Ajaib Kini Tawarkan Investasi Kripto, Semakin Lengkap sebagai Wealthtech

Ajaib menjadi platform wealthtech selanjutnya yang menawarkan investasi aset kripto. Solusi ini hadir di bawah unit usaha Ajaib Group, dengan badan hukum PT Kagum Teknologi Indonesia, dan sudah terdaftar sebagai salah satu pedagang aset kripto di Bappebti.

Kepada DailySocial.id, juru bicara Ajaib Kripto menyampaikan, “Saat ini, Ajaib telah meluncurkan fitur Ajaib Kripto secara bertahap ke pengguna Ajaib. Dengan fitur ini, untuk pertama kalinya investor Indonesia dapat berinvestasi di aset kripto, saham, dan reksa dana dalam satu aplikasi. Kami tidak sabar untuk mengumumkan perkembangan Ajaib Kripto dalam waktu dekat ini.”

Dalam memperkaya kelas aset, Ajaib turut memiliki sejumlah lisensi agar tetap patuh pada regulasi yang berlaku. Pada awal kehadirannya, Ajaib baru menghadirkan investasi reksa dana yang difasilitasi oleh PT Takjub Teknologi Indonesia. Kemudian, diperluas ke investasi saham di bawah badan hukum PT Ajaib Sekuritas Asia, hasil akuisisi atas PT Primasia Unggul Sekuritas.

Sejak saat itu pula, Ajaib tumbuh melesat dari segi pertumbuhan pengguna. Diklaim sejak tiga tahun lalu dirilis, perusahaan telah memiliki 1 juta investor ritel saham. Angka ini begitu pesat, lantaran di Indonesia saat itu baru memiliki 2,7 juta investor saham. Pencapaian tersebut mengantarkan Ajaib sebagai unicorn ketujuh dari Indonesia, pasca mendapat investasi Seri B senilai $153 juta yang dipimpin DST Global.

Pemain wealthtech lainnya

Sebelumnya, Pluang juga meluncurkan kelas aset yang sama sejak tahun lalu. Saat peluncurannya, perusahaan menggaet Tokocrypto dan Zipmex sebagai mitra pihak ketiga. Pengguna Pluang dapat melakukan transaksi jual beli 29 exchange.

Akan tetapi, Pluang menyeriusi lebih lanjut soal potensi kripto yang begitu besar di Indonesia. Kini telah terdaftar sebagai pedagang kripto dengan badan hukum PT Bumi Santosa Cemerlang. Artinya, Pluang menambah lisensi baru.

Sebelumnya, Pluang membentuk anak usaha untuk memperoleh lisensi APERD bernama Pluang Grow (PT Sarana Santosa Sejati). Juga, mengantongi lisensi emas perdagangan emas digital di bawah badan hukum PT Pluang Emas Sejahtera.

Sementara itu, Stockbit, pesaing terdekat dari kedua pemain di atas, dikabarkan tengah mempersiapkan kelas aset kripto di dalam platform-nya. Dalam situs pencarian kerja, perusahaan tengah mencari tim yang tepat untuk menangani produk tersebut.

Di balik gonjang-ganjing pasar kripto belakangan ini, sejatinya industri ini menawarkan potensi yang begitu menjanjikan. Berdasarkan data yang dirilis Bappebti, tercatat nilai transaksi aset kripto tumbuh dari Rp64,9 triliun pada 2020 menjadi Rp859,4 triliun di 2021. Kenaikan pertumbuhan transaksi aset kripto mencapai 16,2% per bulannya.

Pemerintah pun menetapkan aset kripto sebagai objek pajak. Per awal Mei 2022, pedagang fisik aset kripto yang sudah terregulasi Bappebti, wajib memungut PPn dan PPh bagi setiap investor yang bertransaksi jual-beli. Dalam rincian, di Tokocrypto misalnya, besaran pajaknya sebesar 0,31%, terdiri dari trading fee 0,1%, ditambah PPn dan PPh sebesar 0,21%.

Application Information Will Show Up Here

Targetkan Generasi Muda, Pluang Hadirkan Layanan Aset Kripto

Berdasarkan data yang dirilis oleh adan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), tercatat saat ini jumlah investor dan nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada awal tahun 2022 meningkat cukup signifikan. Nilai transaksi aset kripto di Indonesia bertumbuh dari Rp64,9 triliun pada 2020 menjadi Rp859,4 triliun di tahun 2021. Kenaikan pertumbuhan transaksi aset kripto mencapai 16,2% per bulannya.

Meningkatnya demand tersebut dimanfaatkan oleh Pluang, yang merupakan platform investasi multi-aset, untuk menghadirkan layanan aset kripto. Menggandeng PT Bumi Santosa Cemerlang (BSC) sebagai mitra, Pluang saat ini dapat melakukan kegiatan perdagangan aset kripto yang sudah terdaftar di BAPPEBTI.

Kepada DailySocial.id, Director of External Affairs Pluang Wilson Andrew mengungkapkan, Pluang berkomitmen memberikan kemudahan dan akses seluas-luasnya kepada para investor aset kripto dengan jaminan keamanan yang baik.

Berbeka lisensi sebagai calon pedagang fisik aset kripto, Pluang bersama BSC ingin memaksimalkan potensi keterbukaan akses digital ini untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Investasi aset kripto di Pluang bisa dilakukan mulai dari Rp5 ribu dan hanya dengan tiga kali klik saja di aplikasi.

BSC merupakan mitra dari Pluang yang baru saja mendapatkan lisensi sebagai Calon Pedagang Fisik Aset Kripto melalui Keputusan Kepala BAPPEBTI dengan nomor 012/BAPPEBTI/CP-AK/4/2022.

“Dengan kolaborasi ini, Pluang bersama BSC dapat memberikan akses perdagangan aset kripto yang aman, terpercaya, serta diawasi oleh otoritas berwenang dengan adanya tanda daftar dari Bappebti,” kata Wilson.

Sebelumnya, Pluang juga telah bermitra dengan PT Aset Digital Berkat (Tokocrypto) dan PT Zipmex Exchange Indonesia (Zipmex) dalam menyediakan akses investasi aset kripto.

Pluang juga telah mengantongi lisensi perdagangan emas digital dari BAPPEBTI dalam menawarkan aset emas digitalnya, Pluang bekerja sama dengan PT Pluang Emas Sejahtera (PES) yang terdaftar sebagai pedagang fisik emas digital.

Izin tersebut memungkinkan Pluang untuk menawarkan produk emas digital pada penggunanya secara aman dan terjamin di bawah regulasi dan pengawasan lembaga negara Indonesia.

Fokus menjadi layanan platform investasi multi-aset

Didirikan oleh Claudia Kolonas dan Richard Chua, Pluang saat ini mengklaim telah memiliki lebih dari 6,7 juta pengguna telah terdaftar di platformnya. Mereka juga telah memiliki beberapa produk investasi di antaranya Emas Digital, Micro E-Mini Index Futures, Saham AS CFD, Aset Digital, dan Reksa Dana. Adanya berbagai macam aset investasi merupakan komitmen dari Pluang untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan diversifikasi portofolionya.

Setelah meluncurkan layanan aset kripto, ke depannya Pluang juga memiliki rencana untuk terus berinovasi baik dari sisi penambahan kelas aset maupun fitur-fitur pelengkap untuk mempermudah para investor di Indonesia dalam melakukan diversifikasi aset.

“Kami juga terus melakukan riset pasar untuk menjawab kebutuhan terkini dari para investor, khususnya investor ritel di kalangan milenial, dan tengah menggodok beberapa inovasi produk baru untuk menjawab tren berinvestasi yang semakin berkembang di masyarakat saat ini,” kata Wilson.

Tercatat saat ini Pluang telah mengalami peningkatan jumlah pengguna hingga 10 kali lipat. Pertumbuhan masif ini juga disumbang oleh pertumbuhan jumlah investor kripto di Pluang yang terus meningkat. Dengan tren positif dan legalitas dari otoritas berwenang ini, perusahaan optimis ke depannya jumlah investor kripto akan terus bertumbuh dan transaksi investasi kripto menjadi kian terjamin.

“Ekosistem yang semakin matang ini akan turut membantu pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia terutama dalam hal investasi aset digital,” kata Wilson.

Awal tahun 2021 lalu Pluang telah merampungkan penggalangan dana pra-seri B sebesar $20 juta atau 288,8 miliar Rupiah. Konsorsium pendanaan tersebut dipimpin oleh Openspace Ventures didukung investor yang telah terlibat di putaran sebelumnya, termasuk Go-Ventures. Sebelumnya Pluang telah mendapatkan pendanaan Seri A senilai $3 juta pada Maret 2019.

Application Information Will Show Up Here

PINTU Rampungkan Pendanaan Seri B Senilai 1,6 Triliun Rupiah

Platform jual-beli dan investasi aset kripto PINTU mengumumkan telah menyelesaikan putaran pendanaan seri B senilai $113 juta atau sebesar 1,6 triliun Rupiah. Pendanaan ini berasal dari Intudo Ventures, Lightspeed, Northstar Group, dan Pantera Capital.

Sebelumnya PINTU telah mengantongi pendanaan pendanaan seri A+ sebesar $35 juta atau setara 503 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin oleh Lightspeed Venture Partners, serta didukung oleh Alameda Ventures, Blockchain.com Ventures, Castle Island Ventures, Intudo Ventures, dan Pantera Capital.

Dana segar tersebut rencananya akan digunakan untuk meluncurkan fitur-fitur baru, menambah token yang diperdagangkan, mendukung teknologi blockchain, dan menghadirkan berbagai produk-produk baru.

Untuk meningkatkan literasi dan edukasi bagi investor, mereka akan berinvestasi secara besar-besaran dalam program edukasi Pintu Academy. Pintu Academy dirancang untuk memberikan edukasi bagi investor mengenai investasi aset kripto, dari mulai pemahaman secara dasar hingga informasi mengenai pengelolaan risiko yang baik dan berkelanjutan.

“Untuk memberikan kemudahan bagi pengguna kripto di Indonesia, kami membangun PINTU bagi investor aset kripto baru maupun investor berpengalaman. Kami percaya bahwa adopsi aset kripto di Indonesia baru memasuki tahap awal, dan mengedukasi masyarakat merupakan fundamental yang sangat penting untuk memastikan pertumbuhan ini berjalan dengan cara yang sehat,” ujar Founder & CEO PINTU Jeth Soetoyo.

Untuk mendukung pertumbuhan ini, PINTU secara agresif merekrut talenta terbaik untuk semua fungsi. Saat ini pertumbuhan staf di PINTU tumbuh hingga 2x lipat sejak tahun 2021 — per April 2022 terdapat lebih dari 200 pegawai.

Diluncurkan pada bulan April tahun 2020, PINTU merupakan platform  kripto lokal di Indonesia. PINTU menawarkan lebih dari 50 aset kripto yang diperdagangkan seperti Bitcoin dan Ethereum.

Tambah fitur unggulan

PINTU telah menghadirkan berbagai fitur baru yang sudah dapat digunakan di antaranya, Pintu Earn yang menawarkan pengguna mendapatkan imbalan dalam bentuk Annual Percentage Year (APY) yang dibayarkan per jam dan tanpa periode penguncian. Lalu, ada juga fitur Pintu Staking (PTU Staking) bagi pemegang Pintu Token (PTU) cukup dengan mengunci aset PTU Token yang dimiliki dan akan mendapatkan beragam benefit eksklusif.

“Kami akan terus membangun momentum ini dengan menawarkan lebih banyak fitur baru serta menginisiasi berbagai strategi yang tepat guna membawa aset kripto ke lebih banyak lagi masyarakat Indonesia,” kata Jeth.

Saat ini PINTU telah didukung banyak pilihan kanal pembayaran seperti rekening bank, hingga e-wallet yang terintegrasi langsung ke dalam aplikasi. Sejak diluncurkan, PINTU telah diunduh lebih dari 4 juta pengguna. Secara legalitas, PINTU merupakan platform investasi aset kripto yang terdaftar dan berlisensi resmi oleh lembaga Bappebti.

Di Bappebti, saat ini juga sudah ada beberapa aplikasi yang melayani transaksi/investasi serupa, di antaranya:

Entitas Perusahaan Platform Kunjungan Web* Peringkat App**
PT Indodax Nasional Indonesia Indodax 9 juta – 12,7 juta 82
PT Crypto Indonesia Berkat Tokocrypto 1,8 juta – 2,6 juta 100
PT Zipmex Exchange Indonesia Zipmex 2,9 juta – 5 juta 137
PT Indonesia Digital Exchange Idex n/a n/a (early access)
PT Pintu Kemana Saja Pintu 810 ribu – 1 juta 60
PT Luno Indonesia LTD Luno 1,2 juta – 1,7 juta 163
PT Cipta Koin Digital Koinku n/a n/a
PT Tiga Inti Utama Triv 241 ribu – 432 ribu n/a
PT Upbit Exchange Indonesia Upbit ID 52 ribu – 90 ribu n/a
PT Rekeningku Dotcom Indonesia Rekeningku 102 ribu – 362 ribu n/a
PT Triniti Investama Berkat Bitocto 17,9 ribu – 22,7 ribu n/a

*data statistik kunjungan di Similar Web Desember 2021 – Februari 2022; ** data statistik peringkat Playstore Indonesia di Appbrain per 6 April 2022

Application Information Will Show Up Here

Gojek Jual Coins.ph di Filipina ke ex-CFO Binance; GoTo Alokasikan Rp310 Miliar ke Mitra Pengemudi

Gojek resmi menjual bisnis pembayarannya di Filipina Coins.ph. Mengutip dari The Ken, nilai transaksinya sebesar $200 juta (sekitar 2,8 triliun Rupiah). Angka tersebut mencapai dua kali lipat lebih besar dari pertama kali dibeli Gojek pada Januari 2019 sebesar $95 juta (sekitar 1,3 triliun Rupiah).

Sumber The Ken juga menyatakan bahwa beberapa investor regional yang akrab dengan Coins.ph atau Gojek mengonfirmasi kesepakatan tersebut. Pembelinya adalah Wei Zhou, eks CFO Binance. Zhou meninggalkan perusahaan secara tiba-tiba pada Juni 2021.

Coins didirikan pada 2014 dan dipimpin oleh pengusaha Silicon Valley, Ron Hose. Coins adalah startup pembayaran yang memungkinkan penggunanya untuk membeli dan menjual mata uang kripto dan melakukan pembayaran digital. Hose kemudian meninggalkan Coins pada 2020 untuk bergabung dengan Wavemaker Partners sebagai Venture Partner.

Dalam situsnya disebutkan bahwa Coins memiliki tiga unit bisnis, yakni mobile payment, uang digital, dan sistem pembayaran untuk bisnis. Dalam unit uang digital, Coins memiliki platform perdagangan Bitcoin, Bitcoin Cash, dan Ethereum. Coins juga memperjualbelikan Bitcoin dengan mata uang Peso, meski pembeli dan penjual tidak memiliki rekening bank.

Kemudian seiring berjalannya waktu, perusahaan mengembangkan layanan finansialnya dengan menawarkan pembayaran tagihan, remitansi, hingga mobile top-up. Kini, perusahaan telah terintegrasi dengan Ronin, sidechain Ethereum milik Sky Mavis yang dibuat khusus untuk play-to-earn Axie Infinity.

Di Filipina, popularitas game Axie Infinity melonjak di tengah pandemi. Sky Mavis melaporkan sebanyak 29 ribu dari 70 ribu unduhan game pada April 2021 berasal dari Filipina. Peningkatan itu dipicu oleh tingkat pengangguran yang fluktuatif selama pandemi. Game NFT inilah yang dijadikan alternatif untuk memperoleh penghasilan.

Pada saat yang sama, transaksi kripto begitu tumbuh pesat karena pemerintahnya yang begitu serius membumikannya sejak 2019. Saat itu, Komisi Sekuritas dan Bursa Efek Filipina (PSE) mempertanyakan apakah negaranya siap mendirikan bursa kripto yang lengkap. Di sisi lain, penggunaan pembayaran digital dalam negeri kian menguat. Tercatat 10% dari PDB berasal dari pengiriman uang yang dilakukan oleh 10 juta ekspatriat Filipina yang bekerja di luar negeri.

Dalam beberapa tahun terakhir, Filipina telah berupaya mengukuhkan dirinya sebagai pusat kripto regional. Pada 2018 lalu, negara tersebut sudah membuka Kawasan Ekonomi Khusus yang berlokasi di Cagayan yang ditujukan untuk sejumlah perusahaan kripto.

Setelah menyaksikan cepatnya pertumbuhan pengguna aset digital dalam tiga tahun terakhir, pada Januari 2021 bank sentral Filipina memutuskan untuk mengeluarkan peraturan baru bagi penyedia layanan mata uang kripto.

Mungkin saja, kondisi demikian membuat Gojek merasa tidak berada dalam jalur yang sama untuk perdalam penetrasi pembayaran digital di ranah UMKM. Sebab di Filipina, mata uang kripto lebih diterima karena efeknya yang begitu terasa. Di Indonesia, pertumbuhan transaksi kripto belum semasif dibandingkan Filipina. GoPay di Indonesia sudah menjadi salah satu alternatif untuk top up saldo di beberapa platform jual-beli aset kripto, seperti Pintu, Tokocrypto, Indodax, dan sebagainya.

Alokasi saham untuk mitra pengemudi

Di saat yang bersamaan, GoTo mengalokasikan dana sebesar Rp310 miliar khusus untuk mitra pengemudi di ekosistem GoTo dalam Program Saham Gotong Royong. Perusahaan memberikan saham secara cuma-cuma kepada seluruh mitra pengemudi setia dan memenuhi syarat.

Dalam keterangan resmi, CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan, sejak awal berharap bisa membawa para mitra untuk turut merasakan manfaat ketika GoTo melakukan IPO. “Oleh karena itu, melalui Program Saham Gotong Royong ini, GoTo ingin memberikan apresiasi kepada para mitra pengemudi yang telah turut bekerja sama membangun ekosistem GoTo dari awal dan telah setia bersama kami di pasang surut perjalanan perusahaan,” kata Andre, Senin (4/4).

Para penerima manfaat program ini mencakup berbagai kriteria mitra pengemudi, mulai dari GoRide, GoCar, GoSend, GoFood, dan GoBox. Adapun, kriteria mitra pengemudi ditentukan berdasarkan beberapa faktor, di antaranya durasi kemitraan dan status aktif mitra mengemudi. Hampir seluruh mitra pengemudi aktif di Indonesia berkesempatan untuk mengikuti program ini.

Mitra yang telah terdaftar sebagai mitra sejak 2010 hingga 2016 akan berkesempatan menerima 4.000 lembar saham seri A GoTo. Sedangkan mitra yang terdaftar sejak 2017 hingga bulan Februari 2022 berkesempatan untuk menerima 1.000 lembar saham seri A.

Saham tersebut akan diterima oleh mitra pengemudi setelah berakhirnya delapan bulan periode lock-up dihitung sejak pernyataan pendaftaran IPO GoTo telah dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan OJK Nomor 22/POJK.04/2021. GoTo telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 30 Maret 2022 lalu.

Secara terpisah, sesuai aturan yang berlaku, para mitra pengemudi di Singapura dan Vietnam juga akan menerima bentuk apresiasi secara tunai.

Untuk meningkatkan literasi keuangan para mitra pengemudi, GoTo juga akan menggandeng pakar keuangan dan investasi untuk memberikan pengenalan dan pelatihan tentang pengelolaan keuangan dan investasi. Diklaim Program Saham Gotong Royong GoTo menjadi salah satu program kepemilikan saham paling inklusif di dunia saat ini. Skema kepemilikan saham yang inklusif dan unik ini tidak hanya memungkinkan mitra pengemudi di Indonesia untuk menerima manfaat ekonomi bebas biaya dari IPO GoTo, namun juga mengikutsertakan mitra pedagang dan konsumen.

Mitra pedagang dan konsumen GoTo yang setia juga telah mendapatkan akses prioritas untuk memesan saham GoTo melalui alokasi saham tetap (fixed allocation) selama masa penawaran awal (bookbuilding) yang telah berlangsung dari tanggal 15-24 Maret 2022 lalu.

Selain itu, perusahaan juga memungkinkan semua karyawan tetap untuk menjadi pemegang saham guna membantu mendorong budaya ‘mentalitas pemilik’, sejalan dengan Program Rencana Insentif Jangka Panjang Perusahaan yang bertujuan untuk menarik dan menghargai talenta berkinerja tinggi sejak perusahaan didirikan.

***
Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Application Information Will Show Up Here

DSX Airdrop Event 2022: Let’s Go To The Moon 🚀🌑

Seiring maraknya rilisan token kripto karya anak bangsa belakangan ini, sebagai sebuah digital media company yang menjunjung tinggi kreativitas dan inovasi talenta teknologi lokal, DailySocial (selanjutnya disebut DS) menyadari betul euforia semacam ini patut diapresiasi. Setelah hampir 3 (tiga) tahun lalu DS resmi merilis token kripto DSX, kami ingin berbagi kabar menarik yang pastinya sangat ditunggu-tunggu oleh crypto dan blockchain enthusiast, apa lagi kalau bukan DSX Airdrop Event!

Sebagai penyegar ingatan Anda, airdrop adalah istilah yang tak asing bagi komunitas crypto di belahan dunia mana pun. Seperti yang dilansir dari berbagai sumber, airdrop adalah pemberian aset kripto (crypto asset) pada sebagian orang atau komunitas yang diberikan secara cuma-cuma. Karena airdrop diberikan secara cuma-cuma, kegiatan ini biasanya menjadi salah satu aktivitas promosi dalam marketing. Biasanya dilakukan untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk aset kripto baru. Dapat pula dimanfaatkan untuk meningkatkan volume trading di platform exchange ketika pertama kali meluncur ke bursa (ICO). Alhasil, perhatian pada aset kripto tersebut akan bertumbuh.

Pada 2019 lalu, DSX token sebetulnya pernah melangsungkan hal serupa, dengan mekanisme DSX token akan dibagikan secara gratis kepada setiap pengguna yang membaca artikel DS secara utuh. Untuk artikel biasa akan mendapatkan 0,0000001 DSX per selesai membaca. Sementara untuk longform dan research akan mendapatkan 0,0000002 DSX per selesai membaca.

Nah bagaimana dengan tahun ini? Sudah siap ingin segera mengoleksi DSX token dan bersama-sama go to the moon? Langsung saja scroll halaman ini untuk temukan caranya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tunggu dulu, sebelum kita terbang ke bulan bersama-sama, kami ingin Anda mendalami informasi seputar dunia blockchain melalui artikel-artikel di bawah ini.

Bagi Anda yang ingin mengenal cryptocurrency, bitcoin, blockchain dan sejenisnya, bisa sowan ke artikel berikut ini:

Memahami Kembali Perbedaan Bitcoin dan Blockchain

Menerka Masa Depan Bitcoin

Laporan DailySocial.id: Cryptocurrency di Indonesia

Menelusuri Lebih Dalam Blockchain untuk Bisnis

Mengenal Cryptocurrency dan Mekanisme Transaksinya

Mengeksplorasi Potensi Pemanfaatan Blockchain di Indonesia

Pentingnya Mempelajari Seluk Beluk Kripto Sebagai Aset Digital

Tren Aset Digital Kian Meningkat, Ada Peluang Bangun Startup Berekosistem Blockchain

Buat Anda yang ingin tahu soal risiko berinvestasi di proyek blockchain, artikel ini mungkin bisa membantu Anda membuka cakrawala soal investasi di dunia kripto.

Tips Memahami Risiko Berinvestasi di Proyek Blockchain

Ada pula istilah baru dari komunitas blockchain yang dikenal dengan decentralized-finance (DeFi) bagi industri keuangan. Info lengkapnya bisa Anda baca di bawah ini.

Mengenal DeFi, Tren Baru dari Komunitas Blockchain dan Industri Keuangan

Mengenal DeFi, Tren Blockchain Baru yang Menarik dan Populer

Penasaran dengan NFT yang belakangan sering diperbincangkan? Kami punya artikel-artikel menarik yang membahasnya di sini.

Memahami Non-Fungible Token (NFT), Mempercepat Adopsi di Indonesia

Metaverse Bakal Banyak Dilibatkan di Dunia Gaming, Demikian Pula NFT dan Cryptocurrency

Main Game Dapat Uang? Inilah 10 Game NFT dan Cryptocurrency Populer yang Bisa Dicoba

Sebuah Aset NFT Super-Langka untuk The Sandbox Berhasil Terjual Seharga $650.000

Kolektor NFT: Impian Lama Mendukung Kreator Secara Langsung

[Seri NFT] Memahami Alasan NFT Lahir dan Kenapa Ia Dibutuhkan

NFT Sebagai Gerbang Awal Ekonomi Kreator

[Seri NFT] Rarity, Utility, Community: Mempelajari Tiga Pilar Terpenting NFT

Lalu bagaimana dengan DSX Airdrop Event?? Dengan berat hati kami harus ungkapkan bahwa event airdrop yang kami gaungkan di atas sesungguhnya adalah bagian dari semangat menyemarakkan April Mop! Tak perlu kecewa, Anda masih tetap bisa pantau informasi seputar dunia blockchain, crypto, NFT dan sebagainya di DailySocial.id. Siapa tahu Anda bisa dapat kabar event airdrop teranyar yang bisa diikuti di masa mendatang.

Luno Kenalkan Unit Ventura yang Fokus Mendanai Proyek Kripto dan Web3

Bertujuan untuk memberikan investasi kepada startup yang fokus kepada fintech, kripto, dan Web3, Luno anak perusahaan Digital Currency Group mengumumkan peluncuran Luno Expeditions.

Luno Expeditions merupakan unit investasi (corporate venture capital) global khusus bagi startup tahap pendanaan awal. Lebih luas, dana kelolaannya akan menyasar pengembang layanan finansial, metaverse, infrastruktur blockchain, dan Web3.

Seperti diketahui, Luno sendiri merupakan salah satu pemain kripto di Indonesia. Mereka sudah memiliki perusahaan lokal di Indonesia yang terdaftar di Bappebti. Sejumlah agenda strategis juga sudah dilakukan, salah satunya mereka kolaborasi dengan Lippo Group akan segera bangun joint venture garap bisnis di seputar aset kripto.

CEO Luno Expeditions Jocelyn Cheng, dilansir dari Tech Crunch, mengatakan bahwa unit ventura ini akan menjadi ujung tombak proyek baru. Cheng sebelumnya telah berinvestasi di pendiri startup global selama enam tahun terakhir sebagai direktur pelaksana di Global Innovation Fund, yang merupakan impact investment.

“Saya senang bisa bergabung dengan Luno Expeditions. Saat ini merupakan momentum yang sangat menarik untuk terjun ke sektor kripto dan ekosistem fintech yang lebih luas. Kami memiliki rencana ambisius untuk membangun modal ventura yang dirancang sesuai dengan kebutuhan para pendiri startup. Merupakan sebuah kehormatan tersendiri untuk bisa bekerja dengan para pengusaha berdedikasi dari seluruh dunia, yang memiliki kesamaan visi untuk memecahkan masalah dan membangun perusahaan jasa keuangan yang lebih baik.”

Tim Luno Expedition lainnya di antaranya adalah Mira Christanto (Director of Investments) Aditi Khimasia (Head of Legal), Katharine Suy (Chief Marketing Officer), dan Margaux Dutertre (Investment Analyst). Sebagian besar dari mereka sudah familiar dengan layanan fintech dan telah terjun ke industri kripto.

Tim Luno Expeditions akan berfokus meningkatkan jumlah investasi (dengan target 200-300 investasi per tahun) dan memperluas portofolionya di luar kripto hingga ke bidang fintech yang lebih luas.

Hari ini, inisiatif serupa juga diluncurkan oleh Indogen Capital, Finch Capital, dan Tokocrypto dengan membentuk Cydonia Fund. Dana kelolaan ini akan fokus ke ekosistem Web3 lokal yang dinilai akan menjadi sesuatu yang signifikan di kemudian hari. Mereka menargetkan hingga 40 startup untuk didanai.

Indogen, Finch Capital, dan Tokocrypto Kolaborasi Bentuk “Cydonia Fund” untuk Ekosistem Web3

Indogen Capital dan Finch Capital meresmikan kendaraan investasi baru “Cydonia Fund” menggandeng Tokocrypto, fokus mendanai ekosistem Web3 di Indonesia. Sebagai Web3 fund dengan mandat global pertama di Indonesia, Cydonia akan berinvestasi dalam pengembangan ekosistem Web3 berskala global dan menjadi enabler bagi para pelaku industri.

Langkah strategis ini sejalan dengan visi Tokocrypto untuk terus menjadi builder sekaligus leader di ekosistem kripto, blockchain, dan Web3 di tanah air, selaligus membawa Indonesia menjadi barometer di kancah global.

Dalam konferensi pers yang diadakan di T-Hub Tokocrypto di area Patal Senayan (17/3), CSO Tokocrypto Chung Ying Lai juga mengungkapkan, “Tokocrypto dan Cydonia Fund diharapkan bisa menjadi support system terbaik untuk membawa ekosistem Web3 di Indonesia naik tingkat di kancah global.

“Dengan perkembangan ekosistem aset digital, investasi kini tidak hanya berbentuk equity shares, namun juga bisa berbentuk token atau coin. Sebagai modal ventura, kami memiliki investment tesis sendiri. Inilah mengapa kami membentuk satu fund baru khusus melakukan investasi ke perusahaan dalam bentuk token atau coin,” ujar Managing Partner Indogen Capital Chandra Firmanto.

Managing Partner Finch Asia Hans De Back melihat seiring dengan semakin maraknya adopsi aset kripto secara global, banyak perusahaan modal ventura baru yang berfokus pada investasi di aset digital bermunculan. Namun masih sedikit sekali perusahaan modal ventura yang memiliki hubungan strategis dengan platform perdagangan aset kripto berskala besar sebagai domain expert.

“Berkaca pada kolaborasi antara FTX, Solana Ventures, dan Lightspeed Venture Partners di Amerika Serikat pada penghujung tahun 2021, kami yakin merupakan langkah yang tepat bagi Cydonia Fund untuk turut bermitra dengan platform kenamaan serupa, dan kami sangat senang telah menemukan sosok mitra tersebut di jajaran eksekutif Tokocrypto,” tambahnya.

Disinggung mengenai nilai dana kelolaan yang akan disalurkan, baik pihak Indogen maupun Finch belum berani buka suara. Namun, Hans sempat mengutarakan bahwa jumlahnya cukup signifikan, “Cukup untuk menyokong 40-50 portfolio perusahaan,” bebernya.

Terkait sumber dana, Chandra juga membocorkan bahwa terdapat sekitar 20 LP yang siap mendukung setiap inisiatif yang akan dilancarkan oleh Cydonia. “Selengkapnya akan dikabarkan lagi paling lambat di bulan Juni 2022,” papar Chandra.

Indogen Capital sebagai modal ventura telah berpengalaman sejak 2016. Saat ini menjalankan 2 fund dengan 25 portofolio kelolaan, 2 unicorns, dan 5 exits. Sementara, Finch Asia adalah perusahaan modal ventura dengan rekam jejak fintech yang sudah aktif berinvestasi di Asia sejak 2014 dengan Indonesia sebagai fokus pasar. Sebelumnya Finch juga merilis dana kelolaan Arise Fund bersama MDI Ventures.

Ekosistem Web3 di Indonesia

Mengutip sejumlah sumber, Web3 memungkinkan pengguna dan mesin dapat berinteraksi dengan data, nilai, dan rekanan lainnya melalui substrat jaringan bersifat peer-to-peer. Dengan begitu, interaksi tidak lagi memerlukan pihak ketiga. Web3 memungkinkan pengguna mengontrol data mereka sendiri. Mereka akan berpindah dari media sosial ke email atau belanja dengan satu akun dipersonalisasi, membuat catatan di blockchain dari seluruh aktivitas.

Dengan adanya desentralisasi, nyatanya pengaruh Web3 terhadap perkembangan ekosistem aset kripto cukup besar. Mengingat bahwa desentralisasi kemungkinan akan menjadi salah satu bagian utama dari internet konsep baru ini, dapat disimpulkan bahwa aset kripto dan blockchain juga akan memainkan peran penting yang juga sama besarnya.

Di Indonesia sendiri, web3 tengah menjadi primadona di industri digital. Konsep desentralisasi ini bukan hanya merambah sektor finansial, namun juga semakin luas menjangkau industri seni dan musik. Beberapa proyek Web3 yang sudah diluncurkan tahun ini termasuk Superlative Secret Society yang belum lama ini meluncurkan galeri NFT pertama Indonesia. Selain itu juga ada Netra, platform NFT musik berbagi royalti untuk musisi dan para penikmat musik.

Namun, satu hal yang masih menjadi tantangan terbesar dalam industri Web3 adalah literasi. Layaknya masa awal pengembangan Web1 dan Web2, masyarakat tidak serta merta mengerti konsep dan utilitas dari fenomena baru yang terjadi. Maka dari itu, edukasi terhadap para stakeholder harusnya masih menjadi prioritas dalam pengembangan ekosistem web3 di tanah air.

Finblox Hadirkan Platform Manajemen Aset Kripto, Bukukan Pendanaan 56 Miliar Rupiah

Platform pengelolaan aset kripto asal Hong Kong, Finblox, berhasil membukukan pendanaan awal senilai $3,9 juta atau setara 56  miliar Rupiah. Perusahaan memiliki fokus utama untuk menyederhanakan pengelolaan aset kripto di lebih dari 100 pasar berkembang.

Putaran ini ditutup dalam dua periode, melibatkan investor strategis dan dana kelolaan yang berfokus pada crypto dan fintech seperti Dragonfly Capital, Sequoia Capital India, Three Arrows Capital, Saison Capital, MSA Capital, Coinfund, Venturra Discovery, Kyros Ventures, First Check Ventures, Rasio Ventures, pendiri Coins.ph Ron Hose, pendiri Xfers Tianwei Liu, dan pendiri Lifepal Giacomo Ficari.

Dana segar yang didapat dari putaran ini akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan platform, termasuk mengembangkan talenta di tim teknis dan produk. Selain itu, sebagian dana juga akan digunakan untuk mempercepat proses pemenuhan regulasi, inisiatif pemasaran, dan edukasi pasar.

Layanan Finblox

Finblox berfokus pada penyediaan layanan pengelolaan aset yang mudah dan aman ke stablecoin dan aset kripto populer di pasar negara berkembang seperti Axie Infinity dan Polygon. Platform ini memungkinkan pengguna untuk secara pasif mendapatkan hasil atas aset mereka dan tidak memiliki batasan pada saldo minimum atau periode penarikan.

Sejak diluncurkan pada bulan Desember 2021, platform ini sudah tersedia untuk pengguna di lebih dari 100 negara. Perusahaan juga disebut telah mengalami pertumbuhan empat kali lipat dalam aset yang dikelola sejak awal 2022, dan 90% pengguna terdaftarnya berasal dari negara berkembang, sebagian besar Asia Tenggara. Selain itu, suku bunga yang ditawarkan diklaim sebagai yang tertinggi yang tersedia di ruang aset digital.

Sebagai tambahan informasi, pengguna Finblox dijanjikan bisa mendapatkan 15% persentase hasil tahunan pada USD Coin, stablecoin yang dipatok ke dolar Amerika Serikat. Aplikasi ini juga menawarkan hasil hingga 90% pada cryptocurrency utama lainnya seperti Bitcoin, Ethereum, Solana, Avalanche, dan Axie Infinity. Pengembalian dimungkinkan melalui kemitraan Finblox dengan peminjam institusi kripto yang mapan dan protokol keuangan terdesentralisasi yang tepercaya.

Perusahaan ini didirikan oleh veteran Peter Hoang dan Dmitriy Paunin. Peter sendiri dikenal sebagai pendiri aplikasi perdagangan saham Gotrade, yang didukung oleh Y Combinator. Sementara Dmitriy Paunin adalah Chief Technology Officer di Coins.ph, perusahaan trading di Asia Tenggara berbasis di Filipina yang telah mengumpulkan lebih dari 16 juta pengguna.

CEO Finblox Peter Hoang  mengungkapkan, “Visi inti kami adalah mendemokratisasi pembangunan kekayaan untuk semua, dan menyediakan akses mudah ke keuangan terdesentralisasi adalah langkah pertama. Selain tarif terdepan di pasar dan pembayaran harian, yang membedakan kami adalah fokus pada penyederhanaan pengalaman crypto on-ramp dengan cara yang aman dan terjamin, dan menyediakan konten pendidikan yang memberdayakan pengguna Finblox untuk memegang aset jangka panjang alih-alih berdagang mereka.”

Terkait keamanan, aset pengguna dijamin dan diasuransikan oleh Fireblocks Inc. (“Fireblocks”), penjaga aset digital bersertifikat. Selain itu, sistem ini juga dilindungi oleh platform asuransi kripto Coincover. Perusahaan ini dikenal dengan Keamanan Informasi yang mendalam di sektor tekfin dan telah membangun platform yang tahan terhadap sebagian besar masalah yang dapat dihadapi pelanggan saat bekerja dengan aset digital.

“Menjalankan platform yang cepat namun aman adalah tujuan utama kami, dan kami akan selalu mengutamakan kebutuhan dan keamanan pelanggan kami di atas prioritas kami. Saya sangat bangga dengan seberapa cepat kami membawa tim insinyur dan profesional kelas atas untuk mengembangkan sistem yang memanfaatkan kekuatan teknologi blockchain dan mitra institusional yang paling tepercaya,” tambah Dmitriy Paunin, CTO Finblox.

Fokus di pasar Indonesia

Inflasi yang tinggi dan suku bunga deposito bank yang rendah telah memicu lonjakan besar dalam adopsi kripto di seluruh dunia, yang mencapai lebih dari 880% pada tahun 2021 saja. Vietnam, India, Filipina, Brasil, dan pasar negara berkembang lainnya menempati peringkat tertinggi dalam indeks adopsi kripto global tahun lalu. Namun, hanya sebagian kecil dari populasi global yang terpapar kripto. Mengingat keberhasilan adopsi meskipun kesadaran terbatas, ini merupakan peluang pertumbuhan besar untuk aplikasi seperti Finblox di negara berkembang.

Partner Dragonfly Capital Mia Deng mengungkapkan, “Asia Tenggara telah berkembang menjadi salah satu pasar paling aktif selama setahun terakhir, namun infrastruktur produk masih kurang untuk mendukung permintaan yang berkembang pesat. Kami percaya apa yang Peter dan Dmitriy bangun di Finblox akan memberikan kontribusi yang berarti bagi ekosistem kripto di Asia Tenggara.”

Terkait fokusnya di Indonesia, Peter menuturkan bahwa sebagai perusahaan crypto, Finblox bersaing dalam skala global, bukan hanya pasar negara berkembang. Indonesia menjadi salah satu yang menjadi target utama di wilayah Asia Tenggara karena potensinya yang sangat besar.

Menurut laporan startup edukasi blockchain Australia Coinformant, Indonesia telah memimpin dari sisi minat kripto pada tahun 2021. Dalam laporan tersebut, Indonesia mencapai skor minat kripto tertinggi dengan 5,73 dari 10, mengalahkan negara lain dalam kombinasi empat faktor termasuk jumlah pencarian Google, jumlah artikel kripto yang diterbitkan, peningkatan tingkat keterlibatan dan kepemilikan kripto. Chile berada di peringkat kedua dengan skor 5,26, diikuti Argentina dengan skor 4,79.

Platform ini diklaim menawarkan imbalan hasil tertinggi yang tersedia pada koin-koin utama seperti USD Coin, Bitcoin, Ethereum, dan Polygon. Dalam hal fokus pada kawasan berkembang seperti Asia Tenggara, Finblox juga mengklaim sebagai satu-satunya platform yang menawarkan hasil tertinggi pada XSGD dan XIDRstablecoin yang masing-masing dipatok ke dolar Singapura dan rupiah Indonesia.

Dalam wawancara melalui singkat dengan DailySocial.id, Peter juga mengungkapkan salah satu proposisi nilai yang ditawarkan Finblox yang membedakannya dengan pemain lain adalah fokusnya pada edukasi pengguna dimana Finblox memberdayakan pengguna untuk menanam aset jangka panjang alih-alih memperdagangkannya.

Terkait regulasi, Finblox mengaku berusaha memberikan layanan terbaik dengan tetap mengikuti ketentuan yang berlaku. Untuk Indonesia dan Singapura, Finblox telah bermitra dengan Xfers, yang berlisensi dari Monetary Authority of Singapore untuk penerbitan uang elektronik. Xfers juga memiliki izin Penyelenggara Transfer Dana dari Bank Indonesia.

“Di wilayah berkembang seperti Asia Tenggara, penting sekali untuk solusi manajemen kekayaan yang disesuaikan dengan perilaku konsumen – Finblox adalah solusinya. Peter dan Dmitriy adalah pendiri dengan rekam jejak di sektor fintech dan kripto tradisional dan telah membuktikan bahwa mereka tahu apa yang dapat mendorong kesuksesan pasar,” papar Chris Sirise, Partner di Saison Capital.

Di Indonesia sebelumnya juga ada Nobi yang fokus membantu pengguna meningkatkan nilai aset kripto mereka. Layanan yang diunggulkan berupa Nobi Strategy, Savings, dan Staking. Baru-baru ini Nobi bukukan pendanaan awal 57 miliar Rupiah dipimpin oleh AC Ventures.

Application Information Will Show Up Here

StraitsX Hadirkan Akun Bisnis Stablecoin XIDR di Indonesia

Startup pengembang platform aset digital StraitsX mengumumkan kehadiran akun bisnis untuk stablecoin XIDR di Indonesia. Akun bisnis ini menyediakan infrastruktur dan solusi aset digital yang terjangkau, mudah, diakses, dan developer-friendly bagi UKM dan korporasi.

StraitsX sendiri merupakan bagian dari startup fintech Xfers, yang saat ini juga tergabung ke dalam Fazz Financial Group.

Head of StraitsX Aymeric Salley mengatakan, stablecoin XIDR punya potensi besar dalam ekosistem keuangan global, selain fungsi utamanya dalam transaksi kripto di blockchain publik. Stablecoin dapat membantu memfasilitas pengiriman aset digital kepada siapa saja, tanpa perantara apapun, sehingga memberikan opsi pengiriman yang lebih cepat dan murah.

“Banyak area fintech yang bisa kita bangun di atas stablecoin. Potensi tersebut sejalan dengan tujuan kami yang ingin membangun ekosistem aset digital yang kuat dan dapat dioperasikan oleh mitra lokal dan internasional secara terpercaya,” terangnya dalam konferensi pers virtual, kemarin (23/2).

Menurut datareportal.com, sebesar 51,1% dari 270 juta penduduk Indonesia masuk dalam kategori underbanked dan unbanked, sedangkan tingkat penetrasi internet hanya 73,3%. dengan pertumbuhan fintech, blockchain, dan aset digital yang begitu pesat, permintaan untuk stablecoin Rupiah yang kompatibel semakin tinggi. Maka dari itu, XIDR hadir untuk memberikan cara yang mudah dan aman bagi orang-orang yang tidak memiliki rekening bank untuk mengakses layanan keuangan.

“Aktivitas ekonomi digital yang terus meningkat sehingga membuat permintaan aset digital tidak hanya dari investor saja, tetapi dari pelaku usaha. Dari perspektif yang lebih luas, tren tersebut juga menunjukkan bagaimana bisnis dan industri dapat mendorong inklusi keuangan, di mana literasi digital memegang peranan penting,” tambah Business Development Manager StraitsX Indonesia Kinansyah Pramaditia.

Akun bisnis memiliki kapabilitas yang lebih luas dari akun pribadi StraitsX. Pengguna bisnis memiliki batas transaksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan akun pribadi, fitur advanced account management, dan solusi yang developer-friendly berbentuk API siap pakai untuk mengumpulkan, mencairkan, dan merekonsiliasi dana pelanggan.

Stablecoin XIDR

Adapun stablecoin ini berguna untuk menukar aset kripto untuk menghindari fluktuasi harga, pilihan untuk menukar mata uang fiat ke stablecoin yang didukung oleh fiat, menggunakan stablecoin untuk melakukan pembayaran secara global, dan sistem pembayaran yang berbasis blockchain ini menghilangkan perantara dalam transaksi.

Diklaim, mengirim XIDR dapat dilakukan kapan pun dalam hitungan menit tanpa perantara apa pun. Berbeda dengan keuangan tradisional, untuk transfer fiat apalagi ke luar negeri, butuh waktu lebih dari tujuh hari.

XIDR bertujuan menjadi stablecoin Rupiah yang paling hemat biaya sekaligus menawarkan utilitas maksimum kepada pemiliknya. Proses pencetakan dan penukaran XIDR ke Rupiah dapat dilakukan secara gratis melalui platform StraitsX, dengan biaya transaksi on-chain yang dibatasi. Pengguna dapat memanfaatkan kemampuan stablecoin XIDR untuk mengirim Rupiah secara terpercaya dan aman pada protokol blockchain Ethereum dan Ziliqa.

Salley mengatakan, tidak menutup kemungkinan pihaknya membuka lebih banyak jaringan publik blockchain lainnya agar utilitas XIDR semakin luas, tidak terbatas di Ethereum dan Ziliqa saja. Dia bilang, gas fee yang mahal untuk setiap kontrak yang tercatat di jaringan blockchain itu termasuk salah satu friksi yang memengaruhi banyak pihak dalam proses adopsi.

“Makanya banyak orang yang enggan spent uangnya untuk gas fee yang mahal, terutama di Ethereum. Ziliqa kami pilih karena gas fee-nya murah dan terjangkau bagi semua orang. Kami membuka kemungkinan untuk masuk ke jaringan blockchain populer lainnya.”

Diklaim, platform StraitsX telah menyelesaikan lebih dari 130 ribu transaksi dengan nilai lebih dari S$2,5 miliar sepanjang tahun lalu. XSGd memiliki kapitalisasi pasar senilai lebih dari $200 juta. XIDR diharapkan mampu mengikuti keberhasilan peluncuran XSGD ke depannya.

NOBI Announces Seed Funding of 57 Billion Rupiah Led by AC Ventures

Crypto asset management platform, NOBI (PT Encryption Technology Handal) announced seed funding of $4 million or IDR 57.1 billion. This round was led by AC Ventures, with the participation of Appworks, Skystar Capital Cakra Ventures, Global Founders Capital, and a number of angel investors.

Fresh funds will be focused on developing products, increasing the penetration and utilization of Honest Token (HNST), and strengthening the team. As is well known, NOBI aims to help investors diversify assets into cryptocurrencies and help people with limited time to manage assets with easy access.

Reached 1 trillion Rupiah crypto transactions

The startup was founded by Lawrence Samantha (CEO), Edy Senjaya (CTO), and Dionisius Evan Alam (CPO). NOBI’s main services consist of Staking, Savings and Trading Strategy, enabling users to enjoy attractive returns from Bitcoin, Ethereum and other leading crypto assets.

“This is an important milestone for us. AC Ventures and our other investors provide an unrivaled immersive experience in fintech, investing and crypto. This investment round demonstrates their trust and commitment to what we can do to make a difference to unify the crypto space and finances,” Lawrence said.

Since 2018, NOBI has managed over 1 trillion Rupiah worth of crypto assets. All independent services are claimed to grow by 15x along with a significant increase in users in the last 6 months.

“In line with the current global trends, the demand for crypto assets in Indonesia is growing rapidly. Domestic trading volume has increased by more than 10x to exceed $60 billion by 2021 through more than 11 million user accounts. NOBI provides investors with various services that allow your users to earn interest. The user-friendly and intuitive NOBI platform makes it easy to start investing in cryptocurrencies,” AC Ventures’ Founder & Managing Partner, Michael Soerijadji said.

Crypto enthusiasts are rising

According to BAPPEPTI, in its role as Indonesia’s regulator that handles crypto assets, the number of crypto investors in the country is growing 2x faster than other instruments such as stocks in 2021, reaching 11.2 million. This is impressive, as this growth occurred amidst the highly fluctuative price of crypto.

Throughout 2021, the value of crypto asset transactions in Indonesia has reached $61.4 billion or more than 859 trillion Rupiah, an increase of more than 1222% compared to the previous year.

The rapid adoption of crypto exists amidst the growing trend of wealthtech platforms. This is supposed to increase financial inclusion and literacy, encouraging people to start realizing the essential of investing.

Even though the number is quite small, some local platforms are developing applications to facilitate people to invest in crypto, for example INDODAX, Tokocrypto, Pintu, and Pluang. It is even more intriguing as the trend of other blockchain products is starting to rise, along with the growing interest in Indonesia, NFT for example, it runs on top of the blockchain technology and involves crypto assets for its transactions.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here