Bermitra dengan Kemenperin, Google Dorong Program UKM Go Online

Google menunjukkan komitmennya untuk dukung UKM ‘go online’ dengan menambah kemitraan baru bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Inisiatif tersebut direalisasikan lewat program “Sahabat Go Digital”, bagian dari misi Revolusi Industri 4.0 pemerintah.

Program Sahabat Go Digital akan dimulai pada September 2018 mendatang. Dalam program ini tim Google akan memberikan pelatihan 1-on-1 secara langsung selama tiga bulan kepada kelompok UMKM terpilih dari Kemenperin. Capaiannya untuk melebarkan target pasar yang lebih luas dan menjangkau pelanggan dari luar negeri.

“Google menyambut baik inisiatif pemerintah untuk menjadikan keterampilan digital sebagai bagian dari Indonesia 4.0. Kami berharap Google merupakan mitra yang tepat bagi pemerintah untuk mendukung terwujudnya inisiatif ini,” terang Head of Public Policy & Government Relations Google Indonesia Putri Alam, Kamis (9/8).

Sebagai gambaran, sebelumnya Kemenperin telah melatih 2600 IKM per Juli 2018 bersama lima perusahaan e-commerce untuk program UKM Go Online. Kementerian menilai dari total tersebut hanya 4% di antaranya yang siap untuk didorong ke pasar internasional lantaran dari segi produknya yang matang.

“Yang 4% itu kami siap bina lebih lanjut karena dari produknya sudah bagus dan telah diterima pasar. Sisanya perlu pelatihan, makanya butuh bantuan dari kementerian lain dan pihak lainnya untuk dikerjakan secara bersama-sama,” tambah Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih.

Sebelum bersama Kemenperin, Google sudah beberapa mengadakan kemitraan serupa dengan pihak lainnya baik dari level pemerintah hingga swasta. Sejak program pelatihan UKM ini diselenggarakan Google di 2015 hingga sekarang, diklaim telah melatih 1 juta UKM.

Google melatih para pemilik UKM lewat kombinasi antara pelatihan langsung dan digital seperti Gapura Digital dan Womenwill. Gapura Digital telah berjalan sejak tahun lalu dan kini telah hadir di 14 lokasi di 12 kota seperti Jakarta, Bandung, Denpasar, Malang, Medan, Surabaya hingga Makassar.

Kelas dibuka setiap pekan, menampung 40-50 peserta. Ada 11 modul dengan durasi masing-masing 3 jam, topiknya mengenal lebih dalam soal tren digital, membuat situs, hingga SEO/SEM.

Sementara, Womenwill adalah program komunitas pengusaha perempuan, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk bantu mereka tumbuh dengan teknologi. Program ini diluncurkan pada tahun lalu, sudah hadir di empat kota, yakni Bandung, Surabaya, Semarang dan Bali.

Alat dari Google untuk UKM

Putri melanjutkan menambahkan dengan go online, maka tingkat eksposur yang bisa didapat dari pebisnis UKM bisa mencapai 4 kali lipat dibandingkan dengan yang tidak sama sekali. Itu terlihat dari kedatangan pelanggan yang tidak hanya dari lingkungan sekitar saja, bahkan bisa datang dari luar negeri.

“Internet itu sudah bantu segala aspek hidup. Bagi UKM, bisa bantu usaha mereka mendapatkan pelanggan baru dari skala global yang tadinya hanya untuk perusahaan skala besar saja.”

Google menyiapkan tiga tools untuk dukung program UKM Go Online. Dimulai dari aplikasi Google Bisnisku (Google My Business) dapat diunduh secara gratis untuk para pebisnis dalam mengelola eksistensi bisnis mereka secara online di Google Penelusuran dan Google Maps.

Pebisnis dapat memberikan informasi bisnis yang terverifikasi, memuat konten promosi atau penawaran spesial, membalas ulasan dari konsumen, sampai melihat data analitik secara real time.

Kemudian, menggunakan Primer sebuah aplikasi edukasi untuk pebisnis dan pemasar tentang dasar-dasar pemasaran dan bisnis yang sudah diringkas. Mereka bisa belajar 54 pelajaran dalam Bahasa Indonesia, kapan saja dan di mana saja dengan durasi singkat hanya lima menit.

Terakhir, menguji kecepatan situs bisnis lewat portal gratis Test My Site dari Google. Dalam portal ini pebisnis bisa melihat kecepatan situs dan ada rekomendasi langkah-langkah untuk meningkatkan performa situsnya.

“Bila tidak bisa datang ke kelas yang kami adakan, sudah ada agen Google Bisnisku yang siap membantu memberikan pengarahan. Jumlahnya ada ratusan [agen] siap menghampiri pebisnis di 14 kota,” kata Head of Marketing Google Indonesia Veronica Utami.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Gandeng Sleekr, XL Axiata Bidik Perluasan Pasar di Kalangan UKM

XL Axiata mengumumkan kerja sama dengan perusahaan SaaS Sleekr sebagai langkah awal dalam membidik pengusaha UKM sebagai pelanggan XL Prioritas. Sekaligus ekspansi akuisisi pelanggan baru XL Prioritas yang selama ini lebih dikenal untuk kalangan individu dengan total 703 ribu orang, sekitar 553 ribu di antaranya berlokasi di Jabodetabek.

“Kita ingin majukan XL Prioritas, selama ini banyak yang berasumsi pasca bayar itu mahal dan untuk kalangan menengah ke atas. Padahal pasca bayar itu ada yang tarifnya mulai dari Rp100 ribu,” terang GM Finance & Management Services Jabodetabek XL Axiata Mohamad Fajar Syahwali, Kamis (8/2).

Memilih pengusaha UKM sebagai target nasabah baru menurutnya karena selama ini pihaknya melihat masalah yang dialami mitra dagang pulsa XL, sebagai salah satu contohnya saat harus membayar pajak atau mengajukan kredit ke perbankan.

Banyak dari mereka yang belum paham dengan sistem administratif yang memadai, terlebih pembukuan akuntansi dari hasil penjualan. Padahal bagi UKM sedari awal harus mulai peduli dengan sistem pembukuan dan pencatatan HRD yang baik. XL menilai solusi ini bisa dihadirkan lewat kolaborasi bersama Sleekr.

“Ini kejadian nyata tapi solusinya belum ada. Karena Sleekr itu bekerja secara cloud based, pasti butuh internet. Kami lihat ada matching di sini, makanya hadirkan kerja sama baik untuk solusi bagi back office dan front office bersama Sleekr.”

XL menghadirkan empat jenis paket yang bisa dipilih UKM, dengan tarif bulanan mulai dari Rp100 ribu. Pelanggan akan mendapat kuota 12 GB, gratis chatting tanpa kuota dan telepon ke semua operator bisnis.

Tersedia pula memilih nomor cantik atau pilihan tertentu dan one bill latter setiap untuk memudahkan pengurusan berlangganan. Bila berlangganan dengan total tagihan minimal Rp1 juta per bulan dan minimal empat nomor, pelanggan mendapat akses gratis ke aplikasi Sleekr.

Pelanggan dapat memanfaatkan aplikasi HR dan akuntansi dari Sleekr untuk dukung produktivitas bisnis mereka. Sleekr HR adalah software yang membantu manajemen SDM meliputi presensi, basis data pegawai, sistem penggajian karyawan mencakup BPJS dan PPH21, cuti, dan klaim.

Sedangkan Sleekr Accounting merupakan perangkat lunak yang membantu pengelolaan akuntansi keuangan perusahaan, mulai dari modul penjualan, invoice penagihan, pengelolaan inventaris dan gudang, laporan dan rasio keuangan, hingga rekonsiliasi perbankan.

Ukirama dan Misinya Menghadirkan Layanan ERP Lokal untuk UKM

Meningkatnya pertumbuhan UKM di Indonesia saat ini membuat kebutuhan layanan teknologi untuk bisnis pun meningkat. Salah satu layanan yang saat ini tengah diminati dan makin banyak pertumbuhannya adalah berbasis SaaS (Software as a Service). Teknologi yang sepenuhnya memanfaatkan komputasi awan ini, mulai banyak dikembangkan oleh startup yang menyasar berbagai sektor, salah satunya fintech.

Startup lokal yang bergerak di bidang SaaS ERP (Enterprise Resource Planning) salah satunya adalah Ukirama. Produknya menawarkan sistem aplikasi lengkap berbasis komputasi awan yang menyediakan kemampuan mengontrol dan mengatur data transaksi pembelian, penjualan, manajemen stok, akuntansi, keuangan, reparasi, manufaktur, proyek, dan HRD yang membantu mengelola kegiatan administrasi bisnis, khususnya di tingkat UKM.

Kepada DailySocial  Direktur Ukirama Kevin Eka Putra mengungkapkan, pada awalnya model bisnis Ukirama bukan SaaS. Di awal tahun 2017 ini, Ukirama mengubah bisnis model menjadi SaaS.

“Kita melihat pertumbuhan pengguna yang sangat baik. Beberapa minggu yang lalu, Ukirama mengikuti ajang Mandiri Finspire 2017 dan menempati juara ke 3,” kata Kevin.

Mengembangkan software ERP

Berawal dari pengalaman pribadi ketika kembali ke Indonesia, Kevin melihat bisnis orang tuanya yang masih menggunakan cara yang sangat tradisional. Semua transaksi bisnis dicatat manual, mulai dari penjualan, pembelian, inventori stok, customer base, dan lainnya.

Saat itu Kevin mulai mencari software yang bisa digunakan untuk membantu bisnis orang tua, tetapi bisnis software ERP sangat mahal. Banyak software di Indonesia yang harganya lebih murah tapi tidak saling terintegrasi. Saat bersamaan juga di Indonesia 99% adalah UKM dan banyak di antara mereka yang menggunakan cara manual dan belum ada otomatisasi administrasi menggunakan software.

“Maka dari itu saya melihat ini sebagai masalah yang bisa dibantu dengan adanya ERP yang cocok untuk kondisi di Indonesia dengan harga terjangkau. Saya dan tim memutuskan untuk membuat software bisnis ERP berbasis komputasi awan yang terintegrasi untuk UKM di Indonesia dengan harga yang terjangkau,” kata Kevin.

Cara kerja Ukirama

Sebagai layanan yang berbasis komputasi awan, Ukirama memberlakukan biaya berlangganan kepada penggunanya. Sementara pilihan pembayaran untuk pengguna Ukirama menyediakan pilihan bank transfer dan akan mengembangkan auto debit dengan online payment gateway.

“Kita kenakan biaya per concurrent user. Misalnya dalam satu perusahaan ada 20 staf, semua staf bisa buat user tidak dibatasi, hanya saja yang kita batasi berapa jumlah pengguna yang sign in dan aktif menggunakan sistem pada saat bersamaan,” kata Kevin.

Nantinya concurrent atau existing user bisa menentukan sendiri, berapa concurrent user yang akan bisa menggunakan sistem tersebut. Biaya berlangganan akan dikenakan setiap bulannya untuk per concurrent user.

Pada saat ini kebanyakan yang menggunakan Ukirama adalah perusahaan berukuran menengah hingga besar dengan jumlah karyawannya berkisar 100 – 1500 orang. Secara keseluruhan Ukirama telah memiliki lebih dari 50 klien perusahaan dengan jumlah pengguna berkisar 600 – 800.

Keunggulan layanan Ukirama

Saat ini sudah banyak produk ERP di pasaran, kebanyakan didominasi oleh brand asing. Disinggung tentang perbedaan Ukirama dengan kompetitor yang ada saat ini Kevin menyebutkan Ukirama memberikan harga yang lebih terjangkau dan pengguna mendapatkan banyak fitur-fitur menarik lainnya, sementara produk ERP lainnya cenderung lebih mahal harganya.

“ERP Ukirama secara khusus dibuat untuk bagian distributor, retail, simple, manufacturing, contractors, dan services, jadi banyak fitur yang dibuat untuk membantu mereka, cocok sekali untuk perusahaan yang sudah mulai ada pembagian divisi dan mau mengembangkan bisnis mereka,” kata Kevin.

Rencana fundraising dan target Ukirama

Saat ini Ukirama masih belum memiliki investor dan menjalankan bisnis sepenuhnya mengandalkan pendapatan dari pelanggan berbayar. Namun demikian untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan penetrasi pasar, Ukirama berencana untuk melancarkan kegiatan penggalangan dana. Selain fundraising, Ukirama juga memiliki rencana lainnya, seperti fokus untuk menambah user base.

“Selain itu kami juga ingin menyematkan business inteligence dan machine learning ke dalam ERP Ukirama, untuk membantu memajukan bisnis pelanggan. Kami akan fokus untuk memperkenalkan produk ERP kita ke pasar terlebih dulu,” tutup Kevin.

Dilengkapi Pengolahan Big Data, Alibaba Mobile Business Group Luncurkan UC Ads

Guna memberikan platform yang dilengkapi dengan intelligence dan pengolahan big data, hari ini (12/10) Alibaba Mobile Business Group meluncurkan platform pemasaran mobile UC Ads di Indonesia. Kepada media General Manager Overseas Business Alibaba Mobile Business Group Kenny Ye mengungkapkan, meskipun memiliki kesamaan dari sisi teknologi dengan Google Ads, namun UC Ads diklaim mampu memberikan hasil yang lebih relevan untuk brand melakukan kegiatan pemasaran.

“Kami ingin menawarkan solusi kegiatan pemasaran dengan menargetkan secara tepat referensi hingga kebutuhan dari target pengguna yang ingin di sasar.”

Untuk memberikan layanan yang sempurna, UC Ads yang nantinya bakal terintegrasi dengan UC Browser dan UC Web, akan memberikan penawaran harga yang lumayan terjangkau.

“Namun demikian bisa dipastikan biaya tersebut bisa memangkas budget marketing yang selama ini cukup masif dikeluarkan oleh brand hingga UMKM yang menyasar ke pengguna secara acak,” kata Kenny Ye.

Nantinya brand yang ingin melakukan kegiatan pemasaran bisa memilih secara detail kawasan, hobi hingga kesukaan dari target pengguna yang ingin disasar. Sebelum meluncurkan UC Ads ke pasaran, UC Ads bersama dengan brand Vivo telah melakukan uji coba. Dan terbukti dengan sistem yang diterapkan mampu menjangkau 21% lebih besar target dan dilihat oleh 600 juta orang.

“Bukan hanya brand awareness yang akan diraih namun juga exposure yang lebih luas kepada target pengguna,” kata Kenny Ye.

Iklan yang bersifat personal dan bisa dikustomisasi

UC Ads platform pemasaran mobile dari Alibaba / DailySocial
UC Ads platform pemasaran mobile dari Alibaba / DailySocial

Di Indonesia UC Ads akan terfokus untuk berinteraksi dengan bisnis dari berbagai industri, seperti pendidikan, keuangan, FMCG, e-commerce, gaming, pariwisata, hiburan, teknologi informasi.

“Selain membantu bisnis dan brand, UC Ads juga bisa dimanfaatkan oleh content creator dan blogger yang tergabung dalam UC We-media, untuk melancarkan strategi monetisasi dengan menargetkan pembaca yang relevan,” kata Kenny Ye.

Secara khusus UC Ads didesain untuk analisis big data dari consumer behavior yang diperoleh melalui perilaku jaringan, untuk melacak pelanggan yang potensial bagi pengiklan, disesuaikan dengan skenario yang paling tepat. Semua dilakukan dari data yang dikumpulkan setelah mendapatkan otorisasi dari pengguna.

“Merupakan sebuah standar industri untuk mengumpulkan informasi dan data dari pengguna, menggunakan skenario yang sesuai untuk menyediakan layanan yang tepat bagi pelanggan,” kata Kenny Ye.

Application Information Will Show Up Here

Akseleran Hadirkan Layanan P2P Lending

Platform equity crowdfunding Akseleran hari ini mengumumkan hadirnya layanan baru dalam situsnya. Masih seputar investasi finansial, kali ini yang dihadirkan ialah peer to peer lending (p2p lending). Sama seperti layanan investasi penyertaan saham yang telah dibuat sebelumnya, p2p lending milik akseleran ini juga ditargetkan untuk membantu kalangan UKM mendapatkan permodalan.

“Akseleran ingin selalu berinovasi untuk menghadirkan layanan yang dapat membantu perekonomian inklusif di Indonesia. Kami menyadari jika masih banyak UKM yang belum mempunyai akses pendanaan. Di sinilah kami berharap bahwa layanan tambahan kami, p2p lending, dapat memberi opsi pendanaan bagi UKM,” ungkap CEO Akseleran Ivan Tambunan.

Kontribusi UKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia mengalami peningkatan dari 57,84% menjadi 60,34% dalam lima tahun terakhir. Namun sumbangan UKM ke rantai pasok produksi global masih sangat minim yaitu hanya sebesar 0,8%. Hal ini disebabkan oleh lemahnya sektor permodalan yang mempengaruhi rendahnya tingkat produktivitas UKM.

Menurut Ivan, salah satu tantangan yang dihadapi oleh UKM adalah minimnya pengetahuan dan ketertarikan dalam berinvestasi terutama di kalangan profesional muda. Oleh sebab itu edukasi dan layanan yang memudahkan dalam berinvestasi di Indonesia menjadi penting.

“Karena itulah di Akseleran, kami memberikan banyak insentif dan keamanan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi melalui portal kami, termasuk dengan telah terdaftarnya Akseleran pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” imbuh Ivan.

Di Akseleran, dana yang dapat diinvestasikan sebagai pinjaman modal usaha bagi UKM akan menghasilkan imbal hasil sebesar 11.75%-30% efektif per tahun. Hanya dengan menyisihkan mulai dari Rp100.000 masyarakat dapat berinvestasi melalui portal Akseleran. Sedangkan UKM, mendapat fasilitas pinjaman hingga Rp 2 miliar dengan bunga ringan mulai dari 6.35% flat per tahun.

“Kami berharap melalui portal Akseleran dan dengan menyediakan dua layanan dari equity crowdfunding serta p2p lending, kami dapat menjadi jembatan antara investor dan UKM. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia dapat semakin berkembang,” tutup Ivan.

Yellow Pages Hadirkan Aplikasi Bisnis Direktori dan Otomasi Digital Marketing

Situs direktori bisnis Yellow Pages hari ini meluncurkan aplikasi terpadu yang menargetkan kalangan UKM di Indonesia. MD Media merupakan subsidiary dari PT Telkom Indonesia. Kepada media hari ini (20/07) CEO MD Media Syaifudin mengungkapkan, diluncurkan aplikasi Yellow Pages ini diharapkan bisa meningkatkan penjualan sekaligus kolaborasi antara pelaku UKM di tanah air.

“Bukan sekedar direktori bisnis saja, aplikasi Yellow Pages juga berfungsi menjadi enabler pelaku UKM hingga marketplace dan layanan e-commerce di tanah air, mendukung ekosistem B2B untuk menjalankan bisnis.”

Sempat mengalami masa jayanya sebagai buku direktori lengkap untuk informasi bisnis hingga media untuk beriklan, saat ini aplikasi Yellow Pages memiliki fitur lengkap didukung oleh inventori dan layanan dari Telkom Group.

Mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) dari Kofera untuk Yellow Pages

Aplikasi Yellow Pages sudah bisa diunduh di Android dan menyusul di iOS. Menggandeng Kofera yang merupakan startup lokal binaan Telkom (peserta program Indigo) telah mengusung beberapa teknologi terkini seperti machine learning hingga artificial intelligence (AI). Mengandalkan 1 juta data bisnis yang dimiliki oleh Telkom, aplikasi Yellow Pages juga dilengkapi dengan fitur beriklan langsung memanfaatkan pilihan SMS hingga Google Adwords langsung dari Aplikasi.

“Pelaku UKM yang telah beriklan juga bisa memonitor iklan melalui Dashboard langsung dari aplikasi dengan mudah dan real time,” kata CEO Kofera Technology Bachtiar Rifai.

Untuk saat ini fitur yang menjadi andalan Yellow Pages untuk beriklan adalah fitur Targeted SMS, yang secara mudah bisa di akses dengan biaya berkisar Rp 500 per SMS. Melalui aplikasi, pengiklan bisa memilih tipe pelanggan (consumer behaviour), lokasi dan jenis operator yang diinginkan. Untuk pembayaran Yellow Pages memanfaatkan e-payment milik Telkom yaitu Finnet.

“Usai pembayaran telah dilakukan iklan akan secara otomatis di sebarkan melalui SMS memanfaatkan teknologi dari Kofera, bukan hanya operator Telkom saja namun ke semua operator telekomunikasi di Indonesia.”

Fitur lainnya yang juga bisa dinikmati oleh pengguna adalah Google Adwords yang dengan mudah dan langsung bisa digunakan melalui aplikasi Yellow Pages. Jika sebelumnya proses hingga pembayaran menggunakan Google Adwords terbilang rumit dan harus menggunakan pembayaran kartu kredit, kini dengan Yellow Pages semua hal tersebut bisa dijalankan lebih mudah hanya dalam satu aplikasi. Untuk paket harga otomasi mulai dari Rp 1,5 juta untuk seribu calon konsumen.

“Untuk Google Adwords biasanya proses membutuhkan waktu sekitar 2-6 jam mengikuti proses yang ada. Sementara untuk tulisan (text) hingga gambar akan secara otomatis dilakukan oleh teknologi AI Kofera. Sehingga pengguna tidak perlu menuliskan tulisan hingga mengunggah foto terlebih dahulu ketika ingin beriklan di Google Adwords,” kata Bachtiar.

Kolaborasi antar UKM hingga startup

Saat ini platform iklan yang dihadirkan oleh Yellow Pages hanya terdiri dari Sponsor Listing (promosi iklan di aplikasi Yellow Pages saja) Targeted SMS dan Google Adwords, namun tidak menutup kemungkinan nantinya pilihan beriklan di Facebook dan Instagram juga akan dihadirkan di Yellow Pages. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, nantinya pengguna juga bisa beriklan di billboard digital melalui aplikasi Yellow Pages.

“Untuk tahun 2017 ini Yellow Pages memiliki target menjadi solusi digital bisnis UKM dengan pilihan platform seperti Google Adwords, Facebook hingga inventori dari Telkom. Untuk tahun 2018, Yellow Pages juga akan mengembangkan B2B e-commerce sekaligus pemanfaatan big data analytic,” kata Syaifudin.

Untuk memperluas kolaborasi yang ada, di platform Yellow Pages nantinya juga akan disertakan informasi lengkap mulai dari lokasi, kontak informasi hingga pilihan pembelian di berbagai layanan e-commerce serta marketplace di Indonesia. Misalnya pengguna yang ingin mencari penjual AC atau televisi, bisa membeli langsung di alamat penjual atau memanfaatkan platform marketplace dan layanan e-commerce yang tersedia.

“Hal tersebut sudah menjadi bagian dari rencana ke depan atau roadmap dari Yellow Pages, tujuannya tentu saja untuk memberikan pilihan beragam kepada pengguna,” tutup Syaifudin.

Application Information Will Show Up Here

Gogobli Layanan E-Commerce Khusus Produk Kecantikan dan Kesehatan

Layanan e-commerce yang menawarkan produk khusus atau “niche” saat ini semakin marak, mulai dari Heritage.id yang menghadirkan kerajinan tangan asli Indonesia hingga yang terbaru adalah Gogobli, layanan e-commerce lokal yang menyediakan produk kesehatan hingga kecantikan. Berdiri pada bulan Mei 2016 ini Gogobli mencoba untuk memberikan solusi kepada pelaku UKM yang menjual produk kesehatan seperti jamu, vitamin, suplemen hingga Chinese herbal dengan mengadopsi teknologi.

Gogobli akan menjadi solusi bagi UKM di bidang kesehatan dan kecantikan untuk mengembangkan market mereka, di mana tantangan dan biaya untuk berkembang di offline sangat besar. Hal ini tidak lepas dari market kesehatan dan kecantikan yang juga besar,” kata COO Gogobli Joe Hansen kepada DailySocial.

Selama ini produk yang dicoba ditawarkan oleh Gogobli sudah banyak beredar di layanan online marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak hingga elevenia, namun masih kalah jauh popularitasnya dibandingkan dengan produk favorit seperti busana, gadget hingga kebutuhan rumah tangga. Karena alasan itulah pada akhirnya Gogobli diluncurkan. Berdasarkan riset pada tahun 2015 lalu penjualan produk kesehatan dan kecantikan tercatat mencapai 4,3 miliar dolar AS.

“Gogobli ingin menjadi solusi kemudahan mendapatkan barang kesehatan dan kecantikan yang terpercaya, karena di Gogobli barang diambil langsung dari pabrik atau distributor resmi baik itu untuk suplemen dan vitamin, jamu, Chinese herbal, maupun produk-produk kecantikan,” kata Joe.

Saat ini layanan e-commerce Gogobli telah memiliki lebih dari 200 principals ternama, dengan lebih dari 10 ribu produk. Sementara jumlah pengguna telah mencapai sampai di atas 2 ribu pengguna dan terus bertambah setiap harinya.

Kemitraan dengan penyedia jasa logistik dan pilihan pembayaran

Saat ini Gogobli masih belum menyediakan aplikasi di Android dan iOS, masih sepenuhnya mengandalkan situs web, namun sudah mobile-friendly. Untuk memudahkan proses logistik, Gogobli mengklaim telah memiliki tim internal sendiri, dibantu dengan pihak ketiga untuk mempercepat proses pengantaran. Sementara untuk pilihan pembayaran Gogobli masih memanfaatkan pilihan transfer bank dan kartu kredit.

“Saat ini kami menggunakan transfer dan kartu kredit yang mana paling sering digunakan oleh konsumen saat ini. Dalam beberapa bulan ke depan kami akan menambahkan channel pembayaran,” kata Joe.

Sebagai layanan e-commerce yang menghadirkan produk yang “niche“, Gogobli menerapkan metode yang berbeda untuk strategi pemasaran hingga penjualan. Hal tersebut terutama dilakukan untuk menjangkau lebih banyak pengguna untuk mengunjungi situs Gogobli.

“Cara menjangkau pelanggan yang kami lakukan berbeda, sehingga strategi yang digunakan tidak bisa terlalu umum dan pasaran,” kata Joe.

Saat ini Gogobli telah memiliki investor yang tertarik untuk berinvestasi di Gogobli, namun Joe masih enggan untuk mengungkapkan siapa investor tersebut. Jika sudah final akan diumumkan kepada publik tahun 2017 mendatang.

Menjelang akhir tahun tentunya banyak rencana dan target yang ingin diwujudkan. Mulai dari akuisisi pelanggan, menambah jumlah produk dan lainnya.

“Diharapkan Gogobli bisa menjadi platform terbaik dan terbesar untuk semua pelaku kesehatan dan kecantikan di Indonesia, baik konsumen maupun produsen yang besar sampai pelaku UKM,” kata Joe.

Cara Membuat “Shop Section”, Fitur Baru Facebook untuk Promosikan Produk UKM

Beberapa saat yang lalu, Facebook Indonesia telah mengumumkan hadirnya fitur baru yang dinamakan dengan “Shop Section”, sebuah alat bantu baru bagi para UKM untuk menampilkan produknya ke para fans. Dari sana kemudian pembeli dan pemilik produk dapat salin berinteraksi dan melakukan transaksi.

Nah, di kesempatan ini Dailysocial ingin memberikan petunjuk lengkap bagaimana sih cara menggunakan fitur baru yang diberikan secara cuma-cuma oleh Facebook ini.

  • Buka fan page Facebook yang Anda kelola, kemudian perhatikan di sidebar sebelah kiri dan coba temukan menu Add Shop Section seperti yang ditandai di gambar ini.

shop section_1

  • Jika muncul notifikasi seperti ini, kembali klik Add Shop Section.

shop section_2

  • Berikutnya, atur dahulu mata uang yang Anda gunakan. Jika sudah, klik tombol Save untuk menyimpan perubahan.

shop section_3

  • Sampai di sini shop section Anda sudah jadi, tapi belum bisa dipakai karena Anda butuh produk untuk ditampilkan. Langsung saja, klik Add Products.

shop section_4

  • Di jendela berikutnya ini Anda dapat menambahkan nama dan deskripsi produk, foto dan video, harga dan sebagainya. Silahkan diisi dengan lengkap dan jelas. Jika sudah, tinggal klik tombol Save.

shop section_5

  • Yap, produk pertama Anda sudah berhasil ditambahkan. Anda tinggal menunggu notifikasi bahwa produk sudah tayang.

shop section_6

  • Di dalam shop section, Anda tidak hanya dapat menjumpai barisan produk yang Anda jual. Tapi juga dapat melakukan beberapa hal lain, seperti menyalin tautan dan menghapus toko. Caranya dengan mengklik tombol berikon gear tepat di sebelah tombol Share Shop.

shop section_7

Selanjutnya Anda tinggal mengulangi langkah penambahan produk di atas untuk produk-produk lainnya. Saya pribadi merasa cukup optimis fitur ini akan disambut gembira oleh para UKM yang ingin membawa bisnis ke level yang lebih luas. Dengan shop section, kini mereka dapat memangkas biaya pembelian toko online atau perawatan (perpanjangan domain dan hosting) jika sudah pernah punya.

Komitmen Bantu UKM Go-Online, Lazada Indonesia Tak Lagi Kenakan Biaya Komisi

Lazada Indonesia baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya kini tidak lagi mengenakan komisi untuk mitra penjual. Menurut Co-CEO Lazada Indonesia Duri Granziol, inisiatif ini dihadirkan untuk memberikan tambahan manfaat bagi para pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di Indonesia yang ingin berjualan secara online. Dari data di rilis yang kami terima, saat ini di platform Lazada Indonesia telah terhimpun sekurangnya 15.000 penjual yang telah bergabung pada platform marketplace.

“Kami percaya bahwa para penjual kami, termasuk pelaku UKM di Indonesia, akan menyambut baik penawaran bebas komisi ini karena dapat membantu mereka memberikan harga terbaik bagi konsumen dan meningkatkan penjualan mereka,” ujar Duri.

Skema bebas komisi ini juga merupakan kelanjutan dari inisiatif Lazada dengan memberikan gratis biaya pengiriman kepada konsumen di lebih dari 30 kota di Indonesia dan inisiatif untuk menghadirkan pilihan bayar di tempat (COD) untuk lebih banyak produk sebagai metode pembayaran pilihan konsumen belanja online di Indonesia.

Baru-baru ini Lazada juga meluncurkan proyek percobaan untuk membantu UKM di Indonesia berjualan ke pasar Malaysia, mendukung perkembangan bisnis dan kualitas produk Indonesia. Tujuan jangka panjang dari kedua inisiatif ini adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN dengan jaringan ritel online yang dimiliki Lazada.

Inisiatif ini mengawali kuartal terakhir di tahun 2016 yang akan dipersiapkan sebagai momen belanja online terbesar, yaitu Online Revolution yang akan diselenggarakan selama satu bulan penuh. Selama Online Revolution tahun lalu jumlah kunjungan meningkat hingga 13 juta kunjungan dan mencapai jumlah pesanan hingga 600.000 pada tiga hari terakhirnya

Mengoptimalkan Penggunaan Layanan Cloud untuk UMKM

Banyak yang mengatakan bahwa layanan cloud computing lebih efisien digunakan untuk bisnis ketimbang model konvensional. Ambil contoh dalam kebutuhannya untuk hosting sebuah website, dikatakan fleksibilitas cloud computing lebih optimal ketimbang dedicated hosting. Apakah benar demikian? Ternyata kuncinya tertelak di bagaimana server cloud tersebut dikelola, sehingga dapat memberikan penghematan dan performa yang maksimal.

Berikut ini adalah beberapa tips dari DailySocial tentang bagaimana mengelola sebuah layanan cloud sehingga memberikan keuntungan penghematan dan juga kinerja yang dahsyat.

Pahami dan definisikan kebutuhan secara jelas

Proses ini merupakan sesuatu hal yang sangat mendasar, bahwasanya bisnis harus benar-benar tahu apa yang mereka butuhkan dan ditaruh di sebuah layanan cloud. Katakanlah bisnis tersebut akan membuat sebuah company profile dan sistem layanan pelanggan, maka harus bisa diperkirakan juga, apakah akan menimbulkan trafik data yang tinggi atau sedang.

Penentuan kebutuhan ini penting untuk memastikan layanan cloud yang dilanggan memiliki kapabilitas yang cukup, tidak berlebihan. Karena akan berdampak langsung pada berapa uang yang harus dibayarkan untuk berlangganan. Tipe layanan cloud juga wajib dipahami sebelumnya.

Pada umumnya saat ini penyedia jasa cloud computing menawarkan berbagai skema, misalnya cloud hosting, virtual machine atau layanan lain yang lebih spesifik. Masing-masing tentu memiliki tujuan yang berbeda, pastikan bisnis mampu memilih jenis layanan secara tepat untuk memberikan hasil optimal.

Mulailah dari yang kecil, karena cloud menawarkan skalabilitas

Setelah menemukan jenis layanan yang tepat untuk dilanggan, maka mulailah dari plan yang paling minimum untuk layanan bisnis. Terlebih untuk UMKM biasanya tak langsung mendapatkan traksi pengunjung yang besar, namun secara bertahap.

Hal ini sangat didukung oleh layanan cloud yang memiliki kemudahan untuk melakukan skalabilitas. Kapan pun dengan mudah pelanggan dapat memperbesar (upgrade) atau memperkecil (downgrade) skala layanan yang dimiliki. Terlebih yang disewa adalah server, maka besar kecilnya sumber daya, seperti memori, prosesor, RAM dan sebagainya dapat disesuaikan secara gesit.

Manfaatkan sistem monitoring yang tersedia untuk melakukan estimasi dan antisipasi

Setelah layanan cloud berjalan, tugas selanjutnya untuk menghasilkan efisiensi dan efektivitas adalah dengan melakukan pemantauan. Sistem cloud monitoring akan sangat membantu pengguna dalam memberikan informasi seputar trafik dan traksi layanan yang digunakan. Beberapa penyedia layanan cloud besar seperti Alibaba Cloud dan lainnya menyediakan opsi tersebut dalam layanannya.

Melakukan analisis dari hasil monitoring ini cukup efektif untuk melakukan estimasi dan antisipasi dari penggunaan layanan oleh bisnis. Pola-pola terstruktur dapat dipetakan dengan baik, misal kapan layanan tersebut ramai sehingga membutuhkan backup sumber daya yang besar, kapan saatnya bisnis memperbesar ukuran layanan dan sebagainya.

Itulah beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan UMKM atau bisnis pemula saat hendak mulai memanfaatkan layanan cloud computing untuk menopang layanan bisnisnya. Efisiensi penggunaan layanan cloud akan terealisasi saat penggunanya benar-benar mengerti bagaimana memanfaatkan layanan cloud tersebut secara optimal, tidak serta-merta.

Disclosure: Artikel ini didukung oleh Alibaba Cloud, penyedia layanan cloud computing dari Alibaba, untuk informasi lebih lanjut seputar layanan, produk dan promo klik pada tautan ini. Anda juga dapat mencoba secara gratis.