MyFC Jaq Ialah Power Bank Bertenaga Air dan Garam

Tak bisa dipungkiri kalau power bank telah banyak menolong kita di banyak kesempatan sehari-harinya. Namun terkadang kita pernah kelupaan mengisi ulang dayanya, dan ketika itu terjadi, sia-sialah sebongkah gadget tersebut kita simpan di dalam saku atau tas. Buat yang setiap harinya selalu sibuk, skenario seperti ini jelas merupakan malapetaka yang harus dihindari.

Seperti yang kita tahu, cara kerja power bank adalah menyimpan energi listrik yang didapat dari colokan. Tapi bagaimana kalau misalnya sebuah power bank bisa menghasilkan energi listriknya sendiri? Bagaimana jika misalnya ada sebuah power bank yang ditenagai teknologi sel bahan bakar (fuel cell) seperti Toyota Mirai?

Itulah ide di balik MyFC Jaq. MyFC sendiri merupakan perusahaan asal Swedia yang cukup berpengalaman dalam menghasilkan solusi energi alternatif untuk perangkat portable. Jaq adalah inovasi terbarunya yang diklaim sebagai charger berbasis fuel cell termungil sejagat – dimensinya cuma 127 x 21 x 77 mm, dengan bobot 180 gram.

Letak keunikan Jaq berada pada dari mana energi listrik yang disalurkan berasal. Jaq hanya butuh dua komponen, yaitu air dan garam yang dikemas dalam wujud kartu habis-pakai bernama PowerCard. Satu PowerCard dapat meneruskan energi listrik sebesar 1.800 mAh, cukup untuk mengisi baterai sebuah iPhone 6S hingga penuh.

MyFC Jaq

Hal ini berarti Jaq sama sekali tak perlu Anda tancapkan ke colokan listrik. Teknologi rancangan MyFC memungkinkan reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen (air) dengan garam sebagai elektron untuk menghasilkan energi listrik yang ‘bersih’, alias tanpa menyisakan emisi karbon.

Saat PowerCard ditancapkan ke Jaq, senyawa di dalamnya akan segera bereaksi dan siap meneruskan daya listrik menuju smartphone, tablet, maupun perangkat lainnya yang di-charge via USB. Jaq diklaim aman dan sudah memenuhi standar regulasi yang dikeluarkan oleh asosiasi penerbangan sipil.

Guna memaksimalkan konsep energi bersih yang diusung, masing-masing PowerCard yang menjadi ‘amunisi’ Jaq dibuat dari material yang mudah didaur ulang. Setelah habis dipakai, pengguna tinggal membuangnya seperti sampah biasa.

Pengembangan Jaq sebenarnya sudah berlangsung cukup lama, tapi kali ini MyFC sudah siap untuk memamerkannya langsung di panggung CES 2016 sekaligus memasarkannya dalam waktu dekat. Sayangnya sejauh ini belum ada informasi terkait harga dan ketersediaannya. Satu-satunya info yang tersedia adalah biaya berlangganan sebesar €4,90 per bulan selama 24 bulan, tapi juga belum ada keterangan berapa banyak PowerCard yang bakal pengguna terima setiap bulannya.

Sumber: VentureBeat.

Ramaikan CES 2016, Alcatel Siapkan Tablet OneTouch PIXI 3 Bersistem Windows 10 Mobile

Perhelatan Consumer Electronic Show, atau lebih sering disingkat menjadi CES, tahun ini telah dijadwalkan untuk berlangsung mulai tanggal 6 hingga 9 Januari 2016 mendatang. Sejumlah pabrikan elektronik telah bersiap untuk memboyong produk mereka ke acara tersebut.

Continue reading Ramaikan CES 2016, Alcatel Siapkan Tablet OneTouch PIXI 3 Bersistem Windows 10 Mobile

Lenovo Perkenalkan Tablet Serba Bisa, ThinkPad X1

Memanaskan ajang CES 2016, Lenovo memulai lebih dini dengan memperkenalkan sejumlah perangkat. Salah satunya adalah tablet ThinkPad X1, sebuah perangkat berbentuk tablet namun dengan kemampuan kustomisasi seleluasa PC. Di mana ia dapat dipasangkan dengan tambahan modul sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Tablet ThinkPad X1 dirancang untuk pengguna yang membutuhkan kemampuan lebih dari sekadar perangkat tablet. Untuk itu Lenovo membenamkan prosesor Intel Skylake Core M seperti yang dipunyai oleh Surface Pro 4. Prosesor tanpa kipas ini mengemban misi menjalankan semua operasional di balik layar 12 inci FHD yang menghasilkan resolusi 2K di 2160 x 1440 piksel.

Berlanjut ke memori, Lenovo menawarkan RAM 16GB dengan opsi penyimpanan internal seluas 1TB berupa memori PCIe NVMe. Yang menggembirakan, Lenovo juga membenamkan dukungan LTE-A ke dalam tablet, yang berarti ini merupakan tablet Windows pertama yang menawarkan teknologi tersebut.

Kemudian untuk mendukung produktivitas pengguna, Lenovo juga menyematkan sambungan khusus di bagian dasar yang dapat dipergunakan untuk menambahkan modul perangkat eksternal, misalnya keyboard fisik. Bukan cuma itu, Lenovo juga menambahkan dua modul lainnya yakni kamera 3D Intel RealSense dan Pico Projector.

Sementara di bagian belakang selain komponennya yang dapat dibuka, juga terdapat kickstand yang berfungsi untuk menyangga beban perangkat ketika dalam mode berdiri. Lalu ada tambahan port USB 3.0, port HDMI, dan  docking OneLink+. Secara keseluruhan, tablet ThinkPad X1 sepertinya bakal menjadi tambahan yang sempurna untuk pengguna kalangan enterprise.

Sayangnya modul-modul tersebut tidak akan dijual dalam satu paket bersama tablet ThinkPad X1. Kamera 3D dibanderol $149, sementara proyektornya seharga $270. Tabletnya sendiri menurut TheVerge dipatok di kisaran $899 dan mulai tersedia di bulan Februari mendatang sudah dilengkapi dengan sistem operasi Windows 10 Pro. Terdapat beberapa pilihan warna yang tersedia, antara lain Midnight Black, Red, dan Silver.

Sumber berita Lenovo.

Lewat AirTouch di BMW Vision Car, Fungsi Mobil Bisa Dioperasikan Tanpa Sentuhan

Berbicara soal keamanan berkendara, fitur keselamatan sebuah mobil tidak banyak berguna tanpa didukung kedisiplinan kita. Faktor terakhir itu seringkali terlalaikan akibat gadget-gadget yang kita bawa. Produsen otomotif berusaha mengimbanginya dengan eksplorasi teknologi baru, dan BMW berniat untuk menyingkap solusi anyar mereka di acara pameran besar awal Januari besok.

Satu tahun silam, Bayerische Motoren Werke sempat memamerkan sistem gesture unik, membuat mobil sanggup membaca gerakan jari dan menerjemahkannya jadi input kendali untuk menyesuaikan volume audio atau menerima panggilan telepon. Fitur ini akhirnya dikemas dalam BMW Gesture Control di BMW 7 Series. Buat langkah selanjutnya, perusahaan Jerman itu berencana mengungkap versi lebih canggihnya di mobil konsep Vision Car.

Wujud Vision Car sendiri masih cukup misterius. Di press release, BMW hanya memperlihatkan bagian dashboard ber-display lebar. Namun ada satu kapabilitas primadona yang mereka banggakan. BMW menamainya AirTouch. Ia memungkinkan pengendara mengoperasikan layar sentuh tanpa perlu benar-benar menyentuh permukaannya. Selain menyederhanakan interaksi, AirTouch meminimalisir noda sidik jari di touchscreen.

AirTouch bisa diterapkan ke beragam aspek di kendaraan, dari mulai fungsi hiburan, navigasi sampai komunikasi. Fitur tersebut memanfaatkan sensor, yang bertugas merekam serta membaca gerakan tangan di area antara console pusat dan cermin. BMW menjelaskan, hal ini memudahkan pengemudi atau penumpang mengubah fokus. Buat memilih menu, kita hanya tinggal mengaktifkan ikon.

Sensor-sensor AirTouch dipasang di sekitar dashboard, dirangkai supaya mampu menerima input tiga dimensi. Tampaknya tangan Anda akan berperan sebagai mouse di display berukuran besar. Kemudian sebuah tombol tersembunyi diletakkan di tepi kiri setir, mudah dicapai dengan jempol. Ia akan menyala saat menu atau icon bisa diaktifkan, Anda cukup men-tap-nya saja.

Kemampuan tersebut juga disiapkan bagi penumpang. Tombol diposisikan di area pintu, di mana mereka dapat menggunakan satu tangan untuk menavigasi menu, dan memakai tangan lain buat mengonfirmasi pilihan. AirTouch sengaja diramu demi mengurangi langkah-langkah seleksi. Contohnya, sewaktu menyalakan phone pad, sistem secara otomatis memunculkan daftar kontak ke bagian atas agar Anda bisa segera melakukan panggilan. Pada akhirnya, AirTouch memastikan pengendara lebih fokus dan berkonsentrasi dalam perjalanan.

Vision Car beserta AirTouch kabarnya akan dipamerkan secara perdana di Consumer Electronics Show 2016 tanggal 6 sampai 9 Januari 2016 nanti.

Via Digital Trends. Sumber: BMWGroup.com.

Mobil Hybrid Berteknologi Autopilot Rinspeed Etos Punya Drone Sebagai Asistennya

Namanya mungkin terdengar asing di telinga konsumen awam, tetapi antusias otomotif mengenal Rinspeed sebagai pakar modifikasi sekaligus spesialis restorasi kendaraan klasik. Mulai tahun 1991, perusahaan asal Swiss itu turut berkecimpung dalam desain mobil konsep. Salah satu karya terunik mereka ialah sQuba, mobil sekaligus kapal selam yang terinspirasi dari film James Bond.

Dalam penciptaan kreasi terbarunya, Rinspeed memutuskan buat mengadopsi teknologi futuristis dan segala hal yang berpotensi mempermudah pengendara. Mereka memperkenalkan mobil konsep Etos (ditulis Σtos). Seperti tren populer saat ini, Rinspeed mencoba mengeksplorasi gagasan self-driving, namun tidak mengurangi level kewaspadaan pengemudi terhadap lingkungan di sekitarnya. Uniknya lagi, Etos turut didampingi oleh drone.

Rinspeed Etos 02

Penampilan luar Rinspeed Etos diramu supaya mewakilkan premis kecanggihannya, tapi boleh jadi Anda merasa sedikit familier. Itu karena sebetulnya, Etos memanfaatkan basis dari BMW i8, sebuah mobil sport hybrid yang telah mulai dipasarkan sejak pertengahan 2014. Etos mengusung perpaduan struktur aluminium dan serat karbon, ditambah kaca atap Gorilla persembahan Corning.

Di bagian interior, Etos memiliki setir retractable ZF TRW. Ketika Anda mengaktifkan autopilot, kemudi akan bersembunyi di dashboard, memperluas ruang dalam kendaraan. Anda bisa bersantai sambil membaca buku, atau menyaksikan video melalui dua buah layar curved ultra-HD 21,5-inci. Segmen ‘infotainment‘ Etos didukung oleh teknologi Harman Connected Car, dapat merespon perintah suara, gesture, dan input berupa sentuhan.

Rinspeed Etos 03

Lalu apa fungsinya drone? Rinspeed memilih tipe UAV dari DJI, dapat digunakan untuk bermacam-macam tugas seperti mengirim buket bunga, atau diperintahkan mengambil foto selfie sampai merekam video saat Anda sedang berkendara. Sewaktu tidak aktif, quad-copter bersemayam di drone pad, berada di bagian belakang Etoz. Platform pendaratan itu menyimpan 12.000 buah lampu LED customizable, bisa Anda jadikan message board.

Terdapat delapan kamera HD di luar, menyuguhkan tampilan panorama seluas 180 derajat ke depan serta belakang, tanpa titik buta. Di situasi-situasi rumit misalnya jalan sempit atau parkir, fitur Curb View (memperlihatkan pandangan langsung ke roda) menyala otomatis. Kemudian di perjalanan, sistem navigasi menayangkan tampilan 3D dari gedung, pohon, stasiun, dan lain-lain.

Rencananya, Rinspeed Etos akan dipajang secara perdana di acara Consumer Electronics Show 2016 tanggal 5 Januari nanti.

Rinspeed Etos 04

Sumber: Rinspeed. Via Digital Trends.

Streamz Ialah Headphone Wireless Khusus Para Pecinta Streaming Musik

Berkat teknologi, industri musik terus berkembang dan membentuk sebuah model bisnis baru, menarik lebih banyak pengguna ke platform layanan musik digital serta membuat musisi menjadi lebih dikenal. Hal ini merupakan kabar baik bagi kedua pihak, namun jika streaming musik adalah kegemaran Anda, sudahkah Anda menyiapkan device untuk mendukung aktivitas itu?

Memiliki visi buat menyederhanakan serta meningkatkan pengalaman hiburan konsumen, Douglas Kihm dan timnya memperkenalkan Streamz. Produk ini dideskripsikan sebagai ‘satu-satunya headphone yang dilengkapi Wi-Fi player musik build-in‘. Premisnya ialah kemampuan dan kemudahan streaming musik berkualitas tinggi tanpa memerlukan smartphone, kabel, dan bebas dari segala kerumitan.

Keunikan fungsi Streamz direpresentasikan oleh penampilannya. Ketika pada umumnya desain headphone sengaja diramu agar mengikuti bentuk telinga, Streamz memiliki bentuk earcup persegi. Untuk menggantikan fungsi navigasi konten di perangkat music player (atau smartphone), developer membubuhkan penel kendali di sisi luar komponen driver. Di kanan ada power/play/pause, skip dan volume; kemudian di kiri terdapat tombol kursor dan mode.

StreamZ 03

Uniknya lagi, kita bisa memperlihatkan lagu yang sedang didengar lewat layar OLED 1,5-inci 128×128-pixel. Lalu lampu indikator LED dapat berubah warna sesuai kondisi. Tapi mungkin Anda harus menoleransi satu kelemahan Streamz. Kapabilitas dan konektivitas menyebabkan headphone jadi berbobot, kira-kira seberat 460-gram.

Mengulik kemampuan penyajian musiknya, Streamz dibekali digital to analog converter (DAC) ‘ultra-high quality‘ 96kHz/24-bit, amplifier discrete body booming, serta speaker neodymium ber-diafragma 50mm, menyuguhkan frekuensi 20Hz-20kHz dan suara 112dB. Ia sanggup menjalankan bermacam-macam format file, antara lain MP3, AAC, FLAC, dan kabarnya dukungan Ogg Vorbis juga segera hadir.

StreamZ 02

Lebih dari 150 situs musik online telah kompatibel ke Streamz, termasuk Pandora dan Spotify. Headphone turut ditopang fitur voice control Voxxi, di mana Anda tinggal menyuruh Streamz untuk mulai memutar lagu. Andai koneksi internet sedang tidak tersedia, kita dapat menyimpan musik di memori internal 4GB yang bisa ditambah 32GB lagi dengan kartu microSD. Sebagai perangkat berbasis Android, headset ditenagai prosesor quad-core Cortex A5 1,6GHz, microcontroller Cortex-M3 100MHZ serta RAM 1GB.

Melalaui lembar rilis pers, tim pengembang mengabarkan bahwa Streamz akan dipamerkan secara perdana di ajang Consumer Electronics Show 2015 Las Vegas, dan proses distribusi segera dilakukan di bulan maret 2016. Satu unitnya dibanderol seharga US$ 400.

Sumber: StreamzMedia.com.

Tiga Produk MSI Peroleh Penghargaan CES 2016, Dua di Antaranya Masih ‘Misterius’?

Seperti teknologi eye-tracking Tobii di notebook prototype MSI, banyak orang melihat fitur unik yang produsen bubuhkan pada device gaming dengan pesimis. Namun lewat cara-cara nekat dan berani seperti inilah terobosan bisa diciptakan, dan berkatnya pula, Micro-Star International dapat memenangkan penghargaan desain serta inovasi di dalam negeri dan juga di ranah global.

Consumer Electronics Show, pagelaran teknologi terbesar di dunia berikutnya dijadwalkan untuk kembali dilangsungkan pada bulan Januari di Las Vegas. Dan berkaitan dengannya, MSI mengumumkan bahwa tiga produk terbaru mereka mendapatkan pengakuan Innovation Awards 2016 Honoree: GS40, 27XT dan Vortex, semuanya difokuskan untuk bidang gaming. GS40 Phantom memang sudah sempat diperkenalkan, namun dua model lagi masih misterius.

Sedikit menyegarkan ingatan kita semua, GS40 Phantom merupakan notebook ultra-slim kelas antusias, diramu demi mengamankan gelar laptop gaming berpanel 14-inci paling bertenaga. MSI sempat mengonfirmasi, GS40 ialah penerus warisan GS30, namun Anda tidak membutuhkan dock buat mengeluarkan seluruh kemampuannya.

MSI CES 2016 02

Menemani GS40 Phantom di daftar 2016 Honoree, MSI menyingkap Gaming 27XT. Berdasarkan gambar yang MSI perlihatkan, 27XT adalah evolusi dari PC all-in-one mereka, masuk dalam kategori Gaming and Virtual Reality dan Computer Hardware and Components. Sang produsen komputer serta komponen asal Taiwan itu hanya memperlihatkan penampakan depan, dan 27XT sangat mirip seperti 24GE, apalagi dengan striping merah dan tubuh hitamnya.

Menariknya, MSI menjelaskan bahwa mereka merancang 27XT sebagai PC AiO pertama yang didukung oleh unit kartu grafis discrete eksternal. Spesifikasinya masih rahasia, menjanjikan pengalamanan gaming terbaik. MSI cuma bilang, “[27XT] dipersenjatai bermacam-macam komponen dan teknologi canggih, termasuk Nahimic Audio, networking Killer LAN, dan display istimewa.”

MSI CES 2016 03

Dan yang paling membuat penasaran adalah Vortex Gaming PC. Deskripsi MSI cukup simpel: sebuah gaming PC padat, didesain supaya pas diletakkan di manapun, ‘kecil namun mematikan’. Cuma MSI yang tahu ukuran persisnya, tapi mereka tidak lupa menuturkan bagaimana Vortex mengusung sepasang GPU Nvidia GeForce GTX 980 via SLI dan sistem pendingin 360° Silent Storm Cooling.

GS40 Phantom, Gaming 27XT dan Vortex Gaming PC rencananya akan dipamerkan di CES 2016, tepatnya di Bellini Booth 2001 dan 2002, Level 2, dari 6 sampai 9 Januari.

Sumber: MSI.com.