Dipersenjatai GPU Dekstop dan Modul Liquid-Cooling, Asus ROG GX700 Tiba di Indonesia

Melakukan debutnya di IFA Berlin 2015, GX700 adalah sebuah pemandangan eksentrik. Berkali-kali produsen mencoba menggabungkan ketangguhan desktop gaming dengan portabilitas laptop. Meskipun kadang kala hasilnya tidak seideal harapan gamer, perangkat-perangkat tersebut biasanya membuat kita terkagum-kagum. Dan GX700 ialah salah satu device istimewa itu.

Melalui GX700, Asus ingin jadi brand pertama yang memperkenalkan notebook gaming dengan solusi pendingin berbasis cairan. GX700 mempunyai dua komponen utama: laptop dan modul docking. Pendekatan seperti ini bukanlah hal baru, namun jika umumnya docking berperan sebagai tambahan tenaga, Asus membenamkan sistem water-cooling Hydro Overclocking System di sana. Ketika disambungkan, GX700 sanggup menyuguhkan performa sekelas PC desktop high-end.

Asus ROG GX700 Indonesia 10

Enam bulan setelah pengungkapannya, Asus akhirnya resmi membawa ROG GX700 ke Indonesia. Dari presentasi Asus, tampaknya ada dua target utama dari produk tersebut: hardcore gamer dan overclocker. Saat ini GX700 merupakan pemegang hierarki tertinggi keluarga Republic of Gamers. Gamer dijanjikan pengalaman gaming premium dan overclocker dihidangkan segala macam fitur yang mereka butuhkan.

Asus ROG GX700 Indonesia 04

Selain docking water-cooling, komponen kebanggaan Asus dalam GX700 ialah kartu grafis kelas dekstop yang mereka benamkan di notebook. Sang produsen Taiwan itu mengklaim, Nvidia GeForcce GTX 980 tanpa kesulitan melewati kinerja gaming laptop kompetitor. Tanpa docking, ukuran GX700 masih memungkinkan untuk Anda menyelipkannya di tas, seandainya ada undangan LAN party yang harus dihadiri.

Asus ROG GX700 Indonesia 01

Seperti di sejumlah tipe unggulan, Asus mengusung kiblat desain baru pada ROG GX700. Mereka menyebutnya sebagai desain ‘Iron Man’: meninggalkan ciri khas gaming yang umumnya direpresentasikan oleh kombinasi hitam dan merah, kini diperkaya warna tembaga dan jingga. Tanpa docking, penampilannya secara umum – mulai dari area keyboard, penempatan tombol, sampai LED di punggung layar – hampir menyerupai ROG G752; memanfaatkan perpaduan material logam, plastik dan karet.

Asus ROG GX700 Indonesia 05

Asus ROG GX700 Indonesia 03

Display GX700 juga bukanlah panel biasa. Terdapat opsi layar full-HD serta 4K (GX700 yang masuk ke Indonesia ialah tipe FHD), sudah didukung teknologi Nvidia G-Sync. Fitur ini berfungsi untuk menyelaraskan refresh rate pada display dengan GPU, supaya Anda mendapatkan output mulus – meminimalisir lag, tearing maupun stuttering; meski frame rate berubah-ubah.

Beralih ke sistem pendingin, Asus memang tidak tanggung-tanggung. Mereka meracik zat pendingin khusus yang bisa melindungi komponen serta material internal dari korosi, termasuk aluminium, besi, baja dan tembaga. Ia tidak membutuhkan zat proteksi tambahan. Modul Hydro Overclocking System terdiri dari tangki penampung cairan, pompa, kipas, selang dan radiator.

Asus ROG GX700 Indonesia 02

Rancangan radiator dibuat dengan proses manufaktur serupa pendingin mobil. Ia mengalirkan cairan dari tangki lewat selang yang didorong pompa menuju notebook buat mendinginkan sistem. Lalu cairan panas dialirkan ke luar dan kembali ke docking untuk didinginkan di radiator, dan panas dibuang keluar melalui lubang ventilasi. ROG sendiri memiliki dua tangki, bisa menampung air 67-liter. Saat cairan habis, sensor segera mengingatkan pengguna buat mengisi ulang kembali.

Asus ROG GX700 Indonesia 06

Proses penggunaannya pun sangat mudah. Anda tinggal menyambungkan connector di docking dengan notebook.

Tema overclock (upaya mengkonfigurasi komponen PC agar bekerja lebih cepat dari setting standar produsen) merupakan alasan Asus bersusah payah memadukan rancangan notebook gaming dengan sistem pendingin cairan. Hydro Overclocking System membantu GX700 menangani panas dari kartu grafis GTX 980 yang ter-overclock, mampu menghasilkan performa 20 persen lebih tinggi dengan tingkat kestabilan luar biasa.

Asus ROG GX700 Indonesia 09

Hydro Overclocking System mampu mengurangi temperatur CPU dan GPU masing-masing 31 serta 33 persen. Asus juga tak lupa menyempurnakan rancangan connector antara modul cooling dan GX700 demi memastikan tidak ada kebocoran. Tapi bahkan tanpa unit docking, thermal design GX700 tetap sanggup menjinakkan suhu yang dihasilan hardware-hardware internal.

Asus ROG GX700 Indonesia 08

Spesifikasi Asus ROG GX700 adalah sebagai berikut:

  • OS Windows 10 Home
  • CPU Intel Core i7-6829HK, kecepatan dapat didongkrak sampai 4,1GHz
  • GPU Nvidia GeForce GTX 980
  • Memori RAM DDR4 64GB
  • Penyimpanan M.2 PCIe x4 NVMe 512GB RAID0
  • Konektivitas 3 port USB 3.0, 2 USB 3.1, port LAN, HDMI, Thunderbolt, port VGA, port microphone/headphone 3,5mm, Wi-Fi dan Bluetooth 4.0
  • Audio speaker dan mic analog build-in, audio chip SonicMaster, subwoofer dengan empat speaker, DAC ESS Sabre
  • Dimensi 429x309x33-35-milimeter
  • Bobot 3,6-kilogram dengan baterai, dock 4,8-kilogram

Tentu saja, segala inovasi dan kecanggihan Asus ROG GX700 menuntut biaya yang tidak murah. Program pre-order rencananya akan digelar secara eksklusif di Asus Store Indonesia pada pertengahan bulan April 2016, dan notebook gaming ini dibanderol seharga Rp 80 juta ‘saja’.

Asus ROG GX700 Indonesia 07

Keyboard Gaming Terbaru Asus Berwajah Sangar, Berbodi Tangguh dan Berfitur Lengkap

Nama Asus ROG sudah begitu melekat dengan industri gaming berkat deretan laptop-nya yang gagah perkasa. Kendati demikian, namanya mungkin belum seharum Razer atau Steelseries kalau berbicara di ranah peripheral PC secara spesifik. Untuk itu, Asus masih harus membuktikan bahwa dirinya sanggup menyuguhkan peripheral unggulan yang bisa merebut perhatian banyak gamer.

Tanpa harus menunggu lama, Asus pun memperkenalkan keyboard gaming terbarunya, Horus GK2000. Dinamai berdasarkan dewa perang Mesir, Asus mengaku keyboard ini ditujukan buat para gamer yang mengutamakan kecepatan dan tingkat presisi guna memenangkan peperangan virtual-nya.

Keseluruhan sasisnya dibentuk dari lempeng aluminium setebal 3 mm. Ia tangguh, tapi di saat yang sama juga elegan berkat finish matte di sekujur tubuhnya. Penampilannya sendiri cukup unik, menyerupai seekor burung rajawali yang memang seringkali digunakan untuk melambangkan sang dewa Horus.

Asus ROG Horus GK2000

Setiap tombolnya dihuni oleh switch mekanik Cherry MX Red yang sudah sangat terbukti keandalannya. Di sebelah kiri, terdapat empat tombol macro yang bisa diprogram hingga tiga layer, memberikan kombinasi 12 fungsi ekstra tepat di ujung jari pengguna. Untuk berpindah dari satu layer ke yang lain, cukup tekan tombol “ML” di paling atas.

Sebuah keyboard gaming tak akan lengkap tanpa deretan tombol multimedia. Horus GK2000 turut mengemas sepasang kenop putar di sisi kanan untuk mengatur volume dan tingkat kecerahan lampu LED merahnya – sayang bukan RGB. LED ini bisa menyala dalam lima mode yang berbeda, atau pengguna juga bebas mengaturnya sesuka hati menggunakan software pendampingnya.

Asus ROG Horus GK2000

Di bagian bawah, Anda bisa melihat sebuah palm rest berukuran besar yang mudah dilepas-pasang. Tak cuma itu, Asus turut melengkapinya dengan aksesori lepas-pasang lain berupa sebuah dudukan untuk smartphone – atau bisa juga untuk menggantungkan headphone. Dudukan ini bebas ditempatkan di atas kanan maupun kiri.

Kehadiran dudukan smartphone ini akan terasa semakin efektif ketika mengetahui bahwa Horus GK2000 turut mengemas sepasang port USB serta sebuah jack headphone. Jadi Anda bisa menancapkan flashdisk di satu port, dan satu lagi bisa digunakan untuk mengisi ulang baterai smartphone.

Asus ROG Horus GK2000 tentunya berpotensi menjadi penantang tangguh di persaingan keyboard gaming yang makin memanas. Sayangnya Asus masih belum mengungkapkan jadwal pemasaran maupun banderol harganya.

Sumber: Asus.

Tiga Periferal Baru Asus ROG Ini Sempurnakan Kegiatan Gaming Anda

Republic of Gamers Asus ciptakan setelah sang produsen dari Taiwan itu menyadari signifikansi ranah gaming pada perkembangan teknologi hardware. Meski ROG segera mengingatkan kita pada produk notebook dan komponen high-end, Asus juga tidak melupakan aspek esensial penopang gaming seperti menyediakan beragam aksesori serta periferal.

Ketika kompetitor umumnya menggaet tim spesialis buat menyuguhkan periferal pendukung, Asus memutuskan untuk meramunya sendiri. Dan di CES 2016 silam, Asus mengungkap tiga aksesori gaming baru. Mereka adalah keyboard ROG Claymore, mouse ROG Spatha, dan headset ROG 7.1. Dari penjelasan Asus, periferal dirancang sedemikian rupa agar serasi dengan produk hardware, contohnya motherboard 970 Pro Gaming/Aura.

ROG Claymore

Merupakan keyboard mekanik dengan switch Cherry MX RGB, disuguhkan dalam opsi hitam, coklat, biru dan merah. Bagian keypad dapat dilepas, memberikan gamer keleluasaan buat menentukan sendiri posisinya. Numpad tak lupa dibekali fitur macro. Papan ketik memanfaatkan frame aluminium plus detail ala kuil suku Maya.

Claymore menyajikan LED backlight RGB 16,8-juta warna, masing-masing tuts dapat dikustomisasi. Ada teknologi N-key Rollover, di mana tiap tombol dibaca secara terpisah oleh keyboard, sehingga tiap tekanan terdeteksi akurat meski tombol lain sedang ditekan. LED dapat disinkronisasi ke motherboard. Kemudian via hotkey, Anda bisa langsung mengakses fungsi overclock, BIOS sampai setting kecepatan kipas.

ROG Spatha

Spatha ialah laser gaming mouse dengan 8200dpi, dispesialisasikan untuk permainan MMO. Periferal menggunakan jenis chassis berbahan logam magnesium, menawarkan 12 tombol programmable – enam di antaranya ditempatkan di sisi jempol. Rancangan soket tombol kiri dan kanan memungkinkannya untuk di-upgrade dan dikonfigurasi. Berbekal switch Omron, Asus mengklaim mouse tetap bekerja otimal sampai 20 juta kali klik.

Uniknya lagi, Anda dibebaskan untuk memakainya secara wireless atau tersambung via kabel. Di mode wired, polling rate (tinggi rendahnya informasi yang dapat terkirim dari mouse ke komputer) mencapai 2.000Hz. Dan hampir sama seperti Claymore, kita bisa mengkustomisasi lighting LED RGB di tiga zona mouse.

ROG 7.1

New Asus ROG Peripherals 01

Asus memberikan nama sederhana bagi sang penerus Strix 7.1 ini: ROG 7.1. Produsen bilang, berbagai penyempurnaan telah diimplementasikan agar efek surround sound terdengar lebih baik lagi, serta menjanjikan ‘atmosfer suara 3D sesungguhnya’.

Headset ditenagai driver discrete bermagnet neodymium kelas audiophile, ditambah audio station plug-and-play USB khusus. Unit tersebut menyimpan soundcard, juga menyediakan akses langsung ke setting suara in-game. Teknologi noise-cancellation di sana kabarnya sanggup mengurangi 90 persen bunyi-bunyian eksternal yang tak diinginkan.

Sumber: Asus.com.

Asus Rilis Dua Monitor G-Sync Baru, Pecahkan Rekor Refresh Rate Tertinggi

Sebagai penyaji konten visual, monitor tentu saja tak boleh disepelekan, khususnya dalam konteks gaming. Mengapa? Karena sekencang apapun kartu grafis yang PC Anda punyai, akan sia-sia ketika problem tearing muncul akibat refresh rate monitor yang tak cukup cepat untuk menampilkan konten dalam fps tinggi. Continue reading Asus Rilis Dua Monitor G-Sync Baru, Pecahkan Rekor Refresh Rate Tertinggi

Asus Perkuat Kembali Cengkeraman RoG di Indonesia, G752 Turut Menampakkan Diri

Di bulan Maret lalu, Asus melangsungkan peluncuran notebook secara  besar-besaran. Sayang event tersebut terasa sedikit mengecewakan bagi gamer, karena meski Asus memamerkan unit-unit RoG baru, gaming tampaknya belum menjadi fokus utama. Tapi sang produsen PC dan komponen asal Taipei itu berhasil menebusnya dengan ‘RoG Media Gathering 2015’.
Continue reading Asus Perkuat Kembali Cengkeraman RoG di Indonesia, G752 Turut Menampakkan Diri

[Review] Ultrabook Gaming Asus Republic of Gamers G501JW

Umumnya gamer PC memilih satu dari dua cara untuk menikmati hobinya. Bagi kalangan antusias, merakit sistem sendiri memastikan mereka memperoleh performa tinggi di harga terbaik. Tapi konsumen yang menginginkan mobilitas sudah pasti akan melirik notebook, dan lewat brand Republic of Gamers, Asus bukanlah nama asing di ranah laptop spesialis gaming. Continue reading [Review] Ultrabook Gaming Asus Republic of Gamers G501JW

Asus Ramaikan IFA 2015 dengan Lini Laptop ROG Terbaru

Panggung IFA 2015 rupanya juga menjadi ajang unjuk gigi bagi perangkat gaming. Kalau Acer memilih melebarkan lini Predator-nya ke ranah smartphone, Asus masih bersikukuh dengan kategori laptop gaming dengan dua produk terbarunya: Asus ROG G752 dan Asus ROG GX700. Continue reading Asus Ramaikan IFA 2015 dengan Lini Laptop ROG Terbaru

Mengadopsi Wujud Zenbook, Asus ROG G501JW Siap Manjakan Gamer dan Desainer

Meskipun dari data terakhir (diungkap oleh MSI) jumlah gamer di Indonesia melewati 28 juta jiwa, karakteristik unik dan minat berbeda menyebabkan produsen produk gaming kesulitan menebak apa yang sebenarnya diinginkan penikmat game di nusantara. Dan dari gerak-gerik belakangan, Asus tampaknya mencoba mencengkram kembali lini itu lewat seri notebook ROG. Continue reading Mengadopsi Wujud Zenbook, Asus ROG G501JW Siap Manjakan Gamer dan Desainer

[Review] Notebook Gaming Asus Republic of Gamers G550JK

Notebook gaming Asus Republic of Gamers G550JK melakukan pendaratan perdana di Indonesia pada bulan Januari lalu. Di sana saya sempat bertanya, ketika rival terbesar mereka telah mencantumkan chip grafis Nvidia paling baru, mengapa Asus masih memakai seri GTX 800M? Jawaban Asus ialah kehadiran tiga laptop RoG di acara peluncuran belum lama kemarin. Continue reading [Review] Notebook Gaming Asus Republic of Gamers G550JK

Asus RoG Baru Siap Ramaikan Kompetisi Gaming Notebook Indonesia

Komparasi notebook mainstream dan gaming dapat dianalogikan seperti mobil perkotaan dan supercar. Tingkat penjualannya memang jauh berbeda, tapi di model-model premium itulah persaingan paling bergengsi berlangsung, para produsen tidak segan-segan membubuhkan beragam teknologi dan fitur yang membuatnya tak serupa dengan milik rival. Continue reading Asus RoG Baru Siap Ramaikan Kompetisi Gaming Notebook Indonesia