Realme 7 Versi 5G Hadir dengan Dimensity 800U dan Layar 120Hz

Realme 7 series pertama kali diumumkan pada bulan September lalu. Meliputi Realme 7 original dengan chipset Mediatek Helio G95, Realme 7i dengan Qualcomm Snapdragon 662, dan Realme 7 Pro dengan Snapdragon 720G, ketiganya masih mengandalkan konektivitas 4G LTE.

Kini Realme telah mengumumkan Realme 7 versi 5G yang tetap dibanderol terjangkau dengan MediaTek Dimensity 800U. SoC yang dibuat pada fabrikasi 7nm ini membawa modem 5G terintegrasi dan mendukung fitur dual SIM 5G.

MediaTek Dimensity 800U

Soal performa, chipset Dimensity 800U mengemas CPU octa-core yang terdiri dari dual-core Cortex-A76 dengan clock 2.4GHz dan hexa-core Cortex-A55 2.0GHz, serta GPU Mali-G57. Ditopang besaran RAM 6/8GB dan penyimpanan internal 128GB.

Selain chipset, perbedaan utama lain yang diusung Realme 7 5G ialah penggunaan Ultra Smooth Display dengan refresh rate tinggi mencapai 120Hz. Versi 4G hanya memiliki refresh rate 90Hz, namun keduanya sama-sama punya bentang layar IPS 6,5 inci dengan resolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9.

Realme 7 5G

Meski begitu, konfigurasi quad camera Realme 7 5G mengalami penyesuaian, kamera utamanya bukan 64MP melainkan 48MP. Tiga sisanya sama, ada 8MP dengan lensa ultawide, 2MP dengan lensa macro, dan 2MP dengan lensa monokrom.

Smartphone Android 10 dengan sentuhan Realme UI ini memiliki baterai berkapasitas 5.000 mAh dan mendukung teknologi 30W fast wired charging. Untuk harganya, Realme 7 5G akan dijual mulai £279 atau sekitar Rp5,2 jutaan untuk varian memori 6/128GB.

Sumber: GSMArena

Mediatek Perkenalkan Dua Chipset Baru: Untuk Smartphone dan ChromeBook

Tanggal 10 November 2020 merupakan waktu di mana Mediatek menyelenggarakan perhelatan akbar mereka dengan nama MediaTek Virtual Executive Summit 2020. Pada acara ini, Mediatek memperkenalkan banyak teknologi yang mereka miliki kepada para jurnalis di seluruh dunia. Kebanyakan, semua yang mereka tunjukkan berhubungan dengan 5G.

Dari sisi chipset perangkat AndroidMediatek mengumumkan cip terbaru mereka yang bernama Dimensity 700. Dimensity 700 dibangun dengan proses pabrikasi 7 nm dan memiliki kemampuan untuk terkoneksi pada jaringan 5G. Mediatek memposisikan cip ini untuk perangkat flagship, premium hingga kelas menengah.

“Dengan portofolio Dimensity yang semakin besar, kami menghadirkan kemampuan 5G terbaru ke semua lapisan smartphone sehingga lebih banyak orang bisa menikmati pengalaman 5G,” kata Dr. JC Hsu, Corporate VP dan GM Wireless Communications Business Unit, MediaTek. “Dimensity 700 memiliki gabungan fitur-fitur konektivitas 5G, kemampuan kamera tingkat lanjut seperti night shot, dan dukungan untuk lebih dari satu asisten suara, seluruhnya dalam desain yang sangat irit daya.”

Dimensity 700 Infographic

Dimensity 700 memiliki fitur-fitur konektivitas seperti 5G Carrier Aggregation (2CC 5G-CA) dan 5G dual SIM dual standby (DSDS), dan Voice over New Radio (VoNR). Selain itu, cip ini juga mendukung Mediatek 5G UltraSave yang menghemat bateari saat terkoneksi ke jaringan 5G, refresh rate 90Hz, kamera hingga 64 MP, dan asisten suara lebih dari satu aplikasi.

Dimensity 700 sendiri menggunakan dua inti prosesor ARM Cortex-A76 pada cluster performa dan enam inti ARM Cortex A55 pada cluster hemat daya. Cortex A-76-nya sendiri memiliki clock hingga 2,2 GHz sedangkan pada sisi hemat daya, clock-nya bekerja pada kecepatan hingga 2 GHz. RAM yang didukung adalah LPDDR4X 2133 MHz pada kapasitas sampai 12 GB.

Selain cip untuk smartphone dan tablet, Mediatek juga memperkenalkan SoC khusus untuk laptop Chromebook. Dua cip tersebut adalah MT8192 dan MT8195. Pada kedua cip ini, Mediatek menjanjikan bahwa produsen dapat memproduksi Chromebook yang lebih bertenaga namun ramping dan ringan. Selain itu juga memiliki daya tahan baterai yang lebih baik.

Mediatek MT8192 dibuat pada proses pabrikasi 7 nm dan ditujukan untuk perangkat mainstream. SoC ini menggunakan 4 inti ARM Cortex A-76 pada cluster kinerja serta 4 inti ARM Cortex A-55 pada cluster hemat dayanya. GPU yang digunakan adalah Mali G57 dengan 5 core. RAM yang didukung adalah LPDDR4X 2133 MHz dan penyimpanannya hingga UFS 2.1.

MT8192 8195

Mediatek MT8195 dibuat pada proses pabrikasi 6 nm dari TSMC dan ditujukan untuk perangkat premium. MT8195 menggunakan 4 inti ARM Cortex A-78 yang baru serta 4 inti ARM Cortex A-55 pada cluster hemat daya. GPU yang digunakan juga sama dengan MT8192 yaitu Mali G57 MC5. LPDDR4X quad channeljuga didukung sehingga dapat memberikan kinerja yang lebih baik.

Kedua SoC khusus Chromebook ini juga sudah memiliki dukungan terhadap PCIe Gen 3 dan USB 3.2 Gen 1. Selain itu, keduanya juga mendukung video 4K HDR. Chromebook yang menggunakan SoC MT8192 nantinya bakal dipasarkan pada kuartal kedua tahun 2021. Sedangkan untuk MT8195, konsumen harus menunggu lebih lama pada awal tahun 2022.

Mampu pada Windows 10 ARM?

Dengan kemampuannya untuk menjalankan sistem operasi Chrome, saya penasaran apakah kedua cip ini mampu menjalankan Windows 10 ARM. Hal tersebut sudah dilakukan oleh pesaing mereka, yaitu Qualcomm. Hal tersebut tentu saja bakal membuat laptop dan tablet menjadi lebih beragam.

Lalu apakah MT8192 dan MT8195 bisa jalan pada Windows 10 ARM? Mohit Bhushan selaku VP & GM, MediaTek Head of US Business Development mengatakan kepada saya melalui kolom chat bahwa hal tersebut bisa saja terjadi. Namun yang saat ini diperlukan adalah driver untuk prosesor dan GPU yang berasal dari ARM. Selain itu, dukungan DirectX 12 juga harus dipastikan oleh ARM.

Hal tersebut tentu saja berkaitan dengan penggunaan prosesor dan GPU dari ARM pada SoC dari Mediatek. Jika tidak ada driver yang dibuat oleh ARM, Windows 10 ARM tidak akan mengenali CPU dan GPU pada SoC buatan Mediatek ini.

Smartfren Technology Update 2020: Tingkatkan Kapasitas dan Jangkauan

2020 merupakan tahun yang sangat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, kegiatan bekerja dan sekolah di rumah diperkenalkan dan dijalankan dengan terpaksa. Oleh karena itu, kebutuhan internet menjadi lebih besar. Sementara itu, kepemilikan internet berbasis kabel pada setiap rumah belum banyak dimiliki.

Smartfren sebagai salah satu penyedia layanan internet berbasis seluler pun menjadi salah satu pilihan. Smartfren mencatat terjadi peningkatan traffic di berbagai wilayah operasional, dengan kenaikan tertinggi di wilayah-wilayah pemukiman. Oleh karena itu, Smartfren terus melakukan peningkatan kapasitas, coverage serta optimasi jaringan.

Kenaikan lalu lintas data internet Smartfren pada paruh kedua 2020 ternyata mencapai 24 % dibanding paruh pertama. Kenaikan traffic terbesar terjadi di Samarinda mencapai 58%, kemudian Semarang mencapai 38% dan Balikpapan mencapai 36%. Smartren juga melakukan penambahan kapasitas jaringan yang kini sudah meningkat 29% sekaligus perluasan coverage 4G yang sudah mencapai 21% secara nasional.

Smartfren Tech update 2020

“Sekarang kita sudah mengoptimasi 42% dari keseluruhan network, dan masih terus bertambah. Selain itu kami juga menerapkan berbagai teknologi yang memungkinkan akses internet berkecepatan tinggi,” jelas Munir Syahda Prabowo, VP Technology Relations and Communications Smartfren. Pada sisi teknologinya, saat ini Smartfren telah menerapkan sejumlah teknologi pada seluruh aspek network, yaitu multiple carrier, milimeter wave, small cell, 4×4 MIMO, Beam Forming, Full Duplex, serta 256 QAM.

Pada sisi produk, Smartfren memiliki teknologi eSIM terbaru. Teknologi ini baru diterapkan pada smartphone Samsung dan yang pasti, iPhone. Untuk menggunakan eSIM, pengguna hanya harus melakukan pemindaian kode QR saja dan langsung bisa terhubung ke network Smartfren. Teknologi ini juga memungkinkan iPhone generasi baru untuk bisa terhubung dengan dua operator seluler.

Kemana VoWiFi?

Bagi Anda yang belum tahu, saat ini Smartfren sudah memiliki teknologi yang bernama VoWiFi. Teknologi ini memungkinkan penggunanya untuk tetap dapat melakukan panggilan dan menerima SMS saat tidak ada sinyal dari jaringan Smartfren, asalkan terhubung dengan WiFi. Saat ini, hanya iPhone dan smartphone dari Xiaomi saja yang bisa menggunakan VoWiFi dari Smartfren dengan lancar. Mengapa?

Ternyata, Smartfren sendiri belum secara resmi meluncurkan teknologi VoWiFi tersebut. Pak Munir mengatakan bahwa secara network dari Smartfren sudah tidak ada masalah. Namun belum resminya VoWiFi dari Smartfren disebabkan oleh dua hal.

VoWiFi Xiaomi - Extra

Yang pertama adalah sesuai dengan undang-undang atau aturan dari pemerintah Indonesia. Smartfren juga masih menunggu karena WiFi belum dinyatakan sebagai sarana carrier yang diformalkan oleh pemerintah Indonesia untuk menjadi carrier dalam telekomunikasi.

Alasan kedua yang menyebabkan Smartfren belum meresmikannya adalah karena komunikasi melalui aplikasi pihak ketiga lebih diminati. Aplikasi seperti Whatsapp, Skype, dan lain sebagainya saat ini sudah bisa digunakan untuk melakukan panggilan suara langsung saat terhubung dengan WiFi. Hal ini yang harus dilihat untuk mengetahui tren kedepannya.

Oleh karena itu, Pak Munir mengatakan bahwa pihak Smartfren juga harus menunggu. Jika memang nanti VoWiFi cukup bagus dan bisa diterima masyarakat serta pemerintah Indonesia juga sudah meresmikannya, dari sisi Smartfren sudah tidak ada masalah lagi. Smartfren juga akan langsung menjalankannya.

Studi ITB: 5G Diprediksi Meluncur Paling Cepat pada 2021

Studi terbaru dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkirakan jaringan 5G di Indonesia baru dapat dirilis secara komersial paling cepat pada akhir 2021.

Konsultan PT LAPI ITB Ivan Samuels mengatakan, perkiraan ini berdasarkan dua skenario, yakni (1) skenario dasar dengan asumsi spektrum kunci 5G dapat dirilis dari 2021-2023; dan (2) skenario agresif dengan asumsi seluruh spektrum 5G dapat tersedia di akhir 2021.

Adapun sejumlah spektrum kunci yang ditargetkan untuk 5G antara lain 2,3GHz dapat tersedia pada 2021; spektrum 2,6GHz, 26GHz, dan 28GHz tersedia pada 2022; dan spektrum 3,5GHz dan 700MHz tersedia pada 2023.

Dalam paparannya, Ivan menyebutkan studi ini menawarkan delapan rekomendasi kebijakan utama dalam rangka mempercepat penerapan 5G di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah memasukkan 5G sebagai Agenda Prioritas Nasional serta meluncurkan Rencana Pita Lebar dan Konektivitas Nasional (2021-2025).

Spektrum merupakan salah satu agenda utama yang kerap disoroti oleh pemerintah dan pemangku kepentingan (stakeholder). Pasalnya, beberapa spektrum emas untuk menggelar 5G masih jauh dari ketersediaan.

Misalnya, frekuensi 700MHz (low band) digadang menjadi spektrum ’emas’ untuk menggelar 5G. Saat ini, spektrum tersebut masih dipakai untuk siaran TV analog dan direncanakan migrasi ke TV digital di 2022. Global System for Mobile Communications (GSMA) memprediksi perekonomian Indonesia berpotensi rugi $10,5 miliar atau sekitar Rp142,9 triliun jika tidak menggelar 5G di 700MHz.

Sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara, yakni Malaysia, Filipina, dan Singapura telah menyelesaikan proses untuk mematikan layanan televisi analog mereka. Sehingga frekuensi yang sebelumnya digunakan untuk siaran TV analog, dapat digunakan operator untuk memperkuat layanan 4G-nya dan menguji jaringan percontohan 5G.

Dinamika 5G di Asia Tenggara
Sumber: Axiata Group / Diolah kembali oleh DailySocial

Sementara itu, laporan ITB menyebutkan bahwa implementasi 5G secara agresif di Indonesia dapat menambah Rp2.874 triliun bagi perekonomian negara secara kumulatif dari 2021-2030 atau setara 9,5 persen dari PDB, dan Rp3.549 triliun di 2035 atau setara 9,8 persen dari PDB.

The first step is the hardest step. Ini menjadi tantangan kami untuk menyiapkan perencanaan strategis ke depan. Metode [penggelaran 5G] juga menjadi tantangan lain karena butuh biaya besar untuk deployment dibanding teknologi sebelumnya,” ungkap Ivan pada sesi webinar yang digelar Axiata Group, Qualcomm, dan Asosiasi Penyelanggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI).

Delapan rekomendasi di atas akan dibahas secara paralel oleh 5G Task Force Indonesia yang dibentuk Kominfo pada 2019. Pembentukan Task Force ini terdiri dari beberapa grup yang mana juga melibatkan para pakar untuk memberi masukan.

Kepala 5G Task Force Indonesia Denny Setiawan menargetkan dokumen resmi Task Force ini dapat masuk pada akhir 2021. Pihaknya menargetkan dapat menggelar co-existing trial di spektrum 3,5GHz pada Oktober mendatang.

“Kami sudah menerapkan kebijakan teknologi netral. Nah, jika ekosistem sudah siap ekosistemnya, operator bisa langsung gelar 5G di spektrum existing,” ujar Denny pada kesempatan sama.

Belajar dari kegagalan migrasi 2G, 3G, dan 4G

Lebih lanjut, Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail juga mengungkap empat hal utama yang menjadi agenda prioritas pemerintah untuk mempercepat penggelaran 5G.

Keempat agenda ini antara lain adalah kebijakan strategis, diikuti infrastruktur 5G (jaringan, infrastruktur pasif, dan spektrum), ekosistem 5G, dan kebijakan implementasi 5G (uji coba, regulasi, model bisnis).

“Beberapa merupakan isu lama yang perlu segera diselaraskan mengingat infrastruktur 5G butuh kerapatan BTS yang tinggi. Untuk mendapatkan kualitas maksimal, semua juga bergantung pada ketersediaan spektrum. Baiknya operator punya spektrum [untuk gelar 5G] yang lengkap, dari lower, middle, dan high band,” katanya.

Berkaca dari kesalahan saat Indonesia migrasi teknologi (dari 2G ke 3G, 3G ke 4G), ungkapnya, pemerintah berupaya menghindari kegagalan pasar, baik dari supply maupun demand. “Kami tidak ingin pada akhirnya operator telekomunikasi menghabiskan biaya besar,” ungkap Ismail.

Menurutnya, saat migrasi teknologi tersebut, industri telekomunikasi hanya mempersiapkan infrastruktur di belakang infrastruktur penunjang. Alhasil, kualitas 4G menjadi tidak maksimal. Maka itu. pihaknya berharap infrastruktur 5G dapat dipersiapkan dengan matang, baik jaringan back hole, antar-middle mile, dan antar Base Transceiver Station (BTS) supaya tidak ada bottle necking.

Ekosistem dan perspektif konsumen terhadap 5G

Kemudian, Ismail juga menyoroti pentingnya ekosistem 5G. Dengan prioritas ini, pemerintah berupaya mendorong para maker di Indonesia agar dapat menyiapkan use case aplikasi lokal sebelum infrastruktur 5G dibangun. Berkaca pada migrasi 2G ke 3G dan 3G ke 4G, ekosistem aplikasi di Indonesia tidak kuat sehingga kurang dapat dimonetisasi.

Menurutnya, Indonesia masih kekurangan killer apps yang cocok dengan pasar. Pada akhirnya, jaringan ini justru diisi oleh pemain Over-The-Top (OTT) asing, seperti WhatsApp, Facebook, dan Google. “Jangan sampai nanti kita seolah-olah bangun infrastruktur untuk kasih ‘karpet merah’ ke OTT,” tambahnya.

Lebih lanjut, studi terbaru 5G turut mengungkap perspektif konsumen terhadap 5G. Laporan ini mencatat sebanyak 68,39 persen konsumen di Indonesia tertarik menggunakan 5G begitu dirilis, sedangkan 26,56 persen mengaku akan memakainya setelah melihat experience konsumen, dan 4,35 persen baru akan memakai layanan 5G jika tidak ada alternatif lain.

Layanan yang diprediksi meningkat penggunaannya oleh 5G
Sumber: Studi Institut Teknologi Bandung (ITB) / Diolah kembali oleh DailySocial

Menariknya, responden juga mengungkap dua pertimbangan utama lain terkait hal ini, yakni mahalnya harga perangkat yang sudah bisa menjalankan jaringan 5G dan konsumen masih ragu dengan kualitas 5G yang sebenarnya. Apalagi, jika melihat kualitas jaringan 4G hingga saat ini yang masih belum maksimal.

Adapun, segmen anak muda dan milenial di Indonesia diperkirakan menjadi kontributor konsumsi 5G terbesar sebanyak 80 persen terhadap pengguna potensial dengan rentang usia 19-44 tahun.

Mediatek Umumkan SoC untuk Perangkat 4G dan 5G Terbaru

Walaupun di Indonesia belum menggelar jaringan 5G, namun sepertinya para produsen chipset sudah siap untuk mendukungnya. Salah satu yang saat ini sudah siap untuk mendukung jaringan 5G adalah MediaTek. Hal ini dibuktikan dengan tersedianya cip Dimensity pada beberapa merek smartphone yang disinggung pada acara Virtual Coffee Session with MediaTek. MediaTek pun juga mengeluarkan dua cip 5G baru dan sebuah SoC gaming 4G.

Dua cip 5G yang dimaksud adalah MediaTek Dimensity 720 dan 800U. Dua chipset ini nantinya bakal menemani Dimensity 1000, 800, dan 820 untuk dipasangkan pada beberapa perangkat smartphone. Kedua SoC ini sudah memiliki modem 5G yang memiliki dua fitur unggulan.

Fitur unggulan yang pertama adalah 5G 2CC CA atau 5G Carrier Component Carrier Aggregation. Fitur yang satu ini bakal mempercepat transfer dari 5G sebesar 30%. Hal tersebut membuat cip yang menggunakan fitur ini bakal bisa melakukan download dengan kecepatan 4,7 Gbps serta upload dengan kecepatan 2,5 Gbps.

Fitur unggulan kedua adalah 5G Ultra Save yang membuat koneksi 5G menjadi lebih ramah terhadap baterai. Fitur ini bakal menggunakan algoritma AI yang secara dinamis akan menyesuaikan daya dan frekuensi pengoperasian berdasarkan lingkungan dan kualitas transmisi data. Tentu saja, tujuannya agar penggunaan internet 5G tidak menjadi boros.

Presentation_deck_for_coffee_talk_in_Q3_0908_Indonesia media version-08

 

MediaTek juga mengumumkan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan Intel. Nantinya, setiap perangkat yang diproduksi oleh Intel yang mendukung jaringan 5G bakal menggunakan modem dari MediaTek. Tentunya, dua fitur pendukung tersebut bakal tersedia juga. Rencananya, pada tahun 2021 nanti, laptop yang menggunakan prosesor Intel dan modem MediaTek akan dirilis.

Selain itu, Mediatek juga mengumumkan sebuah chip gaming terkencang versi mereka. Chipset tersebut adalah MediaTek Helio G95. Spesifikasi yang dimiliki juga terpaut cukup kecil dengan Helio G90T.

Yang membedakan antara keduanya adalah Helio G95 memiliki clock GPU 100 MHz lebih kencang. Lalu dukungan RAM LPDDR4X ditingkatkan dari 10 GB menjadi 12 GB. Terakhir, dukungan resolusi layar dari G95 meningkat menjadi 2520 x 1080 @90 Hz dari 2400 x 1080 @90 Hz yang ada di G90T.

Helio G95 vs G90T

 

Dengan perbedaan tersebut, membuat Helio G95 memiliki kinerja 8% lebih kencang dari G90T. Kedua cip ini juga mengandalkan HyperEngine dalam meningkatkan kinerjanya.

SoC Mediatek Helio G95 sendiri rencananya bakal digunakan pada smartphone Realme 7. Smartphone tersebut pun juga bakal hadir di Indonesia pada minggu ke 3 bulan September 2020 ini. Jadi, kita tunggu saja kehadiran cip terbaru dari MediaTek ini.

HMD Global Amankan Pendanaan $230 Juta dari Google, Qualcomm, dan Sejumlah Investor Lain

HMD Global, pemegang lisensi smartphone Nokia, mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mendapatkan investasi sebesar $230 juta dari sejumlah mitra strategisnya. Berdasarkan laporan Reuters, tiga investor terbesarnya adalah Google, Qualcomm, dan Nokia Technologies itu sendiri.

Kedekatan HMD dengan Google sejatinya bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Sejak awal mereka menghidupkan kembali brand Nokia di ranah smartphone, HMD telah melakukan diferensiasi yang jelas dengan mengambil banyak bagian di program Android One. Jadi di saat pabrikan lain sibuk memodifikasi sistem operasi Android sesuai visinya masing-masing, HMD memilih untuk sepenuhnya percaya dengan stock Android.

Bukan cuma ponsel kelas menengah ke bawah yang diperlakukan demikian, melainkan juga smartphone kelas menengah ke atas seperti Nokia 8.3. Program Android One juga tidak melulu tentang Android ‘versi murni’, tapi juga menyangkut komitmen pabrikan untuk menyediakan software update secara rutin sampai setidaknya dua tahun setelah ponsel dirilis.

Investasi ini bakal semakin mendorong visi strategis HMD Global di empat bidang utama. Yang pertama, investasi ini bakal membantu memuluskan perjuangan HMD menyediakan smartphone 5G di berbagai belahan dunia, dan di sini kita bisa langsung paham mengapa Qualcomm menjadi salah satu investor besar di putaran pendanaan kali ini.

Kedua, pendanaan ini juga akan membantu HMD melanjutkan transisinya ke penawaran yang mengutamakan medium digital sebagai bagian dari realitas baru pasca pandemi COVID-19. Ketiga, kapital tambahan seperti ini tentu juga bisa membantu HMD berekspansi lebih luas lagi di negara-negara yang menunjukkan pertumbuhan pasar yang pesat belakangan ini, macam Brasil, Afrika maupun India.

Terakhir, investasi besar ini juga akan membantu memperkuat posisi kepemimpinan HMD sebagai penyedia layanan mobile yang menyeluruh dan bukan cuma menyangkut hardware saja. Contoh terbaiknya adalah HMD Connect, layanan data roaming internasional yang dibangun berdasarkan aset-aset Valona Labs, yang telah HMD akuisisi bulan Juli lalu.

Dari sudut pandang lain, pencapaian HMD ini juga menarik karena di saat pasar global terkesan lesu akibat pandemi, mereka justru bisa menarik minat pemain-pemain industri kenamaan seperti Google dan Qualcomm sebagai investor. Tentu saja semua ini bakal semakin memantapkan peran HMD Global sebagai pemain utama industri smartphone yang bermarkas di Eropa.

Redmi K30 Ultra Resmi Diumumkan dengan Layar 120Hz dan SoC Dimensity 1000+

Bersamaan dengan pengumuman smartphone flagship Xiaomi Mi 10 Ultra, Xiaomi juga meluncurkan Redmi K30 Ultra. Sama seperti Mi 10 Ultra, perangkat ini juga mengemas panel AMOLED dengan refresh rate 120 Hz dengan tingkat kecerahan maksimum hingga 800 nit.

Ukuran layarnya 6,67 inci beresolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9 dan telah mendukung output warna 10-bit dan format HDR10+. Tidak ada tompel maupun poni di bagian mukanya, sebab kamera depannya 20MP tersembunyi dan akan muncul (pop-up) bila dibutuhkan.

Redmi K30 Ultra

Desain dari Redmi K30 Ultra ini memang identik dengan Redmi K30 Pro, tapi dengan harga lebih terjangkau. Begitu juga dengan konfigurasi empat unit kamera belakangnya, kamera utamanya beresolusi 64MP f1.9 Quad Bayer yang secara default menghasilkan foto 16MP dengan piksel besar. Bersama kamera 13MP f/2.4 dengan lensa ultra wide yang menyuguhkan bidang pandang 119 derajat, 5MP f/2.2 dengan lensa telephoto macro 50mm, dan 2MP sebagai depth sensor.

Perbedaannya, smartphone 5G dengan sistem operasi Android 10 dan sentuhan MIUI 12 yang satu ini ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 1000+. SoC ini diproduksi pada proses fabrikasi 7nm dan mengemas CPU octa-core yang terdiri dari quad-core Cortex-A77 2,6GHz dan quad-core Cortex-A55 2,0GHz, serta GPU Mali-G77 MC9.

Performanya ditopang pula besaran RAM 6GB atau 8GB dan opsi penyimpanan internal 128GB, 256GB, atau 512GB. Lalu, kapasitas baterainya 4.500 mAh yang sudah dilengkapi teknologi fast charging 33W.

Berapa harganya? Xiaomi Redmi K30 Ultra di Tiongkok akan dijual seharga CNY 1.999 (Rp4,2 juta​​) untuk varian dengan konfigurasi dasar 6GB/128GB. Versi 8GB/128GB dibanderol CNY 2.199 (Rp4,6 juta) dan CNY 2.499 (Rp5,3 juta) untuk model 8GB/256GB. Satu lagi, varian tertinggi dengan 8GB/512GB dijual seharga CNY 2.699 (Rp5,7 juta).

Sumber: GSMArena

OnePlus Nord 5G Bawa Layar 90Hz dengan Kamera 48MP dan Snapdragon 765G

OnePlus telah mengumumkan smartphone baru di kelas menengah, disebut OnePlus Nord 5G sebagai versi hemat dari flagship OnePlus 8. Perangkat ini mengemas kamera utama 48MP, panel Fluid AMOLED dengan refresh rate 90Hz, dan pengisian daya Warp Charge 30T.

Layar Fluid AMOLED OnePlus Nord 5G ini membentang 6,44 inci, beresolusi 1080×2400 piksel dalam aspek rasio 20:9, dan telas berlapis Gorilla Glass 5. Juga dilengkapi in-display fingerprint reader dan face unlock untuk kemudahan buka kunci smartphone.

Kamera depannya ada dua unit, yaitu 32MP menggunakan sensor Sony IMX616 dengan piksel 0,8 μm. Bersama kamera 8MP dengan lensa ultra wide 105 derajat. Pindah ke belakang akan dijumpai empat unit kamera yang tersusun secara vertikal.

Kamera utamanya menggunakan sensor Sony IMX586 beresolusi 48MP f/1.75 dan dilengkapi stabilisasi gambar OIS + EIS. Dengan teknologi quad-bayer, secara default bidikan tersimpan dalam resolusi 12MP dengan piksel 1,6 µm dan membawa kemampuan 2x zoom tanpa crop, tersedia juga mode 48MP dengan piksel 0,8 µm.

Perekam video dengan kamera utama mendukung 4K tapi dibatasi dengan frame rate 30 fps, padahal kamera depannya mendukung 4K 60 fps. OnePlus juga menyediakan Cine mode untuk rekaman dengan aspek rasio 21:9 dalam resolusi 4K dan untuk slow-motion mendukung sampai 240 fps pada resolusi 1080p.

Beralih ke unit kamera lainnya, ada 8MP dengan lensa ultra wide 119 derajat. Lalu, untuk pemotretan jarak dekat disediakan kamera 2MP dengan lensa macro dan satu lagi 5MP sebagai depth sensor.

Dapurnya mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 765G, SoC ini dibangun pada proses 7nm dengan CPU octa-core, serta telah dibekali 5G dan AI. Prosesornya terdiri dari 1×2.4 GHz Kryo 475 Prime, 1×2.2 GHz Kryo 475 Gold, dan 6×1.8 GHz Kryo 475 Silver, serta GPU Adreno 620.

Kapasitas baterainya 4.115 mAh dan dilengkapi dengan charger Warp Charge 30T. Di mana dalam keadaan baterai kosong, bisa terisi hingga 70 persen dalam waktu setengah jam lewat port USB Type-C.

OnePlus Nord 5G tersedia dalam warna Blue Marble dan Gray Onyx. Untuk varian dasar dengan RAM 8GB dan storage 128GB dibanderol 400 Euro atau sekitar Rp6,7 juta. Sedangkan, untuk versi RAM 12GB dan storage 256GB dijual 500 Euro atau Rp8,4 juta.

Sumber: GSMArena

5G Belum Merata, Samsung Berbagi Visi Untuk Teknologi 6G

Saat ini, teknologi 5G memang baru tersedia di bebarapa negara. Di Indonesia sendiri sepertinya belum akan bisa menikmati kelebihan 5G pada tahun 2020 ini. Di saat penerapan jaringan 5G di seluruh dunia belum merata, Samsung telah jauh-jauh hari memproyeksikan keunggulan dari teknologi 6G.

Samsung telah merilis buku putih (white paper) yang berjudul “The Next Hyper-Connected Experience for All”. Di mana Samsung memvisualisasikan dampak positif di berbagai bidang dan juga hambatannya.

Perusahaan asal Korea Selatan ini mengatakan bahwa komersialisasi teknologi 6G paling awal bisa dilaksanakan pada tahun 2028. Sedangkan, komersialisasi massal dapat terjadi pada tahun 2030 atau sepuluh tahun mendatang dari sekarang.

Samsung-6G-white-paper-1

Baik manusia dan mesin akan menggunakan 6G, serta membawa Extended Reality yang lebih imersif, streaming AR ke layar 8K, mobile hologram, dan digital replica/digital twin. Sunghyun Choi, Head of Advanced Communications Research Center mengatakan bahwa timnya telah membentuk R&D 6G dan berkomitmen untuk memimpin standardisasi 6G bekerja sama dengan para pemangku kepentinga lintas industri, akademis, dan bidang pemerintahan.

Samsung menyatakan ada tiga kategori persyaratan yang harus dipenuhi saat penerapan 6G yaitu, kinerja, arsitektur dan kepercayaan. Nantinya jaringan 6G ini akan menawarkan kecepatan tertinggi 1.000 Gbps atau 50 kali lebih cepat ketimbang 5G. Serta, latensi kurang dari 100 microsecond atau seper sepeluh lebih rendah dari latensi 5G.

Samsung-6G-white-paper

Hal penting lainnya untuk mewujudkan jaringan 6G ialah pita frekuensi terahertz (THz), solusi antena baru, teknologi dupleks yang canggih, topologi jaringan yang lebih baik, dan penggunaan AI dalam komunikasi nirkabel, semua aspek ini perlu dikembangkan dari awal.

Ya, masih terlalu jauh bicara soal 6G. Mari berharap teknologi 5G bisa diimplementasikan di Indonesia dan dinikmati setidaknya tahun depan. Serta, bisa menerapkan teknologi 6G tepat pada waktunya bila nanti telah tersedia.

Sumber: GSMArena

Dorong Perluasan 5G, Qualcomm Umumkan Chipset Snapdragon 690 5G

Qualcomm telah memperkenalkan mobile platform 5G pertamanya pada seri 6, yaitu Snapdragon 690 5G. System on chip ini dibangun pada proses 8nm dan berpasangan dengan modem 5G Snapdragon X51-RF System.

Qualcomm merancang Snapdragon 690 5G ini untuk menyediakan pengalaman pengguna 5G yang lebih meluas di seluruh dunia. HMD Global, LG Electronics, Motorola, SHARP, TCL, dan Wingtech adalah beberapa OEM/ODM yang akan mengumumkan smartphone yang ditenagai oleh chipset tersebut.

snapdragon-690-5g-qrd-park-2

“Mendorong perluasan 5G ke Snapdragon seri 6 memiliki potensi agar 5G lebih mudah diakses untuk lebih dari 2 miliar pengguna smartphone di seluruh dunia,” jelas Cristiano Amon, President, Qualcomm Incorporated.

Snapdragon 690 5G sendiri merupakan penerus Snapdragon 675. Bila dibandingkan dengan pendahulunya, CPU Kryo 560 memberikan peningkatan kinerja hingga 20 persen dan 60 persen untuk performa grafis dengan GPU Adreno 619L. Mobile platfrom ini mendukung on-device AI untuk membawa pengalaman mobile premium, dengan Qualcomm AI Engine generasi ke-5 terbaru.

Selain itu, Snapdragon 690 5G telah mendukung perekaman video 4K HDR 30fps (true 10-bit), dapat mengambil foto hingga beresolusi 192MP, mendukung layar dengan refresh rate 120Hz hingga resolusi FHD+, dan Quick Charge 4+. Ditambah konektivitas 5G dan WiFi 6 yang memberikan akses ke game multi-player berbasis cloud secara virtual ke para gamer.

Sumber: GSMArena