Semua True Wireless Earphone yang Dirilis di CES 2020

Tanpa harus terkejut, event teknologi sebesar CES pasti dibanjiri dengan beragam perangkat audio baru. CES tahun ini pun tidak luput dari serbuan beragam headphone dan earphone, dari yang murah sampai dengan yang mahal.

Sebagian besar dari produk-produk baru yang diumumkan adalah true wireless earphone, sesuai dengan tren terkini yang dimulai oleh Apple AirPods. Berikut adalahsh ringkasan dari semua true wireless earphone yang diluncurkan di CES 2020.

Shure Aonic 215

Shure Aonic 215

Sedikit terlambat memang, akan tetapi salah satu pemain lama di industri audio ini akhirnya punya true wireless earphone. Melihat namanya, tidak salah apabila Anda berpikiran bahwa perangkat ini mengambil earphone termurah Shure, SE215, sebagai basisnya.

Kenyataannya memang demikian, dan tentu saja kabelnya telah digantikan oleh pengait telinga. Modul baterai yang tertanam di ujung pengait telinga itu siap menyuplai daya yang cukup hingga 8 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya siap mengisi penuh baterainya sampai tiga kali.

Spesifikasi lengkapnya belum disebutkan, namun saya menduga jeroannya identik dengan Shure SE215, dengan tambahan chip Bluetooth 5.0. Aonic 215 hanya dibekali noise cancelling pasif dari eartip silikonnya, akan tetapi ia mengemas Environment Mode yang adjustable sehingga pengguna dapat mempersilakan suara dari luar masuk. Shure Aonic 215 akan dijual pada musim semi mendatang seharga $279.

Harman Kardon Fly TWS

Harman Kardon Fly TWS

Untuk pertama kalinya setelah enam tahun, Harman Kardon merilis seri headphone dan earphone baru. Dari tiga perangkat di seri ini, tentu saja salah satunya merupakan true wireless earphone.

FLY TWS mengemas fitur-fitur yang sudah dianggap standar di kategori ini: kontrol sentuh, dukungan voice assistant, ketahanan terhadap cipratan air (IPX5), dan fitur untuk membiarkan suara dari luar jadi terdengar yang mereka sebut dengan istilah TalkThru.

Baterainya cukup untuk lima jam pemakaian, atau total 15 jam jika digabungkan dengan charging case-nya. Memang bukan yang paling istimewa, akan tetapi harganya cukup terjangkau di angka $150. Sayang pemasarannya masih harus menunggu sampai musim dingin nanti.

JBL Live 300TWS dan Tune 220TWS

JBL Live 300TWS / JBL
JBL Live 300TWS / JBL

Masih satu keluarga besar dengan Harman Kardon Fly TWS, JBL Live 300TWS mengemas gaya desain yang serupa, lengkap dengan sertifikasi IPX5, sekaligus fitur TalkThru yang sama. Meski begitu, ia sedikit lebih unggul di sektor baterai: tahan sampai 6 jam pemakaian, atau total 20 jam bersama charging case-nya. Charging case-nya ini dapat diisi penuh dalam waktu satu jam saja via sambungan USB-C.

Tune 220TWS di sisi lain mengandalkan desain ala AirPods dengan tangkai yang memanjang. Faktor yang ia unggulkan adalah driver sebesar 12,5 mm, akan tetapi baterainya cuma bisa bertahan selama tiga jam pemakaian, meski untungnya charging case-nya siap menyuplai 16 jam daya ekstra.

JBL Tune 220TWS / JBL
JBL Tune 220TWS / JBL

Sedikit berbeda di antara keduanya adalah dukungan voice assistant. Live 300TWS mengemas Alexa dan Google Assistant terintegrasi, sedangkan Tune 220TWS hanya bisa menyambungkan asisten bawaan smartphone. Live 300TWS dan Tune 220TWS bakal dipasarkan mulai musim semi mendatang, masing-masing seharga $150 dan $100.

Audio-Technica ATH-ANC300TW

Audio-Technica ATH-ANC300TW

ATH-ANC300TW bukanlah true wireless earphone pertama dari sang perusahaan Jepang, akan tetapi ia merupakan yang pertama mengemas active noise cancelling (ANC), lengkap beserta mode ‘transparan’ untuk membiarkan suara luar masuk. Agresivitas fitur ANC-nya dapat diatur berkat tiga pilihan preset yang tersedia di aplikasi pendampingnya.

Secara teknis, perangkat ini mengemas driver 5,8 mm, akan tetapi yang lebih menarik adalah fitur TrueWireless Stereo Plus rancangan Qualcomm yang diusungnya. Berkat fitur ini, audio dapat diteruskan ke kedua unit earpiece sekaligus, bukan ke salah satu saja yang bertindak sebagai perantara seperti pada umumnya.

Audio-Technica mengklaim fitur ini bisa membantu menurunkan latency sekaligus meningkatkan daya tahan baterai. Dengan fitur ANC yang terus menyala, ATH-ANC300TW bisa beroperasi hingga 4,5 jam nonstop, sedangkan charging case-nya siap menyuplai 13,5 jam daya ekstra. Perangkat ini bakal dijual mulai bulan Mei seharga $249.

Jabra Elite Active 75t

Jabra Elite Active 75t

Jabra Elite Active 65t selama ini banyak disebut sebagai salah satu alternatif terbaik AirPods, dan Jabra sekarang sudah punya sekuelnya. Fisiknya diklaim 22 persen lebih ringkas dari pendahulunya, akan tetapi daya tahan baterainya justru meningkat hingga 89 persen (sampai 7,5 jam dalam sekali charge, atau total 28 jam jika digabungkan dengan daya milik charging case-nya).

Juga ikut disempurnakan adalah ketahanan airnya, naik sedikit dari IP56 menjadi IP57. Mode transparan, atau HearThrough kalau dalam kamus Jabra, tentunya sudah tersedia, tapi yang lebih menarik adalah, konsumen dapat menggunakan satu earpiece Elite Active 75t saja jika perlu. Perangkat ini akan dijual mulai Februari seharga $199.

Klipsch T10

Klipsch T10

Total ada empat true wireless earphone yang Klipsch pamerkan di panggung CES 2020, akan tetapi yang paling mencuri perhatian adalah Klipsch T10. Bentuknya, terutama ketika disandingkan bersama charging case-nya yang begitu tipis, tampak sangat tidak umum sekaligus keren.

Juga tidak umum adalah spesifikasinya, yang mengandalkan driver jenis balanced armature ketimbang dynamic. Terlepas dari fisiknya yang begitu ringkas, T10 disebut bisa beroperasi selama 6 jam pemakaian. Sayang Klipsch tidak menyebutkan berapa jam daya ekstra yang bisa disediakan charging case-nya.

Fakta menarik lainnya adalah, T10 mengemas microcomputer yang menjalankan sistem BragiOS – ya, Bragi sang pelopor segmen true wireless itu. Klipsch bilang ini memungkinkan T10 untuk dioperasikan dengan beragam gesture; tidak harus menggunakan tangan, tapi juga kepala, atau bisa juga dengan perintah suara.

Namun yang lebih mencengangkan justru adalah harganya: $649 saat dipasarkan mulai musim gugur nanti.

Technics EAH-AZ70W

Technics EAH-AZ70W

Sub-brand Panasonic yang dikenal lewat sederet perlengkapan DJ-nya ini merilis true wireless earphone berpenampilan minimalis tapi kaya fitur, termasuk halnya active noise cancelling. Lebih lanjut, konektivitas Bluetooth-nya juga dijamin stabil berkat sistem transmisi sinyal yang terpisah antara earpiece kiri dan kanan.

Rangka tahan air dengan sertifikasi IPX4-nya mengemas driver 10 mm, lengkap beserta panel sentuh untuk mengaktifkan Ambient Sound Mode, lagi-lagi nama lain untuk mode transparan. Dalam sekali pengisian, baterainya bisa tahan sampai 6 jam pemakaian (dengan ANC menyala), sedangkan charging case-nya siap menyuplai 18 jam daya ekstra. Perangkat akan dijual mulai Juni seharga $249.

JLab Go Air

JLab Go Air

Tanpa perlu basa-basi, nilai jual utama perangkat ini adalah harganya. JLab Go Air dihargai cuma $29 saat mulai dipasarkan pada bulan Maret nanti. Istimewanya, harga yang begitu terjangkau bukan berarti ia miskin fitur, meski memang mustahil mendapatkan ANC di rentang harga semurah ini.

Go Air yang ditenagai driver 8 mm ini dapat digunakan secara terpisah jika perlu, tidak harus melulu sepasang. Fisiknya yang tahan air dengan sertifikasi IPX4 diyakini 20 persen lebih kecil ketimbang true wireless earphone JLab sebelumnya, akan tetapi baterainya masih bisa bertahan sampai 5 jam pemakaian (20 jam jika digabung dengan charging case-nya). Charging case-nya pun cukup spesial karena dilengkapi kabel terintegrasi.

1More True Wireless ANC

1More True Wireless ANC

Sesuai namanya, active noise cancling merupakan salah satu nilai jual utama dari perangkat ini. Kendati demikian, 1More masih menyimpan kejutan yang lain, yakni dua macam driver yang tertanam di masing-masing earpiece; satu berjenis dynamic seperti biasa, dan satu lagi balanced armature, dengan kualitas suara yang memenuhi sertifikasi dari THX.

Dalam satu kali pengisian, 1More True Wireless ANC dapat digunakan sampai 5 jam pemakaian (6 jam kalau ANC-nya dimatikan), sedangkan charging case-nya siap memberikan 16 jam daya ekstra. Layaknya AirPods generasi kedua, charging case-nya ini bisa diisi ulang menggunakan Qi wireless charging pad.

Perangkat ini akan terkesan lebih menarik lagi setelah mengetahui harganya, yang amat bersaing di angka $200.

Nuheara IQbuds2 Max

Nuheara IQbuds2 Max

Dideskripsikan sebagai perangkat hearables, daya tarik utama perangkat ini adalah teknologi bernama EarID, yang memungkinkannya untuk mengevaluasi kemampuan pendengaran pengguna lalu mengoptimalkan karakter suara yang dihasilkannya. Kinerja reproduksi suaranya sendiri ditunjang oleh driver berdiameter 9,2 mm.

ANC turut menjadi penawaran IQbuds2 Max, lengkap dengan mode transparan yang dapat diaktifkan kapan saja diperlukan. Daya tahan baterainya sendiri diklaim mencapai angka 20 jam, tapi itu tentu ditotal bersama charging case-nya. Nuheara akan menjualnya mulai bulan Maret seharga $399.

Netgear Orbi Voice Adalah Smart Speaker yang Dapat Memperluas Jangkauan Jaringan Wi-Fi

Agustus lalu, Samsung merilis mesh router yang juga merangkap sebagai smart home hub. Kini giliran Netgear yang memperkenalkan produk serupa, hanya saja bikinan mereka ini merupakan Wi-Fi extender ketimbang router, dan peran sebagai hub-nya malah sudah dikonsolidasikan menjadi smart speaker berintegrasi Alexa.

Perangkat bernama Orbi Voice ini merupakan bagian dari sistem mesh networking Netgear Orbi. Ini sekaligus menjadi kelemahan utamanya: ia hanya kompatibel dengan router Orbi, memperluas jaringan mesh Wi-Fi ke sudut-sudut kediaman selagi menunggu instruksi maupun pertanyaan dari pengguna via integrasi Alexa-nya.

Netgear Orbi Voice

Wi-Fi extender sekaligus smart speaker sejatinya merupakan ide yang sangat menjanjikan. Daripada perangkat itu hanya duduk diam di suatu sudut ruangan, bukankah lebih baik apabila ia juga bisa digunakan untuk memutar musik sekaligus membantu pengguna dalam berbagai hal lewat integrasi voice assistant-nya?

Sebagai speaker, Orbi Voice pun terkesan cukup berpotensi. Indikasinya? Coba perhatikan label “Harman Kardon” di salah satu sisinya yang berlapis fabric. Ya, jeroannya merupakan garapan sang pabrikan audio kenamaan, termasuk subwoofer berdiameter 3,5 incinya – ia bahkan dilengkapi sebuah bass port ala speaker premium.

Netgear Orbi Voice

Layanan streaming yang kompatibel pun beragam, mulai dari Spotify, Deezer sampai pusat audiobook Audible, dan itu semua memang bergantung pada platform Alexa yang digunakan. Sekali lagi, Anda tinggal menganggapnya sebagai smart speaker biasa, cuma kebetulan saja ia juga dapat memperluas jangkauan jaringan Wi-Fi.

Di Amerika Serikat, Netgear Orbi Voice akan dipasarkan mulai bulan September ini juga seharga $300. Berhubung kompatibilitasnya terbatas, Netgear juga akan menawarkan bundel Orbi Voice bersama router Orbi RBK50 seharga $430.

Sumber: Engadget.

Harman Kardon Citation 500 Janjikan Kualitas Suara Premium dan Integrasi Google Assistant

Dari sekian banyak pabrikan yang bermain di segmen smart speaker, Harman Kardon adalah salah satu yang paling produktif. Sejauh ini mereka sudah punya dua smart speaker untuk dua platform yang berbeda, yakni Invoke untuk Cortana dan Allure untuk Alexa. Mana yang mengemas integrasi Google Assistant? Well, itulah alasan artikel ini eksis.

Menjelang ajang IFA 2018, Harman Kardon memperkenalkan smart speaker anyar bernama Citation 500. Seperti yang saya bilang, yang menjadi ‘nyawanya’ adalah Google Assistant, dan kebetulan desainnya cukup mirip seperti Google Home Max – bahkan pilihan warnanya pun juga ada dua, yakni abu-abu atau hitam.

Sekeliling sasisnya dibalut oleh bahan wol yang terkesan premium, sedangkan permukaan atasnya yang minimalis hanya dihuni oleh panel sentuh LCD yang berwarna. Berhubung ada integrasi Google Assistant, pengguna tentu bisa mengoperasikannya dengan perintah suara di samping memakai panel sentuh tersebut.

Harman Kardon Citation 500

Mengontrol perangkat smart home yang kompatibel juga dapat dilakukan bersama speaker ini. Pada dasarnya apa yang dapat Google Assistant lakukan di smart speaker lain, juga dapat dilakukan di sini. Namun tentu saja sebagai Harman Kardon, kualitas suara selalu mendapat perhatian khusus, dan di sini Citation 500 mengandalkan speaker stereo berdaya 200 watt, dengan dukungan resolusi maksimum 24-bit/96kHz.

Ini juga yang menjadi alasan Harman Kardon Citation 500 dibanderol di atas rata-rata: $600. Harga tersebut menjadikannya salah satu smart speaker Google Assistant yang paling mahal – saya bilang salah satu karena masih ada Beosound 1 dan Beosound 2 dari Bang & Olufsen yang harganya berada di kisaran $2.000.

Sumber: The Verge.

JBL Luncurkan Seri Earphone Endurance yang Dispesialisasikan Untuk 4 Jenis Olahraga

JBL berkiprah lebih dari seabad dalam bisnis penyediaan perangkat audio. Brand ini merupakan kependekan dari nama sang pendiri, James Bullough Lansing, dan kini produknya bisa ditemukan di rumah, auditorium sampai kendaraan. Dan dengan menyebarluasnya smartphone serta populernya gaya hidup mobile, JBL kian gencar memperkaya lineup headphone ringkas dan nirkabelnya.

JBL juga bukan pemain baru dalam ranah earphone olahraga. Produk-produk ‘Sports’ mereka racik untuk mendukung kelas olahragawan berbeda, dari mulai atlet amatir hingga profesional. Dan mendeketai dimulainya Asian Games 2018, merek yang dimiliki oleh Harman International Industries itu meluncurkan empat earphone keluarga Endurace, terdiri dari Run, Sprint, Jump dan Dive.

G6

Sesuai nama masing-masing produk, keempat earphone dispesialisasikan untuk cabang olahraga berbeda. Mereka semua mempunyai fitur kedap-air dan konektivitas wireless, kecuali pada model Endurance Run. Tipe ini masih memanfaatkan sambungan kabel dengan colokan 3,5mm buat tersambung ke sumber musik.

G7

Aspek yang menjadi andalan JBL seri Endurance adalah desain ergonomis yang nyaman serta ketahanan terhadap air dan cuaca, tanpa mengorbankan performa audio. JBL berjanji, produk-produk tersebut bisa menjadi rekan sempurna ketika Anda sedang beraktivitas olah fisik. Navigasi serta pengaturan juga dirancang agar intuitif, dapat dilakukan dengan tap dan slide pada tubuh headphone.

G8

 

Endurance Run

JBL menjelaskan bahwa ada banyak pengguna yang masih memilih headphone berkoneksi kabel buat menemani mereka berlari. Dengan kabel, kita tidak perlu memikirkan baterai. Namun bagi saya, bagian paling menarik dari Endurance Run terletak pada desainnya.

G18

Pertama, JBL memanfaatkan rancangan bernama Fliphook yang memberikan fleksibiltas dalam memasang earphone: secara standar atau memposisikan kabelnya di belakang telinga kemudian memasukkan headphone dari atas. Yang kedua adalah desain TwistLock dan silikon FlexSoft. Dengan memutar bagian eartip di daun telinga, Endurance Run akan mengunci posisinya di sana tanpa membuat pemakaiannya jadi tak nyaman.

G11

Endurance Run dibekali tubuh berstruktur karet dan plastik anti-keringat (IPX5), serta ditunjang fitur hands-free jika ada panggilan telepon masuk. Lalu ketika tidak digunakan, kedua earpiece-nya bisa disatukan – menempel via magnet.

 

Endurance Sprint

Merupakan varian Endurance berkonektivitas Bluetooth paling ekonomis, namun performanya sama sekali tidak mengecewakan. Tubuhnya dirancang untuk merangkul telinga, kemudian posisinya diamankan oleh tangkai, plus kabel silikon yang menyambung kedua earpiece. Di dalam tubuhnya, JBL mencantumkan baterai yang membuatnya mampu menghidangkan musik selama delapan jam non-stop.

G16

G17

Struktur TwistLock dan FlexSoft kembali digunakan di sana. Namun yang membuat Endurance Sprint unik adalah desain pengaman MagHook. Saat tidak dipakai, magnet akan menarik modul utama ke tangkai. MagHook juga berfungsi untuk memperkuat cengkeraman earphone di telinga, dan membuatnya lebih stabil. Selanjutnya, tubuh Endurance Sprint menyimpan sensor sentuh untuk mengendalikan fungsi musik dan telepon, serta mengatur volume.

 

Endurance Jump

Jump adalah pilihan sempurna bagi Anda yang gemar melakukan beragam jenis olahraga. Wujud headphone ini hampir mirip seperti Endurance Sprint, tapi konstruksinya dibuat mencengkeram telinga, kepala, sampai leher secara lebih mantap sehingga Anda tak perlu cemas Jump akan terlepas ketika sedang bergerak lincah. Selain itu, teknologi TwistLock dan FlexSoft juga diusung lagi di sana.

G13

G12

JBL turut menyematkan baterai berdurasi delapan jam, sistem kendali berbasis sentuh dan fitur hands-free, serta memastikan Jump lulus sertifikasi tahan-air IPX7. Itu artinya, Anda bisa terus mendengarkan musik saat hujan turun, bahkan headphone bisa tetap berjalan normal setelah tercemplung ke dalam air (maksimal sedalam satu meter selama 30 menit).

 

Endurance Dive

Tapi jika Anda benar-benar mau headphone yang bisa diajak bermain air, Endurance Dive ialah pilihan paling ideal. Wujudnya identik dengan Jump, begitu pula daya tahan baterai, fitur, serta kemampuan anti-airnya. Yang membuatnya berbeda adalah dukungan memori internal berkapasitas 1GB, mampu menampung kurang lebih 200 lagu yang bisa diputar secara mandiri tanpa kehadiran smartphone/music player di dekat Anda.

G14

Beberapa smartphone high-end memang sudah dipersenjatai kapabilitas anti-air, tapi tentu saja sangat repot jika Anda harus membawa-bawanya berenang. Selain itu, ada kekhawatiran sambungan Bluetooth jadi kurang optimal di dalam air.

G15

G1

Sertifikasi IPX7 di Endurance Dive menandai ketahanan air setara Jump, namun mungkin penamaan produk ini memberikan kesan yang keliru. Perlu diketahui: Endurance Dive tidak bisa digunakan untuk menyelam, hanya buat dipakai berenang – sekali lagi maksimal di kedalaman satu meter. Saya penasaran mengapa JBL tidak menamainya ‘Endurance Swim’…

 

Ketersediaan dan harga

Keempat model earphone Endurance sudah bisa Anda miliki. Mereka telah tersedia di Indonesia, dan Anda bisa mencobanya dulu sebelum membeli dengan mengunjungi gerai-gerai resmi JBL. Saat presentasi pers digelar kemarin, JBL turut membuka experience zone di area atrium Pondok Indah Mall 2. Berikut ini adalah harga dari masing-masing produk:

  • Endurance Run: Rp 380 ribu
  • Endurance Sprint: Rp 950 ribu
  • Endurance Jump: Rp 1,3 juta
  • Endurance Dive: Rp 1,65 juta

G2

Harman Kardon Allure Portable Ramaikan Pasar Smart Speaker Berintegrasi Alexa

Kalau melihat tren tahun lalu, bisa diprediksi bahwa smart speaker bakal menjadi segmen yang mendominasi ajang CES tahun ini. Pabrikan demi pabrikan terkesan semakin agresif mengintegrasikan asisten virtual ke speaker buatannya, salah satunya Harman Kardon.

Salah satu smart speaker-nya, Harman Kardon Allure, kini punya adik kecil yang lebih portable. Mengusung embel-embel “Portable”, perangkat tetap mempertahankan gaya desain khas yang ditonjolkan kakaknya, memadukan grille berbahan stainless steel dengan penutup semi-transparan di atasnya.

Di dalamnya tertanam sepasang driver 1,75 inci berdaya 20 watt, ditemani oleh dua radiator pasif untuk mengisi satu ruangan penuh dengan suara serta dentuman bass yang mantap. Selain Bluetooth, Allure Portable turut mengemas Wi-Fi untuk mengakomodasi streaming audio beresolusi setinggi 96 kHz/24 bit.

Terkait kualitas suara, kakaknya yang bertubuh lebih kekar kemungkinan besar masih lebih unggul. Namun Allure Portable juga menyimpan kelebihannya sendiri, yakni baterai rechargaeble yang bisa bertahan sampai 10 jam, sehingga perangkat bebas Anda bawa ke mana-mana jika perlu.

Sama seperti kakaknya, tentu saja yang menjadi fitur andalan di sini adalah kontrol via perintah suara berkat integrasi Amazon Alexa. Memanggil sang asisten dari kejauhan juga dimungkinkan berkat sepasang mikrofon berteknologi noise cancelling.

Rencananya Harman Kardon Allure Portable akan dipasarkan mulai musim semi tahun ini, dengan banderol $199 – hanya terpaut sedikit dari versi standarnya.

Sumber: Business Wire.

Harman Perkenalkan Smart Speaker dengan Integrasi Alexa dan Google Assistant

Harman mengawali jejaknya di segmen smart speaker lewat perangkat bernama Invoke yang ditenagai oleh Cortana. Kini Harman sudah siap untuk memperluas portofolio smart speaker-nya ke platform lain, spesifiknya Amazon Alexa dan Google Assistant.

Untuk Alexa, speaker yang diperkenalkan adalah Harman Kardon Allure, yang mengadopsi desain semi-transparan macam sejumlah speaker Harman Kardon lainnya. Wujud silindrisnya sendiri merupakan pertanda bahwa speaker ini mampu mendistribusikan suara ke seluruh sudut ruangan alias 360 derajat.

Harman Kardon Allure

Harman tak lupa membekali Allure dengan ambient lighting yang akan menyala dari dalam, bereaksi terhadap perintah suara yang diucapkan maupun ‘berdansa’ mengikuti irama musik yang diputar. Semua ini sejatinya ditujukan supaya Allure bisa menjadi pusat perhatian di suatu ruangan tempatnya bernaung.

Komunikasi dengan Alexa ditunjang oleh empat buah mikrofon berbekal teknologi noise cancelling, memungkinkan speaker untuk menangkap suara pengguna meski berada di ruangan besar yang cukup bising. Saat diperlukan, Allure juga bisa difungsikan sebagai speaker Bluetooth standar.

Allure dijadwalkan masuk ke pasaran mulai musim dingin tahun ini, dengan banderol $250.

JBL Link Series

JBL Link Series

Untuk Google Assistant, persembahan Harman datang melalui anak perusahaannya, JBL. Seri JBL Link ini terdiri dari tiga model: Link 10, Link 20 dan Link 300, masing-masing mengindikasikan ukurannya dari yang terkecil sampai terbesar. Ketiganya juga datang membawa fitur streaming Chromecast secara default dan kapabilitas multi-room ala speaker besutan Sonos.

Sebagai yang terkecil, Link 10 menawarkan output daya sebesar 2 x 8 watt, dengan estimasi daya tahan baterai 5 jam. Link 20 yang sedikit lebih besar menawarkan output daya 2 x 10 W dan daya baterai 10 jam. Yang terbesar, Link 300, mengusung output sebesar 50 watt, tapi tidak dibekali baterai rechargeable dan tidak tahan air (IPX7) seperti kedua adiknya.

Tentu saja fitur unggulan dari seri Link adalah kemudahan mengoperasikan hanya dengan mengucapkan mantra “Ok Google”. Ketiga model mendukung streaming hingga resolusi 24-bit/96K, dan juga dapat digunakan sebagai speaker Bluetooth biasa.

Ketiganya bakal menjalani debut di pasar Eropa mulai musim semi ini, dengan banderol masing-masing €169 (Link 10), €199 (Link 20) dan €299 (Link 300). Sebelum ini, Anker, Mobvoi dan Panasonic – plus Sony – juga sudah mengumumkan smart speaker bertenaga Google Assistant.

Sumber: 1, 2, 3.

Harman Kardon Invoke Adalah Speaker Pintar dengan Integrasi Cortana

Setelah meluncurkan teaser untuk speaker berbekal integrasi Cortana menjelang akhir tahun lalu, Harman Kardon akhirnya memperkenalkan perangkat tersebut secara resmi. Dijuluki Invoke, ia mengikuti tren speaker pintar yang dipelopori oleh Amazon Echo, lalu disusul oleh Google Home.

Secara fisik ia mirip seperti speaker Bluetooth pada umumnya, mengusung desain silindris guna menyebarkan suara ke segala sudut. Sepasang passive radiator diberi tanggung jawab untuk menghasilkan dentuman bass yang mantap, sedangkan kinerjanya secara menyeluruh disokong oleh tiga woofer dan tiga tweeter.

Namun tentu saja yang paling layak disorot adalah integrasi asisten virtual besutan Microsoft itu. Di sini Harman telah melengkapinya dengan total 7 mikrofon guna memastikan Cortana dapat mendengar instruksi Anda secara jelas dalam berbagai macam kondisi.

Harman Kardon Invoke tersedia dalam dua pilihan warna / Harman Kardon
Harman Kardon Invoke tersedia dalam dua pilihan warna / Harman Kardon

Berkat Cortana, Invoke dapat Anda pakai untuk mengatur kalender, membuat reminder, mengecek kondisi lalu lintas, memantau berita terkini, dan masih banyak lagi. Anda pun juga bisa mengendalikan perangkat smart home yang kompatibel dengan Invoke, semuanya cukup dengan menggunakan perintah suara.

Harman Kardon Invoke rencananya bakal dipasarkan di Amerika Serikat mulai musim semi mendatang, sayang sejauh ini belum ada informasi terkait harganya. Pertimbangannya sebenarnya sederhana saja: kalau Anda rutin berinteraksi dengan Cortana, Invoke layak menjadi pilihan. Tapi kalau tidak, masih ada Alexa di Echo dan Google Assistant di Google Home.

Sumber: Business Wire.

Independent Sound Zones, Sihir Harman untuk Sistem Hiburan dalam Kabin

Pernahkah Anda merasa terganggu dengan penumpang yang sedang menelepon kala Anda sedang mengemudi? Sebaliknya, pernahkah Anda merasa terganggu dengan suara radio di saat Anda sedang asik menonton film di kabin belakang mobil? Masalah ini mungkin akan segera terselesaikan tidak lama lagi. Continue reading Independent Sound Zones, Sihir Harman untuk Sistem Hiburan dalam Kabin