Platform Social Commerce Supermom Masuk Indonesia, Ingin Berdayakan Kalangan Ibu Jadi ‘Influencer’

Platform social commerce Supermom memboyong 25 merek Singapura ke Indonesia untuk memperluas jaringan ibu-ibu yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan sebagai influencer yang membantu menjualkan produk mereka, atau mereka sebut sebagai Key Opinion Moms (KOM).

Inisiatif ini bertujuan untuk memperkenalkan 25 merek Singapura ke pasar parenting Indonesia yang tengah berkembang. Disebutkan bahwa Indonesia adalah pasar utama produk perawatan anak di Asia Tenggara, dengan tingkat kelahiran yang tinggi, setara 17 per 1000 penduduk.

Didukung juga oleh tingginya penggunaan e-commerce, yang mana kini semakin banyak transaksi online untuk kebutuhan perawatan anak. Selain itu, kelas menengah yang sedang berkembang di Indonesia, berpotensi mendongkrak permintaan produk ibu dan anak, gaya hidup, hingga kecantikan.

Faktor-faktor di atas menjadikan Indonesia yang potensial bagi pemilik merek yang ingin mendorong bisnisnya di tengah pertumbuhan gaya hidup digital.

“Inisiatif ini merupakan win-win solution bagi merek Singapura dan para orang tua di Indonesia. Kami berupaya membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis dan inovasi dengan memfasilitasi pertemuan antara merek dan mitra lokal, serta melibatkan jaringan KOM Supermom,” ujar Co-Founder dan Group CEO Supermom Luke Lim.

Tak hanya penetrasi pasar, inisiatif ini disebut berfokus pada pengembangan komunitas dan penciptaan lapangan kerja bagi ibu-ibu di Indonesia melalui merek-merek yang akan berpartisipasi.

Ekspansi ini akan dimulai pada 17-19 November di Sheraton Gandaria City dan Gandaria City Mall di Jakarta. Programnya memiliki agenda B2B, mempertemukan dan mencocokkan merek Singapura dengan mitra Indonesia yang kompatibel untuk menawarkan berbagai peluang, mulai dari pencarian bakat, pengembangan produk, saluran distribusi ritel, dan pemasaran.

Dari 25 merek Singapura ini, sejumlah di antaranya adalah Her Velvet Vase, Kino Biotech Kinohimotsu), Flexiconcepts (Trusty Care), Good pharma Dermatology (Suu Balm), Skin Inc Solutions, Science Ventures Learning, Origin Herbal Hair Treatment, Axe Factor, Premium Baby Hub, dan Growthwell Group.

Supermom adalah platform social commerce yang menyediakan produk untuk kebutuhan keluarga. Platform asal Singapura ini sempat mendapat suntikan pendanaan seri A senilai $8 juta dari AC Ventures pada awal 2023.

Di Indonesia juga tengah berkembang platform yang melayani kebutuhan keluarga. Salah satu layanan yang mirip adalah IbuSibuk, besutan Orami setelah diakuisisi Sirclo.

IbuSibuk merupakan program pemberdayaan ekonomi ibu yang menghubungkan mereka dengan berbagai brand untuk berkolaborasi di berbagai macam program social commerce, baik sebagai nano-influencers, maupun reseller. Anggota tidak hanya diberi akses ke berbagai kampanye dari brand, tetapi juga mendapatkan pelatihan eksklusif yang berkaitan dengan pengembangan diri dan pelatihan untuk menjadi influencer profesional.

Aplikasi Tentang Anak juga menyediakan ekosistem layanan holistik, seperti pelacak pertumbuhan anak, konsultasi, dan pelibatan orang tua dalam perkembangan anak.

Kemudian, Lilla by Sociolla adalah platform e-commerce untuk produk ibu dan anak yang juga dilengkapi fitur tracker untuk memantau perkembangan kehamilan.

Application Information Will Show Up Here

Pendanaan Fintech di Asia Tenggara Merosot Tajam, Terendah Sejak 2020

Indonesia dan Singapura tercatat masih memimpin pendanaan fintech di Asia Tenggara dengan akumulasi 86% dari total pendanaan sebesar $1,3 miliar mengalir ke dua negara ini pada 2023 (year-to-date/YTD).

Namun, pendanaan yang disalurkan ke fintech di Asia Tenggara pada 2023 (YTD) merosot 74% menjadi $1,3 miliar dibandingkan 2022 yang sebesar $5,1 miliar. Demikian juga jumlah transaksi pendanaan yang turun 60% menjadi 94 kesepakatan pada 2023 (YTD). Angka tersebut menjadi pencapaian terendah sejak 2020.

Laporan FinTech in ASEAN 2023 yang diterbitkan UOB bersama PwC dan Singapore FinTech Association (SFA) mengulas tren pendanaan enam negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara (ASEAN-6), antara lain Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Sumber: FinTech in ASEAN 2023

Dari total pendanaan yang diperoleh tahun ini, sebanyak 50% disuntik ke startup awal dan 42% ke startup tahap lanjut. Menurut sejumlah investor yang diwawancarai, fintech tahap awal menarik lebih banyak pendanaan dikarenakan oleh faktor ide-ide baru dan modal yang masih kecil.

“Penurunan yang terjadi pada 2023 dikarenakan ada lonjakan pendanaan yang diperoleh sektor fintech pada 2022 di mana para VC menahan diri selama pandemi. Faktor kedua didorong oleh kebijakan dam kondisi pasar yang baik, startup telah banyak mendatangkan modal dalam satu dekade terakhir. Dengan perubahan kondisi makro, wajar jika perlu mencermati fundamentalnya,” tutur Managing Partner Quest Ventures James Tan.

Pendanaan fintech Indonesia

Merosotnya pendanaan fintech di Asia Tenggara otomatis juga berdampak terhadap pendanaan yang mengalir ke Indonesia. Indonesia menyumbang 27% (sekitar $351 juta) dari total nilai pendanaan fintech $1,3 miliar per 2023 (YTD) di Asia Tenggara. Angka tersebut turun dari porsi sebelumnya 29% (sekitar $1,4 miliar) terhadap total $5,1 miliar pada 2022.

Berdasarkan jumlahnya, sebanyak 16% atau 15 transaksi disuntik ke fintech Indonesia. Jumlah ini turun cukup signifikan dibandingkan tahun 2022 yang sebanyak 22% atau 52 transaksi.

Selain itu, laporan ini menemukan pinjaman alternatif menjadi segmen yang memperoleh pendanaan terbanyak untuk pertama kalinya dengan nilai $408 juta atau sepertiga dari total pendanaan fintech di ASEAN-6. Pada 2022, pendanaan fintech masih didominasi oleh sektor pembayaran (39%), sedangkan pinjaman alternatif hanya 10%.

10 pendanaan fintech terbesar, dipimpin Kredivo

Indonesia tercatat memperoleh pendanaan terbanyak di sektor pinjaman alternatif dengan porsi sebesar 84%, diikuti Filipina (59%), dan Vietnam (48%). Pendanaan seri D yang diterima Kredivo Holdings sebesar $270 juta pada awal 2023, berkontribusi terhadap pendanaan di sektor pinjaman alternatif Indonesia.

Tren green fintech

Laporan ini juga memaparkan temuan terkait pendanaan fintech ke sektor hijau atau green fintech, yang disebut sejalan dengan meningkatnya fokus industri terhadap keberlanjutan (sustainability). Green fintech menawarkan solusi dan peran untuk membantu pelaku bisnis memulai perjalanannya pada aspek keberlanjutan.

Pendanaan yang mengalir ke sektor green tech dan green fintech di Asia Tenggara memang tercatat menurun di 2023 (YTD) menjadi $169 juta dari posisi tahun lalu yang sebesar $300 juta. Namun, para investor melihat ada tren peningkatan green tech, demikian juga pendanaan hijau yang akan menjadi kunci pertumbuhan dari green fintech.

Ada tiga faktor yang akan menjadi pendorong green tech di kawasan ini. Pertama, regulator di mana kini perusahaan dituntut untuk melaporkan dampak aktivitas bisnisnya terhadap lingkungan. Kedua, konsumen gen Z yang menarik perhatian masyarakat karena memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan.

Gen Z disebut lebih menyukai produk/layanan yang sejalan dengan nilai mereka, dan ini menunjukkan aspek keberlanjutan perlu dilibatkan dalam strategi bisnis perusahaan. Terakhir, pemangku kepentingan. Para investor, lembaga keuangan, dan karyawan menuntut perusahaan untuk mengadopsi strategi keberlanjutan dan melaporkan progresnya.

Startup Makanan Hewan Pawprints Raih Pendanaan Rp27 Miliar Dipimpin Creative Gorilla Capital

Startup D2C produsen makanan hewan Pawprints (Pawprints Inspired Pte Ltd) mengumumkan perolehan pendanaan sebesar $1,7 juta (sekitar Rp27 miliar) dipimpin oleh Creative Gorilla Capital (CGC). Altrui (family office dari Japfa Comfeed), Tujuh Bersaudara Investindo (family office dari Tigaraksa Satria), dan sejumlah investor individu turut serta dalam putaran ini.

Tak hanya dukungan finansial dari para investor, Pawprints akan bekerja sama dengan CGC dalam bidang strategi branding dan pemasaran. Serta, memanfaatkan kekuatan Japfa dalam manufaktur dan Tigaraksa dalam distribusi. Dalam rangka dukung pengembangan bisnis, Pawprints telah mengakuisisi pemain sejenis dari Jepang untuk memperluas portofolionya.

Managing Partner CGC Benz Budiman menyampaikan investasi ini merupakan langkah strategis untuk membawa produk berkualitas tinggi asal Indonesia ke panggung global, melalui inovasi yang berfokus pada kesejahteraan hewan dan pet humanization.

“Kami siap mengambil peran dalam pertumbuhan eksponensial Pawprints dan mengantarkannya menjadi pemimpin di pasar Indonesia dan membuka peluang di pasar dunia,” ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis (16/11).

Pawprints turut menambah portofolio CGC yang didukung oleh Future Creative Network (FCN) dan Vynn Capital. FCN telah berpengalaman membantu perusahaan FMCG hingga perusahaan consumer goods lokal hingga global melancarkan kegiatan pemasaran mereka. Sejauh ini, CGC telah berinvestasi di sejumlah startup, yakni Offmeat, Ringkas, Kynd, dan Allura.

VC ini memang memfokuskan dirinya dengan mendukung bisnis B2C & D2C berbasis produk dan digital dengan pendanaan tahap awal. Sektor ini dinilai akan terus berkembang sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan pendapatan per kapita.

Sebelumnya, East Ventures juga menyuntikkan pendanaan awal ke startup di bidang yang sama, yakni Compawnion. Startup yang didirikan Stephani Herman (CEO), Tania Suganda (CMO), dan Valerie Amintohir (CPO) tersebut, debut dengan merilis produk makanan beku untuk anjing dengan brand “Pawmeals”.

Produk makanan hewan Pawprints

Penelitian Pet Care in Asia Pacific yang dilakukan Euromonitor menyatakan konsep humanisasi hewan peliharaan kini semakin mempengaruhi pola belanja konsumen Indonesia. Kenaikan pendapatan dan perubahan demografi turut mengubah perspektif pemilik hewan dari sekedar memiliki menjadi mengasuh hewan peliharaan, yang kini dianggap sebagai bagian dari keluarga. Hal ini memicu permintaan terhadap produk yang mendukung kesejahteraan hewan peliharaan.

Didukung oleh laporan yang diterbitkan Growth Market Reports memperkirakan pertumbuhan berkelanjutan untuk pasar makanan hewan peliharaan di Indonesia sebesar $2.09 miliar (sekitar Rp32 triliun) di 2022. Diperkirakan akan melampaui $4.73 miliar (sekitar Rp74 triliun) pada 2031, dengan pertumbuhan CAGR sebesar 9,5% selama periode proyeksi 2023 – 2031. Data ini menunjukkan peluang besar bagi Pawprints Inspired dalam menyediakan makanan hewan peliharaan yang lebih sehat dan berkualitas.

Startup yang didirikan pada Juni 2023 ini berfokus pada menciptakan makanan hewan peliharaan yang bergizi dan sesuai secara biologis untuk kesejahteraan hewan yang lebih baik. Produknya diformulasi sesuai standar AAFCO demi memastikan hewan peliharaan mendapatkan nutrisi yang ideal untuk mendukung kesehatan saluran pencernaan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Salah satu produk yang dirilis adalah Black Soldier Fly, mengandalkan kekuatan protein serangga superfood, mengandung protein berkualitas tinggi yang hipoalergenik, asam amino, dan mineral penting untuk kesehatan kucing dan anjing.

Founder dan CEO Pawprints Jacqueline Sulistyo menyampaikan selain mengusung kualitas makanan hewan premium dengan standar produksi internasional, perusahaan berkomitmen terhadap konsep keberlanjutan. Hal ini tercermin dari penggunaan kemasan daur ulang dan kerja sama dengan fasilitas daur ulang lokal.

“Sebagai grup holding, Pawprints Inspired akan terus mengembangkan produk dan bidang usaha baru yang mendukung pencernaan dan imunitas hewan peliharaan,” imbuh Jacqueline.

Diklaim produknya berhasil mencatat pertumbuhan penjualan lebih dari 4,6 kali setiap bulannya dan memperluas jaringan di 11 kota besar, sehingga dapat ditemukan di lebih dari 500 toko offline di Indonesia. Perusahaan juga memanfaatkan channel penjualan online, seperti Tokopedia dan Shopee, untuk pemasarannya. Pada Februari 2024 mendatang, perusahaan akan merilis produk baru, Insect-Based Dog Food.

Momentum Works: PDB Coffee-Chain di Asia Tenggara Ditaksir Capai Rp52,6 Triliun

Diestimasi Asia Tenggara menghabiskan $3,4 miliar atau sekitar 52,6 triliun Rupiah pada tahun ini untuk membeli segelas kopi modern, menurut sebuah studi baru yang dirilis Momentum Works.

Hasil penelitian dipublikasikan dalam laporan “Coffee in Southeast Asia 2023,” yang merangkum secara mendalam mengenai dinamika bisnis di balik modernisasi ritel minuman sehari-hari yang banyak dikonsumsi mayoritas masyarakat Asia Tenggara.

Dipaparkan, Indonesia dan Thailand adalah pasar coffee shop modern terbesar, masing-masing diperkirakan omzet tahunannya sebesar $947 juta dan $807 juta. Pertumbuhan besar ini sebagian besar didorong perluasan jaringan para pemain coffee shop lokal. Kemudian disusul Vietnam yang hanya memiliki sedikit pemain jaringan milik asing.

Berdasarkan jumlah gerai, terdapat dua coffee shop asal Thailand, Café Amazon dan Inthanin menjadi pemain dengan gerai terbanyak di Asia Tenggara dengan masing-masing sebanyak lebih dari 3.900 gerai dan 1.000 gerai.

Dari Indonesia, terdapat Janji Jiwa dan Kopi Kenangan dengan total masing-masing, 900 gerai dan 800 gerai. Kemudian dari Vietnam terdapat Highland Coffee dengan 700 gerai. Starbucks dan Dunkin menjadi dua pemain coffee shop asing dengan gerai terbanyak, masing-masing memiliki 2.000 gerai dan 1.300 gerai.

Laporan Momentum Works

“Konsumen di Asia Tenggara lebih terbiasa dengan kopi, dengan sebagian besar konsumsinya didorong oleh kopi instan dan seduh manual yang dijual oleh pedagang perorangan di pasar. Meningkatnya daya beli di kawasan ini telah mendorong permintaan akan kopi yang bernilai lebih tinggi dan berkualitas lebih baik, sehingga memicu pertumbuhan jaringan kopi modern milik lokal dan asing,” tulis Momentum Works.

Mengapa tetap ramai?

Momentum Works melihat industri coffee shop modern di kawasan ini sangat kompetitif, tapi mengapa masih banyak pemain di pasar? Alasannya karena industri ini terbagi dari dua target konsumen yang berbeda. Yakni, mass dan premium.

Konsumen mass ini membeli kopi dari pemain mass (berdasarkan harga dan brand positioning) karena harganya lebih murah. Mereka, penjual kopi formal dan informal, juga mudah ditemukan di berbagai titik dengan lalu lintas tinggi dilewati orang. Dari sisi penawaran produk, mereka lebih condong ke arah kopi instan dan tradisional dengan memfokuskan diri pada keunggulan harga.

Sementara konsumen premium ini, memilih untuk beli di coffee shop premium yang harganya lebih mahal bisa sampai 4x lipat dari merek mass. Akan tetapi, penawaran produk ini menggunakan biji kopi berkualitas tinggi dan teknik penyiapannya lebih canggih. Biasanya pemain premium ini cenderung berada di lokasi yang lebih premium dan mengutamakan pengalaman pelanggan dan suasana toko.

Laporan Momentum Works

Selain itu, karena permintaan pasti terus ada karena minum kopi sudah jadi bagian dari kebutuhan, maka secara industri pasar coffee shop modern ini menjadi tetap menarik bagi investor, pengusaha, pemilik perkebunan kopi, dan konglomerat yang memiliki usaha ritel F&B. Di Singapura saja, dengan pasar terkecil dari enam negara lainnya, memiliki lebih dari 30 jaringan coffee shop yang beroperasi. Fore Coffee adalah pemain teranyar asal Indonesia yang baru ekspansi ke Singapura.

Meskipun para pemain coffee shop sering kali berbeda dalam konsep, suasana, menu kopi -bahkan pasangan makanannya, pada dasarnya satu sama lain lebih banyak kemiripannya daripada yang tidak sama sekali.

Ruang pertumbuhan melambat

Akan tetapi, yang menjadi catatan besar dari laporan ini adalah estimasi PDB konsumsi kopi (CAGR: 0,8%) mulai melambat sepanjang 2018-2021, dibandingkan dengan pertumbuhan PDB secara per kapita (CAGR 2.65%). Kawasan ini berbeda dengan pasar yang secara tradisional didominasi oleh teh, seperti Tiongkok dengan pertumbuhan signifikan sama seperti Korea dan Jepang.

Walau demikian, ruang pertumbuhan akan tetap terjadi dan diperkirakan terjadi karena pergeseran konsumsi kopi, misalnya dari kopi instan ke kopi kafe, dari kopi tradisional ke kopi milik waralaba yang sedikit lebih premium.

“Kuncinya di sini adalah meningkatkan nilai setiap cangkir kopi yang dijual ke basis konsumen yang sama.”

Laporan Momentum Works

Pemain coffee shop dituntut untuk mengembangkan bisnisnya, selain menambahkan makanan dan item lainnya ke dalam menu, ada dua cara lain yang dapat dilakukan bersamaan:

  1. Mengambil pangsa pasar dari pemain lain atau bentuk konsumsi;
  2. Meyakinkan konsumen untuk meningkatkan dan membelanjakan lebih banyak pada setiap cangkir (disebut juga premiumisasi);

“Untuk mencapai masing-masing (atau keduanya), pemain harus memiliki strategi yang jelas dan valid, pemahaman yang baik tentang dinamika persaingan yang berkembang, dan tentu saja eksekusi yang baik.”

Oleh karena itu, Momentum Works menyarankan kepada para pelaku industri untuk melihat lebih dari sekedar meningkatkan produk, mulai mencari cara bagaimana model bisnisnya dapat naik sambil memanfaatkan teknologi dan data untuk meningkatkan efisiensi operasional di berbagai bidang.

Peningkatan tersebut harus didukung oleh tim kepemimpinan yang kuat, struktur organisasi yang kokoh, dan sumber daya manusia yang mampu. Pasar yang terus berkembang menawarkan banyak studi kasus, dengan pembelajaran tidak hanya untuk industri ini, namun juga untuk semua organisasi di berbagai sektor yang ingin berinovasi.

ACV dan Bain: Tahun 2023 Volume Pendanaan Awal Masih Baik, Tahap Lanjut Alami Penurunan

Iklim pendanaan Venture Capital (VC) Indonesia mengalami naik-turun dalam beberapa tahun terakhir akibat ketidakpastian ekonomi makro global. Dalam laporan “Indonesia Venture Capital Report 2023” oleh AC Ventures dan Bain & Company, ketidakpastian ini dipicu kehati-hatian investor.

Situasi tersebut berdampak terhadap penurunan jumlah kesepakatan investasi pada paruh kedua 2022 sebanyak 344 menjadi 110 kesepakatan di paruh pertama 2023. Adapun, total pendanaan VC tercatat tumbuh flat (YoY) sebesar $3,6 miliar pada 2023. Jika dibandingkan, tren investasi di global (termasuk AS, Tiongkok, dan India) justru turun 20%-40%.

Indonesia Venture Capital Report 2023 / Sumber: Crunchbase

Pada investasi dengan ticket size di atas $50 juta, volumenya turun pada paruh kedua 2022 hingga 2023 (year-to-date), 72% putaran pendanaannya justru ditutup pada paruh pertama 2022 untuk menghindari situasi ekonomi makro yang dapat berdampak terhadap capital deployment.

Sebaliknya, pendanaan dengan ticket size tak sampai $10 juta (tahap awal) menunjukkan pertumbuhan sehat sejak tahun 2021, menunjukkan ketangguhan startup tahap awal. Terlihat pada, jumlah transaksi kurang dari $10 juta mendominasi pendanaan pada 2023 (year-to-date)–meski turun drastis dari 165 di 2022.

Pendanaan seri B tercatat menurun, baik jumlah transaksi maupun ticket size. Lalu, pendanaan seri C dan D+ menunjukkan tren kenaikan pada jumlah transaksi dan nilai. Beberapa notable funding dengan nilai signifikan pada 2022 mengalir ke sektor fintech, yaitu Xendit ($300 juta) dan DANA ($250 juta).

Sumber:

Terlepas dengan dinamika ini, Indonesia disebut tetap menjadi target kunci bagi VC. Sejumlah startup generasi awal yang telah berkembang signifikan menjadi bukti komitmen dan optimisme investor hingga saat ini.

“Riset kami dengan AC Ventures menyoroti optimisme dan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi jangka panjang. Tantangan makro dan situasi sulitnya pendanaan akan membentuk ekosistem yang lebih solid dan tahan lama. Pertumbuhan di masa depan dapat terwujud lewat peluang di sektor baru yang tengah berkembang, juga didukung investor yang semakin matang dan siap dengan modalnya,” ujar Partner Bain & Company Tom Kidd.

Tiga fase perkembangan VC

Dalam temuannya, laporan mengungkap lanskap investasi VC di Indonesia telah berkembang dalam tiga fase. Pertama, fase sebelum tahun 2020, investor banyak menyuntik pendanaan ke bisnis yang memiliki network effect, alias fenomena layanan menjadi berguna saat banyak orang yang memakainya. Sektor kunci bisnis ini antara lain e-commerce, fintech, hingga logistik.

Fase kedua (2020-2022) ditandai lewat tren pergeseran prioritas investasi sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Pada periode ini, investor membidik sektor yang dapat dampak positif dari pembatasan mobilitas. Sejumlah sektor yang populer digunakan selama masa pandemi, misalnya e-commerce dan fintech (khususnya paylater, pinjaman, dan investasi), serta teknologi web3.

Sementara, fase selanjutnya (2023-seterusnya) kembali bergeser ke sektor ESG dan teknologi yang berkaitan dengan lingkungan/iklim. Contohnya, kendaraan listrik (EV) dan baterai. Sektor lain, seperti healthtech tetap memiliki posisi kuat di tengah iklim investasi yang sulit. Demikian pula, sektor D2C yang memanfaatkan media sosial dan ecommerce untuk memaksimalkan bisnisnya.

Berikut sorotan beberapa sektor kunci:

  • Total pendanaan ke consumer tech merosot ke $81 juta pada paruh pertama 2023, dibandingkan pendanaan pada paruh pertama 2022 yang sebesar $580 juta. Namun, sentimen investor tetap positif sejalan dengan meningkatnya segmen kelas menengah dan populasi pekerja di Indonesia.
  • Total pendanaan ke jasa keuangan anjlok dari $1 miliar pada paruh pertama 2022 menjadi $25 juta pada paruh pertama 2023. Adapun, pendanaan ke sektor ini sebagian besar mengalir ke insurtech, banking untuk rural, dan hipotek.
Indonesia Venture Capital Report 2023 / Sumber: Crunchbase, S&P Capital IQ, Preqin, AVCJ, literature search
  • Sebaliknya, pendanaan ke kendaraan listrik dan energi naik signifikan dari $3 juta pada paruh pertama 2022 menjadi $18 juta pada paruh pertama 2023. Peningkatan ini ikut didorong oleh dukungan kebijakan pemerintah terkait subsidi untuk pelanggan ritel dan opsi pembiayaan yang lebih terjangkau.
  • Agritech juga mendapat kucuran dana yang cukup signifikan pada 2023 di mana ikut terdorong dari perolehan investasi eFishery sebesar $200 juta. Adapun, sektor budidaya perairan mengalami pertumbuhan 1,2 kali lipat di 2022 hingga paruh pertama 2023.

Dalam laporan tersebut, Managing Director Northstar Group Carlson Lau menjelaskan bahwa sektor consumer di Indonesia siap menghadapi fase pertumbuhan signifikan selanjutnya. Potensi pertumbuhan ini ikut didorong oleh kenaikan pendapatan dan ketertarikan konsumen untuk menjajal produk baru. Infrastruktur logistik dan sistem pembayaran online yang semakin matang menjadi katalis kemunculan merek-merek baru dalam negeri.

Ia juga menyoroti bagaimana kisah sukses eFishery dapat menjadi bukti bagaimana pemanfaatan teknologi ke dalam model kerja tradisional dapat membantu bisnis berkembang secara signifikan. Kesuksesan eFishery dapat menjadi pedoman bagi startup sejenis di Indonesia.

“Terakhir, sektor UMKM masih sangat luas dan belum banyak dimasuki. Para founder tengah membangun solusi yang inovatif untuk membantu UMKM mencapai efisiensi operasional. Kami melihat ada peluang digitalisasi rantai pasokan, pemanfaatan agen berbasis AI ke dalam alur kerja internal dan eksternal, serta AI untuk memfasilitasi pengambilan keputusan dan perencanaan bisnis yang lebih baik.”

Halodoc Rumahkan Karyawan untuk Jaga Pertumbuhan

Startup healthtech Halodoc merumahkan (PHK) sejumlah karyawannya. Perusahaan berdalih, langkah ini diambil dalam rangka merespons perubahan besar dalam situasi makroekonomi, politik, dan geopolitik secara global dan domestik.

“Mengharuskan seluruh pelaku bisnis untuk terus beradaptasi, mengevaluasi strategi bisnis secara berkala, hingga bertransformasi demi memastikan strategi terbaik untuk menghadapi dinamika industri,” ujar VP Government Relations & Corporate Affairs Halodoc Adeline Hindarto dalam keterangan resmi.

Dia melanjutkan, sebagai perusahaan teknologi di industri kesehatan, adaptasi dan kelincahan menjadi mantra perusahaan sejak hadir di Indonesia. Menghadapi iklim industri saat ini, perusahaan perlu menyiapkan organisasi yang tanggap dengan perubahan masa depan, dan untuk itu perusahaan harus melakukan rightsizing.

Tidak disebutkan total karyawan yang terdampak dari keputusan ini. Sumber menyebutkan dari sekitar 1.300 karyawan tersisa 950 orang, atau hampir 30% yang terkena PHK.

Adeline memastikan perusahaan tetap memenuhi hak-hak karyawan sesuai peraturan dan hukum yang berlaku. Setiap karyawan akan memiliki perlindungan asuransi kesehatan hingga Desember 2024.

Menurutnya, langkah transformasi ini diambil dengan pertimbangan matang demi menjaga relevansi dan keberlanjutan perusahaan di masa mendatang. Dipastikan ke depannya, Halodoc akan terus fokus untuk meningkatkan layanan dan memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat, dengan berorientasi pada produktivitas, agility dan keberlangsungan bisnis jangka panjang.

Menurut catatan kami, saat ini Halodoc menjadi pemain healthtech terbesar di Indonesia dengan kisaran valuasi $600 juta. Startup ini juga digadang-gadang berpotensi menjadi unicorn berikutnya dari sektor kesehatan. Layanan Halodoc cukup menyeluruh, khususnya di sisi consumer healthcare. Selain telemedis, mereka juga menjalankan model bisnis e-farmasi, layanan kesehatan on-demand, produk wellness, hingga layanan kesehatan mental.

Baru umumkan pendanaan seri D

Pada Juli 2023, Halodoc baru mengantongi pendanaan seri D yang dipimpin oleh Astra Digital sebesar $100 juta, beserta investor lainnya Openspace dan Novo Holdings yang berpartisipasi dalam putaran tersebut.

Investasi ini diharapkan dapat membawa integrasi antara Grup Astra, melalui Hermina dan Halodoc, dan ekosistem Astra, dalam rangka menciptakan pengalaman pasien yang lebih lancar. Juga, membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan secara merata dan berkualitas seantero negeri.

Halodoc menggunakan dana tersebut untuk empat hal:

  1. Memperkuat ekosistemnya yang terintegrasi dengan lebih banyak pelaku kesehatan mulai dari dokter, apoteker, rumah sakit, klinik, hingga penyedia asuransi;
  2. Mengembangkan berbagai layanan kesehatan bersifat preventif, di antaranya layanan Home Lab yang memungkinkan pengguna mendapatkan berbagai layanan tes kesehatan dari rumah secara nyaman dan privat;
  3. Mengembangkan Asuransiku, agar pengguna bisa mendapatkan layanan kesehatan yang telah terintegrasi dengan layanan asuransi secara lebih seamless dan terjangkau;
  4. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan pentingnya menjaga kesehatan sebelum sakit.

Di Indonesia sendiri, Halodoc berkompetisi langsung dengan sejumlah pemain. Beberapa di antaranya adalah Alodokter, Good Doctor, KlikDokter, Prixa, dan beberapa lainnya.

Application Information Will Show Up Here

Luncurkan Roadmap P2P Lending, OJK Soroti Pencabutan Moratorium hingga Mekanisme Penagihan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru meluncurkan roadmap pengembangan fintech P2P Lending untuk periode 2023-2028 sekaligus menerbitkan Surat Edaran (SEOJK) No.19 Tahun 2023 tentang pelaksanaannya. Peta jalan ini akan menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor P2P Lending.

“Pertumbuhan outstanding pembiayaan dan tingkat kesehatan serta kontribusinya kepada peminjam, termasuk UMKM, akan semakin besar. Roadmap ini akan menjadi masa depan penentu apakah industri benar-benar kuat dan merespons dengan tepat terhadap kepercayaan, tanggung jawab, dan ekspektasi yang begitu besar dari masyarakat dan pemerintah,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam keterangan resminya.

Roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis
Teknologi Informasi (LPBBTI/fintech P2P Lending) memuat sejumlah program strategis, termasuk pencabutan moratorium P2P di sektor produktif dan penataan mekanisme penagihan pinjaman.

OJK membentuk satuan tugas atau task force yang akan melaksanakan dan mengevaluasi roadmap, target, dan program kerja dalam lima tahun ke depan. Satuan tugas ini akan beranggotakan OJK, asosiasi, dan P2P Lending. Berikut rangkumannya:

Modal, penagihan, hingga moratorium

OJK menetapkan program strategis yang akan dijalankan dalam lima tahun mendatang dalam tiga fase implementasi, antara lain:

  1. Penguatan permodalan, tata kelola, manajemen risiko, dan SDM melalui pemenuhan ketentuan ekuitas minimum, pengembangan dan penguatan credit scoring, serta program sertifikasi SDM.
  2. Penguatan pengaturan, pengawasan, dan perizinan lewat penyusunan tindak lanjut UU Pengembangan dan Penguatan Sistem Perbankan (PPSK), relaksasi batas maksimum pembiayaan untuk mendukung sektor produktif, pengaturan manfaat ekonomi (suku bunga), dan pembukaan moratorium P2P Lending, khusus sektor produktif dan UMKM.
  3. Penguatan perlindungan konsumen melalui penataan mekanisme penagihan (debt collection), penertiban iklan menyesatkan, dan pemberantasan dan penegakan sanksi pidana terhadap P2P Lending ilegal.
  4. Pengembangan elemen ekosistem melalui penataan dan penguatan peran asosiasi, penguatan dukungan asuransi/penjaminan kredit, dan perluasan jalur distribusi penyaluran pembiayaan ke sektor produktif dan UMKM.
  5. Pengembangan infrastruktur data dan sistem informasi melalui pengembangan Pusdafil dan SLIK.

Suku bunga dan denda keterlambatan

Peluncuran roadmap P2P Lending ini diikuti dengan diterbitkannya Surat Edaran OJK Nomor 19/SEOJK.05/2023 pada 8 November 2023 yang menjadi tindak lanjut POJK Nomor 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Berbasis Teknologi Informasi.

Salah satu aturan yang dimuat dalam Surat Edaran ini adalah terkait penetapan batas maksimum manfaat ekonomi (suku bunga) dan denda keterlambatan berdasarkan jenis pendanaan sektor produktif dan sektor konsumtif.

Diolah kembali oleh DailySocial.id / Sumber: OJK

Disebutkan juga, penetapan manfaat ekonomi dan denda keterlambatan tidak boleh melebihi 100% dari nilai pinjaman yang tercantum dalam perjanjian. Maka itu, penyelenggara P2P diminta untuk memerhatikan kemampuan bayar peminjam. Salah satunya memastikan peminjam tidak menerima pendanaan lebih dari tiga penyelenggara P2P Lending.

Langkah moratorium

Moratorium pendaftaran P2P telah berlangsung sejak Februari 2020. Langkah ini diambil oleh OJK karena pesatnya perkembangan fintech di Indonesia tak diikuti dengan pemenuhan persyaratan fintech, terutama maraknya P2P ilegal.

OJK mencatat kerugian masyarakat akibat investasi dan P2P ilegal mencapai Rp120,7 triliun di sepanjang 2022. Selain itu, industri P2P juga dihadapkan pada tantangan kredit macet sejak tahun lalu. Sebanyak 25 P2P tercatat memiliki kredit macet (TWP 90) melampaui 5% per Januari 2023.

Maka itu, moratorium ini diharapkan dapat memberikan waktu bagi OJK untuk menyempurnakan peraturan dan pengawasannya terhadap industri P2P. Di samping itu, pelaku P2P juga dapat meningkatkan kualitas dan layanan, terutama perihal manajemen risiko dan perlindungan konsumen.

Per September 2023, OJK melaporkan outstanding pembiayaan yang disalurkan oleh P2P Lending naik 14,28% (YoY) dengan total Rp55,7 triliun dan Tingkat Wanprestasi (TWP 90) sekitar 2,82%. Dari total penyaluran pinjaman, segmen UMKM mengambil porsi sebesar 36,57%. Terdapat 102 pemain P2P yang telah terdaftar dan berizin di OJK.

Bareksa Gaet Ciptadana Sekuritas Luncurkan Produk Investasi Saham

Bareksa meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia. Fitur ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, mulai dari reksa dana, SBN, emas, dan robo advisory berlisensi.

Saat dihubungi DailySocial.id, Co-founder & CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra menyampaikan tidak ada investasi yang diberikan/diterima Bareksa terkait peluncuran fitur baru ini, alias murni kerja sama bisnis antar kedua perusahaan.

“Bukan investasi, tapi partnership karena Bareksa merupakan mitra PPE [Mitra Pemasaran Perantara Pedagang Efek] dari Ciptadana Sekuritas,” kata dia.

Alih-alih hanya kerja sama B2B, sejumlah kompetitornya seperti Ajaib memilih untuk mengakuisisi/berinvestasi pada perusahaan sekuritas guna menghadirkan produk investasi saham di aplikasi.

Sebelumnya, Bareksa juga merilis fitur Bareksa Emas. Perusahaan bekerja sama dengan tiga pemain di bidangnya, yakni Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Sejauh ini, Bareksa belum masuk ke produk investasi aset kripto.

Secara terpisah, dalam keterangan resmi disampaikan peluncuran fitur saham seiring target Bareksa yang ingin mewujudkan misinya menjadi satu aplikasi untuk semua investasi. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan.

“Bareksa mengokohkan posisinya sebagai satu-satunya super app investasi yang menawarkan semua produk investasi secara lengkap dan terintegrasi, mulai dari saham, reksa dana, SBN, emas, tabungan reksa dana syariah untuk umrah, dan juga robo advisory berlisensi,” imbuh Karaniya.

Direktur Utama Ciptadana Sekuritas John Herry Teja menyambut positif atas kerja sama kedua belah pihak, sebab perusahaan dapat memperluas pasarnya, terutama di kalangan investor generasi muda.

“Dengan keahlian dan pengalaman kami sebagai perusahaan sekuritas, maka kami tidak hanya berkesempatan menambah jumlah investor, namun juga memperluas jangkauan edukasi investasi, terutama bagi investor muda,” terangnya.

Menurut dia, edukasi tidak hanya untuk investor yang ingin menjalankan investasinya dengan paradigma growth investing, tapi juga value investing, baik dengan analisis fundamental maupun teknikal. Perusahaan didukung dengan para analis dan tim riset yang andal dan berpengalaman puluhan tahun, sehingga bisa menjadi salah satu referensi investor dalam investasi saham.

Mengutip dari data terkini, hingga September 2023, jumlah investor pasar modal mencapai 11,73 juta atau hanya 4,3% dari total jumlah penduduk nasional yang diprediksi mencapai 273,8 juta jiwa. Adapun jumlah investor saham dan surat berharga lainnya mencapai 5,03 juta atau hanya 1,8% dari total jumlah penduduk.

Bareksa Saham

Bareksa Saham sudah bisa diakses melalui aplikasi Bareksa, di dalamnya sudah dilengkapi dengan berbagai fitur. Di antaranya, Fast Order dan Auto Order yang mendukung trading cepat hingga grafik saham. Dalam masa promonya, Bareksa Saham menawarkan biaya order 0,1% dan order jual 0,2%.

Untuk mendaftar diri, pengguna perlu membuat akun Bareksa Saham dan akun RDN baru, sejauh ini RDN baru tersedia untuk rekening BCA. Setelah mengisi data pribadi dan melampirkan dokumen pendukung, seperti KTP, Bareksa akan memverifikasinya dalam kurun waktu dua sampai lima hari kerja.

Bareksa Saham meramaikan aplikasi saham di Indonesia, dari kalangan startup misalnya, diisi oleh Ajaib dan Stockbit. Lalu aplikasi yang dirilis oleh pemain sekuritas, seperti SimInvest, MotionTrade, BCA Sekuritas, MOST, Neo HOTS, IPOT, dan masih banyak lagi.

Application Information Will Show Up Here

Fore Coffee Buka Gerai Pertama di Singapura

Fore Coffee resmi ekspansi regional ditandai dengan pembukaan gerai pertama di Singapura, bertempat di pusat perbelanjaan Bugis Junction. Perusahaan berambisi ingin menjadi brand pelopor dan pemimpin kelezatan kultur kopi Indonesia ke panggung global.

Dalam peresmiannya, Co-founder & CEO Fore Coffee Vico Lomar menyampaikan kehadiran gerai internasional perdana Fore Coffee merupakan wadah untuk merayakan keanekaragaman sembari mengenalkan kultur kopi Indonesia kepada penggemar kopi di Singapura.

“Gerai perdana Fore Coffee mengemban misi untuk tidak hanya menyajikan rangkaian suguhan menu kopi unggulan Fore Coffee yang dicintai oleh Masyarakat Indonesia, tetapi juga memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kopi dan budaya Indonesia,” kata Vico.

Turut hadir dalam peresmian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan bahwa Fore Coffee berkomitmen untuk membawa kopi terbaik Indonesia ke seluruh dunia demi mendorong tingkat ekspor biji kopi.

“Indonesia memiliki potensi untuk memperkuat reputasi global akan hasil biji kopi yang tentunya bersaing dengan biji kopi asal Brasil dan Vietnam. Saya berharap hari ini kita dapat mulai mengoptimalkan gerai ini untuk mengedukasi dan memperkenalkan masyarakat Singapura dengan budaya kopi Indonesia yang kaya dan indah,” imbuhnya.

Fore Coffee menawarkan jajaran menu minuman andalan yang telah menjadi favorit di kalangan penikmat kopi di Indonesia, seperti Gula Aren Latte, Pandan Oat Latte, dan Butterscotch Sea Salt Latte, yang dibanderol mulai dari S$4,5 (sekitar Rp51 ribu).

Menu unggulan ini diramu ulang dengan fresh twist karena telah disesuaikan dengan preferensi rasa dari masyarakat Singapura melalui serangkaian FGD yang turut jadikan nutri-grade level sebagai pedoman pembuatan resep, sehingga cita rasanya semakin kaya.

“[..] Pembukaan gerai internasional kami di Singapura adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk menjadikan kopi Indonesia sebagai bagian dari gaya hidup global [..],” pungkas Vico.

Kompetitor terdekatnya, Kopi Kenangan sudah lebih dulu ekspansi regional. Ditandai dengan pembukaan gerai pertama di Malaysia pada Oktober 2022 dengan total gerai saat ini mencapai 22 gerai tersebar di Kuala Lumpur dan Selangor.

Kemudian, ekspansi ke Singapura dilakukan pada Agustus 2023, terhitung ada tiga gerai yang beroperasi, terletak di Raffles City Shopping Centre, Changi Airport T2, Takashimaya Shopping Centre. Harga yang dibanderol mulai dari S$2,9.

Mengutip dari riset yang dilakukan Fore bersama Redseer pada Juni 2023, disampaikan pangsa pasar kopi Singapura diperkirakan tumbuh sebesar 5% per tahun, mencapai $1,3 miliar pada tahun 2027. Data juga menunjukkan bahwa masyarakat Singapura mengonsumsi sekitar enam hingga tujuh cangkir kopi setiap minggunya.

Makanya tak heran menjadi magnet yang kuat bagi banyak perusahaan untuk masuk ke sana, terlebih Singapura merupakan hub bisnis di Asia Tenggara.

Capai EBITDA positif

Di Indonesia, Fore Coffee mengklaim telah mencapai EBITDA positif pada kuartal III 2021. Kunci utama yang dilakukan adalah memangkas anggaran promosi hingga 50%. Tren pemangkasan ini berlanjut di 2022 sebesar 30% dan ditargetkan mencapai 20%-30% di 2023.

Vico memaparkan tiga langkah strategis yang jadi kunci keberhasilan Fore Coffee dalam memperluas jangkauan dan layanan guna capai profitabilitas usaha, yaitu mendorong kualitas produk unggulan dengan inovasi Litbang, mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia bermutu, serta menargetkan pembukaan gerai terbaru.

Hingga saat ini, Fore Coffee telah memiliki 134 gerai di Jabodetabek, wilayah pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Fore akan menambah sekitar 75 gerai dan merambah kota-kota mid-size sehingga bisa mengoperasikan total sekitar 200 gerai hingga akhir 2023.

“Cita-cita kami adalah Fore Coffee bisa menjadi satu brand yang dicintai dan dipercayai oleh konsumen Indonesia. Goal ini tampak sederhana tapi memerlukan komitmen yang luar biasa dari semua elemen perusahaan. Dengan asas keterbukaan dan transparansi serta giat berinovasi demi kepuasan pelanggan, niscaya cita-cita tersebut dapat tercapai,” kata Vico.

Fore juga melakukan reposisi citra brand menjadi minuman trendi yang ramah kantong. Perusahaan menghadirkan produk minuman musiman sembari mendorong produk unggulan mereka.

Tiga menu unggulannya, yakni Aren Latte, Pandan Latte, dan Butterscotch Sea-Salt Latte, diklaim membawa brand Fore masuk ke jajaran TOP 5 Brand dengan top of mind tertinggi di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Electrum Setop Kerja Sama dengan Gogoro, Perkenalkan Motor Listrik Rakitan Sendiri

Electrum (PT Energi Kreasi Bersama), perusahaan patungan dari PT TBS Energi Utama Tbk dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, merilis secara resmi motor listrik rakitan sendiri bernama H5, bersama teknologi pendukungnya, seperti baterai, Battery Swap Station (BSS), dan infrastruktur digital.

Pada tahap awal, H5 baru akan diuji cobakan untuk layanan GoRide Electric dari Gojek sebagai perluasan pilot project motor listrik Grup GoTo. Sebanyak 500 unit motor dan 100 swap station akan digulirkan hingga akhir tahun ini untuk Jakarta saja. Per hari ini (9/11), Electrum sudah menggulirkan puluhan unit H5 dan 40 swap station.

Selama uji coba, Electrum dan Gojek akan memperkenalkan skema rental yang menawarkan fleksibilitas sesuai kebutuhan mitra pengemudi, yakni antara sewa dengan satu atau dua baterai. Mitra pengemudi aktif Gojek di area Jakarta dapat mendaftar program rental ini.

Electrum akan melakukan validasi terhadap calon penyewa yang dibuktikan oleh aplikasi GoPartner milik mitra Gojek serta identitas resmi. Jika memenuhi kriteria, mitra akan dihubungi oleh customer service (CS) untuk melakukan test-drive.

Pada konferensi pers peluncuran H5 di Jakarta, CEO Electrum Jack Yang menyampaikan, perusahaan telah mencapai milestone produk pertama dengan meluncurkan H5. Motor listrik ini didesain khusus untuk jalanan di Indonesia. Menurutnya, masyarakat Indonesia punya minat yang tinggi akan solusi mobilitas berkelanjutan dan nyaman.

“Karena pengendara Electrum bergantung pada motor untuk mobilitas sehari-hari secara terjangkau, kami mendesain H5 dengan keunggulan performa tinggi dikelasnya, biaya perawatan yang rendah, dilengkapi desain yang ergonomis dan nyaman dikendarai. H5 juga dilengkapi dengan teknologi baterai bertenaga tinggi serta BSS yang andal dan mudah dikenali,” terang Yang.

Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja menambahkan, kehadiran H5 menandai bahwa Electrum telah mengakhiri kerja sama dengan Gogoro, produsen motor listrik asal Taiwan, yang sudah terjalin sejak awal 2022.

Ia juga menegaskan tidak ada investasi yang terjadi antara Gogoro untuk Electrum. Sepenuhnya sebatas pada kerja sama jual-beli yang menempatkan Electrum sebagai salah satu konsumer bisnis untuk Gogoro.

“Pengembangan [H5] ini enggak ada kaitannya dengan Gogoro. Produk yang diluncurkan ini karya anak bangsa, termasuk infrastruktur digitalnya. Pengendara Indonesia itu unik, makanya harus didesain sendiri sesuai tipe pengendaranya,” imbuhnya.

Sebagai catatan, pada Agustus 2022, anak usaha Grup GoTo, PT Rekan Anak Bangsa (RAB) melepas aset motor listrik, perlengkapan baterai, dan merek dagang senilai Rp23,6 miliar kepada Electrum. Terdapat 251 unit motor listrik Smartscooter Gogoro 2 Plus dan 502 unit perlengkapan kendaraan baterai motor listriknya yang dibeli sebelumnya dari Gogoro pada 29 Juli 2022.

“Sebenarnya total motor listrik yang dioperasikan Electrum sudah ratusan [unitnya].”

Patrick juga belum memastikan kapan perusahaan akan masuk ke bisnis konsumer pada tahap ini. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah ketersediaan swap station (SPBKLU/Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum) dapat lebih merata dan mudah diakses.

Untuk mengatasi tersebut, perusahaan menargetkan dapat memperbanyak titik swap station hingga 1.000 titik. Strateginya adalah bekerja sama dengan korporasi dengan jaringan yang luas, yakni Pertamina, Bank Mandiri, Planet Ban, Alfamidi, Indomaret, dan Rukita.

“Ketika swap station belum tersedia secara luas, akan timbul raise anxiety bagi pengguna. Kalau dengan mitra Gojek, kita bisa prediksi poligon-poligon area mereka di mana saja, sehingga lebih terkontrol.”

Keunggulan motor listrik H5

Electrum

Patrick melanjutkan, keseluruhan ekosistem motor listrik Electrum merupakan karya desainer dan insinyur lokal, yakni Muhammad Rayhan Arifinsyah (Rayhan) dan Yuditya Pratamaputra (Yudit) yang bergabung di Electrum sejak 2022.

Rayhan merupakan desainer jebolan Jurusan Desain Industri ITB, sementara Yudit merupakan mechanical engineer lulusan Teknik Aeronautika dan Astronotika ITB dengan pengalaman 10 tahun di bidang vehicle research and development.

Keduanya merancang desain H5 berdasarkan hasil uji coba komersial bersama Gojek, serta mempertimbangkan segala masukan dari para mitra Gojek. Mulai dari performa, desain, dan teknologi, H5 dirancang sesuai dengan kebutuhan mobilitas sehari-hari masyarakat Indonesia.

“Selama proses risetnya, kami banyak dibantu pihak, terutama mitra Gojek. Sebab bicara motor itu, kita punya budaya yang unik. Sehingga ada cara pandang yang unik karena hubungan masyarakat kita dengan motor itu spesial,” kata Rayhan.

Perusahaan membandingkan keunggulan motor listrik H5 dibandingkan kompetitor yang sama di kelasnya, yakni:

  • Performa tinggi

Akselerasi cepat: Hanya dengan 6s dapat mencapai kecepatan 0-60 km/h; Top Speed: H5 bisa dipacu hingga 90km/h; Performa motor yang tinggi: Rated power sebesar 4kW pada 3,000 rpm dan torsi 30 N.m pada 1,600 rpm; Baterai Tenaga Tinggi: Hanya dengan dua baterai Lithium-Ion berbasis nikel bisa mencapai 120 km. Juga dapat digunakan walau satu baterai saja hingga dapat menempuh 60 km; Kapasitas baterai tinggi: Baterai memiliki kapasitas sebesar 1,8 kWh per baterai yang lebih tinggi dibandingkan motor sekelasnya. Dengan kapasitas baterai yang lebih tinggi, H5 dapat menjangkau jarak tempuh yang lebih jauh.

  • Desain yang futuristik, ergonomis, dan nyaman

Ruang penyimpanan luas: Berkapasitas 25 liter, hingga bisa menyimpan satu helm di samping dua buah baterai, yang terbesar di kelasnya; Port charger: Kantong bagian depan juga dilengkapi dua USB Charger 10W guna memudahkan masyarakat untuk mengisi daya smartphone selama perjalanan; Desain futuristik: Dengan kombinasi warna hijau, biru, dan metalik, H5 sangat mudah dikenali di jalan.

  • Teknologi canggih

Keyless start: H5 menggunakan teknologi tanpa kunci untuk dapat menyalakan motor; Terkoneksi aplikasi: Electrum juga menyediakan aplikasi ELMA yang memuat informasi mengenai motor H5, monitoring kondisi baterai dan menyediakan info lokasi BSS terdekat.