Tokopedia Seriusi Bisnis Periklanan Digital, Hadirkan Platform Pemasaran Terpadu

Tokopedia mengumumkan kehadiran unit bisnis teranyarnya di bidang iklan digital “Tokopedia Marketing Solutions” untuk menyasar para pebisnis dari berbagai skala untuk memaksimalkan potensi platform e-commerce dalam strategi pemasarannya.

Sebagai catatan, ini adalah unit bisnis keempat di bawah Tokopedia, setelah Dhanapala, Tokoscore, dan Bridestory.

VP of Marketing Solutions Tokopedia Edwin Chayadi menjelaskan, platform teranyar ini merupakan solusi pemasaran menyeluruh dari Tokopedia untuk membantu pelaku bisnis mencapai tujuan promosi dan menghasilkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

“Keuntungan yang ditawarkan Tokopedia Marketing Solutions terbukti efektif. Kami mencatat bahwa per semester I 2022, bisnis ini mengalami pertumbuhan nilai investasi iklan sebesar 17 kali lipat dan pertumbuhan jumlah mitra strategis dari penjual berskala menengah sampai besar sampai 30 kali lipat,” kata Edwin dalam keterangan resmi.

Dia melanjutkan, pebisnis bisa menjangkau lebih banyak pengguna Tokopedia yang tersebar di 99% kecamatan, presence di seluruh consumer purchase journey, mulai dari eksplor halaman utama Tokopedia, mencari produk, ataupun dari media sosial Tokopedia. Tak hanya itu, pebisnis bisa menargetkan iklan ke profil konsumen yang tepat lewat pemanfaatan data konsumen sesuai regulasi yang berlaku serta prinsip keamanan dan perlindungan data pribadi.

Fitur yang ada di dalamnya

Berbagai fitur disediakan di dalam solusi ini, seperti always-on-marketing yang memberikan kemudahan dalam membuat, mengelola, dan memaksimalkan iklan dengan teknologi sehingga pelaku bisnis bisa lebih fokus mengembangkan usahanya. Terdapat pula kanal promosi yang ditawarkan untuk mengembangkan bisnis, antara lain promosi di halaman utama Tokopedia, menggunakan fitur beriklan ‘TopAds’ agar produk tampil teratas di halaman pencarian, dan beriklan di fitur Pencarian.

Berikutnya, fitur iklan di halaman Notifikasi dan Pesan, yang mencakup Broadcast Chat untuk mempromosikan produk langsung di inbox/kotak masuk pelanggan; Push Notifications, untuk mengirim pesan promosi dan mengarahkan calon pembeli ke halaman toko; dan Notification Center, promosi akan muncul di halaman notifikasi pengguna.

“Penjual yang menggunakan Tokopedia Marketing Solutions juga bisa beriklan dalam sebuah permainan interaktif, seperti Tap Tap Kotak, yang berhadiah kupon atau cashback, mempromosikan produk/tayangan melalui tayangan di kanal streaming Tokopedia Play, serta memaksimalkan media sosialnya menggunakan Collaborative Ads bersama Tokopedia.”

Edwin mengklaim, berbagai pelaku bisnis telah merasakan manfaat dari solusinya tersebut. Misalnya, sebuah brand fesyen meningkatkan pendapatan sebesar 103% pada rata-rata jumlah pesanan, brand FMCG yang memperoleh 146% peningkatan pendapatan dan jumlah pesanan sebesar 169%. Lalu, brand makanan dan minuman pendapatannya rata-rata naik 156% dan 279% untuk pesanan.

“Ke depannya, Tokopedia Marketing Solutions akan terus berupaya membantu pelaku bisnis di Indonesia dan berbagai skala dan kategori untuk mengakselerasi performa bisnis mereka di Tokopedia guna membantu pemulihan ekonomi nasional lewat pemanfaatan kanal digital,” pungkasnya.

Sumber pendapatan perusahaan e-commerce

Sebagai catatan, bisnis periklanan digital adalah salah satu model bisnis dari perusahaan e-commerce. Biasanya ada berbagai opsi dari mana pendapatan dapat dihasilkan termasuk iklan, pemasaran afiliasi, berlangganan, dan banyak lagi.

Bisnis iklan ini adalah salah satu model bisnis yang paling klasik, ada pihak ketiga yang membeli ruang iklan di sebuah situs. Banyak aplikasi seluler & jejaring sosial populer, seperti Google, Facebook, Twitter, dan Instagram memiliki pendapatan yang besar dari sini.

Menurut laporan dari WARC Global Advertising Ads di 2020, pengeluaran iklan pada platform e-commerce meningkat tajam mencapai $58,5 miliar. Alasannya, karena brand berupaya memanfaatkan ledakan belanja online sebagai akibat dari pandemu. Mereka berbondong-bondong untuk memanfaatkan iklan bertarget di seluruh platform e-commerce sebagai sarana untuk lebih dekat dengan konsumen.

Lebih lanjut, secara keseluruhan, penjualan e-commerce diprediksi mencapai 88% dari pertumbuhan ritel global pada 2020. Lima platform teratas akan memperketat cengkeraman mereka di pasar menghasilkan tambahan $529 miliar yang digabungkan sebagai akibat dari wabah tersebut. Platform e-commerce Alibaba (+$221bn), Pinduoduo (+$122bn) dan Amazon (+$92bn) telah melihat peningkatan perkiraan paling tajam sejak pandemi.

Alibaba mengendalikan bisnis iklan terbesar ketiga di dunia, Amazon tumbuh jauh di depan Google dan Facebook. Alibaba menghasilkan $23,5 miliar dari penjualan inventaris iklan di seluruh properti e-commerce-nya pada 2020, memberinya kendali atas bisnis iklan terbesar ketiga berdasarkan pendapatan, hanya di belakang Alphabet dan Facebook. Pendapatan iklan Alibaba – di situs e-commerce seperti Taobao, Tmall dan Lazada – meningkat 6,6% di 2020, meskipun ini tingkat pertumbuhan yang jauh lebih lambat daripada pesaingnya.

Application Information Will Show Up Here

Sea Lakukan Efisiensi Bisnis, Shopee Indonesia Rumahkan Sebagian Karyawan

Induk perusahaan marketplace Shopee, Sea Ltd., segera merumahkan sekitar 3% dari karyawannya di Indonesia sebagai bagian dari efisiensi perusahaan secara regional untuk memangkas kerugian dan memperbaiki reputasi di mata investor.

Dalam laporan tahunan Sea di tahun 2021, perusahaan tercatat memiliki lebih dari 63 ribu karyawan secara keseluruhan. Per kuartal I-2022, jumlah karyawan Shopee Indonesia tercatat sebanyak 6.232 orang. Hal ini berarti sekitar 180-an dari mereka terancam terkena PHK mulai dari head of department hingga posisi entry level atau junior staff.

Dilansir dari Bloomberg, perusahaan yang berbasis di Singapura ini menginformasikan para staf yang terkena dampak mulai dari hari Senin (19/9). Menurut memo yang beredar, perubahan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dari perusahaan untuk mengoptimalkan efisiensi operasi untuk  mempertahankan keutuhan seluruh bisnis.

Perusahaan turut mengungkapkan bahwa hal ini merupakan keputusan yang sangat sulit untuk dibuat. Tanpa menjelaskan lebih lanjut, pihak manajemen mencoba menawarkan ganti rugi yang sesuai dalam memo yang disebarkan hari itu, “Secara umum, kami akan menawarkan paket yang adil bagi karyawan yang berpisah dengan kami dan memberikan bantuan jika diperlukan.”

Co-Founder Sea Group Forrest Li juga sempat mengumumkan dalam memo internal bahwa jajaran direksi tidak akan menerima gaji serta memperketat kebijakan pengeluaran perusahaan. Perusahaan, yang dikenal dengan Tencent Holdings Ltd. sebagai investor terbesarnya, tengah mencoba melindungi diri dari perlambatan ekonomi.

Sea disebut telah kehilangan sekitar $170 miliar nilai pasar sejak Oktober. Angka ini menjadi yang tertinggi serta memperbanyak pertanyaan tentang strategi monetisasi perusahaan di era kenaikan suku bunga dan mempertajam persaingan dari Alibaba Group Holding Ltd. di kawasan Asia.

Meskipun pendapatan Sea Group atau induk perusahaan Shopee pada kuartal II 2022 naik 29% year on year, hal ini tidak membebaskan mereka dari efisiensi. Melansir dari situs resminya, dalam laporan keuangan milik Sea Group, tercatat pendapatan perusahaan itu mencapai $2,94 miliar pada kuartal dua 2022.

Perjalanan Shopee di Indonesia

Shopee merupakan salah satu dari dua bisnis terbesar Sea di Indonesia. Perusahaan mengawali bisnis digitalnya di bidang hiburan dengan platform Garena yang mempopulerkan game “Free Fire”. Sea Group meluncurkan platform e-commerce Shopee di Asia Tenggara dan Taiwan pada bulan Juni dan awal Juli 2015, dan di Brasil pada kuartal keempat tahun 2019.

Pada tahun 2021, perusahaan sempat memperluas bisnis ke pasar baru di Amerika Latin seperti Meksiko, Chili dan Kolombia, dan ke Polandia dan Spanyol. Namun, informasi terakhir menunjukkan bahwa Shopee telah menarik timnya dari pasar di Eropa dan Amerika Latin. Polemik lain juga terjadi di India karena meningkatnya ketegangan dengan perusahaan China.

Di samping e-commerce, perusahaan juga memperluas lini bisnis ke platform layanan keuangan digital di Vietnam dan di Thailand di tahun 2014. Di akhir tahun 2019, SeaMoney resmi diperkenalkan sebagai merek keseluruhan untuk bisnis layanan keuangan digital perusahaan. Kemudian di tahun lalu, perusahaan semakin memperluas penawaran layanan keuangan digital di seluruh kredit, insurtech dan layanan bank digital, termasuk meluncurkan SeaBank di Indonesia.

Bisnis e-commerce memang menjadi salah satu penggerak penting ekonomi digital. Di Indonesia persaingan bisnis ini cukup ketat. Menurut data iPrice, didasarkan pada sejumlah analisis terhadap trafik dan engagement di media sosial, Shopee berada di peringkat kedua setelah Tokopedia. Namun demikian, peringkat ini cukup fluktuatif, di beberapa periode sebelumnya Shopee sempat memimpin di peringkat teratas.

E-commerce di Indonesia / iPrice
E-commerce di Indonesia / iPrice
Application Information Will Show Up Here

Lazada Logistics, Partisipasi Lazada Gairahkan Industri Pendukung E-commerce

Dibandingkan sesama pemain e-commerce lainnya, Lazada termasuk salah satu pionir yang mengembangkan teknologi logistiknya sendiri. Bagi perusahaan e-commerce, mengelola logistiknya sendiri artinya mereka punya kuasa menstandardisasi pelayanan untuk konsumen. Semangatnya, konsumen yang ada di kota besar dan di kota lapis dapat menikmati kecepatan pengiriman yang sebanding.

Itu harapan idealnya. Akan tetapi kondisi ini tidak bisa disamaratakan dengan Indonesia yang punya ribuan pulau, jadi ada tantangan berbeda. Di sisi lain, kecepatan pengiriman yang mulus itu sangat berpengaruh pada aspek keberlanjutan bisnis bagi perusahaan.

VP Logistics Strategy Lazada Indonesia Ratih Dwiastuti menyampaikan, upaya Lazada untuk terus meningkatkan layanan logistiknya semakin baik dari tahun ke tahun, tepatnya pada 2015 saat inisiasi baru mulai dijalankan.

“Lazada adalah salah satu pionir yang menginvestasikan kapital untuk logistik sejak 2015. Implementasinya enggak sebatas di warehousing saja, juga di delivery service dengan 3PL (perusahaan yang menyediakan jasa outsourcing layanan logistik). Intinya kami ingin meningkatkan kapabilitas logistik agar bisa memberikan layanan yang kompetitif buat pelanggan dan seller,” ucapnya kepada DailySocial.id.

Terlebih lagi, dukungan dari induknya, Alibaba, mempermudah perusahaan untuk menanamkan lebih banyak teknologi logistiknya ke Lazada Logistics. Di antaranya, penerapan teknologi Warehouse Management System (WMS), supply chain, network allocation, delivery optimization, yang masing-masing ditanamkan secara bertahap. “WMS [sudah diterapkan] di 2018, dari sisi network dan operasional sejak 2020. Jadi kurang lebih sudah bergulir selama empat tahun.”

VP Logistics Strategy Lazada Indonesia Ratih Dwiastuti / Lazada Indonesia

Tentunya hasil akhir yang dibidik dengan peningkatan teknologi smart logistics-nya adalah pengiriman yang lebih cepat. Ratih bilang, maksimal pengiriman harus sampai dalam waktu dua hari untuk area yang banyak pelanggan Lazada. Di area tertentu masih membutuhkan durasi pengiriman lebih dari itu, perusahaan pun memanfaatkan ekosistem yang ada di industri demi memastikan pemerataan layanan, didukung dengan prosedur standar yang jelas.

“Tak hanya bangun teknologi, kami membiasakan karyawan di Lazada dan di lapangan agar tech-savvy karena kami sangat mengedepankan efisiensi.”

Sejak didirikan di 2013, Cainiao, unit bisnis khusus logistik di bawah Alibaba, memilih pendekatan model bisnis unik karena memilih jadi platform terbuka, bekerja dengan cepat bangun kemitraan industri dan meningkatkan layanan logistik untuk bisnis dan konsumen. Akibatnya, bisnis dan konsumen mendapat manfaat dari layanan logistik yang lebih stabil dan beragam, dengan transparansi dan daya saing yang lebih besar dalam harga dan layanan pelanggan.

Karena sifat rantai pasokan dan logistik lintas batas yang kompleks, UKM sering menghadapi masalah seperti kerja sama di sepanjang rantai nilai, manajemen biaya, dan pelacakan waktu nyata. Untuk mengurangi masalah ini, model bisnis Cainiao memfasilitasi digitalisasi rantai nilai logistik yang mencakup pengiriman jarak jauh yang mulus, pergudangan luar negeri, bea cukai dan proses pemeriksaan barang, menghubungkan pedagang, perusahaan logistik, dan konsumen untuk membangun rantai pasokan global dan jaringan parsel.

Dengan demikian, apakah UMKM ingin meningkatkan pengalaman pelanggan dengan pemenuhan pesanan yang lebih cepat, mengurangi biaya pengiriman untuk meningkatkan daya saing harga, atau mengekspor ke lebih banyak negara tanpa operasi di lapangan, infrastruktur logistik Cainiao seperti gudang berikat, pusat logistik regional, internasional rute pelayaran dan penerbangan sewaan akan dapat mendukung berbagai persyaratan untuk mendorong kesuksesan bisnis.

Bagi bisnis dan konsumen, platform logistik Cainiao menjadi alternatif yang dapat menghapus inefisiensi rantai pasokan tradisional, dan mengintegrasikan teknologi di seluruh rantai nilai untuk mendorong efisiensi biaya yang lebih besar.

Berkat pendekatan tersebut, menurut temuan tahunan di 2019 yang dikutip perusahaan, Cianiao menempati urutan keempat terbesar di global dengan volume paket lintas batas harian tertinggi, setelah UPS, Fedex, dan DHL.

Smart logistics milik Lazada

Lazada Indonesia

Menganut semangat yang serupa dengan Cainiao, Ratih pun berpendapat bahwa sejatinya penerapan teknologi di logistik adalah bagaimana menyeimbangkan antara ongkos dan layanan. Indonesia sendiri adalah negara dengan ongkos kirim termahal karena dipengaruhi oleh kondisi geografis.

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) bahkan menyebutkan penyebab lainnya karena aksi premanisme dan oknum aparat, khususnya di pelabuhan. ALI mencatat akibatnya, kegiatan transportasi dan penanganan kontainer berkontribusi hingga 40% dari total biaya logistik nasional. Saat ini, rata-rata biaya logistik dalam negeri adalah 21,48% dari biaya produksi industri. Namun ada kota-kota seperti Makassar dan Medan, biaya logistiknya berada di atas rata-rata angka tersebut.

“Secara makro penerapan teknologi sudah cukup baik dan agile, minimal ada aplikasi. Tapi bagaimana mengintegrasikan logistik yang ada di Indonesia, itu jadi cerita sendiri. Lazada melalui solusi jaringannya bisa diintegrasikan. Tugas kami mengantarkan dari titik A ke B.”

Smart logistics juga ada kaitannya dengan upaya menuju ekonomi hijau. Dia bilang, dengan integrasi antar perusahaan untuk buka jaringan, membawa dampak semakin berkurangnya kendaraan yang berseliweran di jalan, semakin berkurang pula karbon emisi yang dikeluarkan. “Bagaimana dengan efisiensi ini bisa buat Lazada jadi lebih kompetitif.”

Sebagai gambaran, Lazada punya dua solusi logistik internal, yakni Lazada eLogistics (LEL) dan Lazada Express (LEX). LEL mengelola pemenuhan dan logistik dengan penyedia logistik pihak ketiga, sedangkan LEX menangani pengiriman paket ke pelanggan (last-mile delivery service). Kini kedua solusi tersebut dilebur menjadi satu brand Lazada Logistics, peresmiannya dilakukan pada Agustus tahun lalu.

Bersamaan dengan itu pula, Lazada Logistics juga memperkenalkan layanan multi-channel logistics (MCL). MCL menyediakan solusi pemenuhan stok tunggal untuk membantu enabler e-commerce dan brand di platform e-commerce manapun dengan mulus. Lazada Logistics akan memenuhi dan mengirimkan semua pesanan, baik dari transaksi di Lazada maupun di platform e-commerce lainnya.

Dengan mekanisme ini, Lazada akan menyimpan produk-produk dari mitra dan merchant, sehingga penanganan dan pengiriman pesanan yang efisien melalui armada Lazada, mitra logistik pihak ketiga (3PL), ataupun armada yang ditunjuk lainnya.

Merchant yang bergabung di MCL dapat mengatur fleksibilitas dan ketangkasan dalam pengendalian inventaris, membebaskan mereka dari masalah logistik yang membutuhkan modal biaya operasional yang tinggi untuk memenuhi pemesanan, misanya kebutuhan untuk pemeliharaan infrastruktur gudang dan armada pengiriman. Mereka juga terhindar dari hambatan untuk membangun jaringan operasi yang luas dengan skala ekonomi yang terbatas.

Tak hanya MCL, perusahaan juga menyediakan layanan Fulfillment by Lazada (FBL). Layanan ini memenuhi mulai dari warehousing atau penyimpanan produk di gudang milik Lazada, pengemasan, hingga pengiriman produk ke pelanggan.

Bagi Ratih, seluruh inisiatif di atas ini mengukuhkan jalan perusahaan untuk menjadi perusahaan agregator yang terbuka untuk multi-platform e-commerce. Perusahaan pun dapat menggaet lebih banyak merchant dari berbagai skala bisnis untuk memanfaatkan solusi tersebut. Misalnya, MCL cocok untuk UKM yang selama ini mengandalkan jalur penjualan sendiri.

“Misalnya, UKM ini sudah punya situs. Sekarang dengan MCL memperkenalkan produknya ke area potensi yang sudah ada seller Lazada-nya terlebih dahulu. Mungkin di area tersebut sudah multi-platform e-commerce, tapi social commerce. Kita bisa mulai dari situ.”

Adapun untuk FBL, memungkinkan merchant bisa pakai sesuai kebutuhan saja, misal warehouse saja bisa, kalau spesifik barang tertentu juga bisa di-setup. Ada juga yang sudah punya gudang tapi tidak punya armada logistiknya, itu bisa kita sasar. Sayangnya, ia tidak menyebutkan sudah ada berapa banyak merchant yang memanfaatkan solusi ini. Hanya disampaikan, ada salah satu merchant dari brand premium Lazada yang sudah bergabung.

Kedua solusi di atas menjadi bukti infrastruktur rantai pasok dan kapabilitas logistik perusahaan yang mumpuni, dengan solusi inventaris dan pemetaan rute cerdas yang didukung data dan teknologi.

Ratih menjelaskan, alur rantai pasok keluar-masuknya barang di gudang Lazada disokong oleh kedua teknologi di atas. Dicontohkan, setiap barang yang dibeli konsumen dari merchant UKM, sistem akan mengautomoasi di mana barang tersebut disimpan. Apakah dari gudang Lazada atau merchant itu sendiri. Peletakan barang-barang merchant di gudang juga sudah disesuaikan kategorinya harus terdekat oleh packer, biasanya ditaruh barang-barang yang sifatnya fast moving.

“Proses delivery juga sudah diautomasi. Di aplikasi konsumen, akan ada rekomendasi konsumen akan lebih murah pakai jasa logistik mana, pakai LEX atau bukan.”

Warehouse Lazada di Sidoarjo / Lazada Indonesia

Apabila ternyata barang dikirim langsung oleh merchant, terdapat sistem Seller Center akan memroses sesuai rekomendasi jasa logistik mana yang terbaik untuk lokasi mereka dan pembeli, sebelum sampai di hub untuk sortir barang. “Dari pusat sortir di bawa ke gudang yang lebih kecil untuk armada front liner kurir bisa antarkan. Kurir pun bisa mengirimkan paket yang di-assign secara otomatis berdasarkan kecamatan.”

Semua merchant dapat memanfaatkan jaringan Lazada Logistics dengan lebih dari 400 fasilitas, terdiri dari gudang, pusat penyortiran, hub, yang tersebar di 80 kota di Indonesia, serta mendapat keunggulan kompetitif Lazada yang memiliki kendali atas operasi logistik yang menyeluruh. Lebih dari 85% dari keseluruhan pengambilan paket pada first-mile ditangani oleh fasilitas milik Lazada.

Diklaim, Lazada Logistics didukung oleh lebih dari 15 ribu karyawan dan mitra kurir, yang mayoritas menggunakan roda dua untuk pengiriman last mile. Gudang utama Lazada Indonesia berada di Cimanggis, Jawa Barat seluas 70 ribu meter persegi. Selain itu lokasi gudang lainnya ada di Surabaya dan Medan.

Perusahaan juga memanfaatkan gudang dengan ukuran yang lebih kecil, disebut long tail warehouse, ditempatkan di kota-kota dengan populasi pengguna Lazada yang tumbuh pesat. Gudang tersebut rata-rata seluas 2 ribu meter persegi yang spesifik untuk menyimpan barang tertentu dan cepat laku, misalnya FMCG, kesehatan, kebersihan, dan kecantikan. Saat ini berada di empat titik, di kawasan Jabodetabek, Balikpapan, dan Makassar.

Ada pula hub, yakni kantor yang digunakan sebagai tempat penyortiran barang. Di tempat tersebut ada beberapa di antaranya punya dwi fungsi, sekaligus untuk penyimpanan (storage) dan pengiriman. Jumlahnya disebutkan sudah 150 hub tersebar di seluruh Indonesia.

“Kami terus evaluasi lokasi warehouse dan melihat perkembangan demand-nya karena tiap tahun terlihat ada pergeseran tren, dari jumlah seller dan pembeli. Belakangan ini tumbuh dari luar Jabodetabek. Hub kami juga sudah ada di Boyolali dan Solo misalnya. Kuartal empat ini akan coba ke area Bali,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Bukalapak Terus Lengkapi Ekosistem Layanan, Mulai Masuk ke Proptech sampai Car Marketplace

Seperti startup unicorn pada umumnya, Bukalapak (IDX: BUKA) menunjukkan ambisi untuk menjadi sebuah superapp guna mengakomodasi berbagai kebutuhan pengguna di dalam satu aplikasi. Belum lama ini, platform BukaTabungan diluncurkan sebagai layanan bank digital yang terintegrasi dengan aplikasi Bukapalak, bekerja sama dengan Standard Chartered.

Sebelumnya mereka juga mengumumkan kehadiran BukaBangunan sebagai B2B marketplace untuk pemenuhan bahan konstruksi di bawah naungan bisnis Mitra.

Ketika ditelisik lebih dalam, saat ini ada sejumlah layanan baru yang mulai diluncurkan ke aplikasi, menambah jumlah kategori fitur yang ada di dalamnya. Beberapa di antaranya adalah BukaRumah, BukaJualMotor, BukaJualMobil, Ajukan Kartu Kredit, dan lain sebagainya.

BukaRumah sendiri adalah sebuah layanan proptech, yang memungkinkan pengguna untuk menemukan hunian idaman. Tidak sebatas listing properti saja, di dalamnya ada fitur pengajuan KPR — dalam hal ini Bukalapak menggandeng Bank Mandiri sebagai mitra strategis untuk pembiayaan. Bank Mandiri melalui unit venturanya adalah pemegang saham Bukalapak, masuk dalam putaran pendanaan seri G.

Sementara BukaJualMotor adalah layanan marketplace otomotif yang memudahkan pengguna menjual motor bekas yang dimiliki. Ini melengkapi fitur BukaMotor yang sebelumnya sudah ada, sebagai kanal penjualan kendaraan bermotor baru di Bukalapak. Dalam merilis fitur anyar ini, secara khusus perusahaan menggandeng Otomoto.

Sejumlah fitur baru di aplikasi Bukalapak
Sejumlah fitur baru di aplikasi Bukalapak

Di lini lain seperti fintech, perluasan layanan juga digencarkan. Setelah meluncurkan Bukalapak Paylater bersama Kredivo, mereka kini juga hadirkan layanan marketplace produk finansial, salah satunya terkait kartu kredit dan asuransi — mirip apa yang disuguhkan Cermati.

Dalam sebuah kesempatan, pihak Bukalapak mengatakan bahwa saat ini mereka memang tengah memperbanyak cakupan vertikal bisnis. Sejumlah produk yang sudah dirilis akan diamati traksinya, untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan pengguna, sebelum akhirnya dipromosikan secara masif ke ekosistem Bukalapak — termasuk konsumen, UMKM, sampai jaringan mitra.

Ambil pendekatan in-house dan partnership

Untuk menghadirkan berbagai variasi layanan, Bukalapak menggunakan dua pendekatan. Pertama, mereka mengembangkan layanan secara mandiri (in-house) memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Dicontohkan seperti fitur BukaBangunan yang memanfaatkan jaringan mitra yang sudah dibangun melalui Mitra Bukalapak.

Model kedua, mereka bekerja sama strategis dengan sejumlah mitra, baik yang terhubung melalui aksi investasi maupun kerja sama B2B. Ini sudah dilakukan sejak lama, seperti saat mereka menelurkan fitur Tiket Pesawat menggandeng platform Reservasi.com (PT Reservasi Global Digital).

Terkait kemitraan, strategi M&A juga menjadi opsi yang dikerjakan Bukalapak. Sejumlah pembelian saham secara masif dilakukan perseroan terhadap sejumlah bisnis, termasuk Ashmore untuk BukaInvestasi dan Lakupon (PT Online Pertama) untuk fitur Kupon. Selain itu, Bukalapak juga telah berpartisipasi dalam pendanaan startup edtech Bolu dan e-commerce fesyen Hijup — seperti tertuang dalam prospektus dan keterbukaan informasi yang disampaikan di BEI.

Diversifikasi produk untuk target profitabilitas

Presiden Bukalapak Teddy Oetomo dalam sebuah kesempatan public expose Juni 2022 lalu mengatakan, bahwa perseroan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 44%-61% menjadi sebesar Rp2,7 triliun-Rp3 triliun pada tahun ini. Ini juga akan berdampak pada peningkatan Total Processing Value (TPV) sekitar 39%-47% — sebagai metrik utama Bukalapak.

Sampai paruh pertama (H1), mereka sudah membukukan separuh dari target yakni 1,6 triliun Rupiah.

Sumber pendapatan Bukalapak di H1 2022
Sumber pendapatan Bukalapak di H1 2022

Tujuan dari diversifikasi produk ini tidak lain untuk meningkatkan retensi pengguna, membuat basis konsumennya merasa nyaman dan terlayani melalui ekosistem fitur yang ada di aplikasi Bukalapak. Pada akhirnya akan mendongkrak nilai transaksi di dalamnya.

Namun tidak dimungkiri, bahwa kompetisi bisnis di semua lini yang digarap tersebut memang sangat ketat — di samping bisnis online marketplace yang mengharuskan Bukalapak bersaing dengan raksasa teknologi lain seperti Tokopedia, Blibli, Shopee, dan sebagainya.

Ambil contoh untuk layanan proptech, meskipun bisnis ini masih menyimpan peluang yang sangat besar, namun sejumlah pemain sudah hadir di lanskap ini. Pemain legasi seperti 99 Group telah memiliki basis bisnis yang cukup besar di Indonesia, dengan jutaan listing properti di berbagai kota. Model bisnis mereka juga turut berkembang, salah satunya dengan meningkatkan aksesibilitas di aspek pembiayaan.

Demikian pula untuk platform marketplace kendaraan bermotor. Carro, Carsome, Broom, sampai dengan Moladin tengah melakukan menggencarkan perluasan bisnis dengan menjalankan model C2B, B2B, dan B2B2C.

Bukalapak sebagai platform dengan basis pengguna besar tetap memiliki peluang untuk menghadirkan proposisi nilai. Misalnya, berbekal data transaksi yang dimiliki memungkinkan mereka untuk menghadirkan penilaian kredit yang lebih komprehensif guna mendukung bisnis pembiayaan yang terintegrasi di platform. Termasuk ekosistem Mitra yang dimiliki; Diketahui saat ini ada sekitar 14 juta warung dan pelaku UMKM yang bergabung sebagai Mitra Bukalapak. Mereka tersebar di lebih dari 200 kota di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

SYNC Asia Tenggara: Kepuasan Konsumen Terhadap Pengalaman Belanja Online Menurun

Dalam laporan tahunan yang dirilis oleh SYNC Asia Tenggara, Meta, dan Bain & Company terungkap adanya penurunan tingkat kepuasan belanja online dari kalangan masyarakat di Asia Tenggara khususnya Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Khususnya ketika pasca-pandemi, ketika keadaan sudah berangsur pulih dan kegiatan offline kembali dilakukan. Indonesia juga tercatat sebagai negara yang memiliki paling banyak konsumen yang melakukan pembelian secara digital di Asia Tenggara.

Pertumbuhan konsumen digital

Selama dua tahun terakhir terlihat pertumbuhan konsumen digital di Asia Tenggara dengan jumlah yang cukup signifikan. Pandemi telah mengakselerasi kegiatan belanja online. Bukan lagi hanya membeli produk seperti gadget dan fashion saja, namun juga groceries seperti sayur, daging, dan ikan.

Tercatat Indonesia menjadi negara di Asia Tenggara yang memiliki sekitar 168 juta orang yang telah melakukan kegiatan belanja secara online. Jumlah ini cukup meningkat dari tahun lalu sekitar 154 juta. Rentang usia yang banyak melakukan kegiatan belanja online adalah 15 tahun ke atas.

“Adopsi digital di kota tier 3 dan tier 4 terus tumbuh. Hal ini, seiring dengan peningkatan akses ke berbagai opsi pembayaran dan perkembangan logistik infrastruktur, telah membantu untuk lebih memudahkan kegiatan perdagangan,” kata Group Chief Economist Sea Limited Dr. Santitarn Sathirathai.

Dalam laporan juga disebutkan, kontribusi rata-rata layanan e-commerce terhadap industri ritel terus tumbuh sepanjang tahun lalu, naik dari 9% pada tahun 2021 menjadi 11% pada tahun 2022 (mewakili pertumbuhan 16%).

Pertumbuhan penetrasi ritel online untuk masing-masing kategori juga diproyeksikan meningkat dari tahun lalu, dengan groceries menunjukkan pertumbuhan terkuat di Asia Tenggara sebesar 29%. Selama lima tahun ke depan, pertumbuhan kontribusi ritel online untuk setiap kategori di Asia Tenggara diperkirakan akan terus meningkat dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar minimal 16%.

Pada tahap evaluasi, online masih bertahan dengan 81% konsumen menyebutkannya sebagai saluran utama mereka untuk membandingkan produk, melihat ulasan, dan melakukan penelitian. Namun, pada tahap pembelian, pemisah antara online dan offline hampir merata, karena offline masih memainkan peran yang lebih relevan bahkan untuk pembeli digital. 80% konsumen memilih untuk belanja secara online.

Hal menarik lainnya yang juga dicatat dalam laporan ini adalah, tingkat kepuasan konsumen terhadap pengalaman belanja online telah menurun dibandingkan tahun sebelumnya, dengan Net Promoter Score (NPS) dari layanan e-commerce teratas.

Untuk Asia Tenggara secara keseluruhan, rata-rata skor NPS tahun ini mencapai 35%, turun dari 53% tahun lalu. Pada perincian negara per negara, setiap pasar mengalami penurunan NPS tertinggi—terutama di Indonesia (dari 74% di 2021 hingga 50% pada 2022), Vietnam (dari 65% menjadi 41%), dan Filipina (dari 64% menjadi 43%).24

Di sisi lain ada perubahan yang cukup signifikan terkait dengan kebiasaan masyarakat saat ini. Tahun ini ketika mulai banyak orang yang kembali melakukan kegiatan offline secara rutin, mulai terlihat adanya pergeseran. Dan ini berpengaruh kepada cara orang berbelanja di Asia Tenggara.

Semakin banyak konsumen menuntut aktivitas belanja terintegrasi dengan pengalaman yang berjalan secara seamless di berbagai kanal secara end-to-end. Media sosial dan layanan e-commerce menjadi pilihan bagi mereka untuk melakukan pencarian dan menemukan produk, sementara offline adalah masih vital pada tahap pembelian.

“Pelanggan beralih dari online ke offline untuk dua alasan kunci, mereka ingin mengalami atau melihat produk itu sendiri. Mereka juga menginginkan kenyamanan, dan tidak mau membayar biaya pengiriman. Pelanggan bergeser kembali online karena mereka mau promosi dan spesial ditawarkan,” kata Marketing Manager Cỏ Mềm Homelab Hanh Vu.

Menyimak tren teknologi masa depan

Hal menarik lainnya yang juga dibahas dalam laporan ini adalah, teknologi masa depan di berbagai level kedewasaan pasar di Asia Tenggara. Layanan fintech dan metaverse diprediksi akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Disusul dengan healthtech dan edtech.

Untuk produk dan layanan fintech yang akan mengalami peningkatan dalam penggunaan di antaranya adalah dompet digital, internet banking, layanan remitansi, Buy Now Pay Later (BNPL), bank digital dan neobank. Sementara untuk teknologi metaverse produk yang akan semakin dikenal oleh masyarakat di antaranya adalah, cryptocurrency, augmented reality (AR), NFT dan virtual reality (VR).

Sementara untuk layanan healthtech yang akan makin banyak diminati oleh pengguna di antaranya adalah, telemedis, farmasi atau toko kesehatan, health & wellness, dan layanan penyakit kronik. Untuk edtech ada beberapa produk atau layanan yang bakal menjadi popular, di antaranya adalah, course and management tools, skill-learning, study tools dan online courses.

Indonesia juga terdepan di kurva regional dalam hal adopsi teknologi baru. Meskipun masih dalam tahap awal, metaverse merupakan babak baru dari inovasi teknologi yang memberikan banyak harapan di berbagai negara termasuk Indonesia.

Teknologi terkait metaverse mendapatkan daya tarik di mana sekitar 72% responden Indonesia telah menggunakan teknologi tersebut dalam satu tahun terakhir. Variasi dalam jenis teknologi terkait Metaverse yang digunakan di negara ini termasuk cryptocurrency (46%), augmented reality (34%), dunia virtual (29%). Ini diikuti oleh NFT dan VR.

Studi ini juga menemukan bahwa Asia Tenggara melihat lebih banyak investasi asing langsung disalurkan ke wilayah ini. Investasi asing langsung menyumbang proporsi yang lebih besar dari total investasi pada tahun 2021, sebesar 17% berbanding dengan 15% di tahun 2015 dan hanya 9% di tahun 2009. Peningkatan investasi asing yang stabil ini merupakan bukti kepercayaan investor di Asia Tenggara dan mendorong pertumbuhan teknologi baru seperti fintech.

Singapura dan Indonesia menyumbang sebagian besar deal investasi di
Asia Tenggara, menguasai hampir 80% pangsa pasar pada H1 2022. Singapura
mewakili proporsi yang cukup besar, pada 60% dari total deal pada sebagian tahun ini.

Jet Commerce Peroleh Dana 900 Miliar Rupiah, Perkuat Solusi “Omnichannel Commerce”

Perusahaan e-commerce enabler “Jet Commerce” mengumumkan penyelesaian putaran pendanaan seri B lebih dari $60 juta (sekitar 900 miliar Rupiah). Pendanaan ini dipimpin sejumlah VC, yakni Jinqiu Capital, Hidden Hill Capital, dan Zhejiang SilkRoad Fund. Investor sebelumnya, seperti ATM Capital, Hui Capital, dan lainnya turut berpartisipasi dalam putaran tersebut.

Founder & CEO Jet Commerce Group Oliver Yang mengatakan, tambahan dana ini akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur ekosistem Jet Commerce, merekrut lebih banyak talenta lokal profesional, melakukan riset dan pengembangan teknologi, serta memperkuat kemampuan perusahaan dalam menginkubasi merek.

“Kami percaya pendanaan dan dukungan dari para investor ini dapat semakin meningkatkan kapabilitas Jet Commerce dalam membantu para mitra brand kami menangkap peluang dari pesatnya pertumbuhan pasar e-commerce di Asia Tenggara,” ucapnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/8).

Chairman & Managing Partner Hidden Hill Capital Dongfang Hao turut menyampaikan terkait optimismenya terhadap potensi sektor e-commerce di pasar berkembang, seperti Asia Tenggara dan Amerika Latin.

“Kita dapat melihat dengan jelas bahwa seluruh pasar akan secara cepat beralih menuju online dan berfokus pada branding. Untuk itu, kami optimis layanan e-commerce menyeluruh seperti yang ditawarkan Jet Commerce akan semakin bernilai tinggi, terutama bagi brand yang ingin memenangkan pangsa pasar di emerging market,” kata Hao.

Perkembangan bisnis Jet Commerce

Perusahaan sendiri berdiri di Indonesia sejak 2017, terhitung telah ekspansi ke lima negara Asia lainnya, seperti Thailand, Vietnam, Filipina, Tiongkok, dan Malaysia dalam lima tahun terakhir. Perusahaan mempekerjakan lebih dari 1.000 orang dengan 90%-nya merupakan talenta lokal di tiap negara.

Ekspansi akan terus berlanjut ke dua negara berikutnya, yaitu Brazil dan Singapura. Guna memperkuat bisnis regional, pada 2020 perusahaan membentuk grup perusahaan dan mendirikan kantor pusatnya di Hangzhou, Tiongkok. Berkat kehadiran Jet Commerce Group, kini perusahaan telah berhasil bermitra secara regional dengan beberapa brand kenamaan dunia seperti OPPO, Unicharm, DJI, Nivea, Shiseido, dan FOREO.

“Tiongkok merupakan pusat e-commerce dunia dengan teknologi dan pola belanja online masyarakatnya yang sudah jauh lebih matang. Dengan berpusat di Tiongkok, kami dapat memperluas jaringan dengan para pemimpin industri, dan belajar dari model bisnis mereka yang sudah terbukti kesuksesannya, untuk mendorong inovasi Jet Commerce selanjutnya,” tambah Oliver.

Selain memperluas jangkauannya ke negara lain, perusahaan juga memperkuat layanannya. Salah satunya menyediakan sistem omnichannel, berkat kerja sama dengan UPFOS, pada awal tahun ini. Dengan demikian, Jet Commerce mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan operasional bisnis e-commerce mitra brand-nya. Tak hanya menyederhanakan kompleksitas dalam operasi e-commerce, perusahaan kini mampu menangani lebih dari 100 ribu pesanan per hari berkat kehadiran sistem tersebut.

Inovasi berikutnya adalah menghadirkan layanan live commerce melalui unit bisnis terbaru “Lumbalumba” sekaligus meresmikan pusat live streaming di Pluit, Jakarta. Pusat live streaming ini berisi 14 studio berfasilitas lengkap, seperti perangkat OBS (Open Broadcaster Software) untuk meningkatkan kualitas video, lightning set yang lengkap, dan berbagai peralatan lainnya.

Lumbalumba menyediakan layanan live commerce secara menyeluruh untuk mitra brand Jet Commerce Indonesia, mulai dari live streaming, talent management, termasuk menyediakan kreator konten atau influencer ternama, TikTok Shop Management, hingga content marketing.

Live commerce sendiri merupakan aktivitas perdagangan yang menyiarkan produknya secara digital melalui video dan terhubung langsung dengan konsumen secara daring, yang dinilai telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Dalam laporan terbaru Statista, tercatat terjadi peningkatan rata-rata pembelian melalui live streaming sebesar 76% di seluruh dunia, sejak awal pandemi hingga saat ini.

Persaingan omnichannel commerce

Sebagai catatan, pangsa pasar belanja online di Indonesia, menurut laporan e-Conomy SEA 2021 yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company, menunjukkan pertumbuhan kuat yang terjadi di semua sektor ekonomi digital di Indonesia. Ekonomi internet di Indonesia diprediksi mencapai $70 miliar dalam Gross Merchandise Value (GMV) pada 2021 dan diprediksi akan meningkat dua kali lipat menjadi $146 miliar pada 2025.

Adapun, sektor e-commerce tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital. Alasannya, karena semakin banyak pedagang yang ingin bergabung ke platform e-commerce. Angkanya diprediksi mencapai $53 miliar pada 2021, naik 52% dari tahun sebelumnya, kemudian pada 2025 diprediksi akan naik menjadi $104 miliar, tumbuh 18%.

Karena demikian, lahan basah ini menjadi kesempatan bagi para pemain untuk terus menggarapnya. Kompetitor terdekat Jet Commerce, yakni SIRCLO juga turut aktif berinovasi agar proses belanja online dari brand ke konsumen semakin seamless. Perusahaan ini memiliki tiga fokus utama yang terbagi ke dalam pilar-pilar solusi, yakni Enterprise, Entrepreneur (UMKM), dan new retail. Masing-masing solusi menyesuaikan kebutuhan bisnis.

Diklaim perusahaan mencatatkan lebih dari 150 ribu brands dan lebih dari 500 ribu warung yang telah dilayani secara akumulatif; lebih dari 25 juta end-consumers telah terlayani; dan lebih dari 80 titik distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Salah satu turunan inovasi dari vertikal e-commerce yang mulai ramai dirambah adalah social commerce. Layanan ini relevan dengan kultur budaya orang Indonesia karena memberdayakan komunitas sosial dan online teknologi untuk meningkatkan pasar dengan upaya yang lebih rendah.

Model bisnisnya cukup membutuhkan seorang agen untuk membagikan tautan rujukan produk dan untuk mendapatkan impression dari orang-orang terdekat mereka melalui media sosial atau pertemuan tatap muka. Cara promosi seperti ini akan lebih native dan personal.

Mengutip dari laporan Research and Markets (2021), pangsa pasar bisnis social commerce diestimasi bakal menyentuh angka $8,6 miliar di 2022, tumbuh 55% per tahunnya. Pemain social commerce rata-rata masuk ke kota lapis dua dan tiga yang memiliki komunitas yang kuat dan literasi digital yang masih minim.

Unit E-commerce MNC Group “AladinMall” Gandeng SIRCLO untuk Pacu Transaksi

AladinMall (PT MNC Aladin Indonesia), unit bisnis e-commerce MNC Group, mengumumkan kerja sama dengan penyedia solusi omnichannnel commerce SIRCLO. Dalam kesepakatan ini, AladinMall dapat meningkatkan pilihan barang secara lebih luas kepada para konsumennya, mengingat SIRCLO telah menjaring 700 brand prinsipal. Pun dari sisi SIRCLO, brand dapat memperluas kanal penjualan ke lebih banyak platform.

Dalam konferensi pers yang digelar kemarin (29/8), COO AladinMall Bambang Triharto menuturkan gabungan kekuatan yang besar dari kedua perusahaan, dapat memberikan proposisi unik untuk konsumen. Seluruh brand yang telah masuk ke dalam ekosistem MNC Group dapat terintegrasi ke seluruh konten media milik grup untuk menjaring transaksi. Untuk SIRCLO yang kuat dengan solusi omnichannel, dapat memberikan nilai tambah bagi brand prinsipal untuk memberikan pelayanan belanja online yang lebih baik.

“Mitra usaha yang tepat akan memberikan nilai tambah pada kekuatan usaha yang telah ada, untuk itu AladinMall memilih SIRCLO sebagai mitra usaha untuk saling memberikan nilai tambah pada usaha masing-masing dan membangun kekuatan bersama untuk bertumbuh lebih kuat dan lebih besar,” kata dia.

Dari ragam layanan yang dihadirkan SIRCLO untuk usaha dari berbagai skala, AladinMall memanfaatkan SIRCLO Commerce, yakni solusi end-to-end channel management dari SIRCLO untuk brand berskala besar yang ingin memperluas pasarnya secara online.

SIRCLO Commerce menawarkan opsi bagi brand untuk memperluas jangkauannya melalui AladinMall. Tak hanya itu, brand yang bergabung di AladinMall lewat SIRCLO Commerce dapat melakukan penambahan produk atau product assortment ke platform AladinMall.

Founder dan CEO SIRCLO Group Brian Marshal menambahkan, melalui SIRCLO Commerce, pihaknya akan menghadirkan support maintenance dari segi inventori dan order fulfillment bagi setiap brand yang tergabung di AladinMall. Untuk tahap selanjutnya, kedua perusahaan akan mengintegrasikan API yang memungkinkan brand untuk dapat mengautomasi operasionalnya, termasuk saat listing SKU.

Adapun bagi brand, tidak hanya membantu mereka untuk menambah kanal penjualannya melalui AladinMall, aktivasi pemasaran akan menjadi poin penting yang dihadirkan oleh SIRCLO. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan traffic maupun transaksi brand-brand yang bersangkutan.

“SIRCLO berupaya untuk hadir sebagai jembatan antara AladinMall dan brand agar kedua belah pihak dapat saling memperkuat posisinya di ekosistem e-commerce Indonesia. Kami bertekad untuk terus melakukan perbaikan serta menghadirkan inovasi baru yang mampu memperkuat sinergi antara AladinMall dan SIRCLO, terlebih dalam membantu banyak brand dalam menjangkau konsumennya dan berjualan secara online,” ucap Brian.

Dia melanjutkan, “SIRCLO memastikan segala macam proses dari pembelian hingga barang sampai bisa lancar dan experience yang sempurna. Dengan demikian, AladinMall bisa memberikan pengalaman terbaik dari konten-kontennya untuk attract the traffic, yang bisa di-convert jadi penjualan.”

Proposisi AladinMall

Bambang menambahkan, sebelum kerja sama dengan SIRCLO dilakukan, perusahaan sebelumnya harus menyortir brand secara satu persatu untuk masuk ke dalam platform-nya. Hal tersebut di satu sisi memperlamban kerja AladinMall karena harus approach satu per satu perusahaan. Masuknya SIRCLO akan menyelesaikan isu tersebut.

“Sejumlah brand besar yang sudah bekerja sama dengan SIRCLO sekarang bisa jadi bagian dari kami. Dengan bantuan API, brand bisa lebih mudah berjualan di AladinMall.”

Sebagai catatan, AladinMall dirintis sejak 2020, melengkapi solusi commerce yang dimiliki grup setelah Mister Aladin, platform OTA. Situs e-commerce ini menawarkan produk, mulai dari fesyen, makanan dan minuman, kecantikan dan kesehatan, perlengkapan rumah, ibu & anak, voucher & jasa, hingga elektronik. Solusi yang ditawarkan AladinMall, di satu sisi tidak jauh berbeda dengan kebanyakan pemain e-commerce lainnya.

Meski demikian, Bambang mengakui bahwa kue pangsa pasar e-commerce masih punya ruang yang bisa digarap oleh perusahaan. Dibandingkan dengan transaksi offline saja, kue belanja online belum mampu mendominasi. “Gabungan antara media dengan commerce jadi kekuatan kami. Kami memfasilitas seluruh mitra brand yang beriklan di MNC Group dapat terintegrasi dengan seluruh jaringan media di grup kami.”

Bambang tidak menjelaskan secara rinci bagaimana pencapaian AladinMall sejauh ini. Namun bila melihat yang dikumpulkan iPrice, per kuartal I 2022, AladinMall tidak mampu masuk dalam urutan 38 besar dari seluruh situs e-commerce terbanyak dikunjungi di Indonesia. Kunjungan terbanyak secara berurutan adalah Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, dan Orami.

Application Information Will Show Up Here

Filosofi Blibli Bangun “Smart Logistics”

Bagi industri e-commerce, logistik adalah rangkaian langkah yang melibatkan segala sesuatu yang terjadi setelah pelanggan melakukan pemesanan di situs web. Artinya, secara umum, ini melibatkan pilihan pemasok; stok produk; perhitungan angkutan; pengemasan dan penyiapan produk; pelacakan pesanan; pengiriman barang; dan, dalam beberapa kasus, penukaran dan pengembalian — dikenal dengan reverse logistics.

Jika proses logistik berhasil dijalankan dengan mulus, maka ia akan berkontribusi secara signifikan pada tingkat konversi, loyalitas, dan retensi konsumer, yang seyogyanya menandai kesuksesan toko online secara keseluruhan proses. Namun, itu juga jadi kelemahan jika tidak efisien, semua pekerjaan bakal sia-sia.

Saking vitalnya, memutuskan sejumlah perusahaan e-commerce untuk membangun sendiri logistik dari nol. Blibli adalah salah satunya. Sedari awal Blibli beroperasi, perusahaan besutan Grup Djarum tersebut percaya pada kekuatan ekosistem. Oleh karenanya sejak Blibli berdiri, perusahaan serius mempelajari seluruh model bisnis dari ekosistem pendukung e-commerce.

“Dari awal kita percaya kalau mau sustain di bisnis e-commerce harus menguasai business model, dalam hal ini B2C. Artinya, model bisnis ini pakai 1PL yang mana kita harus punya barangnya, punya gudang, proses fulfillment dari pick, pack, sampai ke konsumen harus kita semua yang kerjakan. Dari awal kita belajar bagaimana punya logistic warehouse sendiri, ini bentuk investasi yang kami lakukan,” terang Co-founder dan COO Blibli Lisa Widodo saat dihubungi DailySocial.id.

1PL (logistik pihak pertama) adalah perusahaan atau individu yang membutuhkan kargo, pengiriman, barang atau produk yang diangkut dari satu titik ke titik lain. Logistik pihak pertama hanya melibatkan dua pihak. Ada produsen atau distributor yang mengirimkan barang (toko), dan ada pengecer atau pelanggan yang menerima barang (konsumer). Tidak ada perantara lain yang terlibat dalam keseluruhan proses.

Dalam hal ini perusahaan yang bertindak sebagai 1PL-lah yang menyediakan seluruh ekosistem logistiknya. Adapun proses logistik itu sendiri, dimulai dari transportasi masuk, transportasi keluar, manajemen armada, pergudangan, penanganan material, pemenuhan pesanan, manajemen inventaris, perencanaan permintaan, dan lain-lain.

Investasi yang dikucurkan perusahaan khusus dalam membangun sistem logistik sendiri, perlahan-lahan membuahkan hasil, terlihat dari bentuk efisiensi yang semakin meningkat. Lisa mencontohkan, dengan kehadiran 14 gudang di seluruh Indonesia, terkadang konsumen memesan barang dari berbagai gudang yang letaknya tak hanya di kotanya sendiri.

Warehouse management system (WMS) yang dibangun Blibli kini mampu mendeteksi stok barang dari seluruh gudang, sehingga pengiriman memungkinkan dikirim dari satu lokasi gudang. “Masa iya, konsumer beli banyak barang tapi boksnya beda-beda karena dari banyak gudang. Ini contoh proses efisiensi yang bisa kami lakukan dari internal.”

Bentuk efisiensi lainnya adalah penempatan barang di dalam gudang. Biasanya barang-barang FMCG yang paling sering dicari konsumen itu harus ditempatkan di titik terdekat dengan packing station. Tujuannya agar waktu pengemasan dapat dipersingkat dan segera dikirim ke lokasi tujuan.

Namun, untuk mendeteksi produk FMCG apa saja yang paling sering dibeli, tergantung dengan lokasi konsumen berada. Tidak semua gudang memiliki susunan barang FMCG yang sama. Untuk itu dibutuhkan automasi mana barang FMCG yang direkomendasikan perlu ditaruh terdekat dari lokasi picker. “Sehingga waktu tempuh picker untuk ambil barang bisa lebih pendek.”

Ia mencontohkan lagi, seiring berkembangnya model bisnis Blibli yang kini tidak hanya B2C, kini juga mengakomodir marketplace 3PL. Yang mana pemesanan diproses langsung oleh penjual di Blibli, barangnya juga disimpan dalam gudang mereka. Maka untuk memberikan kenyamanan yang sama bagi konsumen, algoritma dalam WMS akan merekomendasikan opsi pengiriman terbaik untuk dia dan penjual.

“Tujuan dari penerapan smart logistics bagi kami bukan dari seberapa maksimal, tapi seberapa baik dari kemarin. Hari ini harus lebih dari kemarin. Karena bisnis terus berubah, tipe klien terus bervariatif, jadi kami harus selalu dinamis. Jadi kami merasa saat ini belum maksimal karena kita enggak percaya sudah ada dititik teroptimal, tapi selalu usahakan terus lebih baik dari kemarin.”

Warehouse Blibli / Blibli

Pandangan mengenai smart logistics

Bagi Lisa, smart logistics pada akhirnya bicara soal efisiensi yang terjadi melalui pemanfaatan teknologi. Alhasil, smart logistics bukan soal memanfaatkan mesin robotik yang ditenagai dengan teknologi kekinian saja yang membuat proses logistik jadi lebih cepat. Tapi bagaimana mengadopsi teknologi terkini sesuai kebutuhan dan apa spesifik obyek yang mau dicapai.

Smart logistics harus jadi pintar dalam mengambil keputusan, jangan adopsi suatu solusi lalu dipukul rata. Harus ada analisis per segmen dan bagaimana spesifik obyektif yang mau diraih.”

Dia berpendapat, di Indonesia sejauh ini kebutuhan untuk memanfaatkan robotik belum menjadi suatu urgensi. Pun, tenaga manusia tetap dibutuhkan sampai kapanpun. Di balik itu, menggunakan tenaga manusia memang tidak terhindar dari risiko, namun dengan edukasi yang konsisten dapat diminimalisir. Kondisi di Tiongkok pun, yang notabenenya memakai robotik, sebetulnya masih membutuhkan sentuhan manusia dan tidak di semua gudang membutuhkan robot tersebut.

Justru dengan teknologi yang ada sekarang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat manusia dalam bekerja. Salah satunya dengan memakai conveyor belt. Di Blibli, pemanfaatan alat tersebut juga tidak diberlakukan di semua gudangnya. Alasan memilih alat itu juga dikarenakan opsi tercepat karena di salah satu gudangnya itu berlantai-lantai.

“Enggak ideal kalau shelfing pindah-pindah dari lantai 4 ke lantai 1. jadi perlu pakai conveyor, kalau pakai tenaga manusia pakai lift trolly akan lebih lama.”

Dalam proses logistik 1PL di Blibli, seluruh gudangnya menyimpan lebih dari 100 ribu SKU dengan produk yang variatif. Alur keluar masuk barang dimulai setelah konsumen menyelesaikan pembayaran dari situs/aplikasi Blibli. WMS akan mendeteksi barang apa saja yang dipesan dan harus dipersiapkan oleh picker. Kerja picker harus lebih cepat, terutama jika konsumen pilih opsi logistik dua jam sampai.

“Artinya [kalau pilih opsi logistik dua jam sampai] dari order create, sampai barang sampai ke konsumen itu harus dua jam. Berarti proses pick and pack harus kurang dari 30 menit. Makanya barang FMCG yang paling banyak dipesan berdasarkan algoritma di radius gudang harus dekat dengan picker.”

Tak hanya penempatan barang yang dekat dengan picker, titik penjemputan ke kurir logistik juga harus dekat untuk penyerahan barangnya. Di dalam gudang Blibli sudah ditempatkan mitra logistik, yakni BES (Blibli Express Service), JNE, Grab atau Gojek yang ditempatkan secara implant.

Dengan memanfaatkan teknologi, perusahaan juga dapat membuat solusi logistik yang bernilai tambah, selain gratis ongkir, juga terdapat solusi pengiriman 2 Jam Sampai, trade-in, scheduled delivery, hingga kebijakan retur dengan rentang waktu sampai 15 hari. Bahkan, baru-baru ini memperkenalkan armada transportasi eco-friendly untuk mengirim produk fresh and frozen khusus area Jabodetabek.

Di samping itu, perusahaan juga dapat membuat keputusan yang lebih baik, terutama saat ekspansi solusi logistiknya tersebut. Penempatan armada BES dan gudang sangat memerhatikan densitas persebaran konsumen Blibli. Armada BES kini berjumlah lebih dari 1.200 kurir roda dua dan roda empat.

“Pola pikirnya kapan saatnya serahkan ke BES atau non-BES. Cara melihatnya adalah dari basis konsumer Blibli. Kalau densitasnya baik, solusinya yang paling baik adalah pakai armada logistik sendiri. Kalau tidak, pakai mitra yang solusi logistiknya terbaik di wilayah konsumen berada.”

Blibli memiliki 14 gudang yang beroperasi 24 jam dengan total luas lebih dari 130 ribu m2. Enam gudang di antaranya berlokasi di Jabodetabek, sisanya tersebar di Medan, Makassar, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Surabaya.

Untuk melayani konsumen potensial Blibli yang bertumbuh, sebelum memutuskan ekspansi gudang secara jor-joran, biasanya perusahaan masuk dengan konsep hub. Ada empat jenis hub yang dipakai Blibli, yakni mobile hub, mini hub, hub, dan mother hub. Urutan ini dilihat berdasarkan ukuran gudang. Adapun saat ini, Blibli punya 33 hub. Setiap mengambil keputusan ekspansi, Blibli punya tim control tower yang selalu memantau densitas konsumer. Tiap mencapai metrik-metrik tertentu, tim tersebut selalu memberi sinyal ke tim business development untuk cari lokasi hub terbaik.

“Kalau angka terus konsisten, enggak perlu dibuat keputusan lagi, sebab rumusnya sudah ada. Prosesnya jadi lebih cepat, ditambah lagi kita didukung Grup Djarum jadi kita bisa buat hub lebih cepat kurang dari sebulan.”

Fulfillment by Blibli

Lisa percaya diri dengan pencapaian yang berhasil dicapai Blibli dalam membangun solusi logistik pintar adalah yang terbaik di Indonesia. Menurutnya, sudah lebih dari 11 tahun, teknologi WMS yang dibangun berhasil membuktikan bahwa konsumer puas dengan pelayanan Blibli, baik dari kecepatan pengiriman, kualitas pengemasan, dan lain-lain. Lantas kepercayaan diri tersebut melatarbelakangi hadirnya Fulfillment by Blibli.

“Bahkan kita juga handle kebersihan produk selalu dilap bersih, jangan sampai ada debu tersisa. Manage gudang, termasuk membersihkan debu itu ada cara khususnya. Setiap barang kita handle safety-nya, packing sangat mumpuni walau harga barangnya murah, tapi treatment-nya tetap sama.”

Ia melanjutkan, “Di bidang fulfillment dan delivery kita jadi yang terbaik, lalu kenapa kita enggak offer ke yang lain ya? Lalu kita mencoba untuk menawarkan solusi ini untuk brand principal yang tidak menjadikan logistik sebagai core mereka. Apalagi sebagai seller, mereka harus fokus ke product development, jadi perihal fulfillment bukan concern utama mereka.”

Penanganan fulfillment merupakan pekerjaan rumah yang cukup vital. Tak hanya soal pakai teknologi saja, tapi juga bicara bagaimana menangani keluhan konsumen, kebersihan, cara pengemasan yang tepat, dan lainnya. Pun dalam penyimpanan ada barang-barang yang harus disimpan dalam suhu tertentu, misalnya perhiasan, tas kulit, dan emas. Mengemas barang-barang mahal tersebut juga tidak bisa disamakan dengan mengemas minyak goreng.

“Hal-hal seperti ini yang ingin kita sampaikan ke teman-teman bisnis. Kalau mereka mau core-nya ke produksi, bukan logistic, artinya energinya jangan dihabiskan ke sana. Blibli yang akan bantu.”

Atas dasar pertimbangan tersebut, sejak tiga tahun lalu, Blibli mulai perluas solusi untuk penjual non-Blibli. Tapi langkah awal dimulai dari interal Grup Djarum, kemudian perlahan disebarluaskan untuk non-grup. Dengan menjadi ekosistem terbuka, kini Fulfillment by Blibli juga melayani penjual yang berjualan di platform e-commerce non-Blibli, termasuk brand yang menjual barangnya lewat situs e-commerce-nya sendiri.

Namun, Lisa tidak menyebutkan secara spesifik berapa banyak brand yang sudah memanfaatkan solusi ini.

Dalam prosesnya, barang yang akan dijual cukup ditaruh di dalam gudang Blibli dan fulfillment akan diselesaikan oleh tim gudang Blibli. Kemudian, brand akan diberi akses dasbor untuk monitor stok barang, harga, dan opsi logistik. Bahkan, Blibli juga memungkinkan brand untuk memiliki pengemasan tersendiri apabila ingin memakai dari mereka sendiri. “Kami pakai pricing based on order. Jadi kalau ada order baru kita charge brand, termasuk charge storage fee,” tutup Lisa.

Desty Commerce Lengkapi Pilar, Bantu Pemilik Bisnis “Go Online”

Bisnis e-commerce di Indonesia yang terus berkembang pesat telah menciptakan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini mengharuskan para pelaku bisnis untuk bisa terus berinovasi baik dalam segi produk, layanan, maupun strategi dalam menggaet dan mempertahankan pelanggan.

Kebanyakan isu yang ditemui dalam bisnis umumnya terkait hal operasional, seperti produk yang terfragmentasi, perhitungan manual atau kualitas website. Dalam rangka membantu para pelaku bisnis menerapkan digitalisasi dan menunjang usahanya, Desty melengkapi layanan mereka menjadi lebih terpadu dengan paket Desty Commerce yang terdiri atas empat fitur utama, yaitu Page, Store, Omni, dan Menu.

Tawarkan solusi lengkap

Sebelumnya, Desty menawarkan dua produk utama, yakni Desty Page dan Desty Store. Desty Page adalah layanan landing page untuk mengoptimalkan fitur tautan pada akun media sosial, khususnya Instagram. Sementara, Desty Store merupakan pelengkap kanal marketplace yang menghadirkan platform untuk membantu pengguna membuka toko online dengan mudah.

Perusahaan kemudian menambah solusi yang ditawarkan melalui Desty Omni, dan Desty Menu. Layanan Desty Omni sendiri disediakan untuk memudahkan para pemilik bisnis mengelola produk, pesanan, serta stok barang demi mendukung integrasi penjualan e-commerce di berbagai marketplace maupun web store. Belum lama ini, Desty juga meluncurkan fitur baru bertajuk Omni Chat, sebuah dashboard kolektif untuk mengakses seluruh chat pelanggan dari berbagai marketplace.

Fitur Omni Chat ini diharapkan dapat mempermudah bisnis untuk melayani pelanggan secara efektif serta meningkatkan chat response time yang merupakan sebuah indikator penting bagi pelanggan e-commerce saat memilih toko untuk berbelanja. Sejak diluncurkan hingga saat ini, Desty Omni telah berhasil mencapai ratusan miliar rupiah Gross Merchandise Value (GMV).

Selain itu, layanan lain yang turut dikembangkan adalah Desty Menu, dirancang khusus untuk pelaku bisnis dalam industri Food and Beverages (F&B) dalam memangkas rantai operasional pemesanan. Layanan ini akan bermanafaat oleh restoran, coffee shop, bioskop, karaoke, dan sebagainya. Melalui Desty Menu, merchant dapat memanfaatkan berbagai layanan seperti pick-up, dine-in, delivery, dan scheduled order.

Lebih dari itu, Desty Menu memberikan akses bagi pemilik bisnis untuk mengumpulkan dan memusatkan data pelanggan dalam sistem Customer Relationship Management (CRM). Fitur delivery dan CRM ini akan segera diluncurkan untuk dapat digunakan oleh merchant. Beberapa merchant yang telah menggunakan layanan ini mengungkapkan bahwa usahanya telah mengalami peningkatan omset hingga 30%, efisiensi waktu pelayanan hingga 5 menit, serta mendapat testimoni positif lebih dari 90% pelanggannya.

Setiap e-commerce dapat menggunakan berbagai layanan Desty Commerce sesuai kebutuhan karena seluruh layanan dapat terintegrasi dan kedepannya akan disatukan ke dalam sebuah super app. Hingga saat ini, Desty Commerce sudah menggandeng banyak brand ternama, seperti Electronic City, PVN, DAMN I Love Indonesia, NAMA Beauty, Kurumi, Duvaderm, SOVLO, Mirael Sugar Wax, Cinepolis, NAV Karaoke, Liberica, Omija, Pison Coffee, Vilo Gelato, dan lain-lain.

Investasi di sektor social commerce

Desty pertama kali mendapatkan pendanaan tahap awal oleh East Ventures di akhir tahun 2020 dengan jumlah yang dirahasiakan. Ketika itu perusahaan baru 2 bulan berdiri, namun sudah berhasil menggaet ribuan pengguna termasuk online brands (Alowalo, Babycare, Notbad), kreator konten (Mindblowon Studio/Tahilalat), dan influencer dari industri kuliner, travel, gaya hidup, dan fesyen.

Di tahun 2021, perusahaan kembali mengumpulkan dana senilai $5 juta atau sekitar 71,3 miliar Rupiah dalam putaran pra Seri A. Dana ini disebut akan digunakan untuk mempercepat pengembangan produk dan akuisisi merchant serta meluncurkan produk-produk inovatif ke depannya. Lalu, di awal tahun ini, perusahaan mengumumkan pendanaan tambahan dari perusahaan investasi global, Square Peg,

Hingga saat ini, Desty telah menggalang dana lebih dari $10 juta di putaran pra Seri A3. Kedepannya, perusahaan akan terus berinovasi untuk memberikan lebih banyak layanan penunjang bisnis guna mendukung digitalisasi bisnis di Indonesia. Pada kuartal ketiga tahun ini, Desty Omni juga disinyalir akan melakukan integrasi dengan TikTok Shop serta Lazada.

Desty merupakan satu dari beberapa pemain yang giat mendukung pertumbuhan social commerce di Indonesia. Begitu pula para investor yang kini semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di sektor ini. Sebut saja Mapan yang belum lama ini berhasil mengamankan pendanaan seri A senilai $15 juta atau setara 223 miliar Rupiah.  Selain itu juga ada Dagangan dan Super yang hampir bersamaan mengumumkan perolehan pendanaan masing-masing sebesar 95 miliar Rupiah dan lebih dari 1 triliun Rupiah.

Cara Bergabung Menjadi Seller di Bhinneka, E-Commerce Pertama yang Terdaftar LKPP

Bhinneka atau yang sering dikenal dengan nama alamat situsnya, yakni bhinneka.com, adalah sebuah situs e-commerce yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis dengan mendaftar sebagai seller. Cara daftar seller di Bhinneka cukup mudah.

Anda hanya perlu menempuh beberapa langkah untuk bisa mulai menjajakan produk Anda kepada ratusan pembeli dan instansi pemerintahan melalui Bhinneka. Tapi, sebelum masuk ke panduan daftar sebagai seller di Bhinneka, mari simak terlebih dahulu penjelasan singkat tentang situs Bhinneka.

Apa Itu Bhinneka?

Bhinneka adalah e-commerce penyedia layanan B2B dan B2C yang sebelumnya hanya fokus kepada barang elektronik. Kini, produk yang tersedia di Bhinneka sangat beragam mengikuti banyaknya merchant dari berbagai bidang penjualan yang bergabung bersama Bhinneka.

Bhinneka juga merupakan e-commerce pertama yang terdaftar dalam program pengadaan barang untuk instansi pemerintah di LKPP. Dengan terdaftarnya Bhinneka dalam LKPP membuat para seller Bhinneka memiliki privilege untuk bisa menjual produknya ke tingkat pemerintahan.

Cara Daftar Seller di Bhinneka

Jika Anda tertarik untuk bergabung dengan Bhinneka sebagai seller, terdapat tiga langkah yang perlu Anda tempuh. Di antaranya adalah melakukan registrasi pada situs Bhinneka, verifikasi email, dan melengkapi informasi pemilik dan toko.

Registrasi Akun

Langkah pertama dalam proses daftar sebagai seller di Bhinneka adalah membuat akun di situs Bhinneka. Berikut ini panduannya:

  • Anda akan melihat tiga pilihan akun untuk registrasi. Pilih daftar sebagai Seller.

  • Kemudian, lengkapi informasi yang diminta. Mulai dari nama depan, nama belakang, alamat email, nomor ponsel aktif, dan password.

  • Jika semua sudah terisi, klik Register.

Verifikasi Email

Setelah Anda menyelesaikan tahapan registrasi akun, Anda akan mendapatkan email verifikasi yang dikirimkan secara otomatis oleh Bhinneka. Untuk melakukan verifikasi, klik pada tombol Konfirmasi Email yang terdapat pada badan email atau klik pada tautan yang tersedia apabila tombol konfirmasi tidak berfungsi.

Apabila verifikasi berhasil, Anda akan langsung dialihkan ke laman login dan akan muncul pop up yang menginformasikan bahwa email Anda telah berhasil terverifikasi.

Lengkapi Data Pemilik dan Toko

Email Anda telah terverifikasi? Langkah selanjutnya adalah melengkapi data pemilik dan toko dengan cara berikut ini:

  • Masukkan email yang sebelumnya telah Anda daftarkan sebagai akun Bhinneka. Klik Selanjutnya.
  • Lalu, masukkan password dan klik Masuk.
  • Kemudian Anda akan langsung masuk ke halaman utama dari situs Bhinneka.com.
  • Klik pada logo toko di bagian kanan atas halaman utama untuk masuk ke laman pendaftaran seller.

  • Setelah itu, isi informasi yang diminta mengenai seller dan toko.
  • Pada bagian pertama, pilih jenis usaha dan masukkan nama toko.

  • Kedua, pilih status perpajakan, masukkan nama PIC, nomor telepon aktif PIC toko, nama pada NPWP, dan nomor NPWP. Lalu, unggah foto KTP PIC dan foto NPWP.

  • Ketiga, pilih nama bank, lalu masukkan nomor rekening dan nama pemilik rekening.

  • Lalu, klik Selanjutnya.
  • Berikutnya, pada tahap kedua pengisian data, Anda akan diminta untuk mengunggah dokumen PKP jika Anda adalah seller dengan PKP. Kemudian, klik Daftar Jadi Penjual.
  • Selanjutnya, Anda akan masuk ke halaman daftar syarat dan ketentuan. Baca dengan seksama dan centang kotak pernyataan bahwa Anda telah membaca dan memahaminya. Lalu, klik Selesai.
  • Tim Bhinneka akan melakukan verifikasi terhadap data yang Anda masukkan dan Anda akan langsung dialihkan ke halaman dashboard seller Bhinneka.

Demikian cara untuk daftar sebagai seller di Bhinneka. Setelah data telah berhasil diverifikasi oleh pihak Bhinneka, maka Anda bisa mulai menjajakan produk Anda di situs commerce Bhinneka dan mulai raih penghasilan dari ratusan ribu pengunjung Bhinneka setiap harinya.