Atur Hubungan Bisnis Media dan Platform Digital, Perpres “Publisher Rights” Disahkan

Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platfrom Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau Perpres Publisher Rights pada Senin, 19 Februari 2024.

Aturan ini pada dasarnya ingin melindungi media dalam rangka mendukung jurnalisme berkelanjutan. Sebab, platform digital diwajibkan untuk mendukung jurnalisme berkualitas melalui bekerja sama dengan perusahaan pers.

“Peraturan Presiden ini bertujuan mengatur tanggung jawab perusahaan platform digital untuk mendukung jurnalisme berkualitas agar berita yang merupakan karya jurnalistik dihormati dan dihargai kepemilikannya secara adil dan transparan,” tulis Perpres tersebut.

Presiden Jokowi menyampaikan, “Setelah sekian lama, setelah melalui perdebatan panjang akhirnya kemarin saya menandatangani Peraturan Presiden tentang Tanggung Jawab Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau yang kita kenal sebagai Perpres Publisher Rights.”

Menurutnya, beleid tersebut telah melewati tahapan pembahasan panjang dengan diskusi dan beragam pendapat dari ekosistem pers di tanah air. Kemudian menimbangnya serta mengkaji implikasinya.

“Setelah mulai ada titik kesepahaman dan titik temu, ditambah lagi dengan Dewan Pers yang mendesak, terus perwakilan perusahaan pers dan perwakilan asosiasi media juga mendorong terus. Akhirnya kemarin, saya meneken (menandatangani) Perpres tersebut,” tandasnya.

Jokowi menegaskan bahwa Perpres ini mengatur hak-hak penerbit, hubungan bisnis antara perusahaan pers dan platform digital, bukan untuk mengurangi kebebasan pers dengan mengatur konten pers. Pemerintah ingin memastikan keberlanjutan industri media nasional, kerja sama lebih adil antara perusahaan pers dengan platform digital, serta memberikan kerangka umum yang jelas bagi kerja sama itu.

Kewajiban perusahaan platform digital

Perpres ini mendefinisikan layanan platform digital sebagai layanan milik perusahaan platfom digital yang meliputi pengumpulan, pengolahan, pendistribusian, dan penyajian berita secara digital, serta berinteraksi dengan berita yang berfungsi memperantarai layanan penyajian berita yang ditujukan terutama untuk bisnis. Dengan kata lain, platform seperti Google, Facebook, dan X adalah target dari definisi di atas.

Lebih lanjut, Perpres tersebut mewajibkan Google dkk untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Tidak memfasilitasi penyebaran dan/atau tidak melakukan komersialisasi konten berita yang tidak sesuai dengan UU mengenai pers setelah menerima laporan.
  • Membantu memprioritaskan fasilitasi dan komersialisasi berita yang diproduksi oleh perusahaan pers.
  • Memberikan perlakuan yang adil kepada semua perusahaan pers.
  • Melaksanakan pelatihan dan program yang ditujukan untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas.
  • Mendesain algoritas distribusi berita yang mendukung perwujudan jurnalisme berkualitas sesuai dengan nilai demokrasi dsb.
  • Bekerja sama dengan perusahaan pers

Menurut beleid ini, kerja sama yang dimaksud bisa dilakukan dengan empat cara:

  • Lisensi berbayar.
  • Bagi hasil.
  • Berbagi data agregat pengguna berita.
  • Bentuk lain yang disepakati.

“Bagi hasil merupakan pembagian pendapatan atas pemanfaatan berita oleh perusahaan platform digital yang diproduksi perusahaan pers berdasarkan perhitungan nilai keekonomian,” demikian dikutip dari Perpres.

Masa transisi dan pembentukan komite

Beleid ini memiliki masa transisi selama enam bulan. Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama sejumlah perusahaan pers mengambil langkah proaktif dengan membentuk tim mitigasi. Tujuannya untuk mengantisipasi dan menangani berbagai kemungkinan yang dapat timbul sebelum regulasi tersebut efektif berlaku.

Menkominfo Budi Arie juga meminta agar komite dan proses bisnis yang akan dijalankan dapat terbentuk dalam waktu tersebut. Komite ini terdiri dari perwakilan dari unsur: dewan pers yang tidak mewakili perusahaan pers, Kementerian, dan pakar di bidang layanan platform digital yang tidak terafiliasi dengna perusahaan platform digital dan perusahaan pers.

Tugas komite adalah:

  • Pengawasan dan pemberian fasilitasi pemenuhan pelaksanaan kewajiban perusahaan platform digital.
  • Pemberian rekomendasi kepada Menteri atas hasil pengawasan.
  • Pelaksanaan fasilitasi dalam arbitrase atau alternatif penyelesaan sengketa antara perusahaan platform digital dan perusahaan pers.

Respons industri

Mengutip dari CNBC Indonesia, perwakilan Google Indonesia mengatakan paham dengan keputusan pemerintah mengesahkan Publisher Rights. Selanjutnya, Google akan mempelajari detail aturan tersebut secara mendalam.

“Selama ini kami telah bekerja sama dengan penerbit berita dan pemerintah untuk mendukung dan membangun masa depan ekosistem berita yang berkelanjutan di Indonesia. Sangatlah penting untuk produk kami dapat menyajikan berita dan perspektif yang beragam tanpa prasangka dan bias,” kata perwakilan Google dalam keterangan resminya, Selasa (20/2).

Lebih lanjut, perwakilan Google menegaskan bahwa penerapan peraturan tersebut harus memperhatikan keadilan bagi semua platform.

“Maka, dalam upaya bersama ini, kami selalu menekankan perlunya memastikan masyarakat Indonesia memiliki akses ke sumber berita yang beragam, dan juga perlunya mengupayakan ekosistem berita yang seimbang di Indonesia, yaitu ekosistem yang dapat menghasilkan berita berkualitas untuk semua orang, sekaligus memungkinkan semua penerbit berita, baik besar maupun kecil, untuk berkembang,” tandas Google.

Selain Google, Ketua Dewan Pakar PWI Agus Sudibyo menyampaikan masalah utama dari industri pers di Indonesia bukan defisit kebebasan pers walaupun ada kecenderungan kualitas demokrasi menurun. Melainkan pada disrupsi digital yang menurunkan daya bisnis media.

Sekarang pemasukan iklan dan tingkat keterbacaan media itu menurun. Menurut dia, perpres ini relevan untuk mengatasi permasalahan itu karena substansi utamanya adalah mewajibkan platform digital melayani permintaan negosiasi nilai ekonomi dari media.

“Perpres itu tidak mengatur perusahaan media massa memperoleh berapa dan di negara lain pun sama (hanya mengatur kewajiban negosiasi). Yang diatur adalah kewajiban platform digital melakukan negosiasi. Artinya, perpres terkait publisher rights memperkuat posisi media,” ujar Agus dikutip dari Kompas.id.

Hukumonline Umumkan Pendanaan Seri B dari Media Development Investment Fund

Memasuki usianya yang ke-24, pengembang regulatory technology (regtech) Hukumonline mengumumkan perolehan pendanaan seri B dari Media Development Investment Fund (MDIF). Tidak disebutkan nominal investasi yang diberikan. Dana segar akan difokuskan untuk mendukung pengembangan produk dan layanan di bidang hukum selanjutnya.

MDIF sendiri merupakan lembaga pendanaan nonprofit berbasis di New York yang bekerja sama dengan media-media independen dari seluruh dunia. Sejak tahun 1996, MDIF telah mengucurkan pendanaan senilai $311 juta bagi 150 perusahaan media di 47 negara.

Sebelumnya di tahun 2019 lalu, Hukumonline juga telah mendapatkan pendanaan seri A dengan nilai yang tidak disebutkan dari Emerging Media Opportunity Fund (EMOF).

Sejak debut di 2020, Hukumonline menyajikan platform online yang menjadi rujukan praktisi hukum dan regulasi di Indonesia dengan menyediakan referensi beleid yang mudah diakses. Selain layanan gratis direktori, perusahaan juga menyediakan solusi premium untuk membantu pengguna mendapatkan layanan analisis hukum dan ulasan khusus.

Selain itu, Hukumonline juga menyediakan serangkaian layanan legaltech seperti platform Regulatory Compliance System, Document Management System, layanan perizinan usaha, hingga konsultasi hukum. Diklaim saat ini sudah ada ribuan klien B2B yang terdiri dari perusahaan, kantor hukum ternama, lembaga pemerintahan, dan perguruan tinggi.

“Sistem kepatuhan hukum yang menjadi salah satu produk unggulan Hukumonline, yaitu Regulatory Compliance System (RCS), rcs.hukumonline.com, telah diadopsi oleh berbagai perusahaan besar di Indonesia, dalam kurun tiga tahun setelah peluncurannya,” ujar CEO Hukumonline Arkka Dhiratara seperti dikutip dalam pernyataan resminya.

Pengembangan selanjutnya

Hukumonline mengatakan tengah mengembangkan produk baru yang mengintegrasikan kapabilitas generative AI. Ini diklaim akan menjadi yang pertama di Indonesia, untuk memudahkan praktisi mendapatkan informasi yang lebih relevan dan cepat. Sebenarnya iterasi awal dari layanan ini sudah dikenalkan sejak April 2023 lalu, melalui laman ask.hukumonline.com.

Selain itu perusahaan juga akan memperluas lini Enterprise Solution. Salah satunya agar memperluas klien B2B dengan harapan bisa meningkatkan pertumbuhan sampai 4x lipat.

“Hukumonline menjadi pionir dalam membuka akses luas terhadap informasi dan analisis hukum berkualitas tinggi di Indonesia, termasuk inovasinya dalam penggunaan AI dan pengembangan berbagai produk barunya. Kami melihat adanya potensi ini untuk ruang pertumbuhan lebih lanjut, dan MDIF siap menjalin kerja sama lebih erat dengan Hukumonline dan mendukung tim di dalamnya mencapai target tersebut,” sambut CEO MDIF Harlan Mandel.

Saat ini Hukumonline juga memiliki dua sister platform. Eazybiz.id dan Justika.com. Easybiz.id adalah platform yang membantu startup dan UMKM untuk mendapatkan izin usaha. Sementara Justika merupakan platform online untuk konsultasi hukum.

IDN Media Kembali Lakukan Akuisisi, Kali Ini Caplok Boss Creator

IDN Media kembali melakukan akuisisi demi memperluas lini bisnisnya. Kali ini mereka mencaplok “Boss Creator”, sebuah promotor musik dan festival asal Indonesia. Aksi korporasi ini menjadi langkah strategis untuk memperdalam ekosistem hiburan IDN Media dan juga memberikan pengalaman  yang lebih lengkap kepada audiens.

“Bersama dengan pendiri serta seluruh tim Boss Creator, kami yakin bahwa kolaborasi bersama untuk menciptakan sebuah perusahaan musik dan festival masa depan akan tercapai. Untuk anak muda Indonesia, untuk masa depan Indonesia,” sambut Co-Founder & CEO IDN Media Winston Utomo.

Didirikan oleh Kiki Ucup, Riandika Winandatama, dan Adi Praja, Boss Creator telah menjelma menjadi salah satu ikon di dunia hiburan Indonesia. Salah satu karya mereka adalah festival ‘Pestapora’.

Di tengah perkembangan dinamis yang terus berlangsung, dunia hiburan Indonesia saat ini sedang mengalami fase awal dari kebangkitan karya-karya kreatif pasca pandemi. Setelah menghadapi berbagai tantangan besar akibat situasi global, para pelaku di industri hiburan Indonesia kini mulai menunjukkan semangat dan tekad untuk menciptakan karya yang lebih unggul dari sebelumnya.

Fenomena ini tidak hanya menggembirakan para penggemar seni dan hiburan di dalam negeri, tetapi juga menjadi pertanda positif bahwa semangat kreativitas tidak pernah padam dalam segala kondisi.

“Langkah ini sangat penting bagi kami dalam mendorong perkembangan industri musik dan hiburan di Indonesia. Kami yakin bahwa bisnis hiburan, terutama di bidang musik dan festival, memiliki potensi sangat besar,” ujar Kiki Ucup.

Ia melanjutkan, “Harapan kami adalah menciptakan era baru hiburan di Indonesia dengan konten yang lebih kreatif, inspiratif, dan kolaboratif dengan unit bisnis lain di dalam ekosistem IDN Media. Ini barulah awal dari perjalanan kami.”

Strategi M&A IDN Media

Pertengahan tahun 2022 lalu, IDN Media baru mengumumkan perolehan pendanaan seri D dipimpin Mayapada Group dan KMIF dengan dukungan East Ventures, OCBC NISP Ventura, dan sejumlah investor lain. Dana segar ini tidak hanya akan membantu IDN Media untuk meningkatkan jumlah penggunanya melalui strategi superapp dan ekosistem, tetapi juga untuk mengembangkan teknologi, memperkuat tim, serta menjalankan berbagai akuisisi.

Sebagai bagian dari agenda perluasan bisnis, IDN Media telah melakukan sejumlah akuisisi. Berikut daftar akuisisi IDN Media yang diumumkan ke publik:

Periode Perusahaan Bidang
Agustus 2023 Saweria Pengembang platform kreator dan influencer
Mei 2022 Demi Istri Production Rumah produksi film/perusahaan film independen
Juli 2019 GGWP.id Media esports lokal

Selain akuisisi, IDN Media juga sempat terlibat dalam putaran investasi dua startup, berikut daftarnya:

Periode Perusahaan Tahap Pendanaan
September 2022 UENA Pendanaan Awal (bersama East Ventures dan sejumlah angel investor)
April 2018 Cetaku Pendanaan Awal

Kinerja IDN Media

Mengutip data VentureCap seperti diterbitkan Techinasia, sepanjang tahun 2022 IDN Media berhasil membukukan pendapatan Rp374 miliar, meningkat 38,6% yoy. Dari jumlah tersebut, perusahaan berhasil meraup laba Rp4 miliar, melanjutkan tren profitabel selama lima tahun berturut-turut. Kendati demikian, capaian profit ini menyusut 15,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan ekosistem bisnis online media yang dimiliki, IDN Media memiliki sekitar 80 juta pengguna aktif bulanan. Di lini digital media, mereka mengoperasikan 7 unit platform mulai dari IDN Times, Popbela, Popmama, GGWP, Duniaku, Fortune Indonesia, dan Yummy. Bisnis ini juga diperluas dengan platform creator economy, live streaming, hiburan, komersial, dan riset.

Application Information Will Show Up Here

Noice Lakukan Restrukturisasi, Sejumlah Karyawan Terdampak PHK [UPDATED]

Kabar layoff santer terdengar datang dari industri startup tanah air. Salah satu platform konten audio lokal Noice juga diketahui melakukan restrukturisasi dan penyesuaian fokus bisnis. Langkah ini diambil untuk bisa tumbuh lebih relevan dan berkelanjutan serta berinovasi lebih baik di tengah tantangan ekonomi global yang dinamis.

Setelah melakukan serangkaian evaluasi dan peninjauan komprehensif terhadap operasional dan tujuan strategis ke depan, perusahaan mengaku dengan berat hati harus mengambil langkah untuk perampingan pada jumlah tim. Keputusan ini dikabarkan berdampak pada sekitar 25 orang karyawan di perusahaan.

Tertulis dalam keterangan resmi, “Dengan berat hati, langkah sulit ini harus kami ambil sebagai upaya agar Noice tetap bisa beradaptasi dengan situasi pasar dan tantangan yang ada sehingga masa depan perusahaan dapat terus terjaga.”

Perusahaan berkomitmen untuk mendukung para karyawan yang terdampak dari langkah perampingan ini melalui kompensasi yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku dari pemerintah Indonesia terkait ketenagakerjaan serta dukungan untuk karir mereka.

Melalui pernyataan resmi, CEO Noice Rado Ardian juga mengungkapkan, “Restrukturisasi ini tidak akan mengubah komitmen kami kepada jutaan pendengar dan ribuan kreator Noice di berbagai daerah untuk terus fokus menghadirkan konten serta produk yang berkualitas di dalam aplikasi Noice. Ke depannya, kami berharap bisa semakin mewujudkan komitmen untuk mengembangkan ekosistem konten audio di Indonesia.”

Perjalanan Noice membangun konten audio di Indonesia

Sebagai startup lokal yang didirikan pada tahun 2018 dan berada di bawah naungan PT Mahaka Radio Integra Tbk, Noice awalnya hanya berfokus pada penyediaan konten radio streaming. Seiring perkembangan bisnis, platform ini mulai menjangkau konten podcast dan pada akhirnya fokus untuk mengembangkan ekosistem konten audio di Indonesia.

Noice juga mengembangkan fitur Noice Live yang memungkinkan para kreator berinteraksi dengan pendengar secara real-time. Fitur lainnya yang turut melengkapi ambisi Noice sebagai rumah konten audio adalah audiobook yang dinamai NoiceBook.

Di akhir tahun 2022 lalu, Noice juga resmi menghadirkan “Noicemaker Studio”, sebuah ruang digital tanpa batas bagi para kreator untuk dapat mengoptimalkan karya mereka di industri konten audio tanah air. Fitur ini merupakan langkah awal yang kami hadirkan untuk mengembangkan potensi konten kreator yang bergabung dan tumbuh di dalam ekosistem NOICE.

Belum lama ini, Noice resmi memperkenalkan fitur video podcast dan video livestream. Fitur ini dibuat sebagai alternatif bagi pengguna untuk memperkaya pengalaman dalam menikmati konten dari kreator favorit. Selain itu memungkinkan para kreator untuk membangun koneksi yang lebih dekat dengan pendengarnya fitur ini juga memperluas kesempatan para kreator untuk melakukan monetisasi lewat konten berbasis audio dan juga visual.

Selama 5 tahun berdiri, perusahaan sudah mendapatkan pendanaan dalam beberapa tahapan. Mulai dari pendanaan tahap awal dari Kenangan Kapital, Alpha JWC, dan Kynesis Group. Lalu diikuti putaran pra-seri A yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures dan Argor Capital.

Teranyar, Noice meraih pendanaan seri A dipimpin oleh Northstar pada awal tahun 2022 lalu. Putaran ini juga diikuti oleh investor-investor  sebelumnya, gencarkan percepatan akuisisi konten serta pengembangan platform teknologi audio untuk kreator.

*update: Pihak Noice mengatakan bahwa total layoff sebanyak 25 karyawan

Application Information Will Show Up Here

Google Kucurkan 26,5 Miliar Rupiah Perangi Misinformasi Jelang Pemilu 2024

Google mengumumkan pendanaan dengan total sebesar $1,7 juta atau sekitar 26,5 miliar Rupiah untuk dua inisiatif besar dalam memerangi hoaks dan misinformasi menjelang Pemilu Nasional pada 2024. Pengumuman ini disampaikan di ajang tahunan Google for Indonesia, kemarin (7/12).

Inisiatif pertama, pendanaan sebesar $1,2 juta atau sekitar 18,7 miliar Rupiah ke CekFakta dan Google News Initiative (GNI) Training Network untuk membekali para jurnalis, redaksi, serta pengecek fakta dengan keterampilan dan alat yang dibutuhkan menjelang Pemilu Nasional pada 2024. CekFakta merupakan konsorsium pengecek fakta yang terdiri dari 24 organisasi berita.

Kedua, melalui lengan filontropi Google.org, pihaknya memberikan dana hibah sebesar $500 ribu atau sekitar 7,8 miliar Rupiah ke Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) untuk menjalankan program Akademi Digital bagi lansia dan remaja cerdas di 2023. Program ini akan memberdayakan kelompok pemilih rentan, seperti pemilih pemula serta lanjut usia, agar dapat lebih memahami dan menyikapi konten yang mereka lihat di internet.

Tak hanya itu, Google juga mengumumkan inisiatif baru yang dipimpin oleh Centre of Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta untuk mengembangkan Safer Internet Lab. Laboratorium ini akan meneliti dan menganalisis sumber serta pola misinformasi dan disinformasi untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap berbagai isu provokatif sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar.

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menyampaikan, sudah lebih dari tujuh tahun Google menjalankan dan mendanai berbagai program untuk redaksi, jurnalis, mahasiswa, orang tua, dan anak sekolah untuk memupuk kemampuan berpikir kritis dan pengecekan fakta di tingkat hilir. Di tingkat ini, pembaca biasanya menemukan banyak informasi yang meragukan.

“Kami juga mencoba mengatasi masalah misinformasi dan disinformasi di tingkat hulu. Kami harap para peneliti dan partner di Safer Internet Lab dapat membuat laporan dan menciptakan solusi potensial yang akan membantu para pembuat kebijakan serta pengecek fakta memahami bagaimana dan dari mana sumber masalah ini agar kepercayaan publik tetap terjaga,” ucap Randy.

Inisiatif Google lainnya

Seperti yang diucapkan Randy, dukungan Google bukan pertama kalinya dalam memberantas penyebaran berita hoaks. Dari sisi hulu ke hilir, Google menginisiasi berbagai program lewat GNI dengan membawa misi mendukung media dalam memberikan liputan berkualitas. Di Indonesia, GNI berfokus untuk meningkatkan kemampuan editorial, terutama melawan misinformasi.

GNI Indonesia Training Network dirintis sejak 2017 melalui kemitraan dengan Internews dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Program ini melatih wartawan, blogger, dan mahasiswa untuk melawan penyebaran informasi keliru. Data terakhir mencatat program ini sudah diikuti oleh 11 ribu peserta di 51 kota.

Kemudian, meluncurkan CekFakta pada 2018 yang merupakan proyek kolaboratif pengecekan fakta yang dibangun di atas API Yudistira oleh MAFINDO dan bekerja sama dengan beberapa media online yang tergabung di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), didukung oleh Google News Initiative (GNI), Internews, dan FirstDraft.

Pada September lalu, GNI bermitra dengan lab inovasi global Echos dan didukung Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), melalui program GNI Startups Lab Indonesia mendukung liputan berkualitas tinggi untuk komunitas lokal, kelompok audiens spesifik, dan/atau masyarakat yang sebelumnya kurang terlayani di seluruh Indonesia.

Di program ini, startup berita digital akan menemukan cara memahami audiens mereka dengan lebih baik, mempelajari strategi sukses dan inovatif, mendapatkan akses diskusi dengan mentor dari Google, Echos, dan SMSI, serta bisa memberikan kontribusi pada evolusi jurnalisme nasional.

GNI dan Echos mengadakan program selama 16 minggu yang secara khusus dirancang sesuai dengan kebutuhan startup konten di Indonesia dan bagi organisasi berita digital yang masih berada pada tahap awal dalam pembuatan konten digital asli.

Mereka akan mendapatkan manfaat dari keahlian Echos dalam mendukung startup media dengan design thinking dan didukung oleh jaringan luas SMSI, serta komunitas-komunitas aktif di Indonesia yang juga akan mengadakan lokakarya, pelatihan, dan peluang networking dengan figur ternama.

Berikutnya, News Equity Fund berupa komitmen global untuk menyediakan dukungan fasilitas dan kesempatan bagi organisasi-organisasi berita yang fokus melayani komunitas kurang terwakili. Langkah tersebut dilakukan karena Google ingin mendukung inklusi, memberdayakan ekosistem berita yang majemuk, dan mendukung penerbit skala kecil dan menengah dalam menerbitkan konten jurnalisme orisinal untuk audiens yang kurang terwakili di seluruh dunia. Indonesia menjadi salah satu negara tujuan dalam program ini.

Namun, membekali wartawan dengan keterampilan yang tepat tidaklah cukup. Masyarakat perlu dilatih keterampilan untuk menilai dan memeriksa kebenaran informasi demi mencegah misinformasi online.

Sebelumnya, Google.org disebutkan telah memberikan donasi lebih dari $2,4 juta untuk mendukung sejumlah organisasi di Indonesia dalam meningkatkan literasi media. Dana hibah yang diberikan ini bertujuan untuk membekali guru dan dosen dengan pelatihan agar mereka lebih mampu untuk mengevaluasi sumber informasi online, misalnya.

Aplikasi Ringkasan Berita “KeTitik” Memperoleh Pendanaan Pra-Awal

Aplikasi ringkasan berita “KeTitik” memperoleh pendanaan pra-awal (pre-seed) dengan nominal yang dirahasiakan. Pendanaan ini disuntik oleh Evy Harjono (HiApp) dan sejumlah angel investor dari Flip, Moengage, Trusting Social, Chope, dan Brick.

Evy Harjono selaku Presiden PT Hello Kreasi Indonesia (HiApp) mengatakan bahwa KeTitik menawarkan pengalaman segar dan ringkasan berita tajam bagi pengguna di era konten snack yang identik dengan berita ringan dari media sosial.

“Nilai dan misi mereka sejalan dengan filosofi investasi kami untuk mendidik masyarakat Indonesia dengan informasi yang jelas, ringkas, dan terpercaya,” tutur Evy dalam keterangan resminya.

Resmi meluncur pada Agustus 2022, KeTitik merupakan aplikasi yang menyajikan ringkasan berita dalam maupun luar negeri dengan format pendek atau kurang dari 60 kata. Ada empat segmen utama yang dihadirkan, antara lain All News, My Feed, Top Stories, dan Trending. Saat ini, aplikasi KeTitik telah diunduh lebih dari 40.000 kali.

(Ki-ka) Presiden PT Hello Kreasi Indonesia Evy Harjono dan Co-founder KeTitik Dannis Joseph / KeTitik

Co-founder KeTitik Dannis Joseph mengatakan para investor turut terlibat dalam pengembangan bisnis di berbagai aspek. Dengan pendanaan ini, KeTitik akan memperkuat lini pengembangan produk, teknologi, dan menambah jumlah tim.

“Kami optimistis untuk mencapai target kami, terutama dengan dukungan Evy Harjono bersama angel investor yang punya keahlian serta jaringan luas. Mereka mendukung visi kami dalam memberikan pengalaman pengguna mengakses berita yang ringkas dan terpercaya di tengah aktivitas mereka sehari-hari,” paparnya.

Targetnya adalah mendorong rata-rata konsumsi berita harian masyarakat. Menurutnya, ada peluang untuk menjangkau 100 juta lebih pembaca berita setiap hari. KeTitik membidik jumlah ringkasan baru yang diterbitkan setiap hari dari rata-rata 300 menjadi 700 ringkasan berita pada akhir tahun ini.

Untuk itu, pihaknya akan membangun mesin berbasis Natural Language Processing (NLP) untuk melakukan peringkasan berita sehingga pengguna dapat mengakses berita lebih mudah dan cepat.

Sumber utama membaca berita

Berdasarkan survei Reuters Institute pada Februari 2022, mayoritas masyarakat Indonesia atau sekitar 88% memperoleh berita dari media online. Diikuti oleh media sosial (68%), televisi (57%), dan media cetak (17%).

Jika dirinci berdasarkan jenis media sosial, WhatsApp berada di urutan teratas dengan 54%, diikuti YouTube (46%), Facebook (44%), Instagram (37%), Twitter (20%), dan TikTok (16%). 

Tingginya penggunaan media sosial sebagai salah satu medium untuk memperoleh berita turut didorong faktor penetrasi smartphone yang juga besar di Indonesia. Sebanyak 83% masyarakat Indonesia mengakses berita melalui smartphone.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi Newfemme Hadirkan Informasi Kesehatan dan Gaya Hidup Perempuan

Berdasarkan data yang dirilis Kemendagri tahun 2021 menyebut jumlah penduduk perempuan Indonesia lebih dari 135 juta jiwa atau 49,5 % dari total jumlah penduduk. Data lain dari Survei Indeks Literasi Digital Nasional 2021 menyebutkan, 56,6 % pengguna internet di Indonesia adalah perempuan, lebih tinggi dari angka pengguna internet berjenis kelamin laki-laki.

Tingginya jumlah perempuan Indonesia saat ini, kemudian memotivasi Newfemme untuk berdiri dan menjadi sahabat perempuan Indonesia dalam mengakses informasi seputar kesehatan, gaya hidup, info terkini, sampai life hacks. Diluncurkan pada tahun 2021 lalu, platform tersebut memiliki misi meningkatkan kesadaran peduli kesehatan perempuan.

Setelah sebelumnya dapat di akses melalui website, kini Newfemme meluncurkan aplikasi mereka yang sudah bisa diunduh di Play Store.

“Newfemme hadir sebagai aplikasi yang paling mengerti wanita. Aplikasi yang dapat menolong para wanita, dan mencerdaskan mereka di setiap fase kehidupan mereka. Baik ketika mereka masih gadis dan baru mulai menstruasi, fase ketika mereka berpacaran, fase ketika menikah, fase ketika mengandung dan melahirkan, fase mendidik anak, sampai kepada hingga mereka menua dan menopause,” kata CEO Newfemme Grace.

Selain merangkum artikel yang diproduksi internal, Newfemme juga memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk berkontribusi berbagi insight lewat layanan UGC (User Generated Content) yang ada diaplikasi. Melalui program bernama “Sahabat Pena Newfemme”, program tersebut membantu penulis-penulis lepas dalam memuat karyanya dan mendapat reward berupa saldo e-wallet setiap tulisannya dimuat oleh Newfemme. Saat ini sudah ada sekitar 1.000 penulis lepas yang bergabung.

Untuk memperluas jumlah pengguna, Newfemme juga memiliki rencana untuk menjalin kerja sama strategis dengan komunitas. Melalui Newfemme, tidak ada informasi yang tabu untuk dibagikan. Karena informasi itu nantinya akan berguna dan justru menjadi pembelajaran berharga bagi perempuan di komunitas Newfemme.

“Selain fokus kepada pasar Indonesia, Newfemme juga memiliki rencana untuk bisa melakukan ekspansi di negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina,” kata Grace.

Di Indonesia sendiri, sebelumnya juga sudah ada platform yang fokus pada konten gaya hidup dan isu-isu seputar perempuan. Beberapa di antaranya Female Daily, Magdalene, IDN Media (Popbela, Popmama), dan sejumlah lainnya.

Fitur konsultasi dan gamifikasi

Untuk memberikan informasi yang lebih mendalam, Newfemme juga memiliki fitur konsultasi dengan dokter bersertifikat yang bisa diakses secara on-demand. Saat ini mereka sudah memiliki dua dokter untuk fitur konsultasi. Ke depannya mereka juga memiliki rencana untuk menambah jumlah dokter yang ada. Di fase awal, konsultasi tersebut masih diberikan secara cuma-cuma oleh Newfemme.

Newfemme juga akan meluncurkan beberapa fitur baru, seperti fitur Pregnancy Monitoring yang akan membantu calon ibu dalam mengawasi kandungannya dan tetap sehat selama masa kandungan, serta fitur konten video multiplatform yang akan membahas berbagai hal tentang wanita. Untuk layanan ini startup lain yang memberikan layanan serupa salah satunya Tentang Anak.

Tidak hanya sebagai platform konsultasi dan monitoring kesehatan, Newfemme juga menyediakan fitur tambahan seperti game interaktif Makeover Glow Up dan Podcast NewFM yang kini juga dapat didengarkan di website Newfemme dan juga Spotify. Semua fitur dan permainan yang ada di Newfemme bisa digunakan secara gratis dengan penukaran sejumlah koin Newfemme.

Untuk mendapatkan koin Newfemme, pengguna dapat merekomendasikan ke pengguna lainnya, bisa juga dengan membagikan artikel dan podcast di media sosial mereka, hingga melakukan daily login ke aplikasi dan permainan. Konsep tersebut serupa dengan yang ditawarkan oleh marketplace saat ini.

“Kami yakin Newfemme akan menjadi aplikasi pelopor bagi wanita Indonesia yang dapat menjawab kebutuhan dan tantangan wanita saat ini dan masa mendatang. Dengan interaksi, konsultasi, dan konten yang berkualitas, Newfemme bahkan akan mampu menjadi panduan hidup dan mencerdaskan kita, para wanita Indonesia,” tutup Grace.

Application Information Will Show Up Here

Asumsi Luncurkan “InLive”, Layanan Infrastruktur Pengembangan Aplikasi Live Streaming

Mengawali langkah sebagai perusahaan media dengan produk utama konten digital bertema politik dan dinamika kehidupan masyarakat urban,  Asumsi kian gencar mengembangkan inovasi untuk mendukung bisnis inti mereka. Perusahaan baru saja meluncurkan “InLive”, infrastruktur layanan live streaming yang ditujukan untuk perusahaan di Indonesia.

InLive merupakan produk SaaS yang berbasis API. Solusi ini menawarkan infrastruktur live streaming yang bisa dikendalikan secara personal tanpa pengaturan server dan tanpa perlu instalasi. Layanan ini menawarkan struktur berlangganan mulai dari 400 ribu hingga 2 juta Rupiah per bulan untuk menikmati setiap kemudahan dan perangkat yang tersedia.

Setelah membukukan pendanaan pre-seed pada September 2020 lalu, perusahaan yang didirikan oleh Pangeran Siahaan ini juga berhasil meraih pendanaan lanjutan dari East Ventures di akhir tahun 2021. Inisiatif baru ini merupakan tindak lanjut dari pemanfaatan modal yang telah disuntikkan sejak awal berdirinya perusahaan.

Live Streaming sendiri telah menjadi media integral untuk menjangkau penonton, terlebih selama pandemi. Inovasi ini memungkinkan seseorang atau brand untuk membangun dan memelihara komunikasi secara real-time dengan semua jenis audiens. Berada di ruang virtual, live streaming tidak memiliki batasan geografis, memungkinkan interaksi dari seluruh belahan dunia. Namun, pengembangannya tidak luput dari kompleksitas.

Dalam rangka menyederhanakan proses tersebut, InLive menawarkan contoh, dokumentasi, dan tutorial bagi pengembang untuk membuat aplikasi live streaming mereka sendiri. Produk ini berfokus pada pengalaman pengembang dengan teknologi streaming latensi rendah terbaru, dengan harga terjangkau, dan tanpa persiapan server yang rumit. InLive akan mengambil alih semua persyaratan teknis yang kompleks sementara pengembang dapat fokus membangun aplikasi mereka.

CTO InLive Yohan Totting menjelaskan bahwa, “Untuk mendorong inovasi di industri live streaming, kami perlu membuatnya dapat diakses oleh semua orang dengan membuatnya lebih terjangkau. Dengan cara ini, ‘hacker’ indie dan perusahaan rintisan kecil akan muncul dengan ide-ide baru dan membuka lebih banyak kasus penggunaan dalam streaming langsung.”

Ekosistem InLive

CEO Asumsi Pangeran Siahaan juga mengungkapkan, “InLive akan memberikan Asumsi peluang dan lini bisnis baru yang berbeda dari yang kami lakukan sebelumnya. Sementara operasi konten dan media kami akan terus membuat dan menerbitkan konten berkualitas seperti biasa, dengan InLive kami ingin memanfaatkan sisi teknologi industri. Ini adalah produk yang berbeda dan model bisnis yang berbeda. Kami sangat bersemangat mengenai hal ini.”

Rencana ke depan

Ketika disinggung mengenai pengaruh dari Covid-19, Pangeran berujar bahwa industri live streaming populer seperti game atau belanja online — telah memiliki basis kuat bahkan sebelum pandemi dan diprediksiakan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang.

“Misi kami di InLive adalah untuk membuka lebih banyak potensi di sektor live streaming dengan membuatnya dapat diakses oleh semua orang untuk membangun kasus penggunaan yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya,” tambahnya.

Selain itu, kolaborasi menjadi sangat penting untuk model bisnis seperti ini. Di tahun ini, perusahaan menargetkan untuk mengembangkan use case di 5 sektor berbeda. Hingga saat ini, perusahaan sudah menjalin dua kemitraan yang berkelanjutan di industri e-commerce dan esports. Ke depannya, InLive ingin menjangkau perusahaan-perusahaan  yang ingin memanfaatkan layanan live streaming yaitu di sektor-sektor seperti edutech, olahraga, keuangan, dll.

“Visi saya adalah menumbuhkan Asumsi dari perusahaan konten/media menjadi perusahaan teknologi media. InLive adalah langkah pertama kami ke dalamnya. Sebelumnya kami hanya membuat konten. Sekarang kami membuat solusi teknologi yang dapat digunakan orang lain. Dengan InLive, kami ingin mendemokratisasi pengembangan streaming langsung dan membuatnya dapat diakses oleh semua orang,” ungkap Pangeran.

Sumber: Reuters Institute

Meningkatnya konsumsi media digital selama pandemi menunjukkan bahwa konten-konten yang disajikan terbukti menarik bagi para penonton, pembaca, maupun pemasang iklan. Berdasarkan data dari Reuters Institute, media online dan sosial tetap menjadi sumber berita paling populer di Indonesia dengan sampel yang lebih urban. Meskipun begitu, TV dan radio tetap penting bagi jutaan orang yang belum terjangkau akses internet.

IDN Media Umumkan Pendanaan Seri D

Perusahaan media yang fokus kepada generasi muda IDN Media merampungkan pendanaan seri D yang dipimpin oleh Mayapada Group dan KMIF, serta didukung oleh East Ventures, OCBC NISP Ventura, Dentsu Group, dan V Media Ventures.

“Ini baru awal dari perjalanan kami. IDN Media yang kita lihat saat ini hanyalah permulaan dari visi jangka panjang yang kami miliki. Pendanaan Seri D menjadi salah satu pencapaian penting dalam perjalanan kami, namun perjuangan dalam mendemokratisasi informasi bagi seluruh masyarakat Indonesia tidak akan berhenti sampai di sini. Kami akan terus bekerja keras untuk dapat menjadi perusahaan yang sehat dan bertahan lebih dari 100 tahun, serta membawa dampak positif bagi masyarakat,” ujar Co-Founder & CEO IDN Media Winston Utomo.

Dalam rilisnya disebutkan, dana segar ini tidak hanya akan membantu IDN Media untuk meningkatkan jumlah penggunanya melalui strategi super-app dan ekosistem, tetapi juga untuk untuk mengembangkan teknologi, memperkuat tim, serta menjalankan berbagai akuisisi.

“8 tahun yang akan datang akan sangat berbeda dengan 8 tahun terakhir yang telah kami jalani. Setelah mendapatkan pendanaan seri D, kami sudah menyiapkan beberapa rencana strategis yang akan dijalankan sesegera mungkin. Kami sangat bersemangat untuk menyambut era baru dari IDN Media,” kata Co-Founder & COO IDN Media William Utomo.

Tahun 2019 lalu IDN Media telah mendapatkan pendanaan seri C yang dipimpin oleh EV Growth – perusahaan modal ventura patungan East Ventures, Sinar Mas dan Yahoo! Jepang; dikhususkan untuk pendanaan tahap lanjut. Turut berpartisipasi dalam putaran ini True Digital & Media Platform (bagian dari grup Charoen Pokphand, Thailand) dan LINE Ventures. Tidak diinfokan mengenai nominal dana yang berhasil dibukukan.

Sementara itu saat mengumumkan IDN Creator Network (ICE) bulan Februari lalu, dikabarkan IDN Media juga telah menerima investasi tambahan (undisclosed) dari sebuah perusahaan teknologi ternama.

Perluas segmentasi bisnis

IDN Media ingin bertransformasi menjadi platform yang bukan hanya fokus kepada media, namun juga wadah bagi kreator hingga influencer untuk berkarya melalui berbagai layanan dan produk yang mereka miliki. Kepada DailySocial.id, Winston mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir dirinya melihat transisi desentralisasi yang masif, di mana ekonomi kreatif tidak lagi berada di tangan segelintir orang, namun lebih kepada konten kreator itu sendiri.

“Memahami perubahan tersebut, IDN Media yakin harus ada platform untuk membantu menavigasi dan memberikan kolaborasi tanpa hambatan di antara pembuat konten. Oleh karena itu, kami mendirikan ICE dengan visi untuk mendemokratisasikan Ekonomi Kreator Indonesia melalui teknologi,” ujarnya.

Sebelumnya di tahun 2021 lalu, IDN Media juga telah merilis “Fortune Indonesia“. Fortune Indonesia diharapkan bisa menjangkau segmentasi umum yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut perkembangan informasi dalam kategori bisnis seperti pasar, ekonomi, teknologi, syariah, dan beberapa lainnya.

Bulan Mei 2022 lalu IDN Media menggelar acara Fortune Indonesia Summit 2022. Acara tersebut dihadiri oleh pakar dan profesional dalam berbagai sektor, dengan pembahasan seputar media, bank digital dan lainnya.

Application Information Will Show Up Here

IDN Media Plans to Invest 50 Billion Rupiah for Its Live Streamer Networks Appreciation Program

In order to give appreciation to streamers as well as motivate them to continuously being creative in creating live streaming content, IDN Media launched the IDN Live Streamer Fund program in April 2022. This program will provide capital of IDR 50 billion.

IDN Media‘s Co-Founder & CEO, Winston Utomo revealed to DailySocial, through this program, it is expected that this program will continue the development of live streaming content on IDN Live, both in terms of creators and the creativity of the content. At the same time, participate in building economic creators in Indonesia.

IDN Live is a live streaming platform that complements other existing popular content, such as news articles from media, quizzes, to movies under the auspices of the company.

The IDR 50 billion fund is not limited to anyone and will be distributed to selected streamers who already meet certain criteria. Other benefits are including media coverage, promotional strategies, and paid advertising in the IDN Media ecosystem. In addition, there is also access to use IDN’s professional studios located in Jakarta and Surabaya offices for content creation.

On the business side, creators can also get brand sponsorship opportunities facilitated by ICE (IDN Media’s creator marketing platform). There are also various training and mentoring programs from the IDN Media team and devices to support live streaming sessions, such as cameras, microphones, mixers, etc.

“We are very open to various types of live stream content according to their respective creativity. Starting from lifestyle, travel, culinary, horror, music, K-Pop, and many more. However, there are  community guidelines that must be followed,” Winston said.

Previously, Gojek’s streaming platform also launched the GoPlay Creator Fund for similar purpose. They prepare of Rp15 billion as a monthly bonus for creators who meet the program’s criteria.

Supporting economic creators

It is recorded that the current existence of content creators to influencers is increasingly being used by brands to carry out marketing activities. In order to support these content creators, this program is part of IDN Media’s strategy to support the growth of economic creators in Indonesia.

The existence of streamers and their diverse content is an important part in the development of IDN Live in the future. The IDN Live Streamer Fund program is expected to spur the creativity of streamers, encourage the emergence of new quality streamers, as well as support the content creator industry in Indonesia.

“Through this program, we also expect to continue to develop live streaming content on IDN Live, both in terms of creators and the creativity of the content presented. In addition, we also hope to be able to participate in building the creator economy in Indonesia,” Winston said.

Last February, IDN Media also launched the IDN Creator Network. Which is a marketing agency that aims to connect creators and brands to run campaigns more effectively.

The large number of requests for marketing with storytelling techniques became the first idea for launching the platform, to maximize strategy and deliver brand messages in the right way. In its early days, IDN Creative Network has collaborated with more than 130 top Indonesian influencers.

“At IDN Media, we really believe in the potential of economic creators. If you look at the existing trends, Gen Z is currently dominating the economic creators in Indonesia. That’s why we also want to support the younger generation to be able to work through useful and quality content. One step at a time, for a better Indonesia,” Winston said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here