Universitas Kristen Indonesia dan University of Southern California Kolaborasi Bangun “AI Center”

Universitas Kristen Indonesia (UKI) telah mengumumkan kerja sama strategis dengan University of Southern California (USC) untuk mendirikan pusat kecerdasan buatan (AI Center) berbasis universitas di Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan literasi AI di kalangan masyarakat, dimulai dari para mahasiswa UKI, serta mengembangkan kapasitas penelitian dan inovasi teknologi di bidang AI.

Pembentukan AI Center ini mencerminkan komitmen kedua universitas dalam memajukan pendidikan dan penelitian AI. Dengan memadukan keahlian UKI dan USC, AI Center akan menawarkan program pendidikan dan pelatihan berkualitas tinggi yang dirancang untuk membekali mahasiswa dan profesional dengan pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan di era digital.

Edwin Soeryadjaya, Pembina Yayasan Universitas Kristen Indonesia, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini, “Pembentukan AI Center ini merupakan AI Center berbasis universitas di Indonesia yang berkolaborasi dengan universitas ternama dari AS. Kami berharap AI Center UKI berkolaborasi dengan USC akan melahirkan inovasi-inovasi lokal yang dapat bersaing pada tingkat global serta memajukan sektor-sektor industri di Indonesia.”

Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dalam hal kunjungan aplikasi AI pada tahun 2023, dengan total mencapai 14 miliar kunjungan. Potensi besar ini mendorong perlunya pemanfaatan teknologi AI di berbagai sektor, termasuk pendidikan, untuk meningkatkan daya saing global Indonesia.

Rektor UKI Prof. Dr. Dhaniswara K. Harjono turut menambahkan, “Kehadiran teknologi AI menjadi terobosan dalam dunia pendidikan dan personalisasi pembelajaran yang dapat memicu akselerasi pendidikan. Ini adalah momentum penting untuk UKI dan Indonesia untuk mendukung literasi AI dan kami berkomitmen untuk memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin untuk kemajuan bersama.”

Holip Soekawan, Project Advisor UKI AI Center dan alumni USC, menyatakan bahwa revolusi AI sudah tiba. “Layaknya Revolusi Agrikultur dan Industrial di abad 18 dan 19 yang diikuti Revolusi Informasi di abad 20 kita telah memasuki era Kecerdasan Buatan. Saat sebuah revolusi terjadi pilihannya adalah untuk ikut pro-aktif atau jadi penonton saja. Kerjasama UKI dengan USC semoga bisa menjadi salah satu akselerator pengertian dan pelatihan AI di Indonesia dengan lebih konkret.”

AI memiliki potensi besar untuk mengubah berbagai aspek secara positif. Dengan kemampuan analisis data yang cepat dan efisien, AI dapat memberikan wawasan yang bernilai bagi bisnis, ilmu pengetahuan, dan masyarakat secara umum. Edward Sirait, Ketua Pengurus Yayasan UKI, menutup dengan harapan bahwa kolaborasi ini akan menghasilkan inovasi yang memberikan dampak positif bagi kehidupan dan bisnis dalam berbagai sektor.

“Kerja sama ini adalah langkah penting dalam memajukan literasi AI dan mempersiapkan generasi masa depan untuk menghadapi tantangan di era digital,” ujarnya.

East Ventures, SMDV, dan Sejumlah Investor Dikabarkan Kembali Beri Pendanaan ke PasarNow

Startup online grocery PasarNow dikabarkan kembali memperoleh pendanaan tambahan untuk putaran seri A dari investor sebelumnya meliputi East Ventures, SMDV, Prasetia Dwidharma, January Capital, dan Skystar Capital.

Menurut data yang diinput ke regulator, seperti mengutip dari Alternative.pe, nilainya sekitar $1 jutaan atau setara Rp17,4 miliar. Dengan pendanaan ini, East Ventures kini memegang saham mayoritas perusahaan (50%+).

Kami mencoba mengonfirmasi pihak terkait mengenai pendanaan ini, tapi sampai berita ini diterbitkan belum mendapatkan respons.

September 2021, PasarNow mengumumkan pendanaan awal senilai $3,3 juta yang dipimpin East Ventures. Pendanaan ini sekaligus menandai aksi korporasi berupa rebranding dan pivot model bisnis, dari sebelumnya platform social commerce JamanNow menjadi online grocery PasarNow.

Startup ini didirikan sejak tahun 2019 oleh James Rijanto, Donald Wono, dan Cindy Ozzie. Dengan model bisnis yang baru, fokus utama mereka menyederhanakan rantai pasok di sektor bahan makanan segar dan menawarkan produk makanan segar berkualitas kepada pelanggan melalui platform multi-channel. Pendekatan ini memungkinkan mereka merangkul sektor B2B dan B2C sekaligus.

Tahun 2022, Pasarnow dikabarkan memperoleh pendanaan lanjutan sebesar $9,5 juta pimpin East Ventures. Kala itu, menurut data regulator, pendanaan sempat melambungkan valuasi perusahaan ke angka $56 juta. Perusahaan juga sempat membuka pasar baru di daerah Jawa Barat setelah sebelumnya melayani pengguna di seputar Jabodetabek.

Mengecek kembali ke aplikasi, saat ini PasarNow hanya tersedia di pasar Jabodetabek saja. Aplikasi pun (di platform Android) terlihat kurang terutilisasi — kendati pengguna bisa menggunakan jasa mereka lewat mobile web.

Layanan online grocery yang menyajikan produk segar memang tengah mengalami tantangan pada penetrasi pasar. Tidak hanya PasarNow, sejumlah pemain kini mulai meredup setelah sebelumnya saat pandemi mengalami growth moncer.

PasarNow berkompetisi langsung dengan sejumlah pemain lokal, di antaranya Sayurbox, Titipku, Segari, dan beberapa lainnya.

Application Information Will Show Up Here

Evermos Pertimbangkan IPO Dua Tahun Mendatang

Evermos sedang mempertimbangkan penawaran umum perdana (IPO) di Jakarta atau Nasdaq AS dalam dua tahun mendatang. Hal ini disampaikan Co-Founder Iqbal Muslimin seperti dikutip Nikkei Asia.

Dengan basis reseller yang kuat dan terus bertumbuh, serta dukungan dari para investor terkemuka, Evermos diyakini berada dalam posisi yang baik untuk melanjutkan ekspansinya dan memanfaatkan peluang di pasar IPO.

Selain di Indonesia, pertimbangan untuk IPO di Nasdaq AS menunjukkan ambisi perusahaan untuk meraih pasar global dan meningkatkan visibilitas di panggung internasional.

IPO memang menjadi salah satu opsi exit yang mulai banyak dipertimbangkan startup tahap berkembang. Sejumlah startup lokal terus mengungkapkan rencana ini, termasuk melakukan pencatatan publik secara “dual listing” di dua pasar sekaligus — mayoritas Indonesia dan AS.

Selain Evermos, DigiAsia Bios juga menyampaikan rencana yang sama di tahun lalu. Kendati demikian, sejumlah startup yang telah mempertimbangkan SPAC dan dual listing sejak tiga tahun terakhir mengurungkan niat (atau setidaknya menunda) aksi korporasi ini, di antaranya Kredivo, Traveloka, hingga Dekoruma.

Capaian Evermos

Fokus dengan model bisnis social commerce untuk mengakomodasi penjualan melalui reseller di kota tier-2 dan 3, Evermos telah memiliki lebih dari 165,000 penjual aktif di seluruh Indonesia dan 1,600 mitra UMKM.

Para reseller menggunakan jaringan media sosial mereka sendiri untuk memasarkan produk, menciptakan hubungan yang lebih langsung dengan konsumen dan pelanggan. Mereka juga menerima pelatihan pemasaran media sosial dari perusahaan.

Hingga saat ini, Evermos telah mengumpulkan pendanaan sebesar $78,3 juta dari investor seperti International Finance Corp, Shunwei Capital, UOB Venture Management, dan Jungle Ventures.

Pada tahun 2023, GMV industri social commerce Indonesia ditaksirkan mencapai $8,2 miliar. Angka ini diproyeksikan meningkat $22,1 miliar pada tahun 2028. Proyeksi ini memberikan landasan yang kuat bagi Evermos, yang mengantisipasi GMV mereka akan meningkat dua kali lipat menjadi sekitar $800 juta tahun ini. Perusahaan juga menargetkan EBITDA positif pada kuartal IV 2024.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

InfinID Dikabarkan Galang Pendanaan Seri A Dipimpin Argor

Startup fintech InfinID dikabarkan tengah menggalang pendanaan seri A yang dipimpin oleh Argor (Go-Ventures). Sejauh ini Insignia Venture Partners juga terlibat diikuti sejumlah angel investor. Dari data yang dilaporkan ke regulator, seperti dikutip dari Alternative.pe, total dana yang telah terkumpul mencapai $5,42 juta atau setara Rp88 miliar.

DailySocial.id sudah mencoba mengonfirmasi hal ini ke founder InfinID, namun mereka memilih tidak berkomentar terhadap kabar tersebut.

Produk InfinID

InfinID menyalurkan pinjaman menggunakan jaminan sertifikat properti. Perusahaan berperan sebagai penghubung antara calon debitur dan lembaga jasa keuangan (LJK) yang menyediakan pinjaman dengan jaminan sertifikat properti.

Calon debitur akan dibantu untuk mendapatkan pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Di sisi lain, perusahaan ini membantu LJK dalam mengelola proses pengajuan, evaluasi, pelayanan, dan pemantauan dengan teknologi digital. Produk LJK yang digunakan oleh InfinID adalah kredit multiguna dan kredit usaha yang dijamin dengan sertifikat properti.

Limit pinjaman yang tersedia di InfinID mulai dari Rp100 juta dengan bunga mulai dari 12%-18% per tahun. Tenornya juga bervariasi, ada yang 3-5 tahun, ada juga yang jangka panjang, yakni 15-20 tahun.

Perusahaan menawarkan tiga produk pinjaman: InfinID FIX, InfinID FLEX, dan InfinID FLIP. InfinID FIX adalah pinjaman multiguna dengan dana besar, bunga ringan, dan skema pembayaran tetap. InfinID FLEX menawarkan kredit dengan limit lebih terjangkau dan fleksibilitas, seperti pembayaran bulanan yang lebih ringan. InfinID FLIP adalah solusi refinancing (takeover) KPR/kredit multiguna/kredit usaha ke lembaga keuangan lain dengan suku bunga lebih rendah, jangka waktu lebih panjang, dan kemudahan lainnya.

InfinID telah menggandeng sejumlah lembaga pembiayaan seperti BPR Artharindo, BPR Daya Perdana Nusantara, BPR Rifi Maligi, Bank Sampoerna, dan Maybank Syariah.

Dengan model bisnis tersebut, InfinID saat ini terdaftar di Inovasi Keuangan Digital (IKD) klaster Financing Agent yang merupakan platform regulatory sandbox di bawah OJK.

Application Information Will Show Up Here

eFishery Terus Tarik Minat Perusahaan Pembiayaan, Giliran HSBC Berikan Pinjaman Rp487 Miliar

PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) telah memberikan pinjaman “green and social loan” senilai $30 juta atau sekitar Rp487 miliar kepada eFishery untuk mendukung kebutuhan modal kerja perusahaan. HSBC Indonesia juga dipercaya sebagai koordinator pembiayaan berkelanjutan untuk eFishery, dengan tujuan membantu perusahaan mengintegrasikan aspek-aspek ESG dalam operasi bisnis mereka.

Pinjaman ini memungkinkan eFishery untuk memperluas produk eFeeder mereka. Teknologi ini disewakan kepada ratusan ribu pembudidaya ikan skala kecil dalam jaringan eFishery, yang memungkinkan mereka meningkatkan efisiensi pakan hingga 30% dan kapasitas produksi hingga 24%.

Untuk memperbesar bisnis ekspor, eFishery menggaet pasar Tiongkok dengan menjual hasil panen udang setelah sukses ekspor ke AS. Selain itu, eFishery juga memperluas ekspor ikan nila ke kedua negara tersebut dan menargetkan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, kawasan Eropa, dan Timur Tengah.

Founder & CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan bahwa pinjaman green and social loan dari HSBC Indonesia adalah langkah penting dalam merevolusi industri akuakultur di Indonesia. “Pinjaman ini memungkinkan kami memperluas armada eFeeder serta memberdayakan pembudidaya ikan dan petambak udang skala kecil dengan teknologi dan sumber daya yang mereka perlukan, sehingga dapat lebih produktif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Managing Director Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya mengungkapkan, “Ini merupakan bagian dari ambisi kami untuk mendukung pertumbuhan sektor ekonomi baru berbasis platform di Indonesia. Lewat green and social loan, HSBC Indonesia turut mendukung sektor akuakultur di Tanah Air menerapkan praktik berkelanjutan di sepanjang rantai pasokannya.”

Lembaga pembiayaan yang telah bermitra

eFishery juga cukup rajin membangun kemitraan dengan lembaga finansial penyedia layanan pembiayaan. Selain untuk mendukung operasional bisnis, sebagian besar bentuknya berupa loan channeling. Hal ini untuk mendukung layanan pembiayaan mitra lewat Kabayan (Kasih Bayar Nanti) di dalam aplikasi eFisheryFund.

Berdasarkan catatan kami, ada sejumlah kemitraan yang diumumkan ke publik, di antaranya:

Mitra Kategori Tahun Kemitraan
ALAMI Fintech Lending 2020
Amartha Fintech Lending 2023
Amar Bank Bank 2024
BRI Bank 2020
Crowdo Fintech Lending 2021
Danamas Fintech Lending 2021
Investree Fintech Lending 2020
KawanCicil Fintech Lending 2021
KoinWorks Fintech Lending 2023
Kredivo Multifinance 2021
OCBC Bank 2022
Qazwa Fintech Lending 2023

Terbaru pada April 2024 ini, PT Bank Amar Indonesia Tbk (IDX: AMAR) mengumumkan kerja sama strategis dengan eFishery untuk menyalurkan fasilitas kredit kepada UMKM akuakultur atau perikanan budidaya. Fasilitas kredit bersama ini berupa close-loop financing atau pembiayaan ekosistem dengan nilai hingga Rp100 miliar.

Capaian bisnis positif

Kepercayaan para mitra finansial ini tidak terlepas dari performa bisnis eFishery. Menurut data yang disampaikan, sejak 2023 perusahaan telah menjaring lebih dari 200 ribu pembudidaya ikan dan petambak udang dengan 1,1 juta kolam aktif yang tersebar di 280 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Disebutkan, valuasi perusahaan mencapai $1,3 miliar menjadikannya sebagai startup aquatech dengan valuasi terbesar sedunia.

Hingga 2022, perusahaan telah memfasilitasi 1,1 triliun transaksi penjualan ikan air tawar dan 1,12 triliun transaksi penjualan udang. Bila dinominalkan, setara dengan Rp8 triliun total transaksi penjualan ikan dan udang, serta Rp4 triliun total transaksi penjualan pakan ikan dan udang. Kontribusi terbesar disumbangkan dari Jawa Barat dengan persentase hampir 40%.

Sementara untuk ekspor, disebutkan angkanya mencapai 20 juta kilo per bulannya untuk 10 komoditas di eFishery ke Amerika Serikat dan Tiongkok.

Solusi finansialnya, Kabayan, telah didukung oleh belasan perusahaan finansial, seperti Bank OCBC NISP, Amartha, Investree, dan Kredivo. Total dana yang disalurkan mencapai Rp1,07 triliun untuk 24 ribu pembudidaya ikan dan petambak udang.

Application Information Will Show Up Here

NalaGenetics Luncurkan Klinik “NalaCare”, Tawarkan Layanan Kesehatan yang Disesuaikan Profil Genetik Pasien

Startup biotech NalaGenetics resmi meluncurkan klinik NalaCare di TB Simatupang, Jakarta Selatan. Klinik ini menawarkan layanan kesehatan holistik yang personal, sesuai dengan profil genetik masing-masing pasien, sebuah terobosan dalam pendekatan preventif kesehatan.

NalaGenetics sebelumnya dikenal dengan teknologi tes DNA praktis LifeReady™ yang menganalisis profil genetik pengguna dan menyediakan solusi kesehatan personal. Co-Founder dan CEO NalaGenetics Levana Sani, menjelaskan bahwa NalaCare adalah jawaban dari pertanyaan pelanggan yang ingin mengetahui diet, obat, skrining, dan gaya hidup yang sesuai dengan profil DNA mereka.

“Kami membangun klinik dengan pendekatan preventif yang menawarkan program diet dan fitness yang dikonsultasikan dengan dokter spesialis gizi, farmakologi, dan dokter umum. Kami berharap NalaCare menjadi alternatif bagi sistem sick-care yang menerapkan pendekatan ‘one-size fits all’,” kata Levana.

Faktor genetik berperan penting dalam menentukan risiko penyakit, imunitas, hingga efektivitas obat yang dikonsumsi. Studi farmakogenomik pada tahun 2023 menemukan bahwa 93% pasien memiliki variasi genetik yang mempengaruhi respons mereka terhadap obat-obatan, namun 80% pasien mendapatkan resep obat yang tidak sepenuhnya sesuai dengan variasi genetik mereka.

Klinik NalaCare telah membantu sebuah bank swasta di Indonesia menurunkan klaim grup asuransi dalam tiga bulan melalui program NalaCare. Survei NalaGenetics menunjukkan 69% pasien yang menjalani tes genetik ingin konsultasi lebih lanjut untuk memperbaiki rutinitas kesehatan dan obat-obatan mereka.

Studi di Raffles Medical Group juga mengungkapkan bahwa tes NalaGenetics dapat memberikan rekomendasi untuk mengoptimalkan obat di 88% pasien yang telah dites.

Pasien yang datang ke NalaCare akan menjalani pemeriksaan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan lanjutan lainnya. Tim dokter NalaCare akan menyusun program personal sesuai kebutuhan pasien, termasuk Weight Management Program dan Athletic Optimization Program.

Salah satu kisah sukses adalah seorang pasien kanker payudara yang harus menjalani pengobatan bertahun-tahun dengan obat mahal. Di NalaCare, pemeriksaan genetik membantu memastikan efektivitas obat dengan mengetahui aktivitas enzim dalam tubuh pasien. Kolaborasi dengan dokter dari pusat layanan kesehatan lain memastikan strategi pengobatan yang optimal.

Ke depan, NalaGenetics berencana memperluas layanan NalaCare ke sektor pencegahan penyakit personal seperti aterosklerosis. Dengan memperhatikan informasi genetik pasien, gaya hidup, dan faktor lainnya, NalaGenetics bekerja sama dengan berbagai spesialis untuk menawarkan layanan kesehatan dan pencegahan penyakit yang lebih komprehensif.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Grab Gandeng OpenAI, Siap Optimalkan Layanannya dengan Teknologi Kecerdasan Buatan

Grab mengumumkan kemitraan strategis dengan OpenAI. Kerja sama ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi AI mutakhir ke dalam berbagai layanan Grab, meningkatkan pengalaman pengguna, serta memperkuat posisi perusahaan sebagai inovator di industri teknologi.

Dalam konferensi pers yang diadakan di Singapura, CEO Grab Anthony Tan, menyatakan bahwa kemitraan ini akan membawa manfaat besar bagi pengguna dan mitra Grab di seluruh wilayah operasionalnya.

“Dengan memanfaatkan kemampuan AI dari OpenAI, kami dapat menawarkan layanan yang lebih cerdas, personal, dan efisien. Ini merupakan langkah penting dalam visi kami untuk menciptakan ekosistem yang mendukung mobilitas, pengiriman, dan keuangan digital yang lebih baik,” ujar Tan.

OpenAI, yang dikenal luas dengan model bahasa GPT (Generative Pre-trained Transformer), akan bekerja sama dengan tim teknologi Grab untuk mengembangkan solusi AI yang dapat diimplementasikan dalam berbagai fitur aplikasi Grab.

Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan berbagai aspek layanan Grab, mulai dari rekomendasi makanan yang lebih akurat di GrabFood, optimasi rute perjalanan di GrabTransport, hingga analisis data transaksi di GrabFinancial.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas layanan yang diterima pengguna. Salah satu contohnya adalah integrasi teknologi AI dalam layanan GrabFood, di mana sistem AI akan mampu memahami preferensi kuliner pengguna dan memberikan rekomendasi yang lebih tepat dan personal.

Selain itu, AI juga akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan mengoptimalkan rute pengiriman dan mengurangi waktu tunggu bagi pengguna.

Teknologi AI dari OpenAI juga akan diterapkan dalam sektor keuangan digital Grab. Melalui analisis data yang lebih mendalam, GrabFinancial akan dapat menawarkan produk keuangan yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ini termasuk pengembangan layanan pinjaman dan asuransi yang didukung oleh AI, yang akan membantu meningkatkan inklusi keuangan di wilayah Asia Tenggara.

Kepala AI OpenAI Sam Altman, menambahkan bahwa kemitraan ini merupakan peluang besar untuk menunjukkan bagaimana AI dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami sangat antusias bekerja dengan Grab untuk menerapkan teknologi AI kami dalam skala besar dan melihat dampaknya yang nyata terhadap masyarakat,” kata Altman.

Dengan kerja sama ini, Grab dan OpenAI berkomitmen untuk terus berinovasi dan membawa solusi berbasis AI yang dapat memberikan manfaat nyata bagi pengguna. Langkah ini juga memperkuat posisi Grab sebagai pionir dalam memanfaatkan teknologi canggih untuk meningkatkan kualitas layanan dan kesejahteraan masyarakat di Asia Tenggara.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

BATAS Terima Investasi dari Achmad Zaky Foundation, Kembangkan Pembelajaran Anak Usia Dini

Achmad Zaky Foundation (AZF) mengumumkan investasi strategisnya di BATAS, sebuah platform pendidikan holistik yang berfokus pada pembelajaran anak usia dini, terutama di usia emas 0-6 tahun.

Investasi ini bertujuan untuk mendukung BATAS dalam memperluas cakupan dan pengaruhnya di bidang akademis, teknologi, seni, sains, dan olahraga dengan tetap berlandaskan nilai-nilai Al-Quran.

BATAS didirikan pada tahun 2021, awalnya dikenal sebagai platform inovatif dalam pembelajaran Al-Quran dan Islam melalui metode Fun Learning. Dengan investasi dari AZF, BATAS akan berekspansi dan memperkenalkan beberapa program baru, termasuk BATAS Learn & Play, BATASpace, dan Happy Hope Pre-School.

BATAS Learn & Play akan menjadi program after school yang berfokus pada pengembangan minat dan bakat anak, dengan kelas-kelas seperti memanah, berenang, seni, sains, matematika, kelas bahasa Arab, serta kelas tahfidz dan mengaji.

Sementara itu, BATASpace akan menjadi ekosistem yang menyediakan pengalaman imersif untuk mengenal Islam dan Al-Quran bagi seluruh anggota keluarga. Selain itu, Happy Hope Pre-School akan mengusung konsep Purposeful Learning Environment, mengintegrasikan pendekatan kreatif dengan nilai-nilai Islami.

Achmad Zaky Foundation melihat investasi ini sebagai langkah penting untuk mengoptimalkan pendidikan anak pada masa keemasan mereka.

Achmad Zaky, pendiri Achmad Zaky Foundation, mengatakan, “Investasi kami di BATAS adalah bagian dari portofolio kami untuk menghadirkan platform pendidikan holistik bagi anak dan orang tua. Kami ingin menciptakan ekosistem pendukung yang lengkap, holistik, namun juga menyenangkan bagi anak dan orang tua. Metode belajar yang baik haruslah menarik dan dinikmati oleh anak-anak.”

Founder & CEO BATAS Issyarah Feah menambahkan, “Kami berkomitmen untuk meningkatkan lanskap pendidikan dengan menggabungkan teknologi dan ajaran Islam yang inklusif. Dengan dukungan dari Achmad Zaky Foundation, kami siap memberikan dampak besar bagi kehidupan anak-anak Indonesia.”

Investasi ini juga didukung oleh angel investor seperti Bembi Juniar, Ratna Monika, Adi Panuntun, dan Febrinda Wulandari, yang tidak hanya memberikan dukungan finansial tetapi juga keahlian dan jaringan yang tak ternilai.

Dengan dukungan yang beragam dan berpengalaman, BATAS siap membuat langkah signifikan dalam mewujudkan visinya di masa depan. Ekspansi BATAS diperkirakan akan rampung pada kuartal ketiga hingga akhir tahun ini.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Platform Edtech Hatching Academy Gandeng Limkokwing University Tingkatkan Pendidikan Kreatif

Dalam upaya meningkatkan standar pendidikan kreatif di Indonesia, Hatching Academy, sebuah platform pendidikan di bawah naungan Future Creative Network (FCN), mengumumkan kemitraan strategis dengan Limkokwing University of Creative Technology (LUCT) yang berbasis di Cyberjaya, Malaysia. Kemitraan ini juga didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia.

Sesi penandatanganan kerja sama berlangsung di Cyberjaya pada tanggal 23 Mei 2024 dan dihadiri oleh Prof. Dr. Manivanan Saman, Wakil Rektor LUCT, serta Mayatania Bolyn, Pemimpin Bisnis Hatching Academy. Acara ini menandai langkah penting dalam upaya Hatching Academy untuk mempersiapkan mahasiswa dengan keahlian yang dibutuhkan dalam industri kreatif.

Hatching Academy, yang merayakan hari jadinya yang ke-5 tahun ini, telah memainkan peran penting dalam membina talenta kreatif di Indonesia. Sejak didirikan, akademi ini telah menemukan dan membina lebih dari 100 talenta kreatif melalui program-program inovatif dan kemitraan strategis.

“Kami memahami tantangan yang sering dihadapi oleh lulusan universitas yang belum siap menghadapi tuntutan di tempat kerja. Itulah mengapa kami berkomitmen untuk menjembatani kesenjangan ini dengan menyediakan program yang diajarkan oleh praktisi nyata dari industri kreatif,” ujar Mayatania Bolyn.

Program Expert Class yang ditawarkan melalui kemitraan ini dirancang khusus untuk career switchers, career climbers, fresh graduates, new joiners, dan lulusan Sekolah Menengah Atas. Program ini menawarkan tiga kelas keterampilan utama yaitu Copywriting, Desain Grafis, dan Art Direction yang sangat dibutuhkan dalam industri kreatif. Selain itu, peserta program juga akan mendapatkan sertifikasi global dari LUCT dan peluang langsung untuk dipekerjakan di ekosistem FCN.

Metode pembelajaran dalam program Expert Class akan menggunakan pendekatan hybrid, menggabungkan sesi luring dan daring untuk memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas bagi para peserta. Mentor yang terlibat dalam program ini dipilih dari alumni LUCT di Indonesia, talenta terbaik FCN, serta para ahli industri kreatif.

Pendaftaran untuk gelombang pertama program Expert Class telah dibuka sejak awal Mei 2024 melalui akun Instagram resmi Hatching Academy. Kelas dijadwalkan akan dimulai pada Juli 2024 dan berakhir pada September 2024.

“Kami sangat antusias dengan program kerja sama ini. Ini adalah titik terang setelah pandemi bagi kami. Hatching Academy bersama dengan Limkokwing memiliki visi dan misi yang sama untuk mendorong generasi penerus sebagai pencetus dan pembawa perubahan di Indonesia,” ujar Dato Tifanee Marie Lim, Chief Branding Officer Limkokwing University.

Kemitraan strategis dengan LUCT yang terkenal secara global memperkuat komitmen Hatching Academy dalam memenuhi standar industri yang tinggi. Dengan lebih dari 1.000 alumni dari Indonesia yang telah lulus dari LUCT, institusi ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia yang mencari pendidikan teknologi kreatif di luar negeri.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

bolttech dan HAVA.id Hadirkan Solusi Proteksi Perangkat untuk Perusahaan

Kemitraan strategis telah terbentuk antara perusahaan insurtech bolttech dan HAVA.id, penyedia layanan B2B procurement terkemuka di Indonesia. Melalui kemitraan ini, HAVA.id akan menawarkan solusi proteksi perangkat bagi para pelanggannya, memberikan perlindungan menyeluruh terhadap inventori perangkat teknologi mereka.

Dengan kerja sama ini, HAVA.id memperluas portofolio layanannya dengan memanfaatkan keahlian bolttech dalam bidang proteksi perangkat. Portofolio ini mencakup program proteksi perangkat yang dirancang sesuai kebutuhan spesifik klien, melindungi berbagai jenis perangkat seperti ponsel pintar, komputer tablet, laptop, dan perangkat keras lainnya dari kerusakan fisik atau cairan setelah masa garansi produsen berakhir selama 12 bulan.

“Kami sangat gembira bermitra dengan bolttech untuk menawarkan layanan proteksi perangkat terbaik bagi klien kami,” ujar CEO HAVA.id Andrew You. “Melalui kemitraan ini, kami semakin meningkatkan solusi pengadaan barang, serta memberikan manfaat tambahan yang membuat klien kami terbebas dari kekhawatiran.”

Keuntungan dari kemitraan ini meliputi kemudahan proses pendaftaran, pengajuan klaim, dan layanan pelanggan khusus yang membantu perusahaan melindungi investasi teknologi mereka dan menjamin efisiensi operasional.

“Kami gembira bermitra dengan HAVA.id untuk menyediakan layanan proteksi perangkat bolttech bagi kalangan perusahaan,” tambah Srinath Narasimhan, General Manager bolttech Indonesia. “Kolaborasi ini sejalan dengan target bolttech untuk menciptakan solusi asuransi dan proteksi perangkat yang lengkap, sehingga perusahaan dapat fokus pada kegiatan inti tanpa rasa khawatir.”

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten