Promosi Digital Jadi Prioritas Tantangan Utama Pengembang Lokal

Dari gelaran Bekraf Developer Conference (BDC) 2016, 180 top pengembang lokal merumuskan ada tiga prioritas tantangan utama harus diselesaikan bersama. Yakni, mengenai promosi digital, pendirian asosiasi developer aplikasi, dan preload.

Sekadar informasi, BDC 2016 adalah acara puncak dari pelaksanaan roadshow Bekraf Developer yang telah diselenggarakan di Malang, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Acara ini mempertemukan 180 top pengembang lokal dengan pemerintah (diwakili kementerian terkait) untuk merumuskan tantangan yang perlu diselesaikan demi membangun ekosistem yang dapat mendukung pengembang perangkat lunak bisa berkembang pesat di Indonesia.

“Acara BDC ini jadi wadah terbentuknya talenta di bidang digital yang akan melahirkan startup yang menyediakan solusi, sehingga Indonesia dapat menjadi tuan rumah di Ekonomi Digital Indonesia,” ucap Hari Sungkari selaku Deputi Infrastruktur Bekraf, Senin (28/11).

Awalnya, ada 64 prioritas tantangan yang muncul. Lalu, ada proses voting untuk menentukan tingkat urgensi permasalahan, akhirnya mengerucut jadi sepuluh prioritas tantangan. Terakhir, terpilihlah tiga prioritas tantangan yang tingkat urgensinya paling tinggi.

“Proses perumusan masalah awalnya ada 64 isu, kemudian dilakukan voting hingga akhirnya tersaring jadi tiga isu. Ketiga isu ini dipilih karena urgensinya yang sangat tinggi dan dibutuhkan oleh pelaku pengembang lokal,” terang Andi Taru Nugroho selaku CEO dan Founder Educa Studio.

Dijabarkan lebih jauh, promosi digital adalah jalur kegiatan pemasaran yang masih asing untuk dilakukan oleh pelaku usaha yang kebanyakan masih menganut dengan cara konvensional. Maka dari itu, lanjut Andi, solusi yang ditawarkan pengembang kepada pemerintah ada tiga hal.

Yaitu, pemerintah melakukan kampanye nasional untuk mengedukasi pentingnya menghargai dan memakai karya lokal. Membuat etalase bersama (marketplace) aplikasi atau games yang bisa dipromosikan pemerintah. Terakhir, memberikan edukasi kepada pengembang mengenai cara promosi digital yang efektif.

Isu kedua, mengenai pendirian asosiasi developer aplikasi Indonesia. Urgensi untuk isu kedua ini cukup tinggi. Pasalnya, selama ini komunikasi antara pemerintah dengan pelaku pengembang belum maksimal karena ketidakhadiran asosiasi sebagai wakil yang tatap muka langsung dengan pemerintah.

“Sekarang ini baru ada Asosiasi Game Indonesia (AGI), untuk aplikasinya belum ada. Sementara, untuk bertemu dengan pemerintah perlu diwakili oleh asosiasi untuk membicarakan lebih jauh. Lagipula, kehadiran asosiasi memang diperlukan sejak awal sebagai wadah penampung aspirasi pengembang,” ujar Andi.

Isu terakhir, adalah mengenai preload. Solusi yang ditawarkan terkait masalah preload ini adalah membuat aplikasi khusus sebagai etalase bersama untuk perload dalam perangkat smartphone yang beredar. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi aplikasi lokal yang baru dan berkualitas untuk di-preload.

Pengembang juga meminta kepada pemerintah agar mempermudah syarat preload agar semua developer memiliki kesempatan dan exposure yang sama. Andi mengatakan, usulan mengenai preload ini erat kaitannya dengan rencana pemerintah mulai 1 Januari 2017 untuk menetapkan 30% Tingkat Kandungan dalam Negeri (TKDN) untuk telekomunikasi berbasis standar Long-Term Evolution (LTE).

“Aturan TKDN itu sebenarnya sangat baik karena tujuannya ingin memajukan produksi buatan dalam negeri. Hanya saja, aturan TKDN terlalu tinggi karena untuk bisa masuk ke preload itu hanya aplikasi yang sudah diunduh satu juta kali. Sementara untuk bisa menyentuh angka itu, butuh waktu yang tidak sebentar.”

Maka dari itu, sambung Andi, pihaknya mengusulkan untuk membuat aplikasi preload khusus yang sudah ditanamkan ke perangkat smartphone yang berisi aplikasi lokal berkualitas dan sudah terkurasi.

“Tujuan akhirnya, kami ingin masyarakat mengenai aplikasi lokal karena selama ini sangat minim yang tahu. Dengan adanya aplikasi khusus yang sudah di-preload, masyarakat jadi gampang mengetahuinya.”

Hari menambahkan, usulan yang diajukan pengembang lokal untuk bisa masuk ke TKDN diharapkan syaratnya bisa diturunkan, tidak lagi harus satu juta unduhan. Angka yang dinilai ideal menurut pelaku usaha adalah 100 ribu unduhan.

“Masukan angka unduhan minimal 100 ribu kali diunduh menurut kami cukup masuk akal dan bisa diukur kualitasnya. Kalau menunggu satu juta unduhan butuh waktu lama, bisa jadi tahunan.”

Isu kekurangan talenta masuk dalam prioritas tantangan

Selain itu, dalam konferensi ini juga membahas tujuh isu lainnya dan solusi yang coba ditawarkan kepada pemerintah. Pada dasarnya, ada lima bidang permasalahan yakni pasar, talenta, regulasi, infrastruktur, dan permodalan.

Mengenai permasalahan pasar, isu yang disinggung setelah promosi digital adalah meningkatan pangsa pasar lokal. Untuk masalah talenta, mengenai dukungan industri teknologi, ruang untuk inovasi, dan institusi pendidikan.

Untuk masalah regulasi, selain isu preload adalah perizinan dan legal. Masalah infrastruktur, mengenai kebutuhan riset pasar dan inkubator. Terakhir, masalah permodalan adalah isu mengenai investor.

Narenda Wicaksono, CEO Dicoding Indonesia, menerangkan salah satu masalah utama yang jadi tantangan adalah kurangnya talenta. Institusi pendidikan yang menyediakan ilmu jurusan komputer atau ilmu informatika memang jumlahnya banyak, tapi mayoritas tidak semua lulusan dari sana yang bisa langsung terserap di industri. Pasalnya, kurikulumnya tidak relevan dengan industri.

Menurutnya, perlu ada kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dengan institusi pendidikan berupa komunikasi yang intensif agar ada restrukturisasi kurikulum yang dibangun sesuai dengan kebutuhan industri.

Salah satu kurikulum yang dibangun oleh pelaku usaha adalah International Business Machines (IBM) Indonesia. Vina Kasim, Country Manager IBM Indonesia menerangkan untuk mendukung talenta IT yang berkualitas pihaknya meluncurkan materi yang bisa diakses secara online dan berbahasa Indonesia yang diakses melalui situs Dicoding.

Di sana, para pengembang bisa mempelajari dengan gratis dalam tenggat waktu yang sudah ditentukan. Tak hanya itu, IBM juga menyediakan akses infrastruktur dan teknologi bentuk kredit untuk penggunaan platform Softlayer dan IBM Bluemix.

“Kami percaya para pengembang Indonesia merupakan yang terbaik dalam mengarahkan perekonomian kreatif di negeri ini dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Kami berharap bisa jadi mitra dalam membantu mereka melalui perangkat dan platform teknologi yang kami miliki,” pungkas Vina.

Ketahui Lima Fase Arus Kas Ini Sebelum Mendulang Untung

Berhasil mendulang untung dari hasil kerja keras itu sebenarnya butuh waktu sedikit lebih lama dari apa yang Anda bayangkan, karena pertama-tama Anda harus merasakan sedikit rasa “sakit” terlebih dahulu. Kunci yang harus Anda patuhi adalah mengetahui urutan fase arus kas. Bila Anda patuhi ini, niscaya pundi-pundi keuntungan akan datang sendiri ke hadapan Anda.

Doug dan Polly White, founder startup konsultasi bisnis Whitestone Partners, mengungkapkan pihaknya membutuhkan waktu selama dua tahun agar dapat menyamakan gaji mereka dengan kantor lamanya. Menurut mereka, pengalaman berharga ini membuat mereka jadi menyadari bahwa pada umumnya ada lima fase arus kas yang terjadi di early stage startup, terutama saat bisnis mulai bertumbuh.

Artikel ini akan membahas apa saja urutan fase arus kas yang bakal Anda alami. Berikut rangkumannya:

1. Menempatkan uang pribadi ke dalam bisnis

Jika Anda memulai bisnis dari nol, fase ini biasanya bakal Anda alami. Di sini, Anda tidak mengambil uang dari bisnis, melainkan Anda menempatkan uang pribadi ke perusahaan untuk membayar biaya operasional, membeli barang modal, dan lainnya. Contohnya, perusahaan Anda itu bukanlah padat modal, maka itu mengharuskan Anda untuk berinvestasi ke pemasaran dan beberapa peralatan komputer.

Doug White mengatakan, pada fase ini pihaknya memutuskan untuk menjadikan uang pribadinya sebagai hutang ke perusahaan karena harus menutupi biaya-biaya sementara. Selain itu, mereka juga harus membayar tagihan rutin lainnya. “Selama ini kita hidup dari tabungan,” ujar White.

2. Bisnis belum mandiri, tidak bakar uang pribadi

Setelah beberapa bulan bisnis berjalan, ada saat di mana Anda sudah merasa waktu berjalan sangat lambat yakni ketika bisnis perusahaan sudah cukup mampu menopang dirinya sendiri, tidak dari uang pribadi. Kendati demikian, Anda masih harus menomboki beberapa pengeluaran perusahaan dengan pakai uang pribadi.

Jika Anda terlahir dari kalangan berada, sudah pasti Anda mampu melewati fase ini lebih cepat daripada yang tidak. Berada di fase ini terlalu lama, tentunya akan menguras uang Anda secara perlahan-lahan.

Beberapa pengusaha pemula mengatasi fase ini dengan cara bekerja paruh waktu di tempat lain sembari membangun bisnis mereka. Memang terbukti cukup membantu, tapi di sisi lain akan membuat satu kaki Anda terkekang harus mematuhi aturan dari tempat kerja kedua. Pada akhirnya, Anda sendiri yang harus menunjukkan komitmen, langkah apa yang harus diambil.

3. Bisnis masih bakar uang, sementara founder masih membayar beberapa biaya rutin

Beberapa bulan kemudian, setelah Anda dinyatakan lulus dari fase kedua. Anda masih harus melewati tiga fase berikutnya. Yakni, saat bisnis sudah mulai menghasilkan uang yang cukup untuk membayar tagihan rutin, Anda juga sudah merasakan hasilnya sendiri. Namun, gaji yang Anda dapat belum menutup biaya pribadi.

Malah, perusahaan harus membayar cicilan pinjaman yang sebelumnya sudah Anda tentukan sendiri besarannya saat memulai bisnis. Anda mungkin akan mengenakan beban biaya ke perusahaan dengan tingkat bunga yang wajar. White menyarankan, agar Anda menggunakan jasa akuntan untuk menghitung berapa besar biaya yang harus dibayarkan perusahaan dengan berapa lama tingkat pengembaliannya. Di titik ini, Anda harus terus lakukan subsidi silang dengan tetap mengambil uang dari tabungan.

4. Pengeluaran perusahaan dan pribadi dibayarkan dari kas

Anda beserta tim melakukan perayaan makan malam bersama, karena telah dapat mengambil gaji ruti dari bisnis. Pada fase ini Anda mulai melihat untuk sampai ke fase ini butuh waktu yang lebih lama dari yang dibayangkan, tapi Anda sadar telah berhasil lampaui fase yang berat.

Bisnis Anda sudah mampu menyediakan uang tunai dengan jumlah yang cukup untuk memungkinkan Anda membayar tagihan. Dan, gaya hidup Anda bisa jadi seperti semula.

Ketika ada di fase ini, Anda tidak boleh cepat puas karena Anda belum cukup kaya untuk mengisi hidup saat masa pensiun nantinya. Anda harus bergerak ke titik di mana bisnis tersebut yang dapat menghasilkan arus kas yang melebihi pengeluaran Anda.

5. Tahap investasi

Ini adalah tujuan akhir. Anda ingin bisnis yang dapat membuang uang yang cukup dengan melebihi apa yang Anda butuhkan untuk mempertahankan gaya hidup. Tentu saja, selama ini Anda telah berinvestasi untuk perusahaan, dan sekarang ini Anda sudah memiliki pengelolaan dana sendiri (dicretionary fund).

Anda bebas menempatkan uang ke tempat invetasi yang Anda mau demi mengembangkan bisnis. Pilihan ini adalah yang terbaik. Strategi alternatifnya, Anda melakukan diversifikasi investasi. Mungkin dengan membeli perusahaan lain, berinvestasi di pasar saham atau properti. Pilihannya jadi tidak terbatas.

White menerangkan, ke lima fase arus kas ini cenderung dialami oleh seluruh pengusaha saat bisnis mulai bergerak tumbuh. Berapa lama satu per satu fase yang harus dilewati sangat bergantung pada pergerakan bisnis perusahaan, pertumbuhan ekonomi, dan sejumlah variabel lainnya.

Yang terpenting adalah Anda harus memahami lima fase arus kas ini memiliki rencana dan tujuan akhir yang jelas untuk pergerakan keuangan perusahaan. Pastikan Anda memilik sumber daya manusia yang cukup ketika arus kas kembali ke angka negatif di fase tertentu. Kemudian, pastikan Anda memiliki cadangan uang yang cukup dan memadai untuk menutupi biaya tambahan.

Bank QNB Indonesia Resmikan Aplikasi Mobile Banking DooEt+

Perbankan swasta, Bank QNB Indonesia, meresmikan peluncuran aplikasi mobile banking DooEt+ untuk kemudahan nasabahnya saat bertransaksi dengan mengedepankan kemudahan, kecepatan, dan keamanan. DooEt+ merupakan kepanjangan dari Direct-One-on-One Electronic Transaction.

Sebagaimana layaknya aplikasi mobile banking, DooEt+ dilengkapi dengan berbagai macam fitur umum seperti cek saldo, bayar tagihan, beli voucher pulsa, transfer, dan lainnya. Namun, yang sedikit berbeda dari DooEt+ adalah setiap nasabah Bank QNB dapat memiliki virtual account dengan mendaftarkan nomor ponselnya dan langsung dikaitkan dengan tabungan.

Pengaitan ini bisa dilakukan lewat aplikasi, tanpa harus mengunjungi kantor cabang. Saat pertama kali menggunakan aplikasi ini, nasabah hanya diharuskan untuk melengkapi proses registrasi dengan mengisi data pribadi sesuai data saat pembukaan rekening. Saat ini DooEt+ sudah bisa diunduh baik untuk pengguna Android maupun iOS.

Andi Kartiko Utomo, Head of E-banking & Non Traditional Channel Bank QNB Indonesia, menerangkan manfaat yang diberikan dari aplikai ini diharapkan bisa membawa dampak positif bagi nasabah karena mereka dapat menggerakkan dananya setiap saat antara akun tabungan dan akun virtual.

“Salah satu credo kita, ‘mudah’ adalah hal utama yang dilakukan agar nasabah dapat lebih efisien bertransaksi dan lebih sederhana hanya dengan satu aplikasi,” terangnya dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.

Dia melanjutkan, melalui aplikasi ini nasabah juga dapat berbelanja atau membayar di berbagai merchant yang sudah bekerja sama dengan menggunakan scan QR Code. Beberapa perusahaan yang sudah teken kerja sama di antaranya adalah Citilink Indonesia dan Kereta Api Indonesia.

Melalui kerja sama tersebut, nasabah dimungkinkan untuk melakukan reservasi dan pembayaran tiket lewat aplikasi ini. Kelebihan lainnya, setiap pembayaran tiket, nasabah akan mendapat perlindungan asuransi jiwa kecelakaan diri dari FWD.

“Kami dan Bank QNB Indonesia memiliki kesamaan visi untuk mengembangkan layanan keuangan dengan cepat, mudah, dan nyaman dengan mengedepankan teknologi. FWD Life memberikan asuransi secara gratis untuk nasabah yang membeli tiket perjalanan di aplikasi DooEt+,” terang Anggi Sangadi, Chief of Partnership Distribution FWD Life.

Untuk meningkatkan layanan digital perbankan, ke depannya perusahaan berkomitmen untuk terus fokus memasarkan aplikasi ini ke masyarakat luas guna meningkatkan jumlah nasabah baru. Serta inovasi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan nasabah terhadap perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Application Information Will Show Up Here

Indosat Ooredoo, Mountain Partners, dan Kejora Dirikan Modal Ventura “Ideabox Ventures”

Indosat Ooredoo, Mountain Partners, dan Kejora bersepakat untuk mendirikan perusahaan gabungan modal ventura Ideabox Ventures. Perusahaan ini adalah hasil tindak lanjut dari kerja sama yang sebelumnya sudah dilakukan oleh ketiga pihak saat menjalankan program akselerator Inkubator sejak 2013.

Dengan adanya perusahaan baru ini, artinya pelaku startup bisa bergabung ke dalam jaringan Indosat, Mountain Ventures, dan Kejora lewat dua jalur. Yakni lewat Ideabox Ventures atau program akselerator Ideabox Alpha. Hanya saja, ada perbedaan spesifikasi untuk startup yang ingin bergabung.

Untuk masuk lewat Ideabox Ventures, hanya bisa menerima startup yang sudah tergolong perusahaan jadi, bergerak di bidang digital, memiliki founder dengan tim yang komplit, belum pernah menerima pendanaan seri A, dan traksi yang telah terbukti berkembang diantaranya bidang e-commerce, layanan web, pembayaran digital & fintech, serta teknologi & security.

Adapun suntikan modal yang disiapkan untuk startup yang masuk lewat jalur ini maksimal $500 ribu melalui venture capital fund, ditambah dukungan lainnya, seperti konsultasi strategis, dan komersial yang akan membantu perusahaan untuk tumbuh dan memperluas jangkauan bisnisnya.

Andy Zain, Managing Director Kejora, menerangkan dari Ideabox Ventures pihaknya hanya akan mengambil enam hingga delapan startup yang dapat bergabung ke Ideabox Ventures. “Ini komitmen awal selama tiga tahun, setelah tiga tahun berakhir akan dievaluasi bagaimana tindakan berikutnya,” terang dia, Kamis (24/11).

Alexander Rusli, CEO dan Presiden Direktur Indosat Ooredoo, menambahkan, “Selain dapat investasi, bedanya di Ideabox Ventures para peserta juga diberi fasilitas kantor sebagai tempat bekerja dan dukungan dari kami untuk go-to-market. Kami gembira dapat bekerja sama dengan Mountain Partners, mengingat perusahaan ini telah beroperasi secara global.”

Sementara itu, bila masuk melalui program akselerator Ideabox Alpha nominal investasi yang diberikan tidak lebih dari $50 ribu. Pasalnya, kriteria startup yang bisa masuk juga berbeda. Salah satu kategorinya adalah sudah memiliki ide bisnis, namun produknya masih berbentuk prototipe.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Andy, program akselerator Ideabox Alpha merupakan keempat kalinya digelar. Sejauh ini sudah ada 15 lulusan dari program ini, di antaranya Dealoka, Pawoon, Wobe, Cupslice, dan lainnya yang berasal dari enam lokasi Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Singapura, dan Australia.

Tim yang nantinya terpilih masuk ke batch 4 diwajibkan untuk mempresentasikan model bisnis mereka selama selama 120 hari di Jakarta dengan dukungan dan mentoring dari Indosat Ooredoo, Mountain Partners, dan Kejora. Selanjutnya, mereka juga berpeluang dapat meningkatkan operasinya melalui kemitraan komersial dengan Indosat Ooredoo.

“Melalui kombinasi dari pengetahuan dan jaringan yang ada, kami percaya dapat membantu startup mengurangi risiko teknologi, market, model bisnis, dan eksekusi. Bila startup memiliki akses langsung kepada pengguna yang berjumlah 85 juta orang. Hal tersebut sangat mungkin terjadi melalui Ideabox,” ujar Andy.

Sekadar informasi, Indosat juga memiliki perusahaan JV modal ventura lainnya yakni dengan SoftBank dengan nama SB ISAT. Perusahaan ini memiliki preferensi startup yang lebih tinggi dari Ideabox Ventures, hanya dikhususkan untuk startup yang sudah mature dari segala hal dan mereka butuh uang investasi.

“Untuk venture capital dengan SoftBank masih tetap berjalan, hanya saja ada preferensi yang berbeda. Yakni untuk startup mature yang sedang need money,” pungkas Alex.

Tujuh Peran yang Wajib Dikuasai Founder Startup

Seorang wirausahawan memang sejatinya harus fleksibel dan mampu berperan terhadap suatu hal yang ada di hadapannya. Caranya dengan cepat beradaptasi. Maka dari itu, perlu dedikasi yang kuat, fleksibilitas yang tinggi, serta kemauan untuk melompat ke peran baru dari waktu ke waktu. Tulisan ini akan membahas tujuh peran yang perlu dikuasai oleh semua founder startup saat bekerja, berikut rangkumannya:

1. Pengarah visi

Founder startup butuh semangat dan gairah untuk menginspirasi, memimpin, serta memotivasi orang-orang di bawahnya untuk menggiring mereka percaya dengan visi dan misi yang telah didefinisikan. Membangun rasa percaya itu sangat penting. Tony Hsieh, CEO Zappos mengungkapkan, “kejarlah visi, bukan uang, sebab uang pada akhirnya yang akan mengikuti Anda.”

2. Informan

Uang itu keberadaannya sangat penting, terutama bila uang itu bukan milik Anda. Ketika Anda menjaga saham dan investor dari sesuatu dari yang tidak baik, Anda akan mendapat rasa hormat. Hal tersebut akan memacu Anda untuk lebih sukses lagi.

Dennis Crowlet, CEO Foursquare, mengatakan peran sebagai informan itu sangat krusial. Menurutnya, dari sekian ribu ilmu yang sudah kita pelajari, mungkin yang terpenting dari itu semua adalah terus terang kepada investor apa yang akan dilakukan oleh perusahaan, mana yang tidak, lalu buka kepada mereka mana yang harus diprioritaskan untuk dikerjakan.

3. Manajer keuangan

Menjalankan startup berarti membuat Anda harus bertindak sebagai manajer bank dan pegawainya. Tugasnya mengelola pendapatan, investasi, biaya, ditambah dengan persaingan ketat dengan perusahaan lain untuk mengembangkan bisnis.

4. Tenaga pemasar

Entah saat Anda pitching ke investor, merekrut karyawan baru, melatih kemampuan diri atau sedang berada di kafe, Anda harus selalu menjual visi selama 24/7. Selalu konsisten itu penting, bahkan saat hari terburuk Anda. Dengan menularkan kepercayaan diri Anda terhadap produk sendiri, berarti Anda itu sedang melakukan investasi.

Tularkan rasa kepercayaan diri ini ke lingkungan sekitar Anda, dengan selalu memberi selalu unsur positif untuk reputasi produk Anda. Tidak ada salahnya untuk memiliki alat pemasaran yang nyata seperti membangun aplikasi mobile untuk membantu Anda bekerja di manapun.

5. Perencana

Ambil peran aktif dalam memetakan bisnis untuk saat ini, masa depan, dan jangka panjang. Ceritakan kepada orang-orang untuk menggiring mereka percaya dengan visi dan arah dari Anda. Strategi ini cukup strategis dan sangat terbuka kepada kritik, terutama saat sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.

6. Pembuat keputusan

Anda adalah orang terakhir yang mengatakan ya atau tidaknya terhadap seluruh rencana bisnis perusahaan sebelum dikerjakan. Peran ini tekanannya memang cukup tinggi. Maka dari itu, Anda harus nyaman sebelum memutuskan suatu keputusan bisnis, caranya dengan mengevaluasi dengan menimbang potensi baik ataupun buruknya.

Lebih penting lagi, jangan menunggu momen datang. Sebaiknya ke luar dan cari ide, semakin proaktif pola pikir Anda, semakin besar kemungkinan untuk membuat keputusan yang tepat.

7. Pendengar yang baik

Mencari kritik yang bersifat konstruktif pada dasarnya sangat membantu Anda untuk mengasah kepada kesuksesan. Menurut Elok Musk, Founder PayPal dan beberapa perusahaan teknologi sukses lain, sebaiknya Anda harus ambil sebanyak mungkin masukan dari orang, namun hanya ambil masukan yang konstruktif saja. Tanyakan ke mereka apa yang salah. Anda seringkali harus memancing ucapan dari mereka dengan respons untuk mencari tahu apa yang salah. Menurutnya, sebagai seorang responder itu sangat bergantung kemampuan Anda sebagai pendengar.

Aplikasi TBOX Mudahkan Pesan Antar Roti Secara Online

Pada pagi hari, akibat mobilitas masyarakat perkotaan yang tinggi seringkali membuat sarapan jadi tertunda. Padahal, sarapan dengan menu yang sehat dan tepat memegang peranan penting untuk membakar tenaga saat beraktivitas. Menu roti, jadi pilihan utama karena ringkas dan cukup untuk mengganjal perut.

Namun, untuk mendapatkan roti yang berkualitas premium, terkadang harus ditempuh dengan mengunjungi minimarket terdekat. Hal ini dinilai jadi memberatkan, sehingga mau tak mau sarapan jadi terlewat. Untuk menjawab tantangan tersebut, kini hadir TBOX yang diklaim sebagai pionir di bidang online mobile bakery.

Erianto Chang, CEO TBOX, menerangkan model bisnis TBOX cukup sederhana. Ada dua pihak yang terlibat dalam proses TBOX, yakni pembuat roti rumahan dan kurir pengantar barang. Pembuat roti yang disebut TBOX Baker adalah tenaga UKM rumahan yang bertugas memproduksi roti premium dengan standar operasional yang sebelumnya sudah ditentukan oleh pihak TBOX.

Sebelum bergabung, mereka akan dilatih bagaimana memproduksi roti dengan bahan-bahan yang sudah disuplai oleh pihak TBOX. Hal ini demi memastikan roti yang diproduksi sama persis dengan standar yang ditetapkan TBOX, meski produksinya di lokasi berbeda.

Nantinya, hasil produksi harus di simpan paling lambat jam 3 pagi di dalam gudang penyimpanan yang berlokasi di Cengkareng. Sebab pada saat itu, kurir atau lebih disebut dengan TBOX Hero akan mengambil barang dari gudang untuk segera mengantarkannya ke konsumen.

“Kami sudah buat standar yang harus dipatuhi oleh mitra kami, misalnya paling maksimal roti masuk ke dalam gudang jam 3 pagi karena harus segera diantar ke konsumen. Ini memastikan roti yang sampai ke konsumen masih fresh, bahan bakunya berkualitas peremium, dan tidak memakai bahan pengawet,” terang Eriano kepada DailySocial, Rabu (23/11).

Saat ini sudah ada tiga Baker yang sebelumnya sudah memiliki nama mereknya masing-masing bergabung ke jaringan TBOX. Sementara itu, untuk jumlah armada Hero mencapai 35 orang.

Dengan memberdayakan masyarakat biasa jadi mitra TBOX diharapkan bisa menggerakkan perekonomian mereka. Pasalnya, Baker tidak harus memikirkan bagaimana cara penjualannya sebab sudah ada situs dan aplikasi TBOX yang dapat menerima pemesanan secara 24 jam. Begitupula untuk Heroes, mereka sudah memiliki tujuan mau dikirim kemana saja roti yang sudah mereka angkut.

Tampilan aplikasi TBOX / TBOX

Untuk memperluas jangkauan wilayahnya dan kesegaran roti, TBOX akan menambah gudang penyimpanan yang berlokasi di Jakarta Selatan pada bulan depan. Juga, berencana untuk kerja sama dengan tenaga masak dari beberapa merek roti ternama untuk penjualan secara online.

Aplikasi TBOX sudah bisa diunduh di Google Play atau mengunjungi situs TBOX. Ada dua fitur pemesanan roti, melalui menu “Order Now” atau “Schedule Order.” Untuk Order Now jika ingin membeli roti secara langsung dengan memilih jenis roti yang tersedia pada TBOX Hero yang sedang berada di lapangan.

Kemudian, mereka akan mengirimkan langsung ke lokasi yang telah ditentukan. Sementara untuk Schedule Order, pengguna dapat memesan semua jenis roti dengan mengatur waktu pengiriman minimal sehari sebelumnya.

Ditargetkan pada satu tahun berdirinya TBOX nantinya sudah bisa menjaring 10 juta pengguna dengan 1.000 armada Hero. Cakupan wilayahnya diharapkan sudah menembus seluruh Pulau Jawa. “Karena mimpi TBOX adalah menciptakan Hari Roti Nasional,” pungkas Erianto.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal Platform Pemasaran Online Insider dan Solusinya untuk Indonesia

Perusahaan teknologi pemasaran online kini makin ramai karena kedatangan pemain baru asal Turki yakni Insider. Indonesia adalah negara keenam yang dipilih Insider sebagai negara sasaran, mengingat negara ini memiliki perkembangan internet yang cukup masif dan jumlah populasinya yang banyak.

Sejak resmi berdiri di 2012 silam, saat ini Insider sudah beroperasi di delapan kota dunia, yaitu London, Moskow, Singapura, Dubai, Warsawa, Istanbul, Kuala Lumpur, dan Jakarta dengan total karyawan mencapai 107 orang.

Sekadar informasi, Insider adalah platform multi channel (desktop, mobile web, email, aplikasi mobile) yang mengubah data konsumen menjadi hasil yang dapat ditindaklanjuti. Satu set data yang komprehensif memungkinkan klien untuk fokus pada keinginan dan preferensi konsumen.

Insider dapat memprediksi kemungkinan pengunjung untuk membeli (likelihood to purchase/L2P) dalam satu minggu mendatang dengan menggunakan algoritma pembelajaran (machine learning). Skor L2P dihitung setiap hari untuk memprediksi kemungkinan pengunjung bakal membeli barang, berdasarkan tindakannya selama 30 hari terakhir.

Diklaim, dengan layanan L2P ini tingkat konversi jadi lebih tinggi 17 kali daripada menggunakan produk lain. Layanan Insider berguna dan relevan untuk seluruh sektor industri yang butuh manfaat dari penarikan traffic. Namun biasanya industri ritel, media, perjalanan, keuangan, dan e-gaming adalah konsumen terbesar.

Pertimbangan pihak Insider untuk memperkuat pangsa pasarnya di Indonesia makin kuat pasca mendapatkan pendanaan seri A sebesar $2,2 juta beberapa waktu lalu. Dana tersebut akan digunakan untuk mencapai tiga sasaran utama.

Pertama, investasi infrastruktur di Asia Pasifik, sekaligus memperkuat bisnis operasionalnya di Indonesia sebagai pasar yang paling menjanjikan di ASEAN. Kedua, menarik talenta terbaik untuk ditempatkan di Asia Pasifik untuk memberikan layanan kelas dunia kepada klien.

Terakhir, investasi pengembangan teknologi dengan fokus pada model prediktif, segmentasi canggih, teknologi auto-optimasi di seluruh situs, aplikasi, dan email. Selain itu, Insider juga menargetkan akan membuka kantor perwakilan di kota lainnya di Asia Pasifik, beberapa diantaranya adalah Jepang dan Korea Selatan.

“Sampai akhir tahun ini, kami berencana untuk perluas layanan ke beberapa negara di Asia Pasifik, Jepang, dan Korea Selatan. Tahun ini, kami fokus berada di Indonesia karena ini adalah pasar terbesar dan paling menjanjikan di wilayah Asia Pasifik. Akhir tahun depan, tujuan kami adalah memiliki kantor perwakilan di 17 negara yang berbeda,” terang CEO dan Co-Founder Insider Hande Cilingir.

Dikutip dari laman Wamda, Indonesia adalah negara keempat yang jadi fokus utama Insider untuk wilayah pemasarannya setelah Polandia, Singapura, dan Malaysia. Saat ini, 63% dari total pendapatan Insider berasal dari luar Turki. Diharapkan pada akhir tahun ini, persentasenya dapat meningkat jadi 72%.

Tawarkan layanan dan produk yang sudah dilokalisasikan

Secara terpisah, melalui surel yang diterima DailySocial, Serhat Soyuerel selaku Co-Founder dan VP of International Sales Insider menjelaskan bagaimana strategi yang ditawarkan oleh pihaknya kepada klien-kliennya di Indonesia.

Menurutnya, ada tiga pilar yang selalu jadi acuan Insider saat ekspansi di berbagai negara, yakni teknologi (menyediakan inovasi sesuai kebutuhan klien), pengetahuan (berbagi pengalaman dan keahlian), dan layanan (layanan kelas dunia dari pengembangan costum untuk penilaian kerja secara gratis).

Adapun, strategi yang dilakukan Insider di Indonesia adalah melakukan lokalisasi untuk seluruh produk dan layanan dengan menempatkan tim lokal untuk melayani kliennya di Indonesia. Mereka akan melakukan pendekatan berbagi pengalaman apa yang sudah dilakukan Insider saat menjadi mitra dari merek global seperti eBay, Toyota, McDonald’s, Lenovo, Ticketmaster, CNN, Uniqlo, dan lainnya.

Lewat berbagi cerita dan keahlian yang dimiliki tim Insider diharapkan dapat membantu klien untuk mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan teknologi terbaru dan bagaimana mengimplementasinya tanpa harus merekrut pekerja baru, orang berpengalaman untuk di bidang conversion rate atau manajer proyek.

Pasalnya, sambung Soyourel, mencari talenta terbaik di Indonesia merupakan pekerjaan yang sulit karena jumlahnya yang masih langka dan mahal. Pada saat yang sama, persaingan makin sengit sehingga keputusan bisnis harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Terlihat dari investor di Indonesia yang makin hati-hati saat berivestasi sejak satu hingga dua tahun belakangan.

“Sebab semua orang tahu, investasi teknologi baru itu sulit, berisiko, dan mahal. Kami mengatasi dua tantangan ini dengan menawarkan solusi yang mudah dengan layanan kelas dunia tanpa biaya tambahan. Kami senang berbagi keahlian untuk membantu klien demi mendapatkan keuntungan dari tren teknologi terbaru,” ujar Soyourel.

Salah satu penyesuaian yang dilakukan Insider untuk pasar Indonesia adalah fitur untuk khusus menargetkan pengguna UC Browser yang cukup populer di sini. Pihaknya juga mendorong klien untuk mulai aware dengan dominasi kuat dari pengguna mobile. Hal ini adalah peluang besar bagi bisnis periklanan sebab hampir 70% traffic datang dari sana.

Sementara itu, hampir sebagian bisnis masih terpaku pada desktop. Hal ini terlihat dari kinerja metrik dari tingkat konversi yang sangat rendah. Dengan lintas platform, Insider akan membantu klien mengoptimalkan seluruh bujet investasinya dan membantu meningkatkan pendapatan.

“Seluruh strategi ini berkat masukan yang diberikan Patrick Steinbrenner selaku Managing Director kami untuk APAC. Sebelumnya, dia bekerja di Zalora dan bertanggung jawab untuk analisis web dan aplikasi seluruh pengguna, termasuk Indonesia. Wawasan yang dia berikan cukup mendalam dan sangat membantu Insider untuk menjadi pemimpin pasar.”

Harga layanan Insider, lanjut Steinbrenner, sangat fleksibel dan pihaknya menjamin tidak ada biaya tersembunyi. Sebab, tujuan akhir yang ingin dicapai Insider untuk Indonesia bukan semata-mata ingin meraih kemenangan dalam waktu cepat dalam kurun waktu yang singkat. Melainkan ingin menjalin kemitraan yang kuat dan berjangka panjang, membantu klien untuk berhasil dalam menjalani bisnisnya.

Pemain teknologi sejenis di Indonesia dengan produk yang hampir sama dengan Insider rupanya belum ada. Namun untuk skala global, sudah ada perusahaan dengan produk yang hampir mirip, misalnya AgilOne (California), Custora (New York), dan Retention Science (California).

Fashion Reseller Banananina Joins E-Commerce Race

Local reseller of authentic branded fashion items Banananina has launched an e-commerce website to reach customers outside the capital city.

The company, which started its business in 2009 through Multiply, offers various items, from bags and shoes to accessories and beauty products. The new website will also provide male products for the first time.

Founder Fitri Maya Safira said the new sales channel was expected to increase daily transactions from 30 items to 70 items. “Offline sales are not sufficient due to limited options for buyers. Hopefully, the simplicity of purchasing online will attract more people,” she was recently quoted.

Banananina claims its luxury goods all have original guarantee, since they were obtained from licensed-suppliers. Particularly for shoes, buyers will be given a return guarantee.

“[The original guarantee] is important to ensure the products are original, since nowadays they can look identical [to fake ones]. Sometimes I even lend a hand to check the items’ originality,” said Fitri, adding that the company’s customers live in places as far apart as Bandung, Surabaya, Aceh, Makassar, Jayapura, Timika and Biak.

In terms of business model, Banananina will go head to head with Singapore-based online marketplace Reebonz, which has entered the Indonesian market. “We’re not worried about competition; it is not unusual in any kind of business.”


Disclosure: The original article is in Indonesian and syndicated in English by The Jakarta Post

Kominfo Sosialisasikan Platform Sivion untuk Tanda Tangan Digital

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong masyarakat untuk menggunakan tanda tangan digital sebagai perlindungan data saat bertransaksi online. Tanda tangan digital dinilai mampu memberikan jaminan keabsahan dan keamanan transaksi, serta hukumnya setara dengan tanda tangan basah. Selain itu, juga dapat mengurangi ketergantungan penggunaan dokumen fisik.

Untuk tahap awalnya, pemerintah kini memperkenalkan SiVION (Sistem Verifikasi Identitas Online Nasional) sebagai program promosi dan pemanfaatan sertifikat digital dan tanda tangan digital nasional. Dalam kegiatan ini ada penyusunan regulasi, pembangunan root CA, pembentukan CA, implementasi atau pilot project dan promosi pemanfaatan tanda tangan digital pada layanan publik.

Lewat ajang promosi ini, masyarakat akan dikenalkan bagaimana alur untuk dapat bergabung ke tanda tangan digital. Pertama, pemohon harus mendaftarkan data pribadi ke registration authority (RA). Kemudian, pemohon dapat membuat pasangan kuncinya sendiri atau menggunakan aplikasi yang disediakan pihak penerbit sertifikat digital (CA), seperti yang dilakukan dalam situs pendaftaran sertifikat di situs Sivion.

Bila verifikasi merupakan syarat permohonan sertifikat, maka pemohon datang membawa KTP ke loket RA beserta kunci publik pribadi dalam bentuk certificate signing request (CSR) kepada RA untuk diterbitkan sertifikat digitalnya oleh CA. Proses ini otomatis dilakukan dalam situs Sivion.

Lalu, CA akan menerbitkan sertifikat digital secara online kepada pemohon. Ada link khusus (berisi user name dan password) untuk mengunduh dokumen .p12 (berisi sertifikat digital, pasangan kunci, dan PIN) melalui email pemohon.

CA menjadi pihak yang senantiasa melakukan pengecekan validitas dan melacak sertifikat yang telah dicabut atau kadaluarsa. Terutama, pengawasan kepada lembaga atau individu yang ingin bertransaksi online.

Ada dua pihak CA yang tersedia, yakni dari pemerintah dan swasta. Dari pihak pemerintah, saat ini baru ada tiga kementerian yakni Dirjen Pajak, Lembaga Sandi Negara, dan IPTEKnet BPPT. Dirjen Pajak kini dapat melayani tanda tangan digital untuk transaksi eFaktur. Yang lainnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal segera meluncur jadi pihak penerbit CA, saat ini sedang tahap evaluasi internal.

“Jadi nanti akan ada dua penerbit CA, dari pemerintah dan swasta. Nah, yang swasta akan ditentukan sendiri oleh Kominfo siapa saja yang layak. Semua sektor terbuka, asalkan ada transaksi online di dalamnya,” terang Riki Arif Gunawan, Kepala Sub Direktorat Teknologi Keamanan Informasi Kemenkominfo, kepada DailySocial, Selasa (22/11).

Status hukum tanda tangan basah sama dengan digital

Riki menambahkan, penggunaan tanda tangan digital untuk keperluan transaksi online keberadaannya sangat penting. Pasalnya, selama ini saat transaksi online tidak ada orang yang bisa memverifikasi apakah user name yang dipakai benar-benar pengguna asli atau orang lain.

“Tanda tangan itu tidak bisa dimanipulasi, apalagi kalau digital bila sebelumnya sudah diverifikasi secara otomatis akan mudah ketahuan pemiliknya.”

Lagipula, di mata hukum, tanda tangan digital telah memiliki legalitas dalam UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE) Nomor 11/2008 Pasal 11. Di sana disebutkan bahwa tanda tangan digital memberikan jaminan identitas yang valid, jaminan kerahasiaan, jaminan integritas, serta jaminan nirsangkal terhadap dokumen dan transaksi elektronik.

Ditambah lagi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82/2012 Pasal 41 dan 59 disebutkan ada kewajiban penyelenggara sistem elektronik untuk pakai tanda tangan digital.

Untuk melindungi data konsumen yang tersimpan dalam sistem tanda tangan digital, Kominfo akan mengeluarkan panduan ketat untuk seluruh pihak. Sebab, bila data konsumen bocor akan mempengaruhi kepercayaan konsumen untuk beralih ke tanda tangan digital.

Salah satu CA, akan yang segera bergabung adalah OJK. Regulator ini bakal khusus menerbitan aturan tersendiri untuk penerapan tanda tangan di sektor keuangan.

“Tanda Tangan Digital adalah lembaga identitas yang memiliki infrastruktur yang sangat kritikal, sehingga penting untuk dijaga dengan baik. Kominfo akan rutin memeriksa identitas apakah palsu atau tidak. Lalu ada standar panduan kepada CA agar bisa beroperasi secara aman,” pungkas Riki.

Cerita Ekspansi Startup Lokal ke Kawasan Regional

Berbagai hasil survei ataupun riset menyatakan Indonesia adalah pasar yang tepat untuk memulai bisnis startup. Dari sisi populasi, Indonesia adalah terbanyak setelah India. Sedangkan dari sisi penetrasi internet, Indonesia kini sudah tidak kalah jauh dari negara tetangga Malaysia.

Peluang Indonesia untuk terus tumbuh memang besar, makanya negara ini sangat pas bila pemain startup mulai bermunculan entah dari lokal maupun yang baru masuk dari luar negeri. Pemerintah pun mulai turut andil dengan menerbitkan berbagai aturan demi menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Dalam berbisnis, pemilik usaha sebenarnya sangat haram untuk cepat puas jadi pemenang di salah satu bidang saja, apalagi kalau skalanya masih lokal. Sekiranya, mereka perlu agresif berbisnis sembari mawas diri dengan kondisi pasar yang senantiasa cepat berubah.

Untuk bermain ke kancah internasional, sebenarnya hal itu sangat mungkin dilakukan oleh pemain startup lokal di Indonesia. Mereka memiliki kapasitas yang memadai dan tidak kalah dengan pemain startup dari luar negeri yang masuk ke pasar Indonesia.

Ditambah lagi, budaya Indonesia tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang berada di Asia Tenggara, atau di Asia. Makanya sangat memungkinkan bila pemain startup mulai menimbang-nimbang untuk ekspansi ke Asia Tenggara sebagai tahap awalnya.

Beberapa startup lokal akhir-akhir ini mulai mengumumkan rencananya ingin memperluas kawasan bisnisnya ke negara tetangga bahkan sebagian diantaranya sudah meresmikannya. Di antaranya, Traveloka telah sukses mengembangkan bisnisnya ke lima negara di kawasan ASEAN yakni Singapura, Malaysia, Thailand. Filipina, dan Vietnam. Tak sampai disitu, Traveloka juga mengincar pembukaan kantor perwakilannya di Brunei, Laos, dan Myanmar.

Sonar, aplikasi platform analitik dan monitoring media sosial asal Indonesia, juga mengumumkan rencana ekspansi ke Filipina, Singapura, Malaysia, dan Australia pada tahun depan. Bridestory, portal informasi vendor pernikahan, meresmikan ekspansinya ke Singapura, Filipina, dan Australia.

“Ekspansi kami ke Filipina tidak berbasiskan kerja sama khusus dengan partner lokal. Kami pilih Filipina sebagai rangkaian awal ekspansi karena memiliki pasar yang mirip dengan Indonesia,” terang Kevin Mintaraga, CEO Bridestory.

Selain itu, Heritage.id juga berencana ekspansi ke beberapa negara di ASEAN. Pihak Heritage.id mengungkapkan saat ini masih berusaha mempelajari regulasi yang ditetapkan oleh sejumlah negara.

“Kami ingin melakukan cara serupa yang dilakukan Etsy.com, marketplace yang bisa dinikmati secara global dengan produk pilihan original dan harga terjangkau,” ujar Muhammad Taufiq, CMO Heritage.id.

Ekspansi Modalku

Modalku, startup fintech P2P lending asal Indonesia, juga mengumumkan telah resmi beroperasi di Malaysia, setelah beberapa waktu lalu resmi berada di Singapura. Dengan demikian, kini Modalku sudah resmi beroperasi di tiga negara.

Pihak Modalku menerangkan, pada dasarnya para founder startup fintech ini memang terdiri dari tiga orang dengan perbedaan kewarganegaraan, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Makanya, sudah sejak awal menargetkan Modalku bakal beroperasi penuh di tiga negara tersebut.

Hanya saja, pihaknya lebih memilih Indonesia sebagai base camp untuk Modalku lantaran jumlah populasi di negara ini lebih besar ketimbang dua negara lainnya.

“Selain itu, kami juga lebih ke arah tujuan awal pendirian Modalku yakni mau sukses dan do something good for our country. Tapi base-nya Modalku tetap di Indonesia, dan co-founder Modalku juga ingin berbakti ke negara mereka masing-masing,” ujar Reynold Wijaya, CEO dan Co-Founder Modalku.

Modalku melihat, persamaan yang ada di tiga negara utamanya ini adalah keterbatasan aset UKM sehingga pelaku usaha seringkali tidak masuk dalam kriteria jaminan bank dan lembaga keuangan lainnya. Proses aplikasi juga memakan waktu, pasalnya dana baru cair setelah dua hingga tiga bulan kemudian.

Sejak diluncurkan 17 bulan yang lalu, Modalku telah mencairkan Rp 156 miliar dalam pinjaman jangka pendek dan invoice financing untuk mengembangkan lebih dari 200 UKM berpotensi.