Modal disetor minimum Rp10 triliun

Sebelumnya, OJK mencatat ada beberapa bank dalam proses go-digital yakni BRI Agroniaga, Bank Capital, Bank Harda Internasional, dan Bank QNB Indonesia. Beberapa pemain lain seperti KEB Hana, BCA Digital, Neo Commerce dll sudah meresmikan layanannya sejak tahun lalu.

Kinerja Allo Bank

Per akhir Q3 2021, total aset Allo Bank mengalami peningkatan 166,70% di bandingkan tahun lalu, menjadi Rp6,89 triliun. Disokong peningkatan efek-efek (355,17%) dan kredit (63,24%).

Posisi keuangan Allo Bank, terkait aset, liabilitas, dan ekuitas / DailySocial.id

Dalam periode Q3 2021, perseroan membukukan laba tahun berjalan Rp85,7 miliar, meningkat 77,16% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.  Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan laba sebelum beban pajak.

Adapun penghasilan yang didapat Allo Bank mencapai Rp191,5 triliun, meningkat 295,88% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh keuntungan yang belum direalisasi  dari efek yang diukur pada penghasilan komprehensif lain (tersedia untuk dijual) sebesar Rp105,6 miliar.

Laporan pendapatan yang berhasil dibukukan hingga Q3 2021 / Allo Bank

EMTEK telah akuisisi Bank Fama

Di lain sisi, EMTEK (yang tidak bisa dilepaskan jika berbicara tentang Bukalapak dan Grab), terlebih dulu melakukan akuisisi ke Bank Fama. Melalui anak usahanya PT Elang Media Visitama (EMV), EMTEK akan mengambil alih sebanyak 93% atau setara 9.089.503.800 lembar saham milik Bank Fama. Sebelumnya memang santer tersiar kabar bahwa EMTEK dan Grab tengah mendirikan bank digital, upaya tersebut turut didukung dengan perekrutan eks Presdir Bank CIMB Niaga Tigor M Siahaan. Bank ini dikabarkan akan terintegrasi dengan berbagai ekosistem digital, mulai dari commerce, online-to-offline (O2O), dan pembayaran digital.

Dalam pernyataannya, aksi korporasi ini menjadi jalan masuk taipan milik Sariaatmadja tersebut untuk meningkatkan literasi keuangan dan perbankan ke sektor UMKM. Selain itu, Bank Fama juga dapat memanfaatkan kekuatan finansial, jaringan bisnis, produk, dan keahlian sektoral EMV.

Belum memulai mode “Growth”

Dibandingkan dengan bank lain yang berada di pengelompokan yang sama, yakni KBMI 2, dan berambisi menjadi bank digital terdepan, posisi keuangan Allo memang masih hijau. Misalnya dibandingkan dengan Neobank yang masih merugi Rp264,7 miliar dan Bank Jago Rp32,9 miliar pada Q3 2021 lalu. Keduanya memang tengah gencar mengejar pertumbuhan pesat (growth) di tengah pasar bank digital yang dinilai masih hijau.

Hal tersebut membawakan hasil. Menurut data-data yang dikumpulkan DSInnovate dalam laporan “The Rise of Digital Banking in Indonesia“, sepanjang periode Agustus-September 2021 kedua bank mendapatkan performa yang paling dominan di antara aplikasi bank digital lain yang sudah meluncur. Gaya “ala startup” diimplementasikan untuk meningkatkan adopsi sekaligus traksi ke layanan – terlebih segmen utama yang ditargetkan memang kalangan usia produktif (milenial).

Statistik pertumbuhan bank digital di Indonesia / DSInnovate

Tren yang dapat ditangkap, salah satu model bisnis yang diterapkan para pemain bank digital –selain menjadi consumer banking—adalah menjadi sebuah embedded services. Para pemain berlomba-lomba menghadirkan produk BaaS (Bank as a Services) dengan harapan dapat terintegrasi dengan aplikasi konsumer dengan basis pengguna besar. Tak ayal jika sekarang ini masing-masing pemilik aplikasi konsumer seperti memegang satu per satu bank digitalnya sendiri.

Masuknya Bukalapak dan Grab jelas meningkatkan proposisi nilai Allo Bank dalam konteks ini. Maka dari itu pekerjaan rumah berikutnya, bagaimana inovasi produk dapat diakselerasi sehingga fitur dan layanan yang dimiliki Allo Bank dapat segera dirilis dan diimplementasikan ke para mitra strategisnya. Percepatan pengembangan produk ini menjadi poin penting, karena faktanya pemain lain sudah satu-dua langkah lebih maju melakukan akuisisi pengguna dan integrasi layanan bersama ekosistem mitranya masing-masing.

Ketepatan strategi dan inovasi pada akhirnya akan menjadi kunci, apakah Allo Bank mampu mengimbangi performa pemain yang sudah ada. Atau justru sebaliknya, gagal memanfaatkan momentum pertumbuhan pasar yang tengah dieksplorasi banyak pihak.

5 Aplikasi Pembayaran Antar Bank Ini Jadi Solusi Transaksi yang Terjangkau untuk Bisnis

Di zaman yang canggih seperti sekarang ini, Anda tidak perlu lagi menggunakan ATM untuk keperluan transfer uang. Banyak aplikasi  yang sekarang memudahkan Anda dalam melakukan transaksi, seperti aplikasi pembayaran antar bank yang sekarang bahkan yang bahkan menawarkan bebas biaya admin. Ini dia aplikasi pembayaran antar bank yang bisa Anda coba!

Flip

Aplikasi Pembayaran Antar Bank

Aplikasi yang bisa Anda gunakan adalah Flip, aplikasi ini bisa membantu Anda dalam melakukan transfer dari segala jenis bank. Apabila pembeli Anda juga tidak memiliki aplikasi ini, Anda juga tidak perlu kerepotan mengharuskan pelanggan Anda membuatnya karena Flip tersedia bagi penggunanya maupun non penggunanya. Keunggulan dari aplikasi ini tentu saja ada dalam biaya transaksi yang benar benar gratis, hanya saja aplikasi ini tidak beroperasi 24 jam.

LinkAja

Aplikasi Pembayaran Antar Bank

Aplikasi satu ini mampu membantu Anda untuk mentransfer antar bank bahkan hanya dengan kode QR saja. Tentunya dengan aplikasi ini Anda bisa melakukan transaksi dari bank yang berbeda dan Anda bisa mentransfer dengan minimal nominal transfer Rp.10.000 agar tidak terkena biaya admin. Aplikasi ini juga menyediakan upgrade akun Anda menjadi full service agar melakukan transfer tanpa batasan dan tanpa biaya admin dengan nominal berapapun.

Payfazz

Aplikasi Pembayaran Antar Bank

Aplikasi untuk membantu transfer antar bank selanjutnya adalah Payfazz, dengan aplikasi ini Anda bisa melakukan transfer antar bank gratis dengan promo tertentu. Keunggulan dari aplikasi ini ada pada batasan transfer yang mencapai Rp1.000.000 saja. Aplikasi ini juga menyediakan berbagai fitur pembayaran lainnya sepeti pembayaran pulsa, tagihan PLN dan kebutuhan top up lainnya.

DANA

Aplikasi Pembayaran Antar Bank

Aplikasi satu ini sudah digunakan banyak pihak untuk membantu transfer antar bank yang aman dan terpercaya. Apabila Anda pengguna baru, Anda bisa langsung menggunakan fasilitas 10x transfer gratis ke bank-bank setiap bulannya. Tak hanya itu, keunggulan dari aplikasi ini ada di banyaknya promo dan voucher yang diberikan untuk pengguna setianya.

Transfez

Aplikasi Pembayaran Antar Bank

Rekomendasi aplikasi pembayaran antar bank yang terakhir adalah Transfer, aplikasi ini bisa menjadi solusi untuk Anda yang mencari aplikasi transfer uang antar negara. Keunggulan dari aplikasi ini tentu saja membantu Anda dalam melakukan transfer dana lebih dari 47 negara dengan cepat dan biaya yang murah.

Itu dia rekomendasi aplikasi pembayaran antar bank yang bisa Anda gunakan untuk mendukung kegiatan transaksi bisnis Anda. Berbagai kemudahan dalam aplikasi transfer antar bank ini bisa membantu pelanggan Anda untuk segera melakukan transaksi tanpa harus memikirkan biaya tambahan transfer bank.

OCBC NISP Hadirkan Kantor Cabang Berkonsep “Hybrid”, Fokus pada Penguatan Literasi Keuangan

Bank digital telah mengubah lanskap perbankan nasional, terlihat dari hampir semua aplikasi perbankan menawarkan kemudahan dan kepraktisan bertransaksi keuangan, termasuk transfer, investasi, bayar, semua diselesaikan lewat smartphone. Akan tetapi, tren peningkatan transaksi keuangan perlu dibarengi dengan literasi atau pemahaman keuangan yang baik.

Mengutip dari hasil riset OCBC NISP Financial Fitness Index, ditunjukkan bahwa generasi muda Indonesia termasuk salah satu negara terendah dengan indeks literasi keuangan yang rendah dengan rata-rata kesehatan finansial mencapai 37,72. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Singapura yang mencapai 61.

Riset tersebut juga menunjukkan, sebanyak 14,3% anak muda yang terlihat berusaha menuju “sehat” finansial, namun nyatanya kondisi mereka masih belum ideal. Hal ini salah satunya dikarenakan pemahaman mereka yang masih tidak tepat terkait bagaimana mengelola keuangan.

Untuk mendukung peningkatan literasi ini, Bank OCBC NISP meluncurkan Financial Fitness Gym (FFG) dari Nyala OCBC NISP. Ini adalah bentuk disrupsi kantor cabang dengan menghadirkan konsep hybrid, transformasi layanan untuk edukasi dan solusi keuangan yang lebih kreatif dan efektif dengan pendekatan konsep gym dengan objektif melatih dan menguatkan otot-otot keuangan para generasi muda. Lokasi FFG pertama berada di Surabaya, tepatnya Mal Ciputra World.

FFG didesain menjadi tempat gym finansial dengan experiential learning environment, yang mana peranan kantor cabang telah di-upgrade tidak sekadar untuk transaksi, namun untuk melakukan eksplorasi kebutuhan finansial. Hampir seluruh kegiatan di FFG akan dipandu secara digital melalui ONe Mobile, aplikasi dari OCBC, mulai dari pembukaan rekening, transaksi perbankan, sampai dengan investasi.

“Tingginya transaksi digital harus didukung dengan literasi keuangan yang tepat agar solusi berbasis digital yang ditawarkan tidak mendorong perilaku konsumtif, tetapi mendorong terbentuknya masyarakat yang sehat secara finansial (Financially Fit). Dengan konsep hybrid service, masyarakat akan mendapatkan interaksi offline dan online dengan demikian penyampaian edukasi dan solusi keuangan akan semakin efektif,” ucap National Network Head Bank OCBC NISP Jenny Hartanto, Jumat (10/12).

Pengalaman konsumen saat memasuki kantor cabang ini, dimulai dari Financial Check Up Spot untuk mengetahui titik permasalahan keuangan dan apa solusi yang dibutuhkan. Di titik ini, pengunjung perlu mengisi sejumlah pertanyaan survei terkait kondisi keuangan, investasi, dan gaya hidup. Setelah itu, akan diberikan skor akhir dari masing-masing untuk mendapat gambaran keuangan seseorang secara keseluruhan.

“Sama seperti masuk gym, sebelum olahraga, pengunjung akan diukur berapa body mass-nya dan sebagainya dan ditanya apa concern dan tujuan mereka ikut gym. Sebab tiap orang itu punya masalah dan solusi yang berbeda-beda. Setelah itu, pengunjung akan dibantu oleh Nyala Buddy (sebutan expert dari OCBC) bila ingin bertanya langsung ke expert-nya.”

Konsep hybrid ini menggabungkan layanan online dan offline, mulai dari financial check up, personalized consultation melalui teknologi interactive touch screen, sampai kelas-kelas edukasi finansial yang dapat diikuti secara online dan offline di situs ruangmenyala.

Objektif yang ingin dibidik lewat kehadiran FFG ini adalah membantu meningkatkan pemahaman finansial (knowledge), memperbaiki kebiasaan manajemen keuangan (behavior), dan meluruskan mindset agar dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat (attitude).

Jenny melanjutkan, alasan perusahaan memilih Surabaya sebagai lokasi pertama peluncuran FFG, lantaran di kota ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi sebesar 82,23 pada 2020, tingkat kemiskinan relatif rendah, yakni 5%, dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pencapaian tersebut harus diimbangi dengan pemahaman masyarakat yang baik tentang pengelolaan keuangan.

Kota berikutnya yang akan disambangi FFG, tak lain kota besar dengan IPM yang tinggi. Salah satunya adalah Jakarta pada tahun depan. “Sayang sekali dengan IPM yang tinggi di Surabaya tidak dimanfaatkan dengan maksimal dalam meningkatkan literasi keuangannya.”

Kapabilitas layanan digital, baik untuk nasabah individu dan korporasi di Bank OCBC NISP terus mendapat sambutan yang positif. Meski tidak dirinci lebih detail, hingga September 2021 layanan ONe Mobile untuk nasabah individu mengalami peningkatan jumlah transaksi sebesar 16%, nilai transaksi 17%, dan jumlah pengguna 21% secara YOY. Sementara, layanan velocity@ocbcnisp untuk nasabah korporasi, nilai transaksinya naik 69%, jumlah frekuensi transaksi 18%, dan jumlah pengguna 15% secara YOY.

“Peningkatan tren digital tidak berarti dapat langsung menggantikan esensi human interaction, bahkan perpaduan antara keduanya dapat menarik masyarakat untuk lebih aware pada pentingnya pengelolaan keuangan. [..] Seperti di FFG, perpaduan antara kekuatan perbankan digital, interaksi dengan coach berpengalaman dan keindahan desain kantor cabang membuat bicara tentang pengelolaan keuangan menjadi lebih menarik dan menyenangkan,” tutup Jenny.

Application Information Will Show Up Here

OVO and BRI Announces “OVO U Card” Co-Brand Credit Card

OVO becomes the latest company to announce credit card co-branding with banks. Bank BRI is selected as the partner to present the “OVO U Card”. This credit card targets the younger generation and digital natives to gain easy access to digital transactions.

Based on the research by Brilio.net in collaboration with JakPat Mobile Survey, around 59% the majority of Indonesian young people, especially the upper middle class, prefer cashless transactions, including credit cards. In fact, 63% of young people are fond of their needs of credit card, although some stated the uneasy access. In addition, BCG survey result shows that credit card penetration in Indonesia is relatively low at around 6%.

“The launching of OVO U Card emphasizes the closer synergy between fintech and the banking industry to drive economic growth, especially for millennials as the major population, including OVO users of which 63% are millennials. The services in the OVO application are becoming more complete with the seamless integration between OVO and BRI which allows users to fully manage OVO U Card transactions in the OVO application,” OVO’s President Director, Karaniya Dharmasaputra said in an official statement, Monday (6/12).

OVO U Card is designed as a product that is easy to access and manage, for installment schedules, available programs from BRI and the OVO and Grab ecosystems, and the transaction history. Cardholders can also enjoy additional rewards and benefits from the two ecosystems, more convenient access for various services and offers from popular merchants, and free annual fees.

Currently, the OVO U Card is only available for selected users with good transaction history on the OVO app. Due to convenience, the submission and verification process are done through the OVO app within a maximum of 1 working day. Users can easily convert transactions into 0% installments for up to 12 months. Also, the Mastercard network can be used for abroad transactions.

For the record, Grab was previously collaborated with Bank Danamon. The offers provided are more or less the same, for example, auto upgrade membership status to Grab Platinum and get GrabCar booking priority, convert transactions into installments of up to 36 months, and so on.

BRI also cooperates with Traveloka in providing Traveloka PayLater. Bank Mandiri, on the other hand, partners with Shopee and Traveloka. Also, BCA with Blibli and Tiket.com.

Credit card is getting more accessible

In the past, credit cards were considered premium items as they could only be owned by “privileged” customers. This is reasonable as banks are responsible for distributing loans sourced from public funds.

The situation results in stagnant growth from year to year. Based on Bank Indonesia’s data in May 2021, the value of credit card transactions was recorded at Rp. 19.7 trillion. This amount decreased slightly by 1.6% compared to the previous month of Rp20 trillion. Despite the decline, the total volume of transactions with credit cards increased, the number increased by 0.9% from 23.3 million transactions in April 2021 to 23.5 million transactions in May 2021.

Credit card transactions dropped significantly during the pandemic, due to restrictions on community activities. Its values ​​began to improve in late 2020 and March 2021, but have not returned to pre-pandemic levels. On the other hand, electronic money is increasingly being used by the public. The transaction value reached the highest figure of IDR 23.7 trillion in the past year in May 2021.

In response to this condition, a technology company that collaborated with banks to release credit card products was finally answered. Armed with data on customers who regularly pay and are diligent in transacting, they offer credit cards so that their users can “level up.”

Application Information Will Show Up Here

7 Layanan Cek Mutasi Otomatis, Senjata Pelengkap UKM untuk Go Digital

Pembayaran digital atau cashless sudah jadi tren baru, bahkan bagi sebagian orang sudah jadi cara yang lumrah. Tapi, untuk pemilik bisnis yang belum sepenuhnya mendukung payment gateway, kebutuhan itu jadi sulit dipenuhi.

Nah, salah satu cara agar pembayaran digital terakomodir meski masih menggunakan rekening bank konvensional, adalah dengan menggunakan layanan cek mutasi. Layanan yang akan mewakili kita memeriksa setiap dana masuk ke rekening atas pembayaran produk ataupun jasa.

Mutasi Kita

Aplikasi Cek Mutasi Bank

Aplikasi satu ini diciptakan oleh Billion Technology yang bisa membantu Anda mengecek mutasi bank Anda secara otomatis. Dengan aplikasi ini Anda bisa mengelola data mutasi dari berbagai bank di Indonesia dan menghemat waktu Anda daripada mengecek satu persatu melalui berbagai Bank. Kelebihan aplikasi ini tentu saja  ada pada laporan progress setiap hari yang bisa Anda cek kapanpun dan dimanapun.

Mutasee

Aplikasi Cek Mutasi Bank

Aplikasi yang bisa Anda unduh secara gratis di Play Store ini juga menawarkan berbagai kemudahan pengecekan mutasi bank Anda. Dengan menggunakan aplikasi ini Anda bisa mengecek mutasi bank dengan tampilan yang simple dan jelas.

Dengan aplikasi ini Anda juga bisa memfokuskan diri untuk melihat aliran dana mana saja yang masuk melalui bank tertentu karena ada fitur berupa filter data untuk menyajikan data yang Anda inginkan.

Mutasi.co.id

Aplikasi Cek Mutasi Bank

Aplikasi yang berbasis sistem web ini akan membantu Anda untuk melakukan cek mutasi rekening bank Anda tanpa perlu menunggu lama dan bisa dilakukan secara otomatis.  Dengan menggunakan aplikasi ini keamanan dari transaksi Anda akan terjamin dan tunya privasi juga terjaga.

Keunggulan dari aplikasi ini juga ada pada tampilan dari website yang sangat user friendly.  Selain itu aplikasi ini juga bisa membantu Anda untuk melakukan export data menggunakan excel sebagai bentuk rekap transaksi bisnis yang Anda miliki.

Moota

Aplikasi Cek Mutasi Bank

Dengan apliaksi ini Anda tidak perlu bolak balik dari m-banking untuk melihat dari masuknya dana ke Bank Anda. Dengan aplikasi ini bisa membantu Anda untuk mengelola banyak akun bank hanya dalam 1 tampilan dashboard saja.

Keunggulan dari aplikasi ini adalah Anda bisa meminimalisir kesalahan saat kirim pesanan apabila Anda juga memiliki banyak dropshipper dan juga reseller. Jangan ragu untuk menggunakan Moota karena aplikasi ini sudah mendukung 5 Bank Nasional dan data Anda akan bisa diakses kapanpun dan dimanapun yang Anda inginkan.

CekMutasi.Co.Id

Aplikasi Cek Mutasi Bank

Aplikasi yang berbasis website terintegrasi ini bisa mengelola banyak rekening Anda secara up-to-date. Dengan aplikasi ini Anda bisa menyanyikan berbagai laporan terkait transaksi di bisnis Anda secara berulang kali tanpa harus mengecek satu-satu. Fitur unggulan dari CekMutasi.Co.ID ada pada sistem notifikasi pada Anda ketika adanya transaksi yang masuk dan juga data aplikasi Anda yang selama setahun penuh tetap Ada untuk Anda lihat kapanpun dan dimanapun.

Bukubank.com

Aplikasi Cek Mutasi Bank

Aplikasi satu ini bisa memudahkan pebisnis seperti ANda untuk mengelola pembayaran bahkan juga mengecek mutasi dari rekening bank bisnis Anda. Buku Bank menggunakan sistem deposit dan satu rekening saja Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebanyak seribu rupiah saja. Kelebihan dari aplikasi ini  adalah Anda tidak perlu ribet untuk mengecek bukti transfer Anda karena dengan aplikasi ini semua orderan Anda akan bisa tervalidasi secara otomatis.

Mutasibank.Co.Id

Aplikasi Cek Mutasi Bank

Cek mutasi juga kini bisa lebih mudah menggunakan aplikasi dari Cek Mutasibank.co.id, dengan menggunakan aplikasi ini tentu saja Anda bisa melihat apakah pembayaran yang dilakukan pelanggan Anda sudah dilakukan ataupun belum, tak hanya itu keunggulan dari aplikasi ini tentu ada dari bagaimana tampilan dari website yang mudah untuk digunakan bagi siapapun bahkan pengguna baru sekalipun.

Demikianlah 7 rekomendasi Aplikasi cek mutasi bank, diharapkan dengan aplikasi ini pengelolaan transaksi bisnis Anda menjadi lebih mudah dan membantu memberikan informasi untuk menjalankan usaha Anda secara lebih baik.  Aplikasi-aplikasi ini tentu saja memiliki kelebihannya sendiri tergantung bagaimana keperluan Anda. Selamat mencoba!

Gambar Header Pixabay