Sate Ratu di Yogyakarta, Manfaatkan Kanal Online untuk Pikat Tamu Mancanegara

Kendati baru berdiri sejak tahun 2015, nama “Sate Ratu” kini bersanding dengan destinasi kuliner legendaris lain di Yogyakarta, khususnya yang targetkan wisatawan mancenagara. Capaian itu tidak didapat begitu saja; sama seperti aneka bumbu sate yang diracik sempurna, strategi bisnisnya juga matang terencana. Demikian kesimpulan kami setelah bebincang dengan pemilik bisnis kuliner tersebut, Fabian Budi Seputro.

Kepada DailySocial ia bercerita, sejak awal memulai bisnis sudah mengoptimalkan kanal-kanal online untuk promosi. Media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter hingga sekarang turut luncurkan website; dikelola untuk mengenalkan produk-produknya kepada calon pembeli. Tidak hanya itu, interaksi baik yang dijalin dengan konsumennya juga membantu Sate Ratu untuk mendapatkan impresi lebih di internet.

Kehadiran online

Kehadiran online (online presence) menurut Budi wajib dimiliki sebuah bisnis. Bukan tanpa alasan, justru sangat mendasar, karena tren di kalangan masyarakat sudah berubah. Sekarang mesin pencari dan media sosial jadi tempat orang untuk bertanya. Mungkin kita juga melakukan, ketika akan berlibur ke suatu kota, yang dilakukan googling tentang tempat unik apa yang ada di sana, kuliner yang enak apa saja dan lain sebagainya.

Strategi digital yang dilancarkan tidak hanya sekadar memajang foto atau video produk secara online. Ada proses interaksi langsung dengan pelanggan yang dilakukan, untuk mendorong mereka secara sukarela memberikan kesan terhadap kunjungannya.

“Ketika ada turis yang mampir ke Sate Ratu, biasanya saya ajak ngobrol, kadang juga mendokumentasikan kehadiran mereka dan menangkap kesan mereka terhadap masakan kami. Saya kadang meminta mereka untuk memberikan testimoni, melalui TripAdvisor,” terang Budi.

TripAdvisor sendiri merupakan situs direktori wisata yang mencakup pasar global, menjadi rujukan turis dari dalam dan luar negeri dalam mencari informasi mengenai objek-objek yang direkomendasikan oleh pengguna.

Ulasan Sate Ratu di kanal TripAdvisor
Ulasan Sate Ratu di kanal TripAdvisor

“Lokasi kami mungkin tidak begitu dekat dengan kerumunan turis asing, seperti area Prawirotaman kalau di Yogyakarta, kendati demikian kami ada di seputaran jalan utama yang dilewati turis ketika akan berkunjung ke tempat wisata unggulan. Sehingga informasi detail mengenai kami sangat penting untuk ada di internet – ada potensi tempat kami disinggahi,” lanjut Budi.

Butuh riset dan data

Sate Ratu tidak memiliki tim media sosial atau pemasaran digital khusus, akun-akun yang ada dikelola langsung oleh Budi. Ia pun mengaku, beberapa kali berinvestasi dengan melakukan promosi lewat Google Ads, kendati tidak dalam nominal yang besar.

“Beberapa kali saya pakai Google Ads, biasanya punya target spesifik ke wisatawan mancanegara tertentu. Misalnya ada potensi banyak turis Singapura dari acara wisata tertentu, ya saya iklankan dengan targeting ke sana. Hasilnya efektif membantu Sate Ratu dilihat mereka,” ujar Budi.

Agar investasinya tidak sia-sia dan salah sasaran, Budi juga harus aktif menemukan data-data yang sesuai. Ia harus riset untuk menemukan momen liburan di Yogyakarta yang berpotensi mendatangkan turis dari luar negeri.

Dokumentasi foto dari turis-turis yang mampir ke kedainya juga ia arsipkan dengan baik di akun Instagram yang dikelolanya. Saat ini jika melihat @sateratu, ada story-highlight bergambar bendera negara tertentu yang berisi foto dan video testiomi penikmat Sate Ratu dari negara tersebut. Ada dari Amerika Serikat, Venezuela, Filipina, Jerman, Belanda dan lain-lain.

“Media digital sangat efektif untuk membantu bisnis lakukan ekspansi – dalam artian menjangkau calon pelanggan potensial dari area yang lebih luas,” imbuh Budi.

Cara berbisnis bisa jadi pembeda

Sate Ratu
Salah satu produk yang disajikan di Sate Ratu / Sate Ratu

Diketahui di seputaran Yogyakarta memang banyak sekali penjual sate, apalagi juga punya kuliner khas seperti Sate Klathak. Budi pun berusaha menghadirkan produk dengan racikan unik. Karena menurutnya unique selling point seperti ini penting bagi sebuah bisnis, apalagi yang masih baru.

Jika produk-produk kuliner yang sudah ada sejak lama tadi bisa mengandalkan promosi mulut ke mulut dari popularitasnya, para pemain baru harus berjuang keras memperkenalkan produknya. Kadang masakan yang unik dan enak sekalipun jika tidak dipasarkan dengan baik maka tidak akan menghasilkan traksi bisnis yang baik.

Pemilihan kanal digital dijadikan cara Sate Ratu untuk mempopulerkan produk bisnisnya. Apalagi sejak awal memang menargetkan ceruk wisatawan yang lebih spesifik, kendati tidak menutup pintu untuk potensi wisatawan domestik.

“Awalnya promosi online menghadirkan turis datang ke Sate Ratu, dari sana kami jalin interaksi yang menjadikan para pengunjung turut meningkatkan kehadiran online kami. Mereka posting dan memberikan review. Untuk sekarang kadang review-review atau postingan dari pengunjung itu yang dimanfaatkan untuk promosi, seperti di-post di media lain,” ujar Budi.

Kendati tidak ada angka pasti, saat ini Sate Ratu rutin dikunjungi ratusan wisatawan macanegara setiap bulannya.

Tulisan ini merupakan bagian dari inisiatif rubrik New Economy. Saat ini DailySocial turut meliput kisah sukses UKM atau bisnis non-teknologi yang berhasil mengakselerasi pertumbuhannya lewat kanal digital. Punya cerita tentang inisiatif New Economy? Kirimkan ke [email protected].

Panduan Lengkap Digital Marketing di Asia Tenggara Bagi Pemula (Bagian 3)

Pada seri tulisan sebelumnya dibahas mengenai gambaran umum tentang channel online marketing, serta cara  memprioritaskan upaya online marketing anda pada channel yang lebih sesuai dengan sifat bisnis Anda. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai organic channel.

Search Engine Optimization

SEO, singkatan dari “Search Engine Optimization”, adalah salah satu cara untuk meningkatkan visibilitas sebuah website dalam hasil pencarian organik (gratis) sebuah mesin pencari, khususnya Google.

Sangatlah penting untuk memahami perbedaan antara organic results atau paid results (atau Google Ads), karena masing-masing hasil pencarian sangatlah independen dan tidak dapat disamakan. Dalam menjalankan SEO target anda adalah untuk mencapai peringkat tertinggi dalam organic results, dan bukan dalam paid results.

digital marketing

Perusahaan Seperti Apakah yang Sebaiknya Berinvestasi ke dalam SEO

SEO adalah salah satu marketing channel yang paling berpengaruh, memiliki skalabilitas yang tinggi, serta dapat dimanfaatkan oleh hampir segala jenis bisnis.

Untuk memulainya memang membutuhkan banyak pekerjaan dan channel tersebut sangat sulit untuk dikuasai sepenuhnya. Namun, jika anda berhasil melakukannya, hal tersebut akan menjadi salah satu pilar utama pemasaran online anda.

Saat ini di Indonesia belum banyak SEO Specialist yang hebat. Oleh karena, itu terdapat peluang yang besar bagi para SEO Marketer untuk menjadikan channel ini sebagai fokus utama untuk memasarkan perusahaan mereka.

Contoh waktu yang tidak tepat untuk berfokus ke SEO

  • Saat anda memerlukan hasil yang cepat atau instan : SEO membutuhkan waktu sebelum mulai membuahkan hasil. Oleh karena itu, anda sebaiknya menggunakan SEO untuk hasil jangka panjang.
  • Saat produk anda sangat baru atau inovatif sehingga tak banyak orang yang melakukan pencarian : Dalam kasus ini sebaiknya anda jangan melakukan penargetan berdasarkan niatan seseorang atau behavioral targeting seperti Google/SEO. Akan lebih baik jika anda melakukan penargetan berdasarkan demografik atau demographic targeting.

Sumber-sumber Untuk Mempelajari SEO

Di Internet, terdapat banyak konten mengenai SEO yang tidak dapat dipercaya dan dapat mengajarkan hal yang salah kepada anda. Sumber terbaik di Internet untuk mempelajari dasar-dasar SEO adalah “The Beginner’s Guide to SEO” oleh Moz. Kami menyarankan anda untuk membaca bab pertama, SEO 101, yang akan memberikan anda pandangan umum mengenai apa itu SEO dan mengapa SEO sangat penting bagi segala jenis perusahaan online.

Social Media Organic

Saat anda melihat sebuah perusahaan memposting di halaman Facebook atau membagikan Instagram Story, anda sedang melihat social media marketing mereka.

digital marketing

Setiap konten yang dipublikasikan di media sosial dianggap sebagai bagian dari social media marketing suatu perusahaan. Di Indonesia, khususnya, media sosial adalah sesuatu yang sangat besar, dengan lebih dari 130 juta pengguna media sosial aktif, atau sama dengan 50% total populasi Indonesia (!!!)

Berikut adalah daftar platform media sosial yang paling banyak digunakan per 2018.

digital marketing

Untuk statistik dan angka penting lainnya mengenai media sosial di Indonesia, kami menyarankan anda untuk mengunjungi “Indonesia digital landscape 2018” yang dibuat oleh Hootsuite dan we are social.

Untuk media sosial sangatlah penting untuk membedakan antara organic social media post dan (paid) social media ads. Akhir-akhir ini, jika di Facebook anda melihat sebuah post dari sebuah perusahaan, anda hampir selalu dapat melihat paid ads atau sponsored post (lihat contoh di bawah).

digital marketing

Perusahaan Seperti Apakah yang Sebaiknya Berinvestasi ke dalam Organic Social Media?

Organic Social Media adalah channel yang bisa menjadi sangat efektif untuk meningkatkan brand awareness terhadap perusahaan-perusahaan tersebut.

Namun, jika digunakan untuk meningkatkan traffic atau untuk meningkatkan sales, organic social media memiliki efek yang terbatas. Terlebih lagi di Facebook dimana jangkauan organic posts sangat terbatas.

Mengapa seperti itu?

Saat perusahaan anda mempublikasikan sebuah post di Facebook atau Instagram, hanya sebagian kecil orang dapat melihatnya (atau dalam kata lain, jangkauan anda sangat kecil). Kecuali, anda menginvestasikan sebagian modal anda untuk mensponsori (atau boosting) postingan anda. Ini adalah cara Facebook memaksimalkan investasi dari perusahaan-perusahaan di dalam platform-nya dan juga keuntungannya.

Jika anda ingin strategi sosial media anda mempunyai dampak yang besar, anda sebaiknya mulai membeli iklan (akan lebih dalam dibahas di dalam Social Media Paid).

Sumber-sumber Untuk Mempelajari Social Media Organic

Kami menyarankan artikel yang dibuat oleh Hubspot, yang juga memiliki tautan ke beberapa bahan bacaan agar anda dapat lebih mendalami topik ini.

Email Marketing

Email marketing adalah marketing channel yang biasanya merupakan bagian dari CRM (Customer Relationship Management) yang lebih luas dalam suatu perusahaan. Seperti namanya, email marketing menggunakan email sebagai channel untuk berinteraksi dengan calon pelanggan dan juga dengan pelanggan saat ini.

Sampai saat ini, email marketing masih merupakan salah satu channel yang paling efektif meskipun sudah cukup tua. Kelebihan utama email marketing adalah untuk retention strategies, yaitu strategi untuk membuat seorang pelanggan tetap tertarik dan terikat dengan suatu produk atau layanan.

Pada dasarnya, terdapat dua jenis email marketing :

  • Email Newsletter
  • Email Drip Campaigns

Email Newsletter

Newsletter adalah email yang dikirimkan secara teratur kepada daftar pelanggan suatu perusahaan dengan konten berisi informasi-informasi yang dapat dibaca oleh pelanggan tersebut.

digital marketing

Email Drip Campaigns

Drip Campaigns adalah serangkaian email yang dipicu oleh sesuatu yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh seorang pengguna pada sebuah situs web/aplikasi dan/atau dikirimkan secara otomatis pada jadwal tertentu.

Beberapa contoh Drip Campaigns yang umum:

  • Welcome Email (Email Sambutan): Email ini terpicu ketika seorang pengguna mulai berlangganan pada suatu layanan (dan setuju untuk menerima email dari perusahaan tersebut).
  • Upselling Email : Email ini akan terkirim secara otomatis setelah pengguna selesai melakukan pembelian untuk mengajak pengguna tersebut melakukan pembelian produk/layanan lagi.
  • Re-activation Email (Email Reaktifasi): Email ini akan terkirim jika seorang pengguna belum melakukan tindakan tertentu dalam jangka waktu tertentu (misal: Seorang pengguna belum melakukan pembelian atau menggunakan layanan tertentu selama enam bulan).

Perusahaan Seperti Apakah yang Sebaiknya Berinvestasi ke dalam Email Marketing?

Semua perusahaan sebaiknya berinvestasi ke dalam email marketing, khususnya ke dalam email drip campaign. Setelah anda membuat sistem email otomatis, anda akan dapat menghasilkan traffic dan sales tambahan untuk bisnis anda secara gratis.

Semakin banyak informasi yang anda miliki mengenai pelanggan anda, maka email anda akan semakin granular dan penargetan anda akan semakin baik. Selain itu, upaya email marketing anda akan menjadi semakin efektif.

Berdasarkan pengalaman kami, dengan skalabilitas email marketing anda dapat meningkatkan traffic/sales anda antara 15% — 20%.

Contoh waktu yang tidak tepat untuk berfokus ke Email Marketing

Jika basis pelanggan anda sangat kecil, sebaiknya anda meningkatkan basis email pelanggan anda terlebih dahulu sebelum mulai membuat sistem email marketing tingkat lanjut.

Sumber-sumber Untuk Mempelajari Email Marketing

Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut lagi mengenai Drip Campaigns, artikel dari Zapier adalah salah satu sumber yang dapat anda baca.

Namun apabila anda ingin mempelajari organic channel secara lebih mendalam dari praktisi-praktisi ahli berstandar internasional, kami sarankan anda untuk bergabung di Program Digital Marketing RevoU.

Disclosure: Artikel tamu ini ditulis oleh Tim RevoU. RevoU adalah platform pendidikan online digital marketing, yang membantu penggunanya untuk memulai karier di industri teknologi.

Pendapatan Iklan Instagram Dikabarkan Lebih Besar daripada YouTube

Kita tahu bahwa YouTube dan Instagram sama-sama mengandalkan iklan sebagai sumber pemasukan utamanya. Namun yang mungkin membuat penasaran adalah, mana yang pendapatan dari iklannya lebih besar?

Normalnya, banyak yang akan menjawab YouTube, dengan alasan YouTube sudah lebih lama menjalani bisnis ini. Pada kenyataannya, dalam laporan finansial terbaru yang dirilis Alphabet, YouTube tercatat menghasilkan $15,15 miliar dari iklan di sepanjang tahun 2019.

Facebook di sisi lain tidak menguraikan secara merinci berapa pendapatan Instagram dalam laporan keuangannya. Namun kalau berdasarkan laporan yang diberitakan Bloomberg baru-baru ini, pemasukan iklan Instagram tahun lalu mencapai sekitar $20 miliar. Sayang Facebook enggan berkomentar soal ini.

Kalau melihat betapa agresifnya Instagram menampilkan iklan belakangan ini – di Feed, Stories, maupun di Explore – angka pendapatan ini terdengar cukup masuk akal. Hebatnya lagi, narasumber Bloomberg juga bilang bahwa lebih dari seperempat penghasilan total Facebook selama tahun lalu berasal dari Instagram sendiri.

Yang dibahas ini adalah pendapatan kotor, namun kalau membahas pendapatan bersih pun, sepertinya Instagram tetap lebih unggul ketimbang YouTube. Pasalnya, YouTube menerapkan sistem bagi hasil dengan para kreator, dan mereka bilang jumlah yang mereka bagikan melebihi separuh dari total pendapatan iklannya. Instagram tidak demikian.

Tidak berlebihan jika kita menganggap Instagram sebagai salah satu investasi terbaik Facebook. Saat diakuisisi di tahun 2012, Instagram belum punya satu pun cara untuk menghasilkan uang. Kendati demikian, Facebook tetap rela mengucurkan dana sebesar $715 juta, dan sekarang Instagram justru menjadi salah satu ‘mesin uang’ Facebook.

Sumber: Bloomberg. Gambar header: Pixabay.

Tiga Kiat Mengeksplorasi Strategi Pemasaran

Setiap elemen dalam organisasi dituntut untuk terus berkembang, setidaknya agar bisa terus mengeksplorasi cara baru untuk berinovasi. Tak terkecuali pemasaran. Tren pemasaran mengandalkan data dan sosial media kini sudah jamak dilakukan banyak oraganisasi dan bisnis demi mencapai sasaran yang tepat. Berikut beberapa tips untuk bisa lebih eksplorasi strategi pemasaran di tengah perkembangan teknologi yang ada.

Implementasi kecerdasan buatan

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI) adalah satu dari banyak teknologi mutakhir yang digadang-gadang mampu merevolusi penggunaan teknologi lebih arah yang lebih jauh lagi. Kuncinya ada otomatisasi. Implementasi teknologi ini di bidang pemasaran tentu akan memberikan banyak peluang bagi tim pemasaran untuk fokus pada hal yang butuh banyak sentuhan manusia.

AI bisa saja digunakan untuk mengumpulkan data dari banyak kanal pemasaran untuk dianalisis sebagai bahan kesimpulan. Sementara itu tim pemasaran bisa lebih banyak memberikan sentuhan manusia untuk menjalin koneksi dan emosi yang baik dengan pelanggan. Saat ini ada produk perangkat lunak pemasaran berbasis AI yang bisa dilanggan atau dibeli berdasarkan kebutuhan spesifik.

Menjaga data pengguna adalah prioritas

Ada dua hal yang menjadi permasalahan media sosial saat ini, yang pertama adalah soal privasi data dan disinformasi atau hoax. Dua hal ini sedikit banyak mereduksi tingkat kepercayaan pengguna, dan bisa saja menimpa brand jika strategi pemasaran tidak dilakukan dengan baik.

Batas antara personalisasi dan pelanggaran privasi bisa dikatakan sangat tipis. Di sinilah peran perusahaan untuk bisa memastikan bahwa data yang mereka minta dari pelanggan sepenuhnya aman. Konteksnya, tidak dibocorkan kepada pihak lain atau diperjual-belikan.

Tidak sedikit orang yang terbantu dengan model pendekatan personalisasi, tapi tak sedikit juga yang mereka khawatir dengan data mereka ketika preferensi mereka dihadirkan dalam bentuk rekomendasi. Itu penting bagi organisasi dan bisnis untuk meyakinkan pelanggan data mereka aman dan membuat mekanisme untuk mellindungi data pengguna.

Peka terhadap perubahan

Apa yang berhasil dilakukan sebelumnya belum tentu berhasil dilakukan sekarang, pun demikian dengan strategi pemasaran. Harus selalu ada upaya membaca situasi, tren, dan keinginan pengguna. Adaptasi adalah sebuah keniscayaan jika berbincang mengenai inovasi dan pertumbuhan. Itu mengapa memiliki komunitas atau memiliki basis pengguna yang bisa dimintai umpan balik adalah sebuah kemewahan.

Komunitas bisa jadi tempat paling dini untuk bisa mengetahui perubahaan atau permintaan dari pelanggan. Menjaga komunikasi baik melalui media sosial, email, atau media lainnya adalah tugas penting yang tidak boleh dilupakan. Sekadar mengucapkan ulang tahun, tahun baru, atau perayaan lainnya bisa jadi cara sederhana untuk tetap terhubung dengan mereka.

Strategi TikTok Mengembangkan Ekosistem dan Bisnis di Indonesia

Memasuki akhir tahun 2019, platform distributor konten asal Tiongkok TikTok menjabarkan sejumlah pencapaian di Indonesia. Platform yang enggan disebut sebagai media sosial ini, hingga akhir tahun 2019 mengklaim telah banyak digunakan oleh kreator konten dari gen-z, milenial, hingga pemerintahan. TikTok telah tersedia di lebih dari 150 negara dalam 75 bahasa.

Kepada media Head of Content & User Operations TikTok Indonesia Angga Anugrah Putra mengungkapkan, platformnya sudah mulai banyak dilirik oleh Kementrian hingga dinas pariwisata di Indonesia untuk mempromosikan kegiatan hingga melakukan interaksi dengan masyarakat umum.

“Saat ini kami melihat kreator konten bukan hanya dari gen-z dan milenial saja, namun media hingga pemerintahan sudah mulai banyak menggunakan TikTok. Kami melihat ke depannya akan lebih banyak lagi pihak terkait yang bakal memanfaatkan TikTok.”

Meskipun di awal peluncuran di Indonesia TikTok lebih banyak menghadirkan konten hiburan dan permainan saja, namun saat ini sudah mulai digunakan oleh kreator konten untuk membagikan ilmu atau pengetahuan seperti belajar bahasa asing, kelas khusus hingga tips dan tata cara yang dibagikan oleh pakarnya yang tergabung dalam kanal TikTok for Good.

Tren ini menurut Angga cukup meningkat, menjadikan TikTok sebagai platform “Go-To” untuk belajar online. Dengan durasi singkat 15-60 detik, mampu menarik perhatian pengguna untuk melihat konten edukasi, fesyen, travel dan gaya hidup.

“Sudah banyak konten kreator yang membuka kelas melalui platform TikTok. Mulai dari cara tepat olah raga hingga belajar bahasa Jepang. Kami harapkan ke depannya akan makin banyak lagi konten kreator yang fokus kepada edukasi untuk pengguna,” kata Angga.

Strategi komersial

Ilustrasi kreator konten Tik Tok / Pexels
Ilustrasi kreator konten TikTok / Pexels

Sebagai platform yang menerapkan teknologi artificial inteligence (AI), TikTok memiliki beberapa filter hingga kurasi lagu pilihan yang statusnya legal dan bisa digunakan oleh pengguna secara bebas. Sepanjang tahun 2019, TikTok mencatat beberapa efek popular pengguna, di antaranya adalah TikTok Moji dan Anti Lemes adalah efek yang paling populer di Indonesia.

Disinggung berapa jumlah kreator konten dan pengguna TikTok hingga saat ini di Indonesia, Angga enggan menyebutkan lebih lanjut. Namun bisa dipastikan jumlahnya terus bertambah di seluruh Indonesia.

“Fokus kami adalah mengembangkan ekosistem dan menghadirkan konten yang beragam. Kami juga ingin memperluas kemitraan dengan pihak terkait untuk bisa menggunakan TikTok sebagai platform promosi hingga kreator konten untuk kepentingan pemasaran,” kata Angga.

TBeberapa layanan e-commerce hingga korporasi besar juga terlihat sudah melakukan kegiatan pemasaran dan memasang iklan di platform TikTok yang akan langsung terlihat di feed pengguna.

Model bisnis yang diterapkan oleh TikTok tidak melakukan monetisasi dari kreator konten. Untuk iklan juga tidak ditempatkan panjang di awal konten video, karena akan merusak pengalaman pengguna.

Dijelaskan lebih lanjut, jika brand tertarik untuk melakukan kegiatan pemasaran bisa mengajak kreator konten pilihan yang direkomendasikan oleh TikTok atau pihak pengiklan untuk membuat konten yang menarik.

Konsep ini tentunya berbeda dengan YouTube yang mengandalkan jumlah view agar kreator konten bisa menghasilkan uang dari konten yang mereka ciptakan. Sementara di TikTok, jumlah pengikut dari kreator konten tidak akan mempengaruhi jumlah video konten yang mereka ciptakan.

“Salah satu cara agar proses tersebut dapat tercipta adalah dengan algoritma yang kami terapkan. Sehingga pengguna tidak akan terganggu dengan iklan, dan semua view tidak mempengaruhi profil dari kreator konten tersebut,” kata Angga.

Disinggung apakah tahun 2020 mendatang TikTok akan semakin agresif melancarkan monetisasi, Angga enggan untuk menyebutkan lebih lanjut. Namun dengan ditempatkannya tim lokal di Indonesia dan mengklaim terus bertambah jumlahnya, rencana tersebut tentunya sudah menjadi bagian dari perusahaan.

“Kami optimis dengan pertumbuhan tren video singkat di pasar, dan semakin banyak orang Indonesia yang bukan hanya bisa mengekspresikan diri mereka, tapi juga terinspirasi dari komunitas kreator TikTok di seluruh dunia,” kata Angga.

Rencana meluncurkan aplikasi streaming musik “Resso”

Beberapa waktu yang lalu TikTok dikabarkan segera merilis aplikasi streaming musik. Menurut laporan dari Financial Times, aplikasi tersebut akan dirilis pada bulan Desember. Indonesia, India, dan Brazil menjadi tiga negara pertama yang bakal menjajalnya.

Disinggung apakah aplikasi tersebut sudah siap diluncurkan di Indonesia dalam waktu dekat, Angga enggan untuk menjawab lebih lanjut. Aplikasi bernama Resso tersebut nantinya tidak hanya sekadar berfungsi sebagai aplikasi streaming musik. ByteDance akan menambah unsur video yang terdiri dari klip video pendek, mungkin bersumber dari TikTok. Pengguna dapat menyinkronkan ke lagu ke klip tersebut saat mendengarkan lagu.

Application Information Will Show Up Here

SMW Jakarta 2019 Sukses Digelar, Dihadiri 11 Ribu Peserta dan 181 Pembicara

Pagelaran Social Media Week (SMW) Jakarta 2019 telah sukses digelar pada 11-15 November 2019 lalu. Membawakan tema utama “Stories: With Great Influence Comes Great Responsibility”, acara ini berhasil menghadirkan 11 ribu peserta dan 181 pembicara dari beragam latar belakang. Mereka meramaikan 95 sesi acara yang meliputi konferensi, pertemuan komunitas, workshop, acara satelit, dan pameran.

Dari tema utama yang diangkat, para pemateri mengajarkan pentingnya storytelling dalam menyampaikan pesan, baik untuk kebutuhan pemasaran merek ataupun individu. Salah satunya Co-Founder NarasiTV Najwa Shihab, dalam presentasi berjudul “Living in Social Media Today and Tomorrow”, ia menyampaikan penggunaan media secara tepat bisa membuat semua orang jadi influencer.

“Semua orang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain lewat cerita tentang dirinya ataupun cerita orang lain yang dianggap menarik. Semua orang bercerita, semua orang bicara yang membuat noise-nya sangat banyak, membuat audiens bingung yang mana fakta, yang mana opini. Karena itu, penting bagi seseorang yang memiliki platform lebih besar, influence-nya sangat berpengaruh agar selalu bicara dengan menggunakan rasa, akal, bicara kebenaran, bertanggung jawab, dan menjaga kewarasan publik,” ujarnya di panggung konferensi.

Selain itu, SMW Jakarta 2019 bekerja sama dengan Socialbakers juga memberikan penghargaan kepada sejumlah brand yang berkomitmen dan interaktif di media sosial. Penghargaan ini diberikan kepada brand yang memahami dan bisa beradaptasi terhadap perubahan paradigma di area customer care, dengan menghadirkan komunikasi yang responsif dan dinamis di kanal-kanal media sosial.

Berikut daftar pemenang penghargaan tersebut:

  • Kategori Most “Socially Devoted” Brand on Facebook in 2019 diraih oleh Telkomsel.
  • Kategori Most “Socially Devoted” Brand on Twitter in 2019 diberikan kepada Telkom Care.
  • Kategori Most Engaging Brand on Facebook in 2019 diraih oleh Smartfren.
  • Kategori Most Engaging Brand on Instagram in 2019 diberikan kepada Shopee For Men.
  • Kategori Most Engaging Brand on Twitter in 2019 diberikan kepada Grab Indonesia.
  • Kategori Most Engaging Brand on YouTube in 2019 adalah Samsung Indonesia.

Antonny Liem selaku Chairman Social Media Week Jakarta dan CEO PT Merah Cipta Media menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah bekerja keras dalam mewujudkan acara ini. “Semoga SMW Jakarta dapat menjadi manfaat bagi semua pihak dan peserta yang hadir. Harapan saya, ke depannya SMW Jakarta bisa terus menjadi wadah untuk semua pihak saling berbagi pengetahuan dan informasi positif.”

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Media Week Jakarta 2019

Instagram Siap Saingi TikTok Lewat Fitur Reels

Tiga tahun lalu, Instagram ‘mencuri’ fitur andalan Snapchat dan menyulapnya menjadi Stories. Stories terbukti merupakan salah satu keberhasilan terbesar Instagram; per Januari 2019 kemarin, tercatat ada sekitar 500 juta pengguna aktif Instagram Stories setiap harinya.

Kesimpulan yang bisa diambil dari kisah sukses Instagram Stories pada dasarnya adalah, mencomot keunggulan kompetitor bukanlah hal yang buruk asalkan dieksekusi secara tepat. Instagram pun tampaknya ingin mengulang keberhasilan tersebut, akan tetapi target yang diincar kali ini adalah TikTok.

Mereka baru saja meluncurkan fitur bernama Reels, yang memungkinkan pengguna untuk membuat video musik berdurasi 15 detik dan membagikannya ke Stories (atau Close Friends bagi yang masih malu-malu). Video yang dibagikan ke publik punya potensi untuk menjadi viral berkat segmen baru berlabel “Top Reels” di Explore.

Instagram Reels

Seperti di TikTok, musik latar di Reels tidak terbatas pada katalog yang sudah Instagram sediakan saja, tetapi juga audio yang berasal dari Reels lain. Format seperti inilah yang pada akhirnya menjadikan TikTok sedemikian sukses di kalangan konsumen yang terlahir di generasi pencinta meme, dan Instagram tampaknya tidak ingin kehilangan momentum.

Reels dilengkapi editing tool yang cukup lengkap, meski beberapa tool yang populer di TikTok masih belum ada sejauh ini, spesifiknya filter dan sederet efek visual lainnya untuk disematkan ke video. Tentu saja Instagram bakal menambahkannya seiring berjalannya waktu, dan janji tersebut sejatinya sudah tidak perlu kita ragukan lagi apabila membandingkan fitur Stories yang ada sekarang dengan tiga tahun lalu.

Instagram Reels

Hal lain yang cukup menarik adalah lokasi pertama yang dipilih Instagram untuk meluncurkan Reels, yaitu Brasil. Kenapa Brasil? Selain tentu karena jumlah pengguna Instagram di sana tergolong banyak, Brasil rupanya belum terlalu ‘terjangkiti’ demam TikTok.

Ya, setidaknya dalam beberapa bulan pertama ini, Instagram hanya akan merilis Reels di negara-negara yang populasi pengguna TikTok-nya belum begitu besar. Strategi seperti ini sudah terbukti efektif; saat meluncurkan Stories tiga tahun silam, Instagram juga memilih negara-negara yang belum terjamah oleh Snapchat.

Belum diketahui kapan pastinya Reels bakal berekspansi ke negara-negara lain. Namun seandainya pertumbuhannya di Brasil cukup pesat, saya yakin Instagram tidak akan menunggu lama untuk membawanya ke skala global.

Sumber: TechCrunch.

Tren Pemasaran “Influencer” dan Pengembangan Brand di Media Sosial akan Jadi Bahasan Utama di SMW Jakarta 2019

Waktu pelaksanaan Social Media Week Jakarta 2019 sudah semakin dekat. Acara ini akan diadakan pada 11-15 November 2019 mendatang di The Hall Senayan City, Jakarta. Tema yang diusung adalah “Stories: With Great Influence Comes Great Responsibility”.

Melalui tema besar tersebut, akan ada tiga sub-tema yang akan disajikan dalam beragam bentuk acara, yakni “Social Media and Society”, “The Future of Brands”, dan “Influence Equation“. Ada pun pembahasan materi akan dikemas dalam sesi konferensi, community meet up, workshop, hingga pameran.

Sub-tema pertama, yakni social media and society, akan membahas soal peranan dan dampak media sosial di masyarakat dan bisnis. Beberapa pemateri konferensi seperti Anita Wahid (Presidium Mafindo), Julien Chevignon (Regional CEO APAC YouGov), dan Ryan Rahardjo (Public Policy and Government Affairs Manager, Google) akan membagikan pengetahuan dan pengalaman inspiratifnya.

Anita akan mempresentasikan tentang bagaimana menjadi warganet yang bertanggung jawab, sekaligus memberikan dampak baik atas setiap celotehnya di media sosial. Julien akan banyak berbicara tentang perspektif konsumen di media sosial. Sementara Ryan akan banyak mendiskusikan tentang pembuatan konten media sosial yang dilandasi kepentingan bermakna.

Selain itu di community meet up untuk tema ini akan beberapa sesi yang diisi dari The FIT Company, Sweet Escape, dan komunitas Kaskus. Ada beberapa workshop teknis yang dapat diikuti, salah satunya mengenai tips dan penggunaan alat untuk membuat visual storytelling di Instagram, akan disampaikan tim dari Leverate Media Asia.

Kemudian sub-tema yang kedua akan memberikan membahas tentang brand. Kebutuhan sebuah brand untuk terhubung dengan konsumen dan mengenalkan produk terbarunya melalui platform media baru dirasa penting dalam perkembangannya. Sehingga platform media sosial di masa depan diyakini dapat mengakomodasi kebutuhan kreativitas, berperan untuk menjalankan kampanye pemasaran digital.

Angga Dwimas Sasongko dan Adriano Qalbi dari Visinema Pictures akan hadir di panggung konferensi untuk membahas bagaimana film pendek dapat meningkatkan persona brand melalui media sosial. Selain itu akan ada pemateri dari Mirun dan TikTok yang akan membagikan pengetahuannya tentang topik terkait.

Terkait brand, sesi komunitas akan diisi oleh perwakilan dari Tinkerlust, Vidio.com, dan Storial. Mereka akan berbagi mengenai pengalaman yang pernah dilakukan terkait pengembangan brand di media sosial.

Influencer juga akan menjadi pembahasan tersendiri dalam sesi SMW Jakarta 2019. Di tengah popularitasnya, pendekatan berbasis influencer memunculkan fakta negatif dan kritik, karena dapat menjadi kendala dalam proses strategi pemasaran suatu bisnis baru. Ada beberapa fakta di lapangan yang menunjukkan hal tersebut, di antaranya banyaknya influencer yang mengambil untung dan kerap menggunakan kata kunci exposure yang belum dapat diterjemahkan sebagai nilai tukar dalam proses peningkatan daya beli suatu produk.

Lantas, bagaimana peran influencer marketing dalam strategi pemasaran di masa datang? Apa yang seharusnya dilakukan pelaku bisnis atau brand dalam hubungannya dengan influencer marketing agar mendapatkan solusi tepat yang selaras dan saling menguntungkan? Bagaimana exposure itu dapat diterjemahkan dalam nilai tukar untuk meningkatkan penjualan produk atau bisnis baru? Bagaimana ekosistem influencer marketing di masa depan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang akan dijawab bersama dalam berbagai sesi di Social Media Week.

Jika tertarik dengan tiga bahasan di atas, segera daftarkan diri ke SMW Jakarta 2019. Informasi lebih lanjut, kunjungi situs resminya melalui alamat: https://smwjakarta.com.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Media Week Jakarta 2019

Threads Adalah Aplikasi Baru untuk Berinteraksi Secara Khusus dengan Teman-Teman Dekat di Instagram

Ada yang baru dari Instagram, khususnya bagi Anda yang rutin menggunakan fitur Close Friends. Namanya Threads, dan ia merupakan aplikasi terpisah untuk berinteraksi secara khusus dengan teman-teman pilihan Anda di Instagram.

Sekadar mengingatkan, fitur Close Friends yang dirilis tahun lalu memungkinkan pengguna untuk membagikan konten Story secara eksklusif kepada orang-orang terdekatnya saja (ditandai dengan label berwarna hijau bertuliskan “Close Friends”). Orang-orang terdekat ini dipilih sendiri oleh masing-masing pengguna dari deretan follower-nya.

Threads

Threads pada dasarnya merupakan kelanjutan dari fitur Close Friends, yang kini telah berevolusi menjadi aplikasi mandiri. Fungsi utamanya sama persis, yakni untuk berbagi konten Story (foto, video maupun teks) ke orang-orang terdekat. Yang berbeda, Threads juga menambahkan satu tipe konten baru, yakni Status.

Lebih lanjut, Threads bahkan dilengkapi dengan fitur Auto Status. Jadi ketika fitur ini diaktifkan (sifatnya opsional), secara otomatis Threads akan membagikan secuil informasi terkait di mana Anda berada (tanpa membeberkan lokasi persisnya) kepada daftar teman dekat itu tadi.

Threads

Lalu bagaimana dengan fitur Close Friends di aplikasi Instagram? Tidak ada yang berubah. Konten dari deretan teman dekat Anda akan muncul di Instagram Direct dan Threads sekaligus. Threads pada dasarnya hanya memberikan konteks bahwa konten yang Anda jumpai di aplikasi tersebut benar-benar yang berasal dari teman-teman dekat Anda, bukan yang bercampur dengan ‘kebisingan’ di Instagram.

Bagi yang belum pernah mencoba fitur Close Friends sama sekali, jangan khawatir, sebab daftar teman dekatnya bisa dibuat langsung di Threads. Aplikasi ini sekarang sudah bisa diunduh dari Apple App Store maupun Google Play Store.

Sumber: Instagram via PetaPixel.

Social Media Week Jakarta 2019 akan Kupas Tuntas Fenomena “Influencer Marketing” di Indonesia

Social Media Week (SMW) Jakarta 2019 akan kembali digelar, tepatnya pada tanggal 11-15 November 2019 bertempat di The Hall Senayan City Jakarta. Kali ini tema besar yang diusung adalah “Stories: With Great Influence Comes Great Responsibility”.

Dari tema tersebut akan ada banyak sub-pembahasan dalam sesi-sesi yang diadakan. Salah satunya mengenai “influencer equation”. Latar belakang tema ini didasarkan pada fenomena yang baru-baru ini terjadi, tentang citra negatif influencer media sosial yang disebabkan beberapa oknum.

Ada beberapa fakta di lapangan yang menunjukkan hal tersebut, di antaranya influencer yang mengambil untung dan kerap menggunakan kata kunci exposure –yang belum dapat diterjemahkan sebagai nilai tukar—dalam proses peningkatan daya beli suatu produk. Ironisnya, beberapa dari mereka bertindak kurang terpuji dengan menggunakan mesin untuk “membeli” like, sehingga bisnis-bisnis baru yang belum memperoleh profit justru semakin merugi.

Namun demikian, penggiat brand di beberapa lini produk mulai melihat pergeseran model pemasaran. Endorsment dari tokoh berpengaruh dinilai lebih efektif dibandingkan dengan iklan.

Di tengah isu tersebut maka timbul banyak pertanyaan. Bagaimana peran influencer marketing dalam strategi pemasaran di masa datang? Apa yang seharusnya dilakukan pelaku bisnis agar mendapatkan solusi tepat yang selaras dan saling menguntungkan? Bagaimana exposure itu dapat diterjemahkan dalam nilai tukar untuk meningkatkan penjualan produk atau bisnis baru?

Inilah yang menjadi salah satu materi konferensi dalam SMW Jakarta 2019 nanti. Paparan mengenai influencer marketing dan masa depannya dalam dunia pemasaran dan strategi pemasaran akan dibahas tuntas dalam sesi bersama COO Gushcloud International Oddie Randa, perusahaan yang mengelola influencer marketing. Selain itu, ada juga sesi oleh Customer Success Director Digimind Olivier Girard, perusahaan yang mengukur keefektifan sebuah campaign marketing.

“SMW Jakarta 2019 mengajak seluruh audiens dan masyarakat luas untuk lebih meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalam menyebarkan suatu konten dengan cara mendidik, mengarahkan dan menumbuhkan iklim yang selaras di media sosial, juga mengajak berbagi dan bertindak, karena hal ini bukan hanya merupakan tanggung jawab dari platform akan tetapi juga para pengguna untuk membalikkan tren meningkatnya penyebaran informasi dan hal negatif,” sambut Chairman SMW Jakarta Antonny Liem.

Selain tentang influencer, tema lain juga akan turut dihadirkan. Misalnya tentang kiat untuk membuat cerita yang berdampak positif di media sosial, yang akan dibawakan oleh tim Kitabisa di Community Meet Up SMW Jakarta 2019. Ada juga tema tentang bagaimana mulai memberikan dampak positif ke orang lain lewat seruan di media yang akan dibawakan tim dari Popbela, dan masih banyak lagi.

“Topik yang akan dibawakan pembicara di SMW Jakarta sangat bermanfaat bagi audiens, baik sebagai user, media creator, developer, marketer, influencer maupun brand strategist dari beragam industri kreatif dan teknologi untuk mendapatkan insight dan wawasan terkini mengenai perkembangan media sosial dan teknologi sebagai sebuah fakta sosial yang sudah dikenal di berbagai lapisan masyarakat,” lanjut Antonny.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi situs resmi SMW Jakarta 2019 melalui tautan berikut ini: https://smwjakarta.com.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Media Week Jakarta 2019