Startup Teknologi Iklim “Fairatmos” Dapat Pendanaan Awal 69 Miliar Rupiah

Fairatmos, startup teknologi karbon lokal, mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal sebesar $4,5 juta (lebih dari 69 miliar Rupiah) dipimpin Go-Ventures dan Kreasi Terbarukan TBS, lengan investasi dari perusahaan energi lokal Toba Bara Sejahtera. Vertex Ventures SEA and India dan angel investor terkemuka turut serta dalam putaran tersebut.

Dana segar bakal digunakan untuk memperkuat platform dengan menyediakan inovasi digital baru di pasar karbon, menjangkau lebih banyak komunitas dan pengembang proyek, serta memperluas tim di berbagai fungsi, termasuk pakar analitik penginderaan jauh, produk, dan engineer.

Startup yang baru didirikan pada tahun ini berambisi  mendemokratisasi akses ke pasar karbon melalui platform yang mendukung pengembangan proyek penyerapan karbon bagi komunitas, korporasi, dan pihak lain. Selain itu, membantu pengembang proyek dalam aspek pendanaan bersama entitas komersial dan individu.

Di bawah Perjanjian Paris 2015, sebanyak 196 negara mendukung tujuan global untuk mempertahankan kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celcius, yang berarti mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 50% pada tahun 2030. 702 perusahaan di seluruh dunia telah menjanjikan nol bersih mereka sasaran, yaitu pertumbuhan yang sangat pesat pada tahun sebelumnya, termasuk di Indonesia.

“Salah satu cara bagi perusahaan untuk memenuhi targetnya adalah dengan mengimbangi emisi mereka melalui kredit karbon,” jelas Founder dan CEO Fairatmos Natalia Rialucky dalam keterangan resmi, Senin (5/12).

Produk Fairatmos

Natalia melanjutkan, mengembangkan proyek penyerapan karbon yang berkualitas tinggi dan terukur bukanlah tugas yang mudah. Terlepas dari potensi yang melimpah bagi Indonesia untuk menjadi penyerap karbon dunia, secara historis hanya ada sedikit proyek di Indonesia, karena ada banyak hambatan teknis dan biaya di muka yang mempersulit masyarakat dan organisasi untuk berpartisipasi.

Fairatmos bertujuan untuk mendemokratisasi akses ke pasar karbon. Misi perusahaan adalah meningkatkan mata pencaharian masyarakat petani kecil melalui pendapatan tambahan dari keterlibatan dalam proyek karbon dan mengurangi degradasi ekosistem di sekitarnya. Fairatmos sedang membangun solusi inovatif yang membantu masyarakat, pemilik aset, dan pengembang proyek untuk merancang dan memverifikasi proyek karbon, selain itu memberikan panduan teknis dan studi pra-kelayakan digital gratis.

Produk pertamanya adalah Digital Pre-Feasibility Study (Pre-FS) untuk penyerapan karbon melalui konservasi mangrove. Platform tersebut membantu proses verifkasi karbon dengan ringkas yang mencakup identifikasi, standardisasi, dan pemilihan metodologi, hingga pengecekan kelayakan proyek berdasarkan metodologis.

Menurut Natalia, dengan proses biasa dapat memakan waktu 60 hari sehingga memerlukan biaya yang tinggi. Sementara dengan platform Pre-FS ini dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 7 hari secara gratis.

Platform Pre-FS dibangun dengan teknologi Remote Sensing dan Machine Learning yang diklaim dapat memprediksi potensi proyek penyerapan karbon secara tepat. Dalam pengembangan, Fairatmos selalu merujuk pada basis data yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti National Forest Reference Emission Level for Forest Deforestation and Forest Degradation yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Beberapa proyek Digital Pre-FS yang sedang dijalankan oleh Fairatmos termasuk di antaranya program restorasi bakau di Muara Badak Ulu, pedesaan Handil Terusan di Kalimantan Timur, dan program restorasi bakau di Cilacap, Desa Ujungalang di Jawa Barat.

“Seluruh proyek ini mengikutsertakan komunitas petani dan inisiatif bisnis lokal. Tujuan untuk memperbaiki ekosistem lingkungan seperti wanatani dan bakau, melestarikan habitat natural seperti pohon bakau, membuat peluang turisme dengan ekoturisme, dan memfasilitasi inisiatif bisnis lokal dalam produk bakau,” tutur Natalia seperti dikutip secara terpisah dari SWA.

Di masa mendatang, Fairatmos berencana untuk menghubungkan pengembang dengan perusahaan dan individu yang ingin mengimbangi mereka emisi karbon sebagai bagian dari tujuan net-zero mereka. Dalam waktu kurang dari satu tahun beroperasi, Fairatmos telah mendapatkan daya tarik yang kuat dan bekerja dengan lebih dari 40 pengembang proyek di beberapa proyek penyerapan karbon di hutan bakau, hutan dan pertanian.

“Dengan tutupan hutan lebih dari 126 juta hektar, Indonesia secara global dikenal sebagai ‘paru-paru dunia’. Potensi pasar karbon di Indonesia sangat besar, dengan nilai $565 miliar nilai ekonomi karbon,” kata Partner Go-Ventures Aditya Kamath.

Sebelumnya hubungan bisnis antara Go-Ventures (dalam hal ini GoTo Group) dengan Kreasi Terbarukan TBS di bidang energi terbarukan sudah terjalin sejak pembentukan perusahaan patungan PT Energi Kreasi Bersama, bersama PT Rekan Anak Bangsa. Perusahaan ini bergerak kendaraan motor listrik, termasuk perakitan, perdagangan, pembiayaan, perakitan baterai hingga menyediakan stasiun penukaran baterai.

Fairatmos telah bermitra erat dengan pemerintah Indonesia untuk mengikuti panduan peraturan dalam mengembangkan proyek karbon. Perusahaan terpilih sebagai mitra resmi inisiatif netral karbon pada KTT B20 baru-baru ini pada November 2022, forum dialog resmi komunitas bisnis global G20.

Fairatmos dipimpin oleh tim pendiri yang kuat, dengan pengalaman  dan rekam jejak yang terbukti dalam iklim dan keberlanjutan. Natalia Rialucky, memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman memimpin inisiatif keberlanjutan untuk berbagai proyek pertanian dan iklim. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Chief Strategy and Social Impact Officer di TaniHub dan Head of Social Impact di Boston Consulting Group.

Perusahaan baru-baru ini mengangkat Karida Niode sebagai Head of Climate Solutions, yang sebelumnya adalah Konsultan di sebuah perusahaan ESG  berbasis di New York dan perusahaan multinasional lainnya untuk manajemen ESG; Aruna Pradipta sebagai VP of Growth and Partnerships, sebelumnya bekerja di Systemiq memimpin berbagai proyek dalam pengelolaan hutan dan masyarakat; Fredric Tanuwijoyo, sebagai VP of Strategy and Project Development, sebelumnya menjadi konsultan di McKinsey.

“Ke depan, kami bertujuan untuk terus mendobrak hambatan dan mengembangkan inovasi teknologi untuk platform kami yang akan memungkinkan akses yang lebih besar ke modal dan keahlian teknis untuk proyek penyerapan karbon,” tutupnya.

Resmi Tutup Platform Marketplace, Elevenia Mulai Eksplorasi Layanan B2B

Selesai sudah perjalanan Elevenia mengisi pasar online marketplace di Indonesia setelah hampir satu dekade lamanya. Per 1 Desember 2022 kemarin, Elevenia mengumumkan penghentian layanan dan operasional melalui situs resminya.

DailySocial.id telah mencoba menghubungi perwakilan Elevenia mengenai penutupan layanan ini dan langkah selanjutnya. Namun, belum ada tanggapan hingga berita ini diturunkan.

Selain marketplace, Elevenia juga memiliki lini bisnis yang membidik segmen B2B, yakni Elevenia Biz dan Enterprise Digital Technology Services (EDTS). Salah satu inisiatif yang telah hadirkan adalah platform E-Nusantara melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.

Inisiatif baru yang disiapkan Elevenia / Sumber: Elevenia

Berdasarkan keterangan di situs resminya, E-Nusantara disebutkan sebagai perusahaan trading yang memiliki misi untuk memberdayakan UMKM melalui digitalisasi untuk mendorong keberlanjutan sektor agrikultur dan UMKM. Platform ini membantu pemilik bisnis lokal menentukan komoditas lokal bahan baku dan memperluas penjualan ke pasar domestik dan global.

E-commerce milik operator

Kilas balik, XL Axiata dan SK Planet berinisiatif masuk ke e-commerce dengan membentuk usaha patungan (joint venture) pada 2013. XL merupakan operator seluler, sedangkan SK Planet anak perusahaan telekomunikasi asal Korea Selatan, SK Telecom. Masing-masing mengenggam kepemilikan sebesar 50%.

Layanan ini meluncur dengan nama Elevenia satu tahun setelahnya. Di tahun pertamanya, Elevenia mengantongi 1 juta pengguna dan mencetak pendapatan sebesar Rp250 miliar. Di 2016, Elevenia tercatat menawarkan lebih dari 4 juta produk dari 40.000 seller.

Ketatnya kompetisi dan sulitnya monetisasi memaksa XL dan SK Planet untuk hengkang dari bisnis ini, dan melepas kepemilikan ke Salim Group pada 2015. Saham keduanya diserahkan ke PT Jaya Kencana Mulia Lestari dan Superb Premium Pte. Ltd. melalui mekanisme Perjanjian Jual Beli Bersyarat (CSPA).

Pasca-divestasi tersebut, Elevenia sempat mencoba strategi baru dengan berfokus pada peningkatan kinerja keuangan yang lebih sehat melalui pengurangan diskon dan selektif terhadap subsidi.

Sebelum XL, layanan e-commerce milik operator, yakni Cipika.com (Indosat Ooredoo) lebih dulu tutup di 2017, sedangkan Blanja.com (JV milik Telkom dan eBay) menyusul tiga tahun berselang. Bagi operator telekomunikasi yang sektornya padat investasi dan berorientasi pada keuntungan, model bisnis e-commerce terbilang sulit sustain dalam jangka panjang.

Pasar e-commerce Indonesia

E-commerce merupakan motor penggerak utama ekonomi digital di Indonesia. Lebih dari satu dekade, ada banyak pelaku e-commerce hadir di Indonesia hingga akhirnya menyisakan beberapa pemain saja.

Saat ini, e-commerce Indonesia dikuasai oleh Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Laporan Statista mencatat trafik bulanan di kuartal II 2022 dipimpin oleh Tokopedia dengan 158,35 juta kunjungan, Shopee dengan 131,3 juta kunjungan, dan Lazada sekitar 26,64 juta.

Meskipun ekosistemnya terbilang paling matang dibandingkan vertikal lain, pelaku e-commerce masih berupaya mencari model monetisasi yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap profitabilitas. Pemain e-commerce masih menggelontorkan subsidi pada biaya logistik dan promosi.

Tokopedia, misalnya, akhirnya memperkenalkan paket berlangganan “Plus by GoTo” sebagai bentuk monetisasi baru induk usahanya, GoTo. Sementara, Bukalapak memilih untuk fokus ke lini bisnis “Mitra” UMKM sejak beberapa tahun terakhir.

Dalam laporan DSResearch bertajuk “The Power of E-commerce Spectrums”, faktor logistik dan distribusi masih menjadi tantangan utama pelaku e-commerce Indonesia.

Menurut GM Corporate Development MDI Ventures Alvin Evander, ekosistem turunan e-commerce, seperti logistik, tetap menjadi target investasi menarik di masa depan. Pasalnya, inovasi-inovasi di sub sektor ini dinilai dapat meningkatkan efisiensi serta  mengurangi biaya logistik.

Terafiliasi Mitra Bukalapak, “KingKong Meats” Tawarkan Layanan Online Grocery Produk Segar

Di Indonesia, sektor online grocery menjadi salah satu yang cukup diuntungkan dari pandemi COVID-19 karena berhasil mendorong para pelanggan urban membeli kebutuhan sehari-hari mereka secara online demi membatasi interaksi dan aktivitas sosial. Di tahun ketiga pandemi, sektor ini masih tetap bertumbuh kendati masyarakat mulai kembali beraktivitas dalam situasi normal yang baru.

Hal ini dibuktikan dengan pemain online grocery yang masih bermunculan, seperti KingKong Meats. Platform ini menyediakan produk daging ayam, telur makanan beku, dan bumbu dapur untuk kebutuhan masak keluarga. Dalam situs resminya juga tertulis bahwa platform ini terafiliasi dengan PT Buka Mitra Indonesia atau Mitra Bukalapak.

Startup serupa yang bermain di ranah ini ada Meyer Food; yang merupakan hasil transformasi digital dari sebuah bisnis rumah potong ayam.

Dalam operasionalnya, KingKong bekerja sama dengan rumah potong ayam dan peternak lokal untuk menghadirkan produk yang berkualitas serta dijamin kebersihannya. Pihaknya mengklaim bahwa produk yang dijual lebih murah karena didapatkan langsung dari peternak. KingKong Meats juga memastikan berat produk yang dibeli sama dengan berat yang diterima.

Kemudian, pihaknya juga menjamin produk yang tersedia freshly frozen dan dijaga kesegarannya sebelum diantar. Semua produk frozen di Kingkong langsung dibekukan saat dalam kondisi segar  menggunakan Air Blast Freezer (ABF). Membuat temperatur produk turun ke -40 derajat celcius dalam hitungan detik. ABF memastikan tidak ada nutrisi yang hilang dan memperpanjang waktu simpan produk.

Untuk saat ini, KingKong Meats baru tersedia untuk pengantaran di Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, dan Tangerang. Nantinya, semua pesanan dikirim dari cabang terdekat. Layanan ini disebut masih memberlakukan gratis ongkos kirim tanpa minimal transaksi.

Saat ini, KingKong memiliki 2 waktu pengiriman, yaitu pagi produk akan dikirim pada jam 07.00-11.00 WIB, dan siang produk akan dikirim pada jam 13.00-17.00 WIB. KingKong Meats juga menyediakan pengiriman instan di beberapa lokasi tertentu.

Untuk menikmati layanan  Kingkong Meats, pengguna bisa langsung mengunduh aplikasi melalui platform Android dan iOS. Selain memiliki platform sendiri dan sudah terafiliasi dengan Bukalapak, produk-produk di Kingkong Meats juga dapat dipesan melalui situs e-commerce lainnya seperti Tokopedia dan Shopee.

Sebelumnya, Bukalapak diketahui juga telah meresmikan aplikasi online grocery bersama PT Trans Retail Indonesia (bagian dari CT Corp) dan Growtheum Capital Partners (investor AlloBank) yang diberi nama AlloFresh. Bedanya, layanan ini mengambil stok dari supermarket (Transmart) serta menawarkan pengiriman cepat dalam waktu maksimal 3 jam layaknya quick commerce.

Platform online grocery di Indonesia

Melansir laporan DailySocial.id beberapa waktu lalu, nilai pasar online grocery diprediksi akan terus bertumbuh. Asia Tenggara termasuk Indonesia, diproyeksikan akan mendapati pertumbuhan tercepat. Hal ini dikarenakan pelaku bisnis kuliner telah banyak yang mulai memanfaatkan teknologi digital dalam bisnisnya. Dari semula kegiatan operasional dijalankan secara tradisional, kini bergeser jadi serba digital. Termasuk dalam mencari supply bahan pokok produk.

Dalam laporan yang dirilis Titipku bertajuk “Indonesia Online Groceries Report 2022” terungkap bahwa pasar groceries di Indonesia bisa bernilai sekitar $169,4 miliar di tahun 2022. Meningkat jumlahnya dari sekitar $140,2 miliar di tahun 2019. Dengan nilai yang cukup fantastis, sebagian besar potensi ini masih terpusat di wilayah metropolitan.

Sementara itu laporan e-Conomy SEA 2021 mengatakan bahwa di tengah penetrasi e-commerce di Asia Tenggara, digitalisasi sektor grocery baru mencapai 2% saja. Jelas ini menjadi PR besar bagi ekosistem industri terkait untuk bisa meningkatkan cakupan pasarnya — termasuk melalui peningkatan infrastruktur supply chain, edukasi pasar, dan ekspansi bisnis di skala nasional.

Di Indonesia sendiri beberapa platform yang menghadirkan layanan online grocery, di antaranya HappyFresh, Kedai Sayur, PasarNow, SayurBox, Segari, SeroyaMart, dan Tumbasin.

Application Information Will Show Up Here

Gojek Segera “Spin-Off” Layanan Gopay dari Aplikasi Utama [UPDATED]

Gopay, layanan uang elektronik milik Gojek, bakal segera tersedia dalam aplikasi sendiri alias spin-off dari aplikasi utama Gojek. Pada fase awal, Gopay versi beta sudah tersedia, namun hanya dibuka untuk pengguna terpilih.

Saat dihubungi DailySocial.id, Head of Corporate Communications GoTo Financial Alina Darmadi menyampaikan sesuai dengan visi GoTo Financial yang ingin menjadikan GoPay sebagai layanan terpusat dalam pengaturan keuangan, perusahaan dalam tahap uji coba aplikasi GoPay untuk pengguna terpilih.

“Harapan kami tentunya uji coba ini akan membawa hasil yang baik agar nantinya masyarakat luas dapat segera menggunakan aplikasi ini. Selama tahap uji coba, pelanggan dapat terus mengakses layanan GoPay melalui aplikasi Gojek untuk kemudahan dan kenyamanan bertransaksi,” kata Alina.

Secara terpisah dalam laman blognya, dijelaskan bahwa Gopay Beta ada karena Gopay segera merilis aplikasinya sendiri. “Supaya aplikasinya bisa sesuai dengan kebutuhan di kehidupan nyata, kami merilis Gopay Beta buat dapetin masukan dari pengguna,” tulisnya (02/12).

Lebih lanjut, Gopay akan mengirimkan surat undangan kepada para pengguna terpilih untuk mengunduh aplikasi di Play Store atau App Store. Aplikasi tidak akan bisa diakses kecuali masuk dengan e-mail yang sama seperti alamat menerima undangan dari GoPay. Perusahaan akan menerima semua masukan sebelum akhirnya dirilis resmi untuk publik.

Dalam pantauan DailySocial.id, aplikasi Gopay memiliki fitur-fitur yang disempurnakan dari sebelumnya. Fitur seperti transfer uang ke rekening bank, belanja via QRIS, juga tersedia. Di luar itu, terdapat fitur Tagihan untuk membayar berbagai tagihan dan melihat histori transaksi.

Lalu fitur Finance yang diarahkan untuk mengatur metode sumber dana untuk berbagai transaksi, dilengkapi dengan rekapitulasi semua pengeluaran yang terbagi menjadi beberapa kategori pengeluaran. Sebelumnya kemampuan tersebut disediakan oleh Gopay melalui e-mail yang setiap bulannya dikirim ke konsumen.

Berikutnya, ada fitur Promo yang berisi voucher-voucher yang dapat dibeli konsumen, hasil kerja sama dengan berbagai merchant Gopay dan ditukar saat berbelanja. Sementara, di kolom yang sama di aplikasi Gojek, berisi paket berlangganan yang sudah di-bundling dengan berbagai benefit dari layanan Grup GoTo dan merchant untuk pengguna pilih.

Hasil riset

Dalam riset termutakhir yang dirilis oleh InsightAsia bertajuk “Consistency That Leads: 2023 E-Wallet Industry Outlook” menunjukkan dompet digital kini menjadi metode pembayaran yang paling banyak dipilih masyarakat digital Indonesia, dibandingkan tunai dan transfer bank.

Sebanyak 74% responden aktif menggunakan dompet digital untuk berbagai transaksi keuangan. Sisanya, memilih uang tunai (49%), transfer bank (24%), QRIS (21%), paylater (18%), kartu debit (17%), VA transfer (16%). Riset ini melibatkan 1.300 responden tersebar di tujuh kota, meliputi Jabodetabek, Bandung, Medan, Makassar, Semarang, Palembang, dan Pekanbaru, berlangsung dari tanggal 19-30 September 2022.

Dalam riset tersebut juga menunjukkan Gopay sebagai platform yang secara konsisten paling banyak digunakan oleh konsumen, sejak lebih dari lima tahun belakangan hingga kini. Riset memperlihatkan, sebagian besar pengguna dompet digital pernah menggunakan Gopay (71%) dan terus setia menggunakannya sampai saat ini (58%).

Urutan kedua ditempati OVO dengan 70% responden pernah menggunakan dan 53% menggunakannya dalam tiga bulan terakhir. Kemudian, DANA menyusul dengan 61% responden pernah menggunakan, namun tidak termasuk dalam tiga besar kategori penggunaan dalam tiga bulan terakhir. Lalu ada ShopeePay yang digunakan oleh 51% responden dalam tiga bulan terakhir, namun tidak masuk dalam tiga besar kategori pernah digunakan.

Research Director InsightAsia Olivia Samosir mengatakan, terdapat lima faktor pendorong utama yang memungkinkan pemain dompet digital berhasil memimpin pasar. Yakni, aman digunakan dan memastikan saldo konsumen terlindungi, mudah sekaligus nyaman digunakan dalam bertransaksi, bebas limit penggunaan bulanan dan dapat digunakan untuk pembayaran kebutuhan sehari-hari secara maksimal.

“Kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang membuat sebuah brand dapat meraih kepercayaan tertinggi dari konsumen,” ungkapnya, seperti dikutip dari Investor.id.

*) Kami menambahkan pernyataan dari GoTo Financial

Startup Edtech “Kiddu” Fokus pada Pengembangan Diri dan EQ Anak di Usia Emas

Startup edtech Kiddu meresmikan kehadirannya ke publik pada Kamis (1/12). Startup ini berupaya menjembatani orang tua dengan anaknya dalam memenuhi pengembangan skill EQ (emotional intelligence) dan pengembangan diri (personal development) yang sangat berguna dari kehidupan dini hingga dewasa.

“Kebanyakan edtech fokus pada IQ yang erat kaitannya dengan peringkat dan sebagainya. Bukan berarti ini salah, tapi kadang yang terpenting begitu anak beranjak dewasa adalah EQ dan personal development. Saat ini, hal itu masih jomplang dan belum diajarkan di sekolah,” ucap Co-founder dan CEO Kiddu Mel Bj saat konferensi pers virtual.

Menurut Mel, kepintaran akademis semata (IQ) tidak menjamin kebahagiaan dan kesuksesan dalam kehidupan, karier, dan hubungan dengan antarmanusia. Kondisi ini dialami oleh orang dewasa saat ini di tengah kesibukannya bekerja, seperti kurang dalam mengelola emosi, menjaga kesehatan mental, percaya diri, mencintai diri sendiri, manner, dan kemampuan komunikasi yang baik.

“Terutama di era digital saat ini, banyak anak-anak yang sudah biasa bermain dengan internet dan gadget dan terekspos banyak informasi setiap harinya. Sangat penting membekali mereka dengan mindset positif dan critical thinking untuk melindungi mereka dari informasi yang tidak baik dan membuat keputusan yang tepat untuk hidup mereka sendiri sejak kecil,” ujarnya.

Oleh karenanya, EQ adalah penentu karakter dan perilaku anak yang sebenarnya punya dampak sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi masih terlupakan. Selain itu, belum ada buku panduan atau sekolah yang mengajarkan bagaimana cara menjadi orang tua yang luar biasa. Biasanya orang tua berusaha melakukan yang terbaik dari pengalaman mereka dibesarkan oleh orang tua mereka sejak kecil. Bagi orang tua, mungkin saja itu cukup.

Namun, tidak sedikit juga dari orang tua yang merasa mereka hanya menggunakan insting, tanpa benar-benar tahu bagaimana cara yang tepat untuk mengajarkan anak-anak mereka skill kehidupan, seperti cara mengontrol emosi, berkomunikasi yang tepat, menghadapi konflik, dan lebih percaya diri.

“Maka perlu diajarkan dari masa anak-anak, ketika watak dan perilaku mereka masih dalam masa pembentukan, yaitu pada usia emas (0-7 tahun). Ini adalah saat yang tepat untuk mengajarkan moral, etika, emosi, kepercayaan diri, disiplin, dan skill EQ lainnya,” kata Mel.

Co-founder dan CMO Kiddu Fanny Lara Ambadar menambahkan, “EQ dan personal development itu penting karena di masa golden age, otaknya baru terbentuk dari sisi mindset. Jadi secara alam sadar atau di bawah sadar, ini akan jadi inner child sampai dia besar, yang mana self-esteem, dan manner itu misalnya, sangat penting untuk ditanamkan sejak dini.”

Solusi Kiddu

Menurut Mel, Kiddu ingin menjadi bagian dalam aksi perbaikan dan pengembangan EQ di masyarakat Indonesia, dimulai sejak dini. Solusi yang ditawarkan Kiddu adalah web app yang dapat diakses melalui browser di smartphone atau PC.

Karakter KidduSaurus / Kiddu

Aplikasi tersebut dirancang khusus menggunakan metode NLP, Neuroscience & Cognitive Behavior Psychology, dan didesain berbentuk gamifikasi yang menyenangkan untuk anak berusia 4-8 tahun. Konten-kontennya berisi video animasi, kuis, menggambar dan mewarnai, dan metode bermain sambil belajar lainnya. Seluruh konten ini masih berbahasa Indonesia, tetapi rencananya akan dikembangkan dengan terjemahan bahasa Inggris.

Proses belajarnya dimulai dari menonton video yang seru dan dapat dipilih orang tua. Setelah itu, akan ada kuis yang perlu diselesaikan, dan terakhir, mendapat tantangan seru yang bisa diunduh dan dikerjakan di rumah. Orang tua akan mendapat ulasan dari setiap pelajaran yang telah diambil terkait perkembangan anak.

“Kiddu bukan menggeser klinik anak yang ada, tapi sebagai penambah aktivitas anak di rumah yang sehari-harinya sudah terpapar dengan gadget. Kalau klinik itu tidak setiap hari belajarnya. Tapi di Kiddu mereka bisa belajar setiap hari dengan dibatasi maksimal dua pelajaran sehari,” lanjut Fanny.

Saat ini model bisnis yang digunakan Kiddu adalah berlangganan dengan memilih berbagai opsi durasi, mulai dari tiga bulan hingga paling lama setahun. Biayanya mulai dari Rp495 ribu untuk berlangganan selama tiga bulan hingga Rp1,18 juta untuk berlangganan selama setahun.

Mel berencana mempermudah akses para orang tua untuk memperkenalkan Kiddu dengan mode trial selama 7 hari atau 14 hari sebelum memutuskan untuk berlangganan penuh. Aplikasi Kiddu sendiri sudah dirilis untuk publik per (28/11), setelah melakukan berbagai testing selama tiga bulan dengan mewawancarai para orang tua sebagai responden untuk meminta masukan.

“Perkembangan awalnya kami memang masuk ke web app, bukan mobile app. Tapi memang ada agenda di 2023 bakal improve supaya user experience-nya bisa ditingkatkan. Kita juga mau tambah fitur yang lebih advanced untuk gamifikasi dan ada komunitas agar app ini bisa lebih fun.”

Tidak hanya meningkatkan awareness orang tua melalui aplikasi, ke depannya Kiddu berencana untuk melakukan kerja sama dengan ratusan sekolah di Jakarta dan Kemendikbud Ristek, menggaet psikolog influencer, dan melakukan aktivitas offline dengan menggelar Kiddu Offline Center untuk mempertemukan komunitas dan melakukan aktivitas bersama yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan EQ anak.

Menurut Mel, sejauh ini perusahaan masih dalam tahap product-market fit, mencari solusi yang tepat di pasar sembari melihat model bisnis yang dipakai sudah tepat atau belum, sehingga belum aktif mencari penggalangan dari investor luar. “Kami open tapi tidak actively looking, kemarin sudah ada investor yang sudah menghubungi. Kemungkinan kebutuhan baru ada sekitar pertengahan atau akhir tahun depan.”

Ula Umumkan PHK 134 Karyawan, Seluruh Divisi Terdampak

Ula, startup teknologi untuk modernisasi warung, mengumumkan PHK terhadap 134 karyawan atau sekitar 23% dari total karyawan Ula yang tersebar di tiga negara, yakni India, Singapura, dan Indonesia. Dampak efisiensi ini berlaku rata untuk semua divisi di lintas negara.

“Hari ini kami dengan sedih berbagi keputusan yang sangat sulit untuk mengurangi ukuran tim kami, yang memengaruhi 134 kolega kami atau sekitar 23% perusahaan di seluruh geografi,” tulis manajemen dalam pernyataan resmi di situs Ula, Selasa (29/11).

Ula berdalih perusahaan mendapat tantangan besar semenjak pandemi. Dijelaskan saat peluncuran Ula di Januari 2020 disambut dengan pertumbuhan pesat, kecintaan pelanggan, dan minat investor sepanjang 2020 hingga 2021. Kemudian selepas pandemi dan memasuki 2022, seperti banyak perusahaan rintisan lainnya, pihaknya menghadapi berbagai tantangan, termasuk turbulensi pasar, volatilitas harga komoditas, kekurangan pasokan, perubahan peraturan, dan kenaikan harga minyak mentah.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan melakukan berbagai pengurangan biaya agar lebih efisien, termasuk membuat perubahan pada rantai pasok, proses efektivitas penjualan, kebijakan perjalanan, dan teknologi server.

“Meskipun demikian, semakin jelas bagi kami bahwa kami perlu beradaptasi dengan realitas baru dan lebih fokus pada profitabilitas daripada sebelumnya. Keputusan yang sangat sulit hari ini berasal dari kebutuhan itu.”

Ke depannya, manajemen menyusun strategi untuk merampingkan portofolio bisnis dan basis pelanggan. Kemudian, membangun kemampuan monetisasi  dan bisnis baru dengan margin lebih tinggi; semakin menyederhanakan dan mengoptimalkan rantai pasok untuk beradaptasi dengan pelanggan berkualitas lebih tinggi, khususnya pengecer Indonesia yang kurang terlayani.

“Mengingat bahwa bisnis tidak akan tumbuh secepat yang kami rencanakan semula, kami akan menunda pembangunan atau dalam beberapa kasus, meningkatkan beberapa kemampuan teknologi yang kami rencanakan.”

Manajemen melanjutkan, “Jika Anda termasuk yang terkena dampak, kami sangat menyesal, dan ingin Anda tahu bahwa keputusan ini bukanlah cerminan dari pekerjaan Anda. Sebagai pendiri, kami mempekerjakan banyak dari Anda secara pribadi.”

Kepada karyawan yang terdampak, Ula memberikan sejumlah benefit:

  • Memberikan pesangon berdasarkan persyaratan hukum di negara masing-masing.
  • Memastikan dukungan karier, termasuk membantu mereka membuat CV dan persiapan wawancara.
  • Memanfaatkan dukungan jaringan mitra Ula untuk kesempatan kerja.
  • Menawarkan dukungan imigrasi untuk pemegang visa di semua wilayah geografis.
  • Bermitra dengan layanan berlisensi untuk memperluas dukungan kesehatan mental bagi karyawan yang terkena dampak.

“Untuk ke depannya, kami akan terus memberdayakan para peritel lokal, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari hati dan jiwa ritel di Indonesia, dengan teknologi yang memungkinkan mereka melampaui rekan-rekan mereka yang lebih besar. Komitmen kami terhadap visi Ula sekuat sebelumnya, dan kami berharap dapat melakukan perjalanan ini bersama Anda,” tutupnya.

Ula merupakan satu dari dua startup lokal yang didukung dengan pendanaan dari Jeff Bezos, pendiri Amazon, pada Oktober 2021. Satunya lagi adalah Lummo pada Februari 2022. Sebelumnya, Lummo juga dikabarkan melakukan PHK, namun hingga kini belum ada memberikan keterangan resmi yang diumumkan terkait kabar tersebut. Dalam irisan bisnis yang sama, juga terdapat BukuWarung yang dikabarkan ambil langkah serupa.

Mengutip dari RevoU, dari berbagai sumber dari LinkedIn Premium Insights dan lainnya, sepanjang Mei 2021-Mei 2022, Ula termasuk ke dalam startup dengan persentase pertumbuhan karyawan terpesat. Berikut urutannya:

  1. Moladin (567%): bertambah 550 orang
  2. Sekolah.mu (157%): bertambah 598 orang
  3. Flip (142%): bertambah 247 orang
  4. Ajaib (133%): bertambah 253 orang
  5. Ula (126%): bertambah 369 orang
  6. Waresix (111%): bertambah 204 orang
  7. Zenius (100%): bertambah 599 orang
  8. eFishery (95%): bertambah 387 orang
  9. Bibit (94%): bertambah 246 orang
  10. Cakap (93%): bertambah 170 orang
Application Information Will Show Up Here

Survei Populix: Di Tahun 2022, Masyarakat Semakin Melek Investasi

Masyarakat Indonesia dinilai telah memiliki kesadaran yang lebih baik dalam berinvestasi semenjak pandemi. Mereka mulai memiliki perencanaan keuangan, termasuk dana darurat, asuransi kesehatan, hingga investasi.

Berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan Populix berjudul “Insights and Future Trends of Investments in Indonesia” menunjukkan mayoritas (72%) responden mengatakan bahwa mereka mulai berinvestasi, terutama di kalangan generasi milenial. Angka tersebut meningkat dibandingkan survei sebelumnya yang digelar pada Januari 2021 yang mengungkap bahwa hanya kurang dari setengah responden (44%) yang telah mulai berinvestasi.

Co-founder & CEO Populix Timothy Astandu menyampaikan survei termutakhir ini memperlihatkan bahwa semakin banyak generasi muda yang melek investasi. Kehadiran berbagai aplikasi investasi tentunya mendorong inklusivitas kepada anak muda untuk mulai berinvestasi, terlihat dari mayoritas responden yang memilih untuk menjalankan investasi melalui aplikasi.

Dalam survei, sambungnya, juga menunjukkan bahwa responden telah mempertimbangkan aspek-aspek kondisi keuangan mereka, kejelasan informasi, serta profil risiko dari masing-masing instrumen investasi. Artinya, saat ini mereka sudah memiliki kesadaran dan literasi keuangan yang lebih baik sebelum memulai untuk berinvestasi.

“Tentunya hal ini menjadi catatan positif untuk Indonesia. Namun fenomena ini juga menjadi alarm pengingat bahwa diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak untuk terus mengimbangi minat anak muda Indonesia pada tren investasi dengan literasi keuangan yang lebih baik lagi,” ucapnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/11).

Survei Populix

Lebih lanjut, dalam survei memperlihatkan mayoritas responden (64%) dari segala rentang usia memiliki tujuan utama berinvestasi untuk mengumpulkan dana darurat. Secara khusus jika melihat perilaku berinvestasi dari setiap generasi, survei menunjukkan bahwa selain mengumpulkan dana darurat, generasi Z dan milenial cenderung berinvestasi untuk mendapatkan penghasilan tambahan, sementara generasi X bertujuan untuk mengumpulkan dana pensiun.

Sumber: Populix

Reksa dana (47%) masih menjadi instrumen investasi yang paling banyak dipilih responden. Selanjutnya disusul perhiasan emas (46%), saham (32%), logam mulia (30%), deposito (29%), properti (21%), dan aset kripto (20%). Responden yang datang dari generasi Z cenderung memilih investasi reksa dana, sementara milenial dan generasi X tertarik untuk investasi pada perhiasan emas. Dua alasan utama responden memilih instrumen yang dituju karena terdaftar di OJK dan punya profil risiko rendah.

Untuk mencari informasi seputar instrumen investasi, sebagian besar (68%) responden memanfaatkan platform media sosial, khususnya YouTube dan Instagram. Selain itu, mereka juga mencari informasi resmi dari OJK (42%), teman atau rekan kerja (40%), situs resmi institusi keuangan (34%), dan influencer (32%).

Sumber dana dan platform investasi yang digunakan

Lebih lanjut, dalam berinvestasi sebanyak 5 dari 10 responden mengatakan mereka menyisihkan sebagian dana dari pendapatan rutin, serta tabungan mereka. Di antara 54% responden yang mengalokasi anggaran dari pendapatan rutin, mayoritas menyisihkan sekitar Rp100 ribu-Rp250 ribu pendapatan mereka.

Di sisi lain, responden juga mengalokasikan 5%-10% untuk sumber dana investasi dari pendapatan lainnya, seperti tabungan, bonus atau penghasilan tambahan, THR, dana dari keluarga, dana darurat, dan hasil penjualan aset.

Berikutnya, responden juga cenderung berinvestasi melalui platform aplikasi, bank, atau keduanya. Sebanyak 71% responden memilih aplikasi karena kemudahan dalam satu aplikasi, persyaratan yang tidak rumit, dan membutuhkan modal yang relatif kecil. Aplikasi Bibit paling banyak dipilih responden (56%), diikuti dengan DANAeMAS (33%), Ajaib (28%), Tokopedia (25%), dan OVO Invest (20%).

Sumber: Populix

Di sisi lain, sebanyak 44% responden yang memilih berinvestasi melalui bank menyebutkan bahwa mereka menganggap bank lebih dipercaya untuk keperluan investasi, punya kemudahan, dan ketentuan yang tidak rumit. Beberapa bank utama yang dipercaya responden adalah BRI (31%), BCA (31%), Bank Mandiri (30%), dan BNI (27%).

Survei ini juga menemukan kendati minat investasi meningkat, masih ada 28% responden yang belum mau berinvestasi karena kondisi keuangan yang belum mencukupi untuk memulai investasi (78%). Selain itu, masih ada pemahaman bahwa investasi membutuhkan dana yang besar (36%), takut mengambil risiko (32%), sulit memahami informasi seputar investasi (20%), trauma penipuan investasi di masa lalu (14%), dan bertentangan dengan kepercayaan atau berisiko mengandung riba (8%).

Namun demikian, sebanyak 95% responden mengaku sudah memiliki rencana untuk berinvestasi di masa depan, terutama pada instrumen logam mulia (49%), perhiasan emas (42%), saham (42%), properti (37%), reksa dana (35%), dan deposito (32%).

Sebagai catatan, survei ini dilakukan pada 24-28 November 2022 dilakukan secara online melalui aplikasi Populix. Ada 1.038 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun yang berpartisipasi dalam tersebut. Survei kuantitatif ini dilakukan dalam bentuk kuesioner tertutup dengan format pilihan ganda tunggal dan pilihan ganda kompleks.

Sumber: Populix

Ajaib Rumahkan 67 Karyawan, Langkah Antisipasi Ketidakpastian Kondisi Makroekonomi Global

Startup wealthtech Ajaib mengonfirmasi kabar mengenai PHK. Dalam keterangan resmi yang disampaikan hari ini (29/11), Ajaib merumahkan 67 karyawan atau 8% dari total karyawan. Tidak disebutkan tim mana saja yang terdampak langkah efisiensi tersebut.

Perwakilan manajemen Ajaib menyampaikan, dalam tiga tahun terakhir, perusahaan telah meningkatkan inklusi keuangan Indonesia melalui layanan jasa keuangan digital. Seluruh dampak positif dan perkembangan Ajaib sebagai perusahaan tidak terlepas dari dedikasi dan kerja keras tiap tim.

“Strategi perusahaan juga terus diadaptasi agar Ajaib dapat berkembang secara berkelanjutan. Untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi kondisi makroekonomi yang tidak menentu, kami terpaksa melakukan perampingan karyawan yang berdampak ke 67 karyawan,” ucap perwakilan Ajaib.

Pegawai yang di-PHK akan mendapat kompensasi sesuai aturan perundang-undangan, serta tambahan bonus pesangon sebesar satu bulan untuk setiap tahun masa kerja, asuransi kesehatan bagi karyawan dan keluarga selama enam bulan ke depan, konseling, dan dukungan pencarian kerja.

Di samping itu, jajaran manajemen Ajaib akan mengurangi gaji mereka secara sukarela dan para founder tidak akan menerima gaji. Langkah tersebut diharapkan tidak berdampak berdampak ke kelangsungan perusahaan dan layanan kepada nasabah Ajaib.

“Ke depannya, Ajaib juga telah mempersiapkan strategi bisnis yang kuat untuk terus mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia,” ujarnya.

Ajaib berdiri sejak 2018 dengan bisnis utamanya platform investasi untuk saham, reksa dana, dan aset kripto. Data internal perusahaan menunjukkan lebih dari 90% nasabah Ajaib adalah generasi muda, dari porsi tersebut sekitar 80% di antaranya adalah first-time investor yang menemukan akses investasi saham melalui Ajaib. Disebutkan Ajaib mencatat telah menjaring lebih dari dua juta investor ritel dalam dua tahun terakhir.

Perusahaan mendapatkan titel “unicorn” pada Oktober 2021 pasca meraih pendanaan Seri B $153 juta dari DST Global dan sejumlah investor lain, seperti Alpha JWC Ventures, Ribbit Capital, Horizons Ventures, Insignia Ventures, dan SoftBank Ventures Asia.

PHK startup sepanjang tahun 2022

Ajaib menambah jajaran startup teknologi yang menempuh jalur efisiensi karyawan dalam rangka menjaga runway di tengah ketidakpastian kondisi makroekonomi global. Berikut daftar perusahaan lainnya untuk kurun waktu sepanjang tahun ini:

  1. Xendit
  2. Carsome
  3. Shopee Indonesia
  4. Grab
  5. Tokocrypto
  6. MPL Indonesia
  7. Tanihub
  8. LinkAja
  9. Lummo
  10. JD.id
  11. Pahamify
  12. Mamikos
  13. Zenius
  14. KoinWorks
  15. GoTo
  16. Ruangguru
  17. SIRCLO Group
  18. BukuWarung
Application Information Will Show Up Here

Merek Kosmetik Vegan asal Indonesia ESQA Raih Pendanaan Seri A Senilai 94 Miliar Rupiah

Pasar produk kecantikan di Indonesia masih terus bertumbuh. Terlebih dengan semakin banyak bermunculan produk-produk lokal yang berlomba menarik hati masyarakat. Salah satunya adalah ESQA, merek kosmetik vegan pertama di Indonesia, yang baru saja meraih pendanaan Seri A senilai $6 juta atau lebih dari 94,3 miliar Rupiah yang dipimpin Unilever Ventures.

Investor kenamaan East Ventures (EV) turut berpartisipasi dalam putaran ini. Sebelum ESQA, EV sudah pernah terlibat dalam pendanaan startup di industri kecantikan, seperti Base, Evo, dan Social Bella (Grup Sociolla).

ESQA didirikan oleh Cindy Angelina sebagai CEO dan Kezia Trihatmanto sebagai CPO untuk mendefinisikan kembali luxury beauty dalam wujud yang lebih praktis dan terjangkau. Dimulai dengan semangat untuk membangun merek kecantikan inovatif berfokus pada bahan-bahan yang aman, ESQA berharap dapat mengembangkan produk terdepan di kancah tata rias internasional.

“Inovasi adalah yang terdepan dalam merek kami. Pendekatan kami adalah untuk berpikir secara global dan bertindak secara regional, oleh karena itu ESQA tangkas dalam melihat tren internasional tetapi melayani kebutuhan kulit Asia dan lokal sesuai dengan fokus kami yang berpusat pada pelanggan, menyediakan produk yang dibutuhkan pelanggan,” ujar Kezia.

Perusahaan yang mengklaim sebagai merek kecantikan ‘indie’ Indonesia ini memiliki portofolio produk yang beragam dan baru saja merambah kategori perawatan kulit. ESQA ingin memanfaatkan pasar masstige ini melalui produk inklusif yang bertujuan untuk menyederhanakan rutinitas kecantikan wanita modern. Hingga saat ini, ESQA telah meluncurkan total 120 sku yang telah bersertifikat vegan dan halal.

Produk ESQA didistribusikan melalui platform omnichannel dan tersedia secara luas di pasar, e-commerce, dan situs web direct-to-consumer (D2C). Perusahaan juga telah memperluas bisnisnya ke pasar Asia Tenggara, termasuk Vietnam, Singapura, dan Malaysia. Merek ini juga dijual di peritel luring terkemuka seperti Sociolla, Sephora, Watsons, dan toko kosmetik lokal di 47 kota di seluruh Indonesia. ESQA telah berekspansi ke Vietnam melalui toko Sociolla di Ho Chi Minh, Da Nang, dan Hanoi.

Rencananya, pendanaan yang diterima akan digunakan untuk memperluas distribusi omnichannel dan mendukung strategi ekspansi perusahaan untuk menjangkau kota-kota baru dan ke ranah global. Perusahaan juga akan mengembangkan penawaran produk yang lebih inovatif, membangun bakat, dan memperkuat strategi pemasaran mereka.

Terlepas dari situasi pandemi, pihaknya mengaku telah mencatat profitabilitas dan pertumbuhan yang signifikan. Menyusul kesuksesan tersebut, investasi yang diterima ESQA ini sekaligus menandai investasi kecantikan pertama yang dilakukan oleh Unilever Ventures di Asia Tenggara setelah sebelumnya berinvestasi pada produk vitamin Youvit.

Avina Sugiarto selaku Partner East Ventures mengungkapkan, “Terdapat permintaan yang meningkat untuk produk kecantikan yang berkualitas tinggi dengan pendekatan hyperlocal dan harga terjangkau, di mana kami yakin bahwa inovasi dan bahan alami, serta penawaran produk yang beragam akan mendorong ESQA menjadi pemimpin di pasar kecantikan di Asia Tenggara.”

Kebangkitan produk kecantikan lokal

Dalam beberapa tahun terakhir, industri kecantikan lokal tumbuh dengan sangat pesat. Di tengah gempuran berbagai brand dan produk internasional, berbagai produk lokal mampu menunjukkan perkembangan yang menjanjikan melalui kualitas, harga yang bersaing serta strategi marketing dan branding yang baik.

Sumber: The Statista Consumer Outlook, Maret 2021

Berdasarkan laporan Statista, nilai pendapatan produk perawatan dan kecantikan di Indonesia pada tahun 2020 sudah mencapai Rp100,02 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya. Hingga tahun 2025, angkanya diproyeksi tumbuh 37,7% menjadi Rp137,77 miliar.

Ada beberapa alasan yang mendorong pertumbuhan ini. Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) di pengujung tahun 2020 menunjukkan bahwa 82,3% responden memilih menggunakan produk lokal karena termotivasi oleh kebanggaan terhadap produk dalam negeri dan 60,7% karena harga yang terjangkau.

Selain itu, kenaikan tersebut seiring dengan semakin besarnya minat masyarakat Indonesia terhadap produk perawatan tubuh dan kecantikan. Bahkan, berbagai varian produk tersebut semakin beragam mengikuti tingginya keinginan pasar. Beberapa pemain di industri ini yang juga sudah meraih pendanaan termasuk Somethinc, Mad for Makeup, dan Alatté Beauty.

Laporan Google Trends: Peningkatan Jumlah Penelusuran Cara Daur Ulang dan Cara Berbelanja Berkelanjutan

Data Google Trends sepanjang bulan September 2020 hingga September 2022 mendeteksi sejumlah perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia selama pandemi. Kondisi ini telah mempengaruhi kebiasaan masyarakat dan mendorong mereka untuk mulai berpikir melakukan gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Penelusuran daur ulang dan definisi efek rumah kaca

Persoalan daur ulang ternyata menjadi salah satu topik yang banyak dicari  masyarakat Indonesia melalui mesin pencari Google. Tercatat 2 dari 5 provinsi yang memiliki minat tinggi terhadap penelusuran seputar daur ulang terdapat di Pulau Jawa. Jawa Timur sebagai provinsi dengan minat tertinggi, diikuti Daerah Istimewa Yogyakarta. Provinsi lain yang menunjukkan minat tinggi adalah Bali, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau.

Masyarakat Indonesia juga semakin peduli terhadap pentingnya keberlanjutan. Terbukti dari penelusuran terkait “organisasi amal dan “daur ulang” tercatat mencapai frekuensi tertinggi di tahun 2022. Google Trends juga mencatat, selama dua tahun terakhir, konten seputar keberlanjutan yang ditelusuri masyarakat Indonesia berkembang menjadi sangat variatif mulai dari bagaimana cara berbelanja secara berkelanjutan hingga bagaimana tanaman teh dapat menahan erosi.

Terkait kegiatan belanja online dan offline, Google Trends juga mencatat adanya penelusuran dalam jumlah yang cukup tinggi terkait dengan kata kunci charity shop atau organisasi amal dan daur ulang yang mengalami peningkatan di titik tertinggi di tahun 2022. Pakaian, kemasan, perabot rumah, produk perawatan kulit, dan sepatu menempati posisi lima besar produk berkelanjutan yang paling dicari masyarakat Indonesia.

Sementara itu, definisi terkait perubahan iklim juga banyak ditelusuri, termasuk di antaranya: definisi hidroponik, efek rumah kaca, cuaca, tanaman musiman, hingga definisi pencemaran menurut UU nomor 32 tahun 2009 tentang lingkungan hidup. Penelusuran juga memperlihatkan komputer tua, sobekan kertas, kaleng logam, buku usang, dan bola sepak kerap menjadi barang yang ingin diketahui masyarakat Indonesia perihal bagaimana proses daur ulangnya.

Tidak hanya barang-barang, bahkan makanan menjadi kata kunci yang sering ditelusuri terutama resep vegetarian seperti nasi goreng, burger, roti pisang, pizza, dan pasta.

Hibah Google.org kepada Edufarmers dan World Food Programme

Bertujuan untuk mendukung penelitian dan peningkatan awareness tentang cara meningkatkan hasil produksi di sektor pertanian, serta mengajarkan bisnis dan soft-skill kepada calon-calon pemimpin di bidang pertanian, Google.org mengumumkan pemberian hibah sebesar US$724.490 kepada Edu Farmers International Foundation.

Edufarmers akan menggunakan dana dari Google.org untuk bekerja sama dengan petani dalam mengadopsi praktik dan teknologi inovatif untuk memaksimalkan hasil produksi, melalui koordinasi yang erat dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Kementerian Pertanian.

“Melalui hibah ini, Edufarmers akan berusaha meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia melalui R&D untuk meningkatkan produktivitas pertanian, pengembangan modul dan video pelatihan tentang keterampilan teknis pertanian dan soft-skill, pelatihan dan program pengembangan untuk petani dan pemuda, serta konferensi agri-innovation untuk mendukung regenerasi petani ke pemuda dan mengakselerasi penggunaan teknologi agrikultur,” kata COO Edufarmers Amri Ilmma.

Google.org juga menyediakan hibah sebesar US$500.000 untuk World Food Program USA untuk mendukung upaya United Nations World Food Programme (WFP) di Indonesia. WFP mengurangi dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan di Indonesia dengan memberikan dukungan kepada pemerintah dan masyarakat agar dapat merespons peristiwa cuaca ekstrem dan kendala terkait iklim dengan lebih baik.

WFP mengurangi dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan di Indonesia dengan memberikan dukungan kepada pemerintah dan masyarakat agar dapat merespons peristiwa cuaca ekstrem dan kendala terkait iklim dengan lebih baik. Menggunakan metodologi inovatif dan set data baru untuk meningkatkan kemampuan prediksi, WFP bersama Pemerintah mengerjakan PRISM (Platform for Real-Time Impact Situation Monitoring). PRISM menggunakan pencitraan satelit dan sensor lainnya untuk memberi informasi iklim dengan cepat kepada pemerintah dan sektor kemanusiaan untuk ditindaklanjuti.

“Kami berharap inisiatif ini dapat memperkuat ketahanan ekosistem pertanian di Indonesia dan kami tidak sabar ingin melihat peran teknologi dalam mewujudkan sistem pangan yang lebih berkelanjutan,” kata Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf.