Joyce Gaspersz, 6 Tahun Kembangkan Strategi Produk Grab dengan Pendekatan Hyperlocal

Berpegangan pada pedoman ‘menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain’, Joyce bertahan dan berkembang di Grab Indonesia selama lebih dari 6 tahun, untuk memberikan layanan terbaik yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perannya yang cukup strategis, Joyce bertanggung jawab menggali lebih dalam tentang customer behaviour di Indonesia, serta memastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Sejak pertama kali menapakkan kaki di Indonesia pada tahun 2014 hingga saat ini, Grab telah bertransformasi menjadi aplikasi super, yang menawarkan beragam layanan untuk membantu kehidupan masyarakat sehari-hari. Joyce Gaspersz, menjadi salah satu sosok yang berada di balik strategi pertumbuhan salah satu raksasa ride-hailing di Asia Tenggara sejak tahun 2015.

Berperan sebagai thought-partner di balik strategi pertumbuhan layanan Grab Indonesia, Joyce mengadopsi strategi hyperlocal dalam menggali kebutuhan masyarakat. Mengingat setiap daerah memiliki tantangan yang berbeda-beda dan Grab hadir untuk bisa membantu mengatasi tantangan tersebut. Strategi hyperlocal ini menjadi penting untuk menemukan pain point masyarakat, yang kemudian akan menghasilkan data yang akan diolah dan menghasilkan sebuah layanan atau produk yang siap diluncurkan.

“Kami ingin mendengarkan secara langsung dari para pengguna, apa yang mereka butuhkan dan tantangan dalam sehari-hari. Dari hal-hal tersebut, kami akan gali lebih dalam melalui beragam riset, yang kemudian menjadi acuan kami untuk membangun produk dan layanan yang tepat. Tujuannya agar memastikan bahwa produk yang kami luncurkan tepat sasaran dan berguna bagi masyarakat di daerah tersebut.”, tambah Joyce.

Perjalanan Joyce Bersama Grab Indonesia Selama Lebih dari 6 Tahun

Bersama dengan DailySocial.id, Joyce menceritakan tantangannya dalam membangun strategi layanan Grab Indonesia selama lebih dari 6 tahun. Menurutnya, tantangan utama yang dihadapi dalam setiap keputusan yang dibuat selama berkarir di Grab adalah mengenal apa yang menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan menghasilkan sebuah produk dan layanan yang bisa membantu kehidupan masyarakat dalam sehari-hari, tanpa terkecuali.

Salah satu contohnya adalah ketika Grab ingin melayani konsumen korporat untuk membiayai perjalanan bisnis karyawannya. Melalui insight yang dilakukan, Grab akhirnya luncurkan layanan GrabforBusiness, agar bisa memberikan kemudahan kepada konsumen korporat. Melalui contoh tersebut, Joyce mengutarakan, “tantangannya utama selalu sama, kami harus memahami kendala yang mereka hadapi. Sehingga dengan pelayanan teknologi yang kami tawarkan, kami bisa lebih dekat dengan mereka dan bermanfaat untuk digunakan di kesehariannya”.

Selain GrabforBusiness, Grab juga memiliki beragam layanan lain yang membantu masyarakat dari berbagai sektor contohnya melalui aplikasi GrabMerchant. Dimana,salah satu sektor yang paling banyak mendapatkan manfaatnya adalah para UMKM Indonesia, yang menjadi go digital dan mampu meningkatkan omzet dengan bekerja sama sebagai merchant Grab Indonesia. Semua pelayanan tersebut didapat berdasarkan hasil insight yang didapat dari strategi hyperlocal.

Gaya Kepemimpinan Joyce Sebagai Pemimpin Perempuan dan Kesetaraan Gender

Sebagai pemimpin perempuan yang memiliki peran penting di Grab, Joyce mengakui terinspirasi dari sosok perempuan yang ada di balik berdirinya Grab, yaitu Co-Founder Grab, Hooi Ling Tan. Kepada tim DailySocial, Joyce menceritakan bahwa salah satu alasan hadirnya Grab adalah agar perempuan bisa merasa aman saat menggunakan transportasi. Nilai tersebut juga yang membuat Grab bisa berkembang seperti sekarang.

Perjalanan Joyce Bersama Grab Indonesia Selama Lebih dari 6 Tahun
Mitra merchant GrabMart di Medan yang terbantu berkat kehadiran aplikasi GrabMerchant

Menjadi suatu kebanggan bagi Joyce untuk bisa menjadi salah satu sosok pemimpin perempuan yang bisa berkontribusi dalam memberikan ide dan aspirasi kepada Grab Indonesia, yang juga menghasilkan suatu produk dan layanan yang bisa digunakan masyarakat saat ini. Membahas kesetaraan gender, lingkungan kerja di Grab Indonesia sendiri juga telah menerapkan nilai-nilai yang mendukung hal tersebut, misalnya dengan adanya cuti melahirkan bagi ibu dan juga ayah. Selain itu, Grab Indonesia juga memiliki komunitas bagi perempuan yaitu Women@Grab yang bertujuan sebagai wadah bagi para perempuan yang bisa berkarya secara personal maupun profesional.

Rekomendasi Buku ‘Growth Hacks’ Untuk Para Pebisnis Startup

Dalam membangun strategi pertumbuhan Grab Indonesia, Joyce menyatakan bahwa memahami kebutuhan masyarakat dan tantangan yang dihadapi adalah kunci utama agar Grab bisa berkembang dan menjadi lebih dekat dengan konsumen. Melalui wawancara eksklusif bersama Joyce, ia berbagi dua buku rekomendasi yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk bisa memahami lebih dalam seputar ‘growth hack’, yaitu Hacking Growth, karya Sean Ellis & Morgan Brown dan Inspired, karya Marty Cagan.

“Dalam dua buku tersebut menceritakan bagaimana pebisnis menggali kebutuhan konsumen dan menggunakan teknologi secara konsisten sesuai dengan kebutuhan konsumen itu, yang bisa digunakan di perusahaan masih berada di tahap awal, maupun growth stage penting untuk terus konsisten menjamin agar produk yang di deliver memang berguna buat para pengguna nya”, jelasnya.

Acer Predator Helios 300 Resmi Mendarat di Indonesia, Tawarkan Value yang Sangat Baik untuk Gamer Maupun Kreator

Acer kembali memperkenalkan laptop gaming yang sangat menarik untuk pasar tanah air, yakni Predator Helios 300 (PH315-53). Menarik karena ia didukung oleh spesifikasi yang sangat mumpuni, tapi di saat yang sama dijual dengan harga yang terbilang kompetitif.

Banderol resmi perangkat ini dipatok di angka Rp26.999.000, dan sepintas itu jelas terdengar jauh dari kata terjangkau. Namun di tengah kelangkaan stok GPU seperti sekarang, membeli laptop gaming mungkin bisa menjadi keputusan yang lebih bijaksana daripada merakit PC.

Sentimen itulah yang saya dapatkan setelah mendengar testimoni Tara Arts, YouTuber gaming yang hadir dalam acara media hands-on Predator Helios 300. Saya tahu Tara Arts merupakan brand ambassador (BA) Predator Gaming, namun ketika ia mulai mengaitkan value yang ditawarkan laptop ini dengan fakta bahwa harga kartu grafis di pasaran yang sedang di luar nalar, saya pun langsung mengangguk-angguk setuju.

Memangnya spesifikasi seperti apa yang bakal Anda dapatkan dengan modal 27 juta rupiah itu? Yang paling utama, prosesor 8-core/16-thread Intel Core i7-10870H dan GPU Nvidia GeForce RTX 3070 Max-Q. Kombinasi ini, menurut Tara Arts, sudah mampu menjalankan Cyberpunk 2077 di resolusi 1080p dengan setting rata kanan, dibantu oleh DLSS. Kalau Anda pernah memainkan Cyberpunk 2077, saya yakin Anda pasti tahu betapa beratnya game tersebut.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 16 GB dan SSD NVMe berkapasitas 512 GB. Angka-angka ini bisa dikatakan tentatif, sebab konsumen masih bisa menambahnya lebih jauh lagi berkat keberadaan 2 slot NVMe, 1 slot SATA, dan 2 slot RAM. Dalam posisi mentok alias endgame, Predator Helios 300 bisa menawarkan RAM 32 GB, SSD 2 TB, dan HDD 2 TB, dan ini pada dasarnya menjadikannya ideal untuk keperluan kreasi konten.

Tara Arts sendiri membenarkan pendapat bahwa laptop ini tak hanya cocok untuk gamer, melainkan juga untuk kalangan kreator. Tugas-tugas berat seperti render video 4K dapat diselesaikannya dengan cepat, dan semua itu dilakukan selagi perangkat tetap terasa dingin. Seperti yang kita tahu, ‘penyakit’ umum laptop adalah panas, terutama kalau spesifikasinya setinggi ini. Namun itu rupanya tidak berlaku untuk Predator Helios 300.

Rahasianya terletak pada sistem pendingin dua kipas yang sangat efisien, yang mampu memaksimalkan aliran udara selagi meminimalkan kebisingan. Tiap-tiap bilah kipasnya memiliki tebal cuma 0,1 mm, dan karena lebih tipis, otomatis jumlah bilahnya pun bisa diperbanyak di setiap unit kipas.

Selain tipis, bilah kipasnya juga mempunyai rancangan yang cukup unik yang mencakup tepi bergerigi, sayap kecil di ujung atas dan bawah, serta sirip melengkung di sepanjang bagian dalam setiap bilah. Hasilnya adalah peningkatan aliran udara hingga 45% jika dibandingkan dengan kipas biasa.

Pada kenyataannya, sistem pendingin yang lebih baik merupakan salah satu kelebihan seri Predator Helios ketimbang seri Predator Nitro kalau berdasarkan penjelasan Dimas Setyo selaku Presales Manager Acer Indonesia. Faktor pembeda lainnya meliputi material yang lebih bagus, serta layar yang lebih superior.

Benar saja, pada Predator Helios 300, superioritas layarnya sebenarnya sudah bisa diterka dari namanya. Perangkat ini mengemas panel IPS 15,6 inci dengan resolusi 1080p dan refresh rate 300 Hz. Menurut Adrian Lesmono, Country Consumer Business Lead Nvidia untuk Indonesia, dengan refresh rate setinggi itu, otomatis laptop ini sudah bisa dimasukkan ke dalam standar esport, apalagi mengingat ia sudah didukung penuh oleh teknologi Nvidia Reflex yang akan semakin memangkas latensi lebih jauh lagi.

Sebagai referensi, refresh rate paling tinggi yang bisa kita dapatkan dari monitor gaming terkini sejauh ini adalah 360 Hz. Acer sebenarnya bisa saja menyematkan resolusi yang lebih tinggi, akan tetapi perpaduan resolusi 1080p dan refresh rate 300 Hz pada dasarnya merupakan indikasi bahwa fokus yang dituju adalah ranah gaming kompetitif.

Sekali lagi, banderol harga Rp26.999.000 itu relatif mahal, namun Tara Arts berpendapat bahwa value yang didapat cukup sepadan. Secara fisik, dimensi perangkat ini juga tergolong cukup ringkas, dengan tebal 22,9 mm dan bobot 2,3 kg. Menurut Tara Arts, ukurannya pas untuk dibawa-bawa dan digunakan selama masa WFH alias “work from hanywhere“.

Dirancang Untuk WFA, 6 Laptop Bisnis Lenovo ThinkBook Gen 2 Resmi Hadir di Indonesia

Lenovo telah meluncurkan enam laptop ThinkBook terbarunya di Indonesia, meliputi ThinkBook 13s dan 14s Gen 2, ThinkBook 14 dan 15 Gen 2 yang tersedia dalam versi Intel dan AMD, serta ThinkBook 14s Yoga Gen 2 dan ThinkBook 15p Gen 2. Keenam laptop bisnis ini dirancang untuk membantu profesional modern mengakomodir WFH dan WFA (work from anywhere).

Sebuah survei terhadap pemilik usaha kecil dan menengah oleh Intermedia dan Sapio Research menunjukkan bahwa lebih dari separuh SMB (Small Medium Business), dari 250 SMB yang diamati, cenderung mempertahankan opsi kerja jarak jauh dalam jangka panjang. Lenovo juga baru-baru ini melakukan survei global berjudul Future of Work and Transformation di beberapa market termasuk Indonesia yang menunjukkan 70% pekerja merasa lebih puas bekerja dari rumah dan 56% persen merasa lebih produktif.

Bahkan ketika nantinya pandemi ini berakhir, sebagian besar pekerja tetap menginginkan model kerja hybrid. Dengan demikian, pekerja akan membutuhkan perangkat yang dapat menunjang kolaborasi secara virtual dan memaksimalkan pekerjaan mereka sehari-hari.

Para modern profesional adalah pekerja yang tech-savvy dan mereka ingin menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan lebih efektif. Untuk itu, pelaku usaha perlu mendukung karyawannya saat masa transisi ini dengan teknologi dan fitur yang lebih cerdas untuk membantu bisnis terus tumbuh. ThinkBook menghadirkan kombinasi antara performa dan gaya yang stylish, kolaborasi yang efektif, keamanan, dan inovasi fitur yang sudah disesuaikan untuk kebutuhan pekerja modern agar dapat memaksimalkan kerja remote mereka tanpa hambatan,” ujar Willy Setiawan, SMB Lead, Lenovo Indonesia.

Beberapa fitur khusus yang dirancang untuk WFH dan WFA pada ThinkBook Gen 2 meliputi AI-based noise cancellation, fitur ini membantu memperlancar komunikasi saat meeting atau melakukan video conferencing dan mampu meredam noise di sekitar. Lalu, ada Automatic Booting yang memungkinkan booting otomatis saat lid laptop dibuka tanpa perlu menekan tombol power untuk terhubung lebih cepat.

Mode eye-care dan blue light yang dapat diatur oleh pengguna sehingga mata tidak mudah lelah walau bekerja seharian di depan layar. Service Hot Keys, tombol untuk terhubung langsung dengan website services Lenovo sehingga pengguna dapat dengan mudah melihat status warranty, software, dan diagnosa troubleshooting.

ThinkShutter yang dihadirkan untuk keamanan dan privasi pada saat menggunakan webcam. Serta, beberapa fitur lainnya seperti Smart Power On dengan Fingerprint Reader, modern standby, dan dilengkapi dengan speaker Harman.

ThinkBook 13s dan 14s Gen 2 i:

ThinkBook 13s dan 14s Gen 2 merupakan produk slim series dari lini terbaru ThinkBook yang sudah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11 Tiger Lake. Dengan berat mulai dari 1,26 kg dan ketebalan mulai dari 1,49 cm, membuat laptop ini cocok bagi pengguna yang memiliki mobilitas tinggi dan suka berpindah tempat dari tempat satu ke tempat lainnya.

Bodi yang ramping dapat tercapai berkat rasio screen-to-body yang tinggi hingga 90% dengan bezel tipis. Khusus ThinkBook 13s, layar 13,3 incinya ditopang resolusi tinggi hingga 2,5K dengan aspek rasio 16:10 yang lebih lega dalam menampilkan konten vertikal. Material alumunium membuat perangkat ini memiliki tampak yang elegan dan solid.

ThinkBook 14 dan 15 Gen 2 Intel dan AMD:

Perangkat ini dirancang untuk memaksimalkan produktivitas para modern profesional pada saat remote working dan hadir dengan dukungan RAM hingga 40GB sehingga pengguna dapat menjalankan banyak aplikasi alias multitasking. Keduanya mengusung desain narrow bezel dengan rasio screen-to-body sampai 85% untuk ThinkBook 14 dan 88% untuk ThinkBook 15.

ThinkBook 14 Gen 2 tersedia dalam versi prosesor Intel Core generasi ke-10 dan AMD Ryzen 4000 series. Sedangkan, ThinkBook 15 Gen 2 hadir dengan prosesor AMD saja yaitu Ryzen 5 4500U dan Ryzen 7 4700U.

ThinkBook 14s Yoga i:

ThinkBook 14s Yoga merupakan produk yang paling versatile di dalam lini ThinkBook Gen 2 dengan model Yoga 2-in-1. Laptop ini hadir dengan warna klasik ThinkBook yaitu Mineral Grey dan edisi terbatas warna Abyss Blue. Juga sudah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11 Tiger Lake.

Laptop convertible ini memiliki berat mulai dari 1,5kg dan ketebalan hanya 1,6cm. Layarnya sudah berlapis Corning Gorilla Glass yang tahan terhadap goresan. Lapisan dari layar juga bersifat anti smudge yang meminimalkan bekas sidik jari yang menempel pada layar. Menariknya, ThinkBook 14s Yoga menyediakan slot khusus di bodinya untuk menyimpan aksesori Smart Pen.

ThinkBook 14s Yoga hadir dalam empat mode penggunaan, mulai dari penggunaan laptop seperti biasa dengan layar sentuh, mode tablet, mode tent dengan layar dibalik hingga engsel menghadap ke atas yang membuat pengalaman menonton lebih ideal, dan mode present yang menempatkan sisi keyboard ke bagian bawah, cocok digunakan saat meeting atau melakukan webinar.

ThinkBook 15p Gen 2 i:

ThinkBook 15p Gen 2 dirancang dengan performa tinggi tetapi tetap hadir dengan desain yang elegan. Didukung oleh prosesor Intel generasi ke-10 H-series dengan jumlah inti prosesor hingga 8 core untuk beban kinerja ekstrem. Prosesor H-series ini memiliki clock speed hingga 5GHz yang menghadirkan kinerja sekaliber desktop.

Perangkat ini didukung dengan pilihan grafis hingga NVIDIA GEFORCE GTX 1650Ti, yang membuat laptop ini dapat mengedit animasi, video, atau foto secara optimal di beberapa aplikasi seperti Adobe Premiere Pro, Davinci Resolve, AutoCAD, Solidworks, dan lainnya. Layar 15,6 inci ThinkBook 15p ditopang resolusi UHD 3840×2160 piksel dan kecerahan layar 600 nit yang membantu content creator melihat layar dengan jelas bahkan saat berada di luar ruangan.

Lenovo Premier Support

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dan pekerja di masa remote working adalah kesulitan untuk mendapatkan layanan IT yang dibutuhkan, terlebih banyak pekerja yang bekerja dari luar kota. Adanya masalah dengan perangkat, membuat bisnis dapat kehilangan waktu produktif untuk bekerja.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Lenovo menghadirkan layanan Premier Support, layanan pelanggan yang paling premium dari Lenovo, membuat pengguna dapat langsung dilayani dengan technical expert secara cepat jika mengalami kendala. Layanan ini juga memiliki dedicated phone line 24/7, penggantian spare part keesokan harinya, dan tersedia di seluruh Indonesia yang memudahkan pekerja di masa ini.

Khusus pembelian ThinkBook 14s Yoga Gen 2 dengan Windows 10 Pro akan mendapatkan upgrade garansi Lenovo Premier Support dari 1 tahun menjadi 2 tahun. Serta, mendapatkan layanan Lenovo Accidental Damage Protection (ADP) selama satu tahun. Berikut informasi harga dan ketersediaannya.

Model Intel

  • ThinkBook 13s Gen 2 i akan tersedia pada bulan Juni dan harga dimulai dari Rp14.149.000
  • ThinkBook 14s Gen 2 i sudah tersedia mulai hari ini dan harga dimulai dari Rp13.999.000
  • ThinkBook 14s Yoga Gen 2 i sudah tersedia mulai hari ini dan harga dimulai dari Rp14.775.000
  • ThinkBook 14 Gen 2 i sudah tersedia mulai hari ini dan harga dimulai dari Rp9.100.000
  • ThinkBook 15p Gen 2 sudah tersedia mulai bulan Juni dan harga dimulai dari Rp19.400.000

Model AMD

  • ThinkBook 14 Gen 2 AMD sudah tersedia mulai hari ini dan harga dimulai dari Rp8.100.000
  • ThinkBook 15 Gen 2 AMD akan tersedia pada bulan Mei dan harga dimulai dari Rp8.500.000

[Review] Redmi Note 10: Harga Terjangkau dengan Spesifikasi Lengkap dan Snapdragon 678

Xiaomi kembali meluncurkan smartphone generasi terbaru dari kelas Redmi Note-nya. Kelas ini sendiri merupakan seri mainstream yang dimiliki oleh Xiaomi. Smartphone yang dimaksud adalah Xiaomi Redmi Note 10. Perangkat ini sendiri digadang sebagai “Jawaranya AMOLED”, di mana menggunakan layar dengan rasio kontras 4,5 juta berbanding 1 tersebut.

Saat datang ke meja pengujian DailySocial, saya langsung mencari spesifikasi apa saja yang digunakan. Hal pertama yang pasti adalah Xiaomi Redmi Note 10 merupakan perangkat pertama yang ada di Indonesia yang menggunakan SoC Snapdragon 678, yang merupakan versi dengan clock CPU lebih tinggi dari Snapdragon 675. Clock GPU yang digunakan, walau sama-sama Adreno 612, juga cukup berbeda antara keduanya. Hal ini membuat Snapdragon 678 memiliki kinerja yang sedikit lebih tinggi.

Xiaomi juga telah menggunakan penyimpanan internal dengan teknologi UFS 2.2. Hal yang memang masih jarang ditemukan pada rentang harganya karena kebanyakan masih menggunakan eMMC. Selain itu, perangkat ini juga menggunakan charger dengan daya 33 watt yang tentunya akan mengisi baterai yang ada dengan cepat.

Spesifikasi lengkap dari Xiaomi Redmi Note 10 yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Redmi Note 10
SoC Snapdragon 678
CPU 2×2.2 GHz Kryo 460 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 460 Silver
GPU Adreno 612 – 800 MHz
RAM 4 GB LPDDR4x
Internal 64 GB UFS 2.2
Layar 6,43 inci Super AMOLED 2400 x 1080
Dimensi 160.46 x 74.5 x 8.29 mm
Bobot 178.8 gram
Baterai 5000 mAh dengan pengisian 33 watt
Kamera 48 MP / 12 MP utama, 8 MP Ultrawide, 2 MP Macro, 2 MP Depth, 13 MP Selfie
OS Android 11 MIUI 12

Untuk hasil dari CPU-Z dan Sensorbox adalah sebagai berikut

Oleh karena ini merupakan chipset baru, semua aplikasi pendeteksi akan mengenali SoC-nya sebagai Snapdragon 675. Namun jika diperhatikan, clock CPU memang berbeda dengan Snapdragon 675. Pada cluster kinerja, clock-nya berbeda 200 MHz.

Unboxing

Inilah yang akan ditemukan pada paket penjualannya

Desain

Xiaomi memang dikenal dengan desain bagian belakangnya yang cukup berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut pula yang terdapat pada Xiaomi Redmi Note 10, di mana desain bagian kameranya berbeda dengan perangkat lainnya. Logo Redmi juga didesain lebih kecil, tidak seperti yang terdapat pada Redmi 9T. Warna yang saya dapatkan bernama Pebble White.

Layar Xiaomi Redmi Note 10 memiliki resolusi 2400×1080 pada layar dengan dimensi 6,43 inci ini. Dengan klaim gelar Jawaranya AMOLED, smartphone ini sudah menggunakan layar dengan jenis Super AMOLED dan dilindungi dengan Gorilla Glass 3. Xiaomi mengklaim bahwa layarnya memiliki rasio kontras 4.500.000:1 dan mendukung DCI-P3. Layarnya juga sudah mendapatkan tambahan lapisan anti gores langsung dari pabriknya.

Desain penempatan kamera pada Xiaomi Redmi Note 10 juga dibuat dengan cukup unik dan berbeda dari lainnya. Ada empat buah kamera pada bagian belakangnya dengan sebuah flash yang didesain pada sebuah kotak dengan dua warna yang berbeda. Kamera dengan resolusi 48 MP sendiri berada pada bagian atas. Sedangkan kamera ultrawide dan depth ditempatkan pada bagian tengah serta makro berada sendirian dibawahnya.

Pada bagian atasnya ditemukan sensor inframerah, microphone, dan speaker tambahan untuk menyajikan suara stereo. Volume naik dan turun serta tombol power yang juga merupakan pemindai sidik jari diletakkan pada sisi sebelah kanan. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, port audio 3,5mm, serta microphone utama. Slot nano SIM serta microSD (tiga slot) terletak pada bagian kirinya.

Smartphone ini saya dapatkan dengan menggunakan MIUI dengan versi 12.0.5. Sistem operasinya sendiri masih menggunakan Android 11. Saya sangat menyarankan Anda yang membeli perangkat ini untuk langsung melakukan upgrade firmware. Hal tersebut dikarenakan firmware bawaannya yang terasa sangat lag saat melakukan loading aplikasi dan bernavigasi.

Jaringan

Xiaomi Redmi Note 10 menggunakan SoC yang ditujukan untuk perangkat pada kelas mainstreamSystem on Chip ini sendiri menggunakan modem X12 yang sudah masuk dalam Catergory 12. Modem ini telah mendukung Carrier Aggregation hingga 2 koneksi. Secara teoritis, kecepatan download dari modem ini bisa mencapai hinggai 600 Mbps.

Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 20, 28, 38, 40, dan 41 untuk jaringan 4G. Tentunya, kanal jaringan ini sudah mendukung semua yang digunakan oleh operator seluler di Indonesia. Modemnya sendiri sudah mendukung jaringan WiFi 5 GHz dengan 802.11ac dan tentunya akan cukup kencang saat melakukan transfer data secara nirkabel.

Kamera: Sepertinya 48 Megapiksel sudah menjadi standar

Xiaomi kembali menghadirkan sebuah smartphone pada harga dua jutaan yang memiliki kamera dengan resolusi 48 MP. Kali ini, Xiaomi menggunakan sensor buatan Sony dengan IM 582 yang memiliki teknologi quad bayer. Teknologi ini sendiri akan menggabungkan 4 pixel sekaligus dan menghasilkan gambar dengan resolusi 12 MP. 48 MP tentu saja hanya digunakan pada saat kondisi cahayanya sangat baik.

Pada saat kondisi cahayanya cukup, hasil kameranya memang terlihat cukup baik. Dynamic range pada kamera ini juga cukup lumayan bagus. Tingkat noise juga terjaga dengan baik. Sayangnya saat kondisi cahayanya kurang terang, gambar yang dihasilkan memang kurang bisa diandalkan, bahkan saat menggunakan night mode sekalipun.

Untuk kamera ultrawide, gambarnya memang tidak sebaik kamera utamanya. Walaupun begitu, kamera ini masih bisa digunakan untuk berfoto bersama keluarga, seperti pada momen lebaran.

 

Kamera selfie pada smartphone ini juga bisa menghasilkan gambar yang lumayan. Walaupun begitu, gambarnya masih menghasilkan noise yang cukup terlihat pada bagian yang gelap. Tingkat ketajamannya juga cukup baik walaupun detail yang ada tidak semua tertangkap dengan jelas.

Kamera makro yang ada hanya memiliki resolusi 2 MP saja. Seperti kebanyakan smartphone yang ada di pasaran, hasilnya sedikit kurang memuaskan.  Walaupun begitu, hasilnya masih bisa digunakan untuk beberapa kebutuhan pengambilan gambar yang mungkin bisa mengembangkan kreativitas para penggunanya.

Pengujian

Xiaomi Redmi Note 10 menggunakan chipset baru yang sebenarnya hanya ditingkatkan saja clock-nya. Snapdragon 678 memang perdana digunakan pada smartphone yang satu ini. Namun, terdapat kesamaan antara Snapdragon 678 dan Snapdragon 675 yang sudah digunakan oleh beberapa vendor dari sekitar dua tahun yang lalu.

Keduanya sama-sama menggunakan prosesor Kryo 460 Gold pada cluster performa yang merupakan Cortex A76 yang di-tweak. SD 678 memiliki clock 2,2 GHz dan SD 675 ada pada 2 GHz. Pada bagian cluster hemat daya, 6 inti prosesor Kryo 460 Silver yang merupakan turunan dari Cortex A55 memiliki clock 1,8 GHz pada SD 678 dan 1,7 pada SD 675. Perbedaan clock yang cukup kecil ini mungkin tidak akan terasa oleh mereka yang sudah menggunakan SD 675, namun akan menjadi sebuah lompatan kinerja yang cukup tinggi jika sebelumnya menggunakan Snapdragon seri 400.

Menguji untuk bermain

Sepertinya setiap smartphone saat ini pasti akan digunakan untuk bermain. Apalagi, saat ini hampir semua game dapat diperoleh dengan gratis melalui Google Play. Hal ini tentu saja tidak luput bagi para pengguna Xiaomi Redmi Note 10.

Dalam menguji perangkat ini untuk bermain, saya menggunakan dua buah game yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Kedua game tersebut adalah Genshin Impact dan PUBG Mobile. Oleh karena beratnya grafis dari kedua game ini untuk dijalankan oleh Snapdragon 678, saya menggunakan setting paling rendah dengan frame rate yang paling tinggi yang bisa disajikan oleh game tersebut.

Berikut adalah grafik perolehan frame rate dari kedua game tersebut. Data frame rate saya ambil dengan menggunakan aplikasi GameBench.

Saat pertama kali dijalankan, PUBG akan memilih resolusi HD pada frame rate High. Hasilnya, rata-rata frame rate yang didapatkan adalah 30 fps dan berjalan secara konstan. Hasilnya berbeda saat bermain Genshin Impact yang saya atur pada setting lowest dengan 60 fps. Sayangnya, smartphone ini hanya mampu berjalan pada frame rate yang cukup rendah, yaitu rata-rata hanya 23 fps saja.

Dengan frame rate tersebut, saya cukup terganggu saat bermain. Saya harus mengulang beberapa kali tugas-tugas yang diberikan pada game tersebut. Apalagi, saat menggunakan mode terbang pada game tersebut, saya kesulitan untuk mengendalikannya. Semoga saja hal ini dibenahi oleh Xiaomi, mengingat game ini sangat digemari oleh konsumen di Indonesia.

Untuk bekerja

Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Facebook, serta Chrome merupakan ‘makanan’ saya sehari-hari dalam menggunakan sebuah smartphone. Dan aplikasi-aplikasi ini pun menjadi sebuah benchmark untuk sebuah perangkat baru. Hasilnya, saya bisa menggunakan aplikasi-aplikasi yang saya butuhkan tersebut dengan cukup lancar.

Kondisi WFH tentu saja membuat keuntungan tersendiri dalam menguji sebuah smartphone. Hal tersebut dikarenakan perangkat ini menjadi sebuah alat bantu untuk mengerjakan tugas sekolah anak yang membutuhkan perekaman dan editing video. Hasilnya, perangkat ini memang tidak terlalu kencang dalam melakukan editing ringan, namun masih bisa diandalkan.

Benchmarking

Pada pengujian kali ini, saya kembali menghadirkan chipset Snapdragon 675. Saya juga mengambil data dari perangkat Redmi 9 yang menggunakan Helio G80 serta Poco X3 NFC yang memakai SD 732G. Hal ini tentu saja untuk membandingkan seberapa kencang chipset terbaru dari Snapdragon yang digunakan pada Xiaomi Redmi Note 10.

Pada pengujian kali ini, saya tidak memasukkan Antutu 9. Hal tersebut dikarenakan sampai versi terbaru di akhir bulan April 2021, yaitu versi 9.0.5B tidak dapat jalan dengan baik pada Redmi Note 10. Program benchmark tersebut akan terus men-download versi lite dari Antutu 3D. Jadi, hasilnya tentu tidak valid.

Dapat dilihat bahwa Snapdragon 678 memang sedikit mengungguli Snapdragon 675. Hanya saja, rentang kinerja tersebut tidak akan terlalu terasa saat digunakan. Kinerjanya memang terpaut jauh jika dibandingkan dengan Snapdragon 732G yang memang memiliki spesifikasi yang cukup jauh lebih tinggi.

Uji baterai 5000 mAh

Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa pengujian baterai memakan waktu yang cukup panjang. Apalagi dengan Redmi Note 10 yang memiliki kapasitas sebesar 5000 mAh. Perangkat ini sendiri sudah menggunakan layar FHD+ yang sedikit lebih boros dibandingkan dengan layar HD+ yang biasa digunakan pada smartphone di kelas entry level.

Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, Redmi Note 10 bisa bertahan hingga 18 jam 19 menit. Namun saat digunakan untuk bermain, tentu saja tidak akan bertahan sampai waktu tersebut.  Pengisian baterainya sendiri akan memakan waktu kurang lebih 75 menit dari benar-benar habis hingga penuh.

Verdict

Sebuah perangkat pada rentang harga dua jutaan memang sepertinya memiliki spesifikasi yang tidak terlalu tinggi. Setidaknya hal tersebut bertahan sampai Xiaomi mengeluarkan perangkat barunya yang menggunakan peripheral kelas atas. Pada Redmi Note 10, Xiaomi ingin membuktikan bahwa perangkat terjangkau tidak harus memiliki spesifikasi yang rendah.

Kinerja yang ditawarkan oleh Xiaomi Redmi Note 10 memang cukup baik pada rentang harganya. Snapdragon 678 memang terasa membuat perangkat ini menjadi responsif, baik saat bekerja maupun menjalankan aplikasi hiburan dan game ringan. Baterai besarnya mampu membuat perangkat ini memiliki daya tahan lebih dari satu hari.

Dengan menggunakan resolusi 48 MP buatan Sony, kamera pada perangkat ini memiliki teknologi yang bisa mengambil gambar dengan cukup baik. Namun, hal tersebut tentunya berlaku saat kondisi cahayanya sedang bagus. Hasilnya masih bisa diandalkan untuk mengambil momen apa pun.

Xiaomi menjual Redmi Note 10 pada harga Rp. 2.499.000 dan hanya tersedia dalam satu varian saja, yaitu 4/64 GB. Dengan spesifikasi yang didapatkan dan harga yang dipatok, memang terlihat cukup terjangkau dan bahkan bisa dibilang murah. Akan tetapi, saya merasa bahwa Xiaomi seharusnya masih bisa melakukan tweaking yang lebih baik lagi agar perangkat ini lebih optimal.

Sparks

  • Menggunakan layar Super AMOLED pada harga dua jutaan
  • Daya tahan baterai yang panjang serta pengisian yang cepat
  • Kinerja cukup baik
  • Hasil kamera di siang hari cukup bagus
  • Speaker Stereo
  • Sertifikasi IP53

Slacks

  • Hasil kamera pada kondisi rendah cahaya tidak bagus
  • Kesulitan menjalankan game berat
  • Tanpa NFC

 

LinkAja Officially Acquires iGrow

LinkAja today (29/4) announced its acquisition of iGrow, a p2p lending startup that focuses on productive financing in agriculture. In the statement, this corporate action aims to expand LinkAja’s business line to online financing, especially for the MSMEs productive sector. This is in line with LinkAja’s goal of encouraging financial inclusion and improving the Indonesian people welfare through economic independence.

This move was made after LinkAja previously managed to book series B funding of more than $ 100 million – including from Grab and Gojek. Meanwhile, iGrow was backed by some investors in its seed funding, including 500 Startups, East Ventures, Rekanext, and through its participation in the Google Launchpad Accelerator program.

In her remarks, LinkAja’s CEO, Haryati Lawidjaja said, “The business line expansion to the financing sector is a real step for LinkAja in providing easy access to finance and economy, especially for the lower-middle class and MSMEs […] Supported by LinkAja’s strong ecosystem network in various areas outside Java and tier-2 and 3 cities, LinkAja aims to provide equal access to financing for MSME players focused on Java and tier-1 cities.”

Also, iGrow’s Chief Business Development, Jim Oklahoma said, “We are very pleased to be collaborating with LinkAja as a national electronic money service provider with the same goals [..] LinkAja is a company with strong business fundamentals also collaboration of shareholders between SOEs and large technology companies. This will accelerate iGrow’s vision and mission to have an impact on MSMEs also put iGrow as one of the leading players in the financing for the productive sector. ”

Apart from Jim, iGrow was also founded by Andreas Senjaya (CEO) in 2014. Their platform was designed to simplify investment in a productive agricultural land, it was more like crowdfunding – even though the company did not claim to be a crowdfunding platform. However, along with its development, iGrow has transformed into a p2p lending, therefore, it can raise funds (from retail and institutional lenders) with more flexible distribution.

This will be LinkAja’s first acquisition. It will be interesting to watch the company’s next steps, considering that the electronic money platform already has a large enough capital, supported by various strategic digital players. In fact, the focus will be on the ecosystem expansion.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Kominfo: Kebanyakan Developer Game Lokal Pakai Dana Sendiri

Ada banyak industri yang terkena dampak buruk dari pandemi virus corona. Industri game menjadi salah satu industri yang tidak hanya bertahan, tapi justru bisa tumbuh. Jadi, tidak heran jika pemerintah semakin peduli akan industri game di Tanah Air. Untuk mengetahui keadaan industri game lokal, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) untuk melakukan survei terkait ekosistem game di Indonesia. Survei ini dilakukan pada 2020. Data dari survei itu mencakup banyak hal, mulai dari biaya produksi developer, target pasar para pelaku industri game, sampai tantangan yang mereka hadapi dan harapan mereka pada pemerintah.

Berikut ulasan lengkapnya.

Pasar Game di Indonesia

Nilai industri game di Indonesia pada 2017 mencapai Rp7,1 miliar. Angka ini naik 33,67%, menjadi Rp10,6 miliar pada 2019. Namun, jika dibandingkan dengan pasar game internasional, industri game di Indonesia masih kecil. Sebagai perbandingan, nilai industri game global pada 2017 adalah Rp20,8 miliar, hampir tiga kali lipat dari besar market game di Indonesia pada tahun yang sama. Dalam dua tahun, pasar game di global naik 57,68%, menjadi Rp30,9 miliar.

Di Indonesia, developer game punya ukuran bisnis yang beragam. Dalam laporannya, Kominfo membagi developer lokal ke dalam tiga kategori: Usaha Menengah, Usaha Kecil, dan Usaha Mikro. Pada 2019, sebanyak 8,7% developer Indonesia masuk dalam kategori usaha menengah. Angka ini naik hampir 3% dari 5,8% pada 2017. Sementara itu, pada 2019, sebanyak 18,84% developer masuk dalam kategori usaha kecil dan 72,46% usaha mikro. Besar perusahaan juga punya pengaruh pada serapan tenaga kerja. Jumlah rata-rata pegawai dari perusahaan game kelas menengah adalah 136 orang. Sementara perusahaan di kategori usaha kecil rata-rata punya pegawai 16 orang, dan usaha mikro 6 orang.

Ukuran perusahaan game juga bisa dilihat dari biaya produksi per tahun yang mereka keluarkan. Kebanyakan developer game Indonesia — sekitar 29,23% — punya biaya produksi kurang dari Rp10 juta. Namun, hal itu bukan berarti tidak ada developer dengan biaya produksi besar. Buktinya, walau sedikit — hanya 3,08% — ada developer yang punya biaya produksi mencapai Rp2-5 miliar. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat grafik di bawah.

Pembagian developer Indonesia berdasarkan biaya produksi. | Sumber: Kominfo

Besar skala usaha sebuah developer juga memengaruhi cara promosi yang mereka gunakan. Misalnya, para developer yang masuk dalam kategori usaha menengah, semuanya melakukan promosi offline. Kebanyakan dari mereka — 98,55% — juga melakukan promosi online. Sementara untuk developer yang merupakan usaha kecil, sebanyak 97,1% melakukan promosi offline dan 91,3% membuat promosi online. Di kalangan developer mikro, hanya 82,61% dari mereka yang melakukan promosi offline. Jumlah developer mikro yang melakukan promosi online bahkan lebih sedikit, hanya mencapai 53,62%.

Dana Developer Lokal

Biaya produksi yang dibutuhkan oleh developer berbeda-beda. Pertanyaannya, dari mana mereka mendapatkan dana tersebut? Berdasarkan survei Kominfo, sebanyak 67,8% responden mengaku, mereka menggunakan dana pribadi. Hanya 10% responden yang mendapatkan dana dari angel investors. Dan jumlah responden yang mendapatkan investasi dari venture capital dan incubator/accelerator juga jauh lebih sedikit, hanya 4,8% untuk VC dan 3,6% untuk incubator/accelerator. Sumber pendaan yang paling jarang dimanfaatkan oleh developer adalah crowdfunding. Hanya 1,2% responden yang menggunakan metode crowdfunding untuk mengumpulkan dana. Salah satu developer yang sukses mengumpulkan dana via crowdfunding adalah Stairway Games dengan Coral Island. Developer asal Yogyakarta itu berhasil mendapatkan US$1,6 juta dari 36 ribu pendukung.

Fakta bahwa kebanyakan dari developer Indonesia menggunakan dana pribadi untuk membuat game menunjukkan bahwa pendanaan menjadi salah satu masalah terbesar di industri game Tanah Air. Sebanyak 35,29% responden dari survei Kominfo merasa bahwa modal adalah masalah besar. Dua masalah besar lain yang dihadapi oleh developer kurangnya SDM dan kegagalan teknis. Meskipun begitu, di industri game, sebagian besar pekerjanya memiliki gelar S1. Baik orang-orang yang bekerja di bidang produksi/pemrograman/pengujian dan kualitas, art/audio/desain, ataupun administrasi dan support, sebagian besar pekerja merupakan lulusan sarjana.

Tingkat pendidikan pekerja di industri game Indonesia. | Sumber: Kominfo

Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh developer game Indonesia? Hampir semua responden di survei Kominfo merasa, pemerintah harus turun tangan dalam mengembangkan industri game di Indonesia. Hanya 2,9% responden saja yang merasa, pemerintah tidak perlu turun tangan. Salah satu bentuk bantuan yang diharapkan oleh developer dari pemerintah adalah kucuran dana. Bantuan lain yang bisa pemerintah berikan adalah melakukan sosialisasi dan marketing terkait game lokal. Tak hanya itu, pemerintah juga bisa membantu dalam pengembangan SDM dan pembangunan infrastruktur.

Sementara itu, dalam laporannya, Kominfo menyebutkan, mereka telah memberikan bantuan pada pelaku industri game dalam beberapa tahun belakangan. Salah satunya adalah dengan mengadakan showcase di event internasional. Selain itu, mereka juga mengadakan business matchmaking dan menyediakan co-working space. Mereka juga menyiapkan regulasi terkait dunia game.

Target Pasar Developer Indonesia

Lebih dari 30% target pasar developer lokal adalah gamer Indonesia, menurut studi dari Kominfo. Negara yang menjadi target pasar terbesar kedua dari developer Indonesia adalah Amerika Serikat. Dua puluh lima persen target pasar developer lokal adalah gamers AS. Beberapa negara lain yang menjadi incaran developer Indonesia adalah Tiongkok, India, dan Inggris. Dari segi gender, kebanyakan game buatan developer Indonesia menyasar gamer laki-laki. Ada 69,77% game yang menargetkan gamer laki-laki dan hanya 25,58% game yang menargetkan gamer perempuan. Sementara persentase game yang menargetkan keduanya hanya mencapai 4,65%. Padahal, menurut InMobi, 59% gamer di Indonesia merupakan perempuan.

Soal platform, sebagian besar developer lokal membuat game untuk Android. Segmen terbesar kedua adalah PC, diikuti oleh iOS. Memang, ada developer Indonesia yang membuat game untuk konsol PlayStation, Nintendo, dan Xbox. Namun, seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di bawah, persentase game untuk PlayStation dan Xbox serta Nintendo tidak lebih dari 10%.

Platform-platform yang jadi sasaran developer Indonesia. | Sumber: Kominfo

Dari segi genre, action menjadi genre paling populer. Sebanyak 11,6% game buatan developer Indonesia ada di genre tersebut. Simulation dan game educational jadi dua genre terbesar kedua. Masing-masing punya market share sebesar 11,1%. Dan genre yang paling populer ketiga dan keempat adalah adventure game (10,1%) dan roleplaying game (7,2%).

Bagi para gamer yang menggunakan platform selain mobile, Steam menjadi toko digital favorit untuk membeli game PC. Lebih dari 552 ribu game dibeli melalui Steam. Sementara itu, jumlah penjualan game untuk Nintendo mencapai lebih dari 62,8 ribu game dan toko retail untuk game PC menjual 54 ribu game.

Atomos Umumkan Ninja V+ dan Stream, Tawarkan Kapabilitas 8K 30fps ProRes Raw

Atomos telah mengumumkan dua perangkat monitor/recorder baru yaitu Ninja V+ dan Ninja Stream. Serta, pembaruan besar untuk Ninja V dengan firmware berbayar pertamanya seharga US$99 atau sekitar Rp1,4 jutaan yang rencananya akan dirilis pada bulan Mei 2021.

Ninja V sendiri dirilis pada tahun 2018, sejak itu Atomos secara konsisten merilis pembaruan gratis agar kompatibel dengan kamera baru. Lewat firmware berbayar ini Atomos meningkatkannya dengan memberi dukungan codec H.265 (HEVC). Berkat codec baru, monitor HDR 5 inci 1000 nit ini memungkinkan merekam footage 4K 60fps 10-bit 4:2:2 full ‘i’ frame dan juga 8-bit dengan opsi kecepatan data bervariasi.

Ninja V+ dan Ninja Stream

Butuh tiga tahun bagi Otomos untuk merilis penerus Ninja V. Dari segi desain, keduanya berbagi form factor yang sama. Bedanya bezel Ninja V+ dipoles dengan warna stealth grey. Tentu saja, perubahan besar terletak pada bagian dalamnya untuk merekam video dengan kualitas setinggi mungkin.

Keunggulan Ninja V+ dibanding pendahulunya adalah kemampuannya merekam video hingga resolusi 8K 30fps dan 4K 120fps secara terus menerus di format Apple ProRes RAW pada sistem kamera yang kompatibel. Ninja V+ secara bawaan juga sudah mendukung codec H.265 (HEVC) tanpa perlu melakukan upgrade berbayar.

Atomos belum mengungkap daftar lengkap kamera yang kompatibel dengan Ninja V+, pada press release-nya Atomos menyebut Canon EOS R5 untuk perekaman 8K 30fps. Sedangkan untuk dukungan 4K 120fps akan datang ke Z CAM E2 dan E2-M4.

Untuk mendukung pengguna SDI, Atomos juga memperkenalkan Ninja V+ Pro Kit yang dilengkapi dengan aksesori tambahan seperti adapter AtomX SDI. Dengan ini memungkinkan perekaman 4K 120fps ProRes RAW dari output SDI RAW pada Sony FX9 dan FX6.

Geser ke Ninja Stream, Atomos bilang bahwa monitor/recorder ini dirancang khusus untuk mengatasi tantangan produksi pada pembatasan jarak sosial seperti saat pandemi saat ini. Ninja Stream menawarkan perekaman ProRes dan H.264/5 proxy secara simultan dengan nama file dan timecode bersama, sambil mengirim feed video ke Ninja lain, smart device, atau platform berbasis web secara bersamaan.

Untuk detail spesifikasinya, monitor/recorder HDR 5 inci 4K dengan kecerahan maksimum 1.000 nit ini telah dilengkapi konektivitas WiFi, Ethernet, dan port USB-C. Feed video dari Ninja Stream dapat dibagikan dengan orang lain melalui WiFi atau melalui Ethernet 1Gbe hingga 300 meter tanpa perlu PC untuk transfer data dan live streaming.

Sumber: DPreview

LinkAja Umumkan Akuisisinya Terhadap iGrow

LinkAja hari ini (29/4) mengumumkan akuisisinya terhadap iGrow, startup p2p lending yang fokus pada pembiayaan produktif di bidang pertanian. Dalam keterangannya disebutkan, aksi korporasi ini bertujuan untuk memperluas lini bisnis LinkAja ke pembiayaan online, terutama untuk sektor produktif UMKM. Hal ini sejalan dengan tujuan LinkAja untuk mendorong inklusi keuangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui kemandirian ekonomi.

Upaya ini dilakukan setelah sebelumnya LinkAja berhasil membukukan pendanaan seri B lebih dari $100 juta — termasuk dari Grab dan Gojek. Sementara iGrow sebelumnya mendapat dukungan dari sejumlah investor dalam putaran pendanaan awalnya, termasuk dari 500 Startups, East Ventures, Rekanext, dan atas partisipasinya di program Google Launchpad Accelerator.

Dalam sambutannya, CEO LinkAja Haryati Lawidjaja mengatakan, “Perluasan lini usaha di bidang pembiayaan merupakan langkah nyata LinkAja dalam memberikan kemudahan akses keuangan dan ekonomi, terutama kepada masyarakat kelas menengah ke bawah serta UMKM […] Didukung jaringan ekosistem LinkAja yang kuat di berbagai daerah di luar pulau Jawa serta kota tier-2 dan 3, LinkAja berharap dapat memberikan pemerataan akses pembiayaan terhadap pelaku UMKM yang selama ini masih terfokus di pulau Jawa dan kota tier-1.”

Sementara itu dalam sambutannya Chief Business Development iGrow Jim Oklahoma menuturkan, “Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan LinkAja sebagai penyedia jasa uang elektronik nasional yang memiliki kesamaan tujuan dengan iGrow [..] LinkAja merupakan perusahaan yang memiliki fundamental bisnis kuat dengan kolaborasi pemegang saham antara BUMN dan perusahaan teknologi besar. Hal ini akan mempercepat visi dan misi iGrow untuk memberikan dampak ke UMKM dan dapat menjadikan iGrow sebagai salah satu pemain utama di bidang pembiayaan sektor produktif.”

Selain Jim, iGrow turut didirikan oleh Andreas Senjaya (CEO) sejak tahun 2014. Pada awalnya platform mereka didesain untuk memudahkan masyarakat berinvestasi pada sebuah lahan produktif pertanian, kala itu skemanya lebih mirip crowdfunding – kendati perusahaan tidak mengklaim sebagai platform urun dana. Namun seiring perkembangannya, iGrow menjelma menjadi p2p lending sehingga dapat menghimpun dana (dari pendana ritel maupun institusi) dan penyaluran yang lebih fleksibel.

Ini menjadi aksi akuisisi pertama bagi LinkAja. Menjadi menarik untuk menyimak langkah perusahaan selanjutnya, mengingat saat ini platform uang elektronik tersebut sudah memiliki modal kapital yang cukup besar, didukung berbagai pemain digital strategis. Tentu perluasan ekosistem akan menjadi fokus.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

10 Gadget Pilihan untuk Hadiah Lebaran di Atas 10 Juta Rupiah

Setelah sebelumnya kami memberikan panduan belanja gadget untuk hadiah Lebaran di berbagai rentang harga, sekarang giliran untuk yang budget-nya melimpah ruah. Di kelas ini, tentu saja pilihannya ada lebih banyak lagi.

Berikut adalah rangkuman 10 gadget pilihan untuk hadiah Lebaran dengan harga di atas 10 juta rupiah.

1. Samsung Galaxy Tab S7+

Bagi yang mendambakan tablet dengan layar berkualitas menawan, Samsung Galaxy Tab S7+ pantas menjadi pilihan berkat panel Super AMOLED seluas 12,4 incinya. Selain untuk menikmati konten multimedia, tablet ini juga sangat ideal untuk keperluan produktivitas maupun kreasi konten, terutama berkat dukungan stylus S-Pen. Performanya ditunjang oleh chipset Snapdragon 865+, dan baterainya pun tahan lama dengan kapasitas 10.900 mAh. Harganya dipatok Rp16.999.000.

2. Samsung Galaxy S21 Ultra 5G

Sebagai smartphone flagship tercanggih Samsung saat ini, performa yang ditawarkan Galaxy S21 Ultra 5G tentu sudah tidak perlu diragukan lagi. Yang paling istimewa dari smartphone ini adalah kameranya, dengan konfigurasi yang amat lengkap sekaligus sangat mumpuni, yang bisa diandalkan kapan saja untuk fotografi maupun videografi. Galaxy S21 Ultra 5G saat ini dijual dengan harga mulai dari 16 jutaan rupiah.

3. Apple iPhone 12 Pro Max

Bagi yang ‘terikat’ dengan ekosistem Apple, tentu saja iPhone 12 Pro Max adalah pilihan terbaik yang bisa dibeli saat ini. Perangkat hadir dengan layar OLED 6,7 inci yang sangat tajam, serta diotaki chipset A14 yang luar biasa bertenaga. Tanpa perlu terkejut, sektor kamera pun tetap menjadi salah satu aspek unggulannya. Di Indonesia, iPhone 12 Pro Max dijual dengan harga mulai Rp20.499.000.

4. Sony A7S III

Sony A7S III adalah kamera pertama dari lini Sony Alpha yang dilengkapi layar sentuh fleksibel, membuatnya semakin ideal untuk dipakai mengambil gambar dalam konteks profesional. Perangkat ditenagai sensor full-frame 12 megapixel, dan mengikuti jejak seri A7S, difokuskan untuk merekam video dengan kualitas terbaik dalam resolusi maksimum 4K 60 fps. Siapkan budget Rp50.999.000 untuk meminang kamera ini.

5. Canon EOS RP

Alternatifnya, ada Canon EOS RP yang tergolong murah untuk ukuran kamera mirrorless bersensor full-frame. Dimensinya pun terbilang ringkas, dengan bobot tidak lebih dari setengah kilogram, cocok buat pengguna yang baru ingin beralih ke kamera mirrorless full-frame. Tanpa lensa, harganya saat ini berada di kisaran 16 juta rupiah.

6. Lenovo Legion Slim 7i

Tipis tapi perkasa, kira-kira begitulah gambaran singkat mengenai laptop ini. Pada kenyataannya, ia diklaim sebagai laptop gaming 15 inci paling ringan di dunia, dengan bobot sekitar 1,8 kilogram. Cukup mengejutkan mengingat spesifikasinya sangat kapabel, meliputi komponen seperti prosesor Intel Core i7-10870H dan GPU Nvidia GeForce RTX 2060 Max-Q. Lenovo Legion Slim 7i dijual dengan harga 27 jutaan rupiah.

7. Asus ZenBook 14 (UX435EG)

Desain yang ringkas dan premium bukan satu-satunya daya tarik dari laptop ini, melainkan juga touchpad unik yang pada dasarnya berperan sebagai layar kedua, menawarkan sederet fungsionalitas ekstra layaknya sebuah smartphone. Asus ZenBook 14 (UX435EG) hadir dengan prosesor Intel Core i7-1165G7, RAM 16 GB, SSD 1 TB, dan opsi GPU diskret Nvidia GeForce MX450. Untuk konfigurasi tertingginya ini, siapkan modal sebesar Rp22.999.000.

8. Apple Mac Mini M1 2020

Bentuknya memang tidak berbeda dari Mac Mini generasi sebelumnya, akan tetapi model terbarunya ini sudah dibekali chipset Apple M1 yang sangat bertenaga tapi juga amat irit daya. Dengan harga mulai Rp11.999.000, Mac Mini M1 sejatinya adalah perangkat termurah yang bisa dibeli saat ini yang menawarkan chip terbaru besutan Apple tersebut.

9. Samsung Odyssey G9

Sulit mencari monitor gaming yang lebih spesial dari ini. Samsung Odyssey G9 hadir membawa layar 49 inci dengan tingkat kelengkungan 1000R yang amat immersive. Panel QLED yang luar biasa lebar itu memiliki resolusi 5120 x 1440 pixel dan aspect ratio 32:9, ditambah lagi dukungan refresh rate 240 Hz dan sertifikasi HDR1000. Harganya dibanderol di kisaran 24 jutaan rupiah.

10. Sony Bravia 55X9000H

Dengan banderol Rp12.999.000, Sony Bravia 55X9000H adalah varian termurah di lini Bravia X90H, yang sendirinya merupakan lini paling terjangkau yang dibekali full-array LED demi menghasilkan tingkat kontras yang sangat optimal. Bonus untuk para pelanggan Netflix, TV ini turut dilengkapi mode Netflix Calibrated yang secara khusus dikembangkan demi memaksimalkan kualitas tayangan yang disajikan oleh layanan streaming tersebut.

Kreator Mod untuk Minecraft Berhasil Mendapatkan Lebih dari US$350 Juta

Mod untuk Minecraft sudah terjual 1 miliar kali sejak Mojang membuka marketplace resminya di tahun 2017 dengan total nilai lebih dari US$350 juta.

Microsoft mengatakan hal tersebut saat investor call per kuartal. Dari cerita ini Microsoft menunjukkan bagaimana perusahaan mereka berhasil membuat alat dan menciptakan kesempatan ekonomi dari konsep metaverse.

“Dengan gamegame yang berubah mengusung ekonomi metaverse, kami membangun struktur yang membantu semua orang untuk menjual kreasi mereka di platform kami,” kata Satya Nadella, CEO Microsoft — dikutip dari Gamasutra. “Para kreator berhasil menghasilkan pendapatan lebih dari US$350 juta dari 1 juta kali unduhan untuk mods, add-ons, ataupun pengalaman lainnya di Minecraft. Angka tersebut tidak termasuk aktivitas lainnya di luar marketplace kami.”

Selain itu, sang CEO juga mengungkap jika saat ini Minecraft memiliki nyaris 130 juta pemain aktif bulanan (Monthly Active User — MAU), naik 30% di periode yang sama di tahun 2020. Pada Mei 2020, MAU Minecraft ada di angka 126 juta. Sedangkan pada Mei 2019, ada 91 juta MAU di game tersebut.

Image Credit: Microsoft

Jika Anda tertarik untuk mencari mod-mod terbaik untuk Minecraft, kami pernah membuat daftarnya beberapa waktu lalu.

Selain Minecraft, Nadella juga mengatakan jika mereka melihat peningkatan yang signifikan dari marketplace game Flight Simulator karena para kreator bisa menjual kontennya langsung di dalam game.

Pada kesempatan yang sama, Microsoft juga mengumumkan jika mereka menutup kuartal pertama 2021 (31 Maret) dengan pendapatan sebesar US$41,7 miliar — naik 19% dari tahun sebelumnya. Bisnis game Microsoft secara keseluruhan telah mendatangkan pendapatan sekitar US$3,5 miliar di kuartal pertama.

Di dalam angka tadi, pendapatan dari Xbox Content and Services (termasuk penjualan game, digital add-ons, dan subscription seperti Xbox Game Pass naik US$739 miliar (atau 34%) YoY.