Valve Kini Dituntut ke Pengadilan Atas Tuduhan Monopoli Steam

Buntut dari gugatan Epic Games vs Apple ternyata memberi dampak yang dramatis bagi industri video games secara keseluruhan. Kasus ini sendiri sebenarnya berputar pada perlindungan konsumen terhadap perusahaan yang memonopoli pasarnya, dalam hal ini tentunya Apple dengan Apple Store-nya.

Namun belum selesai dengan Apple, pengadilan kelihatannya mulai melihat ke komunitas game secara keseluruhan. Hal ini berujung pada gugatan terhadap Valve yang juga dianggap memonopoli pemasaran video game lewat platform toko game digital-nya, Steam.

Dilaporkan oleh  Ars Technica, gugatan terhadap Steam tersebut sendiri dilayangkan oleh salah satu kreator dari situs Humble Bundle, Wolfire Games yang menyebutkan bahwa Steam memonopoli pasar game PC dengan mengambil potongan tinggi dari hampir semua penjualan yang melewati toko mereka, yaitu sebesar 30%.

penjualan game steam naik
image credit: Steam

Steam sendiri kini dianggap memiliki kekuatan “gatekeeper role” terhadap para publisher game karena mereka membutuhkan Steam sebagai gerbang untuk menghubungkan game-game yang akan mereka publikasikan dengan para pemain yang sudah nyaman menggunakan Steam.

Gugatan tersebut juga menyebutkan para kompetitor dari platform Steam mulai dari Microsoft, EA, Amazon, CD Projekt Red, dan tentunya Epic. Ditambah dengan para distributor game murni seperti GameStop, Green Man Gaming, Impulse, dan Direct2Drive. Namun keberadaan para kompetitor ini seakan tidak mengusik praktik monopoli Steam.

“Kegagalan perusahaan-perusahaan ini untuk bersaing secara berarti dengan platform gaming Steam menunjukkan bahwa hampir tidak mungkin untuk bersaing dengan Steam. Steam memiliki dominasi yang kokoh di pasar platform gaming PC, dan mengingat efek jaringannya yang unik dan kuat, hal itu tidak mungkin berubah.” Ungkap Wolfire dalam gugatannya.

Lebih lanjut Valve dituduh mengontrol 75% dari pasar game PC, yang membuat para saingannya seperti Epic Games Store dan Xbox harus mengurangi potongan mereka menjadi 12% agar Steam mau mengikuti jejak mereka. Hal ini sendiri bertujuan agar potongan yang diberikan tidak terlalu membebani para pengembang, terutama pengembang indie yang masih baru.

Valve sendiri diminta untuk melepas pemblokiran persaingan harga agar para publisher dan juga para gamer bisa menikmati keuntungan dari kompetisi harga di pasar distribusi game-nya serta tidak terkekang untuk harus berada di satu platform saja.

 

Seri Kingdom Hearts Bakal Rilis di EGS, Lunar New Year Sale di Steam Telah Dimulai

Minggu lalu, muncul berbagai berita di dunia game, baik berita baik maupun berita buruk. Salah satu kabar baik yang beredar adalah Square Enix mengumumkan, game-game Kingdom Hearts akan bisa dimainkan di PC melalui Epic Games Store pada Maret 2021. Sementara kabar buruk yang muncul adalah grup hackers yang menyerang CD Projekt Red mengklaim, mereka telah menjual source code dari Cyberpunk 2077 dan The Witcher 3.

Seri Kingdom Hearts Bakal Tersedia di Epic Games Store

Square Enix mengumumkan bahwa gamer PC akan bisa memainkan seri Kingdom Hearts dalam waktu dekat. Game-game dari franchise ini akan tersedia secara eksklusif di Epic Games Store mulai 30 Maret 2021. Seri Kingdom Hearts yang akan tersedia di EGS mencakup Kingdom Hearts I.5 + II.5, II.8, III, dan Melody of Memory. Memang, seperti yang disebutkan oleh VentureBeat, beberapa tahun belakangan, Square Enix tengah berusaha untuk membawa beberapa game dari franchise terpopulernya — seperti Final Fantasy dan Dragon Quest — ke PC.

Januari 2021, Total Belanja Game di AS Tembus US$4,71 Miliar

Pada Januari 2021, para gamer di Amerika Serikat menghabiskan US$4,71 miliar untuk membeli segala sesuatu terkait game, menurut laporan NPD Group. Hal ini berarti, total belanja gamer AS pada Januari 2021 naik 42% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Total belanja hardware mengalami kenaikan paling tinggi. Pada bulan lalu, jumlah belanja hardware di AS naik 144% menjadi US$319 juta. Menurut laporan GamesIndustry, hal ini terjadi berkat peluncuran konsol-konsol baru. Popularitas Nintendo Switch juga mendukung tren ini. Pada bulan lalu, Switch menjadi konsol dengan angka penjualan terbaik. Namun, dari segi nilai penjualan, PlayStation 5 tetap lebih tinggi. Sementara itu, total belanja untuk konten game naik 36% menjadi US$4,17 miliar. Selama tiga bulan belakangan, Call of Duty: Black Ops Cold War masih menjadi game terpopuler.

Hackers CD Projeck Red Klaim Telah Jual Source Code Cyberpunk 2077

Grup hackers yang menyerang CD Projekt Red mengklaim bahwa mereka telah menjual data yang mereka curi dari developer tersebut. Mereka melelang source code dari game-game buatan CD Projekt Red melalui forum. Di forum tersebut, mereka mengklaim telah menemukan pembeli. Hal ini diketahui dari gambar yang dirilis oleh perusahaan cyberintelligence, Kela, lapor GamesIndustry.

Grup hacker CD Projekt Red mengklaim telah menjual source code dari The Witcher 3.
Grup hacker CD Projekt Red mengklaim telah menjual source code dari The Witcher 3.

Sebelum ini, vx-underground — yang mengumpulkan source code, sampel, dan jurnal dari malware — menyebutkan bahwa grup hackers yang menyerang CD Projekt Red telah mendapatkan source code dari Cyberpunk 2077, THronebreaker, dan The Witcher 3, termasuk versi dengan Ray Tracing yang belum dirilis. Grup hacker itu membuka lelang dengan harga US$1 juta. Mereka juga bersedia menjual semua source code yang mereka curi seharga US$7 juta.

Steam Adakan Lunar New Year Sale

Untuk menyambut Tahun Baru Imlek, Steam memulai Lunar New Year Sale pada 11 Februari 2021 lalu. Biasanya, Steam sale akan berlangsung selama dua minggu. Namun, Lunar New Year Sale hanya berlangsung selama beberapa hari. Steam Sale kali ini akan berakhir pada 15 Februari 2021 pukul 10 pagi PT atau 16 Februari 2021, pukul 1 pagi WIB. Selain diskon game, selama Steam Lunar New Year Sale, Ada juga bisa mendapatkan stiker kerbau gratis, menurut laporan GameSpot.

Jumlah Pemain Terdaftar Rainbow Six: Siege Tembus 70 Juta

Dalam satu tahun terakhir, jumlah pemain terdaftar dari Rainbow Six: Siege bertambah 15 juta orang. Dengan begitu, total pemain terdaftar dari game buatan Ubisoft itu mencapai 70 juta orang. Ubisoft mengungkapkan hal ini saat mereka mengumumkan laporan keuangan mereka. Ketika itu, mereka juga mengaku optimistis akan pertumbuhan Rainbow Six: Siege di masa depan, walau game itu dirilis pada 2015.

Rainbow Six: Quarantine akan jadi spin-off dari Siege. | Sumber: Gamers Grade
Rainbow Six: Quarantine akan jadi spin-off dari Siege. | Sumber: Gamers Grade

Ubisoft juga menyebutkan bahwa mereka sedang mempersiapkan game spinoff dari Siege, yaitu Rainbow Six: Quarantine. Saat ini, game itu tengah dikembangkan oleh Ubisoft Montreal, lapor VentureBeat. Sayangnya, masih belum diketahui kapan game itu akan diluncurkan. Ubisoft berharap, Quarantine akan membuat semakin banyak orang tertarik mencoba Siege.

Sony Rugi Saat Jual PS5, Codemasters Setuju untuk Diakuisisi EA

Minggu lalu, beberapa perusahaan mengeluarkan laporan keuangannya. Salah satunya adalah Sony. Dalam laporan keuangan tersebut, mereka menyebutkan bahwa mereka justru mengalami kerugian saat menjual PlayStation 5. Selain itu, para pemegang saham Codemasters juga telah bertemu untuk menentukan apakah mereka setuju dengan akuisisi oleh EA.

Harga PS5 Lebih Murah dari Biaya Produksi

Sony Interactive Entertainment baru saja mengeluarkan laporan keuangan mereka. Dalam laporan keuangan tersebut, mereka menyebutkan bahwa harga PlayStation 5 lebih murah dari biaya pembuatannya. Hal itu berarti, Sony justru merugi ketika menjual PS5. VentureBeat memperkirakan, biaya produksi PS5 mencapai sekitar US$460-490. Sementara Sony menjual PS5 seharga US$500 dan PS5 Digital Edition senilai US$400. Sony bukan satu-satunya perusahaan yang merugi saat menjual konsol mereka. Microsoft juga mengalami hal yang sama dengan Xbox Series X/S.

Sony Kini Punya Saham di Kadokawa Corporation

Pada minggu lalu, Sony Corporation juga memulai aliansi baru dengan Kadokawa Corporation dan CyberAgent. Kadokawa Corporation merupakan perusahaan yang memiliki bisnis sebagai penerbit dan konten media. Mereka juga merupakan pemilik dari From Software, developer dari Dark Souls dan Bloodborne. Sementara CyberAgent merupakan pemilik dari developer CyGames, yang membuat Granblue Fantasy dan Dragalia Lost.

Dengan aliansi ini, baik Sony maupun CyberAgent akan memiliki saham sebesar 1,95% di Kadokawa. Melalui kerja sama tersebut, ketiga perusahaan akan bekerja sama untuk membuat intellectual property (IP) baru dan memaksimalkan potensi IP yang sudah dimiliki oleh Kadokawa, lapor GamesIndustry.

Pemegang Saham Codemasters dengan Akuisisi EA

Pada Desember 2020, EA dikabarkan akan mengakuisisi Codemasters. Minggu lalu, para pemegang saham Codemasters memberikan persetujuan pada EA untuk melanjutkan proses akuisisi tersebut. Dari 76 pemegang saham, sebanyak 63 orang — yang menguasai 98% dari perusahaan — setuju dengan akuisisi EA. Sebelum ini, regulator di Jerman dan Austria juga telah merestui akuisisi Codemasters oleh EA, menurut laporan Motor1.

Activision Dituduh Mencuri Desain Karakter untuk Call fo Duty

Clayton Haugen, kreator dari karakter bernama “Cade Janus”, menuntut Activision, Infinity Ward, dan Major League Gaming atas tuduhan mencuri konsep karakternya saat membuat Mara, karakter dalam Call of Duty: Modern Warfare. Dalam tuntutannya, Haugen menyebutkan, untuk mengambil foto Mara, Activision menggunakan model yang sama. Selain itu, mereka juga meminta sang model untuk menggunakan pakaian dan perlengkapan yang sama ketika dia menjadi Cade Janus.

Foto buatan Haugen (kiri) dan foto Mara (kanan). | Sumber:
Foto buatan Haugen (kiri) dan foto Mara (kanan). | Sumber: Kotaku

Activision juga dituduh telah menggunakan makeup artist yang sama dan meminta sang makeup artist untuk mendandani sang model seperti ketika dia menjadi model dari Cade Janus. Haugen mengklaim, dia telah membuat karakter ini bertahun-tahun lalu. Dan dia telah mendaftarkan hak cipta atas konsep karakternya pada 2012-2013, lapor Kotaku. Sementara hak cipta untuk foto Cade Janus dia dapatkan pada 2020.

Valve Rilis Versi Beta dari Staem China

Valve akhirnya merilis versi beta dari Steam China. Analis Niko Partners, Daniel Ahmad mengumumkan hal ini melalui Twitter, lapor GamesIndustry. Dia mengonfirmasi, versi beta dari Steam China akan bisa digunakan oleh masyarakat luas pada 9 Februari 2021. Dua game pertama yang tersedia di platform tersebut adalah Dota 2 dan Counter-Strike: Global Offensive. Ahmad menyebutkan, untuk bisa memainkan kedua game itu, para gamer Tiongkok akan diminta untuk masuk ke Steam China. Kabar baiknya, semua data dari game mereka akan langsung dipindahkan ke akun Steam mereka.

Riot Tarik Mantan Eksekutif Netflix

Riot Games menunjuk Ryan Crosby sebagai Head of Marketing and Consumer Products. Sebelum bergabung dengan Riot, Crosby bekerja di divisi marketing dan public relations di berbagai perusahaan besar, termasuk Netflix, Hulu, Activision, dan divisi Xbox milik Microsoft, seperti yang disebutkan oleh The Esports Observer.

Belum lama ini, Riot juga telah menarik mantan eksekutif Netflix lainnya, yaitu Shauna Spenley. Dia ditarik oleh Riot pada Desember 2020 untuk menjadi kepala dari divisi entertainment. Crosby juga akan bekerja dalam divisi tersebut. Tugasnya adalah untuk membuat animasi, musik, dan film dari IP Riot, termasuk League of Legends, Valorant, dan Wild Rift.

Sumber header: Yahoo

Info Turnamen dan Event Minggu Ini

OMEN Boot Camp Valorant Quest telah membuka pendaftaran untuk Anda yang ingin mengikuti rangkaian acara terkait game Valorant. Ada coaching clinic, battlequest atau individual challange. Acara ini juga berhadiah total cukup menarik yaitu 50 juta rupiah.

Info lengkap untuk acara ini bisa dilihat di tautan ini: https://www.menanggaming.com/event

Turnamen PES. Tertarik mengasah keahlian bermain PES atau Pro Evolution Soccer? Anda bisa mencari turnamen terdekat sesuai domisili lewat situs Turnamenpes.com.

HybridIDN Subscription. Berlangganan Hybrid hanya dengan 25k rupiah dan dapatkan artikel ekslusif dan berbobot khas Hybrid.co.id. Cek link ini. https://hybrid.co.id/subscription

Penjualan Game di Steam Naik 20% Pada 2020, Bethesda Buat Game Indiana Jones Baru

Minggu lalu, muncul beberapa berita menarik di dunia game dan esports. Menurut laporan Valve, pada 2020, penjualan game di Steam naik 20% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, Bethesda mengumumkan bahwa game Indiana Jones terbaru akan menjadi tanggung jawab dari MachineGames, developer di balik seri Wolfenstein baru.

2020, Penjualan Game di Steam Naik 20%

Valve merilis laporan terkait performa Steam sepanjang 2020 pada minggu lalu. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa Steam kini punya 120 juta pemain aktif bulanan. Sementara jumlah pemain aktif harian mencapai 62,6 juta orang. Tak hanya itu, penjualan game pada 2020 juga naik 21,4% dari tahun sebelumnya. Dan total jam yang pemain habiskan di Steam naik 50,7%.

Soal game virtual reality, Valve mengungkap, tanpa Half-Life: Alyx, penjualan game VR naik 32% dari tahun 2019. Sementara jika penjualan Half-Life: Alyx dihitung, angka itu naik menjadi 39%. Dari segi pemasukan, total pemasukan game VR naik 71% pada 2020 dari tahun sebelumnya. Selain itu, total playtime dari game VR juga naik 30%, lapor GamesIndustry.

Twitch Gandeng Samsung untuk Adakan Twitch Rivals

Samsung baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan Twitch untuk mengadakan Twitch Rivals North America, kompetisi esports yang ditujukan untuk para streamers. Sebagai bagian dari kerja sama ini, Twitch akan menggunakan smartphone Galaxy yang sudah dilengkapi dengan 5G di kompetisi yang mengadu mobile game dalam Twitch Rivals, seperti Mobile Mondays dan Mobile Gaming Heroes.

Samsung menjadi rekan Twitch dalam Twitch Rivals. | Sumber: Esports Insider
Samsung menjadi rekan Twitch dalam Twitch Rivals. | Sumber: Esports Insider

Kali ini bukan pertama kalinya Samsung masuk ke dunia esports. Pada Mei 2020, Samsung bekerja sama dengan organisasi esports T1. Selain itu, mereka juga pernah menjadi sponsor dari beberapa tim League of Legends dari Korea Selatan, seperti Samsung Blue dan Samsung White, menurut laporan Esports Insider.

Ubisoft Perbarui Kontrak Kerja Sama dengan PayPal

Ubisoft memperbarui kerja sama mereka dengan PayPal. Dengan ini, PayPal akan menjadi platform pembayaran resmi untuk sejumlah kompetisi esports dari Rainbow Six, seperti liga Eropa dan Amerika Utara, turnamen Major pada Mei dan Agustus, serta Six Invitationals. Selain itu, Rainbow Six World Cup — yang Ubisoft perkenalkan pada September 2020 — juga akan menjadi bagian dari kerja sama ini, seperti yang disebutkan oleh Esports Insider.Kontrak antara Ubisoft dan PayPal ini berlaku hingga September 2022.

Blizzard Entertainment Perbarui Battle.net

Blizzard Entertainment baru saja merilis update untuk merombak Battle.net. Dirilis pada 1996, Battle.net merupakan platform online yang kemudian menjadi launcher untuk game-game Blizzard. Orang-orang yang mendaftarkan diri sebagai beta testers telah dapat menggunakan versi terbaru dari Battle.net selama beberapa bulan belakangan. Sekarang, Battle.net versi terbaru telah diluncurkan. Hanya saja, saat ini, versi terbaru dari Battle.net hanya bisa diakses oleh para pemain di sebagian kawasan dari Amerika Utara. Namun, Blizzard akan merilis update ini di semua kawasan lain dalam tiga minggu ke depan.

Tampilan Battle.net terbaru. | Sumber: VentureBeat
Tampilan Battle.net terbaru. | Sumber: VentureBeat

Versi terbaru dari Battle.net memiliki kolom berita yang lebih besar dan juga tab sosial yang lebih lengkap. Selain itu, Blizzard juga memungkinkan pemain untuk mengakses menu-menu di Battle.net hanya dengan keyboard. Mereka juga menambahkan hub notifikasi, memudahkan pengguna untuk melihat pesan dari teman-teman mereka atau melihat durasi waktu download/update dari sebuah game, menurut VentureBeat.

Bethesda Garap Game Indiana Jones Baru

Bethesda merilis teaser dari game Indiana Jones baru. Game tersebut akan dibuat oleh MachineGames, developer di balik seri Wolfenstein yang dirilis pada 2015-2019. Bethesda menunjuk Todd Howard untuk menjadi executive producer dari game Indiana Jones ini. Howard merupakan Director dan Executive Producer dari Bethesda dan dikenal berkat game RPG, The Elder Scrolls. Seperti yang disebutkan oleh VentureBeat, game Indiana Jones terakhir kali diluncurkan pada 2009. Game berjudul Indiana Jones and the Staff of Kings itu dirilis untuk Nintendo Wii serta Sony PlayStation 2 dan PSP.

Cavea Dapat Investasi Sebesar €1 Juta

Cavea, perusahaan analitik penonton dan sponsorship esports, baru saja mendapatkan investasi sebesar €1 juta. Kucuran dana ini datang dari investor lama dan baru Cavea. Salah satu investor Cavea adalah The Danish Growth Fund.

Dana yang Cavea dapatkan ini akan digunakan untuk melakukan konsolidasi, menambahkan pekerja, dan memungkinkan mereka untuk fokus untuk mengomersilkan produk mereka, lapor Esports Insider. Platform iklan dan sponsorship dari Cavea membantu organisasi esports, penyelenggara turnamen, sponsor, dan kreator konten untuk mengumpulkan data tentang harga dari konten esports di semua channel.

Steam Catatkan Banyak Rekor Baru Selama 2020

Di saat banyak industri yang dibuat berantakan oleh pandemi COVID-19 selama tahun 2020, industri game justru tumbuh sejahtera. Entah itu di platform mobile, console, ataupun PC, pemasukan industri game bertumbuh cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Di PC, kita bisa mendapat gambaran yang lebih jelas lagi berkat laporan tahunan yang dirilis Steam baru-baru ini. Dijelaskan bahwa meskipun Steam sudah mengalami pertumbuhan yang signifikan sebelum banyak negara yang menerapkan lockdown, waktu bermain game naik drastis ketika orang-orang mulai berdiam diri di rumah. Alhasil, jumlah konsumen yang membeli dan bermain game pun juga meningkat secara dramatis.

Data yang Steam kumpulkan menunjukkan sejumlah rekor baru yang cukup fenomenal, seperti misalnya rekor jumlah pengguna aktif bulanan (120,4 juta), pengguna aktif harian (62,6 juta), pengguna yang online di waktu bersamaan (24,8 juta), pembeli pertama (2,6 juta per bulan), total waktu bermain (31,3 miliar jam), dan jumlah game yang dibeli (21,4% lebih banyak daripada pencapaian di tahun 2019).

Steam 2020 stats overview

Jangankan PC gaming secara umum, VR gaming pun juga mengalami pertumbuhan yang signifikan di tahun 2020, dengan angka penjualan game yang naik sebesar 71% dibanding tahun 2019 – 39%-nya sendiri berasal dari penjualan Half-Life: Alyx saja. Steam bahkan juga mencatat ada lebih dari 1,7 juta pengguna yang memainkan game VR untuk pertama kalinya di tahun 2020.

Masih seputar virtual reality, tercatat ada lebih dari 104 juta sesi VR di Steam tahun lalu, dengan masing-masing sesi yang berdurasi rata-rata 32 menit. Kalau ditotal, ada peningkatan waktu bermain game VR sebesar 30% selama tahun 2020.

Kesimpulannya, Steam benar-benar sibuk di tahun 2020, dan ini bisa kita lihat dari traffic datanya yang luar biasa besar: 25,2 exabyte (1 exabyte = 1 miliar gigabyte). Begitu intensnya traffic di Steam, badan pemerintahan di sejumlah negara dan beberapa perusahaan internet besar sempat mengajak Valve untuk berdikusi terkait bagaimana Steam bisa membantu meminimalkan problem yang muncul akibat melonjaknya traffic global selama pandemi.

Untuk 2021, agenda Steam meliputi peluncuran Steam khusus untuk pasar Tiongkok, penyempurnaan user experience, penyegaran aplikasi Steam Mobile demi memudahkan proses login dan pengamanan akun, serta penyempurnaan pengalaman yang pengguna dapatkan di platform Linux.

Sumber: PC Gamer.

Pemenang Steam Awards 2020 Diumumkan, Red Dead Redemption 2 Sabet Gelar Terbaik

Dari sekian banyak daftar game terbaik yang dipublikasikan oleh beragam pihak setiap tahunnya, mungkin The Steam Awards adalah salah satu yang paling dinantikan. Terlepas dari kemunculan platform pesaing seperti Epic Games Store, Steam tetap menjadi ‘rumah’ terbesar bagi para gamer PC.

Valve pun tidak mau menyia-nyiakan kekuatan komunitas Steam. Untuk Steam Awards edisi 2020 ini, Valve kembali mengajak komunitas penggunanya untuk melakukan voting, menentukan mana saja game yang pantas meraih penghargaan selama tahun pandemi – bahkan nominasinya pun juga ditentukan oleh komunitas.

Total ada 10 kategori yang disiapkan, dan game yang dinominasikan rupanya tidak harus yang dirilis di tahun 2020. Spesifiknya, The Steam Awards 2020 ini berlaku untuk game yang dirilis pada periode November 2019 – November 2020, jadi jangan heran kalau game dengan hype setinggi Cyberpunk 2077 tidak masuk nominasi sama sekali.

Red Dead Redemption 2 / Rockstar Games
Red Dead Redemption 2 / Rockstar Games

Untuk kategori “Game of the Year”, pilihannya akhirnya jatuh pada Red Dead Redemption 2. ‘Simulator koboi’ besutan Rockstar ini memang tidak bisa dibilang baru, akan tetapi ia memang baru mampir ke Steam pada bulan Desember 2019, sehingga sah saja ia menjadi pemenang.

Selain kategori yang paling prestisius tadi, Red Dead Redemption 2 rupanya turut memenangkan kategori “Outstanding Story-Rich Game”, mengalahkan deretan game lain yang memiliki narasi sangat berbobot seperti Detroit Become Human, Mafia, maupun Metro Exodus. Sebagai seseorang yang sudah menghabiskan lebih dari 150 jam memainkan Red Dead Redemption 2 dan menamatkannya sebanyak dua kali, harus saya akui memang jalan ceritanya sangat mengesankan.

Beralih ke kategori “VR Game of the Year”, saya rasa tidak akan ada yang terkejut melihat Half-Life: Alyx sebagai pemenang, sebab dari awal Valve memang sepenuhnya merancang game ini untuk medium virtual reality. Begitu hebatnya Half-Life: Alyx, penjualan VR headset Valve Index sempat naik drastis berkatnya.

Untuk kategori “Most Innovative Gameplay”, pemenangnya adalah Death Stranding persembahan Kojima Productions. Game open-world ini memang punya sejumlah mekanisme gameplay yang sangat unik; bahkan berjalan kaki saja tidak boleh sembarangan di game ini, sehingga pada akhirnya tidak sedikit yang mengecapnya sebagai permainan walking simulator.

Ori and the Will of the Wisps / Moon Studios
Ori and the Will of the Wisps / Moon Studios

Selanjutnya, ada kategori unik bernama “Labor of Love”. Kategori ini disiapkan untuk game lawas yang hingga kini masih terus dijejali konten baru oleh pengembangnya, sehingga tidak mengherankan apabila gelar juaranya jatuh pada Counter-Strike: Global Offensive, yang masih menjadi salah satu game terlaris di Steam meski sudah berusia 8 tahun lebih.

Selagi membahas game multiplayer, kategori “Better with Friends” tahun ini dimenangkan oleh Fall Guys: Ultimate Knockout, battle royale konyol yang sempat membajak Twitch selama sekitar satu pekan pasca perilisan perdananya di bulan Agustus lalu. Game multiplayer lain yang turut dipilih menjadi pemenang adalah Apex Legends untuk kategori “Best Game You Suck At”.

Lanjut ke kategori “Outstanding Visual Style”, ada Ori and the Will of Wisps yang muncul sebagai pemenang. Tidak heran mengingat game tersebut memang lebih manis lagi di mata ketimbang prekuelnya, yang sendirinya sudah sangat memukau secara visual. Dua kategori yang terakhir di edisi 2020 ini adalah “Best Soundtrack” yang dimenangkan oleh Doom Eternal – Mick Gordon FTW! – dan “Sit Back and Relax” yang dimenangkan oleh, well, apa lagi game yang paling menenteramkan kalau bukan The Sims 4.

Hades / Supergiant Games
Hades / Supergiant Games

Tentunya semua ini adalah hasil pemungutan suara mayoritas, dan masing-masing dari kita pasti punya game terbaik versinya sendiri. Buat saya pribadi, game terbaik tahun 2020 adalah Hades garapan Supergiant Games. Alasannya sederhana: saya tidak pernah suka genre roguelike, dan Hades adalah game roguelike pertama yang sudah saya mainkan selama lebih dari 100 jam – sekaligus yang berhasil membujuk saya untuk membeli sebuah controller.

Tadinya saya mau bilang Cyberpunk 2077, dan sampai artikel ini ditulis, saya memang tercatat sudah menghabiskan 113 jam memainkannya (dan menamatkannya satu kali). Sayang game tersebut dilanda terlalu banyak problem, dan menurut saya lebih pantas dikategorikan sebagai game early access di titik ini. Lagipula ia juga tidak memenuhi syarat jadwal perilisan antara November 2019 – November 2020 tadi. Mungkin tahun depan, usai CD Projekt Red membenahinya dengan sungguh-sungguh.

Via: PC Gamer.

Cyberpunk 2077 Balik Modal di Hari Pertama Peluncurannya

Peluncuran Cyberpunk 2077 diwarnai banyak kontroversi. Penantian panjang para penggemarnya belum sepenuhnya terbayarkan karena permainan dinodai banyak kendala teknis (bug) dan performa yang kurang optimal. Lebih parah lagi, versi PS4 dan Xbox One-nya malah benar-benar buruk dari segi kualitas visual maupun performa, dan itu sudah dibuktikan oleh analisis dari Digital Foundry.

“Sudah menunggu lama, tapi game-nya terkesan belum selesai,” kira-kira begitu tanggapan sebagian gamer (saya salah satunya) mengenai Cyberpunk 2077 sejauh ini. Namun semua itu rupanya tidak mampu mencegah Cyberpunk 2077 sukses secara komersial dan menjadi mesin uang bagi CD Projekt Red (CDPR).

Laporan CDPR yang ditujukan ke investornya baru-baru ini menyatakan bahwa pemasukan yang didapat dari pre-order Cyberpunk 2077 sudah bisa menutupi biaya pengembangan sekaligus marketing-nya. Dengan kata lain, pengembangnya sudah balik modal bahkan di hari pertama peluncuran game ini pada tanggal 10 Desember kemarin.

Memangnya seberapa banyak jumlah pre-order yang dibukukan Cyberpunk 2077? 8 juta, dengan proporsi platform 59% di PC dan 41% di console. Sebagai perspektif tambahan, sekitar dua pekan sebelum Cyberpunk 2077 dirilis secara resmi, nilai pre-order-nya di Steam disebut sudah melebihi $50 juta. Sekali lagi, semua ini belum termasuk penjualan pasca game diluncurkan.

Terlepas dari segala kekurangannya sejauh ini, Cyberpunk 2077 berhasil mencetak rekor game single-player yang paling banyak dimainkan secara bersamaan di Steam. Data di SteamDB menunjukkan bahwa dalam 24 jam pertama pasca Cyberpunk 2077 dirilis, paling banyak ada 1.047.602 orang yang memainkannya dalam satu kesempatan yang sama. Angka ini lebih dari dua kali lipat rekor sebelumnya yang dipegang oleh Fallout 4 lima tahun silam (472.962 pemain).

Itu baru di Steam, dan Cyberpunk 2077 sendiri juga tersedia di platform lain seperti Epic Games Store, GOG (yang berada di bawah satu induk perusahaan yang sama seperti CDPR), dan bahkan Stadia, yang berarti jumlah pemain sebenarnya sudah pasti lebih banyak lagi.

Sumber: PC Gamer.

Versi Terbaru Steam Hadirkan Dukungan Controller DualSense Milik PS5

Dalam perdebatan antara gamer PC dan gamer console, saya kerap menjumpai argumen seperti “mouse dan keyboard lebih superior daripada controller“, padahal masing-masing tentu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk game PC seperti Hades misalnya, menggunakan controller terasa jauh lebih nyaman daripada mouse dan keyboard kalau berdasarkan pengalaman pribadi.

Contoh lainnya mungkin adalah versi remaster dari Tony Hawk’s Pro Skater. Menurut keterangan dari Valve sendiri, jumlah pemain game skateboarding yang menggunakan controller bisa melebihi 90%. Kalau dirata-rata, jumlah pengguna Steam yang memakai controller setiap harinya sudah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua tahun terakhir.

Pertanyaan selanjutnya mungkin adalah, controller apa yang populer di kalangan pengguna Steam? Merujuk pada data yang Valve berikan, sekitar 21,6% dari semua sesi gaming menggunakan controller di Steam berlangsung dengan melibatkan controller PlayStation. Itulah mengapa akhirnya Valve bergerak cepat menghadirkan dukungan DualSense (controller milik PlayStation 5) pada Steam.

Jadi selama game-nya memakai Steam Input API, kita dapat memainkannya menggunakan controller DualSense. Valve memastikan bahwa developer masing-masing game tidak perlu melakukan apa-apa, kecuali mereka ingin menambahkan dukungan terhadap fitur spesifik seperti trackpad, LED, rumble maupun gyroscope milik DualSense.

Sejauh ini yang mungkin belum bisa dinikmati oleh para gamer PC adalah fitur adaptive trigger milik DualSense. Namun perlu diingat bahwa di PS5 sendiri, fitur ini sangat bergantung terhadap masing-masing game; ada game yang memanfaatkannya dengan baik – seperti FIFA 21, di mana trigger-nya akan terasa semakin berat seiring stamina pemain menurun – ada juga yang terkesan kurang maksimal.

Terlepas dari itu, gerak cepat Valve ini merupakan kabar baik bagi gamer PC yang berniat membeli controller DualSense, yang di Indonesia akan dijual seharga Rp1.269.000 saat PS5 resmi tersedia pada tanggal 22 Januari 2021.

Sumber: PC Gamer dan Valve. Gambar header: Harpal Singh via Unsplash.

Gabe Newell Pilih Xbox Series X Ketimbang PlayStation 5

Anggap Anda Gabe Newell, sosok yang kerap ‘didewakan’ di ranah PC gaming. Saat ada jurnalis yang menanyakan mengenai console next-gen pilihan Anda, apa jawaban paling diplomatis yang bisa Anda berikan? Berhubung bisnis Anda berhubungan langsung dengan platform PC, sudah pasti jawaban yang paling aman ya “PC” itu sendiri.

Namun ternyata Gabe Newell yang sebenarnya tidak semembosankan itu. Dalam sebuah acara TV Selandia Baru berjudul The Project, beliau sempat ditanya persis soal itu, soal mana yang menurutnya lebih baik antara Xbox Series X atau PlayStation 5. Tanpa menunjukkan sedikit pun keraguan, Gabe menjawab “Xbox”.

Gabe tidak menjelaskan lebih lanjut alasannya kenapa, dan ia tidak lupa mengklarifikasi bahwa ia sebenarnya tak punya kepentingan apa-apa terkait perang console next-gen tersebut. Namun seandainya ia harus memilih, pilihannya jatuh pada Xbox Series X.

Kemungkinan, preferensi Gabe mengacu pada fakta bahwa di atas kertas, Xbox Series X memang punya kinerja CPU dan GPU yang lebih unggul daripada PS5. Ini kontras dengan preferensi bos Epic Games, Tim Sweeney, yang beberapa kali tidak segan memuji performa SSD milik PS5 yang luar biasa cepat.

Kemungkinan yang kedua sepertinya berkaitan dengan fakta bahwa hampir semua game eksklusif milik Xbox kini sudah tersedia di PC (dan dipasarkan melalui Steam, platform distribusi game milik Valve, perusahaan yang Gabe Newell dirikan). Ke depannya, Microsoft malah bakal membawa semua penawaran eksklusifnya untuk Xbox Series X ke PC, seperti yang sudah diumumkan pada acara Xbox Games Showcase belum lama ini.

Microsoft dan Valve selama ini memang tergolong cukup akrab. Markas besar kedua perusahaan itu saling berdekatan di provinsi Washington, dan sebelum mendirikan Valve, Gabe Newell sendiri merupakan mantan programmer Microsoft yang secara langsung terlibat dalam pengembangan beberapa versi sistem operasi Windows selama 13 tahun karirnya di sana.

Juga lucu adalah jawaban Gabe ketika ditanya soal kiat untuk mengurangi rasa mual yang muncul setelah menggunakan VR headset. “Beli perangkat yang lebih baik,” jawab Gabe, dan ini tentu saja mengacu pada fakta bahwa salah satu nilai jual utama VR headset Valve Index adalah display dengan refresh rate 120 Hz, yang dipercaya mampu meminimalkan rasa mual semacam itu.

Sumber: VG247.

Rocket League Akan Jadi Game Gratisan Tidak Lama Lagi

Lima tahun pasca diluncurkan pertama kali, Rocket League telah dimainkan oleh lebih dari 75 juta orang. Game sepak bola sekaligus mobil-mobilan akrobatik (soccar) itu terbukti sangat populer sekaligus punya ekosistem esports yang sehat, namun ternyata developer-nya (Psyonix) masih punya rencana yang lebih besar lagi.

Dalam waktu dekat, Psyonix bakal merilis update yang amat signifikan, sekaligus yang akan mengubah Rocket League menjadi game free-to-play. Ya, Rocket League tidak lama lagi bakal bisa dimainkan secara gratis di semua platform (PC, PS4, Xbox One), dan ini tentu berpotensi menumbuhkan komunitas pemainnya menjadi lebih besar lagi.

Psyonix berjanji untuk tidak mengubah gameplay Rocket League. Malahan, mereka akan menyempurnakan fitur-fitur seperti Tournaments dan Challenges, serta membenahi tampilan menunya supaya lebih mudah dinavigasikan, terutama bagi para pemain baru. Bersamaan dengan debut Rocket League sebagai game gratisan, platform distribusi versi PC-nya juga akan dipindah dari Steam ke Epic Games Store.

Tentu saja kita tidak perlu terkejut mendengar berita ini, sebab Epic Games memang sudah mengakuisisi Psyonix sejak tahun lalu. Pasca pergantiannya menjadi game free-to-play, Rocket League bakal lenyap dari Steam, akan tetapi pemain lama tetap bisa memainkannya sekaligus menerima update lewat platform milik Valve tersebut.

Selain gratis, Rocket League nantinya juga akan mendukung fitur cross-platform sepenuhnya. Ini berarti semua pemain bisa membawa progresnya dari satu platform ke yang lain – dari console ke PC ataupun sebaliknya – menggunakan satu akun Epic Games. Progres yang dimaksud di sini mencakup semua item yang dimiliki dan pernah dibeli, progres Rocket Pass maupun Competitive Rank.

Bicara soal pernah membeli, apakah mereka yang sudah membeli Rocket League dan memainkannya sejak lama akan mendapat fasilitas ekstra? Tentu saja. Semua pemain yang membeli Rocket League sebelum versi gratisannya meluncur nanti – saat ini versi PC-nya di Steam dibanderol Rp 136 ribu – bakal menerima sejumlah hadiah. Berikut rinciannya:

  • Semua Rocket League-branded DLC yang dirilis sebelum free-to-play
  • Titel “Est. 20XX” dengan “XX” yang mengindikasikan tahun pertama pemain menyentuh Rocket League
  • 200+ common item yang telah di-upgrade ke kualitas “Legacy”
  • Golden Cosmos Boost
  • Dieci-Oro Wheels
  • Huntress Player Banner

Psyonix sejauh ini belum memastikan kapan persisnya versi gratisan Rocket League bakal dirilis. Mereka cuma bilang “later this summer“, yang berarti tidak akan lewat dari bulan September 2020.

Sumber: Polygon dan Psyonix.