Aplikasi Aidoru Permudah Influencer Media Sosial Kelola Pekerjaannya

Kehadiran influencer saat ini menjadi alternatif bagi brand untuk melancarkan kegiatan pemasaran. Tidak hanya mengandalkan televisi dan iklan digital, influencer yang biasanya memiliki jumlah pengikut cukup banyak di akun media sosial telah menjadi pilihan baru yang terbukti memberikan hasil yang cukup viral.

Melihat fenomena tersebut, Aidoru Entertainment sebagai talent management yang kini telah menaungi ratusan micro influencer di Indonesia dan Thailand meluncurkan aplikasi “Aidoru” di awal bulan Maret 2018. Tujuannya untuk mempermudah influencer dalam mengatur jadwal pekerjaan yang diterimanya. Aplikasi ini diklaim oleh Aidoru Entertainment sebagai aplikasi influencer marketing management pertama di Indonesia.

“Aplikasi Aidoru ini diharapkan dapat menjadi jalan keluar agar ke depannya tidak ada lagi kejadian lupa posting atau lupa ada jadwal shooting yang dapat merugikan brand dan juga influencer,” kata Direktur Aidoru Entertainment Yummi Zahra.

Masih menjalankan bisnis secara bootstrap, Aidoru menargetkan satu juta influencer untuk bergabung dengan aplikasi di akhir tahun 2018 ini.

Platform pilihan untuk influencer

Berfungsi sebagai pengatur load kerja endorsement dari influencer Aidoru, secara keseluruhan Aidoru mendapatkan profit ketika klien memesan profil influencer di Aidoru untuk melancarkan kegiatan pemasaran memanfaatkan one-click unique link, yang rencananya segera diluncurkan. Hal tersebut nantinya akan memudahkan klien yang ingin melakukan kerja sama dengan influencer Aidoru.

“Kami ingin menciptakan transaksi yang aman untuk seluruh ekosistem, di mana influencer dapat fokus berkarya,” kata Yummi.

Sebagai aplikasi manajemen influencer yang berfungsi untuk mengatur pekerjaan yang diterima, Aidoru saat ini telah memiliki sekitar 100 ribu lebih buzzer eksklusif sebelum aplikasi tersebut diluncurkan. Jumlah tersebut terbagi dalam beberapa segmen, yaitu fashion, beauty, food, travel, music, sport, parenting, lifestyle dan hijab.

Application Information Will Show Up Here

Cara Memanfaatkan Media Sosial untuk Pemasaran Startup

Melanjutkan dari ulasan sebelumnya tentang pemasaran digital untuk startup, kali ini DailySocial akan membahas tentang optimasi platform media sosial. Kendati banyak dianggap sebagai kanal tempat berkumpulnya calon konsumen potensial, ternyata memenangkan pasar di media sosial bukan hal yang mudah. Tanpa adanya strategi yang sesuai, sangat sulit bagi startup untuk mendapatkan konversi dari reach menjadi goal yang diinginkan, misalnya klik ke tautan yang dibagikan. Alih-alih mendapatkan traksi besar, bisa saja pemasaran media sosial hanya akan menguras biaya dan waktu.

Perhatikan beberapa hal berikut sebelum memulai

Saat ini media sosial tidak hanya digunakan oleh kalangan konsumen muda saja, tetapi sudah menjadi platform yang digunakan secara umum. Jika melihat di sekeliling kita, saat ini mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua telah memanfaatkan media sosial, namun masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam berinteraksi di dalamnya. Karena kondisinya yang sangat beragam, dibutuhkan pendekatan yang pas melalui upaya pemasaran. Salah satunya berbasis digital analytics, seperti yang dijelaskan Co-Founder GDILab Jefri Dinomo.

Pendekatan digital analytics dilakukan untuk memastikan pelaku usaha mendapatkan manfaat yang maksimal dari investasinya di media sosial, dengan menargetkan brand pada sasaran yang tepat. Dibutuhkan strategi yang detail sebelum memulai, diharapkan menjadi sebuah acuan bagi pemasar dalam merumuskan berbagai kebutuhan ke depannya, termasuk unsur teknis yang akan mendukung. Dalam perumusan strategi komponen utama yang dapat dijadikan sebagai modal dasar adalah pemahaman yang matang tentang produk –tahu keunggulan produknya dan segmentasi pangsa pasar yang dituju secara spesifik.

Di fase perumusan strategi salah satu hasil yang harus diperoleh adalah sebuah catatan tentang detail produk dan konsumen yang dituju. Bermodal hasil tersebut, selanjutnya dapat dipilih platform media sosial yang sesuai untuk memasarkan produk. Bisa saja menggunakan semua media sosial, namun ingat, habit pengguna sosial itu beragam, kita harus jeli dalam menemukan segmentasi pasar yang dituju. Termasuk mempertimbangkan tipe konten, apakah dengan kata-kata saja orang akan tahu maksud dan tujuan produk, atau harus ditambah gambar dan juga video. Pertimbangan konten juga akan menjadi salah satu faktor penentu dalam pemilihan platform.

Kemudian hal yang perlu menjadi perhatian, untuk startup penting di fase awal pemasaran memfokuskan pada pengenalan brand secara luas. Tujuannya agar orang semakin familier dengan startup, baik dari sisi namanya, logonya, produk atau layanannya, hingga keunggulan yang dimiliki. Fokus pada tujuan meningkatkan nilai brand nantinya akan berimplikasi pada taste konten yang dihadirkan, sebagai contoh dengan cara mencoba memahami permasalahan pengguna dan mengarahkan solusinya pada produk atau layanan yang diusung startup.

Pemasaran di media sosial menurut Jefri Dinomo
Pemasaran di media sosial menurut Jefri Dinomo

Dengan demikian, checklist yang harus dipenuhi oleh startup ketika hendak mempersiapkan pemasaran digital melalui media sosial, yakni:

  1. Susun strategi secara mendetail: pelajari keunggulan produk, petakan segmentasi konsumen.
  2. Identifikasi platform yang sesuai didasarkan pada beberapa hal: karakteristik konsumen yang dituju lebih sering menggunakan layanan apa, tipe konten yang akan diunggah seperti apa –menyesuaikan pada kompleksitas layanan.
  3. Di fase awal fokus startup adalah memperkenalkan brand dan solusi yang ditawarkan seluas mungkin kepada masyarakat.

Lakukan beberapa hal berikut saat memulai

Menurut CEO Bangwin Consulting Abang Edwin, ada beberapa kiat yang dapat diikuti oleh startup ketika ingin memanfaatkan media sosial sebagai kanal pemasaran. Pertama, untuk memperkenalkan produk ada beberapa cara sehingga dapat menarik perhatian audience yang dituju. Salah satunya dengan melempar isu, kemudian menawarkan solusi dengan produk atau layanan yang dikembangkan. Hasil akhir yang dijadikan tolok ukur ialah tentang hubungan yang dibangun dengan calon konsumen. Semakin banyak respon yang didapat (terutama positif) maka strategi tersebut berjalan dengan baik.

Konten menjadi bagian penting untuk menjadi trigger dalam menggiring konsumen untuk merespon. Yang perlu diperhatikan, konten pemasaran tidak melulu kaku melakukan hard-selling secara terus-menerus, akan tetapi dapat diselingi dengan konten umum yang relevan. Misalnya kutipan, konten visual, kuis dan sebagainya. Perhatikan segmentasi konsumen yang dituju dalam memilah unsur kreatif dalam konten. Dan yang terakhir adalah melakukan konsistensi. Konsistensi dengan kreativitas konten dan strategi menjangkau konsumen sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua aksi, yakni One Time Set-up dan Daily Engagement.

One Time Set-up berkaitan dengan cara startup mematangkan identitas berkaitan dengan brand atau merek produknya.  Daily Engagement berkaitan dengan bagaimana media sosial dapat menjadi medium berkomunikasi antara startup dengan konsumennya. Semakin banyak perbincangan yang terjadi, maka skor untuk Daily Engagement semakin bagus. Bagian terpenting di sini ialah konteks, tentang konsistensi konten dan strategi media sosial dalam memberikan pesan yang sesuai dan bermanfaat bagi para pengikut di media sosial. Setiap posting di media sosial akan memiliki nilai yang disebut Rate Impressions.

Pemasaran di media sosial menurut Abang Edwin
Pemasaran di media sosial menurut Abang Edwin

Di fase memulai ini ada beberapa hal yang harus menjadi checklist:

  1. Pikirkan cara terbaik dalam mendefinisikan atau memperkenalkan produk. Lakukan riset dengan orang di sekeliling. Misalnya coba buat satu dua kalimat atau gambar, kirim ke rekan yang sebelumnya tidak mengetahui tentang maksud konten tersebut. Lalu lakukan penilaian, apakah mereka paham? Jika belum, maka rumuskan kembali sehingga lebih mudah dimengerti. Lakukan secara giat sebelum di-posting di media sosial.
  2. Buat konten semenarik mungkin, termasuk untuk konten yang tidak berkaitan langsung dengan misi penjualan produk. Gunakan aset-aset digital yang interaktif untuk menarik minat responden.
  3. Lakukan secara konsisten, dan pastikan semua terukur dengan baik sesuai dengan aspek One Time Set-up dan Daily Engagement.

Lebih lanjut tentang media sosial untuk pemasaran

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan strategi media sosial, yakni startup harus paham betul tujuan yang diinginkan dan cara-cara dalam melakukan pengukuran. Penentuan dua hal tersebut bertujuan untuk memastikan kegiatan dapat terarah dan diukur capaiannya. Adapun beberapa hal yang dapat dicapai melalui pemasaran media sosial di antaranya:

  • Meningkatkan nilai brand produk atau layanan.
  • Meningkatkan kualitas dan transaksi penjualan dengan membuka peluang baru.
  • Meningkatkan return of investment (ROI).
  • Meningkatkan komunitas pelanggan loyal.
  • Meningkatkan visibilitas startup dalam lanskap persaingan industri.

Sementara pengukuran dapat menggunakan beberapa kriteria hasil yang dimiliki media sosial, di antaranya:

  • Reach – seberapa besar jangkauan dari konten yang dipublikasi.
  • Click – seberapa banyak klik pada tautan yang dibagikan.
  • Engagement – seberapa banyak interaksi yang dilakukan dalam setiap publikasi.
  • Hashtag Performance – seberapa besar performa tren yang coba dibangun.
  • Sentiment – penilaian positif atau negatif masyarakat terhadap konten yang dipublikasi.
  • Organic and Paid Likes – perbandingan antara interaksi yang didapat dari iklan dan organik.

Lalu jika disimpulkan secara garis besar, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh startup saat akan melakukan pemasaran digital digambarkan dalam infografik di bawah ini.

 

Infografik Pemasaran Media Sosial DailySocial
Infografik Pemasaran Media Sosial DailySocial

Facebook Bakal Suguhkan Lebih Banyak Berita Lokal

Media sosial sebagai sumber berita sudah bukan ide yang asing lagi di tahun 2018 ini. Setiap harinya kita membuka Facebook dan Twitter bukan cuma untuk mengernyitkan dahi selagi melihat selfie beserta curhatan dari orang-orang yang kita kenal, tapi juga untuk mengikuti kabar-kabar terbaru dari beragam topik.

Bagi Facebook, mereka ingin agar perannya sebagai sumber berita dapat membawa pengaruh yang lebih besar lagi. Caranya dengan menyajikan lebih banyak sekaligus memprioritaskan berita lokal. Lokal dalam artian topik bahasannya mengambil tempat tidak jauh dari domisili pengguna masing-masing.

Langkah yang diambil Facebook ini bisa dilihat sebagai upaya untuk mempromosikan media-media lokal. Melalui akun pribadinya, Mark Zuckerberg menjelaskan bahwa berita-berita lokal ini akan lebih sering muncul kalau Anda mengikuti akun media setempat, atau jika ada seorang teman Anda yang membagikannya.

Awalnya, Facebook akan menerapkan perubahan sistem News Feed ini di Amerika Serikat terlebih dulu, sebelum memperluas dukungannya ke negara-negara lain di tahun ini juga. Facebook juga bilang bahwa semua media lokal, tidak peduli seberapa kecil atau besar skalanya, bakal dilibatkan dalam upaya ini.

Mengonsumsi berita lokal lewat Facebook sejatinya terdengar cukup rasional, dan menurut saya jauh lebih ideal ketimbang medium lain seperti WhatsApp, yang kerap kali dibanjiri dengan broadcast message berisikan berita-berita yang tidak bisa dijamin keabsahan dan kebenarannya.

Bukan berarti semua berita yang disebar melalui WhatsApp adalah hoax, namun setidaknya Facebook sudah berkomitmen untuk memastikan berita-berita yang muncul di News Feed berasal dari sumber yang terpercaya; sedangkan di WhatsApp, Facebook sama sekali tidak bisa memoderasi peredaran kontennya.

Sumber: Facebook.

Berkat Machine Learning, Sistem Cropping Gambar Otomatis Twitter Kini Jadi Lebih Pintar

Kita semua tahu bahwa jutaan gambar yang diunggah ke Twitter setiap harinya ada yang dalam orientasi portrait dan ada juga yang landscape. Namun agar lini masa kita bisa kelihatan konsisten, tampilan preview semua gambar sengaja di-crop ke satu ukuran yang sama, sekaligus untuk memberikan ruang yang lebih banyak buat Tweet lain.

Selama ini, Twitter mengandalkan teknologi pengenal wajah untuk menentukan bagian mana dari suatu gambar yang harus di-crop. Masalahnya, tidak semua gambar mengemas wajah seseorang. Jadi untuk gambar-gambar ini, yang di-crop adalah bagian tengahnya, sehingga sering kali tampilan preview-nya di lini masa kelihatan luar biasa aneh.

Untuk ke depannya, Twitter bakal menerapkan sistem cropping otomatis yang lebih cerdas, dengan bantuan machine learning. Sistem baru ini pada dasarnya akan menentukan bagian mana yang harus di-crop berdasarkan bagian-bagian dalam gambar yang paling memikat perhatian kita, yang umumnya tidak jauh-jauh dari wajah, teks, binatang, objek lain maupun area dengan tingkat kontras yang tinggi.

Twitter smart auto crop with machine learning

Sistem ini sebenarnya sudah sejak lama dikembangkan oleh para akademisi, akan tetapi Twitter memilih untuk memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan mereka. Sederhananya, yang diciptakan para akademisi dinilai terlalu berlebihan karena dapat memprediksi pixel demi pixel, dan akibatnya, kinerjanya cukup lambat.

Twitter cuma butuh garis besarnya, dan yang pasti mereka ingin sistem ini bisa bekerja secara instan agar kita dapat tetap mengunggah foto secara real-time. Singkat cerita, hasil modifikasi mereka dapat bekerja 10x lebih cepat dalam menentukan bagian foto yang harus di-crop ketimbang versi yang lebih powerful yang digunakan oleh para akademisi.

Anda bisa menilai sendiri efektivitas sistem baru ini dari dua gambar di atas. Twitter sendiri sedang dalam proses mengimplementasikannya ke aplikasi Twitter versi iOS, Android maupun web.

Sumber: Twitter.

Tips Meningkatkan Brand Awareness dengan Snapchat

Seiring dengan ramainya penggunaan Instagram di Indonesia, tidak ketinggalan pula dengan media sosial yang satu ini, yaitu Snapchat. Kemunculannya pertama kali di tahun 2011 mampu membuatnya menjadi media sosial dengan predikat pertumbuhan tercepat di tahun 2014 mencapai 57%. Snapchat memiliki 100 juta pengguna aktif setiap bulan dan setiap harinya terdapat 400 juta snaps dari para penggunanya.

Ingin tahu bagaimana bisa menggunakan Snapchat untuk brand Anda? Berikut beberapa tipsnya, let’s take a look:

Jadikan akses eksklusif

Audiens akan merasa senang bila diajak terlibat langsung dengan sebuah brand. Rasa keingintahuan audiens terhadap apa yang terjadi di balik nama besar sebuah brand bisa dimanfaatkan untuk menarik lebih banyak follower. Jika brand akan me-launching sebuah produk baru, Snapchat dapat dijadikan saluran eksklusif yang membahas persiapan atau membagikan cleu untuk menarik keterlibatan audiens. Setelah produk resmi di-launch, media sosial Snapchat dapat membantu Anda memberikan demo produk baru secara live kepada audiens. Berbagai tawaran gift, voucher diskon bisa Anda bagikan untuk tidak melewatkan rasa penasaran audiens yang ingin mencoba produk baru tersebut.

GrubHub sebuah perusahaan online untuk pemesanan makanan berhasil melibatkan audiensnya menggunakan Snapchat. Dengan mengajak audiens mengirimkan foto atau video sehari-hari mereka yang berhubungan dengan makanan. Bagi audiens yang memiliki cerita paling menarik akan mendapatkan hadiah atau voucher diskon. Hasilnya, secara langsung GrubHub mendapat tambahan follower hingga 20%.

Menyajikan topik terhangat

Penting bagi sebuah brand mengikuti isu yang berkembang untuk mendapatkan konsep pemasaran yang efektif. Ini berlaku pula pada Snapchat. Bawa brand Anda ke dalam Snapchat dengan mengangkat isu yang sedang hangat dibicarakan. Jangan ragu untuk membuat semuanya menjadi nyata karena keaslian sebuah brand sangat penting ditonjolkan dalam jaringan hyper-social.

DOVE sebuah brand sabun mandi berupaya menarik perhatian wanita muda yang sebelumnya mereka hanya fokus pada audiens di rentang usia 35 – 40 tahun. Untuk mendapatkan perhatian wanita muda, mereka menggunakan Snapchat yang mana sebagian besar penggunanya adalah kaum millennials. Selama 2 jam audiens diundang untuk melakukan percakapan menggunakan Snapchat dengan para psikolog dan brand ambassador. Berbagi gagasan dan saling bertukar pikiran mengenai isu kepercayaan diri seorang wanita untuk meningkatkan citra dirinya sebagai wanita muda. Hasilnya, DOVE berhasil menciptakan 75 percakapan aktif dan mendapat 130.000 views.

Bagian cerita yang interaktif

Aplikasi Snapchat yang dibuat khusus agar audiens bisa membuat story dengan lebih aktraktif dapat membantu strategi pemasaran yang tidak biasa. Berbagai emoticon, filter, dan tidak ketinggalan fitur stop motion mereka sediakan untuk membuat cerita Anda lebih hidup. Sebuah brand juga dapat menyampaikan cerita secara real time atau Anda juga bisa membagikan cerita mengenai culture atau image brand Anda yang bisa saja berhubungan dengan customer experience. Cerita di balik layar menjadi daya tarik tersendiri agar dapat menjaga keterikatan dengan audiens Anda. Buat pandangan audiens semakin clear terhadap brand dengan cerita yang Anda bagikan melalui Snapchat.

Sama halnya dengan Instagram yang memiliki sederet daftar influencer, Snapchat juga sering memakai influencer dalam strategi pemasaran suatu brand. Salah satu sumber mengatakan, influencer yang akan mengarahkan terjadinya engagement sebesar 2% – 5% per post adalah mega-influencers – yang terdiri dari aktor, aktris, atlet, and social media stars. Di mana mereka rata-rata memiliki 500K+ followers. Namun ada lagi yang tergolong micro-influencers yang mampu mengarahkan terjadinya engagement hingga 25% – 50% per post yaitu adalah golongan konsumen sehari-hari yang justru memiliki 1.000 – 100.000 followers saja. Mereka dinilai sangat memiliki relevansi terhadap brand karena dipengaruhi oleh adanya customer experience yang secara natural mereka alami sendiri.


Disclosure: Tulisan tamu ini disusun oleh Gina Dwi Prameswari. Gina adalah Content Consultant di BBOX Consulting. Ia bisa dihubungi melalui blog BBOX 

Empat Cara Memaksimalkan Akun Instagram untuk Bisnis

Salah satu platform media sosial yang paling digemari oleh brand, influencer hingga orang banyak adalah Instagram. Dengan kemudahan yang ditawarkan, Instagram bisa memberikan peluang bisnis baru sekaligus sebagai media pribadi untuk menuangkan hobi, aktivitas sehari-hari hingga perjalanan liburan Anda.

Tidak mudah untuk bisa mengolah dengan baik Instagram, namun dengan kiat yang sederhana namun efektif, bisa membuat akun Instagram Anda tampil lebih menonjol dan pada akhirnya bisa mendapatkan lebih banyak pengikut.

Pilih “tema” akun Instagram

Sebelum Anda membuat akun yang pada akhirnya ingin terlihat profesional (brand) ada baiknya untuk menentukan tema dari akun Instagram tersebut. Sesuaikan latar belakang perusahaan, ciri khas dari brand sebelum memuat Instagram feed dalam akun Anda. Jika perusahaan Anda adalah kuliner, fokuskan kepada foto-foto terkait yang mengundang, demikian juga jika Anda adalah online shop dan lainnya. Pilih tema yang sesuai dan cobalah konsisten dengan postingan selanjutnya.

Tentukan warna yang sesuai

Warna yang tepat bisa menjadi signature style dari postingan Instagram nantinya. Untuk itu tentukan warna seperti apa yang ingin Anda pilih untuk setiap postingan Instagram Anda. Jika pilihan warna sudah ditentukan, gunakan editing tools untuk mempercantik tampilan foto atau video yang akan di post. Beberapa editing tools yang bisa digunakan secara gratis adalah, Snapseed dan VSCO.

Jadwalkan waktu postingan

Agar postingan Instagram bisa dilihat oleh pengguna yang banyak, coba jadwalkan waktu postingan di saat yang tepat. Caranya adalah, dengan melakukan beberapa percobaan, kira-kira kapan waktu yang ideal untuk menarik perhatian lebih banyak pengguna. Manfaatkan uji coba tersebut, dan perbarui terus strategi demi mendapatkan jadwal yang tepat untuk postingan Instagram.

Buat caption dan bio yang menarik

Salah satu faktor penting lainnya untuk bisa mendongkrak tampilan Instagram adalah, dengan membuat caption yang menarik dan relevan. Selain itu buatlah tulisan bio yang sesuai dengan brand atau visi yang ingin disampaikan melalui akun Instagram Anda.

Application Information Will Show Up Here

Twitter Luncurkan Fitur Threading untuk Memudahkan Pembuatan Tweet Berantai

Beberapa hari yang lalu, Twitter meluncurkan fitur yang cukup menarik bernama threading (utasan), yang sekarang sudah mulai tersedia bagi banyak pengguna. Fitur ini ditujukan untuk memudahkan pengguna membuat Tweet berantai, atau yang kerap disebut dengan istilah tweetstorm oleh banyak pengguna.

Tweetstorm, atau yang juga dikenal dengan istilah “kultwit” di sini, pada dasarnya merupakan beberapa Tweet terpisah yang mengemas satu gagasan utama, menyambung dari satu ke yang lainnya. Format seperti ini sebenarnya sudah populer sejak lama, akan tetapi Twitter tidak pernah secara resmi mendukungnya.

Ada banyak cara yang diterapkan oleh pengguna dalam membuat Tweet berantai selama ini, salah satu yang populer adalah dengan me-reply diri sendiri dan menomori masing-masing Tweet. Namun bagaimanapun caranya, pengguna masih harus mengklik tombol “Tweet” satu demi satu, dan ini jauh dari kata praktis.

Hingga akhirnya fitur threading ini resmi datang. Sekarang, selagi menulis suatu Tweet, Anda bisa menambahkan Tweet demi Tweet di bawahnya, sebelum mengirimkan semuanya secara bersamaan menjadi Tweet berantai. Di saat yang sama, follower Anda juga bisa langsung mengetahui yang mana yang merupakan Tweet berantai dengan melihat label “Show this thread”.

Twitter threading

Cara menggunakannya cukup simpel: buka jendela composer seperti biasa, lalu ketik Tweet yang pertama. Selanjutnya, klik tombol baru berlambang “+”, dan ketik Tweet yang kedua. Ulangi langkah yang sama untuk membuat Tweet ketiga dan seterusnya. Kalau sudah selesai, tinggal klik tombol “Tweet all” untuk membagikan semuanya secara bersamaan.

Fitur ini datang tidak lama setelah Twitter memperbarui batasan Tweet dari 140 menjadi 280 karakter. 280 karakter memang sudah cukup panjang, tapi ada kalanya batasan itu masih kurang, atau ketika ide harus ditumpahkan dalam beberapa Tweet terpisah yang bersambung. Di saat yang sama, fitur threading ini kian memantapkan peran Twitter sebagai platform microblogging yang efektif.

Threading atau utasan ini sekarang sudah bisa dinikmati oleh semua pengguna, tapi entah mengapa saya belum menemukannya di aplikasi Twitter versi iOS, meski sudah saya update ke versi yang terbaru, dan versi Android dan web-nya sudah ada.

Sumber: Twitter.

PicMix and e-mas’ Strategy In Synergizing Users

PicMix announces partnership with app developer e-mas, a sister company of jewelry e-commerce Orori, to hold a gamification promotion program in its app. It is called “Main PicMix Dapat Emas”, all PicMix users can participate.

This program allows PicMix users to get free gold through referral menu for e-mas app in PicMix. Users will need to sign up to e-mas, successful registration will be given 0,1 gram free gold. Besides signing up, users can get additional 0,1 gold by installing e-mas frame in PicMix.

The program is held for each party to present symbiosis mutualism. For PicMix, they want to offer more benefits to the loyals. E-mas on the other side, wants to invite new users from PicMix app. PicMix users has reached more than 30 millions worldwide and nearly 10 millions are Indonesians.

“We always try to innovate any suitable and interesting business model with mutual benefit in partnership. PicMix used to have similar partnership with Mandiri E-Cash. Few similar mutualism partnerships are such as Telkomsel and several e-commerce [services],” PicMix’s Co-Founder Rooberto Thamrin said.

E-mas app is developed to help users in gold selling and purchasing without any physical form. As for PicMix, it is social media-based photo editor that already launched since 2012.

Regarding PicMix product development in the future, Thamrin said:

“Earlier this year, we develop new feature called PicMix YOYO which packed as portable photobooth to be used by brand in below the line act such as events or roadshows.”

“The advantages of YOYO photo booth is capable to print animated picture to 3D paper. Throughout 2017, there are few brands already used YOYO for their event,” said Thamrin.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Matakota Sajikan Layanan Pelaporan Warga Berbasis Media Sosial

Matakota merupakan platform berbasis media sosial yang difungsikan untuk menampung informasi pelaporan warga. Konsepnya secara umum tidak jauh beda dengan solusi perkotaan pintar yang sudah ada sejauh ini. Pengguna dideteksi berdasarkan lokasi akses, kemudian dapat memberikan informasi pelaporan berdasarkan kategori yang sudah disediakan. Berbasis media sosial, Matakota diharapkan dapat menampung laporan warga secara instan dan mendapatkan follow up lebih lanjut dari pihak terkait.

“Setiap user Matakota bisa melaporkan kejadian dengan enam kategori, yaitu laporan lalu lintas, kebakaran, kriminal, bencana alam, kegiatan sosial, dan perlindungan anak. Dalam menangani perlindungan anak, kami juga sudah bekerja sama dengan Kak Seto, Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia),” terang Co-Founder & CEO Matakota Henry Karya Nugraha.

Mengingat informasi tersebut bisa disampaikan oleh siapa saja, Matakota dibekali dengan fitur “Fake Report” di setiap posting yang dibuat penggunanya. Ini untuk meminimalkan adanya informasi hoax. Dalam sebuah laporan, jika ada yang menekan tombol Fake Report lebih dari lima kali, maka akan otomatis terhapus. Jadi informasi berasal dari warga, dan validasi informasi pun dari partisipasi warga.

Matakota juga dilengkapi dengan fitur Panic Button. Fitur tersebut hanya bisa digunakan untuk pengguna yang sudah memvalidasi profilnya dengan data e-KTP. Selain itu, Matakota juga dilengkapi dengan fitur News yang menyuguhkan berita lokal, nasional, maupun internasional untuk memberikan wawasan lebih luas kepada smart citizen.

Terintegrasi dengan layanan berbasis perangkat

Selain sebagai wadah untuk menampung dan memvalidasi informasi dari masyarakat, layanan Matakota didesain untuk bisa diintegrasikan dengan perangkat keras seperti Beacon, CCTV/IPTV, TMC, ATCS, dan sensor bencana. Sehingga harapannya pihak terkait dengan mudah bisa memantau kondisi kota dan memberikan peringatan dini ketika akan terjadi bencana.

“Jika saya lihat, saat ini beberapa instansi pemerintah seperti kepolisian, PMI, BPBD, dan PMK masih berjalan sendiri-sendiri. Belum terintegrasi menjadi satu. Jadi masyarakat harus menghafalkan nomor telepon penting itu masing-masing. Sedangkan jika dalam kondisi darurat bisa jadi masyarakat kesulitan mengingatnya. Jadi kami ingin mengintegrasikannya dan meningkatkan durasi quick response pemerintah dalam menangani laporan. Saat ini quick response instansi berwenang dalam menangani laporan yang membutuhkan respons cepat masih belum maksimal, rata-rata kasus ditangani setelah 30 menit kejadian berlangsung,” terang Henry.

Matakota didirikan oleh Henry (CEO) dan rekannya Gita Hanandika (CEO). Diawali dengan bootstrapping, saat ini Matakota sedang dalam tahap fundraising. Matakota belum lama ini juga menjadi pemenang pertama pada kompetisi ID.Connect di Surabaya yang diselenggarakan oleh D~NET bekerja sama dengan Express Wi-Fi by Facebook.

“Untuk pengembangan produk satu tahun ke depan Matakota akan mengembangkan fitur Lost & Found, pengembangan IoT Beacon private dan business, serta Early Warning System. Sedangkan dari segi bisnis kami ingin bekerja sama dengan lebih banyak kota di Indonesia,” lanjut Henry.

Di akhir perbincangan tim Matakota juga menyampaikan pendapatnya tentang sebuah kota pintar yang ideal. Menurutnya, kota pintar ideal adalah sebuah kota yang memiliki unsur smart government, smart economy, smart environment, smart mobility, dan smart living. Terdapat integrasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sehingga menghasilkan sebuah kinerja yang efektif dan efisien baik itu untuk pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Application Information Will Show Up Here

Social Media Strategy For Startup

Although considered very effective, digital marketing is not easy, precisely requires proper tactics, because when a brand plunge into the digital world, they will face a fairly complicated competition. As a business focuses on digital innovation, it is important for startup to formulate its best strategy in digital marketing. One of today’s most effective digital marketing channels is no other than social media.

Discussing on how social media can have an impact on startup marketing, DailySocial in weekly discussion #SelasaStartup sessions (7/11) presents CEO Bangwin Consulting Abang Edwin as a speaker. The man, usually called Bangwin, gives presentation titled “Social Media for Startup”, contains startup tips to increase product awareness through social media.

Get started with introducing the product

A strategy which can be optimized through social media is to attract the attention of consumers or clients. The trick is to throw a variety of issues commonly faced by market share, then offer the products or solutions concluded. One of the best response in social media is when the public shows their interest to the published products or services, especially to be able to discuss regarding its problem.

“The role of social media is to make the products from the company can be known by many, resulting in a good relationship with the user and giving a positive response to our products,” said Bangwin.

Social media strategy for startup

There are two things presented by Bangwin related to startup strategies in improving the performance of digital marketing through social media, namely One Time Set-up and Daily Engagement. One Time Set-up is related to the way the startup matures the identity associated with its brand. The startup identity in social media must be strong, it has to be linked to all activities. Such reinforcement can be done through optimization of profile pages or published content.

Daily Engagement deals with how social media become a medium for communicating between startup and its customers. The more conversations occured, the better score for the Daily Engagement. The most important part is the context, the consistency of content and social media strategies in delivering messages which appropriate and useful to followers on social media. Every post on it will have a value called Rate Impressions.

Content creativity plays a central role

The main trigger for consumers to be interested in discussing through social media is content. It does not have to be rigid to promote products or services on an ongoing basis, sometimes it needs more expressive content, such as quotes, visual content, quizzes and others. However, please notice the majority of the followers on social media.

“The point is that they notice the brand or product provided by startup is in accordance with their needs. Through images and facts given by social media which affect the personality of the product is the idea that should happened to a lot of enthusiasts, “said Bangwin.

The main purpose of social media is to ensure visitors to be more interested in the products they have. It includes of making the brand well-recognized, even make an impression to generate indirect promotion by consumers to the environment.


Original article is written in Indonesian, translated by Kristin Siagian