Traveloka Ekspansi ke Australia

Bersama pembaruan aplikasi Android versi teranyar, Traveloka mengumumkan bahwa pihaknya kini mulai melayani pangsa pasar Australia. Terkait ekspansi ini, DailySocial telah menghubungi tim Traveloka. Mereka mengonfirmasi kabar tersebut, hanya saja belum bisa menginformasikan secara detail, apakah mereka sudah membangun kantor perwakilan di sana dan/atau membentuk tim khusus.

Ekpansi Traveloka di Australia
Informasi mengenai ekspansi Traveloka pada pembaruan aplikasi

Kehadiran Traveloka di luar Asia Tenggara sebenarnya sudah dimulai sejak Januari 2019 lalu di India. Hanya saja fokus mereka di sana bukan untuk memenangkan peluang OTA, melainkan mengembangkan pusat riset dan pengembangan produk teknologi.

Rencana ekspansi besar-besaran Traveloka sudah mulai tersiar sejak tahun 2018. Untuk mengakselerasi misi tersebut, mereka dikabarkan tengah mengumpulkan pendanaan baru senilai 6 triliun Rupiah. Saat ini selain di Indonesia, Traveloka sudah melayani pengguna di Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Sebelumnya Traveloka juga dikabarkan telah melakukan akuisisi beberapa pemain OTA, salah satunya merupakan rival bisnisnya di Indonesia, yakni Pegipegi. Selain itu ada juga Mytour dari Vietnam dan Travelbook dari Filipina. Strategi lain yang terus didorong untuk memenangkan pasar ialah pengembangan produk, saat ini yang cukup digencarkan ialah fitur PayLater.

Menurut hasil penelitian Google-Temasek, sektor Online Travel adalah salah satu yang terbesar di ekonomi digital Asia Tenggara saat ini. Prakiraan nilainya di tahun 2018 sebesar $30 miliar, melebihi e-commerce dan ride hailing. Potensi pertumbuhannya ditakar mencapai $78 miliar pada tahun 2025 mendatang.

Application Information Will Show Up Here

Perusahaan “Fintech Enabler” Asal Tiongkok OneConnect Resmikan Kehadirannya di Indonesia

Penyedia platform teknologi keuangan (fintech enabler) asal Tiongkok, OneConnect, resmi beroperasi di Indonesia. Melalui anak usahanya PT OneConnect Financial Technology Indonesia, perusahaan menawarkan sejumlah solusi yang diharapkan dapat mempercepat digitalisasi layanan keuangan di tanah air.

Dalam sambutannya, CEO OneConnect Financial Technology Tan Bin Ru menyebut Indonesia sebagai pasar utamanya di Asia Tenggara karena Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi digital tercepat pada 2018, yakni senilai $27 miliar.

Berbekal teknologi dan pengalaman yang dimiliki perusahaan, ia ingin membagikan keduanya kepada ekosistem di Indonesia. Pihaknya menyiapkan $10 juta (Rp 140 miliar) untuk mendukung digitalisasi pasar keuangan di Indonesia.

“Dalam menghadapi perkembangan ekonomi saat ini, tidak mungkin tanpa tantangan, institusi finansial selalu membutuhkan solusi. Kami salah satu perusahaan teknologi yang sangat mengenal institusi finansial. Kami yakin solusi kami dapat memenuhi kebutuhan mereka,” ujar Bin Ru di acara peluncuran OneConnect di Jakarta, Rabu (20/02).

Ada sembilan kategori solusi yang ditawarkan OneConnect kepada bank dan institusi finansial di Indonesia, antara lain Perbankan Digital, Asuransi Digital, Investasi Digital, Cloud Ping An, Pendaftaran Akun dan Pelayanan Pintar, Platform Peminjaman Pintar, Klaim Asuransi Pintar, Alat Agen Pintar, dan Blockchain-Fimax.

Sebagai langkah pertamanya, OneConnect membidik pedagang pasar untuk memperkuat basis awal ekosistemnya di Indonesia. Untuk itu, pihaknya juga menandatangani kesepakatan kerja sama (MoU) dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO).

Kolaborasi ini mencakup kunjungan dan penyuluhan di pasar-pasar tradisional untuk membantu para pedagang dan kios bertransformasi ke arah digital.

We need to learn (financial technology) to speed up with the economy. Makanya, kami gandeng ASPARINDO untuk buka jalan sehingga teknologi kami bisa sampai ke daerah,” ujar Direktur Utama PT OneConnect Financial Technology Indonesia Hendra Tan.

Hendra juga memiliki misi untuk membangun ekosistem secara menyeluruh di Indonesia sehingga OneConnect dapat menjadi penyedia teknologi keuangan yang tidak hanya menyelesaikan masalah peminjaman modal (lending) saja di Indonesia.

That’s why we need data source, orang-orang perbankan [sebagai sumber daya di OneConnect], dan lainnya untuk membangun ekosistem di sini. Kami juga sudah bangun data center untuk bisa comply dengan regulasi di Indonesia,” tambahnya.

Sementara, Ketua Umum ASPARINDO Joko Setiyanto menambahkan, pihaknya akan memulai pilot project dari kerja sama ini di sejumlah pasar tradisional di Tangerang Selatan.

“Tidak mudah mendigitalkan pasar, perlu edukasi. Asal ada sosialisasi upaya ini pasti jalan. Yang terpenting bagi pedagang adalah kegunaan sehingga mereka bisa merasakan efisiensinya,” kata Joko.

Kristin Siagian turut terlibat dalam penulisan artikel ini.

KTA Online Julo Expands to Ambon, Gorontalo, and Tarakan

The Unsecured loans service organizer, Julo, is officially expanding to Ambon, Gorontalo, and Tarakan. Those cities are part of Julo’s plan to penetrate all over Indonesia.

“We start from big cities, it’s where the largest internet penetration, however, Julo will extend throughout Indonesia,” Julo’s Head of Product, Kenneth Kou said.

Currently, Julo is now accessible in some cities in Java, including Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Malang, and Yogyakarta. In addition, it also available in Medan, Deli Serang, Riau Islands, East Borneo, Manado, Bali, Gorontalo, Tarakan, and Ambon.

Julo representative said on this expansion, aside to facilitate more borrowers, it also expected to support OJK (Financial Service Authority) target for financial inclusion, particularly outside Java.

Under PT Julo Teknologi Indonesia, Julo has listed in OJK’s official fintech provider. They’re also supported by East Ventures, Skystar Capital, Convergence Ventures, and some angel investors.

Julo is a service that offers loan without collateral (KTA) starts from Rp500,000 to Rp5,000,000 with 3-4% interest.

As an online KTA service, Julo offers some other loan products, such as Julo Cicil as a loan product with limit ranging from Rp2,000,000 up to Rp8,000,000 with due date around 3 to 6 months, and 4% interest per month. There’s also Julo Mini, an unsecured loan product up to Rp1,000,000 and 10% interest per month.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Layanan KTA Online Julo Ekspansi Ke Ambon, Gorontalo dan Tarakan

Perusahaan penyedia layanan KTA (Kredit Tanpa Agunan) online Julo telah resmi memperluas jangkauan layanannya. Wilayah baru tersebut meliputi Kota Ambon, Gorontalo, dan Tarakan. Tiga kota baru ini menjadi salah satu bagian dari rencana Julo untuk bisa hadir merata ke seluruh Indonesia.

“Kami mulai dengan kota-kota besar karena penetrasi internet di kota besar jauh lebih tinggi, namun ke depannya Julo juga akan menjangkau Indonesia secara keseluruhan,” terang Head of Product Julo Kenneth Kou.

Sejauh ini layanan pinjaman Julo sudah bisa diakses di beberapa kota di Indonesia. Untuk pulau Jawa, Julo sudah hadir di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Malang, dan Yogyakarta. Sementara untuk wilayah di luar pulau Jawa Julo sudah hadir di Medan, Deli Serang,  Kepulauan Riau, Kalimantan TImur, Manado, Bali, Gorontalo, Tarakan dan Ambon.

Disampaikan pihak Julo, ekspansi mereka kali ini selain berupaya untuk bisa membantu lebih banyak peminjam di berbagai kota, juga diharapkan bisa mendukung target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk peningkatan inklusi keuangan terutama di luar pulau Jawa.

Julo di bawah naungan PT Julo Teknologi Indonesia sudah masuk dalam daftar penyelenggara teknologi finansial resmi milik OJK. Julo juga didukung sejumlah investor seperti East Ventures, Skystar Capital, Convergence Ventures, dan sejumlah angel investor.

Julo merupakan layanan yang menawarkan pinjaman tanpa agunan dengan limit mulai dari Rp500.000 hingga Rp5.000.000. Bunga yang ditawarkan berkisar 3-4%.

Sebagai sebuah layanan KTA online, Julo juga menawarkan beberapa produk pinjaman lain, seperti Julo Cicil yang merupakan produk pinjaman dengan batas Rp2.000.000 hingga Rp8.000.000 dengan durasi pengembalian mulai dari 3 sampai dengan 6 bulan dan bunga 4% per bulan. Ada juga Julo Mini, produk pinjaman tanpa agunan dengan maksimal pinjaman Rp1.000.000 dengan bunga mencapai 10% per bulan.

Application Information Will Show Up Here

Startup Kuliner “Madhang” Mulai Fokus pada Kegiatan Pengembangan Mitra

Startup kuliner on-demand asal Semarang Madhang sudah mulai melebarkan jangkauannya ke beberapa kota baru termasuk Jakarta. Capaian positif mereka dalam tahun 2018 membuatnya optimis bisa membantu lebih banyak mitra di tahun ini.

Kepada DailySocial, CEO Madhang Maulana Bayu Samudro menjelaskan bahwa di tahun 2018 mereka telah menorehkan capaian yang positif, baik dari segi inovasi, bisnis hingga teknologi. Salah satunya seperti menjalin kerja sama dengan OVO untuk mengintegrasikan sistem pembayaran. Di 2018 Madhang juga mulai meluncurkan aplikasi khusus bagi mitra yang berfungsi untuk memberikan sistem kasir dan laporan yang lebih mendetail.

Dari segi bisnis dan kerja sama, di akhir 2018 Madhang telah berhasil menjalin kemitraan dengan Sampoerna Untuk Indonesia dan BEDO (Business & Export Development Organization) untuk memberikan pelatihan kepada mitra-mitra Madhang. Sesuai dengan visinya, memberikan dampak sosial dengan memberikan kehidupan yang lebih baik untuk ibu rumah tangga.

“Total user sekarang sudah sekitar 60 ribu, [dan] total merchant sudah di angka 4 ribu,” jelas Bayu.

Bayu lebih jauh menjelaskan di usia Madhang masih di angka satu tahun ini apa yang mereka hasilkan di tahun kemarin merupakan sesuatu hal yang positif. Namun untuk membawa Madhang ke level selanjutnya masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dibenahi.

“Pencapaian tersebut kalau dilihat dari umur Madhang yang masih di angka satu tahun itu merupakan track yang bagus. Tapi kita masih merasa kurang dengan angka tersebut. Masih banyak PR yang harus kita selesaikan di tahun ini, karena kita perlu melakukan develop mitra-mitra kita,” terang Bayu

Menatap tahun 2019 dengan optimis

Di awal tahun 2019 mereka memulai dengan masuk ke dalam Program Plug and Play Indonesia Batch 4, bersama dengan Emvazo, BFarm, Redkendi, dan beberapa startup lainnya dari beberapa negara.

Bayu juga menjelaskan bahwa di tahun 2019 ini Madhang akan fokus untuk pengembangan mitra dengan memberikan pelatihan-pelatihan khususnya dalam hal branding product mitra-mitra Madhang.

“Rencana di tahun 2019 ini kita lebih fokus untuk pengembangan mitra kita, memberikan pelatihan-pelatihan lebih bagi mitra. Khususnya dalam branding product mereka. Memberikan wadah-wadah jualan bagi mitra-mitra yang berpotensi. Contohnya kita baru melakukan kerja sama dengan pujasera di Semarang guna memberikan wadah mitra untuk berjualan. Dan tentunya melakukan fundraising,” terang Bayu.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal Ngampooz, Platform Manajemen Acara Pendidikan

Menggunakan teknologi, dunia pendidikan diharapkan terus berevolusi ke arah yang lebih baik. Salah satu layanan yang mencoba mengambil peran tersebut adalah Ngampooz, sebuah platform yang memudahkan pelajar dan mahasiswa mencari informasi dan mendaftar berbagai macam acara pendidikan, termasuk info beasiswa.

Ngampooz resmi diluncurkan pada Agustus 2018 silam. Ditenagai teknologi web, Ngampooz berusaha menjadi direktori acara mengenai pendidikan sekaligus menjadi tempat mendaftar yang mudah. Dari data internal, Ngampooz saat ini mereka telah berhasil mendapatkan lebih dari 100 ribu pengguna dan memiliki lebih dari 70 rekanan dengan 250 acara.

Dikembangkan oleh Muhammad Ainur Rony dan Gatot Wicaksono, Ngampooz saat ini tengah berusaha mengembangkan layanannya hingga menjangkau pengguna di daerah-daerah di Indonesia. Saat ini Ngampooz beroperasi di wilayah Jabodetabek, Banten, dan Karawang.

“Delapan puluh persen dari event yang ada memang seputaran pendidikan, hal ini dikarenakan Ngampooz ingin menjadi niche player. Tujuan Ngampooz dibuat adalah membantu pelajar dan mahasiswa yang mengadakan event dapat merasakan proses digitalisasi, terutama di daerah-daerah agar informasi bisa tersebar merata,” ujar Business Development Ngampooz Rizka Tia.

Tidak hanya terbatas di acara pendidikan

Dijelaskan Rizka, Ngampooz menerapkan model bisnis dengan mengambil keuntungan dari setiap tiket acara berbayar sebesar 3 persen.

“Untuk event yang tidak berbayar, kami tidak mengenakan biaya apa pun kepada partner atau event organizer kami, namun jika event yang berbayar, kami hanya meminta 3% dari setiap tiket terjual,” imbuh Rizka

Ngampooz tidak hanya dibekali fitur untuk acara pendidikan. Mereka juga memiliki fitur Open Class, sebuah fitur yang memungkinkan pengguna berbagi pengetahuan mereka. Open Class juga  memungkinkan pengguna Ngampooz membuka kursus hingga menentukan lokasi hingga harga dari “kursus” yang dibuat.

Fitur selanjutnya yang juga diperuntukan untuk insan pendidikan adalah Scholarship. Sebuah fitur yang ditujukan bagi pelajar SMA/SMK tingkat akhir yang ingin mencari beasiswa. Dalam kasus ini Ngampooz memposisikan diri sebagai marketplace beasiswa. Ngampooz sudah menjadi official partner Asosiasi Dosen Indonesia dan beberapa universitas.

“Target Ngampooz tahun ini adalah melakukan ekspansi ke beberapa daerah Indonesia, agar semua pelajar dan mahasiswa mendapatkan informasi untuk menunjang pendidikan mereka, dengan target user yang ingin dicapai adalah 750.000 users,” tutup Rizka.

Application Information Will Show Up Here

Traveloka Introduces R&D Center in Bangalore, India

Traveloka (1/28) has just launched its new office in Bangalore, India. Legally named Traveloka India Pvt. Ltd., the office will be focused on Research and Development (R&D) activities. It was attended by Ferry Unardi, Traveloka’s Co-Founder and CEO.

The India’s office has marked Traveloka’s 6th expansion after Thailand, Malaysia, Singapore, Vietnam, and the Philippines. It’s the second R&D center after the one in Singapore. It marks the first international expansion outside Southeast Asia.

The launching was attended by Prashant Verma as Traveloka Bangalore VP Engineering. He stated in his speech that the team will work to prepare platforms and products which capable to provide experience and engagement for Traveloka users.

Traveloka office in Bangalore plays an important role to keep making and developing technology innovation capacity. Equipped with facility and infrastructure of the latest and leading technology, it’s expected to support engineer team to collaborate better with local or international,” he added.

The R&D center is located in Embassy Tech Village, known as the heart of “Silicon Valley” in India. While India is currently known as one of the fastest growing tech countries in the world. It encourages Traveloka to build a Research & Development Center in Bangalore.

Traveloka Bangalore has been officially operating since early 2019 and has built a team of more than 60 engineers. Up until now, Traveloka has hired more than 500 engineers from all around the world.

In addition, another Indonesian startup having R&D center in Bangalore is Gojek. In general, unicorns are now focusing on innovation this year. Bukalapak is included, they’re just launching an R&D center in Bandung – product development and innovation will one of this year’s main focus.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Rencana dan Fokus UangTeman di Tahun 2019

Platform pinjaman online UangTeman (PT Digital Alpha Indonesia) mengklaim telah berhasil mencatatkan kinerja positif selama tahun 2018. Pihaknya telah menyalurkan total pinjaman lebih dari 430 miliar Rupiah. Nilai ini meningkat hampir 200% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain pesatnya pertumbuhan penyaluran pinjaman, UangTeman juga berhasil mempertahankan tingkat kredit macet (NonPerforming Loan/NPL) di bawah 3%.

Sebelumnya pada bulan November 2018, UangTeman mengumumkan rencananya untuk melakukan ekspansi ke Filipina. Hingga saat ini rencana tersebut masih menjadi fokus UangTeman, namun masih dalam tahap pengembangan dan riset oleh tim internal.

Sepanjang tahun 2018, pinjaman online UangTeman disalurkan kepada lebih dari 50 ribu nasabah baru di seluruh Indonesia dengan pengajuan pinjaman hampir 200 ribu kali. Sementara 74% dari pengajuan tersebut merupakan pengajuan berulang. Dari sisi penggunaan pinjaman, mayoritas dana dipakai untuk kebutuhan modal usaha dan kebutuhan dana darurat lainnya, seperti pendidikan, biaya kesehatan, dan konsumsi lainnya.

“Capaian penyaluran pinjaman kami pada tahun 2018 merupakan fondasi yang baik untuk membukukan pertumbuhan yang lebih besar pada tahun 2019. Jika melihat pertumbuhan rata-rata per tahun sejak awal kami berdiri (tahun 2015) hampir 300%, ini membuktikan bahwa model bisnis dan juga produk pinjaman online mikro jangka pendek telah diterima dengan baik oleh masyarakat,” kata Presiden Direktur UangTeman Aidil Zulkifli.

Menerapkan “credit underwriting”

Di tahun 2019 ini UangTeman juga memiliki rencana untuk mengembangkan teknologi yang relevan untuk kepentingan nasabah. Salah satunya adalah penerapan “credit underwriting”, yakni teknologi yang dikembangkan oleh untuk mempercepat analisis risiko kredit calon nasabah menggunakan big data dan machine learning.

“Banyak yang menganggap bahwa penerapan credit underwriting yang hati-hati semata-mata untuk melindungi kepentingan perusahaan. Namun demikian, sesungguhnya hal ini justru untuk melindungi masyarakat atau peminjam itu sendiri agar di kemudian hari tidak mengalami kesulitan dalam pengembalian dana pinjamannya. Kami sangat selektif dalam memberikan persetujuan kredit, sehingga acceptance rate kami tidak sampai seperempat dari total pengajuan tiap bulannya,” kata Aidil.

Rencana UangTeman di tahun 2019

Hingga saat ini UangTeman telah memiliki 68 ribu nasabah, sementara dari sisi penggunaan pinjaman, mayoritas dana dipakai untuk kebutuhan modal usaha dan kebutuhan dana darurat lainnya.

Untuk memberikan pilihan lebih kepada nasabah, UangTeman juga memiliki rencana meluncurkan sejumlah produk baru untuk memperluas jangkauan produk payday loan yang ada saat ini. Salah satunya dengan meluncurkan produk pinjaman online mikro berbasis syariah.

Kehadiran layanan ini merupakan langkah strategis perusahaan untuk memperluas segmen pasar dan menjangkau lebih banyak golongan masyarakat yang dapat memperoleh manfaatnya. Saat ini produk pinjaman online mikro yang berprinsip syariah masih dikembangkan.

“Kalau rata-rata tren pertumbuhan UangTeman itu dua kali lipat per tahunnya, maka tahun 2019 kami tentunya mengincar pertumbuhan yang kurang lebih sama,” ujar Aidil.

Application Information Will Show Up Here

Traveloka Resmikan Kantor R&D di Bangalore, India

Traveloka kemarin (28/1) baru saja meresmikan kantor terbarunya di Bangalore, India. Memiliki nama legal Traveloka India Pvt. Ltd., kantor tersebut akan difokuskan untuk kegiatan Research and Development (R&D). Peresmiannya dihadiri langsung oleh Co-Founder & CEO Traveloka Ferry Unardi.

Kehadirannya di India turut menandai ekspansi ke-6 Traveloka setelah Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Filipina. Juga merupakan kantor teknologi dan pusat R&D yang kedua setelah Singapura. Ini menandai sebagai ekspansi internasional yang pertama di luar Asia Tenggara.

Dalam acara peresmian turut hadir Prashant Verma selaku Vice President Engineering Traveloka Bangalore. Dalam sambutannya Prashant menyampaikan bahwa tim yang ia pimpin akan bekerja untuk menyiapkan platform dan produk yang dapat terus memberikan pengalaman dan engagement bagi pengguna Traveloka.

“Kantor Traveloka di Bangalore memainkan peranan yang sangat penting untuk terus menciptakan dan mengembangkan kapasitas inovasi teknologi.  Dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur dengan teknologi terkemuka dan terdepan, diharapkan dapat mendukung tim engineer untuk berkolaborasi baik dengan sesama di India maupun internasional,” tambah Prashant.

Pusat R&D Traveloka persisnya berada di Embassy Tech Village, dikenal sebagai jantung pusat “Silicon Valley” di India. Sementara India sendiri saat ini diketahui sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan teknologi tercepat di dunia. Hal ini yang mendorong Traveloka untuk membangun Research & Development Center di Bangalore.

Traveloka Bangalore telah resmi beroperasi sejak awal tahun dan telah membangun tim dengan lebih dari 60 engineer. Hingga saat ini, Traveloka telah mempekerjakan lebih dari 500 engineer dari seluruh dunia.

Tidak hanya Traveloka, startup Indonesia lain yang juga miliki kantor R&D di Bangalore adalah Gojek. Namun secara umum, para unicorn memang tengah memfokuskan pada inovasi di tahun ini. Termasuk Bukalapak, mereka baru saja meresmikan kantor R&D di Bandung –inovasi dan pengembangan produk juga akan jadi salah satu fokus utama di tahun ini.

Application Information Will Show Up Here

Go-Jek Berharap Bisa Segera Mengaspal di Filipina

Go-Jek dikabarkan tengah dalam pembicaraan dengan pemerintah Filipina untuk bisa beroperasi di sana. Sebelumnya langkah ekspansi Go-Jek tersandung moratorium transportasi online di wilayah setempat.

“Kami sedang berbicara dengan semua lembaga pemerintah dan optimis kami akan segera berada (beroperasi) di pasar (Filipina),” terang Co-Founder & CIO Go-Jek Kevin Aluwi seperti dikutip oleh Reuters.

Sejak tahun 2018 Go-Jek mulai melaksanakan operasi ekspansinya ke pasar Asia Tenggara. Tercatat saat ini Go-Jek sudah hadir di Vietnam, Thailand, dan Singapura.

Belum lama ini Go-Jek mengabarkan telah melakukan akuisisi saham mayoritas startup fintech di Filipina, bernama Coins.ph. Akan ada sinergi strategis antara kedua perusahaan, termasuk membawa keunggulan Go-Pay di pasar Filipina.

Banyak yang berpendapat bahwa akuisisi ini bagian dari upaya memperlancar ekspansi Go-Jek. Coins.ph sendiri menawarkan aplikasi e-money, serupa dengan Go-Pay. Kemungkinan besar nantinya akan diintegrasikan saat layanan ride-hailing Go-Jek debut di Filipina.

Salah satu strategi ekspansi yang dilakukan Go-Jek ialah melakukan pelokalan. Termasuk dengan membangun tim lokal di negara ekspansi. Sebagai contoh di wilayah Thailand, mereka beroperasi melalui tim lokal di bawah kendali Co-founder & CEO Get Pinya Nittayakasetwat.

Bahkan selain di Singapura, ekspansi Go-Jek sejauh ini juga membawa brand baru — ada GET di Thailand dan Go-Viet di Vitnam. Harapannya dapat mempercepat penetrasi di pangsa pasar setempat.

Application Information Will Show Up Here