Berikut Daftar Startup Unicorn Indonesia Hingga Tahun 2020

Hingga saat ini, berdasarkan startup report 2019 sudah ada 6 startup yang masuk jejeran daftar Unicorn Indonesia 2020. Dari 6 startup Unicorn Indonesia 2020 yang sudah ada, JD.ID menjadi startup Unicorn keenam dengan valuasi sebesar $1 miliar setelah Ovo. Unicorn sendiri merupakan sebutan yang diberikan kepada para startup yang telah memiliki nilai valuasi di atas 1 miliar dollar AS atau setara dengan 14,1 triliun. Berikut daftar startup yang menyandang status Unicorn Indonesia 2020:

Gojek

Didirikan oleh Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran pada tahun 2010. Dalam perjalannya, Gojek menjadi Startup Indonesia pertama yang meraih gelar Unicorn di tahun 2017. Dua tahun setelahnya, Gojek memastikan status barunya menjadi “Decacorn” setelah ditahun yang sama pasca pembukaan seri F oleh JD, Tencent, dan Google, valuasi Gojek ditaksirkan telah mencapai $9,5 miliar.

gojek menjadi unicorn di tahun 2017

Gojek memulai bisnisnya sebagai layanan ojek motor panggilan lewat call center dan saat berdiri hanya memiliki 20 pengemudi. Berbagai pengembangan fitur aplikasi mereka lakukan, dari yang awalnya hanya transportasi (Go Ride dan Go Car) hingga variasi layanan seperti Go Food, Go Send, Go Massage, dan lainnya.

Gojek sudah memasuki pasar di beberapa negara di Asia Tenggara, meliputi Thailand, Vietnam dan Singapura; di Malaysia dan Filipina tengah dalam tahap pematangan.

Tokopedia

Tokopedia pertama kali didirikan oleh dua sekawan, William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tahun 2009. Startup di bidang e-commerce ini mendapat status unicorn Indonesia di tahun 2017 dan di tahun yang sama juga mengumumkan perolehan pendanaan senilai total 1,1 miliar dollar (atau lebih dari 14 triliun Rupiah) yang dipimpin Alibaba. Masuknya Alibaba ke Tokopedia menegaskan cengkeraman raksasa teknologi Tiongkok ini di Asia Tenggara

Tokopedia menjadi Startup Unicorn Ecommerce Indonesia pertama

Akhir tahun 2019 Tokopedia dikabarkan tengah mengumpulkan pendanaan putaran baru (fundraising), nilai yang ditargetkan mencapai $1,5 miliar atau setara 21,1 triliun Rupiah. Besar kemungkinan dana tambahan yang tengah dikumpulkan akan difokuskan untuk meningkatkan traksi perusahaan, sebelum akhirnya miliki keuangan yang “hijau” dan IPO. Terakhir Tokopedia mengumumkan bahwa GMV mereka telah tembus di angka 222 triliun Rupiah sepanjang tahun 2019.

Traveloka

Traveloka berpusat pada bidang pemesanan hotel dan travel

Di daftar selanjutnya ada Traveloka yang didirikan oleh Ferry Unardi, Albert Zhang, dan Derianto Kusuma pada tahun 2012. Berpusat pada bidang pemesanan hotel dan travel, perusahaan ini merupakan startup travel di Asia Tenggara yang menyandang status Unicorn.

Gelar unicorn sudah diraih Traveloka sejak Juli 2017 setelah pendanaan yang didapat dari Expedia memperkuat posisi Traveloka sebagai pemimpin pasar industri travel Indonesia ketika memperoleh investasi dari Expedia sebesar 350 juta dolar AS. Setahun terakhir sebelumnya Traveloka secara total sudah mendapatkan dana $500 juta (lebih dari 6,6 triliun Rupiah) dari East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, and Sequoia Capital.

Kini, tidak hanya dikenal sebagai unicorn di vertikal online travel, Traveloka saat ini sudah melanglang buana di tujuh negara. Fokus layanannya tidak hanya akomodasi dan transportasi. Bisnis perusahaan kini sudah merambah ke gaya hidup dan finansial.

Bukalapak

Bukalapak masuk dalam daftar startup Unicorn Indonesia bidang e-commerce kedua setelah Tokopedia yang mendapatkan gelar unicorn. Bukalapak didirikan oleh Achmad Zaky bersama dua orang temannya, Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid, pada tahun 2010.

Bukalapak menjadi startup indonesia keempat mendapat status unicorn

Di tahun 2017 dengan valuasi yang diklaim Bukalapak mencapai lebih dari US$1 miliar (sekitar Rp13,5 triliun) menyandang status unicorn menyusul Go-Jek, Traveloka, dan Tokopedia. pemilik terbesar saham Bukalapak adalah konglomerasi media EMTEK, yang per laporan kuartal ketiga 2017 memiliki 49,21% saham layanan marketplace yang didirikan Zaky bersama Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono.

Kini, status Bukalapak bukan lagi startup. Masuk ke tahun ke-10, perusahaan mencapai milestone dengan lebih dari 70 pengguna dan kunjungan ke aplikasi tembus 420 juta kali per bulan. Ada lima juta pelapak dan tiga juta Mitra Bukalapak telah bergabung.

Ovo

Ovo tahun lalu mencuri perhatian dengan menjadi startup unicorn kelima di tanah air. Hal ini diungkapkan tahun lalu oleh mantan menkominfo Indonesia, Rudiantara, yang mengumumkan bahwa perusahaan berhasil memasuki jajaran Startup Unicorn Indonesia 2020 dengan valuasi senilai US$ 1 miliar. OVO merupakan penyedia layanan pembayaran elektronik yang dibesut oleh Grup Lippo.

Ovo menjadi unicorn di tahun 2019

Startup Report 2018 yang disusun DSResearch pada saat itu menempatkan Ovo sebagai calon terdekat untuk status unicorn, di antara jajaran startup yang memiliki valuasi di atas $100 juta. Berdasarkan Fintech Report Indonesia 2019 yang dikeluarkan oleh DailySocial, Ovo menjadi e-wallet yang paling populer di Indonesia dan menempati posisi kedua sebagai dompet digital yang paling sering digunakan di negara ini.

JD.id

Awal tahun ini, platform e-commerce JD.id mengonfirmasi kepada DailySocial bahwa valuasi perusahaan sudah melebihi US$1 miliar. Dengan demikian JD.id menambah jajaran daftar startup Unicorn Indonesia 2020 menjadi 6 perusahaan setelah di tahun sebelumnya ada Ovo yang juga bergabung dalam jajaran Unicorn Indonesia. Ada tiga startup di jajaran ini beroperasi di vertikal e-commerce.

JD.id menjadi startup keenam dengan status unicorn

JD.id pertama kali mulai beroperasi di Indonesia pada November 2015. Situs e-commerce yang miliki jargon “menjual barang dengan jaminan asli” tersebut hadir ke Indonesia sebagai hasil kerja sama strategis antara raksasa e-commerce Tiongkok JD.com dan private equity Provident Capital.

Saat ini, berarti ada 3 pemain e-commerce yang bersiap untuk memenangkan pasar. Jika platform seperti Bukalapak dan Tokopedia gencarkan program kemitraan, JD.id dalam beberapa kesempatan selalu menyampaikan fokusnya untuk memperkuat logistik.

 

JD.id Confirmed as the New Unicorn

The e-commerce platform JD.id confirmed to DailySocial that the company’s valuation has exceeded US$ 1 billion. Therefore, JD.id has added to the list as Indonesia’s 6th unicorn. Involved in this “elite” list are Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, and Ovo. Three startups listed are leading the e-commerce business vertical.

JD.id avoids elaborating further on the total funds obtained and the current valuation. They also did not confirm the rumor that Gojek has poured an investment to the company, which was widely rumored last year. According to our source, there are some parties involved in the latest funding.

Earlier last year, Gojek announced a joint venture with JD.id.

The e-commerce site, with the jargon “selling goods with authentic guarantees”, came to Indonesia as a result of strategic cooperation between Chinese e-commerce giant JD.com and private equity Provident Capital. Provident itself is a Gojek investor and together with JD.com also built a JD joint venture in Thailand.

According to the SEA e-Conomy report, the e-commerce market share in Indonesia has reached US$ 21 billion in 2019 and is projected to grow rapidly to US$ 82 billion in 2025. It’s no surprise the e-commerce giants continue to strengthen the business strategy.

The competitive landscape in the business vertical is very tight because JD.id is dealing with other unicorns such as Shopee, Tokopedia, Bukalapak, and Lazada.

In 2019, Tokopedia has reached Gross Merchandise Value (GMV) at 222 trillion Rupiah. While in the first half of 2019, Bukalapak announced GMV reaching 70 trillion Rupiah, while for the same period Shopee reached 20.1 trillion Rupiah GMV.

Meanwhile, observed from the statistic of the platform’s visit in the Q3 2019, iPrice research showed the following result.

Indonesia's business competitive map of e-commerce based on platform's traffic / iPrice
Indonesia’s business competitive map of e-commerce based on platform’s traffic / iPrice

There are lots of approaches used by e-commerce players to win the market. With platforms like Bukalapak and Tokopedia intensified partnerships, JD.id always stated on several occasions its focus to strengthen logistics, particularly the same-day delivery feature.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

JD.id Konfirmasi Sandang Status “Unicorn” (UPDATED)

Platform e-commerce JD.id mengonfirmasi kepada DailySocial bahwa valuasi perusahaan sudah melebihi US$1 miliar. Dengan demikian JD.id menambah jajaran unicorn Indonesia menjadi 6 perusahaan. Termasuk dalam daftar “elit” ini adalah Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan Ovo. Tiga startup di jajaran ini beroperasi di vertikal e-commerce.

Pihak JD.id enggan merinci berapa dana yang diperoleh dan nilai valuasi saat ini. Mereka juga tidak mengonfirmasi rumor pendanaan dari Gojek yang santer terdengar dari tahun lalu. Menurut sumber kami, ada beberapa pihak yang terlibat dalam pendanaan terakhirnya.

Awal tahun lalu Gojek dan JD mengumumkan pembentukan joint venture.

Situs e-commerce yang miliki jargon “menjual barang dengan jaminan asli” tersebut hadir ke Indonesia sebagai hasil kerja sama strategis antara raksasa e-commerce Tiongkok JD.com dan private equity Provident Capital. Provident sendiri adalah investor Gojek dan bersama JD.com juga membangun joint venture JD di Thailand.

Menurut laporan e-Conomy SEA, pangsa pasar e-commerce di Indonesia telah mencapai $US21 miliar pada tahun 2019 dan diproyeksikan bertumbuh pesat jadi US$82 miliar pada 2025 mendatang. Tak ayal para raksasa e-commerce terus kuatkan strategi bisnis.

Lanskap persaingan di vertikal bisnis tersebut juga sangat ketat, karena JD.id berhadapan dengan unicorn lainnya yakni Shopee, Tokopedia, Bukalapak dan Lazada.

Tahun 2019, Tokopedia catatkan Gross Merchandise Value (GMV) mencapai 222 triliun Rupiah. Sementara pada paruh pertama tahun 2019, Bukalapak umumkan GMV capai 70 triliun Rupiah, sementara untuk periode yang sama Shopee catatkan GMV di angka 20,1 triliun Rupiah.

Sementara itu, jika ditinjau dari statistik kunjungan platform pada kuartal ketiga tahun 2019, riset iPrice mengemukakan data sebagai berikut:

Peta persaingan bisnis e-commerce Indonesia ditinjau dari trafik platform / iPrice
Peta persaingan bisnis e-commerce Indonesia ditinjau dari trafik platform / iPrice

Ada banyak pendekatan yang dilakukan oleh pemain e-commerce untuk memenangkan pasar. Jika platform seperti Bukalapak dan Tokopedia gencarkan program kemitraan, JD.id dalam beberapa kesempatan selalu menyampaikan fokusnya untuk perkuat logistik, khususnya fitur same-day delivery.

Application Information Will Show Up Here

Harapan Lahirnya Gebrakan di Sistem Manajemen Rantai Pasokan

Pertumbuhan bisnis yang mengesankan, dibarengi dengan pengembangan teknologi berkelanjutan menjadikan Amazon sebagai salah satu kiblat inovasi di sektor e-commerce. Menyadur data terakhir perusahaan, pertumbuhan bisnis dari tahun 2018 ke 2019 telah mencapai 30%. Sementara 13% keuntungan didapat dari transaksi global, termasuk di kawasan Asia Pasifik.

Secara lebih mendetail, banyak hal yang bisa dipelajari dari kesuksesan perusahaan yang dinakhodai Jeff Bezos tersebut. Manajemen rantai pasokan (supply-chain management) jadi salah satunya, memungkinkan Amazon mengakomodasi ekspektasi pelanggan terkait pengiriman barang yang dilakukan cepat. Salah satu realisasinya dalam fitur “same day delivery”.

Robot pengiriman yang tengah diuji coba oleh Amazon / Amazon
Robot pengiriman yang tengah diuji coba oleh Amazon / Amazon

Dewasa ini konsep serupa masif diterapkan oleh pemain e-commerce di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Transformasi besar-besaran dilakukan agar memungkinkan jalur distribusi barang menjadi lebih efisien. Untuk beberapa pengiriman ke kota besar, khususnya wilayah Jabodetabek, platform seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan sebagainya sudah mungkinkan pengiriman sehari, manfaatkan kerja sama dengan aplikasi ride-sharing.

Mengapa rantai pasokan jadi aspek penting?

Proses rantai pasokan (supply chain) telah berubah dari masa ke masa. Di era sebelum e-commerce, prosesnya hanya melibatkan pembeli dan pemilik toko, karena transaksi terjadi secara langsung di tempat. Di era jual-beli online, aktivitasnya menjadi lebih panjang. Pada setiap aspek rantai pasokan terdapat berbagai aktivitas pertukaran informasi, transaksi dana, pengelolaan barang, manajemen logistik, hingga proses pelaporan.

Kemitraan strategis dengan pihak ketiga dijadikan solusi agar alurnya efisien. Masing-masing perusahaan dengan kompetensinya melakukan pengelolaan di masing-masing bidang. Misalnya, platform e-commerce fokus menyediakan kanal, perusahaan logistik konsentrasi pada distribusi produk dan perusahaan rantai pasokan sediakan gudang.

Di titik sekarang ini, fragmentasi layanan e-commerce justru menghadirkan permasalahan baru. Dengan ekspektasi sama soal pengiriman cepat, sistem logistik sering terseok-seok hadapi traksi pesanan yang membludak. Hal ini rutin terjadi di momen-momen khusus, misalnya perayaan hari belanja atau mendekati hari raya.

Tak mau pasrah dengan keadaan, beberapa perusahaan e-commerce mulai bangun infrastruktur secara mandiri. Seperti yang dilakukan Tokopedia melalui visinya untuk menjadi “Insftrastruktur as a Services” di sektor ritel. Mereka membangun layanan pemenuhan (fullfilment) TokoCabang untuk memperlancar proses distribusi produk.

Head of Fulfillment Tokopedia Erwin Dwi Saputra kepada DailySocial menceritakan cara kerjanya. “TokoCabang memungkinkan penjual menitipkan stok produk di gudang Tokopedia di berbagai daerah, terutama di wilayah di mana permintaan produk cenderung tinggi. Dengan layanan pemenuhan yang efisien, penjual kini tidak perlu lagi mempertimbangkan isu operasional pemenuhan pesanan, terutama ketika usaha penjual mulai berkembang pesat.”

Selanjutnya barang-barang tersebut dikelola pengirimannya oleh 12 mitra logsitik yang telah bekerja sama dengan Tokopedia. Selain lebih cepat, memungkinkan perusahaan memberikan ongkos kirim yang lebih terjangkau. Tokopedia menyebut fitur tersebut sebagai “instant delivery”.

Di fase awalnya, layanan TokoCabang tersedia di daerah Jakarta, Bandung dan Surabaya, kemudian akan terus bertambah hingga menjangkau seluruh penjuru di Indonesia di waktu mendatang.

Inovasi lain soal logistik

Visi penguatan logistik turut digaungkan oleh perusahaan lain. JD.id salah satunya, disampaikan President & CEO Zhang Li prioritas mereka saat ini mengupayakan layanan “same day delivery”, dimulai dari seluruh wilayah Jabodetabek. Layanan yang dimaksud memungkinkan pesanan dikirim ke pelanggan pada hari yang sama jika pemesanan dilakukan sebelum pukul 10.00 WIB.

Zhang mengklaim 85% pesanan di Jabodetabek telah memakai same day delivery. Angka tersebut turut menjadi pendorong memperkuat infrastruktur logistik, karena saat ini kecepatan tersebut jadi layanan unggulan. Untuk perluasan, pihaknya sudah bangun 11 gudang yang tersebar di berbagai kota, termasuk Medan, Makassar, Surabaya, Semarang dan Pontianak.

Praktiknya lebih kompleks dibandingkan di negara lain, pun bagi platform logistik JD.id yang terlebih dulu diaplikasikan di negara asalnya Tiongkok. Indonesia secara geografis miliki wilayah berpulau-pulau. Minimal logistik diakomodasi dengan dua moda transportasi, darat-laut atau darat-udara untuk menyeberang, diambil mana yang lebih efisien secara muatan, waktu dan biaya.

Melihat kondisi tersebut, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung menyampaikan bahwa pengelolaan yang berbasis data menjadi penting.Menurutnya, di satu titik semua perusahaan membutuhkan pendekatan yang lebih end-to-end untuk memaksimalkan kebutuhan konsumen. Manajemen rantai pasokan juga masih menjadi fokus diskusi antar-anggota asosiasi.

Pendekatan berbasis data tadi memang jadi acuan penting. Soal logistik, sistem butuh algoritma tepat untuk menghasilkan analisis tentang jalur distribusi yang efisien. Termasuk untuk menentukan titik-titik gudang menampung produk.

Pendekatan berbeda dilakukan Bukalapak. Sembari menyempurnakan infrastruktur, mereka mencoba meningkatkan efektivitas pengiriman dengan menghadirkan platform terintegrasi. Mereka menyadari, bahwa bisnis logistik di Indonesia saat ini sangat banyak, terutama saat berbicara tentang pemain-pemain di tingkat daerah. Ada bisnis logistik yang punya spesialisasi kirimkan barang bermuatan besar, antar pulau melalui jalur laut hingga bisnis logistik yang menjangkau kawasan pelosok.

Fitur BukaPengiriman fokus membantu mitra penjual mengelola proses pengiriman. Mitra logistik ditempatkan dalam satu kanal terintegrasi, termasuk menawarkan layanan penjemputan agar pesanan dapat diproses secepatnya. Lagi-lagi prioritasnya untuk memenuhi tuntutan konsumen agar mendapatkan barang yang diinginkan dalam waktu yang cepat.

Butuh gebrakan manajemen rantai pasokan

Lengan robot pintar di jaringan pergudangan Alibaba
Lengan robot pintar di jaringan pergudangan Alibaba / Alibaba

Raksasa e-commerce seperti Amazon, Alibaba atau JD.com mulai merilis perangkat logistik manfaatkan kemajuan teknologi. Sebut saja pengiriman barang dengan pesawat nirawak (drone) atau mobil tanpa supir (driverless car). Misinya menghadirkan automasi dalam proses distribusi. Bahkan di gudang-gudang mereka, bantuan “lengan robot” juga sudah diterapkan untuk pangaturan barang yang lebih cermat.

Dengan kondisi yang ada di Indonesia, meninjau dari sisi infrastruktur publik dan tatanan sosio-ekonomi, pemain lokal juga terus dituntut untuk hadirkan gebrakan baru dalam sektor logistik. Harapan besar untuk 2020 dan tahun-tahun mendatang agar sistem rantai distribusi bisnis ritel di tanah air semakin membaik.

Penguatan Logistik Jadi Strategi JD.ID di Tengah Persaingan Ketat Bisnis E-commerce

Logistik menjadi komponen penting dalam pengembangan bisnis e-commerce. Demikian pula bagi JD.ID, komitmen perusahaan untuk perkuat jaringan logistiknya diutarakan langsung oleh President International JD.com Soon Sze Meng dan Presiden & CEO JD.ID Zhang Li kala peresmian kantor baru di Bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, pertengahan November lalu.

Meng mengatakan industri e-commerce di Indonesia masih punya banyak kesempatan untuk terus tumbuh. Satu hal yang ia tekankan mengenai adalah tingginya permintaan produk asli dengan pengiriman cepat.

“Prioritas saat ini adalah mengupayakan same day delivery di seluruh Jabodetabek,” ucap Meng kepada Dailysocial.

Layanan same day delivery yang dimaksud memungkinkan sebuah pesanan dikirim ke pelanggan pada hari yang sama jika pemesanan dilakukan sebelum pukul 10.00 WIB. Meng menyebut layanan ini yang membedakan mereka dengan pemain lain di lanskap e-commerce tanah air. “Saya rasa hal ini cukup mengubah peta kompetisi di sini,” lanjut Meng.

Zhang Li mengklaim 85% pesanan di Jabodetabek telah memakai same day delivery. Angka tersebut turut menjadi pendorong mereka untuk memperkuat infrastruktur dan teknologi logistik karena saat ini dapat layanan unggulan mereka itu bergantung pada jarak lokasi gudang dan merchant terhadap tujuan pengiriman.

Patut diketahui sebelumnya, JD.ID saat ini memiliki 11 gudang yang tersebar di Medan, Jakarta, Semarang, Pontianak, Surabaya, dan Makassar. Keenam gudang  inilah yang memungkinkan distribusi lebih dari 10 juta SKU dari 23 jenis kategori produk. Optimasi dan penambahan infrastruktur logistik yang sudah ada ini yang menjadi prioritas pengembangan ke depan.

“Kami tentu punya rencana menambah fasilitas logistik di tahun depan, namun untuk jumlahnya belum bisa disebutkan,” ucap Li.

Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa jangkauan memang masih menjadi fokus JD.ID. Luasnya wilayah dan bentang geografis kepulauan adalah pekerjaan rumah yang ingin mereka lampaui. Sebelumnya perlu diingat juga pada awal tahun ini JD.ID telah menguji coba pengantaran via drone untuk daerah-daerah terpencil.

Di Tiongkok mereka sudah kembangkan sub-bisnis JD Logistics, dengan ketersediaan gudang mencapai 650 unit di seluruh Tiongkok. Maka tak mengejutkan ketika mereka dapat menyelesaikan 90 persen pesanan JD.com di hari yang sama.

“Butuh waktu untuk mengangkat efisiensi pengiriman dan kami masih punya waktu. Jangan lupa juga kami terbilang masih muda dibanding para pemain lain di Indonesia,” pungkas Meng.

Berdasarkan riset iPrice, JD.ID masih menempati peringkat 6 di bawah Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, dan Blibli. Pemeringkatan oleh iPrice ini dihitung dari rata-rata pengunjung situs web pada per Oktober 2019.

Application Information Will Show Up Here

Sponsori HSL, Apa Untungnya untuk JD.ID?

Di tengah perkembangan esports di Indonesia, regenerasi masih jadi salah satu masalah yang menghantui. Ada beberapa hal yang membuat pencarian talenta baru di esports tidak mudah. Salah satunya adalah ketiadaan liga amatir atau semi-amatir. Inilah yang coba diselesaikan oleh JD.ID High School League (HSL). Seperti namanya, HSL ditujukan untuk siswa SMA/SMK amatir. HSL menggunakan sistem liga. Jadi, sebelum musim dimulai, akan diadakan babak kualifikasi untuk menentukan 20 SMA/SMK yang akan berlaga di liga. Sama seperti liga sepak bola, empat tim dengan nilai paling rendah akan terdegradasi dan digantikan oleh empat tim terbaik dari babak kualifikasi. HSL Season 1 dianggap cukup sukses sehingga JD.ID memutuskan untuk melanjutkan HSL ke Season 2.

JD.ID merupakan title sponsor dari HSL. Itu artinya, nama e-commerce tersebut bisa disandingkan dengan HSL. Selain itu, logo JD.ID juga akan tampil di semua atribut HSL. Lalu, apa keuntungan yang didapatkan oleh JD.ID? Henry Yacob, Head of Gaming and Computer Accesories JD.ID menjelaskan, umur JD.ID masih relatif muda jika dibandingkan dengan e-commerce lain di Indonesia. Dan saat ini, persaingan e-commerce di Indonesia sudah sangat ketat. “HSL memiliki konsep pertandingan di seluruh Indonesia, melibatkan guru dan orangtua. Kalau pertandingan profesional, biasanya hanya di satu kota. Buat kami, ini adalah marketing,” kata Henry. Dengan mengadakan HSL, JD.ID berharap untuk meningkatkan awareness masyarakat dengan akan keberadaan mereka sebagai ecommerce.

Persebaran peserta HSL | Sumber: Dokumentasi Hybrid
Persebaran peserta HSL | Sumber: Dokumentasi Hybrid

Henry menjelaskan, JD.ID tidak berharap, pengadaan HSL akan meningkatkan penjualan, khususnya terkait perangkat gaming. “Saat awal mengadakan HSL, kami tidak membuat target penjualan harus naik di bagian gaming,” ujarnya. Namun, dia mengaku bahwa ada korelasi antara penyelenggaraan HSL dengan meningkatnya penjualan perangkat dan aksesori gaming. “Target memang tidak ada, tapi impact-nya tetap terasa,” ungkapnya. Dia juga mengatakan, HSL merupakan cara JD.ID untuk menunjukkan bahwa gaming merupakan salah satu fokus mmereka saat ini. “Salah satu fokus JD.ID adalah gaming. Tidak sekadar jualan barang. Kita mau investasi untuk  membangun ekosistem gaming di Indonesia,” kata pria berkacamata ini.

Target utama HSL adalah siswa SMA/SMK, yang Henry akui belum memiliki buying power. Namun, HSL juga melibatkan orangtua dan guru. Selain itu, JD.ID juga menggandeng warung internet atau iCafe untuk mengadakan pertandingan. Henry merasa, walau peserta HSL tak memiliki buying power, orangtua mereka dan pihak iCafe memiliki buying power. Selain itu, setelah siswa beranjak ke universitas, mereka juga akan memiliki buying power. Dengan mengadakan HSL, JD.ID berharap, mereka akan meninggalkan kesan di benak para peserta, membuat mereka mau berbelanja di JD.ID.

Henry Yacob | Sumber: Dokumentasi Hybrid
Henry Yacob | Sumber: Dokumentasi Hybrid

Sama seperti Season 1, game yang diadu dalam HSL adalah Dota 2. Dalam konferensi pers yang diadakan pada, Kamis, 17 Oktober 2019, Christian Suryadi, Business Development Director, JD.ID HSL menjelaskan, alasan mereka memilih Dota 2 sebagai game adalah untuk memudahkan pengawasan murid. Berbeda dengan turnamen esports profesional, tujuan utama HSL adalah untuk mengedukasi orangtua dan guru tentang esports, menginformasikan mereka bahwa esports tak melulu memberikan dampak buruk seperti yang ditakutkan. Karena Dota 2 hanya bisa dimainkan di PC, maka lebih mudah bagi pihak sekolah untuk memastikan bahwa siswa tidak bermain saat dalam kelas dengan mengatasnamakan latihan.

“Bermain esports perlu pengendalian waktu,” kata Christian. “Makanya, kita mau melibatkan orangtua dan guru untuk mengawasi para murid. Jika tim sekolah mau bertanding, guru pendamping juga harus datang.” Dia mengatakan, HSL ditujukan untuk menunjukkan sisi positif dari esports, seperti melatih kerja sama tim dan cara pikir strategis. Pertimbangan lain Dota 2 dipilih sebagai game adalah karena game esports di PC dianggap lebih stabil. Namun, dia menekankan, pertimbangan utama tetaplah kemudahan pengawasan.

Gandeng Coworking Space, JD.ID Luncurkan “Virtual Market”

JD.ID kembali meresmikan virtual market, kali ini menggandeng coworking space vOffice Jakarta. Layaknya minimart, mereka menjual beragam produk, mulai dari makanan, minuman hingga perlengkapan kantor. Saat ini sudah bisa diakses dengan konsep ‘smart office’, manfaatkan IoT dengan dukungan pembayaran cashless (melalui QR code scanning).

Sebelumnya virtual market sudah hadir di 13 stasiun kereta api di Jabodetabek. Ada juga yang dikustomisasi untuk brand kecantikan ‘Lunadorri’, hadir di Pacific Place Jakarta. JD.ID X-Mart yang dilengkapi dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) juga sudah hadir sebelumnya di PIK Avenue.

Sebagai salah satu perusahaan ritel besar di Asia, JD.com melalui JD.ID ingin fokus menambah channel di berbagai wilayah dan menjalin kemitraan bukan hanya dengan brand namun juga mitra coworking space, pemerintah dan instansi lainnya.

“Fokus kami tidak hanya ingin memanfaatkan teknologi untuk semua namun juga menambah channel di berbagai bisnis yang bisa membantu brand besar untuk meningkatkan penjualan sekaligus mempelajari demografi pembeli mereka memanfaatkan data analytics dari JD.ID,” kata Head of Marketing and Business Development JD.ID Andrew You.

Masih dalam fase awal, kolaborasi JD.ID dengan vOffice saat ini hanya menyediakan jumlah SKU yang terbatas. Nantinya jika sudah ada traksi yang positif, jumlah SKU akan ditambah dan pilihan Pick up Point juga akan diterapkan di vOffice untuk pelanggan yang mau mengambil barang mereka di vOffice.

Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, Service Level Agreement (SLA) yang diterapkan pada layanan JD.ID Virtual di coworking space vOffice ini dapat dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melakukan pembayaran. Pembayaran dapat menggunakan transfer bank, kartu kredit hingga Cash on Delivery (COD).

Salah satu pilihan pembayaran yang saat ini tengah didorong pertumbuhannya oleh JD.ID adalah melalui GoPay. Pasca investasi JD.com dengan Gojek beberapa waktu yang lalu, JD.ID mengklaim mengalami pertumbuhan pembayaran menggunakan GoPay, yang saat ini menjadi pembayaran e-wallet default JD.ID. Pembayaran serupa seperti Ovo dan Dana tidak masuk dalam pilihan pembayaran e-wallet JD.ID Virtual Market.

“Saat ini JD.ID masih memiliki kontrak secara long term dengan vOffice, namun tidak menutup kemungkinan kerja sama strategis lainnya akan dijalin JD.ID dengan coworking space lainnya di Jakarta,” kata Andrew.

Rencana JD.ID tambah virtual market

Virtual market yang sudah hadir di beberapa tempat tersebut juga dimanfaatkan oleh JD.ID sebagai salah satu kanal untuk mengumpulkan data. Nantinya bagi brand yang berminat, bisa mendapatkan demografi pembeli sekaligus melihat produk apa saja yang paling digemari. Teknologi ini dipadukan dengan data yang diperoleh JD.ID melalui aplikasi dan platform.

Dalam waktu ke depan virtual market akan ditambah jumlahnya dalam konsep yang berbeda. Salah satunya adalah rencana JD.ID untuk menempatkan teknologi tersebut di kawasan Alam Sutera. Pengembangan juga akan menargetkan area perkantoran dan pusat perbelanjaan.

Salah satu proyek yang saat ini juga tengah dikembangkan oleh JD.ID adalah menempatkan virtual hub di beberapa bandara di Indonesia. Harapannya teknologi tersebut bisa memudahkan turis lokal untuk membeli produk lokal yang kemudian bisa dikirim langsung ke rumah mereka, semua memanfaatkan logistik dari JD.ID.

Untuk investasi virtual market ini, Andrew menegaskan dana yang digelontorkan masih terus berjalan, sesuai dengan komitmen JD.ID untuk mempercepat pertumbuhan bisnis di Indonesia.

“Dengan hadirnya virtual market ini bisa memberikan keuntungan lebih untuk JD.ID, untuk mitra di virtual hub dan tentunya brand yang ingin mempromosikan produk mereka memanfaatkan teknologi milik JD.ID,” tutup Andrew.

Application Information Will Show Up Here

Cara Booking Tiket Pesawat di Aplikasi JD.id

Masih melanjutkan tutorial series Jd.id, kali ini kita akan mengulas step by step melakukan pemesanan tiket pesawat yang juga sebenarnya bisa dipraktikkan untuk memesan hotel dan kereta api.

  • Langsung saja, pertama jalankan aplikasi JD.id terlebih dahulu. Bagi yang baru mencoba, jangan lupa membuat akun dulu, tutorialnya bisa dibaca di artikel ini.
  • Di menu utama, tap menu Travel.

Cara Booking Tiket Pesawat di Aplikasi JD.id

  • Di panel ini, Anda bisa memilih jenis tiket yang ingin dipesan, mulai tiket pesawat, hotel, kereta api dan juga bus.
  • Tentukan kota asal, tujuan, tanggal keberangkatan, jumlah penumpang dan tipe kelas.

Cara Booking Tiket Pesawat di Aplikasi JD.id

  • Di tanggal keberangkatan, Anda juga bisa mengatur pembelian tiket untuk perjalanan pergi dan pulang sekaligus. Tinggal aktifkan tombol Pulang Pergi, kemudian tap tombol Cari.

Cara Booking Tiket Pesawat di Aplikasi JD.id

  • Maka selanjutnya akan muncul beberapa pilihan maskapai untuk keberangkatan, pilih salah satu yang menurut Anda paling pas dengan jadwal dan juga harganya.

Cara Booking Tiket Pesawat di Aplikasi JD.id

  • Dan jika Anda tadi memilih untuk langsung memesan tiket pulang, maka selanjutnya ulangi langkah di atas untuk memilih maskapai yang menghantarkan Anda pulang kembali.
  • Setelah pesawat pergi dan pulang dipilih, lanjutkan dengan men-tap tombo Pilih.

Cara Booking Tiket Pesawat di Aplikasi JD.id

  • Sekarang lengkapi data diri pemesan dan data diri penumpang lain jika Anda memesan lebih dari satu kursi.

Cara Booking Tiket Pesawat di Aplikasi JD.id

  • Apabila data diri Anda sudah dimasukkan, sekarang tap tombol Lanjutkan.

Cara Booking Tiket Pesawat di Aplikasi JD.id

  • Mohon ditunggu saat sistem sedang melakukan pemesanan tiket. Biasanya prosedur ini berlangsung antara 20 detik sampai dengan 1 menit.

Cara Booking Tiket Pesawat di Aplikasi JD.id

  • Jika pesanan tiket pesawat berhasil, Anda akan dihantarkan ke halaman pembayaran seperti ini. Anda tinggal pilih mau membayar pakai apa.

Cara Booking Tiket Pesawat di Aplikasi JD.id

Melihat Penerapan Blockchain dan Face Recognition di Ritel Modern Milik JD.com

Salah satu layanan yang menjadi andalan dari raksasa ritel JD.com adalah menyediakan bahan makanan segar kepada konsumen di Tiongkok. Pengiriman bahan makanan segar ini sudah dilakukan sejak tahun 2012. Melihat besarnya permintaan dan potensi, perusahaan kemudian memutuskan untuk menjalankan divisi bahan makanan segar secara independen.

JD.com kemudian mendirikan 7Fresh, sebuah supermarket premium khusus produk bahan makan segar, baik dari supplier lokal atau asing. Supermarket tersebut juga dilengkapi dengan teknologi terkini, misalnya memanfaatkan blockchain untuk memberikan ulasan histori produk.

DailySocial bersama dengan awak media asal Indonesia lainnya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi 7Fresh yang terletak di kota Beijing, Tiongkok, beberapa waktu yang lalu.

Kombinasi produk segar dan penerapan teknologi

Suasana khas supermarket biasa memang tampak terasa ketika kami memasuki 7Fresh. Namun setelah dilihat lebih dalam, terpampang beragam produk bahan segar yang didatangkan dari 50 kawasan di Tiongkok. Terdapat juga beberapa produk yang diimpor dari berbagai negara. Bukan hanya untuk kebutuhan individu, 7Fresh juga menyuplai kebutuhan restoran yang tersebar di Beijing dan sekitarnya.

Sesuai dengan komitmen mereka mengantarkan barang dengan cepat, 7Fresh menjamin semua barang yang dibeli secara online melalui aplikasi JD.com dikirimkan hanya dalam waktu 30 menit saja di kawasan Beijing dan sekitarnya.

7Fresh menyematkan blockchain dalam bentuk tampilan layar di beberapa sudut rak. Hanya dengan mesin pemindai (scanner), pengunjung bisa mengetahui histori produk mulai dari awal di petani hingga tiba di toko.

Terkait dengan teknologi ini, JD.com menjalin kerja sama strategis dengan beberapa mitra untuk bisa mengimplementasikan tracking system. Semua informasi tersebut juga bisa diakses oleh pembeli melalui aplikasi.

Jika ada perubahan harga, sistem secara otomatis akan melakukan pembaruan. Sehingga saat barang dipindah, semua informasi yang muncul dipastikan aktual. Untuk pembayaran 7Fresh juga menyediakan pilihan non-tunai yang terintegrasi langsung dengan akun WeChat dan platform lainnya.

Memanfaatkan teknologi facial recognition

XMart manfaatkan facial recognition
XMart manfaatkan facial recognition

Toko ritel milik JD.com lainnya yang secara keseluruhan memanfaatkan teknologi adalah XMart. Toko yang lokasinya terletak di kantor pusat JD.com ini, dimanfaatkan oleh pegawai untuk membeli makanan dan minuman hingga kebutuhan sehari-hari.

Keunikan toko ini adalah pembeli tidak perlu melakukan pembayaran di kasir khusus. Semua barang yang dibeli terekam secara langsung oleh kamera yang tersebar di atap toko, kemudian akan mendeteksi apa saja produk yang dibeli dengan memanfaatkan sensor khusus.

Saat proses check-out, sensor akan mendeteksi langsung akun pengguna hanya dengan mengenali wajah dari pembeli tersebut. Teknologi facial recognition diterapkan oleh JD.com ke dalam toko XMart.

Investasi JD.com dalam penelitian dan pengembangan sumber daya tidak hanya meningkatkan operasinya, tapi diyakini berpotensi berkontribusi pada evolusi e-commerce untuk secara menyeluruh. Untuk mendukung kegiatan pengembangan, JD.com juga gencar merekrut profesional AI.

Application Information Will Show Up Here

Cara Bayar Tagihan Listrik, BPJS dan PDAM di JD.id

Melanjutkan seri tutorial JD.id, hari ini kita akan membahas bagaimana cara membayar tagihan listrik, BPJS dan PDAM melalui ecommerce asal Tiongkok tersebut.

Sebelum lanjut, bagi Anda yang ketinggalan bisa membaca kembali beberapa seri sebelumnya, misalnya cara belanja di JD.id, cara daftar akunnya dan cara membeli pulsa.

Sesuai kalimat pembuka di atas, tutorial kali ini akan menunjukkan kepada Anda tahap-tahap membayar tagihan bulanan yang biasanya dilakukan secara offline. Fitur ini sudah tersedia di JD.id dengan proses yang lebih mudah dan cepat.

  • Jalankan aplikasi JD.id, kemudian tap menu Multibiller.

Cara Bayar Tagihan Listrik, BPJS dan PDAM di JD (1)

  • Berikutnya akan muncul berbagai jenis tagihan yang biasa Anda bayarkan setiap bulannya, mulai dari tagihan listrik pra dan pasca.

Cara Bayar Tagihan Listrik, BPJS dan PDAM di JD (2)

  • Atau tagihan PDAM, tinggal pilih area dan masukkan nomor pelanggan Anda.

Cara Bayar Tagihan Listrik, BPJS dan PDAM di JD (3)

  • Untuk tagihan BPJS, tinggal pilih menu BPJS dan masukkan nomor kepertaan dan bulan tagihan.

Cara Bayar Tagihan Listrik, BPJS dan PDAM di JD (4)

  • Sedangkan untuk tagihan kartu kredit, tinggal pilih menu Kartu Kredit dan masukkan jenis dan nomor kartu Anda.

Cara Bayar Tagihan Listrik, BPJS dan PDAM di JD (5)

  • Semua jenis tagihan di atas terhubung ke server masing-masing otoritas, jadi setelah nomor pelanggan atau nomor kartu dimasukkan, JD.id akan memeriksa jumlah tagihan dan ditampilkan di layar.
  • Jadi, selanjutnya tinggal tap tombol Bayar.
  • Di tahap ini, pilih jenis pembayaran yang ingin Anda gunakan. Secara default, JD.id akan memilih jenis yang sering dipergunakan. Jika Anda ingin mengubah ke metode pembayaran yang lain, maka tap tombol Metode pembayaran lain.

Cara Bayar Tagihan Listrik, BPJS dan PDAM di JD (7)

  • Muncullah beberapa jenis pembayaran lain yang bisa digunakan.
  • Tuntaskan pembayaran sesuai dengan nominal tagihan.

Cara Bayar Tagihan Listrik, BPJS dan PDAM di JD (8)

Selamat mencoba.