Sleekr Officially Forms Consolidation with Three Startups, “Rebranding” to Mekari

Sleekr, an SaaS startup for cloud-based HR solution, has announced a new name, Mekari, as the consolidation result (M&A) with Talenta, Jurnal, and Klikpajak. The business is expected to grow four times up along the increase of SME’s business productivity as consumers.

Suwandi Soh, Mekari’s CEO, previously was Sleekr’s CEO, said the consolidation process has started for a year gradually and supported by the investors. However, he’s yet to reveal further detail regarding investment value of the M&A series.

In Mekari’s board of directors, Jurnal’s CEO, Daniel Witono is appointed as CPO, and Anthony Kosasih, Jurnal’s COO has now become Mekari’s. Total employees after M&A has reached 360.

Quoted from Ministry of Communication and Informatics (Kemenkominfo), the SMEs that using digital technology is currently at 6.5 million from 59.2 million throughout Indonesia.

“Mekari, through this consolidation, trying to offer complete and solid soolution for SMEs. After this, we’re going to build up the low digital awareness, which is only 9%-10% (Deloitte Study) SMEs using digital access,” he mentioned, Wed (4/10).

Future Business Plan

In the first stage, Mekari is to focus on all startup services integration as one platform, in order to create more seamless customer’s experience. Everything will be executed gradually and to be finalized this year.

Furthermore, Mekari’s platform will be designed as platform-as-a-service (PaaS) integrated with the other tech startups which is capable to provide additional value to consumers.

Talenta, focused on HRIS software which facilitate business through payroll automation or Resource management. Sleekr, an intuitive modern solution of employee management for developing companies.

Meanwhile, Jurnal is a business software to make financial management and business record easier. Last, Klikpajak, the tax management app for private and business. Klikpajak was founded in the beginning of this year and supported by Indonesia’s Tax Directorate General as registered software.

“Each product has its own advantage with more innovation to develop. There are many products we intend to develop and to be released within this year. There might be one or two to be announced in Mekari Conference.”

The result is to extend consumer’s target of various business scale. Without any detailed number, Soh explained that Mekari has hundred thousands of users from thousands of companies.

Mekari’s subscription fee has varied, depends on what kind of services, starts from Rp20 thousand per person for Sleekr, up to Rp200 thousand for Jurnal’s accounting service.

Sleekr operates under MidPlaza Holdings. Last year, the company has received investment from Money Forward with undisclosed value. In 2016, Sleekr has made acquisition over SaaS startup, Kiper.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Sleekr Resmi Konsolidasi dengan Tiga Startup, “Rebranding” Jadi Mekari

Sleekr, startup SaaS untuk solusi HR berbasis cloud, mengumumkan nama baru Mekari yang merupakan hasil konsolidasi (berbentuk M&A) dengan startup SaaS Talenta, Jurnal, dan Klikpajak. Diharapkan bisnis tumbuh empat kali lipat dari konsolidasi tersebut, seiring dengan meningkatnya produktivitas bisnis UKM sebagai konsumen.

CEO Mekari Suwandi Soh, sebelumnya CEO Sleekr, mengatakan, proses konsolidasi ini sudah dimulai sejak setahun lalu secara bertahap dan mendapat dukungan dari para investornya. Namun dia enggan membeberkan lebih lanjut terkait nilai investasi dari rangkaian M&A tersebut.

Di jajaran direksi Mekari, CEO Jurnal Daniel Witono kini menjabat sebagai CPO Mekari, sedangkan COO Jurnal Anthony Kosasih kini sebagai COO Mekari. Total karyawan setelah penggabungan mencapai 360 orang.

Mengutip data Kemenkominfo, saat ini UMKM yang benar-benar memanfaatkan teknologi digital baru menyentuh angka 6,5 juta usaha dari total 59,2 juta UMKM di seluruh Indonesia.

“Mekari, melalui penggabungan ini, hadir untuk memberikan solusi yang lengkap dan solid bagi UKM. Setelah konsolidasi, kami ingin bangun awareness untuk digital masih sangat rendah, hanya 9%-10% UKM (studi Deloitte) yang sudah pakai akses digital,” terang Suwandi, Rabu (10/4).

Rencana berikutnya

Pada tahap awal, Mekari akan fokus pada integrasi layanan semua startup menjadi satu platform, sehingga pengalaman konsumen akan jauh lebih seamless. Semuanya akan dilakukan secara bertahap dan diharapkan selesai pada tahun ini.

Selanjutnya, platform Mekari akan didesain sebagai platform-as-a-service (PaaS) terintegrasi dengan startup teknologi lainnya yang dinilai dapat memberikan nilai tambah untuk konsumen.

Talenta, fokus pada software HRIS uang memudahkan bisnis melalui otomasi payroll maupun manajemen SDM. Sleekr, solusi modern pengelolaan karyawan yang intuitif untuk perusahaan berkembang.

Sementara, Jurnal adalah software bisnis yang memudahkan pengelolaan finansial dan pembukuan bisnis. Terakhir, Klikpajak, aplikasi pengelolaan pajak untuk pribadi dan bisnis. Klikpajak ini baru berdiri pada awal tahun dan telah mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Pajak Indonesia sebagai software dengan izin resmi.

“Tiap produk punya kelebihan masing-masing dan banyak inovasi yang bisa kita terus kembangkan dari situ. Ada banyak produk yang sudah kami rencanakan akan rilis dalam setahun ini. Mungkin satu atau dua di antaranya akan diumumkan saat Mekari Conference.”

Hasil dari konsolidasi ini menambah cakupan target konsumen dari berbagai skala usaha. Tanpa menyebut angka detail, Suwandi mengatakan, Mekari memiliki ratusan ribu pengguna yang datang dari puluhan ribu perusahaan.

Biaya berlangganan di Mekari cukup beragam, tergantung pada layanan apa yang konsumen butuhkan, mulai dari Rp20 ribu per kepala untuk layanan Sleekr, sampai Rp200 ribu untuk layanan accounting dari Jurnal.

Sleekr berdiri di bawah naungan MidPlaza Holdings. Tahun lalu perusahaan menerima investasi dari Money Forward dengan nilai yang tidak disebutkan. Pada 2016, Sleekr mengakuisisi startup SaaS Kiper.

SewaKantorCBD Rebranding Jadi SpaceStock, Hadirkan Layanan Penjualan Properti

SewaKantorCBD resmi rebranding menjadi SpaceStock. Selain perubahan nama dan identitas, mereka juga memperluas bisnis sektor properti komersial dan tempat tinggal. SpaceStock akan menyediakan daftar properti dan agen profesional untuk membantu kebutuhan dan keinginan konsumen.

CEO SpaceStock Leonardo Hartono menjelaskan bahwa pihaknya akan mengambil peran sebagai one stop solution bagi siapa saja yang hendak membeli, menyewa atau menjual properti. SpaceStock menampilkan berbagai macam properti dengan detail informasi yang jelas, foto berkualitas tinggi dan virtual reality untuk menciptakan real life experience.

“Selain itu agen profesional SpaceStock siap membantu secara gratis untuk memberikan informasi maupun advise kepada calon pembeli atau penjual sampai dengan negosiasi agar dapat tercipta transaksi jual-beli atau sewa yang diinginkan,” imbuh Leonardo.

Untuk memberikan pengalaman terbaik bagi setiap penggunanya, tim SpaceStock akan mengumpulkan informasi mendetail tentang properti, mulai dari jenis properti, lokasi, tata letak, dan lainnya untuk ditayangkan di platform SpaceStock.

Tim SpaceStock akan mendatangi properti tersebut secara langsung untuk mengambil gambar berkualitas tinggi, termasuk menggunakan perangkat kamera 360 di beberapa titik untuk menciptakan virtual reality dalam rangka memberikan pengalaman yang nyata bagi konsumen.

“Kami berkomitmen untuk dapat memberikan solusi kepada konsumen yang hendak mencari ataupun memasarkan properti. SpaceStock melakukan inovasi yang menggabungkan teknologi terkini dengan pengetahuan yang kami miliki mengenai market properti. Kami yakin bahwa kami dapat memberikan pelayanan dan solusi yang tepat bagi konsumen. Di samping itu kami menjamin bahwa setiap transaksi akan berjalan dengan transparan tanpa ada mark up,” terang Leonard.

Sebelum melakukan rebranding menjadi SpaceStock, SewaKantorCBD telah berhasi membantu proses pindahan baik untuk startup maupun perusahaan.  Perluasan bisnis SpaceStock ke sektor residensial dilakukan karena berdasarkan survei internal yang mereka lakukan menemukan fakta bahwa ada perbedaan tren antara investor dan end-user.

End-user masuk dalam kategori stabil atau sejalan dengan peningkatan GDP yang berada di angka 5% per tahun dan terjadi permintaan dari kalangan keluarga dan milenial. Namun sebaliknya terjadi pada investor, masih banyak investasi properti dari tahun 2013 yang belum laku terjual.

“Dengan adanya SpaceStock, kami berharap untuk dapat memberikan akses informasi yang memadai bagi para konsumen properti sesuai dengan kebutuhannya. Dengan ini, SpaceStock membantu konsumen untuk mendapatkan penawaran properti secara optimal. Pada akhirnya, properti merupakan investasi terbesar bagi individu, demikian pula bagi sebuah perusahaan, maka setiap konsumen pantas untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik,” tambah Leonard.

Di tahun 2019 SpaceStock akan fokus pada inovasi dan implementasi fitur-fitur baru. Termasuk menjaga kualitas layanan dengan membuka beberapa cabang SpaceStock di Jakarta.

Sale Stock Rebranding Into Sorabel

A fashion e-commerce service “Sale Stock” begins the year 2019 by rebranding into “Sorabel”. It was taken on the Sale Stock 5th year operational.

In the official site, the name Sorabel was taken from “Soraya” and “Belle”, it means beauty in French. It’s to strengthen our mission in providing fashion products for the “sista” (nickname for customers, which mostly women).

The renaming is said to be followed by display updates in app and website, including the name and logo on its social media accounts. When you visit salestock.com or salestockindonesia.com, it’ll be redirected to sorabel.com. The same thing applied in Play Store, the app has changed into Sorabel.

DailySocial has tried to contact the Sale Stock team to ask further details about this issue. The team answered that the renaming is still soft-launching. They’re focused on making sure the transition process going well.

The official launch is planned to be held on February 6th, 2019. He mentioned, Sorabel will announce the latest vision under the new name, and innovation strategy amidst the tight competition of e-commerce industry.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Sepulsa “Rebranding”, Jadi Bagian dari Perusahaan Induk “Alterra”

Sepulsa, startup agregator pembayaran online, melakukan rebranding menjadi Alterra, sebuah perusahaan holding yang akan menaungi dan melanjutkan bisnis Sepulsa, dan inkubator untuk individu yang tertarik bekerja di industri TI bernama Alterra Academy.

Transformasi bisnis Sepulsa menjadi Alterra ini diharapkan akan membawa perusahaan menyediakan lebih banyak fitur tidak sekadar berjualan pulsa, melayani pasar lebih luas, sehingga membawa perubahan yang lebih signifikan.

“Secara umum, kami tetap akan menjalankan Sepulsa dan Alpha Tech Company secara independen. Alterra akan menjadi holding company yang akan melanjutkan visi besar kami membangun infrastruktur digital Indonesia,” ujar CEO dan Co-Founder Alterra Ananto Wibisono dalam keterangan resmi.

Sepulsa didirikan pada 2015 dengan bisnis utama berjualan pulsa melalui situs dan aplikasinya. Kemudian, berevolusi dan memiliki beberapa lini bisnis seperti agregator online (B2B bill payment agregator) dan jaringan distribusi.

Dengan koneksi langsung dan lisensi dari seluruh penyedia telekomunikasi, Sepulsa diklaim mampu memproses lebih dari lima juta transaksi setiap bulan dan mendukung berbagai perusahaan teknologi Indonesia seperti Tokopedia, Traveloka, dan Lazada.

Perusahaan juga menyediakan layanan pembayaran di luar telekomunikasi, mulai dari listrik, PDAM, voucher game, cicilan, dan multifinance.

“Klien kami terdiri dari e-commerce, marketplace, travel agregator, hingga perusahaan fintech. Kami berhasil membuktikan bahwa layanan pembayaran, terutama pulsa, adalah cara efektif untuk mendapatkan dan menjaga konsumen bisnis, serta untuk menyediakan use case yang lebih banyak bagi klien,” tambah Head of Commercial Alterra Muhammad Badaruddin.

Anak usaha di bawah Alterra, Alpha Tech Company (ATA) yang akan berganti nama menjadi Alterra Academy, adalah inkubator untuk individu yang tertarik bekerja di industri TI, tanpa memandang latar belakang pendidikannya.

Selama tiga bulan, ATA akan memberikan pelatihan intensif, mulai dari pembuatan situs hingga UI/UX design. Ketika peserta lulus, mereka dapat bekerja sebagai engineer di perusahaan teknologi.

Program ini diadakan di Malang tanpa biaya. Angkatan pertama sudah dimulai pada September 2018 dengan 650 pendaftar dan 18 peserta terpilih yang mengikuti pelatihan hingga selesai. Batch kedua telah dibuka pertengahan Desember 2018 dan pelatihan dimulai pada bulan depan.

Terkait rencana bisnis ke depannya, perusahaan diungkapkan tengah mencari pendanaan seri C. Selain untuk merekrut talenta baru, secara internal Alterra memiliki tim yang solid dengan total lebih dari 250 karyawan yang beroperasi di Jakarta, Jambi, dan Malang.

Sebelumnya Alterra telah mendapatkan pendanaan seri B pada awal tahun lalu dengan nilai tidak disebutkan dari Alpha JWC Ventures sebagai salah satu investor yang turut bergabung dalam putaran tersebut.

Perusahaan juga tengah berpartisipasi dalam program InnoHub Incubator dari Bangkok Bank di Thailand. Lewat program ini, para peserta berkesempatan untuk melakukan kolaborasi bisnis dengan jaringan Bangkok Bank dan menerima pendanaan.

Application Information Will Show Up Here

Sale Stock Ganti Nama Menjadi Sorabel

Layanan fashion commerce Sale Stock mengawali tahun 2019 dengan melakukan perubahan nama menjadi “Sorabel”. Langkah besar ini diambil memasuki tahun ke-5 operasional Sale Stock.

Dari tulisan di blog resminya, nama Sorabel diambil dari kata “Soraya” dan “Belle”, dalam bahasa Perancis berarti cantik. Hal ini untuk memantapkan misi layanan menghadirkan produk fashion melayani para “sista” (sebutan untuk pelanggannya, mayoritas perempuan).

Turut disampaikan, perubahan nama ini akan segera diikuti pembaruan tampilan website dan aplikasi, termasuk nama dan logo pada akun-akun media sosial yang dimiliki. Saat ini jika mengunjungi situs salestock.com atau salestockindonesia.com, maka akan di-redirect ke sorabel.com. Pun aplikasi di Play Store, sudah berganti menjadi Sorabel.

DailySocial sudah mencoba menghubungi tim Sale Stock untuk menanyakan lebih lanjut seputar hal ini. Tim menyampaikan, bahwa perubahan nama saat ini masih tahap soft-launching. Seluruh tim tengah difokuskan untuk memastikan proses transisi lancar.

Rencananya, akan dilakukan official launch nama baru Sorabel di tanggal 6 Februari 2019 mendatang. Disampaikan pula, di acara tersebut Sorabel akan mengumumkan visi anyarnya di bawah nama baru, serta strategi inovasi di tengah persaingan e-commerce yang makin ketat.

Application Information Will Show Up Here

Freeware Spaces “Rebranding” Jadi Wellspaces.co, Tawarkan Layanan yang Lebih Beragam

Setelah menghadirkan layanan coworking space sejak tahun 2012, Freeware Spaces kini rebranding dengan nama dan konsep baru menjadi Wellspaces.co. Proses rebranding ini diklaim telah berjalan selama beberapa bulan. Didukung dengan layanan baru untuk startup hingga korporasi, Wellspaces.co diharapkan bisa menyajikan fasilitas terpadu yang lebih dari sekadar coworking space dan service office biasa.

Layanan baru untuk startup

Tidak berbeda jauh dengan konsep awalnya, bisnis yang didirikan oleh Aryo Ariotedjo tersebut masih menyediakan coworking space dan service office untuk startup. Selain itu Wellspaces.co juga menghadirkan penginapan, kantor dan dapur khusus untuk startup yang menyasar sektor kuliner bernama Wellkitchen.

Kepada DailySocial CMO Wellspaces.co Fritz Aradhana Dylan Prabawa mengungkapkan, konsep baru ini sengaja dihadirkan untuk meng-cater startup terkait untuk meningkatkan bisnis mereka.

F&B industry sendiri geliatnya sangat kencang sekarang dan gaya hidup masyarakat kita untuk mencoba menu-menu baru pun juga mulai menjadi tren. Sementara banyak pendiri startup F&B biasanya berinvestasi banyak di awal. Karena tidak hanya kantor tapi mereka juga harus berinvestasi di alat-alat dan tempat penyimpanan bahan,” kata Fritz.

Dengan Wellkitchen nantinya startup terkait bisa memanfaatkan fasilitas dapur untuk menciptakan produk sebelum ditawarkan kepada target pengguna.

Selain Wellkitchen, Wellspaces.co juga menghadirkan layanan lainnya seperti Workwell, Wellsociety, Wellconnected, Welldefense, Movewell, Dwell dan Wellhouse. Untuk Dwell sendiri, Wellspaces.co memiliki konsep co-living yang saat ini mulai banyak dikembangkan oleh layanan coworking space di Indonesia. Memanfaatkan ruangan yang ada, Wellspaces.co mencoba untuk menyediakan penginapan kepada pendiri dan tim di startup.

Basically Dwell co-living itu seperti kosan yang sudah kita kenal tapi dikelola dengan baik dan dikurasi juga komunitas yang tinggal di dalamnya, sehingga terjadi interaksi yang lebih hidup, tidak hanya pulang untuk tidur lalu berangkat kerja saja,” kata Fritz.

Wellspaces.co juga mencoba untuk menciptakan program agar bisa mendekatkan anggota yang tinggal di dalamnya. Konsep ini sebelumnya sudah diperkenalkan oleh Wellspaces.co dengan nama The Stay Antasari 27. Fasilitas ini tentunya dihadirkan untuk mendukung Wellhouse, perbedaan dengan Wellhouse adalah lebih kepada utilitas.

“Kalau Dwell itu seperti kosan (co-living), kalau Wellhouse adalah rumah atau establishment yang kita fokuskan diisi oleh tenant-tenant yang memiliki program bersifat active lifestyle. Jadi di dalamnya nanti ada kelas yoga, kelas dance, kelas jiu jitsu, dan lainnya yang fokusnya pada wellbeing,” kata Fritz.

Target dan fokus Wellspaces.co

Secara keseluruhan fasilitas yang sudah bisa dinikmati dari Wellspaces.co adalah Workwell, Dwell, Wellkitchen dan Welldefense. Hingga saat ini Wellspaces.co telah memiliki sekitar 400 tenant dengan pengguna aktif sekitar 300. Bukan hanya di Jakarta dan sekitarnya, Wellspaces.co juga telah hadir di Medan.

Menyadari saat ini sudah banyak kebutuhan dari industri terkait bukan hanya untuk kantor, namun juga penginapan dan kemudahan proses pekerjaan lainnya, diharapkan Wellspaces.co bisa menjadi pilihan bagi startup yang ingin mempermudah dan mengembangkan bisnis.

Selain gencar menggelar kegiatan yang membantu komunitas startup di Indonesia, Wellspaces.co juga mengklaim telah membantu sekitar 400 entrepreneur. Startup yang merupakan alumni dari Wellspaces.co diantaranya adalah eFishery, Kulina, Telunjuk, Bukalapak, Kumparan, Fabelio, Ralali dan masih banyak lagi.

MailTarget to Rebrand as MTARGET, Declaring Itself as “Marketing Cloud Solution”

Towards the end of 2018, SaaS email marketing platform, MailTarget, rebrands into MTARGET. The fresh title will be used effectively next year, along with plans to present more digital marketing variants. Despite new title, the previous automation won’t change much.

In the written statement, Yopie Suryadi, MTARGET’s Founder & CEO, explained the rebranding as its business metamorphosis. The change of “Mail” into “M” indicates something more extensive, related to Marketing, Mail, Mobile, and others.

Despite changing name, the email marketing feature will still be MTARGET‘s main service. However, the solution will be extensive and expected to help other issues in the digital marketing industry.

“We started to fix the system, sharpen our vision and mission, and put core values into the company. It includes changing the mindset, from selling into contributing in the business world. We apply smart selling, divide user types, and focus in the area where our contribution most needed,” he said.

One of MailTarget business achievements this year is to realize the expansion plan. The service is now available in Malaysia.

“Throughout 2018, we achieved 22% month-on-month growth, with 2100 total users. We always listen to all problem of our users. Then, we develop a feature to help and available to use by others.”

Using the new title, Yopie and team are ready to welcome the journey with a new focus, as “Marketing Cloud Solution”.

“In 2019, our service will help companies to get more personal and close to its customers through the right data and tools. We still target the business market. It’s expected, after the next fundraising we can immediately help Indonesian SMEs.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

MailTarget Jadi MTARGET, Mantapkan Diri sebagai “Marketing Cloud Solution”

Menjelang akhir tahun 2018, platform SaaS pemasaran email MailTarget lakukan rebranding menjadi MTARGET. Nama baru akan digunakan secara efektif mulai tahun depan, dibarengi rencana menghadirkan lebih banyak varian produk pemasaran digital. Kendati berganti nama, layanan email marketing automation yang ada sebelumnya tidak akan banyak berubah.

Dalam keterangan tertulisnya Founder & CEO MTARGET Yopie Suryadi menerangkan,rebranding ini merupakan bentuk metamorfosis bisnisnya. Perubahan “Mail” menjadi “M” menandakan sesuatu yang lebih luas, terkait Marketing, Mail, Mobile dan lainnya.

Meski terjadi perubahan nama, fitur pemasaran email tetap akan menjadi layanan andalan MTARGET. Hanya saja solusi yang akan dihadirkan menjadi lebih luas dan diharapkan bisa membantu permasalahan lainnya di ranah digital marketing.

“Kami mulai membenahi sistem, menajamkan visi dan misi, dan menaruh core values di perusahaan. Termasuk mengubah mindset, dari berjualan menjadi bagaimana caranya kami berkontribusi terhadap dunia usaha. Kami menerapkan smart selling, membagi tipe user dan menaruh fokus di area user yang paling membutuhkan kontribusi kami,” terang Yopie.

Salah satu capaian bisnis MailTarget tahun ini merealisasikan rencana ekspansi. Layanannya kini sudah dipasarkan di Malaysia.

“Sepanjang 2018 kami mencapai growth 22% month-on-month, dengan pengguna mencapai 2100. Kami selalu mendengar apa yang menjadi masalah pengguna kami. Lalu kami kembangkan fitur yang dapat membantu dan bisa dipakai secara umum oleh yang lain.”

Dengan nama baru, Yopie dan tim siap menyongsong perjalanan startup dengan fokus baru, yakni sebagai “Marketing Cloud Solution”.

“Layanan kami di 2019 akan membantu para perusahaan untuk lebih personal dan dekat dengan para customer-nya melalui data dan tools yang tepat. Kami masih akan menyasar pangsa pasar bisnis. Diharapkan setelah fundraising berikutnya kami bisa dengan segera membantu para UKM Indonesia.”

Lingkaran, an Edtech Startup, Does “Rebranding” to Boost Entrepreneurship

lingkaran.co (lingkaran) made an official rebranding, focused on realistic, relevant, and progressive values. With the brand new face, lingkaran tries to create a place for people to improve their skills and creativity, especially in the entrepreneurship area.

lingkaran is a creative education platform, founded in 2014 and having the vision to bridge formal education output with the professional world requirements. lingkaran provides training programs for various types of professional skills.

In producing programs and content, lingkaran collaborates with some parties; from communities, such as CreativeMornings Jakarta and Book for Good; from SMEs, such as Generasi90an and Semesta; and multinational companies include Telkomsel and HSBC. Currently, they have 500 programs, gather 5000 participants, and collaborate with some areas.

2018 to be a crucial year for lingkaran

Aside from rebranding, lingkaran has prepared some plans this year to deal with labor issues in the industry 4.0. One is to optimize the Digital Mastership. This program has been initiated since earlier last year aiming to prepare potential employees which suit the digital company.

“Led by experts and professionals, participants will have more insights in gaining competency and make a broader network to build a career in the industry. Digital Mastership was successfully held in two cities, Jakarta and Bandung,” lingkaran team wrote in the official release.

Entrepreneurship becomes a major issue to discuss. Observing from predictions of economic improvement in Indonesia and rapid forecasts for investment growth, lingkaran takes this as the perfect moment to invite and demonstrate entrepreneurship.

They also have a mission to be the home for people from different backgrounds feeling encouraged to learn and explore new potential every day. lingkaran wants to take the role of a bridge between what’s owned with what’s necessary.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian