Gigabyte Sedang Godok Mini PC Spesialis Gaming Baru

Virtual reality dan 4K adalah standar baru para produsen dalam menciptakan hardware. Dan bisa kita lihat dari tren di Computex 2016 silam, kreasi-kreasi tersebut kini tak hanya canggih, tapi juga dikemas dalam wujud yang semakin mungil. Sebagai salah satu pemain berpengalaman, di sana Gigabyte turut menyingkap anggota baru keluarga mini PC mereka.

Device anyar tersebut mereka namai Brix Gaming UHD, yaitu model penerus Brix Gaming, dihadirkan bersama sejumlah modifikasi pada desain serta jeroan. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk menjawab keluhan user terhadap kendala di tipe pendahulu terkait bisingnya suara kipas. Dan dengan mengusung kata UHD, Gigabyte memang tidak mau mengecewakan para konsumen.

Brix Gaming UHD tidak lagi mengusung penampilan balok pendek. Ia ‘berdiri’ dua kali lebih tinggi dari mini PC barebone varian lawas, dengan ukuran 22x11x11-sentimeter. Dimensi seperti ini memungkinkannya menjadi rumah bagi kartu grafis discrete dari Nvidia ataupun AMD. Berdasarkan beberapa foto, Gigabyte meninggalkan kombinasi warna hitam, hijau atau merah; kini memilih warna perak untuk menghiasi casing-nya.

Gigabyte Brix Gaming UHD 2
Ini dia spesifikasi ‘sementara’ Brix Gaming UHD.

Selain buat menampung hardware yang lebih mumpuni, desain Brix Gaming UHD memastikan sirkulasi udara jadi lebih baik sehingga fan tidak perlu berputar terlalu kencang – membuat device bekerja lebih hening. Kata ‘UHD’ sendiri melambangkan kapabilitas Brix Gaming anyar itu dalam menangani empat panel 4K secara bersamaan.

Namun untuk versi demonstrasi di Computex 2016, sang produsen asal Taiwan masih menggunakan GPU ‘lama’, meskipun waktu itu Nvidia GeForce seri 1000 sudah mulai tersedia. Ada dua model Brix Gaming UHD, ditenagai prosesor mobile Intel Core i5-6300HQ 2,3GHz atau Core i7-6700HQ 2,6GHz, dengan sebuah GPU GeForce GTX 950, mendukung RAM sampai 32GB dan memiliki dua slot PCIe M.2.

Alasan Gigabyte memanfaatkan kartu grafis GTX 900 ialah saat ini mereka masih dalam tahap pengerjaan. Versi retail-nya nanti dijanjikan akan dipersenjatai GPU next generation. Untuk konektivitasnya sendiri, Gigabyte menyediakan tiga mini-DisplayPort dan satu HDMI 2.0 (buat tersambung ke empat layar 4K), Gigabit Ethernet, dua USB 3.0 biasa, satu USB 3.1 type-A, dan sebuah USB 3.1 type-C.

Gigabyte Brix Gaming UHD baru akan tersedia di akhir tahun nanti, dan tentu saja dengan memampatkan hardware mumpuni dalam desain kecil, ia bukanlah produk yang murah. Walaupun belum resmi, Gigabyte sempat mengungkap harga perkiraan Brix Gaming UHD: antara US$ 1.000 sampai US$ 1.300.

Sumber: PC World & Gigabyte.

[Review] Xiaomi Redmi Note 3, Sajikan Desain Premium dan Fingerprint Scanner di Harga Bersahabat

Saat mencari smartphone berkemampuan mumpuni namun isi dompet terbatas, mereka yang tinggal di Asia punya keuntungan dibanding konsumen di negara-negara lain. Selain tipe-tipe entry-level dari brand populer, misal Moto G atau Galaxy J5, para produsen Tiongkok menyediakan banyak pilihan, dan sejauh ini Xiaomi bisa menjadi kandidat kuat.

Sejak memulai kiprahnya, ‘Sang Apple dari Timur’ selalu berhasil membuktikan bahwa sebetulnya kualitas tidak harus dibayar dengan jumlah uang yang besar. Konsep tersebut secara konsisten dibawa ke phablet terbaru mereka, penerus dari seri Redmi Note: Redmi Note 3. Meski ditujukan sebagai produk terjangkau, jujur saja perangkat ini mengejutkan saya berkat beragam aspek premium – dari desain, build quality, sampai fingerprint scanner.

Review Xiaomi Redmi Note 3 3

Selama beberapa minggu, saya diberikan kesempatan untuk menguji Redmi Note 3 lebih jauh. Berdasarkan pengalaman pemakaian, ia memang bukanlah produk sempurna dan kadang Anda harus mau berkompromi. Namun dengan harga ekonomis dan sentuhan khas Xiaomi, saya bisa paham mengapa sang produsen dari Beijing ini mampu mengumpulkan banyak fans dari seluruh dunia. Ayo simak ulasannya.

Packaging

Review Xiaomi Redmi Note 3 32

Konten dari packaging Redmi Note 3 cukup sederhana. Seperti biasa, Xiaomi tidak ingin membebani konsumen dengan biaya tambahan. Selain smartphone, Anda akan menemukan kabel data dan charger, pin untuk membuka SIM card serta lembaran-lembaran panduan. Unit ini dibundel bersama kartu perdana Indosat Ooredoo.

Design

Review Xiaomi Redmi Note 3 5
Sisi depan.
Review Xiaomi Redmi Note 3 31
Sisi belakang.

Redmi Note 3 meninggalkan rancangan plastik Redmi Note sebelumnya, membuatnya lebih menyerupai Mi Note. Tubuh unibody dengan warna rose gold (warna unit review yang saya dapatkan) merupakan kejutan gembira, terutama untuk perangkat di level terjangkau. Meskipun bagi saya pribadi penampilan Redmi Note 3 terlalu feminin, saya sangat mengapresiasi pendekatan ala device premium yang Xiaomi ambil.

Review Xiaomi Redmi Note 3 13
Tiga tombol kapasitifnya dilengkapi LED.

Struktur punggungnya merupakan perpaduan dari logam (di area tengah) dan plastik (di sisi atas dan bawah). Bagian chassis logam tersebut memberikan Redmi Note 3 bobot yang pas dan tidak terlalu ringan, yaitu 164g. Xiaomi juga tidak melupakan aspek ergomonis. Area tepi handset dibuat membundar, dan ketiadaan sudut dikombinasi dimensi seimbang (150x76x8,7mm) memastikan smartphone nyaman saat digenggam.

Review Xiaomi Redmi Note 3 11

Review Xiaomi Redmi Note 3 12

Area punggung dan layar dipisahkan oleh bingkai glossy – saya belum bisa memastikan apakah terbuat dari logam atau plastik. Tombol volume dan power berada di sisi kanan, tepat di area jempol, dan tray kartu SIM (dual micro dan nano) sekaligus microSD tersedia di bagian kiri. Sentuhan kecil lain yang saya sukai adalah tombol navigasi utama dengan LED putih. Port micro USB sendiri dapat Anda temukan di bawah.

Review Xiaomi Redmi Note 3 8
Fingerprint scanner di bawah modul kamera.

Salah satu fitur primadona Redmi Note 3 adalah pemindai sidik jari, diposisikan di bagian belakang sehingga berada di jangkauan jari telunjuk. Xiaomi mengatakan mereka menggunakan teknologi keamanan Trustonic TEE. Singkatnya, level keamanan device setara Apple Touch ID. Selain itu, fingerprint scanner sanggup merespon input dengan sangat cepat (diklaim 0,3 detik), dan dapat membaca jari dari arah 360 derajat.

Review Xiaomi Redmi Note 3 6
Anda bisa melihat port audio 3,4mm, mic noise-cancelling dan infrared.
Review Xiaomi Redmi Note 3 10
Di bawah ada port micro USB dan mic utama.

Display

Redmi Note 3 mengusung panel LCD seluas 5.5-inci 1080×1920-pixel berkepadatan 401ppi, sanggup menyuguhkan outpun yang tajam dan jernih, cukup mengesankan untuk produk di segmen ini. Meski demikian, saya melihat sedikit ketidakakuratan warna. Display cenderung condong ke warna-warna ‘dingin’ – misalnya warna putih menjadi kebiruan. Tapi hal ini bukanlah masalah besar karena temperatur warna dapat Anda setting di menu.

Review Xiaomi Redmi Note 3 15
Redmi Note 3 mempunyai layar 5,5-inci 1080p.

Layar  juga cukup cerah untuk digunakan di bawah sinar matahari, tetapi mungkin permukaan gloss-nya dapat menangkap banyak bayangan yang bisa mengganggu Anda. Redmi Note 3 mampu mendeteksi cahaya di sekitarnya secara real-time dan segera menyesuaikan kontras agar visual tetap tampil optimal.

Review Xiaomi Redmi Note 3 14

Xiaomi punya alternatif mode Night Shift seperti di Apple iOS 9.3, mereka menamainya Reading Mode. Ketika diaktifkan, cahaya background akan dikurangi dan display jadi lebih menguning, dimaksudkan untuk mengurangi kelelahan pada mata. Sayangnya, Reading Mode hanya bisa diaktifkan (atau dimatikan) secara manual.

Interface

Handset ini beroperasi di platform MIUI 7, berbasis Android 5.1 Lollipop. Penampilan serta susunan kontennya sudah berbeda dari versi standar Google, dan hampir tidak ada lagi elemen Material Design. Hanya ada satu layer menu buat mengakses aplikasi serta fungsi-fungsi perangkat seperti setting serta kamera, dan interface tersebut juga merespons tap dan swipe tanpa jeda.

Review Xiaomi Redmi Note 3 33

Software juga memberikan keleluasaan utak-utik, dan Anda dipersilakan memilih puluhan theme yang tersedia sesuai keingingan, cukup dengan log-in ke Mi Account. Selain itu, user dimanjakan oleh efek-efek visual dan update OTA berkala. Meskipun sudah lama tidak menggunakan MIUI, saya hanya butuh beberapa menit saja untuk kembali merasa familier.

Camera

Phablet anyar Xiaomi ini memperoleh dongkrakan besar di aspek fotografi. Kini Anda dihidangkan kamera utama bersensor 16-megapixel dengan aperture f/20, lensa 5-element, sistem phase detection autofocus (PDAF), serta dual images signal processor. Spesifikasi seperti ini umumnya hanya dapat ditemukan di smartphone yang lebih high-end. Di atas kertas memang impresif, tapi bagaimana dalam prakteknya?

Review Xiaomi Redmi Note 3 7
Redmi Note 3 sajikan kamera utama 16-Mp.

Saya menyukai UI aplikasi kamera Redmi Note 3 yang bersih dan simpel, segera terbuka begitu Anda tap ikon. Hanya ada enam tombol utama (termasuk video, shutter, HDR, flash), tinggal swipe ke kanan buat memilih filter dan swipe ke kiri untuk mengakses mode. Pemakaiannya ringkas serta mudah.

Review Xiaomi Redmi Note 3 4
Kamera depannya hanya 5-Mp.

Baik di siang ataupun malam hari berbekal pencahayaan lampu, shutter bekerja cukup gesit. Anda akan mendapatkan gambar jelas dan kaya warna di kondisi cukup cahaya, tetapi ketika hari mulai gelap, saya merasa sedikit jeda respons. Dan dengan menyalakan HDR, waktu capture jadi bertambah lama. Seperti kebanyakan kamera smartphone, Redmi Note 3 seringkali kesulitan mencapai exposure yang tepat.

Kapabilitas videonya terbilang standar: 1080p di 30fps; dan ia mungkin belum bisa memuaskan pecandu selfie karena hanya ada kamera 5-Mp di depan. Sampel foto dapat Anda lihat di bawah.

Review Xiaomi Redmi Note 3 19

Review Xiaomi Redmi Note 3 20.3jpg

Review Xiaomi Redmi Note 3 21

Review Xiaomi Redmi Note 3 23

Dan ini hasil jepretan di malam hari, dibantu cahaya lampu:

Review Xiaomi Redmi Note 3 16

Review Xiaomi Redmi Note 3 17

Review Xiaomi Redmi Note 3 18

Using experience & hardware

Review Xiaomi Redmi Note 3 1
Redmi Note 3 didukung fitur dual SIM.

Versi resmi Redmi Note 3 hanya didukung jaringan 3G (walaupun sudah ‘4G ready‘ – peraturan TKDN mensyaratkan persentase tertentu untuk kandungan dalam negeri perangkat 4G), dan boleh jadi calon konsumen merasa keberatan dengan keterbatasan ini. Namun di sisi kinerja hardware, smartphone sama sekali tidak mengecewakan. Selain app sosial media dan chat, Redmi Note 3 sanggup melahap game-game mobile berat yang saya instal, di antaranya Asphalt 8: Airborne, Real Racing 3, sampai Mortal Kombat X.

Review Xiaomi Redmi Note 3 25

Unit review ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

  • System-on-chip Qualcomm MSM8956 Snapdragon 650 (prosesor quad-core Cortex-A53 1,4GHz & dual-core Cortex-A72 1,8GHz serta GPU Adreno 510)
  • RAM 2GB
  • Memori internal 16GB (dapat diperluas dengan microSD)
  • Konektivitas Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, Bluetooth 4.1, infrared, GPS

Berkat komposisi hardware di atas, Real Racing 3 berjalan dengan mulus dan grafisnya tersaji maksimal – misalnya pantulan di kaca spion, flare, bayangan serta efek debu. Asphalt 8 bukan tantangan berat bagi Redmi Note 3, Anda bisa melihat semua efek visual tanpa adanya penurunan frame rate. Yang mengagumkannya lagi, Mortal Kombat X ber-engine Unreal 3 beroperasi mulus di handset.

Review Xiaomi Redmi Note 3 27
Real Racing 3.
Review Xiaomi Redmi Note 3 26
Mortal Kombat X.
Review Xiaomi Redmi Note 3 29
Asphalt 8: Airborne.

Mungkin bukan masalah besar, namun saya merasakan waktu load yang agak lama, terutama sewaktu membuka permainan. Dan setelah beberapa saat menikmati game, suhu bagian punggung akan bertambah hangat. Lalu penempatan speaker menyebabkannya jadi tertutup ketika Anda menggunakan Redmi Note 3 secara horisontal. Berbicara soal speaker mono di sana, handset memang sanggup menyajikan suara lantang, sayangnya bass sama sekali tidak nendang.

Review Xiaomi Redmi Note 3 9
Grille speaker Redmi Note 3.

Lewat software AnTuTu, Redmi Note 3 mendapatkan hasil tes terbaik di skor 74124, menempatkannya di atas Galaxy A9 Pro, tetapi belum bisa mengejar Google Nexus 6. Handset memperoleh nilai 818 di Sling Shot 3DMark dan skor performa kerja terbaik di 5191 dalam PCMark.

Review Xiaomi Redmi Note 3 24

Dengan menyimpan baterai non-removable 4.000mAh, Redmi Note 3 tidak kesulitan untuk tetap aktif seharian dalam pemakaian normal. Kadang kala, handset bisa bertahan mendekati dua hari (layar menyala antar 3,5 sampai 4,5 jam). Tapi ingat, bermain game tentu akan mempersingkat durasinya.

Kualitas panggilannya tergolong baik, apalagi dibantu oleh mic noise cancelling di sisi atas smartphone. Output suara terdengar natural serta lantang, dan saya tidak menemukan adanya kendala. Redmi Note 3 turut dilengkapi fitur call recorder build-in, dapat diaktifkan secara manual di Call Setting dan didengar lewat app recorder.

Conclusion

Tidak dapat disangkal bahwa Xiaomi Redmi Note 3 merupakan penawaran yang menggoda. Sejumlah aspek – seperti desain, build quality, kinerja hardware, serta adanya pemindai sidik jari – berada di luar ekspektasi, dan rasanya sedikit alternatif yang lebih baik di harga selevelnya. Pengguna Redmi Note sebelumnya tidak akan kecewa seandainya mereka memutuskan untuk beralih ke Redmi Note 3.

Namun sebelum buru-buru mengambil keputusan, Anda perlu mempertimbangkan sejumlah kelemahan dari produk ini: performa kamera dan video recording sebetulnya bisa lebih baik lagi, dan Redmi Note 3 belum mempunyai konektivitas NFC.

Xiaomi Redmi Note 3 bisa Anda beli di Lazada dan Erafone seharga Rp 2,6 jutaan.

Hal-Hal yang Perlu Anda Ketahui Mengenai PlayStation Neo

Terlepas dari konfirmasi presiden Sony Interactive Entertainment Andrew House mengenai eksistensi dari Neo bulan Juni silam, ketidakhadirannya di E3 2016 membuat orang semakin penasaran, apalagi setelah mendengar kabar bahwa rencananya Neo akan diluncurkan tahun ini juga. Tapi meski belum resmi diumumkan, detail tentang hardware sudah mulai tersingkap melalui bocoran dan rumor.

Artikel ini berisi rangkuman dari beragam informasi terkait PlayStation Neo, diolah dari artikel Eurogamer – meliputi rincian soal hardware dan performa, fitur-fitur, sampai ekosistem permainan serta software. Silakan disimak:

Hardware

PlayStation baru ber-codename Neo itu diprediksi mengusung CPU AMD Jaguar delapan-core berkecepatan 2,1GHz (1,3 kali PlayStation 4), GPU AMD Graphics Core Next versi baru dengan 36 compute unit di 911MHz (2,3x FLOP), dan memori GDDR5 8GB 218GBps – bandwith 24 persen lebih tinggi plus 512MB memori lebih banyak. Lompatan kinerja tersebut Sony yakini lebih dari cukup untuk menyajikan ‘mode Neo’ sebagai aspek ‘paling menarik’ dari console baru itu.

Visual

Komponen yang lebih baru berpeluang memengaruhi aspek grafis dan performa game ketika dinikmati dari Neo. Beberapa judul mendukung output native 4K, dan terdapat pula fitur upscale ke UHD. Console juga bisa menyajikan video di 4K.

Meskipun Sony bersikeras supaya komponen baru tidak menyebabkan frame rate jadi meningkat, kita boleh menebak bahwa Neo mampu menyajikan grafis lebih baik dan frame rate lebih stabil. Kemudian sebagai bagian dari pedoman buat developer, 1080p merupakan tingkatan resolusi paling rendah.

Kompatibilitas

Neo kompatibel ke segala periferal PlayStation 4 standar, termasuk controller DualShock 4 dan PlayStation Camera.

Game dan konten

PlayStation 4 dan Neo memiliki library game serupa, jadi tidak ada judul, fitur ataupun DLC ‘eksklusif’ untuk Neo. Namun beberapa hal memang lebih canggih: misalnya jika ada permainan dengan mode multiplayer dua pemain split-screen, maka Neo dapat menopang hingga empat pemain. Ekosistem PSN-nya tak berbeda, sehingga pemilik platform generasi pertama bisa tetap bermain bersama gamer di Neo. Lalu data save, Trophy, UI, dan PlayStation Store juga sama (packaging game boleh jadi berbeda).

Neo versus Project Scorpio?

Walaupun kinerja Xbox One berada sedikit di bawah PS4, ada indikasi arah permainan berubah di era selanjutnya. Menjanjikan performa ‘enam teraflop‘, Scorpio berada jauh di atas PlayStation 4 serta melampaui Neo – dengan kemampuan grafis lebih unggul serta dukungan penuh 4K gaming.

Ringkas dan Unik, Action Cam Frodo Memiliki Fitur Edit Otomatis

Dari puluhan file video yang direkam via action cam, seberapa banyakkah yang sudah Anda share? NexGear berpendapat, banyak konsumen pada akhirnya membiarkan koleksi tersebut terbengkalai di hard disk. Alasannya, mayoritas dari para pelancong ataupun petualang pemilik kamera action itu tidak memiliki kemampuan dan kesabaran untuk meng-edit video.

Inilah faktor yang mendorong sang startup asal Mumbai itu meramu produk alternatif dari brand-brand populer. Mereka memperkenalkan Frodo, dan layaknya sang Hobbit yang ditugaskan buat menghancurkan cincin Sauron di kawah Mount Doom, petualangan menjadi konsep utama pembuatan action cam tersebut. Frodo memberikan Anda keleluasaan dalam eksplorasi karena ia menyimpan fitur edit otomatis.

Frodo 2
Frodo dikenakan di pergelangan tangan.

Berkat Frodo, sharing jadi sesederhana proses merekam video. Tim NexGear membekalinya dengan sebuah algoritma pintar yang bertugas menyunting rekaman-rekaman berdurasi panjang menjadi video siap tayang. Frodo memiliki tubuh mungil, memastikan penggunaannya ringkas dan fleksibel, serta didesain agar tidak bergantung pada aksesori dan mount tambahan.

Frodo tersaji dalam bentuk mirip jam tangan, terdiri dari dua komponen utama: modul kamera detachable dan strap extendable sekaligus charger. Bagian strap juga berfungsi sebagai mount (ada engsel 90 derajat), bisa Anda pasangkan di helm atau setang sepeda, atau dikenakan di paha untuk mendapatkan hasil video yang unik. Device turut dilengkapi layar LED tersembunyi serta tombol shoot.

Frodo 3
Strap bisa dipanjangkan, dan Anda dapat memasang Frodo di mana saja.

Action cam ini mampu merekam video full-HD di 30 frame rate per detik, memiliki field of view wide-angle 120 derajat dan lensa f/2.6, serta mengusung penyimpanan 16 atau 32GB. Buat fungsi foto, ia mengabadikan momen di 8-Mp 3264×2448-pixel. Frodo mengambil tenaga dari baterai Li-Po dengan waktu durasi pemakaian selama 1,5 jam (video 1080p). Selain itu terdapat konektivitas Bluetooth LE 4.0, Wi-Fi, dan ada sensor gerakan enam-poros.

Frodo dirancang untuk tersambung ke perangkat iOS ataupun Android via aplikasi companion. Penggunaanya simpel, Anda tinggal memilih rekaman dari app, kemudian tentukan gaya editing dan biarkan algoritme pintar di sana bekerja. Selanjutnya, bubuhkan musik dan Anda tinggal mengunggahnya di sosial media. Jika kampanye penggalangan dana NexGear berhasil mencapai angka US$ 75 ribu, developer berencana buat menambahkan fitur live streaming Facebook.

Kamera action ini sudah bisa Anda pesan sekarang melalui platform crowdfunding Indie Gogo. Untuk bundel kamera plus strap, Frodo dijajakan seharga US$ 240, US$ 60 lebih murah dari harga retail-nya.

Usung Desain Tipis dan Ditenagai GPU Desktop, Aorus X7 DT Disiapkan Untuk Streamer

Kesuksesan Nvidia menyulap GPU desktop GeForce mereka sehingga bisa disematkan di notebook merupakan inovasi besar di ranah itu. Para produsen segera berbondong-bondong memanfaatkannya, membuat persaingan di segmen laptop gaming jadi semakin seru. Tapi sejauh ini, laptop ber-GPU desktop umumnya dikemas dalam desain yang bongsor.

Di tahun 2014, Gigabyte mencoba memecahkan persepsi konsumen dengan mengenalkan Aorus X3, diklaim sebagai notebook gaming teringan di kelasnya. Mengusung prinsip yang kurang lebih sama, mereka memutuskan buat membenamkan kartu grafis GeForce GTX 980 ke device berlayar 17-inci berketebalan hanya 22,9mm bernama Aorus X7 DT. Hasilnya adalah gaming laptop paling kuat dan paling portable saat ini.

Aorus X7 DT 2
Aorus X7 DT sajikan keyboard full-size ber-backlight.

Keberadaan GeForce GTX 980 dan desain ringkasnya membuka banyak potensi penggunaan. Di era meroketnya kepopularitasan virtual reality, Aorus X7 DT merupakan salah satu notebook VR ready. Dan untuk gamer secara umum, tentu saja GPU papan atas itu sanggup menghidangkan visual cantik di game-game blockbuster serta hiburan multimedia di resolusi 4K secara mulus, disempurnakan oleh panel berteknologi Nvidia G-Sync.

Menariknya lagi, Aorus X7 DT juga dibuat untuk memanjakan para streamer. Selain dibundel bersama XSplit Gamecaster dan Broadcaster, Gigabyte menyuguhkan kartu video processing opsional AVerMedia M.2 yang berfungsi menyingkirkan beban saat streaming atau ketika merekam video dari CPU. Bukan hanya memberikan performa tambahan, komponen ini memastikan proses stream tidak terganggu karena lag atau stuttering sewaktu sistem menjalankan game berat.

Aorus X7 DT 4
Terlepas dari desainnya yang tipis, Aorus X7 DT simpan GPU GeForce GTX 980 desktop.

Selain kartu grafis desktop Nvidia, Aorus X7 DT dipersenjatai prosesor Intel Core i7-6820, RAM DDR4 2133MHz 8/16GB, dan penyimpanan berupa tiga buah SSD M.2 plus satu SSD/HDD 2,5-inci. Kehadiran chip Killer LAN di sana juga sangat membantu Anda saat menikmati permainan online serta meminimalisir eror sewaktu live streaming. Sisi konektivitasnya sekelas produk high-end, sudah termasuk USB 3.1 type-C.

Aorus X7 DT menyajikan layar IPS full-HD seluas 17,3-inci. Papan ketiknya fullsize, dipadu fitur anti-ghosting plus rangkaian tombol macro tambahan. Pernak pernik lainnya meliputi audio system berisi sepasang speaker dan sepasang sub-woofer dengan teknologi Aorus Acoustic+ dan terdapat pula fitur overclockone click‘, mendongkrak kecepatan CPU dari 3,6GHz ke 4.0GHz.

Aorus X7 DT 5
Device mengusung desain khas produk Aorus.

Namun seperti device mutakhir lain, Anda perlu mengeluarkan modal cukup besar agar bisa menikmati segala kecanggihan produk ini. Untuk versi paling dasarnya, Aorus X7 DT dibanderol seharga US$ 2.800.

Sumber: Aorus.com.

Berbekal AMD Bristol Ridge, Acer Aspire E5-553G Sanggup Penuhi Kebutuhan Produktif dan Hiburan

Tim AMD, atau yang biasa dikenal dengan ‘kubu merah’ oleh para pemerhati teknologi, sedang berapi-api belakangan ini. Di Computex 2016, mereka menyingkap kartu grafis Radeon rX 480, sebuah solusi terjangkau bagi konsumen buat menikmati VR. Dan sang perusahaan semikonduktor Amerika itu juga sudah menyiapkan senjata andalan di kelas laptop.

AMD 7th-Gen APU - Acer Aspire E5 11
Tim AMD dan Acer di sesi Q&A.

Berpartner bersama Acer, AMD menghadirkan deretan APU alias accelerated processing unit mobile generasi ketujuh untuk pertama kalinya ke pasar Indonesia lewat seri notebook Aspire E5-553G. Chip tersebut memungkinkan notebook mendukung kebutuhan produktif seperti mengolah gambar via Photoshop serta menangani game-game kompetitif online semisal Dota 2, LoL sampai CS:GO. Dan tentu saja, produk ini bersahabat dengan isi kantong Anda.

AMD 7th-Gen APU - Acer Aspire E5 15

Sebelum membahas kemampuan Bristol Ridge, saya akan lebih dulu mengulas segi penampilan dan fitur Aspire E5-553G. Ada tiga varian notebook yang produsen hadirkan, dibekali APU berbeda: FX, A12 dan A10 sebagai tipe paling terjangkau. Dari sesi hands-on singkat, ketiganya mempunyai wujud hampir identik, menyuguhkan layar 15,6-inci 1366×768-pixel dengan tubuh kombinasi aluminium (pada punggung dan palm rest) serta plastik.

AMD 7th-Gen APU - Acer Aspire E5 14
Product manager Acer Indonesia Suryadi Hiumanbrata.

Aspire E5-553G memang tidak didesain agar menyajikan bobot super-ringan (beratnya 2,4kg) atau tubuh yang tipis (berketebalan 3cm); device digarap agar fungsional serta fleksibel: mengusung optical disk drive DVD, memudahkan konsumen meng-upgrade memori serta menambahkan penyimpanan, terdapat keyboard full-size yang cukup nyaman untuk mengetik dan bermain, serta menyediakan port USB type-C dan fitur USB power-off charging.

AMD 7th-Gen APU - Acer Aspire E5 8
Ketiga Aspire E5-553G memiliki desain yang hampir identik.
AMD 7th-Gen APU - Acer Aspire E5 5
Sisi punggung Aspire E5-553G dengan finish brushed.

Apapun model APU-nya, ketiga notebook dipersenjatai kartu grafis AMD Radeon R8 M445DX 2GB DDR3. Berdasarkan slide presentasi, ia memiliki performa 31 persen lebih gesit dibanding generasi sebelumnya (via software benchmark 3DMark). Lalu Buat AMD FX-9800P sendiri, kinerjanya 19 persen lebih tinggi dari FX-8800P. Melalui video komparasi, AMD memperlihatkan bagaimana APU baru mereka jauh mengalahkan kombinasi prosesor serta GPU integrated Intel dalam menangani game Counter-Strike: Global Offensive.

AMD 7th-Gen APU - Acer Aspire E5 1
Aspire E5-553G juga disertai port USB type-C.
AMD 7th-Gen APU - Acer Aspire E5 2
ODD memudahkan Anda nikmati koleksi film.
AMD 7th-Gen APU - Acer Aspire E5 6
Anda diberikan akses mudah untuk upgrade memori dan storage.

Notebook turut terbantu oleh RAM DDR4 dual channel, dapat di-upgrade hingga 32GB. Selain kecepatan tinggi, memori baru juga menghemat pemakaian daya sekitar 20 persen. Di tipe Aspire E5-553G teratas, Acer membekali device dengan SSD berkapasitas 128GB, membantu mempersingkat waktu load. Oh, berkat kapabilitas power-off charging, kita dapat menggunakan notebook sebagai power bank smartphone.

AMD 7th-Gen APU - Acer Aspire E5 7
Konsumen juga bisa mengustomisasi spesifikasi sesuai kebutuhan.

AMD Bristol Ridge di Aspire E5-553G

Ditakar dari APU AMD terdahulu, Bristol Ridge mempunyai keunggulan di sisi penyuguhan game, kinerja video, kompresi file, dan di demonstrasi, superioritas mengolah data PhotoShop. Aspire E5-553G sudah didukung AMD FreeSync, yaitu sebuah teknologi yang dirancang buat meminimalisir efek tearing maupun stuttering di permainan dengan menyelaraskan frame rate kartu grafis dan refresh rate layar.

AMD 7th-Gen APU - Acer Aspire E5 12
AMD dengan percaya diri mengomparasi kinerja Bristol Ridge dengan chip Intel high-end.

Lalu teknologi AMD Advanced Power Management di sana bisa mengatur kerja prosesor sesuai kebutuhan, sehingga mampu menyelesaikan tugas-tugas dengan efisiensi daya yang tinggi, memastikan pemakaian baterai jadi hemat. Aspire E5-553G dijanjikan sanggup tetap aktif hingga 10 jam tanpa tersambung ke sumber listrik. Terdapat pula teknologi HEVC, di mana pengguna bisa menikmati hiburan multimedia di resolusi 4K secara lancar, diproses lewat hardware dedicated di chipset.

AMD 7th-Gen APU - Acer Aspire E5 3
Aspire E5-553G memang bukanlah notebook ultra-slim.

Khususnya di Aspire E5-553G, Acer memilih varian chip FX, A12, dan A10 13-Watt ‘untuk mendukung mobilitas penggunanya’. APU generasi ke-7 itu diklaim memberikan performa multitasking mulus, durasi start-up yang cepat, serta mendukung streaming dan video beresolusi tinggi. Hasil pengujian AMD Performance Labs menunjukkan bahwa APU FX menyimpan kinerja komputasi 51 persen dan grafis 53 persen lebih tinggi dari Intel Core i7-6500U.

AMD 7th-Gen APU - Acer Aspire E5 13
Laptop bertenaga AMD dan Intel sedang diadu dalam software benchmark.

Notebook Aspire E5-553G telah tersedia terhitung sejak tanggal 20 Juni kemarin. Acer memberikan keleluasaan bagi para konsumen untuk menyesuaikan spesifikasi sistem dengan kebutuhan mereka, serta menyiapkan bonus berupa headphone serta mouse SteelSeries – program promo berlangsung sampai 26 Juni 2016.

Berikut adalah ringkasan spesifikasi dan harga Aspire E5-553G:

  • AMD FX 9800P, GPU Radeon R8 M445 DX 2GB VRAM, penyimpanan SSD 128GB dan HDD 1TB, RAM 2x4GB DDR4 – Rp 9 juta
  • AMD A12 9700P, GPU Radeon Radeon R8 M445 DX 2GB VRAM, storage HDD 1TB, RAM 2x4GB DDR4 – Rp 7,5 juta
  • AMD A10 9600P, GPU Radeon Radeon R8 M445 DX 2GB VRAM, penyimpanan HDD 1TB, RAM 2x2GB DDR4 – Rp 6, 8 juta

Dell Siapkan Vostro dan Latitude Baru Demi Penuhi Kebutuhan Profesional di Indonesia

Meski bukan lagi pendatang baru, bulan Juni ini menandai tahun pertama Dell beroperasi di bawah nama PT. Dell Indonesia setelah mereka mendarat di tanah air 16 tahun silam. Momen tersebut tidak Dell sia-siakan, di tanggal 15 Juni kemarin, mereka bawa anggota baru dari dua keluarga perangkat komersial ke pasar lokal, yaitu seri Vostro dan Latitude.

Dell Vostro & Latitude 8
Managing director Dell Indonesia Catherine Lian.

Produk-produk di atas dimaksudkan untuk melengkapi kiprah Dell dalam menyediakan solusi buat client dan enterprise, software serta bermacam-macam layanan yang mereka yakini sebagai keunggulan kompetitif dibanding perusahaan-perusahaan lain di kancah industri IT Indonesia. Deretan device tersebut melipui PC desktop Vostro 3650, Vostro 3250 small form factor, ultrabook Dell Latitude 13 7000 dan notebook Latitude 12 7000 2-in-1.

Vostro 3650 dan 3250

Dari penjelasan EUC commercial director Primawan Badri, seri Vostro sengaja disiapkan untuk kebutuhan usaha kecil-menengah. Device menyajikan keseimbangan antara fitur dan performa, desain yang difokuskan ke konsumen serta servis khusus. Vostro mudah digunakan, lulus uji ketahanan sehingga tetap dapat beroperasi di lingkungan ekstrem, dan ditopang fitur-fitur bisnis – termasuk kehadiran port legacy.

Dell Vostro & Latitude 3
Dell Vostro 3250 (kiri) dan 3650 (kanan).

Dell mengerti bahwa di kelas small-medium business, mayoritas pengusaha belum memiliki departemen IT sendiri. Tapi itu tidak masalah karena sang perusahaan komputer asal Texas itu sudah mempersiapkan ProSupport. Menyempurnakan servis on-site, ProSupport adalah layanan prioritas 24/7, di mana tim Dell bisa membantu Anda kapanpun dibutuhkan, misalnya jika terjadi kerusakan tiba-tiba. Tiap pembelian Vostro sudah disertai ProSupport selama setahun dan dapat diperpanjang sampai empat tahun.

Dell Vostro & Latitude 14
Commercial director Primawan Badri menunjukkan betapa ringannya Vostro 3250.

Buat Vostro Sendiri, perangkat sudah melewati 50 tahapan uji coba, dan alhasil, rata-rata baru menunjukkan kerusakan setelah 500 ribu jam pemakaian. Dengannya, Dell juga sukses memperkecil peluang insiden Vostro tipe desktop sebesar lebih dari 30 persen.

Dell Vostro & Latitude 2
Tipe Vostro dilengkapi dengan dukungan ProSupport.

Vostro seri 3000 didesain agar scalable dan menghemat tempat, dirancang dalam wujud small maupun mini tower. Baik 3650 dan 3250 mempunyai spesifikasi yang kurang lebih serupa: prosesor Intel generasi ke-6 hingga Core i7, GPU Intel HD, RAM 16GB, hard drive sampai 2TB, optical disk drive DVD, MCR 5-in-1, rangkaian port termasuk Gigabit Ethernet, konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi, dibundel bersama McAfee Security Center dan ProSupport.

Desain Vostro 3250 memang lebih padat, namun Anda bisa memasangkan GPU discreet dari AMD ataupun Nvidia di 3650, menambahkan performa grafisnya.

Latitude 13 7000

Dell Vostro & Latitude 10
Latitude 13 7000 (kiri) dan Latitude 12 7000 2-in-1 (kanan).

Angka 7000 di nama mengindikasikan bahwa ia diramu sebagai produk premium. Terpilih menjadi penerima penghargaan CES Innovation Awards 2016, Latitude 13 7000 merupakan notebook bisnis terkecil di kelasnya saat ini; dengan bobot hanya 1,12kg dan berketebalan 14,32mm. Berkat teknologi Infinity-Edge, Dell berhasil menyematkan layar 13,3-inci di form factor 11-inci.

Dell Vostro & Latitude 12
Latitude 13 7000.

Di aspek desain, Latitude 13 hampir identik dengan varian XPS 13, sama-sama mengusung bahan serat karbon. Hanya saja ia mempunyai tipe finishing berbeda misalnya tubuh doff dipadu tekstur anti-slip, kemudian ditambah fitur-fitur keamanan. Anda ditawarkan opsi layar full-HD serta QHD+, diproteksi Gorilla Glass. Walaupun kecil, baterai dijanjikan mampu menjaga ultrabook tetap aktif hingga 10 jam.

Dell Vostro & Latitude 7
Primawan Badri mempresentasikan fitur-fitur Latitude 13 7000.

Di dalam, Latitude 13 7000 ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-enam (hingga M7), kartu grafis Intel HD Graphics 515, RAM 16, serta storage SSD 512GB. Buat akses dan keamanan, tersedia TPM, FPR, Smart card reader, NFC, serta software dan sistem enkripsi Dell. Produsen tak lupa membubuhkan port USB type-C dengan teknologi Thunderbolt 3.0.

Dell Vostro & Latitude 9
Sisi punggung Latitude 13 7000 (kiri) dan Latitude 12 2-in-1 (kanan).

Latitude 12 7000 2-in-1

Menurut Dell, device 2-in-1 sekarang sedang naik daun, dan menunjuk Latitude 12 7000 2-in-1 sebagai perwakilan mereka di level high-end. Perangkat ini ialah salah satu notebook 12,5-inci tertipis, dengan berat cuma 0,73kg (jadi 1,4kg ditambah keyboard). Rangkaian port diposisikan di bagian display agar perangkat mendapatkan segala konektivitas penting meskipun digunakan di mode tablet.

Dell Vostro & Latitude 11
Kedua Latitude masuk ke kategori premium.

Latitude 12 7000 menyuguhkan pilihan layar touch FHD ataupun 4K, dan transisi dari mode laptop ke tablet diklaim seamless melalui connector bermagnet. Komponen keyboard ultraslim-nya ber-backlight, dan Anda bisa menambahkan beragam aksesori lain semisal Folio (cover pelindung), Dell Adapter (USB type-C ke VGA, HDMI, RJ-45 dan USB 3.0), Dell Power Companion (power bank), serta Active Stylus.

Dell Vostro & Latitude 1
Latitude 12 7000 2-in-1 (kiri) dan Latitude 13 7000 (kanan).

Seperti Latitude 13 7000, Dell membekali perangkat 2-in-1 ini dengan Intel Skylake hingga Core M7 dan GPU HD Graphics 515, RAM 8GB, penyimpanan SSD 512GB, dibantu baterai yang memastikannya bisa beroperasi sampai sembilan jam tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Selain Wi-Fi, tampaknya ada fitur mobile broadband opsional.

Dell Vostro & Latitude 6
Primawan Badri di sesi presentasi Latitude 12 7000 2-in-1.

Dell Vostro & Latitude 13

Harga

  • Dell Vostro 3650 dan 3250 SFF – mulai dari Rp 5,3 juta
  • Dell Latitude 12 7000 2-in-1 – mulai dari Rp 18,9 juta
  • Dell Latitude 13 7000 – mulai dari Rp 22 juta

Huawei GR Series Terjang Kelas Mid-Range Dengan Desain Apik dan Sensor Fingerprint ‘2nd-Gen’

Nasib baik belakangan berpihak pada Huawei. Mereka diberi kehormatan oleh Google buat menggarap Nexus 6p, dan mereka semakin percaya diri dalam menyerbu segmen berbeda. Market share Huawei terus meningkat, kini menargetkan penjualan 140 juta unit device di tahun 2016. Dan ada sebuah langkah unik yang Huawei ambil demi menerobos lini mid-range.

Huawei GR Series 12
Tim Huawei Indonesia dan Dedy Irvan dari Jagat Review.

Di akhir bulan Mei, Anda mungkin sudah mendengar rencana mereka menghadirkan duasmartphone kelas menengah ke pasar lokal. Huawei akhirnya membawa kedua perangkat lewat acara pers tanggal 14 Juni 2016, memperkenalkan GR Series di Indonesia. Huawei menjelaskan, GR Series diramu sebagai hero product sekaligus ‘pilihan baru’, mengedepankan elemen desain dan kapabilitas scanner fingerprint pintar, dijajakan di harga yang bersaing.

Huawei GR Series 15
Huawei GR3 (atas) dan GR5 (bawah).

Huawei GR3

Huawei GR Series 3
GR3 memiliki layar 5-inci 720p.

Merupakan satu dari sedikit pilihan smartphone terjangkau yang mengusung desain premium berbahan logam ketika mayoritas kompetitor masih menggunakan plastik. Perangkat memiliki layar HD 294ppi 5-inci dan tubuh berketebalan 7,6mm; punggungnya diberi finishing sand-blasting agar selain tampil atraktif, GR3 tidak mudah terselip dari tangan. Tim Huawei menyampaikan, penggunaan material logam juga dapat membantu pembuangan panas.

Huawei GR Series 4
Berdesain unibody, slot kartu sim dan memori bisa Anda akses dari samping.

Konsumen nusantara tampaknya mendapatkan perlakuan istimewa dari Huawei karena GR3 versi indonesia memperoleh pemindai sidik jari, bisa ditemukan di dekat kamera. Fingerprint scanner berfungsi buat metode log-in ringkas, mampu membaca jari sang pemilik dari sudut berbeda (360 derajat), dan kita dipersilakan menyimpan hingga lima profile jari.

Huawei GR Series 5
Ketebalan GR3 hanya 7,6mm.

Huawei GR3 menyimpan kamera berspesifikasi ‘standar’: sensor 13-megapixel f/2.0 di belakang dan 5-megapixel untuk selfie. Meski demikian, Huawei sangat percaya diri dengan kemampuan fotografi GR Series, mengklaimnya sebagai ‘alat sempurna buat mengabadikan momen penuh warna’. Produsen menyematkan bermacam-macam filter serta fitur semisal Panoramic Selfie, Perfect Selfie, Slow Motion, Time Lapse, dan Good Food (untuk foto boga).

Huawei GR Series 6
Meski usung tubuh logam, GR3 ditawarkan di harga terjangkau.

Kemampuan olah data ditopang system-on-chip MediaTek MTK6753T dengan prosesor octa-core Cortex-A53 1,5GHz dan GPU Mali-T720, dibantu RAM 2GB, dan memori internal 16GB (bisa diperluas sampai 128B). Segala macam sensor dan konektivitas penting telah disiapkan, dan device ditenagai oleh baterai 2.200mAh. Sebelum Anda meremehkannya, baterai tersebut terbukti menjaga GR3 tetap aktif hingga 8 jam 15 menit dalam tes PCMark; satu jam lebih di atas rata-rata baterai smartphone mid-range 2.500-3.000mAh.

Huawei GR5

Huawei GR Series 11
Tampilan muka GR5.

Meski pada prinsipnya hampir sama seperti GR3, aspek desain GR5 bahkan lebih diperhatikan lagi. Struktur unibody smartphone memanfaatkan material aluminium-magnesium yang diserasikan ke bingkai khas device Huawei. Sales director Lo Khin Sheng bilang, rancangan tersebut dipastikan cocok buat target segmen mereka, yaitu para konsumen muda serta para pecinta teknologi pada umumnya.

Huawei GR Series 8
GR5 mengusung struktur unibody serupa GR3.

Ketebalan dan bobot GR5 sedikit lebih besar dibandingkan GR3, masing-masing 8,15mm dengan berat 158 gram, menyuguhkan layar IPS full-HD seluas 5,5-inci. Terdapat sensor pintar di display yang secara otomatis mengetahui dan menyesuaikan tingkat kecerahan panel. Speaker sendiri diposisikan di sisi bawah, alasannya, supaya output suara tidak terganggu walaupun ia diletakkan secara telungkup atau terlentang.

Huawei GR Series 9
GR5 sedikit lebih tebal dari GR3.

Seperti adik kecilnya, GR5 dibekali ‘2nd generation fingerprint scanner‘, sehingga lebih cerdas, aman, serta simpel. Sidik jari Anda bisa dipakai untuk mengambil gambar, mengangkat panggilan telepon, serta meng-unlock (hanya 0,5 detik) smartphone meskipun tangan dalam keadaan lembap. Pemindai sidik jari dapat bekerja layaknya mini-touchpad, memudahkan kita menarik panel notifikasi.

Huawei GR Series 10
Tampilan sisi punggung GR5.

Dan menjawab pertanyaan saya terkait kamera, marketing director Ellen Angerani menuturkan bahwa spesifikasi fungsi fotografi (sensor, aperture dan fitur) antara GR5 dan GR3 ternyata identik.

Huawei GR Series 2
Huawei GR5.

Huawei membubuhkan SoC yang lebih canggih untuk GR5, yakni Qualcomm Snapdragon 616 (prosesor octa-core ARM Cortex A53 dan GPU Adreno 405), RAM 2GB, ROM 16GB, dan baterai 3.000mAh. Berdasarkan tes PCMark, baterainya lagi-lagi di atas performa rata-rata smartphone mid-range, mencapai sembilan jam lebih.

UI

Walaupun hanya menyimpan RAM 2GB, baik GR5 dan GR3 dijanjikan bisa beroperasi secara mulus berkat kehadiran interface Emotion UI 3.1 berbasis platform Android 5.1 Lollipop.

Huawei GR Series 1
Komparasi ukuran GR5 (kiri) dengan GR3 (kanan).
Huawei GR Series
Sisi belakang GR3 dan GR5.

Ketersediaan

GR5 dan GR3 akan segera hadir di Indonesia melalui outlet resmi Huawei, Eraphone, serta didapat lewat program pre-order di Blibli.com. GR5 dibanderol Rp 3,6 juta, sedangkan GR3 dijajakan di harga Rp 2,7 juta.

Menguak Rahasia di Balik Performa MSI Aegis

Diungkap pada bulan April silam, Aegis boleh dikatakan menjadi salah satu produk primadona MSI di Computex Taipei 2016. Penampilan Aegis sangat distingtif dibanding PC barebone sejenis ciptaan produsen, dan di booth MSI selama pameran, saya melihat perangkat tersebut dipakai buat menangani HTC Vive. Jadi sebenarnya, seberapa kuat performa Aegis?

MSI Aegis Computex 2016 6
HTC Vive, ditenagai MSI Aegis X.

Aegis didesain sebagai dekstop PC gamer profesional dengan memaksimalkan keseimbangan antara ruang hardware dan kinerja. Penampilannya yang terinspirasi dari pedang katana cukup ringkas dibawa-bawa di event LAN party, dan terlihat keren saat ditaruh di atas meja di ruang gaming Anda (berkat kehadiran Mystic Light). Untuk sekarang, ada dua tipe Aegis: varian standar serta Aegis X. Varian terakhir itu sengaja disiapkan buat mentenagai headset VR.

MSI Aegis Computex 2016 3
MSI Aegis X di booth MSI di Computex 2016.

Sebelum membahas jeroan, kita harus tahu dulu bagaimana MSI merancang case-nya. Produsen dari Taiwan itu memastikan bahwa tak ada kompromi terhadap performa terlepas dari wujud Aegis yang kecil. Ia mengusung form mini-ITX, tetapi tetap dapat dipasangkan kartu grafis Nvidia GeForce high-end. Seperti Nightblade X, MSI menyediakan handle untuk memudahkan kita mengangkatnya.

MSI Aegis Computex 2016 5
Sisi samping MSI Aegis.

Fitur-fitur baru tak lupa produsen mampatkan di dalam. Aegis mengusung PCI-E Gen3, memanfaatkan teknologi SSD M.2, di mana waktu load game dijanjikan lima kali lebih cepat dibanding SSD SATA3. Ia menyimpan posesor Intel generasi ke-6 (i7-6700 atau i5-6400 dan motherboard B150 di Aegis, dan i7-6700K atau i5-6400K dan motherboard Z170 di Aegis X), serta tentu saja dukungan modul memori DDR4 2133MHz sampai 32GB. Untuk motherboard-nya, Aegis dibekali tipe Military Class 4, buat menjamin kestabilan sistem serta efisiensi penggunaan listrik.

MSI Aegis Computex 2016 4
MSI Aegis dengan GTX 1080 Armor 8G.

Resiko PC bervolume kecil adalah temperatur yang tinggi karena jarak komponen lebih berdekatan. Sebagai solusinya, MSI memanfaatkan sistem pendingin Silent Storm Cooling 2, menggunakan ruang-ruang terpisah yang menangani suhu panas di hardware berbeda (contohnya PSU, CPU, serta GPU) dalam Aegis.

MSI Aegis Computex 2016 1
Anda bisa melihat sendiri fitur dan spesifikasi Aegis X.

Aegis X bisa kompatibel ke lebih banyak varian kartu grafis dibanding tipe standar, dari mulai GeForce GTX 960 sampai GTX 980Ti. Berdasarkan bincang-bincang bersama staf MSI, kemungkinan besar ia mendukung GTX 1080 meskipun saat itu produsen belum mengonfirmasi tipe spesifiknya. Rancangan Aegis dan Aegis X hampir serupa, hanya dibedakan oleh kehadiran port HDMI di area bawah.

MSI Aegis Computex 2016 7
MSI Aegis dan Nightblade MI yang sudah dimodifikasi.

Tak seperti Vortex, MSI berupaya mengemas kedua Aegis ini agar lebih bersahabat bagi kantong konsumen. Aegis dan Aegis X masing-masing dijajakan mulai harga US$ 400 dan dibanderol US$ 500. Tapi berdasarkan press release, harga tersebut belum termasuk komponen kartu grafis.

Mengulik Fitur X-Band dan X-Earphone di Acara Ulang Tahun Pertama Infinix di Indonesia

Dengan menawarkan produk berkualitas di harga terjangkau ditambah perhatian khusus pada komunitas sehingga mereka begitu loyal, Infinix cuma membutuhkan waktu singkat untuk menjadi salah satu brand smartphone populer di Indonesia. Dan tak terasa, tanggal 9 Juni kemarin menandai hari ulang tahun pertama produsen Hong Kong itu sejak mereka tiba di tanah air.

Infinix X-Band & X-Earphone 5
Tim Infinix merayakan hari ulang tahun pertama mereka di Indonesia.

Setelah pelepasan handset flagship Zero 3 Maret silam, Infinix berniat merayakan momen ulang tahun secara berbeda. Kali ini mereka tidak meluncurkan smartphone, melainkan dua buah aksesori berupa earphone hi-fi ekonomis berteknologi noise cancellation, serta smartband yang juga bisa menjawab panggilan telepon. Mereka adalah Infinix X-Earphone dan X-Band.

X-Earphone

Infinix X-Band & X-Earphone 4
X-Earphone.

Meskipun penyediaan earphone bukanlah hal baru bagi Infinix, aspek paling menarik dari X-Earphone ialah kehadiran fitur noise cancelling serta fokus produsen terhadap elemen desain serta output suara. Di sesi tanya jawab, perwakilan Infinix bahkan yakin aksesori ini masuk ke kategori high fidelity, terlepas dari harganya yang tidak mahal.

Infinix X-Band & X-Earphone 3
X-Earphone mempunyai bentuk seperti sirip ikan hiu.

Dari sisi penampilan, bentuk kepala X-Earphone dibuat menyerupai sirip ikan hiu, dikombinasikan penutup telinga oval. Tubuhnya dari karet lembut dipadu tabung logam aluminium. Di press release, Infinix menjelaskan bahwa earphone ‘dibalut tekstur berlian serta desain permukaan lingkaran 2.5D’, meskipun mungkin hanya pengguna paling teliti saja yang bisa melihatnya. Infinix turut membubuhkan lampu LED sebagai indikator baterai.

Infinix X-Band & X-Earphone 1
Modul noise cancellation di X-Earphone.

Dengan menelusuri kabel yang tersambung ke ear-piece, Anda bisa menemukan tombol kendali, dan dibawahnya, modul noise cancelling. Fitur ini dapat dinikmati delapan jam non-stop cukup dengan mengisi baterai selama satu setengah jam. Anda bisa mengetahui seberapa banyak daya di baterai tersisa dari melihat LED-nya: hijau berarti noise cancellation aktif, kuning maksudnya hampir habis, dan indikator akan menyala merah saat di-charge.

Infinix X-Band & X-Earphone 2
Selain noise cancelling, earphone dijanjikan memiliki kualitas suara hi-fi.

Noise cancellation X-Earphone mampu meredam 95 persen bunyi-bunyian eksternal, dibantu kapabilitas earphone untuk menghasilkan volume tinggi di SNR 110-desibel (tegolong lantang, berdasarkan pedoman ahli kesehatan, kita hanya boleh mendengar suara 109dB kurang dari dua menit) dan menyajikan gradasi suara berbeda.

Infinix X-Band & X-Earphone 10
Marketing manager Anis Thoha Manshur.

Dalam bincang-bincang bersama marketing manager Anis Thoha Manshur, tampaknya banyak hal masih perlu digali. Dengan modul noise cancelling dedicated, belum diketahui apakah fitur tersebut juga diterapkan pada bagian microphone atau tidak.

X-Band

X-Band mencuri perhatian karena desain dan fleksibilitas fungsinya. Ia adalah smartband, dijanjikan mampu mendeteksi gerakan seperti berlari dan berjalan secara akurat, memanfaatkan sensor pintar tiga poros di dalam. Berdasarkan jenis aktivitas, aplikasi companion X-Band yang ada di smartphone akan menentukan target sembari memperlihatkan hasil terbaru dan nilai terbaik. Data-data disimpan di cloud, dan mudah di-share ke teman-teman.

Infinix X-Band & X-Earphone 12
X-Band.

Walaupun tidak ramping karena memiliki LCD, saya terkejut pada betapa ringannya X-Band. Untuk menyusunnya, Infinix menggunakan logam magnesium dan diberi finishing brushed. Katanya, tiap X-Band melewati 13 proses manufaktur, sehingga produsen dapat mengawasi tiap detailnya lebih seksama. Strap dibuat di Itali dari bahan kulit sapi, dan buat buckle-nya, Infinix memilih baja anti-karat 316L.

Infinix X-Band & X-Earphone 11
Terlepas dari penampilannya ini, bobot X-Band terasa sangat ringan.

X-Band sudah memperoleh sertifikasi IP55 – anti-air dan anti-debu – sehingga Anda tidak perlu cemas saat membawanya dalam beraktivitas sehari-hari maupun ketika berolahraga. Segala notifikasi aplikasi dan panggilan akan disajikan lewat layar. Fitur menarik lain smartband ini ialah smartphone tether, memungkinkan kita ‘memanggil’ handset sewaktu lupa meletakkannya, cukup lewat men-tap gelang.

Infinix X-Band & X-Earphone 13
X-Band mempunyai satu tombol di modul utama, dan dua tombol kunci buat melepasnya.

Tetapi bagi saya, hal paling unik di X-Band terletak pada kemampuan menjawab telepon. Modul utama smartband dapat dilepas, dan earphone empuk segera terekspos. Anda tinggal mencantelkannya di telinga dan bisa segera berbincang-bincang, sangat berguna ketika sedang berkendara. Perlu diingat, X-Band cuma mendukung voice, tidak dapat dipakai untuk mendengarkan musik.

Infinix X-Band & X-Earphone 9
X-Band saat dilepas dari strap.
Infinix X-Band & X-Earphone 8
Modul tersebut dilengkapi earphone untuk menjawab panggilan telepon.

Dari penuturan Anis, X-Band tidak menyimpan GPS, dan kapabilitas noise cancelling yang ada di X-Earphone tidak dibubuhkan di sini.

Infinix X-Band & X-Earphone 7
Tim Infinix di sesi tanya jawab.

Infinix X-Band dan X-Earphone akan mulai dijual pada hari Senin tanggal 13 Juni 2016 pada pukul 11:00 siang WIB via Lazada. X-Band dibanderol Rp 600 ribu, sedangkan X-Earphone dijajakan di harga Rp 250 ribu.