Bank Jago Umumkan Integrasi Fitur Pembukaan Rekening Melalui Aplikasi Gojek

PT Bank Jago Tbk (IDX: ARTO) kembali mengumumkan integrasi layanan bersama Gojek. Kali ini, pengguna dapat membuka rekening Bank Jago langsung dari aplikasi Gojek dengan klaim waktu kurang dari lima menit. Pembukaan rekening tidak dikenakan biaya administrasi atau saldo minimal.

Sebelum integrasi ini, Bank Jago sudah lebih dulu menghubungkan Kantong (Pocket) sebagai salah satu opsi pembayaran aplikasi Gojek. Pengguna dapat membayar berbagai layanan, seperti makanan, transportasi, dan tagihan dengan Kantong Bank Jago yang di dalam aplikasi.

Kini pengguna juga dapat melakukan top up Gopay dari Bank Jago bebas biaya. Perusahaan mengklaim bahwa integrasi platform on-demand dengan bank digital merupakan yang pertama di Indonesia.

Dalam acara peluncuran yang digelar virtual, Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan bahwa sinergi ini dapat membantu pengguna untuk mengelola keuangan mereka. Pasalnya, pengguna dapat memonitor keuangan pada fitur-fitur Kantong Bank Jago di aplikasi Gojek.

“Dengan jangkauan Gopay, kami ingin memberikan manfaat dan pengalaman sehingga mereka bisa bertransaksi dengan cepat, mudah, dan aman di dalam ekosistem Gojek. Kami berinisiatif meningkatkan financial maturity di kalangan masyarakat dengan fitur-fitur yang kami tawarkan sehingga mereka tidak overspending,”

Rencana sinergi dengan Gojek / Bank Jago
Rencana sinergi dengan Gojek / Bank Jago

Sementara, CEO Gopay Hans Patuwo mengatakan bahwa kolaborasi Bank Jago dan GoTo sejalan dengan misi untuk meningkatkan inklusivitas keuangan. Bank Jago memiliki kapabilitas teknologi di sektor perbankan yang dinilai sesuai dengan misi yang ingin dicapai GoTo.

“Kami bisa bergandeng tangan untuk saling memanfaatkan keahlian tech satu sama lain untuk dapat menghasilkan value proposition layanan yang unik di pasar,” ujar Hans.

Integrasi ini merupakan sinergi lanjutan antara Gojek Group (saat itu belum merger dengan Tokopedia) dan Bank Jago ketika meresmikan masuknya GoPay (PT Dompet Anak Karya Bangsa) sebagai pemegang saham sebesar 22% pada Desember 2020.

Saat itu, dalam pengumumannya, kedua belah pihak menyepakati tujuan utama kolaborasi strategisnya, yakni mengakselerasi inklusi keuangan. Salah satu inisiatifnya adalah menghadirkan layanan perbankan di aplikasi Gojek sehingga jutaan pelanggannya dapat membuka rekening langsung di Bank Jago.

Gopay buka akses ke layanan perbankan dan keuangan

Lebih lanjut, integrasi layanan Bank Jago dan GoTo diharapkan dapat mendukung misi pemerintah untuk mencapai target tingkat inklusi keuangan sebesar 90% pada 2024. Terlebih, Gojek baru saja merger dengan Tokopedia, yang mana keduanya sama-sama memiliki ekosistem layanan dan proposisi yang kuat di segmen UMKM.

Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan, saat ini baru terdapat 61,7% masyarakat Indonesia yang memiliki akun bank. Sementara, mengacu hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, GoTo Financial dikatakan telah membantu masyarakat unbanked dan underbanked mengakses layanan keuangan formal.

Sumber: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
Sumber: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia / Diolah kembali oleh DailySocial

Riset menunjukkan 1 dari 5 pengguna Gopay tidak memiliki rekening bank. Temuan lain juga mengungkap responden melihat Gopay sebagai sarana pengaturan keuangan dan jembatan terhadap layanan keuangan, tidak hanya sebagai alat pembayaran semata. Bahkan, 1 dari 4 pengguna Gopay mengaku tertarik membuka rekening bank melalui Gopay.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Gojek dan TBS Umumkan “Electrum”, Babak Baru Ekosistem Kendaraan Listrik di Industri Ride Hailing

Meningkatnya tren kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) telah mendisrupsi sektor transportasi secara global. Di Indonesia sendiri, teknologi ini sudah mulai muncul dan berkembang. Bukan hanya dari pemerintah, namun juga perusahaan dari berbagai industri terkait ikut berpartisipasi dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik ini.

Perusahaan ride hailing Gojek dan perusahaan energi terintegrasi TBS Energi Utama melalui PT Karya Baru TBS resmi mengumumkan kerja sama dalam membentuk usaha patungan atau joint venture (JV) bernama Electrum. Ini menjadi kolaborasi strategis pertama di Indonesia sekaligus dukungan terhadap rencana pemerintah dalam menjadikan pengembangan industri EV sebagai prioritas nasional.

Melalui perusahaan patungan tersebut, Gojek dan TBS akan mengembangkan usaha bisnis dalam bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.

Bagi Gojek, kolaborasi strategis ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan komitmen Sustainability Grup GoTo “Zero Emissions” (Nol Emisi Karbon). Gojek menargetkan menjadi platform karbon-netral dan mentransisi menjadi 100% kendaraan listrik di tahun 2030.

“Kami berharap upaya ini dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkontribusi kepada penanggulangan perubahan iklim di Indonesia. Kendaraan listrik merupakan masa depan bagi sektor transportasi dan kami memastikan hal tersebut dapat terwujud lebih cepat melalui kolaborasi ini,” ujar CEO Gojek, Kevin Aluwi.

Sebelumnya, Gojek juga telah mengumumkan kerja sama strategis dengan Gogoro, perusahaan teknologi global di ekosistem baterai swap, untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Dilanjutkan dengan uji coba komersial pemanfaatan 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan, yang skalanya akan terus ditingkatkan hingga 5.000 unit dengan jarak tempuh 1 juta kilometer dalam platform Gojek.

Terkait kolaborasi ini, Pandu Sjahrir, selaku Wakil Direktur Utama TBS menyampaikan, “Kolaborasi dengan Gojek ini merupakan salah satu bagian dari komitmen reinvestasi pendapatan usaha TBS ke sektor energi bersih dan energi baru dan terbarukan [..] Pengalaman dan pemahaman kami di bidang energi bersama dengan ekosistem dan teknologi Gojek yang luas, bisa menjadi katalisator pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.”

Potensi kendaraan listrik di Indonesia

Sebelum pandemi Covid-19 mengguncang berbagai macam industri, termasuk otomotif, kendaraan listrik tengah menjadi sorotan. Menurut laporan Deloitte, penjualan tahunan gabungan kendaraan listrik baterai dan kendaraan listrik plug-in hybrid mencapai angka dua juta kendaraan untuk pertama kalinya di tahun 2019.

Meskipun sempat terhambat oleh pandemi, terjadi pola pertumbuhan yang berkelanjutan yang diharapkan dapat dipertahankan di tahun 2020 ke depan. Indonesia sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk memasuki era kendaraan listrik yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.

Dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, baterai menjadi komponen penting yang menyumbang 35 persen dari biaya produksi. Meningkatnya kebutuhan baterai kendaraan listrik dinilai akan mendukung peran strategis dalam rantai pasok global industri kendaraan listrik. Hal ini mengingat posisi Indonesia sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia serta masih tingginya cadangan bahan baku primer lainnya seperti cobalt, mangan, dan aluminium.

Menurut laporan Deloitte, perkiraan EV global untuk tingkat pertumbuhan tahunan gabungan adalah mencapai 29 persen selama sepuluh tahun ke depan: Total penjualan EV tumbuh dari 2,5 juta pada tahun 2020 menjadi 11,2 juta pada tahun 2025, kemudian mencapai 31,1 juta pada tahun 2030.

Pemerintah Indonesia juga tengah berupaya menjadi pusat produksi kendaraan listrik di kawasan dengan target produksi 600.000 mobil listrik dan 2,5 juta sepeda motor listrik pada 2030.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini tengah mengembangkan proyek konversi sepeda motor bekas menjadi kendaraan listrik. Pengembangan proyek ini telah diuji coba pada 10 kendaraan. Pemerintah juga telah melakukan pendekatan dengan industri untuk memproduksi baterai dan konverter dengan harga murah. Hal ini diyakini akan mempercepat pengembangan proyek tersebut.

Dari sisi transportasi umum, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut menargetkan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk bisa sepenuhnya menggunakan bus listrik pada 2025. Wacana tersebut telah dimasukkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020-2030. Uji coba pengoperasian bus listrik Transjakarta telah diadakan sejak tahun lalu melibatkan dua merek bus asal China.

Dari industri ride hailing, Gojek bukan satu-satunya yang memiliki inisiatif dalam hal mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Kompetitor utamanya, Grab, juga sudah lebih dulu mengumumkan uji coba kendaraan listrik roda empat dan dua di Jabodetabek.

Grab juga upayakan kendaraan listrik

Rival utama Gojek, yakni Grab, juga terus menggencarkan inisiatif ke EV. Salah satunya mereka bermitra dengan Hyundai Motor Group juga meluncurkan program percobaan kendaraan listrik baru untuk memungkinkan kepemilikan kendaraan listrik yang terjangkau dan mudah diakses, sembari juga mengembangkan peta jalan untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Asia Tenggara. Selain itu mereka juga mulai bekerja sama dengan beberapa produsen kendaraan roda dua elektrik, termasuk produsen lokal seperti Gesits dan Selis hingga produsen multinasional seperti Hyundai, Honda, Viar, dan Kymco.

Infrastruktur baterai juga dibangun bersama dengan perusahaan BUMN, PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan Pertamina, perusahaan bahan bakar BUMN untuk menghadirkan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum tersedia di SPBU Pertamina di Rawa Bokor, Jakarta. Kerja sama tiga arah itu berupa dukungan listrik PLN dengan tarif khusus; lokasi dan izin Pertamina, aplikasi dan pengoperasian pengisian daya serta Alat Pengisian Daya Kendaraan Listrik Grab bagi pengguna kendaraan roda 4 umum untuk mengisi daya kendaraannya.

Application Information Will Show Up Here

Pemilik Usaha Makanan? Ini 2 Cara Daftar Jadi GoFood Partner

Tertarik mendaftarkan usaha Anda di GoFood? Sebelum Anda mengikuti cara daftar GoFood Partner di bawah ini, pastikan Anda telah membaca dan mempersiapkan syarat-syaratnya. Dengan begitu, proses pendaftaran akan menjadi lebih mudah dan ringkas.

Anda dapat mendaftar sebagai mitra GoFood dengan dua cara, yaitu secara offline dan online. Simak artikel ini hingga selesai untuk tahu selengkapnya.

Baca juga: Daftar GrabFood Merchant dan Jangkau Lebih Banyak Pelanggan

Cara Daftar GoFood Online di Aplikasi GoBiz

GoBiz adalah aplikasi keluaran Gojek yang dibuat khusus untuk menaungi berbagai layanan Mitra Usaha Gojek. GoFood adalah salah satu diantaranya. Itulah mengapa Anda dapat mendaftar sebagai mitra GoFood melalui aplikasi GoBiz. Berikut ini tahap-tahap mendaftar GoFood online.

Tahap Registrasi

Terdapat tiga tahap yang akan Anda lalui untuk mendaftar sebagai mitra GoFood. Tahap pertama adalah tahap registrasi. Berikut ini langkah-langkahnya:

  • Install aplikasi GoBiz pada smartphone Anda.
  • Buka aplikasi GoBiz dan tekan Daftar GoBiz di halaman utama untuk mendaftarkan usaha Anda.

 

Cara daftar gofood

 

  • Selanjutnya, Anda akan diminta untuk melengkapi data usaha Anda. Diantaranya data identitas pemilik, informasi rekening bank, informasi usaha, informasi outlet, dan pilihan layanan.

 

Cara daftar gofood

 

  • Pada bagian pengisian identitas pemilik, masukkan nama sesuai KTP. Lalu, lampirkan foto KTP yang telah Anda siapkan. Isi nomor KTP dan tempat tanggal lahir sesuai KTP.

 

Cara daftar gofood

 

  • Kemudian, pilih Nama Bank dan masukkan Nomor Rekening pada saat pengisian informasi rekening bank. Jika nama pemilik rekening bank berbeda dengan nama pada KTP, maka Anda harus melampirkan buku tabungan atau rekening koran.

 

Cara daftar gofood

 

  • Setelah itu, isi Nama Usaha dan juga Bidang Usaha Anda. Ikuti panduan menulis nama usaha yang ada pada aplikasi GoBiz.

 

Cara daftar gofood

Cara daftar gofood

 

  • Berikutnya, buka dan baca Panduan Penulisan Alamat Lengkap Outlet dan Panduan Upload Foto Outlet dari Luar pada bagian informasi outlet agar tidak terjadi kesalahan saat pengisian.

 

Cara daftar gofood

Cara daftar gofood

Cara daftar gofood

 

  • Lalu, masukkan alamat outlet beserta titik koordinat dan patokan, serta lampirkan foto outlet dari luar.

 

Cara daftar gofood

 

  • Terakhir, pilih layanan yang ingin Anda aktifkan dengan mencentang layanan tersebut.

 

Cara daftar gofood

 

  • Jika semua sudah terisi, klik Simpan dan lakukan verifikasi.

Tahap Verifikasi

Setelah melakukan registrasi, tim GoFood akan melakukan proses verifikasi data usaha Anda selama maksimal 2 hari kerja. Pada tahap verifikasi ini, terdapat tiga kemungkinan, yaitu data usaha Anda disetujui, butuh diperbaiki, atau ditolak.

 

Cara daftar gofood

 

Jika data yang Anda berikan pada saat registrasi tidak memenuhi syarat dan ketentuan GoBiz, data usaha Anda akan ditolak. Untuk melihat alasan lengkap dan cara mengatasinya, Anda bisa melihatnya di sini.

Jika data Anda tidak ditolak namun juga belum disetujui, itu artinya data Anda butuh diperbaiki. Anda akan mendapatkan pemberitahuan untuk memperbaiki data usaha ini di aplikasi GoBiz dan e-mail. Anda akan diberikan waktu selama 14 hari untuk memperbaiki data tersebut.

Jika data usaha Anda disetujui, Anda akan melihat notifikasi pada aplikasi GoBiz atau pemberitahuan melalui e-mail yang telah Anda daftarkan. Lalu, Anda bisa melakukan proses selanjutnya, yaitu aktivasi.

Tahap Aktivasi

Apabila Anda telah lolos tahap verifikasi, Anda akan diminta untuk melengkapi data outlet dengan mengikuti langkah berikut ini:

  • Pada halaman Profil restoran, tambahkan foto profil restoran dengan menekan Tambah pada Foto profil restoran. Ikuti ketentuan yang tercantum pada aplikasi GoBiz.

Cara daftar gofood

Cara daftar gofood

 

  • Setelah itu, tambahkan kategori makanan untuk restoran Anda dengan klik Tambah di samping bagian Kategori makanan. Lalu, klik Simpan.
  • Selanjutnya, atur jam operasional restoran Anda setiap hari dengan klik Ubah. Anda harus memasang jam operasional restoran Anda minimal 3 hari dalam seminggu dan 3 jam setiap harinya.

 

Cara daftar gofood

 

  • Kemudian, tambahkan daftar menu untuk dilihat pelanggan Anda. Tekan Tambah Kategori untuk menambahkan kategori menu dan menu makanan. 

 

Cara daftar gofood

 

  • Pada saat pengisian menu makanan, berikan foto makanan dengan klik tambah Foto. Pastikan makanan terlihat menarik dan jelas pada gambar. Lihat ketentuan foto berikut ini agar Anda tidak salah.

 

Cara daftar gofood

Cara daftar gofood

 

  • Lalu, isi nama menu, deskripsi serta harga menu makanan.
  • Setelah selesai melengkapi data outlet dan menu makanan, maka restoran Anda akan aktif di GoFood.

Berikut ini adalah video panduan oleh Mitra Usaha Gojek terkait pendaftaran mitra GoFood secara mandiri di aplikasi GoBiz.

Video Pendaftaran GoFood di Aplikasi GoBiz

Cara Daftar GoFood secara Offline

Selain melalui aplikasi GoBiz secara online, Anda juga dapat mendaftar sebagai mitra GoFood langsung di kantor Gojek terdekat. Caranya cukup mudah. Anda hanya perlu mengikuti 4 langkah ini.

  • Buat pengajuan pendaftaran mitra GoFood di kantor Gojek.
  • Isi formulir pengajuan yang diberikan pihak Gojek dan lampirkan dokumen persyaratan.
  • Pihak GoFood akan melakukan survey ke outlet usaha Anda.
  • Jika pengajuan disetujui, Anda akan diminta untuk menandatangani kontrak.

Demikian cara untuk daftar jadi mitra GoFood atau yang sering disebut dengan GoFood Partner. Apabila restoran Anda telah aktif di GoFood, Anda bisa mulai melakukan promosi dan memasang logo GoFood pada banner usaha Anda.

Dengan menjadi GoFood Partner, Anda bisa mendapatkan lebih banyak pelanggan karena pelanggan yang jauh sekalipun dapat menjangkau usaha Anda melalui aplikasi Gojek. Menarik, bukan? Selain GoFood, Anda juga bisa mendaftarkan usaha makanan Anda di GrabFood dengan mengikuti cara di sini. Semoga berhasil!

GoPlay Rilis Aplikasi “GoPlay Studio” Permudah Kreator Peroleh Penghasilan

GoPlay, layanan live streaming interaktif dari Gojek, memperkenalkan aplikasi “GoPlay Studio” untuk permudah konten kreator berkreasi secara mandiri dan memaksimalkan berbagai fitur interaktif seperti gameshow, live-shopping, virtual gift, dan lainnya.

CEO GoPlay Edy Sulistyo menerangkan, seiring perjalanan GoPlay pihaknya menerima banyak permintaan untuk menjadi kreator di platformnya. Untuk itu, GoPlay Studio disempurnakan dengan fitur swakelola yang mudah digunakan, sehingga semakin banyak kesempatan dapat diraih para kreator, termasuk kreator pemula.

Sebagai platform Professional-User-Generated Content (PUGC) yang mematuhi aturan konten positif di Indonesia, GoPlay akan melakukan proses review, validasi, dan persetujuan bagi setiap calon kreator dalam waktu maksimum 72 jam. Setelah itu, para kreator dapat menggunakan aplikasi GoPlay Studio secara mandiri.

“Sejak diluncurkan tahun 2019, GoPlay berkomitmen mendukung penuh para pembuat konten supaya bisa menjangkau audiens lebih luas lagi. Komitmen ini tidak berubah seiring penguatan fokus GoPlay pada konten live streaming yang interaktif dan dapat dinikmati bersama teman dan keluarga,” terangnya dalam keterangan resmi, Selasa (16/11).

Aplikasi ini hadir, lantaran saat ini konten kreator sudah menjadi profesi, bukan sekadar hobi atau pekerjaan sampingan. Salah satunya lewat fitur virtual gift, salah satu konten kreator GoPlay mampu mengumpulkan pendapatan lebih dari Rp10 juta dari sebuah sesi live streaming. Peluang tersebut harus bisa dimanfaatkan oleh kreator melalui berbagai inovasi GoPlay, sehingga mereka bisa dapat penghasilan yang memadai dari konten.

Tidak disebutkan berapa banyak kreator yang sudah bergabung di GoPlay. Namun sejumlah nama besar live streamer seperti Jessica Iskandar, Gracia Indri, Aurellie Hermansyah, Nila Sari, Citra Kirana, Rezky Aditya, Aqeela, Rassya Hidayah, Frislly Herlind, JKT48, dan lainnya sudah bergabung di GoPlay.

Edy melanjutkan, tidak hanya untuk konten kreator, para penonton GoPlay juga dapat menemukan berbagai konten live show berdasarkan kategori, konten yang saat ini sedang live, terjadwal, recorded, hingga konten dari para top streaming. Selain itu, penonton bisa mem-follow kreator favorit mereka sehingga mereka tidak ketinggalan saat sesi live streaming.

“Di samping itu, penonton dapat bergabung dalam grup chat komunitas yang memiliki preferensi konten serupa, sehingga dapat lebih dekat dengan konten favorit, mendapatkan update konten terbaru lebih awal, hingga mengikuti kuis dan giveaway khusus.”

Edy menutup, “Selama setahun terakhir ini, kami melihat interaksi antara penonton dan kreator sangat intens dalam GoPlay. Para penonton aktif membahas berbagai konten yang mereka senangi. Membawa tema “meet new people, find amazing content, discover your community”, penonton tidak hanya mudah menemukan konten, tetapi juga teman hingga komunitas baru sesuai preferensi.”

Sejak pandemi, GoPlay menyeriusi segmen live streaming yang tinggi peminat namun belum terlayani secara maksimal oleh platform yang ada saat ini. GoPlay Live didesain dengan teknologi sedemikian rupa untuk menekan delay agar dapat menyajikan live stream secara real time. Pasalnya, live stream itu erat kaitannya dengan interaksi langsung antara penonton dengan host sehingga apabila ada delay tentu pengalaman tersebut tidak akan maksimal. Pengalaman tersebut masih menjadi hambatan bagi platform live stream yang hadir saat ini.

GoPlay mencatat tayangan live show interaktif berhasil menarik antusiasme pengguna. Jumlah live show meningkat secara signifikan hingga 10 kali lipat sepanjang kuartal I 2021. Pertumbuhan tersebut seiring dengan jumlah kreator konten yang meningkat hingga 100% dibandingkan tahun lalu. Salah satunya, konten GoPlay Live Original bersama JKT48, bernama JKT48 Live Show berhasil menarik penonton hingga lebih dari 4 ribu orang.

Pencapaian dari GoPlay ini tercermin dengan laporan dari App Annie. Jumlah jam yang dihabiskan pada aplikasi mobile video streaming di Indonesia pada kuartal IV 2020 mencapai 8,33 miliar jam. Angka tersebut naik hampir dua kali lipat dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 4,94 miliar jam. Konsumen juga dipercaya akan mengunduh lebih dari satu hingga rata-rata 9,5 aplikasi streaming, seiring dengan minat mereka untuk terus mencari hiburan baru di aplikasi selama berkegiatan di rumah.

Pangsa pasar live streaming dalam e-commerce

Selain untuk kebutuhan hiburan, live streaming kini menjadi pendekatan baru dalam berjualan online. Tiongkok menjadi negara terdepan untuk inovasi ini. Menurut laporan 2020 China’s E-commerce Livestreaming Ecology, seperti yang disajikan oleh Statista, memproyeksikan streaming e-commerce akan menjadi komponen utama dari seluruh industri e-commerce.

Selama tiga tahun ke depan, analis industri Tiongkok memperkirakan penjualan langsung akan tumbuh lebih jauh. Pandemi kemungkinan menyebabkan percepatan yang signifikan untuk pasar ini dengan proyeksi 10,2% dari total pasar e-commerce untuk tahun 2020, 15,2% untuk 2021, dan 20,3% untuk 2022.

Asia Tenggara juga mengalami pertumbuhan serupa di pasar live commerce. Sebuah survei regional oleh iKala mengungkapkan popularitas live commerce meningkat di seluruh Asia Tenggara. “Social commerce tumbuh dengan mantap, tetapi dikombinasikan dengan pandemi dan penutupan mal dan toko fisik, telah mempercepat adopsi live commerce di seluruh Asia Tenggara – sebuah tren yang akan tetap ada,” kata CEO iKala Sega Cheng.

Adopsi live streaming yang terakselerasi kini menjadi alat untuk pemasaran dan penjualan sebagian besar dikaitkan dengan meningkatnya minat bisnis dalam teknologi live streaming. Namun, faktor lain yang berkontribusi terhadap peningkatan adopsi ini adalah kemudahan melakukan live streaming.

Jika kita melihat beberapa aplikasi e-commerce populer di Indonesia, seperti Shopee atau Bukalapak, secara rutin mereka mengagendakan kegiatan live streaming (baik di dalam platform atau di media sosial) dalam mengiringi momen-momen tertentu, misalnya saat pesta belanja online. Secara khusus aplikasi mereka juga dibubuhi dengan kapabilitas untuk menampilkan sesi tersebut, dilengkapi fitur interaktif untuk konsumen.

Konten promosi berbasis video sangat diminati oleh pengguna layanan e-commerce / Sales Layer

Menurut survei di Amerika Serikat yang dipublikasikan Sales Layer menunjukkan tren mengesankan tentang sumbangsih konten berbasis video untuk kegiatan promosi. Dari sisi konsumen, 96% calon pembeli terbantu penjelasan video untuk mempelajari tentang produk yang dibeli. Sementara 85% pebisnis juga mulai memanfaatkan alat berbasis video untuk meningkatkan pemasaran dan penjualan mereka.

Di sisi lain, bisnis juga ditawarkan oleh pendekatan pemasaran berbasis influencer atau oleh selebriti media sosial melalui konten-kontennya. Di ranah ini, beberapa startup juga menyajikan alat untuk menghubungkan talenta dengan pemilik brand. Dari catatan DailySocial.id, sejauh ini ada beberapa platform yang aktif di pasar Indonesia, di antaranya Pongo Indonesia, Partipost, Raena, AnyMind, Hiip, Verikool, Socialbuzz — bahkan secara khusus Gojek juga menggandeng platform Allstars untuk memberikan opsi pemasaran serupa bagi mitranya.

Application Information Will Show Up Here

GoTo Financial Anak usaha Grup GoTo jadi Gerbang Inklusi Keuangan Indonesia

Sebagai negara berkembang, salah satu tolok ukur kesejahteraan ekonomi dan masyarakat bisa diukur melalui tingkat literasi dan inklusi keuangan. Sayangnya, hal itu masih menjadi pekerjaan rumah, tatkala target pemerintah mematok inklusi keuangan untuk bisa mencapai angka 90% diprediksi hanya baru bisa tercapai di tahun 2024.

Lebih spesifik lagi, menurut Presiden Joko Widodo, literasi keuangan digital di masyarakat RI saat ini baru mencapai 35,5%. Di sisi lain, indeks inklusi keuangan Indonesia juga masih tertinggal dibandingkan negara ASEAN lainnya. Pada 2019, indeks inklusi keuangan di Indonesia mencapai 76%, lebih rendah dibandingkan Singapura sebesar 86%, Malaysia 85%, dan Thailand 82%.

Ketertinggalan itu bisa digenjot oleh berbagai cara. Dari sisi regulator, OJK telah menerbitkan roadmap yang berfokus pada percepatan akses keuangan daerah pada periode 2021-2025. Cara lain yang juga patut diperhitungkan adalah inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh para pemain industri teknologi melalui implementasi solusi keuangan berbasis digital yang sanggup menjangkau masyarakat luas secara efisien dan optimal. Seperti halnya GoTo Financial yang mampu tampil sebagai ekosistem pendorong inklusi keuangan tanah air.

GoTo Financial merupakan grup teknologi bagian dari GoTo, yang memiliki layanan untuk mendukung aktivitas keuangan masyarakat melalui GoPay dan GoPaylater, serta menyediakan solusi bisnis untuk pelaku usaha mulai dari UMKM sampai dengan perusahaan besar. Solusi bisnis ini meliputi Midtrans (payment gateway terkemuka), Moka dan GoBiz Plus (jaringan point of sales terbesar di Indonesia), hingga platform GoBiz dan Selly yang dapat meningkatkan efisiensi usaha online.

Perkembangan layanan finansial teknologi mendorong inklusi keuangan

Sejatinya, evolusi layanan keuangan selalu mengikuti perkembangan zaman dan kehidupan masyarakat. Seiring dengan evolusi itu, tantangan demi tantangan yang terjadi di sekitar kita menjadi hal “lumrah” yang biasanya kerap terselesaikan dengan perkembangan teknologi. Salah satu contoh tantangan yang ada yakni masih ditemuinya perilaku terbiasa dengan uang tunai, dan “asingnya” fasilitas perbankan bagi masyarakat rural maupun berpenghasilan rendah.

Kondisi tersebut kemudian mendorong perlu adanya langkah komprehensif nan inovatif dari berbagai pihak, seperti yang dilakukan oleh para pemain fintech yang berupaya menelurkan inovasi yang memudahkan masyarakat, untuk dapat memanfaatkan pembayaran digital sebagai gerbang awal bagi layanan keuangan lainnya.

Sebagai penyedia pembayaran digital, GoPay turut hadir untuk mengakselerasi hal tersebut. Terlebih dalam waktu dekat, GoPay akan mengintegrasikan layanan dengan Bank Jago. Rencana integrasi itu menjadi contoh riil GoPay yang dimulai dari pembayaran ‘mikro’ menjadi gerbang awal masyarakat untuk masuk ke layanan keuangan ‘makro’ atau layanan keuangan formal yang diusung oleh Bank Jago.

Kiprah GoTo Financial mematangkan inklusi keuangan

Kembali lagi membahas GoTo Financial, dalam riset yang dirilis Lembaga Demografi FEB UI menyatakan, GoTo Financial dipandang sebagai salah satu ekosistem keuangan digital yang paling komprehensif dalam menggenjot inklusi keuangan.

Data survey menunjukkan, platform e-wallet GoPay diklaim sebagai gerbang pertama masyarakat dalam mengenal pembayaran non-tunai berbasis digital, atau dalam persentase, sebanyak 46% konsumen mengandalkan GoPay sebagai transaksi pembayaran non-tunai pertamanya.

Lebih lanjut, GoPay membantu masyarakat yang sebelumnya belum pernah terekspos ke produk dan layanan perbankan dan non-perbankan (unbanked & underbanked society) untuk dapat mengakses layanan keuangan formal. Berdasarkan riset, 1 dari 5 konsumen GoPay tidak memiliki atau tidak menggunakan rekening bank secara aktif.

Tak hanya itu, GoPay juga berhasil mengedukasi mendorong inklusi ke layanan finansial bagi komunitas yang sebelumnya tak terjangkau perbankan, terlihat dari ketertarikan pengguna untuk membuka rekening bank melalui GoPay (unbanked to banked society). Survey dari LD-FEB UI tersebut menyatakan bahwa 1 dari 4 konsumen ingin membuka akun bank lewat GoPay.

Lebih jauh lagi, survey LD-FEB UI mengemukakan, GoPay berhasil menjadi pintu awal konsumen dalam memanfaatkan layanan keuangan lainnya. Dikatakan, pengguna memanfaatkan GoPay untuk berbagai hal mulai dari pengatur keuangan hingga investasi digital.

Konsumen dari berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan dan pemasukan secara merata menggunakan GoPay untuk investasi digital, seperti reksa dana dan emas. Hal ini mematahkan persepsi bahwa investasi hanya dapat diakses oleh masyarakat dengan pemasukan dan pendidikan tinggi.

Melihat pergerakan intensif di atas dalam menumbuhkan inklusi keuangan yang signifikan —seperti yang dilakukan oleh GoTo Financial — untuk mencapai target yang diharapkan pemerintah tadi bukanlah perkara yang sulit.

Setelah ini, hal terpenting adalah menjaga komitmen dan sinergi yang jauh lebih apik lagi di antara pemangku kepentingan untuk mewujudkan masyarakat yang melek keuangan secara menyeluruh. Bila tercapai, tidak menutup kemungkinan perkembangan yang dibangun dari kolaborasi ini dapat memajukan potensi pemulihan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.

Artikel ini didukung oleh Midtrans.

GoTo Secures the First Pre-IPO Funding at 18.5 Trillion Rupiah

The GoTo Group announced its first pre-IPO funding of $1.3 billion (over 18.5 trillion Rupiah) from various investors, including the Abu Dhabi Investment  (ADIA) fully-owned subsidiary, Avanda Investment Management, Fidelity International. Participated also in this round, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, and Ward Ferry.

Other investors are expected to further join the pre-IPO fundraising round towards the final close in the coming weeks, aka towards the end of this year.

In an official statement, the funds will be used to invest deeper in developing its ecosystem, strengthening its position as a market leader in the region, and better serving the customers.

Further translated, GoTo to continuously focus on growing the customer base, expanding payment services and financial services, as well as encouraging the use of integrated transportation fleets and logistics networks to further enhance the hyperlocal experience, in order to better serve the customers.

“Indonesia and Southeast Asia are the two most promising markets in terms of growth prospects worldwide. The support we have received demonstrates the confidence that investors have in the rapidly growing digital economy in this region, as well as our position as a market leader,” GoTo Group’s CEO, Andre Soelistyo said, Thursday (11/11).

Andre also mentioned, the increasing digital adoption has driven consumer’s demand and brought many users online. As a result, GoTo’s services demand continues to increase, based on the company’s commitment to continue providing more options, value, and convenience to all customers in the GoTo ecosystem.

Primavera Capital Group’s Managing Director, Michael Woo said, “We discover growth opportunities in Indonesia and GoTo towards e-commerce, on-demand mobility and fintech  in all segments where Primavera has extensive investment experience. We are excited to partner and grow with GoTo and contribute our expertise and resources to the company.”

Indonesia has a GDP of over $1 trillion and is the fourth most populous country in the world. The GoTo ecosystem is said to account for nearly two-thirds of Indonesia’s consumer spending, and the total target market value will grow to over $600 billion by 2025. The country has nearly 140 million people with little or no access to the formal financial system, therefore, significant growth opportunities lies on the payment and financial service companies.

Through the Gojek and Tokopedia merger, GoTo’s services now include on-demand transportation, e-commerce, food and grocery delivery, logistics and fulfillment, as well as financial and payment services. The GoTo Group reached over 1.8 billion transactions in 2020, with over US$22 billion Group Gross Transaction Value “GTV” in total, and contributed to the economy equal to over 2% of Indonesia’s GDP.

The pre-IPO

The GoTo Group has not officially announced the date for the stock exchange. Rumor has it, the plan is to be executed in early 2022 with the go public process starting on the local exchange, then the New York exchange.

The success of Bukalapak’s IPO on the IDX has become a benchmark for many local technology companies to follow. By announcing the price at IDR 850 per share, Bukalapak was able to reap IDR 21.9 trillion. This is the largest number in the history of the Indonesian capital market, as well as the first listing of Southeast Asia’s tech unicorn on the stock exchange. When GoTo managed to go public on the IDX, it will be very likely to score a new record.

Gojek’s closest competitor, Grab, has decided to go public through the SPAC scheme at the end of this year. This plan was delayed from its initial target in the middle of this year, due to financial audit request from the local stock exchange authority. Grab is targeting a nearly $40 million valuation before going IPO.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

GoTo Tutup Dana Pra-IPO Tahap Pertama, Kumpulkan Investasi 18,5 Triliun Rupiah

Grup GoTo mengumumkan penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO lebih dari $1,3 miliar (lebih dari 18,5 triliun Rupiah) dari berbagai investor, termasuk dari anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh Abu Dhabi Investment (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International. Kemudian, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry.

Investor lainnya diharapkan untuk selanjutnya bergabung ke dalam putaran penggalangan dana pra-IPO menjelang penutupan akhir di beberapa minggu mendatang, alias menjelang akhir tahun ini.

Dalam keterangan resmi, dana yang terkumpul akan dimanfaatkan untuk berinvestasi lebih jauh dalam mengembangkan ekosistemnya, memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di kawasan, dan melayani pelanggan lebih baik.

Diterjemahkan lebih jauh, GoTo terus fokus berkelanjutan untuk menumbuhkan jumlah pelanggan, perluasan jasa pembayaran dan penawaran layanan keuangan, serta mendorong pemanfaatan armada transportasi dan jaringan logistik yang terintegrasi untuk lebih meningkatkan pengalaman hyperlocal, guna melayani pelanggan dengan lebih baik.

“Indonesia dan Asia Tenggara adalah kedua pasar dengan prospek pertumbuhan yang paling menjanjikan di dunia. Dukungan yang kami peroleh menunjukkan kepercayaan yang dimiliki investor terhadap ekonomi digital yang berkembang pesat di kawasan ini, serta posisi kami sebagai pemimpin pasar,” tutur CEO Grup GoTo Andre Soelistyo, Kamis (11/11).

Andre melanjutkan, permintaan konsumen terdorong oleh pertumbuhan adopsi digital yang telah membawa banyak pengguna masuk ke ranah online. Akibatnya, permintaan akan layanan GoTo terus meningkat, dilandasi dengan komitmen perusahaan untuk terus memberikan pilihan, nilai, serta kenyamanan kepada seluruh pelanggan di ekosistem GoTo.

Managing Director Primavera Capital Group Michael Woo mengatakan, “Kami melihat peluang pertumbuhan di Indonesia dan GoTo pada e-commerce, mobilitas on-demand, dan fintech ― yaitu semua segmen di mana Primavera memiliki pengalaman investasi yang luas. Kami senang dapat bermitra dan tumbuh bersama GoTo dan mengontribusikan keahlian dan sumber daya kami kepada perusahaan.”

Indonesia memiliki PDB lebih dari $1 triliun dan merupakan negara terpadat keempat di dunia. Ekosistem GoTo diklaim mencakup hampir dua pertiga dari pengeluaran konsumen Indonesia, dan total nilai pasar yang dapat disasar akan tumbuh menjadi lebih dari $600 miliar pada 2025. Negara ini juga memiliki hampir 140 juta orang dengan sedikit atau tanpa akses ke sistem keuangan formal, sehingga terdapat peluang pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan dalam jasa pembayaran dan keuangan.

Lewat kombinasi Gojek dan Tokopedia, layanan GoTo kini mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran. Grup GoTo mencatat lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020, dengan total Nilai Transaksi Bruto (“GTV”) Grup lebih dari US$22 miliar, dan berkontribusi ke ekonomi setara dengan lebih dari 2% PDB Indonesia.

Jelang IPO

Grup GoTo belum menyampaikan secara resmi kapan untuk segera melantai di bursa. Dalam berbagai kabar burung yang beredar, disinyalir akan dilaksanakan pada awal 2022 dengan proses go public dimulai di bursa lokal, kemudian diikuti New York.

Kesuksesan IPO Bukalapak di BEI menjadi tolak ukur bagi banyak perusahaan teknologi lokal yang ingin mengikuti jejaknya. Dengan melepas harga saham di Rp850 per saham, Bukalapak mampu meraup Rp21,9 triliun. Angka tersebut terbesar sepanjang sejarah pasar modal pasar modal Indonesia, sekaligus pencatatan perdana saham pertama oleh unicorn teknologi di bursa efek di Asia Tenggara. Besar kemungkinan bila GoTo dapat melantai di BEI akan menjadi pencetak rekor berikutnya.

Kompetitor terdekat Gojek, Grab sendiri memilih untuk melantai melalui skema SPAC pada akhir tahun ini. Rencana ini sempat mundur dari target awal rampung di pertengahan tahun ini, lantaran adanya permintaan audit keuangan dari otoritas bursa setempat. Grab menargetkan valuasi hampir $40 juta sebelum melantai.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Nyari Film-Film Box Office Populer? Di Disney+ Hotstar Ada Banyak Pilihan

Disney+ Hotstar adalah layanan streaming video yang hampir serupa dengan Netflix, layanan yang dimunculkan dari 2015 ini sudah memiliki banyak pelanggan terutama penyuka film kartun dan dongen ala-ala princess. Apabila Anda penasaran, Disney+ Hotstar ternyata memiliki banyak pilihan mudah untuk mulai berlangganan. Berikut ini ada cara berlangganan Disney+ Hotstar menggunakan Go Pay, Indihome dan juga Telkomsel! 

Cara Langganan Disney+ Hotstar dengan Go Pay

  • Bukalah situs resmi Disney+ Hotstar.
  • Masukan nomor HP Anda serta isilah identitas yang diminta.
    cara langganan disney+ hotstar
  • Kemudian pilihlah langganan.
    cara langganan disney+ hotstar
  • Selanjutnya silahkan memilih paket langganan yang sesuai.
  • Pilihlah GoPay sebagai metode pembayaran Anda.
  • Bukan aplikasi Gojek anda dan pilihlah menu bayar.
  • Scan QR code yang ada di layar Anda dan masukan Kode OTP yang dikirimkan ke nomor HP Anda
  • Masukan password GoPay Anda dan tunggulah hingga pembayaran berhasil. Setelah itu Anda bisa langsung menggunakannya.

Cara Langganan Disney+ Hotstar dengan Indihome

  • Bukalah situs resmi Indihome.
    cara langganan disney+ hotstar
  • Masuklah ke akun Indihome Anda.
    cara langganan disney+ hotstar
  • Klik spanduk Disney+Hotstar yang ada di situs tersebut.
  • Klik menu Pengaya Disney+ Hotstar dan aktifkan.
  • Ikuti prosesnya hingga pembelian anda dikonfirmasi Indihome
  • Selesai, Anda bisa mengakses layanan Disney+ Hotstar melalui aplikasi maupun website.

Cara Langganan Disney+ Hotstar dengan Telkomsel

  • Buka aplikasi MyTelkomsel atau kunjungi situs resminya.
  • Temukanlah spanduk Disney Hotstar yang ada halaman beranda Anda.
    cara langganan disney+ hotstar
  • Klik tab Disney+ Hotstar.
    cara langganan disney+ hotstar
  • Pilihlah paket Disney+ Hotstar yang Anda inginkan.cara langganan disney+ hotstar

 

  • Konfirmasi paket Diseny+ Hotstar yang dipilih sebelumnya.
    cara langganan disney+ hotstar
  • Selesai, Anda akan menerima SMS pemberitahuan bahwa paket yang Anda pilih telah berhasil diaktifkan.

Demikianlah cara berlangganan Disney+ Hotstar yang bisa Anda ikuti melalui berbagai macam media, selain mudah dan praktis, Disney + Hotstar ini kebanyakan memiliki konten yang berisi film-film yang aman ditonton untuk anak. Selamat menonton!

Berikut ini Video Tutorial Cara Berlangganan Disney+ Hotstar yang bisa anda ikuti!

Gambar Header Pixabay

Gojek Pours Investment to Gogoro Through PIPE, Ready for Electric Motorcycle Trial

Gojek announced a strategic partnership with Gogoro, a global technology company in the battery swap ecosystem, to accelerate the adoption of electric vehicles in Indonesia. This partnership covers two areas, GoTo Group’s investment in Gogoro through the Private Investment in Public Equity (PIPE); and cooperation between Gojek, Gogoro, and Pertamina through a battery swap pilot scheme and a Gogoro Smartscooter vehicle trial in Jakarta.

Gogogro’s Founder & CEO, Horace Luke said, one of today’s biggest challenges in Indonesia and around the world is the effort to transform urban transportation into a new generation of transportation modes that utilize electric motors that are smart, sustainable, and accessible and accepted by the wider community.

“Battery swap from Gogoro is the latest innovation in electric refueling. We present an open platform to support two-wheeler manufacturers in introducing electric vehicles that can refuel safely and are easy to use,” said Luke in an official statement, Tuesday (2/11).

Gojek Co-founder & CEO Kevin Aluwi added, “This partnership gather two companies with the same vision and thoughts for the adoption of electric vehicles as the preferred mode of transportation in Indonesia. “This ambition can only be achieved through the cooperation of various stakeholders. Therefore, this partnership is very important, if we want to realize our goal of reorganizing transportation modes within the city,” Kevin said.

GoTo’s investment for Gogoro was started in September 2021 through the Private Investment in Public Equity (PIPE) scheme, in connection with the business combination by Gogoro and Poema Global Holdings Group. This transaction is planned to be finalized in early 2022.

Electric motorcycle trial

Meanwhile, for the Gogoro Smartscooter electric motorcycle trial, in the early stages will be in Jakarta with the availability of 250 units and four GoStation swap battery stations located at Pertamina gas stations. Gradually, the two companies plan to increase the number of motors to 5 thousand units and introduce more swap battery stations.

For the record, Gogoro is one of the global innovation leaders in compact electric propulsion, battery design, battery swap, and advanced cloud services that utilize artificial intelligence to manage battery availability and security. Gogoro established the Gogoro Network ecosystem, an efficient battery swap platform recognized by Guidehouse Insights as the world’s leading urban light vehicle swap battery company.

There are more than 400 thousand riders and 2,100 battery swap stations within the Gogoro Network, serving 270 thousand daily swap batteries with more than 250 million total battery swaps to date. In addition to the Gogoro Network, in 2015, the company launched the Gogoro Smartscooter, the world’s first award-winning smart electric motorcycle.

In 2019, Gogoro Network developed the Powered by Gogoro Network Program (PBGN) which gives Gogoro’s vehicle manufacturing partners access to Gogoro’s innovations, including intelligence drivetrains and controllers, components and smart systems, therefore, they can develop and launch electric vehicles. which is unique and integrated with the Gogoro battery swap network.

This electric motorcycle trial is in line with Gojek’s sustainability goals and ongoing efforts to reduce the carbon footprint. In April 2021, Gojek launched a Sustainability Report which explained Gojek’s target to achieve Zero Emissions by 2030, including the plan to transition 100% of its two-wheeled fleet to electric vehicles.

As part of this plan, Gojek is actively looking for ways to develop a comprehensive electric vehicle ecosystem by leveraging technology to overcome the barriers to usage faced by driver partners and ensure consumers get an optimal experience.

Furthermore, in the report, Gojek shares significant steps to achieve its targets and to be reviewed and submitted to the public annually. One of them is GoGreener, which includes a commitment to carry out annual carbon inventories for scopes 1, 2, and 3, as well as waste counting starting in 2021.

Next, to launch the GoGreener Carbon Offset feature which is the world’s first carbon footprint absorption feature for B2C, directly involving customers, in the ride-hailing industry; launching the GoTransit service to facilitate multimodal travel to encourage the use of public transportation (first mile, last mile); other strategic actions.

Grab’s similar innitiative

Gojek’s closest competitor, Grab, has also taken similar inniative to reduce its carbon footprint. Grab is collaborating with local electric vehicle manufacturer VIAR, ordering more than 6,000 units of electric motorcycles in Semarang ready to be distributed until the end of 2021 throughout Indonesia. Apart from VIAR, Grab collaborates with other local manufacturers such as Gesits and Selis, to multinational manufacturers such as Hyundai, Honda, and Kymco.

From January 2020 to April 2021, more than 6,000 Grab’s electric vehicle fleets have helped reduce CO2 emissions by an estimated 4 thousand tons, equivalent to the total CO2 absorption by more than 190 thousand trees a year. Grab has started trials of its GrabBike Electric Protect electric vehicle in Jakarta, Bali and Yogyakarta.

Especially in Central Java, last April, Grab strengthened support for the National Electric Vehicle ecosystem by launching electric scooters that can be used by the public, electric bicycles used by GrabFood delivery partners, and electric motorcycles used by GrabBike driver-partners in Surakarta.

In addition, Grab is also collaborating with the Surakarta City Transportation Service in utilizing the City Walk lane for the GrabWheels electric scooter personal mobility device lane and building a Public Electricity Supply Station (SPLU) together with PT. PLN Persero Surakarta. VIAR has also invested in the GrabWheels business unit as part of its support for the electric vehicle ecosystem in Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gojek Umumkan Investasi ke Gogoro Melalui PIPE, Siap Uji Coba Motor Listrik

Gojek mengumumkan kerja sama strategis dengan Gogoro, perusahaan teknologi global di ekosistem baterai swap, untuk mempercepat adopsi kendaran listrik di Indonesia. Kemitraan ini mencakup dua bidang, yakni investasi GoTo Group di Gogoro melalui skema Private Investment in Public Equity (PIPE); dan kerja sama Gojek, Gogoro, dan Pertamina melalui skema percontohan baterai swap dan uji coba kendaraan Gogoro Smartscooter di Jakarta.

Founder & CEO Gogogro Horace Luke menuturkan, salah satu tantangan terbesar di Indonesia dan seluruh dunia saat ini adalah upaya mentransformasi moda transportasi perkotaan ke moda transportasi generasi baru yang memanfaatkan motor listrik yang cerdas, berkelanjutan, serta dapat diakses dan diterima masyarakat luas.

“Baterai swap dari Gogoro merupakan inovasi terkini pada pengisian bahan bakar listrik. Kami menghadirkan platform terbuka untuk mendukung produsen kendaraan roda dua dalam memperkenalkan kendaraan listrik yang dapat melakukan pengisian bahan bakar secara aman dan mudah digunakan,” ucap Luke dalam keterangan resmi, Selasa (2/11).

Co-founder & CEO Gojek Kevin Aluwi menambahkan, kemitraan ini menyatukan dua perusahaan dengan visi dan pemikiran yang sama untuk pengadopsian kendaraan listrik sebagai pilihan moda transportasi di Indonesia. “Ambisi ini hanya dapat dicapai melalui kerja sama berbagai pemangku kepentingan. Oleh karena itu, kemitraan ini sangat penting, jika ingin mewujudkan tujuan kita untuk menata kembali moda transportasi dalam kota,” kata Kevin.

Investasi GoTo untuk Gogoro dilakukan pada September 2021 melalui skema Private Investment in Public Equity (PIPE), sehubungan dengan kombinasi bisnis yang dilakukan Gogoro dan Poema Global Holdings Group. Transaksi ini ditargetkan selesai pada awal 2022 mendatang.

Uji coba motor listrik

Sementara, untuk uji coba motor listrik Gogoro Smartscooter, pada tahap awal akan berada di Jakarta dengan ketersediaan 250 unit dan empat stasiun baterai swap GoStation yang berlokasi di SPBU Pertamina. Secara bertahap, kedua perusahaan berencana untuk meningkatkan jumlah motor menjadi 5 ribu unit dan menghadirkan lebih banyak stasiun baterai swap.

Sebagai catatan, Gogoro merupakan salah satu pemimpin inovasi global dalam compact electric propulsion, desain baterai, baterai swap, dan layanan advanced cloud yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengelola ketersediaan dan keamanan baterai. Gogoro membentuk ekosistem Gogoro Network, sebuah platform baterai swap yang efisien dan diakui oleh Guidehouse Insights sebagai perusahaan baterai swap terkemuka untuk kendaraan ringan (lightweight) perkotaan di dunia.

Ada lebih dari 400 ribu pengendara dan 2.100 stasiun baterai swap di dalam Gogoro Network, melayani 270 ribu baterai swap harian dengan lebih dari 250 juta total baterai swap hingga saat ini. Selain Gogoro Network, pada 2015, perusahaan meluncurkan Gogoro Smartscooter, pemenang penghargaan kendaraan motor listrik pintar pertama di dunia.

Pada 2019, Gogoro Network mengembangkan Powered by Gogoro Network Program (PBGN) yang memberikan akses kepada mitra produsen kendaraan Gogoro ke inovasi-inovasi yang dimiliki oleh Gogoro, termasuk intelligence drivetrain dan pengontrolnya, komponen dan smart systems, sehingga mereka dapat mengembangkan dan meluncurkan kendaraan listrik yang unik dan terintegrasi dengan jaringan Gogoro baterai swap.

Uji coba motor listrik ini sejalan dengan tujuan sustainability Gojek dan upaya berkelanjutan untuk mengurangi jejak karbon. Pada April 2021 ini, Gojek meluncurkan Sustainability Report yang memaparkan target Gojek untuk mencapai Nol Emisi pada 2030 mendatang, termasuk rencana transisi 100% armada roda duanya ke kendaraan listrik.

Sebagai bagian dari rencana ini, Gojek secara aktif mencari cara untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif dengan memanfaatkan teknologi untuk mengatasi hambatan pada penggunaan yang dihadapi mitra driver dan memastikan konsumen memperoleh pengalaman yang optimal.

Lebih lanjut, dalam laporan tersebut Gojek membagi langkah-langkah yang signifikan untuk mencapai targetnya dan akan ditinjau dan disampaikan ke publik tiap tahunnya. Salah satunya adalah GoGreener, yang mencakup komitmen untuk melakukan inventori karbon tahunan untuk scope 1, 2, dan 3, serta penghitungan limbah yang dimulai pada 2021.

Kemudian, meluncurkan fitur GoGreener Carbon Offset yang merupakan fitur serap jejak karbon pertama di dunia untuk B2C, langsung melibatkan pelanggan, di dalam industri ride hailing; meluncurkan layanan GoTransit untuk memfasilitasi perjalanan multimoda guna mendorong penggunaan transportasi publik (first mile, last mile); aksi strategis lainnya.

Aksi serupa dari Grab

Kompetitor terdekat Gojek, Grab juga melakukan aksi serupa untuk mengurangi jejak karbon. Grab bekerja sama dengan produsen kendaraan listrik lokal VIAR, memesan lebih dari 6 ribu unit motor listrik di Semarang yang siap didistribusikan hingga akhir 2021 di seluruh Indonesia. Selain VIAR, Grab menggandeng produsen lokal lainnya seperti Gesits dan Selis, hingga produsen multinasional seperti Hyundai, Honda, dan Kymco.

Terhitung sejak Januari 2020 hingga April 2021, sebanyak lebih dari 6 ribu armada kendaraan listrik Grab telah membantu mengurangi emisi CO2 yang diperkirakan hingga 4 ribu ton, setara dengan jumlah penyerapan CO2 oleh lebih dari 190 ribu pohon setahun. Grab telah memulai uji coba kendaraan listrik GrabBike Electric Protect di Jakarta, Bali dan Yogyakarta.

Khusus di Jawa Tengah, pada April lalu, Grab memperkuat dukungan untuk ekosistem Kendaraan Listrik Nasional dengan meluncurkan skuter listrik yang dapat digunakan oleh masyarakat, sepeda listrik yang digunakan oleh mitra pengantaran GrabFood, serta motor listrik yang digunakan oleh mitra pengemudi GrabBike di Surakarta.

Selain itu, Grab juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Surakarta dalam pemanfaatan jalur City Walk untuk lajur alat mobilitas pribadi skuter listrik GrabWheels dan membangun Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) bersama dengan PT. PLN Persero Surakarta. VIAR juga telah melakukan investasi kepada unit bisnis GrabWheels sebagai bagian dari dukungan terhadap ekosistem kendaraan berbasis listrik di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here