Perjalanan Delapan Tahun Startup SaaS Bandung NoLimit

NoLimit adalah pengembang SaaS berplatform big data untuk monitor dan analisis media sosial. Startup tersebut mulai didirikan pada tahun 2010. Salah satu produk lamanya yang pernah diliput DailySocial adalah IndSight (Social Media Insight). Seiring waktu, NoLimit kini telah bertransformasi dan mematangkan ragam produk baru, masih seputar pengelolaan media sosial.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar pembaruan NoLimit, kami menghubungi CEO Aqsath Rasyid. Saat ini startup asal Bandung tersebut memiliki tiga pilar produk utama, yakni: (1) NoLimit Dashboard, (2) NoLimit Care, dan (3) Online Loyalty. Sistem dasbor membantu pengguna memantau dan menganalisis informasi yang disajikan dari media sosial. Termasuk memahami konsumen internet (warganet) dan kampanye online yang dilakukan kompetitor.

NoLimit Care menyajikan aplikasi yang membantu bisnis memiliki kanal terpadu untuk mengadakan layanan pelanggan melalui media sosial, termasuk via Facebook, Twitter, Instagram dan aplikasi chatting. Sementara itu Online Loyality adalah platform yang membantu meningkatkan keterlibatan warganet terhadap kampanye online yang dilakukan oleh brand. Saat ini kliennya sudah hadir dari berbagai vertikal industri, mulai dari perusahaan telekomunikasi, logistik, finansial hingga pemerintahan.

Kendati demikian Aqsath mengaku bahwa NoLimit tidak melakukan pivot, justru memperdalam cakupan layanan yang ada sebelumnya.

“Sebenarnya bukan pivot, justru kami melebar jika dibandingkan tahun 2012. Kami awalnya hanya mengembangkan Social Media Monitoring. Namun karena kebutuhan klien terkait media sosial beragam, akhirnya kami mengembangkan tools lain. Pada tahun 2016 kami mengelompokkan dan membuat ulang tools yang ada sehingga akhirnya dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian besar. Masing-masing bagian punya segmennya sendiri-sendiri,” jelas Aqsath.

Sejak tahun 2013 hingga saat ini, NoLimit dikelola dengan dua orang co-founder, yakni Aqsath dan Harimurti Prasetio yang menjabat CTO. NoLimit juga mengaku tidak melakukan fundraising. Operasional murni ditopang dari profit penjualan layanan dan produk.

Gambaran aplikasi NoLimit Care
Gambaran aplikasi NoLimit Care

Kiat bersaing dan bertahan ala NoLimit

Layanan serupa sudah banyak dan mudah ditemukan di internet, termasuk dari pengembang global. NoLimit cukup percaya diri untuk bersaing, khususnya dengan kompetitor dari luar. Aqsath menilai layanannya memiliki nilai lebih karena media sosial di Indonesia memiliki dinamika yang tinggi, sehingga dibutuhkan pemahaman lebih soal kultur tersebut.

“Seperti contohnya, banyak bahasa yang baru digunakan di media sosial seperti ‘cemungudh’ atau fenomena seperti ‘om telolet om’, sehingga ketika harus ditandingkan dengan tools luar membuat kita memiliki akurasi yang lebih tinggi,” terang Aqsath.

Sudut pandang yang tak kalah menarik tentang kebertahanan. Perkembangan teknologi yang sangat kencang biasa membuat penyedia layanan digital tumbang, tidak kuat mengikuti pembaruan yang dibutuhkan pangsa pasar. NoLimit punya kiat khusus untuk tetap melaju di tengah gejolak digital. Diterangkan Aqsath, startupnya begitu meyakini bahwa kunci utama pengembangan produk ialah mendengarkan dan merasakan langsung kebutuhan di pangsa pasar.

“Terkadang apa yang dikatakan market belum tentu yang dibutuhkan, tapi dengan sense, kita dapat merasakan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh mereka.”

Aqsath menyontohkan bagaimana pengguna dan konsumen media sosial di Indonesia berevolusi dan membuat produk seperti yang dibuat NoLimit mendapatkan kesempatan berbaur dengan bisnis.

“Di awal kami berdiri, media sosial belum semasif sekarang penggunaannya, sehingga market pun belum tau apa yang bisa dilakukan dengan media sosial. Tapi kami melihat bahwa media sosial merupakan media komunikasi dan alat yang bagus untuk membangun komunikasi antara perusahaan/pemerintah dengan konsumen/rakyatnya tanpa adanya batasan jarak dan waktu, sehingga kami terus berpikir dan merenung mengenai potensi apa yang bisa diberikan oleh media sosial terhadap market dan apa yang kira-kira mereka butuhkan.”

Faktor lain yang juga ditekankan bersifat pribadi, yakni kemauan untuk belajar dan berkembang. Aqsath menceritakan sejak awal berdiri hingga sekarang, banyak perubahan di lingkungan sekitar NoLimit, seperti media sosial mengalami banyak perubahan dan perkembangan, pasar pun mulai berkembang pengetahuannya dan cara menggunakan media sosialnya. Sehingga solusi yang diberikan di awal berdiri hingga sekarang pun harus mengalami perubahan.

“Di NoLimit, kami tidak henti-henti untuk terus mendengar kebutuhan market dan tidak berpuas diri, sehingga terus melakukan perubahan dari engine kami. Ketika kita terus belajar dan berkembang, maka kita akan terus relevan terhadap market dan akhirnya dapat terus bertahan dan berkembang,” lanjut Aqsath.

Layaknya startup lain, NoLimit pun tidak luput dari hambatan. Umumnya hambatan itu justru dimulai dari faktor internal, pun demikian yang terjadi di NoLimit.

“Memang yang paling berat ketika kita bermasalah di unsur internal. Di awal berdiri (2010), masalah internal terus menghambat kami untuk berkembang. Untungnya ketika 2013, masalah internal itu sudah selesai dan kami lebih siap untuk mengembangkan perusahaan di tahun-tahun berikutnya.”

Tiga fase yang dilalui dalam bisnis

Dalam bisnis NoLimit meyakini adanya 3 fase yaitu survive, grow, dan sustain. Tiga faktor tersebut terbentuk dari unsur internal dan eksternal dalam lingkungan bisnis.

“Fase survive, alhamdulillah sudah kami lalui. Fase grow sedang kami lalui, sehingga sekarang kami mulai menginisiasi untuk masuk ke fase sustain. Di internal kami memantapkan struktur organisasi, penjenjangan, dan sistem internal sehingga pada akhirnya NoLimit tidak lagi bergantung kepada perseorangan, tetapi memiliki sistem yang dapat dijalankan oleh siapa pun orangnya.”

“Di eksternal, kami mulai menginisiasi untuk memasarkan produk ke pasar yang lebih umum, karena selama ini klien kami sebagian besar adalah B2B. Ketika kami menyasar ke pasar yang lebih umum, mungkin nilai per customer-nya kecil tetapi volumenya besar, sehingga secara sustainability lebih terjaga.”

Selain akan terus melakukan eksplorasi dan pengembangan produk, NoLimit juga sudah ada rencana untuk mulai menjangkau pasar yang lebih luas. Pihaknya telah merencanakan ekspansi di waktu mendatang.

“Selain itu, kami juga mulai merencanakan untuk memasarkan produk NoLimit ke pasar internasional, mungkin dalam 1-2 tahun ke depan,” tutup Aqsath.

Tren dan Lanskap Pemasaran Digital di Indonesia

Menurut data yang dilansir Digital Ready, content marketing masih digemari mayoritas kalangan B2B untuk kegiatan pemasaran. Sementara untuk penggunaan software marketing secara global, budget yang telah digunakan untuk memanfaatkan marketing tools tersebut sudah mencapai $32 miliar per tahunnya.

Dalam survei tersebut tercatat, 100 ribu bot aktif di Facebook Messenger telah menawarkan platform paling relevan untuk bisa melakukan interaksi dengan target pengguna. Sementara itu makin maraknya influencer untuk kegiatan pemasaran, telah meningkatkan biaya pengeluaran perusahaan hingga 39% secara global. Instagram hingga saat ini merupakan platform media sosial favorit untuk brand dan influencer.

Teknologi AI, chatbot, dan piranti lunak pemasaran

Salah satu highlight yang marak dibicarakan para praktisi dan pelaku adalah kebangkitan teknologi AI (artificial intelligence) dan chatbot untuk kegiatan pemasaran. Di tahun 2018 ini keduanya tidak hanya wacana. Chatbot menjadi “default” platform saat kegiatan pemasaran dilakukan.

“Perusahaan yang melayani konsumen/klien banyak atau inventori produk yang bervariasi seperti e-commerce akan sangat bergantung pada teknologi seperti piranti lunak pemasaran. Contoh menggunakan chatbot sebagai customer service yang bisa standby setiap waktu dan menjawab dan memproses permintaan,” kata VP Marketing Kofera Anis Thoha Manshur.

Dari sisi pemasaran produk yang memiliki inventori banyak, diperlukan software marketing yang dapat mengotomasi proses pembuatan iklan agar mencapai tujuan bisnis, seperti peningkatan pendapatan atau akuisisi konsumen baru.

Programmatic buying tools (seperti DoubleClick) juga bisa membantu mempercepat proses optimasi digital media buying jika tidak memiliki resource digital marketing specialist yang bisa mengoptimalkan bidding dan targeting secara manual.

“Tapi perlu dipertimbangkan juga bahwa programmatic buying memiliki keterbatasan kontrol dan biasanya memakan biaya yang tinggi jika budget juga besar, karena kebanyakan vendor programmatic buying tools mengambil biaya dari persentase budget. Semakin besar budget, semakin besar biaya,” kata Direktur Marketing DANA Timothius Martin.

Sementara menurut CEO ADSvokat Daniel Tumiwa, penggunaan software marketing untuk kegiatan pemasaran secara perlahan mulai diminati oleh brand. Namun demikian Daniel melihat peranan agency masih tetap menjadi pilihan brand, pelaku UKM, dan startup.

Inovasi konten kreatif

Dalam satu tahun terakhir persaingan landskap digital semakin ketat. Tidak hanya persaingan dalam hal pembelanjaan, tapi juga dalam hal kreativitas konten. Sekitar 3-4 tahun yang lalu, sebagian besar advertiser fokus menggunakan channel search (SEM) dan display marketing (display networks) di desktop dan mobile. Konten yang ditawarkan saat itu sebagian besar adalah promo diskon.

“Nah, dalam dua tahun terakhir ini, persaingan yang sangat ketat mendorong advertiser untuk lebih inovatif dalam pemilihan channel digital marketing dan juga konten yang lebih dari sekedar promo diskon. Video marketing seperti di YouTube (TrueView, bumper ad), Facebook Pocket TV, dan sponsored video post di Instagram merupakan channel favorit terbaru di antara advertiser. Video marketing menawarkan beberapa kelebihan kepada advertiser dibandingkan channel lainnya seperti search & display,” ungkap Timothius.

Timothius menambahkan, durasi yang fleksibel dan gabungan elemen visual dan audio dapat memberikan engagement yang lebih baik dari channel lainnya. Video juga memiliki peluang viral yang lebih besar dibandingkan channel lainnya, seperti static image dan search.

“Tergantung platform video yang digunakan, biasanya video marketing sangat efisien karena advertiser di-charge setiap pengguna menonton video hingga durasi tertentu (cost-per-view). Misalnya di YouTube, jika pengguna tidak menonton iklan sekitar 30 detik, maka advertiser tidak akan di-charge. Harga CPV bisa semurah Rp350,” kata Timothius.

Sementara itu untuk pasar B2B, Anis melihat, content marketing masih menjadi pilihan utama saat mulai melakukan kegiatan pemasaran. Untuk B2B, white paper, study case, dan pemaparan dalam bentuk video sangat penting untuk mengedukasi konsumen.

Di market B2C Indonesia, faktor penentu terbesar customer dalam proses pembelian adalah harga dan promosi. Di market B2B, harga dan promosi bukanlah menjadi faktor penentu yang utama. Banyak hal-hal lain yang perlu dipikirkan calon pembeli B2B, seperti ketersediaan produk dalam jumlah besar, fleksibilitas pembayaran, post-sale services, ketersediaan suku cadang, positive endorsement dari klien, dan lainnya.

“Hal-hal tersebut hanya bisa dikomunikasikan dalam suatu konten yang edukatif dan intuitif. Tidak hanya di dalam platform B2B tersebut, tetapi juga di platform media eksternal,” kata Timothius.

Tren media sosial dan peranan influencer

Media sosial masih menjadi platform pilihan yang relevan, mudah, dan sarat dengan pembaruan teknologi saat melakukan kegiatan pemasaran. Hal ini, menurut Anis, karena konten yang terbaru (“kekinian”) yang disajikan melalui format interaktif (seperti live streaming) atau konten terbatas (seperti insta story) menarik “rasa penasaran” banyak pengguna media sosial.

“Anda bisa mengamati bagaimana orang aktif mengunggah insta story atau hanya sekedar penasaran melihatnya. Kemudian fenomena yang terjadi di aplikasi seperti Bigo, TikTok, yang memberikan wadah para pengguna media sosial untuk berekspresi. Menurut saya, ke depannya media sosial akan memberikan lebih banyak variasi bagi pengguna dalam berekspresi.”

Hal senada juga disampaikan Timothius terkait tren media sosial saat ini dan tahun depan. Video memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi untuk pengguna mengekspresikan aktivitas dan pengalaman mereka dibanding static image dan teks (seperti status update).

“Video baru belakangan ini naik daun karena semakin terjangkaunya harga kuota data internet operator telekomunikasi di Indonesia dan juga penetrasi smartphone yang terus bertambah pesat. Pemain media sosial yang akan terus mendominasi dari tren video ini adalah Instagram dan Facebook.”

Terkait dengan peranan influencer saat ini dan ke depannya, Daniel Tumiwa yang menjalankan bisnisnya memanfaatkan “buzzer” atau influencer dari kalangan mahasiswa melihat, bakal makin tumbuh dengan pesat dan masih memiliki potensi yang cerah. Tidak hanya sekedar mempromosikan brand di channel digital (Instagram, Facebook, Twitter), tetapi juga di channel offline seperti event, community building, hingga ke produksi iklan TV dan OOH (Out-of-home).

“Cara influencer dalam mempromosikan suatu brand juga mulai berubah. Beberapa tahun lalu, influencer lebih cenderung mempromosikan dengan konten yang hard sell seperti foto dengan produk dan caption text yang menjual. Saat ini konten lebih menjual gaya hidup dan pengalaman dari menggunakan produk/layanan yang dipromosikan (soft sell). Dengan cara ini, viewers juga akan lebih percaya kepada brand yang di promosikan karena terlihat lebih natural seperti bukan iklan,” kata Timothius.

Sementara itu Anis melihat, peranan influencer sendiri makin penting bagi para konsumen yang sedang mencari informasi/referensi dalam pemilihan suatu produk. Untuk beberapa kategori produk dan bisnis, influencer marketing berperan sangat penting dalam menyebarkan efek “word of mouth“.

Influencer marketing saat ini semakin berkembang dan diminati. Contohnya suatu brand smartphone baru yang berasal dari Tiongkok, yaitu Xiaomi. Mereka besar berkat komunitas dan banyak bekerja sama dengan influencer,” tutup Anis.

Masa Depan Email untuk Pemasaran

Sebagai salah satu kanal pemasaran digital yang paling “tua”, peranan email dalam kegiatan pemasaran ternyata masih penting dan belum bisa ditinggalkan. Kemudahan serta kebiasaan orang banyak memanfaatkan email untuk kegiatan pekerjaan, berbelanja online hingga kegiatan finansial, membuat email akan selalu menjadi bagian dari rutinitas orang banyak.

Namun tidak dapat dimungkiri, sifatnya yang terkesan mengganggu dan kerap dihiraukan, menyulitkan startup hingga brand untuk mempromosikan produk atau layanan melalui email. Namun demikian dengan strategi yang tepat, penggunaan email untuk kegiatan pemasaran justru bisa memberikan hasil yang lebih baik. Dan diperkirakan dengan dukungan media sosial dan teknologi saat ini, email akan semakin berkembang menjadi channel pemasaran yang efektif.

Hindarkan mengirimkan email blast

Salah satu kebiasaan dari brand hingga startup saat ini adalah mengirimkan email kepada orang banyak sekaligus dengan konten yang “random” dan tidak relevan. Selain akan langsung dihiraukan bahkan dikategorikan Spam oleh orang yang menerima email tersebut, cara seperti ini juga sangat tidak efektif.

Menurut Co-Founder dan CEO MailTarget Yopie Suryadi, sebelum mengirimkan email kepada target pasar ada baiknya untuk memanfaatkan data analytics dan lebih menitikberatkan pada “email experience”.

Selain itu penggunaan email list juga harus dicermati. Salah satu tips yang wajib untuk diperhatikan adalah untuk menghindari pembelian email list.

“Cara instan seperti pembelian email list bisa berbahaya untuk reputasi domain dan terancam di-blacklist bahkan bisa dikategorikan sebagai Spam.”

Yopie menyarankan untuk menggunakan double opt-in untuk memastikan engagement terjadi. Melalui proses double opt in, biasanya setelah orang  subscribe, akan dikirimkan email lagi untuk validasi atau menyatakan kesediaan memberikan alamat email untuk dikirimkan newsletter.

Hal lain yang juga wajib untuk dilakukan terkait dengan penggunaan email list adalah melalui A/B test dan variasi konten untuk mengetahui kebutuhan konsumen.

“Intinya fokus ke open rates, agar terjadi engagement dulu. Lalu setelah open rates berhasil naik, baru mulai memperhatikan metrik yang lain seperti CTR dan interest, lokasi, dan lainnya,” kata General Manager Marketing Rumah123 Fanny Meilana.

Ciptakan konten ideal untuk newsletter

Saat newsletter akan dikirimkan, penting juga untuk memahami karakteristik setiap segment audience yang diincar. Dalam hal ini konten tersebut harus bisa mewakili minat serta kesukaan dari orang tersebut.

“Sebut saja newsletter Toyota, yang ditujukan ke engineer maka akan lebih baik berbicara update teknis dari mobil, kemampuan mesin, perubahan suspensi dan lainnya. Hal lain yang perlu dicermati adalah agar tidak memasukkan terlalu banyak informasi dalam satu newsletter yang dikirimkan. Idealnya dalam satu newsletter hanyalah membawa satu pesan yang terbaik,” kata President Director EMC Group (Aidoru) Eddy Yansen.

Di dalam email pemasaran, terdapat berbagai macam bentuk newsletter atau nurture campaign hingga sales campaign. Selain itu dalam strateginya juga dikenal istilah email cycle, yaitu dalam rangkaian email pemasaran tentukan terlebih dahulu, apa saja konten yang ingin dikirimkan. Contohnya, minggu pertama newsletter, minggu kedua update produk, minggu ketiga promo dan lainnya.

“Satu hal yang harus diperhatikan, setiap email marketing yang kita kirimkan harus mempunyai goal dan call to action,” kata Yopie.

Aspek relevansi menjadi krusial untuk konten dalam newsletter. Ada baiknya untuk tidak terlalu terkesan menjual dan menceritakan konten yang terlalu panjang. Hal ini berpengaruh kepada kebiasaan orang, dalam waktu 10 detik melihat judul email dilanjutkan kepada isi konten email. Hal tersebut bisa berakhir sukses jika konten menarik dan bermanfaat untuk orang tersebut.

“Relevansi menjadi strategi kunci dalam konten. Semakin tinggi relevansi maka akan semakin tinggi engagement yang didapatkan. Relevansi bisa didapatkan dari trending topics, consumer needs, dan lainnya,” kata Fanny.

Penggunaan service provider email

Saat ini sudah banyak layanan email service provider yang memudahkan perusahaan untuk mengirimkan email marketing memanfaatkan tools yang ada. Mulai dari yang berbayar hingga gratis. Agar kegiatan tersebut memberikan hasil yang memuaskan, perhatikan benar Insight/Report Dashboard yang tersedia, fitur yang memudahkan segmentasi untuk mendukung personalisasi kegiatan pemasaran.

“Pastikan juga vendor memiliki kapasitas pengelolaan “IP whitelist” email yang baik. Karena di email blast technology yang terpenting adalah menjadi reputasi IP yang digunakan,” kata edy.

Hal lain yang harus diperhatikan jika memanfaatkan email service provider adalah memilih tools yang dilengkapi dengan fitur pendukung, harga terjangkau dan fitur yang beragam. Bukan hanya produk asing, produk lokal juga saat ini sudah memiliki teknologi dan fitur yang bermanfaat untuk kegiatan digital marketing.

Tren email pemasaran

Dengan semakin berkembangnya teknologi AI, automation, behavioral targeting, email pemasaran masih menjadi channel yang digunakan oleh marketers sebagai bagian dari kegiatan pemasaran. Namun tidak bisa dihindari akan adanya penurunan untuk open rate, CTR dan conversions.

“Dengan semakin besarnya penggunaan mobile phone, konten email marketing pun harus semakin lebih singkat dan padat (screen mobile lebih kecil vs desktop) dan journey pun harus sangat simple,” kata Fanny.

Selain itu email pemasran tetap akan menjadi sarana komunikasi Brand (B2C) ke penggunanya. Sementara dalam B2B, email marketing akan selalu menjadi sarana komunikasi penting yang tidak boleh ditinggalkan.

Email marketing bersama chat/messaging dan media sosial akan bertumbuh saling melengkapi, dan tidak akan saling mematikan. Ketiga platform inilah yang dipercaya akan menjadi cara komunikasi masa depan,” kata Eddy.

Kemampuan email yang bisa men-generate ROI dan conversion yang paling tinggi, harus diperlakukan berbeda dengan penggunaan media sosial. Walaupun email cukup efektif sifatnya, namun pada akhirnya email tidak bisa berdiri sendiri, diperlukan sinergi dengan channel lain.

“Itu sebabnya MailTarget meluncurkan fitur multi channel yang sekarang sudah bisa diakses versi betanya di dasbor kami. Menjadikan pekerjaan digital marketing menjadi mudah, hanya perlu dua jam di hari Senin yang cerah untuk membuat konten email, Instagram, Twitter, untuk 12 minggu ke depan,” tutup Yopie.

Twitter Lite dan Twitter Versi Windows Kedatangan Sejumlah Fitur Baru

Berbahagialah para pengguna Twitter Lite, sebab Twitter baru saja menggulirkan pembaruan untuk aplikasi versi ringannya tersebut. Seperti yang kita tahu, Twitter Lite harus mengorbankan banyak fitur demi memprioritaskan kecepatan dan efisiensi data. Maka dari itu, penambahan fitur baru terbilang penting untuk disoroti.

Yang pertama adalah fitur Night Mode, di mana seperti aplikasi standarnya, tampilan Twitter Lite kini bisa diubah menjadi serba gelap supaya lebih nyaman digunakan di malam hari. Kesannya memang sepele, tapi dulu saya rela membayar lebih untuk aplikasi Twitter third party hanya demi membaca lini masa dalam tampilan serba gelap seperti ini.

Yang kedua ada update secara real-time untuk reply, Retweet dan jumlah like. Jadi selagi memantau sebuah Tweet yang sedang viral, pengguna Twitter Lite juga dapat melihat balasan-balasan baru yang muncul tanpa perlu melakukan apa-apa.

Terakhir, Twitter Lite juga kedatangan tampilan baru untuk jendela compose-nya, yang bertujuan untuk memudahkan pengguna berpindah antara Tweet dan lini masanya. Istimewanya, selain di Twitter Lite, tiga fitur baru ini juga bakal tersedia di situs Twitter versi mobile serta aplikasi Windows resminya.

Dari sudut pandang lain, pembaruan ini juga penting karena Twitter belum lama ini merevisi kebijakan API-nya untuk developer, yang sederhananya bakal menghambat perkembangan aplikasi Twitter pihak ketiga. Pengguna Twitter Lite pada dasarnya bisa sedikit lega melihat itikad baik Twitter untuk terus memperbarui aplikasi versi ringannya ini di saat opsi third party mulai terdengar kurang relevan.

Sumber: Engadget dan Twitter.

Application Information Will Show Up Here

Kehadiran Aplikasi Kwai dan Strateginya di Indonesia

Kwai adalah aplikasi untuk membuat video berlatar belakang musik atau suara-suara lainnya. Konsep ini cukup populer di tanah air, aplikasi seperti Musically, TikTok, dan semacamnya sudah banyak digunakan pengguna. Hal ini juga bisa dilihat dari banyaknya video semacam itu bertebaran di media sosial.

Country Manager Kwai Gagan Gandara menyebutkan video dengan format pendek semakin populer di seluruh dunia sebagai bentuk hiburan, terlebih di Indonesia. Kwai akhirnya turut kepincut dengan potensi pasar yang ada di Indonesia. Kwai sendiri berasal dari Tiongkok.

“Kami melihat Indonesia sudah sejalan dengan tren dunia. Kami percaya inilah saatnya bagi Kwai untuk masuk ke negara modern ini,” terang Gagan.

Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan penggunaan internet yang cukup cepat membuat Kwai cukup optimis dalam penerimaan aplikasinya. Terlebih lagi masyarakat Indonesia yang terbuka dengan tren dan teknologi baru, membuat Kwai tidak begitu kesulitan dalam masuk ke pasar Indonesia.

“Jadi kami percaya Indonesia akan menjadi negara paling aktif yang siap untuk menerima tren sosial baru. Kami percaya kami dapat menyediakan platform yang sama dan adil bagi semua orang untuk merekam kehidupan mereka dan memiliki potensi pertumbuhan yang besar di Indonesia,” jelas Gagan.

Fitur untuk pengguna di Indonesia

Kwai di Indonesia hadir dengan fitur-fitur untuk memudahkan pembuatan video seperti filter, magic emoji, katalog musik, bingkai foto, menu berbagi, dan lainnya. Fitur-fitur tersebut diberikan untuk memastikan semua kalangan yang menggunakan Kwai dapat membuat video yang menarik untuk dibagikan atau untuk dokumentasi.

Selain itu Kwai juga menghadirkan Kwai Koin, sebuah sistem reward yang disiapkan untuk mendorong pengguna Indonesia untuk memproduksi konten yang positif dan bernilai. Setiap video dihargai dengan koin, semakin populer video semakin banyak koin yang dapat.

“Satu koin dihargai Rp1.000, pengguna dapat dengan mudah mengonversi ke dalam nominal Rupiah melalui transfer ke akun bank lokal pengguna,” terang Gagan.

Rencana Kwai di tahun 2018

Kwai di Indonesia mencoba membawa citra bahwa aplikasi mereka adalah aplikasi yang cocok digunakan oleh semua lapisan masyarakat. Di tahun ini mereka coba fokus pada pelokalan aplikasi dan layanan, salah satunya hadir dalam bentuk fitur Kwai Koin.

“Kami akan mencoba untuk membuat semakin banyak orang Indonesia mengetahui apa itu Kwai Go (aplikasi Kwai khusus pembuatan video) dan Kwai Koin. Biarkan lebih banyak orang biasa senang membuat dan membagikan video pendek. Pada saat yang sama, mereka akan memiliki kesempatan untuk menghasilkan lebih banyak uang, mewujudkan mimpi-mimpi kecil dan membawa lebih banyak kebahagiaan untuk kehidupan pribadi dan keluarga,” demikian Gagan menjelaskan.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Lima Cara Memanfaatkan Instagram untuk Kegiatan Pemasaran

Berawal dari media sosial untuk berbagi foto, Instagram kini sudah menjadi media utama untuk brand hingga UKM melancarkan kegiatan pemasaran. Tampilannya yang menarik dan didukung dengan tools pendukung dan analytics yang lengkap, menjadikan Instagram sebagai media sosial ideal untuk bisnis.

Artikel berikut ini akan membahas lima cara yang mendasar yang perlu diketahui jika memanfaatkan Instagram untuk kegiatan pemasaran.

Memanfaatkan tautan dengan cerdas

Instagram memberikan kesempatan memuat tautan di kolom profil. Sudah banyak brand yang memanfaatkan fitur ini untuk mengarahkan langsung pelanggan ke situs atau landing page khusus yang bisa mendorong traffic situs. Cara lain yang bisa dimanfaatkan brand adalah mengumpulkan data pelanggan untuk kemudian diolah menjadi mailing list/subscriber.

Yang perlu dicermati adalah lakukan perubahan strategi tautan secara berkala sehingga menciptakan kreativitas baru yang tetap relevan.

Memanfaatkan Instagram Stories

Saat ini fitur Instagram Stories sudah mulai dimanfaatkan brand sebagai teaser atau informasi yang mengarahkan pelanggan ke situs atau halaman khusus brand. Selain bersifat langsung dan hanya dalam waktu 24 jam, Instagram Stories merupakan fitur yang selalu dilihat oleh pengguna Instagram secara organik maupun berbayar. Jika dikemas secara menarik, Instagram Stories berbayar akan lebih mudah diterima pengguna dan tidak berkesan “mengganggu.”

Instagram Stories juga menjadi fitur yang ideal bagi brand menampilkan konten baru secara cepat. Memanfaatkan tab Explore, Instagram Stories juga lebih mudah ditemukan target pengguna brand.

Menjadwalkan posting Instagram

Jika sebelumnya cukup sulit untuk menjadwalkan posting di Instagram, kini dengan sejumlah tools posting di Instagram bisa dijadwalkan. Meskipun hanya dalam bentuk draft, memanfaatkan tools tersebut posting bisa dibuat lebih baik di awal, sehingga saat waktunya dipublikasi menjadi posting yang sesuai dengan strategi pemasaran yang direncanakan.

Lebih teratur memanfaatkan #tagar

#Tagar menjadi fitur yang banyak diterapkan saat melakukan kegiatan pemasaran memanfaatkan Instagram. Namun jika ingin postingan tampil lebih rapi dan menarik, tempatkan #tagar yang relevan dengan posting di Instagram. Temukan terlebih dahulu #tagar yang tepat dengan mencari #tagar yang paling popular atau #tagar yang ingin dikustomisasi secara khusus. Agar tampilan #tagar tidak terlihat secara langsung di tulisan posting, coba sematkan #tagar di kolom komentar.

Memanfaatkan user-generated content

Instagram adalah platform sosial yang memungkinkan brand melakukan interaksi dengan pelanggan secara langsung. Jika pelanggan menampilkan foto atau produk dari brand, segera berikan respon kepada pelanggan tersebut dalam bentuk Likes atau repost. Jangan lupa selalu memberikan penghargaan kepada pelanggan Anda yang sudah membantu mempromosikan produk secara sukarela.

5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang “Influencers Marketing”

Influencers marketing sudah lama ada. Tetapi dengan keberadaan media sosial, terutama Facebook, Twitter, Youtube dan Instagram, semakin membuka kesempatan bagi siapa pun untuk menjadi selebriti internet yang mempunyai pengaruh di komunitas mereka. Dan itu berdampak terhadap semakin banyaknya perusahaan dan brand yang ingin menggunakan influencers marketing. Tahun lalu, Instagram menjadi platform nomor satu sebagai pilihan bagi 92% influencers untuk mempromosikan sebuah brand, diikuti oleh iklan di televisi.

Jika brand Anda sedang mempertimbangkan untuk menggunakan influencers marketing sebagai salah satu taktik pemasaran, berikut 5 hal yang perlu Anda ketahui:

Influencers dapat mempengaruhi keputusan pembelian

Setiap brand memiliki target audiens, begitu pula dengan influencers yang memiliki karakter pengikut yang berbeda-beda. Petakan target audiens dari brand Anda dengan pengikut dari influencers yang akan dipilih. Upayakan antara keduanya memiliki kesamaan agar penetrasi pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah diterima. Sehingga target audiens Anda akan lebih mudah dipengaruhi hanya dengan melihat influencers saat menggunakan brand Anda.

Brand akan lebih dipercaya

Lebih mudah membuat audiens tertarik dengan konten yang dibuat langsung oleh influencers yang mereka sukai. Audiens dapat langsung melihat pengalaman yang dirasakan saat menggunakan suatu brand. Hal ini yang menunjukkan keaslian sebuah konten sehingga dapat lebih mudah dipercaya oleh audiens. Karena sebanyak 92% konsumen akan lebih mempercayai rekomendasi yang bersumber dari orang lain terlebih orang tersebut memiliki pengaruh.

Konten akan tersebar di lebih banyak platform

Sebuah konten yang dikembangkan oleh influencers biasanya akan dipublikasi di media sosial. Dengan banyaknya pengguna dari media sosial saat ini menjadikannya sebuah keuntungan karena konten pada media sosial sangat mudah untuk dibagikan kepada pengguna lainnya. Sehingga tidak akan terbatas pada satu platform saja, melainkan bisa tersebar pada 2 hingga 3 platform sekaligus. Alasan lain karena banyak influencers terkenal tidak hanya di 1 platform saja, melainkan juga di beberapa platform lainnya.

Mudah untuk mengukur keberhasilan

Mengukur keberhasilan dari kampanye influencers terhitung mudah karena dapat dilihat langsung dari seberapa banyak komentar dan juga likes yang diberikan audiens. Komentar dan likes tersebut yang nantinya akan menghasilkan konversi. Setiap posting-an dari influncers akan menunjukkan apakah mampu menarik target audiens sesuai dengan yang ditargetkan oleh brand. Setiap konsep dari konten yang dihasilkan sebaiknya hasil kolaborasi bersama antara influencers dengan brand itu sendiri.

Biaya yang jauh lebih murah

Ketimbang Anda harus mengeluarkan lebih banyak dana untuk pembuatan video iklan TV ditambah juga mahalnya placement iklan di aplikasi YouTube, muncul solusi untuk menggunakan influencers sebagai strategi marketing brand yang lebih murah. Tidak harus menggunakan artis populer yang bayarannya mahal. Karena menurut hasil riset SociaBuzz, sekitar 59% marketer memilih untuk menggunakan tipe influencers yang merupakan ‘selebriti internet’. Sebanyak 83% dari mereka menyatakan setuju penggunaan tipe influencer seperti Selebgram, Youtuber, dan juga Blogger akan menjadi lebih efektif.

Disclosure: Tulisan tamu ini disusun oleh Gina Dwi Prameswari. Gina adalah Content Consultant di BBOX Consulting. Ia bisa dihubungi melalui blog BBOX 

Fitur Baru Pinterest Mudahkan Pengguna Temukan Deretan Pin Terbaru dari Akun yang Mereka Ikuti

Dewasa ini, hampir semua media sosial menerapkan metode kurasi berbasis algoritma untuk menampilkan konten kepada penggunanya. Konten yang tampil berdasarkan kronologinya sudah dinilai ketinggalan zaman, meskipun sebenarnya masih banyak konsumen yang menginginkan hal tersebut.

Hal itu dibuktikan oleh Pinterest, yang baru-baru ini merilis fitur berupa tab baru berlabel “Following”. Fungsi tab ini sangat simpel dan to the point, yakni menampilkan deretan pin dari semua pengguna lain dan brand yang Anda ikuti, sesuai urutan dari yang terbaru terlebih dulu.

Tombol “+” di bagian atas bisa dipakai untuk melihat siapa saja yang pengguna ikuti, sekaligus untuk berhenti mengikuti akun-akun yang dinilai sudah tidak lagi relevan. Tentu saja dari situ pengguna juga bisa menemukan deretan akun lain untuk diikuti berdasarkan minatnya masing-masing.

Pinterest bilang bahwa munculnya fitur baru ini didasari oleh hasil diskusi mereka dengan sejumlah pengguna. Sejumlah pengguna sebenarnya sudah puas dengan sistem kurasi berbasis algoritma yang ada sekarang, sedangkan sejumlah lainnya lebih suka mengkurasi tampilan kontennya sendiri. Namun yang lebih penting, sebagian besar rupanya ingin memiliki kedua opsi tersebut secara bersamaan.

Following sejatinya hanya berperan sebagai tambahan untuk tab Home yang sudah ada sekarang. Jadi ketika Anda hanya ingin melihat koleksi pin terkurasi, silakan buka tab Home. Sebaliknya, saat Anda hendak mengumpulkan inspirasi terbaru dari siapapun yang Anda ikuti, tab Following hadir khusus untuk keperluan tersebut.

Fitur ini sekarang sudah mulai dirilis di versi web maupun aplikasi Pinterest untuk iOS dan Android, dan bakal tersedia untuk semua pengguna dalam beberapa minggu ke depan.

Sumber: Pinterest.

Media Sosial Lokal “Oorth” Resmikan Platform Web dan Aplikasi iOS

Bertempat di Solo, hari ini (21/3) aplikasi media sosial lokal berbasis komunitas “Oorth” secara resmi meluncurkan aplikasi iOS dan website. Di fase awalnya menjelang akhir 2017 lalu, Oorth hadir di platform Android. Momentum peluncuran ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi Oorth menjadi media sosial yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Untuk versi web, layanan dapat diakses melalui alamat http://www.oorth.me/.

Selain memiliki fitur untuk chatting bagi komunitas, berbagi foto dan video layaknya media sosial pada umumnya, Oorth mempunyai fitur lain berupa digital wallet dan donasi stream. Hal ini memungkinkan komunitas-komunitas yang terdaftar dan terverifikasi di Oorth bisa melakukan penggalangan dana dan iuran komunitas secara digital. Pengguna Oorth sendiri dapat menjadi donatur dalam penggalangan dana yang diadakan oleh komunitas-komunitas tersebut melalui digital wallet yang disebut Skypay.

Skypay ini mirip dengan berbagai layanan pembayaran yang menempel di platform online. Pengisian saldo Skypay bisa dilakukan dengan cara mentransfer melalui bank-bank atau merchant yang sudah bekerja sama dengan Oorth.

Aplikasi Oorth sendiri dikembangkan Skynosoft Portal Prime, sebuah perusahaan software developer berbasis di Solo, Jawa Tengah. Perusahaan ini dikembangkan Krishna Adityangga sebagai Chief Executive Officer (CEO) bersama dua rekannya Dhanny Ardiansyah sebagai Chief Technology Officer (CTO) dan Mulyono Herman sebagai Chief Information Officer (CIO).

“Berawal dari keresahan karena belum ada media sosial yang mengintegrasikan kebutuhan-kebutuhan komunitas secara digital dan bagaimana media sosial bukan hanya menjadi ajang untuk mencari eksistensi diri, tetapi juga memberikan manfaat bagi banyak orang,” ujar Krishna Adityangga.

Krishna  menambahkan bahwa di era digital saat ini banyak hal yang bisa ditransformasikan ke dalam bentuk digital, termasuk kegiatan-kegiatan komunitas. Kehadiran Oorth sekaligus menjadi bukti bahwa industri teknologi tidak hanya berkembang pesat di kota-kota besar seperti Jakarta, tetapi juga di daerah seperti Solo.

Dari data yang dipaparkan, sejak diluncurkan pada Oktober 2017 lalu, jumlah pengguna Oorth sudah mencapai 34 ribu. Berdasarkan usia pengguna, Oorth diakses oleh masyarakat usia 25-34 tahun sebanyak 31,01%, usia 35-44 tahun sebanyak 22,37%, dan usia 18-24 tahun sebanyak 20,63%. Pengguna Oorth bukan hanya berasal dari Indonesia saja, tetapi sudah digunakan oleh masyarakat internasional dan komunitas-komunitas yang ada di luar negeri seperti di Hong Kong, Australia, Malaysia, Singapura, dan lain-lain.

Untuk menguatkan kehadirannya, Oorth juga sudah bekerja sama dengan berbagai institusi, perusahaan, dan komunitas dalam rangka pengembangan aplikasi agar lebih menjawab kebutuhan pengguna. Misalnya dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di mana masyarakat cukup membayar zakat melalui aplikasi Oorth.

Mengangkat tema Find Easiness, Oorth ingin memberikan solusi kemudahan bagi pengguna dan komunitas-komunitas untuk terus terhubung dan membantu sesama. Kemudahan tersebut di antaranya dengan fitur chatting baik secara personal maupun dalam grup komunitas. Fitur News menyajikan berita-berita terkini dari berbagai portal online agar pengguna dapat selalu update informasi.

Kelebihan lain yang coba diusung dari media sosial Oorth adalah menekankan pada isu humanity, dengan harapan dapat menjadi platform untuk melakukan penggalangan dana, donasi, crowdfunding atau fundraising.

“Ke depannya kami akan terus jalin kerja sama dengan beragam institusi dan komunitas agar semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat dari media sosial Oorth ini. Apalagi sekarang sudah bisa diakses di Android, iOS, dan Web,” ujar Krishna.

Application Information Will Show Up Here

Tren Perkembangan Media Sosial untuk Pemasaran Digital

Media sosial masih menjadi platform yang sangat menarik untuk dieksplorasi dalam kaitannya dengan bagaimana brand atau publisher mengembangkan kanal pemasaran melaluinya. Namun banyak diakui, ada banyak tantangan yang harus dipecahkan, baik dari sisi penyesuaian dengan platform ataupun audience. Pasalnya Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar di sini, seiring dengan pertumbuhan adopsi internet dan smartphone.

Chief of Strategy Socialbakers Moses Velasco secara khusus membagikan pandangannya tentang bagaimana tren media sosial untuk pemasaran yang ada saat ini. Melihat perkembangannya di Indonesia, Moses menuturkan bahwa adopsi yang sangat luas dari media sosial membuat konsumen beralih menjadi mobile-centric consumer. Sederhananya semua kini menjadi consumable di platform mobile apps.

Implikasinya brand dan publisher harus jeli dengan strateginya merangkul audience yang ditargetkan. Moses melihat bahwa generasi Y masih menjadi salah satu pangsa pasar konsumer terbesar, dengan tren mobile yang disebutkan hal terpenting yang perlu diperhatikan untuk memenangkan pangsa pasar di media sosial adalah brand. Misalnya dengan mengilhami konteks bahwa generasi Y lebih menyukai konten visual ketimbang teks.

Pergeseran konsumsi konten tersebut ditunjukkan Moses dengan menyuguhkan data tentang tren engagement di Twitter yang cenderung terus menurut. Pasalnya Twitter memang media sosial yang fokus utamanya menyampaikan informasi dan konten dalam bentuk teks.

Gambaran engagement pengguna Twitter di Indonesia / Socialbakers
Gambaran engagement pengguna Twitter di Indonesia / Socialbakers

Perkembangan media sosial itu sendiri berhasil mengubah sebuah paradigma baru, yakni mendorong kepercayaan melalui konten yang dibagikan. Setelah konten yang sesuai maka kunci selanjutnya ialah membangun engangement, yakni memastikan konten yang dipublikasikan sampai kepada audience dengan segmentasi yang tepat. Moses turut mengomentari seputar tren platform media sosial saat ini, konten tidak ditampilkan secara kronologis tapi didasarkan pada algoritma tertentu.

Chief of Strategy Socialbakers, Moses Velasco / DailySocial
Chief of Strategy Socialbakers, Moses Velasco / DailySocial

Artinya untuk mencapai target engagement, kebanyakan brand atau publisher tidak bisa hanya mengandalkan perolehan organik saja. Media sosial telah didesain sedemikian rupa sehingga mendorong orang-orang yang memiliki kebutuhan untuk menjangkau audience untuk melakukan promosi berbayar. Positifnya, mereka menyediakan targeting yang cukup relevan, sehingga dikembalikan lagi efektivitasnya akan sangat bergantung strategi media sosial yang digencarkan.

Berkaitan dengan strategi publikasi berbayar sendiri erat kaitannya dengan seberapa besar nominal CPC (Cost per Click) sebagai salah satu indikator keberhasilan konversi dari konten. Menurut data Socialbakers, nilainya setiap bulan dalam satu tahun cenderung meningkat, kendati di wilayah Asia Tenggara masih tergolong lebih rendah.

Gambaran pertumbuhan CPC di wilayah regional / Socialbakers
Gambaran pertumbuhan CPC di wilayah regional / Socialbakers

Mengoptimalkan capaian kampanye media sosial

Moses Velasco mengatakan untuk memenangkan kampanye pemasaran di media sosial ada dua hal yang harus diperhatikan oleh para brand dan publisher. Pertama ialah harus benar-benar mengetahui siapa audience yang ditargetkan secara mendetail. Dengan mengetahui audience akan mempengaruhi bagaimana strategi yang akan digencarkan pada tahapan-tahapan berikutnya. Media sosial sendiri sudah sangat terfragmentasi, dengan karakteristik pengguna yang sangat beragam.

Lalu yang kedua setelah memahami siapa audience yang dituju ialah menentukan strategi konten dan paltform yang digunakan. Ini didasarkan pada karakteristik audience tadi. Sebagai contoh para brand saat ini gencar menyasar pangsa pasar generasi millennials. Karakteristiknya mereka lebih suka menikmati konten visual berupa gambar atau video pendek. Platform media sosial yang mengakomodasi kebutuhan tersebut, seperti Instagram atau Snapchat lalu bisa dipilih untuk penyebaran konten.

Berbicara tentang millennials salah satu yang tak kalah populer adalah platform Live Video atau Story. Menurut Moses platform ini dapat dimanfaatkan sebagai upaya melakukan pendekatan dengan audience. Namun saat dihubungkan tentang peran media sosial sebagai platform pemasaran, memang akan masih banyak hal yang perlu digalakkan. Platform live video prinsipnya masih sama, menyebarkan informasi dengan prinsip one-to-many broadcast, hanya saja ada keuntungan berupa interaksi secara langsung yang ditawarkan.

Adopsi konten berformat Live Video di berbagai negara / Socialbakers
Adopsi konten berformat Live Video di berbagai negara / Socialbakers

Selain itu komputasi pintar seperti yang ditawarkan teknologi Artificial Intelligence (AI) menurut Moses juga akan menjadi bagian penting dalam membantu pemasaran digital melalui media sosial. Algoritma yang diterapkan selalu berusaha untuk membantu pengguna melakukan analisis dan mendapatkan hasil yang lebih sesuai dengan engagement yang diharapkan. Model komputasi cerdas ini juga yang ditawarkan layanan Social Media Optimization (SMO) seperti Socialbakers.

SMO mencoba memetakan dan menganalisis data sehingga didapat sebuah hasil berupa tindakan yang perlu dilakukan, pangsa pasar mana yang ditargetkan, serta pendekatan konten seperti apa yang perlu dilakukan. Intinya SMO memastikan tindakan pemasaran yang dilakukan melalui media sosial menjadi lebih terukur dan memiliki capaian yang bisa diproyeksikan.