Minecraft, Doom, dan Death Stranding Adalah Game dengan Soundtrack Terpopuler di Spotify Selama 2020

Apa soundtrack game favorit Anda? Buat saya pribadi, belakangan ini saya sedang menggandrungi musik dari game Borderlands 3, khususnya satu lagu yang berjudul “Supernova Dreamsicle”, sebab memang saya baru sempat menamatkannya belum lama ini.

Kalau melihat tren secara global, ada tiga game yang soundtrack-nya merajai Spotify selama 12 bulan terakhir. Ketiganya adalah Minecraft, Doom, dan Death Stranding. Tentu saja data ini bukan hasil karangan saya, melainkan dari laporan CNN berdasarkan keterangan langsung dari Spotify.

Sebagian dari kita mungkin akan sedikit terkejut melihat Minecraft duduk di posisi teratas, tapi kita juga tidak boleh lupa bahwa Minecraft adalah salah satu game terlaris yang pernah ada. Per bulan Mei 2020 kemarin, Minecraft tercatat sudah terjual sebanyak 200 juta kopi, jauh lebih banyak ketimbang Grand Theft Auto V, yang di titik ini mungkin juga sudah bisa dikategorikan sebagai game sejuta umat.

Untuk posisi keduanya, sayang sekali laporan dari CNN tidak menjabarkan Doom yang mana, tapi asumsi saya adalah Doom sebagai suatu franchise, yang berarti mencakup Doom (2016) dan Doom Eternal sekaligus. Kebetulan saya cukup suka dengan genre metal, dan soundtrack gubahan Mick Gordon di kedua game tersebut memang berhasil memacu adrenalin meski saya sebatas mendengarkannya via Spotify.

Di posisi ketiga, ada Death Stranding yang memang memukau secara musikal maupun sinematik. Dalam proses pengembangannya, Kojima Productions memang tidak mau tanggung-tanggung dalam menggarap soundtrack-nya, dan pada akhirnya melibatkan sejumlah musisi ternama seperti CHVRCHES maupun Bring Me The Horizon.

Data menarik lain dari laporan CNN tersebut adalah seputar K/DA, girl band virtual yang Riot Games ciptakan dalam upayanya mengekspansi dunia League of Legends ke luar ranah gaming. Tercatat bahwa jumlah stream lagu-lagu K/DA di Spotify naik 109% dibandingkan di tahun 2019, dan ini cukup wajar mengingat K/DA memang baru merilis album baru di bulan Oktober kemarin, ditambah lagi animo yang berasal dari penyelenggaraan League of Legends Worlds di bulan yang sama.

Sumber: GamesRadar.

Doom Eternal Akan Segera Tersedia di Nintendo Switch

Doom Eternal akan tersedia di Nintendo Switch mulai 8 Desember mendatang. Dirilis di PC dan console pada bulan Maret lalu, game first-person shooter garapan id Software itu rupanya tidak butuh waktu lama untuk mampir ke handheld console Nintendo.

Tentunya yang selalu menjadi pertanyaan ketika ada game AAA yang di-port ke Switch adalah seputar performanya. Doom Eternal, buat yang tidak tahu, adalah game dengan kualitas grafik yang sangat bagus, dan tentunya ini bakal menjadi tantangan tersendiri bagi developer yang diberi tanggung jawab membuatkan versi Switch-nya.

Namun seandainya eksistensi Doom yang pertama di Switch bisa menjadi indikasi – yang menuai banyak pujian berkat performanya yang mulus – semestinya performa Doom Eternal di Switch bakal memuaskan. Pasalnya, developer yang mengerjakan versi Switch-nya adalah Panic Button, developer yang sama yang mengerjakan porting Doom sebelumnya, dan yang terbukti sangat bisa diandalkan untuk urusan porting.

Kasusnya berbeda jauh dari porting The Outer Worlds di Switch, yang bisa dibilang kurang layak dimainkan karena game akan terhenti dari waktu ke waktu untuk memuat aset grafik. Penurunan kualitas visual tentunya bukan masalah besar, tapi kalau sampai menghambat gameplay, pengalamannya jelas sama sekali tidak mengenakkan.

Faktor lain yang juga berpengaruh kalau menurut saya adalah engine yang digunakan oleh masing-masing game. Doom Eternal menggunakan engine id Tech 7, dan kalau berdasarkan pengalaman pribadi, engine ini cukup ramah terhadap hardware dengan spesifikasi rendah. Saya sempat memainkan Doom Eternal di PC lama saya yang masih menggunakan GPU Nvidia GeForce GTX 960 yang sudah berusia lima tahun, dan permainan masih bisa berjalan mulus di 50-60 fps, meski memang sebagian besar setting grafiknya saya buat low.

Berdasarkan laman FAQ resmi dari Bethesda, Doom Eternal versi Switch nantinya hanya akan tersedia dalam versi digital saja, dan instalasinya diperkirakan membutuhkan storage sebesar 18,8 GB. Doom Eternal versi Switch juga akan hadir membawa mode multiplayer yang cukup menarik, yang menempatkan dua pemain sebagai demon dan satu sebagai Doom Slayer untuk beradu.

Membasmi iblis menggunakan shotgun semestinya bisa menjadi aktivitas sampingan yang fresh bagi mereka yang mungkin sudah bosan dengan ketenteraman di Animal Crossing.

Sumber: Polygon.

Microsoft Akuisisi Bethesda Senilai 110 Triliun Rupiah

Pasca peluncuran Xbox Series X dan Xbox Series S, kini Microsoft umumkan akuisisinya terhadap ZeniMax Media, perusahaan induk dari Bethesda Softworks. Nilai akuisisi terhadap perusahaan studio game di balik Doom dan Fallout tersebut adalah sejumlah 7,5 miliar dollar AS atau sekitar 110 triliun rupiah, mengutip laporan dari The Verge.

Akuisisi tersebut berarti Microsoft akan memiliki kontrol terhadap games yang dibuat oleh Bethesda Softworks, termasuk game baru yang belatar dunia luar angkasa berjudul Starfield. Terlepas dari itu, sebelum pengumuman ini Bethesda sebenarnya sudah mengumumkan dua game eksklusif PlayStation 5 dan PC, yaitu Deathloop dan Ghostwire: Tokyo. Melihat akuisisi yang dilakukan, lalu bagaimana dengan nasib kedua game tersebut?

Lebih lanjut, Satya Nadella CEO Microsoft mengatakan dalam rilis. “Gaming adalah kategori paling ekspansif di industri hiburan, seiring orang-orang di berbagai belahan dunia menggunakan game untuk saling terhubung, bersosialisasi, dan bermain bersama teman-temannya. Konten berkualitas yang bervariasi adalah mesin di balik perkembangan, serta nilai dari Xbox Game Pass. Sebagai developer dan publisher game yang sudah terbukti, Bethesda telah sukses di berbagai kategori game. Bersama-sama, kami akan mencapai ambisi kami untuk memberdayakan tiga miliar gamers di seluruh dunia.”

Sumber: Forbes
Seri Fallout, salah satu game besutan dari Bethesda. Sumber: Forbes

Robert A. Altman selaku Chairman and CEO ZeniMax Media mengatakan. “Ini adalah hari yang sangat menggembirakan bagi perusahaan, pegawai, dan penggemar kami. Kami telah menikmati kemitraan yang dekat dengan Microsoft selama berdekade lamanya, dan kesepakatan ini adalah kelanjutan alami dari kerja sama yang telah kami lakukan. Hari ini, pemenang terbesarnya adalah para fans kami. Kami akan tetap melanjutkan pengembangan game AAA, namun kini dengan bantuan Microsoft, yang tentunya akan membuat game-game Bethesda akan jadi lebih baik lagi.”

Microsoft sendiri akan meluncurkan konsol mereka pada 10 November mendatang. Dengan akuisisi ini, maka kemungkinan besar 23 game yang dibesut Bethesda Softworks sub-studio lainnya akan hadir secara eksklusif di Xbox. 23 game tersebut termasuk nama-nama seperti Dishonored yang dibuat oleh Arkane, Wolfenstein yang dibuat MachineGames, Doom yang dibuat maker id Softwares, dan The Evil Within yang dibuat oleh Tango Gameworks.

Doom Eternal Siap Sajikan 1000FPS Jika PC Anda Mampu Menanganinya

Seperti ketika id Software meluncurkan game pertamanya 27 tahun silam, Doom Eternal mungkin akan kembali menuai kontroversi karena tingginya tingkat kekerasan yang ditampilkan permainan. Namun bagi saya, Doom merupakan salah satu seri game paling religius yang pernah dibuat: kapan lagi Anda diberi kesempatan untuk menumpas iblis dalam beragam rupa serta ukuran dengan ‘cara-cara kreatif’ dan menyelamatkan manusia?

Doom Eternal adalah sekuel reboot yang developer luncurkan di tahun 2016. Selama masa promosi, video permainan telah banyak bertebaran di internet. Mereka semua memperlihakan gameplay bertempo cepat, dengan manuver-manuver mulus dan visual memukau. Hal tersebut tercapai berkat penggunaan engine id Tech 7. Selain lebih canggih, id Tech 7 juga lebih efisien sehingga memungkinkan Doom Eternal menghidangkan berbagai macam terobosan di sisi grafis.

Berbicara pada IGN, lead engine programmer id Software Billy Khan menyampaikan bahwa Doom Eternal versi PC siap menyajikan 1.000-frame per detik dengan syarat sistem Anda sanggup menanganinya. Sebagai perbandingan, Doom (2016) berbasis id Tech 6 mampu menampilkan maksimal 250FPS. Berkat kemampuan ini, Doom Eternal mendukung semua monitor gaming high-end dengan frekuensi refresh ratusan Hertz, serta memastikan game ‘tak cepat lekang oleh waktu’ karena kemampuannya mengerahkan kemampuan hardware-hardware anyar.

Dibanding engine sebelumnya, id Tech 7 mendapatkan upgrade besar-besaran di sisi kapabilitas pengolahan partikel. Dengannya, GPU dapat memproses lebih banyak partikel, sehingga permainan mampu menampilkan ledakan lebih besar, serta efek atmosfer dan pencahayaan secara lebih baik. Doom Eternal juga mampu menjawab pertanyaan konsumen ketika sebuah hardware top-end diumumkan: apakah sebenarnya kita membutuhkan semua fitur baru dan performa setinggi itu?

Lompatan lain yang disuguhkan oleh id Tech 7 ialah, engine ini mendukung area permainan dua kali lebih luas dari id Tech 6 dan high dynamic range; serta adanya penyempurnaan pada efek post-processing, anti-aliasing (berfungsi membuat bagian ujung objek terlihat mulus, tidak jaggy) dan motion blur (walaupun sebagian gamer pemilik PC high-end kadang menonaktifkan opsi ini).

IMG_02032020_130654_(1000_x_650_pixel)

Khan turut menjelaskan keunggulan engine baru tersebut di aspek fleksibilitas. Selain kesiapan menopang hardware super-canggih, game berbasis id Tech 7 bisa lebih mudah disesuaikan dengan sistem tempat ia disajikan. Itu alasannya Doom Eternal tetap dapat dijalankan di Nintendo Switch. Tingginya ‘skalabilitas’ id Tech 7 mempersilakan developer secara leluasa mem-porting permainan.

Doom Enternal merupakan permainan pertama yang dibangun dengan id Tech 7. Saya pribadi berharap agar id Software memperkenankan developer third-party untuk turut memanfaatkannya. Sejauh ini, engine id Tech hanya dipakai buat mengembangkan sejumput game Bethesda saja (atau lebih tepatnya ZeniMax Media) sebagai perusahaan induk id Software.

IMG_02032020_130638_(1000_x_650_pixel)

Doom Eternal dijadwalkan untuk meluncur di PC, Stadia, PS4 dan Xbox One pada tanggal 20 Maret 2020. Versi Nintendo Switch akan menyusul beberapa bulan lagi. 

Via PCGamer.

Akhir Tahun, Trio Game Andalan Bethesda Melenggang ke Virtual Reality

Kabar gembira bagi para pemilik HTC Vive dan PlayStation VR. Akhir tahun ini, mereka dapat menikmati persembahan istimewa dari Bethesda. Tidak tanggung-tanggung, pencipta seri The Elder Scrolls itu bakal meluncurkan tiga game andalannya sekaligus dalam versi virtual reality.

Diumumkan di event E3 2017, ketiga game tersebut adalah Skyrim VR, Fallout 4 VR dan Doom VFR – huruf “F” yang terselip di situ mempunyai kepanjangan yang sama dengan di senjata BFG pada Doom. Ketiganya merupakan game bersifat standalone dan harus dibeli secara terpisah dari versi standarnya.

Versi VR ini juga bukan sebatas demo yang terdiri dari segelintir chapter saja. Skyrim VR dipastikan mengemas konten yang sama kolosalnya seperti versi standarnya, demikian juga untuk Fallout 4 VR – meski sejauh ini belum ada omongan apakah deretan DLC-nya juga termasuk. Khusus untuk Doom VFR, kontennya memang lebih sedikit dari versi regulernya, tapi banderol harganya memang lebih murah dari yang lain.

Fallout 4 VR

Yang akan hadir lebih dulu adalah Skyrim VR di PSVR mulai 17 November, dengan banderol $60. Menyusul pada tanggal 1 Desember adalah Doom VFR untuk PSVR sekaligus HTC Vive seharga $30. Terakhir, Fallout 4 VR akan tersedia seharga $60 mulai 12 Desember, tapi khusus untuk HTC Vive saja.

Anda mungkin heran kenapa nama Oculus Rift tidak disebutkan sama sekali dari tadi. Well, trio game VR ini bisa dipastikan bakal absen dari platform kepunyaan Facebook tersebut dikarenakan sengketa yang masih berlangsung antara ZeniMax (induk perusahaan Bethesda) dan Oculus.

Sumber: Engadget dan Bethesda.

Ayo Nikmati 8 Soundtrack Game Terbaik di 2016

Setujukah Anda dengan daftar 10 permainan terbaik di 2016 yang DailySocial umumkan minggu lalu? Beberapa faktor kami jadikan takaran dalam menentukan urutannya, dan meski porsinya lebih kecil dibanding gameplay, audio merupakan salah satu tolak ukur di sana. Suara adalah aspek penting dalam video game, penggunaan musik yang tepat tentu saja mampu meningkatkan immersion.

Untuk itu, mari kita tanggalkan sejenak faktor gameplay. Artikel ini sengaja kami persembahkan buat game-game di 2016 dengan soundtrack orisinal terbaik, terlepas dari baik atau buruknya kualitas konten permainan.

8. Battle Theme – Final Fantasy XV

Yoko Shimomura

Bukan soundtrack Final Fantasy namanya jika tidak mengedepankan kesan spektakuler lewat orkestra megah, dan Yoko Shimomura meneruskan tradisi tersebut di Final Fantasy XV. Musik-musiknya diramu agar cocok dengan keadaan yang tengah terjadi, dan khususnya di Battle Theme, Anda bisa merasakan gaya Kingdom Hearts.

7. ‘Ded Sec – Watch Dogs 2

Mohawke

Musik garapan komposer Hudson Mohawke bukanlah dubstep biasa. Di sana ada kombinasi dari kor, tepuk tangan dan piano, berbaur serasi dengan suara derakan, gersik, dan bleep. Perpaduan semuanya betul-betul merepresentasikan tema dan gameplay permainan open world Ubisoft itu.

6. Summer (Tropicala) – Stardew Valley

Eric Barone

Salah satu aspek paling mengagumkan dari Stardew Valley adalah semua elemen di sana – dari mulai desain sampai programming – dilakukan seorang diri oleh Eric ‘ConcernedApe’ Barone, termasuk bagian musiknya. Kehebatan nada gembira di Tropicala ialah ia mampu mengembalikan semangat gamer, bahkan setelah mengalami gagal panen.

5. Cult of the Zealous – Hyper Light Drifter

Disasterpiece

Dinamika masing-masing lagu di soundtrack Hyper Light Drifter memang bervariasi, tapi Disasterpeace memanfaatkan pendekatan low fidelity yang sama di musik elektroniknya untuk membangkitkan mood sekaligus membuatnya terdengar muram – seperti keseluruhan tema permainan.

4. Delphinus Delphis – Abzû

Austin Wintory

Satu lagi contoh bagaimana musik bisa berjalan sempurna dengan tema dan visual permainan. Delphinus Delphis menghidangkan nada-nada misterius sekaligus menyegarkan, mampu menyentuh emosi pemain, terasa mengalir layaknya eksplorasi bawah air yang sedang Anda lakukan.

3. Supermoon – No Man’s Sky

65daysofstatic

No Man’s Sky memang mengecewakan banyak orang, namun dengan menaruh Supermoon kreasi 65daysofstatic di trailer, tidak heran banyak gamer termakan oleh hype-nya. Distorsi suara gitar, perkusi yang tajam, dan bunyi-bunyian elektronika memang terdengar pas dengan premis eksplorasi luar angkasa dari permainan.

2. Path of Redemption – I Am Setsuna

Tomoki Miyoshi

Lantunan musik piano Tomoki Miyoshi yang sedih dan moody ini merupakan elemen penting dari identitas I Am Setsuna sebagai permainan role-playing berformula Jepang klasik. Saya sangat yakin, lagu ini bisa menyentuh emosi bahkan meskipun Anda belum pernah memainkan I Am Setsuna sekalipun.

1. BFG Division – Doom (2016)

Mick Gordon

Saat kita pikir akan sulit bagi id Software untuk mengalahkan efek yang diberikan At Doom’s Gate pada para gamer veteran, Mick Gordon membuktikan asumsi tersebut keliru. Epik, keras dan brutal, soundtrack Doom (2016) – terutama BGF Division – sangat pas buat menemani Anda melumat iblis-iblis neraka yang lepas di planet Mars.

(Seluruh soundtrack-nya bisa Anda nikmati lewat tautan ini.)

Daftar Permainan Pemenang The Game Awards 2016

The Game Awards 2016 terasa lebih istimewa dari ajang sebelumnya. Sang produser Geoff Keighley sempat bilang bahwa timnya memutuskan buat mengurangi porsi trailer CG, dan untuk pertama kalinya, acara ini ditayangkan di Tiongkok serta disajikan dalam VR dan resolusi 4K. Event turut dimeriahkan oleh band hip hop Run the Jewels serta Mick Gordon dengan soundtrack Doom-nya.

Ada banyak video trailer turut dipamerkan di sana, dan yang paling mencuri perhatian ialah trailer terbaru Death Stranding serta potongan gameplay Mass Effect: Andromeda. Tentu saja, bagian yang dinanti-nanti oleh gamer adalah pengumuman game pemenang TGA 2016, setelah nominasinya diungkap di pertengahan bulan November kemarin. Daftar lengkapnya bisa Anda simak di sini:

Best Multiplayer Game: Overwatch (Blizzard)

Nominasi: Battlefield 1, Gears of War 4, Overcooked, Titanfall 2, Tom Clancy’s Rainbow Six Siege

Best Sports/Racing Game: Forza Horizon 3 (Playground Games/Microsoft Studios)

Nominasi: FIFA 17, MLB The Show 16, NBA 2K17, Pro Evolution Soccer 2017

Best Strategy Game: Civilization 6 (Firaxis Games/2K)

Nominasi: Fire Emblem Fates, The Banner Saga 2, Total War: Warhammer, XCOM 2

Best Family Game: Pokémon Go (Niantic)

Nominasi: Dragon Quest Builders, Lego Star Wars: The Force Awakens, Ratchet & Clank, Skylanders: Imaginators

Best Fighting Game: Street Fighter V (Capcom)

Nominasi: Killer Instinct Season 3, King of Fighters XIV, Pokken Tournament

Best Role-Playing Game: The Witcher 3: Wild Hunt – Blood and Wine (CD Projekt Red)

Nominasi: Dark Souls 3, Deus Ex: Mankind Divided, World of Warcraft: Legion, Xenoblade Chronicles X

Best Action/Adventure Game: Dishonored 2 (Arkane Studios/Bethesda Softworks)

Nominasi: Hitman, Hyper Light Drifter, Ratchet & Clank, Uncharted 4: A Thief’s End

Best Action Game: Doom (id Software/Bethesda)

Nominasi: Battlefield 1, Gears of War 4, Overwatch, Titanfall 2

Best VR Game: Rez Infinite (Enhance Games)

Nominasi: Batman: Arkham VR, EVE Valkyrie, Job Simulator, Thumper

Best Mobile/Handheld Game: Pokémon Go (Niantic)

Nominasi: Clash Royale, Fire Emblem Fates, Monster Hunter Generations, Severed

Best Independent Game: Inside (PlayDead)

Nominasi: Firewatch, Hyper Light Drifter, Stardew Valley, The Witness

Games for Impact Award: That Dragon, Cancer (Numinous Games)

Nominasi: 1979 Revolution, Block’Hood, Orwell, Sea Hero Quest

Best Performance: Nolan North (Nathan Drake, Uncharted 4: A Thief’s End)

Nominasi: Alex Hernandez (Lincoln Clay, Mafia III), Cissy Jones (Delilah, Firewatch), Emily Rose (Elena, Uncharted 4: A Thief’s End), Rich Sommer (Henry, Firewatch), Troy Baker (Sam Drake, Uncharted 4: A Thief’s End)

Best Music/Sound Design: Doom (id Software/Bethesda)

Nominasi: Battlefield 1, Inside, Rez Infinite, Thumper

Best Art Direction: Inside (PlayDead)

Nominasi: Abzu, Firewatch, Overwatch, Uncharted 4: A Thief’s End

Best Narrative: Uncharted 4: A Thief’s End (Naughty Dog/Sony Interactive Entertainment)

Nominasi: Firewatch, Inside, Mafia III, Oxenfree

Best Studio/Game Direction: Blizzard (Overwatch)

Nominasi: DICE (Battlefield 1), id Software (Doom), Naugty Dog (Uncharted 4: A Thief’s End), Respawn (Titanfall 2)

Game of the Year: Overwatch (Blizzard Entertainment)

Nominasi: Doom, Inside, Titanfall 2, Uncharted 4: A Thief’s End

Pemenang di kategori di bawah ini sendiri merupakan pilihan dari fans:

Best eSports Player: Coldzera (Marcelo David – SK Gaming, Counter-Strike: Global Offensive)

Nominasi: Faker (Marcelo David – SK Telecom T1, League of Legends), Byun-Hyun Woo (Starcraft 2), Infiltration (Lee Seon-woo – Team Razer, Street Fighter V), Hungrybox (Juan Debiedma – Team Liquid, Super Smash Bros.)

Best eSports Team: Cloud 9

Nominasi: SK Telecom T1, Wings Gaming, SK Gaming, Rox Tigers

Best eSports Game: Overwatch (Blizzard)

Nominasi: Counter-Strike: Global Offensive, Dota 2, League of Legends, Street Fighter V

Trending Gamer: Boogie2988

Nominasi: AngryJoeShow, Danny O’Dwyer, JackSepticEye, Lirik

Best Fan Creation: Enderal: The Shards of Order

Nominasi: Brutal Doom 64

Most Anticipated Game: The Legend of Zelda: Breath of the Wild (Nintendo)

Nominasi: God of War, Horizon: Zero Dawn, Mass Effect: Andromeda, Red Dead Redemption 2

Jika kebetulan melewatkannya, seluruh acara The Game Awards 2016 bisa Anda simak di sini.

[Game Playlist] Doom Akan Puaskan Dahaga Para Veteran Game Shooter

Di tengah-tengah evolusi permainan shooter yang semakin mainstream, Doom menyegarkan kembali genre ini melalui kombinasi formula klasik bertempo cepat, kesederhanaan gameplay dan teknologi modern. Doom baru ini sangat unik karena ia merupakan reboot buat menggaet para pemain baru, sekaligus berperan sebagai sekuel seri terdahulu bagi para fans beratnya.

Jalan cerita Doom diramu agar simpel, bisa segera dipahami oleh mereka yang belum pernah mencicipi game selumnya: karakter Anda terbangun di atas altar ritual, tepat saat terjadinya serangan iblis-iblis neraka terhadap fasilitas riset UAC di planet Mars. Tugas Anda adalah menghentikan invasi tersebut. Bagi veteran Doom sendiri, tidak sulit menebak siapa sang karakter utama dan alasan mengapa ia berada di sana (teori umumnya terkait perjalanan waktu).

Doom 1

Doom ialah game pertama bertenaga engine id Tech 6, dan hasilnya dapat Anda segera lihat dari aspek visual yang berkualitas tinggi. Mode singleplayer Doom saya nikmati di notebook gaming MSI GS40 6QE Phantom, dan di setting default, permainan menyajikan grafis cantik dengan frame rate tinggi serta stabil – tidak pernah turun dari 50. Tentu saja tema horor dan invasi neraka turut memengaruhi visual, jadi terlihat gelap dan suram.

Doom 2

Doom 3

Untuk bisa menikmati Doom secara maksimal, saya menyarankan agar Anda tidak menanggapi permainan dengan terlalu serius, dan game tidak diperuntukkan bagi mereka yang masih di bawah umur. Doom sedikit berbeda dari FPS lain, menuntut Anda berpikir cepat dan mengeksekusi serangan secara akurat. Bermain di ultra-violance, tingkat kesulitan ini sedikit di luar ekspektasi saya: serangan Imp, salah satu musuh paling lemah, ternyata sangat berbahaya, lalu Hell Knight merupakan lawan mengerikan di tempat-tempat sempit.

Doom 4

Bukan cuma itu, musuh-musuh yang bergerak lambat seperti The Possessed sama sekali tidak bisa diremehkan, menjadi jebakan mematikan seandainya Anda lengah. Tipsnya ialah Anda harus selalu bergerak, mencari power-up tersembunyi, memanfaatkan benda-benda di dekat lawan (misalnya tong berisi peledak) dan menyimak suara-suara dengan seksama: Anda akan mendengar suara raungan zombie ketika mereka bergerak mendekat.

Di tingkatan ultra-violance, musuh lebih kuat dan persediaan amunisi lebih sedikit, memaksa Anda untuk mengalahkan mereka dengan lebih efisien dan melakukan upgrade pada persenjataan serta armor Praetor Suit secara tepat.

Doom 13

Dan di sanalah pentingnya peran sistem melee. Setelah terkena hantaman peluru, lawan akan terhuyung-huyung (ditandai highlight berwarna biru atau oranye), mengindikasikan mereka rentan pada serangan jarak dekat. Anda tinggal tekan tombol F, dan sang Doom Slayer segera ‘menghabisi’ musuh dengan gerakan-gerakan fantastis. Salah satu keunikan yang saya temukan dalam Doom adalah, seperti pendahulunya, tidak ada fungsi reload senjata.

Galeri screenshot Doom bisa Anda lihat di bawah. Karena permainan memaksa saya untuk terus bergerak dan menembak, mengambil screenshot di tengah pertempuran sangatlah sulit.

Doom 9

Doom 11

Doom 15

Doom 17

Doom 7

Doom 5

Doom 27

Doom 29

Doom 31

Doom 33

Doom 35

Doom 25

Doom 23

Doom 21

Doom 19

Doom 10

Doom 12

Doom 14

Doom 16

Doom 8

Doom 6

Doom 34

Doom 32

Doom 30

Doom 28

Doom 18

Doom 20

Doom 22

Doom 24

Doom 26

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GS40 6QE Phantom, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, RAM 16GB, serta penyimpanan berbasis SSD 128GB dan HDD 1TB.

Nvidia Umumkan GPU GeForce GTX 1080 dan 1070, Lebih Bertenaga dan Ekonomis dari Titan X

Saat ini PC gaming boleh dikatakan sedang berada di masa kejayaannya. Tiap tahun, hardware-hardware bertambah canggih namun harganya kian terjangkau. Produsen console memang harus mengambil langkah drastis agar mereka tidak tertinggal, terutama setelah sang raksasa spesialis GPU asal Santa Clara mengumumkan generasi baru keluarga  GeForce.

Keberadaan seri teranyar GPU Nvidia sebetulnya sudah diketahui cukup lama, tapi baru pada minggu kemarin CEO Jen-Hsun Huang mengungkapnya secara resmi. Nvidia menamainya GeForce GTX 1000, buat sekarang terdiri dari GTX 1080 sebagai tipe paling high-end dan adiknya GTX 1070. Nvidia mengklaim bahwa 1080 sejauh ini merupakan kartu grafis tercanggih mereka, difokuskan untuk kegiatan gaming serta menopang virtual reality.

Hal paling menarik dari GTX 1080 terletak pada perbandingan level kinerja dan harga. Dalam presentasi, Nvidia memamerkan kemampuan GPU mutakhir tersebut: menjalankan game Doom via API Vulcan, memperoleh 200 frame rate per detik. Dan kabar baiknya, GTX 1080 tidak akan memaksa Anda mengorbankan isi dompet terlalu banyak. Produk ini ditawarkan lebih murah US$ 400 dari GTX Titan X.

Dibandingkan Titan X, GTX 1080 memiliki performa dua kali lipat dengan tingkat efisensi tiga kali lebih tinggi. Hal ini tercapai berkat arsitektur Pascal, berisi konstruksi chip 16nm FinFET. Desain chip yang lebih mungil membuat pemakaian listrik dan pengeluaran panas jadi lebih rendah. Hal tersebut memungkinkan Nvidia menaikkan kecepatan core GPU, sebagai kunci untuk mendongkrak kinerjanya.

GeForce GTX 1080
Komparasi performa dan efisiensi GTX 1080 terhadap GPU pendahulunya.

Selain chip FinFET, GTX 1080 ditopang memori GDDR5X 8GB. Memori jenis baru dengan bandwith tinggi ini memastikan tidak terjadi bottleneck, terutama ketika menangani game-game bervisual berat. Untuk solusi pendingin, Nvidia mendesain ulang vapor chamber dan kipas – mengusung wujud poligon, dan memubuhkan backplate buat membantu pembuangan panas. Tak hanya bisa bekerja lebih hening, rancangan tersebut juga efektif mendukung overclock.

Artistektur Pascal kembali dibekali teknologi-teknologi pendukung gaming, misalnya DSR, G-Sync dan Nvidia Hairworks. Namun GeForce GTX seri 1000 juga memperkenalkan fitur-fitur baru seperti Ansel (buat mengambil screenshot menggunakan timestop dan kendali freecam), Simultaneous Multi-Projection, VRWorks Audio, VR PhysX, sampai VR Touch.

GeForce GTX 1080 akan mulai dirilis pada tanggal 27 Mei besok di kisaran harga US$ 600. Lalu sang adik kecil – GTX 1070 – segera menyusul 10 Juni nanti, dijajakan seharga cuma US$ 350.

GeForce GTX 1080 2
Penampilan dari GeForce GTX 1080.

Sumber: Nvidia.

[Review] Doom Open Beta

Sesuai janji, id Software membuka gerbang open beta Doom hari Jumat silam. Animo gamer tampaknya cukup tinggi, mendorong publisher Bethesda memperpanjang periode uji coba sampai tanggal 18 April pukul 23:59 (atau 19 April 10:59 WIB). Di sana, developer menyajikan potongan porsi multiplayer yang bisa dinikmati gamer PC, PlayStation 4 serta Xbox One.

Untuk open beta ini, saya menggunakan versi Windows via Steam. Varian game di PC membutuhkan banyak ruang di hard disk, mencapai 22GB. Anda bisa menjajal dua mode multiplayer, yaitu deathmatch klasik dan Warpath; dalam dua map: Heatwave serta Infernal. Game bisa diakses gratis, jadi akan lebih baik jika Anda mencobanya sendiri. Tidak sempat? Tak masalah, silakan simak ulasannya:

Doom Open Beta Impression 06
id Software mengingatkan bahwa beta mungkin menyimpan beragam error.

Graphics

Teknologi engine id Tech 6 melakukan debutnya di Doom, memastikan game tampil prima. Gamer PC direkomendasikan buat menyiapkan sistem mumpuni ber-hardware high-end untuk menjalankan Doom (GeForce GTX 970 atau Radeon R9 290), namun mengejutkannya, permainan tetap bisa dinikmati dari notebook kelas menengah. MSI Prestige PX60 yang saya pakai hanya dibekali GTX 950M, tapi Doom bisa berjalan di kisaran 30 frame rate per detik di resolusi 720p – tentu dengan sedikit konfigurasi menu grafis.

Doom Open Beta Impression 11
Bahkan di resolusi 720p, game tetap terlihat apik.

Di PC, FPS maksimal Doom versi beta dikunci di level 60. Tempo permainan sangat cepat, dan kinerja PC sangat memengaruhi respons Anda. Buat sebuah game yang mengusung tema ‘kelam’ (map Infernal di-setting di neraka), Doom terlihat penuh warna. Keleluasaan kustomisasi mendorong pemain menggunakan kostum warna-warni untuk karakter mereka (akan dibahas lengkap di bawah).

Doom Open Beta Impression 02
Doom memang ‘sehangat’ penampilannya.

Doom bukanlah konsumsi pemain di bawah usia 18 tahun, bahkan gamer dewasa-pun mungkin tidak menyukai tema kekerasan yang berlebihan di dalam permainan. Hal ini, ditambah cepatnya irama game boleh jadi membuat Anda mual. Buat meminimalisir efek tersebut, pastikan level field of view sesuai sudah Anda sesuaikan – tak terlalu jauh dan tidak terlampau dekat.

Gameplay

Kendala yang segera saya temui adalah sulitnya menemukan pemain lain di jam-jam sepi. Beberapa kali saya harus menghabiskan bermenit-menit hanya untuk menunggu satu dua pemain masuk ke multiplayer lobby, lalu mereka pergi begitu saja karena match tidak kunjung dimulai. Namun waktu luang ini memberikan saya kesempatan cukup lama buat mengutak-atik menu kustomisasi karakter.

Doom Open Beta Impression 13
Pastikan Anda menekan ‘Ready Up’ agar permainan cepat dimulai.

Basis gameplay multiplayer Doom baru ini lebih menyerupai Quake dan Unreal Tournament ketimbang seri Doom sesungguhnya. Setelah naik beberapa level, Anda bisa menyeleksi sendiri dua senjata favorit plus satu tool (granat atau alat teleport), selain dari preset yang sudah disediakan. Tiap persenjataan mempunyai karakteristik berbeda, dan seiring bermain, Anda akan menemukan set favorit.

Doom Open Beta Impression 05
Mengambil screenshot sambil berusaha tetap hidup ternyata sangat sulit.

Tiap senjata terasa mematikan, dan semuanya berpotensi menjadi alat pembunuh efektif di tangan yang tepat. Saya menyarankan Anda agar tidak terpaku pada beberapa jenis saja, jangan ragu mencoba senjata lainnya.

Doom Open Beta Impression 04
Doom sebaiknya tidak dimainkan oleh mereka yang cepat mual melihat pemandangan seperti ini.

Tak seperti game shooter modern, id Software kembali mengusung sistem armor dan health bar klasik. Sewaktu health berada di level kritis setelah baku tembak, Anda sebaiknya mundur dan mengumpulkan power-up, item-item-nya ditandai warna biru (health) dan hijau (armor). Ada pula power-up lain seperti pendongkrak kecepatan dan sebagainya. Bagi saya, stok amunisi kurang banyak berguna, karena lebih besar peluang Anda untuk tewas ketimbang kehabisan peluru.

Doom Open Beta Impression 10
Bergerombol ialah salah satu cara untuk hidup lebih lama…

Terdapat power-up pentagram yang bisa mengubah pemain jadi iblis (hanya Revenant di versi beta). Begitu Anda ‘kerasukan’, efeknya sangat mematikan bagi lawan, dan saya merasa power-up ini terlalu kuat dan tidak seimbang. Begitu ampuhnya demon possession, ia bahkan menjadi rebutan antar sesama kawan.

Doom Open Beta Impression 09
…Kecuali jika Revenant musuh datang menyerbu.

Dari dua mode, peminat Warpath sangat sedikit. Selama open beta, saya hanya bermain satu match. Karena biasanya pemain langsung meninggalkan lobby Warpath begitu pertandingan usai, sisa waktunya saya habiskan dalam team deathmatch. Tapi apapun modenya, formula Doom kurang mendorong pemain bekerjasama. Hasil pertempuran umumnya ditentukan oleh refleks, bukan taktik, serta tim mana yang paling bergerombol.

Doom Open Beta Impression 03
Gamer tampaknya menyukai kostum warna-warni.

Character customization

Untuk sebuah versi beta, komponen konfigurasi karakter cukup detail dan luas. Dengan meningkatnya level, kian banyak pilihan yang terbuka. Anda bisa mengganti model helm serta pelindung tubuh lain, memadukan warna armor dan senjata, serta memilih taunt – buat ‘mengejek’ lawan saat Anda menang. Anda juga dapat menentukan Hack Modules, yaitu item disposable yang berguna membantu Anda dalam kacaunya pertempuran – misalnya melihat sisa health musuh, dan lain-lain.

Doom Open Beta Impression 07
Anda bisa mengkustomisasi jenis dan warna armor.
Doom Open Beta Impression 08
Pose seksi ini bisa dijadikan tarian kemenangan.

Verdict

Terlepas dari usaha id Software mengemas formula shooter klasik dalam teknologi engine mutakhir, dua mode multiplayer Doom di open beta belum mampu memperlihatkan keunikan permainan, jadi cepat membosankan setelah beberapa saat. Mungkin ini alasannya server seringkali kosong. Dari sisi gameplay, multiplayer di Doom tidak lebih istimewa dari Call of Duty dan sejenisnya. Lalu sistem power-up dan health bar tak banyak memberi rasa baru ke genre first-person shooter.

Tetapi penggemar setia Doom pasti menyadari bahwa multiplayer hanyalah pelengkap. Franchise ini terkenal akan mode singleplayer yang epik, cepat serta brutal (kecuali Doom 3), dan saya harap id Software betul-betul meramu mode ini dengan segenap kemampuan mereka.

Doom rencananya akan dirilis pada tanggal 13 Mei 2016.