Tcash Resmi Melebur Jadi LinkAja, Danu Wicaksana Pimpin Finarya

Hari ini, Jumat (22/2), layanan uang elektronik atau e-money milik Telkomsel resmi melebur ke dalam LinkAja. Direktur Utama Tcash Danu Wicaksana ditunjuk memimpin layanan yang bernaung di bawah PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) ini.

Dalam keterangan resmi yang DailySocial terima, Danu menyebutkan bahwa tidak akan ada perubahan layanan dari Tcash ke LinkAja. Pengguna Tcash dapat menggunakan layanan ini seperti biasa.

Hanya saja, LinkAja akan menghadirkan sejumlah fitur baru ke depannya. ”Kami akan mengembangkan berbagai fitur baru dari LinkAja dari waktu ke waktu,” ungkap Danu.

LinkAja merupakan sistem pembayaran berbasis Quick Response (QR) Code yang akan dikelola kongsi empat bank BUMN (Mandiri, BNI, BRI, dan BTN), Telkomsel, dan Pertamina.

Setelah Tcash, bakal menyusul platform e-money berbasis server milik bank BUMN, seperti My QR milik BRI dan Yap! dari BNI, yang akan melebur ke dalam sistem pembayaran LinkAja awal Maret mendatang.

Menariknya Jiwasraya akan masuk ke dalam jajaran pemegang saham LinkAja. Telkomsel nantinya akan mengantongi 25 persen kepemilikan, diikuti BNI, BRI, dan Mandiri 20 persen. Baik BTN dan Pertamina memiliki 7 persen, sedangkan Jiwasraya 1 persen.

Strategi hadapi Ovo dan Go-Pay

Rencana BUMN menggarap sistem pembayaran sendiri sudah ramai dibicarakan sejak akhir 2018 lalu. Malah saat itu, informasi yang beredar justru menyebutkan BUMN akan bermitra dengan WeChat Pay dan Alipay.

Tak berapa lama berselang, kongsi BUMN mengumumkan akan meluncurkan sistem pembayaran berbasis QR Code LinkAja pada akhir Januari 2019. Hingga sekarang, seluruh perusahaan BUMN yang terlibat dalam kongsi ini masih menutup rapat-rapat mengenai bagaimana pengembangan LinkAja ke depan.

Yang pasti, LinkAja sengaja dipersiapkan untuk mematahkan dominasi Go-Pay dan Ovo di pasar fintech Tanah Air.

“Justru karena GoPay dan OVO kuat, maka itu memicu munculnya kesadaran perlunya sinergi BUMN. Sebelumnya, masing-masing BUMN maju sendiri-sendiri, Bu Rini [Menteri BUMN] ingin menggabungkan semua effort ke dalam LinkAja,” jelas Direktur Digital and Strategic Portfolio Telkom David Bangun saat kami hubungi beberapa waktu lalu.

Berdasarkan Fintech Report 2018 yang dirilis DailySocial, Go-Pay memimpin di sisi popularitas dengan 79,39 persen responden sudah pernah menggunakannya, diikuti Ovo 58,42 persen, dan Tcash 55,52 persen.

Masih sulit diakses

Hingga sore ini, pengguna LinkAja mengeluhkan sulitnya akses ke dalam aplikasi. Kesulitan akses masuk (login) ke aplikasi LinkAja sudah terjadi sejak pagi tadi.

DailySocial sempat menjajal login ke aplikasi ini. Pada saat login pertama, akses berhasil. Namun saat percobaan kedua dan seterusnya, kami tidak berhasil masuk ke dalam aplikasi.

Akses masuk ke aplikasi menggunakan nomor seluler. Dan untuk login, pengguna akan menerima kode verifikasi yang dikirimkan ke nomor seluler. Sayang, usai kode verifikasi dimasukkan, proses loading terus berjalan dan tidak mau masuk ke dalam aplikasi.

Dalam keterangan resminya, Danu menyebutkan bahwa saat ini sistem LinkAja sedang dalam proses upgrade dikarenakan tingginya jumlah unduhan dari para pengguna. Ia memastikan akun dan saldo pengguna tetap aman.

”Tim teknis LinkAja sedang berupaya untuk mempermudah akses pelanggan untuk masuk ke aplikasi ini . Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan Anda dalam mengakses layanan LinkAja,” tuturnya.

Application Information Will Show Up Here

Tcash Jadi LinkAja Per 21 Februari Mendatang

Tcash secara resmi mengumumkan perubahan nama menjadi LinkAja, yang efektif bakal berlaku mulai 21 Februari mendatang. LinkAja, sebuah BUMN fintech yang tidak lagi sekadar platform pembayaran milik Telkom Group, menjadi ujung tombak untuk bersaing di sektor pembayaran digital yang makin kompetitif.

Sebelumnya kami telah memberitakan bahwa LinkAja merupakan joint venture enam BUMN besar, yaitu Telkom, Pertamina, Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN. BUMN Fintech ini akan menggunakan skema QR Code terstandar sebagai landasan platform pembayaran digital. Digadang-gadang mereka juga akan bermitra dengan raksasa pembayaran Tiongkok WeChat Pay dan Alipay.

Menurut Fintech Report 2018, Tcash adalah platform uang elektronik berbasis server terpopuler ketiga
Menurut Fintech Report 2018, Tcash adalah platform uang elektronik berbasis server terpopuler ketiga

Menurut Fintech Report 2018, Tcash adalah platform uang elektronik terpopuler ketiga di Indonesia setelah Go-Pay dan OVO. Dikabarkan CEO Tcash saat ini, Danu Wicaksana, bakal memimpin inisiatif LinkAja.

Di laman resmi yang dihadirkan Tcash, disebutkan tidak ada perubahan fitur berarti antara Tcash dan LinkAja. Pengguna existing Tcash tinggal memperbarui aplikasinya mulai tanggal 21 Februari dan secara otomatis akan dikonversi menjadi konsumen LinkAja. Saldo yang ada di dompet Tcash juga bakal secara utuh dipindahkan ke dompet LinkAja.

Sebelumnya di keterbukaan ke BEI, Telkom Group juga mengumumkan pendirian anak perusahaan yang khusus mengurusi fintech, PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Belum ada informasi lebih lanjut bagaimana kaitan antara Finarya dan LinkAja.

Tcash saat ini tidak lagi eksklusif untuk pengguna Telkomsel dan bisa digunakan oleh pengguna operator seluler apapun mulai pertengahan tahun lalu.

Application Information Will Show Up Here

BUMN Fintech Pengelola Sistem Pembayaran Berbasis QR “LinkAja” akan Diumumkan Maret Mendatang

Keenam perusahaan pelat merah (BUMN) yang terlibat dalam kongsi BUMN Fintech akan mengumumkan sistem pembayaran berbasis Quick Response (QR) Code pada awal Maret 2018. Sistem pembayaran ini akan diberi nama LinkAja

Adapun, keenam perusahaan yang terlibat antara lain empat bank BUMN (Mandiri, BNI, BRI, BTN), Telkomsel, dan Pertamina. Adapun, kepemilikan saham entitas baru yang menaungi LinkAja, akan dibagi rata ke enam perusahaan BUMN.

Belum ada informasi lebih lanjut terkait entitas baru ini, termasuk siapa saja yang berada di dalam susunan direksinya. Namun, pihaknya saat ini masih mengurus perizinan ke Bank Indonesia (BI).

Diminta konfirmasinya, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang Setiabudi tidak berkomentar banyak. “Masih belum final, nanti saya infokan jika sudah,” ucapnya dalam pesan singkat kepada DailySocial.

Sementara itu, Manager Media Relation Telkomsel, Singue Kilatmaka mengungkapkan, pihaknya saat ini belum bisa memberikan komentar lebih lanjut terkait pembentukan BUMN Fintech tersebut. Ia juga belum bisa memberikan gambaran jelas mengenai platform LinkAja.

“Telkomsel termasuk ke dalam [kongsi] ini karena secara langsung Telkomsel itu bagian dari Telkom Group yang juga adalah BUMN. Saat ini, informasinya masih digodok di level BUMN, tunggu saja nanti informasi dari entitas baru [BUMN Fintech]. Yang jelas, platform ini pure buatan BUMN,” tuturnya kepada DailySocial.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, BUMN Fintech berencana bekerja sama dengan WeChat Pay dan Alipay yang merupakan penyedia jasa pembayaran digital asal Tiongkok. Statusnya saat ini masih belum jelas, bahkan Menteri BUMN Rini Soemarno membantah adanya rencana kerja sama tersebut.

DailySocial telah mencoba menghubungi sejumlah direksi BUMN untuk mengetahui rencana selanjutnya. Kami mengontak Managing Director Digital Banking and IT BRI, Indra Utoyo, Director Digital and Strategic Portfolio Telkom David Bangun, dan Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo.

Hingga berita ini diturunkan, kami masih menunggu konfirmasi dari sejumlah direksi BUMN yang kami hubungi tersebut.

Para Jawara BTN Mortgtech Hackathon

Ajang BTN Mortgtech Hackathon telah selesai. Setelah berjuang selama 24 jam penuh, akhirnya para atlet dari 43 tim yang terpilih sukses menghadirkan inovasi luar biasa yang mampu memukau dewan juri. Tim Celengan Property berhasil menjadi jawara alias juara pertama dengan aplikasinya yang bernama Celengan Property. Tim ini sukses membawa pulang uang tunai senilai 50 juta rupiah, tiket terbang ke Sillicon Valley, serta berhak mengikuti Acceleration Program dari Plug and Play Indonesia.

Posisi juara kedua diduduki oleh tim Wakanda lewat aplikasi bernama Hommy dan berhak mendapatkan uang tunai senilai 35 juta rupiah. Sedangkan juara ketiga berhasil diraih oleh Radya Playground dengan chatbot bernama Tania CRM, yang berhak mendapatkan hadiah uang tunai senilai 15 juta rupiah.

BTN Mortgtech Hackathon merupakan kompetisi hackathon dengan tema mortgage technology pertama di Indonesia. Sebelum menggelar hackathon di Hotel Grand Mercure Jakarta pada tanggal 24-25 Maret 2018 lalu, telah diselenggarakan pula Ideation Day / Meetup Roadshow di tiga kota, yaitu Jakarta, Malang, dan Yogyakarta.

Ajang ini berhasil mengumpulkan sebanyak 225 ide inovasi terbaik, dan disaring menjadi 43 tim untuk bertanding di BTN Mortgtech Hackathon. Setelah melewati proses penjurian yang menegangkan, serta diskusi panjang oleh para dewan juri, akhirnya terpilihlah ketiga tim pemenang dengan konsep, ide, dan produk terbaik.

Tim Celengan Property yang menjadi juara pertama mengembangkan aplikasi dan platform Celengan Property untuk membantu calon investor dalam memiliki properti secara rombongan, sekaligus memberikan prediksi mengenai kenaikan harga properti. Pada saat presentasi di babak 6 besar, Mujiyanto sang ketua tim juga meng-klaim bahwa produknya lebih syariah, sebab investasinya berupa barang nyata dan dapat dilihat secara langsung. Sehingga terhindar dari riba, serta dengan resiko yang sangat rendah, yaitu hingga 0%.

Tim Wakanda, sang juara kedua mengembangkan aplikasi bertajuk Hommy yang menyatukan calon pembeli, penyedia properti, dan perbankan dalam satu ekosistem terpadu, serta menyortir seluruh data komponen mitra. Sebagai informasi, tim Wakanda merupakan salah satu dari dua tim dengan ide terbaik pada acara Ideation Day / Meetup Roadshow di Jakarta, pada 27 Februari 2018 lalu. Hal ini juga membuat Wakanda berhak lolos ke hackathon secara langsung.

Tim Radya PlayGround sebagai juara ketiga menggagas aplikasi Tania CRM yang bisa memudahkan Bank BTN mengedukasi calon nasabah / nasabah KPR lewat platform chatbot sehingga lebih mudah memberikan penawaran produk, dan simulasi KPR. Pada saat hackathon dan penjurian, Tania CRM ditampilkan dalam platform Facebook Messenger. Namun, di masa depan diharapkan Tania CRM juga dapat diintegrasikan secara lebih luas ke dalam platform chat lainnya. Pengguna dapat menanyakan hal apapun seputar produk Bank BTN hanya dengan mengirimkan pesan. Sehingga setelah pengguna puas dengan jawabannya, maka Tania juga akan memberikan penawaran dan promosi untuk produk-produk Bank BTN lainnya.

Ketiga pemenang ini diharapkan mampu berkolaborasi dengan Bank BTN untuk menghadirkan produk teknologi digital yang mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memanfaatkan layanan properti dan KPR yang dimiliki oleh Bank BTN.

Ke depannya, Bank BTN akan menjalin kerja sama dan berkoordinasi lebih lanjut dengan para pemenang untuk mengintegrasikan fitur-fitur yang mereka miliki dengan produk Bank BTN yang ada saat ini. Bank BTN juga tidak menutup kemungkinan untuk menjalin hubungan dengan para peserta lain yang belum menjadi pemenang, namun memiliki fitur dan keunggulan yang dibutuhkan oleh Bank BTN dalam meningkatkan kualitas layanan produknya.

Disclosure: DailySocial.id merupakan bagian dalam penyelenggara acara BTN Mortgtech Hackathon

Inilah Nama-nama ‘Atlet’ BTN Mortgtech Hackathon

BTN Mortgtech Hackathon segera tiba. Sebanyak 43 ide terbaik telah terpilih dari total 225 ide yang telah didaftarkan. Kesempatan untuk memenangkan total hadiah uang tunai Rp 100 juta dan terbang ke Sillicon Valley juga semakin dekat.

Pendaftaran ide BTN Mortgtech Hackathon dilakukan di situs btnhackathon.id. Proses registrasi ide ini dibuka sejak tanggal 12 Februari 2018 dan ditutup pada tanggal 16 Maret 2018. Selama waktu pendaftaran ide tersebut juga telah dilaksanakan Ideation Day dan Meetup Roadshow di tiga kota, yaitu di Jakarta, Malang, dan Yogyakarta.

Proses ini menghasilkan sebanyak 225 ide dan inovasi mengenai mortgage technology (teknologi yang mendukung kepemilikan rumah / KPR). Dari 225 ide ini, kemudian telah diseleksi menjadi 43 tim dengan ide terbaik yang berhak mengikuti BTN Mortgtech hackathon pada tanggal 24-25 Maret 2018 di Hotel Grand Mercure Jakarta. Apakah tim kamu salah satunya? Cek selengkapnya dalam tabel berikut ini.

No. Nama Tim Nama Ketua Tim Kota Asal
1 Yoda Hendra Wijaya Djiono Jakarta Pusat
2 The Great Edoca Cibi Adi P Depok
3 427 Nike Indriyani Kusnadi Yogyakarta
4 Radya Playground Puja Pramudya Bandung
5 PropertiMall Leonardus Gazali Jakarta Selatan
6 Yada Yada Yada Abdul Arfan Jakarta Selatan
7 Dwi Wijayanto Dwi Wijayanto Jakarta Selatan
8 Adjie Pratama Adjie Pratama Jakarta Timur
9 VANZ-TECH Irvan Chandra Jakarta Barat
10 Econusa Interaktiv Eko Purnomo Bogor
11 StrawHatInnovation Beta Priyoko Sleman
12 Gambit Johannes Parlindungan Bandung
13 Samiaji Adisasmito Samiaji Adisasmito Jakarta Pusat
14 EXTREEM JAVA_DEV Vincentius Ardha Tangerang Selatan
15 Misya Muchammad asrofie Malang
16 veripay Sandi Agung Pribadi Tangerang Selatan
17 Tim developer ceria Yugnan adi sasongko Bandung
18 Programmer Village Fikri Prayoga Sleman
19 FITPRO DNA Surya Kartika Chandra Jakarta Timur
20 Provesty Muhammad Afif Izzatullah Jakarta Selatan
21 aRd Zee Qyu Rizky Mochammad Soleh Bandung
22 Tim TukuOmah.com Wahyudi Sudiyono Jakarta Selatan
23 Gen X Derry Berni Cahyady Jakarta Selatan
24 HomeBro Rebby Rahmando Depok
25 LBH Kopi Joni Francisco Kenandi Cahyono Bandung
26 Pixrom Rizki Wais Kurniawan Jakarta Selatan
27 35utech Try Setyo Utomo Bandung
28 SEHAT Andy Jakarta Selatan
29 Tobat Firman Munthaha Jakarta Timur
30 Bismillah Nurwanto Jakarta Selatan
31 Tim Saya Sendiri Diky Arga Anggara Jakarta Selatan
32 2Kangs yopi rahman Bandung
33 Zeblogic Ian Rachman Dana Bandung
34 Protulance Poppy Puspa Sari Bandung
35 xDev Reza Pawanov Adiatmaja Bandung
36 Batavialabs Aria Robert Tangerang Selatan
37 archiv lilis Bandung
38 Tim Kopo via Antapani Fikri Satria Antoni Bandung
39 C2DEV Asep Hidayat Bandung
40 Herry Tea Jefry Pratama Jakarta Selatan
41 Born4tion Ali Qornan Bandung
42 Adjie Guntoro Adjie Guntoro Jakarta Selatan
43 Gen B Riana Dewi Depok

Selamat bagi tim yang telah terpilih. Kesempatan kamu semakin besar untuk memenangkan hadiah uang tunai senilai total Rp 100 juta, terbang ke Sillicon Valley, dan mengikuti Accelerator Program dari PLUG and PLAY INDONESIA.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh peserta yang telah mendaftar idenya lewat situs btnhackathon.id. Semoga karya yang dihasilkan para peserta dapat memberikan kontribusi dan bermanfaat bagi bangsa.

3 Alasan Bagi Millennials untuk Beli Rumah Sekarang Juga

Memiliki rumah yang nyaman pastinya merupakan impian setiap orang, termasuk para millennials. Namun, harga rumah yang mahal membuat kebanyakan orang berpikir dua kali, atau bahkan berkali-kali untuk memiliki rumah. Bahkan ada sebagian orang yang memilih untuk tetap mengontrak atau menyewa rumah, meskipun sudah memiliki keluarga.

Menurut riset yang dilaksanakan oleh Rumah123.com, pada tahun 2020 nanti hanya 5% dari kaum millennials yang sanggup membeli rumah. Sebanyak 95% sisanya terancam tak akan mampu memiliki tempat tinggal. Hal ini tentu menjadi keresahan bagi banyak orang, terutama para millennials kelahiran tahun 1981-1994.

Untuk mengatasi hal tersebut, rencana memiliki rumah dapat mulai dijalankan saat usia muda. Saat usia masih muda dan produktif, sesorang tentu dapat melakukan berbagai hal untuk mencari penghasilan. Sebab energi yang dimiliki juga masih besar. Ada banyak keuntungan yang akan dirasakan jika memiliki rumah saat masih muda. Lewat artikel berikut, kami akan jabarkan 3 keuntungan jika Anda membeli rumah saat ini juga.

 

1. Investasi yang Menjanjikan

Aset berupa properti, termasuk di antaranya rumah cenderung mengalami peningkatan nilai jual setiap tahunnya. Apalagi jika lingkungan di sekitar rumah tersebut semakin ramai. Dalam kurun waktu 10 tahun saja, rumah yang Anda beli saat ini mungkin saja memiliki nilai jual beberapa kali lipat dibandingkan harga pada saat Anda membelinya. Sebab, rumah memang menjadi kebutuhan pokok bagi banyak orang.

Investasi dalam bentuk properti, termasuk rumah tentu sangat menjanjikan. Apalagi jika Anda memanfaatkan rumah tersebut untuk mendapatkan penghasilan. Misalnya dengan menyewakan rumah tersebut kepada orang lain, atau mungkin menjalankan usaha di rumah tersebut. Dengan begitu, Anda dapat menggunakan dana yang didapatkan dari keuntungan usaha, atau dari si penyewa rumah untuk membayar cicilan rumah setiap bulannya.

 

2. Menghindari Naiknya Harga Rumah

Sesuai penjelasan dalam poin sebelumnya, setiap tahun harga jual properti cenderung meningkat. Saat Anda terus menunda dan menunggu untuk membeli rumah, sama saja dengan membiarkan harga rumah impian Anda menjadi semakin mahal. Menabung terus menerus hingga mampu membeli rumah secara tunai juga sangat sulit dilakukan. Solusi terbaik adalah memanfaatkan fasilitas cicilan. Dengan mulai membeli dan mencicil rumah dari sekarang, maka Anda dapat mempersiapkan diri dengan lebih matang.

Jika Anda telah memiliki cukup dana, minimal untuk membayar uang muka, maka bersegeralah membeli rumah dengan cara mencicil atau mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) / KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) ke Bank BTN. Apalagi jika Anda merencanakan untuk mulai berkeluarga. Dengan adanya rumah tinggal, tentu perasaan Anda akan menjadi lebih tenang, sebab salah satu kebutuhan pokok dalam hidup Anda dan keluarga telah terpenuhi.

 

3. Memotivasi Diri untuk Bekerja Keras

Karena harga yang sangat mahal, maka sangat jarang orang yang mampu membeli rumah secara langsung dan tunai. Bagi sebagian orang, membeli rumah dengan uang muka yang besar mungkin akan terasa menjadi beban. Apalagi kemudian harus mencicil dengan jangka waktu yang cukup lama. Namun jika Anda memiliki pikiran yang positif, maka hal ini harusnya menjadi motivasi bagi diri Anda sendiri untuk bekerja semakin keras dan mendapatkan penghasilan yang lebih banyak. Sehingga mencicil akan terasa lebih ringan.

Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah dengan cara memanfaatkan program KPR, salah satunya dari Bank BTN. Anda juga dapat mengunjungi situs btnproperti.co.id untuk mencari rumah yang tersedia serta lokasinya, mengetahui prosedur pengajuan KPR, atau bahkan langsung mengajukan permohonan KPR secara online.

Bank BTN telah sejak lama dikenal dan menjadi yang terdepan dalam penyediaan KPR bagi masyarakat Indonesia. Bahkan istilah KPR-BTN seolah menjadi sebuah kesatuan yang cukup familiar didengar oleh telinga masyarakat. Bank BTN juga menyadari bahwa perkembangan teknologi digital saat ini semakin pesat. Sehingga, teknologi juga perlu dimanfaatkan dalam bidang perumahan dan KPR.

Oleh karena itu, Bank BTN menyelenggarakan BTN MortgTech. Ajang BTN MortgTech merupakan wadah bagi para millenials, khususnya para IT Developer untuk menyalurkan ide unik dan gagasan menarik dalam membuat produk teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam bidang mortgage technology, alias teknologi yang mendukung kepemilikan rumah.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Bank BTN.

Fokus Menjangkau Kalangan Millennial Melalui “BTN Mortgtech”

Acara Meet-Up Jakarta yang mengusung tema “BTN Mortgtech”, Selasa (27/2), menghadirkan sejumlah panelis terkait untuk mendukung event hackathon BTN yang bakal diadakan akhir Maret mendatang. Termasuk di jajaran pembicara adalah Kepala Divisi Digital Banking Bank BTN Dopo Lastyomo, IT Strategic & Planning Division Head Bank BTN Purwa Riadi, Sony Sudaryana (Direktorat e-Business Kominfo), Adi Purwanto Sujarwadi (Product Management Lead GO-LIFE), dan Ari Lumbantobing (Chief Business Officer Amartha).

Memanfaatkan teknologi baru melalui kegiatan Hackthon Mortgtech

Dalam sesi diskusi yang dihadiri para pengembang lokal tersebut terungkap beberapa kendala yang selama ini masih terjadi di sektor kredit perumahan (mortgage) di Indonesia. Mulai dari masih banyaknya proses pembelian rumah secara manual hingga rencana BTN untuk menjangkau generasi millennial sebagai konsumen baru.

“Saat ini generasi millennial secara perlahan sudah mulai mendominasi pasar terutama untuk semua layanan dan produk berbasis teknologi. Kami dari BTN pun ingin menjangkau lebih banyak generasi millennial sebagai nasabah,” kata Dopo.

Acara hackathon yang baru pertama kalinya digelar BTN ini diharapkan bisa menghadirkan teknologi baru yang mempermudah sekaligus mempercepat proses yang ada di BTN saat ini.

“Kami akan menyediakan 14 API dari function yang ada di BTN, termasuk payment, product, dan data consumer untuk kemudian dimanfaatkan oleh pengembang saat acara hackathon nanti,” kata Purwa.

Meskipun saat ini BTN cukup mampu menciptakan teknologi dari awal, namun untuk mempermudah sekaligus menciptakan inovasi yang relevan dengan memanfaatkan pengembang lokal di Indonesia, kegiatan hackathon ini digelar. Nantinya hadiah tidak hanya dalam bentuk uang, namun juga berupa networking dan kemitraan.

“Bisa jadi nanti produk yang diciptakan jika relevan dengan BTN bisa langsung live di sistem kami, tentunya menyesuaikan kondisi yang ada,” kata Purwa.

Mencermati target pasar dan masalah

Adi Purwanto Sujarwadi dari Go-Life mengajak para pengembang menemukan solusi terbaik untuk meningkatkan animo di sektor kredit perumahan. Jika target utama BTN adalah menjangkau generasi millennial, lakukan cara tepat dengan memanfaatkan riset dan uji coba.

“Saya lihat selama ini millennial enggan untuk direpotkan dengan proses yang panjang dan cara yang konvensional. Jika produk tersebut nantinya bisa memotong kegiatan yang merepotkan seperti harus datang ke bank namun bisa melalui aplikasi, pastinya akan menarik perhatian mereka sekaligus mempercepat proses BTN,” kata Adi.

Hal senada diungkapkan Ari Lumbantobing dari Amartha yang melihat selama ini generasi millennial termasuk digital native dan mengerti benar fungsi serta kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi. Untuk itu ciptakan produk yang user friendly sekaligus sarat dengan teknologi.

Sementara itu perwakilan Kominfo, Sony Sudaryana, menambahkan, selama ini Kominfo berupaya untuk memberikan dukungan kepada pelaku startup. Untuk itu jangan pernah ragu menciptakan berbagai inovasi yang ada, demi memberikan solusi terbaik untuk masyarakat.

“Manfaatkan dengan baik minat dari perusahaan besar seperti BTN yang ingin mengadopsi teknologi untuk menjangkau lebih banyak calon nasabah. Artinya peranan teknologi saat ini sudah semakin dibutuhkan terutama sektor perbankan,” kata Sony.


Disclosure: DailySocial adalah pendukung event hackathon “BTN Mortgtech”

Program Kesejahteraan Mitra Go-Jek “Swadaya” Tambah Layanan Cicilan KPR, Umrah dan Haji

Go-Jek meresmikan tambahan fasilitas untuk program layanan jasa keuangan “Swadaya” berupa fasilitas cicilan kredit pemilikan rumah (KPR), umrah dan haji untuk mitra pengemudi. Layanan ini lahir berkat kerja sama antara Go-Jek dengan tiga perbankan, yakni BTN, Bank Permata Syariah dan BNI Syariah.

Untuk mendapatkan fasilitas KPR, mitra dapat mengunjungi BTN. Sementara, untuk tabungan haji dari Bank Permata Syariah dan umrah dari BNI Syariah. Pada tahap awal, hanya mitra yang berada di kawasan Jabodetabek yang bisa menikmati fasilitas ini.

[Baca juga: Go-Jek Dikabarkan Raih Pendanaan Baru 16 Triliun Rupiah]

“Para pekerja sektor informal seperti mitra kami sering dianggap tidak bankable sehingga mengalami kesulitan saat mengakses produk perbankan. Dengan kerja sama ini, mitra punya akses produk KPR, tabungan haji dan umrah yang sebelumnya tidak bisa mereka dapatkan. Ini juga salah satu bentuk dukungan kami meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” terang CEO Go-Jek Nadiem Makarim, Selasa (9/5).

Adapun persyaratan mitra yang bisa mendapatkan ketiga fasilitas tersebut, di antaranya lama bergabungnya dengan Go-Jek, memiliki rekam jejak dan rating yang baik.

“Kemudian, mereka akan kami undang untuk mengikuti proses filter yang sudah disesuaikan oleh masing-masing bank.”

Untuk fasilitas KPR, mitra yang dapat mengajukan hanya mereka telah bergabung minimal satu tahun dengan penghasilan rata-rata Rp2,5 juta sampai Rp4 juta per bulan. Rumah yang bisa diajukan kredit maksimal seharga Rp141 juta, seluas 60 m2 sampai 70 m2 dengan tipe 26-31.

Fasilitas yang didapat di antaranya uang muka 1% dengan bunga 5% per bulan dan tenor 20 tahun. Mengenai besaran cicilan yang harus ditanggung mitra adalah Rp42 ribu per harinya. Tercatat, hingga Mei 2017 telah ada 972 mitra yang mengikuti program KPR.

“Kami sudah menawarkan 1.200 mitra untuk fasilitas KPR. Sudah ada 972 orang di antaranya sudah dinyatakan lolos BI checking, sisanya masih dalam proses karena ada kendala di track record-nya,” terang Direktur BTN Handayani.

Sementara itu, untuk fasilitas tabungan haji. Mereka bisa mulai menabung di Bank Permata Syariah dengan besaran dana Rp15 ribu sampai Rp30 ribu setiap harinya selama tiga sampai lima tahun. Diklaim saat ini ada 162 mitra yang telah bergabung.

Untuk tabungan umrah, mitra dapat mencicilnya sebesar Rp25 ribu sampai Rp35 ribu setiap harinya selama dua tahun. Saat ini telah ada 126 mitra yang telah bergabung.

Application Information Will Show Up Here

Kerja Sama dengan BTN, Lamudi Indonesia Hadirkan Layanan KPR Online

Ada yang baru dari portal property marketplace besutan Rocket Internet yang beroperasi di Indonesia, Lamudi Indonesia. Melalui kerja sama yang terjalin dengan pihak BTN, kini para pengguna Lamudi Indonesia bisa mengajukan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) secara online. Hadirnya fitur ini untuk memudahkan masyarakat dalam mengajukan KPR.

Managing Director Lamudi Indonesia Mart Polman dalam keterangan medianya menyampaikan bahwa pengajuan KPR online ini mememang sengaja dilakukan pihaknya guna membantu masyarakat untuk mengajukan KPR dengan mudah.

“Dengan menggunakan KPR online ini masyarakat tidak perlu repot-repot [lagi] datang ke bank untuk mengajukan KPR. Anda tinggal duduk di depan laptop ataupun smartphone maka proses pengajuan pun bisa langsung terjadi,” ujar Mart.

Proses pengajuan KPR melalui portal Lamudi sendiri terbilang sederhana. Setelah memilih properti yang diinginkan, pengguna hanya perlu mengklik logo BTN atau menu dapatkan KPR untuk nantinya dapat menghitung rincian dana KPR melalui kalkulator pinjaman.

Jika pengguna sudah melengkapi data pribadi seperti nomor KTP, kota, nomor telepon, alamat surel, dan penghasilan perbulannya ketika mengajukaan KPR, satu hari kemudian pihak Lamudi akan menghubungi pengguna untuk proses verifikasi data. Baru selanjutnya pihak BTN akan menghubungi dan proses pengajuan KPR pun bisa langsung dilakukan dari sana.

Fitur pengajuan KPR online melalui portal property marketplace sendiri terbilang masih baru di Indonesia. Beberapa pemain yang sudah mengadopsinya yaitu, Lamudi dengan bank BTN, Urbanindo dengan bank DBS, dan Rumah123 dengan BNI, Mandiri, dan UOB. Di samping portal property marketplace, beberapa pemain di sektor fintech seperti CekAja juga memiliki layanan yang sama.

Sebagai informasi, di awal tahun ini Lamudi sendiri berhasil membukukan pendanaan sebesar 29 juta Euro (sekitar 440 miliar Rupiah) dari tiga investor. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan platform sehingga memungkinkan Lamudi untuk menggapai ambisinya sebagai pemimpin pasar, khususnya di negara-negara tempat Lamudi beroperasi.

Application Information Will Show Up Here