GO-JEK Introduces “In-App News” with Kumparan to Enrich The Contents

GO-JEK’s latest update has revealed new in-app news, integrating Kumparan’s content channels. Kumparan is a media startup created by Detik founders and former employees.

The most popular news will be displayed on GO-JEK newsfeed. When the app is open, there will be a special channel with various news from Kumparan, along with the categories.

Aside from news channel, there are other content approaches for entertainment. For example, the MamaAnabel prophecy feature, by having the answer options provided, the app will give the “fun” prediction as user’s preference. There’s also a form-shaped feature to show support and congratulation for Asian Games athletes.

GO-JEK in-app content features
GO-JEK in-app content features

All contents are combined with the reviews about GO-JEK services. It includes inspirational stories from drivers, food recommendations, and GO-JEK services reviews. A complete newsfeed is expected to make users comfortable in the app. For GO-JEK, it’ll certainly increase user traction with some raised offers.

Grab with its GrabDaily

Previously, Grab’s update also introduced the same feature. It just didn’t blend natively in newsfeed but being put in GrabDaily. There are various types of content, both from Grab and information news. Grab curates the news from diverse online sources, including Viva, Liputan6, and Bola.com.

Grab in-app content feature
Grab in-app content feature

Interactive content such as quizzes and score updates from the hottest event (Asian Games) are added to GrabDaily. There’s also native ads on recommending places to visit by Grab and food that can be ordered through the app.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

GOWES Resmikan Kehadiran di Bali

Setelah debut akhir Juli lalu di Jakarta, platform bike sharing lokal GOWES meresmikan kehadirannya di Bali. Seremoni peresmian dilakukan langsung olehDirut PT Surya Teknologi Perkasa Iwan Suryaputra dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurut rilis yang diterima DailySocial, pasca peluncuran ini perusahaan sudah mengoperasikan ratusan sepeda GOWES di seputar Kuta dan Sanur.

Dalam sebuah wawancara bersama e27, Iwan pernah menyampaikan bahwa perusahaan menyadari betul bahwa budaya menggunakan sepeda masih sangat minim di Indonesia. Namun pihaknya meyakini bahwa uji coba ini akan menghasilkan tren baru di kalangan masyarakat. Minimal sebagai moda transportasi alternatif ketika mereka berlibur di suatu tempat wisata. Untuk itu pendekatan GOWES melakukan peluncuran awal di lokasi wisata, seperti di Monas, Sanur, dan Kuta.

Iwan turut memaparkan rencana ke depan untuk operasional GOWES. Layanan akan coba diintegrasikan dengan stasiun dan halte bus di Jakarta. Perusahaan saat ini tengah melakukan negosiasi dengan pemilik bangunan di wilayah sekitar untuk menyediakan tempat parkir khusus sepeda.

Di fase awal GOWES juga tidak membiarkan operasional sepenuhnya otomatis oleh sistem. Mereka masih melibatkan peran manusia, terutama dalam pengelolaan sepeda. Perusahaan menyadari betul ada stigma pesimis di kalangan masyarakat terhadap bike sharing, seperti risiko pencurian, pengembalian sepeda sembarangan/dilempar begitu saja, atau lainnya. Hal-hal tersebut memang nyata sudah terjadi.

GOWES menugaskan tim untuk memindai area tempat sepeda-sepeda ditinggalkan. Kegiatan pemindaian dilakukan tengah malam, saat semua aktivitas terhenti. Tim kemudian akan mengembalikan ke titik penjemputan sepeda, sehingga di pagi hari siap digunakan kembali. Diakui cara ini tidak efisien, namun demi proses edukasi perusahaan menilai penurunan efisiensi akan menghadirkan kesadaran di tengah masyarakat.

Didukung dua perusahaan yang sudah melantai di bursa saham, Kresna Graha Investama dan M Cash, GOWES menerapkan teknologi berbasis Tracking Device & Digital Indonesia Map di setiap unit sepeda. Implementasi teknologi tersebut memungkinkan pengguna tidak harus mengembalikan sepeda yang digunakan ke titik tertentu selama masih dalam area operasional GOWES.

Dengan Tracking Device & Digital Indonesia Map pada sepeda, tim GOWES dapat melacak lokasi sepeda dan kemudian melakukan pengumpulan sepeda yang telah selesai digunakan oleh pelanggan.

Application Information Will Show Up Here

KoinWorks Nabbed 230 Billion Rupiah Series A Funding

P2p lending startup KoinWorks receives the Series A funding of IDR 230 billion led by Mandiri Capital Indonesia (MCI). It was also supported by Gunung Sewu and Convergence Venture.

Aside from the equity distribution and additional bonds, this also started the strategic partnership between KoinWorks and Mandiri Group. It’s focused on developing safe and relevant financial facilities for Indonesia’s digital SME market.

Mandiri Group will participate in supervising the development of safe and affordable financial products in KoinWorks. KoinWorks is hoping to strengthen its position as the market leader in p2p lending for SME.

Since officially registered in OJK by 2016, KoinWorks has been supporting digital SMEs development in five main verticals: fashion, electronics, cosmetics, gadget, and food & beverage industries. According to the data, most of the SMEs registered in KoinWorks are under five years operation.

“Most of the SMEs in Indonesia have gone digital, retails are getting decreased. The market potential becomes KoinWorks’ focus. This business goes along with our spirit in improving Indonesia’s financial inclusion,” Benedicto Haryono, KoinWorks’ Co-Founder and CEO, added.

In addition, he also revealed that this funding will be focused on developing technological innovations in each of KoinWorks financial product.

“With the presence of data showing positive prospect from digital SME market, it’s important for them to gain access to an easy and safe financial service. P2p lending concept is very suitable as a leading financial service for their business development,” Eddi Danusaputro, Mandiri Capital Indonesia’s CEO, said.

In terms of funding, Koinworks claims to have controlled most of the p2p retail investor market in Indonesia. Lenders in KoinWorks have access to the filtered investment products, complete with a transparent risk level, loan tenor, and investment interest. All features are there and lenders in Koinworks are expected to be able to make an investment based on data analysis.

“We believe that technology is the key differentiator. Our focus is on technology development and user satisfaction. Along with the increasing number of smartphone users and a combination of affordable investment, it’ll change the behavior. KoinWorks will change the way people invest digitally,” Willy Arifin, KoinWorks’ Co-Founder and Chairman, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Bahasa.ai Receives Seed Funding From East Ventures

Bahasa.ai, an NLP/NLU (Natural Language Processing/Understanding) platform development startup for Bahasa Indonesia, receives seed funding from East Ventures. The value is undisclosed. The plan is to use funding for accelerating mission to develop artificial intelligence platform.

Previously, Hokiman Kurniawan, Bahasa.ai’s Co-Founder and CEO, has explained its business strategy in an interview with DailySocial. Its focus is to produce more comprehensive Bahasa Indonesia skills for machines. One of which is applied in chatbot.

Melisa Irene, East Ventures’ Principal, said that the NLP / NLU-based platform developed by Bahasa.ai will be very relevant in Indonesia, because of unique variants and dialects in Bahasa Indonesia.

In daily communication, the non-KBBI slang and spelling terms keep showing and being used. Artificial Intelligence-based solutions, combined with machine learning, can improve the computer skills in understanding Bahasa Indonesia. Therefore, when being implemented (for chatbot, as an example) will become more attractive.

Samsul Rahmadani, Bahasa.ai‘s Head of AI, said in his statement, by increasing artificial intelligence technology, brands are expected to produce communication channels which capable to interact naturally and personally. Bahasa.ai introduces PaaS products to help brands or businesses in developing a chatbot strategy.

Competition among local chatbots

Creating artificial intelligence is not an easy deal, but many local startups are counting their luck in this vertical. Currently, there are many startups targeting AI-based products segment, particularly in chatbot implementation. They are Kata.ai, Botika, Bang Joni, Eva, and many others.

The development can’t be separated from industrial needs. Business players are competing to present new ways which more effective and efficient in terms of customer service. Chatbot-based solutions are considered capable to accommodate these needs. Many companies are already adopting, from telecommunications, bankings, and some e-commerce services.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Indofood Adakan Kompetisi “Pitch Startup” di Bidang Gizi

PT Indofood bekerja sama dengan BLOCK71 Jakarta dan Scaling Up Nutrition (SUN) Business Network akan mengadakan “Indofood Local Pitch Competition”, yakni kompetisi pitch startup pertama di Indonesia yang berfokus pada gizi. Acara ini bertujuan untuk menemukan ide-ide kreatif dan inovasi berbasis teknologi sebagai solusi untuk mengalami isu utama gizi di Indonesia, yakni: obesitas pada anak, stunting pada balita, dan anemia pada remaja putri.

Acara akan berlangsung pada 19 September 2018 bertempat di fasilitas inkubasi startup BLOCK71 Jakarta. Pendaftaran kompetisi akan dibuka sampai 26 Agustus mendatang. Bagi startup yang berminat, dapat melakukan submisi melalui tautan http://bit.ly/ILPC-PR. Dari pendaftaran, akan diseleksi tim juri 10 finalis yang akan mengikuti sesi mentoring sebelum mempresentasikan pitch-deck di hadapan juri.

“Kami melihat startup teknologi bisa menjadi solusi percepatan penanganan masalah gizi yang kita hadapi. Oleh karena itu, Indofood bersama SUN Business Network Indonesia dan BLOCK71 menyelenggarakan kompetisi ini. Harapannya dapat membuka peluang kerja sama dari berbagai pihak untuk mengembangkan platform gizi di skala nasional dan regional,” ujar Direktur Indofood yang juga menjabat sebagai Co-Chair SUN Global, Axton Salim.

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Bappenas dan UNICEF di tahun 2017, beban ganda malnutrisi di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius. Pada tahun 2013, 12% anak di bawah usia 5 tahun terkena wasting (berat badan rendah dibanding tinggi badan) dan jumlah yang sama mengalami overveight (kelebihan berat badan). Sementara itu di tahun yang sama sekitar 37% anak di bawah 5 tahun mengalami stunting.

Apabila kondisi ini dibiarkan berlanjut, tidak saja berpengaruh pada kualitas generasi Indonesia, tetapi juga akan merugikan ekonomi negara. Menurut Bappenas, potensi kerugian ekonomi akibat stunting sebesar 2-3% dari PDB per tahun. Asumsinya jika PDB tahun 2017 adalah sebesar 13.000 triliun Rupiah, maka potensi kerugian negara bisa mencapai 300 triliun Rupiah.

“Kami mencari startup yang bisa memecahkan tiga isu utama di atas dari berbagai aspek. Misalnya platform untuk meningkatkan ketersediaan gizi mikro, meningkatkan akses makanan bergizi di daerah rural, mendorong gaya hidup aktif, teknik meningkatkan kesadaran terhadap gizi buruk, dan solusi unik lainnya. Pemenang pertama berhak menghadiri  Nutrition Africa Investor Forum di Nairobi pada 16-17 Oktober 2018,” ujar Direktur BLOCK71 Jakarta, Adrian Lim.

Disclosure: DailySocial adalah media partner untuk Indofood Local Pitch Competition

Grab Luncurkan GrabAds, Mungkinkan Brand Beriklan di Armada Mitra Pengemudi

Hari ini (22/8) Grab mengumumkan unit bisnis terbarunya bernama GrabAds. Sesuai namanya, GrabAds akan fokus pada periklanan, memberikan kepada brand kesempatan untuk meningkatkan engagement melalui platform online-to-offline. Bentuk iklannya terdiri dari tiga jenis, yakni (1) Mobile Billboards, (2) In-Car Engagement, dan (3) In-App Engagement.

Pertama untuk Mobile Billbaord, konsepnya mirip car advertising yang sudah banyak bermunculan, seperti dari Sticar, Ubiklan, dan lain-lain; sudah cukup banyak di Indonesia. Untuk model ini, di Indonesia GrabAds bekerja sama dengan StickEarn dan Karta dalam pemasangan konten iklan/stiker di kendaraan mitra pengemudi. SitckEarn akan fokus di kendaraan roda empat dan Karta untuk roda dua.

Kemudian yang kedua ialah In-Car Engagement, berbentuk konten digital dan non-digital yang dapat disuguhkan melalui tablet atau informasi produk armada GrabCar. Konsepnya mengubah mobil menjadi mini mobile pop-up store bagi para konsumen untuk memahami, menguji, dan membeli produk saat sedang berada dalam perjalanan. Di Indonesia, implementasinya akan dikerjakan bersama dengan Interads sebagai penyedia platform digital car top.

Contoh penerapan In-Car Engagement di GrabAds / Grab
Contoh penerapan In-Car Engagement di GrabAds / Grab

Ketiga ada In-App Engagement, iklan ditampilkan dalam widget interaktif (permainan, kuis, konten digital dll) di aplikasi Grab. Para brand dapat menampilkan promo eksklusif melalui aplikasi yang digunakan konsumen. Fitur ini sudah diluncurkan sejak bulan alu di aplikasi, dengan pendekatan news feed diharapkan informasi tersampaikan lebih relevan.

“Seriring makin terhubung antara ranah online dan offline, berbagai brand kini fokus untuk menghadirkan pengalaman terintegrasi. GrabAds membantu brand untuk memanfaatkan armada kami yang tersebar dalam menjangkau audiens yang luas di Asia Tenggara. Tujuannya mulai dari meningkatkan awareness hingga menghadirkan pengalaman yang lebih personal,” sambut Head of GrabAds, Nasheet Islam.

GrabAds juga memanfaatkan big data Grab, memanjakan brand dengan wawasan mengenai pasar lokal, serta keberadaan O2O untuk menciptakan hubungan pelanggan yang lebih intens dengan brand. Segmentasi pelanggan yang tepat dinilai dapat memberikan pengalaman yang lebih personal untuk meningkatkan traksi dalam bisnis.

“GrabAds merupakan cara yang luar biasa bagi para mitra pengemudi dan mitra pengiriman barang untuk meningkatkan pendapatan. Grab berkomitmen untuk membantu mitra secara konsisten setiap bulan dari GrabAds, seraya membantu brand untuk meningkatkan exposure dengan konsumen,” tutup Nasheet.

Application Information Will Show Up Here

Alpha Momentum Indonesia Akan Gelar Acara Perdananya “StartHub Connect”

Perusahaan modal ventura lokal, PT Alpha Momentum Indonesia (AMI), akan mengadakan pagelaran perdananya. Bertajuk “StartHub Connect”, acara tersebut akan berlangsung di ICE BSD Tangerang, pada 13 September 2018 mendatang. StartHub Connect akan menjadi sebuah forum investasi dan pendanaan yang fokus pada upaya mempromosikan semangat kewirausahaan dan mentoring prototipe ide startup untuk pengembangan lebih lanjut.

Acara ini akan mempertemukan inovator pemula, early-stage startup, pemerintah, investor hingga para ahli di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Mengusung tema “Your StartUp Gateway to be Enterprise Ready”, StartHub Connect berharap memberikan kesempatan kepada startup untuk mempresentasikan bisnis mereka dan mendapatkan akses sumber pendanaan dan mentoring yang tepat agar bisa tumbuh dan berkembang ke skala yang lebih besar.

Adapun agenda dalam acara ini di antaranya: (1) seminar  dari para ahli terkait bisnis dan teknologi pendukung, (2) speed dating bagi para startup untuk dapat menunjukkan kompetensi masing-masing kepada calon investor, dan (3) pameran dari 100 startup yang bergerak di berbagai sektor industri.

CEO AMI, Rachmat Gunawan, mengatakan bahwa AMI memiliki misi untuk mendorong semangat kewirausahaan di Indonesia melalui inkubasi, networking, edukasi, mentoring dan memfasilitasi startup dengan berbagai sumber pendanaan. Untuk itu AMI tidak ingin hanya memberikan dukungan pendanaan, tetapi juga pengalaman dan keahlian yang sangat dibutuhkan para startup dalam mengembangkan bisnisnya.

Deputi Permodalan BEKRAF, Fajar Hutomo, turut menyampaikan dukungannya terkait acara ini. Fajar mengatakan, “Kami berharap StartHub Connect bisa membantu mengatasi salah satu masalah terbesar startup yakni akses kepada permodalan. Dengan demikian kita bersama bisa memfasilitasi berkembangnya berbagai inovasi yang menghadirkan berbagai solusi bagi banyak persoalan efisiensi dan masalah kehidupan sehari-hari dan bisnis di tanah air yang sedemikian banyak.”

Turut memberi sambutan perwakilan dari Prudential Indonesia yang juga menjadi perusahaan pendukung acara ini. Melalui CTO-nya, Iskak Hendrawan, Prudential berharap StartHub Connect dapat membuka jalinan kerja sama antara startup dengan perusahaan. Khususnya untuk menciptakan ekosistem digital di dunia asuransi, kesehatan dan pengelolaan keuangan.

Untuk registrasi atau informasi lebih lanjut mengenai StartHub Connect, silakan kunjungi situs resminya: http://alphamomentum.id/starthub-connect/

Disclosure: DailySocial merupakan media partner StartHub Connect

Bahasa.ai Raih Pendanaan Awal dari East Ventures

Bahasa.ai sebagai startup pengembangan platform NLP/NLU (Natural Language Processing/Understanding) untuk Bahasa Indonesia, hari ini (23/8) mengumumkan perolehan pendanaan awal (seed funding) dari East Ventures. Tidak disebutkan nominal pendanaan yang didapat. Rencananya akan digunakan untuk mempercepat misinya dalam mengembangkan platform kecerdasan buatan.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara bersama DailySocial, Co-Founder & CEO Bahasa.ai, Hokiman Kurniawan, sudah menerangkan strategi bisnisnya. Fokus Bahasa.ai adalah menghasilkan kemampuan Bahasa Indonesia yang lebih komprehensif untuk mesin komputer. Salah satunya diterapkan dalam chatbot.

Principal East Ventures, Melisa Irene, dalam sambutannya mengatakan bahwa platform berbasis NLP/NLU yang dikembangkan oleh Bahasa.ai akan sangat relevan di Indonesia. Hal ini mengingat adanya variasi dan dialek yang unik dalam Bahasa Indonesia.

Dalam komunikasi sehari-hari, istilah slang dan ejaan non-KBBI terus hadir dan digunakan. Solusi berbasis kecerdasan buatan –dikombinasikan dengan pembelajaran mesin—dapat meningkatkan kemampuan komputer dalam memahami Bahasa Indonesia. Sehingga saat diimplementasikan (misalnya ke dalam chatbot) akan menjadi lebih atraktif.

Chief AI Bahasa.ai, Samsul Rahmadani, dalam keterangan tertulisnya mengatakan dengan peningkatan teknologi kecerdasan buatan harapannya brand dapat menghasilkan kanal komunikasi yang dapat berinteraksi secara alami dan lebih personal. Bahasa.ai menghadirkan produk PaaS yang dapat membantu brand atau bisnis mengembangkan strategi chatbot-nya.

Persaingan bisnis chatbot lokal

Membuat produk berbasis kecerdasan buatan bukan perkara mudah, kendati demikian banyak startup lokal yang mencoba keberuntungan di vertikal tersebut. Saat ini sudah sangat banyak startup (atau hasil pivot startup) yang menyasar segmentasi produk berbasis AI, khususnya untuk implementasi chatbot. Sebut saja Kata.ai, Botika, Qiscus, Bang Joni, Eva dan sebagainya.

Perkembangan tersebut tak terlepas dari kebutuhan industri. Pemain bisnis berlomba-lomba menghadirkan cara baru yang lebih efektif dan efisien dalam pelayanan pelanggan. Solusi berbasis chatbot dinilai mampu mengakomodasi kebutuhan tersebut. Saat ini, banyak perusahaan yang mulai mengadaptasi, dari perusahaan telekomunikasi, perbankan, hingga e-commerce.

KoinWorks Dapatkan Pendanaan Seri A Senilai 230 Miliar Rupiah

Startup p2p lending KoinWorks hari ini (22/8) mengumumkan perolehan pendanaan seri A senilai Rp230 miliar yang dipimpin oleh Mandiri Capital Indonesia (MCI). Pendanaan tersebut turut didukung oleh Gunung Sewu dan Convergence Venture.

Selain dalam bentuk pembagian ekuitas dan penambahan obligasi, prosesi ini turut memulai kerja sama strategis antara KoinWorks dengan Mandiri Group. Kerja sama difokuskan untuk mengembangkan sarana keuangan yang aman dan relevan bagi pasar UKM digital di Indonesia.

Nantinya Mandiri Group akan turut memberikan supervisi dalam pengembangan produk finansial yang terjangkau dan aman di KoinWorks. Sehingga diharapkan KoinWorks mampu menguatkan statusnya sebagai market leader dalam p2p lending di pasar UKM.

Semenjak resmi terdaftar di OJK pada tahun 2016, KoinWorks telah mendukung perkembangan UKM digital yang beroperasi di lima vertikal utama yaitu: industri fashion, elektronik, kosmetik, gadget dan food & beverage. Dari data yang ada terungkap, sebagian besar UKM digital yang terdaftar sebagai peminjam di KoinWorks berusia di bawah 5 tahun operasional.

“Sebagian besar UKM di Indonesia sudah go-digital, kehadiran toko fisik dari brand lokal pun mulai berkurang. Potensi pasar inilah yang menjadi fokus dari KoinWorks. Geliat bisnis ini selaras dengan semangat kami untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” sambut Co-Founder & CEO KoinWorks, Benedicto Haryono.

Selain itu Benedicto juga mengungkapkan, pendanaan seri A ini akan difokuskan untuk mengembangkan inovasi teknologi di setiap produk finansial Koinworks.

“Dengan hadirnya data yang menunjukkan prospek positif dari pasar UKM digital, penting bagi mereka untuk mampu meraih akses terhadap jasa finansial yang aman dan mudah. Konsep p2p lending sangat cocok untuk menjadi jasa finansial unggulan bagi pengembangan bisnis mereka,” ujar CEO Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro.

Dari segi pendana, hingga saat ini, KoinWorks mengklaim telah menguasai sebagian besar pasar investor ritel p2p di Indonesia. Pendana di KoinWorks memiliki akses terhadap produk investasi yang telah tersaring, lengkap dengan tingkat risiko yang transparan, tenor pinjaman dan bunga investasi. Seluruh fitur ini hadir dan diharapkan agar pendana di KoinWorks mampu melakukan investasi yang berlandaskan analisis data.

“Kami percaya bahwa teknologi merupakan the key differentiator. Fokus kami terletak di pengembangan teknologi serta kepuasan pengguna. Seiring dengan semakin banyaknya pengguna smartphone serta kombinasi investasi yang terjangkau, akan mengubah behaviour. KoinWorks akan mengubah cara orang berinvestasi secara digital,” ujar Co-Founder & Chairman KoinWorks, Willy Arifin.

BEKUP 2018 Tekankan Pembinaan Karakter “Founder”

Bekraf for Pre-Startup (BEKUP) kembali diadakan untuk kali ketiga. Program ini memiliki tujuan memunculkan founder startup digital berkualitas melalui program pendampingan dan edukasi. Tahun ini, BEKUP ingin lebih fokus pada penguatan karakter tim dan ide solutif. Pelaksanaannya akan meliputi kota Bandung, Yogyakarta, Semarang, Malang, Makassar, Padang, Denpasar, Medan, Tangerang dan Balikpapan.

“Yang juga berbeda di BEKUP 2018, di ujung acara kami akan adakan acara pleno mempersilakan tiga perwakilan startup dari masing-masing kota untuk presentasi di depan calon inkubator. Ini sesuai dengan misi BEKUP sebagai program pra-inkubasi,” ujar Deputi Infrastruktur BEKRAF Hari Santosa Sungkari kepada DailySocial.

Hari melanjutkan, proses pendidikan yang diterapkan adalah Lean Startup, meliputi customer discovery, customer validation, customer creation dan company building. BEKUP akan memfokuskan pada proses customer discovery. Presentasi oleh startup yang terbentuk tadi juga baru mencakup tahap customer discovery dan pembuatan minimum viable product.

“Setelah menilai dan memilih startup binaan dari presentasi, masing-masing inkubator juga akan memiliki tujuan, mau dibawa ke mana startup yang mereka pilih nantinya. BEKUP memberikan keleluasaan kepada inkubator untuk mengambil startup sesuai bidang dan spesialisasinya. Target BEKUP 2018 adalah membina 200 pre-startup lulus.”

Menekankan pendidikan karakter bagi founder

Proses pendidikan dalam rangkaian BEKUP 2018 juga akan berfokus pada peningkatan karakter founder. Ini belajar dari rangkaian kegiatan yang sudah berjalan di tahun-tahu sebelumnya. Pemikiran yang terbuka dinilai penting untuk ditanamkan sejak dini, di samping perkembangan digital yang dinamis, bisnis harus bisa selalu beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pangsa pasar.

“Salah satu yang dilihat nanti di ujung, baik investor atau rekanan, adalah karakter dari founder. Di Lean Startup ini kita juga tekankan kepada founder untuk siap pivot. Karena kebanyakan para founder startup tahap awal susah untuk berpikiran terbuka mengubah bisnis dan susah diyakinkan bahwa hipotesis yang diangkat mungkin tidak relevan, sementara ada tuntutan penyesuaian di pangsa pasar,” jelas Hari.

Karakter founder juga dianggap penting untuk kesehatan startup ke depan, karena pemimpin bisnis akan menjadi motor utama dalam kerja tim, relasi bisnis, dan lain-lain. Penilaian terhadap karakter sendiri akan disematkan saat proses seleksi hingga presentasi, dilakukan oleh para mentor dan perwakilan inkubator.

“Karakter nomor satu, termasuk karakter mau berubah. Kalau bisnis tidak mau berubah, mereka akan kelabakan ketika lima sampai sepuluh tahun lagi ada disrupsi dalam bisnis. Kita tidak mau menghasilkan pengusaha yang manja, misal ada disrupsi lalu minta perlindungan pemerintah, jangan sampai terjadi.”

Mentor lokal di tiap kota agar lebih intensif

Pada pertengahan Juli 2018 lalu, BEKRAF sudah membina calon mentor, yang terdiri dari Lead Mentor dan Local Mentor, untuk mengiringi BEKUP 2018. Mentor yang dipilih juga bukan sosok ternama, karena panitia meyakini bahwa dibutuhkan pendamping yang bisa menemani secara intensif. Yang jelas, syarat mentor harus sudah berpengalaman dalam bisnis digital, minimal tiga tahun. Mentor tersebut akan ada di setiap kota, dan disiapkan untuk siaga menjawab berbagai pertanyaan seputar isu bisnis yang ada.

“Para mentor nantinya akan membantu dalam rangkaian program, termasuk di acara bootcamp, coaching, hingga online coaching. Mereka bisa ditelepon kapan saja sesuai jadwalnya. Kalau kami pilih mentor yang terkenal biasanya sulit untuk dihubungi jika sewaktu-waktu startup binaan butuh,” ujar Hari.

Sebaran mentor di tiap kota juga akan disesuaikan dengan kebutuhan tim. Dalam sebuah tim yang akan dibentuk, minimal harus terdiri dari orang-orang berkemampuan teknologi (hacker), desain (hipster), dan bisnis (hustler).

Rangkaian acara BEKUP 2018

Program BEKUP 2018 akan dilaksanakan selama tiga bulan. Pada awal program, tim startup tersebut akan mengikuti dua program bootcamp masing-masing selama dua hari, yang bertujuan untuk memperkenalkan proses inovasi serta budaya kerja startup dengan didampingi oleh sejumlah mentor yang berkompeten.

Setelah menguasai proses dan metode inovasi yang diperlukan, berikutnya tim startup akan memasuki sejumlah sprint (tahapan kerja singkat) dengan target spesifik yang ditetapkan. Tim mentor yang memiliki latar belakang bisnis, teknis, dan desain akan memberikan pendampingan secara privat kepada masing-masing untuk memastikan tim dapat mengatasi kendala spesifik.

Setelah melalui sejumlah sprint diharapkan tim startup baru sudah dapat meluncurkan solusinya dan sudah memiliki sejumlah pengguna awal. Pada tahap ini, tim startup baru akan diperkenalkan kepada sejumlah pihak yang dapat mendukung pengembangan bisnisnya di masa yang akan datang, antara lain inkubator, akselerator, investor maupun mitra strategis lainnya.