Traveloka Rambah Bisnis Penyewaan Mobil

Traveloka belakangan ini aktif meluncurkan berbagai layanan baru menyusul tibanya momen Lebaran dan liburan panjang. Yang terbaru adalah Rental Mobil. Layanan sebelumnya yang sudah lebih dahulu hadir seperti pemesanan tiket bus, Traveloka Eats, dan layanan pinjaman PayLater.

Senior Vice President of Business Development Traveloka Christian Suwarna menerangkan Rental Mobil menjadi pelengkap dalam upaya perusahaan dalam menghadirkan berbagai kebutuhan perjalanan yang terintegrasi lewat satu aplikasi. Menyewa mobil jadi lebih mudah seperti saat memesan tiket pesawat dan kereta.

“Setelah menghadirkan layanan pemesanan Tiket Bus & Travel, kini Traveloka juga menjawab kebutuhan transportasi perjalanan para pelanggan melalui inovasi dan teknologi. Layanan Rental Mobil hadir sebagai salah satu komitmen Traveloka dalam menghadirkan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi para pelanggan,” terang Christian dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial, Jumat (25/5).

Rental Mobil menggandeng lebih dari 100 mitra penyedia rental, menghadirkan layanan sewa mobil yang standar dengan tarif yang sudah mencakup jasa sewa mobil dan pengemudi selama 12 jam. Telah tersedia di 11 kota diantaranya, Jakarta, Bali, Medan, Yogyakarta, Makassar, Palembang, Malang, Balikpapan, Surabaya, Semarang, dan Bandung.

Rental Mobil Traveloka menghadirkan layanan sewa mobil yang terstandar dengan tarif yang sudah mencakup jasa sewa mobil dan pengemudi selama 12 jam. Juga, pilihan untuk membeli paket tambahan seperti paket all-inclusive yang mencakup biaya bensin, parkir, tol, serta konsumsi sopir ataupun paket penginapan supir untuk pemakaian ke luar kota.

Untuk pemesanan Rental Mobil, pengguna dapat memesannya 12 jam sebelum waktu penjemputan. Setelah itu, pengguna perlu mengisi detil pemesanan mulai dari kota, tanggal rental, durasi rental, waktu jemput. Kemudian memilih tipe mobil dan penyedia rental yang diinginkan.

Setelah melakukan pembayaran, Traveloka akan memverifikasinya dan mengirimkan voucher pemesanan ke email pengguna.

Layanan ini masih bersifat beta dan baru hadir untuk versi Android. Belum semua pengguna bisa menikmati layanan terbaru tersebut karena masih digulirkan secara bertahap. Versi iOS akan hadir beberapa waktu mendatang. Sebelum Traveloka, Tiket.com sudah lebih dahulu menghadirkan layanan rental mobil.

Application Information Will Show Up Here

Traveloka Hadirkan Fitur Pinjaman PayLater

Traveloka semakin melengkapi fitur pembayaran di dalam Traveloka Pay dengan fitur pinjaman untuk travelling “PayLater.” Fitur ini melengkapi ekosistem pembayaran yang sebelumnya sudah hadir, pembayaran dengan e-money (menggandeng Uangku), kartu kredit, dan kartu debit.

“Jadi untuk memberikan best product dan service, kami percaya bagian pembayaran itu harus memudahkan konsumen, biar mereka makin banyak pilihan [untuk bertransaksi di Traveloka],” ujar CMO Traveloka Dannis Muhammad kepada DailySocial.

Dannis menuturkan secara resmi akan ada info khusus terkait PayLater dalam beberapa pekan mendatang. Pembaruan aplikasi versi terbaru soal PayLater juga masih secara bertahap didistribusikan ke sebagian pelanggan Traveloka.

PayLater adalah hasil kerja Traveloka sama dengan startup p2p lending Danamas sebagai mitra penyalur pinjaman dana. Menariknya, sebelum menggandeng Danamas, Traveloka juga menggandeng Uangku untuk mitra dari penyelenggara e-money. Keduanya merupakan bagian Sinar Mas Group.

Pihak Danamas yang sepenuhnya melakukan proses manajemen risiko dalam mengelola PayLater. Mulai dari memverifikasi konsumen, besaran bunga, hingga pembayaran cicilannya.

“Sebenarnya tidak ada alasan khusus. Kami sebagai marketplace penyedia teknologi terbuka untuk semua partner. Pertimbangannya [saat memilih partner] pasti ada, tapi tidak ada yang khusus. Kebetulan saat itu Danamas yang memiliki komitmen dan kapabilitas dibandingkan pemain lainnya.”

Menurut pengakuan Dannis, metode pembayaran yang paling banyak diminati oleh penggunanya adalah transfer ATM dan kartu kredit. Bila ditotal keduanya menduduki posisi mayoritas dibandingkan metode lainnya. Sayangnya, Dannis enggan memberikan informasi detil mengenai hal tersebut.

Alur pengajuan PayLater

Untuk mengajukan fasilitas pinjaman dari PayLater, proses harus ditempuh lewat aplikasi versi terbaru. Nominal dana yang bisa didapat pengguna antara Rp2 juta sampai Rp10 juta untuk membeli produk di Traveloka, seperti tiket pesawat, kamar hotel, kereta api, dan tiket atraksi.

Pengguna cukup menyertakan KTP, NPWP, KK, BPJS, atau SIM dan berusia 21-55 tahun. Ada empat tahap proses pengisian data yang harus ditempuh, mulai dari identitas diri, keluarga, pekerjaan, dan menggunggah data pribadi. Danamas menjamin dana akan cair dalam waktu satu jam setelah pengajuan selesai dilakukan.

Ketika dana berhasil cair, pengguna bisa langsung memakainya untuk bertransaksi di Traveloka. Untuk pembayarannya, Danamas menjamin tidak ada bunga tambahan apabila pengguna membayarnya untuk tenor 1-3 bulan setelah dana cair sebulan kemudian. Lebih dari itu, akan ada tambahan bunga sebesar Rp5 ribu per bulannya.

Setelah pengguna berhasil melunasi cicilannya, secara otomatis limit PayLater bisa kembali digunakan. Pengguna juga dapat meminta dinaikkan limit PayLater. Mereka bisa mengunggah tambahan dokumen, seperti slip gaji atau rekening koran selama tiga bulan terakhir. Untuk keamanannya, setiap transaksi yang menggunakan PayLater akan menggunakan OTP.

Application Information Will Show Up Here

PergiUmroh Hadirkan Marketplace Terkurasi untuk Layanan Haji dan Umroh

Belakangan ini di Indonesia muncul berbagai berita mengenai penipuan agen perjalanan travel yang sudah merugikan konsumen. Banyak yang tergiur janji berangkat umroh dengan biaya murah namun belum mendapat kepastian keberangkatan. Permasalahan ini tampaknya yang coba diselesaikan oleh PergiUmroh dengan layanannya. Mereka menghadirkan curated marketplace untuk jasa perjalanan umroh dan haji.

PergiUmroh sendiri menawarkan kemudahan akses dan sistem yang bisa dipantau langsung oleh pengguna. PergiUmroh akan melakukan kurasi kepada agen travel yang menjadi mitra untuk kemudian disajikan ke para penggunanya.

“Kami memberikan layanan yang mudah diakses calon jamaah dari laman web. Calon jamaah dapat memilih paket yang diinginkan berdasarkan preferensi, memantau prosesnya secara mandiri dari awal pendaftaran hingga akhir menuju keberangkatan. Tanpa harus diribetkan mengenai proses yang menyusahkan,” terang Public Relations PergiUmroh Salwa Shahab.

Untuk memastikan kualitas layanannya proses seleksi agen pihak PergiUmroh menganut ketentuan “5 Pasti” yang dicanangkan oleh Kemendagri, yakni pasti berizin travelnya, pasti jadwalnya, pasti terbangnya, pasti hotelnya dan pasti visanya. Selain itu pihak PergiUmroh juga berusaha menyaring agen perjalanan didasarkan dari histrorical track record selama beberapa tahun terakhir.

Saat ini PergiUmroh sudah memiliki enam mitra agen perjalanan yang tergabung, di antaranya Madinah Iman Wisata, UMI Tour and Travel, Pena Tour, Patih Indo Permai, Sarana Tour, dan Basmah Tour. PergiUmroh juga juga menyediakan fitur Pantau untuk memudahkan pengguna memantau rencana ibadah mereka.

“Melihat pasar Indonesia sebagai pasar jamaah umroh yang terbesar yaitu sebanyak 634.990 orang memberikan kesempatan baik bagi kami. Kini umroh cenderung menjadi tren traveling di Indonesia. Beberapa insiden penipuan pada agen haji dan umroh menyadarkan kami bahwa umat muslim di Indonesia butuh jasa yang bisa diandalkan,” imbuh Salwa.

Saat ini PergiUmroh dikomandoi oleh Faried Ismunandar sebagai CEO, Abdul Almaujudy sebagai COO, dan Daus Gonia sebagai Head of Technology. Di tahun 2018 PergiUmroh tengah mengupayakan untuk menambah lebih banyak mitra dan produk yang ditawarkan, menambah metode pembayaran dan tipe pembiayaan untuk lebih mudahkan penggunanya.

Mister Aladin Introduces Flight Booking Feature

Mister Aladin introduces flight booking feature. They’re now entering the OTA crowds with this feature. Other that specific OTA services, some marketplace, like Tokopedia and JD.id, also provide this feature.

According to Mister Aladin‘s internal data, the soft launching of Mister Aladin’s flight booking feature has an impact on the hotel booking by 63% in the first quarter of 2018. Of the total booking, domestic travel is still a priority.

“We currently have more than 100,000 hotel inventories and targeting 200% increase by the end of 2018. To fulfill consumer’s demand and accommodate booking trend for the domestic route in Lebaran, we decided to launch flight booking feature focusing on domestic routes,” Veranika Gunawan, CEO of Mister Aladin, explained.

The flight booking feature should be Mister Aladin’s innovation to keep on track with the competitors. In addition, they have to be consistent in creating innovation and features for user’s demand.

In the same occasion, Mister Aladin also introduces Personal Travel Assistant feature in the app. It is expected to give a personal touch in its services. It also allows consumers to experience personal assistant service managed by the experts.

“We’ve seen a themed travel trend, such as backpacker, foodie, road trip, traveling for a marathon, and many others in the current travel class. As the best travel companions, it’s easy for us to create those stuff through Personal Travel Assistant,” Nitha Sudewo, COO of Mister Aladin, said.

Personal Travel Assistant feature and capability for personalized service by Mister Aladin are claimed to be the unique feature to stay competitive among other OTAs.

“I believe the uniqueness will be a leading feature of Mister Aladin in Indonesia’s market,” she explained.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Mister Aladin Kenalkan Fitur Pesan Tiket Pesawat

Mister Aladin memperkenalkan fitur baru mereka untuk pemesanan tiket pesawat. Dengan fitur baru ini Mister Aladin akan meramaikan sektor OTA di Indonesia di tengah persaingan pasar yang makin ramai –seperti diketahui sebelumnya, layanan e-commerce seperti Tokopedia dan JD.id juga melayani pemesanan tiket pesawat.

Dari data internal Mister Aladin, selepas acara soft-launching fitur tiket pesawat berimplikasi pada peningkatan pemesanan hotel sebesar 63% di kuartal pertama tahun 2018. Dari total pemesanan tersebut liburan di dalam negeri masih menjadi prioritas.

“Saat ini kami memiliki lebih dari 100.000 inventory hotel dan kami ke depannya menargetkan peningkatan inventory sebesar 200% di akhir 2018 ini. Untuk memenuhi permintaan konsumen sekaligus mengakomodasi tren pemesanan dalam negeri saat libur lebaran nanti, kami memutuskan untuk meluncurkan fitur pemesanan tiket pesawat dan berfokus pada rute domestik terlebih dulu,” terang CEO Mister Aladin Veranika Gunawan.

Fitur pemesanan tiket pesawat ini memang sudah seharusnya menjadi inovasi dari Mister Aladin jika tidak ingin tertinggal dari para pesaing lainnya. Selain itu Mister Aladin juga harus tetap konsisten dalam menghadirkan inovasi dan fitur yang dibutuhkan pengguna.

Dalam kesempatan yang sama Mister Aladin juga menghadirkan fitur Personal Travel Assistant pada aplikasi mereka. Fitur ini diharapkan mampu memberikan sentuhan personal ke dalam layanannya. Fitur ini memungkinkan konsumen menikmati layanan asistem pribadi yang dikelola oleh travel experts pilihan setiap saat.

“Kami melihat adanya tren themed travel seperti perjalanan backpacker, foodie, road trip, traveling untuk marathon dan sebagainya di kalangan travellers masa kini. Sebagai teman travel terbaik para travellers, mudah bagi kami untuk mewujudkan hal tersebut melalui Personal Travel Assitant,” terang Chief Operating Officer Mister Aladin Nitha Sudewo.

Fitur Personal Travel Assistent dan kemampuan memberikan layanan personalisasi milik Mister Aladin ini diklaim menjadi pembeda dan keunikan sehingga bisa tetap bersaing dengan OTA lainnya.

“Saya percaya keunikan ini akan tetap menjadi salah satu keunggulan Mister Aladin di pasar Indonesia,” terang Nitha.

Application Information Will Show Up Here

Traveloka is Testing New Restaurant Directory “Traveloka Eats”

Traveloka is trying out the “Traveloka Eats” feature to provide users with the whole experience while traveling. The new feature is currently available in Android version of Traveloka app.

Traveloka Eats is a restaurant directory service with voucher packages available in each destination. It also provides reviews, photos, along with the menu from each restaurant.

This feature completes the entertainment and utility products in Traveloka. Previously, ticket booking is available for cinema, beauty & spa, bill payment, also top-up balance & data.

Users can also make a reservation through phone numbers provided in the app, as it hasn’t fully covered in the system. However, Traveloka provides thematic content to boost its transactions.

“The product is indeed our commitment to complete the travel journey of Traveloka customers. In this product, we offer deals and food directory. It is soon to be officially launched,” Busyra Oryza, Traveloka’s PR Manager, said to DailySocial (4/12).

Based on our observation, Traveloka Eats is currently available only for Android users in Jakarta with the limited choice of restaurants.

The interface of Traveloka Eats gives the similar ambiance with Zomato, Qraved, or Pergi Kuliner, exclude the voucher packages.

In addition, Traveloka was previously launched bus ticket booking feature that completing its services for all types of transportations.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Airy dan Komitmennya Bermain di Bisnis Hotel Budget

Startup jaringan hotel budget Airy menggelar roadshow pelatihan khusus “Airy Academy” untuk mitra akomodasi agar dapat bersaing dengan hotel berbintang. Strategi tersebut merupakan salah satu cara yang dipilih Airy untuk meningkatkan transaksi sekaligus meningkatkan repeat order, di samping dengan memperluas jumlah dan cakupan kemitraan.

Head of Pricing & Distribution Airy Rooms Viko Gara menuturkan, lewat roadshow pelatihan ini pihaknya ingin memberdayakan akomodasi lokal independen agar dapat terus berkomitmen mempertahankan pelayanannya kepada konsumen.

Pasalnya untuk memberi pelayanan berkelanjutan terkesan agak sulit dilakukan. Padahal pada dasarnya industri hospitality memiliki standar pelayanan yang tidak jauh berbeda, budget hotel dapat memberikan pelayanan maksimal dengan harga kamar terjangkau.

“Airy hanya bisa memantau dan maintain layanan dari sisi aplikasi saja, dari pencarian hotel hingga pembayarannya. Namun pada akhirnya seluruh pelayanan akan bermuara di mitra akomodasi itu sendiri, bagaimana mereka bisa maintain layanan sesuai standar Airy, itu yang mau kita tingkatkan,” terang Viko dalam sesi wawancara bersama DailySocial, kemarin (28/3).

Dalam rangkaian pelatihan tersebut, sambung Viko, mitra mendapat wawasan dan pembekalan, serta mempraktikannya secara langsung dari fasilitator berpengalaman di dunia hospitality. Pada akhir sesi, mereka mendapat sertifikasi sebagai bukti keikutsertaannya.

Peserta housekeeping diajarkan bagaiamana cara membersihkan kamar dan tempat tidur dengan baik. Personal front office diajarkan berupa simulasi cara menerima tamu dengan baik, menanggapi dan menangani keluhan tamu, serta melakukan proses check-in dan check-out dengan benar.

Tahun ini, Airy melatih 258 SDM dari sekitar 100 mitra akomodasi yang tersebar di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang. Inisiasi Airy Academy ini sebenarnya baru mulai di tahun lalu, dengan mengadakan di dua kota yakni Medan dan Yogyakarta.

Kinerja Airy

Airy tergolong startup yang cukup jarang membeberkan informasi seputar informasi terbarunya. Startup ini sudah berdiri sejak pertengahan 2015 dan diklaim sebagai startup jaringan hotel budget terbesar di Indonesia lantaran jumlah kamar yang sudah diakuisisi lebih dari 10 ribu di 1.000 mitra akomodasi, tersebar di 72 kota.

Tak hanya menyediakan pemesanan kamar, Airy juga menyediakan tiket pesawat untuk rute domestik hasil bekerja sama dengan berbagai maskapai penerbangan. Aplikasi Airy sendiri sudah diunduh lebih dari 1 juta kali (Android saja). Mayoritas pemesanan dikontribusikan dari aplikasi, dan lokasi favorit pemesanan kamar adalah Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Viko enggan membeberkan apakah perusahaan pernah mendapat investasi dari eksternal atau masih bootstrapping.

Application Information Will Show Up Here

Tempati Kantor Baru, Tiket.com Klaim Pertumbuhan Pesat Pasca Akuisisi

Setelah mengumumkan rebranding aplikasi dengan mengubah tampilan dan logo pada akhir tahun 2017 lalu, perusahaan online travel agent (OTA) Tiket.com menempati kantor baru di kawasan Jakarta Pusat. Kantor baru yang mampu menampung sekitar 400 orang tersebut sengaja dipilih Tiket.com untuk mempermudah komunikasi antara divisi, termasuk dengan Blibli sebagai induk perusahaannya.

Kepada media, Chief Communication Officer Tiket.com Gaery Undarsa mengungkapkan, proses renovasi gedung kantor baru Tiket.com selesai hanya dalam tiga bulan usai akuisisi.

“Saya mendapat ultimatum dari manajemen untuk bisa menyelesaikan kantor baru ini hanya dalam waktu tiga bulan. Meskipun belum semua karyawan yang pindah ke kantor baru, namun hampir semua sudah mulai bekerja di kantor baru Tiket.com.”

Gedung yang sarat dengan nuansa warna biru, kuning dan putih tersebut, memiliki desain modern dengan berbagai ruangan yang berfungsi untuk lounge, kantin hingga ruang pertemuan. Meskipun belum dilengkapi dengan play room, Gaery menyebutkan untuk menarik perhatian talenta, terutama kalangan millennial, nantinya akan ditambah fasilitas permainan lainnya.

“Kami dari Tiket.com melihat talenta adalah aset. Untuk itu kami mencoba menghadirkan kantor dengan suasana yang nyaman untuk bekerja, sekaligus menarik perhatian calon pegawai bekerja di Tiket.com,” kata Gaery.

Pertumbuhan pasca akuisisi

CEO Tiket Geroge Hendrata dan CMO Tiket Gaery Undarsa / DailySocial
CEO Tiket.com Geroge Hendrata dan CMO Tiket.com Gaery Undarsa / DailySocial

Dalam kesempatan tersebut, Gaery juga menyampaikan beberapa informasi seputar pertumbuhan Tiket.com usai diakuisisi. Pihaknya mengklaim transaksi per hari untuk semua layanan mencapai sekitar 20 ribu transaksi, naik dibanding tahun sebelumnya yang membukukan sekitar 10-15 ribu transaksi per hari.

“Kita juga mulai melihat ternyata pemesanan hotel semakin banyak jumlahnya, salah satu alasan karena adanya perjanjian eksklusif kami dengan hotel-hotel domestik,” kata Gaery.

Hal lain yang disampaikan Gaery adalah jumlah unduhan aplikasi yang saat ini mencapai sekitar 6 juta. Transaksi paling banyak diklaim Tiket.com berasal dari aplikasi mobile yang mencapai hingga 70%.

Berencana meluncurkan fitur baru

Sejak diluncurkannya fitur Smart Refund beberapa waktu lalu yang hanya bisa digunakan di aplikasi, Tiket.com akan merilis fitur tersebut di semua platform dalam waktu dekat. Fitur lain yang segera diluncurkan Tiket.com adalah,fitur Smart Reschedule untuk semua penerbangan dan hotel secara real time dan fitur aktivitas berupa paket wisata.

“Sebelumnya kami sudah memiliki paket wisata yang termasuk dalam layanan di Tiket.com. Nantinya fitur tersebut akan kami pisahkan dan akan kami perbanyak jumlahnya,” kata Gaery.

Untuk bisa bersaing dengan kompetitor, Gaery menegaskan akan menambah kemitraan dengan partner dalam hal pembayaran. Jika sebelumnya Tiket.com telah memiliki jenis pembayaran cicilan tanpa kartu kredit dengan mitra Akulaku, ke depannya Tiket juga akan menambah kemitraan dengan layanan lain yang serupa.

“Hal tersebut kami lakukan karena ternyata banyak sekali transaksi yang masuk saat promosi dengan mitra terkait. Untuk itu kami akan memperluas kemitraan ini selanjutnya,” kata Gaery.

Disinggung apakah nantinya ada konsolidasi dengan Go-Jek, usai investasi strategis Blibli ke Go-Jek, Gaery menyebutkan belum ada rencana yang pasti hingga saat ini, namun menyambut baik jika ada peluang untuk konsolidasi.

“Saat ini Go-Jek sudah menjadi perusahaan yang sangat menonjol di Indonesia dengan berbagai layanannya. Dalam hal ini saya melihat jika ada kesempatan melakukan integrasi dengan Go-Pay akan menjadi hal yang menarik bagi kami di Tiket.com,” tutup Gaery.

Application Information Will Show Up Here

Laporan DailySocial: Survey Online Travel Agencies (OTA) 2018

Dunia startup Indonesia sekarang memiliki empat buah unicorn, salah satunya yaitu Traveloka. Aktivitas Online Travel Agencies (OTA), sebagai cabang commerce, tak dapat dipandang sebelah mata. Belum lagi pergeseran gaya hidup Indonesia saat ini ketika masyarakat kelas menengah ke atas pengeluaran konsumsinya lebih fokus untuk pengalaman (experiences) daripada untuk barang-barang konsumsi fisik (materi).

DailySocial mengadakan survei yang bertujuan mengukur pola konsumsi konsumen Indonesia terhadap layanan OTA. Survei ditanyakan kepada 2013 responden melalui JakPat Mobile Survey Platform pada Februari 2018. Responden disampel secara proporsional terhadap populasi populasi penduduk se-Indonesia.

Temuan survei ini antara lain:

  • 71,44% responden pernah menggunakan layanan OTA untuk keperluan reservasi tiket/hotel dalam enam bulan terakhir.
  • Antara 50%-70% responden menggunakan Traveloka dan/atau Tiket.com untuk mereservasi tiket pesawat, tiket kereta, dan/atau ruang hotel.
  • 83,95% responden menggunakan smartphone untuk mengakses layanan OTA.
  • 69.26% melakukan pembayaran terhadap layanan OTA melalui transfer rekening bank/ATM

Untuk selengkapnya, silakan unduh laporan “Online Travel Agencies (OTA) Survey 2018” secara gratis.

Dinamika yang Terjadi di Sektor Travel Selama Tahun 2017

Sepanjang tahun 2018 banyak perkembangan menarik di sektor pariwisata, terutama yang menyasar kepada Online Travel Agent (OTA). Sebagai salah satu industri yang menunjukkan peningkatan, bahkan mengalahkan layanan e-commerce berdasarkan laporan dari Bain & Company, disebutkan penjualan tiket pesawat, hotel, penyewaan tempat tinggal sementara hingga tiket untuk acara dan atraksi wisata menjadi pilihan orang banyak dan paling populer.

Memasuki tahun 2018 diperkirakan industri OTA dan terkaitnya makin menunjukkan kompetisi yang sengit, dengan diakuisisinya Tiket oleh Blibli, hingga status unicorn dari Traveloka. Berikut adalah rangkuman peristiwa sepanjang tahun 2017 di sektor OTA Indonesia.

Januari 2017

Awal tahun belum banyak aktivitas yang berarti di sektor pariwisata dan OTA di tanah air. Namun demikian mulai banyak bermunculan beberapa startup baru yang mencoba untuk menghadirkan layanan penyediaan travel dan hotel. Di antaranya adalah peluncuran Tinggal, startup yang menjajakan hotel-hotel independen dengan harga bersaing saat ini telah menawarkan lebih dari 400 hotel sejak pertama kali beroperasi awal tahun lalu. Tinggal ingin terus berbenah untuk bisa menjembatani kesenjangan antara banyaknya hotel budget dengan konsumen melalui teknologi yang inovatif.

Februari 2017

Di bulan kedua tahun 2017, layanan penyedia kamar hotel ekonomis NIDA Rooms mendapatkan pendanaan seri A senilai $5,6 juta dari Shanda Group dan beberapa investor Asia Tenggara lainnya. Dengan pendanaan ini, artinya NIDA Rooms telah membukukan total pendanaan senilai $11 juta. Investasi ini akan difokuskan untuk memperluas kerja sama dan jaringan hotel serta meningkatkan kapabilitas teknologi NIDA Rooms.

Sementara itu kerja sama strategis juga mulai marak hadir, dengan diumumkannya kemitraan antara ZEN Rooms dan Tokopedia memberikan harga istimewa untuk pengguna di Indonesia yang membeli tiket kereta api melalui desktop atau aplikasi mobile Tokopedia, kemudian secara otomatis akan mendapatkan diskon hingga 30% untuk pemesanan hotel di ZEN Rooms.

Maret 2017

Sebagai pemain yang cukup dominan di sektor travel dan pariwisata, awal bulan Maret 2017 lalu, Traveloka mengumumkan kerja sama strategisnya dengan PT KAI. Layanan yang sudah hadir sejak akhir tahun 2016 ini, diklaim mendapatkan sambutan baik dari pengguna Traveloka, yang ingin mendapatkan tiket kereta api langsung melalui aplikasi.

Di bulan yang sama Bukalapak juga tidak mau ketinggalan, dan mengumumkan kerja sama strategisnya dengan PT KAI dalam hal pembelian tiket kereta api melalui Bukalapak. Sebelumnya Tokopedia telah terlebih dulu memiliki kanal pembelian tiket kereta api.

Bulan Maret 2017 juga diramaikan dengan kehadiran HelloWings yang menyediakan perbandingan harga tiket maskapai di level pasar LCC (Low Cost Carrier).

April 2017

Memasuki bulan April 2017 penyedia akomodasi budget hotel di Indonesia RedDoorz mengumumkan keberhasilannya dalam meraih pendanaan sebesar $1 juta (atau senilai Rp13,3 miliar) dari InnoVen Capital yang merupakan joint venture dari Temasek Holding Singapura dan Bank UOB. Ini menjadi pendanaan lanjutan setelah sebelumnya RedDoorz membukukan pendanaan seri A tahun 2016 yang dipimpin oleh Asia Investment Fund, World Bank Group dan Jungle Ventures.

Sementara itu di bulan yang sama, ZEN Rooms mengumumkan perolehan pendanaan seri A. Pendanaan tersebut diperoleh dari investor Redbadge Pacific dan SBI Investment Korea, turut berpartisipasi juga Asia Pacific Internet Group (APACIG). Nilai yang digelontorkan mencapai $4,1 juta atau setara dengan Rp54,4 miliar. Pendanaan tersebut melambungkan nilai ekuitas perusahaan menjadi $8 juta.

Di akhir bulan April 2017 StubHub, marketplace jual beli tiket asal Amerika Serikat, mengumumkan ekspansinya ke Indonesia dengan menggandeng Kaskus sebagai mitra eksklusif untuk pengadaan konten. Lewat kerja sama ini, Kaskus akan memberikan konten terkait event terkini yang dapat diakses melalui widget StubHub di Kaskus, untuk mendorong transaksi jual beli tiket.

Mei 2017

Di pertengahan bulan Mei 2017, DailySocial secara eksklusif memberitakan tentang adanya rencana akuisisi dari GDP Venture terhadap lebih dari 50% saham startup travel Tiket. Tiket adalah startup yang dibangun Wenas Agusetiawan, Gaery Undarsa, Dimas Surya, dan Natali Ardianto. Sejak awal dibangun di tahun 2011, Tiket termasuk startup yang tidak pernah mencari pendanaan lanjutan dari investor. Dana awalnya diperoleh dari angel investor tunggal yang kabarnya termasuk keluarga pemilik EMTEK.

Sementara itu layanan OTA Pegipegi merayakan HUT mereka yang ke 5. Selain melakukan transformasi Pegipegi juga berniat untuk meningkatkan layanan dan teknologi mereka agar bisa bersaing dengan Traveloka dan Tiket.

Juni 2017

Setelah sempat diberitakan sebelumnya oleh DailySocial, pada bulan Juni akhirnya diumumkan akuisisi 100% Blibli terhadap layanan OTA Tiket. Hal tersebut akhirnya dikonfirmasi melalui acara pengumuman akuisisi 100% saham Tiket oleh Blibli, salah satu perusahaan di bawah naungan Global Digital Prima (GDP) Venture. Fokus dari Tiket selanjutnya adalah lebih kepada penjualan, teknologi dan akuisisi pelanggan.

Di bulan yang sama, Traveloka mengumumkan penjualan tiket masuk tempat rekreasi. Layanan yang dinamai Aktivitas & Rekreasi ini memberikan kesempatan pengguna Traveloka membeli tiket tempat wisata di genggaman mereka, baik melalui web maupun melalui aplikasi. Selain tempat wisata domestik, Traveloka juga menawarkan untuk kawasan internasional seperti Universal Studios Singapore, Hong Kong Disneyland, Legoland Malaysia, hingga tiket F1 Singapore Grand Prix 2017.

Sementara itu Pegipegi juga mengumumkan kehadiran CEO baru, Takeo Kojima, yang masih dari kalangan eksekutif Recruit Holdings. Takeo menggantikan Hideki Yamada yang baru menjabat selama satu tahun. Kendati kerap berubah, Deputy CEO PegiPegi Ryan Kartawidjaja memastikan kepemimpinan Takeo bakal mendukung ambisi perusahaan untuk menjadi pemain OTA terbaik di Indonesia.

Untuk menambah wawasan pembaca terkait dengan aplikasi budget hotel di Indonesia, DailySocial juga meluncurkan laporan terkait dengan hal tersebut, yang bisa diunduh secara gratis.

Juli 2017

Setelah menguasai pasar OTA di Indonesia, sekitar akhir bulan Juli 2017 lalu, Traveloka mendapatkan pendanaan sebesar $350 juta (lebih dari 4,6 triliun Rupiah) dari Expedia. Selain dari Expedia, dalam setahun terakhir Traveloka secara total sudah mendapatkan dana $500 juta (lebih dari 6,6 triliun Rupiah) dari East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, and Sequoia Capital.

Menurut The Information, yang pertama kali memberitakan informasi ini, Traveloka kini bervaluasi lebih dari $2 miliar dan menjadikannya startup unicorn pertama di industri travel online Indonesia. Nilai valuasinya di Indonesia hanya kalah dari Go-Jek yang disebutkan mencapai $3 miliar pasca perolehan pendanaan dari Tencent.

Di bulan yang sama Triprockets salah satu layanan marketplace yang mencoba untuk menghadirkan marketplace aktivitas, kegiatan, dan tempat wisata yang unik resmi meluncur di tanah air. Startup yang didirikan Raymond Iskandar selaku CMO ini menerapkan cara yang sama dilakukan oleh Airbnb, yaitu sharing economy antar pengguna. Triprockets disebutkan didirikan demi memberikan alternatif pilihan kegiatan wisata yang unik baik di Indonesia maupun negara lainnya.

Agustus 2017

Sementara itu di bulan Agustus 2017, Tiket pasca Blibli masuk sebagai pemegang saham baru, Tiket mulai kebut mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya dimulai dari merekrut developer berkualitas. Talenta tersebut nantinya akan diarahkan menyempurnakan aplikasi Tiket, sehingga dapat menggenjot transaksi baru dari sana. Tiket menargetkan tahun ini secara bisnis keseluruhan dapat tumbuh 250 persen dibandingkan sebelumnya.

September 2017

Setelah resmi meluncur awal tahun 2017 lalu, layanan Pemesanan Hotel Budget Tinggal dikabarkan Tutup Layanan. Tinggal didirikan di awal tahun 2016 dengan dukungan pendanaan $1 juta dari sejumlah investor, termasuk CEO Wudstay Prafulla Mathur. Wudstay adalah layanan serupa yang beroperasi di India.

Oktober 2017

Memasuki bulan Oktober 2017, ZuzuHOTELS setelah sempat meluncurkan layanan online hospitality di Indonesia bulan November 2016 lalu, memutuskan menghentikan layanan hotel budget mereka di Indonesia dan kemudian hanya fokus kepada hotel budget di Taiwan. Keputusan ini diambil co-founder Vikram Malhi dan rekannya yang sama-sama memiliki pengalaman bekerja di Expedia, Dan Lynn, setelah menjalankan bisnis dan mendapatkan pendanaan awal dari angel investor beberapa waktu yang lalu.

Situs penyedia paket wisata Tripvisto dikabarkan menutup layanannya. Didirikan Bernardus Sumartok, yang sebelumnya juga sempat menutup bisnis serupa, Flamingo, Tripvisto sendiri sempat mengalami pertumbuhan bisnis yang positif dengan merekrut anggota tim yang cukup banyak, pindah ke kantor yang lebih besar, hingga menghadirkan ribuan perjalanan wisata lokal hingga mancanegara.

Sementara itu Traventure merupakan sebuah marketplace yang mencoba menemukan para kreator wisata dengan para pencari kreasi wisata baru di Indonesia resmi hadir di Indonesia. Traventure ini tak ubahnya tempat transaksi dan berbagi pengalaman berwisata, bedanya mereka mengemasnya dalam paket bisnis wisata.

November 2017

Setelah diakuisisi bulan Juni 2017, secara resmi manajemen baru dari Tiket mengumumkan rencana rebranding aplikasi dengan mengubah tampilan dan logo jadi lebih fresh dan modern, serta menambah fitur baru untuk kenyamanan transaksi. Perusahaan ingin fokus menyasar pada dua hal yakni meningkatkan brand awareness dan perbaikan produk.

Selain itu, Tiket akan lebih serius menggarap dua produknya, yakni rental mobil dan booking hotel. Untuk produk rental mobil, perusahaan telah bermitra dengan penyedia jasa rental yang tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia. Dibandingkan produk lainnya, bisnis rental mobil tumbuh tertinggi hingga 3 ribu persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu layanan e-commerce yang menyajikan barang-barang dengan jaminan orisinal, JD.id, merilis fitur teranyarnya. Seakan tak mau ketinggalan dengan pemain e-commerce lain di Indonesia, JD.id menghadirkan kanal pembelian tiket pesawat. Berjuluk JD Flight, fitur ini hadir dengan dukungan penuh dari Traveloka. Induk perusahaan JD.id, JD.com, merupakan investor di Traveloka.

Masih di bulan November, RedDoorz, platform pemesanan online hotel budget, mengungkapkan telah mendapat investasi lanjutan untuk mengembangkan pasarnya di Indonesia. Hanya saja, pengumuman ini tidak diungkap secara langsung, baik dari siapa VC yang mendanainya dan nilai investasi yang didapat perusahaan.

Desember 2017

Menjelang akhir tahun, pengumuman tentang akuisisi kembali mencuat. Kali ini giliran Indonesia Flight yang sebelumnya dikenal sebagai “sister company” dari Tiket. Akuisisi tersebut juga dilakukan oleh Blibli. Dengan kepemilikan Tiket dan Indonesia Flight di dalam lini bisnis Blibli, disampaikan akan banyak aktivitas strategis yang akan digaungkan pada tahun 2018 mendatang untuk lanskap travel di Indonesia.