Hukumonline Introduces E-Learning for Law Study

The portal for legal information and service provider Hukumonline recently showed its commitment to enter the edtech industry. Still surrounding their expertise, they released “Online Course Hukumonline” as an online legal learning service.

The delivery model is in the form of an online course, in which there is a learning management system that contains learning content on certain topics. Each material has been arranged systematically and contextually, consisting of 5-6 sessions with teaching methods through video-on-demand, practice questions, quizzes, and reading references.

Hukumonline’s Online Course also provides business packages for group purchases. Each paid material, access will be given for one year.

Hukumonline’s COO, Ramos Pandia said that currently there are still few learning platforms with legal subjects that offer competent instructors. This online course aims to strengthen Hukumonline as the most comprehensive technology-based legal learning center in Indonesia.

Hukumonline also collaborates with the Indonesian Law College Jentera in content development. The lecturers from the campus are also a resource in the courses provided. However, it is stated that the content does not refer to the curriculum, but rather to the expertise and experience of each teacher.

“We expect this platform to become an effective learning alternative for fellow practitioners and legal academics in Indonesia, therefore, distance is no longer a problem. With a relatively low cost, our hope is that it can reach all levels of society to become more lawful,” Ramos said.

E-Learning Belajar Hukum di Hukumonline
E-learning study legal on Hukumonline

On the other hand, law study material looks tough for many stages. However, Ramos is quite sure that along with the education that is being carried out, more and more people are interested in studying law. “Many people do not realize that everything in life almost certainly intersects the law. We are innovating to present the law in a way that is relevant and also easily understood by the public.”

Ramos continued, “We also see amid this pandemic the moment of distance learning becomes important, therefore, we present the materials needed for law students / fresh graduates to prepare themselves for the world of work. Meanwhile, for professionals or society in general, we also try to present important materials such as licensing for business entities, corporate criminal liability, the importance of delivering LKPM which in the future will be followed by other materials. ”

Releasing new products

Last February 2020, Hukumonline announced the Series A funding led by the Emerging Media Opportunity Fund. There was no mention of the nominal amount of funds obtained, but it was said that this additional capital would be focused on developing new products, one of which was boosting the “premium subscription” feature as the main business model.

Hukumonline recently released “Premium Stories”, a premium legal article service that is presented in a comprehensive manner, which can be used as a practical reference for legal professionals. “We present this service to help legal professionals to facilitate legal research, study certain legal issues while working from home,” explained Ramos.

In addition, Justika as a subsidiary in the field of online legal consulting platforms has also released a paid chat product. Not long ago, Justika’s services were also integrated into Bukalapak’s marketplace service in the Tanya Hukum product. Also conveyed, until the end of the year, Justika will focus on developing advanced products from chat, such as document services and negotiation assistance.

Meanwhile, another business unit Easybiz, which is a platform to help establish online businesses, also adds new services. One of them is a postal business license and a property trade intermediary license. “Easybiz will create a system to expand access so that more and more business actors throughout Indonesia receive assistance for processing Micro and Small Business Permits (IUMK). Starting from information gathering to payment, it will be integrated into this system,” concluded Ramos.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Optimasi Keamanan Data di Aplikasi Fintech

Keamanan data untuk sebuah startup digital adalah keharusan. Selain melindungi aset perusahaan, keamanan data juga berfungsi sebagai jaminan kepercayaan untuk pelanggan mereka.

Faktor tersebut jadi kian relevan bagi startup fintech. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa perusahaan yang bergerak di sektor keuangan. Maka dari itu keamanan data di fintech sama sekali bukan hal yang bisa ditawar.

Andre Pratama selaku Acting CTO UangTeman menjelaskan, langkah-langkah preventif terhadap kebocoran data sebagai syarat yang begitu penting. Andre membagi pengetahuan dan pengalamannya di keamanan data dalam edisi #SelasaStartup terbaru.

Pada umumnya isu di keamanan data berasal dari faktor internal dan eksternal. Andre mengatakan kerentanan dari dalam justru bisa menjadi masalah paling besar dalam bidangnya. Tanpa sistem pengawasan yang ketat, lubang kerentanan bisa muncul di sana-sini. Selain butuh alat yang mumpuni, integritas internal perusahaan perlu dipupuk sejak awal.

“Saya pikir banyak sekali tools di luar sana, tapi kalau integritasnya tidak dijaga pasti akan kebobolan juga,” tegas Andre.

Menjaga dari dalam

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan suatu perusahaan untuk mencegah kerentanan keamanan muncul. Salah satu langkah pertamanya adalah memastikan seluruh tim karyawan aman dari kemungkinan terburuk.

Menurut Andre langkah-langkah itu bisa dimulai dari membuat non-disclosure agreement (NDA) atau perjanjian kerahasiaan dengan pegawai. Langkah berikutnya adalah menciptakan sistem yang mencegah masalah yang bisa timbul secara tidak disengaja.

Contoh dari langkah itu adalah tidak memperbolehkan laptop yang dipakai pegawai tersambung ke WiFi. Kalaupun perlu akses ke WiFi, hanya bisa digunakan oleh orang-orang tertentu dengan tujuan yang jelas. Contoh lainnya adalah menghapus isi papan tulis selepas rapat dan mewajibkan minutes of meeting (MoM) hanya beredar di internal perusahaan.

Dari aspek infrastruktur pun ada langkah-langkah yang diperlukan. Sebagai fintech, Andre bercerita pihaknya telah membuat sistem keamanan berlapis untuk setiap transaksi yang terjadi. Begitu pula di datanya sendiri, semua sudah dienkripsi dan sudah diacak (hashed).

Saat berkolaborasi dengan pihak ketiga

Kerentanan juga sangat mungkin terjadi ketika sebuah startup ingin berkolaborasi dengan pihak ketiga. Pertemuan metode dan teknologi dua pihak memungkinkan adanya celah yang bisa dimasuki penyusup. Oleh karena itu perlu langkah-langkah pencegahan juga.

Andre menekankan sebelum memulai kerja sama NDA wajib hadir terlebih dulu. Kemudian ia menilai perusahaan harus melihat apakah API yang masing-masing pakai terbuka atau terenkripsi, apakah API-nya langsung bisa dipasang atau harus registrasi dulu, apakah API-nya sudah menggunakan https atau belum. Meski terkesan rumit tapi langkah-langkah itu perlu diambil.

“Biasanya intruder akan ngambil API yang masih bolong atau masih http saja. Lebih baik strict dibanding gampang tapi rawan,” ia menambahkan.

Keamanan data untuk dan oleh semua

Platform tentu punya tanggung jawab dalam menyimpan dan menggunakan data pribadi yang sudah diberikan oleh para penggunanya. Mereka pun terikat dengan sejumlah peraturan yang dibuat oleh pemerintah maupun asosiasi.

Kendati begitu dalam hal pencegahan kesadaran pengguna pun turut diharapkan. Karena pada faktanya sejumlah modus operandi kebocoran data dapat terjadi memanfaatkan minimnya pengetahuan pengguna akan keamanan data pribadi.

Di UangTeman, menurut Andre edukasi akan keamanan data berlaku untuk borrower dan lender. Edukasi pun mereka berikan kepada kedua pihak tadi. Contoh paling dasar adalah nama pengguna dan kata sandi sekali pakai (OTP) tak boleh diketahui oleh siapa pun. Selain edukasi seperti tadi, pihak UangTeman pun memakai sistem paksa guna melindungi keamanan data pengguna.

“Kami juga lakukan soft force buat nasabah. Jadi kita mendeteksi dari mobile app kami apabila terlalu lama login dan diam saja, kami akan force quit,” pungkas Andre.

Application Information Will Show Up Here

Cerita-Cerita Bisnis Line Indonesia Tahun Ini

Line merupakan satu di antara segelintir platform asing, buatan Jepang-Korea, yang mampu bertahan dan memiliki basis lokal yang besar. Tak hanya satu atau dua aplikasi, jajaran aplikasi Line memberikan warna tersendiri bagi perkembangan industri teknologi di Indonesia, termasuk industri kreatif.

Tercatat saat ini Monthly Active User (MAU) Line secara global berjumlah 185 juta, dengan 166 juta di antaranya berada di empat pasar terbesar Line, yaitu Jepang, Taiwan, Thailand, dan Indonesia.

DailySocial mencoba menggali bisnis Line di Indonesia saat ini, apakah kondisi pandemi memberikan dampak bagi performa bisnis, dan bagaimana potensi pengembangan bisnis selanjutnya.

Pertumbuhan bisnis selama pandemi

Dari sisi traffic selama pandemi, Line mengklaim mengalami pertumbuhan yang baik di penggunaan Group Video Call dan game Face Playdi mana pengguna dapat bermain game interaktif bersama teman mereka di Line sambil video call.

Line Indonesia juga mencatat pengguna cenderung lebih aktif dalam bersosialisasi dan lebih banyak terlibat dalam komunitas, seperti diskusi-diskusi online yang ada di dalam fitur OpenChat.

“Selama pandemi ini kami tidak menemukan isu di dalam aplikasi Line. Sebagai perusahaan yang membawa misi Closing the Distance, kami akan terus berupaya menyediakan berbagai layanan dan konten yang dapat medekatkan jarak pegguna dengan ragam layanan komunikasi,” kata Strategy & New Business Director Line Indonesia Fanny Verona.

Tentang revenue perusahaan, Fannny mengatakan sumber pendapatan Line Indonesia berasal konsumen bisnis (B2B) dan retail (B2C). Pendapatan dari segmen bisnis didapatkan dari layanan Messenger, Official Account, Line Today, Line Timeline, dan Line Points. Sementara pendapatan dari segmen retail berasal dari Stiker, Tema, dan Emoji.

Namun, di 4 bulan pertama pandemi, pendapatan dari sektor bisnis mengalami dampak. sebagian besar klien memotong anggaran untuk membatalkan kampanye mereka (terutama event), karena mereka perlu menyesuaikan diri dengan kondisi dan mencari cara yang lebih baik untuk melakukan kampanye selama pandemi.

“Kami biasanya memperoleh 200% pendapatan di bulan Ramadhan, tetapi tahun ini secara tidak terduga turun di bawah 100% dari target kami,” kata Sales Director Line Indonesia Anchali Kardia.

Di sisi lain, produk stiker justru mengalami kenaikan jumlah transaksi selama pandemi. Diklaim semakin pengguna yang memanfaatkan Line sebagai kegiatan untuk menjalin komunikasi secara online, khususnya kaum muda. Line mencatat terdapat peningkatan hingga 30% di bulan Maret-Juli.

“Kami melihat tren kembali normal dan pendapatan kami mulai mengikuti tren ([agi] sama seperti tahun lalu. Melihat ketidakpastian kondisi ini, kami belum bisa benar-benar memproyeksikan pendapatan akhir tahun. Biasanya, Q4 akan menjadi penyumbang pendapatan terbesar kedua, setelah Ramadhan,” kata Anchali.

Layanan finansial

Pada Oktober 2018, Line Corporation mengumumkan bahwa anak usahanya Line Financial Asia mengakuisisi 20% PT Bank KEB Hana Indonesia (PT Bank KEB Hana). Langkah ini dirancang untuk mendukung langkah perluasan layanan perbankan digital Line di Indonesia.

“Seperti yang sudah direncanakan, bahwa Line akan meluncurkan layanan finansial sebagai fokus new business di tahun 2020 dan 2021. Sejauh ini kami sudah merilis fitur Split Bill sebagai upaya untuk menciptakan layanan yang terasosiasi dengan transaksi,” kata Fanny.

Melalui kolaborasi dengan Bank KEB Hana, Line ingin menciptakan produk deposit/microcredit, remittance & payment services, menerapkan dan meningkatkan model peringkat kredit melalui proyek dengan lembaga pemeringkat kredit lokal dan internasional, menciptakan proses verifikasi identitas (e-KYC) yang dioptimalkan untuk peraturan lokal, dan langkah-langkah lainnya.

Line juga telah memperbarui tampilan More Tab agar menjadi lebih transaction-centric dengan memfokuskan tampilan ke layanan-layanan yang bersifat finansial ataupun transaksi, seperti menampilkan produk-produk e-commerce melalui kerja sama dengan Blibli.

“Hal-hal ini dilakukan sebagai upaya agar pengguna menjadi terbiasa terlebih dulu dengan experience ini sebelum kami fully launch tahun depan. Rencananya pada kuartal pertama tahun 2021 nanti kami akan merilis beberapa fitur dan layanan finansial baru untuk melengkapi Split Bill dan Wallet Tab,” kata Fanny.

Informasi produk lain

Opsi pembayaran melalui Go-Pay untuk Line Stickers
Opsi pembayaran melalui Go-Pay untuk Line Stickers

Pihak Line juga memberikan informasi terbaru tentang perkembangan beberapa produk lainnya. Untuk Line Stickers, saat ini mereka telah membuka kemitraan dengan GoPay dan OVO untuk pembelian stiker. Line Stickers, melalui Line Creators Market, telah memiliki lebih dari 200 ribu kreator terdaftar dan lebih dari 75 ribu stiker di Indonesia hingga awal bulan Oktober 2020.

“Kami juga telah meluncurkan Line Siaga yang merupakan inisiatif baru untuk memberikan informasi terkini kepada penggunanya mengenai pandemi COVID-19. LINE Siaga dapat diakses melalui akun resmi dan website,” kata Fanny.

Untuk meningkatkan pengalaman pengguna, Line juga telah merilis beberapa produk baru. Yang pertama adalah Line Meeting, panggilan video grup hingga 500 orang, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan melalui URL, baik di smartphone maupun desktop.

Terdapat juga Line Avatar yang memungkinkan pengguna mengatur dan membuat sebagai foto profil atau membagikannya di ruang obrolan.

Tentang persaingan antar platform yang serupa saat ini, Fanny mengungkapkan, setiap perusahaan teknologi di setiap negara memiliki pasar dan target mereka sendiri. Line memiliki tujuan untuk menyediakan layanan yang bervariasi bagi penggunanya di negara tempat beroperasi, termasuk di Indonesia.

Perkembangan Line Webtoon

Sebagai salah satu sister company Line, Webtoon mengklaim mengalami pertumbuhan positif sejak kehadiran mereka tahun 2015 lalu. Kepada DailySocial, Line Webtoon Indonesia Lead Ghina Fianny mengungkapkan, sebagai penyedia layanan konten, Webtoon memiliki komitmen menjadi platform yang diminati secara umum.

“Meskipun penting untuk membuat konten yang populer dan umumnya disukai, kami juga memiliki sejumlah konten yang memiliki tema unik dan kaya akan elemen dan ide yang sangat relatable. Untuk genre paling popular tercatat, genre romance menjadi pilihan kebanyakan pengguna.” kata Ghina.

Salah satu upaya yang dilakukan Webtoon untuk menjangkau lebih banyak pengguna adalah melalui kegiatan dan promosi secara langsung. Mereka melihat pengguna di Indonesia menyukai interaksi langsung, terlibat, dan berbagi cerita mereka.

“Pada bulan Mei lalu, kami meminta pembaca kami untuk mengirimkan kisah cinta mereka [yang] menghasilkan lebih dari 52 ribu cerita. Bersama dengan kreator, kami memilih 30 cerita paling menarik dan mengubahnya menjadi seri komik yang berisi 30 episode,” kata Ghina.

Webtoon saat ini telah memiliki 67 juta MAU secara global. Di Indonesia sendiri terdapat 7,5 juta MAU atau peringkat kedua setelah Amerika Serikat.

“Kami melihat bahwa masih ada ruang untuk tumbuh di Indonesia. Tidak hanya dilihat dari jumlah populasi, tetapi juga dengan melihat bahwa anak muda Indonesia sangat aktif dalam menikmati hiburan digital dan juga bereaksi positif terhadap hal-hal baru yang menarik,” kata Ghina.

Secara keseluruhan saat ini Line Webtoon telah merilis sekitar 364 judul, dengan 130 judul di antaranya yang merupakan judul lokal. Saat ini ada 23 ribu kreator yang terdaftar di Indonesia dan telah mempublikasikan karya mereka melalui platform user generated content Webtoon Kanvas.

“Untuk penulis yang kami kontrak dan saat ini menerbitkan cerita mereka di bawah Webtoon Original, kami memiliki lebih dari 130 penulis dan 65 judul Indonesia yang masih ongoing statusnya hingga saat ini,” kata Ghina.

Ghina mengungkapkan, Webtoon melihat kebangkitan kreator lokal sebagai hal yang baik untuk menumbuhkan ekosistem kreatif Indonesia.

“Menemukan dan melancarkan inkubasi kepada konten lokal membutuhkan waktu dan effort yang lebih dibandingkan dengan mempublikasikan webtoon yang sudah diterjemahkan. Namun belajar dari pengalaman, menjadi platform yang disukai oleh pembaca di Indonesia untuk long term, menjadi penting memproduksi konten lokal yang bisa diterima oleh pembaca di Indonesia. Ke depannya kami akan fokus kepada Webtoon Kanvas, membina kreator pemula melalui kompetisi dan program yang akan kami luncurkan,” kata Ghina.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

PMCC Kembali Digelar, Singtel Adakan Turnamen Esports Lagi

Dalam seminggu terakhir, ada pengumuman tentang berbagai turnamen esports yang akan diadakan pada Oktober dan November 2020. Salah satunya adalah turnamen Mobile Legends dan Valorant dari perusahaan telekomunikasi Singapura, Singtel. Selain itu, juga ada turnamen sim racing untuk kawasan Asia Pasifik, E1 Championship Season Zero.

Singtel Gelar Turnamen PVP Esports Community Championship

Untuk kedua kalinya, Singtel mengadakan PVP Esports Community Championship. Pada musim pertama, tiga game yang dipertandingkan adalah Dota 2, Mobile Legends, dan PUBG Mobile. Ketika itu, turnamen PVP Esports punya dua kategori yaitu Campus untuk kalangan mahasiswa dan Corporate untuk para pekerja.

Dalam PVP Esports Community Championship musim kedua, hanya ada dua game yang akan diadu, yaitu Mobile Legends dan Valorant. Sama seperti pada musim pertama, PVP Esports musim kedua juga memiliki kategori Campus untuk para mahasiswa. Hanya saja, kategori Corporate diganti dengan kategori Open, yang bisa diikuti oleh siapa saja. PVP Esports akan diadakan pada 31 Oktober sampai 13 Desember 2020, dengan total hadiah mencapai SG$78 ribu.

“Memenangkan turnamen ini membuat kami menjadi lebih percaya diri,” kata Sophia “Selfridgemiss” He, kapten dari Team TurretHeist, tim yang memenangkan PVP Esports musim pertama, dikutip dari The Strait Times. “Tim kami telah berumur dua tahun dan kami juga memenangkan PVP Esports pada tahun lalu. Jadi, tim kami telah punya sinergi dan kami ingin bertanding di turnamen musim kedua dengan tim yang sama.”

Team TurretHest. | Sumber: Singtel
Team TurretHest. | Sumber: Singtel

Perusahaan Properti Malaysia Adakan Turnamen FIFA 21

FIFA 21 baru saja dirilis. Namun, hal ini tidak menghentikan perusahaan properti asal Malaysia, IOI Properties Group, untuk mengadakan turnamen FIFA 21. Turnamen ini ditujukan untuk para pemain FIFA 21 amatir dan semi-profesional. Harapannya, mereka akan bisa membangun karir profesional di esports. IOI Properties Group juga menggandeng pemain FIFA profesional, Luqman “Fenrir” Haziq untuk mengadakan IOI Esports FIFA 21 Challenge.

“Kami senang karena kami dapat membantu para gamer untuk mengasah kemampuan mereka di esports, bidang yang semakin diminati oleh generasi muda,” kata Chief Sales & Marketing Officer, IOI Properties Group, Jason Tie, menurut laporan IGN. “Dengan menyelenggarakan kompetisi ini, kami mendorong komunitas grassroot untuk berpartisipasi.”

Turnamen dari IOI Properties Group ini menawarkan total hadiah sebesar RM10 ribu (sekitar Rp35,4 juta). Turnamen itu akan diselenggarakan pada 18-25 Oktober 2020. Babak final dari turnamen tersebut akan disiarkan di halaman Facebook dari IOI Properties Group.

Turnamen Balap E1 Championship Season Zero Siap Digelar

Axle Sports bekerja sama dengan eGG Network untuk menyelenggarakan E1 Championship Season Zero. Turnamen itu menjadi pembuka dari seri RaceRoom Racing Experience yang akan diselenggarakan pada tahun depan. Turnamen sim racing tersebut akan menggunakan simulator balapan, RaceRoom.

Dengan total hadiah US$15 ribu (sekitar Rp220 juta), turnamen ini akan mengadu para sim racer terbaik di Asia Pasifik. Alasan mengapa lingkup turnamen itu dibatasi ke lingkup Asia Pasifik adalah untuk menjamin tidak ada masalah latensi ketika turnamen diselenggarakan.

E1 Championship memang bukan seri turnamen sim racing pertama. Namun, Alex Yoong, pendiri Axle Esports mengatakan, turnamen ini akan menggunakan format yang berbeda dari turnamen sim racing lainnya. “Kami ingin agar E1 jadi liga olahraga berkualitas yang tidak hanya menantang bagi para peserta, tapi juga menghibur bagi para penonton,” ungkap Yoong, lapor eGG Network.

Ronde pertama dari E1 Championship akan diadakan pada 18 November 2020. Turnamen ini akan diikuti oleh 12 tim. Masing-masing tim bisa menyertakan dua pembalap. Jadi, secara total, ada 24 sim racer yang akan berlaga di E1.

PUBG Mobile Campus Championship Kembali Diadakan di Malaysia

PUBG Mobile Campus Championship (PMCC) akan kembali diadakan di Malaysia. Total hadiah yang ditawarkan oleh turnamen ini mencapai RM60 ribu (sekitar Rp212 juta). PMCC 2020 akan dibagi ke dalam tiga stage. Pertama adalah babak kualifikasi regional, diikuti oleh babak final regional, sebelum diakhiri dengan babak final nasional, seperti yang disebutkan oleh eGG Network.

Babak kualifikasi PMCC Open akan diadakan di 5 region.
Babak kualifikasi PMCC akan diadakan di 5 region.

Diadakan di lima kawasan, babak kualifikasi dari PMCC akan diselenggarakan pada 31 Oktober 2020 sampai 5 November 2020. Sementara babak final regional akan diadakan pada 7-15 November 2020. Dari babak kualifikasi ini, akan dipilih 20 tim terbaik untuk berlaga di PMCC 2020 Grand Finals pada 27-29 November 2020.

Selain turnamen untuk para pemain PUBG Mobile, PMCC juga akan menggelar kompetisi Caster Search. Sesuai namanya, Caster Search merupakan ajang untuk mencari caster bertalenta. Di sini, para peserta bisa memamerkan kemampuannya dalam menganlisa pertandingan. Beberapa peserta yang terpilih akan diminta untuk menjadi komentator di turnamen tingkat nasional.

Dynamique Konzepts Adakan Kegiatan Sepak Bola Virtual

Dynamique Konzepts mengumumkan bahwa mereka akan menyelenggarakan kompetisi sepak bola virtual di Singapura, eSingaCup 2020. Turnamen FIFA 21 ini akan diadakan pada 31 Oktober-4 November 2020. Selain kompetisi esports, dalam eSingaCup, Anda juga akan menemukan berbagai kegiatan lain, seperti diskusi dan wawancara dengan pemain sepak bola serta para ahli.

Kompetisi FIFA 21 eSingaCup akan dibagi ke dalam dua kategori. Pertama adalah kategori 8 Nations Tournament, yang akan mempertemukan 352 atlet esports dari 8 negara yang berbeda. Ratusan atlet esports ini akan bertanding untuk memperebutkan gelar juara eSingaCup 2020. Sementara kategori kedua merupakan turnamen 1v1 bagi umum.

“Kompetisi eSingaCup 2020 dibuat untuk merayakan inklusivitas dalam olahraga, khususnya sepak bola dan bagaimana olahraga bisa menyatukan semua orang,” kata Selvakumar Panneerselvam, Tournament Director of eSingaCup 2020, menurut laporan Business Insider.

Persiapan Bigetron Esports Jelang PMPL SEA, RRQ Hoshi Juara MPL ID Season 6

Bulan Oktober dihiasi oleh banyaknya pemahkotaan juara bagi beberapa kompetisi esports. Pekan lalu kita sudah melihat ada EVOS Esports yang dimahkotai sebagai juara Free Fire Indonesia Masters dan juga Siren Esports yang dimahkotai sebagai juara MLBB Development League 2020. Lalu ada apa saja di pekan ini? Berikut rangkuman berita esports di minggu ketiga bulan Oktober (19 – 23 Oktober 2020)

19 Oktober 2020

RRQ Hoshi Juara MPL Season 6

Hari Minggu 18 Oktober 2020 kemarin adalah puncak dari gelaran MPL ID Season 6. Pertandingan Grand Final kali ini mempertandingkan antar Alter Ego melawan RRQ Hoshi. Alter Ego menunjukkan segala perjuangan terbaiknya untuk bisa menumbangkan sang “Raja dari segala Raja”.

Pertandingan pun jadi berjalan sengit, kedua tim saling bertukar kemenangan dalam seri best-of-5. Pada Game ke-5, RRQ Hoshi menunjukkan perjuangan yang cukup mulus hingga pertengahan permainan. Tetapi Alter Ego memberikan perlawanan berarti yang berhasil hampir mengalahkan RRQ Hoshi. Untungnya RRQ Hoshi menanggapi keadaan dengan tenang sehingga akhirnya sang “Raja dari segala Raja” berhasil mempertahankan gelarnya.

One Up Umumkan Jadwal First Strike Indonesia

Sumber: One Up
Sumber: One Up

Pekan lalu kita melihat Riot Games mengumumkan rekan penyelenggara turnamen Valorant First Strike untuk kawasan Asia Tenggara. Indonesia menjadi salah satu yang mendapat bagian dengan One Up sebagai rekan penyelenggara. Pekan ini One Up melakukan peresmian atas kerja sama tersebut sekaligus pengumuman terhadap jadwal dari First Strike Indonesia.

Fase registrasi untuk kualifikasi #1 sendiri sudah berlalu pada tanggal 21 Oktober 2020 kemarin. Pekan ini pertandingan kualifikasi #1 dimulai esok hari tanggal 24 hingga 25 Oktober 2020 mendatang. Setelahnya pertandingan akan dilanjut dengan kualifikasi #2 pada 31 Oktober 2020 – 1 November 2020, kualifikasi #3 pada 14 November 2020 – 15 November 2020, dan ditutup dengan Main Event yang diselenggarakan 2 – 5 Desember 2020. Info lebih lengkap Anda dapat menuju laman valorant.oneup.co.id/registration.

20 Oktober 2020

Bigetron Esports Menunjukkan Persiapannya Menghadapi PMPL SEA 2020

Sumber: Bigetron Esports
Sumber: Bigetron Esports

PMPL SEA Finals 2020 Season 2 sudah mulai bertanding dari hari Jumat ini tanggal 23 Oktober 2020 hingga 25 Oktober 2020 mendatang. Menghadapi hal tersebut, Bigetron Esports melakukan sebuah konfrensi pers untuk menunjukkan persiapan Bigetron RA menghadapi PMPL SEA Finals 2020 Season 2.

Dari sisi kesiapan pemain, Thomas Vetra selaku Head of Esports Bigetron Esports mengatakan telah mempersiapkan pemain dari segi mental. Konfrensi pers ini juga seraya memperkenalkan Steven “S1nyo” Valerian sebagai pelatih terbaru Bigetron RA. Menutup pemaparan, Bigetron Esports juga meluncurkan jersey Special Edition sebagai kampanye untuk menciptakan euforia di kalangan fans.

PUBG Mobile Umumkan Virtual Band

https://twitter.com/PUBGMOBILE/status/1318674694040682496

Membuat Virtual Band di dalam game sepertinya sedang menjadi tren setelah League of Legends sukses besar lewat perkenalan KDA. Menanggapi hal tersebut, PUBG Mobile kini turut mencoba strategi serupa dengan memperkenalkan sosok virtual bernama Power4. Band tersebut beranggotakan 4 “orang”. Ada Flame Lord sebagai penyanyi, Wraith Lord sebagai bassist, Grave Lord sebagai gitaris, dan Spike Demon sebagai drummer.

Lagu single berjudul “Nothing’s Getting in Our Way” kini sudah bisa Anda dengarkan di dalam PUBG Mobile. Pemain juga bisa mendapatkan skin dari masing-masing personil dengan cara mengikuti Lucky Draw yang ada di dalam game.

21 Okt

Alter Ego Umumkan Pemain Baru Untuk Divisi VALORANT

Sumber: Alter Ego
Sumber: Alter Ego

Setelah selama beberapa saat sudah malang melintang mengikuti beberapa turnamen, Alter Ego kini mengumumkan roster VALORANT terbaru mereka. Tim dengan jargon #AlterChamps tersebut sebelumnya sudahpernah mengumumkan roster VALORANT mereka yang berisikan Lurkzz, Vascalizz, dan kawan-kawan pada bulan Juli 2020 lalu.

Namun entah apa yang terjadi, Alter Ego berakhir memutuskan untuk merombak kebanyakan roster mereka dengan menyisakan 3nable sebagai pemain terakhir yang bertahan dari roster lama. Maka dari itu roster VALORANT Alter Ego saat ini menjadi TehBotol, Frizznatsz, Berserx, 3nable, dan Frostmind.

BOOM Esports Tanding di The Summit 13

https://twitter.com/BeyondTheSummit/status/1318669236114391040

Beyond the Summit mengumumkan turnamen Dota 2 online bertajuk The Summit 13. BOOM Esports diumumkan sebagai salah satu tim yang akan bertanding untuk pertandingan online The Summit 13 regional Asia Tenggara.  Pertandingan The Summit 13 sudah dimulai sejak saat turnamen tersebut diumumkan tanggal 21 Oktober 2020 kemarin. Pertandingan akan berlangsung sampai 2 November 2020 mendatang untuk babak grup. Setelahnya pertandingan berlanjut ke babak Playoff mulai tanggal 4 – 8 November 2020 mendatang. Mari beri dukungan yang terbaik untuk BOOM Esports.

22 Oktober 2020

Red Bull Umumkan Turnamen Free Fire

Sumber: Red Bull
Sumber: Red Bull

Salah satu minuman energi ternama di Indonesia, Red Bull, mengumumkan sebuah turnamen esports pada tanggal 22 Oktober 2020 kemarin.  Turnamen tersebut bertajuk Red Bull Gold League yang merupakan turnamen yang mempertandingkan game Free Fire dengan total hadiah sebesar 300 juta rupiah.

Red Bull Gold League akan mempertandingkan 18 tim terbaik di Indonesia mulai tanggal 30 Oktober 2020 hingga 8 November 2020 mendatang. Delapan belas tim terbaik yang bertanding termasuk juga nama-nama besar di kancah Free Fire Indonesia seperti EVOS Esports, AURA Esports, ataupun tim milik Red Bull sendiri yaitu Red Bull Rebellion.

Riot Ungkap Perkara Penggunaan Agent dan Map Baru Untuk Esports

Perilisan Agents baru bernama Skye dan map baru bernama Icebox tentunya memberi dari skena kompetitif esports game VALORANT. Menanggapi umpan balik dari komunitas, Riot Games pun bertindak cepat dengan membuat peraturan penggunaan Agents serta Map baru untuk turnamen.

Lewat sebuah twit, Riot Games menjelaskan bahwa Agents baru akan disimpan selama dua pekan dan map baru akan disimpan selama empat pekan sebelum bisa digunakan untuk turnamen. Penerapan peraturan ini dilakukan dengan harapan agar Riot Games bisa melakukan balancing serta perbaikan bug yang ditemukan oleh pemain selama fase tersebut.

23 Oktober 2020

Riot Games, Verizon, dan Apple Persiapkan Preview Wild Rift di Twitch

Para gamers di Asia akan bisa memainkan Wild Rift dalam fase open beta mulai tanggal 27 Oktober 2020 mendatang. Sementara pada sisi lain, Wild Rift baru akan mulai diperkenalkan untuk pasar game barat. Terkait perkenalan ini, Esports Observer mengabarkan bahwa Riot Games akan bekerja sama dengan Apple, Verizon, dan para selebriti untuk menarik minat main para gamers di Amerika Serikat.

Dikabarkan nantinya sosok seperti Rick Fox (Ex-pemain NBA profesional, mantan CEO Echo Fox) akan terlibat dan bertanding melawan beberapa pemain esports yang akan ditayangkan di Twitch serta Twitter. Kedekatan Riot Games dengan Apple sudah terlihat pada peluncuran iPhone 12 tanggal 13 Oktober 2020 kemarin yang menampilkan Wild Rift sebagai demonstrasi kekuatan prosesor A14 Bionic

PMPL SEA Dimulai!

Untuk menutup rekap berita esports minggu ketiga Oktober ini, ada pertandingan PMPL SEA Finals 2020 Season 2 yang sudah dimulai pada hari ini. PMPL SEA Finals 2020 Season 2 mempertandingkan 16 tim terbaik di Asia Tenggara. Indonesia diwakili oleh 3 tim, Bigetron RA, Aerowolf LIMAX, dan AURA Esports. Mereka akan bertanding sepanjang 15 ronde mulai dari 23 Oktober hingga 25 Oktober 2020 mendatang.

Ada beberapa fakta menarik terkait tim Indonesia dalam turnamen kali ini. Pertandingan ini merupakan pertandingan internasional perdana bagi Aerowolf LIMAX. Walupun sempat punya divisi PUBG PC yang kuat namun Aerowolf terbilang baru bangkit di PUBG Mobile pada musim ini. Selain itu, pertandingan ini juga jadi unjuk gengsi dari Bigetron RA. Walaupun tim juara Asia tersebut sudah memiliki gelar di tingkat turnamen yang lebih tinggi namun mereka masih belum mendapatkan gelar juara PMPL SEA hingga saat ini. Akankah Bigetron RA bisa mendapatkan gelar tersebut? Apakah Aerowolf dan AURA Esports dapat menunjukkan kejutan di turnamen ini?

Hi App Is Eager to Grab Business Pie in the Instant Messaging App Industry

The local instant messaging application Hi App officially opened its doors to the public on Tuesday (20/10) yesterday. As newcomers, they are quite optimistic that they can reap the cake in the “one-sided” instant messaging business because it is controlled by outside players.

Previously, in DailySocial coverage, one of the sources said that a reason for local messaging application has yet to dominate in the country is that it has failed to create a network effect, and this is the fundamental part of a messaging application.

The network effect is an effect that makes users and the people around them use the same application to communicate with each other.

Hi App suggests that in order to create this, it depends on the features offered. Hi App’s Managing Director, Michelle Kusuma said, this feature is very important, and its development will surely not happen overnight.

“What elements are missing in our society that could revolutionize the way we communicate with each other? There is no one-size-fits-all answer to this question and it will always develop,” Michelle told DailySocial.

The current and future development of the Hi App relies heavily on comprehensive data analysis and market research to determine which features will be particularly useful for the Indonesian market. The company will conduct surveys and interviews with various groups of people to get a better understanding of the communication problems faced by many people in Indonesia.

Also, collaborate with communities according to their segmentation, therefore users can try and recommend Hi App to the people around them.

In Indonesia, there are currently several messaging applications made by local developers. Aside from the Hi App, there are ChatAja, liteBIG, Catfiz, and others. There are some platforms introduced in the market and ended up losing.

Hi App feature and target

Currently, the features included in Hi App are translator, chat organizer, file sharing, light, and dark mode.

Hi App’s Product Specialist, Fanny Febriani Susilo explained, the translator feature was introduced for Indonesians who often interact with other people who do not speak Bahasa resulting in an obstacle when communicating. The available language is currently Indonesian to English and vice versa.

Next, the chat organizer feature separates personal and group chat rooms, therefore, they don’t get mixed up like similar existing applications. This is adjusted to the characteristics of Indonesians who tend to be communal, such as eager to talk and share information in groups.

In order to support user flexibility in sharing files, Hi App provides a maximum shareable file capacity of 100 Mb. Users can share documents, photos, and videos in their chat rooms.

Another aspect is, Hi App uses end-to-end encryption by default for every message it sends and it never saved user messages on the server in their regular format. This is to ensure data protection and user privacy.

Also, it implements a secure end-to-end identity system using phone number authentication via OTP verification. Fanny said that the Hi App application was designed to be very light to be used smoothly on various types of cellphones, both low-end and high-end.

“This application can be installed on mobile phones with a minimum operating system Android 5.1 Lollipop and iOS 11.”

Michelle continued, currently, Hi App is only operating in the B2C segment, then starting to enter the B2B. “The Hi App development team is currently working on a next feature which we hope will help businesses adapt.”

She cannot disclose this feature, but she ensures that the feature will be designed by considering the synergy between the formal and informal business sectors, especially in terms of support for the micro, small and medium enterprises sector.

As this launching, she expects that Hi App will be able to attract at least more than 700 thousand downloads by next year. “The ETA will probably change as we release more features and analyze more market data going forward,” she concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

[Hands On] Samsung Galaxy S20 FE: Lini S20 Trendi dan Termurah dari Samsung

Samsung telah meluncurkan smartphone terbarunya yang dinamakan Galaxy S20 FE atau Fans Edition pada tanggal 23 September 2020 yang lalu. Perangkat ini pun juga sudah dijual oleh Samsung melalui beberapa jalur komersialnya secara online dan offline. Setelah produk ini tersebar luas di pasaran, giliran kami para media yang dapat merasakan perangkat lini S20 yang harganya paling murah.

Samsung secara spesifik mengeluarkan Galaxy S20 FE ini untuk para millenials. Samsung menganggap bahwa para millenial ini ingin memiliki smartphone yang sesuai antara warna dengan kepribadiannya. Seri FE yang satu ini diklaim Samsung dibuat karena mendengarkan masukan dari para Samsung Members dan para fans dari sosial media, fitur apa yang paling mereka sukai.

Hal ini diungkapkan pada saat Samsung menggelar acara exclusive interview dan Hands on Galaxy S20 FE. Acara ini sendiri diadakan secara online streaming melalui Zoom yang diadakan pada tanggal 20 September 2020.

Samsung Galaxy S20 FE - Color

Yang pertama yang paling signifikan dari S20 lainnya adalah warnanya. Warna-warna tersebut adalah Cloud Red, Cloud Orange, Cloud Lavender, Cloud Mint, Cloud Navy dan Cloud White. Menurut Samsung, keenamnya sesuai dengan keseharian dan kepribadian dari para millenials.

Kamera merupakan fitur yang paling disukai dari seri Galaxy S20. Samsung S20 FE memiliki tiga buah kamera yang terdiri dari kamera utama 12 MP, ultrawide 12 MP, dan tele 3x 8 MP. Kamera depannya memiliki resolusi 32 MP karena para millenials suka membuat konten sehingga hal tersebut sangat diperlukan.

Feature selanjutnya yang diinginkan oleh generasi millenials adalah layarnya. Samsung Galaxy S20 FE memiliki refresh rate Super Smooth 120 Hz. Layar ini mendukung game dengan frame rate yang lebih tinggi. Display dari S20 FE juga sangat luas dengan layar bernama Infinity O.

Yang ketiga yang diminta oleh para fans adalah baterai yang kapasitas besar. Samsung Galaxy S20 FE memiliki baterai yang lebih besar dari S20, yaitu 4500 mAh. S20 FE juga memiliki wireless powershare yang membuatnya menjadi sebuah charger wirelessCharger yang digunakan adalah 15 watt yang akan mengisi baterai 60% dalam waktu 30 menit.

Samsung Galaxy S20 FE

Performa juga menjadi perhatian dari para fans, yaitu yang pertama adalah dengan penyimpanan 128 GB dan 256 GB yang dipasangkan dengan RAM 8 GB. S20 FE juga ditenagai dengan prosesor Exynos 990 yang sama dengan keluarga S20 lainnya. SoC ini juga akan membuat semua game bisa dimainkan dengan setting rata kanan.

Tanpa Kamera 108 Megapiksel?

Saat perangkat yang satu ini datang, saya langsung mencoba mengambil gambar dengan kameranya. Namun yang sedikit berbeda dari keluarga Samsung Galaxy S20 lainnya adalah penggunaan kameranya yang hanya 12 MP saja. Padahal dengan menggunakan sensor 64 MP dan 108 MP, hasil fotonya akan meningkat lebih baik karena pixel size yang lebih besar dengan metode quad bayer.

Taufiq Furqan, selaku Product Marketing Manager Samsung Mobile SEIN mengatakan bahwa penggunaan sensor besar 64 MP dan 108 MP adalah untuk kebutuhan 8K video recording. Input para fans untuk perangkat yang satu ini mengatakan bahwa perekaman video 4K saja sudah cukup. Yang paling penting adalah gambar tetap tajam dengan image sensor yang lebih besar dan memiliki kualitas yang sama dengan seri S20 yang lainnya.

Samsung Galaxy S20 FE - Interview

Hal tersebut juga diganti dengan sensor kamera ultrawide yang memiliki spesifikasi yang sama dengan kamera utamanya. Kedua sensor ini adalah yang paling digunakan untuk keperluan sehari-hari. Dengan spesifikasi yang sama membuat hasilnya akan setara dengan keluarga S20 lainnya.

Apakah layarnya sudah terlindungi dengan Gorilla Glass?

Dengan menggunakan layar 120 Hz, tentu saja membuat mata sang pengguna menjadi lebih nyaman. Namun, banyak sekali pengguna yang cukup ceroboh seperti secara tidak sengaja menjatuhkan smartphone atau terbentur dengan benda keras yang membuat kacanya pecah. Pelindung apa yang digunakan pada Samsung Galaxy S20 FE ini?

“Saya buka contekannya dulu”, ujar Taufik. Samsung Galaxy S20 FE menggunakan Gorilla Glass 3 pada layar depannya. Untuk bagian belakangnya, Gorilla Glass 3 digunakan pada bagian kameranya agar lebih kuat terhadap goresan. Body dari S20 FE sendiri terbuat dari plastik polikarbonat dengan frame metal sehingga membuatnya menjadi lebih kuat.

Hands-On

Perangkat yang satu ini datang sekitar dua jam sebelum acara wawancara dimulai. Oleh karena itu, waktu yang dibutuhkan untuk mencoba perangkat yang satu ini memang tidak terlalu lama. Untungnya, Samsung meminjamkan perangkat ini dalam waktu yang cukup lama.

Samsung Galaxy S20 FE - leaf

Saat mulai melakukan setting pertama hingga selesai, perangkat ini tidak memiliki masalah yang berarti. Saya pun mencoba melakukan browsing pada beberapa situs (dan mencari APK Antutu 8). Namun yang saya dapatkan ternyata perangkat ini menghasilkan panas yang cukup mengganggu. Mungkin karena inisiasi awal dari Android membuatnya bekerja lebih ekstra.

Saat digenggam, Samsung Galaxy S20 FE memang masih terasa kokoh. Bagian belakangnya yang terbuat dari plastik polikarbonat memiliki tekstur matte. Sayangnya, tekstur seperti ini justru cukup licin di tangan. Oleh sebab itu, saya langsung menggunakan rubber back case bawaannya agar tidak selip di tangan.

Samsung Galaxy S20 FE - Depan

Bernavigasi pada perangkat ini memang terasa cepat dan mulus. Hal tersebut tentu saja berkat refresh rate 120 Hz yang memberikan animasi lebih banyak per detiknya dibandingkan dengan 60 Hz. Rasanya saya tidak ingin kembali ke layar 60 Hz yang ada pada kebanyakan smartphone yang beredar saat ini.

Samsung Galaxy S20 FE - Belakang

Kamera juga menjadi sasaran percobaan pertama saya. Ternyata, gambar yang dihasilkan dari kamera utamanya memang bagus. Warna yang diberikan cukup akurat dan memiliki tingkat ketajaman yang sangat baik untuk sensor 12 MP.

Pada malam hari, saya mencoba mengambil gambar di lapangan sebelah rumah. Pada jam 20.30, saya mengambil gambar pada lapangan gelap yang tidak memiliki cahaya penerangan. Hasilnya ternyata mengejutkan di mana mode malam pada Samsung Galaxy S20 FE membuahkan hasil yang bagus. Sebagai informasi, ada bagian pohon yang buram dikarenakan tertiup angin yang cukup kencang.

Untuk hands-on kali ini, saya mencoba melakukan benchmarking dengan menggunakan Antutu 8. Hasilnya pun juga cukup baik di mana Samsung Galaxy S20 FE mendapatkan nilai di atas 520 ribu. Hasil seperti ini tentu saja sudah sangat baik jika digunakan untuk bermain game yang cukup berat.

Tentu saja, saya akan melakukan pengujian yang lebih mendalam tentang perangkat yang satu ini. Jadi, ditunggu ya artikel review dari Samsung Galaxy S20 FE di DailySocial.

Huawei Mate 40 Series Resmi Meluncur dengan Chipset 5 nm dan Kamera Bersensor Masif

Huawei baru saja memperkenalkan Mate 40 Series yang terdiri dari tiga model: Mate 40, Mate 40 Pro, dan Mate 40 Pro+. Meski sama-sama masuk kategori flagship, trio Mate 40 Series ini rupanya punya sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan P40 Series.

Keunggulan yang pertama adalah dari segi prosesor. Trio Mate 40 ini dibekali chipset Kirin 9000 Series yang dibuat dengan proses pabrikasi 5 nanometer, yang menjanjikan peningkatan performa sekaligus efisiensi daya yang signifikan. GPU Mali-G78 24-core yang tertanam di Mate 40 Pro dan Mate 40 Pro+ disebut sebagai chip grafis terkuat yang pernah ada di perangkat Huawei.

Selanjutnya, duo Mate 40 Pro ini juga lebih unggul soal baterai. Bukan perkara kapasitasnya (4.400 mAh), melainkan kecepatan teknologi fast charging yang didukungnya: 66 W menggunakan kabel, atau 50 W secara wireless. Ya, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi baterai duo Mate 40 Pro secara nirkabel bahkan lebih singkat daripada waktu charging P40 Pro menggunakan kabel.

Huawei Mate 40 / Huawei
Huawei Mate 40 / Huawei

Beralih ke layar, bisa kita lihat bahwa Mate 40 Series tak lagi menggunakan poni, melainkan lubang kecil yang dihuni oleh kamera 13 megapixel (plus depth sensor pada Mate 40 Pro dan Mate 40 Pro+). Layarnya sendiri mengandalkan panel OLED 6,76 inci beresolusi 2772 x 1344 pixel, lengkap dengan refresh rate 90 Hz.

Khusus Mate 40, layarnya sedikit lebih kecil di angka 6,5 inci, dengan resolusi 2376 x 1080 pixel. Lengkungan di bagian sampingnya juga tidak seekstrem milik kedua kakaknya.

Huawei Mate 40 Pro / Huawei
Huawei Mate 40 Pro / Huawei

Lalu di bagian belakang, perhatian kita akan langsung tertuju pada modul kameranya yang melingkar membentuk cincin. Tidak seperti Mate 30 Series yang kameranya terletak di lingkaran bagian dalam, Huawei justru memosisikannya di lingkaran bagian luar pada Mate 40 Series.

Baik Mate 40, Mate 40 Pro maupun Mate 40 Pro+ sama-sama mengemas kamera utama 50 megapixel f/1.9 dengan ukuran sensor sebesar 1/1,28 inci. Pada Mate 40, kamera utamanya ditemani kamera ultra-wide 16 megapixel dan kamera telephoto 8 megapixel dengan 3x optical zoom.

Untuk Mate 40 Pro dan Mate 40 Pro+, resolusi kamera ultra-wide-nya sedikit lebih tinggi di angka 20 megapixel, dan kamera telephoto-nya menang banyak; 12 megapixel dengan 5x optical zoom pada Mate 40 Pro, 10x pada Mate 40 Pro+. Khusus pada Mate 40 Pro+, panel belakangnya paling beda sendiri berkat penggunaan bahan keramik.

Huawei Mate 40 Pro+ / Huawei
Huawei Mate 40 Pro+ / Huawei

Terkait software, sayang sekali Huawei Mate 40 Series masih harus hadir tanpa dukungan Google Mobile Services. Kendati demikian, belakangan ini fitur-fitur yang ditawarkan Huawei Mobile Services sebagai penggantinya terbukti semakin lengkap, terutama berkat adanya fitur Petal Search yang memudahkan pencarian sekaligus instalasi aplikasi.

Di dataran Eropa, rencananya Huawei bakal memasarkan Mate 40 Series dengan rincian sebagai berikut:

  • Huawei Mate 40 8 GB/128 GB = 899 euro
  • Huawei Mate 40 Pro 8 GB/256 GB = 1.199 euro
  • Huawei Mate 40 Pro+ 12 GB/256 GB = 1.399 euro

Belajar Warding di Dota 2 Bersama BOOM Esports

Mungkin belakangan Dota 2 sedang mengalami beberapa macam masalah jika kita bicara secara esports. Terlepas dari itu sebagai salah satu dari dua MOBA pertama di PC ini terbilang tetap menjadi game yang menarik dimainkan. Jadi bagaimana? Anda yang pemain lama sudah bisa tembus Archon atau malah masih Crusader? Anda yang baru mulai main apa kabarnya? Apakah sudah mulai menemukan kenikmatan di balik rumitnya mekanik Dota 2?

Sebagai pemain Dota 2 yang sudah lama pensiun saya juga masih merasakan kenikmatan tersendiri ketika harus kembali menelaah salah satu mekanik terpenting di Dota 2. Apakah mekanik tersebut? Jawabannya adalah Warding.

Walaupun harganya murah, Ward bisa dibilang sebagai salah satu elemen penting di Dota 2. Ibarat Daedalus, Aghanim, Dagon, atau Butterfly untuk senjata andalan Carry, Ward bisa dibilang senjata pamungkas untuk Anda pemain Role Support di Dota 2. Mempelajari teknik Warding itu gampang-gampang susah. Anda harus terus belajar sambil mempraktekkannya di medan pertempuran agar demi menyempurnakan teknik Warding Anda.

“Lalu kalau belum paham sama sekali, saya harus mulai belajar Warding dari mana?”

Pada kesempatan kali ini Hybrid.co.id berkolaborasi dengan BOOM Esports untuk memberikan sedikit tuntunan bagi Anda yang ingin belajar Warding. Tanpa berlama-lama lagi berikut pembahasan Hybrid.co.id seputar Warding.

 

Apa Itu Ward?

Sumber: dota2.gamepedia.com
Sumber: dota2.gamepedia.com

Beberapa pemain lama mungkin sudah khatam dengan item Ward. Meski begitu dalam artikel ini saya ingin menyajikan sebuah guide yang sifatnya menyeluruh sehingga bisa dinikmati pemain baru ataupun lama. Dalam Dota 2, Item bernama Ward merupakan sebuah Item yang fokusnya adalah untuk memberi informasi kepada pemain. Ada dua jenis Ward di Dota 2 yaitu Observer Ward dan Sentry Ward.

Observer Ward merupakan item yang memungkinkan Anda untuk memantau suatu daerah di tempat Anda meletakkan item tersebut. Setelah membelinya, Observer Ward bisa diaktifkan dengan cara klik Item tersebut lalu klik ke tanah untuk meletakkan Observer Ward. Setelah diletakkan, Observer Ward akan memantau/memberi Vision di sekitar area Anda meletakkannya selama 360 detik (6 menit).

Dulu Anda butuh sekitar 100 Gold untuk bisa menggunakan item Observer Ward. Untungnya Icefrog (Developer Dota 2) adalah sesorang yang pengasih sehingga Ward digratiskan sejak Dota 2 Patch 7.23. Observer Ward bersifat Invisible sehingga hanya bisa ditemukan oleh Item dengan kemampuan True Sight. Salah satu Item yang memiliki True Sight adalah Sentry Ward.

Sumber: dota2.gamepedia.com
Sumber: dota2.gamepedia.com

Sentry Ward adalah Item Ward lain yang fungsinya untuk menemukan benda Invisible di sekitar tempat Anda meletakkannya. Walaupun bisa menemukan benda/Hero invisible namun Sentry Ward tidak memiliki Vision. Karena tidak memiliki Vision, maka wilayah di sekitar Sentry Ward akan tetap gelap kalau Hero Anda tidak ada di sekitar Sentry. Sentry Ward dijual seharga 75 Gold di Shop. Setelah membelinya Anda bisa mengaktifkan Sentry dengan cara yang sama seperti Observer Ward. Setelah diletakkan Sentry Ward akan aktif selama 480 detik (8 menit).

 

Tips Meletakkan Observer Ward di Dota 2

Sumber:
Sumber: Reddit.com

Guide kali ini akan fokus kepada teknik Warding untuk mendapatkan informasi pergerakan musuh. Maka dari itu Item Ward yang jadi fokus kita kali ini adalah Observer Ward. Lalu pertanyaannya adalah kapan, bagaimana, dan apa tujuan meletakkan Observer Ward? Cara meletakkan Observer Ward sudah kita bahas pada bagian sebelumnya dan kini kita tinggal menjawab kapan serta apa tujuan meletakkan Observer Ward.

Untuk menjawab pertanyaan “Kapan meletakkan Observer Ward”, saya mengutip panduan singkat dari ProGuides.com. Dalam tips Warding tersebut, ProGuides.com menjelaskan ada 5 waktu yang tepat untuk meletakkan Observer Ward. Pertama saat awal game yang disebut Pre-Game Warding, kedua 5-6 Minute Warding, ketiga After Laning Warding (sekitar menit ke-15), keempat Mid Game Warding (sekitar menit ke-20), dan kelima Late Game Warding (di atas menit ke-25).

Lalu untuk menjawab “Tujuan meletakkan Observer Ward” saya mengutip konten BOOM Class dari BOOM Esports yang dipandu oleh Brizio Adi Putra atau “Hyde”. Dalam panduan tersebut Hyde menjelaskan 4 tujuan meletakkan Observer Ward. Tujuan tersebut adalah Rune Warding, Objective Warding, Offensive Warding, dan Defensive Warding. Oke, mari kita bahas singkat satu per satu arti dari masing-masing istilah yang saya sebut barusan.

 

Timing Peletakkan Observer Ward

Sumber: TenTonHammer
Sumber: TenTonHammer.

Pre-Game Warding

Pre-Game Warding merupakan peletakkan Ward pertama sebelum terompet peperangan ditiup. Awal permainan adalah momen penting untuk meletakkan Ward. Karena hasil akhir permainan sedikit banyak dipengaruhi oleh bagaimana sebuah tim mengawali pertandingannya.

5-6 Minute Warding

Saya tentu tidak perlu menjelaskan lagi kapan meletakkan Ward pada bagian ini karena timing-nya sudah jelas yaitu menit ke-5 sampai 6. Kenapa penting meletakkan Ward pada menit ke-5 sampai 6? Alasannya ada dua.

Apabila pemain melakukan Pregame Warding, maka Ward yang tadi diletakkan sudah habis durasinya pada menit ini. Menit ke-5 juga merupakan fase malam yang pertama di dalam permainan Dota 2. Ward jadi senjata utama untuk menghindari Ganking pada fase malam karena Vision Hero/Tower dikurangi ketika permainan Dota 2 masuk fase itu.

After Laning Warding

Timing Warding ini juga sebenarnya juga cukup jelas yaitu pada momen ketika rata-rata hero sudah mulai meninggalkan Lane. Kapan fase ini dimulai? Sekitar menit ke-15 atau lebih cepat ketika beberapa Hero bisa jadi sudah mendapatkan Item penting dan sudah siap untuk mencari perang.

Mid Game Warding

Setelah menit ke-15, fase Mid Game juga menjadi timing penting untuk meletakkan Ward. Kapan fase Mid Game di Dota 2 terjadi? Sekitar menit ke-20. Pada fase ini biasanya salah satu tim sedang menyerang atau terserang. Warding pada masa ini jadi penting karena yang menyerang biasanya berusaha mempertahankan dominasi teritori. Pada sisi lain yang terserang melakukan Warding untuk mengawasi sambil mempertahankan area penting yang tersisa.

Late Game Warding

Fase ini terjadi sekitar menit ke-25 hingga permainan berakhir. Pada fase ini semua Hero seharusnya sudah memiliki Item lengkap dan siap perang untuk mengakhiri permainan. Sama seperti fase Mid Game, Ward di fase ini berbeda-beda tergantung kondisi permainan. Apabila Anda sedang unggul maka Ward akan diletakan di dalam teritori lawan. Apabila tim sedang ketinggalan maka Ward akan diletakkan di area penting seperti Roshan atau area hutan untuk mengawasi pergerakkan musuh.

 

Tujuan Peletakkan Observer Ward

Sumber: TheScore Esports.
Sumber: TheScore Esports.

Rune Warding

Rune merupakan sebuah Buff yang bisa diambil di area tertentu dari map. Rune bisa memberi Anda Gold atau kekuatan tambahan kepada Hero. Rune muncul di sisi atas dan bawah sungai. Seperti namanya, Rune Warding dilakukan untuk mengawasi area tempat Rune muncul.

Tujuan Rune Warding ada 2. Pertama adalah untuk mengetahui Rune jenis apa yang muncul. Dengan Informasi tersebut Mid Laner jadi bisa mengambil keputusan untuk tidak mengambil Rune, mengambil Rune saja, atau mengambil Rune lalu Ganking. Kedua adalah untuk memberikan informasi pergerakan Mid Laner musuh kepada Safe Laner atau Offlaner.

Objective Warding

Objective Warding biasanya diletakkan dengan fungsi untuk memudahkan penyerangan atau pertahanan bangunan-bangunan objektif seperti Tower, Shrine, atau Barrack. Tetapi Objective Warding bisa bersifat fleksibel tergantung dari tujuan apa yang ingin dikejar oleh tim Anda, seperti Farming, Ganking, atau persiapan Roshan.

Offensive Warding

Jelas seperti namanya, Ward ini ditempatkan ketika Anda ingin melakukan agresi ke pihak musuh. Fungsi peletakkannya bisa bermacam-macam. Tetapi yang paling umum adalah untuk mempertahankan teritori yang sudah berhasil diambil sebelumnya (Map Control).

Defensive Warding

Defensive Warding adalah kebalikan dari Offensive Warding. Penempatan Ward ini biasanya dilakukan ketika Anda sedang ketinggalan dan butuh informasi untuk mempertahankan teritori yang tersisa. Fungsi peletakkannya juga bisa bermacam-macam namun yang paling umum adalah untuk bertahan dari sergapan musuh.

Setelah mengenal konsep-konsep umum dalam Warding, sekarang mari kita praktik! Untuk praktik saya mengambil dua contoh sebagai bahan Anda belajar.

Contoh pertama saya ambil dan pelajari lebih lanjut konten BOOM Class yang disajikan oleh Instagram resmi BOOM Esports, @boomesportsid. Contoh kedua kita akan melakukan Match Analysis singkat terhadap pertandingan BOOM Esports yang terakhir yaitu saat melawan Cignal Ultra di turnamen Moonstudio Mid-Autumn League.

 

Tips Warding di Sisi Radiant Dari Hyde, Pemain Support Divisi Dota 2 BOOM Esports

Brizio Adi Putra atau “Hyde” membagi timing Warding menjadi tiga saja dalam konten BOOM Class. Timing tersebut adalah Early, Mid, dan Late Game.

Hyde menjelaskan tips meletakkan Observer Ward secara berurutan berdasarkan tiga timing tersebut. Pada awal video Hyde menjelaskan posisi Early atau Pre-Game Warding yang perlu dilakukan jika pemain berada di sisi Radiant.

Posisi Warding Pertama. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Pertama. Sumber: Instagram @boomesportsid

Posisi pertama yang ditunjukkan oleh Hyde terbilang cukup umum. Pemain Support kawakan harusnya sudah hafal dengan posisi peletakkan ini karena Vision yang didapatkan teramat strategis. Kenapa strategis? Karena Ward tersebut memberikan Vision terhadap area Rune dan area High Ground sisi Dire. Berbekal Vision dua area tersebut, Mid Laner Radiant jadi bisa mengawasi rotasi pergerakan Mid Laner Dire sembari membuat keputusan rotasi setelah melihat Rune apa yang Spawn di sisi tersebut.

Posisi Warding Ke-2. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-2. Sumber: Instagram @boomesportsid

Setelahnya Hyde menunjukan posisi Warding ke-2 yang juga bisa digolongkan sebagai 5-6 Minute Warding. Posisi Warding kedua berada di dekat tangga sisi Safe Lane Radiant. Seperti yang dijelaskan Hyde dalam Video, teknik tersebut tergolong Defensive Warding yang dilakukan dengan tujuan untuk menjaga Hard Carry agar dapat Farming dengan tenang. Penempatan Ward tersebut bisa menangkap pergerakan rotasi musuh dari sisi Mid ataupun Offlane apabila mereka melakukan Ganking tanpa Smoke of Deceit.

Posisi Warding Ke-3. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-3. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-4. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-4. Sumber: Instagram @boomesportsid

Posisi ke-3 dan ke-4 juga masih tergolong fase Early Game yang bisa digolongkan sebagai Offensive Warding. Kedua posisi tersebut punya tujuan yang hampir mirip yaitu untuk mengawasi pergerakan Hard Carry pihak Dire. Fungsi posisi Warding ke-3 digunakan untuk melihat pergerakan Hard Carry pihak Dire yang sedang Farming di area lane. Fungsi posisi Ward ke-4 adalah untuk melihat pergerakan Hard Carry pihak Dire yang sedang Farming di area Jungle.

Posisi Warding Ke-5. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-5. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-6. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-6. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-7. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-7. Sumber: Instagram @boomesportsid

Posisi ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah posisi Warding untuk fase After Laning menuju ke Late Game. Hyde memberikan tips Warding dengan asumsi Anda sedang unggul di pihak Radiant. Dengan skenario tersebut, Hyde menunjukkan dua posisi Ward yang tergolong sebagai Offensive Ward dengan fungsi untuk Map Control.

Posisi Ward ke-5 terbilang sebagai Common Spot karena posisinya yang diketahui umum dan tidak berubah sejak lama. Pada posisi tersebut Anda bisa melihat area hutan serta Lane pihak Dire. Posisi Ward ke-6 ada di area Mid Lane. Fungsinya masih sama yaitu untuk Map Control. Namun demikian, Ward di Mid Lane terbilang lebih strategis mengingat area tersebut ibarat nadi dari permainan Dota 2 itu sendiri.

Posisi Ward ke-7 juga masih sama punya fungsi sama yaitu untuk Map Control. Bedanya posisi tersebut lebih bersifat Defensive Warding karena ditempatkan di area Radiant sendiri. Posisi Ward ke-7 bisa membantu pihak Radiant untuk menangkap usaha agresi yang dilakukan pihak Dire walaupun mereka sedang kalah.

Posisi Warding Ke-8. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-8. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-9. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-9. Sumber: Instagram @boomesportsid

Posisi Ward ke-8 dan ke-9 jadi posisi Ward alternatif apabila Anda menemui kondisi yang berbeda di dalam permainan. Posisi Ward ke-8 tergolong sebagai Objective Warding. Fungsinya tidak hanya untuk menangkap pergerakan Dire di area Jungle mereka sendiri tetapi juga mengawasi pergerakan musuh di area dekat Roshan Pit.

Posisi Ward ke-9 hampir mirip dengan Posisi Ward ke-7. Posisi Ward ke-9 jadi beda karena dia memberikan Vision yang lebih luas walau posisi Ward tersebut tergolong Common Spot yang mudah ditebak pihak Dire.

Posisi Warding Ke-10. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-10. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-11. Sumber: Instagram @boomesportsid
Posisi Warding Ke-11. Sumber: Instagram @boomesportsid

Posisi Ward ke-10 dan ke-11 adalah untuk fase Late Game. Posisi Ward ke-10 punya fungsi yang mirip dengan Posisi Ward ke-5 yaitu untuk Map Control. Posisi Ward ke-10 jadi beda karena bukan Common Spot yang belum tentu bisa ditebak oleh pihak Dire.

Terakhir posisi Ward ke-11 juga digunakan untuk fungsi Map Control yang cenderung bersifat Defensive Ward. Posisinya ada di Common Spot dekat Ancient Jungle Camps pihak Dire. Berhubung berada di Common Spot, posisinya lebih mudah ditebak musuh. Namun demikain Ward tersebut memberikan jangkauan Vision yang besar di area sekitar Lane bawah.

 

Warding Analysis Match BOOM Esports vs Cignal Ultra

Setelah melihat Warding Tips yang disajikan Hyde lewat konten BOOM Class, sekarang mari kita lihat praktiknya. Sebagai contoh kasus saya mengambil pertandingan terakhir BOOM Esports saat melawan Cignal Ultra di turnamen Moonstudio Mid-Autumn League.

Dalam pertandingan tersebut BOOM Esports bermain sebagai pihak Dire. Beberapa posisi Ward mungkin agak sedikit berbeda dengan apa yang disebut di atas namun tekniknya kurang lebih sama. Agar lebih mudah dipahami saya akan membagi Warding Analysis ini berdasarkan timing permainan.

Pre-Game

Sebelum terompet pertarungan dibunyikan BOOM Esports sudah terlihat meletakkan dua Observer Ward. Ward pertama diletakkan Hyde di Lane Bawah pada area teritori dekat Tower Safe Lane Radiant. Sementara Ward ke-2 diletakkan di Mid Lane.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward Pregame Pertama. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

BOOM Esports menggunakan formasi 2-1-2 pada fase Laning. Jika melihat dari posisinya, Ward pertama digunakan oleh Hyde (Mirana) dan Fbz (Tidehunter) di sebagai sarana Offensive Ward. Positioning Ward ini terbilang cukup berani mengingat posisi titik temu Creep Lane Bawah cenderung lebih dekat ke Tower Safe Lane Radiant.

Namun keputusan yang diambil Hyde cukup masuk akal. Posisi Ward seperti demikian memberi Mirana kesempatan lebih besar untuk mendaratkan Sacred Arrow dengan sempurna. Apabila kena, Tidehunter tinggal follow-up tanpa takut kena Counter-Gank sudah ada Vision di belakangnya. Tak hanya itu, berhubung Cignal Ultra memainkan Spectre dan Oracle di Lane bawah, Ward tersebut juga bisa digunakan untuk menangkap Spectre apabila Ia berposisi offside. Ditambah lagi, Ward tersebut juga bisa memberi informasi kepada BOOM Esports apabila Oracle meninggalkan Lane bawah.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward Pregame ke-2. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Sementara itu Ward ke-2 tidak banyak bisa dibahas mengingat posisinya yang cukup umum. Posisi tersebut adalah Rune Warding yang digunakan untuk mengawasi Rune dan High Ground Mid Lane Radiant.

Early Game

Pada Fase Early Game BOOM Esports terlihat meletakkan dua Ward di area Safe Lane Dire. Pada menit ke-6 BOOM Esports meletakkan Ward di dekat Tower Offlane Radiant dan sungai. Ward tersebut adalah jenis Offensive Ward yang tidak hanya dapat menangkap pergerakan sang Offlaner tapi juga bisa membuka celah Ganking.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward Early Game Pertama. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Penempatan Ward dari BOOM Esports terbilang cukup pintar mengingat Cignal Ultra memainkan Venomancer dan Magnus di Lane atas, dua hero yang punya kecenderungan mendorong Creep Wave. Benar saja, Ward tersebut memudahkan usaha Mikoto (Batrider) melakukan Counter-Gank terhadap agresi Cignal Ultra di menit-7. Pasca peperangan, Drow Ranger (Dreamocel) dipaksa TP ke Base tapi BOOM Esports mendapat 2 Kill di momen tersebut.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward Early Game ke-2. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Ward kedua ada di menit ke-9 dan merupakan Defensive Ward. Peletakan Ward ini juga merupakan suatu keputusan yang bagus nan tanggap dari BOOM Esports. Melihat Plague Wards Venomancer Cignal Ultra sudah merajalela, BOOM Esports memutuskan untuk melepas Tower Tier 1 Lane atas. Tetapi mereka bukan mundur dengan tanpa perlawananan. Khezcute meletakkan sebuah Observer Ward di belakang Tower Tier 1 untuk berjaga-jaga apabila Venomancer berposisi offside.

Peletakkan Ward tersebut dilanjutkan dengan taktik pertukaran posisi antara Batrider (Mikoto) dan Drow Ranger (Dreamocel). Batrider dipindah ke atas, sementara Drow Ranger dipindah ke tengah untuk farming sambil dijaga ketat. Jadi walaupun Tower hancur, BOOM Esports terbilang masih memegang kendali permainan berkat Ward tersebut.

Mid Game

Pada fase Mid Game (sekitar menit ke-15 sampai 20) BOOM Esports terlihat meletakkan tiga buah Ward di tiga waktu yang berbeda. Ward pertama terlihat di menit 15:44, Ward ke-2 di menit 16:21, dan Ward ke-3 di menit 21:14.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward pertama fase Mid Game. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Ward pertama menjadi pertunjukkan kemampuan Macro Game yang baik dari seorang Khezcute. Ketika sedang terjadi kemelut di area Mid Lane, Khezcute (Clockwerk) berjaga di sisi dekat Tower Offlane Dire. Walau Khezcute hanya diam namun ia sebenarnya mengawasi sambil menunggu momentum untuk mendaratkan Hookshot. Sayang Khezcute tidak mendapat momen tersebut dan posisinya ketahuan oleh musuh.

Khezcute pun kabur tapi tidak lurus ke arah Base melainkan ke arah Jungle bawah Radiant. Sambil kabur ia meletakkan sebuah Ward yang strategis pada fase permainan tersebut. Posisi Ward-nya bisa Anda lihat pada gambar di atas. Ward tersebut tergolong sebagai Offensive Ward yang digunakan untuk menangkap pergerakan pihak Radiant di sisi Jungle bawah. Alhasil BOOM Esports mendapat teritori Farming tambahan karena Lane bawah cenderung aman berkat Ward tersebut.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward ke-2 fase Mid Game. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Kamera Observer sayangnya tidak sempat menunjukkan timing ketika Ward ke-2 diletakkan. Namun Ward tersebut juga menjadi Ward yang pintar. Ward tersebut tidak hanya mengawasi area Jungle bawah Radiant tetapi juga memblokir Spawn Creep di Jungle Camp sekitar area tersebut.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward ke-3 fase Mid Game. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Ward terakhir BOOM Esports pada fase Mid Game ada di menit 21:14. Melihat dari posisinya bisa dibilang bahwa Ward tersebut tergolong sebagai Objective Ward. Kisaran menit tersebut adalah waktunya untuk mengambil Roshan. BOOM Esports meletakkan Ward tersebut sebagai sarana mengawasi pergerakan lawan dari Lane atas Radiant menuju ke Roshan. Cignal Ultra sepertinya merasakan keberadaan Ward tersebut sehingga mereka memilih untuk bertarung langsung dari Mid Lane menuju ke sungai dekat Roshan Pit. Cignal Ultra kalah perang setelah Spectre terpisah dari kawan-kawannya. Pasca peperangan BOOM Esports pun untung besar karena menang perang dan dapat Roshan.

Late Game

Pada fase Late Game sekitar menit 25 ke atas, BOOM Esports kembali terlihat memasang dua buah Ward. Ward pertama terlihat di menit 26:15 dan Ward kedua di menit 28:35. Karena BOOM Esports sudah sekitar 80% mendominasi fase Late Game, maka Ward diletakkan sebagai sarana mempertahankan kekuasaan teritori yang sudah didapat alias Map Control.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward pertama fase Late Game. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Ward menit ke-26 adalah Common Spot yaitu High Ground di antara Lane atas dan Mid Lane pihak Radiant. Wajar saja BOOM Esports berani meletakkan Ward di posisi Common Spot tersebut. Penyebabnya adalah karena mereka sudah mendominasi teritori tersebut. Apalagi Ward tersebut juga strategis berkat Vision ke arah Tower Tier 2 Lane atas, Mid Lane, dan Jungle dekat Shrine milik Radiant.

Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia
Posisi Ward ke-2 fase Late Game. Sumber: YouTube Channel @WxC Indonesia

Ward terakhir yang terlihat ada di menit ke-28 yang posisinya bisa Anda lihat sendiri pada gambar di atas. Fungsi Ward tersebut terbilang mirip dengan Ward sebelumnya yaitu untuk Map Control. Posisi Ward tersebut membuat pergerakan BOOM Esports jadi lebih leluasa di area bawah karena memberikan Vision ke jalan penghubung dari Tower Tier 2 Mid Lane ke Jungle Bottom Lane.

Walaupun begitu Ward tersebut terbilang bukan Warding yang krusial. Setelah sesaat berada di bawah, BOOM Esports justru melakukan Smoke Gank ke arah atas karena Ward mereka dihancurkan. Usaha Gank tersebut berbuah 2 Kill, BOOM Esports melanjutkan serangan ke arah High Ground Tower Mid Lane, dan Cignal Ultra berakhir menyerah dengan ketik GG.

Bagaimana? Apakah artikel ini sudah cukup membantu Anda memahami konsep umum teknik Warding? Sudah cukup untuk memahami letak-letak untuk menempatkan Observer Ward? Semoga artikel ini bisa membantu dan selamat berjuang menembus rank Archon!

Disclosure: Artikel ini merupakan hasil kolaborasi BOOM Esports dengan Hybrid.co.id.

DxO Umumkan PhotoLab 4 dengan Teknologi AI DeepPRIME Baru

DxO telah mengumumkan software edit foto terbarunya, PhotoLab 4. Banyak fitur baru dan berbagai peningkatakan disematkan, tetapi yang paling disorot ialah teknologi DeepPRIME baru berbasis artificial intelligence (AI) untuk melakukan perbaikan demosaicing dan denoising dalam satu langkah.

DxO menggunakan machine learning dan jutaan gambar untuk melatih algoritme DeepPRIME.  Dibanding dengan algoritme denoising DxO sebelumnya, DeepPRIME memberikan keuntungan sekitar dua nilai sensitivitas ISO pada tingkat kualitas yang sebanding.

Menurut DxO, terobosan ini akan menciptakan peluang kreatif baru dan membantu fotografer profesional mengatasi gangguan digital atau kondisi kurang cahaya. Sebab memungkinkan meningkatkan kualitas foto yang diambil dengan ISO tinggi.

Sementara untuk fotografer amatir, DeepPRIME dapat mengkompensasi kelemahan sensor kecil seperti kamera compact dengan sensor 1 inci atau lebih kecil yang biasanya hanya dapat menghasilkan foto bagus dalam cahaya terang. DeepPRIME juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hasil foto yang diambil dengan kamera lama yang kurang canggih dari awal era digital.

dxo-photolab-4-smartworkspace-screen

Selain teknologi DeepPRIME, PhotoLab 4 juga menghadirkan ruang kerja baru yang disebut DxO Smart Workspace yang berpusat pada sistem filter yang dapat diakses melalui toolbar. DxO menyatakan ruang kerja baru ini tidak hanya akan memungkinkan pengguna PhotoLab berpengalaman bekerja lebih efisien, tetapi juga memungkinkan pengguna baru menyesuaikan diri dengan software dan tool yang tersedia dengan lebih cepat.

Peningkatan workflow lainnya mencakup kemampuan untuk mengganti nama banyak file sekaligus melalui DxO PhotoLibrary atau Photo Browser. Kemudian ada palet History baru yang menampilkan semua pengeditan dalam urutan kronologis dan menunjukkan pengeditan spesifik yang dilakukan, sehingga memungkinkan kita untuk kembali kapan saja ke perubahan tertentu.

PhotoLab 4 juga memungkinkan pengguna untuk secara selektif menyalin dan menempel hasil edit ke beberapa gambar yang dipilih. Kita dapat memilih pengeditan tertentu yang ingin diterapkan ke satu atau beberapa foto lain, seperti pencahayaan, warna, detail, penyesuaian lokal, geometri, atau tanda air.

Untuk melindungi foto dibagikan secara online, PhotoLab 4 menyertakan fitur Instant Watermarking baru. Kita dapat menyematkan teks dan dapat menyesuaikan penempatannya, skala, orientasi, opasitas, dan margin.

Lebih dari 60.000 kombinasi kamera dan lensa telah didukung oleh PhotoLab 4, termasuk dukungan kamera baru seperti Canon EOS R5, EOS R6, dan EOS 850D, Nikon D6 dan Z5, Olympus OM-D E-M10 Mark IV, dan Panasonic Lumix S5.

DxO PhotoLab 4 Essential Edition tersedia dengan harga promo US$99,99 dari US$129 untuk Windows dan macOS. Anda juga bisa mencobanya lebih dulu dengan trial satu bulan gratis untuk mencoba semua fitur-fiturnya.

Sumber: DPreview